A Y N A 14
(Tien Kumalasari)
Ketika jalanan agak sepi, Bintang baru bisa membuka nomor kontak Ayna. Tapi tak ada jawaban. Sama sekali ia tak tahu bahwa beberapa ratus meter dibelakangnya sedang terjadi kecelakaan yang menimpa kekasih hatinya.
Bintang terus menjalankan mobilnya dan terus menelponnya, dan tidak juga ponsel Ayna diangkat.
“Apakah dia sedang dalam perjalanan dan tidak mendengar panggilan telponku ya? Aduh, kemana dia belanja kira-kira?”
Lalu Bintang menelpon Tanti. Barangkali tantenya itu tahu kemana biasanya Ayna belanja.
“Ya Bintang, ada apa?” tanya Tanti ketika Bintang menelpon.
“Ini tante, mau tanya, kemana ya biasanya Ayna belanja?”
“Oh, kamu bukannya menjemput dari toko ?”
“Saya agak terlambat karena jalanan macet dimana-mana tante, tampaknya dia sudah pergi. Saya mencoba menelpon tapi tidak diangkat.”
“Oh, barangkali dia masih di jalan. Tapi kemana ya dia belanja? Kalau kemarin itu belanja yang didekat Ngapeman. Sekarang kesitu lagi atau enggak ya? Tante kurang tahu.”
“Baiklah tante, akan saya cari disitu saja lebih dulu, barangkali juga setelah sampai dia bisa membuka ponselnya lalu gantian menelpon saya.”
“Ya Bintang, ini ibu kamu juga sudah mau pulang. Tapi katanya menunggu sampai Ayna datang.”
“Ya tante, jadi tante bisa ada temannya ngobrol.”
“Ya, kamu hati-hati ya nak.”
“Baik tante.”
Bintang menuju ke arah supermarket yang dikatakan Tanti. Ia berhenti lalu turun dan langsung memasuki supermarket itu sambil mencari-cari.
Tapi beberapa sa’at lamanya Ayna tak juga ditemukannya. Barangkali sudah tiga empat kali Bintang mengitari supermarket itu, tapi bayangan Ayna tak tampak disana. Lalu ia mencoba menelpon lagi, dan kali ini ponsel Ayna mati.
“Ya Tuhan, kemana ya dia?”
Bintang keluar dari supermarket itu dan menaiki mobilnya.
“Kemana ya Ayna kira-kira? Giliran mendapat kesempatan bagus, Ayna malah ngilang. Sekarng ponselnya mati, mungkin karena lupa nge cas. Kemana aku harus mencari kamu?” Bintang terus bergumam dengan perasaan bingung.
“Mungkin ke supermarket yang ada di jalan Slamet Riyadi. Adduhh.. mengapa jauh-jauh kesana? Tapi aku akan mencobanya mencari kesana.”
Tapi susah juga menemukan seseorang didalam supermarket yang begitu besar. Bintang turun ke lantai bawah. Bermacam sayuran ada disana.
“Mana dia... mana.. ? Ayna.. dimana kamu... dimana kamu... ?”
Tapi dia tetap tak menemukannya.
“Di counter tempat menjual baju-baju? Sepatu? Tas? Tidaak.. Ayna bukan pesolek, dia tak akan membuang waktunya hanya untuk membeli segala macam perlengkapan fashion.”
Bintang keluar dari supermarket itu, lalu meluncur kerumah Danang.
“Aku kebingungan setengah mati, dia sudah enak-enak bersantai dirumah, awass kamu Ayna, begitu ketemu aku pasti akan langsung mengatakan cinta. Kelamaan, keburu keduluan Nanda.”
Dan Bintang mengendarai mobilnya sambil tersenyum-senyum sendiri.
***
Danang sudah sampai dirumah, dan heran melihat Palupi dan Bulan masih ada disana, sementara Tanti tiduran di sofa sambil berbincang.
“Hai... masih ada tamu-tamu cantik disini,” seru Danang.
“Iya nih, menemani aku sambil menunggu Ayna.”
“Memangnya Ayna kemana?”
“Pulang dari bekerja, biasanya kan belanja. Tapi kok belum datang ya mas,” jawab Tanti sambil bangkit.
“Ini pasti karena Bintang,” kata Palupi sambil tersenyum.
“Bintang?” tanya Danang heran.
“Bintang tadi menjemput Ayna, nggak tahu dibawa kemana lagi anak itu.”
“Tapi barusan masih nyari-nyari lho mbak, nggak tahu ketemu atau enggak,” kata Tanti.
“Tapi kalau nggak ketemu kok bisa sampai jam segini?” kata Danang.
“Berarti pastinya sudah ketemu mas..”
“Ya sudah, sekarang aku sama Bulan mau pamit dulu ya, kan Danang sudah pulang, berarti kamu tidak sendirian.
“Iya mbak, terimakasih banyak sudah dibawakan wedang ronde, ditemani makan siang, lalu ditemani menunggu Ayna dan mas Danang. Malah Ayna yang belum pulang.”
“Jangan khawatir Tanti, kalau ada Bintang kan semuanya beres.”
“Benar, pasti Ayna sudah diberesin,” seloroh Danang.
“Lho, diberesin bagamana sih Nang?’
“Artinya semua urusan beres, gitu lho mbak.”
Tapi ketika Palupi dan Bulan sampai di teras, terlihat mobil Bintang memasuki halaman, dan tak kelihatan ada Ayna disampingnya.
“Mana Ayna?” semua heran karena Bintang justru bertanya.
“Lho, bukan pergi sama kamu?” tanya Tanti.
“Aku memasuki semua supermarket yang kira-kira Ayna belanja disana, tapi nggak ada, sampai pegel kakiku. Nanti Bulan harus memijit kaki mas ini ya,” kata Bintang sambil mengacak rambut adiknya.
“Ya, upahnya dulu..”
“Eh.. belum-belum minta upah...”
“Iya dong.”
“Tapi kemana sebenarnya Ayna? Saya kira sudah sampai di rumah, tante.”
“Belum, kami semua mengira dia pergi sama kamu.”
“Aduuh.. kok aneh ini. Apa belanjaannya sangat banyak?” tanya Bintang.
“Tidak, tadi cuma bilang mau beli sayur untuk dua atau tiga hari. Masa begini lama?”
Lalu semuanya kembali duduk. Hati mereka diliputi kegelisahan.
“Coba kamu telpon lagi Bin.”
“Ponselnya mati.”
“Kalau begitu dia kemana? Ini aneh, pasti terjadi sesuatu. Jangan-jangan diajak pulang oleh bapak tirinya,” gumam Tanti dengan khawatir.
“Apa? Mana mungkin Ayna mau,” kata Danang.
“Lalu bagaimana mas, mas harus mencari dia..” rengek Tanti.
Danang menepuk punggungnya lembut.
“Tenanglah Tanti, aku akan mencarinya, belum-belum jangan panik dulu dong.”
“Ini sudah tidak wajar mas. Cobalah, apapun .. carilah dirumah bapak tirinya. Aku curiga dia punya akal-akalan untuk membawa Ayna pulang.”
“Baiklah, biar saya saja kerumah bapaknya, tante. Om Danang baru pulang, pasti capek. Ibu sama Bulan masih mau disini atau pulang?” tanya Bintang.
“Sebaiknya pulang dulu ya, nanti bapak kamu pulang, nggak ada orang dirumah.. Nanti gampang kalau perlu aku akan kemari lagi menemani Tanti.
“Jadi kamu mau kerumah Sarjono sekarang Bin?”
“Iya om. Biar saya yang kesana.”
***
Ketika Bintang sampai dirumah Sarjono, ia melihat pintu rumah itu tertutup. Tapi Bintang terus masuk lalu mengetuk pintu rumah itu.
“Assalamu’alaikum...”
Tak ada jawaban..
Lalu Bintang mengetuk lebih keras.
“Selamat malam..”
Dan akhirnya terdengar langkah mendekat, lalu orang membuka pintu.
“Selamat malam pak Sarjono..” sapa Bintang lebih dulu.
“Selamat malam, apa ini nak dokter.. mm... siapa ya.. lupa..”
“Bintang pak.”
“Ha.. benar, ada perlu apa ya nak?”
Bintang melongok-longok kedalam rumah.
“Mencari sesuatu?” sapa
pak Sarjono ketika melihat Bintang seperti mencari-cari.
“Saya.. mm.. apakah.. apakah Ayna ada disini ?”
“Ayna ? Mengapa nak dokter mencarinya kemari? Sejak pergi dari rumah dia tak pernah mau kembali lagi kemari.”
“Barangkali.. bapak yang mengajaknya, ma’af.”
“Tidak, saya memang pernah mengajaknya, meminta ma’af.. dan memintanya pulang, dengan janji tak akan mengulangi perbuatan buruk saya. Tapi dia tetap tidak mau.”
“Owh..”
“Sebetulnya saya sedang tidak enak badan, jadi.. ma’af kalau saya tidak dapat melayani nak dokter lebih lama.”
“Baiklah, kalau begitu saya permisi.”
Bintang membalikkan tubuh dan pergi setelah melihat pak Sarjono mengangguk kemudian menutupkan kembali pintu rumahnya.
Bintang masih duduk didalam mobilnya dan belum beranjak pergi. Sungguh dia bingung. Pak Sarjono sepertinya memag tidak tahu dimana Ayna. Atau.. dia hanya berpura-pura? Tapi kalau benar dia membawa Ayna, bagaimana mungkin Ayna menurut begitu saja sementara pengalaman terakhir bertemu pak Sarjono dirumah itu membuatnya sangat ketakutan.
Lalu Bintang menelpon Danang.
“Bagaimana Bin? Ada disana?”
“Tidak ada om. Jadi dia belum pulang juga?”
“Belum. Kami menunggu kabar dari kamu.”
“Pak Sarjono ada dirumah dan tampak tidak tahu menahu tentang Ayna.”
“Aku khawatir tante kamu sangat cemas dan itu berbahaya bagi kandungannya. Sejak tadi dia diam, lalu muntah-muntah sampai lemas.”
“Harus ada yang selalu mendampingi dia. Bagaimana kalau saya jemput bu Suprih?”
“Itu ide bagus Bin, tapi terkadang dia ada dirumah mas Pri. Coba kamu telpon dulu, aku rasa nanti ibunya akan bisa menenangkannya.”
“Baiklah om, saya akan menelpon om Pri sekarang juga.”
“Ya, mas Bintang, ada kabar apa?” sapa Pri ketika Bintang menelponnya.
“Apa bu Suprih ada disini ?”
“Oh, baru kemarin yu Suprih pulang. Dia itu selalu tidak kerasan tinggal dimana-mana. Kesini ya paling menginap satu dua hari, lalu pulang. Demikian pula kalau dirumah Tanti. Dia tadi juga bilang kepengin pergi kerumah Tanti.”
“Oh, baiklah, saya akan menjemputnya saja om.”
“Tanti tidak apa-apa kan?”
“Baru ada kejadian yang membuat tante Tanti mungkin agak shock..”
“Kenapa ?”
“Ayna belum pulang sejak dari bekerja tadi. Katanya mampir belanja tapi sampai sekarang belum pulang juga.”
“Jangan-jangan pergi kerumah ayah tirinya, siapa itu namanya..”
“Saya sudah dari sana om. Saya pikir Ayna juga nggak mau lagi pulang kesana setelah peristiwa yang menakutkan bagi Ayna waktu itu. Dan ternyata pak Sarjono juga tidak tahu.”
“Kok aneh. Lalu kemana dia? Sudah bertanya kepada pak Yoga?”
“Belum om. Tapi kalau memang masih ada disana pasti Ayna juga memberi kabar. Sekarang saya mau menjemput bu Suprih dulu, kasihan tante Tanti, harus ada yang mendampinginya, mengingat dia sedang hamil muda.”
“Baiklah, nanti biar Deva yang menelpon kesana. Itu dia baru datang bersama Nanda.”
“Ada apa pak? Siapa yang
menelpon ?” tanya Nanda.
“Mas Bintang. Dia mencari Ayna.”
“Huh, apa dia pikir aku menyembunyikan Ayna?”
“Aduh, bapak salah, Ayna hilang, dia tadi mau menjemput bude kamu supaya menemani mbakyumu Tanti.”
“Ayna hilang? Bagaiman
bisa hilang?” tanya Nanda cemas.
“Deva, coba kamu menelpon pak Yoga, apakah Ayna masih ada disana, atau barangkali pak Yoga tahu Ayna pergi kemana.”
“Kok bisa hilang sih?”
“Sudahlah, cepat telpon, jangan banyak komentar,” desak Nanda.
“Ya Deva, ada apa?” sapa pak Yoga ketika Deva menelponnya.
“Bapak, apakah Ayna masih ada disini?”
“Ayna ? Kamu mimpi apa? Ini sudah malam, dan Ayna sudah pulang sejak jam tiga tadi.”
“Oh, gitu ya. Tapi sampai sekarang dia belum sampai rumah. Apa bapak tahu, barangkali tadi dia bilang mau kemana?”
“Tidak, tadi dia tergesa-gesa , sampai uang gajinya ketinggalan, lalu dia yang sudah ada dijalan aku panggil lagi, kemudian dia kembali mengambil uang lalu pulang. Nggak tahu aku dia pergi kemana, aku langsung mengunci toko.”
“Oh, baiklah bapak, terimakasih.”
“Bagaimana?” tanya Nanda.
“Pak Yoga tidak tahu dia pergi kemana. Tadi dia kembali sebentar karena uang gajinya ketinggalan, lalu pergi lagi.”
“Kemana Ayna?” Nanda tampak gelisah, lalu dia membalikkan tubuhnya dan pergi.
“Nanda, mau kemana ?”
“Kerumah mbak Tanti, pak.”
“Jangan main kabur begitu, pamit dulu sama ibu.”
“Oh, iya.. ma’af.”
Lalu Nanda berlari kebelakang untuk pamit kepada ibunya.
***
“Ibu, Tanti senang ibu datang,” kata Tanti sambil memeluk ibunya.
“Tadi mas Bintang menjemput ibu. Sebenarnya sudah lama ibu ingin kemari.”
“Bu, mengapa ibu tidak tinggal saja disini ?”
“Yang namanya orang tua itu suka nggak kerasan kalau lama-lama meninggalkan rumah nduk, tapi ini ada apa, kok mas Bintang kelihatan bingung.”
“Semua sedang bingung bu, Ayna sampai sekarang belum pulang.”
“Iya, tadi mas Bintang juga sudah cerita sedikit, sekarang pergi lagi katanya mau mencari kerumah sakit, barangkali Ayna mengalami kecelakaan dan dibawa kerumah sakit.”
“Iya bu, Ayna itu sangat baik, Tanti sedih sekali kalau terjadi apa-apa atas dia.”
“Ibu bisa mengerti, karena kamu sudah menganggap dia sebagai anak. Tapi kamu harus ingat bahwa kamu sedang mengandung. Kamu harus memikirkan juga kandungan kamu, jangan sampai terbawa perasaan lalu berpengaruh pada janin ini,” kata bu Suprih sambil mengelus perut Tanti.
“Iya bu.”
“Ibu ada disini untuk menguatkan kamu nak. “
“Terimakasih ibu.”
“Tenangkan hati kamu nak.”
“Ibu tidak tergesa-gesa pulang kan?”
“Tidak Tanti, ibu akan menemani kamu disini.”
“Tanti sedih, Ayna anak baik, kami amat menyayangi dia bu, bagaimana kalau dia kenapa-kenapa?”
“Tanti, kamu tidak boleh terlalu memikirkannya, sudah banyak orang yang mengurusnya, percayalah dan selalu berdo’a untuk keselamatannya, tapi kamu tidak boleh bersedih begitu. Kalau kamu sedih, anak didalam kandungan kamu juga pasti akan ikut bersedih.”
“Benarkah?”
“Benar Tanti, percayalah pada ibu.”
“Itu ada mobil, sepertinya mobilnya Nanda.” Kata bu Suprih.
“Nanda juga sangat menyukai Ayna.”
***
Bintang dan Danang memasuki beberapa rumah sakit, barangkali ada korban kecelakaan yang bernama Ayna. Namun sejauh ini belum ada rumah sakit yang menerima pasien kecelakaan bernama Ayna.
“Tinggal satu rumah sakit ditempat aku bekerja om, semoga ada titik terang,” kata Bintang.
“Tapi kalau benar dia mengalami kecelakaan, kan Ayna membawa data diri, misalnya KTP, atau ponsel dimana mereka bisa menghubungi siapapun yang ada di ponsel itu. Kenapa tidak ada yang menghubungi kita ya Bin?”
“Iya juga sih om, saya juga berfikir begitu."
“Nggak tahu juga kalau ponsel Ayna terlempar entah dimana lalu diambil orang.”
“Nah, terakhir saya menghubungi, ponselnya mati.”
Tiba-tiba ponsel Bintang berdering, dari Nanda.
“Nanda, ada apa?”
“Baru saja pak Yoga menelpon. Katanya siang tadi didepan toko agak keselatan terjadi kecelakaan. “
“Maksudnya Ayna?”
“Belum tahu juga Bin, tapi ada yang mengatakan bahwa korban itu adalah karyawan tokonya pak Yoga. Kemungkinan besar itu adalah Ayna.
“Benarkah? Lalu kemana dia dibawa pergi?”
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah Ayna 14 sdh tayang.
ReplyDeleteSalam dari Bojonegoro.
Trimakasih b.Tien moga shat sll
Delete.Horee juara 1
DeleteTerima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍
DeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......
Ibu WiWik Joooooooosssss 🌹🌹🌹
DeleteTerima kasih mbak Tien ... AYNA 14 sudah tayang.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Alhamdulillah AYNA 14 sdh tayang gasik...
DeleteMtnuwun mbak Tien yg masih renyaaah...
Selamat Mbk Wiwik Suharti,juara 1
Mas Rinto siapkan Pialanya
Horeeee....mbak Wik jawara Ayna 14....selamat bawa plng gambar sepeda 👏👏👏
DeleteWahh....Ayna kayanya disembunyikan si Djon (nama yg diberikan pak Nanang Setukliwon), dibawa dg nyewa becak ketika Ayna dlm keadaan pingsan setelah diserempet mobil gara2 buru2 nyebrang menghindari si Djon...semoga Ayna baik2 saja....
Terimakasih mbak Tien....salam sehat dr Situbondo
Selamat pagi Bu Tien, selamat jeng Wiwik berhasil mengulang kecepatan kemarin, hari ini Ayna tayang 10 menit lebih cepat dari sebelumnya. Anda layak mendapat medali dari mas Rinto......seperti saya kemarin.
DeleteTerima kasih Ibu Tien.
ReplyDeleteSemoga selalu pinaringan sehat. Aamiin yra.
Terima kasih mbak tienku.
ReplyDeleteTerimakasih mBak Tien
ReplyDeleteAyna ke empat belas sudah tayang
sehat sehat selalu doaku
aah Bintang keburu buru .. cintanya bertubi tubi
djon kamu itu bagai monster pakai ngirim mata mata segala, apa nggak dituntut sama Danang, membikin takut anaknya
Seperti nya disembunyikan ayah tirinya
ReplyDeleteMatur nuwun bu tien..
ReplyDeleteSehat sehat nggih
Yuhuuuiii ...sdh ada kiriman ...makaaih Mbak Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA~14 tayang lebih awal.. maturnuwun Bu Tien..🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang Ayna 14 matur nuwun injih dan mbak Tien selalu sehat karena hiburan kami adalah lanjutan dari cerbung mbak ku tersayang, wassalam dari Cibubur
ReplyDeleteMatur nuwun... Mbak tien... bisa saja membuat berdebar pembaca... Smg mbak tien sehat selalu
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien..🙏🙏🙏. Selamat malam .salam sehat bahagia selalu .
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah AYNA 14 sudah tayang.
DeleteMatur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Salam SEROJA dari Tangerang.
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam sehat dari Tangerang.
Kalau ada kecelakaan dan ada yg tahu korbannya pegawainya Pak Yoga, kok tidak diberitahukan ke Pak Yoga ya..?
Mungkin dibawa pemilik mobil yg nyerempet, tapi dibawa ke mana..??
Semoga tidak terjadi apa-apa dengan Ayna. Kita tunggu besok lagi ya..
Waduh..psti di bw oak sarjono😭😭
ReplyDeleteAyna nyebrang jalan karena lihat pak Sarjono, terus terjadi kecelakaan. Pasti pak Sarjono tahu Ayna ada di mana. Bohong terus pura-pura sakit, biar Bintang cepet pergi.
DeleteWaduh..psti di bw oak sarjono😭😭
ReplyDeleteMbak tien membuat pembaca jadi deg deg-an, kemana itu tokoh cantik? He5x. Salam sehat mbak, Salam sejahtera.
ReplyDeleteTrimakasih Ibu... selamat malam untuk semua nya.
ReplyDeletePak.Sarjono pasti yg baqa Ayna...kan Ayna ketabrak mobil gara2 lihat pak Sarjono
ReplyDeleteEalah pak sarjono mbok.yo eling kalo sdh tua dan tdk.sepantasnya memperistri Ayna... Biar Ayna bahagia
Matur nuwun mbak tien-ku...ayna14 hadir lagi...
ReplyDeleteAyna belum ketemu, pembaca makin penasaran. Masih di rumah sakit atau dibawa pulang pak Sarjono ya...tunggu saja besuk malam .
Salam sehat mbak Tien , dari sragentina
Semoga selalu aduhai...
Dimana ya Ayna.. Maturnuwun bu tien..
ReplyDeleteAlhamdulillah ayna 14 tayang juga
ReplyDeleteMakasih bunda tien...
Salam sehat dari tasikmalaya
Aduh Ayna... kenapa kamu gak hati2... smoga kamu gpp ya Ayna... semua mengkhawatirkan kamu.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien.. ditunggu lanjutannya. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.
Wah senangnya bisa dapat Ayna 14 di jam ini...belum tidur.... Ayna mengalami kecelakaan?. Kasihan bila betul Ayna. Semoga tidak parah. Sslam sehat dan terima kasih
ReplyDeleteAYNA Belanjanya di Ngapeman,tak bayangke mbak dipojokan ada mallnya hehe...
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun Bun...
Mugi2 slamet sedoyonipun...
Terima kasih bundaa... Sehat selalu nggeh..
ReplyDeleteMakasih AYNA 14 dah tayang.
ReplyDeleteMet malam Bun, sehat selalu dan tetap semangat.
Bahagia selalu Bunda dan met istirahat
Aduuuh.. bener-bener kebawa jadi ikut deg-degan niiih... Kemana ya Ayna? Semoga Ayna tetap dalam perlindungan TUHAN YME ya, Bunda Tien...
ReplyDeleteTERIMA KASIH sudah menayangkan Episode 14-nya, Bunda Tien. Semoga Bunda Tien sehat wal'afiat selalu yaaa.. ♥️😗🇦🇺
Ayna dimana dirimu...😫
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien sdh hadir AYNA 14.
Salam sehat selalu dari kota Malang...
Trimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAyna-14...semua mengkhawatirkan ayna..
Sptnya sm bpk tirinya krn yg tau kecelakaan ayna..
Semoga baik2 aja..kasian jg tanti kepikiran teruus..
Tunggu besok lagii..
Salam sehat selalu dr bandung.
Bu Tin... Tolong jangan sampai siapa apakan sama bp Sarjono ya... Ada mas Bintang yg menolong
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 14
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat shg Ayna 14 hadir tetap bikin penasaran.
ReplyDeleteMungkin Ayna ditolong penabraknya dibawa berobat ke rs nya krn dia juga dokter entah di rs mana...
Semoga Ayna tdk hilang ingatan, masih tahu nama, alamat, dll
Kalau sampai hilang ingatan dia akan tetap dipelihara/diasuh penabraknya.
Terserah ibu ajalah ... Kami sabar menunggu candake. Matur nuwun Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat shg Ayna 14 hadir tetap bikin penasaran.
ReplyDeleteMungkin Ayna ditolong penabraknya dibawa berobat ke rs nya krn dia juga dokter entah di rs mana...
Semoga Ayna tdk hilang ingatan, masih tahu nama, alamat, dll
Kalau sampai hilang ingatan dia akan tetap dipelihara/diasuh penabraknya.
Terserah ibu ajalah ... Kami sabar menunggu candake. Matur nuwun Berkah Dalem.
Trmksh mb Tien Ayna 14 sdh hadir...
ReplyDeleteSalam sehat dr blora...🙏
Selamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗
DeleteHallooooo Guys.... gabung yukkk
👇
WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Pokoknya aseeeeek dech....
Di tunggu yaa jangan pake lama
Okeeeeeey.....
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Matur nuwun mb Tienp
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 14 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan bahagia selalu
Salam hangat dari Bekasi
Semoga Ayna ditolong orang2 yg baik hati dan Bintang jg Danang segera menemukan Ayna
Selamat malam ...
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang Ayna 14. Terimakasih Bu Tien. Salam seroja dari Magelang.
ReplyDeleteSmg Ayna tdk parah lukanya dan sdh diselamatkan penabraknya...dan smg tdk menambah pesaing baru... Kita tunggu bsk siapa yg menyelamatkan Ayna... Slm seroja utk mb Tienbdan kita semua.. Aamiin YRA...
ReplyDeleteMakasih bu tien...saläm sehat selalu
ReplyDeleteTerima kasih bu Tien..semoga Ayna tidak parah dan Bintang serta Danang segera menemuksn Ayna. Aamiin. Salam.sehat dansemangat berkarya buat bu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah ...semoga Ayna dalam kondisi selamat kita tunggu saja Bu Tien besok lagi ya..he..he.
ReplyDeleteSalam sehat selalu buat Bu Tien dan keluarga
Kok bikin deg degan ya,kemana Ayna. Di rumah sakitkah, diculik orangkah, wah bingung... Nunggu lanjutan ceritanya saja dari Bu Tien, semoga Ayna tdk apa2. Maturnuwun Bu Tien, semoga sehat wal afiat dan tetap semangat dlm berkarya. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteAlhamdulillah, smg Ayna selamat meskipun kecelakaan
ReplyDeleteWilujeng enjang mbak Tien, smg sll dlm lundungan dan rahmat Alloh swt. Aamiin
Salam hangat tuk saudaraku di WAG PCTK, maaf blm bisa nimbrung lagi
6.11
ReplyDeleteMe pagiiii..smua, sehat selalu yaa tuk bu Tien dan semua penggemar cerbung ini.
ReplyDeleteBaru mau tanya, kmana bu Supri.. Eeh da nongol.
Maksiih bu Tien..
Semoga Ayna tdk cacat dlm kecelakaan itu...
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Selamat Rabu pagi mbak Tien dan para pembaca blog ini yang budiman.
ReplyDeleteSenangnya..cerita mengalir dengan lancar.
Ayna..semoga tidak berbahaya kondisimu ya cah ayu.
Hm..aku kok pinginnya Ayna sama Bintang ya..entah kenapa hihi
Semoga Ayna baik2 saja ya. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu
ReplyDeleteAlhamdulillah ...... trimakasih bu tien sdh meluncurkan ayna 14 ..... semoga bu tien sehat2 selalu ...... kemana ayna dirawat ?
ReplyDeleteKita tunggu saja episode berikutnya
Salaaammm
Ayna diculik ayah tirinya. He5x.
ReplyDeleteTerima kasih mbak tien.Salam sehat2 dan sejahteram
Semoga ayna selamat dari maut.
ReplyDeleteSalam dari jogja.
Jangan2 waktu ayna kecelakaan ditolong bapak tirinya dan dibawa pulang kerumah tidak kerumah sakit kasihan ayna
ReplyDeleteSalam sehat dan semangat jeng tien
Mksih mba tien aynanya.. Smgayna jgn terlalu parah luka2 nya y.. Dansiapa yg bwnya y.. Smgcpt diketemukan.. Slmseroja dan semangat dri skbmi unk mba tien.. Muuaahh🥰🥰
ReplyDeleteMulai mengintip ah
ReplyDeleteTwrnyata.......
Belum ada
He he he
Malam malam ngintip msh blm ada, ayo bunda lanjutkan lagi...
ReplyDeleteWaduh, jangan2 Ayna jadi amnesia gegara kecelakaan, siapa yang bawanya yaa..
ReplyDelete🤔🤔🤔
Kita tunggu apa kata Bu Tien,
Salam sehat selalu ya Bu, terimakasih ceritanya.
makasih bunda. dtnggu klnjutaannya ya bund.
ReplyDeleteslm sehat dri sukoharjo
Udah bulak balik belum ada...
ReplyDeleteHehhe..hujan paling nggih..
ReplyDeleteAyna taksih ngiyup..
Ngintip ...
ReplyDeleteIkutan ngintip akhhh...salam hangat dari lampung ibu tien tercinta😘😘
ReplyDeleteAynaaa...dimanakah dikau..?
ReplyDeleteaku salah satu penggemar tien kumalasari... bahasa yg dipakai enak alur cerita ttg rakyat setaraf kita kita ini...makasih mbak tien terus berkarya
ReplyDelete