Tuesday, April 6, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 22

 

JANGAN BAWA CINTAKU  22

(Tien Kumalasari)

 

“Bu Rina kenapa? Ini berita membahagiakan, pak Leo pasti senang mendengarnya," kata dokter Puji sambil tersenyum.

“Terimakasih dok.”

“Pak Leo sudah membaik, tapi panasnya belum stabil, masih turun naik. Mungkin perlu beberapa hari lagi untuk bisa pulih.”

“Terimakasih ..”

Ketika dokter Puji meninggalkan ruangannya, wajah Rina masih tampak muram. Ika menyentuh lengannya.

“Bu Rina, senyum dong bu.. ingat, Dina mau punya adik, sudah saya bayangkan pasti dia akan melonjak-lonjak kegirangan,” kata Ika sambil tertawa.

Rina tersenyum tipis, terbayang olehnya, setiap kali hatinya senang, Dina pasti melonjak-lonjak. Senyum dibibir Rina merekah. Senang Ika melihatnya.

“Tiba-tiba aku kangen sama Dina. Bolehkah hari ini aku pulang?”

“Kalau memang dokter melihat bahwa tak ada yang mengkhawatirkan, pasti bu Rina boleh pulang.”

“Keluhan aku hanya mual dan sedikit pusing.”

“Bu Rina kan harus beristirahat. Kalau dirumah nanti banyak yang akan dikerjakan, namanya bukan lagi istirahat.”

“Iya sih..”

"Lebih baik bu Rina istirahat dulu sampai beberapa hari, kalau sudah benar-benar kuat baru bisa pulang.”

“mBak, bisakah aku minta tolong?”

“Tentu saja bu Rina, saya akan melakukan apa saja sepanjang saya bisa melakukannya.”

“Aku boleh minta tolong, tapi…” Rina ragu-ragu mengatakannya.

“Katakan saya harus bagaimana?”

"Kemarin aku memasukkan baju-baju mas Leo.. ke laundry…  tapi tidak.. ah.. ma’af, ini tidak pantas bukan?”

Ika berdebar. Disebutnya nama Leo membuatnya ketakutan. Tapi mengapa takut? Dia tidak membuat kesalahan. Maka ditatapnya mata Rina lekat-lekat.

“Katakan bu, kalau saya bisa pasti saya akan melakukannya.”

“Sungguh aku menyesal harus mengatakannya. Tapi aku tidak tahu harus minta tolong pada siapa.”

“Katakan saja bu.”

“Hari ini mas Leo pasti sudah kehabisan baju bersih, karena aku hanya membawakan dua setel kemarin. Harusnya setelah baju kotor aku bawa, aku segera menggantikannya dengan yang bersih. Kemarin karena saya sakit, Baskoro memasukkan baju kotor itu ke laundry. Padahal…”

“Apakah saya harus mengambilkan baju kotor itu?”

“Tidak. Kemarin Baskoro meminta agar mengirimkan ke rumah padahal rumah kan kosong?”

“Lalu ..”

“Ada nomor telpon di surat tanda terimanya. Bagaimana kalau mbak Yanti menelpon dan minta agar dikirim kemari?”

“Oh, cuma itu, baiklah, saya akan menelponnya. Mana surat tanda terima itu bu?”

Rina meraih tas kecil yang oleh Baskoro diletakkan di meja di sampingnya. Tapi ketika mencari-cari, surat itu tak ditemukannya.

“Kok nggak ada? Kemarin Baskoro seperti memasukkannya ke dalam tas ini.”

“Bisakah menelpon mas Baskoro saja, barangkali dia yang membawanya.”

“Tolong mbak yang menelpon ya.”

Tapi belum sempat Rina meraih ponselnya, Baskoro sudah muncul di sana.

“Ya ampun, Mau masuk susah amat, harus menunggu jam bezoek,” gerutu Baskoro.

“Bas, kamu menyimpan surat yang dari laundry kemarin ?”

“Mau apa kamu?”

“Bajunya mas Leo pasti sudah habis. Aku bingung ..maksudku.. “

“Sudah, nggak usah bingung, aku sudah ambil dan sudah aku serahkan ke perawat yang menjaganya.”

“Oh, ya ampun Bas.. terimakasih banyak ya,,”

“Sudah, nggak usah dipikirkan, pokoknya suami kamu sudah ada yang mengurus. Bagaimana keadaan kamu?”

“Aku baik, pengin pulang saja.”

“Eeh, enak aja.. dokternya sudah kemari belum ?”

“Belum.”

“Sudah makan? Aku beli nasi liwet tadi.”

“Nanti saja, mbak Yanti sudah membawakan aku bubur sama terik.”

“Tapi belum mau makan mas..” kata Ika.

“Lhah .. kok belum mau makan?”

“Nggak mau, aku masih mual. Nanti saja.”

“Kalau begitu mana boleh kamu pulang. Pasien yang tidak doyan makan harus diinfus supaya tidak lemas.”

“Aku mau, tapi nanti saja. Jatah dari rumah sakit juga belum aku makan.”

“Kemarin ngomongin Leo bandel, sekarang kamu sendiri lebih dari bandel,” omel Baskoro. Ika hanya tersenyum. Baskoro belum tahu kalau Rina hamil sih.

“Aku masih merasa mual.”

Tiba-tiba seorang perwat meminta agar Baskoro dan Ika keluar, karena dokter mau memeriksa pasien.

Baskoro keluar, diikuti Ika. Sebenarnya Ika mau pamit, tapi keburu dokternya datang.

“Duduk disini dulu mbak Yanti,” ajak Baskoro  sambil duduk disebuah bangku.

“Terimakasih mas, sebenarnya saya sudah mau pamit. Tapi ya sekalian menunggu dokternya pergi, supaya bisa pamit sama bu Rina.”

“Nanti bareng saya saja mbak, saya juga tidak akan lama, karena kakak saya minta dijemput kemari. Tadi nggak bisa bareng sekalian karena saya harus mengambil baju Leo di laundy terlebih dulu.”

“Saya naik motor sendiri kok mas.”

“Oh iya, kemarin sudah bilang kalau mau naik motor, kok saya lupa.”

Ika tersenyum. Entah hubungan apa yang ada diantara Baskoro dan Rina, Ika tidak tahu. Yang Ika tahu adalalah Baskoro sangat baik dan sangat memperhatikan Rina.

“mBak Yanti tidak ingin membezoek Leo?” tanya Baskoro tiba-tiba.

Ika terkejut.

“Aap..apa?”

“mBak Yanti nggak kenal Leo? Kan dia juga dirawat disini.”

“Oh, nggak ,” katanya berbohong.

“O.. kirain kenal. Kalau saya sebenarnya kenal. Tapi dia nggak suka sama saya, takut kalau saya merebut isterinya,” kata Baskoro sambil tertawa.

Lalu Ika meraba-raba, tampaknya Baskoro ini suka sama Rina, tapi keduluan Leo. Ah, entahlah, ingatan akan Leo membuatnya kembali merasa pusing.

Ketika dokternya keluar dari ruang Rina dirawat,  Baskoro dan Ika kembali masuk, tapi Baskoro langsung pamitan karena harus menjemput Risma yang akan membezoek Rina.

“Kamu bilang mbak Risma bahwa aku sakit, jadi nggak enak, aku merepotkan banyak orang Bas.”

“mBak Risma beberapa hari lagi mau pulang, dia ingin ketemu kamu.”

“Ya sudah, terimakasih ya Bas, kamu melakukan banyak hal untuk aku.”

“Kamu nanti mau dibawakan apa?”

“Tidak, susah makannya.”

“Kalau begitu buah saja ya.”

“Terserah kamu saja.”

“Oh ya, dokternya bilang apa? Benar kamu boleh pulang hari ini?”

“Tidak.”

“Tuh kan, belum ketemu penyakitnya?”

“Aku hamil.”

“Yaaah..” Baskoro terlonjak kaget.

“Dan aku tidak mau dirawat lebih lama. Besok mungkin aku boleh pulang, dengan janji mau makan.”

“Ikut senang mendengarnya. Baiklah, aku pulang dulu.”

Ketika Baskoro pergi, Ika juga segera pamit, karena Dian sendirian dirumah dan dia juga belum memasak.

“mBak Yanti, aku mau bicara sebelum mbak Yanti pulang.”

“Ya bu.. ada apa?”

“Aku tetap ingin, mbak Yanti mau menemui mas Leo.”

“Iya, nanti kalau mbak Rina sudah boleh pulang.”

“Benar ya, aku ingin mas Leo merasa tenang. Lalu selanjutnya dia mau melakukan apa, kita lihat saja nanti.”

“Kalau benar saya harus ketemu dia, saya hanya ingin mengatakan keadaan saya, dan tentang Dian, tidak lebih,”

“Apa maksudnya tidak lebih ?”

“Hanya bicara tentang keadaan saya, lalu saya tidak akan menemuinya lagi. Biarkan saya hidup tenang bersama Dian.”

“Bagaimana kalau mas Leo ingin menikahi mbak Yanti?”

“Apa ? Mengapa bu Rina mengatakan itu? Hiduplah berbahagia seperti sebelumnya, dan jangan lagi ada saya diantara bu Rina dan Leo.”

“Tapi mbak Yanti..”

“Saya permisi dulu bu, Dian sudah lama menunggu.”

Rina menghela nafas panjang. Ia bisa mengerti mengapa Ika bersikap seperti itu. Walau dia ikhlas berbagi, Ika tak mungkin bisa menerimanya.

***

“Pak Leo harus semangat, supaya segera sembuh,’ kata dokter Puji ketika memeriksa Leo.

“Ya dok, saya juga sudah tidak kerasan lebih lama menginap disini.”

“Ya lah pak, mana ada orang kerasan menginap dirumah sakit.  Tapi hari ini sudah lebih baik. Untunglah baru gejala tifus, dan segera ketahuan, kalau tidak, pak Leo bisa lebih lama lagi menginap disini.”

“Jadi kapan saya bisa pulang?”

“Kalau panasnya sudah stabil. Itupun pak Leo harus menjaga kesehatan dan makan makanan sehat.”

“Sebenarnya saya tidak suka makan diluar, hanya kadang-kadang saja sih.”

“Yang kadang-kadang itu bisa jadi justru ketika kondisi pak Leo sedang lemah, nah.. gampang sekali penyakit masuk.”

“Saya juga sedang memikirkan isteri saya.”

“Hahaa.. mengapa difikirkan pak, biarkan bu Rina beristirahat dulu beberapa hari, tapi jangan khawatir, itu bukan penyakit. Sakit yang menyenangkan.”

Leo menatap dokter Puji tak mengerti.

“Apa maksud dokter?”

“Karena lemah dan susah makan, bu Rina harus dirawat. Tapi kan itu bukan karena sakit. Lho, nanti dulu, kok pak Leo seperti tidak mengerti?” tanya dokter Puji yang tadinya mengira Leo sudah tahu.

“Saya memang tidak mengerti, " kata Leo bingung.”

“Pak Leo tidak tahu bahwa bu Rina dirawat disini sudah dua hari ini?”

“Apa?”

“Pak Leo juga tidak tahu bahwa bu Rina sedang mengandung putera keduanya?”

Mata Leo terbelalak, menatap dokter Puji tanpa berkedip. Seperti mimpi mendengar bahwa Rina sedang mengandung.

“Isteri saya mengandung? Biar saya menemuinya,” kata Leo sambil berusaha bangkit.

“Jangan dulu pak. Pak Leo harus pulih. Tahan sampai sehari dua hari lagi, baru boleh bangun.”

Mata Leo tiba-tiba berkaca-kaca. Dihari-hari terakhir ini dia selalu bersikap kasar kepada isterinya, gara-gara hatinya kacau memikirkan Ika.

“Ya sudah pak Leo, pokoknya ini berita bahagia untuk pak Leo, segeralah sembuh dan beri semangat untuk bu Rina, agar di awal-awal usia  kandungannya bu Rina tetap sehat.

***

“Aduuh, aku sudah menunggu diteras sampai keringatan, kamu baru datang sih Bas,” gerutu Risma ketika Baskoro menjemputnya.

“Iya, tertunda dokternya visite agak pagi, jadi menunggu pamitan dulu sama Rina.”

“Apa kata dokter? Beratkah sakitnya?”

“Tidak..”

“Yah, syukurlah, mungkin benar kata kamu bahwa Rina kecapekan mengurus suaminya.”

“Bukan hanya itu..”

“Maksudnya..”

“Rina hamil..”

“Haa, ternyata Rina hamil ?” teriak Risma.

“Iya, mungkin besok sudah boleh pulang.”

“Baguslah, kalau orang lagi hamil bawaannya mual dan muntah  itu biasa, Biarpun aku belum pernah punya anak, tapi kan aku pernah hamil,” kata Risma sedih.

“Ya sudah, jangan diingat-ingat lagi, siapa tahu nanti mbak bisa hamil lagi.”

“Masa, kakak ipar kamu sudah tua dan sakit-sakitan..”

“Ya bukan begitu mbak, kalau Tuhan menghendaki, tak ada yang tak mungkin, bukan?”

“Ya sudah, ayo berangkat, setelah dari rumah sakit masih banyak yang harus aku urus.”

“Oh ya, aku tidak jadi membatalkan kepulangan aku.”

“Maksudnya?”

“Aku ikut pulang bersama mbak Risma.”

“Lho, benar jadi ikut pulang?”

“Nggak ada yang bisa aku lakukan disini.”

Risma tak menjawab, ia melangkah ke arah mobil dan ia sudah tahu mengapa Baskoro membatalkan niyatnya.

***

“Bagaimana sakitnya bu Rina?” tanya Dian ketika ibunya pulang.

“Tidak apa-aoa, mungkin besok sudah boleh pulang.”

“Syukurlah, jadi benar bu Rina hanya sakit capek ya bu? Kalau orang kaya itu, kalau capek istirahatnya dirumah sakit. Tapi orang miskin cukup memanggil tukang pijat saja. Ya kan bu?”

“Bukan begitu Dian..” kata Ika sambil tertawa.

“Iya kan bu?”

“Bu Rina hamil.”

“Hamil?”

“Dina akan punya adik..”

“Benar?” kata Dian setengah bersorak. Ia senang sahabatnya mau punya adik.

“Iya benar.”

“Dina pasti senang, akan segera punya adik.”

“Iya, Dina pasti senang.”

“Kalau Dian juga punya adik, pasti Dian juga senang,” celetuk Dian yang tak sadar bahwa ucapan itu membuat ibunya sedih.

Ika tak menjawab, tapi Dian kemudian menyesal telah mengatakannya, ketika melihat wajah ibunya menjadi murung.

“Bu, bukankah Dian sudah punya adik? Kata bu Rina, Dian boleh menjadi kakaknya Dina.”

Tak urung Ika tersenyum. Anak semata wayangnya itu tahu, bagaimana menghibur hati ibunya. Tahu bagaimana wajah murung ibunya, dan bagaimana wajah cerahnya.

“Benar Dian, jadikan Dina itu adikmu. Kamu tidak salah.”

Dan Ika sudah bertekat akan membuka semuanya agar tak menjadi beban pikirannya juga.

***

Ketika pulang dari rumah sakit, Risma dan Baskoro menjemputnya. Mereka heran karena Rina tak ingin ketemu suaminya terlebih dulu.

“Mengapa tidak menjenguk suami kamu sebelum pulang Rin? Kamu tak ingin melihat keadaan suami kamu?” tanya Risma dalam perjalanan pulang.

“Bukan begitu, keadaan dia sudah lebih baik, aku sudah menanyakannya kepada dokter Puji, yang menanganinya.”

“Pasti dia heran kamu tidak segera menemuinya.”

“Aku ingin mandi, dandan yang bersih, baru mau menemui suami aku.”

“O, baguslah kalau begitu. Tapi bagaimana sekarang,  masih mual-mual?”

“Tidak, sudah berkurang. Sudah banyak obat yang harus aku konsumsi untuk mengurangi mual dan muntah.”

“Syukurlah.”

“Bas, kok dari tadi diam saja?” tanya Rina.

“Aku harus ngomong apa, kan kalian lagi ngobrol..” sanggah Baskoro.

“Dia jadi ikut pulang bersama aku, tiga hari lagi.”

“Oh ya, baguslah Bas, kan kamu harus membantu mbak Risma. Kalau kamu disini mbak Risma sendirian dong mengurus bisnisnya.”

“Sama saja sih, suaminya sudah bisa ikut mengurus kok. Cuma nggak bisa pergi jauh-jauh, misalnya ada urusan di Indonesia, mbah Risma sendiri yang harus berangkat.

“Bagaimanapun kamu harus membantu mbak Risma.”

“Iya, siap.”

***

Sore hari itu Rina tiba-tiba muncul dirumah Ika.

“Bu Rina sudah pulang?”

“Sudah pagi tadi mbak.”

“Syukurlah. Bagaimana keadaan bu Rina, sudah lebih baik? Sepertinya masih sedikit pucat.”

“Sudah lumayan mbak, mualnya berkurang. “

“Syukurlah bu, ayo silahkan duduk.”

“Aku ingin mengajak mbak Yanti sekarang juga.”

Ika berdebar. Sekarangkah sa’atnya?

“Aku belum menjenguk mas Leo sejak aku masuk kerumah sakit. Sekarang aku mau kesana, tapi bersama mbak Yanti.”

“Tt.. tapi..”

“mBak Yanri sudah berjanji bukan? Aku sudah pulang dari rumah sakit.”

Ika menghela nafas berkali-kali, berharap bisa lebih tenang.

“Bagaimana mbak, aku tunggu lho, mau berganti pakaian dulu kan?” kata Rina setengah memaksa.

Ika berdiri. Dikuatkannya hatinya. Benar, semuanya harus segera selesai. Agar dia bisa hidup lebih tenang.

“Apa mbak Yanti akan mengajak Dian?”

Ika terkejut. Apakah Dian harus langsung dilibatkan? Tidak. Ika menggeleng keras.

“Tidak sekarang.”

Tapi Rina merasa lega ketika dilihatnya Ika masuk kedalam. Pasti Ika akan berganti pakaian. Bagaimanapun sakit hatinya, ia tak ingin Leo selalu dibayangi hubungan masa lalunya bersama Ika. Apapun yang terjadi, Rina akan menerimanya.

“Mungkin mas Leo akan memilih dia, menceraikan aku, atau mengambil dua-duanya? Siapkah aku di madu?”

Keduanya saling diam ketika dalam perjalanan. Masing-masing berperang dengan perasaannya sendiri.

***

Besok lagi ya

104 comments:

  1. Alhamdulillah JBC_22 sdh tayang. Terimakasih bu Tien, salam SEROJA & salam ADUHAI dari mBandung.

    Semoga dalam Episode ini Ika mampu menghadapi Leo..... dan Leo bersedia membiayai kebutuhan sekolah Dian.......tentang jodoh Ika....terserah Bu Tien aku manut....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah JBC_22 sudah tayang disini.... Terima ksih bu Tien selamat malam, sehat selalu dan selalu sehat.. ya. Salam SEROJA dan salam ADUHAI penuh makna..... Kenapasih jeng Rinta Anastasya sangat mengharapkan Leo POLIGAMI?.. apa jeng Rinta sangat mendambakan menjadi istri Broto atau Baskoro ? Terserah sutradara saja... bu Tien punya HAK PREROGATIF .... aku mung manut wae.....😍😍😍❤️❤️❤️

      Delete
    2. We lha nulis Kakek Habi kok dadi Kakek Nabi.

      Maaf lho Kek.

      Delete
    3. Horee JBC 22 sudah muncul. Sabar ya Rina..semoga cepat sembuh dan kemelut rumah tanggamu segera teratasi

      Delete
  2. Maturnuwun mbak Tien...JBC 22 sdh datang menghibur

    ReplyDelete
  3. Salam ADUHAIIIIII ...

    Terima kasih mbak Tien ... atas tayangnya JBC 22.
    Rasanya kok blm afdol kalau blm ketemu IKA.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayo maa Yowake Jakarta nantiketemu Ika ada 2, yg satu di Ciledug😀😀

      Delete
  4. Selamat malam......Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....
    Bagai sang surya menyinari dunia......Aamiin 💗💗💗


    Hallooooo Guys.... gabung yukkk
    👇
    WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari

    0821 1667 7789 (admin)

    Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
    Okey Guys....

    #silaturahim
    #cerbung/novel_populer
    #jumpa_fans

    Pokoknya aseeeeek dech....
    Di tunggu yaa jangan pake lama
    Okeeeeeey.....

    Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,

    Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. terimakasih  bu Tien  JBC #22 sudah hadir  ...makin seru bu ..
    Rina hamil ..masak Leo ga mau move dr I ka sihh ...Ika biar sm.mas Broto aja ke Jkt
    smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
    Salam aduhaiii dr Semarang 🤩

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah nih dia yg di tunggu2 udah muncul JBC 22

    Asyiik yuk kita baca bersama

    Mksh bunda Tien yg baik hati dan tidak sombong

    Pokoknya doaku sehat selalu biar ttp eksis menghibur para penggemar tercintah

    ADUHAI... Salam Mani's dan sayang dari Jogja

    ReplyDelete
  8. Terimakasih mBak Tien JBC yang ke dua puluh dua sudah tayang
    Sehat sehat selalu doaku
    Keingintahuan siapa gerangan bapak bapak yang ikut ambil bagian dalam menambal keletoy-an, nekat jalan?
    Sudah waktunya sang joko lapuk ora payu payu datang bicara?
    Mari menyimak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baiklah walau belum begitu sembuh betul Rina terobsesi janji Ika, tapi sudah ada gambaran Ika tidak mau diduetkan dengan Rina, Ika mau bersolo karir, paham bila duet, honornya yang diterima pasti dibagi, kurang baik untuk pebisnis, namanya juga kerjasama; bisa juga dikerjain bersama, siip; enak nggak enak untuk diri saja, sudah punya rencana sendiri; semoga sukses bersolo karir... sayur sayur ini juga ada bothok bukan buat muka tapi buat ganjal perut..he he he he

      Delete
    2. Kok JBC_21??? JBC_22 gitu lho mas TUKI... piye ta Iki nglamun ya.. Melu mikirin Ika? Gak usah dipikirin nasib Ika ada ditangan Bu Tien..sedangkan Rina biarlah dia hidup bahagia bersama Leo, Dina dan adiknya.
      Bang Thoyib Broto (minjem istilah Bu guru Wiwik Ngasem Jonegoro) Ndang cepet mulia.... bicarakan masa depanmu, Ika dan Dian.....biar tenang hidup Ika...jauh dari kehidupan Leo dan keluarganya.
      Jangan kaya maunya mbak Rinta Anastasya, maunya dua-2nya Rina & Ika hidup bersama dalam satu atap dan mbak Anastasya ikut pindah ke Jakarta Nemani mas Broto...mergo mas Baskoro wis lunga nyang monco Negoro......

      Delete
    3. Anggepe Rina; Leo belum ngerti yen Rina hamil, dengan pede Rina menemui Leo bersama Ika yang masih mempesona, nah apakah episode ini nanti mau menjelaskan peristiwa pertemuan ini?, mungkin Dian biar tidak sendiri dirumah dititipkan ke nenek Dina kembali, disini mungkin Dian menceritakan peristiwa Rina pingsan yang kemudian masuk RS, nenek agak merengut karena ada Baskoro, berita tentang Dina akan mendapatkan adek bisa jadi dari Dian.
      Akan datang kah Broto di weekend ini? Wis masuk kuasanya dalang he he he he

      Delete
  9. Alhamdulillah
    Terimakadih bunda Tien
    Selam sehat dari Purworejo

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah... matur nuwun Mbak Tien, ceritanya menggemaskan dan tentu selalu membuat penasaran. Lanjut....
    Semoga mbak Tien selalu sehat... aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Ngatno apa kabar?
      Dulu...sering komen awal...sekarang kok jarang kelihatan di komen awal? Yuk gabung ke WAG PCTK, biar tambah gayeng silahturaminya.
      Jika mbak Corona sdh pulang, kita insyAllah mau JUMPA FANS lho dengan teman-2 yang lain ngrubung bu Tien Kumalasari di Solo/Ngayojakarto

      Delete
    2. Loh kakek Habi ngapain tuh kok mosok ngrubung... mang laler bahasanya kok ngrubung🤣🤣🤣 gek yg di rubung apa jew


      Ws rapopo mung go rame2 yo

      Trnyt kakek Habi sang juara
      Selamat kakek Habi
      ADUHAI......

      Delete
  11. Yg ditunggu tunggu Ep 22 sudah hadir. Makasih Mbak Tien... Salam aduhai selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah....terimakasih bunda Tien....sll bikin deg2 an....baper 😘 cerita nya menyentuh bgt....pokok e aku sll menanti selanjut nya...💖💖💖

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah - Wasyukurillah.
    JBC part 22 sudah tayang.
    Terimakasih Bu Tien Kumalasari.🙏

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah - Wasyukurillah.
    JBC part 22 sudah tayang.
    Terimakasih Bu Tien Kumalasari.🙏

    ReplyDelete
  15. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  16. Mantap JBC 22 panjang banget... Trm kasih bu Tien

    ReplyDelete
  17. Selamat malam, selamat beristirahat, semoga mimpi indah..😊🤗

    ReplyDelete
  18. Gak sabar nunggu sambungannya besok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Edit profil Anda biar dikenal bu Tien Kumalasari dan teman-2 blogger lainnya. Masak sih tidak pernah baca himbauan mbak Rinta Anastasya?

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN...

      Delete
  19. Matur nuwun mbak tien-ku telah tayang jbc-22 .
    Ayo Ika, masalah jangan dihindari, tapi diselesaikan. Pasti lebih banyak baiknya dari pada buruknya.
    Baskoro baik juga kembali ke luar negeri karena tidak ada lagi orang yang akan ditunggu.
    Cuma Broto tidak kunjung ada beritanya, kemana yaaa...serius tidak ni...
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari , dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah JBC 22 sdh hadir
    Semakin greget dan bikin penasaran ceritanya.. lanjuut...
    Terima kasih Mbak Tien semoga sehat selalu
    Salam Aduhai dari Bekasi

    ReplyDelete
  21. Matur nuwun Bu Tien.
    Makin penasaran nih...

    ReplyDelete
  22. Disini pembacanya juga berperang dengan perasaannya sendiri. walau ada sedikit kesalahan kecil spt Dina yg ditulis Dian, Yanti tertulis Tanti... tapi semua itu it's ok lah... yg penting kita pembaca bisa faham maksudnya.
    Semskin seru dan semakin penasaran kelanjutannya.
    Terima kasih Mbak Tien smoga Mbak Tien selalu sehat shg bisa terus berkarya. Salam Aduhai dari Semarang.

    ReplyDelete
  23. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg jbc22 hadir tetap membuat penasaran penggandrungnya.

    Pikiran mbak Ika luar biasa bijak. Mau ketemu Leo menyampaikan keadaan dirinya dan menjelaskan ttg keberadaan Dian tidak lebih...
    Itu sdh terapi penyembuhan bagi luka batin mbak Ika dan sakit penyesalan Leo.
    Semoga akhirnya terang benderang, tdk ada yg sakit jasmani maupun sakit hati, berganti dgn kebahagiaan.

    Sumonggo kerso lajengipun dalem nderek ibu Tien. Matur nuwun...

    ReplyDelete
  24. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg jbc22 hadir tetap membuat penasaran penggandrungnya.

    Pikiran mbak Ika luar biasa bijak. Mau ketemu Leo menyampaikan keadaan dirinya dan menjelaskan ttg keberadaan Dian tidak lebih...
    Itu sdh terapi penyembuhan bagi luka batin mbak Ika dan sakit penyesalan Leo.
    Semoga akhirnya terang benderang, tdk ada yg sakit jasmani maupun sakit hati, berganti dgn kebahagiaan.

    Sumonggo kerso lajengipun dalem nderek ibu Tien. Matur nuwun...

    ReplyDelete
  25. Terima kasih Bu Tien utk JBC 22nya.
    Semakin lama semakin bikin penasaran.
    Ditunggu episode selanjutnya.
    Salam dari Ngaliyan - Semarang

    ReplyDelete
  26. Matur nuwun bunda Tien...JBC22 telah hadir...

    Salam sehat selalu dari kota Malang..🙏

    ReplyDelete
  27. Waah semakin penasaran bunda...
    Salam tahes ulales dari bumi Arema Malang bunda

    ReplyDelete
  28. Terima kasih Mbak Tien ... JBC 22 sdh tayang ... Salam sehat sll ... Asiik juga baca comment para PCTK ... Salam Aduhai ya

    ReplyDelete
  29. Eng-ing-eeeeng... Nnnnnaaah gitu dong Ikaaa... Hadapi Leo dengan tegar dan besar hati. Tunjuk-kan kegagahan-mu. Hehehehe...

    TERIMA KASIH ya, Bunda Tien yany sudah menayangkan episode JBC 22-nya.

    Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat, ditunggu episode berikut-nya.

    ReplyDelete
  30. Baskoro sudah mundur teratur....jadi tinggal 2 pasangan kembali...Ika + Broto dan Rina + Leo...namun jangan sampai mimpi buruk Ika jadi kenyataan 😭

    ReplyDelete
  31. terima kasih mbk Tien JBC 22 ...ceritanya semakin seru

    ReplyDelete
  32. “Mungkin mas Leo akan memilih Ika, menceraikan aku, atau mengambil dua-duanya? Siapkah aku di madu?”

    Ohh Tuhan,

    Ini kereeeen bingit....
    Akhirnya Leo bertanggung jawab,,, SAH,,, menikahi Ika....

    Tapi Rina tidak di cerai,,,

    Madu,,, maniiiiis,,, Ika & Rina ,, bidadari,,, wanita Sooooouuuuuleehaaaaa

    Aku bayangin,,, nnt pas Leo dan Ika,, berpelukan,,, setelah pisah 12 tahun

    Ooh ohhhh kok malah aku yg deg deg-an siih,,,
    Pasti nya Ika dan Leo sama2 gemetar,, hi hi hi

    Badan panas panas panaaaassss

    Aduuuh ga kuaaat

    SKIP......

    Pokoknya pasti bahagia bingit,,,, nano nano rasane,,,, aduhaaaaaai....

    ReplyDelete
  33. Ya Allah semua punya cerita ..dan kembali pada ibu Tien pengarang JBC 22 sdh hadir ..malam2 skalian solat ..lapar juga ..baca deh ..makasih Bu Tien...pasti milih Rina .kan Leo hanya ingin tau Dian itu anak nya apa bukan??..semoga Lah yg Ika pilih u suaminya yg terbaik jodoh ..maut dan rezeki kan dah ada yg kasih ..tp ini Bu Tien yg punya cerita pasti deh Broto 🤭🤲🤲semoga Aamiin ..cucok aaah ...malam telah larut ..tidur yg nyenyak ..solat tahadjut dulu🙏🙏🙏🤭

    ReplyDelete
  34. Ika cukup dewasa dan bijaksana, setelah sekian lama single parent tersakiti dan teraniaya dia bisa menerima, dia tidak mau merusak keluarga Rina dan Leo, tetapi Dian harus tau bapak biologis sesungguhnya.

    Ika menerima tawaran Broto diboyong ke Jakarta namun setelah ijab kabul disaksikan pak dan bu Kartiman.

    Dian punya dua orang tua
    Rina dan Leo serta Ika dan Broto.

    Biaya pendidikan Dian diambil alih oleh Leo dan diharapkan bisa tinggal menetap dirumah Leo untuk jadi kakaknya Dian.

    Rina bisa menerima semua itu dengan rasa ikhlas yang luar biasa. Dan dia bisa menerima Dian bagai anak kandungnya.

    Leo menyesali perbuatannya, nasi sudah jadi bubur. Tapi cukup terhibur dengan panggilan "bapak !" yang keluar dari mulut Dian.

    Salam sehat .........
    Salam aduhai ........
    Buat mbak Tien dan semua warga PCTK dimanapun berada.

    ReplyDelete
  35. Alhamdulilah.. Terimakasih bu Tien JBC 22 sdh hadir. Salam aduhai.. dari sukabumi.

    ReplyDelete
  36. Waah ika msu menemuinya
    Mudah”ah dengsn hadirnya ika buat duasans adem
    Makadih bunda JBC nya salam sehat selalu

    ReplyDelete
  37. Pg , smua ....mksh mbak Tien . Cerita mkn bikin penasaran ...mb Tien memang pinter mengaduk aduk perasaan , tp halus . Kata2 selalu ada ...anak pintar ..klo menyebut anak2. Top Yuli Suryo

    ReplyDelete
  38. Pa Hadi dpt bocoran dari mana tuh..??
    kita tunggu bu Tien di episode berikutnya.. hehe..
    kan judulnya jangan bawa cintaku..
    jd mgkn dian ga akan dibolehkan diambil sm Leo..
    Salam sehat.. dan salam aduhai utk bu Tien.. Tks

    ReplyDelete
  39. hhmmm seruu, mulai reda ketegangannya

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah. Bu tien kirimanya udah saya terima.... Matur duwun.. Salam aduhay..

    ReplyDelete
  41. Ika wanita yang kuat lahir dan batin, diharapkan dpt menghadapi Leo dgn hati yg tenang. Maturnuwun Bu Tien, semakin seru ceritanya. Semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon fan tetap bersemangat dlm berkarya. Aamiin.
    Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah akhirnya JBC 22 tayang. Semalam ditunggu mpe jam 22.15 belum nongol. Ditinggal tidur deh.
    Semoga dengan bertemunya Ika dan Leo membawa kebaikan untuk semuanya ya. Semua bisa menerima dengan lapang dada... Eit... Terus konfliknya apa ya kalau mereka legowo semuanya... Dah terserah mbak Tien aja lah... Kita ikuti aja lanjutannya...
    Salam subuh mbak Tien. Semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  43. Rinta .....
    Rina gak mau dimadu yaaa ....
    Rina pasti stres berat ...jika dalam keadaan hamil harus mau dimadu ...
    Ia kalau madu TJ nya Acnes Mo enak maniiiiisss banget ....
    Tapi kalau madu yang diberikan si pecundang leo .....
    Pasti menyakitkan hati si Rina ....
    Pasti rina milih berpisah dengan leo ...
    Jika aku jadi rina ...tak uuu uuuukk yaaaa ...
    Mending ora duwe bojo Timbang lara ati ...paribasan awak ...urip kari balung lila tak lakoni ....
    Ika setelah menemui leo ...
    Langsung tilpun mas BROTO yaaa ...
    Bilang mau gitu ikut ke jakarta ...
    Hiduplah bahagia bersama mas broto dan dian sampai maut memisahkan ....
    Ingat ...dian juga kepingin adik makanya menikahlah dengan BROTO ...
    Bukan jadi duri dalam hidup Rina ...
    Bu Tien .....
    Pleaceeee ....jangan satukan leo rina n ika seperti impian RINTA ....
    Satukan aja RINA + LEO + RINTA ANASTASIA cocok itu .....
    Sedangkan mas Rinto biar sama SUMINTEN

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lucu tenan jeng Laksmie.. Rinto.. jeng Wiwik.. mas Hadi..

      ADUHAI yuuk.

      Delete
  44. Rinta .....
    Rina gak mau dimadu yaaa ....
    Rina pasti stres berat ...jika dalam keadaan hamil harus mau dimadu ...
    Ia kalau madu TJ nya Acnes Mo enak maniiiiisss banget ....
    Tapi kalau madu yang diberikan si pecundang leo .....
    Pasti menyakitkan hati si Rina ....
    Pasti rina milih berpisah dengan leo ...
    Jika aku jadi rina ...tak uuu uuuukk yaaaa ...
    Mending ora duwe bojo Timbang lara ati ...paribasan awak ...urip kari balung lila tak lakoni ....
    Ika setelah menemui leo ...
    Langsung tilpun mas BROTO yaaa ...
    Bilang mau gitu ikut ke jakarta ...
    Hiduplah bahagia bersama mas broto dan dian sampai maut memisahkan ....
    Ingat ...dian juga kepingin adik makanya menikahlah dengan BROTO ...
    Bukan jadi duri dalam hidup Rina ...
    Bu Tien .....
    Pleaceeee ....jangan satukan leo rina n ika seperti impian RINTA ....
    Satukan aja RINA + LEO + RINTA ANASTASIA cocok itu .....
    Sedangkan mas Rinto biar sama SUMINTEN

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hey Broto... Jadi cowok tuh jangan modus,, keren dikit napa sih...

      Cewek tuh ga perlu di kejar2... Nanti juga datang sendiri....

      Apa perlu Gue ajarin haah...

      Kerja baek2 aja loe tong.. Ibadah yang rajin .. banyakin amal.. (amal yang ikhlas, jangan kayak kemarin beli buku,,, itu modus).
      Terus jaga etika sopan santun,,, pasti nanti Allah kirimin Loe bidadari.....

      Tapi dengerin Gue nih ya...
      Kalau yang di kirim jodoh loe adalah Suminten.. Ya anggep saja Suminten Bidadari....

      Bidadari bakul pecel.....

      Sampe loe nangis... walau alesan mata loe kena debu....
      Sampe gigi loe ompong... walau di ganti gigi emas...
      Sampai rambut loe memutih... walau di semir item...

      Ika ga bakalan demen sama loe...
      Hey heeyyy....

      Hey tayo... Hey tayoo

      Kaciaaan... deh loe........

      Ngadu sonoo sama Ibuk Laksmi atau Oma Carolin,,,, biar di bungkus sekalian.....

      Delete
    2. Kalau Broto sampe modus lagi,, awas loe,, ketemu tak jepret pake karet gelang.....

      Delete
  45. Pembaca 1, ingin ika + leo
    Pembaca 2, minta ika + broto
    Pembaca 3, mau leo × (ika + rina)
    Pembaca 4, berharap ini
    Pembaca 5, memohon itu
    Penulis, angel wis angel ... nulise

    Bu tien blum menyapa sampe pagi ini. Smoga tdk pusing memikirkn maunya pembaca. Tetap fokus ya bu tien. Jgn tergoda menuruti keinginan fans. Agar cerita tetap aduhai...

    ReplyDelete
  46. Alhadulilah sudah lancar lagi JBC nya. Mudah2an M Tien sklrg sehat wal'afiat dan juga semua pembaca n penggemar Cerbung kejora pagi

    ReplyDelete
  47. Rina sungguh bijaksana,ia tetap ingin mempertemukan Ika dan Leo.
    Bagaimanapun sakit hatinya ia tak ingin Leo selalu dibayangi hubungan masa lalunya bersama Ika.
    Ika siap bertemu dg Leo dia hanya akan menyampaikan kadaannya dg Dian baik"aja. Setelah itu selesai.
    Tapi ketika mereka berdua ketemu bisakah keduanya menjaga hatinya...
    Mengingat mereka berdua pernah saling mencinta.
    Bagaimana kalau Leo malah ingin menikahi Ika...
    Ika wanita yg baik tidak mungkin ia mau merusak rumah tangganya Rina yg sudah menganggapnya seperti saudara.
    Setelah tahu kalau Rina hamil akhirnya Leo sadar yg penting Leo tahu siapa Dian sebenarnya dan bertanggung jawab atas hidup Dian hingga dewasa.
    Tapi Ika juga harus memikirkan dirinya kedepan,dia masih muda cantik bagaimanapun juga Ika harus menikah Lagi meskipun Dian sudah punya bapak
    Leo.
    Siapa jodohnya Ika?
    Jangan" Baskoro berubah pikiran lagi, setelah beberapa kali ketemu Ika malah dia jatuh cinta....
    Kalau benar pasti Rina setuju.
    Ika bisa diajak keluar negeri asekk kan....
    Bulan madunya keliling" beberapa negara.
    Tukang sayur bisa ke
    manca negara kerenn... ..
    ..Kalau sama Broto Paling"diajak mudik ke Ponorogo....
    Katanya mbak Rinta mas Broto miliknya Suminten....

    He he siapa nanti jodohnya Ika terserah bu Tien deh....
    Semoga bunda Tien selalu dianugrahi kesehatan dan karya"nya makin oke...
    Salam aduhai dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ha ha ha isuk isuk wes cekikian,, tetap Leo + Ika = Aduhaiiiiiiiiii

      Delete
    2. Hahaa... ini lucu tenan.. memangnya Broto itu reog ?

      ADUHAI dong

      Delete
    3. Mbak Wiwik, koq tau sih, Broto pulangnya ke Ponorogo.

      Mbak Tien sampai bilang, memangnya Broto itu Reog .....
      ha....ha ....ha

      Salam Aduhai .......

      Delete
    4. Ha ha ha
      Ngguya ngguyu g nok kancane ni p. Hadi...

      Delete
  48. Alhamdulillah JBC Eps 22 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  49. Haeeduuuh td malam nggak tahan ngantuk nya....jd nggak bisa ikut coment malam ....tetep Aduhai...bisa baca yerus karya jeng Tien ...sehat sll jeng Tien Tuhan memberkati Amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Matur nuwun mbakyu. Semalam saya juga langsung tidur.

      Salam ADUHAI

      Delete
  50. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 tansah rahayu....

    ReplyDelete
  51. Terimw kasih..JBC 22 sdh tayang, baru baca selesai masak. Mudah mudahan persoalan Rina, Ika dan Leo dapat selesai dg baik. Aamiin. Salam sehat dan semangat berkarya buat bu Tien

    ReplyDelete
  52. Alhamdulillah ... barakallah
    Pagi ini sdh sdh dapat sarapan jbc 22
    Terimakasih bu tien , semoga bu tien sehat2 selalu
    Selamat pagi para pecinta cerbung, selamat beraktifitas semoga lancar dan sukses

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  53. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno ,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
  54. Ikut Baper ik......Sehat selalu bunda

    ReplyDelete
  55. Maturnuwun ibu Tien....
    Selalu menunggu kelanjutan critanya,salam sehat,swmoga swlalu sukses

    ReplyDelete
  56. Slmt siang mba tien.. Alhamdullilahsdh tayang cerbungnya.. Slmseroja dan aduhai unk mba tien dri sukabumi.. Muuaahh🥰🥰

    ReplyDelete
  57. Terimakasih bu Tien..
    Coment temen tambah seruuu aja.. and lucuuu"..
    Apalagi coment mb rinta.. ngebet amat poligami.. ika nya yg ga ridho atuh ha.. ha..
    Salam kangen bu Tien.. salam sehat selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ha ha ha,,, nnt lama2 Ika juga klepek klepek,,, yakin akuhh.

      Delete
  58. Terima kasih mbak Tien, semoga mbak Tien sehat² selalu.
    mudah²an sang macan yg sakit sadar, bahwa rina sangat mencintai dia, dan sadar juga dia akan dpt baby lagi.

    ReplyDelete
  59. Perang terbuka tdk jadi, krn sang macan jatuh sakit. Itulah hebatnya mbak tien mengelola situasi.
    Mudah2an saja semuanya happy ending tanpa ada poligami. Maaf mbak rinta, Saya tidak suka poligami. Sekalipun ada juga perempuan yg rela di poligami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang poligami Leo kok, bukan Bapak ha ha ha

      Delete
  60. gemuruh di dada, gejolak di jiwa ... Duhai hati duhai lara duhai cinta ... ayoo mbak Tien, bikin kami pembaca lebih penasaranm deg-degan , menderu syahdu , berdebar tak sabar ..

    ReplyDelete
  61. Wah baru sempat baca JBC 22. Semoga sehat dan bahagia mbak Tien. Terima kasih

    ReplyDelete
  62. Maturnuwun mb Tien jbc22 sudah tayang, salam sehat selalu kagem mb Tien,

    ReplyDelete
  63. Masih mau nunggu lanjutnya nih,kira2 bgmn ya Leo stlh ketemu Ika? Manut mb Tien sajalah.

    ReplyDelete
  64. Mbak Tien yth. Perkenalkan saya Sulasminah dari Pamgkalpinang, pembaca setia cerbung2bak Tien.
    Semoga mbak Tien sehat selalu.

    ReplyDelete
  65. Sudah siap2 nunggu JBC 23 nih mbak Tien,pengin segera tahu bgm reaksi Leo ketemu Ika.Salam Aduhai.... mbak Tien dr Tegal.

    ReplyDelete
  66. Kadang tuh penggemar/pembaca lucu juga komentar macam² berharap macam² hla wong yang punya cerita/penulisnya ya diam saja kok hla mbok yang sabar nunggu cerita berikutnya nanti kan sampai pada yang diinginkan pembaca entah siapa yang cocok...jan jan angel angel...😄🤗

    ReplyDelete
  67. Aku yo bolak balik ngintip gk sabaran hehe

    ReplyDelete
  68. Lagi ngintip nih....

    Ternysta episode 23 belum muncul.


    Kebur ngantuk he..he...he

    ReplyDelete
  69. Ngintip juga...
    Heheh..
    Sehat sehat..bu tien..

    ReplyDelete
  70. Trimakasih mbak Tien..jbc22nya..
    Br smpt baca skr..jd 2 episode deh..asiik

    Salam sehat dan aduhai..🙏

    ReplyDelete
  71. Makasih mba Tien. Baru baca eh ada satu lagi. Asiiik.

    ReplyDelete
  72. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
    SEHAT WAL'AFIAT SEMUA YA BU TIEN
    Terima kasih bu Tien cerbung JBC 22
    hiburan selesai Mengajar,,,,😙

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 42

CINTAKU JAUH Di PULAU SEBERANG  42 (Tien Kumalasari)   Arum terkejut, sekaligus tersipu. Ia melihat Listyo turun dari mobil dan menghampirin...