Tuesday, May 25, 2021

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 10

 

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK  10

(Tien Kumalasari)

 

Yessy terdiam, tapi rasa kesal memenuhi dadanya. Sakit hati dong, suaminya dianggap tak bisa apa-apa. Yessyta muram, tapi Gunawan justru menatap pak Muti yang menyandarkan kepalanya sambil nafasnya tampak memburu. Kekesalan Yessy tertangkap oleh pak Murti dan sepertinya membuat pak Murti tidak senang. Gunawan mengambil air minum di meja pak Murti, diangsurkannya pada pak Murti.

“Bapak minumlah dulu.”

“Baca itu semua, dan tanda tangani,” kata pak Murti sambil menerima gelas yang diangsurkan Gunawan, lalu meneguknya.

“Bapak, apakah yang dikatakan….”

“Stop, jangan katakan apapun juga. Baca dan tanda tangani saja.”

Gunawan menutup mulutnya, menatap kearah lembaran yang diulungkan oleh notaris pak Murti dengan perasaan tak menentu. Ia sungguh merasa tak enak karena ia bukan siapa-siapa dan pak Murti justru mempercayakan semuanya pada dirinya.

Gunawan hanya membacanya sekilas.

“Kalau sudah tanda tangani saja,” kata pak Murti.

“Yessyta, kamu sudah selesai ?”

“Wajah Yessyta tampak muram.”

“Bapak, bapak yakin ini keputusan bapak ?”

Pak Murti menegakkan tubuhnya, menatap Yessyta dengan mata menyala.Yessyta menundukkan wajahnya, ia tahu sikap ayahnya yang seperti itu menandakan bahwa dia marah. Kalau sudah begitu tak ada yang bisa membantahnya. Kekesalan Yessy surut, berganti rasa takut.

“Bapak ini sudah puluhan tahun malang melintang di bisnis ini. Bapak tahu mana yang pantas dan mana yang tidak. Bapak juga tahu mana orang baik dan mana orang jahat. Dengar Yessyta Murtioso, bapak kurang yakin akan kesungguhan suami kamu,” kata pak Murti berapi-api. Lalu kembali ia menyandarkan kepalanya, dan kembali nafasnya tersengal. Kali ini pak Murti memejamkan matanya.

Dengan tangan gemetar Yessyta menanda tanganinya, lalu menatap Gunawan sambil menganggukkan kepalanya.

Gunawan terpaksa mengikuti apa yang dilakukan Yessy, walau dengan rasa tidak enak terhadap Yessy.

“Sudahkah ?” tanya pak Murti masih sambil memejamkan matanya.

“Sudah bapak,” notaris itu yang menjawab.

Pak Murti membuka matanya.

“Bagus, lakukan semuanya dengan baik. Kembalilah ke tempat kerja kalian,” kata pak Murti sambil melambaikan tangannya, memberi isyarat agar keduanya meninggalkan ruangannya.

***

Gunawan mengikuti Yessyta sampai ke ruangannya. Yessy duduk di sofa, lalu Gunawan duduk di hadapannya.

“Yessy, aku minta maaf,” katanya pelan.  

“Mengapa harus minta maaf mas? Kamu tidak bersalah apapun.”

“Aku tidak mengira bapak akan memutuskan semua ini. Ini bukan mauku, aku bukan siapa-siapa,” kata Gunawan sedih.

“Bapak belum tahu mas Anto, tapi bapak menilainya begitu. Bagaimanapun dia kan suami aku mas.”

“Ya, aku tahu, tapi kamu jangan langsung sakit hati pada bapak. Sebuah bantahan dalam sepatah kata yang kamu dan aku ucapkan, seperti menyakitinya. Sepertinya bapak tidak sedang sehat.”

“Begitukah menurut kamu?”

“Tampaknya begitu. Aku melihat nafasnya tersengal, aku ingin bertanya lebih lanjut, tapi barangkali nanti. Ada baiknya kamu menawarkan bapak untuk kontrol ke dokter.”

“Benarkah bapak sakit ?” kali ini wajah Yessy sedikit cemas.

“Sepertinya begitu. Tapi menurutku saat ini bukan saatnya berbicara, Bapak harus tenang dulu, karena tadi tampaknya bapak agak kesal.”

Yessy menghela nafas.

“Yessy, kamu tidak harus gelisah dan kesal tentang keputusan itu. Kamu dan aku bisa membicarakan semuanya dengan baik. Kalau suami kamu siap bekerja untuk bisnis ini, tidak ada salahnya dilibatkan. Kita lihat saja nanti, ketika dia siap, karena bukankah saat ini dia masih bekerja untuk perusahaan lamanya?”

“Baiklah, nanti aku akan bicara sama dia.”

“Katakan bahwa membantu isterinya adalah hal yang lebih utama.”

Lalu Yessy juga merasa sedikit kesal, mengapa suaminya tidak mau melepaskan pekerjaan lamanya.

“Iya mas, nanti aku bicara sama dia.”

***

“Ya ampun mas, sangat menyenangkan kemana-mana bisa naik mobil,” kata Indri yang duduk disebelah Anto yang sedang mengendarai mobil. Mereka akan makan siang bersama-sama.

“Aku kan sudah bilang, bahwa cintaku yang sebenarnya hanya sama kamu.”

“Iya, sekarang aku percaya, Kamu benar, isteri kamu sangat kaya, kita bisa memanfaatkannya. Tapi kamu tahu kan mas, aku tidak mau begini terus. Kamu harus segera menikahi aku,” rengek Indri manja.

“Bersabarlah Indri, itu pasti, tapi nanti dulu, aku harus  mencari cara yang baik. Kalau aku menceraikan Yessy, aku akan banyak kehilangan. Semua kemewahan aku dapatkan dari dia, dan kamu juga menikmatinya kan?”

“Iya aku tahu.”

“Jadi bersabarlah. Kalau kita kehilangan dia sekarang, maka kita juga akan kehilangan semua ini.”

 “Iya, tapi bagaimanapun aku cemburu kalau membayangkan kamu sedang bersama dia. Maklumlah, pengantin baru, udara sangat dingin pula, hm.. sakit hatiku mas.”

Anto terbahak-bahak.

“Kok tertawa sih.”

“Kamu tidak usah membayangkan apapun, yang penting hatiku selalu untuk kamu.”

“Benarkah ?”

“Kalau tidak, mengapa aku susah payah berusaha untuk tidak meninggalkan pekerjaan aku? Aku tidak akan resign karena ada kamu.”

“Hm… iya mas.. aku percaya.”

“Mau makan dimana ini? Dari tadi muter-muter melulu.”

“Terserah mas saja. Yang penting bersama kamu, dimanapun aku bisa makan enak.”

“Baiklah. Hari ini aku lagi senang, bisa bawa mobil dan jalan bareng kekasih aku. Beberapa hari lagi aku akan membawa mobil baru lho.”

“Benarkah?” kata Indri sambil melonjak kegirangan.

“Iya, masa aku bohong. Isteriku akan memilih mobil yang cocok untuk aku.”

“Kalau bgitu besok minggu maukah jalan-jalan keluar kota?”

“Keluar kota mana?”

“Pokoknya keluar kota, cari udara sejuk, tenang, dan tak ada yang mengganggu kita. Bagaimana?”

“Baiklah, kalau bersamamu, kemana juga aku pasti senang.”

Indri, gadis cantik yang seksi, yang ternyata kekasih Anto di kantornya yang lama, tak ingin melepaskan Anto walau telah menikah.

Anto yang selalu tergila-gila dengan tubuh Indri yang selalu membuatnya terbuai, juga tak bisa melupakannya. Menurutnya, Yessy terlalu santun, dan terkesan dingin seperti es. Tidak seperti Indri yang selalu bergemuruh bagai gelombang dilautan, melemparkannya dan membanting dalam irama yang menggebu-gebu, menghempaskannya dalam basah resah yang memabokkan.

Indri adalah kucing liar ganas yang siap mencakarnya setiap dia inginkan, sedangkan Yessyta adalah kelinci lembut yang terkesan membosankan. Sering tampak malu-malu, sehingga tak ada gelora yang membuatnya terlena.

***

“Yes, kamu tidak akan keluar makan  siang?”

“Tidak, aku akan pulang saja. Pembantuku selalu masak enak buat aku. Aku akan meminta mas Anto pulang untuk menikmati masakannya.”

“Aku akan keluar sebentar. Hari ini kerabat aku akan pulang dari rumah sakit, aku akan mengantarkannya ke kampung.”

“Oh, yang dirawat di rumah sakit waktu itu ya?”

“Iya, hari ini sudah boleh pulang.”

“Jauhkah rumahnya?”

“Diluar kota, tapi tidak jauh. Paling setengah jam perjalanan sudah sampai. Kalau kamu mau, aku antar sekalian pulang, nanti kembalinya ke kantor kan Anto bisa mengantarnya.”

“Boleh, boleh, aku mau bareng sekalian. Sambil meminta mas Anto pulang juga. Aku selalu merasa sayang setiap ingin melewatkan makan dirumah, karena dia sangat pintar memasak.”

“Ah, syukurlah.”

“Sekali-sekali datanglah ke rumah untuk makan siang bersama kami, kamu tak akan kecewa mas.”

“Wah, kelihatannya menyenangkan. Baiklah, tapi tidak untuk kali ini, karena aku sudah berjanji mau menjemput kerabatku itu.”

“Iya mas, aku tahu, ayo kita pergi sekarang.”

Sambil berjalan itu Yessy menelpon suaminya, agak lama baru diangkat.

“Ya Yes, ada apa?”

“Mas, ayo pulang dulu, kita makan siang dirumah ya?”

“Waduh, nggak bisa Yes, aku sedang menyelesaikan pekerjaaanku yang terbengkalai beberapa hari.”

“Jadi mas nggak bisa pulang? Ini aku sudah mau pulang mas, pengin makan dirumah saja, aku rasa kok lebih enak makan dirumah.”

“Maaf Yes, makan sendiri dulu ya, aku bener-bener nih, nggak bisa ninggalin pekerjaan aku.”

“Itu ada suara perempuan didekat mas?”

“Ya, namanya di kantor kan karyawannya laki-laki ada, perempuan juga ada.”

“Ya sudah mas, baiklah, aku makan sendiri saja.”

***

Gunawan menghentikan mobilnya di halaman rumah Yessy.”

“Bener nih, nggak mau makan dulu dirumah aku mas?”

“Maaf Yes, lain kali saja, kan aku sudah bilang mau mengantar kerabat  pulang dari rumah sakit?”

“Baiklah mas, terimakasih sudah mengantar aku,” kata Yessyta sambil turun dari mobil.”

Ketika Gunawan sudah memutar mobilnya untuk keluar dari halaman, Suni yang mendengar ada mobil masuk ke halaman segera keluar.

“Ibu pulang sendiri ?”

“Iya, pak Anto banyak pekerjaan, nggak bisa pulang makan siang.”

“Oh, jadi ibu tadi bersama taksi?”

“Bukan, itu teman sekantor aku, kebetulan mau ke rumah sakit, mengantar kerabatnya pulang setelah dirawat beberapa hari.”

“Ooh..”

Suni mengikuti Yessyta yang sudah masuk ke rumah lebih dulu, langsung menuju ruang makan. Seandainya saja dia tahu siapa teman sekantor Yessy, dan siapa kerabat yang akan diantarnya pulang setelah dirawat beberapa hari dirumah sakit..

“Masak apa kamu hari ini Suni ?”

“Saya membuat ayam panggang, sambal, lalapan sama trancam.”

“Wah, enak sekali.”

“Apa ibu lebih suka ada sayur?”

“Nggak usah Suni, ini sudah cukup mengundang selera. Aku cuci tangan dulu, baru makan, ayo kamu temani aku makan Suni.”

“Nggak usah bu, saya makan nanti saja.”

“Baiklah, aku makan sekarang ya, sedap baunya. Seperti ada daun kemangi ya?”

“Iya, kan ibu yang beli. Kalau tidak segera dimakan nanti cepat layu.”

“Iya, aku tahu, sedap sekali trancam dengan daun kemangi. Apa sambalnya pedas? Aku suka pedas.”

“Lumayan pedas bu, coba ibu rasain, tadi saya takut kalau ibu kepedasan.”

“Hm.. nggak kok, cukup untuk aku. Nanti sore lauknya ini saja, cuma kalau pak Anto ingin ada sayurnya, tambahin sayur asem juga nggak apa-apa. Tapi aku tanya dulu, mau apa tidak, kalau nggak mau ya cukup ini saja, nggak usah masak lagi.”

“Baiklah bu.”

“Kamu rajin sekali ya Suni. Rumahku bersih, masakanmu enak. Aku jadi takut kalau suatu hari nanti kamu pulang, sedih.. Suni,” kata Yessy sambil makan.

Tiba-tiba Suni pun merasa sedih. Baru beberapa hari berada dirumah Yessy, seperti ada ikatan yang susah dipisahkan. Karena kebaikan Yessy, karena perhatiannya, dan yang terakhir oleh rasa kasihan karena suaminya tampaknya melakukan hal yang tidak benar.

“Mengapa kamu diam Suni? Kamu sudah siap-siap untuk pergi dari sini?”

“Tidak bu, tidak..” kata Suni sambil berlinang air mata. Ternyata Suni yang bisa galak juga bisa gampang terharu dan tersentuh hatinya.

“Apa kamu tidak ingin pulang untuk bertemu ayahmu?”

“Ingin bu, saya juga kangen sama bapak. Tapi nanti kalau saya sudah punya uang. Cuma, saya pasti akan kembali lagi kemari untuk membantu ibu.”

“Benarkah?” wajah Yessy berseri-seri.

“Benar bu, saya terlanjur sayang sama ibu,” kata Suni lirih.

“Ya ampun Suni, kamu hampir membuat aku menangis.”

“Saya bahkan sudah menangis bu.”

Yessy menatap Suni, dan melihat mata Suni berkilat-kilat. Ada air mata mengambang disana. Yessy benar-benar terharu.

“Suni, kamu tahu, dengan adanya kamu, hidupku seperti ada warna. Sebulan yang lalu aku menikah, dan aku merasa seperti apa rumah tanggaku. Melayani suami, memasak untuk suami, bersih-bersih rumah. Duuh.. tak pernah terbayang untuk mencari pembantu, karena kata teman-teman aku, tak mudah mencari pembantu yang benar-benar bisa diandalkan. Ternyata aku menemukan kamu, dan itu menggoreskan warna dalam kehidupan rumah tangga aku. Aku terharu mendengar bahwa nanti kalau kamu sudah menjenguk ayah kamu, kamu akan tetap kembali lagi kemari.”

“Saya akan kembali, sampai ibu benar-benar menemukan kebahagiaan nanti.”

Yessyta agak heran mendengar penuturan Suni. Apa menurutnya hidupnya kurang bahagia? Tapi Yessyta tak mengucapkan apa-apa. Ia menikmati saja makan siangnya dengan lahap.

“Suni, kalau kamu memang sudah ingin ketemu bapak kamu, kamu pulang saja dulu sehari dua hari, aku akan memberi kamu uang.”

“Saya baru beberapa hari disini bu, masak ibu akan memberi saya uang? Menurut saya biar genap sebulan dulu.”

“Aduh, kamu kok perhitungan sekali sih Suni, biar belum genap sebulan, tapi kamu sudah berhak mendapatkan uang dari hasil kerjamu.”

“Tapi.. harga baju-baju itu dan segala keperluan saya.. kan..”

“Jangan begitu, aku berikan baju-baju itu dengan cuma-cuma, karena memang sudah tidak aku pakai lagi. Kalau kamu mau, nanti kalau sudah ada waktu, aku akan memilihkan lagi baju-baju yang masih banyak, dan memang akan aku berikan kepada siapa saja yang mau. Jadi kamu tidak usah memperhitungkan baju yang kamu pakai itu sebagai hutang kamu kepada aku. Aku akan marah kalau kamu memaksa,” kata Yessy sambil memperlihatkan muka marah, sambil matanya membelalak lucu. Tapi tak ada nada marah pada sinar mata itu. Suni tersenyum.

“Baiklah bu Yessy, terimakasih banyak. Besok hari Minggu saya akan pulang sebentar saja untuk menengok bapak,” akhirnya kata Suni.

“Dan beri bapakmu uang, biar dia senang.”

“Terimakasih banyak bu.”

“Hm, sudah nih makannya, aku bisa nambah dua kali, lihat, nasinya hampir habis,” kata Yessy sambil mencuci tangannya, dan mengelap mulutnya dengan tissue.

“Apa ibu mau kembali ke kantor?”

“Iya Suni, sebentar, aku akan mencoba menelpon suami aku, apa sekarang sudah ada waktu untuk pulang dan menjemput aku lalu mengantarkan aku ke kantor.”

Suni membersihkan meja makan, sementara Yessy mencoba menelpon lagi suaminya.

“Mas…”

“Aduh.. ada apa lagi sih Yes.. “

“Oh, masih sibuk ya mas, maaf. Ya sudah, nggak jadi.”

Yessy meletakkan ponselnya dengan kesal. Sebenarnya ia ingin bicara banyak dengan suaminya, sehubungan dengan keputusan ayahnya siang itu. Tapi dengan kecewa dia kemudian cukup kembali memanggil taksi.

“Ibu memanggil taksi lagi?”

“Iya, bapak ternyata nggak bisa menjemput aku, tampaknya masih sibuk dengan pekerjaannya.

“Oh..” hanya itu yang diucapkan Suni, tapi sejak ia mendengar ketika Anto bertelpon, ia selalu mencurigai setiap tingkahnya.

“Jangan-jangan kesenangan membawa mobil, lalu bersenang-senang dengan entah siapa dia, yang pasti perempuan, aku yakin itu. Suatu saat aku pasti akan bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dan bu Yessy harus tahu semuanya,” kata batin Suni.

***

“Jadi kamu sudah siap menjemput pak Kardi ya Gun?” tanya Darman siang itu melalui telpon.

“Iya Man, tenang saja, aku sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.”

“Baiklah, jadi aku nggak usah ke sana ya Gun?”

“Tidak, tungguin saja dirumah pak Kardi, nggak sampai satu jam aku pasti sudah sampai rumah.”

“Terimakasih Gun, aku tungguin.”

Gunawan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, untuk menjemput pak Kardi yang sudah bisa pulang hari ini. Hanya sayang, sampai saat ini dia belum bisa menemukan, dimana Suni berada.

Gunawan masih berada di jalan raya sebelum sampai di rumah sakit. Jalanan agak macet karena saatnya anak sekolah pulang dan para pekerja istirahat untuk makan siang. Jadi Gunawan terpaksa hanya bisa mengendarai mobilnya pelan.

Tiba-tiba Gunawan melihat sesuatu.

“Bukankah itu mobilnya Yessy? Oh ya, tadi kan dipakai suaminya.”

Tapi bukan mobil itu yang membuatnya heran. Tiba-tiba sepasang laki-laki dan perempuan dilihatnya keluar dari rumah makan. Mereka tampak bergandengan mesra. Dan Gunawan mengenali laki-laki itu sebagai Anto, suaminya Yessy.

***

Besok lagi ya

139 comments:

  1. ADUHAIIIIII ...

    Terima kasih mbak Tien, MCYT 10 sdh tayang.

    Salam hormat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat Mas Yowa....juara 1


      Alhamdulillah...sudah tayang MCYT 10
      Maturnuwun mbk Tien
      Mugi tansah pinaringan sehat.Aamiin
      ADUHAI

      Delete
    2. Selamat buat pa Yowa....juara 1 pada episode ke 10.

      Delete
    3. 1jam ditungguin kalah d ama dimas Yowa hihihi ndak rezeki

      Delete
    4. yeaaahhhh selamat pak Yowa juara 1 nihhh...

      Delete
  2. Selamat malam sahabat2 Suni....salam ADUHAI

    ReplyDelete
  3. “Dengar Yessy, itu keputusan aku dan kamu tidak boleh membantahnya. Surat sudah dibuat dan kalian tinggal menandatanganinya. Kalian baca semuanya, aku akan menunggu.”

    Pak Murti mengucapkannya dengan nada tinggi, dan sekarang benar-benar menyandarkan kepalanya dengan nafas terengah-engah. _(MCYT_09)_

    Alhamdulillah lanjutan MCYT09 sdh tayang malam ini, yuk kita baca sama-sama.

    Terima kasih bu Tien, salam ADUHAI NKRI.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah   MCYT #10 sudah tayang
    terima kasih...💕
    smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
    Salam aduhaiii dr Semarang 🤩,

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah MCYT 10 tayang

    Yuuk kita baca bersama,jd penasaran bingitz bgmn kelanjutan Gunawan dan Yessyta brgkli cinta lama2 tumbuh dgn sndrinya

    Org tiap hari ketemu jadinya *Tresno jalaran seko kulino*

    Harapanku seh Yessyta jadian ma Gunawan
    Trus Suni ma Darman

    Ini berharap aj bunda Tien,moga kata hati sbg doa

    Mksh bunda yg dgn setia selalu menghibur kita smw

    Doaku bunda sehat selalu
    Salam hangat dari Jogja
    ADUHAI

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar Anto sama Indri...tapi akhirnya ditinggalin Indri karena setelah ninggalin Yessyta ternyata Anto ngga dapet apa2....perusahaan dipegang Gunawan yang dipercaya pak Murti ya mbak Iin.....aduhai deh

      Delete
  6. Maksaih yangti
    Salam sehat dan aduhai

    ReplyDelete
  7. Suwun MCYT 10udah tayang ...salam aduhai

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah MCYT 10 dah tayang gasik, makasih Bun Tien, salam seroja dan aduhai tuk semuanya terutama tuk Bun Tien sklg di Solo

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah, lengah sebentar eh tayang

    Aduhai

    Salam sehat mbak Tien

    ReplyDelete
  10. Maturnuwun bunda Tien❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah...konflik mulai digoreng... Jadi tambah penasaran, akhirnya jadi seneng melek bengi nunggu terbitnya Mengais Cinta yang Terserak

    Matur nuwun b Tien.🙏
    Salam sehat dari REWWIN 🌿

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah
    Terimakasih cerbungnya bunda Tien
    Semoga srlalu sehat aamiin
    Salam sehat dan ADUHAI sekalu...

    ReplyDelete
  13. He he he, senangnya, MCYT 10 sudah tayang.

    ReplyDelete
  14. Hadir MCYT 10 ..makasih u bu Tien ..sehat selalu..Aamiin

    ReplyDelete
  15. Selamat tayang MCYT-10
    Bu Tien, semoga sehat selalu.
    Salam *Aduhai*

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah, yg ditunggu akhirnya muncul.....ngintipnya ud dari jam 21.00 padahal.....😊
    Makasih Bu Tien, salam sehat...salam aduhai

    ReplyDelete
  17. Tuh kan seduatu yang busuk, cepat atau lambat padti ketahuan....Anto Anto .....tak pandai bersyukur kamu .....

    Ceriteranya Aduhai
    Namun hati ini juga jadi Aduhai
    Lebih baik salam Aduhai saja ...

    Ditunggu hasil temuan yang mengejutkan ini .....

    Mas Rinto dimana komentarmu ?

    ReplyDelete
  18. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  19. Wah seru nih Gunawan sdh melihat Anto selingkuh,aduhaiii besok lagi,jd penasaran nih mbak Tien.
    Salam aduhai dr Tegal.

    ReplyDelete
  20. Waaahhhhh semakin seru ceritanya
    terimakasih bu Tien MCYT 10 sdh tayang
    salam sehat bahagia dan aduhaaiii

    ReplyDelete
  21. Trm.kasih bu Tien..MCYT 10 ...nah Anto ketahuan sama Gunawan... Semoga Yessy jg segera menyadari kondisi durinya yg dikhianati suami ...
    Salam sehat yg selalu aduhai

    ReplyDelete
  22. Wah Gunawan sudah lihat Anto selingkuh nih,bakalan seru.
    Aduhaiii besok lagi jd penasaran nih mbak Tien.
    Salam aduhaiii dari Tegal

    ReplyDelete
  23. Makasih mba Tien. Dah 2 org yg dekat Yessy mengetahui kebusukan Anto. Semoga Yesy, Gunawan, Suny sama2 mendapat kebahagiaan . Salam Aduhai mba

    ReplyDelete
  24. Terima kasih mbak Tien. Tapi cepat sekali selingkuh anto ketahuan.
    Jadi anto kelihatannya hanya selingan diantara para pemain utama

    ReplyDelete
  25. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  26. Permainan Anto mungkin tidak lama akan over.

    ReplyDelete
  27. Alhamdulilah dapat lebih awal untuk mengikuti kisah MCYT 10.
    Maturnuwun Bunda Tien. Semoga sehat selalu n salam ADUHAI.....

    ReplyDelete
  28. wadoooooh Indri kucing liar, Anto kucing garong, ya sebelas duabelas deh....

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah MCYT 10 sudah tayang.
    Aduhaiiii, terimakasih mbak Tien. Semoga sehat2 selalu dan bahagia.

    ReplyDelete
  30. Makasih mbak Tien..mcyt10nya...

    Nah lo anton...ketauan sm gunawan gandengan sm indri...ayo selidiki gun..kasian yessy...mumpung msh awal2jd ga keburu hartanya berpindah ke anton..dasar pemorot...eh jd esmosis...maaf mbak Tien..
    Memang luar biasa aduhai ni goresan mbak Tien...👍👍

    Salam sehat dan sangaaat aduhaiii mbak Tien..🙏🥰⚘

    ReplyDelete
  31. Wah,ketahuan sm Gunawan nih....
    Besok lagi ya ibu Tien, semoga sehat dan sukses selalu,slmt istirahat

    ReplyDelete
  32. Lembar koreksi :

    1. Yessyta muram, tapi Gunawan justru menatap pak Muti yang menyandarkan kepalanya sambil nafasnya tampak memburu.
    # Yessyta muram, tapi Gunawan justru menatap pak Murti yang menyandarkan kepalanya sambil nafasnya tampak memburu.

    2. Gunawan menutup mulutnya, menatap kearah lembarang......
    # Gunawan menutup mulutnya, menatap kearah lembaran ......

    3. Gunawan terpaksa mengikuti apa yang dilakukan Suni, walau dengan rasa tidak enak terhadap Yessy.

    # alinea ini dihapus/ditiadakan atau redaksinya diganti menjadi:

    # Gunawan terpaksa mengikuti apa yang diperintahkan pak Murti, walau dengan rasa tidak enak terhadap Yessy.#

    4. “Kalau bgitu besok minggu maukah jalan-jalan keluar kota?”
    # “Kalau begitu besok minggu maukah jalan-jalan keluar kota?” #

    Ada 4 koreksi bu, khususnya no. 3 mhn segera dijawab sebelum saya share.
    Kok ujug-ujug ada Suni disaat perbincangan serius didepan notaris.

    ReplyDelete
  33. Matur nuwun... Mbak tien MCYT 10 sdh tayang... Kok Anto Indri kayak Tejo Annisa.Mudah2an Yessy menyadari Anto berkhianat. Semoga mbak tien sehat jasmani rohani ekonomi selalu punya inspirasi yg mengaduk-aduk hati. Aduhai

    ReplyDelete
  34. Untung... lagi gak deket ulekan, kalau ada bisa di ketok deh tuh kepalanya si anto. Kezzeelll

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa.. sakit dong jeng dokter
      ADUHAI selalu ya

      Delete
  35. Alhamdulillah MCYT 10 sdh hadir
    Oow Anto ketahuan selingkuh...
    semakin seru dan bikin penasaran cerita lanjutannya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  36. Puji Tuhan ibu Tien K tetap sehat, semangat dan produktip shg MCYT 10 hadir dgn sangat menggembirakan para penggandrungnya.

    Sepandai pandai membungkus barang busuk pasti akan terbongkar juga. Demikian Anto yg berselingkuh pasti ketahuan juga.
    Sesudah ada surat yg disahkan notaris tentu Yessy tdk gampang mengambil asset perusahaan untuk beli mobil baru maupun untuk renovasi rumah ibunya Anto. Kayanya mulai konflik Yessy-Anto.

    Semoga ibu Tien tetap sehat dan lanjut eps 11.Yg ini rasanya cuma sedulit tahu2 "besok lagi ya" pada hal besok tgl merah... Sabar menunggu... Nuwun.

    ReplyDelete
  37. Maaf mbak Tien..
    Lg utak utikspy jgn muncul reply delete...maklum gaptek ni..piye carane..🤦‍♀️

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Bukankah semua pasti muncul jeng?
      ADUHAI deh

      Delete
  38. Matur nuwun bunda Tien...MCYT10 telah hadir .

    Salam sehat selalu njih bun, dan semakin ADUHAI....😍

    ReplyDelete
  39. o.. o.. Anto ketauan.. pacaran lagi, dengan dirinya.. selingkuhannya.
    Anto.. Anto.. kenapa kamu setega itu dengan istrimu yg baik? Ingat ya.. apa yg kamu tanam itu yg akan kamu tuai.
    Terima kasih Mbak Tien, MCYT 10 dah tayang. Smoga Mbak Tien selalu sehat wal afiat. Salam sehat ADUHAI dari Semarang.

    ReplyDelete
  40. Màturvnuwun bu Tien MCYT 10 sudah terbit...makin seru..
    Mugi Ibu tansah sehTA
    DALAM ADUHAI tangsel

    ReplyDelete
  41. Met pagi Bunda Makasih MCYT 10; dah tayang.
    Doa kami Bunda selalu sehat dan tetap semangat dalam berkarya.
    Bahagia selalu bersama keluarga tercinta
    SALAM ADUHAI....

    ReplyDelete
  42. Terimakasih mb Tien mcyt10 sdh tayang. Aduhai mbak Tien, sdh 2 orng yg mengetahui keculadan Anto. Yesita mbok sama Gunawan saja ya mbak, Suni sama darman. Aduhai mbak Tien, bikin penasaran.
    Semoga mbak Tien tetap sehat dan boleh menghibur pecandu2nya SPT saya. 😀😀 Salam aduhai selalu.🙏

    ReplyDelete
  43. Matur nuwun mbak Tien-ku, mcyt10 sudah tayang.
    Anto terlalu cepat berpaling kepada kekasihnya, tidak menjaga rumah tangga yang telah dia mulai. Jadi pemain ganda tidak mudah, maka hanya beberapa langkah sudah ketahuan kelemahannya. Yang pertama oleh Suni, kemudian oleh Gunawan. Ditambah lagi istrinya sudah kurang sreg, menjadikan permainannya mudah diketahui.
    Ditangan sutradara berpengalaman cerita ini akan sangat menarik dan ADUHAI.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  44. Matur suwun bunda MCYT10 sdh tayang semakin penasaran ,kqmi selalu menunggu kelanjutan MCYT yang ADUHAI...semoga bunda selalu sehat dan tetap ADUHAI Selalu

    ReplyDelete
  45. Cepat atau lambat Yessyta pasti mengetahui kelakuan dari suaminya.
    Ibarat menyimpan bangkai lama" akan tercium juga baunya.
    Disini dibutuhkan peran Suni untuk bisa membongkar kebusukan Anto.
    Ayolah Suni segera cerita ke Yessyta tentang apa yg pernah kamu dengar saat Anto lagi telfon dg seseorang.
    Andai Yessyta tahu siapa seseorang itu....
    Apakah Yessyta percaya...
    Cinta memang membutakan semuanya...
    Kalau Yessyta tidak mungkin mencurigai suaminya, tapi bagaimana dg Gunawan yg Jelas" tahu Anto turun dari mobil bersama seorang perempuan sambil bergandengan tangan.
    Ceritakah Gunawan pada Yessyta...
    Bagaimanakah perasaan Gunawan saat itu...
    Nantikan episode selanjutnya...

    Moga bunda Tien sll dianugrahi kesehatan.
    Salam aduhai dari Bojonegoro

    ReplyDelete
  46. Marur suwun Bu Tien salam sehat selalu🙏🙏💐💐❤

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah, bisa baca MCYT 10 lbh awal dr biasanya ..trims mbak Tien, tolong kasih pelajaran tuuh si Anto , jadi orang kok khianat, gak ada syukur pisan, kasihan kalo berjodoh dgn org baik spt Yessyta .... duuh maaf jdi nyetrom esmosi ..

    ReplyDelete
  48. Alhamdulillah Eps 10 MCYT tayang..tapi dasar Anto memang berengsek ketahuan juga oleh Gunawan yg lagi mau jemput pak Kardi di RS. Anto baru keluar dari RM bersama cewek nya kebetulan Gunawan melihat. Apa yg akan terjadi...ADUHAI makin seru ini ceritanya kasihan Yessyta yg lugu dan setia digombali terus sama Anto. Mobilnya di pakai Anto bersenang senang dgn ceweknya. Bagaimana dgn rencana beli mobil baru nanti kalau menggunakan dana perusahaan untuk Anto apa hrs ijin dan disetujui Gunawan??? Wah bakal ramai kita tunggu saja bunda Tien kelanjutannya ..Monggo ... Salam sehat dan ADUHAI buat bunda..🙏🙏🙏👍👍👍

    ReplyDelete
  49. Alhamdulillah ....
    Yang ditunggu tunggu telah hadir,
    Mugi Bunda Tien tansah pinaringan sehat selalu.
    Aamiin...

    ReplyDelete
  50. Sugeng enjang , mb Tien wah ceritanya aduhai . Anto kok kere munggah bale ya . Mb Tien pinter top markotop.
    Salam aduhai , mb Tien

    ReplyDelete
  51. Ditinggu kelanjutannya semoga besok tetap tayang walaupun hari libur. Salam sehat dari tebing tinggi

    ReplyDelete
  52. Semoga Yessy segera mengetahui kelakuan Anto suaminya
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  53. Alur ceritanya semakin aduhai...
    Salam aduhai mbakyu Tien chayank..

    ReplyDelete
  54. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
    Sehat wal'afiat semua ya bu Tien

    Alhamdulillah, MCYT 10 dah dibaca,, Matur nuwun bu Tien

    Keren,keren,, Aduhaaii banget bikin penasaran semua
    Suni n Gunawan Tau kelakuan Anto yg menghianati Yessy,,,ditunggu episode berikutnya

    Salam ADUHAAII,,bu Tien🤗🌿🌸🌿

    ReplyDelete
  55. Selamat pagi ibu Tien, salam sehat, hangat juga ADUHAI...mruput nih baca MCYT 10,haaa blm2 dh 2 org tau tingkah ga benernya Anto, smg Yessy pun percaya nti klw Gun atau Suni ngasih tau kelakuan ga benernya si Anto.. smg bgt ya bu Tien...

    ReplyDelete
  56. Alhamdulillah ..... barakallah
    Terima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu

    Salam aduhaiii

    ReplyDelete
  57. Syukurin tuh si Anto, ketahuan Gunawan, dia br keluar dr rmh mkn ... pakai gandengan tangan pula... sebentar lg tamatlah kau.... hehehehe...

    Kembalilah jd gembel tuh Anto...

    Dasar orang tak tau diuntung... dan ibarat orng jawa kere munggah mbale, ...

    Salam ADUHAI mb Tien... 🙏

    ReplyDelete
  58. Saksinya tambah satu, aduhai banget mbak Tien

    ReplyDelete
  59. Ah loh.. Itusdh dua org yg tahu kelakuan anto.. Smgcpt terbongkar perasaan seorang ayah atau ibu akan mengatakan perasaannya yg g suka dgn mantunya.. Kasihanjessyka.. Halloomba tien p khbr smg sht sll y.. Tetapsemangat.. Slmtaduhai dri sukabumi🥰🥰

    ReplyDelete
  60. Matur nuwun Bu Tien, ceritanya bikin penasaran,,ditinggu episode selanjutnya.. Salam sehat n semangat..👍🙏👍

    ReplyDelete
  61. Untung saya tidak ketemu Anto yang lagi nyeleweng dengan Indri. Kalau ketemu akan saya dokumentasikan dan lapor ke Yessy dan bapaknya biar di KO. Matur nuwun bu Tien yang bisa membuat pembaca ikut terbawa perasaan..perasaan mangkel, kasihan, sedih, seneng..pokoknya aduhai deh

    ReplyDelete
  62. Hmmm...betul kan, Rudianto ternyata "nggambus" tur nggedabrus. Yessyta sih..diarahkan bapaknya nggak mau. Ayo Gunawan, Rudianto dan Indri difoto saja, biar ada bukti. Jaman sekarang, harus hati-hati bertindak di ruang publik lho...kalau perbuatan busuknya belum ketahuan, tinggal tunggu waktunya. Semiga pak Murti masih sempat menyaksikan Yessy bahagia. Demikian juga pak Kardi, semoga masih sempat melihat kebahagiaan Suni bersama orang yang bertanggungjawab.
    Maturnuwun mbak Tienku sayang..

    ReplyDelete
  63. Malam ini libur, apa tayang ya??
    Salam Aduhai....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf kok libur knp ya? Mbak Tien sibuk?
      Semoga Mbak Tien sehat2 selalu.Amin.

      Delete
    2. Bu tien mau jemput pak kardi bareng gunawan. Mumpung libur bu neni. :)

      Delete
  64. Sahabat PCTK

    MALAM INI SUNI LIBUR

    Selamat beristirahat.Monggoooo....

    ReplyDelete
  65. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun bun...
    Mugi2 tansah wilujeng sedoyonipun...

    ReplyDelete
  66. Tanggal Merah libur WAISAK..?
    SALAM SEHAT dari Tangerang

    ReplyDelete
  67. Gunawan menutup mulutnya, menatap kearah lembaran yang diulungkan oleh notaris pak Murti dengan perasaan tak menentu. Ia sungguh merasa tak enak karena ia bukan siapa-siapa dan pak Murti justru mempercayakan semuanya pada dirinya.

    Kata #diulungkan# lebih pas diganti *disodorkan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Diulungkan itu bahasa Jawa ya pak? Artinya apa pak?
      Kalau dalam bahasa Indonesia, ulung (kata sifat)itu artinya hebat. Contohnya pemain ulang. 🙏

      Delete
    2. Btul, bhs jawa campur indonesia. Ada akhiran kan. Bhs jw, diulungke.
      Arti kurang lebih, disodorkn, bisa jg diberikan.

      Delete
    3. Setuju p Hadi. Diulungkan itu bahasa Jawa. Lebih baik "diulurkan". Yaitu diserahkan dengan cara mengulurkan tangan seperti akan bersalaman.

      Delete
  68. Kasihan Yessita , dia sama sekali tidak mengetahui kelakuan suaminya. Dan memang yang dikhawatirkan oleh pak Murti yang sangat pengalaman menghadapi berbagai macsm sikap dan sifat manusia. Termasuk hal hal mengenai sikap Anto suami Yessita telah terbaca saat bertemu sebelum Yessita menikah.
    Gunawan merasa serba salah atas keputusan pak Murti.
    Salam aduhai dan semoga sehat serta bahagia mbak Tien. Terimakasih MCYT 10.

    ReplyDelete
  69. Terima kasih Bu Tien, baru awal tp sudah bikin penasaran, semoga Ibu Tien sehat selalu, salam aduhai

    ReplyDelete
  70. Alhamdulillah, Gunawan secara tdk sengaja memergoki Anto bersama wanita lain dgn mobil Yessy. Mudah mudahan menjadi awal yg baik bagi kehancuran Anto, suami Yessi yg tdk tahu diri dan tdk tahu diuntung. Mhn maaf Bu Tien, itu hanya dugaan saya saja. Maturnuwun Bu Tien yg dlm ceritanya selalu membuat penasaran untuk mengikuti lanjutannya. Semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede....

    ReplyDelete
  71. Sepertinya Suni nanti yang akan membongkar kelakuan Anto..
    Hatur nuhun mba Tien.. ditunggu episode ke 11 nya

    ReplyDelete
  72. Episode 11 hari Rabu libur ya Bu Tien? Semoga ibu sehat2. Aamiin yra🙏

    ReplyDelete
  73. sambil nunggu mcyt11 ....salam aduhai mb Tien...sehat selalu

    ReplyDelete
  74. Semoga Gunawan sempat ambil fotonya Anto saat bersama ceweknya...ADUHAI..AMBYAARRR TENAN.

    ReplyDelete
  75. Longok2 MCYT 11 blm nongol......0

    ReplyDelete

KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH 01

  KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH  01 (Tien Kumalasari)   Arumi berlarian di pematang sawah sambil bersenandung. Sesekali sebelah tangannya men...