MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 15
(Tien Kumalasari)
“Suniii…”
Yessyta mondar mandir disekitar lobi swalayan, matanya mencari-cari, barangkali Suni membeli sesuatu, tapi tak ditemukannya.
“Bagaimana mungkin dia pergi begitu saja dengan meninggalkan bawaannya ini? Belanjaan aku, juga baju-baju bekal miliknya sendiri?” gumamnya sambil terus-terusan mencari.
Lalu Yessyta bertanya kepada satpam yang berdiri dipintu keluar.
“Seorang gadis? Tadi duduk di tangga itu bu,” kata satpam yang ditanya.
“Tapi kok dia nggak ada? Ini barang-barangnya ditinggal begitu saja, kemana dia?”
Tidak ada yang tahu, dan satpam itu melihat banyak orang berlalu lalang, tak begitu memperhatikan Suni yang tampaknya sedang menunggu sesuatu.
“Tidak adakah keributan, misalnya seseorang memaksa ikut pergi bersamanya?”
“Tidak ada bu, semuanya berjalan normal.”
Yessyta semakin bingung. Lalu dia kemudian ikut duduk di tangga itu karena letih mondar-mandir kesana kemari. Ia menunggu, barangkali Suni sedang membeli sesuatu.
Ketika itulah Gunawan menelponnya.
“Ya mas, bapak nggak apa-apa kan?”
“Bapak baik-baik saja Yes. Tapi kamu masih lamakah? Ada telpon dari kantor, aku ditunggu tamu.
“Waduh, gimana ini. Mas coba minta dulu ke perawat untuk menjaga bapak, lalu mas boleh meninggalkannya.”
“Memangnya kamu dimana sih?”
“Ya ampun mas, aku tuh sedang belanja, untuk keperluan bapak juga, bersama pembantu aku, tapi dia tiba-tiba menghilang.”
“Maksud kamu.. dia kabur?”
“Bukan, entahlah, kenapa kabur? Barang-barang yang dibawanya masih tertinggal disini. Tadi dia aku suruh menunggu di lobi, sementara aku beli pampers untuk bapak, soalnya tadi terlupa. Tapi ketika aku kembali, dia sudah nggak ada, sementara barang-barang belanjaan serta baju-baju ganti dia sendiri ditinggalkannya di tangga lobi.”
“Kemana dia?”
“Itulah mas, aku lagi menunggunya. Ya sudah, bilang sama perawat, aku akan berusaha ke rumah sakit sesegera mungkin.”
“Baiklah, hati-hati, Kalau ternyata tidak ketemu juga, laporkan saja pada polisi.”
“Ya mas, semoga dia tak apa-apa.”
Yessyta semakin gelisah. Lalu dia kembali masuk ke dalam setelah menitipkan barang-barangnya pada satpam yang ada disitu, barangkali Suni sedang mencarinya kedalam karena dia memang agak lama antri di kasir tadi.
***
Kemana Suni? Diculik orang jahat? Ternyata tidak. Tadi ketika menunggu sambil duduk di tangga lobi, Suni membuka-buka ponselnya. Ia begitu senang karena akan segera bisa berkomunikasi dengan bapaknya setelah ia bisa membelikan ponsel nanti. Ia juga memfoto apapun yang menarik didepannya sambil tersenyum-senyum.
Tiba-tiba matanya menangkap sesuatu. Suni mencengkeram ponselnya erat. Lalu berdiri.
Ia melihat pasangan laki-laki dan perempuan. Laki-laki itu amat dikenalnya. Serigala berbulu domba yang menjadi suami majikannya. Mata Suni memerah karena marah. Ia mengikuti pasangan itu dari tempat yang agak jauh, berharap Yessy akan melihatnya dan terjadilah Baratayuda di supermarket ini. Tapi rupanya pasangan itu menuju ke arah restoran yang berada di lantai atas. Sayang sekali, kalau ke atas mana mungkin bisa ketemu. Tapi dengan gemas Suni mengikutinya. Ia lupa bahwa dia telah meninggalkan belanjaan dan barang-barangnya. Ia belum tahu apa yang akan dilakukannya. Menyemprotnya, mempermalukannya, atau apa.
“Adduuh, bagaimana seorang karyawan perusahaan di jam-jam kerja seperti ini bisa keluyuran di rumah makan? Pasti banyak kebohongan dilakukan untuk memenuhi keinginan mereka. Atau mungkin sedang menunggu mobil yang kabarnya akan dikirim hari ini,” gumam Suni sambil terus mengawasinya.
Pasangan itu duduk berhadapan. Suni mengamatinya dari tempat yang agak jauh sambil berpikir apa yang harus dilakukannya. Lalu dia teringat akan ponselnya.
“Bagus, tidak ketemu langsung tapi aku akan menemukan bukti yang kuat untuk membuat bu Yessy mengerti kelakuan manusia busuk itu,” gumamnya pelan sambil mengotak-atik ponselnya. Sebentar, harus ada adegan yang meyakinkan, bukan hanya duduk berhadapan. Nanti akan banyak cara untuk berkilah. Suni menunggu sambil pura-pura mengotak-atik ponselnya. Lalu dilihatnya keduanya memesan makanan, dan setelahnya tangan mereka berpegangan diatas meja. Suni mengangkat ponselnya dan membidik adegan itu.
“Satu kali, dua kali, tiga kali. Yang ketiga Anto sedang mengelus pipi perempuan itu. Cukup. Tak perlu membuat keributan.”
Lalu Suni turun lagi ke bawah.
Ia melihat bungkusan belanjaan dan bajunya tak ada lagi disana.
“Mati aku,” pekiknya ketakutan.
“Bodoh… bodoh.. bodoh..! Pasti orang jahat telah mencurinya. Aduh, bagaimana ini, dan dimana bu Yessy?”
Lalu Suni teringat bahwa ia bisa menghubungi Yessy dengan ponselnya. Tangannya gemetar dan ia sudah hampir menangis.
“Hallo..”
“Ini kamu Suni ?”
“Iya bu, maaf bu, itu… belanjaan.. belanjaan ibu… hilang bu… “ kata Suni sambil menangis.
“Suni, kamu dimana ?”
“Saya di lobi, sedang mencari belanjaan ibu.”
“Ya ampun Suni, kamu kemana saja? Aku berputar-putar diseluruh arena supermarket karena mencari kamu.”
“Maaf bu, maaf… tapi belanjaan ibu hilang.”
“Tunggu disitu dan jangan kemana-mana.”
Suni duduk di tangga lobi sambil menangis tersedu-sedu. Seorang satpam mendekati.
“Ada apa mbak?”
“Belanjaan saya, tadi ada disini, tiba-tiba hilang.”
“Yang itu?” satpam itu menunjuk ke arah dekat mejanya.
“Oh, ya ampuun. Mas yang mengambilnya?”
“Bukan mengambil mbak, seorang wanita kebingungan mencari anda, lalu dia masuk setelah menitipkan barang-barang itu,”
“Ya ampun mas, terimakasih banyak. Ya Allah, terimakasih.”
Suni berdiri, dan saat itulah Yessyta muncul.
“Ibu.. maafkan saya bu… maaf ya bu,” katanya sambil mengusap air matanya.
“Memangnya kamu tadi kemana? Aku bingung mencari kamu Suni.”
“Saya….”
Suni bingung menjawabnya. Ia ingin berterus terang, tapi takut menambah beban nyonya cantik yang begitu baik hatinya ini.
“Aku kira kamu membeli sesuatu. Aku kan sudah beli banyak makanan disitu?”
“Saya.. seperti.. seperti melihat.. tetangga kampung saya.. lalu saya mengejarnya..” katanya sambil terus mengucapkan maaf dalam hati.
“Kamu sudah ketemu? Kalau kamu ingin menitipkan uang untuk ayah kamu, aku beri sekarang Suni, ini suatu kebetulan. Dimana dia?”
“Tidak bu, ternyata saya salah… dia bukan.. bukan.. orang yang saya maksud..”
“Lalu kenapa lama sekali?”
“Saya.. saya bingung bu, susah mencari jalan keluar, berputar-putar baru ketemu.”
“Aduuh Suni, ya sudah, ambil lagi barang kamu itu. Aku tadi sudah membatalkan taksinya, sekarang aku harus memanggil lagi.”
“Maaf ya bu.. maaf..”
“Ya sudah, tidak apa-apa, kita harus segera ke rumah sakit, karena bapak sendirian,” kata Yessyta yang kemudian kembali memanggil taksi.
***
Begitu memasuki ruang rawat ayahnya, Yessyta langsung mendekati ayahnya. Diraihnya tangan pak Murti lalu diciumnya lembut. Pak Murti membuka matanya, tampak senang melihat Yessyta datang.
“Bapak, tadi Yessyta belanja, jadi meninggalkan bapak agak lama.”
Pak Murti mengerjapkan matanya. Seperti ingin mengatakan sesuatu, mulutnya bergerak-gerak, tapi tak mengeluarkan suara.
“Bapak tenang ya. Saat ini mas Gun sedang ada urusan kantor, jadi terpaksa meninggalkan bapak. Tapi Yessy akan selalu menemani bapak. Oh iya pak, bapak kan belum pernah melihat pembantu Yessy. Dia gadis yang cantik, pintar dan rajin. Dia akan menemani Yessy disini, tentunya juga akan melayani bapak.”
Lalu Yessy menoleh kearah Suni, dan melambaikan tangannya. Suni mendekat.
“Ini namanya Suni,”
Suni membungkukkan sedikit tubuhnya. Pak Murti melihatnya, matanya memancarkan rasa senang, karena Suni tampak baik dan santun.
“Ini bapakku, Suni. Beliau sedang sakit, tidak bisa bergerak maupun bicara.”
“Semoga bapak segera dipulihkan kesehatannya,” kata Suni sambil menatap pak Murti, penuh rasa prihatin. Pak Murti mengerjapkan matanya, kembali bibirnya bergerak-gerak.
“Bapak sabar ya, saya akan melayani bapak disini, bahkan sampai sembuh.” bisik Suni.
Bibir tua itu kembali bergerak-gerak.
“Suni, letakkan baju kamu di almari itu. Masih ada banyak tempat.”
“Tidak bu, biar didalam tas saya saja. Oh ya, saya tadi membawa nasi dan masakan yang terlanjur saya masak, barangkali ibu atau bapak mau. Saya membuat semur kentang dan daging.”
“Terimakasih Suni, nanti untuk kita makan saja. Bapak makannya masih dengan sonde.”
“Sonde itu apa bu?”
“Sonde itu selang makanan yang disalurkan dari hidung ke arah lambung, karena bapak belum bisa menelan makanan, supaya nutrisinya juga terpenuhi.”
“Oh, ya ampun bu, kasihan sekali bapak. Ya Allah, semoga bapak segera sembuh.”
“Bapakku namanya Murtiyoso. Kamu bisa memanggilnya pak Murti.”
“Oh iya bu, nanti setiap doa saya, saya akan menyebut nama pak Murti agar Allah segera memulihkan kesehatannya.”
“Terimakasih Suni.”
Ketika itulah ponsel Yessyta berdering.
“Ya mas,”
“Kamu sudah sampai di rumah sakit?”
“Sudah mas, belum lama.”
“Pembantu kamu sudah ketemu ?”
“Sudah, rupanya dia melihat seseorang yang dikira tetangga kampungnya, ternyata bukan.”
“Mengapa lama sekali, sampai kamu mengira dia hilang?”
“Dia bingung mencari jalan keluar, berputar- putar, jadi lama.”
“Ya ampun. Ini Yes, aku cuma mau bilang, kalau mobil baru sudah dikirim dan sudah diambil oleh suami kamu.”
“Oh, syukurlah kalau mobilnya sudah dikirim, aku malah belum sempat mengabari dia. Berarti mobil aku ada di kantor?”
“Ya benar, nanti kalau pekerjaan aku sudah selesai, aku antar ke rumah sakit.”
“Jangan mas, nanti mengganggu pekerjaan kamu, suruh sopir mengantarnya.”
“Baiklah kalau begitu, jadi kalau kamu mau kemana-mana tidak usah ribut mencari taksi.”
“Iya mas, tamu masih ada?”
“Kami sedang menjamu makan siang, sepertinya masih ada pembicaraan lanjutan. Doakan ya, tampaknya kita akan mendapatkan teman bisnis yang menguntungkan.”
“Pasti akan aku doakan. Aku akan beritahu bapak, supaya bapak senang.”
“Bapak baik-baik saja?”
“Baik mas, bapak juga senang ketika aku memperkenalkan pembantu aku.”
“Syukurlah Yes, aku juga senang kamu tidak sendirian. Jadi aku bisa sepenuhnya konsentrasi pada perusahaan.
“Ya mas, tenang saja. Kan bapak sudah mempercayakan semuanya pada mas?”
***
“Ya ampun mas, aku seneng bangat, kita bisa bersenang-senang dengan mobil baru ini,” pekik Indri kegirangan ketika keduanya sudah menaiki mobil baru itu. Rupanya Indri menunggu di pinggir jalan ketika Anto mengambil mobil itu. Memang Yessy belum mengabarinya, tapi Anto menelpon ke dealer dan mengatakan bahwa mobil sudah dikirim.
“Iya benar. Warnanya bagus, aku yang memilihnya.”
“Kamu memang hebat mas, pilihanmu sangat cocok dengan warna kesukaanku. Kuning telur. Aku juga suka telur lho.. Hahaa… ayo putar-putar dulu mas.”
“Jangan In, tadi aku ijin akan datang ke kantor setelah makan siang, ini sudah lewat, nanti bisa kena tegur bos kita.”
“Aku juga ijin sampai habis istirahat siang sih. “
“Ya sudah, muter-muternya nanti sore saja habis kantor. Lebih santai kan?”
“Iya benar. Tapi nanti mas tidur dirumahku saja ya?”
“Tidur dirumah kamu? Nggak enak sama ibu kamu dong.”
“Kita pulang setelah lewat tengah malam, pasti ibu sudah tidur. Besok pagi-pagi mas baru pulang. Bukankah rumah kamu kosong karena semua ada di rumah sakit?”
“Ya sudah, bagaimana nanti saja. Atau malah kamu saja yang tidur dirumah aku. Bagaimana?”
“Wah, itu juga bagus mas.”
“Bilang apa nanti kamu sama ibu kamu?”
“Bilang kalau aku tidur dirumah teman. Gampang kan?”
“Baguslah, bagaimana nanti saja. Senang kalau kamu menemani aku dirumah, jadinya aku nggak kesepian.”
“Semoga bapak mertua kamu lama sakitnya, supaya kita bebas bersenang-senang dirumah kamu.”
“Semoga saja. Aku juga sedang siap-siap mencari jawaban nih, kalau nanti tiba-tiba dia sadar dan mengungkit masalah di rumah makan itu,”
“Sudah tua dan sakit kayak begitu, biasanya langsung mas.”
“Pokoknya semoga terbaik untuk kita.”
“Dan jangan lupa mas juga harus pikirkan, aku tak mau begini terus, kamu harus segera menikahi aku. Kalau aku keburu hamil bagaimana?”
“Iya, pasti akan aku pikirkan.”
“Bener ya mas. Kalau mas benar-benar cinta mati sama aku, mas harus segera melakukannya.”
Ketika iblis sudah merasuki jiwa manusia, maka akan terlupalah semua kebaikan dan budi luhur. Semua diterjangnya, karena dosa itu nikmat, kata iblis pembawa laknat.
***
Tiga hari lamanya Yessyta berada dirumah sakit, dan selama itu karena kesibukannya Gunawan tak pernah sempat pergi ke rumah sakit. Namun setiap saat dia menelpon Yessyta untuk menanyakan berita kesehatan pak Murti.
“Maaf Yes, tiga hari ini pekerjaan perusahaan sangat menyita hari-hari aku. Besok pagi aku akan menemani pak Budiman ke luar kota.”
“Tidak apa-apa mas, lakukan semua tugas kamu. Bapak sudah aku urus bersama pembantu dan tidak kurang suatu apa.”
“Keadaan bapak bagaimana?”
“Belum ada kemajuan yang signifikan sih, kata dokter kita harus bersabar. Tapi bapak tampak senang melihat aku selalu ada disampingnya.”
“Bagus Yes, kalau begitu terus, pasti bapak akan segera pulih.”
“Ya mas.”
“Untunglah kamu sudah ada yang menemani, sehingga aku tidak terlalu kepikiran tentang kamu.”
“Nanti siang aku mau pulang sebentar. Sepertinya ada yang harus aku ambil dirumah.”
“Baiklah, selalu jaga kesehatan kamu juga ya Yes, istirahat yang cukup, jangan kecapekan. Karena kalau sampai kamu kecapekan dan jatuh sakit, kasihan bapak.”
“Iya mas.”
“Nanti setelah selesai mengantarkan pak Budi aku pasti akan menjenguk bapak. Aku sudah kangen sama kamu, eh.. bapak.”
Yessyta tersenyum, mereka seperti saudara, salahkah kalau kangen? Mengapa Gunawan harus meralatnya?”
“Suni,” kata Yessyta setelah selesai berbicara dengan Gunawan.
“Ya bu.”
“Bagaimana kalau kamu saja yang pulang. Kamu bawa saja pakaian kotor dan kamu ambil yang sudah bersih.”
“Baiklah bu. Ini sudah saya kumpulkan. Nanti akan langsung saya cuci dan jemur di depan gudang saja. Kalau diluar takutnya kehujanan atau apa.”
Ya Suni, terserah kamu saja.”
“Saya bisa sekalian masak sesuatu, barangkali di kulkas masih ada daging. Jadi ibu tidak usah membeli makanan lagi,”
“Bagus Suni, aku juga kangen makan masakan kamu. Aku pesankan taksinya, nanti kalau sudah selesai kamu pesan saja untuk kembali ke mari.”
“Iya bu. Tidak apa-apa.”
“Ini bawa saja uang, barangkali kamu membutuhkan sesuatu.”
“Banyak sekali bu.”
“Tidak apa-apa, Bawa saja.”
***
Suni sudah sampai di rumah Yessy. Dia melihat rumah begitu kotor dan berdebu.
“Ya ampuun, aku harus bersih-bersih dulu ini.. ya maklumlah, ditinggal beberapa hari. Dan ini kok ya banyak gelas kotor berjajar dimeja.”
Suni memasukkan baju-baju kotor kedalam mesin cuci, memberinya sabun dan menggilingnya, lalu membawa gelas-gelas kotor ke tempat cucian. Tapi Suni terkejut melihat ada bekas lipstik dibibir gelas. Suni mengamatinya.
“Benar, ini bekas lipstik. Tuan sontoloyo itu membawa perempuan ke dalam rumah. Kurangajar. Rasanya tak tahan aku kalau harus memendam semua ini.”
Suni mencuci semua gelas kotor.
Lalu ia membuka kulkas, hanya ada daging ayam, sayuran sudah tidak lagi segar, lalu Suni membuangnya.
“Membuat ayam goreng saja, kan masih ada sambal dikulkas.”
Suni membuat bumbu ungkep sambil menunggu daging ayamnya tidak membeku. Pasti sangat lama menunggunya mencair.
Lalu Suni menyapu. Ia melihat kamar tidak terkunci, Suni masuk bermaksud membersihkannya. Tiba-tiba mata Suni terbelalak melihat beberapa pakaian terserak.
“Hm, joroknya sungguh keterlaluan. Meletakkan di keranjang baju kotor saja kok ya tidak mau. Dan merapikan tempat tidur saja kok ya tidak bisa,” omel Suni.
Suni memunguti baju-baju kotor itu sambil mengernyitkan hidungnya. Ada bau tak sedap tercium. Dan Suni benar-benar terpekik melihat beberapa diantaranya adalah baju dalam wanita.
“Keterlaluan. Ini benar-benar perbuatan iblis bermuka manusia.”
Mata Suni menyala karena marah. Ia membuang kembali pakaian kotor itu ke lantai, membiarkannya terserak seperti semula, agar mereka tidak tahu bahwa dia melihat semuanya, lalu dia menutup lagi pintunya.
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah...sudah tayang MCYT 15
ReplyDeleteMaturnuwun mbk Tien
Mugi tansah pinaringan sehat.Aamiin
ADUHAI
Aseeekkk sudah tayang 😍
DeleteTerima kasih bunda Tien sayang 🥰
Sugeng Dalu mbak Tien.....
DeleteSelamat jeng Nani.
DeleteADUHAI
Selamat jeng Nani juara 1 MCYT ke 15
DeleteMatur nuwun Bu Tien.
Alhamdulilkah
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteADUHAI ibu Ika
DeleteSelamat tayang MCYT-15
ReplyDeleteBu Tien, semoga sehat selalu.
Salam *Aduhai*
Salam ADUHAI pak Budijanto
DeleteYessss, MCYT15, sudah terbit.
ReplyDeleteTerimakasih Bu Tien. 🙏
Matur nuwun jeng Tien,,semoga selalu sehat,,salam ADUHAI dari Surabaya
ReplyDeleteSehat dan ADUHAI Uti
DeleteAlhamdulillah...Mcyt 15 udah tayang. Salam aduhay bu tieen. .matur suwun
ReplyDeleteMatur nuwun jeng Tien,,semoga selalu sehat,,salam ADUHAI dari Surabaya
ReplyDeleteAduhaaaaai bunda Tien...smg sehat sll bun..❤️😘
ReplyDeleteADUHAI Lily
DeleteAlhamdulillah ....trimakasih bunda, semoga sehat selalu
ReplyDeleteADUHAI Tutus
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Lembar koreksiku :
Delete1. Yessyta mondar mandir disekitar lobi swalayan, metanya mencari-cari,
# Yessyta mondar mandir disekitar lobi swalayan, matanya mencari-cari,#
2. “Baiklah, hati-hati, Kallau ternyata tidak ketemu juga, laporkan saja pada polisi.”
# “Baiklah, hati-hati, Kalau ternyata tidak ketemu juga, laporkan saja pada polisi.” #
3. “Ya ampun mas, aku seneng bangat, kita bisa bersenang-senang dengan mobil baru ini,”
# “Ya ampun mas, aku seneng banget, kita bisa bersenang-senang dengan mobil baru ini,”#
4. Rupanya Inri menunggu di pinggir jalan ketika Anto mengambil mobil itu.
# Rupanya Indri menunggu di pinggir jalan ketika Anto mengambil mobil itu. #
5. Kalau diluar takutnyaa kehujanan atau apa.”
# Kalau diluar takutnya kehujanan atau apa.”
6. Tiba-tib mata Suni terbekalak melihat beberapa pakaian terserak.
# Tiba-tiba mata Suni terbelalak melihat beberapa pakaian terserak.#
7. Suni memunguti baju-baju kotor itu sambil menernyitkan hidungnya.
# Suni memunguti baju-baju kotor itu sambil mengernyitkan hidungnya.#
Pinter ngaturnya sutradara kira agar Suni gsk ketemu Gunawan dulu......
Monggo Bu, bahan koreksi naskahnya.
Alhamdulillah.........
DeleteAkhirnya.....
Yang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Bumi Nusakambangan
.
Bu tien..apakah kena musibah jatuh d tawangmangu? Ikut prihatin bu..smg lekas pulih.. salam kenal dari ibu vinsen
DeleteAlhamdulillah...Matursuwun bunda Tien💖💖💖
ReplyDeleteAduhay sdh tayang MCYT 15 ,terimakasih bunda Tien
ReplyDeleteAlhamdulilah, suwun mbak Tien sampun tayang, sehat selalu injih, salam aduhaai dari Cibubur
ReplyDeleteSemoga cepat ketahuan kelakuan Anto, dan pak Murti bisa bicara menjelaskan semua ke Yessita. Benih-benih cinta antara Yessita dan Gunawan membuat senang pak Murti andai dia tahu. Salam sehat Bu Tien ....
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien MCYT 15 telah tayang malam ini.
ReplyDeleteSalam ADUHAIIIIII dari Yogya.
Terima kasih Mbak Tien MCYT 15 tayang dihari libur ... Salam sehat sll & Aduhai ...
ReplyDelete👍🙏 🌿
ReplyDeleteMatur nuwun bunda Tien MCYT 15 telah hadir..
ReplyDeleteSalam sehat selalu & tetap ADUHAI njih bun..🙏
Matur nuwun mbak Tien-ku , mcyt-nya sudah tayang.
ReplyDeleteAnto semakin menjadi-jadi, biasa penjahat senang duluan. Kalo langsung ketangkap gak jadi ceritanya, langsung semua 'baik-baik saja'...
Pada bagian awal Suni yang dimunculkan, jadi mestinya dia pegang peranan yang penting.
Terus Gunawan kemana ya, perannya belum tampak.
Ya... tunggu lagi sampai besok, bagaimana kiprah para wayangnya.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.
Maturnuwun bu Tien..salam sehat dari yk
ReplyDeleteAlhamdulillah.....maturnuwun mbak Tien, semoga panjenengan tansah pinaringan sehat...Aamiiiin
ReplyDeleteSenangnya MCYT 15 sudah tayang
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien
salam sehat bahagia selalu
salam aduhai dari Tangsel
Ceritanya semakin seru
ReplyDeleteMatursuwun bu Tien
ReplyDeleteTerima kasih walau libur tetsp tayang... salam sehat dari tebing tinggi.
ReplyDeleteThsrara .. MCYT 15 sdh tayang, trmkshmb Tien...... smgsehat sll...
ReplyDeleteSalam ADUHAI...... mbTien..
Semoga aja Yessy suatu saat membuka buka hp si Suni dan menwmukan foto Musang berbulu domba si Anto waktu di supermarket yng diabadikan suni....
DeleteBiar terjadi perang brotoyudo ....
Smg mb Tien sehat sll, bahagia bersama anak cucu, aamiin.,.
Salam ADUHAI SELALU mb Tien ... 🙏
Sembah nuwun BuTien, MCYT 15 telah hadir menemui Penggemar - Aduhai Ibu ....👍
ReplyDeleteMugi Ibu tansah Winantu ing Karaharjan
Terima kasih jeng Tien MCYT 15 sdh tayang ...salam kangen dr mbakyu di Sleman ...sugeng ndalu ..sugeng istirahat.
ReplyDeleteSuniiii.. foto aja itu pakaian dlm wanitanya si gemblung Anto, trus kirim ke bu Yessita.. biar segera tau kebejatan suaminya.. kurang ajiaaar kamu Anto!!!.. eh.. maaf bunda Tien.. esmossii sy.. salam sehat ya bunda sayang.. jg terap Aduhaaaai..❤️😘
ReplyDeleteAduhai Suni kucing2an nih sm Gunawan,mbak Tien pinter banget muter2 Suni & Gunawan jd semakin seru.
ReplyDeleteSalam Aduhaii mbak Tien dari Tegal.
Suni ternyata cerdas,beruntung yessita mendapat asisten rumah tangga seperti Suni ,Suni sudah mendapatkan beberapa bukti tentang perselingkuhan Anto ,semoga lambat laun terbongkar ,selanjutnya besok seperti apa •••
ReplyDeleteGemess... gemess... gemess...
ReplyDeleteGeregetan jadi satu mendengar kelakuan buaya kelaparan..
Selagi mertuanya sakit,istrinya pontang panting dia malah membawa wanita tak bermoral utk bermesum ria di rmhnya....
Suni cepat bongkar kebusukan Anto....
Toh p. Murti juga dah tahu, jika sadar pasti membelamu Suni....
Gunawan juga sdh tahu....
Anto... Siap"lah cepat atau lambat kamu akan didepak dari rmh Yessy
Biar merintih di jalanan.
Slamat malam bu Tien...
Moga sll sehat dan bahagia.
Salam aduhaii dari Bojonegoro
Alhamdulillah MCYT 15 sdh hadir
ReplyDeleteSemakin seru dan bikin penasaran ceritanya
Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Salam ADUHAI dari Bekasi
Kebohongan itu ,meskipun ditutup-tutupi,akhirnya akan terkuak juga.
ReplyDeleteKapan mau terkuak kita serahkan kepada Beliau Bunda Tien.
Aku tunggu kelanjutannya.
Salam ADUHAI dan salam sehat dari Klaten.
Alhamdulilah MCYT 15 sdh hadir.
ReplyDeleteSuni alangkah baiknya sebelum rumah dibersihkan dan dirapikan apalagi Kamar difoto untuk bukti kelakuan Anto yg seenak dengkulnya bermaksiat dirumah Sang Istri yg begitu sayang dan memberi fasilitas.
Dasar Anto yang serakah, dan sdh tertutup oleh hawa nafsu atas bujukan wanita Iblis. Kasihan M Yessy dan mdh2an P Murti segera bisa berbicara agar kebobrokan akhlaq mantunya segera terungkap dan mantunya menjadi miskin.
Matur nuwun Bunda Tien salam sehat selalu dan ADUHAI n Aduhai.....
Mbak Tien... Suni sptnya punya bakat jd detektif deh
ReplyDeleteAlhamdulillah, salam sehat dan semangat sll katur mbak Tien dan semua penggemar. Aduhai mbak Tien 😁
Hah ternyata penikmat nggak bermodal hanya mengotori yang seharusnya dirawat keindahannya, agar nyaman dikeseharian nya, berbenalu ria selagi ada kesempatan, betul penilaian juragan besar itu; sampah dibawa ke rumah biar dari luar kelihatan keren tapi busuk didalam, sampai kapan bertahan; setelah kulit buah yang busuk itu terluka menganga, atau aroma aneh menyengat tajam, kelihatan kedengkian mulai merangsang, strategi penyerangan secara psikologis dengan penampakan misalnya biar sisakit berlama lama di perawatan, hebat sekali perencanaan terstruktur dan masif; ada di plan B nya juga wuih keren.. kali ini yang sudah terlaksana dengan menekan pion yang tidak berdaya tapi justru ditekan habis, hi hi hi kaya tersangka kapeka begitu di sahkan status langsung konfrensi pers; mohon maaf, soal lainnya nanti di pertimbangkan dengan segala kepentingan strategis berdasar status, sayang lama pembusukan dibiarkan tanpa adanya kontrol dan pengawasan, intelijen lemah.
ReplyDeleteBisa jadi kurang banyak teman yang bisa jadi sahabat, selama ini tidak berperan sama sekali, atau memang dikondisikan sebagai sang flamboyan yang anggun tapi kuper?! Sayang sekali sang putri terbiasa ngumpet nggak berterang dalam persahabatan dan sampai bos besar merasa bergagal ria dan tumbang..
Terimakasih Bu Tien MCYT yang ke lima belas sudah tayang.
Sehat sehat selalu doaku, damai sejahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta.
Ada juga di dunia ini manusia yg tdk tahu di untung, sdh direnovasi rumahnya, dibelikan Mobil baru, balasannya adalah membawa perempuan untuk ditiduri di kamar istri nya. Benar² iblis bermuka manusia.
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien. Semoga Sehat² selalu. Salam aduhai
Makasiiih mbak Tien..mcyt15nyaa..
ReplyDeleteTernyata tayang yaa..kirain libur..👏👏
Suni memang udh punya bukti..tp aduuuh...blm bs bicara ke yessyta..si anto anto..bener2 ingin nyeret kepolisi duuuuh..pengkhianat tingat akhir kebobrokannya...bener2 udh dikuasai iblis..udh terlanjur dikasi mobil lagi...😠😠
Moga suni brani ngadu ke ndoro putri yg baik hati itu agar tdk berlarut dipermainkan oleh suami yg tdk layak disebut suami...😡😡
Maturnuwun mbak Tien..salam sehat dan aduhaii...menguras emosi..🙏🥰⚘
Panas hati ku.... astagfirullah...astagfirullah...astagfirullah... bu Tien... besok besok kasih es batu ya.... panas terus ini...🤭
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien Cerbungnya
Semoga bunda Tien selalu sehat dan terus berkarya
Salam sehat dan ADUHAI.....
Uuugh...gregeten aku. Wah ceritanya bikin gregetan bener. Anto dan Indri kelakuannya menjijikkan. Mau menemui azab macam apa ya?
ReplyDeleteSementara itu, Suni masih slisiban terus dengan Gunawan. Ayo tebakan, kira-kira cerbung ini akan sampai berapa episode?
Aha...
Maturnuwun mbak Tien sayang..
Suni memang pintar, tapi kok gak ngomong ya sama yessyta, duuh belum saatnya kebusukan anto terbongkar..sabar...sabar..menunggu moment yang tepat, suni sdh punya foto anto n indri u bukti...
ReplyDeleteAkankah yessyta memergoki sendiri kelakuan suaminya ? Kita serahkan pada bunda Tien
Monggo bunda di lanjut semakin ADUHAI ...baper, geregetan dan gemesss, sama anto..hehehehe
Semoga bunda selalu sehat,dan selalu ADUHAI
Makasih Bunda untuk MCYT 15.Met malam dan met istirahat.
ReplyDeleteSehat dan tetap semangat dalam berkarya.
SALAM ADUHAI.....
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg MCYT 15 hadir dgn tetap bikin gemes para penggandrung.
ReplyDeleteSuni kuat ya menyimpan rahasia kebusukan suami sang majikan yg sangat dicinyainya ? Foto dan laporkan keadaan kamar yg berantakan, pakaian dalam wanita iblis...
Ceritanya selalu bikin gemes,bikin emosi tapi juga menyenangkan sbg olah raga otak...
Monggo dilanjut. Matur nuwun...
Astaga... kaget Suni menyaksikan kamar majikannya yang kotor dan berantakan ditambah dengan adanya pakaian dalam wanita yang terserak.
ReplyDeleteSuni sangat marah. Kasihan Yessyta yang sangat percaya dan dan sangat mencintai suami yang menghianatinya.
Aduhai..MCYT 15.. salam sehat bahagia dan terima kasih mbak Tien
Alhamdulillah .. ternyata Suni bertemu dan melihat serigala berbulu domba dan mengikutinya bak seorang detektif swasta mengambil gambar di moment2 yg cukup untuk dijadikan bukti petualangan Anto & Indry tapi kapan akan disampaikan hasil fotonya ke Yessyta..ternyata masih nunggu waktu juga rupanya. Hebat Bu Tien semoga Ibu tetap sehat dan tetap berkarya dengan karya yang ADUHAI. 😀🙏🙏👍👍👍👍
ReplyDeleteAlhamdulillah, sdh tayang....
ReplyDeleteMakasih Bu Tien....
Tambah bikin penasaran....🤭
Salam sehat selalu
Suni...oohhh Suniii...prawan sunthi seksi kunci tumindak kang nggegilani...muga enggal kebukak wadi kang nglarani katresnan suci wanita endah ing warni setya leladi...ADUHAIII....melas temen lelakonmu Yessy...maturnuwun mbak Tien...salam sehat dari Situbondo
ReplyDeleteAssalamu'alaikum...selamat tengah malam ..ayo pada solat yok...alhamdulillah baca episode 15 MCYT ..tambah seru yaa ..terima.kasih bu Tien ..salam.sehat yaaa
ReplyDeleteDitunggu konflik berikutnya . Makasih mba Tien Semakin aduhai. Salam sehat selalu
ReplyDeleteSemoga Tuhan melindungi Yessi dan Suni.
ReplyDeleteTerimakasih cerbungnya mb. Tien, selalu penasaran menunggu kelanjutannya. Aduhai mb. Tien.
Sehat selalu kagem mb. Tien. Aduhai🙏🏻💪
Alhamdulillah MCYT Eps 15 sudah tayang, matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSemoga mbak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamin Yaa Robbal Aalamin.
Salam hangat dari Karang Tengah.
Maturnnuwun mbak Tien, MCYT 15 hadir ... ADUHAI ... ngerii banget jalan hidup Anto mbak Tien .. kasihan Kluarga Pak Murti ..
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien MCYT 15 sudah hadir....
ReplyDelete,mugi ibu tansah sehat
Semakin seru....
Salam aduhai dari Tangsel
Alhamdullilah sdh bc cerbungnya yg ke 15 mba tien... Slmtpgii mbaqu sht sll y... YAllah itu si anto n indri keyerlaluan berbuat mesum dirmh istrinya.. Kurangajar banget. Gemees mba Tien.. Smgsemua cpt ketahuan dgn yessyka mn lgi itu suni cpt ksh bara g buktinya... Salamseroja dan tetap aduhaai buat mba Tien.. 🥰🥰
ReplyDeleteSugeng enjang , mb Tien ...wah cerita makin seru . Suni untung kamu yg plg kalau Yessy ...kasihan .Semoga serigala berbulu domba cepet ketahuan jahatnya. Tp jangan tamat dulu ya mbak Tien . Bikin Anto menderita dulu njih. Salam aduhai mb Tien . Cerita semakin aduhai . Yuli Semarang
ReplyDeleteAlhamdulillah ..... barakallah
ReplyDeleteTerima kasih bu tien telah menayangkan mcyt 15, semoga bu tien sehat2 n selalu dalam lindungan Allah SWT
Selamat pagi untuk semua penggemar cerbung, selamat beraktifitas
Salam aduhai selalu
Parah banget Anto
ReplyDeleteSelalu setia menunggu kelanjutan critanya., maturnuwun ibu Tien,sehat dan bahagia selalu,aduhai....
Aduhai Semangat nggih Ning Tien.sepurane Suroboyoan DONRIMO suwun
ReplyDeleteTulung jenenge diisi cak
DeleteMosok "Unknown"
Engko nyeluke yok opo
DeleteBiar muncul nama,Edit profilnya dengan cara :ketuk UNKNOWN... lalu ketuk...EDIT PROFIL... isi biodata...lalu SIMPAN..... Selamat mencoba
HerryPur..kagem Cak WDY sepurane nggih .kagem Uti Nani wonten Sragen Matursembah Nuwun infonipun.spesial u/ Mbak Tien tetap semangat Trims
DeleteSama2 Pak HerryPur di Surabaya
DeleteNah sudah muncul Namanya 👏👏
Ayo Suni, jangan terlalu lama untuk lapor semua kejadian yg tlh kamu foto di super market dan kamu foto juga peristiwa di kamar juraganmu, agar segera Yessyta tahu kelakuan suaminya yg jahat. Suni hrs berani melaporkan yg benar dan ada buktinya.
ReplyDeleteMungkinkan Gunawan akan memberitahu Yessy yg pernah melihat Anto bersama wanita lain,..Saya tunggu saja lanjutan ceritanya. Maturnuwun Bu Tien, semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat. Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...
Alhamdulillah... terima kasih....
ReplyDeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien,, MCYT 15 nya
Suniii... kamu bikin jantungan Yessy ajah sih,,hihi
Suni,, Aduhaaii deh kamu tahu ttg kelakuan Anto n membiarkan pakaian yg berserakan,,Kita tunggu cerita berikutnya,, tambah seru nih,🤭
SEHAT WAL'AFIAT & Salam ADUHAAII bu Tien 🤗💖
Koq isa bisanya Yessyta ketipu si kucing garong Anto. Nanti pada saatnya setelah kondisi pak Murti membaik Duni akan laor hasil rekaman pandangan mata. Aduhai Suni..beruntung kamu sudah dibelikan hp..nanti selain difoto juga direkam ya pembicaraan Anto dan wil nya. Aduhai bu Tien koq ya ada ada saja cerita penyelewengan Anto
ReplyDeleteAssalamualaikum bu Tien...sugeng siang...sugeng rehat.
ReplyDeleteWaaah kesiangan nih baca MCYT 15 nya tp gpp,...unt teman maksi ternyata syaadap e puol...🤭👍
Alhamdulillah Suni makin banyak punya bukti ttg kebusukan Anto...tinggal ntah kapan dia berani ngasih tau bukti2 tsb ke Yessy...tak sabar q menunggu.
Episode selanjutnya semoga tambah ADUHAI...
Salam hangat dan ADUHAI selalu...🙏
Salam kenal ana dr depok
ReplyDeleteSalam kenal ana dr depok
ReplyDeleteSelamat malam dik Ana dan selamat datang di blognya mbk Tien
DeleteSyafakillah bu Tien... semoga cepat sembuh patah dan retak telapak kaki nya... aamiiiin
ReplyDeleteSyafakillah Bu Tien.
DeleteQadarullah,jeng Dewi sdh dapat berita langsung dari Bu Tien ya.
Semoga segera sembuh, besuk akan Konsul ke dokter bedah tentunya.
Suni memang wanita desa, tapi saya yakin, Bunda Tien akan mengemas halus dan indah cara Suni membuka rahasia si Buto Ijo: Anto - ke Yessy. Disaat bersamaan, Gunawan juga memperkuat laporan Suni, disamping bukti foto-foto yg dimiliki Suni. Maklumlaaaah..., yang namanya Yessyta kan mabuk cinta dengan si Buto Ijo. Buto Ijo tau Yessy begitu, dan Buto Ijo tau caranya 'nge-les' dan merayu Yessy, demi menutupi keserakahan dan kepalsuan cinta-nya.
ReplyDeletePak Murti, walaupun Bapak sakit dan lemah tak mampu berkata dan menulis, saya tetap berharap Bapak bisa kembali sehat sehingga Bapak bisa melihat kebahagiaan Yessyta putri kesayangan Bapak.
Semoga Suni selalu dalam perlindungan ALLAH SWT, dan juga kelak bahagia ya, Bunda Tien...
TERIMA KASIH, Bunda Tien untuk tayangan MCYT 15-nya. Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat. Kami semua menunggu kelanjutan MCYT-nya malam ini ya, Bundaaa...
Semoga Bunda cepat sembuh dan bisa beraktifitas seperti sediakala.Aamiin......
ReplyDeleteOoo mbak Tien sakitkah?semoga cepat sembuh ya mbak Tien.
DeleteWaduh ngebut bacanya udah beberapa episod jadi PR,suwun Bu Tin sehat semangat selalu💐💐❤❤🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun bun....
Mugi2 tansah sugeng sedoyonipun....
Ikutan ngintip ah siapa tau ud tayang.....hehehe...
ReplyDeleteSehat selalu Bu Tien....
Ngintip ah ..ceritanya kok kayak si Tejo dulu itu ya ...salam ADUHAI bu Tien semoga sehat selalu ...
ReplyDeleteKok blm nongol2 Suni kemana nih he he liburkah?
ReplyDeleteSugeng Dalu Sugeng istirahat
ReplyDeleteDuuh..mbak Tien gerah?...kok retak telapak kaki apa dawah?..
ReplyDeleteSemoga segra tertangani dengan cepat dan tepat..segra sembuh dan pulih..Amiin..🙏🙏
Salam sehat mbakTien..🙏🥰⚘
Sahabat PCTK....
ReplyDeleteMohon maaf malam ini MCYT tidak bisa tayang,krn Mbak Tien ada cidera di kaki dan besuk ke dokter jam 7 pagi
Smg Mbk Tien segera pulih dan sehat kembali,Aamiin
Mohon maaf untuk WAG PCTK,tdk bisa menyampaikan info di Grup,WA sy ndak tau kok gk bisa di gunakan
This comment has been removed by the author.
DeleteSemoga mbak Tien cepat sembuh, sehat kembali seperti sedia kala. Amin
ReplyDeleteSemoga mvak Tien segera diberikan kesembuhan....aamiin
ReplyDeleteSemoga mbak Tien cepat sembuh
ReplyDeleteSemoga bunda Tien segera pulih...
ReplyDeletedan sehat kembali
dapat beraktifitas seperti sediakala...amin
Syafakillah Bu Tien, semoga lekas sembuh dan sehat kembali spt sediakala
ReplyDeleteAamiin Allohumma Aamiin
Semoga mba Tien cepat sembuh dan pulih SPT biasa dan dapat beraktifitas kembali SPT sedia kala. Aamiin YRA
ReplyDeleteSmg mb Tien segera pulih spt sediakala. Aamiin YRA🤲🙏
ReplyDeleteSemoga bu tien cepet sembuh dan sehat seperti sedia kala. Aamiin
ReplyDeleteSemoga mbak tien cepet sembuh dsn sehat aamiin
ReplyDeleteSyafakillah u bu Tien dan bisa aktivitas kembali,Aamiin...Semangatbya
ReplyDeleteSemoga mbak Tien segera pulih, sehat selalu dan diberkati Tuhan
ReplyDeleteSalam dari mbak Aliyah Boyolali
Mbk Aliyah di Boyolali
DeleteBiar muncul nama,Edit profilnya dengan cara :ketuk UNKNOWN... lalu ketuk...EDIT PROFIL... isi biodata...lalu SIMPAN..... Selamat mencoba
Semoga MB Tien mendapat perawatan yg baik, shg sehat kembali dan dpt beraktivitas seperti semula. Aamiin yra🤲🙏
ReplyDeleteSemoga bu Tin cepat sembuh.
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien. Semoga mbak Tien cepat sembuh
ReplyDeleteSemoga bunda Tien mendapat perawatan yg baik, shg sehat kembali dan dpt beraktivitas seperti semula. Aamiin yra🤲🙏
ReplyDeleteEnggal dangan njih Bu Tien
ReplyDeleteAssalamualaikum ww
ReplyDeleteMarilah kita doakan semoga ibu Tien cepat sembuh dan sehat kembali
Bismillahirrohmanirrahim ....
Allahummaa Robbannaasi Adzhibil ba'sa Isyfi Wa Antasy - Syaafi Laa Syifaa-a illaa Syifaa - Uka Syifaa - an Laa Yughoodiru Saqoman ( Ya Allah tuhan manusia, singkirkanlah kesulitan & sakitnya (Ibu Tien Kumalasari), sembuhkanlah karena engkaulah yg maha pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan selain kesembuhanmu, kesembuhan yg tidak meninggalkan sakit lagi... Aamiin
Aamiin...🙏🙏
DeleteAamiin .... aamiin .... aamiin yaa rabbal'alamiin
DeleteSemoga ibu tien kumalasari segera sembuh dari sakitnya
Dan sehat kembali seperti sedia kala
Aamiin Allahumma Aamiin ..semoga cepat sembuh Bu Tien ( herrypur_suroboyo
DeleteAamiin
ReplyDeleteSemoga mb Tien mendapatkan perawatan yng terbaik dan smg cepet sembuh, dapat pulih kembali spt sediakala,.......aamiin.
ReplyDeleteSemoga bunda Tien cepat diberi kesembuhan dan sehat pulih seperti sediakala...
ReplyDeleteAamiin...🙏🙏
Semoga Bu Tien cepat sehat kembali...Aamiin
ReplyDeleteSemoga ibu Tien segera mendapat perawatan yg tepat,dan cepat sehat kembali,aamiin
ReplyDeleteBundaaaaa... 💐 Kami turut mendoakan dari jauh semoga Bunda Tien segera sembuh dan sehat wal'afiat kembali ya, Bunda.
ReplyDeleteKok kita bisa sama-an sih sakit-nya Fracture Metatarsal Pedis, Bunda...???😣😢
Syafakillah mba Tien..
ReplyDeleteInsya Allah dapat beraktivitas kembali.. Aamiin
Aamiin. Semoga Alloh segera memberi kesembuhan, kesehatan dan segera dapat beraktifitas seperti biasanya.
ReplyDeleteSyafakillah Bunda Tien ....
Enggal dangan ya mbakyu chayank..
ReplyDeleteSalam Aduhai...
Y Allah .. MbaTien smg cpt sembuh dan sehat kembali y.. Dandpt beraktifitas lgi.. Sabary mba smg g ada penyakit2 yg lainnya..
ReplyDeleteSyafakillah bu Tien 🙏🙏
ReplyDeleteSemoga bu Tien segera mendapat perawatan yang baik dan segera sembuh pulih kembali Aamiin
ReplyDeleteSyafakillah bu Tien...
ReplyDeleteInsya Allah segera pulih dan dapat beraktifitas kembali seperti semula.
Syafaakillah Laa basa thahuuran in syaa Allah bu Tien ,, ditambahkn sabar n ikhlas menerima ketentuan Allah 🙏🙏🙏
ReplyDeleteBu Tien yg cerita selanjutnya tanggal 2 juni kok belum muncul ya saya mengharap sekali ...😭
ReplyDeleteBu tien gerah..@KG jogja
DeleteDi jadikan bu tien..cepat sehat kembali..
Kadang mengusik di pemikiran pertulangan pada orang tua, masalah tulang retak/patah, kemudian di bandingkan kalau itu terjadi pada orang muda/anak tentu melekatnya kembali lebih cepat, rupanya saran yang saya terima waktu itu disarankan snack tambahan terdiri dari wortel dan gula merah/Jawa kira kira dosisnya satu genggam sehari tiga kali, hanya itu saran yang saya dapatkan
ReplyDeleteSemoga cepat sembuh
Semoga bu Tien segera mendapat perawatan yang baik dan segera sembuh pulih kembali
ReplyDeleteSemoga bu Tien segera mendapat perawatan yang baik dan segera sembuh pulih kembali
ReplyDeleteBunda Tien semoga segera sembuh, diangkat segala penyakitnya ...bisa beraktivitas seperti semula ,cerita yang semakin ADUHAI bisa berlanjut lagi...Aamiin
ReplyDeleteSemoga bu Tien mendapat perawatam yg baik dan tepat, segera sembuh kembali, Tuhan memberkati... 🙏
ReplyDeleteSemoga mbak Tien segera pulih dan sehat kembali seperti sedia kala. Tetap sabar dan ikhlas ya mbak Tien... Allah punya rencana tersendiri untuk hambaNya...
ReplyDeleteMugi Ibu Tien enggal dangan..
ReplyDeleteSmg... Mbak Tien diberikan kesembuhan terbaik dr Allah SWT
ReplyDeleteSemoga Allah SWT segera mengangkat penyakit Bu Tien, menyembuhkan & memulihkannya. Tetap semangat Bu Tien.
ReplyDeleteAssalamualaikum wrwb, selamat malam bu Tien...
ReplyDeleteTurut prihatin dan turut mendoakan semoga bu Tien cepet sembuh, sehat wal afiat dan dapat beraktivitas kembali spt sedia kala...Aamiin yra🤲
Salam hangat dan sehat selalu...🙏
semoga bunda cepat sehat kembali Aamiin
ReplyDeleteBu Tien, enggal dangan njih, operasinya berjalan lancar..
ReplyDeleteSegera sehat wal'afiat jasmani kembali, jenk Tien... Dijauhkan dari penyakit dan musibah. Barokallahu fiik... Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin...
ReplyDelete