MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 20
(Tien Kumalasari)
“Dasar pembantu tak tahu diri !!”
Anto berusaha menyeret tubuh Suni, tapi tiba-tiba sebuah bogem mendarat di wajahnya, Pegangan pada tangan Suni terlepas, dan dia terpelanting. Dipandanginya laki-laki tinggi besar yang sedang membangunkan Suni.
“Apa yang kamu lakukan?” hardiknya sambil memegangi wajahnya yang membiru.
“Apa yang kamu lakukan? Kamu menyiksa orang tak berdosa.”
“Gunawan, ini bukan urusan kamu. Dia pembantu aku. Pembantu tak tahu diri.”
“Pembantu atau bukan, kamu tak pantas melakukannya.”
“Apa urusanmu?”
“Aku akan membela dia.”
“Pembantu kurangajar itu harus dihajar, aku akan membuangnya ke hutan. Ini rumahku, tapi dia menghalangi aku masuk kedalam kamar aku.”
“O, barangkali pembantu yang setia ini sedang mematuhi perintah majikannya, melarang manusia busuk memasuki kamarnya.”
Anto bangkit dan mengayunkan tangannya untuk menempeleng Gunawan, tapi tangan kekar Gunawan dengan sigap menangkapnya.
Anto berusaha melepaskannya tapi tangan itu begitu kokoh. Matanya menatap Gunawan dengan amarah yang meluap.
“Apa maksud kamu turut campur dalam urusan aku? Kamu itu orang luar, dasar tak tahu diri!”
“Kesatu, Suni ini kerabat aku. Kedua, rumah tangga kamu sudah diambang kehancuran.”
“Apa ??”
“Aku tahu semuanya karena keluarga Yessyta ada dalam pengawasan aku.”
“Orang gila! Aku sudah tahu bahwa kamu suka sama isteri aku.”
Gunawan tertawa sinis.
"Barangkali benar, aku suka sama isteri kamu, tapi aku tidak melakukan hal-hal buruk yang melanggar norma susila. Bagaimana dengan diri kamu? Membawa perempuan kedalam kamar pribadi dan melakukan perbuatan maksiat yang menjijikkan.”
“Setan keparat kamu!!”
Anto meronta, dan Gunawan mendorong tubuhnya sampai Anto kembali terjatuh.
“Enyahlah sebelum aku membuatmu tak bisa bangun lagi lalu aku akan melemparkan kamu ke jalanan.”
Anto bangkit dengan susah payah. Tapi dia tak bermaksud menyerang lagi. Sambil berpegangan pada bodi mobil dia melangkah, kemudian masuk dan duduk dibelakang kemudi, menstarternya lalu kabur.
“Ternyata lebih gila dari yang aku bayangkan,” omel Gunawan sambil memapah Suni masuk ke rumah.
“Ya ampun mas, kalau kamu tidak datang, pasti aku sudah dibunuh kemudian dibuang ke hutan.”
“Aku tadi ke rumah sakit, tapi Yessy minta aku menyusul kamu ke rumah, barangkali aku bisa membantu mengusung kasur dan sebagainya.”
“Sudah selesai mas, kasur yang dibuang, diambil sama tukang sampah, sedangkan yang ibu baru beli di usung sama pengirimnya ke kamar, aku yang minta tolong.”
“Sebenarnya kenapa dia tadi ?”
“Mau masuk kamar tapi nggak bisa, kan kuncinya disuruh ganti semua oleh ibu.”
“Lalu dia minta kuncinya?”
“Minta kuncinya, tapi aku sembunyikan. Takut salah, Kan ibu melarang dia masuk ke kamar itu. Kasur, seprei dan semuanya yang dipakai dia sama perempuan itu sudah dibuang.”
“Kasihan Yessyta.”
“Iya aku juga merasa kasihan sama ibu. Orang begitu baik, mengapa mendapat suami seperti itu. Semoga saja ibu benar-benar segera pisah sama dia.”
“Ya sudah, sekarang tugas kamu sudah selesai?”
“Sudah mas, aku tuh sudah hampir kembali ke rumah sakit, tuh, keranjang berisi pakaian bersih sudah aku siapkan di depan pintu, ee.. tiba-tiba dia datang.”
“Baiklah, kita kembali sekarang. Jangan sampai Yessyta khawatir.”
***
Yessyta duduk di sofa sambil mengotak-atik ponselnya, ketika tiba-tiba Anto muncul. Yessy segera berdiri dan mengajaknya keluar, supaya bapaknya tidak mendengar suaranya, apalagi melihat wajahnya.
Yessy heran melihat wajah Anto biru lebam.
“Ada apa itu?”
“Jangan mengira aku jatuh.”
“Lalu ?”
“Gunawan memukuli aku.”
“Mas Gunawan? Tapi tak mungkin dia melakukannya tanpa sebab.”
“Aku mau masuk kamar untuk mengambil baju ganti. Mengapa aku dilarang? Apa aku tak berhak lagi masuk ke kamar itu?”
“Kamar itu sudah aku suruh membersihkannya. Semua yang berbau maksiat aku buang. Kasur berikut seprei dan semuanya, aku jijik dan selalu mau muntah apabila mengingatnya.”
“Maaf Yessy, aku kan sudah minta maaf.”
“Tidak gampang memaafkan perbuatan kotor seperti itu. Sekarang katakan kamu mau apa?”
“Sesungguhnya aku kangen sama kamu.”
“Hentikaan!” Yessy berteriak sehingga beberapa pembezoek yang kebetulan lewat menoleh ke arahnya. Tapi Yessy tak peduli.
“Sumpah Yessy, ayolah nanti malam pulang ke rumah.”
“Hentikan. Katakan apa mau kamu.”
“Aku butuh baju ganti Yessy, masa sih aku dilarang masuk kekamar kita.”
“Bukan kamar kita. Itu kamar aku.”
“Lalu kalau aku pulang harus tidur dimana?”
“Sudah jangan banyak bicara, nanti aku keluarkan semua baju kamu dan besok kamu bisa mengambilnya.”
“Yessy, kamu tidak akan menceraikan aku bukan? Tanpa kamu aku bisa mati Yes.”
Yessyta berdiri lalu melangkah berusaha menjauh. Anto memegang tangannya.
“Lepaskan !!” Jangan menjamah aku dengan tangan kotor kamu. Kalau kamu butuh pakaian kamu, sudah aku katakan bahwa nanti aku akan mengeluarkannya, dan kamu boleh mengambilnya.”
“Yessy..”
“Jangan kemari lagi !!” lalu Yessy bergegas masuk kembali kedalam kamar ayahnya.
Anto berdiri dan ngeloyor pergi. Ketika ia memasuki mobilnya, dilihatnya Gunawan turun dan menatap tajam ke arahnya. Anto buru-buru menstarter mobilnya dan pergi dari sana.
***
“Ngapain dia kemari? Mengadu? Aku tonjok wajahnya karena dia menyiksa Suni,” kata Gunawan geram tapi dengan suara lirih.
“Suni ?”
“Dia memaksa masuk, Suni tak mau memberikan kuncinya. Lihat wajahnya. Pipinya masih membiru, aku balas tadi dengan lebih keras.”
Yessy menatap Suni, baru tahu kalau wajah Suni merah matang.
“Ya ampun Suni.”
“Saya tidak berani memberikan kunci yang baru, takut salah.”
“Kamu sudah melakukan hal yang benar. Tapi aduh Suni.. mari aku antar ke klinik agar kamu di obati.”
“Tidak bu, masa cuma begini saja harus ke klinik, nanti juga pasti hilang sendiri.”
“Ngapain tadi dia kesini ?”
“Ah.. nggak denger aku apa yang dia bilang. Oh ya mas, nanti sore antar aku ke rumah lagi bisa nggak? Mobilku kan mas tinggal di rumah?”
“Nggak apa-apa, kalau perlu sesuatu bilang saja, nanti aku antar.”
“Terimakasih ya mas, mas selalu baik sama aku. Tapi nanti saja sepulang mas dari kantor, supaya nggak mengganggu tugas mas.”
“Iya, nanti sepulang kantor. Aku langsung kemari. Memangnya kamu pengin tidur dirumah?”
“Hiih, enggak..” lalu Yessy merasa bulu kuduknya merinding, teringat rayuan Anto barusan, yang minta agar malam ini tidur dirumah.
“Kok pakai ‘hiiih’ sih, takut kah?”
“Nggak apa-apa, duh.. aku lebih suka tidur disini, nungguin bapak sama Suni. Ya Suni?”
Suni tersenyum dan mengangguk. Sesungguhnya Suni sedang memperhatikan cara memandang Gunawan terhadap Yessy. Seperti ada pendar-pendar yang aneh. Apa Gunawan suka sama Yessy seperti tadi Anto mengatakannya? Ketika itu Gunawan tidak menolaknya lho. Yessy kah yang dimaksud Gunawan sebagai wanita yang dicintai? Aduhai.. indah sekali. Menurut Suni Yessyta lebih pantas menjadi isteri Gunawan. Gunawan lebih ganteng, lebih santun. Hm, kalau saja Suni tahu hal itu ketika dia masih tergila-gila pada Gunawan, pasti dia akan cemburu setengah mati. Tapi tidak untuk sekarang ini. Cinta kepada Gunawan sudah dikuburnya dalam-dalam. Bukankah ada Darman yang menunggunya di kampung? Darman juga ganteng kok, dia juga baik hati.
“Suni, kok kamu senyum-senyum sendiri sih?” tanya Yessy.
Suni terkejut.
“Aah, nggak bu, ini.. saya teringat ketika mas Gunawan menonjok wajah pak Anto. Seru deh, seperti adegan pertarungan di televisi,” jawab Suni sekenanya. Tapi jawaban itu membuat Gunawan dan Yessy tertawa.
“Kamu ini ada-ada saja, aku kira kamu sedang teringat sama pacar kamu di kampung,” goda Yessy, tapi Suni terkejut karena itu kan benar?
“O, Suni sudah punya pacar ya?” sambung Gunawan.
Suni hanya tertunduk malu.
“Iya mas, dijodohkan sama bapaknya dan tampaknya Suni suka tuh.”
“O.. kayaknya aku tahu nih,” kata Gunawan agak keras, membuat semuanya kemudian menoleh ke arah tempat tidur pak Murti. Untunglah tidak terbangun.
“Kamu tahu mas?”
“Tahu lah, yang dekat sama bapaknya Suni itu kan Darman.”
“Darman namanya?”
Suni memelototi Gunawan, tapi Gunawan justru tersenyum menggoda.
“Iya, dia itu pegawai kelurahan, orangnya ganteng, baik hati dan di kampung selalu menjaga bapaknya Suni.”
“Aduh Suni, syukurlah, aku senang kalau kamu bisa menemukan jodoh yang baik,” kata Yessyta sambil menepuk bahu Suni.
“Orang baik, jodohnya pasti baik,” sambung Gunawan.
“Oh ya mas, kamu nggak kembali ke kantor?” Yessy mengingatkan.
“Iya nih, baru mau bilang.”
“Ya sudah, setelah pulang jangan lupa kembali lagi kemari.”
“Siap, tuan puteri.”
Gunawan beranjak pergi, sedikit lega mendengar Yessy sudah mau bercanda. Dan Suni kembali melihat kilatan mata Gunawan ketika menatap Yessy. Tiba-tiba timbul keinginan Suni untuk menanyakannya pada Gunawan pada suatu hari nanti. Kalau benar, Suni berharap agar mereka benar-benar berjodoh. Dosakah mendoakan sebuah pasangan agar supaya bercerai?.
“Kalau berdosa, aku akan mengubah doaku, begini, semoga bu Yessy berjodoh beneran sama mas Gunawan,” lalu Suni kembali lagi tersenyum-senyum sendiri. Beda kan ? Kali ini Yessy tak melihatnya karena sudah berada didekat pak Murti berbaring.
***
“Kenapa mas wajahmu itu?” pekik Indri ketika melihat wajah Anto biru lebam.
“Jatuh,” jawabnya singkat lalu masuk kedalam ruangannya sendiri. Anto dan Indri memang berbeda divisi.
Tapi kemudian Indri mengejarnya.
“Mas, jatuh dimana ?”
“Bukan, aku tidak jatuh sebenarnya.”
“Katanya jatuh?”
“Tadi banyak orang, malu kalau aku bilang berantem.”
“Jadi kamu berantem ?”
“Setan alas itu ada disana. Aku mau mengambil baju, tapi kamar dikunci.”
“Bukankah kamu juga punya kuncinya?”
“Sudah diganti. Kesal aku.”
“Setan alas itu siapa? Yessy ?”
“Pembantu sialan itu. Kurangajar dia, aku mau pinjam kuncinya nggak dikasih, aku hajar dia, tapi tiba-tiba Gunawan datang.”
“Gunawan itu yang orang kepercayaan mertua kamu?”
“Iya. Lalu kami berantem.”
“Apa dia juga terluka?”
“Iya lah, aku menghajarnya habis-habisan," kata Anto yang tentu saja berbohong. Malu dong kalah berantem.
“Hebat kamu mas, tapi wajahmu juga biru lebam.”
“Ini cuma sedikit, dia lebih parah.”
“Syukurin..”
Tiba-tiba Anto melihat sebuah surat tergeletak diatas meja.
“Ada surat, punya siapa ini?”
“Itu amplop perusahaan kita kan mas, coba dibuka.”
Anto membuka amplop itu dengan dada berdebar.
“Apa mas?”
“Surat peringatan. Ya Tuhan, ini gara-gara aku sering meninggalkan tugas disaat jam kerja.”
Indri meraih surat itu dan membacanya.
“Iya mas, aduh.. lain kali kita harus hati-hati. Keluar makan juga jangan lama-lama. Ini tadi kamu juga keluar terlalu lama.”
“Aku kan mau mengambil baju, jadinya berantem, lalu aku menemui Yessy dirumah sakit.”
“Ngapain ?”
“Aku bilang mau mengambil baju.”
“Dikasih ?”
“Suruh datang lagi besok, ke rumah.”
“Mas, barusan ibu menelpon, benarkah hari Minggu mas mau datang ke rumah?”
“Iya, aku akan ke rumah.”
“Terimakasih ya mas, akhirnya kita akan menjadi suami isteri.”
“Ya sudah, kamu kembali keruang kamu sana, aku harus melanjutkan pekerjaan aku nih.”
“Oh ya mas, nanti malam mas tidur dirumah ibu kamu?”
“Iya, untuk sementara.”
“Lalu setelah menikah kita akan tinggal dimana?”
“Nanti kita pikirkan lagi, sekarang kembalilah ke ruangan kamu, pekerjaanku lagi banyak nih.”
Indri keluar dari ruangan Anto, tapi ketika masuk ke dalam ruangannya sendiri, Indri juga terkejut melihat amplop yang sama seperti yang ditemukannya di meja Anto. Indri membukanya. Ternyata surat peringatan yang sama.
“Huh, cuma telat sebentar saja…” gumamnya lalu menyobek-nyobek surat itu dan membuangnya ke keranjang sampah. Teman satu ruangan dengannya hanya melirik sekilas, tak ada yang berkomentar karena sudah menjadi rahasia umum bahwa Indri sering kali keluar berlama-lama bersama Anto, melewati jam istirahat yang ada.
***
Sore itu setelah mengeluarkan semua baju-baju Anto lalu meletakkannya di teras, Yessy mengajak Gunawan belanja.
“Aku belum makan sejak siang, maukah kamu menemani?” kata Gunawan setelah Yessy selesai belanja.
“Ya ampun mas, kasihan banget. Ayo kita makan, untuk Suni nanti kita belikan saja sekalian."
Mereka makan disebuah rumah makan sederhana seperti pilihan Yessyta. Tapi sebenarnya Gunawan ingin berbicara tentang kelanjutan hubungan Yessyta dan suaminya.
“Aku tidak menganjurkan kamu bercerai Yes, tapi aku hanya berharap kamu bisa hidup tenang, dan merasa bahagia,” kata Gunawan setelah Yessyta bercerita tentang kedatangan suaminya siang tadi.
“Aku hanya memikirkan bapak.”
“Apa sebenarnya kamu masih mencintai suami kamu?”
“Tidak, dalam sekejap cinta itu sudah lenyap, setelah sebelumnya aku memang merasa sangat mencintai dia. Aku membiarkan mereka menikah hanya untuk membuka jalan kalau suatu hari nanti aku ingin bercerai dengannya.”
“Mengapa harus menundanya?”
“Kan aku sudah bilang bahwa aku hanya memikirkan bapak. Kalau bapak tahu aku sudah berpisah dengan suami aku, bagaimana kalau bapak lalu bertambah sakit? Bukankah dokter mengatakan bahwa bapak tidak boleh sedih ataupun kecewa?”
“Tapi bukankah bapak sebenarnya tidak suka sama Anto? Siapa tahu perceraian kamu dan Anto justru akan membuat bapak senang.”
“Aku tidak berani berspekulasi. Ini masalah kesehatan bapak.”
“Baiklah. Aku percaya bahwa kamu akan memilih yang terbaik. Bagi aku, yang terpenting adalah kamu bahagia. Karena aku sangat menyayangi kamu,” kata Gunawan yang kemudian buru-buru meralatnya.
“Maksudku.. karena aku menganggap kamu adik aku.”
Dan Gunawan berdebar sendiri oleh perkataannya barusan. Malu dong, berharap Yessy segera bercerai gara-gara dia mengharapkannya. Tapi bukan harapan itu yang mengusik hati Gunawan. Ia mencintai Yessy dengan tulus. Dia akan bahagia kalau Yessy bahagia. Tapi dia akan terluka apabila Yessy menderita.
Yessy tersenyum tulus, menatap Gunawan dengan rasa terimakasih.
“Aku kuat karena kamu mas.”
Gunawan pun tersenyum, setulus senyum Yessyta.
Tapi ketika mereka keluar dari rumah makan dan hampir memasuki mobil, ia mendengar teriakan seorang wanita.
“Nak Yessy !!
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah MCYT_20 sdh ditayangkan.
ReplyDeleteMatur nuwun Bu Tien. Salam ADUHAI dari Bandung
Terima kasih mbak Tien MCYT 20 sudah tayang.
DeleteSemoga panjenengan lekas pulih sehat spt sedia kala.
Salam ADUHAIIIIII dari Yogya.
Selamat Kek....juara 1
DeleteWaou kakek juara 1
DeleteHad I ah ilang tahun tuh
Horeee...horeee
Alhamdulillah MCYT 20 sudah tayang, terima kasih banyak mbak Tien
DeleteSemoga mbak Tien lekas sembuh dan sehat kembali. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam sehat dan salam ADUHAI....
Selamat mas Kakek
DeleteADUHAI
Selamat tayang MCYT-20
ReplyDeleteBu Tien, semoga sehat selalu.
Salam *Aduhai*
ADUHAI pak Budijanto
DeleteAlhamdulillah sudah tayang, terima kasih bunda Tien 🙏
ReplyDeleteSemoga sehat selalu 🤗🥰
Salam aduhai 😘🙏
Sehat dan ADUHAI, ibu Wahyu
DeleteYah.. kebetulan ada yang kerumah, jadi ada saksi mata, tapi yang cerita kan itu itu saja; maka dianggap lah profokator tega ya..
ReplyDeletebegitu lah susahnya team pencari fakta,
wuih pakai tim timan segala; biar empuk mudah ditelan nggak nyangkut dileher.
kalap juga jengkelnya udah numpuk, cemen lo.. ah
beraninya sama cewek doank
Nak Yessi piye omahku durung di dadeke, Yen udan kamar tidur ku trocoh jew..
DeleteUwau..
Eh yang datang bukan itu, simbok yang nungguin rumah bapak trus piye ngomong-nya kira kira dah besok lagi ya..
ADUHAI
Terimakasih Bu Tien MCYT ke dua puluh sudah tayang..
Sehat sehat selalu doaku..
Sejahtera, bahagia bersama keluarga tercinta
ADUHAI deh Nanang
DeleteMCYT 20 dah tayang
ReplyDeleteMksh bunda Tien
Alhamdulillah
ADUHAI keng Maimun
DeleteAsiyaappp...
ReplyDeleteAlhamdulillah 💖💖💖
ReplyDeleteADUHAI Niquee
DeleteTerima kasih Mbak Tien MCYT 20 sdh tayang ... Smg sehat sll & salam Aduhai .
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUAI Enny
DeleteAlhamdulillah ,MCYT 20 telah hadir ,terimakasih bunda Tien ,terus berkarya dan sehat selalu ,salam Aduhai dr Werdi K Jkt
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI jeng Werdi
DeleteAlhamdulillah makasih Bun Tien, MCYT 20 dah tayang.
ReplyDeleteADUHAI, pak Sugiharto
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah
DeleteYang ditunggu tunggu.....
Akhirnya datang juga
Matur muwun bu Tien
Semoga sehat selalu dan tetap semangat dalam berkarya
Salam ADUHAI dari penggandrung cerbung Cilacap
SALAM ADUHAI UNTUK CILACAP yaa
DeleteShiiipppp... 👍
ReplyDeleteMCYTnya sudsh terbit.
Terimakasih Bu Tien.🙏
ADUHAI Prisc
DeleteSuwun MCYT20 sudah tayang
ReplyDeleteSehat selalu mb Tien....salam aduhai
Salam ADUHAI jeng Atiek
DeleteAlhamdulilah, sampun tayang MCYT 20,kesuwun mbakyu Tien, smoga tambah sehat injih kakinya, salam aduhaai dari Cibubur
ReplyDeleteSalam ADUHAI jeng Sis
DeleteTerima kasih utk MCYT 20nya Bu Tien.
ReplyDeleteSemoga sehat selalu. Amin.. Salam dari Semarang
Salam ADUHAI Yacinta.
DeleteLama nggak komen ya
Alhamdulillah sdh tayang,sehat terus bunda Tien
ReplyDeleteAamiin Noor
DeleteADUHAI
Alhamdulillah udah tayang terimaksih bude Tien.. sehat n semangatt selalu..
ReplyDeleteSemangat ADUHAI HNUR
DeleteMakasih Mbak Tien, MCYT 20 udah tayang.
ReplyDeleteADUHAI jeng Ira
DeleteAlhamdulillah .. bisa baca sebelum tidur .. mksih Mbak Tien menemani ubtuk sejenak mengendurkan syaraf .. salam ADUHAI
ReplyDeleteADUHAI Pri
DeleteAlhamdulillah MCYT Eps 20 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dari Karang Tengah Tangerang
Salam ADUHAI mas Dudut
DeleteSalam kenal bu Tien saya baru mau ikutan gabung, mudah2an diterima dan salam sehat selalu untuk bu Tien, terima kasih cerbung MYCT sudah tayang
ReplyDeleteSalam kenal kembali. Silahkan gabung. Namanya siapa nih?
DeleteSemakin enak dibaca
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien
Apa itu ibunya Anto ya...seru
ReplyDeleteAlhamdulillah, suwun mbak Tien. Tetep sehat tetep semangat
Salam aduhai dr Bekasi 😍
ADUHAI ibu Umi
DeleteAlhamdulillah semoga harapanku terlaksana
ReplyDeleteCiye...ciye...biar bunda Tien ketawa
Yah namanya juga berharap seh
Kl bnr terkabul kan jd happy kita
Yg pntg bunda Tien ttp sehat doaku
Salam sayangkuh selalu ADUHAI
Sayangku juga jeng Maimun
DeleteADUHAI
Matur nuwun... Mbak tien.. Semoga selalu sehat dalam lindungan Allah
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien ..salam sehat sllu
ReplyDeleteMakasiih mbak Tien mcyt20nyaa..
ReplyDeleteDuuuh...ikut mengharubiru ini perasaan...
Yessyta sdh tegas pd anto..
Sepertinya benar apa yg dikatakan Gunawan..ttg kesehatan pak Murti berkaitan dgn berita hubungan Yessyta dan anto..
Semoga pak Murti segera bs bicara..sehingga Yessyta makin yakin dgn kebusukan anto yg sdh lama..
Besook lagi yaa...
Salam sehat dan aduhai mbak Tien..🙏🥰⚘
Salam besok lagi jeng Maria
DeleteADUHAI
Alhmdulillh yg dtunggu udh tayang... trimasih Mbu Tien... sehat² trs... dtnggu part berikutnya yg mkin aduhai trs...
ReplyDeleteADUHAI Zimi
DeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun bun....
Mugi2 tansah wilujeng sedoyonipun...
Aamiin Wo
DeleteAlhamdulillah MCYT 20 sampun tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun Bunda Tien
Mugi Bunda Tien enggal saras, saha dipun paringi
,kabahagyan ing kula warga.
Salam ADUHAI saking Klaten.
ADUHAI jeng Isti
DeleteOh iyaa...yg manggil Yessyta sptnya ibunya anto..
ReplyDeleteAyo katakan terus terang Yess ttg kelakuan anaknya yg kl betul sdh menghamili indri dan ingin menikah.
Paling jd syokhok tuh ibunya..🤨
Maaf mbak Tien..nambah komen..🤭
Terima kasihbu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah, makasih Bu Tien
ReplyDeleteSehat selalu ...
Sugeng dalu mb Tien..❤️❤️🙏🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah..MCYT 20 sdh tayang..
Matur nuwun 🙏🙏❤️❤️
Alhamdulillah MCYT 20 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien, semoga semakin sehat dan sukses selalu
Salam ADUHAI dari Bekasi
Sekarang Anto mendapat SP dari kantor, sbntr lagi dapat Surat Cerai dan Pengadilan. semogaaaa....
ReplyDeleteDan Yessi... raihlah kebahagiaanmu bersama Gunawan. Dia pantas menjadi suamimu, pintar, sayang dan bisa melindungimu. Ayo Yessi, semangat dan demi kesembuhan bapak juga.
Matur suwun Mbak Tien smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.
Matur nuwun mbak Tien-ku, mcyt20 sudah tayang.
ReplyDeleteMestinya Anto punya 'rencana gila' supaya tidak terpuruk di hari depannya bersama kekasihnya. Tetapi apa boleh buat, tempat berpijak mencari nafkah sudah tidak percaya.
Pak Murti pasti lebih memilih Gunawan jadi menantunya.
Baiklah kita tunggu episode berikutnya pasti lebih seru.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.
Siapakah wanita itu....mertua Yessy kah....penasaran....tunggu beaok ya....terimakasih mbak Tien....salam Aduhai...moga mbak Tien cepat pulih kembali
ReplyDeleteSalam penasaran jeng In.
DeleteADUHAI
Puji Tuhan walau ibu Tien masih dlm penyembuhan, tugas luhur menyediakan hiburan bagi kami para penggandrung tetap lancar tersaji dgn baik.
ReplyDeleteRupanya Anto dan Indri mulai menuai apa yg ditaburnya. Surat peringatan dari tempat kerja, bahkan mungkin sampai PHK , ditagih utang oleh pemborong, luka2 lebam, ditolak dsb...
Monggo ibu Tien dilanjut aja, saya setia menunggu. Matur nuwun salam ADUHAI...
Lanjut salam ADUHAI Yustinhar
DeleteSemakin seruu,. Makasih mba Tien. Sehat selalu dan salam aduhai
ReplyDeleteADUHAI jeng Sul
DeleteAlhamdulillah MCYT20 sdh tayang dan ceritanya cukup ADUHAI karena Anto babak belur di hajar Gunawan... Siapa ya yg menyapa Yessy ketika keluar dari rumah makan mungkinkah itu ibunya Anto...Kita tunggu cerita Bu Tien saja yg lebih tahu tentunya... Salam sehat dan Aduhai untuk Bu Tien..������
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI pak Indriyanto
DeleteSenantiasa sehat Bu Tien ,Aamiin
ReplyDeleteSenantiasa sehat dan Aduhai ibu Rini
DeleteHadir MCYT 20..makin seru haahaa Anto gak tau terima kasih ..dasar. Suni klu bukan anak baik..Yessy ayo..salam aduhai u bu Tien salam sehat.
ReplyDeleteSalam sehat dan Aduhai jeng Yanti
DeleteMcyt 20. Mengharap YESSyTA bahagia? Iti harapan Gunawan. Harapan Yessyta pun sama. Bagaimana caranya?
ReplyDeleteAduhai . Salam sehat dan bahagia . Terima kasih mbak Tien
Salam bahagia dan ADUHAI Ibu Imah
DeleteHaduh bu Tien ...mengaduk aduk hati pembsca... Jd gemes deh sama Anto ...coba kalo di depankku udah tak kruwes biar tahu rasa. Orang gak tahu diri gitu
ReplyDeleteYg manggil nak Yesy siapa ya ..jangan2 ibunya Anto
Salam kruwes tapi ADUHAI jeng Winarni
DeleteMatur nuwun Ibu Tien, MCYT 20 sudah terbit..
ReplyDeleteMugi Ibu Tien enggal pulih
Salam aduhai dari Tangsel
Alhamdulillah MCYT 20 sdh hadir. Trm ksh Bunda Tien ttp semangat menghibur kita2 ya, smg sehat selalu dan salam ADUHAI
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI Pudya
DeleteAlhamdulillah Cerbungnya dah tayang
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Salam sehat dan aduhai
Sehat dan ADUHAI ibu Salamah
DeleteSalam sehat untuk Mbak Tien. Terima kasih atas tayangan cerbungnya. Walaupun beberapa bacanya sambil kata yang tepat karena ada yang tidak sesuai, mungkin keyboard PC nya yang error atau apa.... hehehe..
ReplyDeleteAda baiknya kata yang tidak tepat ditulus, Abah. Supaya saya bisa mengoreksi. Karena pernah suatu ketika ibuKomariah pernah menemukan kalimat tidak tepat, ternyata hp beliau yang eror. Bukan begitu jeng Kokom?
DeleteSALAM ADUHAI Abah
Mbak Tien , salam sehat . Cerita semakin seru , sukurin Anto semoga cepet menuai hasil . Dipecat n dicerai...jangan2 yg manggil Yeesy , ibunya Indri bekas pembantu kel Yessy dulu .
ReplyDeleteSuni n Gunawan ayo jaga Yessy . Pak Murti enggal dangan .
Aduhai ya mbak Tien . Yuli Semarang
ADUHAI jeng Yuli
DeleteSelamat pagi jeng Tien semoga tambah sehat,tadi malam nyegat Anto Sampek aku ketiduran aku sudah siap semut angkrang arep tak uncalne dhek,e nek liwat,,eee bablas aku ketiduran,,,salam ADUHAI dari Surabaya
ReplyDeleteHahaa.. dirumah saya banyak semut ngangrang Uti
DeleteRasain kamu Anto...
ReplyDeleteSekarang dah didepak dari rmh Yessy
Dari kantorpun juga dpt peringatan terkait kinerja mrk berdua bersama Indri
Atau bahkan bisa juga di phk berdua
Habislah kamu Anto....
Meski begitu dia msh berusaha merayu Yessy....
Jangan terpengaruh Yess..
Cepat gugat cerai dia....
Gunawan siap menerima.
Makin geregetan deh sama Anto....
Jangan berubah pikiran Yess
Trimakasih bunda, moga sehat sll
Salam aduhaii dari Bojonegoro
Salam ADUHAI jeng Wiwik
DeleteGemes deh sama anto,indri...tak tau diri banget deh
ReplyDeleteSalam sehat dari tebingtinggi sumut. Ditunggu tayangan berikutnya
ReplyDeleteSalam sehat pak Djoko
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih bu tien ...... semoga bu tien sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT
Selamat pagi untuk semua pencinta cerbung, selamat beraktifitas semoga lancar n sukses
Salam aduhai selalu
MCYT20 sdh tayang matur suwun bunda Tien, cerita semakin seru dan bikin baper...
ReplyDeleteSemoga bunda selalu sehat dan tetap ADUHAI
Selalu sehat dan ADUHAI jeng Lina
DeleteSelamat pagi B Tien dan sodara semua..
ReplyDeleteSalam sehat dari Rewwin 🌿
Sehat dan ADUHAI Cak
DeleteMatur nuwun bunda Tien...MCYT 20 telah hadir.
ReplyDeleteSehat selalu njih bun.
dan tetep ADUHAI
Tetap ADUHAI Padmasari
DeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
ReplyDeleteSehat wal'afiat semua ya bu Tien
Alhamdulillah,, terima kasih MCYT20 kembali hadir,,dg keseruan Suni n Anto ditambah Gunawan yg menghajar Anto.
Mengharap Yessyta & Anto selesai, selanjutnya Gunawan mengantikan posisi Anto,,
Salam ADUHAAII bu Tien,,, penasaran bingit🤗💖
Salam penasaran Mbh put
DeleteADUHAI
Slmt pgii mba Tien.. Mksh cerbungnya dah tayang.. Smgmba Toen sll sehat.. Salamaduhaii dri skbmi🥰🥰
ReplyDeleteSalam ADUHAI Farida
ReplyDeleteTerima kasih bu tien 😊
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien
ReplyDeleteSetiap hari kutunggu sambil penasaran.
Sehat selalu buuuu
Makin pinisirin aja ......
ReplyDeleteMatur nuwun, mbak Tien.
ADUHAI jeng Purwani
DeleteMatur nuwun bu Tien MCYT 20 sudah muncul, baru saya baca di kantor. Alhamdulillah Suni dapat diselamatkan Gunawan,Yessyta dengan tegas tidak mau menuruti permintaan Anto yg pura pura kangen.. Anto dan Indri sudah dapat SP akibat sering keluar saat jam istirahat, tinggal nunggu surat cerai dari Yessyta. Siapa kira kira yang memanggil Yessyta waktu keluar rumah makan ? Apakah ibunya Anto ? Wah bikin penasaran...ditunggu ya bu kelanjutannya..semoga aduhai...ngarep.com
ReplyDeleteKelanjutannya adalah ADUHAI, NOOR
ReplyDeleteTerimakasih mbak Tien
ReplyDeletesenangnya MCYT 20 sudah tayang
sehat selalu mbak Tien...
salam aduhaiiii
Ngintip ah....nunggu episode 21..
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien sehat selalu..salam Aduhai..
Ikutan ngintip ah... ngarepdotcom
ReplyDeleteYa penasaran...
ReplyDeletePingin jewer kuping e Anto...gregetne
Selak pingin ngruwes Anto dan Indri. Kalau orang takut menghadapi kenyataan pahit, atau berpikir "apa kata orang" terlebih ingin menutupi kejadian sebenarnya dari orangtua yang dikasihi, maka makin runyamlah yang dihadapi. Anto itu tinggal ditendang saja, dia ngglundhung gak punya modal kok, mengapa sih Yessyta mau ditindas?
ReplyDeleteGregetan aku...
Mbak Tien, cepat pulih yaaa
Balapan antara ngantuk vs tayang, mana yg lebih dulu 😆
ReplyDeleteMtrnwn MCYT 20 sudah bisa mengikuti dan tambah penasaran untuk mengintip dan menunggu MCYT 21.
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien selalu sehat wal'afiat dan kesembuhan sempurna untuk pemulihannya dan selalu salam sehat, bahagia dan ADUHAIII.
MCT-21 belum tayang.
ReplyDeleteSemoga mbak Tien sehat² saja
....Tapi ketika mereka keluar dari rumah makan dan hampir memasuki mobil, ia mendengar teriakan seorang wanita.
ReplyDelete“Nak Yessy !!...."
__________
Ahay....ternyata ibunya Anto yg menyapa ...mau memperpanjang cerita ..😂😂
Nunggu di twenty one .ahhh
ReplyDeleteMungkinkah itu ibunya Anto yg memanggl Nak Yessy.. Maturnuwun Bu Tien, saya tunggu lanjutan ceritanya saja... Semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteGemeeees..... Yessy to the point aj gugat cerai. Matur nuwun bu Tien, salam.sehat
ReplyDelete