Tuesday, March 2, 2021

A Y N A 38

A Y N A   38

(Tien Kumalasari)

Yang menoleh adalah Ayna dan bu Tarni.

“Eh.. itu mbak Arsi...” teriak Ayna.

“Mas Riooo...” teriak Arsi lagi.

“Mas Riooo..” Ayna ikut berteriak, barulah Rio menoleh.

Rio melihat Arsi setengah berlari mendekati dirinya yang sudah hampir masuk. Rio berhenti, menunggu Arsi.

“Hm.. gadis keterlaluan. Tadi nggak mau ketemu, sekarang mengejar sampai kemari,” gerutu bu Tarni.

Ayna tak hendak berlalu, ia menunggu sampai Rio bertemu Arsi. Ia lega ketika keduanya sudah tampak bercakap-cakap. Bu Tarni menarik Ayna pergi.

“Sudah, ayo pulang.”

“Kita tunggu mbak Arsi dulu, barangkali nanti akan pulang bareng kita bu.” Kata Ayna yang masih belum mau beranjak pergi. Ayna bahkan mencari tempat duduk, lalu duduk disana. Bu Tarni terpaksa mengikuti.

“Mas Rio.. jangan dulu pergi..” kata Arsi pelan. Rio meletakkan tas ditangannya.

“Ada apa?”

“Mengapa tidak mau mengangkat telpon aku ? Aku minta ma’af, aku merasa bersalah mas, itu sebabnya aku mengejar kamu sampai kemari.”

“Alangkah lamanya kamu menyadari bahwa kamu memang bersalah.”

“Ma’af mas, aku salah sangka. Aku dibakar cemburu, karena mengira mas tidak peduli sama aku. Aku tidak tahu bahwa mas mengira aku yang sakit sehingga mas tidak datang kerumah malam itu.”

“Baiklah, apa sekarang semua sudah jelas bagi kamu?”

“Aku mengerti dan menyadari kesalahan aku. Tolong ma’afkanlah aku.”

Rio menatap wajah Arsi lekat-lekat. Wajah cantik itu tampak masih gelisah. Tiba-tiba Rio merasa iba.

“Mas, sebelum kamu pergi, katakanlah bahwa mas mema’afkan aku. Mas tahu kan, aku cemburu karena aku sangat mencintai mas Rio.”

“Ya, aku tahu.. “

“Katakan bahwa mas mema’afkan aku,” kata Arsi sambil berlinang air mata.

Pada dasarnya Rio selalu tak sampai hati  melihat wanita menangis. Dulu juga ketika melihat penderitaan Ayna ketika belum menyadari siapa dirinya, dia juga merasa iba. Sekarang melihat air mata mengambang , runtuhlah belas kasihannya.

“Apa mas benar-benar marah sama aku, sehingga mengangkat telpon aku saja tidak mau? Katakan apa yang harus aku lakukan agar mas mau mema’afkan aku,” kata Arsi sambil mengusap sudut matanya dengan jari tangannya.

“Tidak Arsi, aku tidak lagi marah.”

“Mas mema’afkan aku ?”

“Aku ma’afkan Arsi.”

“Terimakasih mas, lihat, arloji cantik ini sudah aku pakai.”

“Kamu suka?”

“Aku suka mas, sangat suka. Sekali lagi ma’af aku salah sangka.”

“Kita masing-masing juga salah sangka. Baiklah, aku harus segera chek in..”

“Selamat jalan mas, nanti kalau sudah sampai mas menelpon aku ya?”

“Baiklah, hati-hati,” Rio berpesan sambil tersenyum, kemudian membalikkan tubuhnya.

Arsi menghela nafas lega, ia juga membalikkan tubuhnya, tapi kemudian dilihatnya bu Tarni dan Ayna masih duduk diruang tunggu.

“Ibu, belum pulang?”

“Ayna minta agar aku menunggu nak Arsi.”

“Oh, baiklah, kalau ibu mau pulang, biar saya antarkan, Arsi kebetulan membawa mobil bapak. Mau kan Ayna?”

“Syukurlah mbak, jadi kita bisa bersama-sama.”

“Tapi kami masih mau mampir belanja nak.”

“Tidak apa-apa bu, biar Arsi antarkan. Kemanapun ibu mau pergi,” kata Arsi sambil menggandeng lengan bu Tarni.

Ayna tersenyum ramah.

“Saya dengar mbak Arsi sakit?”

“Mas Rio salah tangkap. Ibu bilang yang sakit bapak, dikiranya saya.”

“Oh, syukurlah,” kata Ayna sambil mengikuti melangkah.

“Arsi ambil mobilnya dulu ya bu, ibu tunggu disini sama Ayna,” kata Arsi sambil melangkah menuju area parkir.

“mBak Arsi sangat baik.”

“Terkadang dia judes.”

“Masa sih bu?”

“Rio bilang tadi ketika Rio kerumahnya, dia tidak mau menemui karena marah. Tampaknya dia tahu kalau kita pergi bersama semalam. Masa begitu saja dia marah?”

“mBak Arsi juga salah terima, dikiranya mas Rio pergi tanpa mengajak dia, padahal kan mas Rio mengira mbak Arsi sakit.”

“Mengapa cuma tidak diajak saja dia marah.”

“Ah ibu, barangkali begitulah kalau orang sedang jatuh cinta.”

“Ayna, kamu tahu apa tentang cinta?”

“Tahu dong bu.”

“Kamu pernah jatuh cinta ?”

“Ibu... mas Bintang sudah mau melamar saya.”

“Apa ?” tanya bu Tarni terkejut.

“Iya bu, do’akan  ya..”

“Ayna, kamu harus hati-hati memilih orang yang akan menjadi pendamping kamu. Keluarga dokter Bintang itu kan keluarga terpandang. Yakinkan diri kamu bahwa dia benar-benar bisa menerima kamu, dan asal usul kamu .”

Ayna tiba-tiba merasa tak enak. Bu Tarni mengingatkan sebuah ‘asal-usul’, seakan dirinya mempunyai asal usul yang tidak pantas disandingkan dengan keluarga Bintang.

“Apa kamu yakin bahwa nak Bintang akan benar-benar mencintai kamu?”

Ayna tak ingin menjawabnya. Perasaan tak enak tiba-tiba menyergapnya. Sementara itu mobil Arsi sudah sampai, lalu ia mempersilahkan bu Tarni dan Arsi masuk.

“Ayo ibu, Ayna..” katanya sambil turun. Ia membukakan pintu belakang untuk bu Tarni.

“Ayna didepan sama aku ya?”

“Iya mbak, tentu saja,” kata Ayna sambil tersenyum.

***

Arsi mengantarkan bu Tarni belanja, ia menolak ketika bu Tarni menyuruhnya meninggalkannya saja.

“Nak Arsi, tinggalkan saja kami disini, mungkin akan lama karena saya harus belanja agak banyak.”

“Nggak apa-apa bu, saya juga ingin sekalian belanja,” kata Arsi.

Ketika mengantar belanja itu, Ayna melihat bu Tarni tampak agak kurang suka kepada Arsi. Ayna merasa itu sangat aneh, mengingat Arsi adalah pacar Rio. Tapi dengan manis Ayna menemani Arsi belanja. Sambil berbincang dengan akrab.

“Ayna, semalam aku melakukan kesalahan.”

“Apa tuh mbak?”

“Aku melihat mas Rio sama kamu, lalu aku cemburu..”

Ayna tertawa.

“Semalam ibu ingin jalan-jalan sama saya, mas Rio menemani. Dia tidak kerumah mbak Arsi karena mengira mbak Arsi sakit.”

“Iya, aku baru tahu.”

“Ayna.. lihat, ini ikan segar, kamu besok mau ya, goreng ikan, di warung tidak ada. Lain kali akan aku suruh menambah jualan warung dengan ikan.” kata bu Tarni.

“Besok kan saya tidak kembali lagi kerumah ibu. Saya dari bekerja, langsung kerumah ibu Danang.”

“Ooh, iya.. aku lupa. Bagaimana kalau sehari lagi saja kamu dirumah ibu? Aku mau telpon Tanti lagi.”

“Jangan bu, kasihan ibu Danang, saya juga harus membantunya karena dirumah tidak ada pembantu,” kata Ayna.

“Ah, sayang sekali. Aku sebenarnya masih ingin kamu tinggal dirumah aku.”

“Saya mau membeli kerupuk udang untuk ibu,” kata Arsi sambil menjauh.

“Ya mbak, silahkan..” kata Ayna.

“Karena bersama Arsi, jadi lupa mau belanja apa,” gerutu bu Tarni.

Ayna mendiamkannya. Ada perasaan tak suka melihat sikap bu Tarni yang dingin kepada Arsi.

“mBak Arsi gadis yang baik ya bu,” kata Ayna.

Bu Tarni tidak menjawab.

“Mas Rio pasti akan bahagia kelak kalau mbak Arsi sudah menjadi isterinya.”

“Ayna, belanjanya sudah cukup, aku akan melihat-lihat kesana, aku butuh handuk dan perlengkapan mandi, semuanya sudah usang,” kata bu Tarni sementara Ayna mendorong troly belanjaannya.

“Sebentar bu, tunggu mbak Arsi, nanti dia mencari kita.”

“Kemana sih dia, duuh.. lama sekali..”

“Itu bu, sudah kemari,” kata Ayna.

“Masih butuh apa lagi mbak?”

“Sudah cukup. Ini bukan ibu yang pesan, tapi aku tahu barang-barang yang habis di almari dapur.”

“Wah, mbak Arsi sangat perhatian sama orang tua ya.”

“Ah, biasa saja. Ibu.. mau belanja apa lagi?”

“Sudah, ibu mau melihat-lihat kesana.”

“Sebaiknya belanjaan dibayar dulu, lalu dititipkan ditempat penitipan, jadi lebih ringan, ya kan Ayna?”

“Itu benar bu,” kata Ayna meng ‘iya’ kan.

“Mana bu, biar saya bawa ke kasir sekalian.”

“Eh, jangan. Ayna, bawa ini uangnya, jangan sampai merepotkan nak Arsi,” kata bu Tarni sambil mengulurkan beberapa lembar uang kepada Ayna.

“Ah, ibu.. sebenarnya tidak apa-apa,” kata Arsi, tapi dia tak ingin memaksanya. Dibiarkannya bu Tarni pergi mencari barang yang dicarinya, sementara dia dan Ayna mengantri di kasir.

“Apakah ibu sedang marah?” tanya Arsi.

“Tidak, ibu sedang akan mencari handuk dan perlengkapan mandi.”

“Kok seperti tidak suka atau marah sama aku ya.”

“Ah, mbak Arsi bisa saja. Ibu mungkin sungkan karena merasa telah merepotkan mbak Arsi.”

“Oh.. gitu ya?”

***

“Arsi..  kok sampai malam sih? Darimana saja? Memangnya Rio belum kembali ke Jakarta, lalu kamu jalan-jalan sama dia?” tanya Widi ketika Arsi sampai dirumah.

“Memangnya sebenarnya bapak mau pergi ya bu?”

“Tidak, ibu hanya bertanya-tanya, mengapa lama sekali.”

“Mas Rio langsung kembali ke Jakarta bu, Arsi menyusulnya ke bandara.”

“Kamu sampai menyusul ke bandara?Ketemu?”

“Ketemu, tapi dia langsung pergi.”

“Mengapa sampai malam baru pulang?”

“Mengantar bu Tarni belanja. Tadi tuh ternyata mas Rio diantar ibunya sama Ayna ke bandara, pulangnya mampir belanja, lalu Arsi antar sekalian. Ini, ibu juga saya belikan macam-macam, duitnya ditukar lho bu,” kata Arsi sambil menurunkan satu tas penuh belanjaan.

Widi tertawa..

“Iya.. iya, ibu tukar. Anak pintar kamu, ini barang-barang ibu yang habis ya? Tapi nanti dulu, Ayna ada dirumah bu Tarni sekarang?”

“Iya  bu, hanya sejak Sabtu itu, besok katanya sudah kembali ke tante Tanti.”

“Oh, begitu.. memang kan ceritanya bu Tarni yang pertama menemukan Ayna, dan terlanjur sayang sama dia.”

“Tapi sikap ibunya mas Rio tadi kok seperti aneh ya bu..”

“Aneh bagaimana ?”

“Sepertinya beda dari biasanya, apa mungkin marah sama Arsi karena masalah Arsi sama mas Rio ya bu?”

“Tapi kamu sudah bicara sama Rio kan ?”

“Sudah, Arsi sudah minta ma’af.. dan dia sudah mema’afkan.”

“Ya sudah, nggak usah difikirkan, yang penting kamu sudah bicara sama Rio. Dan itu bisa menjadi pelajaran buat kamu. Jangan suka marah tanpa tahu permasalahannya.”

“Iya bu. Sekarang Arsi mau mandi dulu, takutnya bapak bilang Arsi bau aceeem...” kata Arsi sambil tertawa, lalu bergegas kebelakang sambil membawa tas belanjaan.

***

“Ini... yang sudah mau dilamarin.. duuh... bentar lagi ada pengantin nih..” ledek Bulan ketika Bintang mau berangkat kerja.

“Reseh ya...”

“Bukan reseh, tapi aku seneng lho.. Kemarin aku mendengar kok ketika ibu telpon sama tante Tanti. “

“Ngapain ibu telpon?”

"Bilang sama tante kalau akan segera melamar Ayna... duuuh.. senyum-senyum sekarang.. kakakku ngganteng ya kalau lagi bahagia?”

“Enak aja.. memangnya biasanya nggak ganteng?”

“Nggak.. apalagi kalau lagi ngacak rambut Bulan, jelek banget,” kata Bulan sambil lari, tapi Bintang mengejarnya, dan Bulan sudah bersembunyi dibelakang ayahnya sambil memeletkan lidahnya.

“Ini apa ya..  aduuh mas... dua orang anak yang sudah dewasa semua.. tiap hari ribuut saja.. mana.. biar ibu jewer satu-satu.”

“Mas Bintang itu bu.. lihat.. dia mengancam Bulan ..”

Handoko hanya tersenyum sambil merangkul Bulan.

“Bintang.. mengalah dong..." kata Handoko.

"Week.. . Ayo kalau berani sama bapak.."

"Sudah..  sudah.. ayo sarapan dulu.. nanti Bintang kesiangan.. kasihan pasiennya sudah pada nunggu lho," kata ibunya.

Akhirnya Bintang duduk di kursi makan, menikmati sarapan bersama keluarganya.

"Bapak.. kapan melamar Ayna?" tanya Bulan kepada bapaknya.

Bintang melotot memandangi adiknya.

"Tuh pak.. lihat.. mas Bintang memelototi Bulan," rengek Bulan manja.

"Kakak kamu minta secepatnya tuh," sambung ibunya.

Bintang mengacungkan jempolnya.

"Iya.. soalnya bapak sama ibu juga sudah ingin punya cucu. Ya kan mas?"

"Betul.. habis itu Bulan juga harus segera menyelesaikan kuliah lho."

"Tuh.. dengeŕin.. habis itu siap-siap dilamar," kata Bintang.

"Benar lho.. Nanda sudah wanti-wanti ingin segera melamar begitu Bulan selesai," kata ibunya.

"Nah..  giliran ngomongin dia.. langsung diam tuh si cerewet."

"Bintang.. berhenti nggodain adiknya ah.. kamu tuh.. "tegur ibunya.

"Ya sudah.. Bintang berangkat dulu bapak.. ibu.." kata Bintàng sambil berdiri lalu mencium tangan ibu dan bapaknya sambil tak lupa mampir mengacak rambut adiknya, membuat Bulan berteriak-teriak marah.

Handoko dan Palupi hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum.

***

Danang dan Tanti ditemani bu Suprih juga sedang makan pagi. Mereka senang ketika ingat bahwa Ayna akan pulang siang nanti.

"Sykurlah.. Ayna nanti sudah pulang," kata Danang.

"Iya mas. Rumah ini akan kembali semarak dengan kepulangan Ayna."

"Ibu juga kangen sama Ayna. Tiga hari nggak melihat wajahnya."

"Rupanya Riri benar-benar sayang sama dia," kata Danang.

"Ayna gadis yang baik. Siapapun akan sayang sama dia. "

"Oh ya mas, nanti sore kan aku akan kontrol kandungan ke dokter, aku mau perginya sama Ayna saja, mas nggak usah terburu-buru pulang."

"Waduh, anak perempuannya datang, aku jadi nggak kepakai nih bu," keluh Danang bercanda.

 "Nanti sama nak Danang kan juga tidak apa-apa Tan?"

"Mas Danang sudah bilang akan pulang agak sore, jadi karena kebetulan ada Ayna, maka aku sama Ayna saja. Ibu ikut juga boleh."

"Gampang kalau ibu sih."

Sebuah dering telpon menghentikan perbincangan itu.

"Dari Riri.." kata Tanti lalu mengambil ponselnya.

***

besok lagi ya




91 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih mbak Tien ... atas hadirnya AYNA 38 yg tentu semakin seru ceritanya.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    2. Selamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗

      Hallooooo Guys.... gabung yukkk
      👇
      WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari

      0821 1667 7789 (admin)

      Buruan Nunul yaaa....

      Enol Lapan Dua Satu
      Satu Enam Enam Tujuh
      Tujuh Tujuh Lapan Sembilan

      Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
      Okey Guys....

      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Pokoknya aseeeeek dech....
      Di tunggu yaa jangan pake lama
      Okeeeeeey.....

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
    3. terima kasih bu tien Ayna #38
      selamat mba Indah

      Delete
    4. Horee mb In lg juaranya selamat yah

      Delete
    5. Selamat jeng Indah....
      Sumbut olehe berngantuk ria...berhasi l hatrick.


      Sugeng dalu Bu Tien, mugi tansah pinaringan sehat wal'afiat lahir batin. Monggo lanjut aku aku tak ya ngabczni nggoleki sing salah ketik.

      Delete
    6. Yaaa...mbak tien-ku ini memang dalang sang pengatur laku. Dengan sifat atau karakter pemain satu persatu dimunculkan, baik utama maupun figuran. Protagonis dan antagonis, tidak pernah ketukar ya mbak Tien ...
      Apa mungkin ya, Bintang melamar Ayna, tetapi di halang"i Riri, termasuk mem-provokasi Ayna agar menolak lamaran Bintang??
      Kita tunggu saja episode 39, dari pada ber-andai" tetapi banyak salahnya.
      Salam sehat mbak Tien kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.

      Delete
    7. Hat-trick itu apa tidak tiga kali berturut-turut kakek Habi?

      Delete
    8. Kek habi lg cari salh ktik, jadi kliru hitung hatrick, pak latief.

      Btul bu tien, sy remaja ke-2. Spantaran bu in.

      Pak rinto lama gak koment halo2, apa gantian dgn bu rinta. Namnya mirip.

      Delete
    9. Nyalamin bu in. Slamat malm juara ...

      Delete
    10. Wah..jangan" Bu Riri minta Ayna tinggal lama dirumahnya..

      Terima kasih bunda Tien.. salam sehat

      Delete
  2. Alhamdulillah tayang deh Ayna 38
    Mksh bunda sehat selalu
    Salam ADUHAIIIII...💪💪👍

    ReplyDelete
  3. Terimakasih mbak Tien Ayna 38 sdh hadir menghibur kami semua...salam sehat dr Situbondo

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah AYNA sudah hadir.. maturnuwun bu Tien..🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah
      Terimakasih bu Tien
      Semoga bu selalu sehat aamiin

      Delete
  5. Makasih bu Tien... udah dari 1 jam lalu nunul nunul. Lepas cuma berapa detik udah 8 aja komen nya. Mantulll

    ReplyDelete
  6. Jeng Indah ngeban juara 1 ... SELAMAT.

    ADUHAAIIIIIIIIII

    ReplyDelete
  7. Matur Suwun Ayna 38 sdh tayang salam sehat selalu buat Bu Tien

    ReplyDelete
  8. Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 38 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
  9. Bu Tami mulai nggrecoki, ngorek2 jasa..

    ReplyDelete
  10. Terima kasih banget Bunda Tien.

    Saya dan teman-teman dr Boyolali sudah lama sekali lho semenjak kauh-jauh hari sebelum menjadi anggota wag PCTK sangat-samgat menikmati hiburan yg Bunda sajikan hampir setiap malam.

    Semoga Bunda sekeluarga senantiasa sehat dan kita semuanya dlm lindungan Allah SWT, Allahuma aamiin.

    Salam seroja dan tak lupa salam aduhai selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat mlm bunda Tien.... Sehat sll,salam sayang dr Bekasi 😘😘😘

      Delete
    2. Terimakasih mas Sugiharto

      Salam ADUHAI

      Delete
  11. Terimakasih bunda Tien,AYNA 38 telah hadir.

    Salam sehat selalu darikota Malang..🙏

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah AYNA sedah tayang
    Terimakasih bu Tien
    Semoga bu Tien selalu sehat walafiat aamiin
    Salam hormat dari Salamah Purworejo

    ReplyDelete
  13. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Riri... Kumat...sekali edan ya edan.... Semoga Ayna tidak minder .. Dan tetap memilih Bintang,,, jangan sampai terpengaruh Riri edaaaaaan,,, gemessss akuuuuh......

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. Matur nuwun mbk Tien..
      Smg selalu sehat dan bahagia

      Aduuuh Bu Tarni,telp apa ya....

      Delete
    4. Bu TARNI ... jadi duri percintaan anaknya sendiri si RIO dg ARSI.

      Ahhhhh kok tega ya ... padahal itu juga akan sangat menyakiti AYNA yg katanya sangat disayanginya.
      Juga menyakiti DANANG dan TANTI gegara nafsunya Bu TARNI untuk menguasai AYNA.

      Begitukah Mbak Tien?

      Salam ADUHAIIIIIIIIIII.

      Delete
    5. Alhamdulillah AYNA Eps 38 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
      Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

      Delete
    6. Ayna 38.
      Waduuh..sudah 38 ya ternyata. Bener nih mau dijadiin 100? Aha...aduhai.
      Tuh kan..Riri mulai meracuni. Obsesif..posesif..provokatif..masif..ugh..bikin tambah gedrug2.
      Ayna, jangan terpengaruh. Percayalah pada ketulusan hati Bintang dan keluarganya, beda jauh dengan Riri Ari Sutarni.
      Mbak Tien punya aji-aji apa ya..bisa bikin pembaca baper semua, tobaat

      Delete
    7. Kok Riri mempengaruhi pikiran Ayna dengan asal usul...

      Jadi serba penasaran..
      Semoga jadian sama bintang aja Ayna..

      Delete
    8. Alhamdulillah Bu Tien ayna 38, selalu dibuat ending yg bikin penasaran pembaca. Pasti Bu Tarni mau minta agar Ayna menginap lagi,semoga Tanti tidak mengijinkan.Acara lamaran jangan2 diganggu Bu Tarni agar gagal. Salam seroja Bu Tien

      Delete
    9. Alhamdulillah.........

      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.

      Delete
    10. Mas Rio...jangan pergi dulu kata Arsi pelan.
      Sepenggal kalimat sederhana namun mendalam maknanya.
      Rio lihatnya ketulusan Arsi,dia cemburu karena sangat nencintaimu. Tapi Arsi kamu juga hrs waspada sepertinya Rio egois juga ya....dah punya pacar lihat cewek cantik msh caper,apalagi didukung oleh ibunya cintanya tidak tulus.Sesungguhnya cinta yg tulus itu sekuat baja susah dipatahkan walau ada banjir melanda ndak akan goyah,tapi tdk bagi Rio.Arsi kamu hrs hati"lengah sedikit bisa lepas dari genggaman.
      Ayna waspada jangan tergoda pesona Rio,jangan terbebani sikap manis b.Tarni,setialah pada Bintang.
      Aduh duh duh...baper baper saya b.Tien.Emang b.Tien pandai meng aduk aduk hati para pembaca shg ikut larut di dlm isi cerita sampai ada yg gedrug" segala.
      Jodoh ditangan Tuhan,tapi pembaca apakah Rio berjodoh dg Arsi atau Ayna sama Bintang atau Nanda sama Bulan,itu semua ada ditangan Bu Tien Kumala Sari.Aduhaii

      Trimakasih sehat" selalu ibu
      Salam dari Bojonegoro.

      Delete
    11. Wah makin panjang jumlah pembaca yang disapa bu Tien. Tak terhitung👍👍

      Delete
  14. Waaah... Sudah panjang yang komentar, ku pikir dapat awal...

    Alhamdulillah aja deh bisa baca awal,sehat selalu tuk. Bu Tien yaa..
    Dan juga penggemar setia nya

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah AYNA 38 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  16. Replies
    1. Selamat jeng In juara 1
      Selamat malam teman2 semua

      Delete
  17. Alhamdulillah Ayna 38 sdh datang
    Suwun mbak Tien, salam hangat dan sehat sll dr Bekasi

    ReplyDelete
  18. Ayo bintang segera dilamr biar bu Tarni gigit jari

    ReplyDelete
  19. Terima kasih bu Tien,Ayna nya sdh tayang,dr tadi ngintip2....alhamdulillah,sehat selalu bu Tien

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah AYNA#38 dah tayang....
    Matur nuwun b Tien, salam dari REWWIN

    ReplyDelete
  21. Makin seru....berharap cerita di luar jalur semakin mendebarkan.Matur nuwun.. Mbak tien... Smg sehat selalu.Bintang Ayna, Arsy Rio, Bulan Nanda cerita lumrah...pengen kejutan dari luar pikiran pembaca. Barangkali mbak tien punya kejutan di luar ekspetasi saya

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah Ayna 38 sdh hadir,mksh Bu Tien salam sehat selalu

    ReplyDelete
  23. Wah.. watak 'gila' lamanya Riri kambuh lagi yaaa Bun?

    Makasih ya Bunda Tien atas suguhan hiburan malamnya berupa cerbung yg sungguh amat sangat membuat penasaran pd setiap penayangannya.

    *Salam aduuuhai.*

    ReplyDelete
  24. Aduh bgm nih bu Riri nyandera Ayna terus tdk bolrh balik ke rumah bpk Danang,rupanya mau menghalang2i Ayna sama Bintang gawat nih.
    Semoga Ayna segera di lamar jadi bu Riri tidak mengganggu terus.
    Salam seroja mbak Tien.

    ReplyDelete
  25. Smg semua pasangan baik2 sj hub nya riri-tanti, arsi - rio, bintang - ayna, bulan - nanda ... Slm seroja utk mb Tien dan semua pembaca setia ayna.

    ReplyDelete
  26. Trimakasih mbak Tien..
    Ayna 38..

    Duuh..ternyata riri kok tetep jahat ya..pasti mau komporin tanti tuh..😠
    Mbak Tien yg hebaat..👍👍

    Salam sehat dr bandung mbak.. 🙏

    ReplyDelete
  27. Makin gemes sama Riri...telpon Tanti pasti mau bilang kalu pengin mengambil Ayna jadi mantunya...dengan senjata bahwa dia lah yang menolong ketika Ayna hilang...watak dasarnya nggak hilang...mbak Tien...ikut gemes ini para pembaca...salam sehat dari Situbondo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sdh juara, Gemes sma riri jd ga bisa tdur ya. He.. he..

      Delete
  28. Namung saget matur
    Terima kasih mbak Tien

    Salam sehat dari Purwodadi

    ReplyDelete
  29. Terima kasih Bunda untuk AYNAnya
    Met pagi dan met istirahat.
    Salam hormat buat Bunda

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah .dah muncul Ayna 38..ihh makin seru Riri makin kumat nih gilanya .semoga Rio lengket ma Arsi ..Aamiin ..makasih bu Tien salam salam kenal dr aku jugaaa deh ...

    ReplyDelete
  31. Pikir dulu Arsi
    Untuk apa mgejar2 cinta Rio
    Belum jadi suami
    Melihat cewek lain aja sdh berpaling
    Berarti cintanya g kuat
    Mending tinggalkan aja
    Ayna jg jgn mau sm Rio
    Biar Kawusss
    Mangkel aku

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo mangkel, jangkriknya diajak main lumpur. He.. he..

      Delete
  32. Terima kasih bu Tien..Ayna 38 sdh muncul. Mudah mudahan bu Tarni tdk meminta Ayna tinggal di rumahnya. Terlihat benar kalau sifat egoisnya mumcul..Ayo Tanti sekali ksli kamu jangan membiarkan Ayna di rumah bu Tarni..lama lama bisa tdk pulang. Salam sehat dan semsngat berkarys buat bu Tien

    ReplyDelete
  33. Pg , mb Tien . Pg smua . Waduh Tarni jangan kumat lg ya. Ayna,semoga tdk terpengaruh kata2 asal usul . Dia kan dr keluarga baik jg . Dan anak baik pula. Mb Tien jangan biarin Riri mengganggu njih . Dan ngundat2 klo dia yg sdh menolong Ayna. Mksh mb Tien . Yuli Smrg

    ReplyDelete
  34. Ah Riri ngacau nih. Nggak suka jadinya... Makasih mba Tien . Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  35. Alhamdulillah dah tayang ...
    Sebel nih sama riri pengacau aja
    Ingin nya ayna bintang, rio arsi nanda bulan.. hapy kan!!! Hanya bunda tien yg tau
    Terima kasih bunda salam sehat dari tasikmalaya

    ReplyDelete
  36. Bu Tarni ingin menguasai Ayna..?
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  37. Tarni egois telpon Tanti, menginginkan Ayna menginap lagi. Mudah2-an Tanti tdk mengijinkan. Tapi semuanya tergantung Bu Tien. Maturnuwun Bu Tien, membuat penasaran trs.. Semoga Bu Tien sehat wal afiat selalu. Aamiin. Mashudi Pondok Gede...

    ReplyDelete
  38. Matur nwn mbk Tien...Ayna 38 sudah terbit...agak lega rasanya.....

    ReplyDelete
  39. Alhamdulillah sdh sarapan pagi bersama ayna, terima kasih bu tien yg selalu menyajikan hiburan dengan cerbungnya, semoga bu tien sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT ..... aamiin yra

    Selamat pagi untuk semuanya, selamat beraktifitas semoga lancar dan sukses

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  40. Waduh.. Riri lagi, Riri lagi.. jangan2 mau mainta Ayna menginap lagi di rumahnya... Ah, keterlaluan... kok gak kasihan sih sama Tanti yg lagi mengandung. Riri memang egois.
    Terima kasih Mbak Tien, maaf baru sempat baca Ayna pagi ini. Semoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  41. Ayna 38 di baca pagi.. malam ketiduran saat menunggunya. Salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 slamet sedoyonipun....

    ReplyDelete
  43. Sebel sama bu tarni....mksh bu tien, sehat selalu njih

    ReplyDelete
  44. Ih jdi kesel sm bu riri jdi mau menguasai ayna.. Salnseroja dan tetap semangat y mba, Tien.. Muuaahh🥰🥰

    ReplyDelete
  45. TERIMA KASIH, Bunda Tien. Bunda memang paling bisa deh. Membuat cerita Ayna ini semakin semarak dengan watak-watak yang berwarna warni.

    Dulu waktu muda-nya, Riri memaksakan kehendak-nya sampai stres sendiri. Apa dia itu ndak kapok ya kalo maksa, nanti bisa bikin dia stres lageeeee...?

    Semoga Bunda Tien senantiasa sehat wal'afiat selalu yaaaa...

    ReplyDelete
  46. Kayaknya Riri mau melamar AYNA untuk Rio

    ReplyDelete
  47. Semoga ibu Tien selalu sehat
    Karyanya yang aduhai selalu memabukkan pembaca
    Sehinga semakin hari semakin merindukan kehadiran bu Tien dalam cerita bersambungnya
    Dalam aduhai bu Tien

    ReplyDelete
  48. Ngintip...
    Tapi kok Yo mulai ngantuk ...

    ReplyDelete
  49. Selamat malam semuanya...nunggu Ayna 39 nih...

    ReplyDelete
  50. Bismillaah
    Menanti kejora pagi 4

    Maaf para pembaca, sy menyampaikan WA dr Riri.

    Aduhai, para pembaca kita ketmu lg. Kalian cukup kenal aku. Aku tau kalian tak suka padaku. Karena ulahku kalian sebel, mangkel bin kesel. Bahkan kalian mengatakan aku ini obsesif, provokatif, posesif. Pokoknya yg negatif. Sampai ada yg gemes gedrug-gedrug dan gebbrag meja segla. Kalian enggan mengakui kalo aku ini sedikit crigis tapi manis. Hii… hii… hi…

    Mungkin kalian belum pernah tau rasanya cinta bertepuk sebelh tangan. Seperti cintaku pada Mas Danar. Makan tak enak, Minumpun tak segar. Teriris hati ini kala dia nikahi Tanti. Dan aku diundang. Perih, pedih. Hu… hu… hu…

    Karena perlakuan kalian padaku, aku akan minta ke Tanti agar Ayna tetap di rumahku. Seminggu. Kalo perlu >100 jilid. Mo lapor ke bu Tien kumalasari? Gak takut.

    Silakan nunul-nunul hpnya, tengok Ayna 39, aku telpon tanti. kalian akan sambat tobat. Biar Kalian jengkel, sebel, kesel bin mangkel. Ku uleg sekalian kujadikn pecel untuk pelanggan warungku wakakakkk wkkk….

    Catatan : bukan Danar tapi DANANG. Maaf WA orang stress kambuh

    ReplyDelete
  51. Selamat malam bu Tien Nyonya rumah tienkumalasari22.blogspot.com dan sahabat-2ku Penggemar Cerbung bu Tien Kumalasari. Salam SEROJA buat semuanya.
    Semoga bu Tien dan sahabat-2 cerbung sehat semuanya. Aamiin.

    ReplyDelete
  52. Hadeuh....Bu Riri lagi yg jadi biang masalah.apa sih maunya dia..
    Gemesin banget nih tokoh..
    😆😆😆😆😆 Baper yang baca..


    Salam hangat dari Bandung semoga Bu Tien sehat selalu.
    Dan juga buat semua penggemar ceritanya Bu Tien, salam sehat..

    ReplyDelete
  53. Watak asli Riri (Bu Tarni) klo dikumatkan / dimunculkan lagi pasti seru nih....
    21:42

    ReplyDelete
  54. Monggooo ngintiiippp dluuu.... Blm tayang😁

    ReplyDelete
  55. Puji Tuhan Ayna 38 tetap hadir dg sangat memukau para penggandrungnya....

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 05

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  05 (Tien Kumalasari)   Dewi berdebar. Sambil mengusap air matanya, ia menunggu sampai panggilannya diangka...