Thursday, April 29, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 40

JANGAN BAWA CINTAKU  40

(Tien Kumalasari)

 

“Maas… ini apa mas?”

Leo keluar dari dalam kamar. Terkejut melihat Rina membawa keresek yang diacungkannya kearahnya.

“Ini apa mas? Punya siapa?”

“Oo.. itu.. tadi itu .. ada orang  itu.. orang.. jualan.. “

“Lalu mas beli?”

“Iy.. iya.. aku beli..”

“Ini ada teh, roti.. lalu sebungkus nasi.. coba aku buka… ayo kita sekalian makan..” kata Rina sambil melangkah ke ruang makan. Leo mengikuti dengan hati berdebar.

Leo melihat Rina membuka bungkusan itu.

“Biasanya aku langsung memakannya, tadi karena si tukang roti seperti mengenali aku, aku langsung kabur, menjemput Dina, lupa menyembunyikannya,” kata batin Leo sambil memikirkan jawaban apa yang akan diberikannya kalau Rina mendesaknya.

“Ini nasi oseng, dan sepotong paha, hm.. baunya sedap. Enakkah rasanya?”

“Mana aku tahu, aku kan belum memakannya.”

“Mengapa mas beli nasi bungkus dan minuman ini, sementara mas sudah mau pulang untuk makan?”

“Itu.. tadi.. ada.. ada orang jualan, aku.. merasa kasihan.. lalu aku beli.”

“Kelihatannya enak. Hm.. bener kan, enak.. osengnya sedap, paha gorengnya juga enak, bumbunya sampai meresap ke dalam. Dimana mas membelinya? Pintar benar penjual ini memasaknya,” kata Rina sambil mengambil sendok dan memakan nasi bungkus itu dengan lahap. Leo menahan senyuman dalam hati. Rina mana tahu siapa yang memasak makanan itu.

“Mas, besok kalau mas pulang, aku tolong dibelikan dong.”

“Ya nggak tahu aku, ketemu lagi apa enggak,” kata Leo sambil mengambil nasi dan menyendokkan sayur ke piringnya.

“Enak bener. Lebih enak masakan ini daripada masakan aku.”

“Iya sih..” kata Leo sekenanya.

“Jadi menurut mas, masakanku nggak enak?” tiba-tiba Rina kesal karena secara tidak langsung Leo mengatakan bahwa masakannya kurang enak.

“Lho.. apa sih.. aku hanya meng ‘iya’ kan omongan kamu, kok marah.”

“Biasanya mas kan memuji masakanku?”

“Iya, masakan kamu enak..”

“Lebih enak mana masakan aku sama nasi bungkus ini ?”

“Mana aku tahu, aku kan belum memakannya?”

Rina terdiam, memang benar, mana bisa Leo membandingkan, sedangkan dia belum merasakannya?

“Benarkah masakanku enak?”

“Hm mh..” kata Leo sambil mengacungkan jempolnya.

“Apa ibu marah?” tiha-tiba Dina yang sejak tadi diam nyeletuk.

“Tidak sayang, ibu hanya ingin bercanda sama bapak.”

“Tadi bapak bilang, ibu marah.”

“Iya, tapi hanya bercanda,” kata Rina. Leo hanya tersenyum.

“Mas, kalau besok ketemu lagi penjual nasi ini, aku mau ya, dibelikan.”

Leo mengangguk-angguk, karena mulutnya penuh nasi.

***

“Ika..” itu sapaan Risma ketika menelpon Ika.

“Ya mbak.. bagaimana? Sudah dijawab ?”

“Tidak. Aku kirimkan ucapan itu kembali kepadanya, tapi dia tidak merespon sama sekali. Barangkali dia bukan Baskoro.”

“Ooh, bukan ya? Tapi…”

“Apa menurut kamu kalimat seperti itu adalah ucapan Baskoro?”

“Itu…” Ika ragu-ragu menjawabnya.

“Apa kamu mengenalinya sebagai gaya Baskoro ketika mengungkapkan cinta?”

“Saya.. saya rasa.. seperti iya, tapi kalau bukan…”

“Apa kamu punya pecinta yang lain..?”

“Apa? Tidak.. tidak pernah ada..”

“Mungkin benar dia Baskoro, yang masih marah sama aku, tapi mungkin juga orang lain yang suka sama kamu.”

“Tidak ada kok.”

“Nanti aku mencobanya dengan cara yang lain. Tapi kamu juga boleh menelponnya, siapa tahu dia mau mengangkatnya.

“Baiklah, akan saya coba.”

Ika termenung ketika pembicaraan itu berhenti. Siapa yang mampu mengucapkan kata-kata itu selain Baskoro? Broto tidak mungkin, dia tak pernah berbicara tentang cinta. Leo? Mana mungkin Leo berani?

Dan seperti menjawab kebingungan hatinya, terdengar sebuah panggilan pesan singkat. Gemetar Ika membukanya. Tuh kan, dia lagi.. dia lagi..

“Mengapa ungkapan cinta aku disebarkan ke orang lain? Aku malu dong..!”

Dan sebuah emotikom lucu berderet-deret dibawah pesan itu.

Ika tersenyum. Hanya Baskoro yang memiliki kekonyolan seperti ini.

“Jangan bersembunyi dibalik pesan singkat. Tunjukkan siapa anda.”

Tapi ia kemudian tak mengatakan apa-apa. Dialog aneh itu terhenti hanya dalam sepatah dua patah kata. Lalu si pengirim pesan itu menghilang begitu saja.

Dan Ika tak mau mengejarnya. Biarkan saja apa maunya.

Ia juga tak ingin mengatakannya kepada Risma. Kalau dicecar soal ucapan cinta itu, Ikalah  yang benar-benar malu. Tapi ada sedikit perasaan lega. Sepertinya dia memang Baskoro, dan dengan demikian Baskoro entah ada dimana, ia selamat tak kurang suatu apa. Ika menyembunyikan senyumnya, seperti ia ingin menyembunyikan rindu yang tiba-tiba memenuhi dadanya.

***

“Belum bisa menghubungi dia ?” tanya Broto ketika sedang makan siang bersama Risma.”

“Aku yakin, Ika tahu kalau dia Baskoro. Tapi tampaknya Ika juga belum begitu yakin. Pesan singkat itu masih merupakan teka-teki.”

“Cuma sebenarnya sudah ketahuan ?”

“Belum yakin seratus persen, tapi tampaknya memang benar dia.”

“Sekarang kamu tidak perlu sedih lagi. Sudah ada gambaran yang hampir meyakinkan.”

“Tapi belum puas rasanya kalau belum berbicara dengan dia.”

“Mungkin dia masih kesal sama kamu, Dan mengira kamu masih akan memarahinya, atau tidak menyetujui apabila dia mencintai Ika.”

“Begitu ya?”

“Coba kamu hubungi lagi, dengan menunjukkan bahwa kamu setuju Ika menjadi ipar kamu.”

“O.. iya mas, kamu benar.”

“Kamu hanya menanyakan siapa dia, dan mem forward WA dia yang ditujukan ke Ika, tapi kamu tidak menunjukkan bahwa kamu sudah tidak marah, dan berharap Baskoro benar-benar bisa menjadi pendamping Ika.”

“Sebentar, aku baru memikirkan kalimat yang bagus untuk itu. Atau.. langsung menelponnya?”

“Tidak, dia tak akan mau mengangkatnya.”

“Baiklah, mm.. ya.. aku menemukannya. Sebentar akan aku tulis..”

“Mengapa kamu pergi? Apa kamu tidak sadar bahwa Ika sedang menantikan kamu?”

“Begini mas bagus nggak?” kata Risma sambil menunjukkan tulisan dia di pesan singkat, tapi belum dikirimkannya.

“Lumayan..”

“Kok lumayan sih, bagus atau tidak?”

“Bagus, tapi itu belum menunjukkan sikap kamu yang sebenarnya.”

“Harus ditambah ya?”

“Baiknya begitu.”

“Mengapa kamu pergi? Apa kamu tidak sadar bahwa Ika sedang menantikan kamu? Jangan terlalu lama, nanti keburu tua. Jangan lupa aku adalah kakak kamu. Bawalah aku serta ketika kamu akan melamarnya, karena aku sudah menyiapkan pesta meriah untuk menyambut calon iparku yang ternyata sangat baik. Kamu tidak salah memilih, aku ingin kamu berbahagia disampingnya.”

“Begini mas?”

“Ya.. ini bagus. Kirimkan segera.”

Risma tersenyum senang, lalu mengirimkan pesan itu.

“Lihat, dia langsung membacanya. Pasti ia akan sangat antusias untuk kemudian menelpon aku,” kata Risma dengan wajah berseri.

Lalu sebuah pesan kembali terkirim.

Terburu Risma membukanya, tapi wajahnya keruh seketika.

Broto mengambil ponsel Risma dan membaca pesan itu.

“Salah kamar.”

“Haa? Kok salah kamar ?”

“Celaka dua belas mas, ternyata bukan Baskoro.”

“Aduh, bukan ya?”

“Maaf..”

Broto mengirimkan permintaan maaf itu.

Wajah Risma seperti tertutup mendung. Harapan akan bisa menemukan adik kandungnya pupus seketika. Broto melihat mata Risma mulai berkaca-kaca.

“Lalu siapa dia? Mengapa mengatakan cinta kepada Ika? Berarti Baskoro punya saingan. Tapi ketika aku bertanya, dia bilang tidak ada orang lain yang jatuh cinta sama dia,” kata Risma lemas.

“Ya sudah, selesaikan dulu makannya, nanti kita pikirkan lagi.”

“Anak itu sungguh keterlaluan. Suka sekali melihat kakaknya bingung dan sedih.”

Tiba-tiba ponsel Risma kembali berdering. Ada pesan masuk lagi.

“Ini,” kata Broto sambil mengangsurkan ponsel Risma.

“Buka saja, aku sedang malas membaca pesan.

Broto membuka pesan itu.

“Astaga…” pekik Broto.

“Ada apa ?”

“Ini dari Ika, tapi yang dikirimkannya adalah pesan kamu tadi,” kata Broto sambil menyerahkan ponselnya.

“Mengapa kamu pergi? Apa kamu tidak sadar bahwa Ika sedang menantikan kamu? Jangan terlalu lama, nanti keburu tua. Jangan lupa aku adalah kakak kamu. Bawalah aku serta ketika kamu akan melamarnya, karena aku sudah menyiapkan pesta meriah untuk menyambut calon iparku yang ternyata sangat baik. Kamu tidak salah memilih, aku ingin kamu berbahagia disampingnya.”

“Lhoh, apa maksudnya ini?”

“Orang itu mem forward WA kamu ke Ika, lalu Ika meneruskannya kemari.”

Tak sabar Risma menelpon Ika.

“Ya mbak.. “ jawab Ika dari seberang.

“Apa maksudnya ini ?”

“Orang itu mengirimkan ini, saya tidak tahu ini asalnya dari mana, dan mengapa dikirimkannya ke saya?”

“Itu dari aku.”

“Dari mbak Risma?”

“Aku pikir dia Baskoro. Tapi dia menjawab ‘salah kamar’, begitu.”

“Orang aneh.”

“Tadinya aku sudah senang, dan yakin bahwa dia Baskoro, sekarang harapanku patah lagi,” kata Risma sedih.

“Sabar mbak, bagaimanapun saya ingin tahu, siapa dia sebenarnya.”

“Ini semua gara-gara Rina !”

“Gara-gara bu Rina?” sambut Ika terkejut.

“Rina telah menjelek-jelekkan kamu, sehingga aku mengira kamu perempuan nggak bener. Ketika aku menegur Baskoro, dia marah lalu pergi.”

“Ya ampuun, bu Rina sangat baik, bagaimana dia bisa menjelek-jelekkan saya? Apa yang dikatakannya?”

“Sudah, aku tidak perlu mengatakannya secara gamblang. Yang jelas dia memfitnah kamu, lalu semuanya menjadi seperti ini.”

“Ini aneh, mengapa bu Rina yang sangat baik bisa berubah sikap seperti itu?”

“Terkadang orang bisa bersikap baik, tapi sesungguhnya hal itu bertentangan dengan apa yang ada didalam hatinya.”

Ika masih termenung beberapa saat lamanya. Rina yang baik, dan kebaikan itu ternyata palsu?

“Apa salahku? Apa karena dulu aku mempunyai hubungan dengan Leo? Tapi aku kan tidak bermaksud merebut Leo darinya? Bahkan aku menolak ketika Leo ingin menikahi aku? Apa yang sebenarnya dipikirkan olehnya?

***

Sore itu Leo duduk ditaman seperti biasanya. Bukan karena ingin merutuki nasibnya yang serba membingungkan, karena setelah menceritakan semuanya kepada si tukang roti, maka perasaannya sedikit merasa lega. Ia ingin menjalani hidupnya seperti biasa. Tapi pertemuannya dengan tukang roti siang tadi membuatnya penasaran. Tukang roti itu  seperti sudah tahu tentang dirinya. Siapa dia sebenarnya? Leo kesal karena setiap kali disuruh membuka helmnya dia selalu menolak.

Matahari sudah condong ke arah barat. Begitulah setiap sore yang dilakukannya sepulang dari kantor.

“Mana dia, mengapa tidak lewat sudah jam segini?”

Leo menoleh kesana kemari, berharap si tukang roti itu lewat seperti kemarin.

“Jangan-jangan dia tidak lewat sore ini. Baiklah, besok siang pasti dia berjualan didepan sekolah. Aku harus menemuinya dan menanyakan siapa dirinya,” gumamnya sambil terus melihat kearah jalanan.

Dan tiba-tiba yang ditunggu itu benar-benar lewat.

“Rotiiiii!!” Leo berteriak.

Tukang roti itu menoleh, lalu membelokkan sepeda motornya kearah Leo.

“Lho pak, kok masih disini? Roti dagangan saya tinggal dua bungkus. Masih mau ? Siang tadi saya memberikannya kepada pak tua dengan caping lebar didepan sekolahan, setelah itu dagangan saya laris sekali. Benar kata orang-orang tua, ketika kita mendermakan sedikit yang kita miliki, maka Allah akan memberikan gantinya dengan berlipat-lipat. Pak tua itu tampak menyedihkan, jadi…”

“Berhentilah menyebut pak tua,” kata Leo memotong ucapannya.

Leo gemas sekali pada tukang roti itu. Pak tua yang dimaksud adalah dirinya, tapi dia pura-pura tak mengenalinya.

“Duduklah disini, mari ngobrol sebentar,” pinta Leo sambil menepuk-nepuk bangku disebelahnya.

Tukang roti itu turun, lalu menstandard kan sepeda motornya, kemudian duduk disamping Leo.

“Tolong lepaskan helmnya mas,” pinta Leo.

“Biarkan begini saja pak, maaf,” kata tukang roti sambil memegangi helmnya.

“Baiklah, terserah kamu saja.”

“Bapak ingin mengobrol tentang apa lagi?”

“Bagaimana sampeyan tahu bahwa laki-laki tua itu aku?”

“Itu mudah bagi saya, karena saya melihat topi lebar disamping tempat duduk bapak sore kemarin, dan saya memang sudah curiga karena saya melihat didepan sekolahan itu bapak kelihatan terbungkuk-bungkuk, kemudian setelah agak jauh bapak berjalan tegak, lalu memasuki mobil,” kata tukang roti sambil tertawa.

Leo menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Aku ingin melihat anakku setiap hari,” kata Leo lirih.

“Ooh… sangat memprihatinkan..” bisik  si tukang roti.

“Kamu sudah tahu siapa aku, dan tahu apa yang aku lakukan. Tapi aku belum tahu siapa kamu itu sebenarnya.”

Tukang roti itu tertawa.

“Itu tidak adil bukan?” lanjut Leo.

“Baiklah, tapi saya minta, bapak tidak akan menonjok wajah saya begitu melihat siapa saya.”

Leo tertawa.

“Mengapa pula aku harus menonjok wajah kamu? Bukankah kamu orang baik?”

“Saya orang baik, dan berusaha selalu baik, tapi belum tentu bagi bapak saya juga baik.”

“Sudahlah, lepaskan helm kamu, aku tak akan menghajar orang tanpa alasan. Lagi pula tubuh kamu lebih tinggi besar, mana berani aku menghajar?”

Keduanya tertawa keras. Dan tukang roti itu pelan-pelan membuka helm nya.

Leo terbelalak. Disampingnya, duduk laki-laki yang dibencinya karena mencurigai bahwa masih ada hubungan cinta antara isterinya dan dia.

“Baskoro ?” pekiknya.

“Ya, ini aku. Ingin menghajar aku?”

“Mengapa kamu menjadi tukang roti?”

“Karena pacarku seorang tukang sayur.”

Leo semakin membulatkan matanya.

“Ika ? Kamu pacaran sama Ika?”

“Tidak, dia menolak aku. Katanya aku terlalu tinggi. Itu sebabnya aku menjadi tukang roti keliling, supaya aku tidak terlalu tinggi di matanya.”

Leo mengangguk-angguk mengerti. Rasa kesal di hati Leo terhadap Baskoro telah memudar. Ia kagum melihat seorang laki-laki seperti Baskoro rela berkorban demi cintanya kepada Ika.

“Aku baru tahu bahwa Dian itu darah daging kamu. Beberapa bulan yang lalu mbak Risma memarahi aku gara-gara ada yang memfitnah Ika. Aku baru tahu cerita yang sebenarnya ketika kamu tanpa sadar siapa aku, lalu menceritakan semuanya.”

“Allah telah mengatur semuanya.”

“Tapi kamu belum mengatakan, mengapa kamu pura-pura jadi pengemis?”

“Sudah sebulan Rina menolak ketika Dina ingin mengajak Dian jalan-jalan. Alasannya adalah kehamilannya. Pusing lah, mual lah. Aku nggak enak kalau kesana sendiri. Rina kelihatan nggak suka. Aku ingin melihat Dian dari dekat, lalu aku menempuh cara gila itu, sehingga setiap hari bisa mengelus kepalanya, memandangi wajahnya.”

Baskoro menatapnya iba. Lalu dia teringat ketika Leo sakit, dan perawat mengatakan bahwa Leo selalu menyebut nama Ika ketika sedang mengigau. Jadi Ika yang dimaksud adalah Yanti?

“Apakah kamu masih mencintai Ika?” tanya Baskoro sambil menatap tajam Leo.

Leo menghela nafas panjang.

“Cinta itu kan sebuah perasaan. Tapi aku lebih merasa dibebani dosa karena membuatnya menderita selama bertahun-tahun.”

“Kamu tidak marah mendengar aku mencintai dia?”

“Aku percaya karena kamu memiliki cinta yang begitu agung. Aku hanya bisa menitipkan anakku, kalau kau berhasil mendampingi hidupnya.”

Baskoro mengangguk.

“Aku menyayangi keduanya.”

“Tapi tunggu, kamu tadi bilang ada yang memfitnah Ika. Siapa dia, dan memfitnah bagaimana?”

“Dia mengatakan bahwa hadirnya Dian disebabkan karena pergaulan bebas, sehingga tak jelas siapa bapaknya.”

“Kurangajar dia. Katakan siapa?!”

“Tidak usah.. yang jelas aku sudah tahu hal yang sebenarnya.”

“Tolong, katakan siapa dia,” pinta Leo.

“Tanyakan pada isteri kamu.”

***

Besok lagi ya.

 

 

165 comments:

  1. terimakasih  bu Tien  JBC #40 sudah hadir  .🙏
    pengemis sdh terkuak identitasnya ...tukang roti tdk lama lagi...
    smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
    Salam aduhaiii dr Semarang 🤩

    ReplyDelete
    Replies
    1. Juara 1 Jeng Agustina,selamat ya....

      Delete
    2. Salam ADUHAIIIIII ...

      Terima kasih mbak Tien atas hadirnya JBC 40.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    3. Alhamdulillah mb Agustina juara 1
      Selamat yah

      Delete
    4. Matur nuwun Mbak Tien, makin senyum2 sendiri bacanya... lanjut!!!!

      Delete
    5. Alhamdulillah JBC 40 sdh tayang
      Mtnuwun mbak Tien
      Mgi2 tansah pinaringan sehat, Aamiin
      Salam A D U H A I

      Delete
    6. Selamat buat jeng Agustina Semarang, bar buka mblayube buanter mengalahkan pesaingnya yang jauh tertinggal 21.34 uti Nani, disusul Akung Yowa yang bergandengan dengan jeng Iin Maemun......saya malam ini supporter saja....tepuk tangan dipinggir arena.

      Delete
    7. Sy juga Kek, sambil ngemil kripik singkong pedes...
      Seneng lihat temen2 bisa juara 1

      Delete
    8. Masing-masing sdh membuka diri dan kelihatannya Leo legowo bila Baskoro menikahi Ika. Bagaimana nasib Rina bila Leo tahu dia tlh memfitnah Ika.....terserah mbak Tien wae lah....

      Delete
    9. ADUHAI jeng Agustina. Mas Yowa. Jeng Nani

      Delete
  2. Alhamdulillah sudah tayang, terima kasih ibu 🙏
    Semoga sehat selalu 🤗

    Salam aduhai🥳🥳🥳

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah JBC 40 sudah tayang
    Terimakasih bunda Tien

    Dalam srhat danaduhai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makin mengemaskan ceritanya semoga bu Tien sehat selalu

      Delete
    2. Salam sehat ADUHAIjeng Salamah.
      Siapa nih unknown?

      Delete
  4. Mksh skli bunda Tien
    Sehat selalu setia menghibur para penggemar setia


    Makin heboh,makin seru bikin deg deg sir kl nunggu lanjutan cerbung bunda Tien

    JBC 40 udah tayang
    Trus bgmn lanjutan Leo stlh *oo kamu ketahuan ada topi gede di mobil,ada perlengkapan pengemis*

    *Nasi bungkus dan teh air minum ada roti CINTA*

    Jawaban apa yg akan kau beri Leo stlh Rina tanya dgn berteriak

    Yuk kita baca aj lanjutnya
    Salam hangat dari Jogja
    ADUHAI

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jawaban apa yang akan kau beri

      ADUHAI dong jeng Maimun

      Delete
  5. Alhamdulillah sudah tayang JBC 40, maturnuwun mbak Tien.
    Mugi2 tansah pinaringan sehat wal 'afiat.

    Salam ADUHAIIII selalu.

    ReplyDelete


  6. Matur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu

    ReplyDelete
  7. Shiiip, JBC seti 40 wis tayang

    ReplyDelete
  8. Alhamdulilah terimakasih bunda... Sehat selalu Bun.. salam aduhai penuh cinta 😘😘😘

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah
    JBC 40 Sudah hadir
    Matur nuwun bu Tien
    Salam seroja dari bumi nusakambangan

    ReplyDelete
  10. Matur nuwun Mbak Tien, makin senyum2 sendiri bacanya... tambah runyam Si Leo. lanjut!!!!

    ReplyDelete
  11. JBC 40 hadir .alhamdulillah ..makasih bu Tien sehat selalu udah 15 aja yg komen

    ReplyDelete
  12. Senangnya bisa baca lebih awal...😍

    Matur nuwun bunda Tien atas hadirnya Jbc 40..

    Salam sehat selalu..

    Tetap ADUHAI njih bun....🙏

    ReplyDelete
  13. Baru 9 menit commentxa wis no.20 hehehe ngk opo2 yg penting jbc 40 tayanghari ini siiiiiiip tenan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Kaji, fotonipun kok mboten wonten?

      Delete
    2. Nggak usah lari2 mas Muhadjir
      Yang penting ADUHAI

      Delete
  14. Alhamdulillah, lanjutan sdh hadir...
    Makasih Bu Tien, salam sehat selalu salam aduhai

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah tayang gasik..
    Bu tien, saya penasaran pov nya baskoro kok bisa jd tukang roti... Hehehe.. Ngapunten njih bu.

    Sehat selalu buat ibu dan keluarga.
    Salam aduhai.

    ReplyDelete
  16. asyeeeek nah gitu donk akur, becanda, tawa riang, aku demen nih... tapi juga sedih karena bentar lagi tamat deh....

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah ...akhirnya datang jg jbc40 setelah harap2 cemas sperti nunggu pacar😊😊 maturnuwun b. Tien...salam aduhai

    ReplyDelete
  18. Alhamdulilah sdh hadir JBC 40. Terima kasih Bunda Tien semoga sehat selalu dan salam ADUHAI.

    ReplyDelete
  19. Siipp JBC 40 sdh tayang...
    suwun mb Tien , 🙏

    ReplyDelete
  20. Matur nuwun mbak Tien.. setiap cerita mbak Tien ada pelajaran moralnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aryati.. dikau mawar asuhan rembulan..

      Oh ini Aryani ya. ADUHAI deh

      Delete
  21. Aduhai yg dinanti sudah tayang,,

    Sehat sehat terus ya bunda Tien😇

    Selamat buat bunda Agustina juara,,😘

    ReplyDelete
  22. Terima kasih bu Tien,JBC 40 sudah mempertemukan Leo dan Baskoro dalam perasaan damai. Ternyata cinta Baskoro demikian besar sehingga menjadi penjual roti demi menyamakan derajatnya dengan Ika. Semoga cinta merekaberdua dipersatukan..aamiin. Apakah Leo akan tanya ke Rina mengapa tega memfitnah Ika. Apa jawaban Ika? Semoga akhir bahagia untuk semuanya.aamiin..salam sehat dan senangat berkaryw yan aduhai untuk pecinta

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah.. Trims bu tien, sehat selalu

    ReplyDelete
  24. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduhaiii....Leo telah menitipkan anaknya Dian pada Baskoro karena dia yakin kalau Baskoro akan mampu membahagiakan Ika dan Dian....

      Rina...bersiaplah untuk menerima akibat dari perbuatanmu...kamu telah mengecewakan orang2 yang dekat denganmu...cepatlah minta maasf...insyaalloh mereka akan memaafkanmu

      Terimakasih mbak Tien...salam sehat dr Situbondo

      Delete
    2. Baskoro ketahuan....
      Leo ketahuan....
      Tapi tidak bermusuhan....
      O...oo kamu ketahuan....
      Pacaran lagi dg si Ika...
      Begitulah perjalanan hidup manusia
      Dibela belain kayak orang gila
      Hanya ingin ketemu si dia.

      Bagaimana dg Rina, saat ketahuan dia memfitnah Ika...
      Bagaimana dg Broto dan Risma...
      Semoga segra dapat ditemukan jln keluarnya...
      Slamat malem bunda Tien moga sll dlm keadaan sehat.
      Salam aduhaii dari Bojonegoro.

      Delete
    3. Salam sehat jeng In dan ADUHAI.

      Delete
  25. Alhamdulillah JBC Eps 40 sudah nongol, terimakasih Mbak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  26. Siipp JBC 40 sdh tayang.... suwun mb Tien.... 🙏

    ReplyDelete
  27. Akhirnya....kamuflase terkuak.
    Sepertinya menuju ending nih..
    Atau masih ada kejutan lainnya dari Bu Tien, kita tunggu aja
    Besok lagi yaaaa.. 😁😁😁😁


    Salam aduhai dari Bandung, semoga Bu Tien selalu sehat. 🙏🙏😘

    ReplyDelete
  28. Bunda Tien... TERIMA KASIH ya, sudah menayangkan JBC 40-nya.

    Saya rasa-nya kok ikut bahagia sekali baca episode ini, bahwa Leo & Baskoro bisa akur. Waaah.., dengan Leo mengetahui Rina memfitnah Ika, semoga Leo tidak marah ke Rina. Karena Leo sudah baik dan sampai salut dengan Baskoro dan akan merestui Baskoro + Ika, jadi Leo bisa lebih dekat lagi nanti-nya dengan Dian dan Ika. Waaaah... prediksi saya, sebentar lagi bakalan happy ending nih JBC-nya.

    Mas Broto & Mbak Risma. Semoga Kalian berdua pun berjodoh dan bahagia. Harapan saya nih, Bundaaa...

    Kami turut mendoakan, semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat yaaaa...

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah JBC 40 sampun tayang.
    Bibar maos langsung saget bomal kanthi angler.
    Mugi Bunda Tien tansah pinaringan kesehatan, lan kula tenggo episode lajengipun.
    Salam.
    ADUHAI.

    ReplyDelete
  30. Sugeng ndalu Bu Tien....maturnuwun JBC 40 sdh terbit...salam sehat dari Yk.

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun.....
    Mugi2 tansah rahayu....

    ReplyDelete
  32. Salam aduhai ...JBC 40
    Alhamdulillah akhirnya Leò dan Baskoro berdamai/baikan... Lega rasanya Leo mendapat teman curhat yang ternyata orang yang paling dibencinya... disebabkan pikiran curiga bahwa Baskoro dan Rina masih saling mencinta. Tapi emosi dan pikiran Leo jadi kalut lagi gara gara Baskoro menyampaikan bahwa Ika difitnah oleh seseorang.
    Waduh bakalan ada babak baru nih...... semoga semua bisa berdamai. Demikian juga Mbak Risma sudah mau berdamai dengan Baskoro adiknya.
    Salam sehat dan bahagia mbak Tien. Terima kasih.

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah ..... terima kasih bu tien

    ReplyDelete
  34. Selamat malam Bu Tien, terimakasih sdh menayangkan JBC_40.

    Dibawah ini lembar koreksi:

    1. “Apa ibu marah?” tiha-tina Dina yang sejak tadi diam nyeletuk.
    # “Apa ibu marah?” tiba-tiba Dina yang sejak tadi diam nyeletuk.#

    2. “Belum yakin seratus persen, yapi tampaknya memang benar dia.”
    # “Belum yakin seratus persen, tapi tampaknya memang benar dia.” #

    3. “Baiklah, mm.. ya.. aku nenemukannya. Sebentar akan aku tulis..”
    # “Baiklah, mm.. ya.. aku menemukannya. Sebentar akan aku tulis..” #

    4. Risma tersenyun senang, lalu nmengirimkan pesan itu.
    # Risma tersenyum senang, lalu mengirimkan pesan itu.#

    5. “Baiklah, tapi saya minta, bapak tidak akan menonjok wajah saya begfitu melihat siapa saya.”
    # “Baiklah, tapi saya minta, bapak tidak akan menonjok wajah saya begitu melihat siapa saya.” #


    “Tidak usah.. yang jelas aku sudah tahu hal yang sebenarnya.”

    “Tolong, katakan siapa dia,” pinta Leo.

    “Tanyakan pada isteri kamu.”

    ***

    Besok lagi ya.

    Waduh....nunggu besuk lagi tambah pinisirin..... Wah bdkal ada perang Baratayudha dirumah Leo.......
    Lanjoooottttt

    Salam dari Laudze Ivanna buat Bu Tien
    Ybs tudgas lama....jadi mulai hari ini tidak bisa gojegan lagi disini.... Sampai waktu yang tidak ditentukan.
    Demikian pesannya dalam buat semuanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nuwun kakek.Waduuh.. lama? Pada kangen dong.. Wa'alaikum salam dan ADUHAI buat Rinto

      Delete
  35. Sehat selalu yah mba Tien dan semua penggemar setianya. Ceritanya bikin penasaran..jd ga sabar nunggu part berikutnya.

    ReplyDelete
  36. Semakin seruu semakin menarik...matur suwun bunda Tien JBC 40 sdh hadir..selalu menunggu cerita lanjutannya bunda...tukang roti sdh ketahuan juga pengemis tua..yg bikin penasaran apa ya kira2 jawaban Rina kalau ditanya tentang fitnah terhadap Ika?...kami tunggu lanjutannya bunda..salam sehat selalu dari bumi Arwma Malang dan selalu ADUHAI...

    ReplyDelete
  37. Trima ksh JBC 40 sdh tayang, kayanya sebentar lagi happy ending ya bun.
    Semoga sll sehat bu Tien. Salam dr TangSel

    ReplyDelete
  38. Maturnuwun mb.tien JBC 40sdh tayang.
    Sugeng ndalu, Sugengsare wonten pangayomaning Gusti.😴
    Salam aduhai selalu.🙏

    ReplyDelete
  39. Trimakasih mbak Tien..jbc40nya..

    Nah...kagetkan leo..
    Pokoknya mbak Tien bikin terkagetkaget..tersenyumsenyum..

    Hny risma sm ika yg msh penuh tanda tanya...nomer siapakah itu...
    Ga sabar tunggu besok lagi..hehe..

    Salam sehat dan aduhai mbak Tien..🙏🥰

    ReplyDelete
  40. Bu Tin memang aduhai
    Ceritanya makin aduhai...
    Mengaduk aduk perasan pembaca nih...
    Kayaknya sebentar lagi end..
    Smg certa berakhir hepi..
    Salam aduhai untuk semua.

    ReplyDelete
  41. Semoga bu Tin sll sehat dan lindungan Allah SWT sehingga dapat tetap menulis terus...
    Kami sll menunggu epusode berikutnya

    ReplyDelete
  42. Smg bu Tin selalu sehat dan dilindungi Allah SWT. Aamiin yaa rabb

    ReplyDelete
  43. Terimakasih mBak Tien JBC yang ke empat puluh sudah tayang
    Sehat sehat selalu doaku
    Iya ini lagi pada bukak bukaan mumpung masih lega hati pada berterus terang menata masa depan yang dihadapi mereka berdua, moga rukun sebagai sahabat yang sebenarnya, tidak menyakiti hati walaupun lewat tulisan maupun perkataan, menjadi enak dibaca dan perlu, kedekatan melalui apa saja banyak media yang tersedia untuk merakit per sahabat an, damai di hati abadi dikali, ngapain di abadi dikali, eh keliru; damai dihati ... abadi dihati

    ReplyDelete
  44. Trimakasih mbak Tien..jbc40nya..

    Bapeerr...
    Gemeess...
    Kagetkaget..
    Senyum2..
    Kasian risma..
    Kesel ke rina..
    Pokoke ga sabar nunggu besok lagi..😊

    Salam sehat dan aduhai sekali mbak Tien..🙏🥰

    ReplyDelete
  45. Setiap episodenya.. selalu ada kejutan nya.. karena terlalu serius membaca.. terasa sangat singkat... Maaf mbak Tien terimakasih.. salam sehat selalu dr sawshlunto..🙏🙏

    ReplyDelete
  46. Malam Bunda Makasih JBC 40 dah tayang, yg pasti selalu ditunggu kita semua, pokoknya sukses selalu buat Bunda.
    Met istirahat Bunda jaga selalu kesehatan.Sugeng dalu dan salam ADUHAI

    ReplyDelete
  47. Alhamdulilah JBC 40 sdh tayang
    Terimasih bu Tien
    Ika memang baik...hingga sdh swpantasnya Ika mendapat kebahagiaan dalam.hidupnya ..mungkin.baskoro adalah jodohnya
    Dulu ika memang cinta sama leo... Tp mungkin bukan jodohnya..

    ReplyDelete
  48. Terima kasih. Bu Tien ...bu Tienemang luar biasa dapat menyusun kata sehingga jadi cerita uang bagus... Sampai2 para penggemarmu terhanyut dalam ceritanya. Bukan hanya sekedar cerita namun banyak sisipan tentang kehidupan yang bisa kita teladani... Sehat selalu njih bu ...

    ReplyDelete
  49. Leo memberi restu ke Baskoro utk jd pendamping Ika dan ayah utk Dian

    Risma juga sdh memberi restu ke adiknya Baskoro... Apalg yg ditunggu.. segera lamar dan halalin Ika

    Utk Rina smg Leo bijak tdk memarahi Rina dan tetap setia menjd suami dan ayah yg baik dan bertanggung jawab bagi Dina dan adiknya yg msh di kandungan Rina. Biarlah Dian tetap menjd kakak biologis yg membw Cinta Leo pd masa lalunya..

    Tdk sabar menunggu bsk lg ya...
    Slm seroja utl mb Tien dan semua pctk kejora pagi..slm aduhai juga🤗🤗🤗

    ReplyDelete
  50. Aduhai ... JBC 40 sdh tayang ... Terima kasih Mbak Tien ... ditunggu lanjutannya ... Salam sehat sll .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk lanjut dan ADUHAI jeng Enny.

      Delete
    2. Oke Mbak Tien ... nanti lanjut kan

      ... tetima kasih ...Salam Aduhai.

      Delete
    3. Mbak Tien , klu boleh tau , dimana bisa dapat novel2 karya bu Tien K ... tempohari saya cari di Gramedia n Gunung Agung tapi gak ada ...

      Delete
  51. Semakin penasaran ni. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biarpun penasaran harus selalu ADUHAI jeng Sul

      Delete
  52. kok bisa kepikiran berbalas pesan begitu ta....lucu ini. aku jd mesem-mesem sendiri

    ReplyDelete
  53. Alhamdulillah, Matur nuwun mbak Tien. Salam aduhai banget

    ReplyDelete
  54. Matur nuwun sanget bu Tien JBC 40 sudah tayang
    Mugi Ibu tansah sehat.Penggemàr JBC juga sehat..
    Menunggu besok..terasa lama ..tapi menunggu adalah seni...
    Salam aduhai dari Tangsel

    ReplyDelete
  55. Aduhaaaiii, seru menderu ungu ... Dua laki laki baik yg ingin meraih cita cinta terbaik dari wanita baik ... trims mbaknTien salam sehat bahagia aduhai

    ReplyDelete
  56. Waduh kebohongan yang ditutupi akan terbongkar skor 1 : 1 antara
    Leo dan Rina.
    Rina berdalih untuk melindungi nama suaminya.
    Gleg .....Leo tercekat .....ya sudahlah dia bisa mengerti kebohongan Rina ke Risma.
    Yang jelas setelah itu * TIDAK ADA DUSTA DIANTARA KITA *

    Aduhai .........

    ReplyDelete
  57. Mb Tien , salam aduhai ...Leo akur sama Baskoro . Semoga Ika menerima Baskoro . Biar Risma seneng . Dia,sama Broto . Tp marahkah Leo ke Rina. Semoga Rina menyesal atas perbuatannya. Aduh , mb Tien semakin seneng bacanya . Yuli Semarang

    ReplyDelete
  58. Alhamdulillah, salam sehat sll mbak Tien

    ReplyDelete
  59. “Tapi tunggu, kamu tadi bilang ada yang memfitnah Ika. Siapa dia, dan memfitnah bagaimana?”

    “Dia mengatakan bahwa hadirnya Dian disebabkan karena pergaulan bebas, sehingga tak jelas siapa bapaknya.”

    “Kurangajar dia. Katakan siapa?!”

    “Tidak usah.. yang jelas aku sudah tahu hal yang sebenarnya.”

    “Tolong, katakan siapa dia,” pinta Leo.

    “Tanyakan pada isteri kamu.”
    Waduuhhh apa akan terjadi perang lagi antara LEO dan RINA semoga saja mereka bisa saling mengerti keadaan masing2. Salam ADUHAI buat Bu Tien...Ceritanya makin asyik saja

    ReplyDelete
  60. Aduhaii ... leo akursama baskoro.. bsgaimana nasib rina setelah leo tau yg mempitnah adlh istrina .. makin seru aja
    Trima kasih bunda tien cerbungna kutunggu besok
    Salam sehat dari Tasikmalaya

    ReplyDelete
  61. Fitnah itu lbh kejam dari pembunuhan... Leo terpojok, krn yg memfitnah Ika adalah Rina. Yg diharapkan semoga Ika sgr tahu siapa yg kirim WA dan segera membuka hati untuk Baskoro, si pengirim WA. Wah semakin menarik ceritanya. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin dan tetap berkarya di bulan suci Ramadhan ini. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede....🤝🙏

    ReplyDelete
  62. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, sehat wal'afiat semua ya bu Tien,, alhamdulillah JBC 40 datang

    Senangnya mereka akhir nya kompak,,tinggal harap2 cemas ttg Rina ,,apakah Leo akan marah dg Sikap Rina

    Tambah Aduhaaii nih,,

    Salam ADUHAAII buat bu Tien
    Selamat menjalankan ibadah,, fii Amaanillah ( smg Allah sll melindungi),,yassarullah ( smg Allah mudah kan semua urusan)
    Aamiin

    ReplyDelete
  63. Alhamdulilah yg ditunggu sdh datang..
    Terimakasih bunda Tien.. JBC 40 sdh tayang ..

    jd penasaran siapa yg kirim wa ke ika? Baskoro atau Leo? tebakan ika pasti Baskoro ya.. tambah penasaran.. tunggu nanti mlm lg..

    Tks juga kakek habi selalu rajin share di grup hehe.. jd sy tinggal baca di grup td subuh..

    Salam sehat & aduhaiii.. dari sukabumi
    Semoga bunda Tien selalu sehat & ceria penuh semangat.. Aamiin

    ReplyDelete
  64. Slmt pgii mba Tien sayang.. Mksih hiburan malamnya dgn munculnya cerbung JBC bnr2 membuat hati g penasaran.. Tapiiiklw sdh selesai bc kok kumat lgi penasarannya.. Ygpenting ika hrs bahagia y mba.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi😘😘😍😍

    ReplyDelete
  65. Wouw.. semakin seru JBC nya Mbak Tien, semakin tidak sabar menunggu lanjutannya. Penginnya ndang malam, ndang malam utk bisa baca lanjutan JBC.
    Rahasia penyamaran sudah dibuka oleh masing2 yg melakukannya. Semoga nantinya akan berakhir dengan baik dan bahagia semua.
    Terima kasih Mbak Tien, selamat menjalankan ibadah puasa, semoga selalu sehat dan berkah. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  66. Alhamdulillah JBC 40 sdh hadir
    ADUHAI.. episode ini bikin baper
    sudah terbuka siapa bapak tua jg tukang roti..
    semakin seru dan penasaran lanjutan ceritanya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  67. Mbak tien dgn cantiknya menyelesaikan perseteruan antara leo dan baskoro, sehingga baskoro bisa lbh yakin maju melamar ika, krn secara tdk langsung
    Leo merestui hubungan ika- baskoro.
    terima kasih mbak Tien.

    ReplyDelete
  68. Makasih mbak Tien....cerbung bagus...setia mengikuti....

    ReplyDelete
  69. Tambah gemes sama lanjutan nya
    Trims Bunda Tien

    ReplyDelete
  70. Matur nuwun mbak Tien, JBC 40 sdh terbaca olehnya perasaan habis vaccin mengantuk terus jadi ndak sempet rebutan jg baca JBC dgn cepat, btw makin seruuu & asyiik salam aduhaai dari Cibubur

    ReplyDelete
  71. JBC 41 belum nongol.
    Semoga mbak Tien sehat selalu.

    ReplyDelete

M E L A T I 45

  M E L A T I    45 (Tien Kumalasari)   Melati merasa gelisah. Dia tahu, Nurin bersikap baik kepadanya, tapi ia mengkhawatirkan sikap ibunya...