ROTI CINTA 13
(Tien Kumalasari)
Dalam perjalanan pulang Dita hanya diam, ada rasa kesal yang dipendamnya, melihat Dina banyak bicara didepan, dan Abian juga menanggapinya. Mereka mengulang pembicaraan tentang kopor mereka yang tertukar, cerita yang sudah pernah didengarnya, dan seperti menikmati replay yang tak ada habisnya, apalagi mereka juga sambil tertawa-tawa.
“Tadinya aku kira tak akan bisa lagi menemukan kopor aku, karena tak tahu kamu itu siapa, apalagi nomor kontaknya juga nggak tahu,” kata Dina.
“Kamu sombong sih, ditanya nomor kontaknya aja nggak mau, coba di kasih pasti kita tak usah bingung.”
“Enak saja minta nomor kontak. Aku kan nggak tahu kamu itu seperti apa, jangan-jangan orang jahat.”
“Eeh, memangnya wajahku seperti penjahat ?”
“Lhoh, penjahat terkadang juga menampakkan wajah menarik, kata-kata manis..”
“Dan senyuman yang juga manis… kan?” canda Abian.
Dan Dina mengakui dalam hati, memang senyuman Abian itu manis. Ia menyesal telah pergi ke Jakarta waktu itu hanya untuk menghindari kedatangan pak Iskandar.
“Kok yang ngoceh Dina melulu, Dita diam saja?” tanya ibunya.
“Dia kan memang pendiam, tidak seperti aku yang cerewet,” kata Dina sambil tersenyum.
“Apa? Oh, ngomongin aku? Aku nggak denger tuh, lagi sibuk WA nan sama teman kuliah,” kata Dita dingin.
“O.. pasti yang ketemu waktu kita makan itu kan Dita?” tanya Abian.
“Memangnya temanku cuma itu ?” kata Dita ketus.
“Baiklah, nggak usah marah dong, aku percaya kalau kamu banyak yang suka,” kata Abian sambil melongok ke arah kaca spion didepannya, melihat bibir manis itu tak menyunggingkan senyuman.
Leo dan Rina hanya tersenyum mendengarkan celoteh anak-anak muda itu.
“Lagi serius nih tampaknya,” celoteh Abian lagi.
“Dia kalau lagi serius susah diganggu, biarin aja,” kata Dina enteng.
Dita ingin marah, tapi bingung alasannya apa.
Sesampai dirumah, Abian langsung pamit, karena pasti keluarga Leo akan sibuk mengurus barang-barang bawaannya.
“Abian, tunggu, jangan pergi dulu, ini, om Leo nitip buat bapak,” kata Rina sambil membuka tas yang berisi oleh-oleh.
“Apa ini bu?”
“Roti Cinta dong.. kan kita dari sana..” kata Rina sambil memberikan sekotak roti buatan Roti Cinta.
“Waduh, bapak pasti suka banget. Ini roti kesukaannya. Kalau lagi ke Jakarta pasti mampir hanya sekedar makan dan beli roti. Terimakasih om, saya langsung pamit ya.”
“Ya, sampaikan salam untuk bapak ya, terimakasih juga sudah bersusah payah menjemput ke bandara, bilang sama bapak.. ditunggu, kapan ngobrol-ngobrol lagi.”
“Baiklah, nanti saya sampaikan.”
“Dina, Dita.. aku pamit ya.”
“Terimakasih ya mas.. “ kata Dina dan Dita bersamaan.
***
“Dian, kamu masih harus banyak istirahat ya, tadi dokter bilang, sebenarnya belum boleh pulang, tapi sejak kemarin kamu merengek minta pulang,” kata Baskoro sepulang dari mengantar tamu-tamunya ke bandara.
“Nggak kerasan kelamaan dirumah sakit.”
“Iya sih, siapa juga yang kerasan menginap di rumah sakit, tapi kan kamu belum sehat benar.”
“Sebenarnya kemarin ingin menengok ibunya Witri, kan kami satu rumah sakit, tapi nggak boleh turun karena masih pusing. Lalu ketika mau pulang, juga terburu-buru karena harus mengantar bapak ke bandara.”
“Nggak apa-apa, nanti ibu sama bapak mau belanja, kalau bisa mampir bezoek sebentar, ya pak,” kata Yanti kepada suaminya.
“Dian boleh ikut?”
“Tidak Dian, kamu masih harus istirahat, lain kali kalau kamu sudah sehat bapak antar kesana, dan kalau ibunya Witri sudah pulang, kita bisa kerumahnya,” kata Baskoro lagi.
“Ibu bilang kemarin Witri sudah mau masuk kerja?”
“Iya, benar, tapi ibu suruh pulang dan kembali menunggui ibunya. Kasihan kan kalau ibunya ditinggal sendirian.”
“Iya, kasihan, katanya masih turun naik panasnya. Kemarin lusa Witri juga nengokin Dian.”
“Witri anak baik dan pintar. Ibu suka cara kerjanya yang cekatan.”
“Iya bu, tampaknya begitu. Kasihan malam itu karena mau menjemput ibunya, lalu ketemu orang-orang jahat. Untunglah Dian melihatnya.”
“Dan untunglah kamu juga selamat.”
“Iya bu, musuhnya tinggi besar seperti Hulk.”
“Ah.. ada-ada saja..”
“Anak bapak juga hebat, dan untunglah karena kamu bermaksud baik maka Allah melindungi kamu,” kata Baskoro.
“Kalau Dian sehat, pengin main ke Solo juga.”
“Baiklah, sesuka kamu Dian, asalkan kamu sudah sehat.”
Dian mengangguk, bahagianya dicintai dua bapak dan dua ibu juga.
***
“Bagaimana tadi, nggak terlambat kan njemput calon mertua?”
“Nggak dong pak, malah Bian harus menunggu. Tadi jalanan nggak begitu macet.”
“Syukurlah. Bapak senang oleh-oleh ini. Roti Cinta kan langganan kita kalau ke Jakarta ?”
“Iya benar, dan memang ternyata keluarganya om Leo sahabat dari pemilik Roti Cinta itu.”
“Berarti kenal sama Dian juga?”
“Ya kenal baik lah pak.”
“Trus.. kamu belum cerita sama bapak, ketika dua kali bertemu dengana kedua gadis itu bersama-sama.”
“Apa yang mau di ceritain pak, kan baru pendekatan ?”
“Kan ada dua gadis, menurut kamu mana yang sebaiknya menjadi pendamping kamu? Yang bernama Dina, atau Dita. Dua-duanya kan cantik.”
“Kalau Abian pilih Dita, apakah bapak setuju?”
“Bapak setuju saja sih, mana yang kamu suka dan tentunya yang suka sama kamu juga. Kalau bertepuk sebelah tangan ya percuma kan?”
“Iya benar.”
“Kalau Dina, kemungkinannya kamu lebih muda ya?”
“Ternyata tidak juga sih pak, Saya kan teman kuliah sama Dian, tapi bukan satu angkatan juga, kan Dian kakak kelas Abian, cuma kami kan sahabatan biarpun tidak sekelas. Dian itu pintar, Abian banyak belajar dari dia.”
“Bukan main ya Dian.”
“Kami terpaut dua tahun. Jadi saya nggak yakin berapa usianya Dina. Belum tentu juga saya lebih muda, cuma saya kok suka sama Dita. Dia itu lembut, terkadang juga lucu. Beda dengan Dina, kayaknya dia galak deh,” kata Abian sambil tertawa.
“Yang mau menjalani kan kamu, jadi ya semua terserah kamu. Orang tua kan tinggal merestui.”
“Tapi Bian harus menunggu sampai dia selesai kuliah dulu. Lama.. tergantung dia akan selesai berapa tahun lagi.”
“Kalau kamu milihnya dia ya harus sabar menunggu.”
“Iya pak. Bian mau menelpon dulu, rotinya jangan dihabisin ya pak.”
Pak Iskandar geleng-geleng kepala.
“Kalau aku penginnya ya yang bisa segera jadi menantu, tapi semua kan tergantung yang menjalani. Ya sudah, mengalah saja,” gumam pak Iskandar sambil kembali menyantap rotinya.
***
Berbincang dengan ayah dan ibu serta kakaknya, hanya dilakukan sambil lalu saja. Dita tampak berbeda.
“Dita, kamu sakit?”
“Tidak bu, apakah Dita kelihatan seperti sakit ?”
“Kamu tidak banyak bicara malam ini.”
“Dia kan memang tidak banyak bicara,” sambung Dina.
“Dita mau ke kampus besok, tapi rasanya letih sekali.”
“Kalau begitu bapak antar saja ke kampusnya. Mau berangkat jam berapa?”
“Nggak usah pak, Dita naik taksi saja.”
“Kan sekalian bapak ke kantor ?”
“Iya Dit, bapak kan sekalian mau ke kantor. Memangnya kenapa kalau bareng bapak?” tanya Rina.
“Bapak harus muter dong kalau harus ngantar Dita dulu.”
“Muter sedikit ya nggak apa-apa, demi anak bapak yang cantik ini.”
“Ah, bapak.. dimana-mana kalau perempuan juga cantik.”
“Nah itu sebabnya, bapak nggak bilang ‘anak bapak yang ganteng’..” canda Leo yang membuat Dita tersenyum.
“Ya sudah, besok Dita siap pagi-pagi supaya bapak tidak terlambat.”
Setelah makan, Dita langsung masuk ke kamarnya, dan menguncinya dari dalam.
Sungguh dia bingung pada perasaannya sendiri. Mengapa gundah? Mengapa tak suka ketika kakaknya dekat dengan Bian. Mengapa.. mengapa.. dan pastinya ada jawabnya. Itu adalah cinta. Aduhai… Dita menyembunyikan wajahnya pada bantal. Menurutnya kegelisahan itu akan hilang disembunyikannya dibalik bantal. Tapi tidak, bayangan laki-laki ganteng yang baru beberapa hari dikenalnya justru mengganggunya. Ia tak kuasa mengibaskannya. Tapi ia benci perasaan itu.
“Benciii… benci.. benciiii…” teriaknya sambil menutupi mulutnya dengan bantal.
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.
“Ditaaa…”
Itu suara Dina.. Dita membiarkannya. Pasti kakaknya hanya akan mengajaknya ngobrol dan bercanda.
“Nggak penting banget,” desisnya.
Hal yang selama ini belum pernah dilakukannya, kesal kepada kakaknya.
“Ditaaaa… baru saja masuk masa sudah tidur Dit !”
Dita masih membisu.
“Kamu meninggalkan ponsel kamu dimeja makan, ada telpon nih.”
Dita bangkit, benar ponselnya tertinggal. Tapi ada telpon, dari siapa ya?
“Ditaaa… telpon dari Abian..!” teriak Dina lebih keras.
Dita melompat dari tempat tidur, menghambur ke arah pintu.
“Tumben kunci kamar sih,” tegur Dina ketika Dita membukanya, sambil diberikannya ponselnya yang masih berdering-dering.
“Udah lama nih, nggak berhenti-berhenti,” kata Dina sambil melangkah pergi.
Dita mengangkat panggilan itu dengan dada berdebar.
“Hallo..”
“Ditaaa.. aduuuh.. lama banget ngangkatnya? Sudah tidur ya?”
“Belum, ponselku ketinggalan diruang makan. Ada apa?”
“Lagi ngapain ?”
“Lagi ngomong sama kamu,” Dita mencoba bercanda, dan membuat Abian tertawa.
“Eh, ternyata kamu lucu juga ya, sama dong, aku juga lagi ngomong sama kamu.”
“Ngapain telpon malam-malam?”
“Wah, sadis amat. Memangnya nggak boleh ya telpon malam-malam?”
“Boleh kok, cuma saja, ada apa?”
“Kangen..”
“Iih…”
“Kok ihh sih ?”
“Baru sore tadi ketemu sudah kangen, ngimpi 'kali..”
“Iya.. penginnya beneran, ternyata baru mimpi, padahal belum tidur lho.”
Dita tersenyum. Debar jantungnya bertambah kencang. Abian memperhatikannya? Benarkah dia kangen sama dirinya? Apakah itu tandanya cinta?
“Halloooo… kenapa diam, kamu nggak ketiduran kan?”
Dita tertawa lirih.
“Masa sih lagi megangin ponsel bisa ketiduran?” katanya sambil tertawa.
“Besok aku samperin ya, kita jalan-jalan.”
“Aku mau ke kampus.”
“Pulang jam berapa?”
“Belum tahu.”
“Kabari kalau mau pulang ya, aku jemput.”
“Memangnya nggak ada kerjaan ?”
“Aku lagi ngurusin proyek barunya bapak, tapi bukan harus aku tungguin, sudah hampir jalan kok.”
“Oh…”
“Besok ya, jangan lupa kabarin aku, jam berapa pulangnya.”
“Iya.”
“Ya sudah, kayaknya sudah mengantuk, boneka itu ada disamping kamu kan?”
“Ya, ada.”
“Bagus, jadinya kamu merasa bahwa aku selalu ada didekat kamu.”
“Hmh, malah nggak bisa tidur dong.”
“Masak sih, berarti suka dong ditungguin aku.”
“Iih, apaan sih..”
“Ya sudah, selamat tidur, mimpiin aku saja ya.”
Dita tersenyum-senyum sendiri begitu ponsel dimatikan. Tiba-tiba rasa gelisah itu sudah hilang entah kemana. Ia menarik bonekanya, memeluknya dan memejamkan matanya. Benar, ia berharap bisa bermimpi ketemu Bian.
***
Hari sudah siang ketika tiba-tiba Abian muncul dirumah keluarga Leo. Rina yang sedang berada di teras menyambutnya.
“Nak Bian, dari mana saja?”
“Dari rumah bu, Dita sudah pulang ?”
“Belum tuh, tadi pagi ke kampus bareng ayahnya.”
“Oh ya sudah, saya samperin saja ke kampusnya.”
“Sudah janjian ?”
“Sudah sih, tapi saya tunggu dia belum menelpon, dan ketika saya menelpon dia tidak mengangkat.”
“Dita itu sukanya begitu, ponsel selalu di silent, sehingga kalau ada apa-apa susah menghubungi.”
“Baiklah bu, saya pamit dulu.”
“Ya nak, ati-ati ya.”
Bian sudah menstarter mobilnya ketika tiba-tiba Dina berteriak.
“Biaaan, tunggu !”
“Ibu, Dina pergi sebentar ya, mau kerumah teman, sekalian numpang Abian,” katanya sambil berlari.
“Aku ikut ya,” katanya sambil langsung naik.
“Mau kemana ?” tanya Abian sambil menjalankan mobilnya.
“Ke rumah teman. Kamu mau kemana ? Dita di kampus sejak tadi pagi.”
“Ini aku mau jemput Dita.”
“Oh, mau jemput Dita?”
“Iya, nggak apa-apa nganterin kamu dulu.”
“Kalau begitu nggak apa-apa, turunin aku dekat pasar didepan itu.”
“Memangnya rumah teman kamu dimana ?”
“Nggak jauh dari situ, gampang.”
Ditempat yang ditunjuk Dina, Abian memberhentikan mobilnya.
“Aku takut ngganggu, biar aku jalan sendiri,” katanya sambil turun.
Abian tertegun. Nada suara Dina seperti orang sedang marah. Ada apa ini?”
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah Roti Cinta 13 sdh tayang.
ReplyDeleteTrimakasih bunda..
Edun.....tiga kali berturut-turut.
DeleteSelamat ya masio nyemplit Kalitidu ngidul....ning yen balapan isih buanter playune ....
Wiwik Suharti dilawan....
Blum tau dia. .
Horeeeee, ROCIN_13 sudah tayang.
DeleteTerimakasih bu Tien, salam SEROJA dan tetap ADUHAI.
Terima kasih Mbak Tien ... kiriman ROTI CINTA 13 sudah kami terima.
DeleteSalam ADUHAI ...
Alhamdulillah Rocin 13 sdh hadir , masih hangat, manusang mbak Tien, Salam Sehat Tetap Semangat. Merdeka
DeleteAlhamdulillah ROTI CINTA ~13 telah hadir.... maturnuwun bu Tien..🙏
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur, Djoni August. Gembong. Papa Wisnu, Djoni
Alhamdulillah ....
DeleteYang ditunggu tunggu telah hadir gasik.....
Matur nuwun bu Tien..
Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
Aamiin..... .
Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN
Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Pamulang, Nusakambangan, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ReplyDeleteADUHAI.....
Alhamdulillah
ReplyDeleteAlhamdulillah, Roti Cinta 13 sudaj tayang. Terimakasih Bu Tien. Salam seroja
ReplyDelete𝔸𝕝𝕙𝕒𝕞𝕕𝕦𝕝𝕚𝕝𝕝𝕒𝕙 𝕤𝕕𝕙 𝕥𝕒𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕞𝕒𝕥𝕦𝕣 𝕤𝕦𝕨𝕦𝕟 𝔹𝕦 𝕋𝕚𝕖𝕟.🙏❤
ReplyDelete𝔸𝕞𝕓𝕪𝕒𝕣𝕣 𝕣𝕦𝕡𝕒𝕟𝕪𝕒 𝔻𝕚𝕟𝕒 𝕒𝕘𝕒𝕜 𝕘𝕒𝕜 𝕖𝕟𝕒𝕜 𝕛𝕦𝕘𝕒 𝕜𝕒𝕝𝕒𝕦 𝕟𝕦𝕟𝕦𝕥 𝕞𝕠𝕓𝕚𝕝𝕟𝕪𝕒 𝔸𝕓𝕚𝕒𝕟 𝕦𝕟𝕥𝕦𝕜 𝕜𝕖𝕣𝕦𝕞𝕒𝕙 𝕥𝕖𝕞𝕒𝕟𝕟𝕪𝕒 𝔻𝕚𝕟𝕒 𝕥𝕦𝕣𝕦𝕟 𝕕𝕚 𝕤𝕦𝕒𝕥𝕦 𝕥𝕖𝕞𝕡𝕒𝕥 𝕣𝕦𝕡𝕒𝕟𝕪𝕒 𝕒𝕘𝕒𝕜 𝕟𝕘𝕒𝕞𝕓𝕖𝕜 𝕛𝕦𝕘𝕒 𝔻𝕚𝕟𝕒...𝔹𝕘𝕞𝕟 𝕜𝕖𝕝𝕒𝕟𝕛𝕦𝕥𝕒𝕟𝕟𝕪𝕒 𝕥𝕖𝕣𝕤𝕖𝕣𝕒𝕙 𝔹𝕦 𝕋𝕚𝕖𝕟 ..🙏🙏
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih bunda tien
Salam sehat penuh semangat 🙏🙏🙏
😊👍 Sembah nuwun Bu Tien, Rocin dtg menemani ngeteh mlm ku ……..😊👍
ReplyDeleteMugi Ibu tansah Pinaringan Sehat ….🤝
n tetap aduhai dr Klipang ….🤲
Matur nuwun sanget yg di tunggu" Roti Cinta 13 sudah tayang. Terimakasih Bu Tien.salam sehat n tetap semangat dari Pasuruan
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien Rocin 13
ReplyDeleteSemoga bunda senantiasa sehat waladiat aamiin
Salam sehat dan aduhai
Alhamdulillah.... terimakasih, semoga buda sehat selalu
ReplyDeleteWaaahhh la kok sudah ketinggalan jauh,,jeng Wiwik mesthi.menang,,paling di dhedhepi sejak sore,,,ayo balapan Karo kakek Habi. Sesuk HPne kakek Habi tak delikne ha ha ha
ReplyDeleteBesok bu Yanik ya lawan kakek Habi...
DeleteTak dukung pasti menang.
Alhamdulillah ROCIN 13 dah tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun Bunda.
Salam sehat dan ADUHAI.
Wow..selalu ada kerikil2 kecil..untuk melengkapi indahnya suatu cerita..salut Bunda cantik..makasih ya salam sehat selalu Amin YRA 🙏
ReplyDeleteTrima kasih ibu Tien, Roti Cinta makin seru...
ReplyDeleteSemoga ibu Tien Sehat Selalu..
Salam ADUHAI..
Alhamdulillah Roti Cinta 13 sdh tayang.
ReplyDeleteTrimakasih ibu Tien..
Alhamdulillah Roti Cinta sudah hadir lebih awal, bisa tidur nyenyak nih. Wah seertinya terjadi persaingan antara Dina dan Dita, semoga tidak terjadi perebutan cowok. Apalagi kakak beradik menyukai 1 cowok. Terima kasih bu Tien yang sudah membuat cerita menjadi berirama, wah seperti lagu kadang nada rendah kadang tinggi. Salam sehat, semoga senantiasa berkreasi membuat cerita yag aduha. aamiin
ReplyDeleteHadeeh Dina kok an eh bngt seh
ReplyDeleteKmrn2 pura2 jual mahal...giliran Brian dah semen adiknya mlh caper
Kesel deh lihat tingkahmu sok cantik aj
Bian ttp pilih Dita dong
Mksh bunda ttp sehat aj seh doaku
Dan ttp ADUHAI bikin penisirin bingitz nih
Salam hangat dan sayangkuh dari Jogja
ADUHAI...ADUHAI...ADUHAI
Matur nuwun mbak Tienku, Roti-nya sudah diantar langsung.
ReplyDeleteTampaknya Dian - Witri mulai ada penjajakan... harusnya mulus tanpa hambatan.
Dina jadi bersaing dengan adiknya, wah kasihan kalau ada yang patah hati. Mudah-mudahan segera ada jago yang tidak kalah hebat dengan Bian.
Baru episode dua belas, mungkin akan ada 'kejadian besar' yang tak terbayangkan.
Salam sehat, semangat, sukses dan ADUHAI mbak Tien.
Met malam bu tien, terima kasih alhamdulilah rc 13 sdh tayang..
ReplyDeleteSalam aduhai
Terima kasih sudah di absen.
DeleteSemoga bu tien selalu sehat, sampai jumpa bedok bunda tiem
Luar biasa bunda tien... sllu ceritanya tnpa diduga dan sllu berakhir aduhai.... sehat² bunda tien dan kluarga...
ReplyDeleteAlhamdulilah Roti Cinta 13 sdh mateng mb Tien.... trmksh banget ...
ReplyDeleteSmg sehat sll dan ADUHAI BANGET
Alhamdulillah datang lebih awal.... Hatur nuhun Bu Tien,
DeleteAlhamdulillah, santapan malam dengan menu roti cinta telah tersaji......terima kasih Bu Tien sang Koki juara yg telah meramu roti cinta dgn nikmat......sehat selalu...🙏😊
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak Tien bisa tayang kembali RC 12,salam hangat dan sehat seantiasa.
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeletesampai juga Roti Cinta 13...
nggak kuat balapan...maklum nafas aki2...
yg penting sampai juga ke Bekasi dan bisa dinikmati dg nyruput kopi pahit...
trima kasih mba Tien semoga selalu sehat dan bahagia...Aamiin
Maaf.. RC 13
ReplyDeleteWah sedang seru2nya Abian mau ketemuan sm Dita sdh besok lagi.
ReplyDeleteJd penasaran nih....
Tks mbak Tien salah seroja dr Tegal.
Alhamdulillah,.roti cintanya..,matur nuwun Bu Tien,Mugi tansah pinaringan sehat,Aamiin.
ReplyDeleteAlhamdulillah.
ReplyDeleteSuwun ibu
Alhamdulillah Roti Cinta 13 sudah tayang....sukses n sehat selalu mb Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah Cerbung ROTI CINTA Episode 13 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari. Semoga tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
ReplyDeleteSalam sehat dari Karang Tengah Tangerang
Terimakasih bu Tien . Semoga sehat selalu
ReplyDeleteMatur nuwun bunda Tien RC13 telah hadir...🙏...
ReplyDeleteSehat selalu njih bun...
Salam ADUHAI kagem bunda...
Matur suwun bunda Tien, ROCIN 13 sdh tayang,
ReplyDeleteKedua gadis anak Leo suka sama Abian...waah..seru n:ch...siapa yg akan benat2 jadi pendamping Abian?
Salwm selalu sehat bunda Tien tak lupa selalu ADUHAI
Makasiih mbak Tien RC13nyaa...
ReplyDeleteHaduuh Dinaaa...Diin...kasian adikmu tuh...udh menata hati utk Bian..eeeh kamu mau recokin..🤦♀️🤦♀️
Makin seruuu...tau2..
Besok lagii..😊
Salam sehat selalu mbak Tien dan aduhaiiii...🙏🥰⚘
Makasih mba Tien. Seruu...seruu.
ReplyDeleteSalam sehat selalu mba
aduhai...bingung deh si bian .. di cintai 2 gadis cantik....hayo..pilih yg mana..naga2 nya bakalan jd konflik ini..😀
ReplyDeleteTerimakasih ibu... sehat..semangat bahagia..selalu..😍😍❤️
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg Rocin 13 hadir bagi kami para penggandrungnya.
ReplyDeleteBapak Abian maunya yg cepat bisa jadi menantu... Semoga tdk terjadi persaingan cinta kakak adik yg bisa bikin patah hati..
Monggo ibu Tien dilanjut aja, kami menunggu dgn sabar. Matur nuwun, Berkah Dalem, salam ADUHAI..
Wah dina dan dita berebut untuk dekat dengan bian. Terima kadih bu tien
ReplyDeleteResiko jadi pemuda tampan ya gitu deh, rempong....
ReplyDeleteKonflik bener nya mulai nih...
ReplyDeleteRocan 13 hadir.. wah Dita Cem cem ..makasih dan terimakasih ya bu Tien .salam sehat
ReplyDeleteAlhamdulillah rocin 13 sdh tayang. Tks bu Tien, semoga sehat sll.
ReplyDeleteTrmksh rocin sdh hadir mb Tien. Waduh kayanya Dina akhirnya tertarik juga sm Abian... Bgmn ini? Smg tdk bersaing antar sdr? Kmn mb Tien membe rocin ditunggu bsk lg sj🤗🤗 slm seroja sll🤲🙏
ReplyDeleteSelamat pagi Bunda semoga selalu sehat dan tetap semangat dalam berkarya.
ReplyDeleteMakasih untuk ROTI CINTA nya.
Sukses selalu buat Bunda
Assalamualaikum wr wb.. Slmtpgii mbak Tien.. Terimakasih Rocin 13 nya sdh hdir.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi unk mbak Tien.. Slntweekend bersm keluarga.. 🥰🥰🥰🥰
ReplyDeleteSepertinya Dina juga ada rasa sama Abian
ReplyDeleteNgapain dulu menghindar,ditanya nomor kontaknya saja ndak mau...
Kenyataannya gimana sekarang....
Udah tahu kalau Abian lebih memilih Dita meski blm terucap, tapi Dina malah sibuk cari perhatian.
Dita memang pendiam, tapi diamnya Dita sepertinya malah dimanfaatkan oleh Dina untuk mepet Abian. Cinta segitiga tak bisa dihindari.
Dita cemburu...
Dina juga cemburu,terasa dari nada suara Dina seperti orang sedang marah,saat Abian bilang mau jemput Dita....
Cinta kadang bisa mengalahkan logika
Makin seru aja ceritanya...
Yuk kita tunggu lanjutannya.
Semoga bunda Tien sekeluarga sll dianugerahi kesehatan
Salam aduhai dari Bojonegoro
Selamat pagi mbak Tien, terima kasih, Dian sudah sembuh..
ReplyDeleteMakin penasaran nih, semoga Abian jodohnya Dina.... Dian sama witri...hehehe .
ReplyDeletePagi² sarapan roti cinta..
ReplyDeleteAlhamdulillah..
Tks bu tien, sehat selalu..
Assalamu'alaikum
ReplyDeletewarahmatullahi
wabarakatuh
Alhamdulillah , menikmati sarapan ROTI CINTA 13 yg uenak,,,tp terasa mengganjal di hati Dina ,,,buat Abian bingung,jd Aduhaaii
Salam Sehat wal'afiat n terima kasih bu Tien 🙏🤗🌿🌹
Alhamdulillah, Suwun mbak Tien Rocinnya untuk selingan siang
ReplyDeleteAduhai...salam sehat selalu
Terima kasih bu Tien ROCIN 13🙏 salam ADUHAI bu...
ReplyDeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteMtur nuwun bun....
Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun....
Rupanya Dina tertarik juga pada abuan.
ReplyDeleteWah makin seru. Persaingan kakak dg adik.
Terima kasih bu Tin. Salam aduhai
Terima kasih mbak Tien. Baru sempat komentar.
ReplyDeleteCerita ttg anak muda, jadi ingin muda lagi. He5x.
Mbak Tien hebat bisa cerita lintas generasi
Terima kasih mbk tien utk RC 13.
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien Roti cinta semakin seru. Salam sehat dan semangat.
ReplyDeleteMasih belum tayang Rocin 14.
ReplyDeleteSeruuu..semoga saja Dina mau mengalah karena memang yg cinta duluan adalah Dita... semangat bu Tien..sehat selalu....
ReplyDeleteSdh nunggu dr tadi kok gak muncul2
ReplyDeleteNanti tahu2 sdh ketinggalan
🆂🅰🅱🅰🆁 🅼🅴🅽🆄🅽🅶🅶🆄
DeleteTak rewamgi (bhs indonesiane opo yo) memtelengi HP
ReplyDeleteRocin 14 kok gak muncul2 yoooooo
Sambil nunggu Rocin nonton Qualifikasi MotoGp Silverstone dulu..monggo
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien
ReplyDeleteSaya menunggu RoCin 14, 15, 16, 17 dst, semoga bu Tien selalu sehat
ReplyDeleteAssalamualaikum wr wb. Wah semakin gayeng, penasaran untuk mengikuti lanjutannya...Dina dan Dita, mana yg di pilih Bian. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin, semangat trs. Aamiin
ReplyDeleteSalam sehat dari Pondok Gede...