ADA YANG MASIH TERSISA 19
(Tien Kumalasari)
Pak Kusumo segera minta agar telpon dari dealer disambungkan kedalam.
“Hallo..”
“Selamat siang bapak..”
“Selamat siang. Darimana ya?”
“Kami dari Dealer mobil Prakarsa, mau menghubungi pak Tejo, bisakah kami bicara?”
“Oh, pak Tejo sedang keluar, apa yang bisa saya bantu? Saya direktur utama perusahaan KUSUMA.”
“Begini bapak, kami cuma mau pesan kepada pak Tejo, bahwa pesanannya baru siap besok, karena surat-surat baru dikerjakan.”
“Itu.. surat-surat apa ya?”
“Surat perjanjian kredit pak.”
“Dia mau kredit mobil ?”
“Betul bapak.”
“Saya bilang, batalkan saja pesanan pak Tejo.”
“Apa bapak?”
“Batalkan !! Saya bilang batalkan.”
“Tapi.. bagaimana dengan pak Tejo?”
“Saya ini direktur utama sekaligus bapaknya Tejo. Dia sudah saya belikan mobil baru, cash, tidak kredit. Jadi batalkan saja transaksi kreditnya, daripada nanti saya tidak akan mau mengangsurnya.”
“Tapi bapak, kalau transaksi dibatalkan, maka uang muka yang sudah dibayarkan tidak bisa diminta kembali.”
“Tidak apa-apa, biar hangus. Nah, begitu saja ya. Sekali lagi batalkan, atas nama pak Kusumo Atmojo, bapaknya Sutejo.”
“Baiklah bapak. Terimakasih.”
Pak Kusumo menutup telpon dengan wajah kusut. Bingung apa saja yang dilakukan anaknya. Pakai mau kredit mobil segala. Kalau dia bosan mobil lamanya kan bisa bicara. Kok kredit sendiri. Maksudnya apa?
Ia ingin menelpon Tejo tapi diurungkannya. Kalau Tejo masih bersama isterinya, nanti isterinya jadi terganggu. Lalu pak Kusumo duduk di sofa menyandarkan tubuhnya dan mencoba menenangkan pikirannya.
***
Tejo yang keluar dari kantor tak berani menemui Anisa. Kalau bapaknya ngecek kerumah bisa kena marah lagi dia.
Ketika memasuki halaman, dilihatnya Miranti sudah siap menggendong Abi dan hampir memasuki mobilnya.
Tejo turun dan mendekat, tak tahan untuk tidak menyentuh pipi Abi, membuat Miranti heran.
“Mau ke dokter?” tanya Tejo.
“Ya.”
“Perlu sama aku?”
“Tidak. Aku sendiri saja.”
“Ya sudah, bapak menyuruh aku mengantar kamu. Tapi kalau kamu mau sendiri ya sudah.”
Miranti masuk kedalam mobil, dan berlalu.
Tejo termangu, diantara mau mengabari ke bapaknya bahwa Miranti tidak mau diantar, atau membiarkannya saja, lalu dia menemui Anisa. Pasti sudah lama dia menunggu. Dan pasti juga dia akan marah-marah nanti.
***
“Tumben-tumbenan dia menawarkan diri mau mengantar..” gumam Miranti.
“Barangkali sudah mulai sadar.”
“Tidak juga, bapak yang menyuruhnya. Dia tadi bilang begitu.”
Lalu Pram teringat adegan diteras ketika Tejo menyentuh pipi Ana dan Ana tersenyum genit.
“Dia juga menyentuh pipi Abi.”
“Mudah-mudahan dia segera sadar bahwa dia seorang ayah, dan juga seorang suami.”
Miranti menghela nafas berat.
“Pram, kemarin mau cerita apa?”
“Yang mana ya?”
“Kamu bilang besok saja cerita, sekarang lagi bekerja atau apa.. pokoknya lagi sibuk ada urusan kantor begitu.”
“Ooh.. itu.. apa ya.. kok aku lupa..”
“Iiih.. masa baru kemarin kok bisa lupa?”
“Ooh.. itu.. aku heran melihat sebuah adegan. Kelihatannya Ana itu gadis nggak bener.”
“Memangnya kenapa?”
“Kemarin aku melihat adegan seperti yang kamu pernah cerita itu.”
“Adegan apa sih?”
“Ketika Tejo mau berangkat kerja, Ana kan mengantar sampai kedepan, diteras Tejo menyentuh lagi pipi Ana, dan Ana senyum-senyum genit begitu..”
“Masa?”
“Masa sih aku bohong. Bukannya aku ingin memanas-manasi kamu sih Mir, cuma itu kan nggak pantas.”
“Hiih, siapa yang panas? Nggak tuh, aku biasa saja. Tapi kalau memang begitu ya aku benar-benar mulai nggak suka. Risih saja serumah dengan perempuan nggak bener begitu.”
“Kamu awasi saja terus, kalau benar-benar kelewatan ya cari baby sitter lain yang lebih baik.”
“Iya akan aku awasi dia. Kamu kemarin juga digodain kan?”
“Tapi aku kan laki-laki yang teguh.. mana mungkin aku tergiur sama wanita macam begitu ?”
“Tergiurnya sama yang bagaimana ?”
“Yang kalem, yang lembut.. keibuan.. baik hati.. cantik lah pastinya..”
“Banyak banget syaratnya..”
“Iya lah, bukankah semua orang berharap yang terbaik ?”
“Semoga kamu segera mendapatkannya ya Pram.”
“Aamiin...”
“Oh ya Pram, nanti mampir ke apotik sebentar ya?”
“Mau beli obat?”
“Tidak, obatnya sudah diberi. Aku cuma mau beli baby oil saja, kemarin satu botol tumpah. Habis deh.”
“Kalau baby oil kan tidak harus diapotik Mir? Ada mini market didepan sana.”
“Terserah kamu saja Pram.”
***
Anisa menunggu Tejo tapi tak kunjung tiba ditempat yang mereka janjikan. Lalu Anisa masuk kesebuah warung, memesan makan dan minum disana. Tiba-tiba seseorang menyapanya.
“Ini mbak Anisa kan ?”
“Iya.. eh.. kamu Budi ?”
“Iya, syukurlah masih ingat saya. Kok sendirian mbak?”
“Lagi nungguin teman. Kamu sekarang disini ?”
“Iya, cari pekerjaan susahnya bukan main.”
“Kamu mau cari pekerjaan apa? Jangan ngelamar jadi direktur,” canda Anisa.
“Bukan mbak, aku kan tidak sekolah tinggi. Jadi sopir saja aku juga mau kok.”
“Jadi sopir mau ?”
“Mau mbak, aku punya SIM A, SIM C..”
“Hm... aku kasih pekerjaan mau ?”
“Mau, diperusahaan apa?”
“Jadi sopir pribadi, kamu mau?”
“Oh, mau mbak.. mau, dimana yang membutuhkan, aku dikasih tahu alamatnya dong mbak, bener nih.. aku butuh sekali.”
“Iya.. iya sabar.. ini.. aku kasih nomornya.. kamu catat ya..” kata Anisa sambil menyodorkan ponsel yang sudah tertera nomor ponselnya.
“Ini nomor mbak Anisa sendiri?”
“Iya, wong nantinya bakal jadi sopir pribadi aku kok.”
“Oh, begitu mbak? Bagus lah.. kapan aku bisa mulai?”
“Secepatnya, mobilnya baru mau aku ambil. Kamu minta gaji berapa?”
“Yah.. biasa saja mbak, berapa standar gaji sopir pribadi, pastinya mbak Nisa lebih tahu. Saya tidak muluk-muluk, terserah mbak saja.”
“Bagus kalau begitu, bubuhkan nomor kamu, atau chat di nomor itu saja, nanti kamu aku hubungi.”
“Baiklah mbak, terimakasih banyak.”
“Kamu sudah mau pergi ?”
“Sudah mbak, tadi cuma sarapan disini, habis melamar ke dua perusahaan ini tadi, nggak diterima, untunglah ketemu mbak Anisa.”
“Baiklah Bud, mungkin hari ini aku baru mau mengambil mobilku, nanti aku hubungi kamu.”
“Terimakasih banyak mbak, saya permisi dulu.”
“Ya.. ya..” kata Anisa senang.
“Untunglah, sudah dapat sopir.. jadi besok kalau ibu mau pergi kemana-mana ada yang ngantar. Setelah itu aku siap-siap keluar dari rumah mas Tejo dan bersenang senang dengan mobilku. Biar mas Tejo nanti yang membayar gaji sopirnya,” gumam Anisa sambil menghabiskan makanannya.
Hari sudah siang dan Tejo belum tampak batang hidungnya. Anisa sudah mau menelpon ketika Tejo sudah menelponnya lebih dulu.
“Nisa, ma’af.. aku agak terlambat ya.. aku baru mau kekantor lagi, tadi keluar ..ada urusan sebentar.” Kata Tejo ketika menelpon.
“Aku sudah menunggu dari tadi, janjinya kan jam sembilan?”
“Iya, tiba-tiba ada urusan pekerjaan dan bapak ada dikantor, aku tak berani keluar menemui kamu, kalau bapak tahu bisa kacau semua urusan.”
“Jadi bagaimana? Aku harus tidur diwarung soto ini? Tadi sambil menunggu kamu aku masuk ke warung soto, makan sampai kenyang.”
“Iya, sabarlah sebentar, aku mau ke kantor, kalau bapak sudah pulang aku langsung menemui kamu.”
“Baiklah, tahu nggak mas, aku sudah dapat sopir untuk mobil aku nanti.”
“Sopir ?”
“Iya, habisnya kalau mobil ditaruh dirumah siapa yang mau nyopir? Ibuku nggak bisa nyetir. Tadi ketemu teman yang cari pekerjaan, aku tawarin saja kalau mau jadi sopir pribadiku. Lalu dia mau.”
“Ya sudah, itu dibicarakan nanti. Sekarang aku ke kantor dulu.”
“Tapi jangan lama-lama ya mas. Aku tungguin sambil jalan-jalan ya.”
“Terserah kamu saja. Kalau aku siap nanti aku telpon kamu.”
***
Karena kesal, pak Kusumo justru pulang kerumah.
“Lho pak, kok sudah pulang, katanya di kantor banyak yang harus diselesaikan?”
“Sebel aku bu.. pengin marah aku ini.”
“Lho.. lho.. ada apa sih pak, datang-datang kok pengin marah. Ibu ambilkan minum ya, barusan ibu buat jus sirsat, seger pak..” kata bu Kusumo yang kemudian langsung beranjak kebelakang.
Pak Kusumo menyandarkan tubuhnya di sofa.
“Ini pak, seger.. diminum.. supaya amarahnya hilang.”
Pak Kusumo meneguk jus sirsatnya. Tapi kemarahan itu tak bisa hilang begitu saja.
“Ada apa sih pak ?”
“Ibu tahu nggak, Tejo pakai mau kredit mobil segala.”
“Kredit mobil ? Untuk apa?”
“Nggak tahu aku bu, gregetan aku sama anak kamu itu. Kelakuannya serba membuat bapak kesal, gemes,marah !!”
“Dia bilang kalau mau kredit mobil?”
Kalau dia bilang gitu ya pasti gampang bu, langsung bisa bapak tolak. Tapi ini tiba-tiba sudah transaksi sendiri.”
“Bapak tahunya dari mana?”
“Tadi dikantor, ada telpon dari dealer mobil, mencari Tejo. Waktu itu Tejo bapak suruh pulang untuk mengantar isterinya ke dokter.”
“O iya, ini waktunya periksa, mungkin imunisasi juga pak.”
“Lha itulah bu, telpon itu mengatakan ingin bertemu Tejo, sehubungan dengan kredit mobil yang sudah dia ajukan. Kaget bapak.”
“Bapak sudah tanya ke Tejo ?”
“Nggak usah tanya, wong sudah jelas. Nanti kalau ketemu tinggal bapak semprot saja.”
“Lalu bagaimana dengan transaksi kredit itu?”
“Bapak suruh batalkan. Bapak bilang ke dealer itu.”
“Lha kalau sudah transaksi biasanya sudah ada DP atau uang muka kan pak?”
“Biar saja DP nya hilang, bapak nggak peduli. Pokoknya sudah bapak batalkan. Nggak ngerti aku bu, apa maksudnya anak itu?”
“Jangan-jangan mau diberikan ke wanita itu pak, siapa namanya sampai lupa.. Anisa.. “
“Menurut bapak, sepertinya sudah tidak berhubungan lagi sama Anisa. Kan bapak menyuruh orang untuk mengawasi Tejo setiap harinya.”
“Tapi namanya maling itu sama yang jaga ya masih pinter malingnya.”
“Wah, nggak tahu kalau itu bu. Bapak belum telpon dia, kalau dia sedang bersama Miranti, nanti Miranti ikut mikir. Bapak tunggu saja dirumah. Kalau marah-marah dikantor ya nggak enak didengar orang-orang kantor.”
“Bapak sudah bilang kalau bapak tunggu dia dirumah?”
“Sudah, barusan bapak kirim pesan singkat.”
“Ya sudah, jusnya dihabiskan dan sabar pak, nanti darah tinggi bapak naik lagi kalau marah-marah terus.”
***
Tejo membaca pesan bapaknya, bahwa dia ditunggu dirumah. Alangkah senangnya, jadi dia bisa langsung menemui Nisa dulu, lalu mengurus mobil yang akan dibelinya.
Tapi dasar lagi apes, ban mobilnya kempes tiba-tiba, barangkali tertusuk paku dijalan.
Tejo memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
“Hadduuh...
Lalu Tejo menelpon bengkel langganannya.
Tiba-tiba pak Kusumo menelpon.
“Ya bapak..”
“Kamu masih dirumah sakit ?”
“Tidak bapak.. “
“Sudah pulang?”
“Tadi MIranti tidak mau Tejo mengantarnya, dia memilih berangkat sendiri.”
“Kalau begitu mengapa lama sekali tidak segera kembali?”
“Sebenarnya ini dalam perjalanan kembali ke kantor, tapi bapak menyuruh Tejo kerumah.”
“Ya sudah cepat kerumah.”
“Tidak bisa pak, ban Tejo kempes dua-duanya.”
“Apa?”
“Ban kempes bapak.. baru menelpon bengkel, supaya datang untuk mengganti ban-nya..
Pak Kusumo menutup ponselnya begitu saja. Tejo menangkap nada marah dalam suara bapaknya. Sama sekali Tejo tidak menduga bahwa itu dikarenakan masalah kredit mobil yang dilakukannya.
Tejo bingung, Bapaknya seperti menunggu, dan Anisa juga pasti menunggu. Lalu ditelponnya Anisa.
“Gimana mas?”
“Ada masalah nih Nis. “
“Masalah apa lagi mas?”
“Banku kempes dijalan.”
“Masih dimana ?”
“Purwosari sih, nggak begitu jauh dari dealernya, tapi bapak menelpon aku diminta cepat pulang. Bingung aku Nis.”
“Hiih, kebangeten deh bapak kamu itu. Lalu bagaimana ini? Kulitku sudah gosong karena berpanas-panas..”
“Begini saja Nis, kamu langsung ke dealer, bilang kamu isterinya pak Tejo, tanyakan apa mobilnya sudah siap. Nanti aku yang transfer uangnya.”
“Jadi aku ke dealer nih?”
“Iya, kamu bilang dari pak Tejo, gitu.. mereka sudah tahu.
***
Besok lagi ya
Terima kasih Bunda Tien, happy weekend,,, sehat terus ya Bunda,,Aamiin 😍😍😍
ReplyDeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteAYMT 19 sudah hadir gasik
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Alhamdulillah AYMT 19 sudah tayang gasik bingits. .
ReplyDeleteMatur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam hangat dari Karang Tengah Tangerang
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung,
Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Makasar,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
Trimakasih Bu Tien, menemani sabtu malam yg sedang hujan deras area Madiun kota, salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteAlhamdulillah AYMT~19 sudah hadir, maturnuwun bu Tien.. 🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah yg kutunggu telah hadir..matur nuwun mbak Tien..salam sehat bahagia selalu..🙏
ReplyDeleteWah , sdh gasik mb Tien . Salam dr Yuli Suryo . Semarang
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayamg episode 19 makin seru aja
ReplyDeleteTerimakasih Cerbung nya ibu Tien Kutunggu kelanjutannya ceritanya
Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo
Alhamdulillah sudah tayang. Terimakasih Bu Tien. Salam seroja dari Magelang.
ReplyDeleteMantap ..makin seru saja...
ReplyDeletetrm.kasih bu Tien
Alhamdulillah eps 19 sdh terbit dan kedok Tejo sedikit² mulai terkuak..Kredit mobil dibatalkan sama Pak Kusuma...Cari alasan apa lagi kira2 untuk gagalnya hadiah utk Anisa... Salam sehat buat Bu Tien dan Keluarga.
ReplyDeleteMantap ..makin seru saja...
ReplyDeletetrm.kasih bu Tien
Wah berantakan lg renc Tejo...mgkn itu jlnnya mereka hrs berpisah antara Teko dan Anisa...Miranti siapa yg kamu pilih? Tejo your husband apa Pram pria idaman.. syg Pram terlambat mengkhitbah Miranti
ReplyDeleteGak mau..biar jadi aja sama anisa. Kasian miranti kalau sama tejo. Cuma dapat sisa an. Biar pun judulnya gitu
DeletePram dengan cintanya yg suci rela berkorban utk kebahagaiaan Miranti..Pram akan bahagia bila Miranti bahagia dlm berumah tangga dg Tejo...sy yakin mbak Tien akan membuat alur yg berlika-liku dengan berbagai tantangan dan cobaan samapi rmh tangga Miranti dan Tejo berakhir bahagia..Pram dan Miranti meskipun saling mencintai karena takdir tdk berjodoh...meski tiap hari berdekatan Pram tdk pernah menodai cintanya dan Miranti seorang perempuan yg mampu menjaga kehormatannya
DeleteSemoga keluar episode nya masih sore" begini terus..terimakasih bunda. Kalau bisa tiap episode ceritanya bisa dipanjangkan lagi. He...he....he.....
ReplyDeleteTrmksh mbak Tien...ditunggu kelanjutannya...semoga mbak Tien selalu sehat
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteSalam sehat sll dr Bekasi
ga sabar nunggu edisi 20, ini makin seru makin gregetan
ReplyDeleteMatur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu jasmani rohani ekonomi...dlm keridhoan Allah
ReplyDeleteAssalamu'alaikum..Bu Tien... Waduh hatiku AMBYAAAAARRRR.....Lup U Ibu Tien.... Salam sehat dr sby yaaaa Buuuu....
ReplyDeleteWah.. Tayang cepat nih bu.
ReplyDeleteTerima kasih bu, makin seru
Salam sehat buat ibu dan klg.
Alhamdulillah muncul gasik mksh mb Tien salam sehat selalu
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien... makin penasaran nih. Ditunggu kelanjutannya. Salam seroja selalu dari Semarang.
ReplyDeleteAlhamdulillah AYMT 19 sudah hadir
ReplyDeleteSemakin seru dan bikin penasaran ceritanya
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu.
Salam hangat dari Bekasi
Tejo kok ya belum ketahuan...
ReplyDeleteAlhamndulillah.... Terimakasih mbak tien
ReplyDeletePuji Tuhan kayanya Anisa dan Tejo bakal perang. Tejo disemprot bapaknya. Pasti semakin heboh Ceritanya.
ReplyDeleteSemoga ibu Tien tetap sehat semangat dan muncul eps 20.
Yustinhar Priok menunggu dg gemas dan cemas...
Matur sembah nuwun...
Puji Tuhan kayanya Anisa dan Tejo bakal perang. Tejo disemprot bapaknya. Pasti semakin heboh Ceritanya.
ReplyDeleteSemoga ibu Tien tetap sehat semangat dan muncul eps 20.
Yustinhar Priok menunggu dg gemas dan cemas...
Matur sembah nuwun...
Anissa kau akan kena getahnya akibat ambisimu untuk mendapat harta tanpa kerja keras
ReplyDeleteTrimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAymt~19...makin seruu..gregetan sm tejo&anisa..semoga segra ketahuan hub mrk..
Lanjuut mbak Tien..
Salam sehat dari bandung buat mbak Tien & keluarga.
Sudah baca AYMT 19... Harus belajar sabar.... menunggu AYMT 20. Seru dan makin gemes mikirin kelakuan Anisa yang genit.
ReplyDeleteSalam sehat dan semangat mbak Tien.
Alhamdulillah.. bisa baca lebih awal..sehat selalu mbak Tien.. salam dari SMPN 1 Sawahlunto..
ReplyDeleteGemeees.banget sm.si Tejo .. amit² jabang bayi ...
ReplyDeleteAda aja ide crita bu tien. Ban mobil kempes, dua lg. Tejo Gak jadi ke dealer diganti anisa yg akn kecewa trus ngomel ke tejo. Dr laporan anisa, tejo ada waktu bikin alsan kredit mobil ke pak kusumo. Kira2 demikian, btul bu tien? Wah memang bikin pnasrn.
ReplyDeleteMbak Tien...maturnuwun. Ceritanya bagus. Bagaimanapun jalan ceritanya, sebagai pembaca aku cuma pingin Miranti bahagia bersama Pram yang tulus mencintainya. Bukan karena "setan lewat", melainkan karena takdir yang indah...
ReplyDeleteAku nangis guling-guling kalau sampai Miranti pasrah menerima Tejo...
Salam sehat selalu mbakyu.
Iyeng SS
Woooww....perceraian itu hal yg diijinkan tapi dibenci oleh Allah...sabar ya...insyaallah nnti Tejo akan sadar dan sngt mencintai Miranti 😁
DeleteMtnuwun mbk Tien....
ReplyDeleteSdh sampai Purwosari dealernya di Kerten ya mbk ?🤣🤣
Apakah yg akan terjadi di dealer mobil ?....
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Hiiiiiih
ReplyDeleteSebel sm anisa n tejo
Lanjuut bu Tien, semoga sll bahagia, sehat dan idenya ada sll...aamiiin
Salam seroja dr yogya selatan
Ih tejo tegaaa...awass yaa😡
ReplyDeleteTejo , tega nian bilang ke Anisa klo ke dealer bilang istrinya .....aduh sombong ky duitnya banyak aja .....
ReplyDeleteKasihan.. kasihan.. kasihan..Anisa..tambah rame nih debat di dealer mobil ditunggu kelanjutannya bu Tien sehat selalu
ReplyDeleteCeritanya kian seru.pingin segera baca sampe ending.salam buat mbk Tien.sy penggemar berat karya2 anda
ReplyDeleteDugaan saya, yang tersisa adalah Cinta Tejo kian subur kepada putranya dan isterinya.
ReplyDeleteSementara cinta Tejo kepada Annisa akan kian buram dan akhirnya musnah.
Terimakasih mba Tien, semoga senantiasa sehat. Dan saya setia menunggu eps. Selanjutnya.
Setuju
DeleteEntah kenapa ya...aku benci ana/Anisa..tapi begitu dia disuruh ke dealer mobil..kok rasanya kasihan juga. Trus apa yg bisa diperbuat..padahal udah nyari sopir pribadi.. 🙏. Sampun Monggo nderek mbak Tien aja. Eps 20 . Selamat berhari Minggu buat semuanya.
ReplyDeleteApa ya bisa ya
DeleteYg pesan tejo
Yg mbatalin orang lsin?
Bolak balik ngintip, yg ditunggu blm juga muncul 😛...ayo dong episode 20 kutunggu dikau...
ReplyDeletePingin tau gmn tuh si Anisa ngamuk gara2 mobilnya dibatalin...
Salam sehat selalu utk bu Tien dan Amancu...selamat berkarya ya bu Tien 👍
Yang ditunggu blm hadir
ReplyDeleteWuaduh.....
ReplyDeleteKalah cepat ngintipnya
Tapu gpp yg penting sama2 ngintip
Samavsama menunggu
Mudah2an cepat datang
He he he
He...he...msh blm muncul juga eps 20...Ayo di intip terus...😀😀😀
ReplyDeleteSetia menunggu episode 20 .
ReplyDeleteSalam hangat dari Klaten.
Trimbilen lho..🤭🙋kebanyakan ngintipi.....Salam . PUTRI SOLO 🙏 (Deket Purwosari). Jahe bakar gepuk buat nangkring. Joss. Sembari menunggu yg ditunggu.
ReplyDeletePada ngintip nanti timbilen lho... hehehebe.... sabar menanti Mbak Tien.. tapi ora sabar ngincang nginceng terus
ReplyDeleteMenunggu lanjutan cerita ini selalu membuat penasaran, tengah malam pun tetap di intip... Bentar lagi tayang ya mbak Tien..🙋🙋
ReplyDeleteDi intip ternyata blm nongol..
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteHari ini ada nggak ya ?
Nunggu ajalah, sambil longak-longok.
Salam sehat dari Batang
Baca cerbung ini lalu terinspirasi...masak timlo
ReplyDeleteTerimakasih bu tien,selamt malam.apakah minggu ini libur seperti minggu kemaren?jangan libur ya bu?kasihanilah kita, penggemar ibu yng selalu longak longok setiap menit .hehe.salam sehat dan bahagia selalu utk ibu tien.😍
ReplyDeletePasukn intip mulai timbilen bu tien. Mohon segera vaksin penawrnya, episode 20. Trims atas perhatiannya bu tien
ReplyDeleteMasih setia
ReplyDeleteLongak longok
Mengintip
Kasihanilah kami
Hihihi...baca komen2 pembaca setia jadi geli sendiri. Ayoo...ingat autoritas penulis 😍
ReplyDeleteMbakyu...aku juga nginjan-injen terus. Yo wis ah..nanti saja diulang ngintipnya di kereta menuju Bandung.
Salam sehat untuk mbak Tien
Iyeng Sri Setiawati - Semarang
Antrian ke 20 dari Antapani.
ReplyDeleteSelamat malam Bu Tien, selamat sahabat-2 cerbung menunggu AYMT_20.
Kok belum yaaa 😝
ReplyDeleteMari kita sama " nginjen alias intap intip he he he , sy namakan PPSBT ( PASUKAN PENGINTIP SETIA BU TIEN) , Bu Tien salam sehat sll dr sby nggeh.....
ReplyDeleteBunda....ayo dong episode 20 ditayangin.sdh kebelet nih. Anisa...anisa. Angel temen tuturamu.........
ReplyDeleteTambah nggak suka nih sama Anisa. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu
ReplyDeleteKalo aku hanya trenyuh dg Kopi ku...semakin lama semakin dingin 😂😂😂....🙏maaf njih mbak Tien..
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Mtur swun...
ReplyDeleteSalam sehat...
Nginceng yg kesekian kali dg penuh harap...blm dtng jg yg ditunggu...moga mbak Tien sehat selalu
ReplyDeleteNgintip2 terus blm nongol2
ReplyDeleteSim salabim yaa...belum afa
ReplyDeleteYa belum juga...😩😩😩
ReplyDeleteWaduh setiap akhir selalu bikin penasaran, pantai nian bunda membuat cerita, sehat selalu ya bunda Tien
ReplyDeleteHmmmmm... penantian....
ReplyDeleteJam 22.10.
ReplyDeleteMungkin hari ini libur ya.
Besok terbit gasik 😂
Selamat malam sahabat, selamat beristirahat.
ReplyDeleteKelihatannya Bu Tien capek, long week end sama AMANCU.
Semoga Bu Tien dalam keadaan sehat wal'afiat. Aamiin
Wah..ternyata udh buanyaak yg intip2 drtd...tp skr udh malem mungkinkah nongol ep~20...
ReplyDeleteSabar menanti sampe ketiduran..ga sabar gmn reaksi anisa sebagai "istri" tejo..😡
Apakah besok 2 eps?.. mengharap.com ..😊
Salam sehat mbak Tien dari bandung timur.
Iya Kek....
ReplyDeleteIstirahat sambil injen2 Tejo sdh keluar blm 😁😀
Sepertinya tengah malam nanti keluarnya part 20, sabar sobat...
ReplyDeleteMbak Tien masih nulis untuk 2 part
Makasih mbak Tien 🙆🙆 ngarep banget
Horeeeee dah keluar..
ReplyDeleteLongok lg longok lg blm nongol...ngapunten bu Tien nih penggemar kok ngodhor y....🙏🙏
ReplyDeleteSehat sll y bu...aamiiin
Eeee bul njedul, kadung dipublish
ReplyDeleteSkl lg ngapunteeen bu Tien say
Mencari yg episode 16, 17 dan 18 kok gk ada,
ReplyDelete