Monday, February 1, 2021

A Y N A 13

A Y N A    13

(Tien Kumalasari)

 

Selesai belanja Ayna memilih naik becak untuk mencari penjual lotis yang bissanya ada di sebelah selatan Pasar Pon.

"Mudah-mudahan masih ada, " gumam Ayna.

Ayna tak menyadari apapun. Ia senang menemukan penjual lotis dan memesan beberapa bungkus untuk ibu angkatnya. Lalu pulang dengan becak yang sama. Ia turun dengan perasaan gembira, melangkah dengan lincah seperti biasanya walau bawaannya lumayan berat, ketika ia menuju keteras rumah. Sementara becak yang ditumpangi seseorang itu melintas didepan rumah, penumpangnya menatap tajam kearah dimana Ayna menaiki tangga teras, kemudian berlalu.

“Ibuuu... “ Ayna berteriak ketika memasuki rumah, lalu Tanti keluar dari kamar.

“Kamu sudah pulang Ayna ?”

“Sudah ibu..”

“Dapat lotisnya.”

“Dapat dong bu..  untuk adik tercinta ini, Ayna akan mencari walau keujung dunia sekalipun,” canda Ayna sambil mengelus perut Tanti.

Tanti tertawa lalu mengelus kepala Ayna.

“Terimakasih, kakak cantik.”

“Saya tempatkan di wadah dulu supaya enak ibu memakannya,” kata Ayna sambil melangkah kebelakang.

Tanti duduk di sofa, menunggu, sambil geleng-geleng kepala.

“Tidak salah aku mengambil Ayna sebagai anakku. Dia bukan hanya cantik, tapi juga baik dan rajin. Syukur kepada Allah atas karunia ini,” gumam Tanti sambil menyandarkan tubuhnya ke sofa.

“Ini ibu, irisan buahnya sudah Ayna cuci dengan air garam, supaya bersih,” kata Ayna sambil meletakkan irisan buah itu lengkap dengan sambelnya.

“Hm, segar sekali baunya, bikin ngiler,” kata Tanti sambil mencomot sepotong bengkoang.”

“Ayna mau membuat minuman, lalu masak dan mandi.”

“Ayna, sebaiknya kamu istirahat dulu.”

“Sekalian bu, sebentar lagi bapak sudah pulang, harus ada minuman hangat tersedia, bukankah biasanya ibu melakukannya seperti itu?”

“Iya Ayn, tapi kan kamu pastinya lelah.”

“Tidak bu, Ayna akan menggantikan semua tugas ibu selama ibu belum bisa melakukannya. Ibu jangan khawatir, Ayna sudah biasa melakukan semua pekerjaan ini.”

“Ya ampun Ayna, kamu juga akan masak sore ini?”

“Tidak apa-apa bu, Ayna akan bikin gudeg. Besok pagi tinggal buat sambel gorengnya. Bukankah sayur gudeg lebih enak kalau diinapkan semalam?”

“Ya sudah, terserah kamu saja Ayna, lakukan apa yang kamu suka, asalkan kamu tidak kecapekan. Istirahatlah kalau kamu merasa lelah, aku tidak ingin kamu sakit.”

“Tidak ibu,  pokoknya nikmati saja lotisnya sambil menunggu bapak pulang,” kata Ayna sambil berlalu.

Tanti hanya bisa geleng-geleng kepala.

“Semoga aku segera bisa melakukan banyak hal sehingga kamu tidak terlalu capek Ayna,” gumamnya lagi.

***

“Saya sudah bisa menemukan dimana Ayna tinggal pak,” kata Sumar tetangga Sarjono.

“Benarkah ?” tanya Sarjono senang.

“Benar, ini alamatnya, sudah saya tulis pak,” kata Sumar sambil mengulurkan selembar kertas.

“Rupanya Ayna tinggal di rumah sebuah keluarga kaya. Rumahnya bagus sekali pak,” sambung Sumar.

“Benarkah? Ya sudah ini uang pengganti ongkos becak kamu.”

“Terimakasih banyak pak.”

“Susah sekali mengajak dia pulang.”

“Apakah bapak mau mengambilnya sebagai isteri?”

“Ah, kamu..”

“Ya tidak apa-apa pak, sah-sah saja karena Ayna kan hanya anak tiri, apalagi sudah tahu bagaimana hatinya, cara melayaninya, saya do’akan semoga berhasil ya pak.”

“Sudah.. sudah.. kamu jangan banyak bicara, nanti kalau aku butuh bantuan kamu, aku panggil kamu lagi ya.”

“Iya pak, siap..” kata Sumar sambil ngeloyor pergi setelah mencium uang ratusan ribu yang diberikan Sarjono.

Sarjono masuk kerumah, lalu mengamati tulisan Sumar yang berisi alamat dimana sekarang Ayna tinggal.  Sesungguhnya Sarjono tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia merasa kesepian. Rumah yang biasanya ramai oleh celoteh Ayna kini senyap bagai kuburan. Ia hanya butuh teman, ia ingin Ayna pulang, tapi tampaknya Ayna ketakutan. Sarjono merasa bersalah telah terbakar oleh nafsu yang tidak semestinya. Kalau dia ingin memperisterinya, harusnya ia melakukannya dengan lemah lembut,  tidak langsung seruduk seperti yang pernah dia lakukan. Duuh, semuanya sudah terjadi, bisakah dia memperbaikinya?

“Aku harus menemui dia lagi, dan berusaha mengajaknya pulang. Kalau kemarin-kemarin belum berhasil, aku harus mencobanya lagi, masa tidak runtuh belas kasihannya melihat aku menghiba-hiba, bukankah puluhan tahun aku menjaganya dan menyayanginya?” gumam Sarjono.

Sampai larut malam ia memikirkannya, lalu memejamkan matanya dan berusaha tidur, siapa tahu ia akan bermimpi ketemu Ayna.

***

“Ibu, sarapan sudah siap..” seru Ayna yang sudah siap dengan pakaian kerjanya.

“Sudah selesai masaknya?”

“Sudah dari tadi bu, kan tinggal masak sambal goreng sama menggoreng telur dan kerupuk?”

“Ya ampun Ayna, aku sendiri belum tentu bisa masak selengkap itu. Pasti bapak suka. Biar bapak dulu yang makan, perutku masih mual. Barangkali aku harus makan jeruk dulu, masih adakah?”

“Masih ada bu, biar saya ambilkan,” kata Ayna sambil berlalu dan mengambil sebuah jeruk lalu diberikannya kepada ibu angkatnya.

“Terimakasih Ayna. Kalau begitu kamu saja menemani bapak sarapan, aku akan makan nanti kalau mualnya sudah hilang.”

“Ayna mau langsung berangkat kerja bu.”

“Kamu tidak sarapan dulu?”

“Saya sudah membawa bekal bu, sebagian untuk sarapan, sebagian lagi untuk makan siang nanti.”

“Baiklah Ayna, jangan sampai karena sibuk lalu kamu melupakan kebutuhan kamu sendiri.”

“Tidak, ibu jangan khawatir.”

“Mau berangkat sekarang?”

“Iya ibu, Ayna pamit dulu, bapak masih dikamar, nanti pamitkan pada bapak,” kata Ayna sambil mencium tangan Tanti, kemudian berlalu.

Tanti tersenyum, sambil mengupas jeruk yang diberikan Ayna.

“Ayna sudah berangkat?” tanya Danang.

“Sudah mas, baru saja,  kalau mas mau sarapan, semua sudah siap.”

“Ayo sarapan kalau begitu.”

“Mas sendiri saja, aku masih mual. Nanti kalau sudah baikan baru aku makan.”

“Temani aku dong, masa aku makan sendiri.”

“Iya, aku makan jeruknya ini dulu, biasanya lalu lebih enakan.”

“Baiklah, aku tunggu di ruang makan.”

Tanti menghabiskan jeruknya, lalu masuk kekamar. Diambilnya botol minyak kayu putih, lalu menuju keruang makan. Ia menunggui suaminya sarapan sambil mencium aroma minyak kayu putih yang menurutnya membuatnya lebih segar.

“Masakan Ayna selalu enak ya Tan?”

“Iya, kan aku sudah bilang dia itu anak yang hebat, anak perempuanku,” kata Tanti sambil tersenyum.

“Tapi jangan biarkan dia melakukan semuanya, nanti dia capek.”

“Aku sudah berkali-kali  mengingatkan mas, dia tuh begitu.. Jadi aku biarkan saja dia melakukan apa yang dia suka.”

“Yah, mau bagaimana lagi?”

“Mas, nanti kalau pulang aku dibelikan jeruk lagi ya, tinggal satu, kemarin lupa pesan sama Ayna.”

“Iya, gampang.”

***

Siang itu Tanti duduk diruang tengah sambil menikmati acara televisi. Tapi sesungguhnya ia tidak menikmatinya. Ia menatap ke arah layar sambil mencium aroma minyak kayu putih yang selalu digenggamnya. Hari sudah agak siang, tapi belum sa’atnya suaminya pulang. Ia ingin berbaring saja dikamar, ketika tiba-tiba didengarnya bel tamu berdering.

Tanti bangkit, lalu melangkah kedepan.

“Tantii...” sebuah panggilan mengejutkannya.

Tanti membuka pintu, berseri wajahnya melihat Palupi bersama Bulan berdiri didepan pintu. Mereka berpelukan lama sekali.

“Kangen mbak, lama tidak ketemu, aku juga kangen sama Bulan, kamu semakin cantik saja.”

“Terimakasih tante.”

“Aku dan mas Handoko bahagia sekali mendengar kamu hamil. Ini karunia yang tak terhingga, Tanti.”

“Iya mbak, tadinya aku juga nggak percaya.”

“Tante, aku tadi buat ronde buat tante. Eh, wedang ronde.” Kata Bulan.

“Benarkah? Aku suka itu. Buat sendiri ? Benarkah ?”

“Iya tante, ibu yang buat, aku ngebantuin. Ayo tante icipin dong.”

“Bulan, kamu ke belakang mengambil tempat, atau mangkuk yang besar, lalu mangkuk kecil, sama sendok, biar tantemu tidak susah menyantapnya.”

“Iya baiklah,” kata Bulan sambil beranjak kebelakang.

“mBak .. kok bisa membawa wedang ronde, idenya siapa?”

“Bulan bilang, kata Bintang kamu ngidam wedang ronde, lalu aku buatkan sama Bulan, Bulan senang sekali tadi, lucu ketika bola-bola ronde setelah dimasukkan ke air mendidih lalu muncul keatas.”

“Lain kali aku diajarin juga ya mbak.”

“Silahkan... wedang ronde sudah siap...” kata Bulan sambil membawa nampan berisi wedang rondenya.

“Hm.. baunya.. sedap. Kok mangkuknya cuma satu, mana buat ibu sama kamu, Bulan?”

“Ibu sama Bulan sudah kenyang, sebelum berangkat sudah habis masing-masing dua mangkuk.”

“Oh ya? Asyik bener bisa masak berdua.  Baiklah, hm.. enaknya.. lebih enak dari kalau kita beli diluar lho mbak.”

“Mana Ayna?” tanya Bulan.

“Ayna kan bekerja. Tapi dia tuh rajinnya bukan main. Sebelum berangkat sudah masak buat sarapan dan makan siang. Sudah bersih-bersih. Pokoknya semua pekerjaan aku dikerjakan oleh dia.”

“Anak baik, beruntung kamu memungut anak begitu baik dan cantik.”

“Sebetulnya nggak sampai hati melihatnya mbak, tapi aku tuh kalau mencium bau masakan langsung mual, Lalu badan rasanya lemas..”

“Iya lah, itu lumrah buat orang ngidam Tan, yang penting kamu harus sehat, banyak makan sayur dan buah.”

“Iya mbak.”

“Kami tidak akan lama, karena mas Handoko sebentar lagi pulang.”

“Aduh, kirain mau makan siang disini bareng-bareng. Masakan Ayna enak lho mbak.”

“Nanti mas Handoko bagaimana?”

Panggil saja kemari, jadi nanti bisa ketemu mas Danang juga.”

"Wah, iya.. pasti rame. Coba telpon bapak deh Bulan, biar makan siangnya disini saja.”

“Baik, bu.”

“Kapan nih, mantu mbak? Bulan sudah punya pacar belum ?”

“Nggak tahu tuh. Lha Bintang saja masih susah Tan, nggak tahu juga mau cari gadis yang bagaimana.”

“Oh, Bintang sama Nanda itu kan lagi bersaing mbak.”

“Ooh.. Ayna ya?” kata Bulan yang sudah selesai menelpon bapaknya.

“Iya..”

“Rame deh kalau lagi datang kesini bareng-bareng.”

“Mana kelihatannya yang dipilih Ayna?”

“Nggak tahu mbak, Ayna itu kan terkadang masih seperti anak kecil, jadi menurut aku sikapnya juga biasa-biasa saja sama mereka berdua.”

“Ya nggak apa-apa Tan, kalau sudah jodohnya nanti pasti akan kelihatan mana yang dipilih Ayna.”

***

“Hallo ibu...” Bintang menelpon ibunya.

“Ya Bintang?”

“Kok dirumah nggak ada orang? Memangnya pada kemana ?”

“Kami ada dirumah tante kamu, sudah sejak siang. Tadi bapak makan siang disini juga, tapi sekarang sudah kembali ke kantor.”

“Dirumah tante Danang?”

“Iya.. Bulan juga ada disini.”

“Ayna ada?”

“Hahaa.. ini jam berapa Bintang? Kata tante kamu dia jam tiga baru pulang dari bekerja,” kata Palupi sambil tertawa.

“Tapi mestinya Ayna langsung pergi belanja lho mbak,” sambung Tanti.

“Oh, iya.. kata tante kamu, Ayna dari tempat kerja langsung pergi belanja.”

“Nggak apa-apa, biar nanti Bintang antar dia,” kata Bintang yang langsung menutup ponselnya.

“Jam tiga kurang sedikit, aku bisa langsung ke tokonya sekarang,” gumam Bintang dengan bersemangat ketika meninggalkan rumahnya yang kosong.

Bintang memacu mobilnya. Siang ini dia senang, karena pasti tak akan bersaing dengan Nanda.

“Aku akan menjemputnya, lalu mengantarnya berbelanja, ahaa.. seperti tuan dan nyonya bukan?” gumam Bintang gembira.

***

Jam tiga tepat Ayna sudah menutup tokonya. Ya menyerahkan semua uang dan laporan kepada pak Yoga.

“Baiklah Ayna, hati-hati dijalan.”

“Terimakasih bapak, selamat sore.”

“Selamat sore Ayna.”

Ayna keluar dari toko dan menunggu angkot yang akan membawanya pergi belanja. Sekarang Ayna punya kesibukan baru. Sepulang kerja, belanja sayur yang akan dimasaknya nanti atau besok paginya. Nanti ia akan belanja untuk dua atau tiga hari sekali, supaya ketika pulang ia bisa langsung kerumah.

Ia hampir melambaikan tangannya kearah angkot yang mau lewat ketika terdengar teriakan dari arah toko.

“Ayna...!”

Ayna menoleh, dan melihat pak Yoga melambaikan tangannya. Dengan setengah berlari Ayna menuju kearah toko, dan kembali masuk

“Ya bapak.”

“Kamu melupakan sesuatu.”

“Apa ya?” tanya Ayna bingung.

“Amplop gaji kamu tertinggal dimeja tuh.”

“Oh, iya bapak, terimakasih banyak.”

Ayna menghampiri meja kerjanya dan mengambil amplop itu lalu dimasukkannya kedalam tas nya.

“Kamu seperti tergesa-gesa tadi, jadinya ketinggalan.”

“Iya bapak, terimakasih,” kata Ayna yang lalu bergegas keluar.

Ia berjalan kearah pinggir jalan, dan ia terkejut ketika melihat mobil melintas.

“Bukankah itu mobil mas Bintang? Kok tidak berhenti disini ya, aah.. mungkin karena mengira aku sudah pulang.”

Itu benar, ketika Bintang berhenti ditoko, dilihatnya toko sudah tertutup. Dilihatnya jam tangannya.

“Aduh, sudah hampir setengah empat. Pasti karena macet sebelum perempatan itu tadi,” pikir Bintang. Lalu ia kembali menjalankan mobilnya. Jalanan agak macet, sa’atnya bubaran kantor. Ia harus menjalankannya pelan.

“Tapi kemana ya Ayna?” gumamnya.

Ia meraih ponselnya tapi belum sempat memutar nomornya karena jalanan benar-benar macet.

Ayna juga tak mempermasalahkan berlalunya mobil Bintang.. Mungkin Bintang hanya kebetulan lewat, bukan untuk menjemputnya.

Lalu ia kembali mencegat angkot dipinggir jalan.

Tapi tiba-tiba Ayna terkejut, melihat sepeda motor Sarjono menuju kearahnya. Tanpa berfikir panjang Ayna menyeberang jalan untuk menghindarinya. Tak disangkanya sebuah mobil sudah sangat dekat dengan dirinya. Terdengar rem berderit kencang, tapi sebuah jeritan merobek hiruk pikuk jalanan rame disore itu.

***

Besok lagi ya.

 

 

76 comments:

  1. Replies
    1. Alhamdulillah dapat kesempatan lagi menyapa Bu Tien & sahabat lebih cepat.

      Delete
    2. Terima kasih mbak Tien ... AYNA 13 sudah terbit.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    3. Alhamdulillah terimakasih mbak Tien...salam sehat dr Situbondo

      Delete
    4. This comment has been removed by the author.

      Delete
    5. Selamat Kakek Habi,juara 1

      Mtnuwun mbk Tien
      Mgi2 tansah pinaringan sehat wal afiat

      Delete
    6. Alhamdulillah maturnuwun mbak Tien...mesakke Ayna ketabrak mobil gara2 menghindari Sarjono 😭

      Delete
    7. Matur nuwun mbak Tien
      Ayna 13 sudah ada, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, salam dari Cibubur

      Delete
    8. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

      Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......

      Delete
  2. Alhamdulillah Ayna sdh tayang
    Trimakasih b.Tien,salam dari Bojonegoro

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Sama sebenarnya jeng Wiwik jika lihat jam dan menitnya. Pukul 21:52 menit hanya beda detik, kok. Alhamdulillah

      Delete
  4. Alhamdulillah yg ditunggu sudah hadir....salam Seroja Bu Tien

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah sudah tayang Ayna 13. Semoga bu tien selalu sehat

    ReplyDelete
  6. Waaah sdh ketinggalan lagi ...kalah cepet sm pak Joko...selamat mlm mbak Tien yg ditunggu2 sdh hadir ...trims mbak Tien smg sht sll .

    ReplyDelete
  7. Sugeng dalu mbak Tien.... Mugi tansah pinaringan sehat... Salam sayang saking Surabaya ❤️🤗😍🥰

    ReplyDelete
  8. 12... salam hangat juga bu Tien... kangen kemarin gak ada...

    ReplyDelete
  9. Aduh siapa lg yg mencelakai Ayna? Atau p Sarjono kah yg msh penasaran berharap anak gadisnya kembali?

    ReplyDelete
  10. alhamdulillah stlh ngintip bolak valik akhirnya dtg juga

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah bisa baca lebih awal. Terima kasih buTien..semoga Ayna selamat.. bu Tien sehat dan semangat berkarya

    ReplyDelete
  12. wadooh jangan2 pak Sarjono ketubruk mobil tuh...

    ReplyDelete
  13. Matur nuwun bunda Tien
    Salam sehat dari Batang

    ReplyDelete
  14. Ayna 13 ..aduh Pak Sarjono bkn sadar... Masih pingin memperistri Ayna...sadar pak...

    ReplyDelete
  15. Matur nuwun ayna13nya mbak Tien ...
    Ayna tokoh sentral, harus mau jadi korban kecelakaan atau kejadian apapun
    karena HRnya paling tinggi...he he.
    Biar pembaca berdebar debar...
    Salam sehat mbak Tien ....dari sragentina...aduhai.

    ReplyDelete
  16. Sarjono kog bisa2nya kepikiran mau memperistri ayna. Waaah...enak'e di apain nih Sarjono. Di antemi rame2 aja biar babakbundas.

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah... Moga2 Ayna selamat tidak terjadi apa2 saat menyeberang jalan... Salam sehat selalu buat Bu Tien.

    ReplyDelete
  18. Terimakasih Bu Tien utk cerbung ke 13
    Ditunggu cerbung selanjutnya.
    Salam sehat utk ibu Tien

    ReplyDelete
  19. Waduh jangan2 sarjono kesempatan pura2 nolong ayna spy bisa mbawa pulang.🤔😠

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaaa😭😭😭trus ayna lupa ingatan,trus......😭😭😭😭waduh waduh....
      Ibu tien syang...tolongin ayna ya ibu...
      Salam hangat dari lampung ibu...

      Delete
    2. Iyaaaa😭😭😭trus ayna lupa ingatan,trus......😭😭😭😭waduh waduh....
      Ibu tien syang...tolongin ayna ya ibu...
      Salam hangat dari lampung ibu...

      Delete
  20. Alhamdulillah, matursuwun mbak Tien
    Salam sehat dan tetep semangat

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah Bunda Makasih AYNA 13 dah tayang.
    Salam sehat dan tetap semangat, dan met istirahat.

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah sudah tayang episode 13
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya

    ReplyDelete
  23. Matur nuwun... Mbak tirn.... Sehat selalu...

    ReplyDelete
  24. Tadi malam ketiduran lagi nungguin Ayna 13.
    Salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  25. Lembar koreksi :

    1. “Iya pak, siap..” kata Sumar sambil ngeloyor pergi setelah mencium uang ratusan yang diberikan Sarjono.
    # “Iya pak, siap..” kata Sumar sambil ngeloyor pergi setelah mencium uang ratusan ribu rupiah, yang diterima dari Sarjono.#

    2. Kalau dia ingin memperisterinhya, harusnya ia melakukannya dengan lemah lembut,...
    # Kalau dia ingin memperisterikannya, harusnya ia melakukannya dengan lemah lembut....#

    3. “Kami ada dirumah tante kamu, sudah sejak siang. Tapi bapak makan siang disini juga, tapi sekarang sudah kembali ke kantor.”
    # “Kami ada dirumah tante kamu, sudah sejak siang. Tadi bapak makan siang disini juga, tapi sekarang sudah kembali ke kantor.”#

    Tapi tiba-tiba Ayna terkejut, melihat sepeda motor Sarjono menuju kearahnya. Tanpa berfikir panjang Ayna menyeberang jalan untuk menghindarinya. Tak disangkanya sebuah mobil sudah sangat dekat dengan dirinya. Terdengar rem berderit kencang, tapi sebuah jeritan merobek hiruk pikuk jalanan rame disore itu.

    Waduh Ayna ......... ketabrak mobil ?
    Kasihan dia gara-gara rasa takutnya tidak memperhatiak lagi ada mobil yang mau lewat.

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillah Ayna 13 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  27. Alhamdulillah Ayna 13 sudah hadir,matur suwun Bu Tien

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah, maturnuwun mbak Tien, hadir sebelum jam 23.00
    "Salam Seroja" untuk kita semua

    ReplyDelete
  29. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat, produktip shg Ayna 13 hadir dg tetap bikin ketagihan penggemar..

    Moga2 Ayna tdk parah, kejadiannya bisa membuat hubungan anak - bpk tiri baik.
    Hub Ayna pasien dg dr Bintang lebih akrap, muncul rasa cinta dari Ayna

    Terserah ibu Tien ajalah..
    Setia menunggu. Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  30. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat, produktip shg Ayna 13 hadir dg tetap bikin ketagihan penggemar..

    Moga2 Ayna tdk parah, kejadiannya bisa membuat hubungan anak - bpk tiri baik.
    Hub Ayna pasien dg dr Bintang lebih akrap, muncul rasa cinta dari Ayna

    Terserah ibu Tien ajalah..
    Setia menunggu. Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  31. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat, produktip shg Ayna 13 hadir dg tetap bikin ketagihan penggemar..

    Moga2 Ayna tdk parah, kejadiannya bisa membuat hubungan anak - bpk tiri baik.
    Hub Ayna pasien dg dr Bintang lebih akrap, muncul rasa cinta dari Ayna

    Terserah ibu Tien ajalah..
    Setia menunggu. Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  32. Mudah2an Ayna Ndak apa2 ya. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah..
    Mtur nuwun Bun..
    Mugi2 tansah wilujeng...

    ReplyDelete
  34. Matur suwun bunda Ayna 13 sdh tayang, semoga Ayna baik2 saja...
    Salam sehat ulales bunda dari bumi Arema Malang

    ReplyDelete
  35. matur nuwun ibu Tien,
    Mugi - mugi tansah pinaringan sehat.

    ReplyDelete
  36. Trimakasih mbak Tien...
    Ayna 13..

    Salam sehat selalu..

    ReplyDelete
  37. Matur nuwun Ayna 13.sdh tayang semoga lancar selalu lanjutannya bu Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaduh mosok naminipun tasih UNKNOWN....
      Monggo dipun edit profilipun dengan cara :
      Ketuk UNKNOWN,,,.
      Lalu ketuk EDIT PROFIL,
      Dan isi biodatamu,,,
      Lalu SIMPAN,,
      Mudah khan

      Biar ibu Tien g bingung mbalesnya
      Matur nuwun

      Delete
  38. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

    Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
    0821 1667 7789 (admin)
    #silaturahim
    #cerbung/novel_populer
    #jumpa_fans

    Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......

    ReplyDelete
  39. Waduh! Semoga saja bukan Ayna yg kecelakaan. Pak Sarjono mbok ya-oooo sadar diri, Paaak... Eliiing...

    TERIMA KASIH Bunda Tien atas episode ini. Semoga Bunda Tien senantiasa sehat wal'afiat dan bahagia lahir batin. Ditunggu episode berikutnya, ya, Bundaaa....♥️������

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah AYNA 13 sudah tayang.
    Matur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
    Salam SEROJA dari Tangerang.
    Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
    Salam sehat dari Tangerang.

    Semoga Ayna gak keserempet mobil, dan itu mobil Bintang. Hmmm... Asyik deh..

    ReplyDelete
  41. Aduh, semoga Ayna tidak luka berat. Terimakasih bu Tien, semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  42. Maturnuwun ibu Tien...,,salam sehat penuh semangat
    Sll menunggu kelanjutan critanya, bersama penggemar semua

    ReplyDelete
  43. Alhamdulillah...
    Matur nuwun Bu Tien....
    Mugi2 tansah wilujeng
    Salam seroja saking Cilacap

    ReplyDelete
  44. Wuaduh......
    Besok lagi ya....
    Lg seru2nya je....
    Gpp...
    Siap menunggu.....

    ReplyDelete
  45. Waduh..siapa nich yg tertabrak mobil?.,
    jngan AYNA dong...😭

    Twrima kasih bhnda Tien,salam sehat selalu dari kota Malang.

    ReplyDelete
  46. Makasih bu tïen salam sehat dari jogja

    ReplyDelete
  47. Mudah"an Ayna tdk begitu parah krn ketabrak mobil.....

    Gara" mengindari motor sardjono si tua itu ...jadinya Ayna celaka deh...kasian Ayna...😭😭

    ReplyDelete
  48. Salam sehat dr blora....

    Susun mb Tien...🙏

    ReplyDelete
  49. Semoga Ayna tdk tdk mengalami luka yg serius ..... !
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  50. Seneng baca koment komentnya..

    Ditunggu kelanjutannya bu..
    Sehat selalu yaa..

    ReplyDelete
  51. Alhamdulillah ..... semoga bu tien beserta seluruh penggemar cerbungnya sehat2 dan selalu dlm lindungan Allah SWT

    ReplyDelete
  52. Slmt pgii mba Tien.. Mkshcerbung Aynanya yg sll ditgu2.. Salamseroja dan hangat dri farida sukabumi unk mbs tien sekeluarga.. Muuaacchh🥰🥰🙏🙏

    ReplyDelete
  53. Hallooo penggemar cercung mba Tien Komalasari srmuanys.. Apakhbr.. Smgsht sll y.. 🥰🥰

    ReplyDelete
  54. Waduh, ketabrakkah oleh mobil siapa. Semoga Bintang melihat Ayna. Sabar kita tunggu lanjutan ceritanya. Maturnuwun Bu Tien, semoga sehat selalu. Aamiin...

    ReplyDelete
  55. Ayna... hati2 dong sayang... Smoga Ayna gak kenapa2... baik2 saja. Dan Sarjono.. kenapa kamu mengganggu Ayna terus. Carilah istri lain spy tidak kesepian. Jangan ganggu Ayna terus. Ayna punya masa depan sendiri.
    Terima kasih Mbak Tien.. Ayna 13 sudah menghibur kami. Smoga Mbak Tien selalu sehat dan bahagia bersama kelg. tercinta. Salam seroja dari Semarang.

    ReplyDelete
  56. Terima kasih mbak tien, mbak membuat pembaca khawatir ttg nasib tokoh cantik.
    Rupanya tokoh antagonist nya adalah sarjono, bandot tua. He5x.
    Salam sehat² selalu.

    ReplyDelete
  57. Bu Tin selamatkan Ayna dr kejaran pak Sarjono, buat pak Sarjono kapok

    ReplyDelete
  58. Kepingin banting Sardjono..masih mikir hapeku cuma satu"nya..🤭.. matur nuwun mbak Tien..yg selalu menampilkan tokoh" bikin gemess..salam sehat bahagia selalu.🙏🙏.

    ReplyDelete
  59. Ngintip...belum hadir
    Semoga sehat selalu Bunda Tien..

    Dari Surabaya setia menanti

    ReplyDelete

ADA MAKNA 38

  ADA MAKNA  38 (Tien Kumalasari}   Wahyu kembali mendekati Reihan sambil melotot, sementara Reihan hanya tersenyum simpul. “Kamu bilang apa...