Monday, December 28, 2020

SANG PUTRI 35

SANG PUTRI  35

(Tien Kumalasari)

 

Handoko menatap pak Tarman lekat-lekat. Ryan pernah menyakiti om nya? Kapan pernah bertemu sebelumnya?

“Kamu pasti tidak percaya.”

“Saya tidak mengerti om.”

“Aku mau cerita, supaya kamu mengerti. Widi itu hanya menggenggam cintanya. Tidak tahu siapa orang yang dicintainya.”

Handoko menunggu tanpa menjawab sepatah katapun.

"Aku punya sahabat. Pak Kamto namanya. Kami sama-sama duda, setelah isteri masing-masing meninggal hampir bersamaan di tahun yang sama. Dia punya anak laki-laki, aku punya anak perempuan. Bertahun-tahun kami tak pernah ketemu, karena ia tinggal dikota yang berbeda. Tapi menjelang meninggalnya, kami dipertemukan kembali. Dia sudah sakit parah ketika mengatakan ingin berbesan denganku. Aku setuju. Dia bilang juga akan mengatakan tentang perjodohan itu kepada anak laki-lakinya. Ya Ryan itu anaknya.  Aku juga belum pernah bertemu Ryan ketika sudah dewasa. Aku hanya mengenal fotonya. Sa’at aku melayat ketika dia meninggal, aku ingin bertemu Ryan dan mengatakan tentang pesan almarhum ayahnya. Tapi sa’at itu aku melihat Ryan sedang digandeng seorang gadis cantik. Sebelum aku menyapanya, seorang yang duduk disampingku menunjuk ke arah Ryan dan mengatakan : “ Itu satu-satunya putera pak Kamto, namanya Ryan.”

“Lalu siapa gadis itu?”

“Itu calon isterinya.”

Aku terkejut sekali. Mengapa tiba-tiba Ryan sudah punya calon isteri.  Lalu aku tak jadi menemuinya, dan pergi begitu saja.  Sakit sekali hatiku . Yang disebut calon isteri Ryan itu ya Palupi isterimu itu le.”

“Palupi?”

“Ya.. entah mengapa.. lalu kemudian Palupi menjadi isteri kamu.”

“Yah, mungkin yang namanya jodoh om. Lalu apa yang salah dengan kejadian itu?”

“Yang salah adalah, setelah putus dengan Palupi, kok Ryan malah memacari anakku. Siapa yang tidak kesal? Dulu menolak dijodohkan, memilih gadis lain. Tapi setelah putus dengan gadis itu, dia memacari anakku. Tidak, aku tidak mau  anakku dikesampingkan kemudian dipungut lagi begitu saja. Banyak laki-laki baik didunia ini, bukan hanya Ryan.”

“Oo...” lalu Handoko kemudian mengerti. Jadi omnya sakit hati, mengira dulu Ryan sudah menolak Widi dan memilih gadis lain, tapi setelah putus dengan gadis itu, baru menoleh kepada Widi lagi. Rupanya om Tarman sakit hati karena kejadian itu.

“Saya bisa mengerti kalau om sakit hati. Tapi apakah om sudah bicara dengan Ryan mengenai semua itu?”

“Aku? Bicara? Nggak ah, nggak mau aku. Anakku perempuan, masa aku harus membicarakan so’al perjodohan itu sama dia. Apalagi setelah aku tahu dia sudah punya calon."

“Bukan begitu,  siapa tahu Ryan tidak mengerti tentang perjodohan itu.”

“Bapaknya bilang bahwa Ryan akan diberi tahu kok.”

“Waktu itu bapaknya Ryan sedang sakit kan? Siapa tahu tidak sempat memberitahukannya pada Ryan.”

Pak Tarman diam. Mungkin juga Ryan tidak tahu.

“Dan tentang Palupi sebagai calon isteri Ryan, saya kira juga mungkin hanya issue tetangga saja. Ketika saya melamar Palupi, dia tidak punya pacar kok.”

“Itu kan bisa-bisanya Palupi berbohong. Kan kamu ganteng, perempuan mana yang tidak suka sama laki-laki ganteng?”

“Om bisa saja..” kata Handoko sambil tersenyum.

“Itu benar kan?”

“Begini om, sebaiknya om tidak langsung memvonis Ryan sebagai laki-laki yang ingkar. Saya juga akan bertanya pada Palupi tentang hubungannya dengan Ryan. Katanya sih cuma teman sekolah.”

“Ya sudah, terserah kamu saja. Pokoknya selama Ryan tidak bisa menerangkan adanya perjodohan itu, jangan harap aku ijinkan dia mendekati anakku.”

“Baiklah om. Om sabar ya, dan jangan dulu memarahi Widi. Kan Widi tidak tahu apa-apa? Kalau om memarahi terus, lalu mengganggu konsentrasinya, sementara dia mau pendadaran lho om. Kalau tidak bisa lulus kan kasihan.”

“Iya, baiklah aku mengerti. Untunglah anaknya lagi tidak ada dirumah, katanya mau beli sayur untuk makan malam. Tapi ya karena Widi tidak ada, kamu tidak aku suguhin minum lho le."

“Tidak usah om, saya dari kantor dan harus segera pulang.”

“Oh, benar.. .benar, kamu memang harus segera pulang. Dan aku senang isteri kamu sekarang baik. Tidak suka keluyuran lagi kan?”

“Tampaknya tidak om. Semoga terus menjadi baik.”

“Iya le, kalau kalian bahagia, om juga ikut senang. Ibumu juga pasti akan senang.”

***

“Tadi Danang kemari, menghabiskan separo piring pisang gorengnya,” kata Palupi sambil melayani minum coklat susu dan pisang goreng yang masih hangat.

“Oh iya, tasku ketinggalan. Syukurlah kalau sudah disusulkan.”

“Tadi om Tarman bilang apa? Tampaknya tentang Widi, sudah dilamar?”

“Justru belum. Sekarang aku mau tanya sama kamu. Apa kamu dulu pernah hampir menjadi isteri Ryan?”

“Apa?” jawab Palupi terkejut.

“Kamu pernah pacaran sama dia, kemudian hampir menjadi isterinya, lalu putus gara-gara aku?”

“Tidak.. bukan begitu. Kami teman, lalu dekat, tidak pacaran sih.. cuma sahabatan, lalu dia pergi keluar kota. Dia tidak berani pacaran karena belum bekerja. Ketika ayahnya meninggal aku juga datang. Tapi ya cuma begitu-begitu saja.”

“Pasti adalah rasa cinta ketika itu..” kata Handoko sedikit cemburu.

“Nggak lucu ah, itu kan masa lalu, dan kami tidak pacaran kok.”

“Baiklah, masa lalu.. “ kata Handoko sambil menggigit pisang goreng yang sejak tadi dipegangnya.

“Yaah.. aku tuh nanya so’al apa yang dibicarakan om Tarman, kok kamu malah mengungkit masa lalu yang nggak penting,” kata Palupi cemberut.

“Aku khawatir saja, barangkali cinta itu masih ada..”

“Nggak ada, cinta aku cuma sama kamu...”

“Bohooong..” kata Handoko agak keras.

“Kok nggak percaya sih...”

“Bapak sama ibu berantem?” tiba-tiba Bintang mendekat, dan menatap ibunya yang cemberut. Agak kaget mendengar suara keras bapaknya.

“Oh.. kata siapa bapak sama ibu berantem..”

“Tuh, ibu mau menangis..”

“Nggaaak.. mana.. ?” kata Handoko yang kemudian memeluk pundak Palupi.

“Ibu mau menangis?”

“Tidak.. kata siapa? Ini merah karena kena debu, sayang.”

Lalu Bintang berlari lagi kebelakang.

“Benar kamu mau menangis?” tanya Handoko sambil menyibakkan anak rambut Palupi yang berjuntai di kening.

Palupi tak menjawab. Ia tak ingin melukai perasaan suaminya. Benar, bahwa  sesungguhnya dia pernah mencintai Ryan. Ryan tidak menanggapinya karena tahu bahwa Palupi lebih menyukai laki-laki yang banyak harta. Itulah sebabnya dia memilih Handoko. Namun sekarang Palupi sudah berubah. Dia hanya  ingin mengabdi pada keutuhan rumah tangganya. Dan dengan rela meninggalkan kebiasaan hura-hura dengan ibu-ibu yang lainnya.

Kehidupan sekarang ini terasa lebih nyaman. Palupi bahagia menjalaninya. Dia menyesal, terlambat menyadarinya, dan hampir saja rumah tangganya berantakan.

“Percayalah sama aku,” bisiknya lirih.

“Baiklah, aku percaya,” kata Handoko sambil mencium rambut isterinya. Rambut yang selalu wangi walau tubuhnya berpeluh.

“Mm.. kembali ke om Tarman, intinya dia menganggap Ryan mengingkari perjodohan yang diikat oleh orang tuanya dan om Tarman.

“Jadi mereka sesungguhnya dijodohkan?”

“Ya, entah Ryan tahu atau tidak, yang pasti om Tarman sakit hati melihat Ryan dekat sama kamu, dan tetangganya mengatakan bahwa kamu adalah calon isterinya.”

“Ah... bohong itu..”

“Baiklah, sekarang aku harus ketemu Ryan dan mengatakan semuanya, karena dia sama sekali tak tahu apa sebabnya om Tarman sangat membencinya. Tapi sungguh lho, aku cemburu sama Ryan,” kata Handoko menggoda isterinya.

“Iihh.. “

“Katakan sekarang, ganteng mana aku sama Ryan?”

“Ih mas Handoko kayak remaja yang lagi pacaran saja. Sudah tua, tahu.”

Lalu handoko terbahak sambil mengacak rambut isterinya.

***

Begitu sampai dirumah, Suprih langsung menarik tangan anaknya, karena buru-buru ingin tahu mengapa Tanti tiba-tiba ingin ketemu.

“Ada apa nduk, kamu kan nggak sakit?”

“Nggak bu, lihat, Tanti sangat sehat..”

“Lalu ada apa, tiba-tiba ingin ketemu ibu?”

“Bu, aku tuh bingung. Ada salah satu pimpinan aku dikantor, bilang suka sama aku.”

“Lho.. kok bingung kenapa?”

“Tiba-tiba saja aku diajak makan di rumahnya, ketemu sama ibunya.”

“Ibunya baik kah?”

“Ibunya baik bu, tapi kan aku takut. Mereka itu keluarga kaya, sedangkan kita ini hanya orang biasa. Nanti kalau akhirnya mereka menyia-nyiakan aku bagaimana?”

“Iya nduk, kita ini menjadi orang tak punya, harus bisa membawa diri. Kalau kamu ragu-ragu ya jangan sanggup. Bukan karena mereka kaya lalu kamu merasa bangga dan menerimanya dengan suka cita."

“Bukan bu, itu sebabnya aku bicara sama ibu. Jadi aku bisa menentukan langkah selanjutnya. Menerima atau menolak. Tapi dia itu nekat banget bu, setengah memaksa agar aku mau menerima.”

“Pikirkan masak-masak. Yakinlah bahwa dia benar-benar suka dan mau menerima kamu dan keluargamu yang tak punya ini.”

“Iya bu, aku juga belum mengatakan kalau suka sama dia.”

“Tapi sebenarnya kamu suka?”

“Dia ganteng bu..” kata Tanti malu-malu.

“Wee.. lha.. ternyata..”

“Habis aku harus begaimana bu?”

“Yakinkan hati kamu bahwa dia bersungguh-sungguh. Hanya itu pesan ibu. Jangan sampai kamu dikira suka karena dia kaya.”

“Iya bu, aku tahu.”

“Ibu nanti tidur disini kan? Ini sudah hampir maghrib.”

“Iya, tadi aku juga disuruh menginap karena sudah sore.”

“Tapi bulan depan ibu sudah harus berhenti ya bu, jangan bekerja lagi.”

“Iya, ibu sudah bilang kalau bulan depan mau berhenti.”

***

 “Besok saya pamit boleh?”

“Pamit kemana?”

“Pendadaran mas..”

“Oh iya, aku lupa.. tapi ingat ya,  nanti kalau wisuda aku harus ikut hadir.”

“Do’akan lulus dulu dong.”

“Iya pastilah, masa sih nggak dido’akan.. aku suka dong kalau calon isteriku sudah lulus dan jadi sarjana.”

“Iih.. calon isteri? Sejak kapan ?”

“Sejak aku bilang cinta sama kamu.”

“Tapi saya belum pernah mengatakan cinta lho.”

“Pasti kamu akan mengatakannya, selama ini kan sudah dikatakan didalam hati. Ya nggak?”

“Ge er..”

“Dari dulu bilang begitu.”

“Emang iya..”

“Ah, aku tahulah, perempuan sukanya pura-pura..”

“O iya aku lupa, mas Danang kan sudah sering bergaul dengan banyak perempuan.”

“Eiitt... kok gitu..”

“Kan aku sudah tahu..”

“Itu.. si galak hanya memanas-manasi kamu.. jangan percaya.”

“Masa aku harus lebih percaya pada orang yang belum lama aku kenal?”

“Yaaah.. kan sudah berbulan-bulan..”

“Aku kenal sama Widi sudah bertahun-tahun..”

“Tapi dia itu kelewat cerewet.”

“Tapi dia sahabat terbaikku..”

“Baiklah, sekarang sa’atnya makan siang, ayuk ikut.”

“Nggak mas, sungkan saya, saya makan di kantin saja.”

“Kok gitu, nanti ibu nanya, seperti kemarin itu ibu nanya lho. Kok Tanti nggak diajak makan disini lagi sudah berhari-hari... gitu.”

“Masa?”

“Nggak percaya.. coba saja nanti kalau ketemu kamu tanya sama ibu.”

“Aku takut mas.. “

“Mengapa takut? Ibuku kan tidak menggigit?”

“Mas dulu ketika mengajak aku kan bilang cuma sekali itu saja.”

“Sekarang aku juga mau bilang, sekali ini saja..”

Tanti tertawa.

“Mas, sudahlah, mas pulang sendiri saja, saya sudah terlanjur janjian makan bareng dikantin sama teman.”

“Siapa?”

“Teman kerja, orang gudang juga.”

“Tapi besok mau ya?”

“Saya nggak janji. Saya cuma ingin mas memikirkan niat mas itu masak-masak. Saya tak ingin kemudian ada sesal dan hidup saya akan menderita.”

“Tidak Tanti, aku janji tidak akan menyesal. Nanti selesai ujian aku akan langsung melamar kepada orang tua kamu.”

“Minta pada ibunya mas, agar memikirkan juga masak-masak. Sudah mas, saya mau ke kantin dulu, takutnya sudah ditungguin,” kata Tanti sambil melangkah pergi.

Danang menatap punggung semampai dari gadis yang benar-benar membuatnya tergila-gila itu. Dalam hati dia berjanji tidak akan melepaskannya.

***

“Bu Suprih beneran nih, bulan depan akan berhenti?” tanya Mirah ketika keduanya sedang beristirahat siang itu.

“Iya nak, habis bagaimana lagi, Tanti melarang aku terus-terusan bekerja.”

“Iya sih bu, memang seharusnya ibu beristirahat,  mengurus rumah dan memasak yang enak untuk puteri tercinta.”

“Hari ini dia katanya ujian nak, do’akan lulus ya.”

“Iya bu, pasti saya do’akan.”

“Jangan lupa besok Minggu ikut kerumahku ya nak, dari dulu belum kesampaian, nanti keburu nggak kenal sama anakku.”

“Iya bu, mau.. nanti kita pamit saja sama ibu.”

“Nah, gitu dong nak. Supaya kalau pada suatu waktu nanti nak Mirah ingin ketemu , sudah tahu dimana gubugnya bu Suprih.”

“Iya bu, benar.”

“Lagian sekarang ibu lebih suka memasak sendiri, ya kan, jadi pekerjaan nak MIrah juga tidak begitu berat.”

“Nggak apa-apa bu, kalau so’al pekerjaan. Sebelum ada bu Suprih  saya juga mengerjakan semuanya sendiri.”

“Iya ya nak, nak Mirah memang hebat, bisa mengurus semuanya dengan baik.”

“Sekarang juga sudah banyak berkurang, karena mas Bintang sudah dekat dengan ibunya.”

“Syukur ya nak, aku ikut senang.”

“Siapa yang ingin liburan besok Minggu?” tiba-tiba Palupi masuk kedapur untuk mengambil air minum.

“Mana bu, saya ambilkan,” kata Mirah.

“Sudah, biar aku saja, kan cuma mengambil air? Tapi ngomong-ngomong besok Minggu pada mau liburan ya?”

“Ibu mendengar rupanya. Iya bu, bukan liburan, saya ingin main kerumahnya bu Suprih, kalau nggak sekarang kapan lagi, keburu bu Suprih keluar dari sini bu,” kata Mirah.

“Iya benar, nggak apa-apa, main saja kesana, nanti kalau aku juga ingin main kesana kamu bisa jadi penunjuk jalan, ya kan Rah?”

“Ah, ibu, mana mau main ke gubugnya Suprih,” kata Suprih tersipu.

“Lho.. boleh tidak kalau aku ingin main kesana?”

“Ya boleh sih bu, terimakasih banyak kalau ibu mau kesana.”

“Iya, pasti aku kesana. Tapi besok Minggu nggak usah ngajak Bintang ya, aku mau mengajaknya jalan-jalan sama bapak.”

“Iya bu.

***

Dan Minggu itu Mirah benar-benar pergi bersama Suprih dengan naik angkot.

“Tapi rumahku jelek lho nak, benar-benar gubug,” kata Suprih ketika mereka sudah turun dari angkot dan berjalan kearah rumah bu Suprih.

“Bu Suprih gimana sih, kan aku bukan butuh rumahnya, tapi butuh pemilik rumahnya.”

“Semoga Tanti sudah siap menerima tamu istimewa,” gumam bu Suprih.

“Aduuh.. bu Suprih.. tamu istimewa itu apa, ada-ada saja.”

Ketika kemudian bu Suprih menggandeng tangan Mirah untuk memasuki sebuah halaman kecil,  Mirah melihat ada sebuah mobil box diparkir disana.

Mirah agak terkejut. Ia seperti mengenali mobil itu.

“Ada.. tamu rupanya bu.”

“Oh, bukan.. itu adikku nak.”

***

Besok lagi ya

 

78 comments:

  1. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, Mbahekhalel, Aam M,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Tien ... SP 35 sdh hadir menghibur para penggemarnya.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    2. Terima kasih Bunda Tien, semoga Bunda sehat selalu Aamiin ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜


      Group chat whatsapp Pecinta Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #silaturahim
      #cerbung_novel_populer
      #jumpa_fans


      Ayoooooo edit profilmu dengan cara ketuk UNKNOWN,, Lalu ketuk EDIT PROFIL,, isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, Mudahkan....

      Delete
    3. Alhamdulillah SP35 sdh tayang,Tadinya mau tidur ditengok lg eee sdh ada...
      Mtnuwun Mbk Tien,mgi2 tansah pinaringan sehat....Aamiin

      Delete
    4. Matur nuwun mbak tien-ku..SP 35nya hadir menjelaskan banyak hal.
      Nah...tiga pasang sekaligus menemui titik terang, panen jagong manten nih bentar lagi.
      Salam sehat mbak Tien , dari sragentina.

      Delete
    5. Wahhh....inggih bapak dados kathah buwuhan ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

      Delete
    6. Bu In....berarti besuk klo jagong kita bareng ya ๐Ÿ˜๐Ÿ˜€

      Delete
    7. Alhamdulillah trimakasih Bu Tien, Mirah ketemu Pri.. Mirah psti cengar cengir krn sllu usil sm Pri hahaha.. Sehat sllu utk Bu Tien serta penggemar, salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

      Delete
    8. Alhamdulillah.......

      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Lanjutannya selalu ditunggu
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.


      .

      Delete
    9. Alhamdulillah SANG PUTRI 35 sudah hadir.
      Matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
      Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

      Weleh-weleh... Mirah bakal ketemu calon suami, Pri ketemu calon istri yg cantik, baik hati, murah senyum, dan rajin menabung.. Gak nyambung ya. .. ?

      Delete
    10. Jeng Nani, jeng Inddh, jangan lupa siapkan seragam WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari, pas jagong jadi nampak kebersamaannya.

      Kung Dudud, kung Latief, kung Wedeye, Om Rinto, jeng Iyeng, jeng Mien, jeng Marni, jeng Dewi, dan semua anggota PCTK, Semangat pagi..pagi..pagi.
      Salam SE RO JA

      Delete
    11. Siap kita pakai batik khas Solo ya Kek? ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€

      Delete
    12. Hatur nuwun ibu, smoga ibu sehat sehat ya

      Delete
  2. Matur nuwun... Mbak tien... lg nglilir ngintip tayang... Smg mbak tien sehat selalu

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah sudah tayang SP35 sehat terus ya Bu Tien

    ReplyDelete
  4. Alhamddulillah yg ditunggu sdh hadir...maturnuwun mbak Tien...salam sehat dr Situbondo

    ReplyDelete
  5. Wow sdh hadir, terima.ksih banyak mbak Tien, barakallahu

    ReplyDelete
  6. Aduh senyum senyum baca nya๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜„. Trimaksh ibu tien syang...salam syang salam hangat dari rista di lampung...๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜semoga sllu sehat ibu tien syang....

    ReplyDelete
  7. Hallo jg mbak Tien..
    Trimakasih SP-35...
    Waah mirah ketemu pri dirmh b suprih..semoga jodoh..hehe..

    Duuh pak tarman sebetulnya ga gt2 amatlah ua bencinya sm ryan..kan blm jelas..tp ga mau tny dl...
    Tunggu lanjutannya..bgmn mbak Tien..๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    Salam sehat selalu dr bandung.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah zpalupi sdh datang, suwun mbak Tien. Barokallohu fiikum

    ReplyDelete
  9. Itu mobil boxnya priambodo ya mirah...
    Semoga berjodoh dรซh
    Salam sehat bu.tien dari jogja

    ReplyDelete
  10. Smg semua menemukan jodohnya Priambodo-Mirah (dicomblangi bu Suprih), Danang-Tanti dan Ryan dg Widi, serta pasangan yg kembali harmonis Handoko-Palupi.. mencontoh judul Nata Najwa Gelap-Terang 2021...gelapnya krn msh ada ganjalan di 2020 dan terangnya pasti sm mb Tien dibuat para tokoh menuai kebahagiaan di tHn 2021.. ditunggu kelanjutan ceritanya mb Tien dan tentu sj undangan mantennya 3 psg temanten. Slm seroja RRR utk kita semua...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sang pencipta cerbung bu tien sehat selalu karyanya semakin menarik thn 2021 judul baru karena sudah terang pasangan nya

      Delete
  11. Alhamdulillah sp35 sdh tayang, trimakasih bu tien semoga bu tien n kelg sehat2 selalu

    Salam dari mojokerto

    ReplyDelete
  12. Alhamdilillah yg ditunggu sdh tayang.... Penasaran banget bagaimana ya reaksi Mirah ketemu Priambodo... Dulu kan sering dijaili...
    Terima kasih bu Tien.. Salam Sehat dan semanngat berkarya...

    ReplyDelete
  13. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg eps 35 hadir cantik, bikin puas...
    Alasan ayah Widi g suka pd Ryan sdh jelas dan tdk benar, semoga bisa diluruskan.
    Jln tol Mirah dan Pri sungguh2 mulus...
    Semua sdh tampak permulaan bahagianya masing2...
    Setia menunggu eps 36 ...Matur nuwun Berkah Dalem...

    ReplyDelete
  14. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg eps 35 hadir cantik, bikin puas...
    Alasan ayah Widi g suka pd Ryan sdh jelas dan tdk benar, semoga bisa diluruskan.
    Jln tol Mirah dan Pri sungguh2 mulus...
    Semua sdh tampak permulaan bahagianya masing2...
    Setia menunggu eps 36 ...Matur nuwun Berkah Dalem...

    ReplyDelete

  15. Jadi mereka sesungguhnya disjodohkan?”
    # dijodohkan #

    Lalu handoko terbahak sambil mengajak rambut isterinya.
    # mengacak #

    Sekarang juga sudah banyak berkurang, karena mas Bintang sudsh dekat dengan ibunya.”
    # sudah #

    Salam sehat mbak Tien .....semangat !

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah sudah tayang episode 35 Sang Putri
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya
    Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Kutunggu kelanjutannya ya bu Tien
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo

    ReplyDelete
  17. Makasih Bunda untuk SP 35 yg sudah hadir menemani kita semua
    Sehat selalu dan bahagia bersama keluarga tercinta.
    Tetap semangat dalam berkarya, dan kami selalu setia menunggu kelanjutannya.
    Matur nuwun Bunda

    ReplyDelete
  18. Terima kasih bu Tien episide 35 sdh muncul. Mudah mudahan Mirah mau dg Pri dan Nanda bisa dekat dg Mirah..semoga semua bahagia dg jodohnys. Aamiin

    ReplyDelete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Ahaaaaaaiiiii, bahagia segera menyingsing, tak lama lagi bersinar indah menghangat .... makasih mbak Tien, salam sehat sejahtera ..

    ReplyDelete
  21. Mirah yg selalu ngerjain Pri malah suka akhirnya..
    Tetap memunngu kelanjutannya....

    ReplyDelete
  22. Hahahahaha... Miraaaah... Miraaah... Giliran kamu sekarang yang terkaget-kaget nih...

    Aku jadi membayangkan pasti kocak kalo Cer-Ber Bunda Tien ini divisualisasikan kedalam Sinetron. Pasti BUANYAK penggemar-nya.

    Bunda Tien bener-bener tob-buangeeed... CerBer-nya bisa bikin greget, bikin penasaran, kocak dan bisa mengaduk-aduk tebakkan para Pembaca setia-nya yang selalu berujung bahagia. HEBAT deh pokoknya.

    Semoga Bunda Tien senantiasa diparingi sehat dan bahagia selalu lahir dan batin. ♥️������

    ReplyDelete
  23. Semoga Pak Tarman bisa mengerti nantinya setelah Handoko cross check dengan Palupi dan Ryan bisa menjelaskan tentang hubungannya dengan Palupi dulu itu dia tahu tentang perjodohan antara keluarga Tarman dan Kamto.

    ReplyDelete
  24. Maturnuwun ibu Tien, kutunggu kelanjutannya
    Salam hangat utk ibu dan klrg,jg utk penggemar cerbung semua

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah....SP 35 sdh hadir menyapa penggemarnya.....smg mb Tien sehat sll, ttp semangat ๐Ÿ’ช

    Salam sehat dr blora...,.๐Ÿ™

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillah sdh tayang lg...
    Makasih Bu Tien, jd ikut deg-degan....
    Salam sehat Bu Tien, dari Depok

    ReplyDelete
  27. Horeee. Mirah ketemu sang pangeran. jangan di banjur air teh lagi ya Raah.๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    Btw pak Tarman mah lebay, pertaruhkan nasib Widi hanya Krn dugaan2 ga jelas. ๐Ÿค”๐Ÿ˜’

    ReplyDelete
  28. Makin seru aja ceritanya...semoga bu Tien sll sehat

    ReplyDelete
  29. Hatur Nuhun mbak Tien.. Semoga selalu sehat barokah

    ReplyDelete
  30. Makin penasasaran ,,Suwun Bunda Tien,,semoga bunda sehat selalu Aamiin

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah SP 35 sdh hadir
    Duuh gmnn sih Pak Tarman? blm konfirmasi sdh benci sm Ryan..
    Miraah...semoga Pri jd jodohmu.
    Terima kadih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah...
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 tansah rahayu...

    ReplyDelete
  33. Wah Mirah ketemu Priyambodo nih....
    Semoga berjodoh....
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  34. Asik... Mirah ketemu Priyambodo... ayo Mirah, jangan malu2... Pri baik lho... dan Nanda juga butuh seorang ibu yg tulus mengasihi.
    Terima kasih Mbak Tien... smoga Mbak selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.

    ReplyDelete
  35. mksih bunda..

    mkin pnasaran bund.
    slm sehat dr sukoharjo

    ReplyDelete
  36. He..he.. Mirah sama Pri ya.. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  37. Slmtsiang bu tien sayang.. Hebatcerbung sp 35 dah hdir.. Makin menyenangkan alur ceritanya.. Kutgu sambungan berikutnya y mbak.. Slmseroja dri farida sukabumi.. Muuaahh๐Ÿฅฐ๐Ÿฅฐ

    ReplyDelete
  38. ikut deg degkan ....mirah mau ketemu mas pri, sehat selalu Bu Tien

    ReplyDelete
  39. Predikat #Sang Putri#. Layak untuk Tanti..mbak Tien. Seperti kisah nyata di Magelang..terlahir dari keluarga yg sederhana sekali..bisa meraih wisudawan terbaik..Monggo mbak Tien..semakin asyik ceritanya..

    ReplyDelete
  40. wah komennya udah panjang aja...ketinggalan nih

    ReplyDelete

  41. Semakin seru cerbungnya....makin tak sabaaarrrr menanti eps.36. Sehat selalu utk ibu Tien.

    ReplyDelete
  42. Apakah ada grup penggemar karya Bu Tien Kumalasari ya.
    Kalau ada apa saya boleh bergabung?
    Ini nomor saya 08566191727.

    Salam kenal untuk semuanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya siapa ya. Kenalan g ada namanya piye ta?

      Delete
    2. Coba hubungi mbak Nani nur'aini Siba...kirim nama, dan data pribadi anda.

      Delete
    3. Coba lihat comment no 2. Mas Rinto : supaya muncul nama, tdk unknown.

      Delete
    4. Sudah sy masukkan di WAG,namanya mbk Sri Purwati mbk Tien

      Delete
  43. Deg-deg juga ini,kira-kira senang ndak ya Mirah ketemu sama Priambodo..๐Ÿ˜Š

    Terima kasih bunda Tien, semoga sehat selalu.

    Salam taklim dari kota Malang ๐Ÿ™

    ReplyDelete
  44. Mudah-mudahan Pri berjodoh dgn Mirah dan Pak Tarman mau menerima Ryan sbg calon mantunya. Menarik, ditunggu lanjutannya. Maturnuwun Bu Tien, semoga sehat selalu. Aamiin..

    ReplyDelete
  45. Walau lbh sepuh pak Tarman hrs ksatria minta maaf atas tuduhan2 tdk berdasar pada Ryan.

    ReplyDelete
  46. SP 35.. ternyata pak Tarman kecewa karena mengira Ryan pernah jadi calon suami Palupi.
    Salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  47. Hiyaaaa.... Deg deg plas hatikuuu he he he yu miraaahh....

    Salam Seroja ya Bu tienkuuhhh

    ReplyDelete
  48. Ngintip LG yuuuukkkkk hi hi hi..... Blm tayang trnyata

    ReplyDelete
  49. Ikutan jg.. Blm ada ya.. Udah ngantuk ni...

    ReplyDelete
  50. Wadddduh seneng banget ...pas ngintip eh muncul SP 35....tks mbak Tien ....huebaat Deh bisa ngarang cerita bikin pembaca ikut2an deg deg plas

    ReplyDelete
  51. Saaaiiiaaa.... Gak bisa tidur Bu Tiiieenn.... Mikirin yu miraaahhh .....wkwkwkwk..... Sdh jam 22.34 blm tayang jg.... Smoga Bu Tien kuuhh sehaaaattt yaaaa.... Mmmuaahhh....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rayuan nya pinter๐Ÿ˜„๐Ÿ˜Š..semoga ibu tien sllu sehat ya bu...amin...

      Delete
  52. Oalah Mbah Tarman, gitu tho jebulanya,saking sayangnya sama sang putri ya sudah
    Nanda kalau ketemu Mirah boleh jadi ibunya nggak ya, ketahuan Bintang nggak boleh pasti, repote dadi duda punya anak harus pakai syarat dan ketentuan berlaku, kaya Mbah Tarman lho
    Matur sembah nuwun sampun kepareng ngruntut dongennginpun, sehat sehat mbak Tien mugi tansah winantu karahayon

    ReplyDelete

M E L A T I 45

  M E L A T I    45 (Tien Kumalasari)   Melati merasa gelisah. Dia tahu, Nurin bersikap baik kepadanya, tapi ia mengkhawatirkan sikap ibunya...