A Y N A 15
(Tien Kumalasari)
Bintang memacu mobilnya kearah rumah sakit. Kalau kecelakaannya didekat toko pak Yoga, sebenarnya terlalu jauh kalau harus kerumah sakit dimana Bintang berpraktek. Cuma saja Bintang harus kesana, karena justru rumah sakit terdekat dengan kejadian tak ditemukannya pasien bernama Ayna.
Turun dari mobil Bintang setengah berlari masuk kedalam diikuti Danang.
Bintang minta daftar pasien yang masuk hari itu, terlebih karena kecelakaan, tapi ternyata tak ada yang namanya Ayna.
“Bagaimana?”
“Tidak ada pasien bernama Ayna.”
“Jangan-jangan pakai nama lain.”
“Pasien perempuan muda juga tidak ada.”
“Apa yang harus kita lakukan?”
“Kalau kecelakaan itu sempat ditangani polisi kita bisa bertanya kemana korban itu dibawa.”
“Kalau begitu kita ke kantor polisi saja.”
“Mungkin rumah sakit terdekat dari tempat kecelakaan itu. Tapi kita sudah kesana tadi.”
“Makanya, kita langsung ke kantor polisi saja.”
Namun rupanya begitu terjadi, si penabrak langsung membawanya ke rumah sakit terdekat, sehingga tidak ditangani polisi. Bintang bertanya-tanya kepada orang yang ada disekitar tempat terjadinya kecelakaan.
Dan benar, si penabrak langsung membawanya ke rumah sakit.
Bintang menuju ke rumah sakit itu dan menanyakannya.
“Tadi ada pasien, korban kecelakaan, sekitar jam empat lebih, perempuan muda, tapi namanya bukan Ayna,” kata petugas rumah sakit.
“Siapa namanya?”
“Winarni. Dan sekarang pasien tersebut dibawa pulang paksa.”
“Siapa yang membawanya?”
“Katanya suaminya. Namanya Sumarno.”
Bintang geleng-geleng kepala. Begitu sulit melacak. Apakah Ayna diganti namanya menjadi Winarni? Tapi mengapa dibawa oleh suaminya?”
“Baiklah Bintang, lebih baik kita lapor polisi saja,” kata Danang.
“Ya om. Kita lapor polisi saja.”
***
“Bintang, bagaimana? Dirumah sakit mana? Kok aku nggak dikabarin sih?”
“Ya ampuun, belum ketemu Nanda, ini juga habis lapor ke polisi.”
“Kok bisa nggak ada? Kalau kecelakaan pasti dibawa kesalah satu rumah sakit dikota ini. Ya kan?”
“Nggak ada pasien bernama Ayna dirumah sakit seluruh kota ini. Ada pasien perempuan muda karena kecelakaan, namanya bukan Ayna, dibawa pulang paksa oleh suaminya.”
“Berarti bukan Ayna?”
“Nggak tahu, aku sudah lapor polisi. Tampaknya bapak tirinya akan diperiksa.”
“Mungkin dibawa dia? Bagaimana bisa? Kok tahu kalau Ayna ada dirumah sakit?”
“Ya itulah yang baru dicari.”
“Aduuh...”
“Aku mau mengantarkan om Danang. Kamu masih disana?”
“Ya, aku bersama bude Suprih. Kasihan mbak Tanti, tampaknya kepikiran terus.”
“Makanya aku jemput bu Suprih supaya bisa menenangkan hatinya.”
“Ya sudah, cepat kesini, kita omong-omong disini saja.”
“Iya, baiklah, ini juga aku kan bersama om Danang.”
***
Pak Sarjono sedang duduk didepan rumah, seperti ada yang ditunggunya, ketika tiba-tiba dilihatnya beberapa polisi datang . Terkesiap hati pak Sarjono, agak gemetar ketika dia berdiri menyambut.
“Selamat siang..”
“Selamat siang.. mm.. anu.. bapak..bapak.. mencari siapa?”
“Saya sedang mencari seorang gadis bernama Ayna..”
“Aap..apa? Aa..Ayna?” jawabnya gugup.
“Ya, Ayna.”
“Meng..ngapa bapak.. mencari disini?”
“Bapak menyembunyikannya disini ?”
“Tidak.. tidak.. tidak mungkin.. dia sudah pergi..”
“Saya mendapat perintah untuk menggeledah rumah ini.. “ kata salah seorang polisi sambil mengulurkan sebuah surat.
Dan dengan wajah pucat pak Sarjono membiarkan beberapa polisi masuk untuk menggeledah seisi rumah.
Pak Sarjono jatuh terduduk di kursi teras, wajahnya pucat pasi.
Beberapa sa’at lamanya polisi masuk kerumah, lalu dipanggilnya Sarjono. Lalu Sarjono masuk dengan gemetar. Polisi memasuki sebuah kamar.
“Ini kamar siapa?”
“Kamar saya pak.”
“Ini baju-baju siapa?” tiba-tiba seorang polisi membawa beberapa potong baju perempuan yang tampak pada almari yang sedikit terbuka lalu diambilnya baju-baju itu,
“Itu.. itu baju.. almarhum isteri saya ..”
“Bapak disini tinggal bersama siapa?”
“Sendiri pak..”
“Mengapa bapak tampak ketakutan?”
“Ssa..ya? Saya.. kaget.. dan takut.. tentu saja.. tiba-tiba ada polisi datang..” kata Sarjono masih dengan gagap.
Polisi itu pergi, namun menyisakan perasaan takut dihati Sarjono.
***
“Tidak menemukan apa-apa?” kata Nanda ketika ketemu lagi sama Bintang.
“Benarkah dia tidak tahu apa-apa, atau tidak berperan dalam hilangnya Ayna? Rasanya sulit dipercaya,” kata Bintang.
“Tapi nyatanya dia selalu ada dirumah, dan polisi yang menggeledah rumahnya tidak menemukan apa-apa.”
“Bagaimana kalau disembunyikan ditempat lain ?” ujar Nanda.
“Nah.. “
“Tapi bagaimana dia tahu kalau Ayna kecelakaan lalu dia membawanya?”
“Apakah yang mengalami kecelakaan sudah pasti Ayna?”
“Kalau ada orang yang mengenalinya sebagai pegawai toko pak Yoga, siapa lagi kalau bukan Ayna, sedangkan karyawan yang tak hadir hanya Ayna.” Kata Nanda
“Aku ingat waktu kamu bilang ada pasien perempuan muda, bernama Winarni atau MInarni itu Bin.. jangan-jangan dia Ayna yang namanya disamarkan,” lanjut Nanda.
“Tapi katanya dibawa pulang paksa oleh suaminya.”
“Seorang penjahat bisa saja melakukan hal supaya tidak ketahuan.”
“Bagaimana dia tahu, seandainya benar, bahwa Ayna kecelakaan?”
“Siapa tahu ada yang menelpon, dan celakanya telpon yang dihubungi adalah telpon bapak tirinya.”
“Aduuh... bisa saja itu terjadi. Apa yang harus kita lakukan?”
“Kita kembali ke rumah sakit dan menanyakan ciri wanita muda bernama Winarni itu. Apakah dia cantik, atau gemuk, atau kurus, terus cari tahu alamatnya.”
“Kamu pinter Nda.. Oke, ayo kita kesana.”
“Baiklah, pakai mobilku saja.”
***
“Pasien itu masih muda, cantik, tidak gemuk. Tinggi semampai.” Kata perawat yang menangani waktu itu.
“Bagaimana lukanya? Parah?” tanya Bintang.
“Kalau luka tidak tampak, tapi seperti ada trauma di kepala. Dia tidak bisa menjawab sepatah katapun pertanyaan yang diajukan.”
“Mengapa tidak dirawat sampai sembuh?”
“Suaminya memaksa membawanya pulang dengan alasan tidak ada biaya.”
“Tidak adakah penabrak yang bertanggung jawab?”
“Dia membawanya kemari, sepertinya sudah bicara sama suami pasien itu. Entah bagaimana, dia minta untuk membawanya pulang.”
“Siapa nama suaminya?”
“Sumarno.”
“Alamatnya ?”
Karena Bintang memperkenalkan dirinya sebagai dokter maka ia bisa mendapatkan informasi tentang pasien yang dimaksud.
Hari sudah sore ketika itu. Nanda bermaksud segera menuju ke alamat tersebut, tapi perawat pembantu Bintang tiba-tiba menelpon.
“Dokter, ada tiga pasien yang menunggu, apakah dokter akan datang?”
“Pasien lama ?”
“Yang dua pasien lama, yang satu baru, apa harus saya bacakan nama dan alamatnya?”
“Tidak.. tidak usah.”
“Terimakasih dokter. Ma’af apakah masih lama? Ada yang datangnya sudah sejak jam lima tadi.”
“Oh.. mm.. baiklah, aku pulang sekarang.”
“Ada apa?” tanya Nanda.
“Dirumah ada tiga pasien. Bagaimana ini, semuanya berat.”
“Tenang saja, aku antar kamu pulang, aku akan mencari alamat tersebut.”
“Sendiri ?”
“Iya lah, sendiri, memangnya kenapa?”
“Baiklah, kalau ada apa-apa kabari aku ya.”
“Siap, laksanakan.”
***
“Mas Bintang, tadi tante Tanti menelpon,” kata Bulan begitu Bintang turun dari mobil.”
“Menanyakan kabarnya Ayna?”
“Iya, aku kasihan sama dia.”
“Iya, belum ada titik terang. Ini aku pulang karena ada pasien menunggu.”
“Mas Bintang sama siapa?”
“Itu Nanda. Mau mencari alamat yang kemungkinan disitu bisa ada tanda-tanda tentang adanya Ayna.”
“Aku boleh ikut ya?”
“Bilang saja sendiri, aku mau langsung praktek, kasihan pasien sudah menuggu,” kata Bintang yang terus pergi ke ruang praktek yang ada disamping rumahnya.
“Mas Nanda... tunggu..” teriak Bulan yang berlari kearah mobil Nanda.
“Ada apa?”
“Aku ikut ya, bolehkah?”
“Ini lagi nyari orang, apa kamu nggak capek kalau misalnya nyarinya nggak ketemu-ketemu?”
“Nggak, aku lagi suntuk dirumah sendirian, bapak sama ibu pergi kondangan di tetangga.”
“Baiklah, cepat, aku tunggu, janji nggak akan rewel ya?” goda Nanda.
“Nggak lah...” kata Bulan sambil berlari kedalam rumah untuk ganti pakaian dan sepatu.
“Lama sekali sih, pakai gincu, lipstick .. ” kata Nanda setelah Bulan naik ke mobilnya lalu menjalankannya.
“Nggak lah... aku nggak suka dandan, tahu.”
“Iya sih, orang cantik nggak usah dandan juga sudah cantik.. “
“Oh ya, aku cantikkah?”
“Cantik dong..”
“Sama Ayna cantik mana?”
“Sama-sama cantik. Bedanya adalah kamu sedikit cerewet, sedangkan Ayna agak pendiam.”
Bulan tersenyum senang. Bagaimanapun Nanda adalah sahabat kakaknya yang sudah sangat dekat dengan keluarganya.
“Aku cerewet ya?”
“Iya, nggak terasa ya.. kan dari tadi kamu ngoceh..”
“Jahat ya, kan mas Nanda yang membuat aku ngoceh...Masa diajak ngomong aku diam saja?”
“Ya sudah, aku mau diam saja.”
“Baik, aku juga akan diam,” kata Bulan sambil menatap kedepan, sedikit cemberut karena Nanda mengatakannya cerewet.
“Kok merengut sih.. kalau merengut hilang cantiknya lho,” goda Nanda.
Tapi Bulan diam saja.
“Heiiii.... “ Nanda menowel lengan Bulan.
“Aku mau diaaaam, nanti dibilang cerewet,” sungut Bulan.
Nanda terbahak, senang juga menggoda adik sahabatnya ini. Untung dia ikut, kalau tidak dia akan tegang dalam mencari jejak Ayna.
“Ma’af.. ma’af.. tapi aku suka gadis cerewet kok.”
Bulan menatap Nanda sambil tersenyum.
“Bukannya mas Nanda suka gadis pendiam?”
“Nggak, suka yang cerewet...”
“Kalau begitu nggak suka sama Ayna dong, katanya suka, dan katanya Ayna pendiam..” goda Bulan.
Nanda tersenyum.
“Ayna ya? Nggak tahu suka apa enggak.. tapi Ayna itu gadis yang berbeda.”
“Berbeda bagaimana?”
Dia itu gadis yang nasibnya sangat menyedihkan. Ditinggal ayahnya sejak kecil, lalu ditinggal ibunya ketika dia menginjak dewasa.. sekarang diculik orang atau entah bagaimana,” kata Nanda seperti bergumam.
“Benar, dia pantas dikasihani.”
“Barangkali aku dan Bintang punya perasaan yang sama.”
“Kalian jatuh cinta sama Ayna?”
“Terkadang aku bertanya pada diri aku, apakah aku cinta sama dia, atau hanya kasihan saja, entahlah.”
“Ayna gadis yang baik, dia pantas dicintai.”
“Tapi cinta sama kasihan itu kan beda.”
“Lalu mas Nanda ada yang di perasaan mana? Kasihan, atau jatuh cinta?”
“Aku tidak tahu. Kamu pernah jatuh cinta?”
“Aku?”
“Ya, kamu. Atau kamu sekarang sedang mencintai seseorang?”
“Nggak tahu aku.”
“Kok nggak tahu.”
“Mas Nanda sendiri nggak tahu perasaannya bagaimana, apalagi aku. Aku masih kecil tahu.”
“O, kecil ya... duh.. “
“Mas Bintang sering bilang bahwa aku masih kecil.”
“Kamu sudah mahasiswa, sudah pantas jatuh cinta.”
“Bulan punya banyak teman, cowok.. ganteng-ganteng, baik-baik..”
“Nah..”
“Kok nah? Hanya teman, belum ada yang membuat Bulan tertarik. Laki-laki dimanapun sama kan? Selalu suka yang cantik-cantik?”
“Benar, tapi suka beda dengan cinta.”
“Nah, kalau bicara cinta lagi, aku nggak bisa jawab. Eh.. ngomong-ngomong kita mau kemana nih?”
“Sebentar, aku ngikutin map.. tuh lihat.. Alamatnya ada disitu.”
“Kayaknya masih jauh ya?”
“Agak di pinggiran kota.”
“Hm, berburu gadis sampai rela bersusah payah begini..”
“Kamu capek?”
“Nggak, aku suka..sekalian jalan-jalan.”
“Semoga alamat ini bisa menunjukkan keberadaan Ayna.
“Kalau dia kecelakaan, pasti luka dong.”
“Suaminya memaksa membawanya pulang dengan alasan tak punya biaya.”
“Ayna punya suami?”
“Bukan, ini kami sedang mencurigai sebuah nama yang mungkin palsu.”
“Maksudnya?”
“Ayna dibawa kerumah sakit dengan nama lain, yang membawa pulang seorang laki-laki yang katanya adalah suaminya. Aku curiga dia adalah Ayna.
Mobil Nanda sudah sampai pada suatu titik dimana alamat yang tertera ada disana.
“Yang mana rumahnya?”
“Kalau menurut alamat ini, memang benar ini alamatnya. Ayo turun,” kata Nanda yang kemudian beranjak turun. Bulan mengikutinya.
Hari mulai gelap, dan lampu dirumah itu tampak remang. Sebuah rumah sederhana.
Keduanya mendekat, lalu melihat seorang wanita membuka pintu.
“Selamat sore..” sapa Nanda.
“Ya, mau mencari siapa?”
“Ini rumahnya pak Sumarno?”
“Ya, benar.”
“Ibu siapa?”
“Saya Winarni, isterinya.”
Nanda tertegun.
***
Besok lagi ya.
1
ReplyDeleteAduhai ...
DeleteAduhaiiii
DeleteMatur nuwun Bu Tien, olehku ngenteni ket mau. Bu Tien sehat ya.....dan terus sehat.
DeleteTerima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍
DeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......
Terima kasih mbak Tien ... AYNA 15 sudah tayang.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Trimakasih b.Tien telah menghiur kita semua,salam dari Bojonegoro
DeleteAduhai...bang Danar jawara....
DeleteAduhai...disembunyikan dimana gerangan Ayna....mbak Tien mwmang jago membuat yg baca ikut deg deg penasaran...
Salam sehat dr Situbondo
Matur nuwun ayna15
ReplyDeleteNahhhh....jadi 'lakon' memang begitu , harus berani ditabrak mobil , diculik, atau yang lain.
DeleteTapi tidak perlu khawatir, lakon selalu menang belakangan.
Salam sehat mbak Tien ,dari sragentina ...selamat beristirahat.
Sugeng dalu
ReplyDeleteTrimakasih bu Tien Ayna 15 dah tayang.
ReplyDeleteHadir
ReplyDeleteKemana Aina ya..?
DeleteTerima kasih Bunda Tien.. salam sehat
Terima kasih.
ReplyDeleteWuaduh
ReplyDeleteBaru 2 menit
Udah no 8
He he he
Terima kadih bu Tien
Hore AYNA 15 wis metu.
ReplyDeleteMatur suwun ibu Tien.
Salam saking Klaten.
Siapa nih?
DeleteAlhamdulillah, sudah tayang Ayna 15, kesuwun mbak Tien , smoga sehat sehat selalu injih, wassalam dari Cibubur
DeleteBiar mbk Tien tau siapa Anda ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodata anda,,, klik SIMPAN,,
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Ngos2an mengejar komen ni 1 msh blm berhasil hahaha.. Trimakasih Bu Tien Salam sehat bahagia dr Cahya di Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteAlhamdulillah AYNA Eps 15 sudah tayang, tapi kok Ayna belum ketemu ya..? Semoga tidak terjadi apa-apa dengan Ayna.. kasihan anak yatim piatu kalau teraniaya..
DeleteMatur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam SEROJA dari Tangerang
Matur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu
ReplyDeleteMaturnuwun, mbak Tien kinasih.
ReplyDeleteAyna 15 sungguh bikin leher tercekat dan membaca sambil tahan napas...aduhai
Lah Ayna dimana ya
ReplyDelete..semoga ayna baik baik saja
Alhamdulillah Ayna 15 sdh hadir menyapa penggemar....
ReplyDeleteSalam sehat dr blora....🙏
Baru 2 menit sudah habis bacanya...nunggu lagi deh Bu Winarni ini siapa
ReplyDeleteSelamat istirahat, moga2 ayna tdk amnesia
ReplyDeleteCeritanya..
ReplyDeleteLama lama spt cerita detektiv ya?
Panggilkan conan aja
Alhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun Bun...
Mugi2 slamet sedoyonipun...
Alhamdulillah sudah tayang Ayna 15. Terimakasih bu Tien. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteJadi penasaran.. Maturnuwun bu tien..
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA~15 telah hadir.. maturnuwun Bu Tien..🙏
ReplyDeleteTrimakasih bu Tien ayna 15 dah tayang.
ReplyDeleteTyt Ayna bs bikin semua org dan pembc kalang kabut...smg yg sdh menunggu di ruang praktek dr jam 5 adalah Ayna.. slm seroja utk mb Tien dan kita semua. Aamiin yra
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien sayang,
ReplyDeleteAyna 15 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur
Lembar koreksi:
ReplyDelete1. Namun rupanya begitu terjadi, si penabrak langsung _nenbawanya_ ke rumah sakit terdekat,
# *_membawanya_*
2.Makanya aku jemput bu Suprih supaya bisa _menenangkan hatnya.”_
# *_menenangkan hatinya_*
3. “Kalau ada orang yang mengenalinya sebagai pegawai toko pak Yoga, siapa lagi kalau _bukan Aina,_ sedangkan karyawan yang tak hadir hanya Ayna.” Kata Nanda
# *_bukan Ayna,_*
4. "Kamu _pintet Nda.._ Oke, ayo kita kesana.”
# "Kamu *_pinter Nda.._* Oke, ayo kita kesana.”
5. "Nggak lah...” kata _Nanda_ sambil berlari kedalam rumah untuk ganti pakaian dan sepatu.
# "Nggak lah...” kata *_Bulan_* sambil berlari kedalam rumah untuk ganti pakaian dan sepatu.
6. Untung dia ikut, _kaau tidak dia akan tegang dalama mencari jejak Ayna._
# Untung dia ikut, *_kalau tidak dia akan tegang dalam mencari jejak Ayna._*
Mbulet.........kemana ya Ayna disembunyikan Bu Tien?????
Trimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAyna 15 nya...
Dimana kamu aynaaaaa....semua mencarimuuu..semoga dirimu baik2 saja yaa..
Awas kalo bpk tirimu yg jahat itu nyulik kamu...habis nanti sm bintang n nanda..😠
Salam sehat dari bandung..
Matur suwun bunda Tien, yg ditunggu udah muncul, bikin penasaran bunda, mudah2an Ayna baik2 saja...salam sehat ulales dari bumi Arema Malang bunda
ReplyDeleteterika.kasih bu Tien part#15 sdh tayang ..salam sehat utk ibu m kel
ReplyDeletePuji Tuhan ibu Tien sehat, semangat dan produktip. Ayna 15 hadir dg tetap memicu penasaran para penggemarnya.
ReplyDeleteSemoga salah satu pasien adalah Ayna shg merupakan jln tol untuk kedekatan dg dokter Bintang.
Terserah ibu Tien sajalah mau bgmn cerita lanjutnya. Setia menunggu, matur nuwun Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien sehat, semangat dan produktip. Ayna 15 hadir dg tetap memicu penasaran para penggemarnya.
ReplyDeleteSemoga salah satu pasien adalah Ayna shg merupakan jln tol untuk kedekatan dg dokter Bintang.
Terserah ibu Tien sajalah mau bgmn cerita lanjutnya. Setia menunggu, matur nuwun Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien sehat, semangat dan produktip. Ayna 15 hadir dg tetap memicu penasaran para penggemarnya.
ReplyDeleteSemoga salah satu pasien adalah Ayna shg merupakan jln tol untuk kedekatan dg dokter Bintang.
Terserah ibu Tien sajalah mau bgmn cerita lanjutnya. Setia menunggu, matur nuwun Berkah Dalem.
Terima kasih bunda Tien,sudah hadir AYNA 15..
ReplyDeleteSalam sehat selalu dari kota Malang 🙏
Alhamdulillah Ayna 15 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan bahagia selalu
Salam sehat dari Bekasi
Duuh Ayna kemana ya?
Pagi Bunda sehat selalu dan tetap semangat.
ReplyDeleteMakasih untuk AYNA 15 sukses selalu buat Bunda.
Bingung... bingung... aku bingung. Dimana Ayna? Semoga Ayna diketemukan dirumah Sumarno.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien.. Ayna 15 sudah hadir. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.
Mudah2an Ayna selamat ya. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu
ReplyDeleteTerimakasih mBak Tien
ReplyDeleteAyna ke lima belas sudah muncul
sehat sehat selalu doaku
Ternyata sengaja si djon nyeruduk, melemahkan daya, smart juga kesempatan penyanderaan buat pulihkan tenaga, ngilang dari cengkeraman aduhai.
kesempatan pedekate nyawang Wulan puas puasin, biar nggak bete.
si djon main kayu rupanya, jangan jangan dulu dapetnya Saryati main kayu juga buat ngirit kos kosan.
semalem nggak nyenyak tidur dong si cantik cari kesempatan lari.
Aduh yg notong ayna siapa ya....semoģa ayna dalam lindunganNya
ReplyDeleteMakasih bu tien sehat selalu
Astaga... kemana Ayna...sudah dicsri tapi belum menemukannya.
ReplyDeleteSalam sehat dan terima kash mbak Tien.
Alhamdulillah Ayna sdh muncul... tp kmn Ayna ya...
ReplyDeleteSmg Alloh melindungi Ayna yg baik
Suwun mbak Tien, salam sehat salam semangat. Wilujeng enjang...
4.33
Alhamdulillah sudah tayang episode 15
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien
Waduh. Ayna kemana yaaaa..??? Kasihan dia. Kalo dia yg kecelakaan lalu harus menghadapi orang jahat kepadanya. Tapi Ayna kan anak yg baik. Semoga yang menolong Ayna juga orang-nya baik.
ReplyDeleteTERIMA KASIH Bunda Tien untuk tayangan Ayna 15-nya. Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat dan bahagia lahir batin. ♥️😗🇦🇺
Ayna...ayna... kemana kau...
ReplyDeleteKuserahkan pada yg membuat cerita..
Semakin degdegan
Terina kasih bunda tien salam hangat dari tasikmalaya
Maturnuwun ibu Tien, semoga selalu sehat dan bahagia bersama klrg
ReplyDeleteHrs dicari kemana ya Ayna?hmm jd agak ruwet nih..sabar menunggu kelanjutan critanya bersama penggemar semua
Semoga Ayna msh bisa diselamatkan..
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Alhamdulillah, cerbung sdh terbit....
ReplyDeleteBikin dag dig duh juga ya.....🤭
Makasih Bu Tien, salam sehat selalu
Mksh mb tien.. Cerbungdah tayang.. Makinpenasaran iih sp y ygcilik ayna.. Sngslmt g terjdi apa2.. Slmseroja dan tetap semangat dri sukabumi y mba.. Muuaahh🥰🥰🙏🙏
ReplyDeleteAduh ada tokoh "Winarni" sama dg namaku...hehe
ReplyDeleteSalut sama bu Tien, benang merah setiap cerita adalah perempuan cantik, lembut, yang di sukai banyak laki laki. Tapi semua cerita bu Tien, alur nya gak ketebak dan bikin kaget. Selalu bikin pembaca larut, ikut emosi, ikut sedih. Luar biasa deh....
ReplyDeleteTapi lebih luar biasanya adalah bu Tien dengan senang hati memberikan gratis kita semua bisa terhibur. Terima kasih banyak bu... semoga ibu selalu sehat, diberikan rizki yang barokah dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Aamiiiin ya robbal alamin
Aamiin ya robbal alamin.
DeleteTerimakasih jeng dokter.
Selamat pagi mbak Tien ....smg sht sll ..trims Ayna 15 sdh tayang ....salam seroja.
ReplyDeleteAlhamdulillah..pagi pagi sarspan Ayna🤭. Semoga Ayna ditemukan di rumah Sumarno..tukang becak suruhan Sarjono. Cerdas juga Bulan ikut ikutan menyamar sebagai isteri Nanda. Terima kasih bu Tien salam sehat dan semangat berkarya.
ReplyDeleteAlhamdulillah .... trimakasih bu tien yg sdh menayangkan ayna 15, semoga bu tien sehat2 selalu
ReplyDeleteBenarkah yg melarikan ayna sumarno ?
Krn isterinya dlm keadaan sehat2, tidak kecelakaan ....... yg tahu persis ya bu tien ....... kita tunggu episode berikutnya
Assalamu'alaikum
duhhhh.. . amnesia???
ReplyDeletedtggu ya bund klnjutanny tmbh seru
slam sehat dri sukoharjo
Makin seru nih... Ayna kemana ya???
ReplyDeleteRasanya ayna di umpetin oleh sumarno orang suruhan sarjono.
ReplyDeleteNgintip aah,. Kali aja uda.
ReplyDeleteSdh malam ayna belum muncul2 kemana nih Ayna diumpetin bapak becak upahan ayah tirinya nih jd belum nongol2 Ayna 16 he he ....
ReplyDeleteSalam sehat2 mbak Tien
Iya diumpetin penguntit ayna atas suruhan Sarjono. Anya TDK berdaya Krn amnesia. Mudah-mudahan ga diapa2kan
DeleteAYNA 16 tak tunggu" nek durung moco durung bisa turu.
ReplyDeleteBiar mbk Tien tau siapa Anda ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodata anda,,, klik SIMPAN,,
DeleteKlisak klisik 🙄🙄
ReplyDeletedah pukul 23:11 wib tidur dulu aaaahhh
ReplyDeleteSabar menanti AYNA 16
ReplyDeleteMasih sabar menunggu ?
DeleteNgintip ayna 16 ah udah pk 23.30 kok blm tayang ya. Gak libur to
ReplyDeleteNgintip ayna 16 ah udah pukul 2330 kok belum tayang. Ayna gak libur to.
ReplyDeleteSemoga bu tien sehat delalu
Selalu setia dan sabar menunggu Ayna bersama Ibu Tien
ReplyDelete