JANGAN BAWA CINTAKU 40
(Tien Kumalasari)
“Maas… ini apa mas?”
Leo keluar dari dalam kamar. Terkejut melihat Rina membawa keresek yang diacungkannya kearahnya.
“Ini apa mas? Punya siapa?”
“Oo.. itu.. tadi itu .. ada orang itu.. orang.. jualan.. “
“Lalu mas beli?”
“Iy.. iya.. aku beli..”
“Ini ada teh, roti.. lalu sebungkus nasi.. coba aku buka… ayo kita sekalian makan..” kata Rina sambil melangkah ke ruang makan. Leo mengikuti dengan hati berdebar.
Leo melihat Rina membuka bungkusan itu.
“Biasanya aku langsung memakannya, tadi karena si tukang roti seperti mengenali aku, aku langsung kabur, menjemput Dina, lupa menyembunyikannya,” kata batin Leo sambil memikirkan jawaban apa yang akan diberikannya kalau Rina mendesaknya.
“Ini nasi oseng, dan sepotong paha, hm.. baunya sedap. Enakkah rasanya?”
“Mana aku tahu, aku kan belum memakannya.”
“Mengapa mas beli nasi bungkus dan minuman ini, sementara mas sudah mau pulang untuk makan?”
“Itu.. tadi.. ada.. ada orang jualan, aku.. merasa kasihan.. lalu aku beli.”
“Kelihatannya enak. Hm.. bener kan, enak.. osengnya sedap, paha gorengnya juga enak, bumbunya sampai meresap ke dalam. Dimana mas membelinya? Pintar benar penjual ini memasaknya,” kata Rina sambil mengambil sendok dan memakan nasi bungkus itu dengan lahap. Leo menahan senyuman dalam hati. Rina mana tahu siapa yang memasak makanan itu.
“Mas, besok kalau mas pulang, aku tolong dibelikan dong.”
“Ya nggak tahu aku, ketemu lagi apa enggak,” kata Leo sambil mengambil nasi dan menyendokkan sayur ke piringnya.
“Enak bener. Lebih enak masakan ini daripada masakan aku.”
“Iya sih..” kata Leo sekenanya.
“Jadi menurut mas, masakanku nggak enak?” tiba-tiba Rina kesal karena secara tidak langsung Leo mengatakan bahwa masakannya kurang enak.
“Lho.. apa sih.. aku hanya meng ‘iya’ kan omongan kamu, kok marah.”
“Biasanya mas kan memuji masakanku?”
“Iya, masakan kamu enak..”
“Lebih enak mana masakan aku sama nasi bungkus ini ?”
“Mana aku tahu, aku kan belum memakannya?”
Rina terdiam, memang benar, mana bisa Leo membandingkan, sedangkan dia belum merasakannya?
“Benarkah masakanku enak?”
“Hm mh..” kata Leo sambil mengacungkan jempolnya.
“Apa ibu marah?” tiha-tiba Dina yang sejak tadi diam nyeletuk.
“Tidak sayang, ibu hanya ingin bercanda sama bapak.”
“Tadi bapak bilang, ibu marah.”
“Iya, tapi hanya bercanda,” kata Rina. Leo hanya tersenyum.
“Mas, kalau besok ketemu lagi penjual nasi ini, aku mau ya, dibelikan.”
Leo mengangguk-angguk, karena mulutnya penuh nasi.
***
“Ika..” itu sapaan Risma ketika menelpon Ika.
“Ya mbak.. bagaimana? Sudah dijawab ?”
“Tidak. Aku kirimkan ucapan itu kembali kepadanya, tapi dia tidak merespon sama sekali. Barangkali dia bukan Baskoro.”
“Ooh, bukan ya? Tapi…”
“Apa menurut kamu kalimat seperti itu adalah ucapan Baskoro?”
“Itu…” Ika ragu-ragu menjawabnya.
“Apa kamu mengenalinya sebagai gaya Baskoro ketika mengungkapkan cinta?”
“Saya.. saya rasa.. seperti iya, tapi kalau bukan…”
“Apa kamu punya pecinta yang lain..?”
“Apa? Tidak.. tidak pernah ada..”
“Mungkin benar dia Baskoro, yang masih marah sama aku, tapi mungkin juga orang lain yang suka sama kamu.”
“Tidak ada kok.”
“Nanti aku mencobanya dengan cara yang lain. Tapi kamu juga boleh menelponnya, siapa tahu dia mau mengangkatnya.
“Baiklah, akan saya coba.”
Ika termenung ketika pembicaraan itu berhenti. Siapa yang mampu mengucapkan kata-kata itu selain Baskoro? Broto tidak mungkin, dia tak pernah berbicara tentang cinta. Leo? Mana mungkin Leo berani?
Dan seperti menjawab kebingungan hatinya, terdengar sebuah panggilan pesan singkat. Gemetar Ika membukanya. Tuh kan, dia lagi.. dia lagi..
“Mengapa ungkapan cinta aku disebarkan ke orang lain? Aku malu dong..!”
Dan sebuah emotikom lucu berderet-deret dibawah pesan itu.
Ika tersenyum. Hanya Baskoro yang memiliki kekonyolan seperti ini.
“Jangan bersembunyi dibalik pesan singkat. Tunjukkan siapa anda.”
Tapi ia kemudian tak mengatakan apa-apa. Dialog aneh itu terhenti hanya dalam sepatah dua patah kata. Lalu si pengirim pesan itu menghilang begitu saja.
Dan Ika tak mau mengejarnya. Biarkan saja apa maunya.
Ia juga tak ingin mengatakannya kepada Risma. Kalau dicecar soal ucapan cinta itu, Ikalah yang benar-benar malu. Tapi ada sedikit perasaan lega. Sepertinya dia memang Baskoro, dan dengan demikian Baskoro entah ada dimana, ia selamat tak kurang suatu apa. Ika menyembunyikan senyumnya, seperti ia ingin menyembunyikan rindu yang tiba-tiba memenuhi dadanya.
***
“Belum bisa menghubungi dia ?” tanya Broto ketika sedang makan siang bersama Risma.”
“Aku yakin, Ika tahu kalau dia Baskoro. Tapi tampaknya Ika juga belum begitu yakin. Pesan singkat itu masih merupakan teka-teki.”
“Cuma sebenarnya sudah ketahuan ?”
“Belum yakin seratus persen, tapi tampaknya memang benar dia.”
“Sekarang kamu tidak perlu sedih lagi. Sudah ada gambaran yang hampir meyakinkan.”
“Tapi belum puas rasanya kalau belum berbicara dengan dia.”
“Mungkin dia masih kesal sama kamu, Dan mengira kamu masih akan memarahinya, atau tidak menyetujui apabila dia mencintai Ika.”
“Begitu ya?”
“Coba kamu hubungi lagi, dengan menunjukkan bahwa kamu setuju Ika menjadi ipar kamu.”
“O.. iya mas, kamu benar.”
“Kamu hanya menanyakan siapa dia, dan mem forward WA dia yang ditujukan ke Ika, tapi kamu tidak menunjukkan bahwa kamu sudah tidak marah, dan berharap Baskoro benar-benar bisa menjadi pendamping Ika.”
“Sebentar, aku baru memikirkan kalimat yang bagus untuk itu. Atau.. langsung menelponnya?”
“Tidak, dia tak akan mau mengangkatnya.”
“Baiklah, mm.. ya.. aku menemukannya. Sebentar akan aku tulis..”
“Mengapa kamu pergi? Apa kamu tidak sadar bahwa Ika sedang menantikan kamu?”
“Begini mas bagus nggak?” kata Risma sambil menunjukkan tulisan dia di pesan singkat, tapi belum dikirimkannya.
“Lumayan..”
“Kok lumayan sih, bagus atau tidak?”
“Bagus, tapi itu belum menunjukkan sikap kamu yang sebenarnya.”
“Harus ditambah ya?”
“Baiknya begitu.”
“Mengapa kamu pergi? Apa kamu tidak sadar bahwa Ika sedang menantikan kamu? Jangan terlalu lama, nanti keburu tua. Jangan lupa aku adalah kakak kamu. Bawalah aku serta ketika kamu akan melamarnya, karena aku sudah menyiapkan pesta meriah untuk menyambut calon iparku yang ternyata sangat baik. Kamu tidak salah memilih, aku ingin kamu berbahagia disampingnya.”
“Begini mas?”
“Ya.. ini bagus. Kirimkan segera.”
Risma tersenyum senang, lalu mengirimkan pesan itu.
“Lihat, dia langsung membacanya. Pasti ia akan sangat antusias untuk kemudian menelpon aku,” kata Risma dengan wajah berseri.
Lalu sebuah pesan kembali terkirim.
Terburu Risma membukanya, tapi wajahnya keruh seketika.
Broto mengambil ponsel Risma dan membaca pesan itu.
“Salah kamar.”
“Haa? Kok salah kamar ?”
“Celaka dua belas mas, ternyata bukan Baskoro.”
“Aduh, bukan ya?”
“Maaf..”
Broto mengirimkan permintaan maaf itu.
Wajah Risma seperti tertutup mendung. Harapan akan bisa menemukan adik kandungnya pupus seketika. Broto melihat mata Risma mulai berkaca-kaca.
“Lalu siapa dia? Mengapa mengatakan cinta kepada Ika? Berarti Baskoro punya saingan. Tapi ketika aku bertanya, dia bilang tidak ada orang lain yang jatuh cinta sama dia,” kata Risma lemas.
“Ya sudah, selesaikan dulu makannya, nanti kita pikirkan lagi.”
“Anak itu sungguh keterlaluan. Suka sekali melihat kakaknya bingung dan sedih.”
Tiba-tiba ponsel Risma kembali berdering. Ada pesan masuk lagi.
“Ini,” kata Broto sambil mengangsurkan ponsel Risma.
“Buka saja, aku sedang malas membaca pesan.
Broto membuka pesan itu.
“Astaga…” pekik Broto.
“Ada apa ?”
“Ini dari Ika, tapi yang dikirimkannya adalah pesan kamu tadi,” kata Broto sambil menyerahkan ponselnya.
“Mengapa kamu pergi? Apa kamu tidak sadar bahwa Ika sedang menantikan kamu? Jangan terlalu lama, nanti keburu tua. Jangan lupa aku adalah kakak kamu. Bawalah aku serta ketika kamu akan melamarnya, karena aku sudah menyiapkan pesta meriah untuk menyambut calon iparku yang ternyata sangat baik. Kamu tidak salah memilih, aku ingin kamu berbahagia disampingnya.”
“Lhoh, apa maksudnya ini?”
“Orang itu mem forward WA kamu ke Ika, lalu Ika meneruskannya kemari.”
Tak sabar Risma menelpon Ika.
“Ya mbak.. “ jawab Ika dari seberang.
“Apa maksudnya ini ?”
“Orang itu mengirimkan ini, saya tidak tahu ini asalnya dari mana, dan mengapa dikirimkannya ke saya?”
“Itu dari aku.”
“Dari mbak Risma?”
“Aku pikir dia Baskoro. Tapi dia menjawab ‘salah kamar’, begitu.”
“Orang aneh.”
“Tadinya aku sudah senang, dan yakin bahwa dia Baskoro, sekarang harapanku patah lagi,” kata Risma sedih.
“Sabar mbak, bagaimanapun saya ingin tahu, siapa dia sebenarnya.”
“Ini semua gara-gara Rina !”
“Gara-gara bu Rina?” sambut Ika terkejut.
“Rina telah menjelek-jelekkan kamu, sehingga aku mengira kamu perempuan nggak bener. Ketika aku menegur Baskoro, dia marah lalu pergi.”
“Ya ampuun, bu Rina sangat baik, bagaimana dia bisa menjelek-jelekkan saya? Apa yang dikatakannya?”
“Sudah, aku tidak perlu mengatakannya secara gamblang. Yang jelas dia memfitnah kamu, lalu semuanya menjadi seperti ini.”
“Ini aneh, mengapa bu Rina yang sangat baik bisa berubah sikap seperti itu?”
“Terkadang orang bisa bersikap baik, tapi sesungguhnya hal itu bertentangan dengan apa yang ada didalam hatinya.”
Ika masih termenung beberapa saat lamanya. Rina yang baik, dan kebaikan itu ternyata palsu?
“Apa salahku? Apa karena dulu aku mempunyai hubungan dengan Leo? Tapi aku kan tidak bermaksud merebut Leo darinya? Bahkan aku menolak ketika Leo ingin menikahi aku? Apa yang sebenarnya dipikirkan olehnya?
***
Sore itu Leo duduk ditaman seperti biasanya. Bukan karena ingin merutuki nasibnya yang serba membingungkan, karena setelah menceritakan semuanya kepada si tukang roti, maka perasaannya sedikit merasa lega. Ia ingin menjalani hidupnya seperti biasa. Tapi pertemuannya dengan tukang roti siang tadi membuatnya penasaran. Tukang roti itu seperti sudah tahu tentang dirinya. Siapa dia sebenarnya? Leo kesal karena setiap kali disuruh membuka helmnya dia selalu menolak.
Matahari sudah condong ke arah barat. Begitulah setiap sore yang dilakukannya sepulang dari kantor.
“Mana dia, mengapa tidak lewat sudah jam segini?”
Leo menoleh kesana kemari, berharap si tukang roti itu lewat seperti kemarin.
“Jangan-jangan dia tidak lewat sore ini. Baiklah, besok siang pasti dia berjualan didepan sekolah. Aku harus menemuinya dan menanyakan siapa dirinya,” gumamnya sambil terus melihat kearah jalanan.
Dan tiba-tiba yang ditunggu itu benar-benar lewat.
“Rotiiiii!!” Leo berteriak.
Tukang roti itu menoleh, lalu membelokkan sepeda motornya kearah Leo.
“Lho pak, kok masih disini? Roti dagangan saya tinggal dua bungkus. Masih mau ? Siang tadi saya memberikannya kepada pak tua dengan caping lebar didepan sekolahan, setelah itu dagangan saya laris sekali. Benar kata orang-orang tua, ketika kita mendermakan sedikit yang kita miliki, maka Allah akan memberikan gantinya dengan berlipat-lipat. Pak tua itu tampak menyedihkan, jadi…”
“Berhentilah menyebut pak tua,” kata Leo memotong ucapannya.
Leo gemas sekali pada tukang roti itu. Pak tua yang dimaksud adalah dirinya, tapi dia pura-pura tak mengenalinya.
“Duduklah disini, mari ngobrol sebentar,” pinta Leo sambil menepuk-nepuk bangku disebelahnya.
Tukang roti itu turun, lalu menstandard kan sepeda motornya, kemudian duduk disamping Leo.
“Tolong lepaskan helmnya mas,” pinta Leo.
“Biarkan begini saja pak, maaf,” kata tukang roti sambil memegangi helmnya.
“Baiklah, terserah kamu saja.”
“Bapak ingin mengobrol tentang apa lagi?”
“Bagaimana sampeyan tahu bahwa laki-laki tua itu aku?”
“Itu mudah bagi saya, karena saya melihat topi lebar disamping tempat duduk bapak sore kemarin, dan saya memang sudah curiga karena saya melihat didepan sekolahan itu bapak kelihatan terbungkuk-bungkuk, kemudian setelah agak jauh bapak berjalan tegak, lalu memasuki mobil,” kata tukang roti sambil tertawa.
Leo menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Aku ingin melihat anakku setiap hari,” kata Leo lirih.
“Ooh… sangat memprihatinkan..” bisik si tukang roti.
“Kamu sudah tahu siapa aku, dan tahu apa yang aku lakukan. Tapi aku belum tahu siapa kamu itu sebenarnya.”
Tukang roti itu tertawa.
“Itu tidak adil bukan?” lanjut Leo.
“Baiklah, tapi saya minta, bapak tidak akan menonjok wajah saya begitu melihat siapa saya.”
Leo tertawa.
“Mengapa pula aku harus menonjok wajah kamu? Bukankah kamu orang baik?”
“Saya orang baik, dan berusaha selalu baik, tapi belum tentu bagi bapak saya juga baik.”
“Sudahlah, lepaskan helm kamu, aku tak akan menghajar orang tanpa alasan. Lagi pula tubuh kamu lebih tinggi besar, mana berani aku menghajar?”
Keduanya tertawa keras. Dan tukang roti itu pelan-pelan membuka helm nya.
Leo terbelalak. Disampingnya, duduk laki-laki yang dibencinya karena mencurigai bahwa masih ada hubungan cinta antara isterinya dan dia.
“Baskoro ?” pekiknya.
“Ya, ini aku. Ingin menghajar aku?”
“Mengapa kamu menjadi tukang roti?”
“Karena pacarku seorang tukang sayur.”
Leo semakin membulatkan matanya.
“Ika ? Kamu pacaran sama Ika?”
“Tidak, dia menolak aku. Katanya aku terlalu tinggi. Itu sebabnya aku menjadi tukang roti keliling, supaya aku tidak terlalu tinggi di matanya.”
Leo mengangguk-angguk mengerti. Rasa kesal di hati Leo terhadap Baskoro telah memudar. Ia kagum melihat seorang laki-laki seperti Baskoro rela berkorban demi cintanya kepada Ika.
“Aku baru tahu bahwa Dian itu darah daging kamu. Beberapa bulan yang lalu mbak Risma memarahi aku gara-gara ada yang memfitnah Ika. Aku baru tahu cerita yang sebenarnya ketika kamu tanpa sadar siapa aku, lalu menceritakan semuanya.”
“Allah telah mengatur semuanya.”
“Tapi kamu belum mengatakan, mengapa kamu pura-pura jadi pengemis?”
“Sudah sebulan Rina menolak ketika Dina ingin mengajak Dian jalan-jalan. Alasannya adalah kehamilannya. Pusing lah, mual lah. Aku nggak enak kalau kesana sendiri. Rina kelihatan nggak suka. Aku ingin melihat Dian dari dekat, lalu aku menempuh cara gila itu, sehingga setiap hari bisa mengelus kepalanya, memandangi wajahnya.”
Baskoro menatapnya iba. Lalu dia teringat ketika Leo sakit, dan perawat mengatakan bahwa Leo selalu menyebut nama Ika ketika sedang mengigau. Jadi Ika yang dimaksud adalah Yanti?
“Apakah kamu masih mencintai Ika?” tanya Baskoro sambil menatap tajam Leo.
Leo menghela nafas panjang.
“Cinta itu kan sebuah perasaan. Tapi aku lebih merasa dibebani dosa karena membuatnya menderita selama bertahun-tahun.”
“Kamu tidak marah mendengar aku mencintai dia?”
“Aku percaya karena kamu memiliki cinta yang begitu agung. Aku hanya bisa menitipkan anakku, kalau kau berhasil mendampingi hidupnya.”
Baskoro mengangguk.
“Aku menyayangi keduanya.”
“Tapi tunggu, kamu tadi bilang ada yang memfitnah Ika. Siapa dia, dan memfitnah bagaimana?”
“Dia mengatakan bahwa hadirnya Dian disebabkan karena pergaulan bebas, sehingga tak jelas siapa bapaknya.”
“Kurangajar dia. Katakan siapa?!”
“Tidak usah.. yang jelas aku sudah tahu hal yang sebenarnya.”
“Tolong, katakan siapa dia,” pinta Leo.
“Tanyakan pada isteri kamu.”
***
Besok lagi ya.
terimakasih bu Tien JBC #40 sudah hadir .🙏
ReplyDeletepengemis sdh terkuak identitasnya ...tukang roti tdk lama lagi...
smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
Salam aduhaiii dr Semarang 🤩
Juara 1 Jeng Agustina,selamat ya....
DeleteSalam ADUHAIIIIII ...
DeleteTerima kasih mbak Tien atas hadirnya JBC 40.
Salam hangat kami dari Yogya.
Alhamdulillah mb Agustina juara 1
DeleteSelamat yah
Matur nuwun Mbak Tien, makin senyum2 sendiri bacanya... lanjut!!!!
DeleteAlhamdulillah JBC 40 sdh tayang
DeleteMtnuwun mbak Tien
Mgi2 tansah pinaringan sehat, Aamiin
Salam A D U H A I
Selamat buat jeng Agustina Semarang, bar buka mblayube buanter mengalahkan pesaingnya yang jauh tertinggal 21.34 uti Nani, disusul Akung Yowa yang bergandengan dengan jeng Iin Maemun......saya malam ini supporter saja....tepuk tangan dipinggir arena.
DeleteSy juga Kek, sambil ngemil kripik singkong pedes...
DeleteSeneng lihat temen2 bisa juara 1
Masing-masing sdh membuka diri dan kelihatannya Leo legowo bila Baskoro menikahi Ika. Bagaimana nasib Rina bila Leo tahu dia tlh memfitnah Ika.....terserah mbak Tien wae lah....
DeleteAbah.. ADUHAI yaa
DeleteADUHAI jeng Agustina. Mas Yowa. Jeng Nani
DeleteAlhamdulillah sudah tayang, terima kasih ibu 🙏
ReplyDeleteSemoga sehat selalu 🤗
Salam aduhai🥳🥳🥳
ADUHAI Wahyu
DeleteAlhamdulillah JBC 40 sudah tayang
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Dalam srhat danaduhai
Makin mengemaskan ceritanya semoga bu Tien sehat selalu
DeleteSalam sehat ADUHAIjeng Salamah.
DeleteSiapa nih unknown?
Matur suwun bu tien...
ReplyDeleteMksh skli bunda Tien
ReplyDeleteSehat selalu setia menghibur para penggemar setia
Makin heboh,makin seru bikin deg deg sir kl nunggu lanjutan cerbung bunda Tien
JBC 40 udah tayang
Trus bgmn lanjutan Leo stlh *oo kamu ketahuan ada topi gede di mobil,ada perlengkapan pengemis*
*Nasi bungkus dan teh air minum ada roti CINTA*
Jawaban apa yg akan kau beri Leo stlh Rina tanya dgn berteriak
Yuk kita baca aj lanjutnya
Salam hangat dari Jogja
ADUHAI
Jawaban apa yang akan kau beri
DeleteADUHAI dong jeng Maimun
Alhamdulillah sudah tayang JBC 40, maturnuwun mbak Tien.
ReplyDeleteMugi2 tansah pinaringan sehat wal 'afiat.
Salam ADUHAIIII selalu.
MbaheKhalel memang ADUHAI
Delete
ReplyDeleteMatur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu
ADUHAI dan sehat jeng Nanik
DeleteShiiip, JBC seti 40 wis tayang
ReplyDeleteAlhamdulilah terimakasih bunda... Sehat selalu Bun.. salam aduhai penuh cinta 😘😘😘
ReplyDeleteAku juga cinta dan ADUHAI Afifah
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteJBC 40 Sudah hadir
Matur nuwun bu Tien
Salam seroja dari bumi nusakambangan
Seroja dan ADUHAI..pak Wedeye
DeleteMatur nuwun Mbak Tien, makin senyum2 sendiri bacanya... tambah runyam Si Leo. lanjut!!!!
ReplyDeleteMas Ngatno ADUHAI
DeleteJBC 40 hadir .alhamdulillah ..makasih bu Tien sehat selalu udah 15 aja yg komen
ReplyDeleteYanti ADUHAI bukan?
DeleteSenangnya bisa baca lebih awal...😍
ReplyDeleteMatur nuwun bunda Tien atas hadirnya Jbc 40..
Salam sehat selalu..
Tetap ADUHAI njih bun....🙏
Baru 9 menit commentxa wis no.20 hehehe ngk opo2 yg penting jbc 40 tayanghari ini siiiiiiip tenan
ReplyDeleteMas Kaji, fotonipun kok mboten wonten?
DeleteNggak usah lari2 mas Muhadjir
DeleteYang penting ADUHAI
Sipppp
ReplyDeleteSiipp.. ADUHAI Leni
DeleteAlhamdulillah, lanjutan sdh hadir...
ReplyDeleteMakasih Bu Tien, salam sehat selalu salam aduhai
ADUHAI Prim
DeleteAlhamdulillah tayang gasik..
ReplyDeleteBu tien, saya penasaran pov nya baskoro kok bisa jd tukang roti... Hehehe.. Ngapunten njih bu.
Sehat selalu buat ibu dan keluarga.
Salam aduhai.
Dunia penuh cerita Putri. ADUHAI
DeleteSelamat tayang JBC-40 Bu Tien.
ReplyDeleteSalam sehar dan ADUHAI pak Budiyanto
Deleteasyeeeek nah gitu donk akur, becanda, tawa riang, aku demen nih... tapi juga sedih karena bentar lagi tamat deh....
ReplyDeletePetir..ADUHAI
DeleteSiip
ReplyDeleteSiapa nih.. ADUHAI
DeleteAlhamdulillah ...akhirnya datang jg jbc40 setelah harap2 cemas sperti nunggu pacar😊😊 maturnuwun b. Tien...salam aduhai
ReplyDeleteAlhamdulilah sdh hadir JBC 40. Terima kasih Bunda Tien semoga sehat selalu dan salam ADUHAI.
ReplyDeleteADUHAI jeng Rochmah
DeleteSiipp JBC 40 sdh tayang...
ReplyDeletesuwun mb Tien , 🙏
Matur nuwun mbak Tien.. setiap cerita mbak Tien ada pelajaran moralnya..
ReplyDeleteAryati.. dikau mawar asuhan rembulan..
DeleteOh ini Aryani ya. ADUHAI deh
Aduhai yg dinanti sudah tayang,,
ReplyDeleteSehat sehat terus ya bunda Tien😇
Selamat buat bunda Agustina juara,,😘
Sehat ADUHAI ibu Jainah
DeleteTerima kasih bu Tien,JBC 40 sudah mempertemukan Leo dan Baskoro dalam perasaan damai. Ternyata cinta Baskoro demikian besar sehingga menjadi penjual roti demi menyamakan derajatnya dengan Ika. Semoga cinta merekaberdua dipersatukan..aamiin. Apakah Leo akan tanya ke Rina mengapa tega memfitnah Ika. Apa jawaban Ika? Semoga akhir bahagia untuk semuanya.aamiin..salam sehat dan senangat berkaryw yan aduhai untuk pecinta
ReplyDeleteJeng Noor.. ADUHAI yuuk
DeleteAlhamdulillah.. Trims bu tien, sehat selalu
ReplyDeleteSiapa nih? ADUHAI
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Aduhaiii....Leo telah menitipkan anaknya Dian pada Baskoro karena dia yakin kalau Baskoro akan mampu membahagiakan Ika dan Dian....
DeleteRina...bersiaplah untuk menerima akibat dari perbuatanmu...kamu telah mengecewakan orang2 yang dekat denganmu...cepatlah minta maasf...insyaalloh mereka akan memaafkanmu
Terimakasih mbak Tien...salam sehat dr Situbondo
Baskoro ketahuan....
DeleteLeo ketahuan....
Tapi tidak bermusuhan....
O...oo kamu ketahuan....
Pacaran lagi dg si Ika...
Begitulah perjalanan hidup manusia
Dibela belain kayak orang gila
Hanya ingin ketemu si dia.
Bagaimana dg Rina, saat ketahuan dia memfitnah Ika...
Bagaimana dg Broto dan Risma...
Semoga segra dapat ditemukan jln keluarnya...
Slamat malem bunda Tien moga sll dlm keadaan sehat.
Salam aduhaii dari Bojonegoro.
Salam sehat jeng In dan ADUHAI.
DeleteJeng Wiwik, ADUHAI yaa
DeleteAlhamdulillah JBC Eps 40 sudah nongol, terimakasih Mbak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Mas Dudut.. ADUJAI
DeleteADUHAI Mas Dudut.. salah tuh..☝
DeleteSiipp JBC 40 sdh tayang.... suwun mb Tien.... 🙏
ReplyDeleteSiip ADUHAI Yangtie
DeleteAkhirnya....kamuflase terkuak.
ReplyDeleteSepertinya menuju ending nih..
Atau masih ada kejutan lainnya dari Bu Tien, kita tunggu aja
Besok lagi yaaaa.. 😁😁😁😁
Salam aduhai dari Bandung, semoga Bu Tien selalu sehat. 🙏🙏😘
Menuju ADUHAI jeng Komariah
DeleteBunda Tien... TERIMA KASIH ya, sudah menayangkan JBC 40-nya.
ReplyDeleteSaya rasa-nya kok ikut bahagia sekali baca episode ini, bahwa Leo & Baskoro bisa akur. Waaah.., dengan Leo mengetahui Rina memfitnah Ika, semoga Leo tidak marah ke Rina. Karena Leo sudah baik dan sampai salut dengan Baskoro dan akan merestui Baskoro + Ika, jadi Leo bisa lebih dekat lagi nanti-nya dengan Dian dan Ika. Waaaah... prediksi saya, sebentar lagi bakalan happy ending nih JBC-nya.
Mas Broto & Mbak Risma. Semoga Kalian berdua pun berjodoh dan bahagia. Harapan saya nih, Bundaaa...
Kami turut mendoakan, semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat yaaaa...
Rinjani.. ADUHAI yaaaa
DeleteAlhamdulillah JBC 40 sampun tayang.
ReplyDeleteBibar maos langsung saget bomal kanthi angler.
Mugi Bunda Tien tansah pinaringan kesehatan, lan kula tenggo episode lajengipun.
Salam.
ADUHAI.
ADUHAI jeng Isti
DeleteSugeng ndalu Bu Tien....maturnuwun JBC 40 sdh terbit...salam sehat dari Yk.
ReplyDeleteSehat penuh ADUHAI ibu Alian
DeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun.....
Mugi2 tansah rahayu....
Rahayu Aduhai Wo
DeleteSalam aduhai ...JBC 40
ReplyDeleteAlhamdulillah akhirnya Leò dan Baskoro berdamai/baikan... Lega rasanya Leo mendapat teman curhat yang ternyata orang yang paling dibencinya... disebabkan pikiran curiga bahwa Baskoro dan Rina masih saling mencinta. Tapi emosi dan pikiran Leo jadi kalut lagi gara gara Baskoro menyampaikan bahwa Ika difitnah oleh seseorang.
Waduh bakalan ada babak baru nih...... semoga semua bisa berdamai. Demikian juga Mbak Risma sudah mau berdamai dengan Baskoro adiknya.
Salam sehat dan bahagia mbak Tien. Terima kasih.
Sehat, bahagia dan ADUHAI IBU Imah
DeleteADUHAI ..... Mbak Tien.
ReplyDeleteADUHAI Purwani
DeleteAlhamdulillah ..... terima kasih bu tien
ReplyDeleteADUHAI pak Arif
DeleteSelamat malam Bu Tien, terimakasih sdh menayangkan JBC_40.
ReplyDeleteDibawah ini lembar koreksi:
1. “Apa ibu marah?” tiha-tina Dina yang sejak tadi diam nyeletuk.
# “Apa ibu marah?” tiba-tiba Dina yang sejak tadi diam nyeletuk.#
2. “Belum yakin seratus persen, yapi tampaknya memang benar dia.”
# “Belum yakin seratus persen, tapi tampaknya memang benar dia.” #
3. “Baiklah, mm.. ya.. aku nenemukannya. Sebentar akan aku tulis..”
# “Baiklah, mm.. ya.. aku menemukannya. Sebentar akan aku tulis..” #
4. Risma tersenyun senang, lalu nmengirimkan pesan itu.
# Risma tersenyum senang, lalu mengirimkan pesan itu.#
5. “Baiklah, tapi saya minta, bapak tidak akan menonjok wajah saya begfitu melihat siapa saya.”
# “Baiklah, tapi saya minta, bapak tidak akan menonjok wajah saya begitu melihat siapa saya.” #
“Tidak usah.. yang jelas aku sudah tahu hal yang sebenarnya.”
“Tolong, katakan siapa dia,” pinta Leo.
“Tanyakan pada isteri kamu.”
***
Besok lagi ya.
Waduh....nunggu besuk lagi tambah pinisirin..... Wah bdkal ada perang Baratayudha dirumah Leo.......
Lanjoooottttt
Salam dari Laudze Ivanna buat Bu Tien
Ybs tudgas lama....jadi mulai hari ini tidak bisa gojegan lagi disini.... Sampai waktu yang tidak ditentukan.
Demikian pesannya dalam buat semuanya
Nuwun kakek.Waduuh.. lama? Pada kangen dong.. Wa'alaikum salam dan ADUHAI buat Rinto
DeleteSehat selalu yah mba Tien dan semua penggemar setianya. Ceritanya bikin penasaran..jd ga sabar nunggu part berikutnya.
ReplyDeleteRoss.. ADUHAI yaa
DeleteSemakin seruu semakin menarik...matur suwun bunda Tien JBC 40 sdh hadir..selalu menunggu cerita lanjutannya bunda...tukang roti sdh ketahuan juga pengemis tua..yg bikin penasaran apa ya kira2 jawaban Rina kalau ditanya tentang fitnah terhadap Ika?...kami tunggu lanjutannya bunda..salam sehat selalu dari bumi Arwma Malang dan selalu ADUHAI...
ReplyDeleteYuk.. lanjut yang ADUHAI bukan jeng Lina
DeleteYap bunda Tien ..yang selalu ADUHAI
DeleteTrima ksh JBC 40 sdh tayang, kayanya sebentar lagi happy ending ya bun.
ReplyDeleteSemoga sll sehat bu Tien. Salam dr TangSel
Semoga endingnya ADUHAI, jeng Handayaningsih
DeleteMaturnuwun mb.tien JBC 40sdh tayang.
ReplyDeleteSugeng ndalu, Sugengsare wonten pangayomaning Gusti.😴
Salam aduhai selalu.🙏
Aamiin.. ADUHAI mbah Ti
DeleteTrimakasih mbak Tien..jbc40nya..
ReplyDeleteNah...kagetkan leo..
Pokoknya mbak Tien bikin terkagetkaget..tersenyumsenyum..
Hny risma sm ika yg msh penuh tanda tanya...nomer siapakah itu...
Ga sabar tunggu besok lagi..hehe..
Salam sehat dan aduhai mbak Tien..🙏🥰
Bu Tin memang aduhai
ReplyDeleteCeritanya makin aduhai...
Mengaduk aduk perasan pembaca nih...
Kayaknya sebentar lagi end..
Smg certa berakhir hepi..
Salam aduhai untuk semua.
Semoga bu Tin sll sehat dan lindungan Allah SWT sehingga dapat tetap menulis terus...
ReplyDeleteKami sll menunggu epusode berikutnya
Smg bu Tin selalu sehat dan dilindungi Allah SWT. Aamiin yaa rabb
ReplyDeleteAamiin ya Rabb.. Aduhai jeng Herlin
DeleteTerimakasih mBak Tien JBC yang ke empat puluh sudah tayang
ReplyDeleteSehat sehat selalu doaku
Iya ini lagi pada bukak bukaan mumpung masih lega hati pada berterus terang menata masa depan yang dihadapi mereka berdua, moga rukun sebagai sahabat yang sebenarnya, tidak menyakiti hati walaupun lewat tulisan maupun perkataan, menjadi enak dibaca dan perlu, kedekatan melalui apa saja banyak media yang tersedia untuk merakit per sahabat an, damai di hati abadi dikali, ngapain di abadi dikali, eh keliru; damai dihati ... abadi dihati
Salam ADUHAI jangan dikali mas Nanang
DeleteTrimakasih mbak Tien..jbc40nya..
ReplyDeleteBapeerr...
Gemeess...
Kagetkaget..
Senyum2..
Kasian risma..
Kesel ke rina..
Pokoke ga sabar nunggu besok lagi..😊
Salam sehat dan aduhai sekali mbak Tien..🙏🥰
Baper yang ADUHAI jeng Maria,
DeleteSetiap episodenya.. selalu ada kejutan nya.. karena terlalu serius membaca.. terasa sangat singkat... Maaf mbak Tien terimakasih.. salam sehat selalu dr sawshlunto..🙏🙏
ReplyDeleteSalam terkejut dan ADUHAI Sariyenti
DeleteMalam Bunda Makasih JBC 40 dah tayang, yg pasti selalu ditunggu kita semua, pokoknya sukses selalu buat Bunda.
ReplyDeleteMet istirahat Bunda jaga selalu kesehatan.Sugeng dalu dan salam ADUHAI
Salam selalu ADUHAI mas Bambang..
DeleteAlhamdulilah JBC 40 sdh tayang
ReplyDeleteTerimasih bu Tien
Ika memang baik...hingga sdh swpantasnya Ika mendapat kebahagiaan dalam.hidupnya ..mungkin.baskoro adalah jodohnya
Dulu ika memang cinta sama leo... Tp mungkin bukan jodohnya..
Terima kasih. Bu Tien ...bu Tienemang luar biasa dapat menyusun kata sehingga jadi cerita uang bagus... Sampai2 para penggemarmu terhanyut dalam ceritanya. Bukan hanya sekedar cerita namun banyak sisipan tentang kehidupan yang bisa kita teladani... Sehat selalu njih bu ...
ReplyDeleteSehat dan ADUHAI jeng Winarni
DeleteLeo memberi restu ke Baskoro utk jd pendamping Ika dan ayah utk Dian
ReplyDeleteRisma juga sdh memberi restu ke adiknya Baskoro... Apalg yg ditunggu.. segera lamar dan halalin Ika
Utk Rina smg Leo bijak tdk memarahi Rina dan tetap setia menjd suami dan ayah yg baik dan bertanggung jawab bagi Dina dan adiknya yg msh di kandungan Rina. Biarlah Dian tetap menjd kakak biologis yg membw Cinta Leo pd masa lalunya..
Tdk sabar menunggu bsk lg ya...
Slm seroja utl mb Tien dan semua pctk kejora pagi..slm aduhai juga🤗🤗🤗
Harus sabar supaya ADUHAI jeng Sapti
DeleteAduhai ... JBC 40 sdh tayang ... Terima kasih Mbak Tien ... ditunggu lanjutannya ... Salam sehat sll .
ReplyDeleteYuk lanjut dan ADUHAI jeng Enny.
DeleteOke Mbak Tien ... nanti lanjut kan
Delete... tetima kasih ...Salam Aduhai.
Mbak Tien , klu boleh tau , dimana bisa dapat novel2 karya bu Tien K ... tempohari saya cari di Gramedia n Gunung Agung tapi gak ada ...
DeleteSemakin penasaran ni. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu
ReplyDeleteBiarpun penasaran harus selalu ADUHAI jeng Sul
Deletekok bisa kepikiran berbalas pesan begitu ta....lucu ini. aku jd mesem-mesem sendiri
ReplyDeleteSenyum adalah ADUHAI jeng Yuyun
DeleteAlhamdulillah, Matur nuwun mbak Tien. Salam aduhai banget
ReplyDeleteADUHAI banget mas Merianto
DeleteMatur nuwun sanget bu Tien JBC 40 sudah tayang
ReplyDeleteMugi Ibu tansah sehat.Penggemàr JBC juga sehat..
Menunggu besok..terasa lama ..tapi menunggu adalah seni...
Salam aduhai dari Tangsel
Aamiin ibu Moedjiati..
DeleteSehat dan ADUHAI
Aduhaaaiii, seru menderu ungu ... Dua laki laki baik yg ingin meraih cita cinta terbaik dari wanita baik ... trims mbaknTien salam sehat bahagia aduhai
ReplyDeleteDeru mengharu biru dan sangat ADUHAI mas Pri
DeleteWaduh kebohongan yang ditutupi akan terbongkar skor 1 : 1 antara
ReplyDeleteLeo dan Rina.
Rina berdalih untuk melindungi nama suaminya.
Gleg .....Leo tercekat .....ya sudahlah dia bisa mengerti kebohongan Rina ke Risma.
Yang jelas setelah itu * TIDAK ADA DUSTA DIANTARA KITA *
Aduhai .........
Jangan berdusta lagi.. hehe.. ADUHAI mas Hadi
DeleteMb Tien , salam aduhai ...Leo akur sama Baskoro . Semoga Ika menerima Baskoro . Biar Risma seneng . Dia,sama Broto . Tp marahkah Leo ke Rina. Semoga Rina menyesal atas perbuatannya. Aduh , mb Tien semakin seneng bacanya . Yuli Semarang
ReplyDeleteSalam ADUHAI jeng Yuli
DeleteAlhamdulillah, salam sehat sll mbak Tien
ReplyDeleteSalam sehat..
DeleteADUHAI ibu Umi
“Tapi tunggu, kamu tadi bilang ada yang memfitnah Ika. Siapa dia, dan memfitnah bagaimana?”
ReplyDelete“Dia mengatakan bahwa hadirnya Dian disebabkan karena pergaulan bebas, sehingga tak jelas siapa bapaknya.”
“Kurangajar dia. Katakan siapa?!”
“Tidak usah.. yang jelas aku sudah tahu hal yang sebenarnya.”
“Tolong, katakan siapa dia,” pinta Leo.
“Tanyakan pada isteri kamu.”
Waduuhhh apa akan terjadi perang lagi antara LEO dan RINA semoga saja mereka bisa saling mengerti keadaan masing2. Salam ADUHAI buat Bu Tien...Ceritanya makin asyik saja
Mas B. Indriyanto, salam ADUHAI
ReplyDeleteAduhaii ... leo akursama baskoro.. bsgaimana nasib rina setelah leo tau yg mempitnah adlh istrina .. makin seru aja
ReplyDeleteTrima kasih bunda tien cerbungna kutunggu besok
Salam sehat dari Tasikmalaya
ADUHAI, Engkas K.
DeleteFitnah itu lbh kejam dari pembunuhan... Leo terpojok, krn yg memfitnah Ika adalah Rina. Yg diharapkan semoga Ika sgr tahu siapa yg kirim WA dan segera membuka hati untuk Baskoro, si pengirim WA. Wah semakin menarik ceritanya. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin dan tetap berkarya di bulan suci Ramadhan ini. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede....🤝🙏
ReplyDeleteAamiin. Pak Mashudi ADUHAI
DeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, sehat wal'afiat semua ya bu Tien,, alhamdulillah JBC 40 datang
ReplyDeleteSenangnya mereka akhir nya kompak,,tinggal harap2 cemas ttg Rina ,,apakah Leo akan marah dg Sikap Rina
Tambah Aduhaaii nih,,
Salam ADUHAAII buat bu Tien
Selamat menjalankan ibadah,, fii Amaanillah ( smg Allah sll melindungi),,yassarullah ( smg Allah mudah kan semua urusan)
Aamiin
Aamiin, mbah Put.
DeleteADUHAI
Alhamdulilah yg ditunggu sdh datang..
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien.. JBC 40 sdh tayang ..
jd penasaran siapa yg kirim wa ke ika? Baskoro atau Leo? tebakan ika pasti Baskoro ya.. tambah penasaran.. tunggu nanti mlm lg..
Tks juga kakek habi selalu rajin share di grup hehe.. jd sy tinggal baca di grup td subuh..
Salam sehat & aduhaiii.. dari sukabumi
Semoga bunda Tien selalu sehat & ceria penuh semangat.. Aamiin
ADUHAI dan sehat, Hermina
DeleteSlmt pgii mba Tien sayang.. Mksih hiburan malamnya dgn munculnya cerbung JBC bnr2 membuat hati g penasaran.. Tapiiiklw sdh selesai bc kok kumat lgi penasarannya.. Ygpenting ika hrs bahagia y mba.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi😘😘😍😍
ReplyDeleteBahagia dan ADUHAI Farida
DeleteWouw.. semakin seru JBC nya Mbak Tien, semakin tidak sabar menunggu lanjutannya. Penginnya ndang malam, ndang malam utk bisa baca lanjutan JBC.
ReplyDeleteRahasia penyamaran sudah dibuka oleh masing2 yg melakukannya. Semoga nantinya akan berakhir dengan baik dan bahagia semua.
Terima kasih Mbak Tien, selamat menjalankan ibadah puasa, semoga selalu sehat dan berkah. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.
Sehat penuh berkah dan ADUHAI, jeng Ira
DeleteAlhamdulillah JBC 40 sdh hadir
ReplyDeleteADUHAI.. episode ini bikin baper
sudah terbuka siapa bapak tua jg tukang roti..
semakin seru dan penasaran lanjutan ceritanya
Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Salam ADUHAI dari Bekasi
Yuk ADUHAI jeng Ting
DeleteGemeeesss...lanjutt bu Tien🤗
ReplyDeleteAku juga gemezzz.. ADUHAI Rita
DeleteMbak tien dgn cantiknya menyelesaikan perseteruan antara leo dan baskoro, sehingga baskoro bisa lbh yakin maju melamar ika, krn secara tdk langsung
ReplyDeleteLeo merestui hubungan ika- baskoro.
terima kasih mbak Tien.
Cantik dan ADUHAI bukan Andrew?
DeleteMakasih mbak Tien....cerbung bagus...setia mengikuti....
ReplyDeleteTambah gemes sama lanjutan nya
ReplyDeleteTrims Bunda Tien
Matur nuwun mbak Tien, JBC 40 sdh terbaca olehnya perasaan habis vaccin mengantuk terus jadi ndak sempet rebutan jg baca JBC dgn cepat, btw makin seruuu & asyiik salam aduhaai dari Cibubur
ReplyDeleteJBC 41 belum nongol.
ReplyDeleteSemoga mbak Tien sehat selalu.
Sehat selalu m Tien
ReplyDeleteSehat selalu m Tien
ReplyDeleteSehat selalu m Tien
ReplyDeleteSehat selalu m Tien
ReplyDeleteSehat selalu m Tien
ReplyDeleteSehat selalu m Tien
ReplyDelete