Friday, May 28, 2021

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 12

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK  12

(Tien Kumalasari)

 

“Yessyta, kamu mendengar apa yang bapak tanyakan?” pak Murti mengulang pertanyaannya karena agak lama Yessyta tidak menjawab karena terkejut.

“Oh, iya bapak..”

“Untuk apa kamu membeli mobil baru?”

“Supaya saya dan mas Anto bisa berangkat sendiri-sendiri dan tidak saling mengganggu, bapak.”

“Bukankah salahnya sendiri kalau dia tidak mau bekerja ditempat kita? Mengapa harus mendapatkan fasilitas dari perusahaan kita?”

“Bapak, saya akan mempergunakan dengan uang pribadi saya.”

“Wouw.. bagus. Kalau begitu Gunawan tidak harus memikirkannya kan?”

“Mengapa dengan mas Gunawan?”

“Gunawan berusaha agar perusahaan bisa membantu untuk pembelian mobil itu. Dia berbicara dengan aku, tapi aku tidak setuju.”

Yessyta terdiam. Selalu saja ayahnya merendahkan suaminya. Sakit hati Yessy yang sangat mencintai suaminya.

“Pelan-pelan saya akan bicara agar dia bisa membantu di perusahaan kita,” kata Yessy menahan kekesalannya.

“Silahkan saja kalau dia mampu. Baiklah kalau kamu akan membelikan dengan uang pribadi kamu. Mudah-mudahan kamu tidak akan menyesalinya.”

Lalu pak Murti menutup pembicaraan itu begitu saja.

Yessy duduk tercenung masih dengan memegang ponselnya. Ia kesal kepada ayahnya yang selalu merendahkan suaminya, tapi dia kesal juga kepada suaminya karena keberatan meninggalkan perusahaan lamanya.

Suni mendekat sambil membawa segelas jus lemon yang tadi dibuatnya.

“Bu, jus lemon yang baru saya buat."

“Terimakasih Suni,” katanya lalu meraih gelas itu dan meneguknya pelan.

“Bapakku tidak suka pada suami aku..” gumamnya seperti kepada dirinya sendiri.

“Terkadang perasaan orang tua lebih peka,” kata Suni pelan. Ia teringat pada ayahnya yang dulu tampak tidak suka ketika ia pamit bekerja di kota. Kenyataannya dia hampir celaka. Dan hanya keberuntungan saja yang membuatnya bertemu Yessy yang kemudian menolongnya.

“Orang tua lebih peka? Apa maksudnya Suni?”

“Dulu ketika saya pamit kepada bapak saya karena keinginan bekerja di kota, bapak saya sangat keberatan. Saya nekat, dan saya hampir celaka ketika bertemu bandot tua itu.”

“Mungkinkah bapak menganggap bahwa suamiku orang yang tidak baik?”

“Maaf bu, saya tidak mengatakan itu. Barangkali bapaknya bu Yessy punya pertimbangan lain.”

“Yaaah.. pasti karena bapak kesal setelah menganggap mas Anto tidak mau membantu di perusahaannya.”

Tapi Suni tak menjawab. Ia lebih merasa bahwa pak Murti punya perasaan yang peka, seperti juga bapaknya sendiri.

***
Malam itu Gunawan memang berada dirumah pak Murti. Tapi sebenarnya dia bukan ingin mengadukan soal Yessy yang ingin beli mobil lagi. Yang penting ketika ia mengatakannya, ialah meminta pertimbangan pak Murti, apakah mungkin perusahaan bisa mengganti uang pribadi Yessy yang akan dipergunakan untuk membeli mobil demi suaminya.

Walaupun Gunawan punya kekuasaan penuh untuk memutuskan sesuatu di perusahaan pak Murti, tapi ia selalu meminta pertimbangan pak Murti untuk sesuatu yang besar.

“Tidak Gun, bodoh sekali kalau kita membelikan mobil untuk Anto sementara dia tidak mau membantu kita. Terserah saja kalau Yessy mau mempergunakan uang pribadinya. Perusahaan tidak akan menggantinya.”

Tapi Gunawan melihat pak Murti tampak lelah ketika berkata-kata. Kekecewaan atas sikap suami Yessy sangat membuatnya tertekan. Karena itu Gunawan juga mengurungkan niatnya untuk mengatakan apa yang dilihatnya kemarin, ketika Anto sedang berduaan dengan seorang wanita.

“Sebenarnya aku ingin melepaskan semuanya dihari tua ini, tapi melepaskan itu kan sebaiknya dengan perasaan senang, lega, puas…Tapi yang ini adalah sebaliknya,” gumamnya seperti berkeluh. Gunawan jadi merasa menyesal telah berbicara dengan pak Murti tentang mobil itu.

“Saya mohon maaf pak, saya telah membebani bapak tentang mobil itu,” kata Gunawan pelan.

“Tidak.. tidak. Aku merasa tertekan sudah sejak menikahkan Yessy dengan Anto, lalu melihat sikapnya yang mengecewakan. Sungguh aku menyesal. Aku mengira Yessy akan bahagia hidup bersama orang yang dicintainya. Apakah menurutmu dia bahagia?”

“Tampaknya dia bahagia pak.”

“Tampaknya…”

“Tapi pak..”

“Aku rasa Yessy pun kesal sama suaminya. Kesal karena membuat aku kecewa. Yessy gadis yang baik. Ia pasti juga kecewa atas sikap suaminya. Kecewa karena aku menampakkan sikap tak suka pada suaminya.”

“Ya sudah pak, Yessy kan sudah dewasa, sudah memilih jalan yang harus ditempuhnya, jadi bapak harus melepaskannya, jangan sampai rasa kecewa yang bapak rasakan akan mempengaruhi kesehatan bapak.”

“Iya benar. Beberapa hari ini aku merasa kurang sehat.”

“Maukah besok bapak saya antarkan ke dokter?”

“Sudah saatnya aku kontrol kesehatan Gun, sampai terlewat waktunya.”

“Besok saya antar ya pak.”

“Baiklah Gun, kemarilah saat kamu sudah pulang kantor.”

“Sekarang sudah malam, lebih baik bapak istirahat saja, supaya saat bangun, bapak merasa lebih segar.”

“Ya Gun, terimakasih karena selalu memperhatikan aku. Sekarang pulanglah, aku ingin tidur. Kamu kan juga perlu istirahat.”

***

Malam itu Anto pulang ke rumah lebih dari jam sepuluh. Yessyta masih menungguinya diruang tengah, sambil terkantuk-kantuk. Tadinya Suni ingin menemani, tapi Yessyta menyuruhnya beristirahat saja.

Setengah mengantuk Yessyta melihat bayangan suaminya memasuki ruang tengah, lalu langsung masuk kekamarnya. Yessyta mengikutinya dari belakang.

“Baru pulang mas, pasti capek deh.”

“Iya lah, namanya bekerja juga pasti capek.”

Yessyta membantu Anto melepas sepatunya, dan juga pakaian kerjanya. Tiba-tiba hidung Yessyta mencium sesuatu.

“Baunya..” katanya sambil mengernyitkan hidungnya.

“Bau apa sih, aku keringatan ya?”

“Bukan, ini bau wangi.. wangi yang tidak aku kenal..”

“Oh.. ini? Ya ampun.. tadi sore ada penjual minyak wangi masuk ke kantor, dengan seenaknya menyemprotkan minyak yang dijualnya ke bajuku.”

“Lalu mas beli minyaknya?”

“Tidak, aku nggak suka baunya. Masih menempel di baju aku ya?”

“Iya nih.. biar langsung aku masukkan ke mesin cuci saja.”

“Iya, aku capek sekali, mau langsung tidur.”

“Mas sudah makan?”

“Sudah, kan aku sudah bilang bahwa aku suruhan OB beli makanan.”

Anto masuk ke kamar mandi, lalu begitu keluar Yessyta sudah menyiapkan baju tidur suaminya.

Anto mengenakannya, lalu membaringkan tubuhnya di ranjang, dan memejamkan matanya. Yessyta menatapnya dengan iba, Anto tampak lelah.

“Kamu terlalu lelah bekerja mas,” kata Yessyta sambil menyelimuti tubuh suaminya, lalu berbaring disampingnya. Tak lama kemudian terdengar dengkur halus Anto. Yessyta memeluknya, tapi Anto bergeming, larut dalam kelelahannya.

***

“Nanti jadi kan?” tanya Anto saat makan pagi.

“Jadi apanya mas?”

“Katanya mau ke dealer..”

“Oh iya, aku sampai lupa. Iya mas, nanti jam duabelasan aku disamperin ke kantor ya?”

“Iya, pasti.”

“Nggak mengganggu kan?”

“Nggak, kemarin aku sudah ijin untuk nanti siang.”

“Ya sudah, kalau mengganggu aku kan bisa sama mas Gunawan saja.”

“Tidak, mengapa sama dia? Aku tidak suka kamu dekat-dekat Gunawan.”

“Iya, aku tahu,” kata Yessy sambil tersenyum. Senang rasanya dicemburui suaminya. Bukankah cemburu itu tandanya cinta?

“Mas, maukah besok Minggu kita jalan-jalan?”

Anto menghentikan menyendok makanannya.

“Besok Minggu?”

“Iya mas, barangkali mobilnya sudah siap, kita mencobanya untuk jalan-jalan keluar kota.”

“Waduh, maaf Yessy, hari Minggu itu aku lembur. Justru berangkat lebih pagi.”

“Lembur lagi?” tanya Yessy kecewa.

“Iya, kan aku sudah bilang pekerjaanku banyak yang terbengkalai, jadi maksudku hari Minggu itu aku harus ngebut supaya cepat selesai.”

“Oh, ya sudah mas. Aku mau ke rumah bapak saja.”

“Mengapa ke rumah bapak?”

“Beberapa hari yang lalu sepertinya bapak kelihatan kurang sehat. Mas Gunawan mengingatkan aku agar aku mengontrol kesehatannya.”

“Ya sudah, terserah kamu saja. Tapi aku ingatkan ya, kamu jangan menelpon aku terus, supaya aku bisa segera menyelesaikan pekerjaan aku.”

“Iya mas. Aku tuh kasihan sama kamu, bekerja tak kenal lelah. Padahal aku sungguh-sungguh berharap kamu bisa terjun juga di perusahaan aku. Pikirkan lho mas, dari sedikit mas harus bisa melepaskan pekerjaan mas itu.”

“Wah, itu permintaan yang berat.”

“Kok berat sih mas, membantu isteri kok berat? Lagian daripada bekerja untuk perusahaan lain kan lebih baik di perusahaan sendiri.”

“Aku itu sudah terlanjur mencintai pekerjaan aku. Berat kalau harus meninggalkannya.”

“Jadi kamu benar-benar nggak bisa membantu pekerjaan aku?”

“Bukan nggak bisa, baiklah, nanti aku akan membagi waktunya. Sekarang jangan mengganggu aku dulu,” katanya sambil berdiri.

“Mau berangkat sekarang ?”

“Iya, aku ini orang yang selalu tepat waktu. Jangan sampai keduluan orang lain saat tiba di kantor.”

Anto berdiri dan melangkah ke depan. Yessyta membawakan tas kerja suaminya sampai ke mobil, lalu mencium tangannya sebelum suaminya masuk kedalam. Dari jauh Suni menatapnya dengan geram.

“Hmh, suami keterlaluan. Jahat, busuk. Kasihan bu Yessyta. Kapan ya aku bisa membuka kebusukan laki-laki itu.”

Ketika Yessyta masuk kembali kedalam rumah, dilihatnya Suni masih berdiri didepan pintu.

“Ada apa Suni ?”

“Ngelihatin ibu. Ibu setia sekali pada suami ya.”

“Suni, seorang isteri harus setia kepada suaminya. Besok kamu juga harus begitu. Kalau suami kamu mau berangkat kerja, bawakan tasnya, antarkan sampai ke depan, cium tangannya sebelum pergi.”

Suni tersenyum.

“Saya juga berharap mendapatkan suami yang setia dong bu, masa harus saya saja yang setia.”

“O iya lah Suni, suami yang ganteng, setia, penuh kasih sayang. Ya kan?”

“Iya bu. Itu suami idaman.”

Suni melangkah ke ruang makan, membersihkan sisa-sisa sarapan, dan membawanya ke dapur. Ketika itu dia mendengar Yessyta menerima telpon dari seseorang.

“Oh iya mas, saya belum berangkat.”

“Mau aku samperin?”

“Disamperin? Aku kira nggak usah mas, aku sudah memanggil taksi kok.”

“Oh, ya sudah kalau begitu.”

Yessyta menutup telponnya. Yang menelpon tadi adalah Gunawan yang ingin nyamperin kerumah, tapi Yessyta menolaknya, karena suaminya tak suka dia terlalu dekat dengan Gunawan, sehingga ia bilang kalau sudah memanggil taksi.

“Ibu sudah memanggil taksi? Tampaknya ibu belum mengenakan sepatu juga.”

“Belum, aku bohong .”

“Iih.. ibu, kenapa ibu harus bohong?”

“Mas Anto cemburu sama dia, jadi lebih baik aku tidak terlalu dekat. Padahal sebenarnya aku sama dia itu sudah seperti saudara.”

“Ya ampuun.. cemburu ya bu?” Suni meringis lucu. Yessyta tersenyum.

“Suni, apakah kamu pernah jatuh cinta?” tiba-tiba Yessy bertanya.

“Saya bu?”

“Iya. Kamu kan cantik. Pasti kamu pernah punya pacar. Ya kan ?”

Suni menghela napas panjang.

“Pernah sih bu, tapi itu cinta monyet.”

“Cinta monyet? Apa tuh? Cinta-cintaan waktu kamu masih kecil?”

“Iya bu, waktu masih SMP. Saya pikir cinta itu bisa berlanjut, tapi dia rupanya sudah melupakannya.”

“Tapi sebenarnya kamu masih cinta sama dia?”

“Tadinya iya, tapi ketika tahu bahwa dia sudah melupakan si monyet itu, ya saya lupakan dia. Memang dia bukan jodoh saya.”

Yessyta terkekeh mendengar kata-kata ‘si monyet’ yang diucapkan Suni.

“Kamu itu lucu Suni. Ternyata kamu pernah jadi monyet ya?”

“Iya bu, kata orang cinta ketika masih kanak-kanak itu cinta monyet. Ya sudah bu, saya mau membersihkan dapur.”

“Oh iya Suni, persediaan sayur sudah habis ya, bagaimana kalau kita belanja saja sekarang?”

“Ibu tidak ke kantor?”

“Agak siang juga nggak apa-apa. Aku nanti janjian sama orang jam sepuluhan. Ayo belanja dulu, supaya kamu tahu dimana aku belanja, sehingga setiap membutuhkan kamu tinggal bilang sama aku, lalu bisa belanja sendiri.”

“Ya sudah bu, saya membersihkan dapur nanti saja, jangan sampai ibu kesiangan masuk ke kantornya.”

“Nanti setelah belanja, aku langsung ke kantor, kamu pulang sendiri. Berani kan? Nanti aku yang memesan taksinya.”

“Iya bu, saya berani.”

***

Suni senang sekali ikut belanja bersama Yessy. Selama ini ia hanya dirumah saja, mengerjakan apapun yang semuanya sudah disiapkan dirumah. Setelah ini Yessy mengijinkan dia belanja sendiri. Itu gampang, ada taksi yang pasti bisa membawanya kemanapun dia pergi. Yang penting dia tahu dimana alamat rumah Yessy, sehingga kalau mau pulang tinggal bilang saja dijalan apa rumahnya dan nomor berapa.

“Apa lagi ya Suni, yang kurang? Kamu kan tahu bumbu-bumbu yang habis?”

“Sudah semua bu. Tinggal ibu mau beli apa lagi?”

“Tidak usah, aku kira semuanya cukup untuk seminggu ya. Ayo sekarang kita pulang. Aku akan memesan taksi yang akan mengantar aku ke kantor, kemudian langsung mengantarkan kamu pulang.”

“Baiklah bu.”

Yessyta memesan taksi, kemudian membayar semua belanjaannya. Ketika keluar, taksi itu sudah menunggu. Suni sama sekali tidak sadar, ketika sepasang mata menatapnya tak berkedip.

“Apakah mataku salah? Itu Suni kan? Tapi kok cara berpakaiannya seperti itu? Bukan ah, tapi iya kayaknya.” Seorang wanita setengah baya mengikutinya keluar. Ia yu Wiji, tetangga kampung Suni yang pertama kali membawa Suni ke kota.

“Suni kan? Benar kah? Aduh, semua orang mencarinya. Tapi benar tidak ya?” rupanya yu Wiji masih ragu-ragu.

“Coba aku panggil saja. Suniii..!” teriaknya. Tapi terlambat, Suni sudah terlanjur masuk kedalam taksi bersama seorang wanita cantik.

“Aduh, bagaimana ini, aku ingin mengikuti, tapi mana keburu? Aku kan harus mencari taksi dulu sementara dia pasti sudah menghilang. Aku harus mengabari Darman, kasihan dia mencari kemana-mana. Tapi sayangnya aku hanya melihatnyaa sekilas, tidak sempat bertemu, apalagi tahu dimana keberadaannya. Tapi kok penampilannya lain ya? Suni kan suka pakaian yang seksi, celana pendek, atau bawahan yang tinggi sepaha dan atasan yang belahan dadanya kelihatan. Tapi itu tadi seperti bukan dia. Dia memakai gamis, kerudung, benarkah Suni? Kalau wajahnya benar Suni, tapi penampilannya? Tapi Suni kok, yakin aku. Cara dia berbicara sama wanita itu, dan senyumannya, itu milik Suni. Adduuh.. sayang aku terlambat menyadari. Tapi bagaimanapun aku harus mengabari Darman.”

***

Sudah lewat jam dua siang ketika pak Murti berhenti disebuah rumah makan. Sudah sejak pagi perutnya belum terisi. Masakan pembantu yang biasanya dirasa enak, tidak untuk hari itu. Pak Murti keluar rumah dan berputar-putar di kota sendirian.

“Perutku kok ya lapar sekali rasanya. Mungkin karena lapar itulah maka aku merasa agak lemas,” katanya sambil turun dari mobil dan memasuki sebuah rumah makan.

“Ini sebuah rumah makan dengan masakan Jawa. Adakah nasi tumpang? Aku ingin sekali makan tumpang koyor, lalu minum es beras kencur,” gumamnya sambil terus masuk lalu duduk di sebuah kursi kosong.

Ada sepasang anak muda yang sedang makan sambil bercanda. Gadisnya cantik tapi sedikit genit. Laki-lakinya membelakangi pak Murti.

Pak Murti melambai ke arah pelayan dan mengatakan apa yang dipesannya. Tapi tiba-tiba pak Murti semakin merasa lemas.

“Pasti karena aku terlambat makan,” gumam pak Murti sambil menyangga kepalanya dengan ke dua belah tangan.

Pak Murti memejamkan matanya, tapi tiba-tiba ada sesuatu yang menarik hatinya. Pembicaraan sepasang laki-laki dan perempuan yang ada didepannya.

“Jadi mobil itu baru akan dikirim besok?” tanya si perempuan.

“Iya, tapi yang penting isteriku sudah membayarnya lunas,” kata si laki-laki.

“Jangan lupa ya, hari minggu kita bersenang-senang dengan mobil baru.”

“Iya pasti, aku sudah bilang kepada isteriku bahwa hari Minggu aku lembur, jadi kita bebas main kemana saja.”

“Senang ya punya isteri kaya, kamu bisa minta apa saja dengan pura-pura mencintai dia. Ya kan?”

“Benar. Yessyta sangat mencintai aku, dan aku yakin dia akan selalu memberikan apa yang aku minta.”

“Asyyik.. beruntungnya kamu mendapat isteri Yessyta. Biar cantik tapI bodoh dia. Lain kali kamu harus berterus terang akan menikahi aku lho mas, awas kalau tidak.”

Dada pak Murti berdegup kencang. Ada kata-kata tentang mobil, dan seorang isteri bernama Yessyta yang bodoh.

Pak Murti tidak memperhatikan pelayan yang meletakkan pesanannya diatas meja. Dia berdiri dan mendekati keduanya. Dan ditatapnya laki-laki yang semula membelakanginya. Kemarahannya memuncak. Tangannya menuding kearah Anto.

“Jahanam kamu, iblis kamu !!” katanya tersengal, tapi tak lama kemudian pak Murti jatuh tersungkur.

***

Besok lagi ya.

 

135 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih mbak Tien MCYT 12 telah tayang.

      Salam ADUHAIIIIII dari Yogya.

      Delete
    2. Alhamdulillah MCYT_12 sdh tayang.
      Matur nuwun bu Tien. Salam Aduhai dari Bandung.

      Delete
    3. Oh akhirnya juara juga,,, selamat ya Pak Arif,,, ayo yang lain,,, di tunggu,,,,

      Delete
    4. Juaranya hanya kebetulan pas buka pas tayang n blm ada yg komen

      Delete
    5. Kabar baiiik Bunda Nani 🙏🙏🙏

      Delete
  2. Smg sehat sll mb Tien ..... karynya selalu dinanti penggemarnya

    ReplyDelete
  3. Asyiiikkkk sudah tayang


    Salam aduhai bunda Tien 🤗🥰

    ReplyDelete
  4. Anngota baru no 6 - mayan ...

    Sembah nuwun Bu Tien ....🤝👍

    ReplyDelete
  5. Replies
    1. Ditelp 4x gak dengar aku Jeng

      Pangapunten mbk Tien

      Delete
  6. Trimakasih MCYT 12 dah tayang
    Aduhaii

    ReplyDelete
  7. Wah Suni sdh tayaang ,MCYT 12 ,terimakasih bunda Tien ,

    ReplyDelete
  8. Selamat tayang MCYT-12
    Bu Tien, semoga sehat selalu.
    Salam *Aduhai*

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah   MCYT #11 sudah tayang
    terima kasih...💕
    smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
    Salam aduhaiii dr Semarang 🤩,

    ReplyDelete
  10. Nah...terbit wes.....
    Mtr nuwun b Tien
    Salam sehat dari Rewwin...🌿

    ReplyDelete
  11. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Suni sdh tayang
      ADUHAI.....Mtnuwun mbak Tien
      Mugi2 tansah pinaringan sehat

      Delete
    2. Lembar koreksiku:

      1. “Baunya..” katanya sambil mengernyitkana hidungnya.
      # “Baunya..” katanya sambil mengernyitkan hidungnya. #

      2. Tapi sayangnya aku hanya melihatnyaa sekilas, tidak sempat bertemu,.....
      # Tapi sayangnya aku hanya melihatnya sekilas, tidak sempat bertemu,.....#

      3. Suni kan suka pakaian yang seksi, celama pendek,......
      # Suni kan suka pakaian yang seksi, celana pendek, .....#

      4. “Pasti karena aku terlambat makan,” gumam pek Murti sambil menyangga kepalanya dengan ke dua belah tangan.
      # “Pasti karena aku terlambat makan,” gumam pak Murti sambil menyangga kepalanya dengan ke dua belah tangan. #

      5. Biar cantik tapI bodoh dia.
      # Biar cantik tapi bodoh dia. #

      6. Ada kata-kata tentang mobil, dan seorang isteri benama Yessyta yang bodoh.
      # Ada kata-kata tentang mobil, dan seorang isteri bernama Yessyta yang bodoh. #

      “Jahanam kamu, iblis kamu !!” katanya tersengal, tapi tak lama kemudian pak Murti jatuh tersungkur.

      ***

      Waduh......tunggu besuk.
      Pak Murti tersungkur,.....
      Sdh tiga saksi yang melihat kebusukan Anto......

      Ada 6 koreksiku Bu. Sugeng Dalu.

      Delete
    3. Alhamdulillah.........

      Akhirnya.....
      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Bumi Nusakambangan
      .

      Delete
  12. Alhamdulillah MCYT 12 sdh tayang.. Terimakasih bunda Tien, salam sehat penuh Aduhaaaai ❤️
    Sy turut berduka cita atas wafatnya GKR Retno Dumilah, smg diterima di sisi Allah, Aamiin 🙏🤲

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Terimakasih Lily
      ADUHAI

      Delete
    2. Lg nunggu ....Anto ktahuan ...pak Murti....salam aduhai mb Tien

      Delete
  13. Makasiih mbak Tien...mcyt 12nya...

    Aduuuh...malah pak Murti sendiri yg memergoki anto...
    Semoga pak murti hny pingsan sehingga bisa menjelaskan pd yessyta ttg perilaku suaminya..

    Duuuh...smpe kaget pak murti jatuh tersungkur..bebannyan beraat..

    Tunggu besok lagiii...

    Salam sehat dan aduhaiii bangeet mbak Tien..nuwuun..🙏🥰⚘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nderek belosungkowo awit sedanipun GKR Retno Dumilah...mugi arwahipun katampi ing Gusti..Amin 🙏🤲

      Delete
    2. Aamiin. Matur nuwun jeng Maria yang ADUHAI

      Delete
  14. Alhamdulilah telah hadir. Matur nuwun Bunda Tien semoga sehat selalu bahagia dan Aduhai.

    ReplyDelete
  15. Yessss. MCYT sudah muncul.
    Terimakasih Bu Tien.🙏

    ReplyDelete
  16. Aduhaiii sedang seu2nya sudah besok lagi....
    Jadi penasaran berat nih mbak Tien.
    Terima kasih dan salam aduhai mbak Tien dari Tegal

    ReplyDelete
  17. Matur nuwun yangti
    Salam sehat dan aduhai

    ReplyDelete
  18. Malam bu Tien..
    Malam. Semua..
    Duuh cerita nya makin seru dan makin aduhai, ga sabar nunggu esok.

    Salam sehat tuk bu Tien dan kluarga
    Salam aduhai...

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah MCYT Eps 12 sudah tayang, terima kasih mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    Akhirnya kucing garong Anto ketahuan bohongnya.. gak jadi deh pacaran jalan-jalan di hari Minggu dengan mobil baru.
    Pasti dipecat jadi menantu pak Murti..

    ReplyDelete
  20. Terimakasih bunda Tien MCYT 12 sdh tayang...
    Sehat selalu ya bun...
    Salam aduuuhaaaiiii dr Tangsel

    ReplyDelete
  21. duuh kasian si bapak, jgn2 ga tertolong lagi

    ReplyDelete
  22. Matur nuwun mbak Tien-ku, mcyt-nya sudah tayang.
    Aduhhh ....pak Murti pingsan, tahu kalau menantunya selingkuh. Yang tahu justru Anto dg selingkuhannya. Jangan - jangan malah muncul niat buruk untuk 'menghabisi' mertuanya.
    Jangan ya Anto... resiko terlalu berat dunia-akhirat.
    Terus gimana lanjutan ceritanya, sabar menunggu dan menanti.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  23. Kesuwun mbak Tien sampun tayang MCYT teranyar,wuah gimana klo pak Murti stroke tambah asyiik dong yg selingkuh sebel d, jadi penasaran pingin tau lanjuuut mbak, salam aduhaai dari Cibubur

    ReplyDelete
  24. Kasihan Pak Murti, anak nya dimakan buaya..

    ReplyDelete
  25. Suwun mbTien MCYT12 sudah tayang...ria nya makin asyik n seru...selalu dituggu
    salam aduhai...

    ReplyDelete
  26. Terima kasih bu tien ...... ku tunggu episode berikutnya
    Semoga bu tien sehat2 selalu

    Salam aduhaaaiii

    ReplyDelete
  27. Akhirnya kedok Anto terbongkar tapi sayang pak Murti tersungkur. Mudah²an pak Murti tidak kena serangan jantung.

    ReplyDelete
  28. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg MCYT 12 yg di tunggu2 para penggandrung hadir dgn tetap membuat penasaran.

    Semoga pak Murti tertolong, sehat kembali dan memberitahukan perselingkuhan menantu yg sdh lama tdk begitu disuka.
    Gunawan dan Suni juga berani buka mulut tentang tdk setianya Anto.
    Pengiriman mobil /pembeliannya dibatalkan dan Anto merasakan akibatnya.

    Monggo dilanjut... Matur nuwun..
    Salam ADUHAI...

    ReplyDelete
  29. Bundaaaa... saya komat kamit, berdoa dan berharap Pak Murti hanya pingsan karena kecapekan... tapi kalo si Anto cepet ketahuan kan jadi-nya cepet tamat ya, Bundaaa... Semoga saja ada pelayan yg liat Pak Murti tersungkur karena habis marah sama Anto ya, Bundaaa... lagi-lagi saya: ngarep.com

    TERIMA KASIH sudah menayangkan MCYT-12 nya ya, Bunda. Semoga Bunda Tien senantiasa tetap selalu sehat wal-afiat, dan ditunggu besok lagi yaaaaaah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu rinjani ngerti jd jgn ngarep.com nanti bisa brubah rampung.co.id cuma 15 episode. Mau? He.. he..

      Delete
    2. Hehee.. Danar tahu ajah
      ADUHAI

      Delete
  30. Alhamdulillah sdh tayang
    Matur nuwun bu tien..
    Sehat selalu..

    ReplyDelete
  31. Sekarang malah kepergok sm pak Murti....tp,pak Murtinya kok jd jatuh tersungkur?jd khawatir...nih
    Besok lagi ya ibu Tien,met istirahat,salam sehat nan aduhai, maturnuwun

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah bu Tien smoga pakmurti gak kenapa kenapa

    ReplyDelete
  33. Jangan² kambuh ya peny.jantungnya. mergokin Anto sptitu.
    Terimakasih mb.tien mcyt12sdh tayang.
    Salam sehat selalu, salam aduhai.

    ReplyDelete
  34. Lha dalah pak Murti mergok i Anto sama selingkuhannya...tapi kok malah ambruk ...sempatkah pak Murti bicara sama Yessyta ? Dan bagaimana sikap anto kepada pak Murti selanjutnya ...pasti jahat banget deh...berusaha supaya pak Murti gak bisa bicara sama yessyta...duuh yessyta sadarlah nduk, suamimu selingkuh..gemes deh, pingin nyakar itu wajah anto yg munafik pool, pura2 cinta, pura2 cemburu sama Gunawan..hadewww...
    Baper bunda monggo dilanjut...penasaran tingkat dewa ini..gregeten sama anto, gemes sama yessyta yg mau saja di bodohi..ayolah Yessy pakai feelingmu sbg istri mosok gak kroso yen bojone selingkuh...hehehehe...
    Bunda monggo dilanjuut, semoga selalu sehat dan cerita semakin ADUHAI...

    ReplyDelete
  35. Trm.kasih bu Tien MCYT 12
    Haduh pak Murti syok banget pasti melihat siapa yg bicara...lalu tersungkur...semoga pak Murti segera mdpt pertolongan dan menyelamatkan yessy dr kucing garong ....
    Maaf bu Tien jd kebawa emosi.... Trm kasih salam sehat dan selalu aduhai

    ReplyDelete
  36. Astagfirullah... jahat banget si Anto... tadi udah nyiapin ulekan malah di tinggal di dapur... kesellll

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa.. ulekannya masih belepotan cabe pula..

      Delete
  37. Alhamdulillah
    Semoga pak Murti dehat dan bisa membuka kedoknya Anto
    Semoga bunda Tien selalu sehat
    Terus berkarya
    Salam sehat dan ADUHAI...

    ReplyDelete
  38. Kelakuannya si Anto gak ada aduhai aduhai nya sedikit pun... 😡😡😡

    ReplyDelete
  39. Terima kasih jeng Tien,,MCYT 12 sdh tayang semoga jeng Tien selalu sehat salam Aduhai dari Surabaya

    ReplyDelete
  40. Antoooo... keterlaluan ya kamu....
    Kamu itu seorang penjahat cinta
    Mengapa Yessyta tidak merasakannya....
    Padahal Anto sdh menunjukkan gelagat aneh..
    Hari minggu mau lemburlah...
    Pekerjaan terbengkelailah...
    Jangan sering"telponlah...
    Geregetan deh sama Anto, rasanya ingin mukul aja pakai sapu.
    Gmn jadinya kalau dah begini sdh dipergoki sama mertua sendiri
    Masih blm percayakah Yessy....
    Tapi saya khawatir bunda...
    Jangan" p. Murti jatuh lalu struk,ndak bisa bicara dan harus terbaring di rmh sakit.
    Bisa" Anto berselingkuh di depan mertuanya saat Yessyta tak ada di tempat.Idihh ngeri deh....
    Bagaimana kisah selanjutnya...
    Nantikan terus episode" berikutnya
    Trimakasih salam sehat dan aduhaii dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  41. Jangan sampai Pak Murti kena stroke dan ga bisa bicara untuk membuka kebusukan Anto 😈

    Aduhaaiii

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah Eps 12 SDH tayang dan pak Murti sendiri yg memergoki Anto dg ceweknya sayangnya langsung pak Murti langsung pingsan. Semoga tdk terjadi hal yg lebih jelek dengan kesehatannya. Wah memang bagus ini alur ceritanya matur suwun Bu Tien semoga pak Murti tidak stroke lalu gak bisa bicara. Kasihan Yessyta kamu pilih suami yg tidak setia. Salam sehat dan ADUHAI untuk Bu Tien. Kita tunggu kelanjutannya.

    ReplyDelete
  43. Jangan sampai Anto mencelakai pak Murti utk nutupi kebusukannya kpd Yessita. Makasih mba Tien. Salam hangat dan Aduhai

    ReplyDelete
  44. Makasih Bunda untuk MCYT 12 nya yang selalu ditunggu tunggu.
    Met malam dan met istirahat.
    From Solo with love...

    ReplyDelete
  45. Matur nuwun. .MCYT 12 sdh hadir, ikut jengkel dg watak Anto... Smg mbak tien sehat selalu.. Salam Aduhai

    ReplyDelete
  46. MCYT 12 sdh hadir..waduh Yessyta tdk sadar di poroti sama suami mata keranjang dan tdk tau malu.yaa semua terbuka tp lo bpk mertua meegokin Si mantu sdg berkencan .waduh pingsan lagi,Selamat mlm u Bu Tien dan Salam Aduhai,sehat selalu ya ...hehe

    ReplyDelete
  47. Terimakasih ya.. kamu sudah di menolong dan perhatian pada ayahku, waduh...
    Saling membabi buta eh bukan..
    Membutakan cinta, menikmati cinta, mengais cinta wees.. alasan demi cinta, memampukan kecintaan, bruwet..
    Demi kekasih; segala dijalani dengan kasih, biar bagaimanapun kasih itu ada saling mengasihi he he he.. padahal kata simbah saya; kasih itu kliwon haa..ha ha

    Bagaimanapun;
    Terimakasih mBak Tien MCYT yang ke dua belas sudah tayang
    Sehat sehat selalu doaku,damai sejahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanang kemana.. lama nggak komen..
      ADUHAI

      Delete
    2. Bingung cari alasan ...
      Sebenarnya trenyuh saja Bu Tien di cerita ini...
      Duda duda yang merawat sendiri putri nya yang sudah barang tentu ada banyak yang belum diketahui tentang pemikiran/pergolakan di diri sang putri dengan berbagai liku liku kehidupan dan angan sang putri, betapa berat sang ayah berusaha melindungi putrinya.. entah dari mana saja pengaruh yang menjadi tidak bisa dikuasai sang ayah.. walaupun segala sudah di ungkapkan dengan segala kehati harian dalam memperingatkan bahkan melarang... hanya itu jadi nggak bisa komentar ..
      beda kalau sang ayah seorang pendekar tapi sama juga ada sesuatu yang tidak bisa dikuasai.. pelabuhan cinta seorang wanita..
      .. ADUHAI ... jadilah sebuah alasan ...

      Delete
    3. Ih enggak ah..
      Bener.. itu alasannya

      Delete
  48. Matur suwun bu tien..... Ih.... Gemeess aku sama anto kudu tk becek2... Kasian pk murti sampai pingsan..... Makin aduhay ceritanya.... Sugeng rehat bu tien.... Salam aduhay selalu..

    ReplyDelete
  49. Terima kasih Mbak Tien MCYT 12 sdh hadir ... Makin seru aja ceritanya ... Salam sehat & Aduhai Mbak Tien & PCTK semua .

    ReplyDelete
  50. Matur nuwun bunda Tien..MCYT 12 telah hadir..

    Salam sehat selalu njih bun..tetap ADUHAI kagem bunda...🙏

    ReplyDelete
  51. Alhamdulillah, suwun mbak Tien
    Salam sehat selalu... ADUHAI

    ReplyDelete
  52. Klo lihat alur cerita, kayaknya MCYT ini gak akan berumur panjang...
    Tinggal nentukan nasib cinta si Gunawan, kelanjutan rumah tangga Yessita dan nunggu jadi enggak Darman ngelamar si Suni....
    Maaf bu Tien...ini cuma rekaan saya yg gak bisa tidur... kebanyakan minum kopi...😁😂
    Semoga b Tien tetep ADUHAI..
    Salam sehat dari Rewwin 🌿

    ReplyDelete
  53. Ya Tuhan, Pak Murti mbak Tien ... kasihan kalo tdk ada yg menolong ...
    Salam ADUHAI berdebar menunggu klanjutan Senin minggu depan ..

    ReplyDelete
  54. Kasihan pak murti ,semoga pak murti tidak meninggal
    Maturnuwun mbak tin salam sehat dari jember

    ReplyDelete
  55. Mudah-2an Pak Murti sgr ada yg menolong membawanya ke RS dan terselamatkan jiwanya. Senang sekali rasanya perselingkuhan Anto dgn teman sekantornya terungkap dan Yessy sgr tahu kebusukan hati dan kelakuan suaminyabyg tdk tahu di untung dan tdk tahu diri....menarik, seru dan setia menunggu kelanjutannya. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin dan tetap semangat dlm berkarya yg bernilai amal ibadah. Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  56. Syukurlah cepat ketahuan , semoga pak Murti tdk apa apa!
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  57. Alhamdulillah.....
    Mtur nuwun bun....
    Mugi2 tansah wilujeng sedoyonipun...

    ReplyDelete
  58. Sedih banget bacanya 😭....pak Murti sepertinya meninggal karena serangan jantung...dilihat dari preambulnya Anto akhirnya menikahi selingkuhan sekantornya karena tidak mungkin dia berani kalau pak Murti masih hidup....apakah Gunawan mampu memyelamatkan Yessy dari kesewenang2an Anto....Aduhai jiwaku ikut terluka....maturnuwun mbak Tien....salam sehat dr Situbondo

    ReplyDelete
  59. Assalamualaikum wrwb bu Tien, sugeng enjang... Salam hangat jg ADUHAI..
    Sarapan bersama MCYT 12 ternyata tambah nikmat... Smg pak Murti g a knp2, tp biasane kondisi spt itu trs jd struk, ngomongnya susah/ga jelas, akhire ga bisa cerita ke Yessy ttg apa yg diliat n didengar...apa ntinya malah jd senjata buat si Anto unt tambah memeras Yessy...🤭 Yg jelas qu selalu setia menunggu lanjutan ceritanya...😊

    ReplyDelete
  60. Wah... diakhir cerita sllu bikin aduhai.... terima kasih mba tien.. shat² trs... ditunggu part berikutnya....

    ReplyDelete
  61. Hadeeh gemes bnr seh na Anto
    Manusia mcm apa dia tuh
    Kok gak pun ya perasaan loh

    Udah tggl nangkring mobil pinjeman msh juga belagu

    Mang minta di u leg cabe yah
    Bikin kesel aj yah

    Mksh bunda Tien sehat terus salam hangat selalu ADUHAI

    ReplyDelete
  62. Alhamdulillah MCYT 12 sdh hadir
    Semoga Pak Murti baik saja, sehat kembali
    Semakin seru dan bikin gemes ceritanya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  63. Aduhai mbak Tien...
    Bikin sengkring2 dihati nih semakin lama....
    Pak Murti mau dibikin langsung game over atau agak menderita mbak? Stroke, koma, gitu...hihihi..
    Siapkan tissue diepisode berikutnya ..Semangat mbak Tien...

    ReplyDelete
  64. Maturnuwun mbak Tien sayang...
    Kasihan pak Murtiyoso. Semoga kebusukan Anto terungkap, baik oleh Suni, Gunawan maupun pak Murti sendiri. Yessyta terlalu polos. Penasaran nih, bagaimana Anto kewelèh atas kelakuannya yang memalukan. Nampaknya sih sempat menikahi Indri dan membawa perempuan itu serunah dengan Yessyta. Gemblung tenan. Ayo Suni, jangan diam saja...

    ReplyDelete
  65. Slmt siaang mba Tien.. Waduh2 bnr itu si Anto y.. Yessykamelek dong jgn memanjakan anti suaminya.. Alhamdyllulahpak musti mlht si anto dgn cewek lain dan obrilannya didengar jg.. Smganto jgn menyakiti mertuanya.. Slmseroja dan aduhaaii y mba tien🥰🥰

    ReplyDelete
  66. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
    Terimakasih bu Tien MCYT 12 nya

    Kebetulan sekali pak Murti,melihat kelakuan Anto yg menjelek- jelekan Yessyta ..kl hny pingsan bisa cerita ke Yessyta,ketika bangun,tp kl stroke ,,,oooh kasihan bener

    Salam ADUHAAII bu Tien,,,

    ReplyDelete
  67. Salam.Aduhaaiiii Bunda Tien... mkin bikin penasaran ceritanya.. moga pak Murti msh bisa diselamatkan n dpt membongkar smua kejahatan mantunya.
    Salam sehat dan semangaattt... 👍👍👍👍 to be continued.....

    ReplyDelete
  68. Sayang sekali saksi utama yaitu ayah yessita bakal game over, sehingga cerita akan menjadi panjang, dan Suni lah yg akan membongkar kelakuan busuk anto.

    ReplyDelete
  69. Terima kasih mbak Tien ceritanya. Salam sehat utk mbak Dan keluarga.

    ReplyDelete
  70. Nah akhirnya pak Murti melihat dengan mata dan kepalanya sendiri...tidak dengar dari Gunawan atau Suni yang sudah tahu kalau Anto menatunya selingkuh. Semoga pak Murti tertolong dan Yessyta melepaa Anto dengan mobilnya..ha ha ha . Aduhai tenan bu Tien kalau buat cerita

    ReplyDelete
  71. Cek MCYT 13...e blm tayang ...

    ReplyDelete
  72. Mcyt12. Kasihan pak Murti nggak bisa menahan luapan emosi sehingga jatuh pingsan. Salam aduhai dan sehat serta bahagia. Terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete

KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH 01

  KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH  01 (Tien Kumalasari)   Arumi berlarian di pematang sawah sambil bersenandung. Sesekali sebelah tangannya men...