Saturday, October 23, 2021

MELANI KEKASIHKU 07

 

MELANI KEKASIHKU  07

(Tien Kumalasari)

 

“Apa?” Andra berteriak .

“Iya, memang betul, dia anak dari simbok Karti, pembantu dirumah aku.”

“Nama ibunya Karti ?”

“Sukarti lengkapnya, tapi kami memanggilnya simbok. Dia sudah seperti keluarga kami karena mengabdi sudah puluhan tahun.”

“Tidak aku sangka seorang pembantu memiliki anak secantik itu. Pasti simbok juga cantik diwaktu mudanya. Atau bahkan masih ada sisa-sisa kecantikan itu sampai sekarang?”

“Tidak, banyak yang heran. Melani sama sekali tidak mirip ibunya. Melani kulitnya putih bersih dan simbok berkulit gelap. Tidak ada cantik-cantiknya, kecuali kelakuannya. Dia setia mengabdi, hatinya baik, dan tentu saja sangat menyayangi anak satu-satunya. Siapa tahu Melani itu anak orang lain yang diambilnya sebagai anak. Tapi kami segan menanyakannya. Takut dia tersinggung.”

“Jadi penasaran aku Bi. Kapan ya aku bisa ketemu simbok ?”

“Datang saja ke rumah aku. Sudah lama juga kamu tidak main. Kadang-kadang bapak juga menanyakan kamu lho.”

“Lain kali deh,”

“Baiklah Ndra, aku hanya ingin menelpon saja.”

“Bukan karena curiga sama aku kan ?”

Abi tertawa.

“Bukan curiga, tapi khawatir. Bersaing sama kamu itu berat bagi aku.”

“Berat? Badanku kecil lho..”

“Bukan badan kamu, kamu kan ganteng..”

Andra tertawa. Sesungguhnya keinginan untuk bersaing itu ada. Tapi Abi kan sahabatnya? Tapi Andra masih bingung, bagaimana mungkin Abi menyukai anak pembantunya? Bukankah keluarga Cokro adalah keluarga yang sangat terkenal dan pastinya juga kaya raya? Tapi Andra tidak memikirkan itu terlebih dulu. Ia tetap akan mencari tahu, siapa Melani yang cantik dan berkulit putih, dan siapa simbok yang berkulit gelap. Benarkan mereka ibu dan anak ?

Andra menghela napas sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

“Ada apa Abi menelpon ?” tanya Maruti.

“Dia bicara tentang Melani. Sepertinya dia suka sama Melani dan sedang mencari tahu mengapa aku begitu getol mencari Melani. Mungkin curiga, tapi itu tidak penting. Baru saja Abi mengatakan bahwa Melani adalah anak pembantu dirumahnya.”

“Anak pembantu?”

“Iya bu.”

“Berarti tak ada hubungannya dengan tante kamu ?”

“Itu yang Andra masih ingin menanyakannya. Kata Abi, Melani sama sekali tidak mirip ibunya. Banyak yang tidak percaya karena tidak ada mirip-miripnya. Mungkin bukan anak kandungnya, entahlah.”

“Lalu apa yang akan kamu lakukan?”

“Andra ingin mencari tahu, benarkah Melani anaknya pembantu itu.”

“Aduuh.. tampaknya kamu akan sia-sia ya Ndra, Melani tak ada hubungannya dengan tante kamu. Ya kan?”

“Entahlah bu, apapun itu, kita harus mencari tahu jawabannya.”

Andra melihat kekecewaan diwajah ibunya.

***                                                

“Kamu itu beruntung ya Mel..” kata salah seorang temannya saat mereka beristirahat.

“Beruntung bagaimana sih?” tanya Melan sambil menyuap nasi bungkus yang dibelinya didekat toko.

“Dari kemarin dicariin orang-orang ganteng.”

“Iya lah, gadis cantik gitu lhoh,” seloroh temannya.

“Benar, kembang wangi akan dikelilingi kumbang-kumbang.”

“Kalian itu omong apaan sih? Mereka itu bukan siapa-siapa aku.”

“Saat ini belum. Barangkali kamu harus memilih Mel, soalnya keduanya ganteng semua. Kalau aku jadi kamu, dua-duanya aku mau deh.”

Tawa para karyawan toko itu berderai.

“Dasar kamu, perempuan rakus. Aku bilangin nanti pada suami kamu.”

“Eeh, aku cuma bercanda. Ya kan Mel? Bukankah kamu bingung?”

“Bingung apaan sih, orang nggak kenapa-kenapa kok bingung. Dengar ya, yang mengantar aku ketika pulang dari bank itu anak majikannya simbok. Mana mau dia sama anak pembantu?”

“Oh, anak majikan ibu kamu? Tapi dia baik ya, mau membantu kamu juga ketika kamu habis kecopetan.”

“Iya, mereka memang keluaga baik. Dari bapaknya, ibunya, anaknya, semua baik. Syukurlah simbok bekerja pada orang baik.”

“Iya, aku ikut senang. Terus yang mencari kamu lalu belanja gula itu?”

“Kan kalian sudah tahu bahwa dia yang hampir menabrak aku ketika aku buru-buru mau menyeberang.”

“Mungkin dialah yang cocok untuk kamu Mel.”

“Jangan membuat aku bermimpi lah, aku ini siapa, mereka orang-orang berada.”

“Cinta itu tidak mengenal derajat seseorang lho Mel.”

“Sudahlah, walaupun memang iya, aku tak ingin mengharapkannya.”

“Benar Mel, jadi menantu orang kaya belum tentu beruntung. Tetangga saya ada yang jadi menantu orang kaya, di rumah mertuanya diperlakukan seperti pembantu. Kalau pas pulang dia suka cerita sambil menangis.”

“Yaah, kenapa tidak minta cerai saja?” tanya yang lain.

“Soalnya dia sudah punya anak, jadi berat meninggalkannya.”

“Kasihan ya..”

“Maka dari itu Mel, kamu harus hati-hati, jangan sampai karena gemerlapnya harta lalu kamu terpikat.

“Iya, aku tahu..”

Melani melanjutkan makan siangnya, tak menggubris kicauan teman-temannya. Tapi ia teringat pria yang menurut Abi namanya Andra, yang katanya ingin bertemu sama dia. Ada apa sebenarnya?

***

“Bapak, aku pulang agak siangan ya?” tanya Andra sambil memasuki ruang kerja ayahnya.

“Ya, tapi kenapa? Masih mengejar-ngejar gadis yang mirip tante kamu itu ?”

“Iya pak, kemarin saya pulang agak sorean, dia sudah pergi. Paginya ketemu di bank, tapi dia bersama Abi.”

“Dia pacarnya Abi?”

“Entahlah, tapi Andra ragu-ragu juga, karena kata Abi, gadis itu anak pembantunya.”

“Anak pembantunya? Kalau begitu jelas nggak ada hubungannya sama tante kamu dong.”

“Tapi Abi curiga, menurut Abi, mungkin Melani bukan anak kandung pembantunya.”

“Lalu apa yang akan kamu lakukan ?”

“Mencoba mendekati Melani, barangkali Andra akan menemukan jawabannya.”

“Baiklah, kamu akan mengajak Sasa?”

“Tidak pak, Sasa masih banyak pekerjaan. Dia tak akan mau.”

“Oh, iya, anak itu sangat rajin dan pintar. Tapi dengar-dengar, banyak selentingan di sekitar kantor, bahwa kalian pacaran?”

Andra tertawa.

“Bapak kok percaya selentingan. Kami kan bersahabat sejak kecil. Lumrah kalau sangat dekat sampai sekarang.”

“Apa salahnya kalau kamu pacaran?”

“Mana dia mau pak, dia kan lebih tua dari Andra.”

“Ah, itu kan bukan halangan.. bapak suka kalau itu benar.”

“Bapak ada-ada saja. Sudah, Andra pamit dulu, nanti dia keburu pulang.”

“Memangnya jam berapa tokonya tutup ?”

“Belum pernah menanyakannya pak. Tapi ketika Andra kesana sepulang dari kantor, tokonya sudah tutup. Makanya Andra akan kesana sekarang.”

“Ya.. ya, sudahlah sana, semoga berhasil nak. Kasihan melihat ibumu suntuk setiap hari.”

“Iya, doakan ya pak.”

***

Mobil Andra berhenti ketika Melani sedang berdiri ditepi jalan untuk mencegat angkot seperti biasanya.

“Melani..”

“Eh.. mas.. “

“Mau pulang ?”

“Iya mas.. lagi nungguin angkot.

“Ayo aku antar,” kata Andra sambil turun dari atas mobil.”

“Jangan mas, nanti menjadi kebiasaan.”

“Menjadi kebiasaan bagaimana?”

“Kalau sekarang saya diantar, lalu merasakan enaknya, lalu pengin tiap hari diantar, bagaimana?” canda Melani.

“Tidak apa-apa, kalau kamu mau aku akan menjemput kamu setiap hari.”

“Ah, tidak mas.. saya pulang sendiri saja, itu angkotnya sudah sampai.”

“Eit, Melani, jangan begitu, aku kan pernah bilang bahwa aku ingin bicara sama kamu. Jangan naik angkot, biarkan angkot itu, ayo naik ke mobilku.”

“Tt..tapi..”

“Ayolah, aku minta tolong, sungguh. Penuhi permintaan aku.”

Melani menatap Andra yang tampaknya sungguh-sungguh membutuhkan pertolongannya, atau paling tidak ada yang ingin diketahuinya melalui dirinya. Apakah laki-laki ganteng ini akan mencarikan pekerjaan yang lebih baik untuk dirinya. Ah, Melani hanya lulusan SMA. Apa yang bisa dikerjakannya dengan kemampuannya yang terbatas.

“Tolong Melan..”

Permintaan tolong itu sangat sulit diabaikannya. Tampaknya ada yang sangat penting, karenanya Melani mengangguk. Andra buru-buru membukakan pintu disamping kemudi, kemudian mobil itu melaju mengikuti petunjuk Melani.

“Rumah saya jelek,” kata Melani dalam perjalanan.

“Itu tidak masalah bagi aku.”

“Katanya mau mengatakan sesuatu?”

“Nanti saja kalau sudah sampai dirumah kamu.”

“Tidak bisa sekarang ?”

“Karena aku juga akan menunjukkan sesuatu sama kamu.”

“Oh,”

“Apa kamu keberatan aku bertandang ke rumah kamu?”

“Tidak sih, hanya nggak enak saja, rumah saya sungguh jelek. Simbok menyewa sudah bertahun-tahun.”

“Tidak apa-apa, aku tidak meihat rumahnya, tapi melihat penghuninya.”

Melani tersenyum. Dalam hati ia masih bertanya-tanya, apa yang sesungguhnya akan dikatakan oleh pria ganteng yang nyaris menabraknya beberapa hari yang lalu.

***

“Kamu masih disini Sa?”

“Eh, om Panji, iya nih.. baru saja selesai.”

“Berarti siap pulang dong.”

“Iya, mau membenahi berkas-berkas ini dulu.”

“Kamu bawa mobil ?”

“Tidak om, tadi saya naik taksi, mobilnya agak rewel, bannya kempes.”

“Mengapa tidak bilang tadi? Kalau bilang kan sopir bisa mengambilnya dan membawanya ke bengkel.”

“Tidak usah om, saya sudah bilang bapak. Nanti bapak yang akan mengurusnya.”

“Kalau begitu sekarang bareng om saja.”

“Tidak merepotkan ?”

“Tidak, kan sejalan.”

“Baiklah, saya selesaikan ini dulu ya om.”

“Ya, om tunggu. Harusnya kamu punya pacar, supaya kalau lagi repot bisa menjemput kamu.”

Sasa tertawa lucu.

“Om ada-ada saja. Belum ada yang mau nih.”

“Mau nggak jadi menantu om Panji ?”

“Waah, om ini bagaimana, saya lebih tua dari mas Andra. Nggak pantas lah.”

“Siapa bilang nggak pantas?”

“Mana mau mas Andra sama gadis yang lebih tua.”

“Kalau dia mau, bagaimana?”

“Om.. sudahlah, ini saya sudah siap. Ayo kita pulang.”

“Baiklah, menantu..” canda Panji.

“Nggak aaaah... om Panji ini lucu.”

***

“Ini mas, silahkan masuk..” kata Melani setelah membuka pintu, dan mempersilahkan Andra masuk.

“Rumah ini sederhana, tapi bersih dan rapi. Rupanya kamu rajin menata rumah.”

“Ah, rumah seperti ini, ditata juga nggak akan kelihatan bagus.”

“Bagus kok, siapa bilang nggak bagus.”

“Saya buatkan minum dulu..”

“Tidak usah Melan, aku akan segera menunjukkan sesuatu sama kamu." Kata Andra sambil mengeluarkan ponselnya, kemudian membuka-bukanya, lalu menunjukkan sebuah foto kepada Melani.

“Lihat Melan..”

Melani mengamati foto yang ditunjukkan Andra. Ada dua orang gadis cantik terpampang di ponsel Andra.

“Cantik-cantik, siapa ini mas?”

“Yang satu ini ibuku. Yang sebelah kirinya, adik ibuku.”

“Cantik semua.”

“Apakah ketika melihat foto ini, terutama yang sebelah kiri ini, kamu tidak merasakan sesuatu ?”

Melani menatap heran.

“Coba perhatikan baik-baik. Foto itu seperti foto diri kamu bukan ?”

Melani menatapnya terus, lalu ia baru merasa, bahwa dirinya banyak miripnya dengan foto itu.

“Aneh, hanya mata saya lebih sipit.”

“Mengapa bisa terjadi ?”

Andra meminta kembali ponselnya, dan memotret Melani ketika gadis itu sedang menghadap ke arahnya.

“Apakah kamu punya fotonya ibu kamu?”

“Ada.. “

“Coba kirimkan ke aku. Oh ya, catat nomor kontak aku dulu.”

Melani mengirimkan foto simboknya setelah Andra memberi tahu nomor kontaknya.

Andra menatap perempuan setengah tua yang berfoto disamping Melani.

“Memang tak ada mirip-miripnya,” gumam Andra.

“Banyak yang bilang begitu. Tapi dia memang simbok saya, yang sangat saya sayangi. Tapi sebenarnya apa maksud mas dengan menunjukkan foto itu pada saya?”

“Ibuku sedang kehilangan adik kandungnya. Maksudnya sudah berpuluh tahun tidak pernah mendengar beritanya. Ketika aku melihat kamu, aku heran, karena wajah kamu sangat mirip. Aku mengira kamu ada hubungannya dengan tante aku itu.”

“Oh, ya Tuhan.. kasihan sekali, saudara sekandung tidak bertemu selama puluhan tahun?”

Andra pulang dengan perasaan gundah. Foto simbok Karti dan Melani seperti menunjukkan bahwa mereka bukan ibu dan anak. Penelusuran itu belum tuntas, Andra ingin bertemu simbok dan berbicara dengannya.

Ketika Andra mau naik ke mobilnya, seorang laki-laki memasuki halaman dengan sepeda motornya. Ia menatap tak senang ke arah Andra.

***

 

Besok lagi ya..

 

 

 

94 comments:

  1. Replies
    1. Alhamdulillah.... matir.nuwun Mbak Tien, semoga sehat selalu
      Aamiin....

      Delete
    2. Alhamdulillah lebih cepat hadir bunda Tien. Terimakasih bunda. Aduhaaaai ❤️😘😍

      Delete
    3. Unknown juara 1
      Edit dong biar muncul namanya,caranya....
      - Klik tulisan unknown
      - Klik edit profil
      - Isi biodatanya
      - Klik simpan
      - Selamat mrncoba

      Delete
    4. _“Aku tahu rumahnya dong, soalnya ibunya Melani itu pembantu dirumah aku.”_

      _“Apa?”_

      _Andra terkejut bukan alang kepalang. (eMKa_06)_


      *****
      Alhamdulillah lanjutan eMKa 👆👆👆diatas, sdh di tayangkan di malam ketujuh ini.
      Terima kasih bunda, salam ADUHAI......

      Delete
    5. Tumben jarak juara 1 dengan yang lain kok jauh. Biasanya dlm jam yang sama berderet nama-2 para "sprinter" adu cepat...malam minggu jadi sepi yang balapan, ya.

      Delete
    6. manusang bu Tien, Melani ku sdh hadir salam sehat tetap semangat

      Delete
  2. Alhamdulillah... Gasik tayangnya. Makasih mbak Tien. Salam aduhai selalu

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Unknown
      Edit dong biar muncul namanya,caranya....
      - Klik tulisan unknown
      - Klik edit profil
      - Isi biodatanya
      - Klik simpan
      - Selamat mencoba

      Delete
  4. Alhamdulillah
    Melani tayang gasik 🙏🙏🙏
    Makasih bunda Tien

    ReplyDelete
  5. Replies
    1. Cek di komentar seblumnya. Ato tunggu aja, nanti ada yg bri tau. Jika blum, besok lagi ya ..

      Delete
    2. Unknown
      Biar muncul nama,caranya....
      - Klik tulisan unknown
      - Klik edit profil
      - Isi biodatanya
      - Klik simpan
      - Selamat mencoba

      Delete
  6. Alhamdulillah .... terima kasih bu tien, semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  7. Terima kasih Mbak Tien , MK 07 sdh hadir ... Salam seroja & Aduhai

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah ... Syukron Mbak Tien yang selalu *ADUHAI* 😊🌹🌹🌹

    ReplyDelete
  9. Sg dalu bu.. terima kasih nggih.
    Salam sehat selalu

    ReplyDelete
  10. Trimakasih bu Tien..sehat selalu njih

    ReplyDelete
  11. Alhamdulilah melani sampun tayang...matur nuwun mugi Ibu tansah sehat
    Makin aduhai....Melani?..

    ReplyDelete
  12. Alhamdulilah. Matur nuwun Bu Tien..
    Salam sehat selalu n aduhaiiii

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah Melani ku sudah tayang,,,
    Makasih bunda Tien,,,🥰🥰🥰

    Asyeeekkk ah melaninya mau diajak malmingan,,,🤩🤩🤩

    ReplyDelete
  14. Mksh mb Tien sdh tyg MK 07.. smg benar Melani anak dr Dita.. entah bgmn crtnya hanya mb Tien yg tahu😘 dan itu pasti ada di episode hari2 berikutnya.. ditunggu mb Tien. Slm seroja utk mb Tien dan para pctk. dan slm aduhai utk 2 cogan Abi dan Andra🤗

    ReplyDelete
  15. Duh....siapa ya ibuknya Melani? Anindita? Apa yang terjadi? Banyak kemungkinannya. Semoga para tokoh baik selalu diselamatkan. Salam aduhai Mbak Tien...

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah
    Makasih bu Tien
    Nganjuk hadir.

    ReplyDelete
  17. Trmksh mb Tien MK 07 sdh hadir

    Smg mb Tien sehat dan bahagia sll

    Salam seroja ADUHAI BUANGET

    ReplyDelete
  18. Matur nuwun mbak Tien-ku, Melani sudah berkunjung ke rumah.
    Demi ibu, Andra rela menelisik gadis yang mirip tantenya. Berhasilkah usahanya itu? Hanya Pengatur Cerita yang tahu.
    Salam sehat penuh semangat mbak Tien, selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  19. Hallow..
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Rini Dwi, Pudya , Indahwdhany, Butut, Oma Michelle, Linurhay, Noeng Nurmadiah, Dwi Wulansari, Winar, Hnur, Umi Iswardono , Yustina Maria Nunuk Sulastri Rahayu Hernadi , Sri Maryani, Bunda Hayu Hanin, Nunuk, Reni, Pudya, Nien, Swissti Buana, Sudarwatisri, Mundjiati Habib, Savero, Ida Yusrida, Nuraida, Nanung, Arin Javania. Ninik Arsini, Neni , Komariyah, Aisya Priansyah, Jainah Jan. Civiyo, Mahmudah, Yati Sri Budiarti, Nur Rochmah. Uchu Rideen
    . Ninik Arsini, Endah. Nana Yang, Sari P Palgunadi, Echi Wardani, Nur Widyastuti, Gagiga family, Umi Iswardono,

    ReplyDelete
  20. Matur nuwun bunda Tien...MK 07 telah tayang..🙏

    Makin ADUHAI aja bun...

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah ....
    Yang ditunggu tunggu telah hadir.....
    Matur nuwun bu Tien..
    Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
    Aamiin..... .

    Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN


    ReplyDelete
  22. Maturnuwun bu Tien, MK~07 sudah hadir..🙏

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah, matur nuwun mBak Tien Kumalasari, MK Eps 07 sudah tayang.
    Salam sehat, salam hangat, dan salam hormat dari Tangerang.

    ReplyDelete
  24. Terima kasih b Tien, MK 7 sdh hadir, semoga benar Melati anak Tantenya Andra, Salam ADUHAI...

    ReplyDelete
  25. Belum ada titik terang buat Andra....

    ReplyDelete
  26. Masih penasaran ? Ikuti kelanjutannya , trima kasih Bu Tien , salam sehat n tetap semangat dari Pasuruan

    ReplyDelete
  27. Matur nueun buTien Rasa penasaran Andra membawanya ketemuMelani..wah Arus kurangsenang karena dapat saingan pria tampan yang kaya.. Seoga ada titik yerangsetelahAndra ketemu mbok Karti.. Aamiin. Pokoknya sip deh buTien buattekatekiyg bikinpenasaran. Salam.sehat

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah Melani 7 dah hadir
    Terimakasih bunda Tien
    Semoga bunda Tien sekeluarga selalu sehat walafiat aamiin
    Salam sehat dan aduhai dari Purworejo

    ReplyDelete
  29. Terima kasih bu Tien, sehat selalu dan sukses selalu
    Aduhai makin seru….

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah, MK07 telah tayang, terima kasih bu Tien, sehat n bahagia selalu.
    UR.T411653L

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun.....
    Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun....

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah ... Terima kasih Bu Tien ... Semoga Bu Tien sehat selalu ... Salam seroja 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  33. Wah, pasti si Aris yg mau ngapelin Melani. Padahal Melani gak suka sama Aris. Semoga rasa penasaran Andra segera mendapat jawabannya.

    Terima kasih Mbak Tien MK 7 sudah hadir. Semakin penasaran dan tidak sabar menunggu lanjutannya. Semoga Mbak Tien selalu sehat dan bahagia bersama kelg. tercinta. Salam Aduhai selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  34. Alhamdulillah Bunda terima kasih untuk Melani nya, sukses selalu buat Bunda.
    Met malam dan met istirahat.

    ReplyDelete
  35. Alhamdulillah MK7 hadir, maturnuwun Bu Tien 🙏, semoga sehat selalu,salam Seroja dan ADUHAI....

    ReplyDelete
  36. Trimakasih mbak Tien MK07nya...

    Semoga Andra berhasil mendapatkan info kebenaran Melani..🤲

    Aris jgn ke ge'eran yaa..Melan tuh ga suka sm kamuuu...jgn maksa2 yaa..hehehe..kok sewot..🤭

    Lanjuut senin yaa..besok minggu..😊

    Salam.sehat selalu dan aduhaii mbak Tien..🙏😘🌹

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah Melani sdh datang, besok lagi ya...
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillaah...
    MK7 sudah hadir...
    Trima kasih ibu Tien...
    Semoga ibu dan keluarga sehat selalu
    Aamiin yaa Robbal’alamiin..
    Salam SeRoJa...ADUHAI...

    ReplyDelete
  39. Komen ahh....lama gk komen di blog kangen juga 😂😂

    Sugeng Dalu mb Tien...
    Mugi tansah pinaringan sehat njih..
    Matur nuwun MK sampun eps 7
    Salam aduhai saking kota Kediri 🙏🙏❤️❤️🌼🌼

    ReplyDelete
  40. Makasih mba Tien.
    Sehat selalu mba. Aduhai

    ReplyDelete
  41. Ketika satpam Aris sang penjaga gawang memandang dengan tidak suka pada Andra bahkan memanas mau baku pukul, Melani berteriak jangan dia kakakku, waduh.. Melani kelepasan ngomong, tapi bênêr kan dia anak budéku dalam hati Melani.
    Aris, kamu bukan apa-apa ku, dia itu Andra kakakku. Tuh kena smash si Aris, bisa bisa nya Melina ngebelain Andra; cantik kan sama ganteng kan cocok..

    ADUHAI..

    Om Panji ini gimana, yang aktif reaktif anaknya donk, masa bapaknya, Sasa kan tinggal ngikut aja kan, tuh kan jadi nggak enak hati, udah nyicil manggil menantu lagi.
    Saking kepinginya punya cucu buat menghibur Maruti..

    Terimakasih Bu Tien,
    Melani kekasihku yang ke tujuh sudah tayang, membikin bentang jelajah pencarian asal usul Melani melebar,
    Sehat sehat selalu doaku Bu Tien, sedjahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta 🙏

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah,baru saja bertemu Melani..terima kasih Bu Tien,sehat selalu...Aamiin

    ReplyDelete
  43. Assalamualaikum wr wb. Sebetulnya Abi dan Andra, sama pengin tahu latar belakang Melani. Wah, makin seru nih, siapa yg lbh dulu tahu latar belakang Melani lbh detaik, tanpa menyinggung perasaan Simbok maupun Melani. Tapi ada yg datang lelaki yg tampak kurang suka thdp Andra ketika di rumah Melani..siapa ya, penasaran...saya tunggu saja di episode 08...Semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon lan wilujeng ing sadoyonipun... Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dan aduhai dari Pondok Gede.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

      Aamiin Allahumma Aamiin
      Matur nuwun pak Mashudi

      Delete
  44. Alhamdulillah..
    Selalu membuat penasaran yang baca...
    Huhuuu,..pdhal besok libur
    Salam sehat mbak Tien
    Saam Aduhaiii
    Sala

    ReplyDelete
  45. Terimakasih bu tien, semoga selalu sehat. Salut sama bu Tien yg masih menyempatkan diri buat balas komemtar para penggemarnya😍

    ReplyDelete
  46. ---- Siapa sebetulnya Mbok Karti..??
    ---- Mengapa Mbok Karti bisa mengasuh Melani sejak kecil..??
    ---- Apa hubungannya Mbok Karti dengan tantenya Andra..??
    ---- Dari pada melebar kemana mana kita tunggu dari Bu Tien pasti ADUHAI.
    Salam sehat selalu untuk Bu Tien dan Keluarga.

    ReplyDelete
  47. Salam Aduhai u Ibu Tien .sehat selalu ..tambah sipp Melani paling adik sepupu Andra

    ReplyDelete
  48. RINTOOOO..
    SELAMAT ULANG TAHUN YA SEHAT BAHAGIA SELALU, PANJANG USIA DAN SUKSES DALAM KARYA.. AAMIIN.

    ReplyDelete
  49. Terima kasih bu tien...wah cowok cowok ganteng pada naksir meilan ..semoga dpt yg terbaik...salam aduhai dari pondok gede

    ReplyDelete
  50. Salam sehat.
    Andra sudah bertemu dengan Melani. Dan menceritakan semua maksud dan tujuan bertemu Melani. Melani merasa kasihan pada Andra yang kehilangan jejak adik ibunya Anindita yang lama menghilang hingga kini. Semoga dapat petunjuk dengan tante Anindita saudara atau adik ibu Andra. Terima kasih mbak Tien.

    ReplyDelete
  51. Assalamualaikum selamat malam bunda tien. Ya Allah! Ketinggalan 4 bagian ssekaligus. 😭😭 tapi alhamdulillah udah beres baca. Nah, si melani pasti anak adik maruti. Makasih banyak ya bun, lanjutannya masih setia kutunggu. Aduhai! Penasaran aku. Salam seroja, dan jangan lupa bahagia. Semangat terus. Karena semangat bunda tien selalu menginspirasi. 👍👍

    ReplyDelete
  52. Presensi
    Terima Kasih Bu Tien...🙏🙏

    ReplyDelete
  53. Makasih MK nya mbak Tien.. Semuanya makin penasaran siapa Melani sebenarnya.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi🙏🙏😘😘

    ReplyDelete
  54. Selamat pagi bu Tien.
    Selamat pagi sahabat²ku Penggemar Cerbung Tien Kumalasari, salam SEROJA dan tetap ADUHAI. Semangat pagi.
    Penasaran ya semalam...Melani tidak hadir...kan LIBUR, setiap hari Minggu, bu Tien juga pengin bercengkerama dengan cucunya, dong
    Bagi yang sdh bergabung di WAG-PCTK ada bacaan cerbung pengganti dengan judul "IBUKU ORANG GILA" 19 Eps TAMAT
    Yang pengin ikutan baca japri saja ke nereka.

    ReplyDelete

BULAN HANYA SEPARUH

BULAN HANYA SEPARUH (Tien Kumalasari) Awan tipis menyelimuti langit Lalu semua jadi kelabu Aku tengadah mencari-cari Dimana bulan penyinar a...