Saturday, May 15, 2021

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 02

MENGAIS CINTA YANG TERSERAK  02

(Tien Kumalasari)

 

Yessyta menundukkan wajahnya. Ia tak mengira ayahnya menatapnya seakan sangat marah mendengar jawabannya.

“Coba katakan sekali lagi, bahwa kamu menolak perintah bapak,” kata pak Murti masih dengan tatapan tajam.

“Bapak, Yessy belum pernah melihat bapak seakan memaksakan kehendak, apalagi ini soal perjodohan,” kata Yessy pelan, sedikit merasa takut.

“Kamu kan tahu bahwa setiap orang tua selalu memilihkan yang terbaik untuk anaknya?”

“Tapi ini soal jodoh, pak. Yessy tak akan menikah dengan seseorang yang tidak Yessy cintai.”

“Cinta itu apa? Kamu bukan lagi seorang gadis remaja yang selalu menurutkan kata hati dan berpegang kepada sesuatu dengan nama ‘cinta’. Apa cinta itu sebetulnya? Suka karena dia tampan, dia pintar merayu, dia sangat romantis. Dan kamu harus tahu bahwa itu bukan sesuatu yang selalu baik.”

“Tapi pak, sungguh saya tidak bisa menerimanya. Mas Gunawan hanya saya anggap sebagai saudara tua saya.”

“Jangan bodoh ! Dia akan bisa melindungi kamu dengan baik, sehingga nanti ketika sudah saatnya bapak harus meninggalkan kamu, bapak bisa menutup mata dengan tenang.”

“Bapak jangan berkata begitu. Bapak masih akan lama bersama Yessy,” kata Yessita dengan mata berkaca-kaca.

“Bapak sudah tua dan lelah,” kata pak Murti sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

Yessy berdiri, lalu duduk disamping ayahnya, bersandar pada bahunya yang kokoh.

“Yessy sangat mencintai bapak, Yessy akan selalu melakukan apa yang bapak inginkan, tapi janganlah soal jodoh. Maaf pak.”

“Mengapa? Kurang apakah Gunawan? Dia baik, dia tampan, dia menarik, dia pintar dan cerdas.”

“Yessy sudah punya pilihan,” kata Yessy lirih, sungguh dengan perasaan tahut-takut. Tapi ia masih tetap bersandar pada bahu ayahnya.

Pak Murti mengangkat wajahnya, menatap anak gadisnya lekat-lekat.

“Kamu sudah punya pilihan? Bapak tak pernah melihat kamu sedang bersama seorang laki-lakipun. Apa kamu tidak pernah mengajaknya ke rumah?”

“Dia orang yang sederhana. Belum berani datang kerumah karena merasa dirinya hanya seorang pegawai di sebuah perusahaan swasta. Bukan pejabat atau pimpinan.”

“Mengapa takut? Seorang laki-laki tidak akan merasa takut dalam memperjuangkan cintanya.”

“Bukan takut, hanya minder.”

“Itu perilaku seseorang yang penakut.”

“Tapi dia baik.”

“Kamu mencintai dia?” kata pak Murti dengan suara yang lebih rendah. Barangkali amarahnya sudah berkurang.

“Yessyta mencintai dia. “

“Cinta, atau karena kasihan karena dia bukan seorang pejabat atau seseorang yang memiliki kedudukan?”

“Bukan bapak. Yessy sungguh mencintai dia.”

“Apa yang membuat kamu jatuh cinta sama dia?”

“Dia baik.. rendah hati.”

“Apakah dia berani datang kemari untuk melamar kamu?”

Yessy mengangkat tubuhnya, menatap ayahnya dengan penuh harap.

“Bagaimana ?” lanjut pak Murti.

“Bapak ijinkan seandainya dia melamar Yessy?”

Pak Murti menghela nafas panjang. Baginya, Gunawan adalah yang terbaik. Dia berharap banyak atas dia. Ya bisa mengemudikan perusahaan, ya bisa menjadi pelindung bagi anak semata wayangnya. Tapi kalau Yessyta menolak, apa yang harus dikatakannya? Pak Murti bukan seorang diktator ataupun otoriter. Ia akan mengalah ketika merasa bahwa tindakannya  salah.

“Bapak ingin ketemu dia. Bapak harus yakin apakah dia memang baik untuk puteriku.”

Yessyta memeluk ayahnya erat, dan tersedu didadanya.

Bukankah kebahagiaan seorang anak juga akan menjadi kebahagiaan orang tua?

“Sebelum ibumu pergi, dia minta agar aku selalu menjagamu dan membuat kamu bahagia,” kata pak Murti sambil mengelus kepala anaknya.

Yessy masih terisak didada ayahnya.

“Maka aku tidak akan memaksa kamu, asalkan kamu bahagia. Pilih yang terbaik untuk hidup kamu.”

“Terimakasih bapak, aku sayang bapak.”

“Kapan kamu akan membawa dia kemari untuk bertemu bapak?”

“Secepatnya bapak.”

“Temui dulu Gunawan dan meminta maaf, karena bapak pernah membicarakannya tentang perjodohan ini.”

Yessyta mengangguk, sambil mengusap air matanya,

***

Hari itu Gunawan mengerjakan semua tugasnya dengan bersemangat. Gara-gara pembicaraan pak Murti tentang akan dijodohkanya dirinya dengan Yessy, membuat wajah Yessy yang cantik selalu membayang di pelupuk matanya. Hal yang semula tak pernah dibayangkannya, lalu tiba-tiba menjadikan angannya membubung. Siapa yang akan menolak gadis secantik dan sepintar Yessy? Dan tiba-tiba Gunawan merasa bahwa dia telah jatuh cinta.

Begitu saat istirahat tiba, Gunawan tak segera beranjak dari tempat duduknya. Ia menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya, memejamkan matanya dan membiarkan wajah Yessy menari-nari disana.

Yessyta yang tiba-tiba sudah berada didepan meja kerjanya, menatap wajah Gunawan yang sedang memejamkan matanya, sedangkan bibirnya menyunggingkan senyuman.

“Mas Gun,” Yessy memanggilnya lembut, dan itu cukup membuat Gunawan hampir melompat dari tempat duduknya.

Ia membelalakkan matanya, menatap Yessy yang memandangnya sambil tersenyum lucu.

“Mas Gun lelah ya? Sampai ketiduran?”

“Eh.. iy.. iya sih, aku ketiduran. Maaf. Ad.. ada yang bisa aku bantu?”

“Tidak, aku hanya ingin agar mas Gunawan menemani aku makan,” kata Yessy sambil duduk didepan Gunawan.

“Oh..eh.. iya.. iya baiklah..”

“Mas Gunawan bangun dulu ah, kayaknya masih setengah mimpi begitu. Ini, minum dulu, agar sadar bahwa mas Gun sudah bangun,” kata Yessy sambil mengangsurkan gelas minum Gunawan.

Gunawan meraihnya, dan meminumnya seteguk. Lalu ia memang merasa lebih tenang.

“Sudah benar-benar bangun?”

Sekarang Gunawan bisa mengembangkan tawanya. Lucu aja melihat gadis yang dibayangkannya, lalu tiba-tiba sudah ada dihadapannya. Mengajaknya makan pula.

“Sudah. Eh, Yes, tadi ngomong apa?”

“Minta agar mas Gunawan menemani aku makan. Maukah ?”

“Iy.. iya, baiklah, tentu saja.”

Mereka sudah sering makan siang bersama, baik bersama pak Murti ataupun hanya berdua bersama Yessy. Tapi kali itu Gunawan menanggapinya dengan dada berdegup lebih kencang.

Gunawan berdiri, lalu berjalan berjajar keluar dari ruangan. Entah mengapa, perasaannya terhadap Yessy sudah berubah. Seperti ada umpan yang dilemparkan pak Murti kemarin siang, lalu Gunawan melahapnya dengan nikmat. Ia bermimpi telah benar-benar bersanding dengan bidadari yang cantik tiada tara.

Pasti pak Murti telah berbicara dengan Yessy tentang perjodohan itu, dan melihat sikap manisnya pastilah Yessy tak akan menolaknya. Ia lupa bahwa Yessy selalu bersikap manis kepada siapa saja.

***

Sambil menyetir mobil, Gunawan sebentar-sebentar melirik kearah spion, untuk meyakinkan dirinya bahwa dia memang cukup ganteng untuk bersanding dengan Yessyta.

“Makan dimana kita mas?”

“Dimana ya, terserah kamu saja, aku makan apapun suka kok.”

“Ke rumah makan yang ada masakan Jawa ya mas.”

“Baiklah, tuan puteri..”

Lalu Gunawan membelokkan mobilnya ke arah Nonongan. Sebelum perempatan ada rumah makan yang pernah mereka singgahi, dan tampaknya Yessy suka.

“Nonongan ya?”

“Terserah mas Gun saja, yang penting enak. Kalau bisa jangan ke restoran yang ramai pengunjung lah,” kata Yessy, dan Gunawan semakin berdebar. Tampaknya Yessy tak ingin terganggu dalam kebersamaannya siang ini. Diam-diam ia berjanji akan melakukan sesuatu untuk membuat suasanya menjadi romantis. Hm.. apa ya, oh ya, bunga. Seandainya ada penjual bunga yang terlewati. Lalu Gunawan menoleh kekanan dan kekiri jalan. Bodoh, dia ingin membuat kejutan yang manis. Kalaupun dia akan membeli bunga, jangan sampai Yessy melihatnya terlebih dulu, kan ? Gunawan berpikir tentang bunga itu disepanjang perjalanannya ke arah rumah makan.

“Aku baru ingat mas, nanti setelah makan, lewat Pasar Nongko ya?”

“Ngapain ?”

“Temanku bilang, kemarin disana banyak dijual tanaman bunga-bunga mawar yang cantik.”

“Mau beli tanaman mawar?”

“Iya, aku sangat suka mawar.”

Gunawan tersenyum dalam hati. Ia menemukan cara untuk melakukan hal yang romantis dengan seikat bunga mawar. Tapi ia belum menemukan cara untuk mendapatkan bunga itu disaat mereka sedang makan siang.

***

“Bude, aku bawakan bude oleh-oleh,” kata Suni siang itu dan langsung masuk ke rumah bu Marto.

“Ya ampun Suni, kaget aku..” kata bu Marto yang sedang menata makan siang dimeja.
Lalu bu Marto menatap Suni yang siang itu tampak berpenampilan beda.

“Ini kamu Suni ?”

“Benar bude, masa sih bude tidak mengenali Suni?”

“Ini bukan seperti kamu. Cara kamu berpakaian sangat berbeda. Ini baju apa, dada kamu nyaris kelihatan. Dan rok bawahan kamu juga terlalu pendek,” tegur bu Marto tak suka.

Tapi Suni hanya tertawa.

“Ini baju gadis-gadis kota bude.”

“Aduuh, mengapa kamu meniru pakaian gadis-gadis kota yang seronok begitu? Banyak gadis-gadis kota berpakaian sopan, dan tampak cantik.”

“Tidak apa-apa bude, Suni ingin berbeda. Oh ya bude, ini oleh-oleh buat bude,” kata Suni sambil mengulurkan sebuah bungkusan.

“Ini apa?”

“Itu roti bude, enak sekali. Pasti nanti pakde juga akan suka.”

“Kamu itu darimana, kok oleh-olehnya roti seperti ini?”

”Itu juga roti kesukaan orang-orang kota bude, isinya keju.”

“Aduh..”

“Kok aduh sih bude. Enak.. coba deh bude cicipin.”

“Bude itu asli orang desa, nggak doyan keju.”

“Uuh, ya sudah, saya bawa saja lagi, besok Suni ganti dengan gethuk ya bude.”

“Ya, terserah kamu saja.”

“Saya pamit dulu ya bude, ini tadi dari kota langsung mampir. Kirain bude akan suka.”

“Maaf ya nduk, dari pada nggak kemakan. Pakdemu juga pasti kurang suka. Jadi baguslah, bawa kembali saja.”

“Saya mau sekalian pamit bude, sampai lupa ngomong.”

“Pamit kemana ?”

“Minggu depan Suni sudah mendapat pekerjaan di kota.”

“O, kamu mau bekerja di kota?”

“Iya bude, memang sih cuma jadi pegawe toko, yang kerjaannya disuruh-suruh, tapi Suni suka tinggal dikota, rame, semuanya serba bagus.”

“Apa kamu sudah ijin sama bapakmu? Nanti kalau kamu tinggal, bapakmu sama siapa?”

“Ya banyak bude, kan tetangga kiri kanan pasti pada mau menemani bapak. Saya juga sudah janji akan sering pulang.”

“Ya sudah, hati-hati ya, jauh dari orang tua, jangan sampai terjerumus kedalam perilaku yang tidak baik. Selalulah ingat akan Allah, dan jangan lupa ngibadah, karena ibadah itu menjauhkan kita dari perbuatan dosa.”

“Iya bude, aduh.. bude ini seperti bapakku saja.. “

“Semua orang tua akan mengatakan hal yang sama nduk. Itu penting untuk bekal kamu dalam melangkah.”

“Iya.. iya. Ya sudah bude, Suni pamit dulu. Besok pagi Suni kirimin gethuk buat bude sama pakde,” kata Suni sambil menjauh.

Bu Marto geleng-geleng kepala. Ia benar-benar tak suka melihat penampilan Suni yang berubah. Berpakaian sok orang-orang modern, lupa pada asal usulnya.

“Semoga kamu tidak salah melangkah,” gumamnya sambil melanjutkan pekerjaannya menata meja untuk makan siang.

“Itu tadi Suni kan?” kata pak Marto yang tiba-tiba sudah ada didekat isterinya, lalu duduk di kursi makan.

“Iya, Suni,  membawakan roti keju, aku tidak suka, lalu dibawanya kembali.”

“Kok pakaiannya seperti itu? Tadi aku hanya melihat sekilas.”

“Dia pengin jadi orang kota.”

“Oh. Boleh saja sih, asal jangan sampai melupakan adat dan budaya kita. Pakaian atasnya melorot ke bawah, pakaian bawahnya nangkring ke atas.”

“Sudah, biarin saja pak, ayo kita makan, agak kesiangan aku masaknya.”

“Nggak apa-apa bu, nggak usah dipaksakan, sekuatnya saja, semampunya.”

Ketika sedang makan itulah tiba-tiba terdengar suara memanggil.

“Kang.. kang Marto..”

“Itu suara bapaknya Suni,” kata bu Marto.

“Di.. masuk saja Di..” teriak pak Marto.

Langkah mendekat terdengar, dan pak Kardi, bapaknya Suni muncul.

“Ayo sini, makan sekalian Di.”

“Nggak yu, aku sudah makan. Biar aku duduk disini saja.”

“Jangan, nggak boleh menolak rejeki, duduklah, aku ambilkan piring. Biar sedikit, asal jangan menolak,” kata bu Marto sambil mengambil lagi sebuah piring dan sendok, lalu diletakkannya didepan pak Kardi.

“Aku sebenarnya sudah makan, Suni membawa oleh-oleh makanan dari kota.”

“Nggak apa-apa, ayolah sedikit saja.”

“Aku makan sayurnya saja yu.”

“Ya sudah, terserah kamu saja.”

“Ada apa, kok tumben siang-siang datang kemari.”

“Dari sawah, pulang makan lalu datang kemari. Begini kang, apa benar kang Marto mau mengambil Suni sebagai menantu?” tanya pak Kardi mengejutkan keduanya.

“Siapa yang bilang Di?”

“Suni yang bilang. Dia nekat mau bekerja di kota supaya dekat dengan Gunawan, karena kang Marto sudah setuju Suni dipersunting Gunawan.”

“Anakmu itu ternyata tidak mengerti juga. Dia bilang waktu kecil pernah saling dekat, main dan jalan bersama. Suni mengira Gunawan benar-benar suka sama dia. Tapi itu kan permainan masa kecil. Aku sudah bilang, lupakan saja, Gunawan belum ingin punya isteri, dan Gunawan juga bilang agar Suni melupakan dirinya. Kok Suni nekat. Nanti kalau ternyata Gunawan benar-benar menolak apa tidak membuat kecewa?”

“Walah yu, memang Suni itu sukanya nekat. Sebagai perempuan dia kan harus punya malu,” keluh pak Kardi.

“Nanti coba kamu beri lagi pengertian. Gunawan bilang tidak suka dan belum memikirkan isteri kok.”

***

Gunawan memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah makan.

“Aku suka rumah makan ini. Aku mau minum es kopyor,” kata Yessy sambil turun.

Gunawan tersenyum. Sambil berjalan memasuki rumah makan itu, Gunawan mencari-cari, barangkali ada penjual bunga disekitar rumah makan ini.

“Ayo mas, lagi ngelihatin apa sih?” tanya Yessy ketika melihat Gunawan menoleh kesana-kemari.

“Nggak.. nggak ada…” katanya sambil mengikuti Yessy melangkah masuk.

“Agak ke sudut sana ya mas..  supaya nggak terganggu,” kata Yessy sambil menuju kearah yang ditunjuk. Gunawan mengikuti dibelakangnya.

Berdebar hati Gunawan. Rupanya Yessy benar-benar akan berbicara serius tentang hubungan yang akan mereka jalani. Aneh juga, biasanya kaum perempuan yang berdebar ketika sedang bersama orang yang dicintai, ini malah Gunawan yang mengalaminya. Maklumlah, semuanya serba tak terduga. Ia merasa mendapatkan emas segunung karena seorang bos besar ingin mengambilnya sebagai menantu.

Mereka duduk berhadapan, dan Gunawan melihat Yessy duduk dengan santainya. Kedua siku tangannya bertumpu diatas meja dan telapak tangannya bergenggaman diletakkannya pada dagunya. Ia menatap Gunawan dengan senyuman yang menurut Gunawan adalah senyum termanis yang pernah dilihatnya. Aduhai.

Seorang pelayan meletakkan buku menu di meja mereka.

“Ayo mas, pesan apa?” katanya tanpa melepaskan tangan didagunya.

“Aku? Terserah kamu saja.”

“Kok aku sih, aku penginnya… minum… apa tadi ya.. eh.. es kopyor..”

“Aku ngikut deh..” lalu pelayan menuliskan pesanan mereka.

“Aku mau nasi rawon,” kata Yessy lagi.

“Baiklah, aku juga sama,” kata Gunawan sambil tersenyum.

Pelayan sudah pergi, dan debar jantung Gunawan terasa semakin cepat.

“Sebentar ya, aku mau kesana,” kata Gunawan sambil berdiri.

“Kemana sih, aku mau bicara nih,” kata Yessy.

“Iya aku tahu, tapi sebentar kok,” lalu Gunawan terkejut sendiri, kok dia bilang tahu sih. Kan tadi Yessy cuma memintanya menemani makan. Tapi sudahlah, entah apa tanggapan Yessy, Gunawan tak peduli. Yang penting hari ini adalah hari yang sangat istimewa menurutnya.

Gunawan melangkah keluar, dan berjalan cepat menyusuri trotoar, sambil mencari pedagang bunga.

Mawar.. mawar.. mawar.. aduh mana mawar…Lalu ada sebuah toko bunga, Gunawan memasukinya. O, tidak.. itu bunga plastik. Gunawan keluar lagi, lalu dengan nekat dipanggilnya ojol. Ia harus  menemukan mawar segar. Kalau berjalan pasti akan lama.

***

Gunawan bergegas memasuki kembali rumah makan dengan seikat mawar yang disembunyikan di balik tubuhnya. Tapi ketika itu dilihatnya Yessy sedang berbincang dengan seorang laki-laki ganteng, yang ketika berpamit dilihatnya pandangan mesra laki-laki itu. Ada rasa cemburu menggelitik hatinya.

Gunawan sampai didepan Yessy, ketika laki-laki itu sudah berlalu. Gunawan juga melihat pesanan mereka sudah terhidang.

“Dari mana sih mas?”

“Ada perlu.. nggak lama kan?”

“Agak lama sih, tuh, pesanan kita sudah terhidang.”

“Siapa laki-laki itu?”

“Oh, iya, dia buru-buru sih, sebenarnya aku minta duduk sebentar agar kalian bisa berkenalan, tapi ternyata dia sedang terburu-buru.”

“Teman ?” tanya Gunawan dengan sebelah tangan masih tersembunyi di punggung sambil menggenggam mawar yang belum lama dibelinya.

“Dia itu namanya Rudi, Rudianto.”

“Oh…”

“Terus terang mas, dia itu pacar aku.”

Lalu seikat mawar yang tersembunyi dibalik punggungnya jatuh terburai, seperti tangannya yang tiba-tiba terkulai.

***

Besok lagi ya.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

152 comments:

  1. ADUHAIIIIII ...

    Terima kasih mbak Tien atas terbitnya ... MCYT 02.

    Salam kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. MCYT 02 tayang

      Alhamdulillah msh tekateki antara Suni yg berharap pd Gunawan dan Yessyta yg mw di jodohkan dgn Gunawan

      Yuuk kita lanjut deh bacanya

      Mksh bunda Tien,doaku sehat selalu

      Dan selalu ADUHAI dan ADUHAI

      Delete
    2. Selamat pa Yowa.... Juara 1

      Selamat malam sahabat-2 PCTK JUMPA LAGI setela libur Idul Fitri.
      Masih suasana lebaran saya pribadi mengucapkan Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, Shiyamana Wa Shiyamakum. Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin, kepada saudara muslimku, semoga kita dipertemukan lagi Ramadhan & Lebaran tahun depan. Dan Selamat merayakan kenaikkan Isa Almasih bagi saudara-2 ku yang beragama Kristen/Protestan, Katholik. Semoga Tuhan memberkati.
      Aamiin

      Delete
    3. Yuk.. jeng Maimun, ADUHAI bukan?

      Delete
  2. Salam aduhai bunda 🙏

    ReplyDelete
  3. Selamat tayang *MCYT-02*
    Salam Aduhai bu Tien.

    ReplyDelete
  4. Matur nuwun mbak Tien, sudah tayang 02nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nahhh....langsung mulai konflik rupanya. Gunawan terlalu optimis tawaran bosnya sih...
      Suni meniru gaya orang kota, akan mengejar Gunawan tercapaikah ...
      Yessi sudah punya pacar, akankah disetujui ayahnya..
      Kita tunggu saja NYI dalang memainkan wayangnya.
      Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu aduhai.

      Delete
  5. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah....
      Cilacap hadir

      Delete
    2. Selamat malam Bu Tien, terima kasih sdh disapa dan MCYT_02 sdh ditayangkan. Teriring doa semoga bu Tien selalu diberikan sehat wal'afiat lahir batin bersama keluarga Aamiin yaa Robbal'alamin.
      Salam SEROJA dan ADUHAI dari Kakek Habi.

      Delete
    3. Lembar koreksi:

      1. Ia tak mengira ayahnya menatapnya seakan sangat merah mendengar jawabannya.
      # Ia tak mengira ayahnya menatapnya seakan sangat marah mendengar jawabannya.#

      2. Bapak masih akan lama bersama Ywssy,” kata Yessita dengan mata berkaca-kaca.
      # Bapak masih akan lama bersama Yessy,” kata Yessita dengan mata berkaca-kaca#

      3. “Yessy sudah punya pilihan,” kata Yessy lirih, sungguh dengan perasaan tahut-takut.
      # “Yessy sudah punya pilihan,” kata Yessy lirih, sungguh dengan perasaan takut-takut.#

      4. “Terimkasih bapak, aku sayang bapak.”
      # “Terimakasih bapak, aku sayang bapak.”#

      5. “Temui dulu Gunawan dan meminta maaf, karena bapak pernah membicaeakannya tentang perjodohan ini.”
      # “Temui dulu Gunawan dan meminta maaf, karena bapak pernah membicarakannya tentang perjodohan ini.”#

      6. “Ayo mas, lagi ngelihatin apa sih?” tanya Yessy ketika melihat Ginawan menoleh kesana-kemari.
      # “Ayo mas, lagi ngelihatin apa sih?” tanya Yessy ketika melihat Gunawan menoleh kesana-kemari.#

      7. Ia menatap Gunaman dengan senyuman yang menurut Gunawan adalah senyum termanis yang pernah dilihatnya. Aduhai.
      #Ia menatap Gunawan dengan senyuman yang menurut Gunawan adalah senyum termanis yang pernah dilihatnya. Aduhai.#

      Sampun Bu, nsmung wonten 7, Mugi saged dados bahan editing naskah sekderengipun cetak

      Sugeng dalu, Sugeng aso salira.

      Delete
    4. This comment has been removed by the author.

      Delete
    5. Alhamdulillah Cerbung MCYT Eps 02 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
      Ngaturaken Sugeng Riyadi 1 Syawal 1442 H, ugi nyuwun gunging pangaksami lahir baris dumateng sedoyo kalepatan lan kekhilafan. Salam sehat lan salam taklim saking Karang Tengah Tangerang.

      Delete
  6. 😍😍😍😍

    KEPADA PARA PEMERHATI, PENYEMANGAT, DAN PECINTA YANG SANGAT SAYA HARGAI :

    1. KELUARGA BESAR WAG P.C.T.K.

    2. SELURUH PEMBACA CERBUNG SAYA.

    BAGI YANG MERAYAKAN SAYA MENGUCAPKAN SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1442.

    BAGI SEMUANYA SAYA MOHON MAAF LAHIR BATIN.

    SAYA BISA KARENA ANDA. SAYA TEMUKAN BANYAK CINTA SEBANYAK BINTANG DI ANGKASA.
    SEMUA INI ADALAH BAHAGIA DI USIA SENJA SAYA.
    TERIMAKASIH ATAS SEMUA HARAP DAN DO'A, DAN TETAPLAH MENJADI SAUDARA SAYA.

    😍😍😍😍😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 mbk Tien....sy beserta keluarga juga mohon maaf atas semua kesalahan dan kekhilafan kami,Semoga Allah SWT meridhoi,Aamiin
      PASEDULURAN SAK LAWASE mbak
      Bersama WAG PCTK

      Delete
    2. Sama2 mbakyu Tien dear....saya beserta keluarga juga mohon maaf lahir & batin,Semoga Allah SWT meridhoi,Aamiin
      PASEDULURAN SAK LAWASE mbak
      Bersama WAG PCTK

      Reply

      Delete
    3. Semoga selalu SEHAT
      dan tetap SEMANGAT

      Delete
    4. Aduhai ... Mbak Tien yg ngangeni ..

      Delete
    5. Salam ADUHAIIIII Mbak Tien.

      Selamat Idul Fitri 1442 H ... Mohon maaf lahir dan batin.

      Sehat selalu dan tetap semangat Mbak Tien.

      Delete
    6. Sama-sama Bunda.....SEDULURAN SAK LAWASE.....ADUHAI.

      Delete
    7. Mas Yowa ADUHAI

      Pri kangen dan ADUHAI

      Pak Wedeye salam ADUHAI

      Delete
    8. sama2 bunda.. selamat idul fitri mohon maaf lahir dan batin.

      Delete
    9. Mohon maaf lahir dan batin Bu Tien, terima kasih MCYT 02 sudah hadir menghibur disaat libur ,...salam Aduhai Bu....

      Delete
    10. Bunda Tien, sembah sungkem dumateng Bunda,, mohon maaf lahir dan batin,,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 🙏🙏 🙏

      Delete
  7. matur nuwun mb Tien cerbung sudah tanyang...sehat n salam aduhai

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah.. rindu terobati dg hadirnya tulisan bunda Tien tersayang.. salam sehat sll bunda Tien.. tetap Aduhaaaai...

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah...yg ditunggu ber hari2 sdh hadir. Matur nuwun mb Tien... Sugeng Riyadi, menawi wonten lepat kula nyuwun pangapunten 🙏🙏🙏

    Salam sehat selalu dari Kediri.... ADUHAI ❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah sdh tayang yng dirunggu"...
    smg mb Tien sehat sll....
    Salam aduhai ... 🙏

    ReplyDelete
  11. Sugeng riyadin bu Tien maaf lahir dan batin

    ReplyDelete
  12. Matur nuwun mb Tien... Sugeng Riyadi, menawi wonten lepat kula nyuwun pangapunten

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah yg di tunggu hadir juga MCYT ,semoga bunda sehat selalu

    ReplyDelete
  14. terima kasih bu tien
    salam.aduhaaii

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah sudah tayang maturnuwun mbak tien semoga mbak tien sehat selalu salam aduhay dari jember

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah.....Terimakasih bunda Tien,sll hadir disetiap waktu menghibur kita smua...smoga Bunda Tien sll sehat,bahagia,semangat menulis cerita penuh cinta utk kita smua...Aamiiin YRA 🤲 salam cinta dr kami smua❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  17. maturnuwun mbak tien semoga mbak tien sehat selalu salam aduhai dari cibubur

    Reply

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat berkarya ya mbak Tien....salam sehat selalu....🙏👍

      Delete
  18. Layu sebelum berkembang nih cintanya
    Gunawan.
    Makasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah....
    Makasih bu Tien
    Selamat Idul Fitri 1442.H.
    Mohon maaf lahir batin ibu
    ...

    ReplyDelete
  20. Matur Nuwun Mbak Tien ,Alhamdulillah telah menganggap kami Saudara ... semoga tetap jaga sehat nggih. Salam Hormat dan ADUHAI dari Jatiasih Pondok Gede.

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah MCYT 02 dah tayang.
    Kami sekeluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri , maaf lahir ban batin Bunda.
    Teriring doa semoga Bunda selalu sehat selalu dan bahagia bersama keluarga tercinta.
    Salam ADUHAI.....

    ReplyDelete
  22. Dawah sami-sami Bunda Tien, semanten ugi kula nyuwun pangapunten.
    Salam ADUHAI dari Klaten.

    ReplyDelete
  23. Alhamdulilah bu Tien sampung tayang MCYT2...matur nuwun sanget Mugi bi Tien tansah sehat.. Aamiin YRA
    Salam aduhai saking Tangsel

    ReplyDelete
  24. Sehat selalu ya bu Tien..
    Salam aduhai

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah yg ditunggu sdh hadir mksh Bu Tien salam sehat sll

    ReplyDelete
  26. Trimakasih bu Tien cerbungnya sdh tayang setelah libur lebaran ...mohon maaf lahir dan batin salam ADUHAI selalu bu Tien 👃

    ReplyDelete
  27. Alhamdulillah..
    Terima kasih Bu Tien..
    Semoga Bu Tien sehat selalu dan bahagia bersama keluarga
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  28. Minal aidin walfaizin. .bu tien mohon maaf lahir bathin.... Matur suwun cerbung baru.... Salam adhay selalu...

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah...matur suwun Bu Tien MCYT02 SDH hadir...Jan Ambyar tenan Gunawan bertepuk sebelah tangan padahal sdh siap2 dengan bunga mawar... ADUHAI dan Sehat selalu buat Bu Tien.🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah mcyt2 sdh tayang
    Waauu gunawan terlalu geer duluan
    Sabar .... sabar yaa, tunggu dulu .... cerita masih panjang .... bawa dulu mawarmu

    Bagaimana selanjutnya .... tunggu bu tien saja
    Semoga bu tien sehat2 selalu .... aamiin yra

    ReplyDelete
  31. Assalamualaikum bu Tien... taqaballalahu Mina wa minum, mohon maaf lahir batin semoga ibadah kita di terima Allah... aamiiiin...
    Ber hari hari gak baca karena bu Tien pasti sibuk, sekalinya tayang, aduhai...tiap kata seperti saya lagi nonton film dan akhirnya ikut jadi pemeran nya di sana... bagus banget... makasih ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih jeng dokter.
      Selalu ADUHAI buat jeng dokter

      Delete
  32. ADUHAI ...
    Matur nuwun saya dianggap saudara, selalu sehat ya mbak Tien.
    Karya mbak Tien selalu kutunggu disela pekerjaan dan nimang cucu ...

    ReplyDelete
  33. Haloo mbak Tien...
    Sami2 mbakyu...ngaturaken sugeng riyadi Fitri..mohon maaf lahir bathin..🙏
    Semoga mbak Gien dan keluarga selalu dilimpahi berkah dari Allah 🤲🤲..serta selalu sehat..Amin🙏🙏

    Makasiih mcyt02..
    Salam sehat dan aduhaii..🥰

    ReplyDelete
  34. Maaf salah ketik..mbak Tien..🙏🙏

    ReplyDelete
  35. Haloo mbak Tien...
    Sami2 mbakyu...ngaturaken sugeng riyadi Fitri..mohon maaf lahir bathin..🙏
    Semoga mbak Tien dan keluarga selalu dilimpahi berkah dari Allah 🤲🤲..serta selalu sehat..Amin🙏🙏

    Makasiih mcyt02..
    Salam sehat dan aduhaii..🥰

    ReplyDelete
  36. Terima kasih jeng tien cerbungnya masih lebaran berkarya juga

    ReplyDelete
  37. Terimakasih bunda Tien cerbungnya
    Minal Aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
    masih suasana lebaran sdh ada cerbung..senangnya...
    salam aduhaiii...

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah, suwun mbak Tien
    IED MUBAROK 1 syawal 1442 h
    Taqobbalallohu minna wa minkum
    Shiyamana wa shiyamakum, qiyamana waqiyamakum
    Wa in syaa Allohu minal 'aidhin wal faizin

    ReplyDelete
  39. Yessss, bacaanku terbit

    Terimakasih Bu Tien, utk MCYT2

    ReplyDelete
  40. Sugeng dalu , mb Tien . Salam aduhai

    ReplyDelete
  41. Ah akhirnya muncul juga... Met lebaran bu Tien

    ReplyDelete
  42. Aduhai,matur suwun Bu Tien tetep semangat n sehat selalu🙏🙏💐❤

    ReplyDelete
  43. Pg mb Tien mtrnwn sdh tayang mcyt 02 ... Akankah terjd cinta bertepuk sblh tangan? Kita lht sj eps selanjutnya.. slm seroja utk kita semua🙏

    ReplyDelete


  44. GUNAWAN....
    Gundul dan menawan,,,
    Kepedean loe jadi cowok,,, belum tau dalamnya lautan,, sok2an mau ngasih mawar,,, haduuuh,,,

    Makanya belajar dulu mengenal cinta,,,,
    Baru sukses dikit ,,, sudah lupa sama Suni yang tulus mencintai mu,,,
    Menghayal jadi menantu Bos,,,, awas lho jatuh,,,,,
    Makanya,,,, ngaca ,, setiap pagi itu pentiiiiiiiing....

    ReplyDelete
  45. Salam aduhai bu tien...
    Awal cerita udah bagus....trims
    Maaf lahiř batin bu tien sehat selalu

    ReplyDelete
  46. Hadeeh trnyt Gunawan jd tak berdaya
    Kshn deh lo Gun....Gun

    Bgmn nasib seikat mawar di tanganmu
    Trnyt di nunul bunda Tien rontok

    Bgmn pula dgn Suni yg bgtu pede akan mendapatkan Gunawan

    Penampilan udah mulai pake baju yg kurang bahan

    Dada udah mulai pngn lompat kluar area
    Bunda Tien ttp bikin penisirin bingitz
    Bgmn kelanjutan mereka bertiga

    Dgn setia kita tunggu apa kata hati bunda
    Pokoknya selalu ADUHAI dan ADUHAI

    ReplyDelete
  47. Selamat hari raya Idul Fitri 1442 H bagi yang merayakannya, mohon maaf lahir dan batin. Salam sehat untuk semuanya. 🙏🥰

    ReplyDelete
  48. Oohhh... kasihan gunawan bertepuk sebelah tangan...
    Sabaaarr sabar mas gun
    Masih ada wanita baik dan cantik
    Makadih bunda salam aduhsiii

    ReplyDelete
  49. Wah, Gunawan ke-ge-er-an, shg bagai bunga yg sdh layu sblm berkembang. Maturnuwun sdh cepat sekali mengawali cerita barunya, padahal msh dlm suasana lebaran. Selamat ber Idul Fitri 1442 H, Bu Tien dan juga para pembaca sekalian yg merayakannya. Semoga amal ibadah kita dalam bulan Ramadhan dan sampai hari ini, diterima Allah Swt dan dalam lindungan-NYA.Aamiin...Minal Aidin faidzin...Mohon maaf lahir dan batin.. Salam sehat dari Pondok Gede, utk semuannya...

    ReplyDelete
  50. Alhamdulilah MCYT 02 telah hadir. Mtrnwn Bunda Tien. Semoga sehat selalu dan salam ADUHAI

    ReplyDelete
  51. Aku seneng dlm ceritanya mbak Tien selalu ada pesan moral untuk menghapus kasta atau derajad seseorangvkarena harta. Lanjutvmbak Tien

    ReplyDelete
  52. Gunawan adalah sosok laki" yg baik....
    Bakti pada orang tua... rajin bekerja hingga disayang bossnya....
    Sampai sampai akan diambil menantu oleh bossnya....
    Akan dijodohkan dg yessyta nama anaknya....
    Gunawan ingin menolaknya karna merasa tak sepadan derajatnya....
    Tapi akhirnya berbunga bunga....
    Hingga terjadilah makan berdua....
    Sudah terlanjur tangan memegang bunga....
    Tiba" ada lelaki lain yg diakui Yeseyta sebagai pacarnya....
    Ambyarrr....

    Bagaimana sikap Gunawan pada akhirnya....
    Yuk kita simak terus episode demi episode selanjutnya....

    Trimakasih bunda....
    Moga bunda Tien selalu dianugrahi kesehatan
    Mohon maaf lahir dan batin
    Tetaplah menjadi saudara....
    Seduluran sak lawase.......

    Salam aduhaii dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  53. Rasanya lama banget nunggu MCYT 02 ..
    Alhamdulilah yg ditunggu akhirnya tayang juga terima kasih bu Tien..sehat selalu njih kami...setia menunggu cerita selanjutnya..
    Kami sekeluarga mengucapkan selamat hari raya idul.fitri mohon maaf lahir batin kagem bu Tien sekeluarga dan pecinta cerbubg bu Tien

    ReplyDelete
  54. Mohon maaf lahir batin dan terimakasih kagem Bu Tien ..🙏

    ReplyDelete
  55. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  56. Wah patah hati deh Gunawan
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  57. Matur nuwun bu Tien..setelah libur lebaran akhirnya muncul juga.Kalau dari potongan kisah yang bu Tien tulis setelah JBC tamat koq akhirnya Yessy jadi istri Gunawan ya..berarti calonnya tidak disetujui bapaknya. Apakah Suni berhasil meengejar cintanya? Monggo bu Tien yang pirso..Semoga tidak ada yang tersakiti..aamiin. Sugeng Riyadi katur bu Tien..nyuwun pangapunten menawi wonten lepat .

    ReplyDelete
  58. Kirain masih libur...ternyata MCYT #02 dah tayang.....
    Matur tengkiu b. Tien.
    Salam sehat dari Rewwin...

    ReplyDelete
  59. Tapi hari ini libur ya cak.
    Tetap ADUHAI kan ?

    ReplyDelete
  60. Mbak Tien pandai sekali membuat alur cerita yang menarik.

    ReplyDelete
  61. Terimakasih bunda Tien
    ..MCYT 02 sdh hadir.

    Kami sekeluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri , maaf lahir ban batin Bunda.
    Teriring doa semoga Bunda Tien selalu sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta.

    Salam hormat dari kota Malang njih bun..

    Salam ADUHAI selalu..😊

    ReplyDelete
  62. Makasih bu Tien,selamat malam...baru selesai baca MCYT 02, sambil nunggu yg ke-3...hehehe lupa klw hari ini libur tayang..
    Salam ADUHAI...Salam hangat fari Yuka Lampung Utara

    ReplyDelete
  63. Slmt pgii mba Tien.. Smgshtsll y.. Mkshcerbung MCYT 02 nya.. Sdhmulai rame nih.. Slmseroja dan aduhai dri farida inkiriwang sukabumi🥰🥰

    ReplyDelete
  64. Selamat pagi Mbak Tien.. salam sehat ADUHAI selalu.

    ReplyDelete
  65. Semoga sehat selalu Bunda Tien. N ini yg ditunggu2 lg libur y. Bl hadir.

    ReplyDelete
  66. Bagus ceritanya..lanjut nanti malam ya

    ReplyDelete
  67. nunggu tayang 03...sebentar lagi
    salam aduhai mb Tien

    ReplyDelete
  68. Yang ditunggu hadir MCYT 3 ,terimakasih bunda Tien ,sehat selalu dan terus berkarya ,salam aduhai dari Jakarta

    ReplyDelete
  69. Yang ditunggu hadir MCYT 3 ,terimakasih bunda Tien ,sehat selalu dan terus berkarya ,salam aduhai dari Jakarta

    ReplyDelete
  70. Ngaturaken :

    SUGENG RIYADI 1 SYAWAL 1442 H.

    Nyuwun ngapunten sedoyo kalepatan mbak Tien, mbok bilih wonten pangucap wios wa ingkang mboten kepareng ing penggalih. Mugi tansah sehat kuwarasan, dipun paringi kekiyatan semangat,supados mcyt sagedo tutug lancar dumugi akhir kanthi ndamel bebingah sedoyo pawartos tuwin para sederek sedaya.
    Nuwun

    Salam sehat
    Salam Aduhai ........

    ReplyDelete
  71. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun bun....
    Mugi2 tansah wilujeng sedoyo nipun...

    ReplyDelete
  72. MCYT 2.
    Gunawan terlanjur melambung tinggi pada janji membuat hatinya berbunga bunga. Ternyata hayalannya pupus seketika mendengar pernyataan Yessita yang ternyata sudah punya pacar.
    Salam aduhai. Semoga sehat selalu dan terima kasih mbak Tien.

    ReplyDelete

KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH 02

  KETIKA BULAN TINGGAL SEPARUH  01 (Tien Kumalasari)   Arumi berlarian di pematang sawah sambil bersenandung. Sesekali sebelah tangannya men...