MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 01
(Tien Kumalasari)
“Mas Gunawaaan !” sebuah teriakan menghentikan motor yang dikendarai Gunawan. Ia menoleh kearah belakang, dilihatnya seorang gadis dengan rambut di kepang dua, setengah berlari menghampirinya. Gadis sederhana dengan dandanan yang sederhana pula, tampak manis di pagi hari itu. Dulu Gunawan amat dekat dengan gadis itu, tapi setelah lama bekerja di kota, ia hanya menganggap Suni sebagai teman biasa. Lain halnya dengan Suni yang sangat mencintai Gunawan. Ia ingat, dulu Gunawan pernah berjanji, bahwa kalau dia sudah banyak uang, maka dia akan melamar Suni. Ucapan itu terpateri di hati Suni, dan akan ditagihnya pada suatu hari nanti.
“Suni ?”
“Tahu-tahu mas Gunawan sudah ada disini. Kapan pulang ke kampung mas?”
“Sudah kemarin sore.”
“Sudah kemarin? Kok nggak mampir kerumah sih? Mas Gunawan lama di kota, lalu lupa sama Suni kan?”
“Bukan, tidak lupa, aku kan pulang karena ibu aku sakit. Jadi begitu pulang, langsung mengurus sakitnya ibu.”
“Bude Marto sakit apa?”
“Kecapekan mungkin, tapi sudah agak mendingan kok.”
“O, nanti setelah dari pasar aku mampir deh.”
“Iya Suni, nggak apa-apa kok.”
“Ini mas Gunawan mau kemana?”
“Mau ke apotik.. aku pergi dulu ya..”
“Aku ikut mas..”
“Lho, katanya mau ke pasar, nanti kesiangan.”
“Nggak apa-apa mas. Aku kangen banget sama mas Gunawan.”
“Besok sebelum kembali aku mampir kerumah.”
“Nggak sabar aku mas,” kata Suni yang kemudian langsung nangkring di bocengan Gunawan, sehingga mau tak mau Gunawan terpaksa membawanya juga.
Suni merangkul pinggang Gunawan erat-erat. Kerinduannya tak tertahankan lagi. Sudah lama Gunawan pergi, sejak kuliah dikota, lalu bekerja disebuah perusahaan besar, lalu jarang pulang, dan kalaupun pulang tak pernah menemui dirinya. Semula Suni membiarkan saja, dan mengira Gunawan sedang mengumpulkan uang sebelum benar-benar melamarnya. Tapi kali ini Suni harus menagih janjinya. Tampaknya Gunawan sudah menjadi orang kaya. Motornya dari merk terkenal dan model terbaru. Bajunya bagus, menambah ketampanan yang sangat dipujanya.
“Suni, lepaskan tangan kamu, nggak enak dilihat orang,” tegur Gunawan yang merasa risih.
“Biarkan saja mas, kita kan orang-orang muda yang sedang jatuh cinta,” jawab Suni tanpa mengendurkan rangkulannya.
“Ah, kamu..”
“Nggak suka ya aku berpegangan begini. Aku takut jatuh, tahu !”
“Cuma nggak enak dilihat orang,” jawab Gunawan kesal.
***
Ketika sedang menunggu obat di apotik yang agak jauh dari rumahnya, Suni terus menempel di pundak Gunawan.
Bebarapa orang mengawasinya, tapi beberapa lagi mengira bahwa Suni sedang sakit dan sedang menunggu obatnya.
Tapi Gunawan yang melihat beberapa pasang mata menatap mereka, segera beringsut menjauh.
“Mas, kok gitu sih.”
“Jangan begitu, nggak enak dilihat orang.”
“Mas, kalau orang-orang kota itu , bergandengan tangan sepanjang jalan, atau menempel lekat-lekat seperti ini, nggak ada sungkan-sungkannya kan? Pada suatu hari nanti aku bakal jadi orang kota juga kalau ikut mas, jadi biarkan saja aku bersikap seperti orang kota,” kata Suni tanpa sungkan.
“Orang kota yang bagaimana maksudmu? Ini norak, aku nggak suka memperlihatkan kemesraan ditempat umum,” gerutu Gunawan sambil duduk agak menjauh. Sayangnya hari itu banyak pasien menunggu, jadi memang tempat duduknya jadi agak sempit.
“Kalau begitu nanti dirumah harus bersikap mesra ya?”
“Ssssst…” Gunawan semakin kesal karena menganggap Suni tak tahu malu. Ternyata Suni juga sudah yakin bahwa Gunawan masih akan menganggapnya sebagai pacar, seperti ketika mereka masih sangat muda.
Ketika petugas apotik memanggil nama ibunya, Gunawan bergegas berdiri, menerima obatnya dan melangkah keluar tanpa mempedulikan Suni yang terus mengikutinya.
“Mas Gunawan tuh…”
Gunawan sudah menstarter sepeda motornya, dan kembali Suni tanpa diminta sudah nangkring di bocengannya.
“Mas, sudah banyak uang belum?” kata Suni diantara deru sepeda motor.
“Apa?”
“Mas sudah banyak uang belum ?”
“Mengapa tanya seperti itu?”
“Mas kan janji, kalau sudah banyak uang akan melamar aku.”
“Maaf Suni, jangan bicara lagi soal itu.”
“Lho, mas gimana sih ?”
“Lupakan saja..”
“Apa ?”
“Lupakan saja. Itu kan omongan yang namanya omong kosong.”
“Omong kosong bagaimana sih?” kata Suni sambil mencubit pinggang Gunawan.
“Itu omongan cinta monyet.”
“Mas Gunawan .. !” kembali Suni mencubit pinggang Gunawab.
“Jangan mencubit ! Sakit tahu !!”
“Kok ada cinta monyet sih?”
“Waktu itu kita masih SMP.”
“Ya ampuun.. benar nih aku harus melupakan?” kata Suni yang hampir menangis karena kesal.
“Maaf Suni, lupakan saja. Lagipula saat ini aku sedang banyak pekerjaan, dan belum ingin bicara soal lamar melamar.”
Suni tak menjawab. Tapi air mata mulai merembes membasahi pipinya. Ia tak mengucapkan sepatah katapun ketika Gunawan menurunkannya di pasar.
Gunawan memacu sepeda motornya, dan sama sekali tak terpengaruh tangisan Suni yang terdengar lirih ditelinganya sebelum turun.
Cinta itu memang sudah tak ada.
Gunawan sibuk meniti kariernya yang sedang menanjak, dan belum memikirkan cinta atau pasangan hidup.
***
“Ini obat apa, kok banyak sekali?” tanya bu Marto ketika Gunawan menyiapkan obat-obat yang baru diambilnya di apotik.
“Ini obat dari dokter semalam bu.. harus diminum sampai habis, karena salah satunya, yang kapsul ini antibiotik.”
“Antibiotik itu apa?”
“Kalau orang sakit disebabkan suatu infeksi, biasanya diberikan yang namanya antibiotik. Macamnya banyak. Dan harus diminum sampai habis.”
“Sebanyak ini, harus habis?”
“Yang ini, isinya cuma limabelas bu, sehari tiga kali, jadi untuk lima hari. “
“Bagaimana kalau sehari sudah sembuh, nanti kebanyakan obat.”
“Tidak boleh bu, harus dihabiskan. Mungkin sehari seperti terasa sembuh, tapi sesungguhnya penyakitnya baru pingsan, belum mati. Nanti kalau ibu berhenti minum obat, yang semula pingsan bisa bangun lagi, lalu menyerang lebih ganas.”
“Waduh..”
“Gun, kamu itu kok menakut-nakuti ibumu. Ibumu itu kan hatinya kecil, gampang ketakutan,” sela pak Marto, bapaknya Gunawan.
“Bukan menakut-nakuti pak. Semua harus dijelaskan, supaya ibu juga mengerti, mengapa obat yang diberikan harus dihabiskan.”
“Iya pak, aku sudah mengerti. Lha anakmu ini, pas aku masuk angin kok datang, biasanya dikerokin juga sudah mending, ini pakai dibawa ke dokter segala.”
“Tidak apa-apa bu, supaya kita mengerti penyakitnya, dan mendapat obat yang cocok. Kalau sakit beneran, dikerokin juga mana bisa sembuh?”
“Lha kan dokter juga bilang bahwa ibu tidak sakit berat?”
“Kalau bukan dokter yang bilang, mana kita bisa tahu?”
“Ya sudah bu, obatnya sudah diminum kan?”
“Sudah semua pak.”
“Besok ibu pasti sudah lebih baik. Tapi kalau ada apa-apa, jangan lupa mengabari Gunawan ya pak.”
“Iya. Lha kamu itu sudah bekerja bertahun-tahun, kok ya tidak segera cari isteri,” tegur pak Marto.
“Iya Gun, itu lho, Suni sudah bilang kemana-mana, bahwa kamu akan melamarnya.”
“Wah, masa dia bilang kemana-mana bu?”
“Iya, waktu ibu ke pasar seminggu lalu, pada nanya, apa benar Suni akan jadi menantu ibu.”
“Lalu ibu jawab apa?”
“Aku bilang nggak tahu, itu urusan anak-anak muda.”
“Yang sebenarnya bagaimana sih le, hubungan kamu sama Suni?”
“Dulu waktu masih kecil memang sering ketemuan, main dan jalan bersama. Tapi Gunawan tidak cinta sama dia.”
“Memangnya kamu sudah punya calon?”
“Belum juga pak. Belum memikirkan itu. Saat ini Gunawan sedang dipercaya untuk ikut mengelola perusahaan. Jelasnya Gunawan sudah jadi salah satu pimpinan disitu pak.”
“Syukurlah le. Bapak sama ibumu selalu mendo’akan kamu agar berhasil dalam meniti karier kamu. Jadi tidak sia-sia bapak menyekolahkan kamu.”
“Terimakasih ya pak, bu, karena selalu mendo’akan Gunawan.
“Namanya orang tua bisanya cuma itu. Tapi jangan lupa, bapak sama ibumu ini juga ingin segera punya menantu.”
Gunawan hanya tertawa.
***
Tapi hari itu ketika saatnya kembali ke kota, Gunawan sama sekali tidak mampir
kerumah Suni seperti janjinya.
Menjelang malam Suni lah yang pergi kerumah pak Marto, dengan alasan menjenguk bu Marto yang katanya sakit.
“Darimana kamu tahu kalau aku sakit, Suni,” tanya bu Marto ketika Suni menjenguk ke kamarnya.
“Tadi ketemu mas Gunawan ketika mau beli obat.”
“O.. malah sudah ketemu Gunawan?”
“Mas Gunawan janji mau mampir ke rumah, ternyata tidak. Tahu-tahu sudah kembali ke kota.”
“Iya Suni, tadi juga cuma dirumah saja, nungguin aku, kayak orang sakit berat, padahal aku tuh nggak apa-apa.”
“Iya bude, namanya anak ya wajar kalau merasa khawatir ketika orang tuanya sakit”
“Kamu dari mana?”
“Dari rumah saja. Saya pikir mas Gunawan masih ada dirumah.”
“Tidak, sore tadi sudah kembali. Maklum, dia itu sekarang kan sedang sibuk sekali karena diserahi tanggung jawab lebih besar oleh perusahaannya.”
“O, gitu ya bude. Berarti sudah sukses ya.”
“Entahlah nduk, sukses dan tidak itu kan tergantung darimana mengukurnya. Kalau dibandingkan dengan kehidupan kami di hari-hari yang lalu, ya lebih baik .”
“Berarti mas Gunawan siap cari isteri.”
“Katanya kok belum memikirkan.”
“Sebenarnya mas Gunawan utang janji sama saya bude.”
“Utang janji bagaimana ?”
“Dulu dia pernah bilang, kalau sudah banyak uang akan melamar Suni.”
“Ooh, masak ?”
“Iya bude, saya akan menagih janji itu. Tapi ketika saya mengingatkan, mas Gunawan bilang, lupakan saja.”
“Kapan dia janji begitu itu Suni?”
“Sudah lama sekali sih, waktu saya sama mas Gunawan masih sekolah SMP.”
“Aduuh, itu kan omongan anak-anak. Sebaiknya kamu lupakan saja. Benar apa yang dikatakan Gunawan.”
Suni menampakkan wajah sedih.
“Saya sangat mencintai mas Gunawan.
“Suni. Ketika masih kanak-kanak, seseorang bisa saja mengucapkan apapun. Tapi yang namanya anak-anak kan belum bisa berpikir jernih dan matang. Salah kalau kamu memegang ucapan itu sebagai sebuah janji yang harus ditepati.”
“Tapi saya sangat memegangnya bude
"Aku ingatkan ya, daripada kamu kecewa, lebih baik lupakan saja. Kalau memang kalian berjodoh, pasti Gusti Allah akan mempertemukan kalian dengan cinta yang pernah kamu impikan.”
Suni tak menjawab, tapi matanya berkaca-kaca.
“Suni, jodoh itu sudah digariskan dari sana. Jangan sedih kalau sekarang Gunawan mengacuhkan kamu. Siapa tahu suatu hari nanti memang dia jodoh kamu. Tapi kamu tidak boleh terlalu berharap, nanti kamu akan kesakitan sendiri.””
Tapi jauh didalam lubuk hatinya, Suni tetap menuntut akan dipenuhinya janji itu. Janji kanak-kanak yang dibawanya sampai dia menjadi dewasa.
“Barangkali
di kota banyak gadis-gadis cantik yang lebih menawan. Tapi akan aku buktikan
bahwa aku juga bisa berdandan seperti mereka, dan tampak menawan melebihi
mereka,” kata batin Suni.
***
“Kerja bagus Gun, kita sudah bisa mengembangkan sayap lebih lebar karena kerja keras kamu. Kamu hebat,” puji pak Murtiyoso, pemilik perusahaan dimana Gunawan bekerja.
“Itu sudah menjadi kewajiban saya pak. Lagi pula saya kan tidak sendirian. Banyak rekan-rekan yang membantu, dan juga selalu ada arahan dari bapak,” jawab Gunawan merendah.
“Itu yang aku suka dari kamu Gun, tak pernah merasa hebat, padahal kamu luar biasa.”
“Bapak berlebihan menilai saya.”
“Itu benar.”
“Terimakasih banyak pak.”
“Sekarang tentang masalah pribadi Gun. Apa kamu sudah punya pacar?”
Gunawan tertawa.
“Jangan tertawa, aku serius.”
“Belum pak, belum berpikir kearah sana. Masih harus menekuni tugas-tugas saya ini dulu.”
“Boleh saja menekuni tugas, tapi kamu kan harus memikirkan hidup kamu. Aku lihat kamu sudah pantas memiliki pendamping.”
Gunawan kembali tertawa.
“Katakan saja kalau memang sudah punya, jangan sungkan.”
“Sungguh saya belum punya pak.”
“Bagaimana kalau kamu jadi menantu aku?”
Gunawan terperanjat. Matanya membulat ketika menatap pimpinannya yang sedari tadi tersenyum-senyum lucu.
Gunawan tahu, pak Murtiyoso hanya punya seorang anak gadis. Yessyta namanya. Gadis yang ramah dan sangat cantik. Gunawan sering berbincang dengannya ketika Yessy sedang membantu ayahnya di kantor.
Biarpun anak seorang pengusaha kaya, tapi Yessyta selalu ramah kepada setiap orang. Dia juga lembut dan menawan. Apakah pak Murtiyoso akan menjodohkannya dengan Yessy? Rasanya tak mungkin. Dia merasa terlalu rendah dihadapan Yessy yang anak kesayangan pimpinan perusahaan itu. Tapi kalau tidak dia, siapa lagi? Apakah pak Murti juga punya keponakan misalnya.. atau.. jangan-jangan ..
“Aku serius Gun.”
“Tt.. tapi… ssaya…”
“Lhoh, katanya belum punya..? Ternyata sudah punya calon ya?”
“Tidak pak, bukan itu.. apa.. apa maksud bapak sebenarnya?”
“Aduuh, kamu itu pintar, tapi kali ini terlihat bodoh sih Gun.”
Gunawan masih menatap pak Murti dengan tatapan tak mengerti.
“Kamu itu Gun, kalau memang belum punya pacar, maukah jadi menantu aku?” pak Murti mengulang kembali ucapannya.
“Saya? Menantu.. menantu.. bapak?”
“Iya. Kamu menolaknya? Kamu sudah kenal Yessy bukan? Dia kan juga sering membantu pekerjaan aku di kantor?”
Gunawan benar-benar terpana. Yessyta gadis cantik dan begitu anggun. Memang dia baik kepada semua orang, tapi untuk menyukai gadis itu, adalah mimpi. Yessyta adalah rembulan, dan dirinya adalah pungguk, si kecil yang tak akan bisa meraihnya. Gunawan bener-benar terdiam, karena lidahnya terasa kelu. Ini mimpi bukan?
“Gun, kok bengong? Apa Yessyta kurang cantik untuk kamu?”
“Aaap.. apa… ssayaa.. eh.. tidak.. bukan.. bukan begitu,” gugup Gunawan ketika mengucapkannya.
“Bukan bagaimana ?” dan tawa pak Murti terburai keras, melihat Gunawan seperti kebingungan.
“Kamu menolaknya?”
“Ssaya… tidak.. tidak menolak, tapi.. tapi bapak sedang bercanda bukan?”
“Mana mungkin soal perjodohan aku bercanda? Ini lebih dari serius.”
“Mengapa..? Mengapa saya pak? Ssaya tidak berani pak.”
“Jangan bodoh. Kamu adalah menantu pilihan bagi aku. Seseorang yang bisa mengendalikan perusahaan aku sehingga menjadi begitu maju, hanya kamu. Dan kamulah yang aku pilih agar bisa menjadi pendamping Yessyta. Hanya kamu.”
“Ttapi saya hanyalah orang dusun pak..”
“Apakah orang kota bisa hidup tanpa adanya orang dusun? Semua kebutuhan orang kota dipasok oleh orang dusun. Kamu tahu kan?”
“Inni.. inn..nii..”
“Gunawan, kamu tinggal menjawab. Menolak, atau menerima.”
Menolak? Hanya orang bodoh yang menolak pemberian begitu indah. Tapi Gunawan masih ragu-ragu menerimanya.
“Apakah Yessy akan mau menerima saya?”
“Yessy itu anak yang penurut. Kamu harus percaya.”
“Kalau begitu.. terserah bapak saja, yang penting Yessy bisa menerimanya.”
***
Namun apa yang menjadi jawaban Yessy sungguh sangat tidak diharapkan pak Murtiyoso.
“Saya harus menikah dengan mas Gunawan?”
“Itu pilihan bapak yang terbaik untuk kamu Yess, dia akan bisa melindungi kamu dan membantu kamu dalam mengelola usaha bapak ini.”
“Tapi maaf pak, Yessy tidak bisa menerimanya.”
Pak Murti menatap Yessyta dengan mata menahan marah.
***
Besok lagi ya.
ADUHAI...Cerbung baru
ReplyDeleteSelamat mb Nan...
DeleteMaturnuwun mbak Tien, sudah muncul cerbung anyar gress...
ADUHAIIIIII ...
DeleteTerima kasih mbak Tien atas terbitnya ceritera baru ... MCYT 01.
Salam kami dari Yogya.
Selamat jeng Nani juara 1
DeleteTerimakasih Bu Tien cerbung barunya
Tuesday, May 11, 2021
MENGAIS CINTA YANG TERSERAK sdh tayang.
Salam ADUHAI.
yang jadi pertanyaan saya kok:
Tuesday, May 11, 2021
MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 02
Kapan judul yang edisi 01?
Terima kasih, mbak Tien, cerbungnya selalu ditunggu.
DeleteOh tayang perdana MCYT
ReplyDeleteAsyiik mksh bunda Tien sehat selalu doaku
Ketulusan dlm menghibur para penggemarnya
Moga Allah selalu beri kemudahan dan kelancaran
Ttp ADUHAI dan ADUHAI
Matur nuwun Mbak ayu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah...
DeleteHello mb Nani juara 1
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Mtnuwun mbk Tien....
DeletePas masuk rumah pas tayang
Smg sehat selalu mbk
Matur muwun bu
DeleteSemoga sehat selalu
Cilacap hadir
This comment has been removed by the author.
DeleteSelamat datang Yessyta, pemeran utama dalam cerbung ke 16 Bu Tien Kumalasari, dalam cerbung berjudul:
Delete"MENGAIS CINTA YANG TERSERAK"
Prolog:
Seorang perempuan cantik menatap sepasang sejoli yang memasuki rumahnya sambil bergandengan tangan.
“Yessy, bagaimanapun kamu harus menerima dia dirumah ini. Dia juga isteri aku.”
Yessyta menahan gejolak batinnya. Toh dia sudah merelakannya.
***Salam ADUHAI NKRI dari mBandung
This comment has been removed by the author.
DeleteLembar koreksi:
Delete1. “Lupakan saja. kan omongan yang nemanya omong kosong.”
# nenanya ? Maksudnya namanya, apa temanya ? #
2. “Mas Gunawan .. !” kembali Suni mencubit pinggang Gunawab.
# “Mas Gunawan .. !” kembali Suni mencubit pinggang Gunawan. #
3.“Lha kan doktre juga bilang bahwa ibu tidak sakit berat?”
# “Lha kan dokter juga bilang bahwa ibu tidak sakit berat?”#
4. “Wah, masa dua bilang kemana-mana bu?”
# “Wah, masa dia bilang kemana-mana bu?” #
5. “Entahlah nduk, sukses dan tidak itu kan tergantung darimana mengukurnyta.
# “Entahlah nduk, sukses dan tidak itu kan tergantung darimana mengukurnya. #
6. Ako ingatkan ya, daripada kamu kecewa, lebih baik lupakan saja.
# Aku ingatkan ya, daripada kamu kecewa, lebih baik lupakan saja."#
Bu, setidaknya ada 6 koreksi + 1 btngbjgfudtentang judul tadi.
Alhamdulillah cerbung baru.. terima kasih Bu Tien yg selalu memghihur kita, semoga sehat terus dan salam ADUHAI...
DeleteSelamat pagi mba Tien ,,,,,, Selamat hari raya Idul Fitri,,,, mohon maaf lahir batin,,,,,
DeleteTetap sehat,,, tetap semangat,,,, tetap menghibur banyak orang,,,,, diberkati dan menjadi berkat bagi banyak orang,,,, Tuhan memberkati
Haloo Mbak Tien, Taqobalallahu mina wa minkum , Mohon maaf lahir batin, selamat berlebaran nggih ... ceritanya Cuti brp hari niih MYCT ? Smoga di tgl merah Lebaran aj Hehehehehe .. kami tunggu kelanjutannya, salam Aduhai, sehat bahagia .
DeleteSlamat pagi Ibu... baru sempat membaca cerita ibu pagi ini
DeleteTaqobalallah minna Waminkum
Maturnuwun bu Tien ....
ReplyDeleteCerbungnya sudah tayang ....
Sugeng dalu .....
Waduh cublak cublak suweng?
ReplyDeleteAlhamdulillah cerbung baru dah hadir, mugi Bunda Tien tansah pinaringan sehat selalu.
DeleteAamiin...
Suwenge teng kelenter ...
DeleteKok cublak cublak suweng ta pak Nanang ....
Matur suwon Bunda Tien atas tayangan cerbung barunya semoga bunda sehat selalu
ReplyDeleteMatur nuwun bunda Tien...sudah hadir lagi cerbung baru..MCYT
ReplyDeleteSalam sehat selalu njih bun...dan tetap ADUHAI selalu...π
Alhamdulillah...cerbung baru menjelang Idul Fitri....Trerimakasih bunda Tien sehat sll...❤️❤️❤️
ReplyDeleteAlhamdulillah.... sudah terbit, trimakasih bunda .. semoga sehat selalu
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien atas terbitnya MCYT 01.
ReplyDeleteSalam hormat kami dari Yogya.
Salam AFUHAI mas Yowa
DeleteTerimakasih Bu Tien,
ReplyDeleteAtas terbitnya cerbung baru. π
ADUHAI Prisc.
DeleteMatur nuwun...mbak tien... Cerbung baru Smg mbak tien sehat selalu
ReplyDeleteSehat dan ADUHAI jeng Nanik
DeleteMatur nuwun bu Tien..alhamdulilah cerbung baru sudah terbit
ReplyDeleteMugi Ibu tansah sehat...
Salam aduhay dari Tangsel
Sehat dan ADUHAI ibu Moedjiati
DeleteDipenghujung Ramadhan telah hadir cerbung perdana mengais cinta yang terserak ,terimakasih bunda Tien semoga selalu diberi kesehatan ,salam aduhai dr Jakarta
ReplyDeleteSalam ADUHAI jeng Werdi
DeleteMakasih Bunda CERBUNG barunya dah tayang.
ReplyDeleteSehat selalu dan tetap semangat dalam berkarya.
Bahagia bersama keluarga.
Semangat dan ADUHAI mas Bambang
DeleteAlhamdulilah6 cerbung baru
ReplyDeleteTerimakash bunda Tien
Salam sehat)dan aduhaiiii8
Salam ADUHAI juga ibu Salamah
DeleteAlhamdulillah Cerbung baru Mengais Cinta Yang Terserak (MCYT) 01 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Mas Dudut ADUHAI deh
DeleteSelamat tayang *MCYT-01*
ReplyDeleteSalam Aduhai bu Tien.
Salam sehat pak Budijanto
DeleteADUHAI
Alhsmdulillah cerbung baru dah ada
ReplyDeleteMakasih bunda kutunggu selanjutnya
Salam aduhaii & sehat selalu
Alhamdulillah
ReplyDeleteAlhamdulillah ... CerBung baru datang disaat menjelang Idul Fitri .
ReplyDeleteMatur Nuwun Mbak Tien , CerBung-nya selalu membuat pembaca tercerahkan dengan budi pekerti yg mulai terkikis ,nambah Iman dan Imun .
Semoga menjadi Ladang Pahala Mbak Tien Aamiin...jaga sehat nggih Mbak .Salam hormat dari Jatiasih Pondok Gede.
Aduhai Cerbung baru, maturnuwun mbak Tien.
ReplyDeleteTapi apa boleh tanya, kok di ujung judulnya :
"MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 02"
Apa ada yang ke 01? Suwun,πππ
Matur nuwun, mbak Tien...
ReplyDeleteSalam sehat dari kota kretek,Kudus.
Salam ADUHAI.,...
Alhamdulillah cerbung baru sudah tayang
ReplyDeleteTerima kasih, semoga ibu Tien sehat selalu...
Alhamdulillah MCYT 01 sdh hadir.... trmksh mb Tien....
ReplyDeleteSmg mb Tien sll diberi kesehatan
Salam ADUHAI..... π
Alhamdulillah CerBung baru terbit jelang Idul Fitri.
ReplyDeleteMatur Nuwun Mbak Tien ,banyak pelajaran hidup sbg ibroh ke depan agar lebih baik
Semoga tulisan Njenengan Berkah dan menjadi ladang Pahala karena dpt meningkatkan Iman dan Imun.
Jaga sehat nggih ,salam hormat dan ADUHAI dari Jatiasih Pondok Gesde.
Aamiin.. jeng Susi
DeleteADUHAI
Alhamdulillah sdh tayang MCYT 1... Matur suwun Bunda Tien salam ADUHAI. Tapi judul yg diatas sendiri Meraih Cinta Yang Terserak 02... Apa ada yang pertama ya Bun... Moga2 cuma salah tulis..Nuwun.
ReplyDeleteSalah tulis mas Indriyanto. Sambil ngantuk.
DeleteADUHAI
Terima kasih Mbak Tien, MCYT sudah tayang.
ReplyDeleteADUHAI jeng Ira
DeleteAlhamdulillah Cerbung MCYT~01 sudah tayang malam ini.. terimakasih salam sehat dan salam hormat kagem Bu Tien.. π
ReplyDeleteHormat dan ADUHAI buat Djodhi
DeleteAlhamdulillah telah diluncurkan cerbung baru MCYT,
ReplyDeleteTerima kasih bu tien yg selalu memberikan karya2nya untuk kita semua
Semoga bu tien sehat2 n selalu dlm lindungan Allah SWT
Selamat malam , selamat beristirahat
Salam aduhai ....
Salam ADUHAI mas Arif
DeleteSiiip
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien
Trm.kasih bu Tien MCYT 1 tayang awal ....
ReplyDeleteKok judulnya Mengais Cinta Yang Terserak 02 trs yg 01 kapan?
Salam sehat dan aduhai kagem bu Tien
Alhamdulillah cerbung baru MCYT 02 ,yg ke Satu dah mulai,.
ReplyDeleteMatur nuwun Bunda Tien, mugi tansah pinaringan sehat.
Salam ADUHAI.
Wus marem bar baca cerbung anyar, saiki arep bokmal,daaaaa.
Matur nuwun mbak tien-ku, mcyt-01 sudah dimulai.
ReplyDeleteLangsung cinta segitiga nih....masih pakai model ortu menjodohkan anaknya.
Ada Suni di anak desa, apa ini yang jadi lakon yaaa...
Tunggu saja baru sak uprit jadi belum ada gambaran.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari , dari sragentina selalu ADUHAI.
Salam sehat ADUHAI mas Latief
DeleteAlhamdulillah, Mengais Cinta Yang Terserak sdah terbit perdana.atur nuwun bu Tien..πππ
ReplyDeleteADUHAI cak
DeleteAlhamdulillah Mengais Cinta yangTerserak sudah tayang...salam aduhai mbTien....
ReplyDeleteADUHAI juga jeng Atiek
DeleteBu Tien cantik... terima kasih cerita baru nya... baru mulai saja sudah mengharu biru dan bikin gemes... kangen juga sama komen nya pak Rinto nih... kemana ya?...
ReplyDeleteIya jeng dokter. Rinto ngilang nih.
DeleteADUHAI kan
Mas Rinto hari ini lg berlayar menuju Kendari
DeleteDosanya aj buat mas Rinto moga di beri keselamatan kemudahan dan kelancaran
Perjlnn dari Probolinggo Jambi Kendari
Moga bunda Tien seklrg sehat2 ajah
Aamiin Ya Rabbal Alamin
Maaf doanya
DeleteSemoga mas Rinto selalu sehat, bahagia, dan ADUHAI.
DeleteJeng Maimun terimakasih
Terimakasih bunda Tien..
ReplyDeleteCerbung baru sdh hadir
Salam aduhai dari sukabumi
ADUHAI jeng Hermina
DeleteTerima kasih mbk Tien, cerbung baru sudah tayang..salam kenal dari mojokerto..
ReplyDeleteSalam kenal.kembaluli...dengan siapa, mas/mbak, bpk/ibu....edit dong profilmu supaya kita-2 kenal dan Bu Tien juga kenal sehingga dapat menyapa Anda,caranya :
Delete1. Ketuk/klik UNKNOWN di komentar anda, muncul jendela baru, kanan atas tertulis edit profil.
2. Klik Edit Profil dan selanjutnya isi biodatamu, setelah selesai isi biodata, unggah fotomu,cari dan ambil dari kumpulan foto di galerimu.
Setelah selesai jangan lupa, klik SIMPAN dan PUBLISH.
Selesai dech tugas mengedit profil Anda, selamat mencoba.
Mojokerto tuh berarti temannya mas Arief.. eh.. bener nggak ya.
DeleteADUHAI
Betul bu tien sama2 dari mojokerto tapi blm tahu siapanya
DeleteMatur nuwun mbak Tien sayang sdh tayang hiburan kita yg selalu ditunggu setiap malam dan komentarnyayg seru banget, sehat selalu injih, salam aduhaai dari Cibubur
ReplyDeleteJeng Sis.. semoga terhibur dan ADUHAI
DeleteApa judul cerbung ini nggak di tulis di blogspot tien kumalasari ya saya buka di kejora pagi tien kumalasari nggak ada
ReplyDeleteSaya nggak ngerti mas Anton.lainnya bisa tuh
DeleteTetep Kejora Pagi yang tampak, setelah di klik baru muncul dua judul cerbung teranyar MENGAIS CINTA YANG TERSERAK (MCYT) dan yang dibawahnya Jangan Bawa Cintaku 47.
DeleteSalam Aduhai pa Antonius
Asekk udah mulai lagi,suwun bu Tien salam sehat selaluππππππ❤
ReplyDeleteSalam ADUHAI Ari
DeleteAsiiik ... Cerbung baru MCYT sdh tayang ... mau baca dulu .... Terima kasih Mbak Tien ... Salam sehat & Aduhai ...
ReplyDeleteSalam asyik dan ADUHAI jeng Enny
DeletePak Murtiyoso tidak melakukan rapat internal, langsung ambil keputusan sendiri.
ReplyDeleteNah.. harusnya merapat dulu baru ADUHAI
DeleteKejora pagi Lover ini apakah mas Rinto?
DeleteHoorreee. Cerbubg baru udah tayang ...matur suwun bu ten. ....sugeng ndaku salam Aduhayy....dr Sidoarjo...
ReplyDeleteHoreee.. ADUHAI jeng Sri
Deletekirain abis lebaran....eh ternyata sudah muncul Yessy
ReplyDeleteMenkelang lebaran ajah.. lebih ADUJAI kan jeng Yuyun
DeleteTrimakasih cerbung baru sdh tayang ...salam ADUHAI bu Tien semoga sehat2 selalu ...Gusti paring berkah .Amin .
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI jeng Yayuk
DeleteMakasih mba Tien. Cerbung baru dah tayang. Salam Aduhai
ReplyDeleteSami2 dan ADUHAI jeng Sul
DeleteHallow jg mbak Tien...
ReplyDeleteAsiiik makasiiih ternyata mcyt udh tayang...kirain setelah hari raya..mngkn mbak Tien sibuk persiapan lebaran..
Cerita awal yg udh gemes jg sm 3 tokoh itu..hehe..
Salam sehat selalu dan aduhaii mbak Tien..,ππ₯°
Salam gemes dan ADUHAI jeng Maria
DeleteAlhamdulillah cerita baru, Insyaa Allah mengikuti sampai selesai, salam aduhai banget
ReplyDeleteADUHAI banget pak Merianto.
DeleteBiasanya nggak sampai selesai ya.
Salam sehat dan salam aduhai. Cerbung MCYT 01 wah ini kayaknya si org dusun di jodohin ma si kaya ...pasti jadi rame deh .di tolak la ..di kota banyak yg ganteng ,hehehe ..selamat mlm...
ReplyDeleteDidesa juga banyak lho..
DeleteADUHAI jeng Yanti
terima kasih bu Tien atas cerbung baru nya ....
ReplyDeletesehat slalu ukt ibu n kel.
salam Aduhaaiiii dr Semarang ..
ADUHAI dari Solo, jeng Agustina
Delete✍️ Aduhai ... cerbung baru : "Mengais Cinta yang Terserak"
ReplyDeleteby Tien Kumalasari
'mulai tayang malam ini...
(11-5-2021).π
ADUHAI, Pak Rusman
DeleteAlhamdulillah cerbung baru ( MCYT 01) sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Salam Aduhai dari Bekasi
ADUHAI JUGA jeng Ting
DeleteAlhamdulillah .. Aduhai judul baru publish juga di akhir Ramadhan , stlh bbrp kali buka tutup alamat mbak Tien ..
ReplyDeleteBukan alamat palsu kan ?
DeleteADUHAI Pri
Trimakasih bunda Tien....
ReplyDeleteTelah dihadirkan cerbung baru "Mengais Cinta Yang Terserak" sepertinya bakal mengharu biru nih,ada cinta segitiga.
Diawali perjodohan Gunawan dan Yessyta....
Memang pernikahan tidak harus didasari cinta....
Kalau udah jodoh tak kan kemana....
Karena sejatinya pernikahan itu untuk membentuk cinta....
Bukan pernikahan harus berasal dari cinta.....
Tapi masalahnya...
Mengapa Yessyta menolaknya....
Akankah Suni terus mengejarnya....
Yuk kita nantikan terus episode" berikutnya...
Semoga bunda Tien sll dianugrahi kesehatan.
Salam aduhaii dari Bojonegoro
Sehat dan ADUHAI jeng Wiwik
DeleteMaturnuwun mbak Tien sayang, sudah hadir cerbung baru lagi. Wah judulnya cukup dramatis : Mengais Cinta yang Terserak. Nampaknya cerita bakalan seru nih. Mengais adalah mencari-cari dengan tidak mudah, sesuatu yang berharga namun tumpah tercecer, bisa di manapun ditemukannya. Cinta yang terserak...berarti tidak hanya tumpah di satu tempat, melainkan di sejumlah hati, dan ada kesan tersia-sia....
ReplyDeleteWaw...itu dugaanku dengan mengamati judul. Dan episode pertama sudah dibuka dengan dilema.
Mbakyuku memang piawai membesut cerita. Selamat berkarya, sayangku.
Ini puasa Ramadhan terakhir, semoga Allah menerima amal ibadah kita. Mohon maaf lahir batin ya mbak Tien, dan juga para pembaca blog ini.
Mohon maaf lahir batin.
DeleteADUHAI JENG Iyeng
Judul cerbung yg baru sungguh puitis, melankolis, bisa di duga bakal seru dan yg jelas membuat penasaran pembacanya, karena Bu Tien memang cerdas dan ahli dlm memainkan kata dlm bentuk kalimat yg indah, mempesona. Maturnuwun Bu Tien sdh memberikan cerita baru yg saya yakin tetap menarik.
ReplyDeleteBagaimana sikap Pak Murti terhadap Yessi karena menolak dijodohkannya dgn Gunawan...Sementara Gunawan sendiri sdh ragu, apakah dirinya bisa diterima Yessi...Mengapa Pak Murti tdk rembugan dulu dgn keluarga sblm ambil keputusan menjodohkan Gunawanbdgn Yessi..
Saya tunggu dgn sabar Bu Tien kelanjutannya, semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat. Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan yg msh sehari ini, in syaa Allah amal ibadah kita diterima Allah Swt. Selamat ber Idul Fitri 1442 H, Taqobalallahu minna wa minkum, Barokallohu fiikum. Aamiin Yaa Robbal'alamiin...
Sabar ya pak Mashudi
DeleteMatur suwun bunda yg ditunggu2 sudah tayang MCYT 1,
ReplyDeleteSalam sehat selalu dari bumi arema Malang dan pastinya selalu ADUHAI
Wah baru mulaai sdh ada konflik... seru ini.. ππ
ReplyDeleteSeru dan ADUHAI pak Eko
DeletePg mb Tien...trmksh sdh hadir MCYT 01.. sptnya kisah poligami ini mb? Apakah Suni akhirnya dipinang Gunawan stlh dipaksa menikah dg Yessita yg sbnrnya tdk se7 dgn pilihan bpknya? Sptnya pernikahan bertepuk sblh tangan di awal? Tp menyesal di akhir smp hrs mengais cinta yg terserak?... Pasti seru menanti hr hr hadirnya cerbung mcyt selanjutnya... Slm seroja utk mb Tien dan semua pembc mcytπ€π π»
ReplyDeleteTungguin ya keng Sapti
DeleteTerimakasih Bu Tien cerbung baru sudah tayang. Sehat selalu ya Bu......
ReplyDeleteSalam kasih dari Tangerang. ❤
Slmt pagiii mba Tien.. Terima ksih cerbung barunya sdh tayang.. Hiburansbl. Lebaran y mba.. Slmtseroja dan aduhai unk mba tien smg tetap sehat dan semangat berkarya.. ππππ
ReplyDelete_*Ψ§َΩΨ³َّΩَΨ§Ω ُ ΨΉَΩَΩْΩُΩ ْ ΩَΨ±َΨْΩ َΨ©ُ Ψ§ΩΩِΩ ΩَΨ¨َΨ±َΩَΨ§ΨͺُΩُ*_
ReplyDelete*Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah*
*ΨͺَΩَΨ¨َّΩَ Ψ§ΩΩΩُ Ω ِΩَّΨ§ ΩَΩ ِΩْΩُΩ ْ*
*_Taqabbalallohu Minna wa Minkum_*
Semoga Allah Ta'ala menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini dan mempertemukan kita kembali di Ramadhan tahun depan..
Ψ’ Ω ِΩْΩَ
Mohon maaf lahir batin atas segala salah & khilaf.
*ΩَΨ§ΩΨ³َّΩΨ§َΩ ُ ΨΉَΩَΩْΩُΩ ْ ΩَΨ±َΨْΩ َΨ©ُ Ψ§ΩΩΩِ ΩَΨ¨َΨ±َΩَΨ§ΨͺُΩُ*
*Farida Inkiriwang dan keluarga*ππ
Aamiin yra.
DeleteMohon maaf juha ya Farida
Terima kasih bu Tien yang sudah memuat cerber baru..semoga sehat selalu. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H
ReplyDelete.
"SELAMAT IDUL FITRI 1442 H"
ReplyDeleteTaqabbalallahu minna wa minkum shiyamana washiyamakum.
Barakallahu fikum
Mohon maaf lahir bathin
Semoga kita masih dipertemukan dengan Ramadhan2 berikutnya.
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.
Aamiin yra.
DeleteSami2 cak
Taqabbalallohu Minna wa Minkum.
ReplyDeleteSelamat idul fitri 1442 H.
Maaf lahir batin tuk khilaf pada smuanya
Gunawan n suni mo lebaran, jadi gak tayang beberapa hari. Betul, bu tien? Smoga Sehat waras n bugar.
Mojon maaf lahor batin, mas Danar.
DeleteOya benar..
Taqabbalallohu Minna wa Minkum.
ReplyDeleteSelamat idul fitri 1442 H.
Maaf lahir batin tuk khilaf pada smuanya
Semoga kita masih dipertemukan Ramadhan yang akan datang aamiin
Aamion, terimakasih mbak Yun
ReplyDeleteMaturnuwun,sdh hadir cerbung baru,
ReplyDeleteUtk Ibu Tien dan semua penggemar cerbung,sy haturkan,Selamat Idulfitri 1442H,mohon maaf lahir dan batin
Maturnuwun mb Tien , cerbung baru dah terbit.....
ReplyDeleteSugeng Idul Fitri1442 H . Mohon maaf lahir n batin .
Salam aduhai .
Yuli Semarang .
Malam ininliburvgak yaaa
ReplyDeleteTaqabbalallohu Minna wa Minkum.
ReplyDeleteSelamat idul fitri 1442 H.
Maaf lahir batin tuk khilaf pada smuanya
Selamat idul fitri 1442 H Mohon maaf sgl khilaf dan salah lahir batin
ReplyDeleteTerima kasih Mbak tien cerbung barunya. Salam Sehat² selalu.
ReplyDeleteMinal aidin Wal faizin, Selamat Hari raya iedul fitri, mohon maaf lahir Dan bathin.
Mohon.maaf lahir batin juga Andrew
Delete*Ψ§ΩΨ³ΩΨ§Ω ΨΉΩΩΩΩ ΩΨ±ΨΩ Ψ© Ψ§ΩΩّΩ ΩΨ¨Ψ±ΩΨ§ΨͺΩ*
ReplyDeletePerkenankan Kami Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1442 Hijriah.
*ΨͺَΩَΨ¨َّΩَ Ψ§ΩΩَّΩُ Ω ِΩَّΨ§ ΩَΩ ِΩْΩُΩ ْ Ψ΅ِΩَΨ§Ω َΩَΨ§ ΩَΨ΅ِΩَΨ§Ω َΩُΩ ْ ΨͺَΩَΨ¨َّΩْ ΩَΨ§ ΩَΨ±ِΩْΩ َ*
*_Taqabbalallohu Minna wa Minkum shiyaamanaa washiyaamakum taqabbal yaa Kariim_*
Mohon maaf lahir-bathin atas segala salah & khilaf. Semoga amal ibadah dan Puasa kita diterima Allah SWT... Aamiin YRA
*ΩَΨ§ΩΨ³َّΩΨ§َΩ ُ ΨΉَΩَΩْΩُΩ ْ ΩَΨ±َΨْΩ َΨ©ُ Ψ§ΩΩΩِ ΩَΨ¨َΨ±َΩَΨ§ΨͺُΩ*
Salam asuhan bu tin
_Taqabbalallohu Minna wa Minkum shiyaamanaa washiyaamakum taqabbal yaa Kariim_
DeleteMohon maaf lahir batin ibu Umo
Yth. Bunda Tien & Keluarga, juga kepada seluruh Pembaca setia Kejora Pagi.
ReplyDeleteKami mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri.
1 Syawal 1442 H (bagi yang merayakan).
Mohon maaf lahir dan batin kepada semuanya.
Semoga kita semua senantiasa selalu sehat wal-afiat dan dalam perlindungan, serta limpahan rahmat-NYA.
Bunda Tien, TERIMA KASIH CerBer baru-nya. Masih diawal, tapi sudah bikin penasaran.
Selamat berkumpul dalam suasana yang Fitri bersama yang tercinta ya, Bunda.
Selamat Idul Fitri Rinjani mohon maaf lahir batim.
DeleteTaqabbalallohu Minna wa Minkum.
ReplyDeleteSelamat idul fitri 1442 H.
Maaf lahir batin tuk khilaf pada smuanya
Selamat Idul Fitri mas Sukarno mohon maaf lahir batin
DeleteSambil nunggu tanyang
ReplyDeleteSmoga sabar menunggu. Itu bu tien sdh jwb. Gunawan n suni mo sungkeman. Mohon maaf jk ada salah ketik.
DeleteSelamat lebaran 1442H. :)
Kami mengucapkan Selamat Idul Fitri 1442H..
ReplyDeleteUntuk mbak Tien bersama keluarga...selamat berbahagia berkumpul keluarga dihari yang fitri..
Mohon maaf lahir dan batin..π
Juga untuk pembaca setia cerbung kejora pagi..
Selamat Idul Fitri 1442H..mohon maaf lahir dan batin..π
Selamat Idul Fitri jeng Maria, mohon maaf lahir batin
DeleteSelamat Idul Fitri Mohon maaf lahir dan bathin bu Tien...
ReplyDeleteSmg selalu sehat dan berbahagia bersama Amancu...smkn sukses dlm berkarya, amin!
Ngaturaken....
ReplyDeleteSelamat Hari Raya Idul Fitri ..
Mohon Maaf Lahir & Batin ..
Kagem bu Tien ...
Gusti ingkang tansah paring karahayon ...
Sami2 Aksmie, Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin
DeleteSami2 jeng Laksmie, mohon maaf lahir batin
DeleteAssalamu'alaikum wr wb,
ReplyDeleteKagem Bu Tien & keluarga, juga kepada Pembaca setia Kejora Pagi yg mrrayakan,
Kami mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1442 H,
Mohon maaf lahir dan bathin, semoga amal ibadah & puasa ramadhan kita mendptkan ridho Allah SWT.....Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin.
Wassalamu'alaikum wr wb
(Gunarto - Bali)
Selamat Idul Fitri mas Gunarto, mohon maaf lahir batin
DeleteAssalamu'alaikum warahmatullohi wabarakatuh
ReplyDeleteπ€πΉπ¦ _
Kami mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H_
π·π
TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM
SAIYAMANA WA SHIYAMUKUM
QIYAMANA WA QIYAMUKUM
Semoga Allah SWT terima amal Ibadah kita, Allah SWT terima taubatan kita dan Allah SWT pertemukan kita semua dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan sehat wal'afiat.
Aamiin yaa Robbal'aalamiin
Mohon Maaf Lahir Batin
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh
π€²π€²
B.Indriyanto & Family
ππΎππΎππΊππΎππΎπ
ReplyDelete_*Assalammu'alaikum Wr. Wb.*_
Saya beserta keluarga
mengucapkan :
*SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI*
1 Syawal 1442 H " Minal Aidin Wal Faidzin".
Taqabalallahu Minna Wa Minkum
Shiyamana Wa Shiyamakum
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
_*Wassalam Wr.Wb*_
Arif & Keluarga
ππΎππΎππΊππΎππΎπ
Sami2 mas Arif, saya juga mengucapkan selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahor batin.
DeleteKami sekeluarga menghaturkan :
ReplyDeleteSelamat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H
Mohon maaf lahir dan batin π
Lina n kel
Alhamdulilah. Cerbung baru sdh hadir 2 hari yg lalu. Walau terlambat mengikuti mdh2an lancar terus. Salam sehat dan Aduhai. Matur nuwun Bunda Tien. Taqobbalallohu minna wa minkun minal 'aidzin wal faizin. Mohon maaf lahir dan bathin
ReplyDeleteCerbung baru sudah tayang tks mbak Tien,
ReplyDeleteSelamat Idul Fitri,maaf lahir batin.
Salam aduhai dari ibu Neni Tegal.
Aduhai Bu Tien dengan cerbung barunya....
ReplyDeleteTeruntuk Bu Tien dan para penggemar Cerbung Kejora
Ngaturaken Sugeng Riyadi, mohon maaf lahir batin
Taqobballohu Minna wa minkum
Semoga kita semua masih diberi kesempatan bertemu dengan Romadhon mendatang.....Aamiin
Puasa sudah, Lebaran sudah...
ReplyDeleteTinggal nunggu kelanjutan kiprahnya Gunawan, Suni, Yessy, pak/bu Marto dan pak Murtiyoso
Tentu saja dibawah coretan nyi dalang ADUHAI, Tien Kumalasari..
Salam sehat dari REWWIN....
Kami sekeluarga menghaturkan
ReplyDeleteSelamat Hari Raya Iedul Fitri 1442 H
Taqobbalallahu mina waminkum
Mohon maaf lahir dan batinπ
Salam Aduhai dari Bekasi
Mengucapkan selamat merayakan hari raya idul Fitri 1 Syawal 1442 H.
ReplyDeleteMohon ma'af lahir batin mb.Tien dan segenap rieders, π
Ma'af, baru buka lambat respons.
ReplyDeleteTerimakasih untuk cerbungnya yang baru. MCyT, pasti seru mb.Tien gitu loh. Salam aduhai dari kota gudeg.π
Tuk keluarga ibu tien dan penggemar semuanya dimanapun berada
ReplyDeleteKami sekeluarga mengucapkan
Selamat hari raya idul fitri 1422 H.
Mohon maaf lahr bathin.
Semoaga amal ibadah kita senantiasa diterima oleh Alloh SWT, dan dipertemukan kembali di bulan Romadhon berikutnya... Aamiin..
Lanjutan cerbungnya mana bu
ReplyDeleteCiri dari karya Mbak Tien Kumalasari, arus cerita mengalir wajar, biasa .... Keseharian, tapi watak untuk jiwa yang ditokohkan, kita pembaca bisa tahu, bahkan untuk dialok yang panjang bisa diketahui tingkat kecerdasan, inilah yang kerΓ©n dari sang penulis.... Monggo lanjut Mbak, saya selalu menyimak karya Panjenengan....π Yoyok,Ms. Purworejo
ReplyDeleteMbak tien malam libur ya ??
ReplyDeleteSemoga tidak libur salam aduhay....sehat selalu
MENGAIS CINTA YANG TERSERAK
ReplyDeleteMalam ini masih Libur (Belum Bisa Tayang)
Selamat malam,selamat beristirahat
Wuaduh .....
ReplyDeleteMatur nuwun
Tiwas nau ngenteni
Kawula tengga njih Bu Tien
ReplyDeleteMohon maaf lahir dan Batin Bu Tien sehat selalu πππ
ReplyDeleteNggak sabar nih Bu lanjutannyaππππππ
ReplyDeleteSelamat idul Fitri Mb Tien , maaf lahir batin πππ
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteππππ
ReplyDeleteKEPADA PARA PEMERHATI, PENYEMANGAT, DAN PECINTA YANG SANGAT SAYA HARGAI :
1. KELUARGA BESAR WAG P.C.T.K.
2. SELURUH PEMBACA CERBUNG SAYA.
BAGI YANG MERAYAKAN SAYA MENGUCAPKAN SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1442.
BAGI SEMUANYA SAYA MOHON MAAF LAHIR BATIN.
SAYA BISA KARENA ANDA. SAYA TEMUKAN BANYAK CINTA SEBANYAK BINTANG DI ANGKASA.
SEMUA INI ADALAH BAHAGIA DI USIA SENJA SAYA.
TERIMAKASIH ATAS SEMUA HARAP DAN DO'A, DAN TETAPLAH MENJADI SAUDARA SAYA.
πππππ
Mohon Maaf Lahir dan Batin juga u/bu Tien dan semua penggandrung Cerbung bu Tien
DeleteSalam ADUHAI untuk semuanya
Semoga selalu SEHAT
Deletedan tetap SEMANGAT
Kami sekeluarga juga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan Batin bunda Tien,
ReplyDeleteSemoga kita semua selalu diberi kesehatan, rejeki berlimpah, segala urusan dimudahkan , bahagia bersama keluarga dan selalu dalam lindungan Tuhan dimanapun kita barada...Aamiin
Dan salam ADUHAI dari bumi Arema Malang
Mohon Maaf Lahir dan Batin u bu Tien dan semua yg suka dgn Cerbung bu Tien , bu Tien keburu lupa ceritanya ..π€π€π€π€²π€²πππ΄❤❤❤❤
ReplyDeleteHahaa.. nggak lupa dong.. ADUHAI jeng Yanti
DeleteAlhamdulillah... New series
ReplyDeletekami sekelg mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon maaflahir bathin
ReplyDeleteSehat n sukses selalu mb Tien....salam aduhai
Selalu sabar menanti akan kehadiran eps 2. Semoga semuanya sehat khususon untuk Bunda Tien selalu sehat, bahagia n ADUHAI
ReplyDeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
ReplyDeleteSelamat Hari Raya Iedul Fitri 1442 H
Taqaballahu minna wa minkum, baarakallahu fiikum
Maaf lahir bathin kembali bu Tien
SEHAT WAL'AFIAT SEMUA YA BU TIEN
Alhamdulillah,,cerbung mcyt 1 sdh hadir,,in syaa Allah bisa mengukuti sampai akhir episodes
Salam ADUHAAII,, terima kasih bu Tienπ€π
Alhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun bun....
Mugi2 tansah wilujeng...
ALHAMDULILLAH.Sekarang lebih sehat semoga tidak ketinggalan lagi pada episode Mengais Cinta Yang Terserak 1(MCYT).
ReplyDeleteSuni masih memegang janji "masa cinta monyet". Ini nih bakal kecewa nantinya. .....Tapi siapa tau?
Salam sehat dan bahagia mbak Tien. Terima kasih.