Saturday, May 29, 2021

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 13

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK  13

(Tien Kumalasari)

 

Anto dan Indri sangat terkejut, terlebih Anto yang mengetahui bahwa dia adalah mertuanya. Tapi bukannya menolong dia malah berteriak-teriak.

“Tolong… toloong.. ada yang pingsan..”

Beberapa pelayan berlari mendekat, sementara Anto sudah berdiri sambil menggandeng tangan Indri.

“Siapa dia? Bapak mengenalnya?” tanya seorang pelayan.

Anto menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Tidak.. tidak.. aku tidak mengenalnya, maaf aku harus segera pergi, isteriku ketakutan,” kata Anto yang kemudian mengajak Indri berlalu dari tempat itu dengan cepat.

“Lhoh, ini kan pak Murti?” kata pelayan yang lain, yang kemudian berlari memanggil manager rumah makan itu.

Manager rumah makan segera memanggil ambulans. Rupanya pak Murti adalah pelanggan rumah makan itu.

“Ini kan pak Murti, pemilik perusahaan Murtiyoso,” kata sang manager.

Keributan terjadi, tapi tak seorangpun tahu apa penyebabnya. Kesimpulan sementara adalah pak Murti memang sedang sakit. Pesanan yang dipesanpun belum sempat disentuhnya.

Pelayan yang tadi menghidangkan pesanan hanya melihat ketika ia meletakkan pesanan, tiba-tiba pak Murti berdiri, lalu jatuh tak jauh dari mejanya. Pelayan juga tak memperhatikan pak Murti mau kemana.

“Ia seperti berkata-kata, tak jelas entah apa, lalu aku mendengar dia terjatuh,” lanjut pelayan itu.

Tak lama kemudian bunyi sirene mobil ambulan terdengar membelah hiruk-pikuk lalu-lintas di siang hari itu.

***

“Aku minta maaf Yes, kemarin aku bermaksud mencari celah, barangkali perusahaan mau mengganti uang yang kamu pergunakan untuk mobil itu, tapi tak berhasil.”

“Tidak apa-apa mas, aku sudah menduga, bapak tak akan mengijinkan. Mas Anto agak kaku, tak bisa sedikitpun mengambil hati bapak.”

Gunawan mengangguk. Bersyukur Yessyta tak marah ketika pak Murti menolak permintaannya. Rupanya Yessy juga menyadari bahwa bapaknya kurang suka pada suaminya.

“Sudah beres tentang mobil itu?”

“Sudah, tidak yang terlalu mahal, dibawah duaratusan, soalnya aku juga sedang membangun rumah mertua aku.”

“Wouw.. membangun rumah mertua juga rupanya?” gumam Gunawan dalam hati.

“Aku kasihan sama ibu mertuaku. Dia sudah janda, rumahnya bocor disana-sini, dan mas Anto bilang bahwa dia belum sempat memikirkannya.”

Gunawan hanya tersenyum tipis. Rasa iba kembali menyeruak. Mulutnya ingin berkata sesuatu, tapi diurungkannya, ketika ponselnya berdering.

“Hallo, benar ini saya, Gunawan, apa? Dari rumah sakit ? Ya Tuhan, kenapa dia? Tiba-tiba pingsan dirumah makan? Baiklah, saya segera kesana.” Gunawan menutup ponselnya sambil langsung berdiri. Ia juga menarik tangan Yessyta.

“Ada apa mas?”

“Cepat ke rumah sakit. “

“Ada apa? Bapak?” tanya Yessyta panik.

Gunawan mengangguk sambil berjalan cepat kearah parkiran, Yessyta mengikutinya sambil tersaruk-saruk, oleh sepatu hak tinggi yang dikenakannya.

“Memangnya bapak kenapa?” Yessyta terus bertanya.

“Belum tahu, katanya pingsan saat di rumah makan.”

“Ya Tuhan,” Yessy menutup mulutnya.

“Sedianya sore ini aku akan mengantarnya ke dokter untuk kontrol, kami sudah janjian,” kata Gunawan sambil naik ke atas mobil, diikuti Yessyta.

Gunawan memacu mobilnya dengan perasaan tak karuan.

“Semalam memang tampak lelah, lalu aku ingatkan untuk kontrol kesehatan. Bapak bilang ia memang terlambat untuk kontrol. Harusnya aku kesana sepulang kantor.”

Yessyta tak menjawab. Air matanya berlinang di sepanjang jalan. Gunawan meraih tissue lalu diulurkannya pada Yessy.

“Keadaannya bagaimana?”

“Kita akan segera tahu nanti, semoga tidak ada yang serius. Tenanglah.”

Tapi Yessyta tak bisa tenang. Ia menyesal telah  merasa kesal kepada ayahnya.

“Aku sangat takut mas,” katanya gemetar.

“Tenangkan hati kamu.”

***

“Aduuh, bagaimana tadi. Benarkah dia ayah mertua kamu mas?” tanya Indri dalam perjalanan kembali ke kantor.

“Iya, rupanya dia melihat aku dan sangat marah.”

“Bagaimana kalau dia selamat, lalu mengatakan semuanya kepada isteri kamu?”

“Nanti aku pikirkan jawabannya. Sudah, kamu tenang saja.”

“Kalau begitu nanti sepulang kantor kamu langsung pulang saja. Melihat situasinya bagaimana. Tapi jangan lupa kabari aku ya.”

“Baiklah, aku pasti mengabari kamu, aku juga nggak akan bisa menyimpan semuanya seorang diri.”

“Semoga saja dia mati,” kata Indri dengan wajah bengis.

Anto menatapnya dengan tatapan miris.

“Aduh.. jangan sekejam itu..”

“Kalau dia tidak mati maka dia akan bisa berbicara tentang kita. Itu akan merubah semuanya bukan?”

Anto diam. Bagaimanapun mendoakan seseorang mati dianggapnya terlalu kejam dan membuatnya miris.

Anto berharap ada pilihan lain supaya keburukannya tak terbongkar. Dan perasaan itu membuatnya gelisah, sehingga begitu selesai jam kantor ia memilih langsung pulang.

Dan seperti dugaannya, isterinya tidak ada dirumah. Pasti tidak ada di kantor, mungkin kerumah sakit.

Ketika memasuki rumah, Suni menatap heran, karena tadinya dia mengira Yessyta akan pulang bersama suaminya.

“Ibu belum pulang?”

“Belum. Sediakan minuman hangat untuk aku, dan setelah itu aku mau istirahat,” katanya sambil masuk kedalam kamar.

Suni menyediakan kopi susu kesukaan tuan mudanya, lalu meletakkannya di ruang tengah. Ia agak heran karena sesore itu Yessy belum pulang kerumah.

***

Yessyta terkulai di kursi tunggu. Wajahnya pucat dan lebam karena terus-terusan menangis. Dokter mengatakan bahwa pak Murti belum sadar. Beberapa dokter ahli menanganinya. Kata mereka, pak Murti terkena serangan jantung.

Gunawan duduk disampingnya, menepuk-nepuk tangannya agar lebih bisa membuatnya tenang.

“Tenanglah Yes, dokter sedang menanganinya.”

“Tolong selamatkan bapak.. ya Allah,” bisiknya berkali-kali.

“Aku selalu membuat bapak kecewa. Marahkah bapak sama aku?”

“Tidak, bapak sangat menyayangi kamu. Semalam bapak bertanya, apakah kamu bahagia? Lalu aku jawab bahwa kamu pasti berbahagia. Ya kan?”

Yessyta mengangguk. Apakah dia bahagia? Ia bersyukur bisa menikah dengan orang yang dicintainya, tapi dia kecewa atas sikap suaminya yang tak berusaha menyenangkan hati ayahnya. Sedikitpun tidak. Hanya janji-janji akan berusaha entah sampai kapan. Tiba-tiba saja Yessy merasa kesal pada suaminya. Dan itu sebabnya ia tak berusaha mengangkat ponselnya ketika suaminya berkali-kali menelponnya.

“Tidak diangkat Yess?”

“Tidak, aku lagi segan menjawab telpon.”

“Dari siapa?”

“Mas Anto..”

“Boleh aku jawab sambil mengatakan keadaan bapak?”

“Jangan, tidak usah. Paling-paling dia akan mengatakan bahwa dia akan pulang malam karena siang tadi pergi ke dealer dan tentu saja meninggalkan pekerjaannya.”

Gunawan menatap heran, tapi kemudian dia tak mengatakan apa-apa. Gunawanpun sedang gelisah menunggu dokter yang menangani pak Murti.

Yessyta menyandarkan tubuhnya di kursi.

“Maukah ke mushola? Kita sholat bersama, kita pasrahkan semuanya ke hadapan Allah, dan mohon pertolonganNya, agar kita merasa lebih tenang,” kata Gunawan sambil berdiri.

Yessyta mengangguk, lalu berjalan mengikuti Gunawan.

***

“Man, ini kamu Man? Kata yu Wiji ketika menelpon Darman.

“Iya yu, ada apa?”

“Aku tadi pagi ketemu Suni.”

“Benarkah? Bagaimana keadaannya? Yu Wiji bertanya alamatnya kan? Atau apakah dia punya nomor kontak?”

“Aku itu belum selesai bicara, pertanyaanmu sudah nyerocos sampai aku nggak bisa jawab.”

“Ya, baiklah, bicara yu.”

“Aku melihat dia sedang belanja dengan seorang wanita cantik.”

“Apa itu wanita yang dulu mengantar Suni pulang ya?”

“Nggak tahu aku, tapi aku juga nggak sempat ketemu. Aku sedang bingung antara betul dia atau tidak, dan setelah aku yakin, lalu berteriak memanggil, dia sudah keburu pergi naik taksi.”

“Naik taksi? Lha kamu itu mengapa ketemu pakai bingung sih yu.”

“Iya Man, soalnya penampilan Suni itu berbeda. Dulu ketika berangkat ke kota, dia kan suka berpakaian seronok begitu, modelnya kayak gadis modern, seksi, huh, sebel aku waktu itu. Tapi yang aku lihat tadi tuh beda. Dia berpakaian sangat santun, pakai kerudung, dan teman wanitanya itu ya sama, tapi tampaknya sih dia orang kaya. Kan kelihatan dari pakaian mereka.”

“Tapi kamu nggak sempat omong-omong, gitu yu?”

“Tidak Man, ya hanya melihat dari jauh, aku ya menyesal Man, kok tadi ketemu nggak langsung memanggil.”

“Kamu ketemunya dimana yu?”

“Aku lagi belanja, dia juga kelihatannya belanja. Membawa sayur-sayuran gitu.”

“Sayang ya yu, nggak sempat omong-omong sehingga tidak tahu dia ada dimana. Tapi mendengar penuturan kamu tentang cara dia berpakaian, aku kok merasa sedikit lega. Berarti dia bersama orang baik-baik. Kecuali itu berarti dia jelas ada dikota itu.”

“Iya Man, aku berharap pada suatu hari bisa bertemu lagi. Lain kali aku tak akan kelamaan berpikir sehingga dia keburu kabur.”

“Baiklah yu, apapun penemuan kamu itu, aku mengucapkan terimakasih. Nanti semuanya akan aku katakan pada pak Kardi. Bahwa dia selamat, bahwa dia bersama orang baik-baik. Supaya pak Kardi sedikit tenang.”

“Ya Man, mudah-mudahan aku bisa bertemu lagi pada suatu hari nanti.”

***

Ketika Darman kerumah pak Kardi, dilihatnya lelaki setengah baya itu sedang duduk di bangku depan rumah. Disampingnya ada segelas wedang jahe dan sepiring pisang goreng.

“Pak.. sedang cari angin ya?”

“Kamu Man, duduklah disini. Minah baru saja mengantarkan wedang jahe sama pisang goreng. Nih, masih anget,” kata pak Kardi sambil beringsut dari duduknya.

“Bapak sudah semakin sehat? Obat dari dokter diminum terus kan?”

“Ya itu, gara-gara minum obat, aku jadi pengin makan terus, apa itu obat bikin gemuk sih Man?”

Darman tertawa.

“Itu obat supaya pak Kardi tambah sehat. Saya lihat sudah lebih segar. Syukurlah.”

“Seger, habisnya makan terus. Ya nasi, ya makanan, terus-terusan Minah kirim, ya aku habisin saja, rasanya memang pengin makan terus.”

“Ya nggak apa-apa pak, bagus kalau mau makan banyak.”

“Ini, ambillah pisangnya. Masih anget, belum lama Minah ngirimnya.”

“Nggak usah pak, buat camilan nanti malam saja. Saya mau memberi kabar tentang Suni pak.”

Pak Kardi mengangkat tubuhnya yang semula bersandar.

“Kamu ketemu Suni ?”

“Bukan saya pak, tapi yu Wiji. Tapi yu Wiji hanya melihat dari jauh, dan tidak sempat bertemu.”

“Waduh, kalau itu namanya bukan berita Man,” kata pak Kardi kecewa.

“Memang belum memuaskan pak, tapi begini, satu.. Suni ada dikota dan baik-baik saja. Keduanya, Suni sekarang berpenampilan sangat santun. Pakai gamis, pakai kerudung. Dia ketika itu sedang bersama seorang wanita cantik.”

“Ketika Suni datang kemari untuk memberi aku uang, juga bersama seorang wanita cantik. Pakai kacamata hitam besar, rambutnya sebahu, bibirnya meraaah seperti darah. Mobilnya bagus. Ya masih bersama wanita itu pastinya.”

“Tapi kata yu Wiji, wanita yang bersama itu juga cantik, tapi berpakaian santun juga pak. Seperti juga Suni. Cuma, kelihatan kalau dia orang kaya. Sepertinya Suni ikut sama wanita itu.”

“O, berarti berbeda dengan wanita yang datang kemari itu.”

“Memang berita ini belum memuaskan pak, tapi setidaknya pak Kardi tahu, bahwa Suni baik-baik saja, dan mudah-mudahan benar bahwa dia bersama orang baik.”

Pak Kardi kembali menyandarkan tubuhnya.

“Iya, aku sedikit merasa lega. Semoga ada hari dimana dia sempat pulang kemari.”

***

“Mas, gimana, kok aku nggak dikabari?” tanya Indri yang tak sabar menunggu berita tentang pak Murti.

“Tunggu In, aku juga sedang menunggu kabar. Aku menelpon isteri aku tidak pernah diangkat.”

“Semoga keadaannya gawat,” kata Indri tanpa beban.

“Entahlah, aku sedang gelisah nih, dia tidak menerima telpon aku, juga tidak mengabari apapun ke aku.”

“Ya sudah, aku juga gelisah menunggu kabar dari kamu nih.”

“Nanti aku kabari begitu ada berita.”

Anto menutup telponnya dengan gelisah. Ia harus tahu keadaan pak Murti, karena itulah yang akan menentukan nasibnya nanti. Kemudian dia menyandarkan tubuhnya di sofa, setelah menghabiskan kopi susunya.

Suni yang melihat kegelisahan Anto juga merasa tidak enak. Tapi perasaan gelisah Anto tidak sama dengan apa yang dirasakan Suni. Tak biasanya Yessyta pulang sampai malam tanpa ada sesuatu. Tapi ia enggan menanyakannya pada Anto. Suni duduk di depan pintu dapur. Ia tak memiliki ponsel sehingga tak bisa mendengar berita apapun juga, dan tak bisa menelpon Yessyta untuk menanyakan apa yang terjadi.

“Besok kalau aku punya uang, aku harus membeli ponsel. Kalau perlu bapak juga akan aku belikan supaya kalau kangen bisa bicara lewat telpon,” gumam Suni.

***

Yessyta dan Gunawan masih menunggu. Sejak tadi perawat mengatakan bahwa pak Murti belum sadar.

“Yes, apa sebaiknya kamu aku antar pulang dulu?”

“Tidak mas, aku akan menunggu sampai bapak sadar.”

“Barangkali kamu lelah.”

“Tidak.”

Ketika kemudian dokter keluar dari ruang ICU, Gunawan dan Yessyta menghambur mendekat.

“Dokter, bagaimana keadaan ayah saya?”

“Alhamdulillah, bapak anda tertolong.”

Gunawan dan Yessyta bernafas lega.

“Tapi anda harus bersabar. Pak Murti mengalami strooke.”

“Apa maksudnya dok ?”

“Dia belum bisa bergerak, ataupun berkomunikasi.”

“Ya Tuhan…” Yessyta menjerit lirih, Gunawan merangkulnya.

“Apakah itu bisa disembuhkan? Apakah pak Murti akan pulih?”

“Harus bersabar. Untuk sementara dia harus dirawat. Teruslah berdoa, karena mujizat itu hanya ada padaNya,” kata dokter itu lembut.

“Baiklah dokter, terimakasih banyak.”

“Ketika dokter berlalu, Gunawan dan Yessyta bergegas masuk kedalam. Dilihatnya pak Murti terbaring dengan selang infus terhubung di lengannya, dan alat bantu pernafasan dihidungnya.

Yessyta menubruk bapaknya.

“Bapak, maafkan saya bapak.. maafkan saya.”

Pak Murti tergolek lemah, tak ada yang bisa digerakkan kecuali matanya yang berkaca-kaca. Yessyta menangis didadanya.

“Bapak akan sembuh, bapak akan pulih, bapak semangat ya.” Bisik Yessyta sesenggukan.

Gunawan mengambil selembar tissue, mengusap air mata di pelupuk mata pak Murti. Pak Murti menatapnya dengan pandangan sayu. Ada ucapan terimakasih disana walau tak terucapkan.

“Bapak nanti akan dirawat disini. Saya akan memilihkan kamar terbaik untuk bapak, dan saya akan menungguinya siang malam,” kata Yessy sambil mengusap air matanya.

“Yes, aku sudah memesan kamar terbaik untuk bapak, tapi barangkali aku harus kerumah untuk mengambil semua keperluan bapak. Baju-baju ganti, misalnya.”

“Baiklah mas, tolong  ke rumah bapak. Simbok sudah tahu baju-baju bapak, dia pasti bisa menyiapkannya.”

“Bagaimana dengan kamu sendiri? Apakah aku juga harus ke rumah kamu untuk mengambil baju kamu?”

“Tidak usah mas, aku akan menelpon mas Anto, biar dia kesini. Mestinya jam segini dia sudah tidak lembur lagi.”

Ketika pak Murti dipindahkan ke kamar inap, Yessyta terus menemaninya. Beruntung ada Gunawan yang selalu mendampinginya, dan juga sangat perhatian kepada bapaknya.

Yessyta kemudian menelpon Anto, minta agar membawakan baju ganti dan semua keperluan mandi ke rumah sakit.

“Ya Tuhan Yes… bapak sakit apa?” tanya Anto pura-pura terkejut.

“Tadi pingsan ketika makan siang. Segera mas kesini. Mas sudah pulang?”

“Aku sudah pulang sejak sore, menelpon kamu tapi kamu tak pernah mengangkatnya. Aku tak mengira bapak sakit, Bagaimana keadaannya?”

“Bapak strooke, tak bisa mengatakan apa-apa.”

“Ya Tuhan… aku ikut prihatin Yes. “ kata Anto dengan sedih.

“Kamu sekarang masih di rumah sakit?” lanjutnya.

“Ya mas, tolong bawakan baju ganti untuk aku, dan peralatan mandi ya mas.”

“Kamu mau tidur di rumah sakit Yes?”

“Iya mas, aku tak bisa meninggalkan bapak. Tolong ya mas, kemarilah cepat.”

“Iya, baiklah, aku akan menyiapkan semuanya. Kamu yang sabar ya Yes?”

Anto menutup ponselnya, tapi ia segera menelpon Indri. Sikapnya berubah total, dari bersikap seakan-akan sedih, kemudian menelpon lagi dengan nada yang berbeda..

“Ya mas bagaimana ?”

“Alhamdulillah In, dia strooke, tak akan bisa mengatakan apa-apa,” katanya dengan nada gembira.

“Syukurlah mas, berarti kita selamat.”

“Selamat Indri, kita tetap akan bebas.. “ lalu Anto tertawa-tawa, sebelum menutup ponselnya. Kemudian dia masuk kekamar untuk mengambilkan baju-baju untuk Yessyta.

Anto tak sadar, Suni memperhatikan semua gerak geriknya. Ia  kemudian tahu ayahnya Yessy sakit strooke, tak bisa mengatakan apa-apa. Dan itu membuat Anto gembira.

“Dasar laki-laki busuk,” umpatnya.

Suni masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya, seakan-akan tak mendengar apapun. Tapi gemuruh didadanya nyaris membuatnya hampir meledak.

***

Besok lagi ya

 

 

 

 

 

 

 

164 comments:

  1. Replies
    1. Selamat Mbk Iin....juara 1

      Alhamdulillah...sudah tayang MCYT 13
      Maturnuwun mbk Tien
      Mugi tansah pinaringan sehat.Aamiin
      ADUHAI....

      Delete
    2. Selamat jeng Iin Maimun, juara 1


      _“Jahanam kamu, iblis kamu !!” katanya tersengal, tapi tak lama kemudian pak Murti jatuh tersungkur. (MCYT_12)_

      Alhamdulillah..... MCYT_13 sudah tayang... Yuk kita baca bersama apa yang terjadi dengan pak Murti????

      Terima kasih bu. Tien, salam Aduhai dari Bandung.

      Delete
    3. Lembar koreksiku:

      2. Bersyukur Yessuta tak marah ketika pak Murti menolak permintaannya.
      # Bersyukur Yessyta tak marah ketika pak Murti menolak permintaannya. #

      2. Gunawan memacu mobilnya dengan persaan tak karuan.
      # Gunawan memacu mobilnya dengan perasaan tak karuan.#

      3. Kita sholat bersama, kita psrahkan semuanya ke hadapan Allah,....
      # Kita sholat bersama, kita pasrahkan semuanya ke hadapan Allah, ....#

      4. “Aku itu beum selesai bicara, pertanyaanmu sudah nerocos sampai aku nggak bisa jawab.”
      # “Aku itu belum selesai bicara, pertanyaanmu sudah nerocos sampai aku nggak bisa jawab.”#

      5. Supaya Kardi sedikit tenang.”
      # Supaya pak Kardi sedikit tenang.”#

      6. “Tapi kata yu Wuji, wanita yang bersama itu juga cantik,...
      # “Tapi kata yu Wiji, wanita yang bersama itu juga cantik,...#

      7. Gunawan dan Yessyta bernafas kega.
      # Gunawan dan Yessyta bernafas lega.#
      8. “Baikah mas, tolong ke rumah bapak. Simbok sudah tahu baju-baju bapak, dia pasti bisa menyiapkannya.”
      # “Baiklah mas, tolong ke rumah bapak. Simbok sudah tahu baju-baju bapak, dia pasti bisa menyiapkannya.”#

      9. Mestina jam segini dia sudah tidak lembur lagi.”
      # Mestinya jam segini dia sudah tidak lembur lagi.” #

      10. Kemudin dia masuk kekamar untuk mengambilkan baju-baju untuk Yessyta.
      # Kemudian dia masuk kekamar untuk mengambilkan baju-baju untuk Yessyta. #

      11. “Dasar laki-laki busuk,” umpatnya/
      # “Dasar laki-laki busuk,” umpatnya. #

      To be continous......

      Suni masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya, seakan-akan tak mendengar apapun. Tapi gemuruh didadanya nyaris membuatnya hampir meledak.

      ***

      Besok lagi ya

      Waduhhhhh sesuk prei nunggu nganti Senin bengi......


      Delete
  2. Replies
    1. Mbah Wi itu pak Wiyoto ya.
      ADUHAI deh

      Delete
    2. Leres Bu, warga baru di wag-pctk, nembe kala wingi di invite jeng Nani

      Delete
    3. Wow keren,, Mbah Wi terpilih komen reply,,, di tunggu fotonya njih ,,, ayo yang lain semangat yaaa 🙏🙏🙏🙏

      Delete
  3. Alhamdulillah cerbung MCYT 13 sudah tayang...selalu kunanti kehadiran mu...
    Salam aduhai mb Tien

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah terima kasih bunda, sudah tayang. Semoga selalu sehat

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah MCYT 13 telah hadir ,simak dulu ,terimakasih bunda Tien ,terus berkarya dan sehat selalu

    ReplyDelete
  6. mkasih bundaaaa seht trs njihhh. dr skohrjo

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah yg dinanti dah muncul.
    Makasih Bunda, met malam dan met istirahat.

    ReplyDelete
  8. Matur nuwun mbk Tien ....🤝

    Aduhai dr Klipang

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah
    Terimakasih bunda Tien
    Semoga selalu sehat,dan terus berkarya

    Salam sehat dan ADUHAI....

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah MCYT 13 telah hadir ,simak dulu ,terimakasih bunda Tien ,terus berkarya dan sehat selalu

    ReplyDelete
  11. Sip....👍

    Yg ditunggu dah muncul


    Terima kasih b Tien
    Salam sehat dari Rewwin 🌿

    ReplyDelete
  12. Terima kasih mbak Tien telah hadir MCYT 13.

    Salam ADUHAIIIIII dari Yogya.

    ReplyDelete
  13. Njaluk dikapakne Anto iku yo...
    Suni iku mungsuhe...😁😁😁

    Sugeng dalu mb Tien...mugi tansah pinaringan sehat njih.
    ADUHAI selalu dari Kediri 😍😍😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mundut ulegan sambel, jeng, trus dikruwes. Salam aduhai

      Delete
    2. Hahaa.. Kakek ya isa sadis jeng Yuli.
      ADUHAI

      Delete
  14. Matur nuwun yangti
    Salam sehat dan aduhai dari Batang

    ReplyDelete
  15. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tambah duwawi.....sing disalami bu Tien...wis rong Depa lho....
      Palingan ana sing disebut luwih saja siji..... sakwise ganti nama kota dan/atau UNKNOWN...ke nama aslinya.

      Delete
    2. Alhamdulillah.........

      Akhirnya.....
      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Bumi Nusakambangan
      .

      Delete
    3. Salam seroja dan ADUHAI pak Wedeye

      Delete
  16. Selamat tayang MCYT-13
    Bu Tien, semoga sehat selalu.
    Salam *Aduhai*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wilujeng amval Warsa, yang Kung Boedijanto....Mugi tansah pinaringan berkahing Gusti, sehat, selamat, sejahtera, bahagia di hari LANSIA, lahir batin bersama keluarga.
      Aamiin ya Robbal'alamin

      Delete
    2. Aamiin. Ikut bahagia pak Budijanto
      Sehat dan ADUHAI

      Delete
  17. Terima kasih jeng tien cerbungnya anto benar orang jahat mengambil keuntungan diatas penderitaan orang lain semoga mendapat hukuman dunia akhirat, dan kejahatannya segera terbongkar.
    Sakam sehat

    ReplyDelete
  18. Makasiih mbak Tien...mcyt13nya...

    Duuuh..baca sambil dheg2an niii...lakok tenan pak murti strooke..😰😰

    Sebeeeel sm anto..dasar org tak tau diuntung..duuh maaf mbak Tien..esmosis liat kelakuan si anto itu...😡

    Tapi sini melihat semua kelakuan anto dirmh..semoga itu menolong yessyta..jg gunawan smpt melihatnya wkt itu...

    Duuuh...semoga pak murti segra pulih dan bs bicara..ato menulis utk yessyta..

    Besook lagii...makin pinisiriin..

    Salam sehat dan aduhaii mbak Tien..🙏🥰⚘

    ReplyDelete
  19. Trm kasih bu Tien MCYT 13 Sdh tayang
    ....
    Yessy sabar nya...semoga pak Murti segera sembuh
    Anto anto org tdk tahu diuntung....

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah...maturnuwun bunda Tien💖💖💖

    ReplyDelete
  21. Terimakasih bunda Tien MCYT 13 sdh tayang.. semoga kejahatan Anto cepat terbongkar biar tau rasa..
    Salam sehat & salam aduhaaii untuk bunda Tien.

    ReplyDelete
  22. Matur nuwun.... Mbak tien... Jadi ikut marah dan jengkel... Smg mbak tien sehat selalu dan selalu Aduhai

    ReplyDelete
  23. Alhamdulilah MCYT 13 sudah tayang..Màtur nuwun Ibu Tien mugi Ibu tansah sehat..
    Untung ada Suni......
    Salam aduhai dari Tangsel

    ReplyDelete
  24. Mbak Tien, kok ada ya lelaki spt Anto, aduhai luar biasanya, penasaran bingit baca prolignya kok Anto sdh menikahi Indri dan terus terang ke yesitta, kasihan yesita.
    Tx MCyT 13 sampun tayang. Tetap sehat,binerkahan Allah, salam aduhai ya mb.Tien.

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah MCYT Eps 13 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Semoga mBak Tien tetap sehat, bahagia bersama keluarga, dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamin Yaa Robbal Aalamiin.
    Salam sehat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  26. Terima kasih bu Tien jd g sabar nunggu kelanjutannya

    ReplyDelete
  27. Matur nuwun mbak Tien-ku, mcyt13 sudah tayang.
    Pak Murti stroke, tidak meninggal, masih lumayan . Mudah-mudahan lain kali dapat bicara dengan jelas, apa yang telah terjadi.
    Anto tidak sadar juga, atau malah tambah gila, tahu mertuanya sakit. Eeee ...minta didublag ulegan tenan ni orang. Tuh...dr dewiyana sudah siap sambil berkacak pinggang.
    Wahh..dheg-dhegan juga buka episode 13 ini.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah yg ditunggu sdh hadir mksh Bu Tien salam sehat selalu

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah
    Sdh menghabiskan mcyt 13
    Terima kasih bu tien , semoga bu tien selalu sehat2 dan dlm lindungan Allah SWT , selalu menghadirkan karya2nya

    Selamat malam selamat beristirahat

    Salam sehat dan aduhai selalu

    ReplyDelete
  30. Trmksh mb Tien mcyt13 sdh tayang..
    Smg p Murti sgera pulih...
    Yessyta smg diberi kesabaran
    Gunawan smg tetap syg Yessita

    Smg Anto dan Indri mendpt blsn atas perseingkuhan mrk...

    Akankah p Murti menginginkan Yesssita pisah dr Anto tanpa membw apapun? Gigit jari Anto...

    Ditunggu eps 14 nya mb Tien . Lusa?🙏🤗

    ReplyDelete
  31. Yah namanya ingin mengangkat derajat dari pacar mejadikan pasangan dengan janji ..
    Nggak tahu mau diangkat berapa derajat atau mungkin sampai alarm di kokpit teriak mengingatkan ..
    Sumpah serapah yang tak terdengar masih saja disimpan rapat, dari Suni dan para pandemen negeri dongeng ..
    Yah tinggal puing puing kejayaan saja yang bakal terjadi nantinya..
    Terkepung siksa lembut yang sedang terus menekan putri nya tanpa tatanan, sinar mata yang kecewa seorang ayah selalu terpancar bahkan bola mata pun menari kelelahan ingin segera istirahat, setumpuk kebusukan tertutup rapat seolah jiwa terpenjara di dalam wadag, walau ingin diungkapkan sang juragan

    Terimakasih Bu Tien MCYT yang ke tiga belas sudah tayang, sehat selalu doaku sejahtera bahagia bersama keluarga tercinta

    ReplyDelete
  32. Untuk sementara Anto masih aman

    ReplyDelete
  33. Waduh si Anto sadis amat...ini nanti Anto harus dikasih hukuman yg berat ini bunda Tien...🤭☺

    pastinya akhir yg ADUHAI.

    Matur nuwun bunda Tien..🙏🙏

    ReplyDelete
  34. Waduh kasihan saksi yg paling kuat untuk membongkar kebusukan Anto dlm kondisi stroke. Kamu harus sabar ya Yessyta dan terus berdoa agar bapak mu bisa segera sembuh. Salam aduhai Bu Tien semoga ibu selalu diparingi sehat walafiat bisa berkarya dan menghibur banyak para penggemar pembaca cerbung ini dikala pandemi saat ini...Aamiin 🙏🙏👍👍 kita tunggu kelanjutannya semoga Suni dan Gunawan bisa juga membuktikan kebusukan hati Anto tentunya melalui alur cerita yg benar salam sehat dan ADUHAI..😀😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin..
      Matur nuwun pak Indriyanto yang ADUHAI

      Delete
  35. Terima kasih mbak Tien, salam aduhai. Salam sejahtera.

    ReplyDelete
  36. Sekarang yg memegang kunci kebusukan Anto ada ditangan Suni. Akankah Suni bisa segera membuka aib Anto.
    Selalu menunggu untuk MCYT selanjutnya
    Salam sehat, bahagia dan ADUHAI.
    Matur nuwun Bunda Tien.

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah....lega ternyata pak Murti tdk sampai meninggal....tapi tidak bisa mengatakan apa yang dilihatnya karena strooke...tinggal Gun sama Suni yang tahu kebusukan Anto...Aduhai....harus sabar menunggu besok....lusa ya....salam sehat dr Situbondo untuk mbak Tien yang aduhai

    ReplyDelete
  38. Ya Allah Anto ketemu dgn mertuanya..dan marah eee pingsan u pemilik restoran tau itu pak Murti...ya Anto emang tdk tau di untung...semoga ketahuan busuk secepatnya..MCYT 13 hadir...nih kebangun trus baca..salam aduhai dan salam sehat u bu Tien ...semoga Suni juga akan cepat pulang ke pak Kadir ...wah tp ini akan seruuu .ayo mesti ahkirnya pak Murti tdk bisa bicara juga nulis ... aduh gmn nih si busuk Anto makin enak2... suni nih kuncinya ma Gunawan ....

    ReplyDelete
  39. Terima kaih Mbak Tien ... MCYT 13 sdh tayang ... ditunggu lanjutannya ... Salam sehat & Aduhai Mbak Tien ...

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah MCT 13 sdh tayang, sekali lagi "BECIK KETITIK ALA KETARA"
    SEMANGAT dan salam sehatsll buat mbak Tien dan seluruh penggemar CTK

    ReplyDelete
  41. Duhh, ngk sabar nunggu episode berikutnya...
    Aduhai banget mbakyu Tien...

    ReplyDelete
  42. Tenan to, sungguh jahat anto n indri, walau bagaumanapun juga kebusukan kalian akan terbongkar orang2 jahat, duuh geregetan aq...
    Akankah pak Murti bisa bicara ? Semangat pak Murti, ayoo selamatkan hidup anakmu, semangat untuk sembuh nggih pak Murti spy bisa cerita ke Yessyta kebusukan suaminya...
    Duuh baper tenan bunda...gemes tenan hahahhaha...
    Monggo bunda dilanjuut alur cerita semakin ADUHAI,
    Salam sehat selalu dan tetap ADUHAI

    ReplyDelete
  43. Jahatnya Anto dan Indri. Moga mereka cepat sadar. Selamatkan pak Murti.
    Makasih mba Tien. Salam hangat dan aduhai

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun bun....
    Mugi2 tansah wilujeng sedoyonipun...

    ReplyDelete
  45. Alhamdulillah pas nglilir MCYT~13 sudah tayang... maturnuwun bu Tien..🙏

    ReplyDelete
  46. Di awal cerita tertulis anto memperkenalkan istrinya ke yessita ...
    Itu artinya cerita ini poligami membuat "KUMENANGIS"......
    Makanya males mo komen ....
    Gila kamu anto ....
    Kere mungga bale ..
    Atase wong ora nduwe lha kok kaya ngono kelakuanu ....
    Menyebalkan .....
    Ternyata mencintai secara berlebihan itu kayak kena kanker ....
    Menyakitkan tingkat dewa ....
    Aaaahhh ya sudahlah ....
    Bu Tien yang berkuasa ....
    Nasib yessi dan suni ada di tangan bu Tien ...
    Mauku sih ....
    Yessi nanti bahagia bersama gunawan sedangkan suni dengan darman ...
    Tapi gak tau lagi sih klo nanti afa pendatang baru ...
    Kayak si tukang sayur dengan baskoro ...
    Nyumanggaaken wonten ngarsanipun bu Tien ingkang kagungan carita ...
    Salam Aduhai saking malang ....
    Dadaaaaaaa....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan males dan jangan menangis Laksmie.
      ADUHAI

      Delete
  47. Tasikmalaya menyimak
    Terima kasih bunda cerbungnya

    ReplyDelete
  48. Makin .. teruuss.. Aduhai.... sehat² Bu Tien dan kluarga.... part berikutnya ku tunggu sllu....

    ReplyDelete
  49. Makasih bunda Tien 🥰

    Gemes banget sm si Anto, pengen tak ujek2 aja biar kapok 🤭😆

    ReplyDelete
  50. Sugeng enjang , mb Tien ....crrita semakin aduhai ..Anto kok jahat ya.
    Semoga pak Murti sehat . Yessyta kasihan ...Suni ayo selamatkan Yessy
    Salam aduhai . Yuli Smrg

    ReplyDelete
  51. Semoga Suni atau Gunawan berani menceritakan kelakuan Anto yg jahat kepada Yessy..atau setidaknya Yessi sendiri yg mengetahui kebusukan hati Anto. Makanya Yessy jangan terlalu menyanjung Anto suaminya yg ternyata sangat jahat, licik, culas, egois ...semoga kejahatan Anto segera terungkap dan menyadarkan Yessi atas kesalahannya telah memilih Anto sbg suaminya.. Miris saya dan semoga Pak Murti bisa sehat wal afiat kembali. Aamiin... Maturnuwun Bu Tien ceritanya semakin seru, semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  52. Assalamualaikum bu Tien...sugeng enjang!
    Selalu dan selalu sarapan berteman MCYT...nikmatmya tiada tara👍
    Dugaan qu ternyata benar pak Murti stroke tp semoga aja pak Murti nti nya bakalan pulih kembali, berkat dukungan Gunawan org kepercayaannya yg penuh perhatian, baik dan sabar shg bisa bersama2 membongkar kebusukan hati si Anton dg WILnya...sebelum harta Yessy terkuras habis...
    Waah nunggu lanjutannya hrs sabar nih...terpaksa bsok sarapannya sendirian🤭🤭🤭
    Salam hangat yang ADUHAI...

    ReplyDelete
  53. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

    Matur nuwun bu Tien MCYT 13 datang di hari Ahad,biasanya harap2 cemas,, ternyata dtg juga,,z🙏

    Yessyta sabar ya,,pada waktunya kamu akan tahu siapa yg lebih mencintai ,, Anto n Gunawan sesungguhnya ????
    ADUHAAII deh,,

    Salam sehat n Aduhaaii bu Tien 🙏🙂

    ReplyDelete
  54. Alhamdulillah MCYT 13 sdh hadir
    Duuh Anto jahat banget ya..
    Semoga Pak Murti segera sembuh dari sakit stroke nya.
    Aduhai semakin seru dan bikin penasaran cerita lanjutannya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  55. Slmtpgii mbaTien.. Metharming bersm keluarga y.. Aduh2 ksihn pak murti.. Smgcpt sembuh dan bs bcr lgi dan bs crt mslh anto.. Yahpokok ya sll kutunggu tunggu cerbungnya.. Danjgn lm2 anto spy bs didupak sm isyrinya.. YAllah emosi jg nih.. Slmseroja, danaduhai y mba tien

    ReplyDelete
  56. Si Anto krng ajar buanget, jahag ga mengakui pak Murti mertuanya pdhl istrinya baik hati, beliin mobil baru, renov rmh mertua.... kacian si Yesy.... smg menemukan kebahagiaan nantinya dng orng lain jangan sampai sm si Anto yng tak tau diri....

    Smg mb sehat sll....

    Salam ADUHAI njih mb Tien.... 🙏

    ReplyDelete
  57. Hari rabu 26 mei kan sudah libur, sebaiknya hari ini m8nggu 30 mei tayang part 14 kan besok selasa 1 juni libur lagi.
    Jadi tidak terlalu banyak liburnya..
    Salam sehat dari Tebing Tinggi Sumut.

    ReplyDelete
  58. Hehee.. banyak libur potong gaji kah mas Djoko?
    ADUHAI deh

    ReplyDelete
  59. Ya masih panjang penderitaan Yessyta
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  60. Alhamdulillah sudah muncul. Meski baru bisa komen siang siang pulang belanja. Wah Indri ternyata wanita yang tidak baik..Anto ko ya tidak ngeh.mabok cinta...cinta buta. Semoga bu Tien dapat membantu pak Murti segera sehat dan bisa laporan pandangan mata..segera nenceraikan Yessyta dan Gunawan. Suni bisa ketemu yu Wiji..pasti aduhai kelanjutannya

    ReplyDelete
  61. Gusti ALLAH pasti membalas perbuatan kalian berdua, Anto & Indri. Balasan ALLAH itu rasa-nya cuma 4P: Pedes, Panas, Pedih dan Pahit aja, ndak ada rasa lain-nya dan ndak pake air.😎😂

    Semoga Pak Murti bisa kembali sehat, dan bisa melihat Yessy putri satu-satunya yg sangat dicintai, hidup bahagia (tapi jangan sama Anto bahagia-nya ya, Bundaaaaa). Hehehehe.

    TERIMA KASIH, Bundaaa... Selamat ber-weekend-ria bersama yang tercinta. Semoga Bunda senantiasa selalu sehat wal'afiat. Ditunggu besok sambungan-nya ya, Bundaaa...

    ReplyDelete
  62. Untung p. Murti ndak sampai meninggal
    Meski ndak bisa bicara dan berjalan, moga msh bisa menulis shg bisa menyampaikan ke Yessyta ttg apa yg dilihatnya dan menyebabkan dirinya separti itu.Anto kamu jangan senang" dulu apalagi Indri yg sangat keji.
    Suatu saat kalian akan mendapat balasannya.
    Siap" kalian berdua saat nanti didepak dari rmh Yessyta...
    Moga Suni dan Gunawan bisa membantu membongkar kejahatan mereka.

    Moga bunda Tien sll dianugrahi kesehatan.
    Salam aduhaii dari Bojonegoro /Lumajang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Blm tentu lho p. Wedeye, sy pernah merawat slama 5 th memori tetep bagus. Saraf otaknya gak keganggu kali ya....

      Delete
  63. Anto.. Anto... kok kudu ngethak aku... gemes tenan... orang kok gak tau diuntung.. smoga kena batunya kamu.
    Makasih Mbak Tien... ditunggu lanjuyannya. Salam sehat ADUHAIselalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbk Ira ikut bela2in Yessy...
      Yessy sudah terlanjur cinta mati sama Anto,mau ditinggal mendua tetep cintrooong....🤣🤣🤣

      Delete
    2. Hehee.. aja dikethak.. digebug saja jeng Ira

      Delete
  64. Aku yo nunggu, mudah”an hr ini gak libur

    ReplyDelete
  65. Habis nonton MotoGp Italy banyak pembalap yg jatuh...sekarang nunggu cerbung nya Bu Tien..moga2 Bu Tien sehat selalu dan cerbung bisa terbit malam ini...he..he 😊🙏🙏

    ReplyDelete
  66. Mcyt 13. Sudah 3 orang yang memergoki kebohongan Anto. Kali ke 3 ini membuat pak Murti sendiri tak kuasa bicara bahkan menyebabkannya pingsan. Salam aduhai sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  67. Ayoo .....
    Siap2 mentelengi layar hp atau komputer untuk komen yg pertama

    ReplyDelete
  68. Sahabat PCTK....
    Malam ini LIBUR

    Selamat beristirahat....Selamat tidur gasik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hari ini masuk, bu guru Nani yang cantik dan ADUHAI

      Delete
    2. Iya mbk....nanti lho ya
      Jangan besuk

      Delete
  69. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg MCYT 13 hadir tetap bikin penasaran para penggandrung.

    Anto selalu menutupi kebohongan dengan kebohongan.
    Tidak sadarkah hidupnya dikuasai nafsu belaka ? Terbuat dari apakah hatimu?
    Mungkin Gunawan dan Yessy ada baiknya ke rumah makan langganan dimana bpk Murti pingsan untuk ijin lihat rekaman di CCTV.

    Monggo ibu Tien dilanjut saja... Makin bikin penasaran aja...Matur nuwun salam ADUHAI...

    ReplyDelete
  70. Perselingkuhan si Anto sudah diketahui oleh 3 orang dekat Yessita...Suni Gunawan dan gongnya pak Murti.
    Meskipun gak bisa bicara, semoga saja pak Murti masih bisa nulis untuk menyampaikan apa yg dilihatnya di restoran....

    Matur nuwun & selamat malam b Tien.
    Salam sehat dari Rewwin 🌿

    ReplyDelete
  71. Hari Senin tgl.31 MCYT libur ya Bu Tin? , Kami selalu menunggu lanjutannya, semoga Bu Tin selalu sehat wal'afiat,agar bisa tetap berkarya. Aamiin yra. Salam aduhai buat Bu Tin tercinta 🙋

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hari ini inshaa Allah tidak libur

      Delete
    2. Matur muwun bu Tien
      Kl pensiunan kalendernya merah semua
      Sampai bingung ini hari apa

      Delete
  72. Bila pak Murtiyoso bisa menulis, Maka tidak sejalan dengan proloog cerbung MCYT :

    _Seorang perempuan cantik menatap sepasang sejoli yang memasuki rumahnya sambil bergandengan tangan._

    _“Yessy, bagaimanapun kamu harus menerima dia dirumah ini. Dia juga isteri aku.”_

    _Yessyta menahan gejolak batinnya. Toh dia sudah merelakannya._

    😭😭

    Memang ibu Tien lagi meng aduk², perasaan para pembaca.
    Tapi nampak Suni sudah tidak tahan untuk membuka selubung rahasia.
    Memang Aduhai
    Salam aduhai
    Dan tunggu kelanjutan ceriteranya yang aduhai ....

    ReplyDelete
  73. Masih sabar menanti & selalu menunggumu bl hadir y MCYT 14. Semoga Bunda Tien sehat selalu..

    ReplyDelete
  74. Nek aku jane berharap Si Anton Si Indri di kasih angin dl _di lulu_ nek perlu sempet jd pemilik perusahaan ....😂😂

    Geng sonten Ibu Tien - mugi Ibu tansah winantu karaharjan

    ReplyDelete
  75. Mudah2an malam ini MCYT 14
    datang gasik....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin saja malam ini gak libur tapi besuk juga tanggal nya merah libur lagi njih Bu Tien..Semoga Bu Tien Sehat selalu.🙏🙏🙏

      Delete
  76. Bu Tien liburnya hari minggu saja...kalo tgl merah biasanya tdk libur kok ...njih bu Tien

    ReplyDelete
  77. Sabar ya...orang yang sabar disayang Tuhan.😍😍😍

    ReplyDelete
  78. Siap Pak Bambanh ... Kami sabar menanti

    ReplyDelete
  79. Ngintipin jugak...
    Sehat sehat ..kagem bu tien..

    ReplyDelete
  80. Siang td Bu Tien ngendiko kl mlm ini tdk Libur

    ReplyDelete

M E L A T I 45

  M E L A T I    45 (Tien Kumalasari)   Melati merasa gelisah. Dia tahu, Nurin bersikap baik kepadanya, tapi ia mengkhawatirkan sikap ibunya...