Tuesday, June 29, 2021

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 36

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK  36

(Tien Kumalasari)          

 

Indri terduduk lemas. Bagaimanapun dia tak ingin kehilangan Sony. Hanya Sony yang dekat dengan dirinya, memperhatikannya. Tapi Indri sungguh tidak bisa melayaninya sebagai seorang isteri. Hatinya seperti kering, hasratnya menghilang. Indri benar-benar lumpuh, bukan hanya raganya tapi juga jiwanya. Semangat bercinta yang dahulu menggebu-gebu, sekarang hilang entah kemana. Dan itu membuat kecewa suaminya. Aduhai, belum lagi benar-benar ditinggalkan, hati Indri sudah merasa sakit. Teringat ketika waktu itu merebut Anto dqari Yessyta.

“Aku mengunduh dosaku? Tidak, jangan tinggalkan aku Sony, aku hanya punya kamu,” rintihnya sambil berlinangan air mata.

Dan setelah itu Sony jarang pulang kerumah. Ia memesan makanan untuk Indri yang selalu dikirimkannya tanpa dia harus pulang. Ada yang dicarinya, ketenangan dan rasa nyaman yang berbulan bulan tak pernah dirasakannya.

“Apakah dia benar-benar telah menemukan perempuan yang akan menggantikan aku? Kemana dia pergi?”

Lagi-lagi Indri hanya bisa menangis dan menangis.

Beberapa kali di telponnya Sony, tapi ponselnya tak pernah aktif. Barangkali dia telah mengganti nomornya, entahlah. Indri merasa semakin sakit.

Hari-hari sepi yang dilaluinya semakin membuatnya tersiksa. Ia tak tahu harus pergi kemana. Kedua orang tuanya tak mau menerimanya setelah tahu bahwa dia merebut suami orang.

Indri berjalan keluar rumah, tak tentu tujuan. Sudah lama dia tak melihat keramaian. Walau hanya ramainya lalu lintas dijalanan. Hatinya merasa lebih tenang. Ia melewati pertokoan, melihat ke sekeliling. Dulu dia sering keluar masuk toko, sekedar membeli baju, keperluan make up dan sebagainya. Sudah lama dia tak memperhatikan kebersihan wajahnya. Ia hanya memakai bedak ala kadarnya. Lalu ia melewati toko emas. Dirabanya jari manisnya, cincin kawin itu sudah tak ada. Sebulan yang lalu Sony menjual cincin itu untuk tambahan biaya rumah sakit yang bukan main banyaknya. Ia menatap ke arah toko emas itu, dan melihat seseorang yang dikenalnya. Bukankah itu pembantunya Yessy yang sama sekali tak menaruh hormat padanya. Dilihatnya Suni sedang memilih cincin, disampingnya berdiri seorang laki-laki yang lumayan ganteng. Mereka tampak mesra. Apakah sedang membeli cincin kawin? Hati Indri serasa diremas-remas. Seorang pembantu rumah tangga, bisa memiliki laki-laki ganteng, dan terkadang saling berpandangan dengan mesra. Rupanya mereka akan segera menikah.

“Alangkah tak berharganya diriku. Tak berharga untuk menikmati hidup tenang dan bahagia. Tak berharga memiliki seseorang yang bisa dicintainya seumur hidup,” gumamnya lirih sambil berlinangan air mata. Dia terus melangkah, sambil meratapi hidupnya yang menderita.

***

Pasangan yang dilihat Indri memang Suni dan Darman. Mereka sedang memesan cincin kawin disebuah toko emas. Darman suka dengan pilihan Suni.

Yang ada ternyata sudah pas, sehingga bisa langsung dibawa.

Mereka kemudian masih ingin berputar-putar untuk belanja keperluan mereka. Suni minta ijin beberapa hari untuk belanja, tapi belum berniat keluar dari pekerjaannya sampai Yessyta menikah beberapa minggu  lagi.

Tiba-tiba Suni melihat seseorang di sebuah warung. Ia memandanginya terus. Seseorang itu sedang makan di warung itu, dan memakan nasi dengan tangan kirinya.

“Suni, ada apa kamu melihat ke warung itu terus, sudah lewat masih menoleh-noleh juga,” tegur Darman.

“Itu.. yang makan itu..”

“Kamu lapar, ingin makan lagi? Kan tadi sudah makan soto di warung sana? Tapi nggak apa-apa kalau masih lapar.”

“Enggak mas, aku sepertinya mengenal wanita yang lagi makan itu.”

“Kok kamu tidak menegurnya ?”

“Ah, bukannya kenal karena dia kenalan aku, maksudku aku tahu siapa dia.”

“Siapa memangnya?”

“Kalau tidak salah dia itu Indri.”

“Seperti pernah mendengar nama itu ya.”

“Ya, aku pernah cerita. Dia itu dulu yang merusak rumah tangganya bu Yessy, sehingga bu Yessy harus bercerai dengan pak Anto.”

“ O, iya, aku ingat.”

“Kok makan di warung seperti itu ya?”

“Mungkin dia malu, karena tangannya yang kanan kan cacat setelah kecelakaan itu.”

“Tadi dia sama suaminya?”

“Sepertinya sendiri, aku tak melihat ada orang lain di warung itu. Kan ini sudah lewat saat makan siang. Tapi kasihan juga melihatnya. Dia tampak berbeda. Pakaiannya sederhana, tidak dandan menyolok seperti dulu. Semua kemewahan sudah lewat.”

“Dunia ini kan berputar. Seperti aku ini, dulu ingin mendekati kamu susahnya minta ampun, tapi akhirnya aku mendapatkannya. Karena dunianya berputar kan, yang tadinya diatas, ganti dibawah. Yang tadinya nggak mau, sekarang mau.”

Suni tersenyum.

“Itu benar mas, yang tadinya berbuat jahat sama bu Yessy sekarang mendapat balasannya.”

“Sudah, jangan ngomongin yang bukan urusan kita, Sekarang kita kemana lagi?”

“Iya, sampai lupa, tadi bapak pesan, ingin di belikan peci. Pecinya bapak sudah usang, nggak bagus kalau dipakai pas nikahan nanti.”

Ya sudah, toko didepan itu kayaknya ada.”

***

Hari itu disebuah gedung pertemuan, ada sebuah pesta. Yessyta dan Gunawan menikah. Tapi memang sih tidak semeriah ketika Yessyta menikah dengan Anto, karena baik Gunawan maupun Yessyta sebenarnya hanya ingin menikah sederhana saja. Tapi pak Murti tetep menghendaki diadakan di sebuah gedung. Dan sederhananya pak Murti, tetap saja tampak meriah dan mewah bagi orang lain. Hanya saja tamunya agak berkurang sedikit. Hanya orang-orang kantor dan kerabat dekat.

Wajah kedua mempelai yang ganteng dan cantik, membuat kagum siapapun yang melihatnya, ditambah senyuman bahagia yang tersirat disetiap ucapan terimakasih bagi para tamu undangan yang menyalaminya.

Tiba-tiba Gunawan berbisik ditelinga isterinya.

“Lihat siapa yang datang..”

“Siapa ?”

“Itu, yang memakai batik sedang menuju kemari..”

“Selamat ya Yessy… cepet punya momongan yaaa?” ucapan seorang tamu membuat Yessyta belum sempat melihat siapa yang ditunjuk Gunawan.

“Terimakasih bu.. mohon doa ya.”

“Selamat bahagia Gun.. jangan lama-lama.. segera punya momongan.,” ucapannya kepada Gunawan.

“Terimakasih, ia bu, doakan ya..”

“Aku ikut bahagia. Jadilah pasangan yang samawa ya..” Yessyta terkejut ketika melihat siapa yang menyalami Gunawan.

“Anto, terimakasih banyak.. terimakasih sudah mau datang dan mendoakan kami,” jawab Gunawan ceria.

Dia memang Anto, dan dia tidak sendiri. Seseorang menemaninya. Wanita cantik dengan balutan busana muslim yang anggun, senyumnya merekah ketika merangkapkan tangannya didepan Gunawan.

“Selamat menempuh hidup baru ya,” ucapnya lembut.

“Ini.. namanya Anisa..” kata Anto tanpa menyebutkan dia itu siapanya.

“Oh, calon ya?” canda Gunawan yang disambut Anto sambil tertawa, kemudian ganti menyalami Yessyta.

“Selamat bahagia Yessy, cepat dapat momongan ya.”

“Terimakasih mas, selalu doakan aku ya,” jawab Yessy sambil tersenyum manis.

“Selamat mbak Yessy..” kata bu Anis sambil menyalami Yessyta.

“Lhoh.. ini kan bu Anis?” teriak Yessyta yang memang sudah mengenalnya, karena Anis juga dekat dengan keluarga bu Darso.

“Iya, terimakasih karena tidak lupa sama saya,” kata bu Anis sambil tertawa.

“Jadi….”

“Sudah, jangan diteruskan, ini kan sudah jelas sih Yes,” tegur Gunawan kepada isterinya.

“Aku senang mas, bu Anis wanita yang cantik dan baik,” kata Yessyta akhirnya.

“Kami sudah menikah dua hari yang lalu,” kata Anto.

“Kok kita nggak diundang sih.”

“Terlalu tiba-tiba, yang penting sudah sah.”

“Selamat ya mas, ini namanya pengantin baru dong,” kata Yessy.

Anis hanya tersenyum.

Anto segera menarik bu Anis karena dibelakangnya beberapa tamu sedang menunggu untuk mengucapkan selamat.

***

“Benar-benar pesta yang meriah ya mas, terimakasih telah mengajak saya ke pesta itu,” kata bu Anis ketika dalam perjalanan pulang setelah mendatangi pernikahan Yessyta dan Gunawan. Mereka berboncengan, dan bu Anis merangkul pinggang Anto dengan sangat erat.

Tadinya Anto akan datang sendiri, tapi tiba-tiba ibunya mengusulkan agar Anto  mengajak bu Anis, karena mereka sudah menjadi suami isteri. Tidak lama setelah mendapat undangan pernikahan  Yessyta dan Gunawan, Anto kemudian memberanikan diri mendekati bu Anis.

Anto tak mau disebut cinta pelarian, karena dia memang mengagumi bu Anis yang cantik dan lembut hati. Banyak miripnya dengan Yessyta.

Ketika itu  bu Anis sering datang kerumah, membantu merawat Anugerah, dan tidak canggung lagi berbincang dengan Anto. Bu Anis tidak menolak, karena Anto menampakkan sifatnya yang baik dan tentu saja dengan janji-janji yang membesarkan hati bu Anis.

“Tapi janji ya mas, mas harus setia dan tidak boleh selingkuh. Aku sudah mengalami sakitnya ditinggal suami, jadi kalau sampai terjadi sekali lagi, aku akan hancur."

“Aku janji. Kejadian yang lalu telah membuat aku sadar bahwa ada jalan yang lebih baik yang bisa aku jalani, dan tidak hanya mengejar kesenangan dan kepuasan duniawi. Aku akan setia, aku janji,” kata Anto waktu itu, berulang kali. Dan Anisa pun bersedia. Mereka menikah tak lama setelah Anto melamar, hanya selang seminggu, dan dengan acara sederhana, dihadiri oleh tetangga-tetangga kampung dan kerabat dekat saja.

“Mas, kok diam saja sih?” kata Anis sambil menowel lengan suaminya.

“Eh apa?”

“Duuh, sedang melamun ya?”

“Iya, aku sedang melamun.”

“Menyesal karena mbak Yessy akhirnya menjadi milik orang lain kan?” kata bu Anis dengan nada cemburu.

“Tidak, aku melamunkan ucapan-ucapan kita ketika sebelum kamu bersedia menjadi isteri aku. Aku seperti memaksa untuk segera menikah ya?”

“Tidak apa-apa, lebih baik segera menikah, daripada menimbulkan fitnah, kan aku sering kerumah membantu merawat Anugerah?

“Apakah aku laki-laki romantis?”

“Kelihatan kalau sudah sering merayu perempuan.”

“Ya enggak lah, aku kan seringnya dirayu..” canda Anto sambil terbahak.

“Sombong nih ye,.”

“Nggak.. nggak.. aku ini seorang laki-laki yang pernah gagal membina rumah tangga. Tapi kegagalan itu menjadi pelajaran bagi aku. Sekarang aku merasa sudah tua. Sudah punya anak, tiba-tiba dua anak pula.”

“Kamu akan mencintai Mia seperti anak kamu sendiri kan?”

“Tentu saja, karena kamu juga mencintai Anugerah dengan setulus hati.”

“Oh iya mas, kita mampir ke toko sebentar, aku lupa bilang, susu Anugerah hampir habis, untuk besok nggak ada lagi lho.”

“Oh baiklah, didepan ada toko roti yang juga menjual susu bayi.”

***

“Aku senang akhirnya Anto mendapatkan isteri yang cantik, dan sepertinya baik,” kata Gunawan ketika mereka sedang makan pagi bersama pak Murti juga.

“Tadi juga menyalami aku sebelum kalian,” kata pak Murti yang mulai lancar berbicara.

“Cantik kan pak, isterinya? Yessy kenal karena mereka bertetangga. Dulu sering pergi kerumah mas Anto, dan bertemu Yessy ketika Yessy sedang berada disana.”

“Tampaknya dia baik..”

“Semoga mereka juga bahagia, seperti kita," kata Gunawan sambil melirik isterinya.”

“Aamiin,” kata Yessyta sambil balas menatap suaminya. Pak Murti sangat bahagia, puterinya mendapatkan pria yang baik dan pintar.

“Mana Suni?” tanya pak Murti.

“Suniii..” Yessyta berteriak karena Suni tidak ada didekat mereka.

“Ya bapak..”

“Kapan kamu pulang?”

“Minggu depan ya pak, karena sudah dekat waktunya.”

“Tentu saja. Yessyta, sudah kamu urus.. soal wayang itu?”

“Sudah bapak, keluarga mas Gunawan yang mencarikan dalangnya, Yessyta sudah memberikan uangnya.”

“Bagus. Nanti kita akan datang menonton wayang kulit di kampung Suni kan?”

“Ya bapak, tentu saja kita akan datang.”

“Terimakasih bapak. Saya menemukan orang-orang baik, yang sangat peduli pada saya. Bapak saya juga sangat bahagia, karena ada wayang kulit meramaikan pernikahan saya nanti.”

“Kamu juga harus bahagia.”

“Mohon doanya ya bapak, mas Gunawan, bu Yessy.”

“Kami akan selalu mendoakan kamu Suni,  karena kamu telah mencarikan aku jodoh pemuda dari kampung kamu,” seloroh Yessyta, yang disambut tawa oleh semuanya.

Suni memang suka bercanda, dan keluarga pak Murti sangat menyukainya.

“Sebelum pulang nanti, kamu harus masak yang enak buat kami,” kata Yessyta.

“Baiklah bu. Oh ya, saya lupa bercerita. Ketika saya belanja sama mas Darman, saya bertemu Indri,” kata Suni sambil menumpuk piring-piring kotor karena mereka sudah selesai sarapan.

“Ketemu dimana ?”

“Dia sedang makan di sebuah warung sederhana dipinggiran jalan. Pakaiannya lusuh dan tidak berdandan. Bu Yessy benar, tampaknya tangan kanannya cacat, karena dia makan dengan tangan kirinya.

“Dia sama siapa?”

“Sendiri bu.”

“Sendiri? Suaminya ?”

“Nggak tahu bu, dia makan sendiri, tak ada orang lain didekatnya.”

“Kasihan,” celetuk pak Murti.

“Iya, kasihan..”

“Kalau ketemu dia, kamu bisa bantu kan?” kata pak Murti lagi.

“Ya bapak.”

Pak Murti yang terkadang keras, bisa juga bersikap lembut dan penuh kasih sayang. Tampaknya tak ada dendam dihatinya, baik kepada Anto, maupuk kepada Indri. Kebahagiaan yang berlimpah adalah anugerah terindah bagi hidupnya, dan kebencian hanya akan melukai diri sendiri.

***

Berbeda dengan yang mengecap bahagia dalam hidup mereka, Indri justru merasa bahwa hidupnya sangat sengsara.

Sony suaminya, jarang pulang selama hampir sebulan ini. Kadang-kadang saja dia pulang untuk memberikan sejumlah uang, tapi tak banyak yang mereka bicarakan. Hati Sony terlanjur luka dan juga kecewa, apalagi sekarang Indri jarang berdandan, bahkan juga jarang mandi. Indri benar-benar tak punya hasrat apapun, apalagi ketika suaminya juga semakin tak peduli sama dia.

“Aku harus bicara sama Sony. Apakah aku harus minta maaf supaya dia mau selalu pulang kerumah seperti biasanya?” gumamnya pelan. Lalu terbersit keinginannya untuk meminta maaf.

Lalu dari kejauhan, dilihatnya salah seorang tetangganya berjalan sambil bergandengan tangan dengan isterinya. Tampak begitu mesra.

“Apakah aku salah selama ini?”

Lama Indri menimbang-nimbang, apa sebaiknya yang harus dia lakukan.

“Dulu Sony sangat mencintai aku, kemana semua itu? Benar, aku salah, aku terlalu tenggelam dalam kekecewaan dan tak ingin bangkit.”

Dan tiba-tiba Indri merasa sangat rindu pada suaminya.

Sore itu Indri sedang duduk di kursi sendirian seperti biasanya, ketika mendengar suara sepeda motor masuk ke halaman. Ia bergegas masuk kedalam kamar, mengganti bajunya dengan yang lebih pantas, menyisir rambutnya, membedaki wajahnya dan mengoleskan lipstik tipis dibibirnya. Sudah lama dia tak berdandan. Lalu dia tersenyum didepan kaca.

“Bukankah aku masih cantik?” ia kemudian keluar ketika mendengar langkah-langkah kaki. Ia telah menyusun kata-kata untuk meminta maaf, dan meminta agar Sony jangan meninggalkannya lagi.

Tapi begitu ia keluar dari kamar, dilihatnya Sony tidak sendiri. Ada wanita cantik berdiri disampingnya, yang memandangnya dengan pandangan iba.

“Sony, ini.. siapa?”

“Maaf Indri, aku baru sempat datang dan memberi tahu kamu. Dia ini isteri aku.”

Indri berpegangan pada pintu kamarnya dengan tangan kirinya.

***

Besok lagi ya

 

81 comments:

  1. Alhamdulillah MCYT 36 sdh tayang
    Trimakasih bunda Tien, moga sll sehat dan bahagia.
    Salam aduhaii dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  2. Selamat tayang MCYT-36, Bu TIEN.
    *SALAM ADUHAI*

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah tayang... Makasih Bu Tien

    ReplyDelete
  4. "Ya wis mBok daripada nanti capek, mudah mudahan Bu Anis mau nerima lamaranku", ihir simbok nyengir kuda, penuh kemenangan wuih langsung kontan dapat dua cucu
    mBok Darso ngebayangin dateng kondangan mantan istri Anti kaya bawa rombongan keluarga besar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jiah ha ha ha ha, bayangane kondangan nggawa bala pating di krempyak,
      Jebulnya hanya berdua sambil menyusuri jalan kenangan pakai motor asmara he he he he..
      Iya tuh menyusuri tapi bukan susure simbok lho; ngikut apa usulnya simbok yang ternyata bikin hati adem ya.. iya kan To?

      Wow ada pemberontakan di hati Indri, Soni diam diam menautkan diri sama seorang penjahit yang dijumpainya di warteg, dia salah satu penjahit di perusahaan konveksi rupanya, aduh jaman now kalau tidak cepat ambil keputusan bakal ketinggalan, yah.. paling tidak up date status lah..
      Jadi gercep bisa upgrade..
      Tuh kan jaringanmu lemot seeh..

      Terimakasih Bu Tien MCYT yang ke tiga puluh enam sudah di babar layar hape ku
      Sehat sehat selalu doaku, sejahtera bahagia bersama keluarga tercinta 🙏

      Delete
  5. Sdh tayang yg dinanti.. salam sehat penuh Aduhaaaai bunda❤️

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah MCYT 36 tayang

    Mksh bunda Tien,sehat selalu doaku

    Undangan Gunawan dan Yessyta udah beredar
    Tp aku gak di undang🤣🤣🤭

    Gpp yg pntg ttp ikutin alur yg ada

    Tetaplah ADUHAI selamanya

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah
    Terima kasih bu tien
    Semoga bu tien sehat2 selalu

    ReplyDelete
  8. Matur nuwun... Mbak Tien... Smg sehat selalu dan salam Aduhai

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah....sdh bisa dinikmati MCYT nya...
    Kesuwun b Tien..
    Salam sehat dari Rewwin 🌿

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah, sdh tayang ....
    Terima kasih Bu Tien....
    Salam sehat selalu.....

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah MCYT sudh hadir
    Matr nuwn Bunda Tien
    Mugi pinaringan sehat selalu
    Aamiin...

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah MCYT 36 dah tayang
    Terimakasih bunda Tien
    Semoga bunda Tien selalu sehat
    Salam sehat dan aduhai..

    ReplyDelete
  13. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur,
    ,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ....
      Yang ditunggu tunggu telah hadir,
      Matur nuwun bu......
      Mugi Bunda Tien tansah pinaringan sehat selalu.
      Aamiin.....

      Salam ADUHAI

      Delete
  14. Alhamdulillah..... terimakasih bunda. Semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  15. Hallow..
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Rini Dwi, Pudya , Indahwdhany, Butut, Oma Michelle, Linurhay, Noeng Nurmadiah, Dwi Wulansari, Winar, Hnur, Umi Iswardono , RahayuHernadi , Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah MCYT 36 dah hadir ..yaa sehat u bu Tien dan semua pengemar blogg bun Tien ..Salam Aduhai

    ReplyDelete
  17. Salam sehat dan bahagia MCYT 36
    Aduhai. Belum tidur.Terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  18. Terima kasih Mbak Tien , MCYT 36 sdh tayang ... Smg sehat selalu n salam Aduhai buat Mbak Tien & semua PCTK yg baik .

    ReplyDelete
  19. Matursuwun bu Tien salam.hormat dari magelang

    ReplyDelete
  20. Alhamdullah .MCYT 36 SDH TAYANG.......trmksh mb TiEN

    Salam sehat ADUHAI...

    ReplyDelete
  21. Indri semakin merana
    Terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  22. Yess,...tayang juga akhirnya..ngk sia2 nahan kantuk...Suwun mbakyu...Salam aduhai...

    ReplyDelete
  23. Senang nya Yesi dan Gunawan berbahagia... Suni dan Darman .. Merekea keluarga yg penuh kasih sayang .... Haduuh kasian. Indri.sudah jatuh ketimpa tangga... Terlambat di menyadari kwsalahannya....
    Trm.kasih bu Tien ... Salam.sehat selalu

    ReplyDelete
  24. Salam seroja dan aduhai utk semya sdr-ku PCTK

    ReplyDelete
  25. Trimakasih mbak Tien..mcyt36nya..

    Makin jelas..semua bahagia kec indri..akankah ada sisipan diakhir cerita ttg indri...

    Besok lagiii....

    Salam sehat dan aduhai mbak Tien..🙏🥰⚘

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillah Mcyt telah hadir. Tksh bu Tien. Salam sehat dan salam Aduhai..

    ReplyDelete
  27. Terimakasih mb.Tien, episode 36 sdh tayang. Syukurin Indri, kamu telat meminta maaf sama Sony. Kini Sony sdh dpt penggantimu, kamu baru tau rasanya diduakan.
    Semoga mb. Tien mau melanjutkan cerita ini sampai masing-masing keluarga baru ini menjalani kehidupannya, dg liku-liku yg berbeda. Terimakasih mb. Tien
    Erna tunggu episode 37, salam aduhai dr Gresik...

    ReplyDelete
  28. Alhamdulilah sampun tayang...matur nuwun...Ibu Tien.orang baik sabar bahagia akhirnya...kecuali Indri
    Bagaimana nasibnya....
    Salam aduhai..Tangsel

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah MCYT36 SDH tayang...Matur suwun Bu Tien memang tambah aduhai ini cerbung. Kasihan Indri tambah ambyar tenan setelah Sony datang kerumah dengan membawa wanita lain... Siapa gerangan wanita tersebut ??? Kita tunggu saja tokoh baru yg di munculkan Bu Tien.
    Semoga Bu Tien selalu sehat dan tetap berkarya menghibur para penggemarnya di kala Pandemi...ADUHAI 🙏🙏🙏👍👍👍😊😊😊🌺🌼🌺

    ReplyDelete
  30. Alhamdulilah. Matur nuwun Bunda Tien. Sehat selalu .

    ReplyDelete
  31. Puji Tuhan, sangat berterima kasih kpd ibu Tien, krn hallow2 yg ke 2 namaku disebut paling awal.... Yustinhar...

    Ikut bahagia ya Yessy- Gun sdh resmi suami isteri... Anto jg bahagia dgn bu Anis... Semoga Sony bisa damai dgn Indri. Siapa ya teman wanita Sony yg datang? Kita siap2 nonton wayang di rumah Suni, walau hanya lewat live streaming...

    Monggo ibu Tien dilanjut saja, kami para penggandrung menunggu dgn penasaran. Semoga ibu selalu sehat tetap penuh semangat.Matur nuwun berkah Dalem, salam ADUHAI...

    ReplyDelete
  32. Matur nuwun mbak Tien-ku, mcyt-36 sudah tayang.
    Bukan main, cerita yang sarat dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang luhur. Dibalut dengan tabiat manusia yang bisa kita lihat di sekitar kita. NGUNDHUH WOHING PAKARTI. Selamat berbahagia bagi yang berbahagia. Selamat merenungi hidup bagi yang harus merenung.
    Nilai nilai luhur pak Murti perlu diteladani. Salut untuk author kebanggaan saya dan tentunya semua pembaca .
    Salam sehat untuk mbak Tien Kumalasari , semoga sudah sehat seperti sedia kala, aamiin.
    Sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  33. Terima kasih Mbak Tien, 36 yg ditunggu sudah hadir.

    ReplyDelete
  34. Indri mendapatkan karma dari perbuatannya..

    Aduhaaaiii..

    ReplyDelete
  35. Yang ditunggu sudah tayang Ma kasih Bunda
    Met malam dan monggo istirahat Bun.
    Sehat selalu dan salam ADUHAI

    ReplyDelete
  36. Mlm mb Tien trmksh mcyt 36 sdh tayang
    Alhmd akhirnya Yessyta dan Gunawan bersanding atas restu p Murti
    Tdk ketinggalan kebahagiaan dtg pula ke pasangan Suni dan Darman
    Rupanya akhirnya Sony menghalalkan
    Wanita yg sering ketemu di tempat makan.. lupa namanya😘 selamat utk Sony yg sdh berpuasa sekian bulan? Smg kebaikannya mendpt balasan stlh sekian bulan menerima Indri dg sangat baik
    Indri ketika menyadari kekeliruannya sayang nya sdh terlambat? Hrs menerima nasib skrg menjd istri pertama yg hrs melihat madu yg dibw suaminya... Sm spt kita dl Yessy hrs melihat hal yg tdk terpuji yg dilakukan suaminya.. Beginikah rasanya menuai benih yg ditabur olehnya?
    Entah kebaikan apa yg akan dilaku kan p Murti? Akankah membantu biaya operasi rekayasa tangan kanan Indri agar bs pulih spt sediakala? Mengingat Solo punya RSO. Soeharso yg pasti ada segudang dokter ahli ortopedi yg mgkn bs membantu Indri paling utk meneruskan hidup utk dirinya sendiri....
    Itu perkiraan sy lho dr dialog yg mb Tien smpikan via crt di mcyt 36
    Tentu kami pctk sangat menunggu akhir crt ini kemana endingnya?🤗
    Slmt pg wktnya istirahat.. slm seroja sll utk mb Tien dan kita semua par pctk🤗🌈🌅🌷




    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah Bu Tien.....yg MCYT Indri mungkin ya...hanya Bu Tien yg tahu.
    Salam sehat dan ADUHAI selalu.

    ReplyDelete
  38. Sugeng dalu mbak Tien ,, ma kasih sudah tayang yg di tunggu ,, semoga mbak Tien sehat selalu ,,,salam kejora pagi,,,,*ADUHAI* mbak Tien ,,,sugeng istirahat ,,,,

    ReplyDelete
  39. Selaa malam mbak Tin. Salam aduhai..
    Alhamdulillah sdh tayang MCYT 36.
    Ditunggu episode beriutnya.

    ReplyDelete
  40. Semua berbahagia, yessyta n gunawan, anto n anisa
    Bagaimana dengan indri? Indri telah memetik karma dari perbuatannya, dia juga merasa sakit spt yessyta sewaktu dia merebut anto dari Yessy, akankah indri kuat menjalani hidupnya yg sdh terlanjur hancur?
    Matur suwun bunda Tien, MCYT 36 sdh tayang
    Semoga bunda selalu sehat dan selalu tetap ADUHAI...

    ReplyDelete
  41. Alhamdulillah,terima kasih Bu Tien.. senantiasa sehat,Aamiin.

    ReplyDelete
  42. ADUHAI malang benar nasibmu Indri...

    Matur nuwun bunda Tien MCYT 36 telah hadir.

    Salam sehat selalu dari kota Malang dan semakin ADUHAI njih bun..🙏

    ReplyDelete
  43. Slmt pgii mbak Tien.. Smgshtsll dan tetap semangat.. Rupanyadah mau tamat y mba Tin mcyt nya.. Smuanya berakhir bahagia.. Pokoknyaslm seroja dan aduhaii sll dri sukabumi unk mbaqu sayang.. 🥰🥰

    ReplyDelete
  44. Anugerah yang terIndah kagem Mbak Tien.salam sehat teko suroboyo.Suwun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun.. ADUHAI pak Herry. Salam katur arek2 Surabaya

      Delete
  45. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun bun....
    Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun.....

    ReplyDelete
  46. Assalamualaikum wr wb. Wah, semuanya Gunawan, Yessy, Suni, Darman, Anto n Anis, Sony dan istri barunya, sdh menemukan cintanya yg terserak di sekelingnya. Semoga bahagia. Trs Indri bagaimana..kasihan dgn keadaannya sekarang...mungkinkah bisa bangkit lagi atau... Enaknya tunggu saja lanjutan ceritanya. Maturnuwun Bu Tien, dgn semangat dan kerja kerasnya, telah menghibur kami semua sbg pembaca yg setia. Semoga menjadi amal ibadah Bu Tien, yg in syaa Allah berbahagia selalu bersama keluarga dan amancu tercinta dlm lindungan Allah Swt. Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dan aduhai dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  47. Indri sudah jatuh tertimpa tangga. Kasian juga sih... tapi salah nya sendiri... mudah mudahan gak jadi gila...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jeng dokter apa kabar? Sudah kembali berdinas?
      ADUHAI

      Delete
  48. Terima kasih MCYT makin asyiiik... sehat² trs mbu Tien brsma keluarga...

    ReplyDelete
  49. setelah mcyt, cerbung berikutnya judulnya apa ya ?

    ReplyDelete
  50. Assalamualaikum wrwb bu Tien, selamat pagi...smg selalu sehat wal afiat.
    Alhamdulillah selesai jg baca MCYT 36 walau sambil beberes. Terima kasih.🙏
    Akhirnya...Gun+Yessy bahagia, Suny+Darman bentar lg nyusul, Anto+Anis ternyata dh duluan bahagianya, tinggallah Indri yg ditinggal nikah lagi sama Soni.
    ADUHAI...kasiaaan deh kau Indri... Akhirnya kau dpt merasakan jg spt apa yg dirasakan Yessy wktu itu...smg itu jd pelajaran terakhir yg bs mengubah dirimu menjadi manusia yg lebih baik lg atau malah sebaliknya...? Walahualam...
    Hehehe...kulo setyo tuhu nenggo epsd saklajengipun...
    Salam sehat, hangat, dan sangat ADUHAI...!

    ReplyDelete
  51. Kasihan juga Indri, penyesalan selalu datang terlambat. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu. Aduhai

    ReplyDelete
  52. Terima kasih mbak Tien, selalu ku nantikan dan kurindukan kelanjutan cerbungnya.

    ReplyDelete
  53. Mbak Tien..maturnuwun sudah share kelanjutan cerita untuk kami semua. Hmmm..inilah yang dinamakan "ngunduh wohing pakerti", siapa yang menanam, dialah yang menuai. Semoga Indri bisa introspeksi, dan ada kesempatan untuk bertobat. Begini ini yang aku suka dari semua cerita tulisan mbak.Tien. Selalu ada ajaran/value tentang perilaku terpuji, dan jika seseorang melakukan perbuatan tercela, maka dia akan menanggung akibatnya. Semoga semuanya berakhir dengan baik. Salam sehat dan semangat aduhai dari kami di Semarang...!!

    ReplyDelete
  54. Salam sehat semangat dan selalu ADUHAI, jeng Iyeng

    ReplyDelete
  55. Terima kasih bu Tien yang karyanya bikin orang terhanyut dalam alur cerita..kadang ikut senang, sedih, nggondhok, mangkel sampai getem getem.. Dari MCYT banyak hikmah yang dpt dipetik bahwa siapa yang menanam kebaikan akan memanen kebaikan dan jebahagiaan..begitu pula sebaliknya. Semoga kedatangan Sony dan istri barunya memvuat Indri semakin sadar apa yang telah diperbuat..Yessyta bahagia dengan Gunawan, Suni dengan Darman, Anto dengan bu Anis...apakah Indri akan bahagia bila dimadu? Aduh...

    ReplyDelete
  56. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

    Alhamdulillah MCYT 36 sdh dibaca, matur nuwun bu Tien
    Senangnya semua bahagia, Yessy, Gunawan,Anto,Anisa ,Sony + istrinya
    Suni juga
    Bangganya dg p Murti yg berhati mulia
    Indri sabar ya,, itulah buah yg hrs diterima krn ulahnya

    Salam sehat wal'afiat dan Salam ADUHAAII bu Tien

    ReplyDelete
  57. Maaf bunda baru sempat komen, trimakasih episode ke 36 nya. Smg bunda Tien sehat sll.
    Sepertinya dah hampir tamat nggih....
    Sang tokoh dah menemukan kebahagiaan masing"
    Yessyta bahagia bersama Gunawan
    Anto juga sdh berjodoh dg bu Anis
    Tinggal Suni sebentar lagi.
    Tapi bagaimana dg Indri...
    Hidupmu kok tragis banget
    Blm lagi mengingat dosamu dimasa lalu
    Tegakah Sony melihatnya...
    Padahal dulu dia juga mencintainya....
    Sedangkan istri barunya iba menatapnya...
    Bagaimana lanjutan kisahnya...
    Yuk kita tunggu episode berikutnya.

    Trimakasih...
    Salam aduhai dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  58. Sahabat PCTK...
    Malam ini MCYT tdk tayang,bu Tien belum selesai nulisnya
    Selamat malam,selamat beristirahat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun infonya Bu Nani..
      Mugi tansah sehat

      Delete
    2. Ha.. nulis, bukannya ngetik? Tutal tutul laptop maksudnya :)

      Delete
    3. Sepertinya ini episode akhir jadi Bu Tien juga akan munculkan judul cerbung baru dan prolog nya. Sugeng Dalu semuanya kita tunggu saja detik2 akhir besok...ADUHAI.

      Delete
    4. Mas Danar...
      Bu Tien kan Penulis,bukan pengetik to mas?😁😄

      Delete
  59. Ampir nunggu an ngantuk aja laa seerrr😴😴😴😴😴

    ReplyDelete
  60. Terima kasih infonya. Dr td nengok ternyata libur. Sehat selalu Bunda Tien.

    ReplyDelete

M E L A T I 45

  M E L A T I    45 (Tien Kumalasari)   Melati merasa gelisah. Dia tahu, Nurin bersikap baik kepadanya, tapi ia mengkhawatirkan sikap ibunya...