MELANI KEKASIHKU 42
(Tien Kumalasari)
Senyum laki-laki gagah itu semakin merekah, ketika melangkah masuk semakin mendekati tempat Anindita duduk terpana.
“Bapaaak...” Melani berteriak lebih dulu, sambil berdiri kemudian menghambur ke pelukan ayahnya.
“Kalian baik-baik saja?”
“Ya Bapak, mengapa bapak tidak bilang kalau keluar dari rumah sakit sekarang ?”
“Ya, dokter sudah mengijinkan, jadi aku pulang. Dari rumah sakit langsung datang kemari,” kata Anggoro sambil mengelus pipi anaknya.
Melani menarik tangan bapaknya, diajaknya mendekati ibunya.
“Ibu.... Bapak sudah sembuh..” kata Melani sambil tersenyum cerah.
Anindita masih diam, menatap Anggoro tak berkedip. Tapi mata itu tidak mengandung kemarahan sedikitpun. Melani merasa lega.
Begitu dekat, Anggoro langsung menjatuhkan diri berlutut dihadapan Anindita, dan meraih tangannya lalu mencium tangan itu bertubi-tubi.
“Dita, isteriku tersayang, aku tak pernah berhenti mencintai kamu. Maafkan semua kesalahanku. Maafkan ya?” katanya sambil berlinang air mata.
Anindita membiarkan Anggoro menciumi tangannya, kemudian menjatuhkan kepalanya di pangkuan isterinya. Saat itulah Anindita kemudian mengangkat kepela suaminya.
“Jangan begini...” katanya pelan.
Dalam setengah sadar, Anindita masih merasa bahwa tak pantas seorang suami bersungkem untuk isterinya.
“Berdirilah...”
Anggoro menjatuhkan air mata yang semula memenuhi kelopaknya. Ia bangkit kemudian memeluk isterinya erat sambil menangis sepuas-puasnya.
Melani menatap adegan itu dengan haru yang menyesak dadanya. Tak urung air matanyapun jatuh, membasahi pipinya.
Tak lama kemudian Anindita mendorong tubuh Anggoro pelan.
Melani mengambil selembar tissue dan diberikannya kepada ibunya.
“Ibu, hapuslah air mata bapak..” katanya.
Anindita menerima itu, dan mengusap pipi Anggoro yang basah oleh air mata.
“Kamu bapaknya anakku?”
Anggoro mengangguk sambil masih memegangi pundak isterinya.
“Tentu saja, Melani anakku dan anak kamu, aku ini suami kamu, Dita.”
“Aku punya suami?”
“Tentu saja kamu punya suami..” kata Anggoro yang tak henti menatap wajah isterinya.
“Ibu, bukankah semalam Melani sudah bercerita banyak? Melan juga bercerita tentang bapak yang bersusah payah mencari ibu, dan bapak sedang sakit. Tapi sekarang bapak sudah sembuh ”
Anindita menatap suaminya.
“Aku mengenal kamu..” bisiknya lirih, dan Anggoro kembali memeluknya erat.
“Ibu, tentu saja ibu mengenal bapak.. bapak sama ibu adalah suami isteri..”
Anggoro mengangguk. Lalu ia mengelus baju yang dipakai isterinya.
“Kamu suka bajunya?”
Anindita mengangguk, ia juga mengelus bajunya, sehingga tangan mereka saling bersentuhan. Anggoro meremasnya lalu menciumnya lagi.
“Kamu tahu, siapa yang memberi baju ini?”
“Suamiku..”
Air mata kembali bergulir di pipi Anggoro. Melani tak tahan, menangis tersedu dan berlari ke belakang.
“Melani...” teriak Anindita.
“Ibu, aku membuat minum untuk bapak,” teriaknya dari dapur.
Anggoro duduk di sebelah Anindita. Ia tampak belum sepenuhnya sadar, tapi kedatangan yang tanpa penolakan dari isterinya seperti beberapa Minggu yang lalu sangat membuat hatinya lega.
“Kamu mau memaafkan aku bukan?” bisiknya di telinga isterinya.
Anindita menatap laki-laki disampingnya itu. Masih ada cinta yang tersisa, dan itu tampak pada tatapan matanya.
“Karena dosa-dosa aku, kamu hidup menderita, dan tinggal ditempat seperti ini. Aku akan membeli rumah di kota ini, kalau kamu suka.”
“Rumah ?”
“Rumah, yang didepannya ada ayunan. Dulu kamu suka berayun disana.”
“Ayunan...”
Mata Anindita berbinar. Bayangan bertahun-tahun lalu kembali melintas. Ia duduk di ayunan, dan Anggoro mengayunkannya pelan, lalu semakin keras, dan Dita berteriak-teriak ketakutan. Teriakan yang manja, yang tak pernah dilupakan oleh Anggoro.
Senyum Dita melebar.
“Ada yang nakal, aku hampir jatuh...”
Anggoro tertawa.
“Akulah yang nakal itu Dita.. aku mengayunkannya terlalu keras, lalu kamu berteriak-teriak.”
Anindita tertawa pelan.
“Aku suka ayunan itu..”
“Aku akan membuatkannya lagi. Sebuah rumah, untuk kita. Aku dan kamu, Melani, dan bibik.”
“Dan simbok..” kata Melani yang keluar sambil membawa nampan berisi teh hangat untuk ayahnya.
“Oh, iya.. aku lupa, Melani punya simbok. Rumah itu harus lumayan besar, kita akan menjadi keluarga besar bukan?”
“Ayunan itu...”
“Ayunan itu akan ada. Kamu pasti senang.”
“Diminum bapak. Apa bapak sudah makan?”
“Sudah, aku makan di rumah sakit. Itu, ada tas berisi baju-baju aku.”
“Ada yang kotor? Nanti akan Melan cuci,” kata Melani sambil berajak ke depan, lalu masuk ke belakang sambil membawa cucian.
“Masukkan saja ke laundry, Andra juga selalu membawanya ke laundry.”
“Kali ini biar Melani yang mencuci. Sebagai bakti Melani kepada orang tua Melani.”
“Ah, anakku sudah besar..dan bisa menyenangkan orang tuanya.”
“Bayi kecilku sudah besar,” Anindita menirukannya dengan kalimat yang berbeda.
“Iya ibu, bayi kecil ibu sudah besar,” kata Melani sambil duduk disamping ibunya.
***
“Aduh, kita nggak jadi ke rumah sakit Sa,” kata Andra di kantornya, setelah kembali dari ruangan ayahnya.
“Kenapa? Katanya mau melapor pada om Anggoro bahwa kiriman gaunnya sudah diterima sengan baik.”
“Barusan om Anggoro menelpon bapak, bahwa beliau sudah pulang, langsung ke rumah bibik.”
“Oh ya ? Bagus dong. Ikut senang. Tak ada berita apapun dari sana? Berarti kedatangannya diterima dong.”
“Semoga saja begitu. Tadi bapak juga bilang bahwa persidangan kasus penculikan itu akan segera dimulai.”
“Ramai pasti, banyak yang akan jadi saksi nantinya.”
“Semoga segera selesai, supaya om Anggoro dan tante Dita segera bisa hidup tenang.”
Tiba-tiba ponsel Andra berdering.
Sasa melirik ke arah Andra, ada rasa curiga melintas di benaknya.
“Ya om..”
“Barusan aku menelpon ayah kamu.”
“Iya, bapak sudah cerita, Om sudah dirumah bibik ?”
“Sudah.”
“Bagaimana reaksi tante Dita?”
“Aku senang sekali. Tak ada yang menghawatirkan, aku diterima dengan baik. Maksudnya tidak ada perlawanan, walaupun masih belum begitu lancar bicaranya.”
“Yah Om, pelan-pelan, yang penting kan Om sudah bisa diterima dengan baik. Lalu apa rencana Om selanjutnya?”
“Ndra, buatkan aku rumah. Jangan terlalu kecil. Aku punya keluarga besar sekarang.”
“Disini ?”
“Iya, masa di Jakarta? Tidak, kota itu mengingatkan aku pada hal-hal yang menyakitkan. Aku hanya akan sesekali saja ke Jakarta kalau ada urusan yang harus aku tangani. Jadi aku akan tinggal disini bersama anak isteriku.”
“Baiklah, senang saya mendengarnya. Apa Om akan melihat dulu lokasinya, atau Om akan mencarinya lebih dulu?”
“Nanti aku akan menemui kamu lebih jelasnya. Ada beberapa saran, tapi kamu saja yang membuat gambarannya. Yang penting ada taman bunga disamping rumah, dan ada ayunan.”
“Ayunan ?” tanya Andra heran.
“Ayunan. Tante kamu dulu suka sekali berayun-ayun disana. Aku berharap dia akan segera pulih sepenuhnya dengan adanya sesuatu yang bisa mengingatkan masa lalunya. Oh ya, gambaran rumahnya harus seperti rumah lama aku. Aduh, mengapa aku bicara disini, jadi nggak jelas ya, soalnya aku tuh begitu senang hari ini, jadi ingin segera mewujudkan sesuatu yang semoga saja akan menumbuhkan ingatan tante kamu.”
“Iya Om, sebaiknya Om datang kemari, nanti Andra buatkan gambarnya seperti keinginan Om.
“Baiklah, nanti agak siang aku ke kantor kamu saja. Bibik masak sayur bening dan itu juga kesukaan aku, jadi aku mau makan siang dulu disini.”
“Hahaa. Iya Om, bagus... Andra senang mendengarnya.”
“Kelihatannya menyenangkan...” kata Sasa ketika Andra selesai bertelpon.
“Om Anggoro mau agar kita membuatkan rumah. Aduh, sepertinya keinginanya untuk membangun itu banyak, harus seperti rumahnya dulu, harus ada ayunannya, nggak bisa dong cuma ngomong di telpon, nanti Om mau datang kemari, mungkin setelah makan siang.
“Syukurlah, senang aku mendengarnya.”
“Aku mau mengabari bapak dulu, biar bapak ikut senang,” kata Andra sambil berdiri, lalu keluar dari ruangannya.
Sasa baru saja melanjutkn pekerjaannya, ketika terdengar dering ponsel di meja Andra.
“Rupanya dia lupa membawa ponselnya,” kata Sasa sambil berdiri, lalu menghampirinya ke meja Andra.
“Haa, dari Indi? Apakah aku antarkan saja ini ke sana ya?” gumam Sasa.
Tapi kemudian Sasa mengangkatnya.
“Hallo...”
“Oh, ini Sasa ya?” tanya Indi dari seberang sana.
“Iya mbak, ponsel mas Andra ketinggalan, dia lagi di ruangan pak Panji, akan saya bawa ponselnya ke sana ya mbak,” tanya Sasa ramah.
“Tidak, tidak... aku hanya ingin mengobrol saja. Soal rumah itu. Ada yang ingin saya rubah. Kemarin itu terlalu simple.”
“Oh, apa saya bisa membantu?”
“Nanti saja biar Andra menelpon aku ya Sa.”
“Baiklah mbak..”
Lalu Sasa meletakkan ponsel di tempatnya semula.
“Hm, alasan saja kalau mau merubah ini itu, Duh, kenapa aku ini? Biarin saja kenapa, aku tak boleh membenci dia. Nanti mas Andra mengatakan bahwa aku cemburu.”
Lalu Sasa kembali menekuni pekerjaannya.
***
“Indi, kamu siang-siang begini datang ke kantor aku, ada yang perlu?” tanya Abi ketika Indira tiba-tiba muncul di kantornya.
“Mampir saja, bukankah sebentar lagi saatnya makan siang?”
“Iya sih..”
“Kamu sibuk ?”
“Tidak. Kenapa? Boleh saja kalau kamu mau makan siang bareng aku, aku juga mau keluar, tapi sebentar lagi.”
“Baiklah, aku menungu disini saja.”
“Tampaknya ada yang ingin kamu katakan ?”
“Nggak. Itu.. aku menghubungi Andra dari kemarin nggak bisa nyambung. Barusan aku menelpon, yang menerima sekretarisnya.
“Sibuk barangkali.”
“Mungkin...”
“Aku ingin tanya nih, apa kamu benar-benar suka sama Andra?”
“Mm.. aku nggak tahu sih. Cuma menurutku dia memang menarik. Tapi dari sekian hari bertemu, berbicara... aduh,. Kayaknya.. aku nggak tahu deh.. aku tuh susah sekali tertarik sama orang. Awal-awalnya tertarik, tapi ada saja yang membuat aku kecewa.”
“Namanya manusia itu tidak ada yang sempurna, pasti ada saja kekurangannya. Kalau kamu mau yang sempurna, ya susah.”
“Iya juga sih,”
“Menurut kamu, Andra itu kurangnya apa?”
“Dia tuh sama kayak kamu. Sibuk.. sibuk dan sibuk. Aku kalau mencari pendamping bukan yang sibuk. Nanti aku sibuk, dia sibuk.. nggak akan ketemu..”
“Kalau begitu cari saja pengangguran..” kata Abi agak kesal. Gadis cantik iki sangat pemilih. Tadinya Abi sudah senang kalau Indi bisa jadian sama Andra, tapi kayaknya belum tentu juga.
“Tapi aku akan mencoba .. entah akan bisa berlanjut atau tidak.”
***
Ketika makan siang bersama Indi, Abi mencoba menelpon Andra.
“Abi, ada apa ?”
“Kamu dimana ?”
“Lagi makan nih..”
“Dimana?” Di warung pecel.. “
“Sendiri?”
“Sama Sasa..”
“Nyusul saja sini.”
“Udah terlanjur makan. Kamu dimana?”
“Ditempat biasa kalau kita makan bareng-bareng itu, habisin lalu nyusul kesini yuk.”
“Enak aja, bisa meletus perutku nanti. Habis makan masih disuruh makan lagi?”
“Ada Indi disini Ndra...”
Aduh, Andra terdiam. Bukannya dia benci sama Indi, tapi dia harus menjaga perasaan Sasa, sementara dia baru saja menyatakan cinta.
“Ndra, kok diam? Nggak ingin ketemu Indi?”
“Bukan begitu Bi, aku sudah makan dan hampir kenyang, lain kali saja ya?”
“Atau kami yang ke tempat kamu? Dimana tempatnya?” Abi masih memaksa.
“Kami hampir selesai, lagian kami harus segera kembali ke kantor nih, om Anggoro mau ketemu aku siang ini.”
“Om Anggoro sudah keluar dari rumah sakit?”
“Sudah, tadi pagi. Sekarang ada di rumah bibik.”
“Baguslah, kalau begitu aku juga mau kesana setelah pulang dari kantor.”
Saat itu ponsel Abi diminta oleh Indi.
“Ndra, Indi ingin bicara nih.”
“Andra...” sapa Indi dari seberang.
“Ya.. ada apa?”
“Susah banget mau nyambung ke kamu. Ada yang ingin aku bicarakan, nanti aku ke kantor kamu saja.”
“Oh, ya.. baiklah..”
“Tapi aku nggak bawa mobil ya, nanti pulangnya numpang sama kamu.”
“Kamu nggak bawa mobil?”
“Ini aku sama Abi, nanti biar Abi nurunin aku di kantor kamu.”
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah
ReplyDeleteYess...Andra - Sasa - Indi..hihihi
DeleteAlhamdulillah
DeleteNah gitu lho Jeng Susi ikut balapan, juara 1....
DeleteAlhamdulillah Melani tayang gasik
DeleteTrimakasih bu Tien
Aduhai sll
Alhamdulillah tayang gasik
DeleteTrimakasih bu Tien. Aduhai
Yes...MK tayang
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien-ku, Melani sudah berkunjung ke rumah.
ReplyDeleteAlhamdulillah, matur nuwun Bu Tien, salam aduhai selalu
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih bunda Time 🙏🙏🙏
Terimakasih
ReplyDeleteTerima kasih bunda Tien semoga selalu sehat walafiat
ReplyDeleteSalam aduhai
Alhamdukillah MK 41 tayang
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Semoga bunda selalu sehat
Salam sehat dan aduhai
Luarbiasa ....surprise Jam segini Melani dah tayang
ReplyDeleteMakasih Bunda sehat selalu dan tetap semangat.
SALAM ADUHAI.....
Mksih bunda Tien MK nya.. Slmtmlm dan slmt istirahat.. Slm aduhaaii dri sukabumi🥰🥰
ReplyDeleteTerima kasih MK 42 sudah tayang....salam aduhai
ReplyDeleteAlhamdulillah, suwun mbak Tien MELANInya yang semakin ADUHAI
ReplyDeleteSalam sehat selalu
Horeeee dah tayang ..makasih bu tien salam aduhsi dari pondok gede
ReplyDeleteSalam aduhai,,,
ReplyDeleteAlhamdulillah,,,
Anin dan Anggoro sudah baikan,,,
Tapi lho Sasa ko nekat banget yaaa,,
Aduh Bunda Tien pinter banget bikin penisirin netizen ya,,,
Terima kasih Bunda Tien,,
Salam sehat walafiat selalu,,🥰🥰🥰
Maturnuwun bu Tien, Melani telah hadir.. salam sehat.. 🙏
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien sugeng ndalu
ReplyDeleteDuh semakin seru saja... Bagaimana ya jadinya pertemuan mereka.... Terima kasih Bu Tien, semoga selalu sehat.
ReplyDeleteTerimakasih mbak Tien...
ReplyDeletesenangnya jam segini dah tayang.
Sehat2 selalu ya mb Tien
Salam aduhai...🙏🙏
Alhamdulillah MK42 telah tayang, terima kasih bu Tien sehat n bahagia selalu. Aamiin.
ReplyDeleteUR.T411653L
Alhamdulillah Melani hadir gasik... Terima kasih Bu Tien, semoga Bu Tien selalu sehat dan semangat dalam berkarya... Salam... 🙏🙏🙏
ReplyDeleteBisa tidurnyenyak nih
ReplyDeleteMaturnuwun , mb Tien.
Cerita semakin menarik. Top banget .
Salam sehat nan aduhai mb Tien
Yuli Suryo Semarang
Alhamdulillah, mudah mudahan Anindita mau menerima Anggoro ya..
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien salam sehat..
Tksh Bu Tien MK 42 nya
ReplyDeleteBu Tien, Jodohin dong Indi ma Aris ….😂😂
ReplyDeleteHihiii..
DeletePak Wiyoto...
Teruma kasih Bu Tien....salam sehat dan sukses selalu...
ReplyDeleteMatur nuwun bunda Tien...🙏
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien , MK 42 udah tayang ... Smg Mbak Tien & kelrg happy & sehat selalu ... Salam Aduhai .
ReplyDeleteMakasih mbak tien..
ReplyDeleteSll sehat nggih !!
Terima kasih bu Tien MK 42 tayang awal, sehingga sudah dilalap habis. Senangnya Dita tidak menolak kedatangan Anggoro, perlahan ingatannya mulai pulih. Semoga akhir bahagia untuk Dita dan Anggoro, Abi dan Melani, Sndra dan Sasa,,,terus Indira sama siapa. Bu TGien yang carikan jodoh..yang dicari yang tidak sibu....tapi jangan pengangguran
ReplyDelete𝐖𝐚𝐡 𝐚𝐬𝐲𝐢𝐢𝐤 𝐀𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐢𝐭 𝐢𝐧𝐢 𝐈𝐧𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐀𝐛𝐢 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐧𝐭𝐨𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐞𝐧𝐠 𝐀𝐧𝐝𝐫𝐚...𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐬𝐚..𝐡𝐞..𝐡𝐞.
ReplyDelete𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐀𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐧𝐝𝐚𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐒𝐚𝐬𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐦𝐨𝐛𝐢𝐥..???
𝐌𝐨𝐧𝐠𝐠𝐨 𝐁𝐮 𝐓𝐢𝐞𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐀𝐃𝐔𝐇𝐀𝐈.
𝐒𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐛𝐮 𝐓𝐢𝐞𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚..𝐀𝐚𝐦𝐢𝐢𝐧 𝐘𝐑𝐀.🙏🙏🙏👍👍👍
Eh ternyata sudah dati tadi MK 42 hadir. Matur nuwun Bu Tien. Sehat selalu dan semoga lancar semua.
ReplyDeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun.....
Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun.....
Alhamdulillah, trmksh mb Tien
ReplyDeleteSalam sehat, smg bahagia bersama kelg tercinta
ADUHAI
Alhamdukillah MK 41 tayang
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien
Semoga bu Tien selalu sehat
Salam aduhai
Salam sehat, mbak Tien. 😊
ReplyDeleteAlhamdulillah.. matur nuwun mBak Tien Kumalasari, MK Eps 42 sudah tayang.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat untuk keluarga di Solo.
Alhamdulillah, terima kasih Bu Tien...
ReplyDeleteSalam sehat selalu....
Episode makin seru... matur nuwun bu Tien
ReplyDeleteMatur nuwun Ibu Tien MK sampun terbit,
ReplyDeletePertemuan yang sangat mengharukan....
Mugi Ibu tansah sehat
Salam aduhai dari Tangsel
Terima kasih mbak Tien
ReplyDeleteYang belum mantap Andra - Sasa, karena Indi masih mengejarnya.
ReplyDeleteLainnya oke saja.
Salam sehat mbak Tien yang selalu ADUHAI.
Maturnuwun mbak Tien MK42nya..
ReplyDeleteSungguh terharu dgn pertemuan dan niatan Anggoro untk membuat rmh spt rmh lama agr Dita segra pulih..semogaa..🤲🤲
Indi duuuh..mulai cari2 alasan ketemu Andra..pdhl Andra udh cinta ke Sasa..piye ikii..
Tunggu mbak Tien menggoreng dl..😊
Besook lagiii...
Salam sehat dan aduhaiii mbak Tien..🙏😘🌹
Alhamdulillah...bisa baca malam2 gini...sdh terbayarkan sambungan episode kmren...tapiiii😅 menunggu lg esok hari ..pdhl lg gayeng gayengnya...
ReplyDeleteIndi Andra Sasa....heem
Salam sehat mbakTien
Salam Aduhaiii
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur, Djoni August. Gembong. Papa Wisnu, Djoni, Entong Hendrik, Dadung Sulaiman, Wirasaba, Boediono Hatmo,
Hallow..
ReplyDeleteYustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Rini Dwi, Pudya , Indahwdhany, Butut, Oma Michelle, Linurhay, Noeng Nurmadiah, Dwi Wulansari, Winar, Hnur, Umi Iswardono , Yustina Maria Nunuk Sulastri Rahayu Hernadi , Sri Maryani, Bunda Hayu Hanin, Nunuk, Reni, Pudya, Nien, Swissti Buana, Sudarwatisri, Mundjiati Habib, Savero, Ida Yusrida, Nuraida, Nanung, Arin Javania. Ninik Arsini, Neni , Komariyah, Aisya Priansyah, Jainah Jan. Civiyo, Mahmudah, Yati Sri Budiarti, Nur Rochmah. Uchu Rideen
. Ninik Arsini, Endah. Nana Yang, Sari P Palgunadi, Echi Wardani, Nur Widyastuti, Gagiga family, Trie Tjahjo Wibowo, Lestari Mardi, Susi Kamto, Rosen rina,
Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Pamulang, Nusakambangan, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Bogor, Tasikmalaya, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ReplyDeleteADUHAI.....
Alhamdulillah,Mk42 sdh dibaca,,matur nuwun bu Tien,,*Indi kamu jgn buat marah Andra & Sasa donk*,,,,
ReplyDeleteSalam sehat wal'afiat semua ya bu Tien
Serta Salam ADUHAAII 🙏🙏🙏🤗
Yuhuuuuuu ... bisa baca kelanjutan MK 42 .. matur nuwun Mbak Tien yg baik hati, sabar, banyak ide .. Salam ADUHAI
ReplyDeleteAssalamualaikum wrwb ,,
ReplyDeleteAh,,, kenapa sih Indi teris ngenghubungi Andar terus ,, gunam Sasa dalam hati dengan kesal,...
Mbak Tien ,, oh Aduhai ,, jangan bikin perasaan Sasa teraduk aduk ya ,, ,,🤭🤭
Salam Kompak buat anggota Cerbung Cah C...
Salam Ah ,, jadi kangan nih besok hari Minggu Melani yidak hadir ,,
Salam Sehat Aduhai buat mbak Tien ...🥰🥰🥰🥰🥰
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTernyata benar sang pesaing 'nak ganteng' itu bênêr masuk nominasi sebuah pilihan favorit bagi para dara; cakep mudah bergaul nyambung ngomongnya,
ReplyDeletebuktinya Indi jatuh bangun menghadapi Andra.
Masih penjajakan seeh, tapi bisakah Andra memegang janjinya pada Sasa, sementara Panji sudah nyicil candaannya dengan memanggil nya 'menantu', membingungkan bagi Sasa, dan kini sudah sedikit menaikan rangking nominasi dengan kata-kata Andra menyatakan keseriusannya, lho itu Indi malah curhat nya ke Abi begitu ada masalah.
Wao.. kiri kanan kulihat saja, nantinya entah bagaimana jadinya, angan Indi melayang mau nyamber siapa
ADUHAI
Begitu merasa diterima baik dirumah bibik oleh kanjeng mamih Anin, yang ternyata ingat kenangan manis bersama suaminya hmm... kelegaan hati itu seolah berlabuh dikedalaman.
Sebuah tekat agar kebahagiaan bakal mengubur kepedihan yang selama ini, jauh dari kerabat yang mencintai, mengingatkan bila ada hal yang aneh diantara mereka.
Terimakasih Bu Tien,
Melani Kekasihku yang ke empat puluh dua sudah muncul.
Sehat sehat selalu doaku, sedjahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta 🙏
Makin seru. Nih persaingan antara Indi dan Sasa.... 😃😃
ReplyDeleteSalam ADUHAI BAPAK EKO.
DeleteMelani42 udah hadir trims bu tien sehat selalu
ReplyDeleteHabis gelap terbitlah terang. Saat2 terakhir menjelang kebahagiaan datang. Selamat yaa buat keluarga Anggoro ?! Matur nuwun bu Tien.🙏👍
ReplyDeleteSami2 pak Boediono
DeleteAlhamdulillah..
ReplyDeleteSmg Bu Tien sll sehat...
Tulisannya ngangeni Bun
Komenku kok sering hilang kenapa ya...
ReplyDeleteAku selalu berharap keluarga melani bisa kembali utuh. Tanpa gangguan si dokter jahat yang bernama susanti itu.
ReplyDeleteAduhai! Baper aku bun.
ADUHAI ibu Echy
ReplyDeleteAlhamdulillah,terima kasih Bu Tien..
ReplyDeleteSenantiasa sehat nggih..,Aamiin.
Salam Aduhai U Bu Tien ..aduh senangnya Anindita sdh mulai mengenal Anggoro dan mau buat rmh di Solo sama Melani..bibi n mbok wah rame..Andra sdh sayang sama Sasa.ayo gimanaa🤭🤭😄🥰❤❤❤
ReplyDeletePemberitahuan !!!
ReplyDeleteBawa hari ini dan besuk Melani Kekasihku tidak tayang. Karena bu Tien ada kegiatan di dalam kraton Solo (Panembromo)
Harap para penggemar Cerbung bu Tien Kumalasri maklum adanya.
Panembromo itu nembang ya kakek...?? Beda kah dgn nyinden .??
DeleteTerimakasih
ReplyDeleteInformasi nya
🙏
Trimakasih infonya kakek..
ReplyDeleteTerimakasih infonya kakek Habi
ReplyDeleteAlhamdulillah MK42 telah tayang, makasih bu Tien, sehat n bahagia selalu. aamiin.
ReplyDeleteUR.T411653L
Terima kaaih infonya Kakek Habi 🙏
ReplyDeleteTks infonya kakek Habi, saya nunggu2 terus, ternyata libur.😃🙏
ReplyDeleteTerima kasih infonya kek....
ReplyDeleteTerima kasih Kakek Habis, saya tunggu2 pantesan lubur
ReplyDeleteTks infonya kakek Habi, saya nunggu2 terus,
ReplyDeletealhamdulillah bu Tien ternyata ada kegiatan.. khawatir beliau gerah..
ReplyDeleteUcapan terimakasih & penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada :
ReplyDelete1. Ibu Rosen Rina (blogger);
2. Ibu Nina Setianingsih (blogger/PCTK);
3. Ibu Enny Rose (blogger);
4. Ibu Yati Sri Budiarti (blogger);
5. Ibu Farida Zubir (blogger;
6. Bpk. Troeno Danardana (blogger);
7. Ibu Yetty Srijeti (blogger);
8. Ibu Maria Christina (bu Sukardi) blogger;
9. Ibu Idayati, (blogger);
10. Ibu Dartini Dunak (blogger);
11. Ibu Siti Munawaroh, (blogger);
12. Ibu Endah Priyambodo Bojonegoro;
13. Ibu Indiyah Murwani, (blogger/PCTK);
14. Ibu Endah RS, (blogger);
15. Ibu Muhanik, (blogger);
16. Bpk. Suyanto Priyambodo (blogger);
Yang telah memberikan donasinya untuk perbaikkan LAPTOP ACER bu Tien (Cinderamata dari WAG PCTK),
Semoga Allah mengganti dengan rezeki yang lebih banyak dan berkah.
Aamiin ya Robbal'Alamiin.
Menunggu Melani
ReplyDeleteAssalamualaikum wrwb..
ReplyDeleteMelani sayang( MK43) kapan kau tiba ?
🥰🥰🥰ku nanti kau Melani ,,🥰🙏🏻
Nama saya Lilian N. Ini adalah hari yang sangat menyenangkan dalam hidup saya karena bantuan yang telah diberikan Dr.saguru kepada saya dengan membantu saya mendapatkan kembali mantan suami saya dengan sihir dan mantra cintanya. Saya menikah selama 6 tahun dan itu sangat mengerikan karena suami saya benar-benar selingkuh dan ingin bercerai tetapi ketika saya menemukan email Dr.saguru di internet tentang bagaimana dia telah membantu begitu banyak orang untuk mendapatkan kembali mantan mereka dan membantu memperbaiki hubungan. dan membuat orang bahagia dalam hubungan mereka. Saya menjelaskan situasi saya kepadanya dan kemudian mencari bantuannya tetapi yang mengejutkan saya, dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan membantu saya dengan kasus saya dan di sini saya sekarang merayakannya karena Suami saya telah berubah total untuk selamanya. Dia selalu ingin bersamaku dan tidak bisa melakukan apapun tanpa kehadiranku. Saya sangat menikmati pernikahan saya, perayaan yang luar biasa. Saya akan terus bersaksi di internet karena Dr.saguru benar-benar ahli mantra. APAKAH ANDA BUTUH BANTUAN LALU HUBUNGI DOKTER SAGURU SEKARANG VIA EMAIL: drsagurusolutions@gmail.com atau WhatsApp +12098373537 Dia adalah satu-satunya jawaban untuk masalah Anda dan membuat Anda merasa bahagia dalam hubungan Anda. dan dia juga sempurna dalam
ReplyDelete1 MANFAAT CINTA
2 MENANGKAN KEMBALI EX
3 BUAH RUMAH
4 PROMOSI MANFAAT
5 PERLINDUNGAN MANFAAT
6 MANFAAT BISNIS
7 JEJAK PEKERJAAN YANG BAIK
8 MANFAAT LOTTERI dan JENIS KASUS PENGADILAN