Wednesday, April 28, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 39

JANGAN BAWA CINTAKU  39

(Tien Kumalasari)

 

Begitu sampai dirumah, Leo mendapati rumahnya kosong. Ia menelpon isterinya, tapi tidak diangkat. Leo baru ingat bahwa kemarin Rina memintanya agar pulang agak sore karena Rina harus memeriksakan kandungannya. Sementara sekarang sudah hampir maghrib.

Leo menepuk jidatnya, karena setiap sore lebih suka nongkrong di taman untuk meratapi dan menyesali kesalahan yang telah diperbuatnya dimasa lalu.

Sudah sebulan lebih dia mengabaikan keluarganya. Demi bertemu Dian, apapun dilakukannya, tapi itu tak membuatnya bisa melupakan semuanya. Segalanya terasa gelap, dan terkadang ia juga kehilangan akal sehatnya.

Sore tadi dia bertemu seorang tukang roti, dan ia mengeluarkan semua yang membebaninya. Ia tak bisa mengatakannya kepada siapapun juga, tapi kepada seseorang yang tidak dikenal sebelumnya, ia dengan lancar bisa mengatakannya. Memang ia merasa sedikit lega. Dadanya juga terasa lebih longgar. Ia pulang kerumah dengan perasaan nyaman. Tapi ia kecewa ketika menemukan rumahnya kosong.

“Tapi ini salahku.”

Lalu Leo memutuskan untuk menyusulnya ke dokter kandungan dimana Rina biasa mendatanginya.

Tapi ketika sampai disana, perawat dokter mengatakan bahwa ibu Rina baru saja selesai diperiksa dan sudah pulang.

Leo kembali pulang, dan sudah bisa membayangkan bagaimana nanti Rina akan memarahinya,

Dan itu benar. Ia masuk kehalaman beriringan dengan mobil isterinya. Ketika isterinya turun dari mobil, Leo memburunya.

“Rina, aku tadi menyusul kamu ke dokter, tapi kamu sudah pulang,” kata Leo sambil berjalan menjajari isterinya.

“Apa menurutmu aku harus menunggu kamu datang? Apakah kamu mengatakan akan menyusul aku ke dokter?” kata Rina tanpa berhenti melangkah, terus menuju rumah dan membuka pintu dengan wajah cemberut.

“Maaf, aku tidak bisa pulang lebih sore.”

“Aku tahu.”

Rina terus masuk ke kamar.

“Mana Dina ?”

“Oh, kamu masih ingat bahwa kamu punya anak bernama Dina?”

“Rina, kok gitu sih?”

“Aku harus bagaimana?
Rina terus masuk kekamar mandi, membersihkan diri lalu berganti baju. Leo menatapnya tak berkedip. Ia melihat perut isterinya telah tampak membuncit.

“Ya Tuhan, anakku sudah besar,” Leo mendekat dan mengelus perut isterinya, tapi Rina menepiskannya.

Ia menarik baju ganti yang telah disiapkannya dan mengenakannya tanpa mempedulikan lagi suaminya. Ia keluar dari kamar, dan Leo terus mengikutinya.

“Rina, jangan marah begitu. Aku janji besok akan pulang lebih sore.”

“Untuk apa? Aku sudah bisa ke dokter sendiri, Tak masalah seandainya nanti saat melahirkan aku juga harus sendiri.”

“Tidak, mana mungkin begitu? Aku akan menunggui kamu sampai anak kita lahir.”

Rina masuk keruang makan, duduk di kursi setelah mengambil segelas jus jeruk dari dalam almari pendingin.

“Aku minta dong,” pinta Leo.

Rina mengangsurkan teko berisi jus dan gelas yang masih kosong kehadapan suaminya.

“Aku harus mengambil sendiri nih?”

“Apa mas itu anak kecil sehingga hanya segelas minum saja aku harus melayaninya?”

“Baiklah, sekarang katakan dimana Dina.”

“Dirumah ibu.”

“Bukankah besok dia sekolah?”

“Tidak, ada rapat disekolah dan anak-anak diliburkan.”

“Oh, baiklah.. besok saat makan siang aku jemput Dina dirumah ibu.”

Rina meneguk kembali minumannya, tanpa sedikitpun menatap suaminya.

“Bagaimana kabar anakku?”

“Anak yang mana? Kamu kan punya anak dimana-mana.”

“Rina !”

Kali ini Leo membentak Rina.

“Kamu bertanya kurang jelas, aku bingung harus menjawabnya.”

“Kamu sengaja membuat aku marah? Kamu habis periksa ke dokter, ya pasti anak yang kamu kandung itu yang aku tanyakan.”

“Baik-baik saja. Ada resep diberikan dokter, tapi belum aku ambil di apotik.”

“Mana resepnya, biar aku ambil..”

Rina berdiri untuk mengambil resep yang ada didalam tasnya. Tadi Leo agak membentaknya, dia tak berani lagi membantahnya.

Leo mengakui bahwa dia bersalah, tapi ia tak ingin Rina mengatakan hal yang menyakiti perasaannya. Sejauh ini Rina selalu baik dan tak pernah mengatakan hal-hal buruk, Entah mengapa dihari-hari terakhir ini perangainya agak berubah. Dulu dia sangat peduli pada Dian. Sangat suka ketika Dina begitu akrabnya dengan Dian. Ia bahkan pernah mengatakan bahwa rela berbagi seandainya Leo ingin menikahi Ika. Sekarang semuanya sudah berubah. Leo tak tahu penyebabnya, padahal dia sudah berusaha menjauhi Ika. Rina bahkan pernah marah-marah ketika Ika mengatainya lancang. Apakah karena itu lalu dia membenci Ika?.

Rina mengambil resep yang tadi diberikan dokter, lalu diserahkannya kepada suaminya.

“Obat untuk apa saja ini?”

“Kata dokter vitamin, dan tambahan kalsium, juga obat muntah, yang diminum kalau aku masih merasa mual.”

“Kamu masih sering mual?”

“Tidak. Itu sebabnya aku beberapa hari ini selalu masak sendiri.”

“Baiklah, tapi tetap nggak boleh capek-capek ya.”

Rina diam, lalu kembali duduk, meneguk kembali minumannya sampai habis.”

Rina membiarkannya ketika suaminya pergi. Ia merasa perhatian suaminya hanyalah perhatian yang dibuat-buat. Ia tahu suaminya masih cinta sama kekasih lamanya. Dan rasa kesalnya kepada Ika semakin bertambah.

***

Ika sedang menata dagangannya pagi itu. Pagi masih remang, dan pembeli belum datang. Hari itu Ika kepasar lebih pagi. Ketika datang dari pasar, Dian belum berangkat ke sekolah.

“mBak, mau rotinya lagi?” sebuah sapaan mengejutkannya.

“Oh.. eh.. masnya ya yang jual roti Cinta?”

“Iya mbak..”

“Boleh, boleh.. saya minta 40.000,” kata Ika sambil menata dagangannya.”

“Saya taruh disini ya mbak..” kata tukang roti sambil ikut menata rotinya di sudut kiri bangku dagangan.

“Ini uangnya mas,” kata Ika sambil memberikan uang empat puluh ribu.

“Tumben lebih pagi,” kata tukang roti sambil memasukkan uangnya kedalam dompet yang dikalungkannya dileher dan tergantung didepan perutnya.

“Kebetulan bangun lebih pagi,” jawab Ika tanpa mempedulikan tukang roti yang kemudian sudah berlalu.

“Ibu, Dian berangkat dulu ya,” kata Dian sambil menuntun sepedanya, kemudian berhenti untuk mencium tangan ibunya.

“Hati-hati ya nak, belajar yang rajin, biar pintar,” kata Ika sambil tersenyum.

“Ibunya cantik, anaknya ganteng..” celetuk seorang ibu yang kebetulan datang lebih dulu.

“Iya bu. Silahkan bu, sayurnya segar-segar.. ikannya juga..”

Lalu beberapa ibu datang menyusul.

“Aduuh, sudah ada roti cinta nih..”

“Iya aku mau tiga.. anakku kemarin minta dibelikan juga.”

Hari itu dagangan Ika laris manis. Sayur dan ikan habis terjual. Roti juga habis terjual. Belum terlalu siang ketika Ika membersihkan bekas dia menggelar dagangannya.

“Ia menutup pintu depan lalu beranjak ke kamar mandi ketika dering pesan masuk terdengar. Ika berhenti dan mengamati ponselnya. Tak ada nama di pesan masuk itu, dan betapa terkejut Ika membacanya.

“Akan tetap mencintai kamu.”

Singkat bunyi pesan itu, tapi cukup membuat dadanya berdegup kencang. Siapakah pengirim pesan itu?

Ika ingin menelpon pengirim pesan itu tapi diurungkannya. Jangan-jangan hanya orang iseng saja. Tapi darimana dia tahu nomor kontaknya?

Lalu Ika mengacuhkannya, meletakkan ponselnya di meja makan, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia terbiasa mandi setelah memasak, agar ketika anaknya datang dia sudah tampak segar dan wangi.

Ketika beranjak ke dapur, ia menghampiri lagi ponselnya. Ada pesan masuk lagi.

“Tetap mencintai kamu, dan tetap menunggu jawaban kamu.”

Degup dada Ika semakin kencang. Hanya satu orang yang mengatakan akan menunggu jawaban. Tapi benarkah dia Baskoro?

Dengan gemetar Ika membalas pesan itu.                

“Siapa anda?”

Adakah orang lain yang menyatakan cinta?”

Ika tak menjawabnya. Ia langsung ke dapur dan menyiapkan apa yang akan di masaknya. Tapi bunyi tulisan itu kembali melintas di kepalanya.

“Bagaimana kalau dia benar mas Baskoro?” gumam Ika.

Lalu Ika menelpon Risma.

“Ini Ika?”

“Ya mbak.”

“Ada apa? Ada berita tentang Baskoro? Atau dia sudah datang menemui kamu?”

“Tidak, tapi ada pesan singkat yang tidak memakai nama. Nomornya akan saya kirimkan ke mbak Risma. Coba mbak telpon dia, barangkali benar dia mas Baskoro.”

“Apa bunyi pesannya ?”

“Coba saja mbak telpon dulu,” kata Ika yang enggan mengatakan isi pesan yang menyatakan cinta itu. Lalu Ika menutup ponselnya dan menuliskan nomor orang yang baru saja mengirimkan pesan.

Ika sedikit merasa tenang. Ia berharap dari Risma akan dia temukan jawabannya.

Lalu ia melanjutkan memasak, sambil menunggu Risma menghubunginya lagi.

Tapi sampai Ika selesai memasak, Risma tak kunjung menghubunginya. Ika merasa panas dingin oleh rasa yang tak menentu. Ia berharap pengirim pesan itu adalah Baskoro. Tapi mengapa Risma lama tidak menelponnya kembali?  Ika penasaran sekali. Agak ragu ketika dia kembali menelpon Risma.

“Ika ?”

“Ya mbak..”

“Berkali-kali aku menelpon, tapi dia tak mau mengangkatnya.”

“Benarkah ?”

“Benar, apakah kamu mengira dia Baskoro?”

“Iit.. itu.. hanya perkiraan saya mbak..”

“Sebenarnya apa isi pesannya?”

“Tapi.. saya juga.. tidak tahu..”

“Tolong, kirimkan isi pesannya, apa itu tentang cinta?”

Karena Risma sudah menebak, maka Ika kemudian mengirimkan dua pesan singkat itu ke Risma.

Lalu Ika menutup ponselnya.  Sedikit malu mengatakan tentang ungkapan cinta seseorang kepada dirinya, lalu ia mengatakannya kepada orang lain.

Lama Risma tak menelponnya lagi. Kali ini Ika membiarkannya. Sebentar lagi Dian akan datang, dan dia harus menata meja untuk makan siang mereka berdua.

***

Siang hari itu setelah saat istirahat tiba, pak tua seperti biasa menerima satu tas keresek berisi sebungkus nasi dan segelas minuman.

“Anak baik, terimakasih banyak,” itu yang selalu dikatakan pak tua, sambil mengacak lembut kepala Dian, dan sebelah tangannya memegangi tangan Dian, kemudian Dian menggenggam erat tangan itu, setelah kemudian dia berlari masuk ke halaman sekolah.

Pak tua berdiri sambil mendekap bungkusan itu, dan berjalan tertatih menjauh dari sekolah Dian.

“Tunggu pak.”

Pak tua berhenti. Seorang tukang roti nangkring diatas sepeda motornya.

“Ada apa?”

“Ini roti buat bapak,” kata si tukang roti.

“Tidak.. terimakasih, aku sudah punya makanan..”

“Jangan menampik rejeki. Terima saja, ini kan bisa bapak makan nanti sore. Terimalah,” tukang roti itu setengah memaksa.

“Aku akan kenyang dengan makanan ini,” katanya sambil membetulkan letak topi besarnya yang agak miring.

“Ini bisa bapak makan, sambil duduk nongkrong di taman,” kata si tukang roti sambil menggenggamkan keresek berisi roti ditangan pak tua, kemudian cepat-cepat berlalu.

Pak tua membungkuk, mengambil tongkat penopang tubuhnya yang terjatuh. Lalu berdiri tegak, berjalan cepat menuju kearah sebuah mobil.

“Kurangajar. Dia tahu siapa aku ! Siapa tukang roti itu?” gumamnya sambil masuk kedalam mobil, lalu melempar caping besarnya kearah belakang, dan mencopot atribut pakaian lusuh yang tadi dikenakannya, dimasukkannya kedalam keresek yang selalu disediakannya lalu melemparkannya juga kearah belakang.

Mobil itu kemudian meluncur ke arah lain, bukan kearah rumahnya. Ia harus menjemput anak perempuannya di rumah mertua.

***

“Bapaaak…” sebuah teriakan terdengar menyambut kedatangannya.

Leo turun lalu mengangkat tubuh Dina, diangkatnya tinggi, kemudian diciumnya kedua pipI gembulnya.

“Anak bapak kemana saja? Dari kemarin bapak cari-cari kok nggak ketemu.”

“Dina menginap dirumah simbah, kan hari ini libur. Tapi besok sudah harus masuk lagi.”

“Oh, baguslah. Itu sebabnya bapak menjemput Dina siang ini.”

“Bapak tidak bersama ibu?”

“Bapak kan dari kantor, jadi tidak bersama ibu. Ayo siap-siap, kita pulang sekarang. Mana simbah ?”

“Ada didalam,” kata Dina sambil merosot turun lalu berlari masuk sambil berteriak memanggil neneknya.

“Menjemput anakmu, Leo ?” sapa sang ibu mertua begitu mendengar teriakan Dina.

“Iya bu, sekalian pulang makan siang dirumah.”

“Iya, katanya isterimu sudah mulai suka memasak lagi.”

“Iya bu, tapi saya juga menyuruhnya jangan terlalu capek.”

“Itu benar. Ayo duduklah dulu, sambil menunggu Dina bersiap-siap.”

***

“Bapaaak… lihat, mengapa ada topi besar dibelakang?” teriak Dina ketika ia menoleh kebelakang. Saat itu mereka sudah dalam perjalanan pulang. Leo terkejut, sesaat dia bingung menjawabnya.

“Itu bapaaak.. ada topi besaar, punya siapa?”

“Ooh, itu..  itu.. “

“Biar Dina ambil,” kata Dina sambil berdiri dan bersiap melompat ke belakang.

“Jangan Dina, itu bukan punya kita.”

“Punya siapa? Mengapa ada di mobil bapak?”

“Punya .. itu.. punya teman bapak.. orang kantor..”

“Mengapa ada di mobil bapak?”

“Dia beli untuk anaknya, tadi belinya sama bapak, ketika dia turun, lupa membawa topinya .

“Dina pengin lihat deh,” kata Dina yang memaksa ingin melompat ke belakang.

“Dina, jangan.. itu bukan punya kita, Nanti kalau rusak bagaimana?”

“Mengapa temannya bapak beli topi seperti itu? Dina pernah melihat orang memakai topi seperti itu. Dia pengemis.”

“Bukan, itu hanya untuk main-main saja. Ayolah duduk saja, jangan berdiri begitu, nanti kalau bapak mengerem, kamu bisa jatuh, tahu!”

Dina akhirnya menurut. Leo menghela nafas lega.

***

Mobil Leo sudah berhenti dihalaman, tak tampak Rina menyambutnya. Dina lebih dulu keluar dan berteriak-teriak.

“Ibu.. aku sudah pulang.”

“Ya ampuun, anak ibu sudah pulang, cantik.. dirumah simbah rewel tidak?”

“Tidak dong bu, kata simbah, Dina sudah hampir punya adik, jadi tidak boleh rewel, tidak boleh nakal.”

“Bagus, anak pintar.”

“Mana baju-baju kotor kamu? Tidak ditinggal ditempat simbah kan? Kasihan simbah dong kalau ditinggal disana.”

“Enggak kok, sudah Dina bawa, masih di mobil .. Maukah ibu mengambilnya?”

“Baiklah, Dina cuci kaki tangan dulu sana, terus makan. Sekarang biar ibu ambil baju-baju Dina, sebelum kelupaan.”

“Iya bu.”

Dina berlari kebelakang, sementara Leo langsung ke kamar mandi untuk mencuci tangan.

Rina mendekati mobil dan membuka pintu depan untuk mengambil baju Dina yang tertinggal. Tiba-tiba Rina melihat sesuatu. Sebuah keresek, tapi itu bukan baju-baju Dina, karena baju Dina sudah ada ditangannya, Rina menarik keresek itu. Isinya segelas teh, dan bungkusan apa ya. Rina menciumnya.

“Ini seperti nasi dan lauknya, serta segelas teh. Punya siapa ya?”

Ika menenteng keresek itu kerumah dengan penuh tanda tanya,.

“Maaas.. mas.. ini apa mas ?”

***

Besok lagi ya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

130 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam ADUHAIIIIII ...

      Terima kasih mbak Tien atas hadirnya JBC 39.

      Salam kami dari Yogya.

      Delete
    2. Wkwkwk pak Yowa juara 1 👏👏👏

      Delete
    3. Kakek Habi napa dihapus...
      Juaranya jadi ndak jelas

      Delete
    4. Pak Yowa juara 1 Reply
      Comment mb Nani selamat smwnya yah

      Delete
  2. Alhamdulillah J B C 39 dah tayang.
    Trimakasih bunda Tien...
    Aduhaii.

    ReplyDelete
  3. Terima kasih sudah tayang
    Salam aduhai ibu 🤗🙏

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah JBC 39. Udah tayang....sugeng ndalu bu tien....moga sehat selalau.....salam.Aduhay selalu....
    🙏🙏

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillahcerbung JBC 39 sudah terbit...
    terima kasih mbak Tien...salam sehat n sukses selalu...aduhai

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah JBC 39 sudah tayang.
    ADUHAIIII. Mehwae ngantuk

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah ,JBC 39 telah hadir ,terimakasih bunda Tien ,salam hangat dr Jakarta

    ReplyDelete
  8. Yang bersamaan denganku masuk pada 21.31 wib, sbb :
    1. Kakek Habi
    2. Wiwik Suharti
    3. Wahyu Istiqomah
    4. Samiadi
    5. Triniel
    6. Budijanto
    7. Sri Dalminingsih
    Ada 7 (tujuh) orang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ning aku dadi sing neng dhuwur dhewe.
      Aduuuuhaaiiiiii.

      Delete
  9. Alhamdulillah JBC 39 sdh hafir menyapa penggemarnya, trmksh mb Tien 🙏

    ReplyDelete
  10. Siap-2 daftar novel bu Tien yang sebentar lagi naik cetak CINTAKU ADA DIANTARA MEGA (CADM)

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah sudang tayang maturnuwun mbak tien yang aduhay.....

    ReplyDelete
  12. Alhamdulilah.. JBC 39 sdh tayang..
    Hatur nuhun bunda Tien..
    Salam aduhaiii...

    ReplyDelete
  13. Hehehe cuman klewat 6 menit saja wis no urut ke 18 commentxa kok bisa yo cepet banget sing lomba hehehe ngk bisa dadi calon juara

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga ga bisa cepet, piye carane......luweh

      Delete
  14. Met malam Bunda, makasih JBC 39 dah hadir.
    Sehat selalu dan tetap semangat dalam berkarya, Sukses selalu buat Bunda.

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah....JBC 39 terimakasih bunda Tien....😘😘😘

    ReplyDelete
  16. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah JBC 39 sdh tayang
      Mtnuwun mbak Tien
      Mgi2 tansah pinaringan sehat, Aamiin
      Salam ADUHAI

      Delete
    2. Wuaduh....
      Telat maning
      Ora apa2 lah
      Sing penting isih tetep setia
      Semiga tetap sehat semangat
      Salam seroja dari bumi nusakambangan

      Delete
    3. Alhamdulillah..... matur nuwun Mbak Tien. Lanjut....

      Delete
    4. Banyak cinta untuk Ibu Tien.
      A d u h a i......

      Delete
    5. Sugeng ndalu Bu Tien, nyaosi bahan koreksi, sbb:

      1. Sementara sekarang sudah hampit maghrib. # hampir=hampir #

      2. tapi itu tak membuatnya bisa melupakan semuanuya.
      # semuanya=semuanya #

      3. Rina mengangsurkan kan berisi jus dan gelas yang masih kosong kehadapan suaminya.
      # Rina mengangsurkan kan jug berisi jus dan gelas yang masih kosong kehadapan suaminya.#

      4. Singkat bunyi pesan itu, tapi cukup mnembuat dadanya berdegup kencang.
      # cukup membuat dadanya berdegup kencang. #

      5. “Aku akan kenyang dengan makanan ini,” katanya sambil mebetulkan letak topi besarnya yang agak miring.
      # sambil membetulkan letak topi besarnya .......#

      6. “Dia beli untuk anaknya, tadi belinya sama bapak, ketika dia turun, lupa membawa topinya .u
      # “Dia beli untuk anaknya, tadi belinya sama bapak, ketika dia turun, lupa membawa topinya. #
      (tanpa huruf "u" diblkg topinya.#

      Ada 6 Bu Tien.

      Delete
    6. Alhamdulilah JBC 39 uda tayang terimakasih bu Tien di tg lg yg 40��

      Delete
  17. Alhamdulilah JBC 39 sudah hadir...matur nuwun Bu Tien
    Mugi tansah sehat..
    Salam Aduhai dari Tangsel

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah jbc 39 sdh tayang
    Trimakasih bu tien ..... semoga sehat2 selalu

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah..
    Trmksh bu tien, salam aduhai..
    Ttp semangat dn sehat sllu..

    ReplyDelete
  20. Mksh bu tien...sehat selalu njih bu

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah sdh tayang.... mkin Aduhai terussss.... moga sehat sllu mba tien...

    ReplyDelete
  22. Aduhai jbc 39 sudah tayang,,🤗

    Sehat selalu ya bunda Tien,,😇

    Kakek Habi juaraaaa 💪💪💪

    ReplyDelete
  23. Bagi Anda pecandu herbal, ada ramuan yang di produksi Bu Tien, lho.
    1. Kapsul Sambiloto 1 btl isi 60 kapsul Cocok untuk perawatan kesehatan dimasa Pandemi Covid-19
    2. Kapsul Kunyit putih isi 50 kapsul/pak untuk meringankan/mengatasi ambeien, kanker/tumor, kolesterol, jerawat, amsbdrl
    3. Tonik rikma/rambut 100ml (buat rambut rontok/penguat akar rambut
    Siapa yang mau resale? Hubungi Bu Tien via WA 0822-2632-2364.

    ReplyDelete
  24. JANGAN BAWA CINTAKU


    Hay Readers,,,, sudah baca kan episode 39 ,,,, hi hi hi ,,, tambah seru kaaaann!!!!
    Pada gemez yaaaa,,,, jadi baper yaaaa
    Aduhai deeeeh....

    *******

    Ibarat rumah cinta....
    Ika adalah Gembok dan Dian adalah anak kuncinya.....

    Si ganteng Manager Broto mencoba membuka gembok yang sudah 12 tahun terkunci,,, walau di bantu Bu Kartiman...
    Susahkaaaaaan....hi hi hi
    Emang gampang,, menjodoh2kan orang seperti terong biar genap satu kilo.....

    Pakai apaan tuh bukanya,,,, pakai tusuk gigi yaaaaa
    Pantesan susaaaahhhh......
    Kaciiiiaaan diiieeeccchh.....


    Daaan satu lagi Si Baskoro ganteng datang dari Hamerikaaahhh...
    Yang di puji punya pabrik onde2......
    Dengan gagahnya mencoba membuka gembok Ika,,,,,
    Woooow.....kok susah juga,,

    Jangan2 pakai kunci duplikat,,, atau mau masuk lewat jendela,,, dengan di bantu Risma,,, atau lewat pintu belakang dengan alasan bisa bunuh diri....

    Aduuuuuuuhhhh lembek sekali,,, sampai bunuh diri.....

    Merasa ga yakin bisa buka gembok Ika,, lalu Si ganteng Baskoro... Menyamar sebagai penjual roti,,,,,

    Loti.. Loti.. Lotiiiiiii......

    Wow kereeeeeen ....
    Begitulah Emak2 memuji....
    Sampai jingkrak2 kayak jelangkung hi hi hi.....

    Menyamar jadi penjual roti.... Biar sepadan dengan gembok Ika...
    Emang kalau sama2 gembok bisa di buka haaaaaah ..??
    Setiap gembok kan beda2 kuncinya..beda2 juga modelnya....!!!

    Apa mau di congkel pakai linggis dengan di bantu Risma,,,,?

    Membuka gembok dengan mencongkel pasti merusak gembok itu sendiri,, dan mengabaikan anak kuncinya,,,
    Terusss kalau dari awal sudah dengan mencongkel apa akan menjamin bahagia?

    Minum mak minuuum...!!
    Eh salaaaah....
    Mikir dong mak,,, mikiiiiiir,, !!!
    Jangan asal njeplaaak........

    Gembok sudah terkunci dengan anak kuncinya selama 12 tahun,, hanya akan terbuka oleh orang yang menguncinya,,,

    Siapapun orangnya ,,, walau sama2 gembok ga bakalan bisa,,,!!!!
    Apakah power of Emak2 dengan rame2 mau mendobrak lewat pintu belakang,,,!!!
    Dan membiarkan gembok Ika pintu depan terkunci selamanya.....

    Lalu Emak2 bersorak2 dan bangga bisa membuka rumah cinta...
    Kayak barongsai.....
    Horeee horeee horeeeeeee...
    Happy Ending....

    satu kata buat Emak2.....
    Selamat ya Maaaak,,, sukses semuanya....

    Bahagia di mata emak2 syantiiikk....
    Belum tentu bahagia di hati Ika & Dian...

    karena....

    CINTA TIDAK BISA DI PAKSAKAN.

    Kecuali...

    EMAK2 YANG JADI IKA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jodoh itu di tangan Tuhan. Khusus Ika di sini, di tangan bu Tien

      Delete
    2. Lagi2 terjebak dalam uraianku hi hi hi
      Semua komen saya adalah....menjawab komennya Emak2....
      Yang menurut saya sih level anak SD,,,,
      Anak SD suruh baca,,, pasti langsung memberi jawaban Ika berjodoh sama Baskoro,,, ya itu sangat mudah,,, krn anak SD belum tau perasaan dan Cinta,,,,
      Emak2,,,, majuan dikit napa,,, katanya hobby baca novel,,, kalau cuma nebak 1 + 1 = 2....
      Anak SD juga bisaaaa.

      Delete
  25. Matur kesuwun JBC 39 sampun tayang mbak Tien, salam aduhaai dari Cibubur ya

    ReplyDelete
  26. Rasakno Leo arep alasan opo buntelan sego saka Dian konangan Rina, durung mengko Dina cerito ono topi lebar....Pasrahke mbak Tien wae...

    ReplyDelete
  27. Saya kira cerita akan segera usai, rupa nya Ibu Tien tak ingin menyudahi nya begitu saja
    Akhir cerita mungkin sudah dapat dikira-kira, bagaimana rangkaian cerita apik dari masing2 karakter akan berujung pada titik yg sama

    ReplyDelete
  28. Alhamdulilah JBC 39 dah tayang. Sehat selalu bunda.
    Salam aduhai ...

    ReplyDelete
  29. Salam untuk Mas Widayat ... Semoga senantiasa sehat wal afiat.

    ReplyDelete
  30. JBC-39 dah tayang, trimsek Bun Tien, salam NKRI dan aduhai

    ReplyDelete
  31. terimakasih  bu Tien  JBC #39 sudah hadir  .🙏.
    smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
    Salam aduhaiii dr Semarang 🤩

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah JBC 39 sudah hadir, selalu membuat kita penasaran. Rina belakangan sering marah-marah padahal seorang suami sudah kita perlakukan dengan baik saja kadang masih mencari hiburan, apa Rina gak takut kalo ditinggal Leo yg masih mencintai Ika. Siapakah yang akan berhasil merebut hati Ika. Kalau dari pengamatan cerita yang lalu Ika sepertinya lebih condong pilih Baskoro, namun ada bimbang karena dia "apalah" hanya seorang tukang sayur yg rendah hati. Semoga Ika mendapat jodoh yg baik yg tentunya hanya Bu Tien yg tahu,,, 🤭🤭 semoga Bu Tien sehat selalu dan kita bisa menikmati karya2 nya yg luar biasa.👍

    ReplyDelete
  33. Oalaaaaah leo leo kebodohan apalagi yang akan kau tunjukkan kepada isterimu ???

    ReplyDelete
  34. Mba L. Ivanna.. comentnya aduhaaii pisan euy..ha ha..
    Bunda Tien selalu mencarimu tuuh..
    Htr nuhun bunda.. Salam aduhai..
    Semoga selalu sehat, barokah dan berbahagia ya bun..

    ReplyDelete
  35. Alhamdulilah JBC 39 telah hadir. Mtrnwn M Tien. Akankah Rina tambah marah sama Leo dg ditemukan seperangkat baju pengemis dan nasi bungkus serta teh dalam plastik..
    Sedangkan Baskoro akan lebih mantap untuk memperjuangkan cintanya yg sudah mengetahui langsung dari pelaku di masa lalunya.
    Selalu setia menunggu lanjutan kisah JBC 40.
    ADUHAI n Aduhai selalu.....

    ReplyDelete
  36. Alhamdulillah JBC 39 sdh tayang. Suwun mbak Tien
    Salam hangat dan sehat sll

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah JBC 39 sudah hadir
    Terimakasih bunda Tien
    Salam sehat dan ADUHAIII...

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah JBC Eps 39 sudah terbit, terimakasih banyak mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dari Karang Tengah Tangerang.
    Salam hangat untuk semua sahabat di Kejora Pagi.

    ReplyDelete
  39. ADUHAI ... Pengen cepet baca tapi ya pengin segera komen ... makasih Mbaj Tien yg sll kayabide cerita bikin sredut nyuut nyuut

    ReplyDelete
  40. Nah ketahuan baju topi dan roti cinta serta nasi bungkus..kita tunggu saja apa Leo mau mbliduki maneh .Atau mau terus terang..Monggo Bu Tien di lanjut besuk kita tunggu lagi salam ADUHAI.

    ReplyDelete
  41. Terimakasih Bunda Tien, JBC #39 sdh terbit
    sehat selalu Bunda Tien, salam aduhaiii dari Tangsel

    ReplyDelete
  42. jadi pengemis itu Leo toh....hmmm complicated begini ya

    ReplyDelete
  43. Matur nuwun mbak tien-ku, jbc-39 sudah tayang.
    Baskoro mulai menampakkan diri, sebentar lagi akan terkuak identitasnya
    dan Ika harus memberi jawaban. Kalau sudah jelas semua akan selesailah kisah Ika si tukang sayur. Tapi rasanya Rina kok jadi benci pada Ika...apa akan ada lagi rintangan yang harus terjadi...? Ya saya suka makin panjang, makin lama, makin mempesona.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cerita akan jadi panjang, kl leo menceraikan rina, ada beberapa kemungkinkan bisa terjadi, silahkan di tebak.

      Delete
  44. Matursuwun bu Tien JBC 39 sdh hadir...smg Ibu sehat sll...salam bahagia dari Yk.

    ReplyDelete
  45. JANGAN BAWA CINTAKU


    Panduan balapan komen :

    Tulis dulu comen di catatan,,
    Di catatan hape ya bukan di dinding,,, hi hi hi....
    Lalu copy paste....

    Buka kejora pagi,, tulisan HOME di nunul terus,, sambil perhatikan,, episode terakhir,,, bila nanti episode baru muncul...
    Cepat2 di ketuk biar terbuka..
    Lalu setelah terbuka....
    Scroll ke bawah....
    Ada tulisan POST COMMENT , cepat2 di ketuk,, supaya muncul kolom komentar,,,,
    Lalu ketuk dan TEMPEL ...komen yang tadi sudah di copy paste....
    Lalu cepat2 ketuk kirim / publish

    Semua serba cepat yaaaa,,,
    Karena hitungan bukan menit lagi,, tapi detik,,,
    Selamat mencoba,,,,kamu bisaaaa!!!!
    Khusus anggota WAG PCTK,, ada piagam nya,,,
    Telima kaciiiihhhhh....


    *******


    Salam ADUHAI semuanyaaa 🙏🙏🙏
    Jangan ketawa sendirian yaa, nanti di kira kesambet hi hi hi hi...

    Gabung yuukk!!!! di Group Whatsapp..

    PENGGEMAR CERBUNG TIEN KUMALASARI

    Kita asik2an,,,, berbagi cerita suka dan duka,,, satu hati hobby membaca novel,,,,Seduluran Selawase...

    Mengenal lebih dekat Bunda Tien.
    #silaturahim
    #cerbung/novel_populer
    #jumpa_fans

    Dan seru2an lainnya.....
    #komen tercepat
    #komen reply
    #ost Jangan Bawa Cintaku

    Di tunggu yaaa....!!!

    0821 1667 7789 (admin)

    Bagi Readers yang masih UNKNOWN,,,,
    tolong di kasih Nama yaa,,!!!
    Agar Bunda Tien mengenalmu dan bisa menyapamu,,,,!!!

    Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,,
    lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto artis korea nanti pada baper hi hi hi...
    lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,,


    Selamat kepada para juara komen tercepat dan komen reply,,,
    Nanti di akhir episode ada video para juara dan reply,,,
    Ayo yang belum juara semangat yaaa..!!!
    Kamu Bisaaaaa!!!

    Foto piagam juara dan video ost Jangan Bawa Cintaku, hanya ada di WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari.

    Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....!!
    Sinarmu selalu kami nantikan baik siang maupun malam.....Aamiin

    Salam ADUHAI.
    💗💗💗💗💗

    ReplyDelete
  46. Wadidaw .....Rina ngamuk ga yaaaa,biarin aja ,sukurin aja suka main belakang sih leonya,ga jujur kacang hijau ,
    Maturnuwun bu Tien salam sehat teraduhai dari Depok

    ReplyDelete
  47. Trimakasih mbak Tien jbc39nya..

    Mengharap yg terbaik sajalah..jgn bertele tele komennya..

    Salam sehat dan aduhai mbak Tien..🙏

    ReplyDelete
  48. Blaiiizzz... Leo ketahuan penyamarannya oleh Rina... hayo mau alasan apalagi kamu Leo setelah mendustai Dina anakmu dengan topi lusuhmu. Baskoro.. Baskoro... ayo cepetan minta jawaban yg pasti dari Ika.. ketimbang nanti kedahuluan orang lain.
    Terima kasih Mbak Tien JBC 39 sudah hadir. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  49. Aduhai sebegitukah cinta❤❤ternyata benar,kasih sayang memang butuh pengorbanan.rela demi apapun asal memberikan kebahagiaan jiwa,matur suwun Bu Tien,salam sehat n semangat selalu🙏🙏💐

    ReplyDelete
  50. Ceritanya semakin asyiik..
    Makasii ibu Tien
    😍😍

    ReplyDelete
  51. Terima kasih Mbak Tien , JBC 39 sdh hadir dan sudah dibaca ... sll penasaran nunggu lanjutannya ... Salam sehat & ADUHAI Mbak Tien

    ReplyDelete
  52. Assyik yg ditunggu sdh tayang...terimaksih bu Tien
    Salam.sehat dan aduhai selalu
    Semoga bu selalu sehat
    Baskoro tampakkan dirimu...ayo perjuangkan cinta Ika...





    ReplyDelete
  53. Sepertinya kartu As nya Leo dah dipegang Baskoro ini.
    Makanya curhat jangan kesembarang orang, sekarang Baskoro dah tahu semuanya tentang Ika.
    Sepertinya yg kirim pesan ke Ika adalah Baskoro
    Ini juga yg membuat Baskoro nekat kirim pesan singkat ke Ika bahwa dia akan tetap menunggu jawaban dari Ika.
    Sebenarnya Ika juga suka pada Baskoro hanya saja Ika takut karena mereka tidak sederajat.
    Hingga membuat Baskoro menyamar jadi tukang roti,kali aja ingin menyamakan level mereka.
    Semoga mereka bisa berjodoh.

    Leo kenapa kok sampai segitunya sih, nyamar jadi orang tua yg tiap hari datang ke sekolah Dian...
    Sebenarnya rumah tangga Leo Rina
    sdh tak sehat.Rina makin tdk hormat pada suami, masak suami dikasih gelas kosong.
    bagaimanakah nanti kelanjutanan rumah tangga Leo +Rina juga siapa jodohnya Ika jawabannya ada di tangan bu Tien.

    Moga bunda Tien sehat sll
    Salam aduhaii dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  54. Salam aduhai JBC39
    Apa alasan Leo menyamar sebagai pengemis? Bukankah selama ini Leo sering bertemu Dian? Baskoro masih mengharapkan cinta Ika. Semoga masih ada cinta Ika buat orang lain selain Leo yang pernah singgah di hatinya dan sekarang cinta itu hilang tak berbekas.
    Semoga sehat dan bahagia selalu mbak Tien. Terima kasih

    ReplyDelete
  55. Alhamdulillah, makasih Bu Tien...
    Mau absen aja ah ☝️....ga komen...
    Salam sehat selalu Bu Tien....

    ReplyDelete
  56. Wahh...Baskoro menghilang dan menyamar sebagai tukang roti ternyata untuk menyelidiki kebenaran latar belakang Yanti yang dibilang perempuan nggak bener oleh Risma, karena dia meskipun cinta juga nggak mau mendapatkan perempuan nakal.. untungnyakwmudian dia mendapatkan jawaban langsung dari sumber dan pelaku utamanya...makin mantaplah hatinya dan sepertinya akan segera menunjukkan jati dirinya...

    Leo apa alasanmu pada keluargamu tentang penyamaranmu...padahal kan nggak perlu kamu lakukan...bukankah tidak ada yg melarangmu menemui Dian kapan saja...

    Rina penyakit hatinya makin parah...rasa iri memang bisa membuat orang sakit jiwa....

    Maturnuwun mbak Tien....makin Aduhaii jalan ceritanya...salam sehat dr Situbondo

    ReplyDelete
  57. Matur suwun bunda JBC 39 sdh hadir , semakin penasaran semakin baper pingin tahu ending ceritanya...bunda pasti membuat semua tokoh cerita bahagia...kami tunggu lanjutannya bunda dengan sabar ...salam sehat selalu dari bumi Arema Malang juga salam ADUHAI kagem bunda Tien dan juga kagem penggandrung PCTK...ADUHAI SELALU

    ReplyDelete
  58. Matur nuwun bunda Tien JBC39 telah hadir..

    bisa buat pengantar saur ini bun...😊

    Salam sehat selalu dan tetap ADUHAI njih bun...🙏

    ReplyDelete
  59. Hmmm...aduhai. Makasih mba Tien.Salam hangat selalu mba

    ReplyDelete
  60. Alhamdulillah.....
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 tansah sugeng....

    ReplyDelete
  61. Maturnuwun ibu Tien....setia menunggu kelanjutan critanya,salam hangat nan aduhai,utk ibu seklrg dan penggemar semua

    ReplyDelete
  62. Slmtpagii mbaTien.. MksihJBC39 sdh tayang..👍👍akhirnya tahu siapa bpk tua itu leo berbuat bvtu krn ingin mlht dian anaknya.. Kasihanjg y.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi.. Muuaahh🥰🥰

    ReplyDelete
  63. Baskoro di bela² in jadi tukang jual roti, demi mengawasi dan memonitor Ika dan Dian sekaligus.

    Leo menyamar jadi kakek tua demi ingin dekat dengan anaknya Dian.

    Konflik muncul, Baskoro semakin mengetahui rahasia besar antara Ika, Leo dan Rina. Dan semakin yakin Dian anaknya Leo. Penderitaan Ika selama ini disebabkan oleh Leo.

    Leo didepan Rina se akan² telah melupakan Ika, ternyata diam² hatinya sepanjang hari justru teringat Ika.

    Rina, karena rasa iri, muncul cemburu dan akhirnya hatinya dibutakan oleh rasa kebencian. Yang semula terlihat baik ternyata berubah total seratus delapan puluh derajat. Yang muncul fitnah dan kebohongan.
    Fitnah dan kebohongan seakan *pembetulan* yang tidak disadarinya, disebabkan rasa ego dan iri.

    Kebohongan demi kebohongan saling bermunculan, demikian juga kebohongan Leo yang mengatakan sibuk bekerja, ternyata hanya ingin mengelus anaknya dan merenungi masa lalunya.

    Ika ....Ika mas Baskoro alias mas roti ada didepan hidung koq tidak bisa mengenali hanya karena helm. Apa bau² nya dan perasaanmu sudah hilang kepekaannya ?
    Apalagi beli 4 dikasih 6. Merknya rotinya cinta lagi.
    Murni saja bisa mengenali mas roti ganteng, kenapa engkau tidak ?

    Semua aduhai .....

    Semua tergantung mbak Tien mau mengarahkan bagaimana.

    Tetapi yang jelas, ceriteranya semakin

    Aduhai .......

    Salam Aduhai ......

    ReplyDelete
  64. Leo leo.... ketauan niihhh...
    biar rina ribut gara” baju dekil dan topi
    Ayo baskoroooo ... maju... buktikan cintamuuu..
    Hehehe kok baper ya...
    Hanya bunda tien yg punya cerita
    Salam aduhaaiii

    ReplyDelete
  65. Nah, penyamaran Leo sdh ke bongkar...halo Leo sdh siap dgn jawabanmu untuk Rina. Ika sgr buka hatimu dgn jawab pesan dari seseorang yang mengakui mencintaimu. Mungkin saja Baskoro....Maturnuwun Bu Tien, semakin seru dan membuat semakin penasaran mengikuti lanjutan ceritanya. Semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon, bergas waras lahir dan batin serta dalam lindungan Allah Swt. Aamiin
    Salam sehat dari Pondok Gede.....

    ReplyDelete
  66. Maturnuwun bu Tien
    Salam ADUHAI

    ReplyDelete
  67. ADUHAI

    Ttp sehat selalu bunda Tien
    Mksh skli,makin seru nih

    Salam hangat selalu
    Pokoknya ttp bikin penasaran kita

    Matur nuwun sanget
    JBC 39 tayang

    ReplyDelete
  68. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  69. Alhamdulillah JBC 39 sdh hadir
    Aduhai semakin seru dan bikin penasaran lanjutan ceritanya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam hangat dan Aduhai dari Bekasi

    ReplyDelete
  70. Mengambang bukannya tidak punya ambang batas; ada kriteria kriterianya tertentu yang jadi dasar apa yang populer dikatakan hidup bersama, tentu tidak harus sama; biasalah seragam hanya menunjukan identitas, dan semua nya yang berbau rayuan; sudah terlewati dengan baik, justru berani beda dengan tujuan sama, kaya nya lebih menantang.
    Apapun yang terjadi dibawah sama yang kadang mengguncang; artinya ada kehidupan, tetap mau mengerti, tenang, sadar, menguasai keadaan, jernih menilai berdasar ketulusan hati dan harapan, yakinlah sang kekasih akan datang; anugerah Sang Maha Kasih.

    ADUHAI terhanyut

    Terimakasih mBak Tien JBC yang ke tiga puluh sembilan sudah tayang.
    Sehat sehat selalu doaku, sejahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta.

    ReplyDelete
  71. Terima kasih bu Tien JBC 39 sudah tayang. Sudah saya baca semalam cuma brlum sempat komen. Alhamdulillah Baskoro mulai muncul meski belum terang terangan, dia secara tidak langsung tahu masa lalu Ika yang tentunya beda dengan yg diketahui Risma kakaknya. Semoga berujung bahagia.Aduhai


    Aamiin.

    ReplyDelete
  72. Semakin penasaran alur cerita yg apik sehat selalu ya bu Tien

    ReplyDelete
  73. Bagaimana Leo menjawab pertanyaan atas tas platik dan isinya...?
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  74. Mbak Tien, trmkasih y. Setiap malam JBC sll dinanti nanti. Smg mbak Tein n kelg sll sehat walafiat. 🤲🏿

    ReplyDelete
  75. Menunggu yg dinanti hadir jbc 40.. smg ika tdk lg galau krn baskoro sdh lbh siap meminang ika dg semua crt masa lalunya yg mengharu biru.. slm seroja utk mb Tien dan semua pctk kejira pagi🤗

    ReplyDelete
  76. Sambil menunggu alasan Leo saat ketahuan bawa tas kresek juga nasi bungkus...he.he. Salam ADUHAI utk Bu Tien kita tunggu Eps 40.

    ReplyDelete
  77. Sudah siap longak longok jbc 40
    Kok blm muncul jg ya....
    Ngerti2 telaaat....

    ReplyDelete
  78. Met malam mbak tien, terima kasih banyak cerbungnya. Salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  79. Rina mendekati mobil dan membuka pintu depan untuk mengambil baju Dina yang tertinggal. Tiba-tiba Rina melihat sesuatu. Sebuah keresek, tapi itu bukan baju-baju Dina, karena baju Dina sudah ada ditangannya, Rina menarik keresek itu. Isinya segelas teh, dan bungkusan apa ya. Rina menciumnya.

    “Ini seperti nasi dan lauknya, serta segelas teh. Punya siapa ya?”

    Ika menenteng keresek itu kerumah dengan penuh tanda tanya,.

    “Maaas.. mas.. ini apa mas ?”

    Mbak Tien, semua kita terlena.
    Seharusnya :

    Rina menenteng keresek itu kerumah dengan penuh tanda tanya,.

    Kesalahan kecil, tidak mengganggu konteks ceritera.

    Salam aduhai .......

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 13

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  13 (Tien Kumalasari)   “Kamu tidak menjawab pertanyaanku, Tangkil? Apa yang kamu lakukan di sini?” Tangkil...