PUISI SELEMBAR CINTA
Cintaku berbalut rindu
kudekap hangat dalam pelukanku
detaknya mengiringi setiap degup jantungku
getarnya berdesir disetiap alir darahku
cintaku bagai kidung2 dari nirwana
indah dan tak pernah henti mengalun
cintaku tak pernah pudar
walau musim berganti menggilasnya
hanya itu milikku
cintaaaa...
selamat siang dari kereta Manahan Jakarta-Solo.
Selamat siang Bu Tien
ReplyDeleteSelalu dalam doa
Sehat selamat sampai tujuan
Home sweet home
๐
Selamat sore mas Nanang
DeleteAamiin. Matur nuwun. Hampir sampai Jogya.
maturnuwun puisinya
ReplyDeletesalam sehat selalu bunda
Sungguh indah dialog ini :
ReplyDelete***
“Saya hanya gadis miskin, Tuan.
Saya juga hanya pembantu.
Saya tak akan pernah bermimpi untuk menggapai langit, karena tangan saya tak akan sampai.”
“Aku akan membawamu terbang ke langit, agar kamu bisa menggapainya.”
***
Busur sudah dipentang
Panah asmara sudah dilepas........
Mungkinkah akan sampai pada sasarannya
Cinta tak mengenal strata
Walau ada yang bilang cinta itu buta
Tapi, manakala sudah terpagut
Membuat dua hati saling terpaut
***
Semoga bunda Tien Kumalasari
Telah sampai dengan selamat
Tidak kurang suatu apapun.
Salam sehat....
Salam Aduhai.....
Sampai Solo Balapan jam 6.30
DeleteAlhamdulillah
Ruar biasa.....
DeleteYeess
ReplyDeleteSmg mb Tien sehat sll dan slmt smp 7an
ReplyDeleteSungguh indah puisinya...mak nyesss rasanya terima kasih Bu Tien smoga sehat selalu..
ReplyDeletePlok plok plok... bukan hanya prosa, puisi juga oke.
ReplyDeleteLuar biasa .,,. Matur nuwun bunda
ReplyDeleteKereeeen puisinya .... terima kasih.
ReplyDeleteMet malam bu Tien... semoga sampai dirumah dengan sehat dan selamat . Met istirahat bunda Tien
Puisi cinta yg indah
ReplyDeleteMengukir masa lalu
Makasih bunda
Luaar biasa .. di dalam kereta msh. berkarya nan istimewa ...aduhai ..salam dan doa sehat wal Afiat sejahtera
ReplyDeleteTerima kasih perhatiannya untuk mas2, dan diajeng2, Nanang,mas Hadi, Pri, Engkas Kurniasih, Sri Maryani, Wignyo press, Latif, Suprilina, Yangtie,
ReplyDeleteTerima kasih bunda Tien
ReplyDeleteTerima kasih puisi indahnnya mbak Tien
ReplyDeleteMaturnuwun puisi cintanya ...bu Tien
ReplyDeleteTerima kasih juga untuk diajeng2 Endah. Nanik, mas Suprawoto
ReplyDeleteMaturnuwun puisinya Bunda Tien, sehat selalu buat Bunda Tien bersama keluarga๐คฒ๐
ReplyDeleteMatur nuwun puisinya mbakyu Tienkumalasari, sehat² sll dan salam kangen dari Tanggamus, Lampung
ReplyDeleteLuar biasa mbak Tien
ReplyDelete๐ฅฐ๐
T O P pokoknya ๐๐,terimakasih bunda
ReplyDeleteAku juga masih ingat apa yang pernah kutulis dua tahun sebelum menikah......
ReplyDeleteKedatanganmu....
Bagaikan air bah
Yang melanda dahsyat...
Sampai bendungan hatiku bobol
Bahkan.....
Sebelum kuselami lubuk hatimu yang paling dalam..
Aku sudah berharap....
Kan kujadikan engkau
Ibu dari anak²ku.
Bojonegoro 21 Agustus 1974
Alhamdulillah
ReplyDeleteMantab. Kakek Habi .. tdk mau kalah dengan Bunda Tien...๐๐๐ท๐๐ท๐ท๐ฎ๐ฉ
ReplyDelete