MENGAIS CINTA YANG TERKSERAK 33
(Tien Kumalasari)
Yessyta menoleh ke arah priya ganteng disampingnya. Mencoba mencerna arti kata yang diucapkannya. Marah kepada dirinya, karena tidak dari kemarin-kemarin.. atau apa ya tadi. Terkadang manusia pintar bisa menjadi bodoh ketika perasaan lebih bicara dari sikap dan tindakan. Kalimat yang jelas, tapi alangkah susah dia menguraikannya.
“Hei.. mengapa menatap aku seperti itu?” tanya Gunawan sambil melirik sekilas ke arah Yessyta yang masih saja menatapnya.
“Aku ganteng kan?” lanjutnya sambil tersenyum. Gunawan benar-benar gemas. Susah ya mengucapkan cinta. Padahal ia merasa ucapannya begitu gampang dimengerti. Begitu bodohkah Yessyta?
“Heiii…” kata Gunawan lagi, kali ini sambil tangannya melambai kearah wajah Yessyta.
“Aap..pa maksudnya?” akhirnya tanya Yessyta.
Tuh kan, bodoh sekali kan?
“Apakah aku harus berkata terus terang dan sejelas-jelasnya bahwa aku mencintainya? Aduuh, gimana sih caranya supaya bisa romantis?” kata Gunawan dalam hati.
“Aku bingung..”
“Aku juga bingung,” kata Gunawan menirukan ucapan Yessyta.
Akhirnya Yessyta tertawa pelan.
“Kenapa tertawa?”
“Seperti orang yang tak bisa menebak sebuah teka-teki.”
“Adakah teka-teki disini?”
“Karena aku tidak mengerti apa maksud kamu.”
“Cantik-cantik.. bodoh..” canda Gunawan. Tapi ada rasa sedikit lega ketika melihat Yessyta tidak marah, atau setidaknya tidak tampak marah.
“Iiih… mosok aku bodoh sih..” katanya kemudian mengerucutkan mulutnya.
“Emang iya…”
“Mas Gun jahat ya..”
“Baiklah, kita sudah sampai, nanti saat pulang aku akan bicara terus terang.
Yessyta mengangguk. Di pelataran gedung pertemuan sudah penuh mobil-mobil. Gunawan mengikuti aba-aba tukang parkir agar bisa memarkir mobilnya dengan enak.
“Tamunya sudah banyak,” gumam Yessyta.
“Pasti nanti apa yang tadi aku khawatirkan, akan benar-benar terjadi.”
“Mas mengkhawatirkan apa?”
“Yang tadi aku bilang, bukan khawatir sih, hanya dugaan.”
Gunawan kembali berteka-teki.
Begitu mereka memasuki arena pesta, beberapa pasang mata memandangi ke duanya. Mereka memang pasangan yang sangat menarik perhatian. Yang satu cantik, satunya ganteng. Dan kebetulan jas yang dipakai Gunawan berwarna biru tua, senada dengan baju yang dipakai Yessyta. Biru muda dengan sulaman indah dibawahnya, dan kerudung dengan sulaman yang sama.
“Heii… Gun..” seseorang menarik tangan Gunawan, lalu membisikkan sesuatu ditelinganya.
“Kamu berhasil mendapatkan dia?”
“Ssst.. diamlah.” Kata Gunawan sambil memelototi temannya.
Karena pak Idris adalah rekan bisnis pak Murti, tentu saja Gunawan banyak dikenal oleh tamu-tamu pak Idris sang semuanya adalah pebisnis terkenal dikota itu.
Gunawan segera menarik Yessyta untuk mendekati pelaminan. Mereka menyalami kedua mempelai, dan juga Pak Idris bersama isterinya yang menebar senyuman diantara para tamunya.
“Yessy, aku senang akhirnya kamu bisa bersama Gunawan,” bisik bu Idris di telinga Yessy. Keluarga Idris sudah tahu apa yang terjadi dengan keluarga pak Murti. Mereka juga tahu bahwa sejak dulu pak Murti ingin agar Gunawan bisa menjadi menantunya.
Yessyta tersenyum manis. Mencium bu Idris dengan hangat.
“Selamat ya bu, salam dari bapak.”
“Bapak semakin sehat kan?” tanya pak Idris.
“Atas doa pak Idris berdua, sekarang lebih sehat.”
“Syukurlah. Gun, jaga Yessyta baik-baik ya,” kata pak Idris.
Gunawan tersenyum, melirik ke arah Yessyta, lalu merasa lega ketika Yessyta pun tersenyum.
“Mohon restu ya pak,” kata Gunawan sambil beralih menyalami besan pak Idris.
“Jangan lupa undangannya ya.”
“Siap, bu.” kata Gunawan.
Gunawan menuntun Yessyta turun dari panggung pelaminan yang memang agak tinggi, menariknya mendekati tamu-tamu lain yang juga mereka kenal.
“Kalian pasangan serasi,” celetuk seorang teman.
“Kapan menikah?” kata yang lain.
“Doakan saja ya, “ dan Gunawan menarik Yessyta ketempat meja-meja yang dipenuhi suguhan makanan yang serba mengundang selera.
***
“Benar kan?” kata Gunawan dalam perjalanan pulang. Rupanya dia ingin melanjutkan masalah teka teki yang belum dimengerti oleh Yessyta, atau barangkali juga pura-pura tidak mengerti.
“Apanya?”
“Orang-orang bilang seperti dugaan aku.”
“Lalu, kamu marah?”
“Bukan marah sama mereka..”
“Sama aku?”
“Nah… kamu sudah mengerti kan?”
“Belum..”
Gunawan benar-benar konyol. Rupanya Yessyta tidak bisa menangkap ungkapan cinta yang terselubung. Atau memang dia lebih suka kalau Gunawan berterus terang.
“Yessyta, bapak pernah bilang sama aku bahwa..”
“O, itu aku sudah tahu.. “
“Lhoh, apa coba?”
“Bahwa bapak ingin, agar mas Gunawan bisa menjadi suami aku kan?”
Gunawan menepuk dahinya keras sekali. Tuh dia sudah tahu.
“Kenapa dahinya?”
“Ada nyamuk nih.”
“Masa didalam mobil ada nyamuknya sih?”
“Ya ada dong, dia ada setiap ada mangsa.”
“Oh, gitu.”
“Jangan dulu mengalihkan pembicaraan. Tentang keinginan bapak itu.. bagaimana ?”
“Yang bagaimana itu aku atau kamu?”
“Yessyta, aku capek berputar-putar. Terus terang aku bukan seorang yang romantis.”
Yessy menatap Gunawan. Sesungguhnya dia tahu kok maksudnya Gunawan. Cuma dia tak ingin tiba-tiba kelihatan suka. Makanya dia berlagak bodoh. Ah, dua-duanya ribet ya.
“Sejak kamu belum menikah, aku sudah jatuh cinta sama kamu. Dan sampai sekarang perasaan itu tak pernah padam."
“Benarkah?” tanya Yessyta menahan debar jantungnya. Tak urung mendengar ungkapan cinta yang terus terang itu, hatinya berdebar juga.
“Kalau kamu menolaknya, atau menerimanya, katakan sekarang juga. Aku siap menerima apapun yang kamu katakan.”
Yessyta menatap hiruk pikuk malam yang menghiasi jalanan disepanjang jalan yang mereka lalui.
“Jawab Yessy..”
“Bapak pernah bilang, bahwa kalau itu terjadi maka bapak akan bahagia. Dan kebahagiaan bapak adalah kebahagiaan aku. Aku hanya tinggal punya bapak.”
“Jadi kamu menerima aku karena itu adalah keinginan bapak ?”
“Salah satunya.. ya.”
“Salah duanya…”
Yessyta tertawa..
“Aku mau, karena Suni..”
Gunawan menatap Yessy dengan heran.
“Kok nggak nyambung sih.”
“Tahu nggak, Suni pernah bilang sama aku, bahwa dia akan mencarikan pemuda dari kampungnya untuk aku.”
“Haaa?”
“Dan baru tadi dia bilang bahwa yang dimaksud adalah kamu.”
Gunawan tertawa keras.
“Jadi kamu mau menarima aku, yang pertama karena bapak, dan kedua karena Suni? Ada yang ketiganya nggak?
“Baiklah, yang ketiganya, aku memang suka sama kamu,” kata Yessyta lirih. Ia juga lelah berteka teki. Lelah menunggu sikap romantis dari Gunawan. Lalu dalam perjalanan pulang itulah terbukti bahwa hati mereka memang bertaut. Aduhai. Tiba-tiba Gunawan ingin mencari seikat mawar kesukaan Yessyta.
***
Siang itu Sony memasuki kamar rawat Indri. Dilihatnya Indri terbaring pucat. Sekantung darah tergantung, dialirkannya ke dalam tubuhnya. Sebelah tangannya terbalut perban, karena tulangnya yang patah. Baru tadi siang dokter mengatakan bahwa sebelah tangan Indri kemungkinan akan menjadi lumpuh. Tapi dokter akan berupaya menyelamatkannya. Hanya saja tidak dalam waktu dekat ini, karena keadaan Indri benar-benar tidak memungkinkan untuk menjalani operasi lagi. Jantungnya lemah, tekanan darahnya tidak stabil. Tubuhnya juga panas.
Sony memegang tangan isterinya.
Indri membuka matanya yang sayu. Ia tak mampu mengucapkan apapun. Ia melihat wajah suaminya tampak sedih.
“Semangat Indri, kamu harus sembuh ya,” bisik Sony.
“Anakku.. mana?”
“Ada diruang bayi. Masih dalam perawatan. Pikirkan diri kamu dulu.”
“Aku akan mati,” bisiknya lirih.
“Tidak, mengapa kamu bilang begitu?”
“Aku lelah..”
“Tidak, kamu harus semangat, kamu akan sembuh.”
“Aku cacat..”
“Tidak, dokter akan menyembuhkannya.”
Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. Sony menoleh, dan seorang wanita yang dulu menolong membawa Indri serta mendonorkan darahnya, melangkah perlahan.
“Selamat siang,” sapa Yessyta pelan.
“Selamat siang, terimakasih telah menjenguk isteri saya.
“Siapa?”
Yessyta mendekat. Kemarahan yang dulu terpancar dari matanya, ketika dilihatnya dia bersama Anto didalam kamarnya, telah lenyap. Dia telah memaafkannya.
“Apa kabar kamu?”
“Kamu? Pergi! Pergi kamu. Kamu ingin mentertawakan penderitaan aku kan? Kamu akan bilang syukurin, mampuslah kamu, begitu kan?” kata Indri dengan napas terengah-engah, walaupun hanya bicara pelan.
“Ssst… Indri, mengapa kamu bilang begitu ? Dia ini adalah..”
“Pergi.. suruh dia pergi.. dia akan mengejek aku, mensyukuri penderitaanku.. pergi..”
Yessyta bingung. Tapi untuk menjaga agar Indri tenang, dia kemudian berpamit pergi.
“Biarlah saya pergi saja. Ini, sekedar membantu,” katanya pada Sony yang mengantarkannya sampai ke pintu , sambil memberikan sebuah amplop.
“Maafkan dia bu, dia mungkin tak sadar akan apa yang diucapkannya.”
“Semoga semakin membaik ya mas,” kata Yessyta kemudian berlalu.
“Ini.. apa bu?” kata Sony yang baru sadar Yessy memberikan amplop kepadanya.
“Hanya sekedar membantu mas, tidak seberapa, terima saja,” lalu Yessyta melangkah menjauh.
“Bu, tunggu.. “ kata Sony sambil mengejar Yessyta.
“Ada apa ya?”
“Bolehkah saya minta nomor telpon ibu? Siapa tahu barangkali Indri sudah sadar dan ingin bicara sama ibu.”
Yessyta ragu-ragu, tapi kemudian dia memberikan nomor kontaknya, lalu benar-benar pergi.”
Ketika Sony memasuki kembali ruangan Indri, dilihatnya Indri sedang menangis.
“Mengapa kamu berkata begitu? Dia itu bu Yessyta. Dialah yang membawa kamu ke rumah sakit ketika terjadi kecelakaan.”
“Apa?” Indri mengusap air matanya.
“Dia juga yang pertama kali mendonorkan darahnya untuk kamu.”
“Dia?”
“Ya, dia. Waktu kamu terjatuh itu dia kebetulan mau pulang setelah belanja. Dia melarikan kamu ke rumah sakit ini.”
“Oh..”
“Kamu harus minta maaf karena telah mengusirnya dan memaki-makinya,” kata Sony sedikit kesal.
“Aku.. benci dia.. “
“Dia juga memberi kita uang. Lihat, ini bisa meringankan beban kita untuk biaya perawatan kamu.”
“Biarkan aku mati.”
“Tidak baik bilang begitu. Istighfar. Mohon ampun kepada Allah.”
“Aku tak tahan lagi Son, badanku sakit semua.”
“Jangan begitu, kamu harus kuat. Ingat anakmu ya.”
“Kalau aku mati, berikan saja bayi itu pada mas Anto.”
“Tapi..”
“Ini pesan aku Sony.”
***
Dikantor, semua orang membicarakan kecelakaan yang dialami Indri. Dengan besar hati, Anto menyalami Sony.
“Aku ikut prihatin Son.”
“Terimakasih banyak.”
“Bagaimana keadaannya?”
“Kurang baik. Entahlah, tangannya yang remuk juga belum bisa dioperasi karena kondisinya yang belum stabil.”
“Ya Tuhan.”
“Bagaimana kandungannya?”
“Bayinya bisa diselamatkan, walau belum waktunya melahirkan.”
“Syukurlah. Berapa bulan usia kandungannya.”
“Tujuh bulan kurang.”
“Tujuh bulan?” tanya Anto heran. Ia ingin bertanya lebih lanjut, tapi Sony keburu pergi karena seorang temannya mengatakan bahwa ada telpon dari rumah sakit.”
“Tujuh bulan? Sudah berapa bulan ya dia menikah?” kata Anto yang kemudian menghitung-hitung.
***
“Sudah dari rumah sakit? Bagaimana keadaannya?” tanya Gunawan ketika Yessyta mampir ke kantor.
“Buruk.”
“Buruk? Dia belum sadar juga?”
“Pergelangan tangannya harus dioperasi, tapi menunggu dia benar-benar kuat. Tekanan darahnya turun naik. Jantungnya juga nggak begitu baik.”
“Bayinya?”
“Aku sebenarnya ingin melihat bayinya, tapi urung, karena begitu dia melihat aku, langsung aku dimaki-maki.”
“Kamu kan sudah menolongnya? Kenapa dimaki-maki?”
“Mungkin dia belum tahu. Dia bilang aku datang untuk mengejeknya, untuk mensyukuri keadaannya. Duuh.. pokoknya nggak enak. Aku langsung pulang.”
“Kamu harus maklum, karena dia sedang sakit.”
“Iya, aku tahu, aku juga nggak sakit hati kok.”
“Sayang kamu belum melihat bayinya.”
“Memangnya kenapa? Paling juga hanya boleh melihat dari jendela, bayi itu belum cukup umur.”
“Aku sedang berpikir. Benarkah bayi itu anak suaminya yang sekarang.”
“Apa?”
“Coba kamu ingat-ingat, sudah berapa bulan dia bercerai dari Anto, dan setelah resmi bercerai itu kan dia baru bisa menikah lagi. Sudah adakah tujuh bulan?”
“Jadi.. maksudmu, bayi itu bukan anaknya Sony?”
“Tuh, sekarang pintar,” canda Gunawan.
“Eh, aku tuh pintar dari dulu, tahu.”
“Kecuali malam itu.”
Yessyta tertawa.
“Sudah, jangan diingat-ingat lagi. Bagaimana dengan bayi itu? Menurut kamu, bayi itu anaknya mas Anto?”
“Mungkin, kecuali kalau sebelum bercerai mereka berselingkuh.”
“Waduh..”
“Lain kali kamu harus melihat bayinya, mirip siapa.”
“Ogah ah, bukan urusan aku dong.”
“Iya sih, tapi tentang bayi itu apakah Anto sudah tahu ya?”
“Ya sudah, nggak usah ngomongin masalah itu lagi. Aku mampir kesini karena bapak minta agar nanti malam kamu datang kerumah.”
“Oh iya, aku sudah tahu. Aku siap melamar kamu secepatnya kok.”
“Iih, ngomongnya sama bapak dong.”
Tiba-tiba ponsel Yessyta berbunyi.
“Ini nomor siapa ya, aku nggak kenal. Biarin aja ya.”
Tapi dering itu terus berbunyi.
“Angkat saja, barangkali ada yang penting..”
“Hallo..”
“Hallo mbak, saya Sony, suaminya Indri.”
“Oh ya, ada apa mas?”
“Indri ingin bicara.”
Yessyta berdebar, suara Sony terdengar tercekat, seperti menahan tangis.
“Ya, silahkan mas.”
“Hallo..” suara Indri lirih dari seberang.
“Aku.. hanya.. mau.. minta maaf.”
“Lupakanlah semuanya, aku sudah memaafkannya. Cepat sembuh ya.”
Tapi kemudian tak terdengar jawaban, yang terdengar adalah suara teriakan, dan suara orang-orang panik. Yessyta menutup ponselnya dengan bingung.
“Ada apa?”
“Indri hanya bilang minta maaf, setelah itu suara-suara gaduh.”
Coba telpon rumah sakit, jangan-jangan terjadi sesuatu.
***
Besok lagi ya
_Sebuah ungkapan cinta sudah dilemparkan. Gunawan sedang menunggu, apa jawab Yessyta setelahnya. (MCYT_32)_
ReplyDeleteALHAMDULILLAH....
Lanjutannya MCYT_33 sudah hadir. Terimakasih bu Tien, sehat selalu ya... Salam ADUHAI dari kota kembang mBandung+++++
Juara 1 Kek....selamat
DeleteADUHAIIIIII ...
DeleteTerima kasih mbak Tien MCYT 33 sdh hadir menyapa kami.
Salam kami dari Yogya.
Selamat kakek Habi
DeleteAduhai MCYT 33.
ReplyDeleteSalam sehat dan semangat dan bahagia selalu mbak Tien. Terima kasih telah membuat kami terbuai dalam cerita ini.
Alhamdulillah
ReplyDeleteAlhamdulillah MCYT 33 dah tayang
ReplyDeleteTrimakasih bunda Tien, moga sll sehat dan bahagia.
Salam aduhaii dari Bojonegoro.
Terimakasih mbak Tien MCYT 33 sdh tayang. Salam aduhai.
ReplyDeleteAlhamdulillah... Sdh tayang.... Ep.33... maturnuwun ibu Tien kuuhhh.... Salam SEROJA dr sby ❤️
ReplyDeleteSelamat tayang MCYT-33, Bu TIEN.
ReplyDelete*SALAM ADUHAI*
Alhamdulillah..
ReplyDeleteSugeng dalu mb Tien..π
Alhamdulillah dah tayang MCYT 33
ReplyDeleteYerimakasih bunfa Tien
Semoga selalu sehat
Salam sehat dan aduhai
Alhamdulillah comment 10 lagi ya cuman selisih 2 menit
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSelamat malam jeng Tien ,,terma kasih sudah tayang MCYT 33,, semoga selalu sehat salam dari Surabaya
ReplyDeleteAlhamdulillah, sdh tayang....
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien....
Salam sehat selalu...
Alhamdulilah sudah tayang MCYT 33 kesuwun mbak Tien, sehat² ya jenengan, salam aduhaai dari Cibubur
ReplyDeleteAlhamdulillah MCYT 33 sdh ada, Terimakasih bunda Tien.. salam sehat dan sll Aduhaaaai..❤️
ReplyDeleteduuh Indri beneran pamitan ya...
ReplyDeleteSalam aduhaii dr Bandung
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Rini Dwi, Pudya , Indahwdhany, Butut, Oma Michelle,
Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
DeleteADUHAI.....
Terima kasih mbak Tien, semoga sehat selalu
DeleteSalam ADUHAI....
This comment has been removed by the author.
DeleteLembar koreksi:
Delete1. “Semoga semakin membaik ya mas,” kata Indri kemudian berlalu.
# “Semoga semakin membaik ya mas,” kata Yessyta kemudian berlalu. #
2. Indri ragu-ragu, tapi kemudian dia memberikan nomor kontaknya, lalu benar-benar pergi.”
# Yessyta ragu-ragu, tapi kemudian dia memberikan nomor kontaknya, lalu benar-benar pergi.”#
3. Indri berdebar, suara Sony terdengar tercekat, seperti menahan tangis.
# Yessyta berdebar," suara Sony terdengar tercekat, seperti menahan tangis.#
4. Tapi kemudian tak terdengar jawaban, yang terdengar adalah suara teriakan, dan suara orang-orang panik. Indri menutup ponselnya dengan bingung.
# Tapi kemudian tak terdengar jawaban, yang terdengar adalah suara teriakan, dan suara orang-orang panik. Yessyta menutup ponselnya dengan bingung. #
Bu Tien nglamun ya?
Ada 4 nama "Yessyta" ditulis "Indri" .....
Monggo bahan editannya.πππ
Ngantuk mas kakek
DeleteAlhamdulillah, semoga Mbak Tien dalam keadaan sehat selalu. Terima kasih cerbung nya yang selalu saya tunggu walaupun sampai larut malam. Saya gak komentar soal cerbungnya, nda disiki...
ReplyDeleteMalam Bunda Makasih MCYT dah tayang.
ReplyDeleteSehat selalu dan met istirahat Bunda.
Salam ADUHAI
Salam sehat mas Bambang
DeleteAlhamdulillah..MCYT...sudah tayang makin asyik crita nya....salam aduhai mb Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah dah tayang.
ReplyDeleteMakasih Bunda Tien
Salam ADUHAI dari Klaten.
Salam ADUHAI jeng Isti
DeleteAlhamdulillah MCYT-33 dah tayang, makasih Bun Tien, ... salam aduhai Seroja yaaa tuk semuanya.
ReplyDeleteAlhamdulillah MCYT 33 sdh tayang , suwun bu Tien
ReplyDeleteSalam sehat sll
Ada apa di Rumah Sakit tempat Indri dirawat? Indri minta maaf dan kemudian terdengar kegaduhan orang berteriak... apakah Indri....
ReplyDeleteGunawan mengutarakan isi hatinya setelah beberapa wzktu bermain kata yang sebenarnya sudah fipahami oleh Yessyta. Hanya Yessyta tidak mau mengartikan bahwa Gunawan cinta padanya...tapi tidak secara langsung menyatakannya. Semoga mereka bisa bersanding di pelaminan nantinya. Salam sehat dan semangat. Terima kadih mbak Tien
ADUHAI ibu Imah
DeleteTrmksh mb Tien MCYT 33 sdh tayang.,.
ReplyDeleteSalam ADUHAI dan sehat sll.
Aduhai ... terimaiasih seri ini sungguh aduhai ..
ReplyDeleteAlhamdulillah MCYT 33 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Sslam ADUHAI dari Bekasi
Terimakasih Bu Tien,
ReplyDeleteMCYT 33 sudah hadir utk kami.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien-ku, mcyt-33 sudah hadir.
ReplyDeleteGunawan - Yessyta sudah plong, tinggal nunggu peresmian saja. Suni mestinya tidak ada kendala apapun.
Tapi apakah sang pelakor dimatikan yaa... kacian.
Anto lanjut ada kisahnya apa sudah cukup sampai disini saja?
Nunggu lagi sampai besok malam, mungkin masih ada kejadian yang 'diluar perkiraan' supaya lebih panjang bisa sampai 50an episode.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.
Alhamdulilah MCYT 33 telah hadir. Mksh Bunda Tien
ReplyDeleteSuwun Bu Tien sehat n semangat selaluπππππ
ReplyDeleteHaloww jeng Ari.. salamsemangat ya
DeleteAlhamdulillah MCYT23 tayang sepertinya Gunawan segera melamar Yessyta..dan kasihan nasib Indri mungkin gak tertolong Krn merasa bersalah yg sangat besar terhadap Yessita .. tapi kita tunggu saja kelanjutannya. Salam sehat dan aduhai utk Bu Tien semoga ibu sehat2 selalu dan tetap berkarya demi menghibur semua penggemar cerbung...πππππππΌπΊπΌ
ReplyDeleteWah makin seru nih ceritanya, jgn2 indri meninggal
ReplyDeleteTerima kasih bu tien
Apa labar mas Anton. Hasil operasinya sukses kan.Selalu sehat ya.
DeleteAlhamdulillah MCYT 33 tayang
ReplyDeleteMksh bunda Tien sehat selalu doaku
Waou hati Yessyta jd galau nih
Doaku maulah Yess toh pak Murti udah suka ma Gunawan sbg tangan kanannya yg bs di percaya
ADUHAI
ADUHAI jeng Maimun
DeletePuji Tuhan ibu Tien sehat, semangat dan produktip shg MCYT 33 hadir dgn tetap bikin penasaran bagi kami para penggandrungnya.
ReplyDeleteKemungkinan bayi Indri yg diserahkan pd Anto sesuai pesan akhir, akan diasuh oleh Yessy...
Kayanya kel bpk Murti semakin bahagia, krn memang orang2nya baik hati semua.
Monggo ibu, dilanjut saja. Matur nuwun berkah Dalem. Salam ADUHAI...
Salam ADUHAI Yustinhar
DeletePingdan...??
ReplyDeleteMeninggal ...??? Jangan ah ..kasihan ..,!!
Terina kasih b Tien...tetap ADUHAI..
Salam sehat dari REWWIN πΏ
Salam kasihan cak.
DeleteADUHAI
Terima kasih... aduhai.....
ReplyDeleteADUHAI pak Zimi
DeleteHallo Mia mau adek nggak ayok kerumah mBah, modus maneh mBok mBok; anaknya dibawa otomatis ibunya nggak mau melepas kan anak donk.. mbebek ngikutin anak pastinya..
ReplyDeleteWaduh mBok Darso memaksa banyak( bukan sedikit lagi) Anis merawat anak Rudianto, demi lagi nich he he he he, demi mBok nya senang; mau nggak ya mr rudet menerima usulan simbok, agar Mia deket sama dedek barunya.
Kan dia berpengalaman merawat anak.. sedikit mendesak simbok mengusulkan..
Mau nggak ya..
Ha ha ha ha la wong ngakoni anak aja belum ada pernyataan hitam diatas putih ..
Selanjutnya ya nggak tahu..
La sudah tarik tarik di tatake ben temata jew..
semoga anto ngikut apa kata simbok, demi kebahagiaan simbok tersayang, betulan nich..
Ya nggak tahu lah ...
Itukan kuwasa dalem sang hyang pangripto dongeng no...ADUHAI...
Terimakasih Bu Tien MCYT yang ke tiga puluh tiga sudah dibabar layar hapeku ..
Sehat sehat selalu doaku, sejahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta.
Salam dari simbok untun Nanang.
DeleteADUHAI
He he he he simbok yang ...ADUHAI...
Deleteπ
Rudianto ya punya anak sendiri....
DeleteKalau simbok ndak mau ngakoni gmn....
Ambyarr....
Hmm, simbok menginginkan putu lho..
Deletehari hari biasanya maen sama Mia
Anto dan Gunawan juga menghitung saat Antok menalak Indri ..wong aku sok tau kok..
Anis ketiban sampur ya seneng to .. tak sendiri lagi, bobok ada yang nemenin, simbok juga sudah nggak repot keluar rumah; cari mainan, kan rentan disaat masa pandemen cerbung penasaran ..
Terima kasih Mbak Tien MCYT 33 sdh tayang ... makin seru aja ceritanya fitunggu lanjutannya Mbak Tien ... smg sehat sll ya & salam Aduhai juga buat teman2 PCTK ...
ReplyDeleteSalam ADUHAI jeng Enny
DeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun bun....
Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun.....
Aamiin Wo
DeleteTerimakasih bu Tien... Tetap sehat ya bu, maaf baru kali ini bisa berterimakasih, sudah lama membaca, tapi kiriman dari teman, sekarang bisa baca langsung dari sumbernya. Ceritanya menarik2. Jadi ingin selalu ingin baca ..... Terimakasih bu.
ReplyDeleteSelamat nertemu disini ibu Sudarwatisri.
DeleteADUHAI
Indri meninggal?
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien.
Terima kasih bu Tien,salam aduhai dan sehat... , baru bangun dan eee MCYT 33 Hadir ..smakin seru Gunawan riweh ...ha ha ha Yessyta bingung.❤❤❤❤π
ReplyDeleteSalam riweh dan ADUHAI Jeng Yanti.
DeleteRiweh itu apa sih?
Dlm perjalanan pulang setelah menghadiri undangan dari teman ayahnya, akhirnya Gunawan menyatakan perasaannya pada Yessyta
ReplyDeleteDan Yessyta menerimanya, bahkan sebentar lagi Gunawan siap melamarnya....
So sweet... so sweet....
Moga lancar sampai hari H....
Begitupun Anto moga mau pdkt sama bu Anis ya....
Biar janda tapi msh kempling loh...
Bagaimana nasibnya Indri....
Mengapa setelah minta maaf ke Yessy lewat telpon lalu terdengar suara gaduh di sebrang sana...
Semakin burukkah keadaannya...
Bagaimana nasib anaknya...
Sonylah yg bertanggung Jawab pada akhirnya...
Yuk kita simak terus episode"berikutnya.
Selamat malam bunda Tien moga sehat selalu
Salam aduhai dari Bojonegoro.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlhamdulillah MCYT~33 telah hadir, terimakasih Bu Tien..π
ReplyDeleteSami2 pak Djodhi
DeleteAlhamdulillah,terima kasih Bu Tien salam sehat dari Kediri
ReplyDeleteSalam tahu Kediri jeng Rini
DeleteADUHAI
Akankah Anto menerima pesan terakhir Indri? Klu ada apa apa bayinya serahkan sj ke Anto? Inikah makna judul mcyt antara Anto-Yessita dan Bayi Indri? Atau Anto- Anis dan Bayi Indri? Bgmn dg Gunawan dan p Murti? Bisakah mrk menerima keputusan diatas? Kita tunggu bgmn skenario mb Tien besokπ
ReplyDeleteADUHAI jeng Sapti
DeleteMakasih mba Tien. Ditunggu kejutannya besok. Salam hangat selalu. Aduhai
ReplyDeleteSelalu hangat dan ADUHAI jeng Sul
DeleteTerima kasih bu Tien ..eps. 33
ReplyDeleteSdh tayang
Duh senemg sekali.Gunawan sdh dpt lampu hijau dr Yesssyta...semoga mereka berjodoh...salam.aduhai
Salam aduhai ibu Winarni
DeleteAlhamdulillah MCYT Eps 33 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Salam hangat mas Dudut
ReplyDeleteADUHAI
ADUHAI alangkah susahnya kata CINTA terucap..oalah Gun&Yess.
ReplyDeleteMaturnuwun bunda Tien...salam sehat selalu dari kota Malang.
Dan makin ADUHAI njih bun..
π
Sugeng enjing bu Tien, salam sehat dan salam aduhai selalu njih...
ReplyDeletePenasaran endingny gmn ya... anaknya diasuh Anto ato diberikan ke Yessy
Gimana ya enaknya..
DeleteADUHAI deh jeng Wiwikwisnu
Makasih bu Tien. Tambah seru nih
ReplyDeleteHalloww Noeng
DeleteAssalamualaikum wr wb. Ikut merasa senang, akhirnya Yessy menerima cinta Gunawan, semoga menjadikannya Pak Murti yg semakin sehat dan bahagia...Mungkinkah Indri tdk tersekamatkan,krn luka yg dideritanya terlalu parah...semakin penasaran utk mengikuti lanjutan ceritanya. Maturnuwun Bu Tien yg trs bersemangat dlm berkarya. Semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin, sehat wal afiat, bahagia bersama keluarga dan amancu. Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dan aduh hai dari Pondok Gede...
ReplyDeleteAamiin Allahumma Aamiin
DeleteADUHAI pak Mashudi
Ealah Gunawan terpesona sampai segitunya ...
ReplyDeleteRanda isih kebul kebul ..
emang keluar asap ya kok kebul kebul ..
emang habis turun dari tungku..
Ampun deh disamain pohong aja..
Tapi cantikan .. cantiek .. donk..
Cinderella... Ha ha ha ha
Ealah.. Nanang
DeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
ReplyDeleteAlhamdulillah MCYT 33 sdh hadir, matur nuwun bu Tien
Indri sdh minta maaf ke Yessyta
Gunawan Segera melamar,,,
Akhirnya semua bahagia Aduhaaii sekali π
Salam sehat wal'afiat
Salam ADUHAAII bu Tien
ππΏπΌπΏ
Seperti nya Indri shok...
ReplyDeleteApakah dia koma!?
Salam sehat selalu mbak Tien
Alhamdulillah Gunawan dan Yessyta sudah sama sama mengugkapkan perasaan. Tinggal melamar. Indri juga akhirnya sudah minta maaf dan sudah dimaafkan Yessyta. Apakah Indri tidak tertolong? Lalu apakah anaknya jadi diserahkan Anto? Terus bagaimana Anto bisa ngopeni bayi? apakah akhirnya Anto menyetujui permintaan ibunya untuk menikah dengan bu Anis janda beranak satu, yang tentunya bisa ngopeni bayinya? Waduh bu Tien bikin saya meraba raba.. semoga bu Tien membuatkan keputusan yang aduhai.. aamiin
ReplyDeletePagiii mbak Tien.. Makiinseru dan penasaran aja nih mcyt.. Adasuka ada duka.. Ygpenting mbak Tien sht dan tetap bersemangat berkarya unk menghibur penggemarnya yg sll menanti2 .. Slmseroja dan Aduhai dri sukabumi unk mbaku sayangπ₯°π₯°
ReplyDeleteADUHAI Farida
DeleteWaduuuhh duh duh,,jangan jangan Indri pindah alamat ke kapling 2 X 1. Ambyaaarrr. durung bertobaat
ReplyDeleteADUHAI AMBYAR Uti
DeleteAssalamualaikum wrwb, selamat pagi bu Tien, smg Ibu selalu sehat dan sll dalam lindungan-Nya...Aamiin Yra.
ReplyDeleteTerima kasih dg MCYT epsd 23, Alhamdulillah slese jg dibaca walau mbacanya disambi-sambi.
Gun sama Yessy akhirnya jadian ...bahagianya hatiku...π Kpn ya nikahnya...ngundang2 ga ya...?π mau nyiapin kado nih...π€
Indri...klw dy ga tertolong, trs babynya gmn? Kasihan... spa nti yg ngurus Sony atw Anto.
Gun, Yessy, dan Anto sendiri mulai curiga dan bertanya2 spa sebenarnya ayah bayi tsb.
Penasaran...? Tunggu aja epsd selanjutnya...hehehe setia menunggu hadirmu.
Matur nuwun bu Tien... Salam sehat, hangat dan ADUHAI selalu dari Lampung.πππ
ADUHAI Yuka
DeleteMaaf epsd 33 maksudnya...π
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih bu tien tayangan mcyt 33
Semoga bu tien sehat2 selalu
Ku selalu menunggu lanjutannya
Salam aduhaiii
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSalam Sehat dari saya Winar dari kota Juwana jateng.Semakin Aduhai Jeng Tien.
ReplyDeleteYg masih Unknown,silahkan diedit biar muncul nama dan foto,Caranya:
Delete1. Ketuk/klik UNKNOWN.
2. Ketuk/klik EDIT PROFIL (kanan atas warna orange)
3. isi biodatamu, unggah fotomu. Ambil dari galerimu
4. Baca/periksa hasil editannya
5. Ketuk/klik SIMPAN
6. Selesai....
Alhamdulillah sehat2 nggih Bunda.ditunggu MCYT ke 34.Maturnuwun
ReplyDeleteTerima kasih mbak tien cerbungnya. Semoga Mbak tien sehat² selalu.
ReplyDeleteYg masih Unknown,silahkan diedit biar muncul nama dan foto,Caranya:
Delete1. Ketuk/klik UNKNOWN.
2. Ketuk/klik EDIT PROFIL (kanan atas warna orange)
3. isi biodatamu, unggah fotomu. Ambil dari galerimu
4. Baca/periksa hasil editannya
5. Ketuk/klik SIMPAN
6. Selesai....
Selamat mencoba
Sahabat PCTK....
ReplyDeleteMalam ini MCYT tidak tayang,krn Mbk Tien ada agenda bersama keluarga,semoga bisa diganti besuk....
Sehat selalu ya mbk Tien
Terima kasih infonya bu nani nur
DeleteBisa langsung menuju ke tempat peraduan
Terimakasih mbak Nani infonya
Deletesemoga besok bisa tayang
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih infonya Bu Nani Nur, semoga bisa digantiπ
ReplyDeleteMasih setia menanti kelanjutan nya Jeng Tien..Makin seru..Salam dari Florentine Winarti kota Juwana.
ReplyDeleteMbk F Winarti di Juwana,silahkan diedit biar muncul nama dan foto,Caranya:
Delete1. Ketuk/klik UNKNOWN.
2. Ketuk/klik EDIT PROFIL (kanan atas warna orange)
3. isi biodatamu, unggah fotomu. Ambil dari galerimu
4. Baca/periksa hasil editannya
5. Ketuk/klik SIMPAN
6. Selesai....
Sudah saya Klik yg keluar tulisan bloger dikiri atas kecil warna orange..cari edit profil gak ketemu.Matur suwun
DeletePasti yg duketuk Unknown nya org lain...makanya gak muncul tulisan Edit nya
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMudah² MCT-34 bisa tayang besok
ReplyDeleteQt tetap menunggu klanjutanny lho mba Tien , salam sehat mba Tien
ReplyDeleteTerimakasih mbak Tien MCYT 33 sdh tayang
ReplyDeleteIkutan senang Gunawan jadian ama Yessi
semakin seru semakin penasaran,
gak sabar nunggu cerita selanjutnya
sehat2 selalu buat mbak Tien
salam aduhaaaaiii
Trimakasih mbak Tien mcyt33nyaa..
ReplyDeleteAduhaii bangeet..baper deeh..
Salam.sehat dan selalu aduhai mbak Tien..ππ₯°⚘
Rupanya sabtu libur ya, tiwas ngenteni tekan tengah wengi. Dibelani melek je....
ReplyDeleteSudah diumumkan dari jam '09'30 kok Bah,Coba lihat di koment atas
DeleteKecelik...libur ya bu Tien, gapapa tetep tunggu kelanjutannya...π€
ReplyDeleteAlhamdulillah lanjut ah
ReplyDeleteDitunggu mcyt 34 nya yaa...
ReplyDeleteMalam ini MCYT 34 ada gak yaaa....
ReplyDeleteSemoga karena sabtu libur ..minggu bisa tayang mcyt 34 ... Salam sehat dan aduhai
ReplyDeleteMungkin libur juga kan beliau juga perlu istirahat..semoga Bu Tien sehat selalu..πππ
Delete