Thursday, May 6, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 46

JANGAN BAWA CINTAKU  46

(Tien Kumalasari)

 

Ika tegak terpaku ditempatnya. Sementara Dina tiba-tiba merangkul kakinya.

“Aad.. ada apa?”

“Aku minta maaf karena terpaksa merepotkan kamu. Sungguh aku titip Dina. Saat ini Rina ada dirumah sakit. Ibu yang menungguinya. Tolong Ika..” hanya itu yang diucapkan Leo, kemudian ia membalikkan tubuhnya dan pergi, meninggalkan Dina yang terisak merangkulnya.

“Tet.. tapi…”

Ika tak sempat mengatakan apa-apa, dan Leo juga tak banyak becerita tentang Rina. Ia hanya mendengar bahwa Rina jatuh dari tangga. Tangga mana, bagaimana keadaannya. Lalu terdengar deru mobil menjauh. Rupanya Leo telah benar-benar pergi.

“Jangan menangis Dina, kamu kan sudah besar,”

Ika menarik tangan Dina. Ia duduk di kursi teras, dipangkunya Dina yang masih terisak.

“Dina, jangan menangis, ibu tak akan apa-apa.”

“Bu Yanti, bagaimana kalau ibu meninggal?” isak Dina membuat jantung Ika sesaat berhenti berdetak.

“Ssssh.. Dina nggak boleh berkata begitu. Ibu akan baik-baik saja.”

“Tadi ibu diam saja. Apakah ibuku meninggal?”

“Tidak sayang, tidak, ibu akan baik-baik saja,” kata Ika sambil merangkul Dina didadanya. Iba melihat anak sekecil Dina tampak ketakutan kehilangan ibunya.

“Aku buatkan minum Dina, ini, minum dulu,” tiba-tiba Dian sudah membawakan secangkir teh untuk Dina. Dina menggelengkan kepalanya.

“Minumlah, mas Dian sudah membuatkan minum untuk Dina. Ayo, biar kamu lebih tenang.”

Dina meneguk teh yang dibuatkan Dian, kemudian kembali merangkul Ika.

“Sebenarnya ibu jatuh dimana?”

“Ibu mau belanja bersama bapak, begitu turun dari teras, jatuh kebawah. Lalu ibu diam saja. Mengapa ibu diam?” isak Dina.

“Oh, jatuh di tangga teras. Tidak apa-apa Dina, ibu hanya terkejut dan pingsan. Nanti juga pasti akan sadar kembali.”

Ika agak khawatir juga, apalagi mengingat Rina dalam keadaan mengandung baru kira-kira lima bulan. Dan tangga teras rumah Leo lumayan tinggi.

“Lalu bapak memanggil simbah. Sekarang simbah ada dirumah sakit.”

“Baiklah. Apalagi sudah ada simbah juga yang akan ikut menjaga ibu. Dengar Dina, dirumah sakit itu banyak sekali dokternya. Mereka pintar-pintar, dan selalu bisa menolong pasien.”

“Bisakah dokter menghidupkan orang meninggal?”

Ika merangkul Dina erat-erat.

“Dokter akan menolong orang sakit. Dina tak perlu khawatir. Ibu tidak akan meninggal.”

“Benarkah?”

“Benar. Ayo berdo’a, agar ibu segera sembuh.”

Lalu Dina merangkapkan kedua tangannya.

“Ya Allah, jangan sampai ibuku meninggal, ya Allah,” bisik Dina lirih.

Ketika sebuah taksi berhenti tepat didepan pagar, Ika baru sadar bahwa sore ini dia akan ikut pergi ke Jakarta bersama Baskoro.

“Ibu, itu om Baskoro,” teriak Dian.

Ika masih memangku Dina. Baskoro yang sudah naik ke teras, heran melihat Dina ada di pangkuan Ika, dan tampak habis menangis.

“Ada apa?”

“Baru saja Leo menitipkan Dina kemari,” kata Ika.

“Leo? Mengapa? Kamu tak bilang bahwa kita akan pergi?”

“Tak sempat bicara apapun. Leo begitu terburu-buru. Bu Rina jatuh dari tangga, sekarang ada dirumah sakit.”

“Ya Tuhan,” Baskoro mengelus kepala Dina.

Dina meletakkan kepalanya didada Ika.

“Kapan akan dijemput?”

“Leo bilang beberapa hari. Aku tidak tahu keadaan bu Rina bagaimana.”

Baskoro membelalakkan matanya.

“Beberapa hari ?”

“Barangkali karena terlalu repot, jadi harus menitipkan Dina disini. Dia kan tidak tahu bahwa kita akan pergi.”

“Aduuh.. bagaimana ini?”

“Bagaimana kalau Dina kita ajak ke Jakarta?” tiba-tina Dian nyeletuk.

“Ttapi..”

“Ide bagus Dian, sebentar, aku akan menelpon Leo,” kata Baskoro.

“Bas, ini kamu?” suara Leo menjawab panggilan Baskoro.

“Iya, bagaimana keadaan Rina?”

“Kamu sudah tahu? Ika memberi tahu kamu? Duh.. agak parah sih, harus dirawat, tapi syukurlah anakku selamat. Dia tersungkur dari tangga teras rumah. Agak tinggi sih, aku panik tadi. Langsung aku menelpon ibu mertua aku. Dan aku juga terpaksa menitipkan Dina dirumah Ika untuk beberapa hari. Maaf, aku sungguh bingung, tidak tahu harus melakukan apa tadi.”

“Ya, aku tahu Dina ada dirumah Yanti, eh.. Ika. Tapi sebenarnya kami akan berangkat ke Jakarta sore ini.”

“Oh, aku tidak tahu, maaf, kalau begitu akan aku jemput lagi Dina, nggak apa-apa, kalau perlu aku akan bawa dia ke kantor saat aku bekerja besok.”

“Tidak, Leo.. jangan dijemput, bagaimana kalau Dina aku ajak saja ke Jakarta?”

“Kamu mengajak Dina? Pasti merepotkan.”

“Ada Yanti dan Dian yang akan menjaganya selain aku. Besok kami sudah kembali karena hari Senin kan Dian juga harus ke sekolah.”

“Benarkah tidak merepotkan ?”

“Jangan sungkan, dia ada diantara orang-orang yang akan menjaganya.”

“Kamu sungguh baik Bas, terimakasih banyak, silahkan saja kalau tidak merepotkan, sekarang aku harus menemui dokter.”

“Baiklah, semoga Rina dan bayinya segera mendapat penanganan dan semuanya baik-baik saja.”

“Bolehkah aku bicara sama Dina?”

Baskoro menyerahkan ponselnya pada Dina.

“Bapak mau bicara.”

“Hallo Dina.”

“Bapak, ibu tidak meninggal kan ?”

“Tidak sayang, ibu dan adik kamu baik-baik saja. Hanya saja harus dirawat beberapa hari dirumah sakit.”

“Aku takut sekali.”

“Dina tidak perlu takut. Dengar, om Baskoro akan mengajak kamu ke Jakarta, bersama mas Dian dan ibu Yanti. Kamu mau kan?”

“Ya, aku mau.”

“Baiklah, jangan rewel dan jangan nakal ya.”

Leo menutup ponselnya dengan lega.

“Sekarang aku akan menghubungi bandara, semoga masih ada tiket satu lagi untuk Dina,” kata Baskoro setelahnya.

“Dina, kamu mau ikut kami naik pesawat kan?” kata Dian yang sudah mendengar pembicaraan Leo dan Baskoro.

Dina mengangguk pelan. Dia merasa senang, kesedihannya telah berkurang, karena ibunya ternyata baik-baik saja.

***

“Apa kata dokternya?” tanya ibunya Rina setelah Leo menemui dokter.

“Rina dan bayinya bisa diselamatkan. Tapi Rina harus hati-hati menjaga kandungannya. Tampaknya akan ada masalah, sehingga kelahirannya nanti harus dengan caesar.”

“Ya Tuhan, apakah keadaannya berbahaya?”

“Tidak bu, hanya setelah ini Rina tidak boleh melakukan kegiatan yang berat-berat. Saya sedang berusaha mencari pembantu lagi, karena simbok tampaknya sudah tidak bisa kembali bekerja.”

“Iya, simbok kan sudah tua, lebih tua dari ibu sendiri. Baiklah, tak apa-apa, untuk sementara ibu akan tinggal dulu bersama kalian.”

“Benarkah bu?”

“Benar, supaya ibu bisa ikut menjaga Rina.”

“Terimakasih banyak bu, saya merasa lega karena ibu mau tinggal bersama kami.”

“Dina jadi ikut Baskoro ke Jakarta?”

“Jadi bu, saya menitipkannya, daripada saya tidak bisa konsentrasi  saat memikirkan Rina.”

“Baiklah, ibu juga sudah mengenal Baskoro, dia baik kok.”

Iyalah Leo tahu, kan dulu pacarnya Rina.

***

Baskoro meminta Broto menjemput Ika di depan rumah sakit, karena tak bisa membawa anak-anak memasukinya. Baskoro kemudian mengajak Dina dan Dian berjalan-jalan.

“Bagaimana keadaan mbak Risma ?” tanya Ika sebelum memasuki ruangan dimana Risma dirawat.

“Sudah lebih baik. Saya sering mengajaknya mengobrol, mengingatkan masa-masa yang telah lewat. Hanya ketika saya menyinggung nama Baskoro, dia tampak agak lama mengingat ingat. Sepertinya belum sepenuhnya ingat. Tapi beruntung dia masih ingat saya, karena sayalah yang selalu ada didekatnya.”

“Kasihan sekali.”

“Dia menahan kesedihan yang amat sangat, ketika tiba-tiba Baskoro menghilang. Tapi kata dokter, semuanya akan pulih ketika kita selalu memberinya semangat.”

“Pernahkah mbak Risma menyebut nama saya?”

“Sebelum sakit, dia selalu berbicara tentang mbak Ika. Dia sangat berharap mbak Ika bisa menjadi isteri Baskoro.”

Ika menundukkan kepalanya.

“Semoga dia bisa mengingat mbak Ika nanti.”

Keduanya memasuki ruangan itu, dan melihat Risma masih terbaring di ranjang dengan selang infus tersambung di lengannya.

“Risma.. lihat siapa yang datang,” kata Broto ketika sudah berada disamping ranjang Risma.

Risma menatap Ika lekat-lekat, dan dengan kecewa Ika melihat Risma menggelengkan kepalanya.

“mBak Risma, saya Ika..” kata Ika sambil meremas jemari tangan Risma.

“Aku seperti pernah mendengar nama itu.”

“Tentu saja Ris, karena kamu ingin agar dia menjadi adik ipar kamu.”

“Adik ipar aku? Memangnya aku punya adik?”

“Risma, kamu punya adik, namanya Baskoro, beberapa hari yang lalu dia selalu menunggui kamu disini.”

“O, laki-laki itu? Yang mengaku adik aku? Bukankah adikku sudah meninggal karena bunuh diri?”

“Tidak Ris. Baskoro tidak meninggal. Dia masih ada. Dia yang menjemput mbak Ika ini kemari, supaya ketemu kamu.”

“Kamu membohongi aku terus. Supaya aku senang?”

“mBak Risma, mas Broto tidak bohong. Mas Baskoro sudah kembali.”

“Bisakah orang mati hidup kembali?”

“Tidak ada yang mati Ris. Lihat, mbak Ika ini wanita yang baik, yang kamu inginkan agar menjadi adik ipar kamu.”

“Tampaknya baik sekali. Sayang Baskoro sudah tidak ada.”

“Mas Baskoro ada mbak..”

“Apakah aku harus memanggilnya supaya kamu percaya? Dia sedang bersama anaknya mbak Ika dan anaknya Rina. Kamu ingat Rina kan? Rina isterinya Leo? Rina yang dulu sangat dicintai Baskoro?” sambung Broto.

“Tidak, jangan membuat aku takut.”

“Mengapa takut ?”

“Kamu mau memanggil hantu kan?”

Broto dan Ika tak menjawab.

“Aku benci sama Rina. Dia itu yang menyebabkan Baskoro meninggal. Nekat Baskoro. Rela mati karena ditinggalkan Rina,” gumam Risma.

Broto menarik nafas panjang. Ika terus meremas tangan Risma, dan juga mengelusnya lembut.

“Barangkali memerlukan waktu agar mbak Risma mengingatnya lagi,” kata Ika lirih sambil memandang ke arah Broto. Broto mengangguk, lalu beranjak keluar.

“Sayang kamu datang terlambat,” Risma berbisik sambil terus menatap Ika.

“Ya Tuhan, mbak Risma mengira mas Baskoro sudah meninggal karena bunuh diri,” kata batin Ika sedih.

***

“Apa mbak Risma  mengingat Yanti?” tanya Baskoro ketika Broto menemuinya malam itu.

“Semula dia bingung, tapi kemudian mengingatnya.”

“Syukurlah..”

“Tapi dia menganggap kedatangan mbak Ika sudah terlambat.”

“Maksudnya bagaimana ?

“Ketika ada mbak Ika, Risma mengatakan bahwa kamu sudah meninggal karena bunuh diri.”

“Apa? Kemarin dia tidak bilang begitu. Dia tak mengenali aku, dan berkata bahwa aku pembohong.”

“Iya aku tahu. Tapi tadi berbeda lagi apa yang dikatakannya.”

“Ya Tuhan,” Baskoro menjambak rambutnya sendiri karena rasa sesal yang amat sangat.

“Kamu harus kesana ketika ada mbak Ika. Barangkali akan berbeda apa yang dipikirkannya.”

“Malam ini?”

“Jangan, saatnya dia tidur. mBak Ika dengan telaten menemaninya,”

“Baiklah, kalau begitu besok pagi saja.”

“Anak-anak bagaimana?”

“Baik-baik saja. Mereka senang berputar-putar kota Jakarta saat malam.”

“Besok pagi aku kesini, anak-anak biar bersama aku. Kamu harus ke rumah sakit.”

“Baiklah. Terimakasih mas.”

***

Malam itu anak-anak menginap dirumah Baskoro, sedangkan Ika memilih tidur dirumah sakit menemani Risma. Sepanjang malam dia mengajak Risma bicara, sampai kemudian Risma tertidur kelelahan. Tapi tak banyak yang diingatnya, kecuali Rina yang dibencinya karena membuat Baskoro bunuh diri, dan Ika yang terlambat datang karena Baskoro sudah meninggal.

Broto menyiapkan makan malam untuk Ika, yang ditemaninya, sebelum dia pulang malam itu.

Pagi-pagi sekali Ika sudah bangun. Setelah mandi dan shalat, dia mendekati Risma kembali.

“Aku heran mengapa mas Broto membawaku kemari. Apa menurut kamu aku ini sakit?” tanya Risma ketika Ika  menyuapinya pagi itu dengan sarapan yang disediakan dari rumah sakit.

“mBak Risma mungkin tidak sakit, hanya perlu menenangkan diri.”

“Apa menurut kamu aku ini tidak tenang?”

“Bukan begitu. Kalau mbak Risma dirumah sakit kan tidak harus memikirkan banyak hal? Ya bisnis, ya urusan ini itu lah.. pasti akan menjadi beban mbak Risma kalau mbak Risma ada dirumah.”

“Aku hanya memikirkan satu. Mengapa Baskoro meninggal.”

“Bagaimana kalau ternyata mas Baskoro tidak meninggal?”

“Jangan bergurau. Tapi sudahlah, jangan memikirkan apapun, supaya Baskoro tenang di alamnya.”

“mBak Risma ingin melupakan mas Baskoro?”

“Aku ingin melupakan, tapi tidak bisa. Dia itu kebangetan. Tega meninggalkan aku sendiri didunia ini.”

Ika merasa batinnya teriris, melihat Risma kemudian berlinang air mata. Susah sekali membuatnya percaya bahwa Baskoro masih hidup.

“Bukankah mas Baskoro datang kemari setiap hari?”

“Kamu tahu tidak? Aku ini kan sedang sedih, sedang merasa kehilangan, tapi tega sekali orang membohongi aku.”

“Membohongi bagaimana mbak?”

“Mengaku-aku, bahwa dirinya adalah Baskoro, bukankah itu membohongi namanya?”

“Apa dia bukan mas Baskoro sungguhan? Mengapa mbak Ris merasa bahwa itu kebohongan?”

“Ya ampun Ika, kamu tidak mendengar bahwa Baskoro sudah meninggal? Dia bunuh diri ketika Rina menikah dengan laki-laki lain bernama Leo.”

“Tapi mbak..”

“Harus berapa kali aku bilang tentang hal itu supaya kamu tidak terus-terusan percaya pada pembohong itu?”

“Karena saya mengenal mas Baskoro. Karena mas Baskoro sudah melamar saya, dan saya bersedia menjadi isterinya,” akhirnya Ika berkata lirih.

Risma menatap Ika tak berkedip, matanya berkaca-kaca.

“Kasihan kamu Ika..”

“Mengapa mbak?”

“Kamu datang terlambat..”

Ika menghela nafas sedih. Lalu ia tak melanjutkan berkata-kata, menyuapi Risma yang kata perawat sangat ajaib karena Risma mau makan.

“Biasanya dia tak suka makan mbak. Kalau disuapin, sesuap atau dua suap sudah nggak mau lagi,” kata perawat.

“Karena dia ini bakal ipar aku, biarpun gagal.”

“Kok gagal bu?”

“Calonnya keburu meninggal,” kata Risma sedih. Tapi Ika kemudian menatap perawat itu sambil mengedipkan sebelah matanya.

Lalu perawat itu pergi begitu saja sambil mengangguk dan tersenyum kepada Ika.

Begitu Ika selesai menyuapi Risma, lalu meletakkan bekas makan itu ditempatnya, muncullah Baskoro.

Semula Risma tak memandangnya, karena Ika sedang melayaninya minum. Tapi begitu melihat Baskoro, tiba-tiba Risma berteriak.

“Hantuuuu…”

***

Besok lagi ya

 

 

 

 

 

152 comments:

  1. Sugeng dalu...maturnuwun mbakTien...JBC sdh hadir menghibur....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maturnuwun mbakyu..JBC terbaru sudah muncul. Sangu tidur...

      Delete
    2. Jeng In ... 👍👍👍👍👍

      Delete
    3. Waduhhh diborong euy...... dua hari berturut-turut larinya cepat pakai sepatu baru hadiah lebaran dari suami.....Selamat ya.... tapi jawab dong wapriku.....lap KUG bulan April blm ditutup ??

      Delete
    4. Alhamdulillah mb In lg juara 1

      Aku dah ketinggalan mbak In
      Selamat mb In

      Delete
  2. Sehat selalu bunda Tien

    Alhamdulillah JBC 46 tayang

    Beneran nih penisirin bingitz

    Bgmn nasib Dina,sdgkan Ika dan Dian mw di jemput Baskoro


    Udah deh yuuk kita baca pasti seru

    Mksh bunda Tien ttp ADUHAI

    ReplyDelete
  3. Maturnuwun mbakyu..JBC terbaru sudah muncul. Sangu tidur...

    ReplyDelete
  4. Anak hilang, segera pulang...
    Emak-emak menanti... 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak hilang dah krasan hidup di rantau...

      Delete
    2. Jika pas kampul-kampul susah signal ya nanti jika sdh dekat" pulau baru direspon..... kok hilang ta... lagi berlayar kok areke....pasti monitor .. lha itu setiap hari di WAG-PCTK tetap ada plaket pemenang komen tercepat, replay ..... ya toh.... nanti pada saatnya insyaAllah bergabung bersama kita lagi di WAG-PCTK

      Delete
  5. Alhamdulillah sudah tayang 🥳
    Terima kasih ibu Tien 🤗

    Salam aduhai 🥰

    ReplyDelete
  6. Selamat tayang JBC-46 Bu Tien.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulilah. Mksh. Salam sehat dan ADUHAI.

    ReplyDelete
  9. Matur suwun bu tien.......Aduhay....deh

    ReplyDelete
  10. ADUHAIIIIII ...

    Terima kasih mbak Tien JBC 46 sdh tayang.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
  11. Terimakasih Bunda Tien...❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  12. Matur tengkiyu bu Tien .
    Mugi tansah wilujeng

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sami2 dan ADUHAI mas Rinto.. eh Arinto ya. Jadi keingat Rinto deh.

      Delete
  13. Alhamdulillah JBC sudah hadir.
    Maturnuwun Ibu Tien...

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah JBC~46 sudah hadir.. maturnuwun Bu Tien..🙏

    ReplyDelete
  15. No 27 ora opo2 jbc 46 tayang aamiin

    ReplyDelete
  16. Terima kasih ibu tien.
    Sehat selalu yaa.
    Salam aduhai.

    ReplyDelete
  17. JBC46...sudah tayang...makin penasaran....n makin ditunggu2...terima kasih mbTien ...salam aduhai

    ReplyDelete
  18. Selamat malam bu Tien..... Matur nuwun.
    Sehat selalu dan selau sehat nggih doaku semoga diijabah Allah SWT. Aamiin..... Salam SEROJA dan Aduhai NKRI...

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah
    Maturnuwun b. Tien, semoga sehat selalu dan terus berkarya, salam aduhai

    ReplyDelete
  20. 😄😄😄😄 orang hidup dibilang hantu...

    ReplyDelete
  21. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna ,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah JBC 45 sdh tayang
      Mtnuwun mbk Tien, smg selalu sehat...
      Salam Aduhai....

      Delete
    2. terimakasih  bu Tien  JBC #46  sudah tayang n slalu penuh kejutan....   
      smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
      Salam aduhaiii dr Semarang 🤩

      Delete
    3. Maaf JBC 46
      Duuuh aku salah nulis mbk Tien

      Delete
    4. Salam ADUHAI juga mBak Tien Kumalasari

      Delete
    5. Matur nuwun sudah diaapa dibarisan atas...Sugeng Dalu.
      Kadis biasanipun ngaturi bahan koreksi:

      1. Leo juga tak banyak berecerita tentang Rina. Ia hanya mendengar vahwa Rina jatuh dari tangga.
      # Leo juga tak banyak bercerita tentang Rina. Ia hanya mendengar bahwa Rina jatuh dari tangga. #

      2. “Ya Tuhan,” Leo mengelus kepala Dina.
      # “Ya Tuhan,” Baskoro mengelus kepala Dina.#

      3. Leo membelalakkan matanya.
      # Baskoro membelalakkan matanya. #

      4. “Bagaimana kalau Dina kita ajak ke Jakarta?” tiba-tina Dian nyeletuk.
      # “Bagaimana kalau Dina kita ajak ke Jakarta?” tiba-tiba Dian nyeletuk.#

      5. “Kamu sungguh baik Leo, terimakasih banyak, silahkan saja kalau tidak merepotkan, sekarang aku harus menemui dokter.”
      # “Kamu sungguh baik Bas, terimakasih banyak, silahkan saja kalau tidak merepotkan, sekarang aku harus menemui dokter.” #

      6. Leo meminta Broto menjemput Ika di depan rumah sakit, karena tak bisa menmbawa anak-anak memasukinya. Leo kemudian mengajak Dina dan Dian berjalan-jalan.
      # Baskoro meminta Broto menjemput Ika di depan rumah sakit, karena tak bisa membawa anak-anak memasukinya. Baskoro kemudian mengajak Dina dan Dian berjalan-jalan.#

      7. “Bagaimana keadaan mbak Risma ?” tanya Ika ebelum memasuki ruangan dimana Risma dirawat.
      # “Bagaimana keadaan mbak Risma ?” tanya Ika sebelum memasuki ruangan dimana Risma dirawat.#

      8.Risma dan Ika tak menjawab.
      # Broto dan Ika tak menjawab.#

      9.Kalau disuapin, sesuap atau sesuap sudah nggak mau lagi,” kata perawat.
      # Kalau disuapin, sesuap atau dua suap sudah nggak mau lagi,” kata perawat.#

      10. Tapi Ika kemudian menatap perawat iu sambil mengedipkan sebelah matanya.
      # Tapi Ika kemudian menatap perawat itu sambil mengedipkan sebelah matanya.#

      Ada sepuluh bahan koreksi.


      Semula Risma tak memandangnya, karena Ika sedang melayaninya minum. Tapi begitu melihat Baskoro, tiba-tiba Risma berteriak.

      “Hantuuuu…”

      Kaget aku.......
      Besok lagi ya.....
      Salam Aduhai....nyicil bobo dilut...terus i'tikaf

      Delete
    6. Terimakasih banyak bunda Tien JBC 46 sdh tayang...
      Sehat selalu bunda Tien,
      Salam aduhai...

      Delete
    7. Jeng Nani sudah ngantuk. ADUHAI

      Delete
  22. Sugeng dalu mbak Tien...
    Ada rasa nyesek baca JBC 46 diawal2...begitu closing...ngekek gara2 ada " hantu "...
    Mbak Tien memang aduhai...
    Sehat selalu ya mbakyu chayank...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada hantu kok malah ngekek sih, nggak takut? ADUHAI dong Anie

      Delete
  23. Ada" saja penyakitnya mbak Risma koq ya msh ngotot Baskoro sdh meninggal. Tapi begitulah maunya mbak Tien, klw gak gitu gak seru dan bikin penasaran pembacanya. Sukses buat mbak Tien, semoga sehat selalu....

    ReplyDelete
  24. Kemarin saya gak komen bu Tien ...
    Takutnya ika dan dian gak jadi di ajak ke jakarta gara" di titipin dina ...
    Ternyata dina di ajak ke jkt ...
    Semoga rina cepat sehat kembali ...
    Biar gak ada modus di hati leo ....
    Kasihan ika ....
    Met malam bu Tien ....
    Salam Aduhai dari kota malang ....
    Sehat selalu ya bu Tien sayang ...

    ReplyDelete
  25. Matur nuwun .. Mbak Tien... Smg sehat selalu... Salam Aduhai

    ReplyDelete
  26. Terimakasih mBak ayu Tien JBC yang ke empat puluh enam sudah tayang.
    Sehat sehat selalu doaku.
    Sejahtera bahagia bersama keluarga tercinta.
    Mau tak ajak ke Jakarta boleh yaa..
    Besok lagi ya tapi sebelumnya ada hantu... ha ha ha ha harusnya lihat hantu takut malah ngagetin karena teriakan ..hantu.. jadi ketawa .. ADUHAI...kasihan tukang roti di cap hantu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hantu ketawa ha ha ha ha
      duh Bas jauh jauh bawa rombongan dapat tambahan titel hantu..
      ADUHAI.. Moga cepat sembuh Risma..

      Delete
  27. Alhamdulillah JBC 46 sudah hadir
    Terimakasih bunda Tien
    Salam sehat dan aduhaiii

    Makin penasaran, maaf banyak yang yang kliru seharusnya Baskoro tapi ditulis Leo ya bunda Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul keng. Sufah dibetulin. ADUHAI jeng Salamah

      Delete
  28. JBC 46.
    Kasihan Risma sakit karena stres kehilangan adiknya yang merupakan satu satunya keluarga yang masih dimiliknya dan dikasihinya. Sakit osikhis akibat tekanan emosi yang tak dapat ditanggungnya. Ika dengan hati yang tulus mendampingi Risma meskipun Risma menganggapnya terlambat datang id kehidupannya karena menganggap Baskoro telah meninggal dunia.
    Semoga mbak Risma bisa sehat kembali.
    Salam sehat dan bahagia mbak Tien. Salam aduhai. Terima kasih.

    ReplyDelete
  29. Terimakasih atas tayangnya JBC 46 mb.Tien, aduhai kasihan Risma jadi stres, semoga sblm Ika plng, Risma sdh sadar, manut alur cerita mbakTien. Selamat istirahat, salam aduhai sll.

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah JBC 46 sdh hadir
    Duuh Risma..orang masih hidup dibilang hantu..😁 Aduhai...
    semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam Aduhai dari Bekasi

    ReplyDelete
  31. Matur nuwun mbak tien-ku, jbc-46nya sudah tayang.
    Mungkin disini Ika akan menjadi 'dokter' untuk Risma, menyembuhkan Risma yang hilang ingatan.
    Juga nanti waktu pulang, akan menjadi perantara sembuhnya Rina.
    Maaf mbak Tien, ini cuma gothak gathuk saya saja kalau benar.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu Aduhaiiii, ADUHAIIII.

    ReplyDelete
  32. Wah Risma parah banget... banyak kesalahan nama Mbak Tien... tapi gpp.. kami mudheng kok. Semoga Risma cepat pulih dan Rina juga segera sembuh.
    Dan yg pasti semoga Mbak Tien selalu sehat dan bahagia bersama kelg tercinta. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  33. Makasiih mbak Tien...jbc46nyaa...

    Duuuh...kasiaaan jg risma paraaah bangeet seteresnyaa..
    Gmn mbak Tien sajalah...monggo diolah dan diulik...

    Daaaan...besook lagiii...aduhaii..

    Salam sehat dan aduhai mbak Tien..🙏🥰

    ReplyDelete
  34. Terima kasih mbak Tin jbc 46 sdh tayang..smg risma cepat sembuh..dan semua berbahagia
    Salam aduhai

    ReplyDelete
  35. Saya ngekek geli... Baskoro yg suka spontan itu dianggap hantu...

    Semoga Risma & Rina bisa segera pulih. Supaya ndak ada alasan Leo menghambat kebahagiaan Ika & Dian. Tapi hanya Bunda Tien yang tau. Asik banget kalo JBC masih panjang cerita-nya. Penuh dg cerita tentang kebaikan Baskoro, Leo & Broto, bersama pasangan-nya masing-masing. Boleh ya Bunda saya berhayallll...

    TERIMA KASIH ya Bunda Tien, yang terus menghibur para Pembaca dengan cerita-cerita yang asik dan panjang. Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat dan bisa bercerita terus, lebih banyak lagi.

    ReplyDelete
  36. Waduh kasihan Risma sakitnya lumayan parah terutama ingatan akan Baskoro yg selalu dianggap sdh meninggal mungkin memory yg lama yg teringat akan kejadian Baskoro yg bunuh diri krn Rina nikah dgn Leo...sedang memory yg baru msh belum terekam sempurna. Moga2 bisa segera sembuh ...ADUHAI semoga dg kehadiran Ika bisa mempercepat kesembuhannya. Salam sehat selalu dan ADUHAI untuk Bu Tien ..🙏🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  37. Matur suwun bunda Tien JBC 46 sdh hadir...
    Wadduh Risma Lost Memory...kehilangan sebagian ingatannya....ini benar2 atau hanya rencana Risma dan Broto supaya Baskoro muncul? ...bikin baper bu da , alur cerita yg sulit di tebak..kami serahkan kembali ke Bunda Tien, semoga happy ending...salam sehat selalu dari bumi Arema Malang bunda ...dan selalu ADUHAI..

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah JBC 46 hadir..Sehat selalu u bu Tien jaga kesehatan u hari kemenangan tinggal beberapa hari lg.selamat malam , akhirnya Baskoro di bilang 👻 nah kan..

    ReplyDelete
  39. Alhamdulillah JBC Eps 46 sudah terbit, terimakasih banyak mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam bahagia sejahtera dari Karang Tengah Tangerang

    ReplyDelete
  40. Moga aja Risma cepat sembuh ya. Kasihan. Makasih mba Tien. Salam sehat mba

    ReplyDelete
  41. Smg mb Risma segera diberi kesembuhan dan akhirnya Baskoro bs segera menghalalkan Ika... Slm seroja sll utk mb Tien dan semua pctk jbc🤗

    ReplyDelete
  42. Makasih Bunda untuk JBC nya.
    Met malam dan met beristirahat untuk Bunda.Sehat dan bahagia selalu buat Bunda.
    Salam ADUHAI.....🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  43. Terima kasih Mbak Tien ... JBC 46 sdh hadir n sdh dibaca ... tadinya mau balapan jadi juara 1 ... Eeee gak taunya ketinggalan hehe ... ditunggu lanjutannya ... Salam sehat n Aduhai sll Mbak Tien Kumalasari

    ReplyDelete
  44. Makasih bunda tien JBCnya
    Saya kira ini yg terahir
    Eeh tapi madih ada
    Salam aduhai!!!

    ReplyDelete
  45. Sugeng enjang mb Tien , wah ceritanya menyenangkan . Tdnya Baskoro menyamar jd tukang roti . Eh sekarang dikira hantu ..mb Tien top ...jangan tamat dulu ya mb . Salam aduhai . Yuli Semarang .

    ReplyDelete
  46. Matur nuwun bunda TienJBC 46 talah hadir
    ..🙏

    Salam sehat selalu njih bun dan semakin ADUHAI...😊

    ReplyDelete
  47. Mtr nwn mbak Tien JBC 46 sdh publish, melu ayem, Rina dan baby swlamat ... tinggal Risma, smoga besok jg sdh sehat .. Salam ADUHAI , seroja

    ReplyDelete
  48. Trmksh mb Tien JBC 46 sdh hadir menyapa penggemarnya.....
    Smg mb Tien sll diberi kesehatan.....
    Slmt makan sahur..... dan salam ADUHAI.....

    ReplyDelete
  49. Alhamdulillah
    Terima kasih bu tien sdh meluncurkan jbc 46 ....... wadooouu baskoro orangnya gagah , ganteng n juga agak kocak kok dikatakan hantu sama risma

    Itulah lika likunya kehidupan .... semoga broto sabar menunggu .... sampai kapan ?
    Terserah bu tien saja , kita tunggu episode berikutnya
    Semoga bu tien selalu sehat2 n dalam lindungan Allah SWT
    Selamat pagi ..... selamat beraktifitas..... salam aduhai

    ReplyDelete
  50. Baskoro dan Ika jadi berangkat ke Jakarta untuk melihat keadaan Risma yg lagi sakit, dg mengajak Dian dan juga Dina tentunya atas seijin Leo.
    Untung Rina dan bayi yg dikandungnya bisa diselamatkan.
    Meski nantinya hrs dg jln operasi.

    Apa yg terjadi setelah Baskoro dan Rina sampai Jakarta...
    Ternyata keadaan Risma sangat memprihatinkan.
    Dia tidak mengenali siapa Baskoro bahkan dia mengaggap Baskoro telah mati bunuh diri karena ditinggal kawin oleh Rina. Mengapa jadi separah itu penyakit Risma sampai" dia kehilangan memori seperti itu bahkan tidak mengenali adiknya sendiri padahal itu yg sangat dicari dan dinanti.
    Untung Broto sll setia mendampingi walau saat ini statusnya bukan sebagai pacarnya lagi.
    Semoga ini hanya sebagai ujian untuk mereka" agar supaya lebih bisa mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

    Moga pelan" Risma bisa sembuh dan berjodoh dg Broto pada akhirnya.

    Besar harapan saya sbg pembaca, bunda Tien.....semoga nantinya semua mendapat kebahagiaan masing".......
    Leo berbahagia dg keutuhan rumah tangganya
    Ika berbahagia bersama Baskoro
    Risma bisa pulih kesehatannya dan berjodoh dg Broto yg mana cinta mrk sempat tertunda pada akhirnya bisa bersatu kembali.

    Rencana Allah memang indah
    Smg bunda Tien sll dianugrahi kesehatan
    Salam aduhai dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  51. Alhamdulillah JBC 46 sdh tayang...suwun mbak Tien
    Kasihan Baskoro... smg semua baik2 saja. Dan smg mbak Tien sll sehat dan tetep semangat menemui penggemarnya dg karya2nya. Salam aduhai 😙😙

    ReplyDelete
  52. Alhamdulillah JBC 46 sdh tayang
    Suwun bu Tien cantik
    Semoga selalu sehat sejahtera
    Rupanya masih panjang perjalanan cerita
    Tetap salam ADUHAI.. selalu sabar menanti...

    ReplyDelete
  53. Mb Risma...swear dong mbak
    Tuh harapan mbak udah di dpn mata

    Ika telah dtg utkmu
    InShaaAllah akan jd ad ik ipar

    Moga bs terlaksana meskipun jln bnyk liku2

    Baskoro nongol...eeh knp Kay anggap H ANTU
    Biarin aj bunda Tien nyelipin horror dikit

    Sehat selalu doaku bunda Tien
    Tetap ADUHAI

    ReplyDelete
  54. Alhamdulilah..
    Terimakasih bunda Tien..
    JBC 46 sdh hadir..

    Apa yg terjadi selanjutnya dg rina?? kita tunggu trs lanjutannya..

    Salam aduhaaii ya bun..

    ReplyDelete
  55. Mudah2an kedatangan Ika yg hanya 2 hari menjumpai Risma, akan mempercepat ingatan Risma kembali normal, sehat seperti sediakala. Aamiin..
    Maturnuwun Bu Tien ceritanya semakin menarik saja dan tetap semangat berkarya dan semoga dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin Yaa Robbal'alamiin...
    Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  56. Assalamu'alaikum
    warrahmatullahi
    wabarakatuh
    SEHAT WAL'AFIAT SEMUA YA BU TIEN

    Alhamdulillah JBC 46,, matur nuwun 🤗kebahagian ika n Baskoro sdg diuji,mampukah mereka melewati itu.... Aduhaaii deh ,Kita tunggu sambil berdoa ampunan Allah Azza wa Jalla,,in syaa Allah puasa n Amal ibadah Kita diterima ,Kita kembali Fitri ( suci ) #Aamiin#
    Selamat menjalankan puasa Hari ke 25 H

    Salam ADUHAAII,,,lanjutkan
    Matur nuwun bu Tien👍🤗🙏

    ReplyDelete
  57. JBC 46 muncul setelah saya tiggal tidur. Alhamdulillah akhirnya Dina diajak sekalian ke Jakarta sehingga Ika bisa menunggui mbak Risma dan Leo tidak repot ngurusi Dina. Wah yang aneh penyakit mbak Risma , mungkin karena stres ditinggal pergi Baskoro dan ketakutan kalau Baskoro bunuh diri seperti kejadian dahulu
    Semoga dengan kedatangan Badkoro yang dikira hantu dan penjelasan Ikamembyat Risma sembuh..aamiin.Terima kasih bu Tien, sem9ga sehat dan selalu menciptakan karya yang aduhai, sehingga saya juga bisa berimajinasi yang aduhai di akhir cerita. Aamiin

    ReplyDelete
  58. Matur nuwun bu Tien..alhamdulilah JBC 46 sudah tayang.
    Mugi bu Tien tansah sehat.....
    Cerita yang membuat pembaca penasaran demi penasaran...yang dirangkai sangat apik..

    Salam aduhai dari Tangsel

    ReplyDelete
  59. Akankah Ika akan menangkap hantu yg disebut Risma.?
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  60. Sungguh2 sangat matur nuwun sekali Ibu Tien .... cerbungnya bagus dan menyayat perasaan pembaca seperti saya dan membuat penasaran bagaimana endingnya nanti apakah Baskoro akan menikah dengan Ika atau bagaimana dengan Broto dengan Risma dan Bagaimana keadaan Istri Leo selanjutnay, inilah yang membuat penasaran dan selalu menunggu kelanjutannya monggo dipunlanjutken Ibu Cerbungipun. nuwun

    ReplyDelete
  61. Alhamdulillah baru baca pagi ini.....salam ADUHAI bunda Tien

    ReplyDelete
  62. Alhamdulillah...mbak Tien sudah mwnjawab semua kekhawatiran pwmbaca....

    Rina dan bayinya bisa diselamatkan...Dina dititipkan ke Ika karena simbahnya menunggui ibunya di rumah sakit....
    Ika dan Dian tetep berangkat ke Jakarta dengan membawa serta Dina..selesai masalah...mbak Tien memang paling Aduhai...JBC 45 sudah membuat pembaca galau ketika tiba2 Leo menitipkan Dina dan kemudian menjawab kegalauan pembaca

    Risma yang masih depresi sampai amnesia...apa yang mungkin bisa memulihkan kembali ingatannya....
    Salam sehat paling Aduhai dari Situbondo

    ReplyDelete
  63. Terima kasih banyak mbak Tien cerbung nya. Salam aduhai utk mbak Tien dan keluarga.

    ReplyDelete
  64. Slmt siang menjlng sore mba Tien.. Makasih JBC nya y mba.. Slmseroja dan aduhai dri farida sukabumi.. 🥰🥰

    ReplyDelete
  65. Makasiih mba tien jbc nya.. Slmsehat dan aduhai dri sukabumi🥰🥰

    ReplyDelete
  66. Salam ADUHAI selalu bu Tien ..trimakasih JBC 46 sdh kubaca ..intip2 lanjutnya nih he..he ...😀

    ReplyDelete
  67. Selamat malam mb.tien, aduhai masih menunggu lanjutannya, salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  68. ADUHAI TERNYATA MASIH BELUM TERBIT EPS 47...😊😊😊

    ReplyDelete
  69. Bbrp hari kecapekan beberes jadi sore sore sdh tepar ndak sempet ngintip JBC, moga malam ini Sis beruntung sdh minimal 10 besar hehehe mbak Tien selalu sehat injih cu soon salam aduhaai dari Cibubur

    ReplyDelete
  70. JBC47 belum tayang juga. Mudah²an mbak Tien sehat² saja.

    ReplyDelete
  71. Libur to mbak Tien?..

    Monggo sugeng sare sedoyo..💤🙋‍♀️

    ReplyDelete
  72. 22.31 ....injen2 kok blm tayang JBC47

    ReplyDelete

BULAN HANYA SEPARUH

BULAN HANYA SEPARUH (Tien Kumalasari) Awan tipis menyelimuti langit Lalu semua jadi kelabu Aku tengadah mencari-cari Dimana bulan penyinar a...