MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 08
(Tien Kumalasari)
Suni membersihkan rumah dan mengepel seluruh rumah kecuali kamar, karena takut ada yang hilang. Ia mengelap semua debu di perabotan, yang tentu saja agak tebal karena beberapa hari ditinggal keluar kota. Masih ada sisa-sisa pegal di kaki dan tubuhnya, tapi ia mengabaikannya. Ia tak ingin tampak terasa nyaman ketika diberikan tempat tinggal oleh keluarga Yessy. Ia harus memperlihatkan sikap baik yang tidak mengecewakan.
Ia ingin memasak, tapi tidak ada sayur atau apapun yang bisa dimasaknya. Tapi tidak, di freezer ada sepotong daging, yang walau tidak banyak tapi cukup untuk sekali masak. Suni melihat kotak bumbu, agar bisa menentukan apa yang harus dimasak dengan daging itu.
Masih ada cabe, masih ada bumbu-bumbu, adakah bumbu pawon seperti laos, salam, jahe, kunyit.. aduuh.. daun jeruk sudah kering..
“Tak apa, ini bisa dibuat rendang,” gumam Suni.
Kemudian ia mengeluarkan daging itu, membiarkannya beberapa saat agar tidak lagi membeku. Ia menyiapkan bumbu, menguleg dan menumisnya, lalu memberinya sedikit air, baru kemudian mengiris-iris dagingnya.
Suni merasa puas bisa melakukannya. Ini kebiasaan dia ketika bekerja di toko pakaian. Sang majikan membiarkan Suni masak apapun yang bahannya ada. Dan masakannya membuat sang majikan puas. Dia sering memuji bahwa masakan Suni itu enak.
“Tapi nanti bu Yessy marah nggak ya, jangan-jangan aku dimarahi karena lancang,” katanya sambil mengaduk-aduk rendangnya.
Bau harum rendang sangat menyengat. Suni menutupi wajannya agar dagingnya menjadi empuk.
Ia membersihkan dapur, lalu membuka tudung saji di meja makan. Masih ada sisa nasi goreng. Dia belum sarapan sejak tadi. Suni mengambil sisa nasi goreng itu dan memakannya di dapur.
Sambil makan itu Suni merenungi hidupnya. Ia merasa bersalah telah meninggalkan kampung dan bapaknya yang sudah tua. Puaskah bapaknya ketika dia memberikan sejumlah uang yang diberikan nyonya cantik yang ternyata jahat itu?
Ada rindu menyentak dadanya. Ia kangen teguran-teguran bapaknya, kangen mencuci baju bapaknya yang apek setelah pulang dari sawah. Ia kangen menghabiskan sisa makan bapaknya setiap kali bapaknya merasa kebanyakan ketika ia mengambilkan nasi.
Lalu begitu nasi goreng yang disantapnya telah habis, dia berdiri sambil mengusap air matanya.
Ketika daging rendang itu empuk dan terasa enak ketika dicicipinya, Suni mematikan kompor dan menaruh rendang itu di sebuah mangkuk, lalu meletakkannya di meja, barulah Suni pergi mandi.
Sehabis mandi dia melihat setumpuk pakaian diatas tempat tidurnya. Pakaian-pakaian yang masih bagus, dan berbau wangi. Semuanya panjang sebatas mata kaki, dan lengannya juga panjang sampai ke pergelangan. Suni juga melihat hijab didekat tumpukan itu.
“Ya Tuhan, ini pakaian yang lebih santun daripada pakaian yang pernah aku impikan sebelumnya.”
Suni memakainya. Dan merasa senang karena bentuk tubuhnya tak berbeda dengan sang majikan. Suni mengenakannya, juga memilih hijab yang sesuai dengan baju yang dikenakannya. Aduhai apakah itu diriku ? Lalu Suni merasa telah lama melupakan Allah Sesembahannya. Oo.. rupanya Yessy juga menyiapkan mukena didekat tumpukan baju itu.
Suni berlari kekamar mandi, berwudhu dan bersujud dengan khusuknya, sampai bercucuran air matanya.
***
Pak Murti kecewa karena ternyata Anto tak mau melepaskan pekerjaan lamanya.
“Saya mohon maaf pak. Ijinkanlah saya melanjutkan tugas saya di kantor saya yang lama, sementara saya juga akan belajar membantu menjalankan bisnis ini,” kata Anto.
Pak Murti tak menjawab apapun. Tampak wajah kecewa ketika kemudian mengajak Gunawan masuk kedalam ruangannya.
“Apa itu bisa dilakukannya? Melakukan dua tugas sekaligus?”
“Mungkin dia belum bisa meninggalkan perusahaan lamanya. Bisa jadi karena dipercaya, atau mempunyai tanggung jawab yang lebih besar,” hibur Gunawan ketika melihat wajah pak Murti kusam bagai tertutup awan.
“Haahh.. bagaimana bisa, dia itu sudah jadi menantuku, harusnya dia yang bisa mendampingi isterinya ikut mengendalikan perusahaan ini. Kok jawabnya aneh dan tidak masuk akal. Aku tidak bisa terima.”
“Barangkali memerlukan waktu untuk dia belajar pak, bapak harus bersabar.”
“Sudah aku katakan bahwa kamulah yang lebih pantas jadi menantuku,” gumam pak Murti sambil menyandarkan tubuhnya.
Gunawan tertunduk. Sesungguhnya dia sudah terlanjur jatuh cinta pada Yessy, tapi ternyata Yessy bukan jodohnya. Kata-kata pak Murti membuat batinnya teriris.
“Katakan, apa sesungguhnya kamu juga menyukai anakku?” tanya pak Murti tiba-tiba, dan itu membuat Gunawan terpana.
Ia hanya memandang pak Murti tanpa berkedip, tapi mulutnya tak mampu mengatakan apa-apa.
“Jawablah Gun.”
Gunawan masih terus memandangi bapak pimpinannya yang sesungguhnya memiliki mata teduh dan penuh kasih sayang.
“Mengapa tidak mau menjawabnya?”
“Saya.. saya.. perlukah saya menjawabnya?” kata Gunawan gagap.
“Sangat perlu, aku ingin mendengarnya.”
“Jawaban apapun yang akan saya katakan, tak akan bisa mengubah keadaan bukan pak?”
“Tapi bisa mengubah perasaan aku kepadamu.”
Gunawan terkejut. Ia tak tahu apa maksud pak Murti dengan mengatakan itu. Perasaan yang bagaimana yang bisa berubah di hati pak Murti?
“Jawab Gun, apakah kamu sesungguhnya juga menyukai anakku?” pak Murti mengulang pertanyaannya.
Gunawan bingung. Memang benar dia menyukai Yessy, tapi bagaimana bisa ia mengatakannya?
“Gun, kediaman kamu ini membuat aku bisa menebak isi hati kamu. Jangan takut, aku tak akan marah. Biar aku tebak.”
“Kamu menyukai Yessy bukan?” lanjut pak Murti tanpa peduli ketika melihat wajah Gunawan tampak sedikit pucat.
Gunawan masih terus menatap pak Murti.
“Sekarang kau bisa dengan gampang menjawabnya. Apa yang aku katakan itu benar atau salah?”
“Atau begini saja, kamu boleh menggeleng atau mengangguk,” lanjut pak Murti karena Gunawan masih saja diam.
“Aku salah?” pak Murti lagi-lagi memancing jawaban Gunawan.
“Tidak…” aduh.. kok tidak sih, lalu Gunawan menunduk dengan malu. Apalagi ketika kemudian pak Murti tertawa terbahak-bahak.
Gunawan sangat bingung. Ia mengira pak Murti mengajak bicara tentang bisnis, tak tahunya memancing apa yang ada didalam hatinya. Lagi-lagi Gunawan merasa teriris. Jawaban apapun tidak bisa mengubah keadaan bukan?
“Sudah aku duga..” akhirnya kata pak Murti sambil menghembuskan nafasnya keras-keras.
“Yessy telah salah memilih.”
“Tidak pak, jangan begitu. Yessy memilih laki-laki yang dicintainya, dan itu tidak salah,” kata Gunawan setelah bisa menata batinnya.
“Cinta itu boleh-boleh saja, siapa yang menyalahkan cinta? Tapi memilih teman hidup tidak cukup hanya dengan cinta.”
Gunawan hanya bisa menunduk.
Pilihanku hanya kamu. Tapi Yessy punya pilihan lain. Akan aku lihat, apakah Anto pilihan yang tepat.
“Mari kita doakan agar Yessy berbahagia,” kata Gunawan lirih.
“Doa itu kan selalu ada, tapi orang hidup tidak cukup hanya berdoa. Usaha itu perlu. Memilih juga perlu.”
“Saya minta maaf.”
“Mengapa kamu harus minta maaf? Kamu mengatakan isi hatimu itu tidak salah. Aku mengagumi kamu dan juga kejujuran kamu.”
Gunaman menundukkan lagi kepalanya. Ia merasa iba karena pak Murti benar-benar kecewa atas pilihan anaknya. Tapi semuanya kan sudah terlanjur? Tak ada yang bisa dilakukan kecuali menerimanya.
“Gun, aku sudah tua, aku ingin istirahat. Siapa tahu hidupku tak akan lama lagi.”
“Bapak jangan berkata begitu, bapak masih sehat dan gagah.”
“Gagah itu kan hanya tampaknya saja. Aku ini jantungan, darah tinggi. Dan jantung itu kan mesinnya manusia hidup. Kalau dia ngadat, tak akan ada kehidupan lagi, bukan?”
“Jangan dulu pak.”
“Tak ada yang bisa mencegahnya kalau Allah sudah menghendaki. Tapi jangan takut. Aku juga tidak takut. Dengar Gun, usaha ini hanya aku percayakan sama kamu. Aku tidak percaya sama Yessy setelah dia memilih Anto.”
“Mengapa saya pak?” kata Gunawan terkejut.
“Aku sudah memilih pengacara yang akan membuat surat wasiat itu.”
“Tapi pak..”
“Jangan membantah. Aku akan merasa tenang kalau usaha yang aku bina dari awal ini bisa berjalan dengan baik, dan syukur bisa bermanfaat bagi orang banyak. Untuk itu aku memerlukan orang yang bisa mengendalikannya. Kamu.”
***
“Selamat siang pak Marto,” Darman yang baru pulang dari rumah sakit pergi ke kelurahan dulu untuk mengembalikan mobil pak lurah. Ia kemudian mengerjakan tugas kantornya, lalu menemui pak Marto, karena seingat dia kerabat pak Kardi hanyalah pak Marto.
“Kamu Darman kan? Aku baru saja mau berangkat mencari kamu, karena tadi ada yang memberi tahu bahwa semalam kamu membawa Kardi dengan mobil. Apa yang terjadi?” tanya pak Marto.
“Iya pak, justru saya kemari untuk mengabarkan ini pada bapak. Semalam saya membawa pak Kardi ke rumah sakit, karena tiba-tiba dia pingsan.”
“Ya Tuhan, sejak beberapa hari yang lalu aku melihat dia tampak pucat. Sakit apa dia?”
“Menurut dokter dia hanya tertekan, dan tampaknya beberapa hari tidak makan.”
“Pasti karena memikirkan Suni.”
“Benar. Saya sudah mengatakan bahwa akan mencari Suni, untuk menenangkan pak Kardi. Tapi sesungguhnya saya belum tahu dimana Suni berada.”
“Gunawan pernah ketemu, disebuah toko pakaian.”
“Saya sudah kesana, tapi Suni sudah tidak bekerja disana lagi.”
“Wah. Jadi harus kemana mencarinya ?”
“Saya akan terus berusaha pak. Ini pak Kardi saya tinggalkan di rumah sakit, sepulang kerja saya mau kesana lagi.”
“Man, kalau kamu tidak keberatan, aku ikut ke rumah sakit bersama kamu ya?”
“Baiklah pak, nanti setelah kerja saya kemari lagi, lalu kita sama-sama ke rumah sakit.”
“Terimakasih banyak ya Man.”
Begitu Darman pergi, pak Marto menelpon Gunawan.
“Ada apa pak? Saya masih di kantor,” jawab Gunawan ketika bapaknya menelpon.
“Maaf le, hanya ingin memberi tahu, bahwa Kardi, bapaknya Suni masuk rumah sakit.”
“Sakit apa pak?”
“Kata Darman tadi karena mikir anaknya. Suni kan belum ditemukan.”
“Iya pak, saya karena kesibukan lupa memberi tahu. Memang Suni sudah tidak bekerja lagi di toko pakaian itu,”
“Kamu tidak tahu dia kemana ?”
“Tidak pak, pemilik toko pakaian hanya mengatakan bahwa ada yang melihat Suni pergi dengan seorang wanita cantik, dengan mobil.”
“Waduh..”
“Saya sebenarnya khawatir, tapi belum sempat mengabari bapak, soalnya pemilik perusahaan menikahkan anaknya dan kesibukan belum juga reda.”
“Ya sudah, aku takut mengganggu, hanya memberi tahu masalah Kardi saja.”
“Di rumah sakit mana pak?”
“Waduh, aku belum tahu, tapi nanti siang sehabis kerja Darman akan mengajak aku ke rumah sakit, nanti aku kabari kamu.”
“Baik pak, saya tunggu kabarnya.”
***
“Maaf,” kata Gunawan setelah selesai menerima telpon. Saat itu dia sedang berbincang dengan Yessy.
“Ada yang sakit mas?” tanya Yessy.
“Iya, kerabat kampung, dirawat dirumah sakit. Tapi belum tahu di rumah sakit mana, nanti bapak mau memberi kabar.”
“Sakit apa, sampai dirawat?”
“Belum tahu juga Yes, jadi hari ini mungkin aku akan pulang agak siang, setelah bapak memberi kabar rumah sakitnya dimana.”
“Baiklah mas, nggak apa-apa. Mungkin aku juga mau segera pulang, mampir belanja sayur dulu.”
“Wah, pengantin baru mau masak-masak nih, atau sedang belajar masak?”
Yessy tertawa.
“Tidak mas, dirumah ada pembantu yang suka masak, jadi aku akan belanja sayur.”
“Kamu sudah cari pembantu?”
“Baru hari ini mas, tadi pagi dia membuat nasi goreng, enak. Aku jadi pengin dia masak-masak buat makan aku dan mas Anto nanti.”
“Baiklah. Syukur kalau sudah ada pembantu, pekerjaan pengantin baru jadi ringan.”
“Ah, mas Gunawan bisa aja. Aku kira sama saja tuh.”
“Masak sih,” kata Gunawan yang kemudian keluar dari ruangan karena Anto yang entah dari mana kemudian memasuki ruangan. Gunawan hanya menepuk pundak Anto, lalu pergi.
“Ada apa dia?”
“Cuma ngomong soal pekerjaan. Aku juga heran mas, sama kamu. Mengapa kamu tetap tidak mau resign dari kantor lama kamu? Kan disini ada aku, jadi kita bisa bekerja sama.”
“Bagaimana mungkin aku harus resign. Biarpun aku bukan pejabat disana, tapi aku sudah merasa nyaman. Soal aku harus membantu kamu, setiap saat aku bisa datang kemari dan bisa mempelajari semuanya.”
“Ya sudah, terserah mas saja. Sekarang kita pulang dulu yuk, aku mau mampir belanja.”
“Tapi kita sudah meninggalkan rumah terlalu lama lho. Dirumah ada orang yang kita tidak tahu siapa dia dan bagaimana.”
“Perasaanku mengatakan bahwa dia bukan orang jahat.”
“Bagaimana kamu bisa seyakin itu?”
“Dari bicaranya mas. Kita lihat saja nanti. Sekarang ayo kita pulang, tapi mampir dulu ke supermarket. Aku mau belanja sayur dan lain-lain.”
“Ya sudah, terserah kamu saja, yang penting aku sudah mengingatkan.”
“Mas tadi keluar menelpon siapa?”
“Menelpon pemborong yang akan memperbaiki rumah ibu, bukankah kamu yang menyuruh?”
“Iya benar mas, kasihan ibu. Sendirian, rumahnya sudah bocor disana-sini. Mas suruh renovasi total saja sekalian, jadi dibikin bagus.”
“Baiklah, aku sudah bicara tadi.”
“Ya sudah, ayo kita pulang. Bapak sudah pulang dari tadi.”
***
“Banyak benar belanjanya,” gerutu Anto melihat isterinya belanja banyak.
“Iya, sama untuk persediaan. Ini bisa dimasukkan kulkas untuk persediaan masak selama beberapa hari.”
“Jangan salahkan aku kalau nanti sampai dirumah dia sudah kabur dengan membawa barang-barang kita.”
“Ih, kamu jahat sih mas. Jangan menilai orang sembarangan.”
“Begitu kita temukan, dia kan sudah seperti wanita nggak bener. Kamu kan ingat cara dia berpakaian?”
“Itu bukan ukuran untuk menilai tabiatnya. Dia sudah cerita semuanya. Dia hampir celaka karena menyukai pakaian minim. Pasti dia sudah kapok. Dan kalau kita tidak menemui dia, entah bagaimana nasibnya.”
“Ya sudah, terserah kamu.”
“Aku sudah memberi dia pakaian-pakaian bekas aku yang sudah tidak aku pakai. Juga hijab, dan mukena. Semoga dia menyukainya.”
“Hmh.. kita lihat saja nanti.”
“Mas, kamu ingin dimasakin apa?”
“Belilah daging, aku ingin rendang.”
“Baiklah, dirumah sudah ada daging sedikit di freezer, tapi biar aku beli lagi untuk persediaan.
***
Ketika memasuki rumahnya, Yessyta mencium sesuatu dari arah ruang makan.
“Bau apa nih, sedap.”
“Hei.. lihat dulu barang-barang kamu, dan dimana dia, masih ada nggak?”
“Iih, mas Anto jahat banget sih.”
“Lihat dulu dia.. bandel ya.. kalau dia kabur baru tahu rasa kamu.”
Yessy cemberut. Dia kurang suka cara suaminya mencurigai seseorang. Ditinggalkannya suaminya lalu dia melangkah kebelakang. Aroma sedap itu datang dari ruang makan.
Yessy membuka tudung saji dan membelalakkan matanya.
“Haaa.. harum sedap.. masakan apa ini?” teriaknya. Yessy melangkah ke dapur sambil membawa belanjaan, dan melihat Suni sedang mengelap piring-piring.
“Suni…”
“Ibu sudah datang? Saya akan menata meja untuk makan siang.”
Yessy menatap Suni yang sudah memakai baju yang tadi ditinggalkan di kamarnya.
“Tuh, kamu cantik kan dengan baju itu?”
“Terimakasih banyak bu.”
“Tunggu Suni, kamu masak apa tadi? Ini, aku baru belanja, sayur, ikan, daging, nanti kamu bisa menyimpannya di kulkas.
“Maaf bu, saya tadi membuka freezer dan melihat ada daging sepotong. Saya memasaknya sebisa saya.”
“Aduuh, kamu memang pintar Suni, kamu masak apa daging yang hanya sepotong itu?”
“Itu rendang bu, barangkali cukup kalau hanya untuk berdua ibu dan bapak.”
“Luar biasa Suni, baiklah, biar aku menata mejanya. Kamu tahu nggak, tadi pak Anto bilang ingin rendang, ee.. tahu-tahu dirumah kamu masak rendang. Hebaat.. hebat.. pantesan begitu masuk rumah aku mencium bau sedap. Tunggu, aku cuci tangan dulu, lalu akan mencicipi sedikit masakan kamu,” kata Yessy sambil melangkah ke wastafel dan mencuci tangannya.
Suni merasa lega, ternyata Yessy tidak marah. Kemudian dia membawa piring-piring bersih ke meja makan.
“Biar aku cicipin sedikit,” kata Yessy yang kemudian menyendok sedikit kuah kental rendang yang dihidangkan Suni.
“Hm.. enak.. enak sekali. Suni.. biar aku menata mejanya, tolong kamu bilang ke pak Anto, ditunggu makan, gitu.”
Suni ragu, bukankah pak Anto kurang suka sama dia? Tapi rupanya Yessy ingin agar suaminya lebih mengenal Suni sehingga tidak selalu curiga.
“Ayo, pak Anto masih ada didepan, kalau ada di kamar, ketuk saja pintunya lalu kamu ngomong dari luar.”
Suni melangkah ke depan ragu-ragu, tapi ia mendengar Anto ada di teras, rupanya sedang menelpon seseorang. Suni berhenti agak jauh, tapi dia mendengar suara Anto.
“Mengapa kamu tidak percaya? Tidak, aku tidak resign dari kantor. Iyalah, kalau aku resign kan tidak ketemu kamu lagi. Besok aku sudah masuk ke kantor. Iya.. sama.. aku juga kangen sama kamu… sudah.. sudah ya, nanti isteriku mendengarnya.. bisa kacau semuanya…mmmuaaach..”
Suni terperanjat, lalu ia cepat-cepat pergi dari situ, agak jauh, dan pura-pura baru keluar dari dalam.
***
Besok lagi ya
Alhamdulillah
ReplyDeletekalah lg dr bu Iin nihhh..
Deleteselamatt bu iin
Terima kasih mbak Tien atas tayangnya MCYT 08.
DeleteSalam hormat dan aduhaiiii dari Yogya.
Alhamdulillah mb In juara 1
DeleteWaou tayang deh MCYT 08
DeleteMksh bunda sehat selalu
ADUHAI
Selamat dik In Juara 1
DeleteMtnuwun mbk Tien
MCYB 08 sampun tayang
ADUHAI
Duh salah..... MCYT
DeleteHoree.. jeng In juaraa...
DeleteADUHAI deh
Selamat buat jeng Indah Situbondo, mal ini juara 1 dalam.menyongsong kehadiran Suni di MCYT_08.
DeleteMatur nuwun Bu Tien....
Ora sida ngantuk ngedit dulu.
Sugeng dalu salam Aduhai.
Terima kasih bu Tien,salam.sehat selalu
DeleteAlhamdulillah MCYT #8 sudah tayang
ReplyDeleteterima kasih...💕
smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
Salam aduhaiii dr Semarang 🤩,
Veni meiliana Palembang Alhamdulilah MCYT 8 Uda tayang terimakasih bu Tien🙏😍
DeleteAduhai
ReplyDeleteSelamat tayang MCYT-08 Bu Tien, semoga sehat selalu.
ReplyDeleteSalam *Aduhai*
Selamat malam
ReplyDeleteSuwun sudahbterbit MCYT 08 suwun mb Tien salam aduhai
ReplyDeletematur nuwun
ReplyDeleteMakasih Bun Tien, malam ini cerbung dah tayang gasik, ... salam seroja deh tuk semuanya
ReplyDeleteAlhamdulillah. Dah tayang MCYT 08.
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien. Salam seroja.
Cuman selisih 5 menit wis no 7 commentxa
ReplyDeleteMatur suwun bu tien ketinggalan terus.. Salam aduhay....
ReplyDeleteLariiii lebih cepat ibu Sri
DeleteADUHAI
Matur nuwun bu Tien.
ReplyDeleteLama nggak komen pak Samiadi.
DeleteADUHAI
Injih matur nuwun ibu Tien. Salam Aduhai.
DeleteWis no 15 bukan no 7 adyiiik tenan cepet ya yg commment
ReplyDeleteAlhamdulillah,maturnuwun bunda Tien sehat sll❤️❤️❤️❤️
ReplyDeleteSelamat malam semuanya.... Selamat menikmati MCYT #08atur nuwun b Tien
ReplyDeleteSalam sehat dari REWWIN 🌿
Selamat Bunda Tien...
ReplyDeleteSalam sehat...
Terima kasih sudah terbit
Alhamdulilah sampun tayang, smoga mbak Tien tetep sehat injih, salam aduhaai dari Cibubur
ReplyDeleteSalam ADUHAI JENG Sis
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Terimakasih bu Tien, MCYT_08 sudah terbit dan tayang walau tidak segasik kemarin.
DeleteOwh.....ternyata Anto sdh punya "demenan" teganya....teganya....
Pantesan gak mau disuruh resign, ternyata bukan karena tanggung jawab pekerjaan ya....tetapi ada TTM-nya disana.....Waduhhhhhh.
Diberitahu nggak ya Yessy.
Salam Aduhai dari Kakek Habi, Bandung.
Malam ini 100% tidak ada yang perlu di koreksi, Mataku memberi signal ngak ada kesalahan ketik malam ini.
DeleteSekali lagi selamat malam - Aduhai terus dan salam SEROJA.
Sudah di edit langsung setwlah saya koreksi kung...hanya ada 3 koreksi 🙏
DeleteTerima kasih jeng Tien ,,selamat malam,,,semoga selalu sehat salam aduhaii
ReplyDeleteSalamsehat dan ADUHAI Uti
Deletewadoooooh Anto punya gebetan...hmmmm...
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
ReplyDeleteSalam sehat dan A D U H A I
Sehat dan ADUHAI ibu Salamah
DeleteMakasiih mbak Tien mcyt 08nya..
ReplyDeleteWadoooh...anto ga bener niii..
Feeling bapaknya yessy benar..
Suniii ndang balio kampung sik..tilik bapakmu...mesakno kangen..
Makin seru mbak Tien..tiba2 besok lagi...padahal besok libur ya..hehehe...
Salam sehat dan aduhaii mbak Tien..🙏🥰
Sehat dan ADUHAI jeng Maria
DeleteKasihan yessy ya orang baik jatuh cinta dgn org yg salah punya selingkuhan lagi ini pembelajaran dri ibu tien macam2 sifat orang yg culas dan tidak amanah pantesan diaxa dyok suci vuriga dgn orang lain yg menilai sifat orang lain culas jahat ternyata dirixa culas jahat berkhianatyo
ReplyDeleteADUHAI pak Muhadjir
DeleteWaahh..waahh..kacau ni si Anto😈
ReplyDeleteKacau balau..
DeleteADUHAI kan?
Suwun MCYTsudah tayang...crita nya makin seru...makin asyik...sukses mb Tien...salam aduhai
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteADUHAI ibu Alian
DeleteSalam seru dan ADUHAI jeng Atiek
ReplyDeleteTernyata pak Anto punya pacar lagi nih,aduhaiii mbak Tien pinter bawa cerbungnya bikin pembaca tambah penasaran nih.
ReplyDeleteTks mbak Tien salam aduhai dari Tegal.
ADUHAI jeng Neni
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien-ku, mcyt08 sudah tayang.
ReplyDeleteTernyata ada orang ketiga diantara Anto dan Yessi. Bakal makin rumit keadaan, dan tentunya makin aduhai.
Mungkin Anto termasuk play boy...?
Terus pak Murti kok pilih Gunawan sebagai pewaris (?). Sudah tepatkah ... atau ... tidak anaknya?
Suni tampaknya juga rindu pada ayahnya, makanya segera saja pulang karena ayahmu sakit.
Sangat menunggu kelanjutan dari cerita ini.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.
ADUHAI mas Latief
DeleteWow keren banget.. Trm.kasih bu Tien MCYT tayang lebih awal...
ReplyDeleteAduh ternyata pak Murti benar bahwa Anto bkn pilihan yg tepat...kasihan Yessy ketulasn cintanya diabaikan Anto
Trm.kasih bu Tien... Slam sehat dan selalu aduhai
Keren dan ADUHAI jeng Winarni
DeleteKalo tayang tapi larut malam, Angophai ... maaf bu tien :)
DeleteMatursuwun Bu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah Eps 08 salam Sehat utk Bu Tien. Sepertinya Anto ada hubungan dengan teman sekantornya.. kasihan Yessy. 😂😂😂
ReplyDeleteKasihan tapi ADUHAI pak Indriyanto
DeleteAduahi....ternyata Rudianto laki2 jahat yang hanya mau menikmati kekayaan Yessy....untung pak Murti waspada dan merasa tidak percaya dengan menantunya....ada 2 orang dalam 1 rumah yang berhubungam dengan Gunawan....penasaran...kita tunggu apakah Suni mengatakan pada Yessy tentang percakapan telp tuan muda yang tidak menyukainya....maturnuwun mbak Tien...salam sehat dr Situbondo
ReplyDeleteSami2. Salam sehat dan ADUHAI jeng In
DeleteNjih Bunda,, lagu Bintang kehidupan siap saya edit untuk ost MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 🙏🙏🙏
DeleteAyoooo ,,,semua penggemar Cerbung Tien Kumalasari,, di tunggu komennya,, jangan lupa kasih nama,,, semoga terpilih komen yang direply oleh Bunda Tien,,, asik lho ada videonya,,
DeleteAsyik Rinto..ADUHAI
DeleteIya Rinta aku ni sll komen....
Deletejuga sring di reply bunda Tien...
Tinggal nunggu piagamnya nih..
He he he.....
Aduuuh...... Rinta Babaran
DeleteMatur nuwun bu Tien sampun tayang MCYT 08.
ReplyDeleteMakin seru...mugi bu Tien tansah sehat
Salam aduhai dari Tangsel
Aamiin. Salam ADUHAI IBU Moedjiati
DeleteAduhai mbak Tien chayank...
ReplyDeleteSemakin seru dan menarik...
ADUHAI juga jeng Anie
DeleteTerimakasih... Mbak tien... Smg sehat selalu terus berkarya ditunggu jalinan cinta Yessy
ReplyDeleteBaiklah jeng Nanik.
DeleteADUHAI
TERIMA KASIH Bunda Tien untuk MCYT-nya, yg langsung diborong 2 episode kemarin dan juga 1 malam ini.
ReplyDeletePadahal keberadaan Suni sudah deket banget dengan Gunawan, tapi kalo cepet ketemu, gak seru soalnya bisa cepet tamat ceritanya.. Hehehehe.. Dan semoga Suni yg jujur tidak di fitnah oleh Anto karena menutupi selingkuh-nya.
Yessy.... Semoga ketulusan hati-mu mencintai Anto yang hanya memanfaatkan-mu, mendapat balasan baik dari Gusti ALLAH.
Semoga Pak Kardi bisa lekas sembuh. Kasihan Suni kalo sampe ada apa-apanya Pak Kardi (walaupun sakitnya karena ulah Suni).
Bunda Tien, kami ikut mendoakan semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat, biar bisa terus berkarya dan menghibur pecinta karya Bunda - semua. Sekali lagi, TERIMA KASIH ya, Bunda...
Aamiin, terimakasih kembali Rinjani
DeleteSalam ADUHAI yaa
Saat baru mulai baca episode ini saya sdh menduga alasan Anto ndak mau resign dari kantornya itu karena dia punya sesuatu.
ReplyDeleteTernyata benar dia punya pacar di kantornya...
Sepertinya Anto tidak cukup dg satu atau dua parempuan saja.
Tidakkah Yessyta menyadarinya...
Bukalah mata batin kamu Yessyta....
Cinta membuatmu buta mata hati kamu.
Kasihan Yessyta cintanya tulus thd suaminya, tapi dibalas dg hal hal yg tidak semestinya.
Akankah Anto juga tertarik pada Suni nantinya...
Tungguin episode berikutnya....
Trimakasih bunda...
Salam sehat dan aduhaii dari Bojonegoro.
Salam sehat dan ADUHAI jeng Wiwik
DeleteKoment episode slanjutnya bu wiwik gak takut kliru nunul huruf l pd g, bojoneGoro. Waduhai ...
DeleteItu kan Anto bojone Yessyta to mas Danar....
DeleteOjo pingin lho... hi hi hi...
salam sehat selalu bu Tien
ReplyDeleteSalam ADUHAI pak Haryono
DeleteWadduh...kucing garong nih si Anto. Selamatkan Yessita dari cengkeraman Anto..yg sepertinya cuma mau harta Yessita. Makasih mba Tien .
ReplyDeleteSalam aduhai
ADUHAI jeng Sul
DeleteAduhia Malam Bu Tienn,sdh hadir MCYT 8,salam sehat dan tambah ramai .ooo ternyata Anto punya pacar..tebakan ortu Yessy benar ..ooo pantesan gak mau berhenti dr kantor lama...jahat Anto yaa semoga Huni yg baik akan beri tahu ini secepatnya ..tp besok Off seperti biasanya ..he he slamat tidur ...
ReplyDeleteSelamat bangun tidur jeng Yanti
DeleteADUHAI
Nuhun ibu Tien ..sehat selalu yaa saling mendoa kan ..Aamiin ...semangat ..malam ini off ya bun ...salam sehat selalu ..makasih bun
DeleteMCYT 8.
ReplyDeleteSuni terkejut karena Secara tidak sengaja mendengar percakapan telepon Anto (suami Yessy).
Salam aduhai. Sehat dan semangat ya mbak Tien. Terima kasih.
MCYT 8
ReplyDeleteSecara tidak sengaja mendengar percakapan telepon Anto membuat Suni sangat terkejut. Ternyata tuan nya menelpon seseorang.
Salam sehat dan terima kasih mbak Tien
Salam sehat dan sangat ADUHAI ibu Imah
DeleteAlhamdulillah, akhirnya munculnya juga.....makasih Bu Tien, nunggunya sampai ketiduran 😊
ReplyDeleteSekarang udah bangun kan Prim?
DeleteADUHAI deh
Eeeh...sontoloyo...ternyata benar firasat pak Murti ,yessy salah memilih suami..anto pasti hanya memanfaatkan yessy demi harta...duuh penasaran bunda kami tunggu kelanjutan kisahnya Yessy...
ReplyDeleteSemoga Yessy segera tahu kalau suaminya selingkuh..hadeww hhhh ..gemes ..hahaha...baper sendiri..
Salam sehat selalu dari Malang bunda dan tak lupa selalu ADUHAI..
Sehat dan selalu ADUHAI jeng Lina
DeleteWaduh blm apa2 RUDI tyt msh berhub dg wanita lain... pantesan tdk mau resign... Smg Yessi segera tahu..jgn smp Yessy dan Suni jd korban kebusukann Anto... Gunawan apakah hrs menerima Yessy stlh ditinggal Rudianto?? Ditunggu eps selanjutnyaq mb Tien.. Senin mlm ya? Slm seroja sll🤗
ReplyDeleteSeroja dan ADUHAI jeng Sapti
DeleteAlhamdulillah MCYT Eps 08 sudah tayang, matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSemoga mbak Tien tetap sehat, bahagia bersama keluarga dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Salam sehat hangat dan ADUHAI mas Dudut
ReplyDeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien MCYT 08,, Mantab👍
Naluri orang tua ternyata benar bahwa Anto tdk bisa dipercaya,,
Anto tdk mau keluar rupanya msh Ada kekasih nya....
Pak Murti & Pak Marto seperti nya sdh berjodoh ,,Yessy & Gunawan Aduhaaii banget 👍👍👍
SEHAT WAL'AFIAT SEMUA YA BU TIEN
Salam ADUHAAII bu Tien, matur nuwun 🙏🌿🌸🌿
Salam ADUHAI Mbh put Ika
DeletePagiii mba tien.. Methari minggu.. Aduh2 antooo itu ternyata punya wanita idaman lain.. Smgaja dia sadar akan keslhnnya.. Slmseroja dan aduhai y mba tien.. 🥰🥰
ReplyDeleteFarida, ADUHAI dan seroja
DeleteMCYT semakin mbuat penasaran...asyik bu Tien...q setia menunggu lanjutannya...
ReplyDeleteSalam sehat, hangat dan jg ADUHAI...🙏
Salam sehat dan ADUHAI Yuka
DeleteAduuuh anto ... Untung bukan merianto xixixi, salam aduhai banget mbak tien
ReplyDeleteADUHAI banget pak Merianto, untung bukan anda. ADUHAI dong
DeleteYa, untung pak merianto gak meri sama si anto rudianto yang beruntung dapat wanita dan banda. Aduhai ...
DeleteHahaha
DeleteWadhuh..Anto koq ada wil ya.. sepertinya menikahi Yessy hanya mau nunut...nunut mulyo..Semoga aman damai kehidupan pengantin baru..asmiin
ReplyDeleteBoleh dong nunut mulyo
DeleteADUHAI jeng Noor
Aduhai bu tien
DeleteBoleh ya, nunut maca
Duh...aduh, smg semuanya baik. Becik ketitik, ala ketara
ReplyDeleteSalam sehat sll mbak Tien. A D U H A I...
Sehat ibu Umi
ReplyDeleteADUHAI
Terimakasih bunda Tien MCYT 8 telah hadir ,wah orang yang tak tahu diuntung (Anto ) sudah dapat istri cantik juga kaya ,masih bermain hati dengan yang lain ,aduhai ternyata jalan pikiran orang tua jauuh lebih tepat ,sehat selalu bunda Tien bersama keluarga
ReplyDeleteSehat danADUHAI jeng Werdi
ReplyDeleteMaturnuwun bunda Tien MCYT08 telah hadir..maaf baca nya terlambat y bun..🙏
ReplyDeleteSehat selalu kagem bunda, dan selalu ADUHAI
Pantesan si Anto tdk mau resign dari kantor lamanya... lha wong punya cem ceman di ktr lamanya jee...
ReplyDeleteOrng tdk tau diuntung ... punya istri cantik tajir pula...
Padahal rmh mertua mau direnov, krng apa coba....
Dasar Anto tak tau diri.... jd nggleleng
Salam sehat mb Tien ADUHAI..... 🙏
Yangtie.. sehat dan ADUHAI ya..
DeleteMbak Tien, maturnuwun kisah si Suni sudah muncul lagi.
ReplyDeleteHmmm...feelingku benar, bahwa Rudianto alias Anto itu tidak beres. Yessyta diduakan. Hati-hati, dia juga nampaknya akan moroti harta juga. Yessy, sebaiknya kamu dengan Gunawan saja, yang bertanggungjawab dan berbakti pada psk Murtiyoso, ayah Yessyta. Tapi, itulah hidup. Jalan yang baik, kadang tidak dilihat sebagai kebaikan. Sebaliknya, jalan sesat seringkali menyilaukan mata hingga menjerumuskan orang.
Semoga Yessyta yang baik, Suni yang bertobat, menemukan kebahagiaan. Suni, percayalah pada hati nuranimu, karena hati nurani tak pernah keliru. Pulanglah pada bapakmu..
Aduhai tenan, belum-belum aku sudah termehek-mehek mbak Tien
Hehee.. jeng Iyeng.. jangan termehek-mehek dong. ADUHAI saja ya..
DeleteBu iyeng tdk hanya termehek, jg gedrug-gedrug aduhai :)
DeleteKasihan Yessy ternyata diduakan sama Gunawan y sdh mulai kelihatan gelagat sifat jahatnya sama Suny selalu curiga dan Suny lah orang yg pertama dengar walau lwt telp gelagat yg mencurigan.
ReplyDeleteYesy yg begitu percaya dg suaminya karena cintanya namun mau diduakan.
Alhamdulilah walau suka cary over untuk membaca nanun selalu bisa mengikuti goresan pena yg diuntai dalam cerita apik, menegangkan dan yg mesti selalu tdk sabar menunggu kelanjutan nya.
Matur nuwun Bunda Tien sehat selalu dan salam ADUHAI.
Anto jangan keliru Gunawan dong.. nanti ADUHAI,bagaimana
DeleteTernyata salah yg suami Yesy Anto kok y lupa Gunawan yg saya coment. 🙏🙏🙏
ReplyDeleteSmoga gak lupa suami sendiri :)
Delete#nama
DeleteAnto... oh Anto... ternyata.. nyatater kamu selingkuh ya. Jangan 2 kamu cuma menginginkan hartanya Yessyta ya. Dasaaarrrre...
ReplyDeleteDitunggu lanjutannya Mbak Tien. Matur nuwun Salam sehat yg ADUHAI selalu buat Mbak Tien
Malam ini libur njih Bu Tien??? 🙏🙏🙏
ReplyDeleteLibur pak Indriyanto.
DeleteBesok lagi ya
Hari minggu diganti dgn baca koment pembaca. Seru jg lo pak
ReplyDeleteBu Tien pa kabar?
ReplyDeleteSmoga sehat selalu yaaa.. Sehat tuk smua kluarga bu tien.
Barakallah ya bu..
(Edisi kangen da brp hari ga komen)
Salam aduhai..
Aku juga kangen lho kalau nggak baca komen. ADUHAI Putri
DeleteHari ini libur Minggu Libur lho jangan ditungguin, silahkan tidur gasik, besuk puasa sunah Senin..
ReplyDeleteMesakke men kowe nduk Yessy, salah pilih bojo..... wis dikrenahke bapakmu kok mbok lirwake.......
Selak kepingin ngerti tutuge.....pinisirin.....
Bu Tien sih.....aku dadi melu melow........ Anto..oh Anto... kebangeten kowe le..
Digadang bisa membahagiakan Yessy.... kok mbok larakna atine......
Edisi penasaran....
Penasaran dan ADUHAI , Kakek
DeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur swun bun...
Mugi2 tansah wilujeng sedoyonipun....
ReplyDeleteBu Tien, semoga sehat selalu.
Salam *Aduhai*
Kayaknya mba Tien g tayang y mlm ini.. Drimlm smp pgi sy ngintip blm muncul jg.. Semogamba Tien sehaat y.. 🥰🥰
ReplyDeleteSekarang kalau Minggu libur ya..
DeleteADUHAI Farida
Astaghfirullah....kasihan Yessy,salah memilih suami...Anto sbg suami yg begitu dicintai Yessy, ternyata punya selingkuhan di kantornya yg lama..makanya Anto tfk mau resign, takut nggak ketemu selingkuhannya. Semoga segera terbongkar kejahatan Anto yg telah menipu Yessy. Maturnuwun Bu Tien, selalu membuat penasaran untuk menunggu kelanjutannya. Semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI pak Mashudi
DeleteAduhai Bu Tien kenapa jadi begini,ternyata kesrakahan,kecurigaan dan perselingkuhan😀😀😀mantaplah asik2 rame nih ,suwun Bu Sehat selalu🙏🙏🙏💐❤
ReplyDeleteADUHAI ARI..Mengapa jadi begini
ReplyDelete.. hahaa
salam kenal mb tien..��
ReplyDeleteJam 21.00 kok belum muncul yaaa?
ReplyDeleteSemoga bu Tien selalu SEHAT dan SEMANGAT
salam ADUHAI dari Bumi Nusakambangan
Alhamdulillah....sambil nunggu...crita nya makin asyik....salam aduhai
ReplyDeleteOo. Anto punya selingkuhan kah?
ReplyDeleteJangan2 waktu anto telp yg katanya mau rehab rumah ibunya itu ...ternyata untuk selingkuhannya
Selamat tayang MCYT-09
ReplyDeleteBu Tien, semoga sehat selalu.
Salam *Aduhai*
Sudah lewat jam 10 tapi belum tayang juga. Mudah²an mbak Tien sehat² saja.
ReplyDeleteSepertinya MCT-09 tidak tayang malam ini.
ReplyDeleteTp bisa saja mlm yaa.semoga bu Tien sehat..Aamiin semangat .tidur dulu
ReplyDeleteWah..smpe dibelokin buka2 fb..udh mulai ngantuk..ngintip blm dtg jg..
ReplyDeleteMaaf mbak Tien mngkin besok br baca yaaa...semoga mbak Tien selalu sehat..
Salam aduhaiii...🥰⚘
Aduhai mata sdh 5 Watt kok blm nongol jg nih mbak Tien?
ReplyDeleteTunggu2 kelanjutan cerbung ..salam ADUHAI bu Tien semoga sehat selalu
ReplyDeleteBu Tien semoga selalu sehat ya...
ReplyDeletekm selalu setia menunggu cerbung bu Tien...
dah beberapa kali ngintip blm tayang cerbung yg membuat penasaran...
Terimakasih bu Tien atas semua cerbungnya
salam Aduhaaiiii
Sabaaar.. menunggu hadirnya MCYT 09 tayang...
ReplyDeleteTerima kasih, Bu Tien. Salam sehat selalu dari Jakarta.
ReplyDeleteMau baca episod 2 tapi ga keluar aj yaaa... 😅
ReplyDelete