SANG PUTRI 39
(Tien Kumalasari)
Saling berpandangan tanpa mengucapkan kata-kata, itulah yang terjadi. Tanti sudah selesai meletakkan barang yang dibawa keluarganya Danang, lalu menatap mereka dengan heran.
“Mengapa tidak masuk kerumah ?”
“Ya Tuhan... ya Tuhan...” itu celetuk Handoko yang pertama kali bisa membuka suara.
“Yu Suprih?” lalu Palupi juga berteriak.
“Jadi Tanti itu anak kamu?” itu suara hampir bersamaan yang dikeluarkan dari mulut-mulut para tamunya Suprih.
“Ya Allah sesembahanku...” bu Suprih mengucap lirih sambil berlinang air mata.
“Ada apa ini?” celeuk Tanti.
“Silahkan masuk.. silahkan masuk.. akhirnya Suprih berucap dengan suara bergetar.
Keluarga bu Ismoyo masuk dan duduk di kursi yang sudah ditata.
“Ini sebuah mujizat, saya kedatangan tamu yang luar biasa,” kata Suprih dengan isaknya.
“nDuk, Tanti.. selama ini ibu bekerja dirumah keluarga pak Handoko..”
Tanti melongo. Ia terduduk lemas di kursi yang lain. Harapan bisa menjadi isteri Danang kabur dalam angan. Mana mungkin mereka mau berbesan dengan pembantunya?
Tapi Tanti tidak bersedih, ia sadar siapa dirinya, dan pembantu para tamunya adalah wanita yang dijunjung diatas ubun-ubunnya. Ia bangga atas ibunya. Kalau mereka kecewa, silahkan saja. Ada kecewa, tapi Tanti berjanji tak akan sakit hati.
“Kedatangan kami ini, adalah karena tangisan adik saya, Danang, yang sangat mencintai Tanti, dan berharap diijinkan agar bisa hidup mendampinginya,” kata Handoko setelah mereka berdiam beberapa sa’at karena keterkejutannya. Handoko merasa, bahwa Danang tak akan menolaknya, demikian juga ibunya, karena sejak awal Tanti sudah mengatakan bahwa ibunya adalah pembantu dan mereka bisa menerimanya. Bahwa kemudian ternyata pembantu itu adalah pembantu dirinya, apa yang salah? Itulah sebabnya dia bisa mengatakannya dengan lancar.
Handoko menatap Danang, lalu Danang membalasnya dengan senyuman. Dilihatnya bu Ismoyo juga mengangguk mengiyakan. Tak ada gurat kecewa di wajah-wajah tamu Suprih pagi itu.
Suprih kembali mengusap pipinya yang basah oleh air mata.
“Bagaimana mungkin, mas Danang mau memperisterikan anaknya yu Suprih?” kata Suprih masih diiringi isak.
“Prih, kami sudah datang dan Handoko sudah mengatakan maksud kedatangan kami, mengapa kamu tidak percaya?” kata bu Ismoyo.
Danang menatap Tanti yang menundukkan kepala.
“Apakah itu benar?” tanya bu Suprih sambil menatap Danang.
“Bu Suprih,” kata Danang yang mengubah panggilannya menjadi ‘bu’ setelah sebelumnya memanggil ‘yu’.
“Saya sangat mencintai Tanti, apapun dan siapapun dia, tak akan mengubah keinginan saya,” lanjut Danang bersungguh-sungguh.
Bu Ismoyo dan yang lainnya mengangguk-angguk, membuat air mata Suprih semakin deras mengalir.
Tanti mendekat dan merangkul ibunya.
“Tanti, bagaimana kamu? Bersediakah kamu bersanding dengan mas Danang yang begitu tinggi kedudukannya? Jauh bedanya dengan kita?” kata bu Suprih kepada Tanti.
Tanti masih memeluk ibunya.
“Tanti, bukankah kamu mencintai aku juga?” tanya Danang.
Tanti mengangkat wajahnya yang pucat. Kejadian ini benar-benar membuatnya terkejut, Tapi tatapan mata Danang kemudian membuatnya sejuk.
“Pikirkanlah lagi, jangan sampai mas menyesal,” katanya lirih.
“Aku sudah menentukan pilihanku, akan aku pegang selama hidupku,” janji Danang bersungguh-sungguh.
“Tanti. Pada intinya kami bisa menerima keadaan apapun yang ada pada diri kamu. Kamu harus meyakinkan diri kamu bahwa ini adalah hidup kamu,” kata Handoko.
“Aku senang pada keluarga ini. Sangat santun dan rendah hati. Aku berharap kalian akan berbahagia,” timpal bu Ismoyo.
“Saya tidak bisa mengucapkan apapun selain rasa terimakasih yang tak terhingga, karena menemukan orang-orang baik yang luhur budinya, tidak membedakan derajat dan kedudukan saya. Sekarang saya hanya menyerahkan semuanya pada Tanti, karena kebahagiaannya adalah dambaan saya,” kata Suprih yang sudah merasa lebih tenang.
Bu Ismoyo mengangguk angguk sambil tersenyum.
“nDuk, kamu lupa menyajikan minuman untuk tamu-tamu agung ini,” seru Suprih tiba-tiba.
Tanti tersipu, kemudian berdiri lalu beranjak kebelakang.
***
“Ini luar biasa yu, Tanti dilamar.. oleh adiknya mas Handoko, dimana yu Suprih bekerja disana?” kata Pri ketika Suprih menjenguk keponakannya yang kata Palupi baru saja mendapat kecelakaan.
“Ya itulah Pri, aku sampai terkaget-kaget. Demikian juga mereka. Tapi aku kemudian bersyukur, mereka tidak kecewa berbesan dengan aku. Cuma ya aku kemudian wanti-wanti berpesan sama Tanti, jangan sampai kemudian berbangga dengan keadaan ini. Dia harus tahu diri, Jangan terlalu berharap untuk hidup mewah biarpun kelak suaminya orang berharta.”
“Iya yu, yu Suprih benar. Tanti harus diingatkan agar tetap rendah hati.”
“Lalu bagaimana ceritanya, aku malah tidak mendengar bahwa anakmu terserempet mobil. Bu Handoko yang mengatakannya, setelah mereka mengatakan bahwa sangat kaget ketika tahu bahwa kamu itu adikku. Aku juga kaget bahwa yang dimaksud ‘ibu’ oleh Nanda itu adalah bu Handoko.”
“Iya yu, aku juga tidak tahu bahwa yu Suprih bekerja disana sebelum ini.”
“Lalu bagaimana ketika selama dirumah sakit nak Mirah selalu menengok Nanda?”
“Ya begitulah yu..”
“Begitu bagaimana?”
“Aku sedang menunggu jawabannya.”
“Kamu benar-benar suka kan sama dia?”
“Bahkan aku sudah mengatakan bahwa aku jatuh cinta sama dia.”
“Lalu...”
“Dia bilang akan memikirkannya. Ya sudah, aku harus menunggu.”
“Mungkin dia merasa berat meninggalkan mas Bintang.”
“Mungkin juga yu, entahlah, aku pasrah saja. Tapi Nanda itu sekarang ganti sering menanyakan mbak Mirah terus. Aku bingung menjawabnya.”
“Nanti aku akan main kerumah pak Handoko dan coba bicara lagi sama nak Mirah. Mungkin dia merasa rendah diri, karena dia juga pembantu seperti aku.”
“Tolong nanti yu Suprih bicara sama dia.”
“Iya le, pasti, aku juga kasihan sama Nanda.”
“Minggu depan itu Tanti wisuda. Tadi Tanti membelikan baju bagus untuk aku. Lha sebenarnya kan nggak perlu ya Pri, bajuku kan masih banyak yang belum aku pakai dan masih bagus-bagus. Tapi Tanti sendiri malah belum beli baju untuk dirinya sendiri. Katanya lain kali.”
“Kan itu hari istimewa buat yu Suprih, bahwa benih yang yu tanam sudah berbuah manis, jadi sudah sepantasnya Tanti ingin di sa’at wisuda nanti ibunya tampil istimewa.”
“Iya Pri, tidak terasa, aku sudah berhasil menjadikan Tanti seorang sarjana. Aku bangga sama dia.”
“Tapi Tanti juga bangga punya ibu seperti yu.”
“Aku kan hanya melakukan kewajibanku sih Pri.”
“Tanti kan juga punya kewajiban yu.”
“Ya sudah, nanti kapan-kapan mainlah kerumah, tampaknya mas Danang ingin segera menikahi Tanti, aku mana bisa memikirkan semuanya sendiri.”
“Nanti aku akan kerumah, apa yang yu Suprih perlukan aku akan bantu.”
“Sebenarnya bu Ismoyo, ibunya mas Danang itu sudah ngomong, kalau semuanya nanti keluarganya yang akan menanggung. Tapi masa sih aku harus diam menunggu.”
“Nanti apa yang yu Suprih butuhkan, aku akan membantu.”
“Terimakasih ya Pri. Tanti juga bilang kalau punya sedikit tabungan, tapi ya nantilah bicara juga sama dia. Jadi kalau kerumah sebaiknya sore atau Minggu ya Pri.”
“Ya yu, nanti aku akan mengatur waktunya.”
“Ya sudah, aku mau pulang dulu.”
“Kok buru-buru sih yu.”
“Aku tadi habis masak lalu memerlukan kemari, nanti keburu kamu makan diluar. Itu masakan mbakyumu, semoga anakmu suka.”
“Terimakasih sudah dibawakan makanan yu. Selama Nanda sakit, aku hanya suruhan beli makanan sama anak-anak yang jaga ditoko.”
“Ya, semoga segera dapat isteri kamu Pri, supaya hidupmu lebih teratur.”
“Do’akan ya yu.”
“Iya le, pasti. Mana tadi Nanda, aku mau pamitan.”
“Di toko yu, main sama pegawai-pegawaiku.”
“Sudah sembuh kan lukanya?”
“Sudah, sudah nggak diperban lagi dan sudah kering.”
“Syukurlah.”
***
“Widi, bapak ingin membelikan kamu kebaya untuk kamu wisuda besok, antar bapak ke toko ya.” Kata pak Tarman siang itu.
“Mengapa harus beli bapak, pakaian ibu masih banyak yang bagus, dan Widi sudah mencobanya. Pas lho ditubuh Widi.”
“Iya sih, kamu itu memang tinggi besarmu seperti ibumu almarhumah. Tapi apa kamu suka, memakai baju-baju ibumu yang pastinya sudah kuna?”
“Suka bapak. Yang kuna-kuna itu justru menarik. Widi sudah mencobanya, sekarang baru Widi cuci, nanti kalau sudah diseterika akan Widi pakai. Ada beberapa yang Widi suka, nanti bapak pilihkan mana yang paling bagus Widi pakai ya.”
“Baiklah kalau begitu.”
“Widi juga sudah menyiapkan jas yang akan bapak pakai besok.”
“Wah, mengapa tidak memakai baju bapak yang batik saja?”
“Terserah bapak, mau pakai jas atau batik, nanti Widi siapkan.”
“Bukankah nak Ryan juga akan ikut menghadiri wisuda kamu?”
“Iya bapak, katanya begitu.”
“Lalu nak Tanti kan juga akan wisuda bareng kamu?”
“Iya bapak.”
“Kemarin budemu menelpon, katanya belum lama ini melamar nak Tanti untuk Danang. Aku tidak percaya Danang bisa serius.”
“Iya , mas Danang itu jatuh cinta beneran kali ini pak, tidak suka main-main seperti sebelumnya.”
“Syukurlah. Aku juga senang Handoko sudah bisa memperbaiki rumah tangganya. Bapak berharap, kamu juga akan bahagia nantinya.”
“Aamiin. Do’akan dong pak.”
“Iyalah, bapak pasti mendo’akan kamu. Aku jadi teringat almarhum ibumu. Alangkah senangnya kalau ibumu bisa menghadiri wisuda kamu nduk,” kata pak Tarman sendu.
“Bapak, Widi juga ingin begitu, tapi ibu kan sudah tenang disana, Widi selalu mendo’akan kok.”
“Demikian juga bapak. “
“Selamat siang,” tiba-tiba seseorang muncul di pintu.
“Siang, itu nak Ryan datang, ya sudah.. temui sana, bapak mau istirahat dulu.”
“Bapak..” sapa Ryan yang kemudian mencium tangan pak Tarman.
“”Kok siang-siang datang kemari, nggak kerja?”
“Kerja bapak, ini mau keluar makan siang mengajak Widi.”
“O, ya sudah sana, bapak mau istirahat.”
“Bapak mau ikut bersama kami?”
“Aku sudah makan, baru saja. Widi yang belum, rupanya dia menunggu nak Ryan.”
Ryan tertawa.
“Iya bapak, sudah janjian tadi.”
“Ya sudah, hati-hati ya..”
***
Tapi setelah makan itu Ryan mengajak Widi memasuki sebuah toko.
“Mau beli apa?” tanya Widi.
“Beli baju buat kamu.”
“Baju buat apa?”
“Kamu kan mau wisuda, butuh kebaya sama kainnya dong.”
“Tidak usah mas, sudah ada.”
“Kamu sudah beli?”
“Aku akan memakai baju almarhumah ibuku saja. Banyak yang masih bagus.”
“Oh, tidak ingin beli yang baru?”
“Tidak usah mas, dengan memakai kain dan kebaya ibu, aku berharap ibu akan merasakannya, dan ikut menyaksikan wisuda aku.”
“Ya ampuun.. aku jadi terharu. Baiklah, beli baju buat aku saja.”
“Mas mau beli baju apa?”
“Aku mau pakai batik saja nanti pas wisuda kamu.”
“Oh, kok sama, bapak tadi bilang ingin memakai batik saja.”
“Bagus, kalau begitu sekalian beli buat bapak.”
“Nggak usah mas, bapak masih punya kok.”
“Nggak apa-apa, biar aku belikan, sekali-sekali boleh dong membuat senang calon mertua.”
“Ya sudah, terserah mas Ryan saja.”
“Setelah wisuda beli buat persiapan pengantin kita ya?”
“Ah, kan masih lama mas.”
“Lama bagaimana? Aku sudah janji, begitu kamu selesai diwisuda, kita nikah. Sudah nggak tahan nih.”
“Iih, nggak tahan apanya?”
“Nggak tahan lama-lama jadi perjaka.”
Lalu Ryan menarik Widi mengitari toko pakaian.
“Ayo, bantuin aku memilih baju dong.”
***
“Mas Danang apa nggak makan dirumah ya bu, biasanya makan sama calon isterinya yang cantik,” kata simbok ketika melayani makan bu Ismoyo.
“Kalau tidak makan dirumah barangkali makan diluar sama Tanti.”
“Simbok senang bu, mas Danang sebentar lagi sudah akan menikah.”
“Iya mbok, lega aku.. tadinya khawatir terus, habisnya Danang itu kan suka berbuat semaunya. Kadang pulang larut malam, kadang habis kerja langsung pergi entah kemana. Jengkel aku mbok.”
“Setelah menemukan yang cocok kan kemudian mas Danang tidak suka pergi-pergi lagi bu.”
“Iya mbok.”
“Kemain bilang tidak lama lagi ya bu, menikahnya?”
“Ini sedang mau bicara sama Handoko, kan minggu depan itu Tanti baru mau wisuda.”
“Simbok senang bu. Semoga dengan adanya putera mantu ibu tidak kesepian lagi.”
“Semoga mau tinggal disini bersama aku ya mbok.”
“Masa sih bu, nggak mau. Sudah ada rumah sebesar ini masa harus tinggal dirumah yang lain.”
“Lagian belum ada rumah yang lain mbok, nanti biar disini saja. Tapi kalau Tanti masih bekerja ya sama saja mbok, kalau siang aku cuma sama kamu.”
“O, memangnya mbak Tanti masih bekerja?”
“Nanti aku bilang sama Danang, sebaiknya Tanti nggak usah bekerja lagi setelah menikah. Kalau mau... namanya orang tua itu kan hanya menurut saja apa kata anak-anak. Entah nantinya mau bagaimana, pokoknya yang terbaik saja.”
“Iya benar bu, orang tua tinggal mendo’akan.”
***
“Mas, kali ini mas nggak usah nganter Tanti pulang ya,” kata Tanti sambil mengemasi barang-barangnya menjelang pulang kantor, sementara Danang sudah nyamperin diruangannya.
“Memangnya kenapa?”
“Aku mau mampir.”
“Mampir kemana?”
“Ada yang harus aku beli.”
“Ya nggak apa-apa, aku mau kok nganterin.”
“Jangan mas, nanti mas pulang kesorean.”
“Nggak apa-apa, masa sih mengantar calon isteri nggak boleh,” kata Danang sambil mengikuti Tanti yang sudah melangkah keluar ruangan.
“Itu kebutuhan Tanti sendiri.”
“Memangnya kalau kebutuhan kamu, lalu aku nggak boleh mengantar?”
“Iiih, mas sukanya memaksa deh.”
“Biarin, kamu itu memang harus dipaksa,” kata Danang yang kemudian memegang lengan Tanti untuk menariknya ketempat mobilnya diparkir.
“Aduuh, mas Danang nih.”
“Naik ke mobil, tuan puteri,” kata Danang sambil membuka pintu mobil, lalu dia sendiri kemudian naik dan duduk dibelakang kemudi.
“Mau kemana nih?” tanyanya sambil menjalankan mobilnya.
“Aku mau belanja.”
“Oh, okey.. mengantar belanja juga nggak apa-apa kok.”
Tanti tak bisa berbuat apa-apa karena Danang memaksa. Ia juga tak bisa melarang ketika Danang mengikutinya masuk kedalam sebuah toko pakaian.
“Mau beli baju?”
“Iya, buat wisuda besok. Baju ibu kan longgar buat aku, karena tubuh ibu gemuk.”
“Aah cuma beli baju saja kok nggak mau diantar.”
“Tapi janji ya, aku mau beli sendiri.”
“Tanti, kamu itu kan calon isteri aku, apa salahnya kalau aku beli buat kamu?”
“Jangan maksa deh, biar sedikit kan aku punya uang..”
Tapi Danang tak menjawab, ia mengikuti langkah Tanti yang sedang memilih-milih.
“Ini bagus Tan..”
“Nggak, terlalu mahal.. aku cari yang biasa saja.”
“Nggak apa-apa mahal, kan itu hari istimewa buat kamu? Ambil saja kalau kamu suka.”
Tapi Tanti terus melangkah dan memilih-milih.
Tiba-tiba Tanti terkejut ketika mendengar teriakan nyaring seorang wanita.
“Danaaang, aku kangen sama kamu,” dan seorang wanita cantik kemudian memeluk Danang.
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah SANG PUTRI episode 39 sudah tayang. Matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
ReplyDeleteSalam Sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Waduh gawat, pacaré Danang ujug² muncul... Piyé iki mbak Tien..
Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
ReplyDelete0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung_novel_populer
#jumpa_fans
Ayooooo edit profilmu dengan cara ketuk UNKNOWN,,,lalu ketuk EDIT PROFIL,,,isi biodataku,,,lalu SIMPAN,,, mudahkan.....
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie,
Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
Siapa yg manggil Danang....mantannya kali
DeleteLembar koreksi:
Delete1. “Ada apa ini?” celeuk Tanti.
# _“Ada apa ini?” celeuk Tanti.
2. “Silahkan masuk.. silahkan masuk.. akhirnya Suprih berucap dengan suara bergetar.
# “Silahkan masuk.. silahkan masuk.." akhirnya Suprih berucap dengan suara bergetar.
(kurang tanda petik tutup)
3. “Kemain bilang tidak lama lagi ya bu, menikahnya?”
# “Kemarin bilang tidak lama lagi ya bu, menikahnya?”
Danaaang, aku kangen sama kamu,” dan seorang wanita cantik kemudian memeluk Danang.
Waduh..... Gawat nich, tiba-2 datang mantan pacar Danang.....ada konflik lagi...semakin rame ceritanya
Matur nuwun Bu Tien.
Sugeng Dalu.
Mbak Tien... hallooow matur nuwun telah disapa 🤗😙😍
DeleteWhuaaaaah...Danang rek...... bisa brotoyudo nih klu ga pinter menyikapinya
Semoga mbak Tien sekeluarga senantiasa sehat wal afiat dan bahagia ...doaku selalu mbak👐
Salam sayang dr Surabaya😚😍
Alhamdulillah.......
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
.
Alhamdulillah, trimakasih Bu Tien.. Salam sehat bahagia dr Cahya di Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteTerima kasih Nanda Tien Kumalasari, Uti Dien selalu menunggu cerbung selanjutnya.
DeleteMatur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu dlm lindungan Allah SWT
ReplyDeleteAlhamdulillah...episode 39
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku...sp39..
ReplyDeleteAlhamdulillah SP 38 tayang gasik
ReplyDeleteMtnuwun mbk Tien...
Smg selalu sehat dan semangaaaat,Aamiin
Selamat Mas Rinto sukses jaga gawangnya...
Maaf SP 39
ReplyDeleteAlhamdulillah Sang Putri tayang gasik,matur suwun b.Tien
ReplyDeleteSalam seroja.
Selamat mlm smua ....wah bisa tdr nyenyak . Mb Tien sugeng dalu . Ini deg2 an jg ya ....mantan pacar Danang ujug ini istilah bpk Dudud muncul . Semoga Tanti ga pa2 ya.....
ReplyDeleteSP 39 gasik😀
ReplyDeleteAlhamdulillah SP 39 tayang lebih awal.
ReplyDeleteTrm kasih bu Tien... Salam sehat dan terus semangat kami selalu menunggu karya ibu
Terima kasih Bu Tien, tayang gasik.
ReplyDeleteMatur nuwun...SP39 sudah nongol....
ReplyDeleteMakin semangat membacanya.
Matur nuwun b Tien...
Nih...ada sedikit 'ganjalan'... Tampaknya mantan akan jadi godaan. Tabah ya Tanti , sekarang tidak mata krjg.
ReplyDeleteSP 39 tambah seru nih ceritanya, jadi TANDA TANYA BESAR. Terima kasih
ReplyDeleteMtrswn MB Tien...bahagia membaca cerbungnya,setiap episode menarik d nggemesin...hahahaaa
ReplyDeleteSalam sehat sll MB Tien
Dryulie Sleman Sendowo
Klik UNKNOWN,,,lalu ketuk EDIT PROFIL,,,isi biodata,,,lalu SIMPAN,,, mudahkan?
Deletewahh Danaaanggg...mantannya banyak
ReplyDeleteAlhamdulillah,sampun tayang SP39 matur nuwun injih mbakyu Tienkumalasari,makin semangat membacanya pinginnya happy ending mulu sich ttp sebelumnya udh buat penasaran menunggunya, hahaha tetep semangat dan sehat selalu ya, wassalam..
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien ... atas hadirnya SP 39.
ReplyDeleteSalam hormat kami dari Yogya.
Duuuaaaaarrrrr..., Lhaaa dalaaahh.... Sopo kuii yoooo...waduh Danaaanggg.....
ReplyDeleteMaturnuwun Bu Tien kuuuhhh... salam SEROJA dr Suroboyo
..Muuuaahhhj
🤭🤭 dhuar juga
DeleteMalam Bun, alhamdulillah penantian malam ini berakhir,karena SP39 tayang awal sekali.
ReplyDeleteSehat selalu dan tetap semangat dalam berkarya.Sampai besok malam lagi.
Thanks Bunda
Alhamndulillah...terimakasih mbak tien.
ReplyDeleteSehat dan bahagia selalu, Aamiin
Alhamdulillah sore2 sdh menikmati cerbungnya bu tien ...... siapakah yg memeluk danang ..... mesti ini mantannya, yg bisa membuat tanti cemburu, semoga cemburunya nggak kelewatan ..... kita tunggu saja episode selanjutnya
ReplyDeleteSemoga bu tien beserta keluarga dan sahabat penggemar cerbungnya bu tien semuanya sehat2 dan bahagia
Salam kompak dari mojokerto
Terima kasih munvul awal. Semoga Danang tdk kumat penyakit gonta ganti pacar..paling Tanti cenburu.. Do'a saya semoga bu Tien sehat selalu dan.produktif..aamiin
ReplyDeleteWah siapa lagi wanita cantik itu ya. Lanjut jeng tien jadi oenasaran
ReplyDeleteSalam sehat
🤭Jian Tobill Tobill...ada yg teriak...Danaang..!! Kok yg kaget aku ...🤣.. sampun Monggo mbak Tien..semakin penasaran menunggu happy ending bagi Sang Putri TANTI #seperti kisah nyata#👍
ReplyDeleteAlhamdulillah.
ReplyDeleteMatur nuwun Bu Tien, sampun paring sangu istirahat.
Jember tansah ngantu-antu babare lelakon Danang Tanti.
Matur suwun sudah muncul 39, saya tunggu berikutnya
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 39
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Kutunggu kelanjutannya ya bu Tien Cerbung nya
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNya kepada kita semuanya aamiin
Bu Salamah, saya ikut prihatin semoga suami cepat diangkat rasa sakitnya dan disembuhkan sesembuh-sembuhnya tanpa meninggalkan penyakit yang lain. Demikian ibu sekeluarga tetap sabar dan tawakal menjalani ISOLNAN 14 hari, rajin minum vitamin, telur, susu bearbrand, minum mandi selalu air hangat masker ditetesi minyak kayu putih. Semoga daya tahan tubuh ibu dan keluarga kuat....rajin Olga dan berjemur
DeleteTerima kasih Mbak Tien ep 39 sudah hadir... wah bikin deg2an aja... siapa ya wanita cantik yg memanggil Danang?
ReplyDeleteSemoga Mbak Tirn selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.
Trimaksh ibu tien syang...semoga slku sehat..😊
ReplyDeleteMas Rintooo..... nti klu balik ke Jawa ..... mampir Jakarta ya..... ambil hadiah sepeda Jokowinya di pak Muldoko
ReplyDeleteSelamat atas Juara pertama inceng2 nya 👏👏
Waduh cewek, siapa lagi tuh... Terima kasih, Bu Tien... Salam sehat dari Yogya. 😍
ReplyDeleteKlik UNKNOWN,,,lalu ketuk EDIT PROFIL,,,isi biodata,,,lalu SIMPAN,,, mudahkan?
DeleteDugaan saya salah lagi. Saya Kira episode 40 akan tamat, ternyata belum yah, krn muncul gadis cantik mantan danang. Makin ramai nih. Terima kasih mbak tien. Sehat² selalu.
ReplyDelete.
Alhamndulillah...terimakasih Bunda tien.
ReplyDeleteSehat dan bahagia selalu, Aamiin
Waduh ada gadis masa lalunya Danang.. tergodakah Danang? Ditunggu sj bsk bgmn mb Tien mengajak kita beradrenalin... Slm seroja utk mb Tien dan kita semua..slm
ReplyDeleteAlhamdulillah Bu Ismoyo dengan senang hati mau menerima Tanti sebagai calon Istri-nya Danang.
ReplyDeleteNah lho Danaaang, mantan playboy... Sopo ikuu...?? Hehehehe...
TERIMA KASIH Bunda Tien SP-nya, asik banget dan bikin penasaran.
Semoga Bunda Tien selalu diparingi sehat dan bahagia lahir & batin ya, Bundaaa.... ♥️������
Terimakasih mbak Tien .. semoga sdh punya kalender 2021 .. emang ada korelasi antara kalender dgbcerita .. heheee
ReplyDeleteApakah masa lalu Danang akan terulang kembali? Kasihan Tanti. Semoga hanya selingan tak berarti dari kehidupan yang berjalan. Salam sehat dan terima kasih mbak Tien
ReplyDeleteHallo jg mbak Tien..semoga sehat selalu..
ReplyDeleteTrimakasih SP39...
Ikut bersyukur semua legowo menerima keadaan tanti..smpe yu suprih banjir airmata haru..ikut baper..
Widi n Ryan jg mulai lancar bahkan lbh baik..
Tapi danaaaang...siapa wanita yg manggil sambil meluk itu...duuuh..moga tanti ga syok hok ya liat adegan itu..lbh2 membatalkan lamaran..duuuh jangaanlaah...udh cocoook..😊
Salam sehat selalu dari bandung..
Kesuwun Bu Tien,salam hangat,sehat semangat selalu dengan karya2nya🙏🙏💐❤
ReplyDeleteAlhamdulillah SP 39 sdh hadir
ReplyDeleteTenaang Tanti g usah cemburu, toh sdh dilamar Danang...
semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
Salam hangat dari Bekasi
Walah siapa ini yg datang...awas ya klo Danang sampai tergoda..🤭
ReplyDeleteTerima kasih bunda Tien, salam taklim dari kota Malang...🙏
Matur nuwun mbak Tien, semoga sehat selalu. Salam Seroja saking Jakarta.
ReplyDeleteWah...ketoke pak Tarman iso ngancani Yu Suprih....timbang ora duwe pasangan.
Terima kasih SP 39 sudah muncul mBakyu Tien,
ReplyDeletesehat sehat selalu doaku
selesai baca malah tertawa sendiri, di sruduk fans berat itu, udah .. Tanti ngilang
mumet ora kowe Nang
Wah siapa yang memanggil Danang ya?
ReplyDeleteWah siapakah yg mengganggu kemesraan Danang dan Tanti.....?
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Maturswun Bu Tien dlm sehat all dari kota getuk
ReplyDeleteMaturswun Bu Tien dlm sehat sll dari kota getuk
ReplyDeleteAlhamdulillah akhirnya lamaran Danang ke Tanti sdh berjalan ...tapi masih ada sandungan lagi siapa wanita yg memeluk Danang ya ???
ReplyDeleteSalam sehat selalu buat Bu Tien dan keluarga.
Alhamdulillah SP 39 sdh nongol utk mehbr pr pencita cerbung mb Tien....
ReplyDeleteSemoga Tanti ttp kuat menjadi pendamping Danang nantinya walau banyak mantan" Danang yng sll mengganggunya...
Salam sehat sll dr blora 🙏
Klik UNKNOWN,,,lalu ketuk EDIT PROFIL,,,isi biodata,,,lalu SIMPAN,,, mudahkan?
DeleteWaaaah... Ketinggalan koment..
ReplyDeleteAda pengacau baru rupanya..
Saya pikir selesai, ternyata belum..
Terima kasih bu Tien.
Sehat selalu ya buat bu Tien dan pembaca setia nya.. #colek eyang eyang om, pade, bude yang di group #
Love yu all..
Colekankan sdh terasa mbk Putri
DeleteTerima kasih mb. Tien, kelihatannya cerita bisa lebih panjang sesuai dg yg saya inginkan dan sesuai dg yg saya sampaikan lewat comment saya. Saya menginginkan ada tambahan konflik . Dg adanya konflik yg mengganggu hubungan Danang Tanti, pembaca semakin penasaran. Juga akan membuktikan bahwa apa yg telah kita lakukan akan kembali kepd kita, sebelumnya Danang dg mudah mempermainkan cewek sekarang ada balasannya. Terimakasih mb. Tien, sukses teruuus.
ReplyDeletePenggemarmu : Erna Gresik.-
Eh...mantan Danang ya yg ketemu.. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu.
ReplyDeleteSenjata makan tuan.. Itulah kira-kira apa yg pernah dilakukan Danang thdp para gadis. Heemm, cemburukah Tanti atau hanya cemberut....Saya tunggu saja lanjutan ceritanya.. Maturnuwun Bu Tien, sdkt dibumbui konflik, shg semakin penasaran mengikuti lanjutannya. Salam sehat kagem Bu Tien dan keluarga...
ReplyDeleteAlhamdulillah puas bacanya,moga b.Tien sll diberi kesehatan.Aamiin
ReplyDeleteMet siaang mba Tien sayang.. Woowm makin seruuu dan penasaran sja dgn cerbung SP ini.. Ngangenimba.. Salamkangen dan tetap sehat semangat dri sukabumi y mba.. Muuaahh🥰🥰
ReplyDeleteAduh ..kasihan Tanti kalo itu mantan pacarnya Danang
ReplyDeleteKebalik bu
DeleteKasihan pacarnya Danang
Alhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun Bun...
Mugi2 tansah sugeng sedoyonipun...
Pasukan intip memgintip
ReplyDeleteSiaaaaap grak
He he he
Bu Tien......top dah
ReplyDeleteSalam sll seroja
Matur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteSepertinya mau landing eh teenyata naik lagi ... .
Salam sehat dari Batang
Masih menunggu
ReplyDeletePuji Tuhan, ibu Tien tetap sehat semangat dan produktip shg sp39 tetap memukau para penggemar.
ReplyDeleteSemoga Tanti berpikiran dewasa, tdk kaget dg kehadiran mantan pacar Danang krn dulu pernah dengar2 dari Widi ttg perilaku Danang masa lalu.
Matur nuwun, berkah Dalem.
Puji Tuhan, ibu Tien tetap sehat semangat dan produktip shg sp39 tetap memukau para penggemar.
ReplyDeleteSemoga Tanti berpikiran dewasa, tdk kaget dg kehadiran mantan pacar Danang krn dulu pernah dengar2 dari Widi ttg perilaku Danang masa lalu.
Matur nuwun, berkah Dalem.
Pencinta mbak Tien, kok part 40 di Saya gak muncul yaaaa ....Ada yg bisa bantu ....tks banyak sebelumnya
ReplyDeleteAssalamualaikum....terimakasih mbak Tien salam hangat dari Surabaya
ReplyDeleteEpisode 40 mana link nya
ReplyDeleteIya saya juga nyari gak nemu..pliis tolong minta Link nya dong bagi yg tau🙏🏻🙏🏻
Deleteepisode 40 mana mba Tien...
ReplyDelete