Thursday, October 14, 2021

ROTI CINTA 52

 

ROTI CINTA  52

(Tien Kumalasari)

 

“Bolehkah saya masuk?” tanya Nurdin sambil melihat kiri kanan rumah yang sudah ditata rapi dengan beberapa kursi dan  hiasan janur didepan pintu.

“Oh, silahkan nak.. silahkan..”

Nurdin juga melihat beberapa orang dikiri kanan rumah, hilir mudik seperti ada kesibukan.

“Banyak orang ya pak, ada apa ini ?”

“Ini,  nanti malam akan ada sedikit tamu, besamaan dengan malam midodareni, kalau orang Jawa bilang.”

“Oh..” kata  Nurdin sambil  duduk setelah dipersilahkan.

“Besok Ningsih akan menikah, ada resepsi  yang diadakan dari pihak besan saya yang diadakan pada malam harinya.” kata pak Kusno.

“Oh, besok..””

“Iya nak, kalau nak Nurdin mau datang, silahkan.”

“Disini menikahnya?”

“Tidak nak, di gedung. Ini nama gedungnya,” kata pak Kusno sambil menyerahkan selembar undangan yang kebetulan tergeletak diatas meja.”

“Saya pulang beberapa hari yang lalu, ada tetangga bilang bahwa Ningsih mau menikah dengan seorang pengacara. Tapi saya tidak tahu kapan, karena tetangga tersebut juga tidak mengatakannya. Ternyata besok ya?”

“Iya nak. Mohon didoakan untuk Ningsih ya nak, kita kan sudah menjadi saudara, janganlah putus hubungan walau nak Nurdin bukan lagi menantu bapak.”

“Iya pak, saya mengerti. Semua ini memang sudah menjadi garis hidup saya, dan saya tidak boleh kecewa walaupun saya tak bisa memperbaiki hubungan saya dengan Ningsih.”

“Bapak selalu mendoakan, agar nak Nurdin akan mendapatkan jodoh yang lebih baik dari Ningsih.”

“Terimakasih pak. Kedatangan saya hanya ingin menyatakan, apa berita itu benar, ternyata benar.”

“Nak Nurdin boleh datang besok. Nak Wondo pasti juga akan senang.”

“Semoga saya bisa pak, soalnya sore harinya saya harus kembali ke Padang.”

“Kalau begitu malam nanti saja datang, mungkin ada beberapa orang yang mungkin nak Nurdin kenal, cuma tetangga dekat sini saja kok. Disini saya tidak mengadakan pesta besar-besaran. Nak Nrdin kan tahu, saya ini seperti apa.”

“Jangan begitu pak. Menurut saya bapak dan ibu adalah orang-orang baik dan berbudi mulia. Saya yang tidak pantas pak, saya orang tak berguna.”

“Mengapa nak Nurdin berkata begitu? Ada kalanya manusia berbuat salah, tapi orang yang sudah kembali kejalan yang benar, lalu menyadari kesalahannya, itu juga sesuatu yang mulia. Bapak senang nak Nurdin melakukannya.”

“Semua karena bapak.”

“Bu, ibu jangan repot-repot ya, saya cuma sebentar karena masih ada urusan,” kata Nurdin ketika melihat bu Kusno mau beranjak ke belakang.

“Ada sedikit kue-kue untuk nak Nurdin,  akan saya ambilkan.”

“Tidak bu, sungguh terimakasih banyak. Saya mau pamit sekarang,” kata Nurdin sambil berdiri. Tapi sebelum pergi dia membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang, digenggamkannya pada bu Kusno.

“Nak, ini apa?”

“Sekedar untuk membantu, tidak seberapa ya bu. Maaf saya tidak menyediakan amplop karena betul-betul tidak tahu.”

“Tapi tidak usah saja nak,” kata bu Kusno yang berusaha mengulurkan kembali uangnya.”

“Jangan bu, saya mohon, itu memang cuma sedikit, tapi tolong jangan dikembalikan,” kata Nurdin yang kemudian berlalu.

“Bagaimana ini pak.”

“Ya sudah bu, diterima saja. Nanti dia kecewa kalau ibu menolaknya.”

“Aduh, saya kira dia mau mengamuk disini dan mau merusak acara pernikahan Ningsih. Ternyata malah bersikap baik.”

“Mana berani dia mengamuk bu, Ningsih sudah bebas menikah lagi, karena masa idahnya sudah selesai beberapa bulan yang lalu.”

“Dia tampak terluka ya pak, kasihan juga melihatnya.”

“Terkadang manusia itu harus mengalami hal buruk dalam hidupnya. Sedih, kecewa, tapi bisa juga kemudian bahagia.”

“Semoga dia bisa menemukan isteri yang lebih baik dan lebih sempurna dari Ningsih.”

“Aamiin..”

***

Malam hari itu pernkahan Dina dan Rustanto. Rustanto tak bisa menolak ketika acara itu dibuat begitu mewah dan meriah. Biarpun rasa sungkan masih menggayutinya, tapi dengan sabar Dina selalu mengingatkannya bahwa Rustanto tak usah memikirkannya. Anggap saja itu bukan pesta untuk mereka, tapi pesta orang tuanya karena bahagia ketika akhirnya anak gadisnya menemukan jodohnya.

Walau begitu Rustanto tak bisa menutupi rasa bahagianya, ketika akhirnya bisa bersanding dengan wanita yang luar biasa. Luar biasa cantik, luar biasa baik, dan luar biasa bersemangat. Hampir seperti dirinya yang dalam setiap keinginan selalu disertai dengan perjuangan.

Eny yang berdampingan dengan Ferry juga ikut merasakan kebahagiaan itu.

Ferry yang melihat Dita tampak begitu cantik dengan balutan busana Jawa, hanya bisa mengaguminya. Rasa cinta itu tak ada lagi, terbang entah kemana. Karena bukankah Dita tampak berbahagia dengan laki-laki pilihannya? Ia justru menyalami Bian dengan hangat, yang disambut dengan hangat pula oleh Bian.

“Kapan menyusul mas?” kata Ferry.

“Sebentar lagi deh, doakan ya? Mas Ferry sudah selesai ?”

“Hampir, tertunda nih, baru nyari biaya.”

“Semoga lancar..”

“Terimakasih mas.”

“Pasangan pendamping pengantinnya serasi lho, jangan-jangan berjodoh juga nantinya,” goda Bian.

Ferry tertawa.

“Ya enggak mas, mbak Eny jauh diatas saya..”

“Jodoh itu kan tidak mengenal umur..”

“Tapi ya.. seperti nggak mungkin lah..”

“Sudah punya yang lainnya barangkali ?”

“Tidak, mana ada yang mau, sekolah saja belum kelar. Tampaknya saya harus bersabar mas.”

“Itu benar, harus sabar. Senang mendengarnya.”

Dina senang karena pernikahannya dihadiri keluarga Baskoro beserta  Arin yang memerlukan datang kali itu. Hanya sayang Witri tidak ikut karena sedang hamil muda.

“Tapi aku senang segera punya keponakan,” katanya kepada Dian ketika mereka bertemu sebelum acara.

“Iya, dan semoga kamu juga segera menyusul. Pasti bapak sama ibu kita akan senang, karena akan panen cucu.”

Dina tertawa senang.

“Wouw.. tak bisa aku bayangkan, betapa akan ramainya kalau anak-anak kita kumpul nanti. Belum anaknya Dita, anaknya Arin.”

“Iya benar.”

“Itukah sebabnya maka setelah acara semuanya pada balik Jakarta ? Karena Witri sedang ngidam?”

“Bukan, besok itu Ningsih juga akan menikah.. nggak enak kalau kami tidak datang.”

“Ningsih itu...”

“Ningsih itu kasir penggantinya Witri.”

“Oo..”

“Nanti harus cari kasir lagi kalau Ningsih sudah dibawa suaminya.”

“Suaminya luar kota?”

“Bukan, Jakarta juga. Tapi belum tentu juga dia mengijinkan isterinya bekerja. Ya kan ?”

“Iya benar.”

“Kalau kamu enak, suami isteri bekerja bersama-sama.”

“Suami isteri kan harus kompak mas.”

***

“Besok malamnya keluarga Baskoro benar-benar sudah berada dalam suasana pesta pernikahan Wondo dan Ningsih.

“Ada anak kecil digendong pengasuhnya, yang menatap kearah pelaminan tanpa berkedip. Pasti kalau ia sudah pintar berkata-kata akan bertanya, benarkah yang duduk dengan gagah itu bapakku? Dan apakah wanita cantik disisinya itu ibuku? Tangan mungil itu menuding-nuding kearah mereka. Ningsih sudah tak tahan ingin segera menggendongnya. Ketika kemudian pasangan yang dikagumi itu tertutup oleh para tamu yang menyalaminya, Raka kecil menangis dan meronta-ronta.

“Sabar ya mas Raka, nanti kita kesana, ketemu bapak sama ibu, lihat tuh, sekarang sedang banyak tamu,” bujuk bibik pengasuh dengan sabar, yang kemudian mengajak Raka menjauh dari kerumunan para tamu.

“Mas, aku gemes banget, pengin gendong Raka sekarang juga,” bisiknya diantara tamu yang menyalaminya.

“Sabar, nanti juga kamu bisa menggendongnya,” Wondo balas berbisik, sambil tersenyum mesra, membuat tamu yang sedang menyalaminya lalu berkata mengoda.

“Bisik-bisiknya nanti dong, bukan sekarang.”

Suwondo tertawa.

“Ssst, jangan ikutan mengganggu pengantin, pengin lagi ya?” kata Wondo balas menggoda tamu yang ternyata adalah sahabatnya.

Bahagia itu sederhana, kalau kita sudah bisa mencapainya. Tapi banyak perjalanan berliku yang harus dilalui. Tidak semuanya mulus seperti jalanan tengah kota yang beraspal.

“Selamat ya, pak pengacara,” sebuah sentuhan hangat menggenggam tangan Suwondo, yang kemudian menatapnya dengan mata berbinar.

“Haaa, mas Nurdin ?”

Ningsih menoleh kearah laki-laki yang menyalami Wondo. Ada rasa tidak enak ketika Nurdin mendatangi acara pernikahannya.

“Selamat ya, ikut berbahagia.” Katanya.

“Terimakasih mas Nurdin, senang mas Nurdin bisa datang,” kata Wondo..

“Kebetulan saja sedang ada urusan di Jakarta, jadi bisa datang.”

“Semoga bahagia Ning,” katanya kepada Ningsih.

“Terimakasih mas,” hanya itu yang diucapkan Ningsih, kemudian Nurdin berlalu.

“Kamu mengundangnya?” bisik Wondo.

“Tidak, semalam dia datang, karena mendengar dari tetangganya bahwa aku akan menikah, lalu dia kerumah menanyakan kebenaranya, kemudian bapak mempersilahkan dia datang.”

“O, syukurlah, tapi dia tampak terluka.”

“Ah.. “

“Tidak apa-apa, Tapi aku senang dia baik.”

Apakah sebuah pernikahan selalu membahagiakan? Bahagia memang sederhana, dan pastilah itu diharapkan menjadi muara yang abadi selamanya.

Benarkah? Bukankah masih akan ada jalan yang harus dilalui dan barangkali juga jalan itu penuh liku ?

***

T A M A T

 

 

Seorang wanita setengah tua berkacak pinggang dihadapan gadis cantik yang tertunduk sambil terisak.

“Kamu menginginkan anakku, karena kamu menginginkan hartanya bukan ?”

Nantikan kisah “MELANI KEKASIHKU”                              

Dalam perjalanan hidupnya yang mengharu biru.

Masih ingat Maruti dalam kisah SAAT HATI BICARA?

Tungguin ya.

96 comments:

  1. Alhamdulillah ROCIN_52 sudah tayang.
    Matur nuwun bu Tien salam ADUHAI dan sehat selalu dan.......
    Selalu sehat ya bu....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, terima kasih bunda Tien

      Delete
    2. Selamat kakek nunggu depan oven ya

      Delete
    3. Tali celemek mb Wiwik pedhot
      Wkwkwk

      Delete
    4. Terima kasih Mbak Tien utk Rocinnya. Ditunggu kisah selanjutnya.
      Semoga Mbak Tien selalu sehat. Salam Aduhai selalu dari Semarang.

      Delete
  2. Alhamdulillah Rocin 52 tayang
    Trimakasih bu Tien..
    Yuk dinikmati bersama

    ReplyDelete
  3. Terima kasih Mbak Tien atas kirimannya ROTI CINTA 52.

    Salam ADUHAI ...

    ReplyDelete
  4. Alhamdulilah suwun mbak Tien salam aduhaai dari cibubut

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah sudah datang rocin 52. Kunikmati sebelum tidur. Makasih mbak Tien. Salam sehat selalu dan tambah aduhai

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah.... terimakasih Bu Tien ..semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  7. Asyik sudah tayang Rocin 52 semoga jeng Tien selalu sehat,,salam ADUHAI dari Surabaya

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah
    Terimakasih bunda Tien
    Semoga bunda sekeluarga selalu sehat walafiat aamiin
    Salam sehat dan aduhai

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah... Salam ADUHAI untuk mbak Tien dan semuanya..

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah
    Assalamualaikum bunda Tien , terimakasih kiriman Roti Cinta 52 .
    Semoga sehat walafiat 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  11. Wah ending bagus..semuanya menjadi baik.. Alhamdulillah....Maruti..yg awalnya kakak adik cinta sama satu cowok....pasti MELANI KEKASIHKU ini lanjutnya ya bunda Tien....wah gak sabar nunggu cerita barunya....

    ReplyDelete
  12. Tamaaat..... Trimakasih banyak Ibu Tien....

    ReplyDelete
  13. Akhirnya tamat , Trima kasih Bu Tien yg udh menghibur kami semua dg cerbung"nya, di tunggu cerbung barunya, salam aduhai

    ReplyDelete
  14. Matur nuwun mbak Tien , salam sehat slalu .....

    ReplyDelete
  15. Tba2 udah berderet2 komennya..
    Aduhai... Berakhir bahagia...Trima kasih Bu Tien 😘😘😘
    Ditunggu kisah berikutnya...😍😍

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah ....
    Yang ditunggu tunggu telah hadir.....
    Matur nuwun bu Tien..
    Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
    Aamiin..... .

    Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN
    .

    ReplyDelete
  17. 𝐀𝐥𝐡𝐚𝐦𝐝𝐮𝐥𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡... 𝐓𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐝𝐢 𝐜𝐞𝐫𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐧𝐢 𝐊𝐞𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡𝐤𝐮 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐀𝐃𝐔𝐇𝐀𝐈 ..🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  18. Akhir yang bahagia..

    Terimakasih bunda Tien..kami tunggu cerita berikutnya, yang tentu tidak kalah ADUHAI nya...🙏🙏

    ReplyDelete
  19. Wooo.... TAMAT
    Nunggu MELANI KEKASIHKU
    Pasti semakin ADUHAI

    ReplyDelete
  20. bagus mantap semuanya hepi ending....matur sembah nuwun bude...

    ReplyDelete
  21. Terimakasih Bu cantik..semua indah pada waktunya.. salam sehat selalu Bu cantik Amin YRA 🙏. Mr.wien

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah Rocin 52 Tamat, cerita yg menarik. Ditunggu cerbung srlanjutnya bU Tien. Tksh. Smg sehat selalu

    ReplyDelete
  23. Ternyata n ternyata Rocin sudah tamat. Kunanti karya2 Nu Tien berikutnya dg kisah yg lebih ADUHAI.
    Pokoke karya Bu Tien is the best



    ReplyDelete
  24. Hallow..
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Rini Dwi, Pudya , Indahwdhany, Butut, Oma Michelle, Linurhay, Noeng Nurmadiah, Dwi Wulansari, Winar, Hnur, Umi Iswardono , Yustina Maria Nunuk Sulastri Rahayu Hernadi , Sri Maryani, Bunda Hayu Hanin, Nunuk, Reni, Pudya, Nien, Swissti Buana, Sudarwatisri, Mundjiati Habib, Savero, Ida Yusrida, Nuraida, Nanung, Arin Javania. Ninik Arsini, Neni , Komariyah, Aisya Priansyah, Jainah Jan. Civiyo, Mahmudah, Yati Sri Budiarti, Nur Rochmah. Uchu Rideen
    . Ninik Arsini, Endah. Nana Yang, Sari P Palgunadi, Echi Wardani, Nur Widyastuti, Gagiga family, Umi Iswardono,

    ReplyDelete
  25. Puji Tuhan, cerita tamat dan semua menjadi orang bahagia karena baik2 hatinya ...

    Setia menunggu judul baru MELANI KEKASIHKU..
    Matur nuwun Berkah Dalem, salam ADUHAI

    ReplyDelete
  26. Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Pamulang, Nusakambangan, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Bogor, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
  27. Alhamdulillah, yg ditunggu akhirnya Mateng juga rocin nya...
    Suwun Bu Tien....salam sehat selalu...🙏🙏

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah, RC.52 telah tayang, terima kasih bu Tien, sehat n bahagia selalu.
    UR.T411653L

    ReplyDelete
  29. Waduh sdh tamat, tapi endingnya bagus.
    Terima kasih bu tien

    ReplyDelete
  30. Aduhai bunda Tien,,🥰🥰🥰

    Terima kasih Rocin maljumnya sudah tayang,,😊🙏😊

    Sukses jadi thorcomblang ya bund,,, 😚😚😚
    Membuat bahagia tokoh-tokoh yang ada dalam cerita,,,👍👍👍

    Salam sehat dan bahagia selalu buat bunda Tien dan sedulur Kabeh selawase,,😊😊😊

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah...
    Mtur nuwun bun...
    Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun.....

    ReplyDelete
  32. Matur nuwun mbak Tien-ku, roti-nya sudah ludes dilahap para penggemar .
    Melani.... aku menunggu dikau, tentu makin aduhai.

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah
    Matur nuwun ibu
    Semangat dan selalu sehat ya bu....

    ReplyDelete
  34. Trimakasiih mbak Tien RC52 end...

    Mengakhiri Roti Cinta yg benar2 penuh Cinta...❤❤❤🌹🌹❤❤❤

    Salam sehat selalu dan aduhaiii..🙏🥰⚘

    Kutunggu kisah selanjutnya yg pastinya aduhaiii juga.. *Melani Kekasihku*🌷

    ReplyDelete
  35. Maturnuwun mbak Tien Heppy ending, siap menunggu yg baru, salam sehat aduhai

    ReplyDelete
  36. Rc sdh tamat..ending yg bahagia wlu ada yg terluka...smg Nurdin menemukan cinta yg lain di crt yg lain...slmt dtg melani kekasihku🤗

    ReplyDelete
  37. Terimakasih mbak Tien...RoCin yang istimewa...semua sesuai dg bagiannya

    Menunggu cerbung berikutnya
    Pasti....Asyiik dan Mantull

    ReplyDelete
  38. Terima kasih mbak Tien.
    Saya siap menunggu "Melani Kekasihku"

    ReplyDelete
  39. Alhamdulillah...
    semuanya berakhir senang kecuali Nurdin...
    semoga mba Tien dan keluarga besar selalu sehat dan bahagia...
    Aamiin Ya Robbal Aalamiin
    n

    ReplyDelete
  40. Terimakasih banget bu Tien
    Tidak terasa selesai

    Terus betkarya dan sukses selalu

    ReplyDelete
  41. Alhamdulillah roti cinta..terima kasih Bu Tien,selalu menunggu kisah selanjutnya,senantiasa sehat,Aamiin.

    ReplyDelete
  42. Terima kasih
    Matur nuwun
    Hatur nuhun
    Mba Tien, RC sdh taman dgn happy ending. Semoga mba Tien selalu sehat twrus semangat.
    Tuhan memberkati.

    ReplyDelete
  43. Laris manis ya ROTI CINTANYA. Cepat sekali habisnya. Aduhai...
    Makasih mba Tien.
    Salam sehat dan tetap semangat

    ReplyDelete
  44. Aduhai... ROTI CINTAnya udah tamat.
    Terima kasih Bu Tien... ditunggu kisah selanjutnya. Salam sehat dan sejahtera selalu. Tetap semangat berkarya, nggih Bu... Berkah Dalem Gusti 🙏😊

    ReplyDelete
  45. Akhirnya semua bahagia... mendapat Roti Cinta. . Sehat selalu. Mbak Tien... Aduhai

    ReplyDelete
  46. Matur nuwun Ibu Tien...Rocin sudah hadir dan tamat.
    Kita selalu menunggu kehadiran cerita yang penuh ,,pitutur urip,,
    mugi Ibu tansah sehat

    ReplyDelete
  47. Melani....selanjutnya.Terimakasih Rotinya yg Aduhai sekali😊👍

    ReplyDelete
  48. Alhamdulillah tamat dgn indah. Terimakasih bu Tien

    ReplyDelete
  49. Alhamsulillah Rocin sdh tamat smg mb Tien all diberi kesehatan shngg dpt menghibur pr penggemarnya.

    Kita tunggu bersama" cerita aelanjutnya MELANI KEKASIHKU

    Trmksh mb Tien, salam seroja ADUHAI SELALU

    ReplyDelete
  50. Alhamdulilah tamat dg heppy ending.. kamu tunggu suguhan selanjutnya. Smg bu tien sll sehat ...salam aduhai dari pondok gede

    ReplyDelete
  51. Aduh... Sudah tamat... Bagaimana dengan hasil pernikahan dan bisnis bakso Rustanto, Feri dan Bian ...

    ReplyDelete
  52. Aduhai TAMAT.dan bahagia ...terimakasih mbak Tien

    ReplyDelete
  53. Alhamdulillah.... Rocin berakhir dengan cerita bahagia bagi tokoh-tokohnya, terima kasih Bu Tien semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  54. Alhamdulillah ... Matur nuwun Bu Tien ... 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  55. Alhamdulillah
    TAMAT semua berakhir bahagia .....
    👍🙏
    Nunggu MELANI KEKASIHKU
    Pasti semakin ADUHAI

    ReplyDelete
  56. Assalamualaikum wr wb. Maturnuwun Bu Tien, cerbungnya selalu menarik. Semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon, wilujeng ing sadoyonipun. Aamiin Yaa Robbal'alamiin...Salam sehat dan aduhai dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  57. Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
    Aamiin
    Matur nuwun pak Mashudi

    ReplyDelete
  58. Puji Tuhan,sugeng enjang mb Tien. Maturnuwun, selalu berahkir elok.
    Salam sehat n aduhai, mb Tien
    Yuli Smrg

    ReplyDelete
  59. Alhamdullilah endingnya bahagia semua... Terimaksih mbak Tienditgu cerbung barunya.. Slmseroja dan aduhai dri skbmi😍😍

    ReplyDelete
  60. Lho tamat ya Bun, tapi Alhamdulillah semua tokohnya bahagia. Semoga penulis dan pembacanya juga bahagia, sehat, barokah

    ReplyDelete
  61. Alhamdulillah ROCIN laris manis,meski terlambat buat hidangan 😀, maturnuwun Bu Tien 🙏, semangat ,sehat selalu beserta keluarga..dan sangat ADUHAI ..menunggu cerita baru...tambah ADUHAI..njih Bu Tien 🙏👍

    ReplyDelete
  62. Alhamdulillah
    Mereka semua bahagia,,sebahagia hatiku n tentunya bu Tien n sekeluarga ya
    Matur nuwun danger bu Tien sdh menyuguhkan Cerbung buat kami yg rindu dg certia2 fiksi

    Salam sehat wal'afiat n
    Salam ADUHAAII bu Tien 🤗🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  63. Terima kasih ya bu Tien. Alhamdulillah akhirnya mereka menemukan jodohnya. Ditunggu cerita selanjutnya

    ReplyDelete
  64. Matur nuwun bu..tamat dengan manis dan happy end seperti penulisnya..ehm

    ReplyDelete
  65. Terimakasih Bu Tien, Alhamdulillah ROCIN nya sdh tamat, ditunggu ya ibu cerita selanjutnya. Cerbung dr Ibu Tien yg selalu ngangeni.

    ReplyDelete
  66. Alhamdulillah, akhirnya ROCIN tamat dengan happy end. Matur suwun mbak Tien. Selalu merindukanmu...salam sehat selalu

    ReplyDelete
  67. Terima kasih ya bu, ceritanya menginspirasi buat saya pribadi & mungkin buat semua yg membacanya.
    Bahwa kesuksesan itu tidak bisa diraih secara instan. Harus berusaha & berjuang untuk mendapatkannya.

    ReplyDelete
  68. Setelah Rocin tamat penasarannya tetep aja
    Kali ini penasarannya nunggu mbak Melani
    Salam sehat penuh semangat dari Rewwin...🌿

    ReplyDelete
  69. Terima kasih banyak cerbung nya mbak.semoga mbak Tien dan keluarga semua sehat² selalu. Salam sejahtera utk keluarga.

    ReplyDelete
  70. Nunggu melanie kekasihku kapan tayang ya bu tien ... gak sabar ...salam aduhai dari pondok gede

    ReplyDelete
  71. Assalamualaikum... Uni Tien.. maaf aku panggil uni yaa.. karena klw sdh membaca cerita uni ..kok kita rasanya dekat sekali ..🙏🙏 sekali lagi terimakasih.. aku tunggu cerita selanjutnya..👍👍

    ReplyDelete
  72. Seru dan Syahdu juga ni andai habis "ROCIN" berlanjut ke cerita Dina dan Baskoro dengan "Bakso Cinta" nya untuk judul episode berikut nya.

    ReplyDelete
  73. Alhamdulillah semuanya aduhaaai...
    Nuhun mbak Tien..

    ReplyDelete

KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH 02

  KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH  01 (Tien Kumalasari)   Arumi berlarian di pematang sawah sambil bersenandung. Sesekali sebelah tangannya men...