Thursday, March 25, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 12

JANGAN BAWA CINTAKU  12

(Tien Kumalasari)

 

Leo ingin membuka ponsel itu, tapi tiba-tiba Rina keluar lagi dari kamar karena mendengar ponselnya berbunyi, lalu mengambil ponsel dari tangan Leo.

“Dari siapa tuh?” tanya Leo keras.

Rina tak menjawab, langsung membawa ponselnya masuk ke kamar, dan menjawab telpon itu. Diam-diam Leo menguping dari balik pintu.

“Mengapa kamu? Aku tadi memberi nomor kontak aku untuk mbak  Risma, karena tadi dia yang minta,” kata Rina ketika mengangkat telpon dan Baskoro yang menjawab.

“Buktinya kamu memberinya ke nomor telpon aku, boleh dong aku menelpon kamu,” kata Baskoro.

“Boleh saja. Ada yang bisa aku bantu?”

“Ya ampun Rina, formil amat. Biasa saja kenapa sih?”

“Ini kan juga biasa, formil bagaimana sih?”

“Rina, aku belum lama kembali kemari, ternyata aku masih suka mendengar suara kamu. Masih seperti dulu, sedikit centil dan menggemaskan.”

“Aduh Bas.. saling kabar sajalah, kamu baik-baik saja?”

“Seperti inilah, dibilang baik, ya baik, dibilang nggak, ya enggak.”

“Gimana sih ?”

“Aku baik, karena masih bisa bicara, dibilang enggak, aku masih seperti orang patah hati.”

“Ayolah Bas.. kita sudah sama-sama tua, hentikan itu.”

“Mana mungkin aku bisa menghentikannya? Aku cinta mati sama kamu.”

“Waktu sudah berjalan lama, hari-hari yang lewat sudah menggulung masa-masa itu. Datanglah sebagai sahabat.”

“Tidak, aku masih seperti dulu.”

“Bas, aku melayani suami aku makan siang dulu ya.”

“Oh, baiklah. Aku lupa kamu sudah menjadi seorang isteri dan juga ibu.”

“Aku ingatkan itu.”

Baskoro terbahak.

“Bas..”

“Risma mengajak aku datang kerumah kamu. Aku berharap secepatnya,” kata Baskoro yang kemudian menutup pembicaraan itu.

Rina menghela nafas. Ia menyesal telah memberikan nomor kontaknya untuk Risma melalui ponsel Baskoro. Apalagi mempersilahkan keduanya datang kerumah.

Semuanya sudah terlanjur, Rina berharap kalau mereka datang semoga suaminya sedang ada dirumah, sehingga tidak akan menambah meruncingnya keadaan yang sesungguhnya masih membingungkannya ini.

Rina masuk ke kamar mandi. Ia merasa sudah menyiapkan makan siang suaminya, dan tak perlu melayaninya selama ia masih bersikap kasar dan menyakitinya. Ia juga tidak memanggil Dina yang masih asyik membaca buku cerita bergambar dikamarnya.

Namun ketika dia selesai mandi dan menuju ke ruang makan, dilihatnya suaminya tak ada disana. Ia bahkan tak menyentuh makanan yang disediakan di meja makan. Rina bergegas kedepan, dilihatnya mobil suaminya sudah tak ada.

Rina menghembuskan nafas kesal, bingung atas suasana yang tiba-tiba melingkupi rumah tangganya.

“Ada apa ini ? Apa yang terjadi ?” gumamnya kesal.

Bukannya memanggil Dina untuk diajaknya makan, Rina duduk di kursi teras,  menyandarkan kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing.

***

Leo memacu mobilnya, dan sekali lagi melewati rumah Ika, berharap pintu itu sudah terbuka, atau ada tanda-tanda bahwa Ika sudah pulang. Tapi tidak, pintu itu masih tertutup. Tak ada sepeda motor disamping rumah. Berarti Ika belum pulang. Leo memacu lagi mobilnya, dan menyusuri jalanan yang berderet warung atau rumah makan. Perutnya terasa perih. sesungguhnya dia sangat lapar.  Kemudian ia menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah makan, lalu masuk kedalamnya.

Ia duduk disebuah bangku lalu memesan makanan dan minuman. Sesungguhnya Leo bukan orang yang suka makan diluaran. Menurutnya, masakan isterinya adalah yang paling enak dibandingkan dengan masakan-masakan diwarung atau restoran manapun yang pernah dia kunjungi. Tapi tiba-tiba saja ia merasa kesal pada isterinya. Karena harus segera menikahi Rina itulah maka pencariannya akan Ika harus dihentikan. Ika Wijayanti, gadis sederhana yang sangat dia cintai. Ia memupus harapannya untuk bisa bertemu, setelah ia berjodoh dengan Rina, pilihan orang tuanya.

Rina itu cantik, dan bisa menjadi isteri yang baik, apalagi masakannya sangat enak. Ada pembantupun Rina selalu memasak masakannya sendiri, dan pembantu memang hanya membantunya. Itu yang menyebabkan lama kelamaan ia jatuh hati pada Rina, dan mengasihinya sampai sa’at sebelum dia ketemu Ika kembali.

Sebelumnya tak pernah terbayangkan ia bisa ketemu lagi. Pertemuan yang semula sangat dihindari Ika, tapi kemudian dia tak bisa lagi berkutik setelah berhasil menemuinya disamping rumah. Tapi belum semua berhasil dikoreknya. Adanya bocah ganteng yang mirip dirinya itu anak siapa, Leo belum mendapatkan jawabannya. Itulah sebabnya ia ingin terus mengejar Ika.

“Silahkan pak,” kata pelayan yang kemudian meletakkan pesanan Leo diatas meja. Leo meneguk lemon tea yang dipesannya.  Ia teringat kembali Ika. Setiap makan diluar, minuman yang dipesannya selalu lemon tea, tak pernah yang lainnya.

Ada sesuatu yang tak pernah hilang dari ingatannya. Sebuah rasa yang membuatnya bergetar setiap kali mengingatnya. Ternyata Ika belum pernah hilang dari hatinya. Bagai buih-buih air lautan, yang selalu timbul ketika ombak menghempas ke pantai. Buih-buih itu ada, dan selalu ada. Lalu ketika meneguk lemon tea itu.. bayang-bayang Ika  kembali merayapi benaknya.

Ika gadis yang luar biasa. Ada rasa iba ketika Leo menyaksikan gadis yang sangat dicintainya berjuang untuk hidupnya dengan menjajakan sayuran dari rumah ke rumah, sementara dirinya hidup berkecukupan bersama anak dan isterinya.

Salah siapa malam jahanam itu terjadi. Salah siapa kalau ia kemudian tak berani bertanggung jawab gara-gara takut kepada orang tuanya.

“Aku memang pengecut,” katanya memaki dirinya sendiri.

Leo hanya memakan sedikit  nasi rames yang dipesannya, kemudian berdiri setelah meninggalkan uang di meja tempat dia makan. Leo tak sadar ketika sepasang mata menatapnya dari meja yang lain.

Ketika Leo keluar dari rumah makan, dilihatnya seorang wanita peminta-minta menadahkan tangannya, sementara disampingnya berdiri seorang anak laki-laki yang tampak kurus dan kumal.

Hati Leo tersentuh. Ia ingat Ika lagi, dan seorang anak laki-lakinya. Kalau perempuan ini hanya menadahkan tangannya untuk sesuap nasi, tapi Ika meneteskan keringatnya untuk mendapatkannya. Leo meletakkan uang sepuluh ribu ditangan wanita itu, lalu masuk kedalam mobilnya.

“Siapa anak laki-laki itu? Apakah kejadian malam itu telah menjadikan benih yang diteteskannya tumbuh, lalu lahirlah seorang anak ganteng bernama Dian? Ardian, nama yang mirip namaku. Apakah itu anakku?”

***

Dina mencari ibunya di dapur, lalu ke ruang makan. Ia melihat makanan sudah tertata dimeja, tapi dimana ibunya?

“Ibuuu...” teriak Dina sambil melangkah kedepan. Dilihatnya ibunya duduk sendirian, kepalanya bersandar di kursi. Dina mengira ibunya tertidur, karena mata Rina terpejam.

“Ibu mengantuk ?”

Rina mengangkat kepalanya.

“Iya.. ibu mengantuk.”

“Ibu menunggu bapak pulang? Tadi Dina sudah mendengar mobilnya.”

“O.. iya, bapak pulang sebentar lalu pergi lagi.”

“Bapak tidak makan ?”

“Tidak, bapak terburu-buru.”

“Dina lapar...”

“Baiklah, ayo kita makan,” kata Rina sambil bangkit berdiri.

Rina menggandeng Dina ke ruang makan.

Tapi Dina kecil seperti melihat sesuatu yang berbeda dari biasanya. Senyuman yang terasa hambar, lalu makan yang hanya sedikit.

“Apa ibu sakit ?”

“Tidak. Eh.. iya, ibu sedikit pusing. Nanti setelah bersih-bersih, ibu akan tidur sebentar.”

“Boleh Dina bantu mencuci piringnya?”

“Tidak usah Dina, biar ibu saja.”

“Tapi Dina bisa kok..” kata Dina sambil menumpuk piring bekas makannya dan juga bekas makan ibunya.

“Nanti kalau pecah bagaimana ?”

“Dina akan hati-hati,” kata Dina sambil membawa piring kotor ke tempat cucian piring. Rina tersenyum. Ia membiarkannya, sambil melihat bagaimana Dina melakukannya. Ia merasa, bahwa Dina memang harus mulai belajar dan tidak hanya bermanja-manja.

“Dina, sisa makanannya dibuang disini dulu, baru diguyur. Kalau dibuang disitu nanti salurannya mampet.”

“Oh, iya, dibuang disini ?”

Rina mengangguk. Lalu dilihatnya Dina mengguyur dengan air, kemudian menyapunya dengan sabut bersabun.

“Anak pintar,” kata Rina.

Dua buah piring sudah dicuci Dina dengan sukses. Rina mengelus kepala anaknya lembut. Hanya karena Dina lah Rina bisa menahan perasaannya ketika mendapat perlakuan kasar dari suaminya.

“Sekarang, setiap habis makan, Dina akan mencuci piring sendiri.”

“Bagus nak, kamu memang pintar. Sekarang cuci kaki tanganmu, biar ibu membersihkan yang lainnya.”

“Kalau ibu sakit, ibu minum obat dulu, lalu tidur. Ya..”

“Baiklah sayang.”

***

Rina membaringkan tubuhnya yang terasa letih. Bukan letih badannya tapi hatinya. Dan itu membuatnya semakin pusing.

Ketika ponselnya kembali berdering, dengan malas Rina mengambilnya, dan tanpa melihat siapa yang menelpon, Rina mengangkatnya.

“Rina..”

Rina terkejut, itu suara Baskoro. Suara itu lembut, dan tiba-tiba Rina ingin sedikit berbincang, barangkali bisa meringankan beban yang menghimpitnya.

“Ada apa Bas?”

“Lagi ngapain kamu?”

“Tiduran, kepalaku pusing sekali.”

“Kamu tidak memasak hari ini?”

“Mengapa kamu bertanya so’al itu?”

“Aku melihat suami kamu makan sendirian di restoran.”

“Oh, ya?”

“Memangnya dia tidak pulang makan, atau kamu tidak memasak?”

“Dia sedang banyak pekerjaan, kelamaan kalau makan harus pulang.”

“Tahu begitu aku tadi kemari, makan masakan kamu.”

“Kamu bersama mbak Risma ?”

“Tidak, dia lagi sibuk mengurusi bisnisnya. Kami akan kembali ke luar negeri setelah mbak Risma menyelesaikan urusannya. Kamu mau ikut?”

Haa.. ikut keluar negeri? Jauh dari rasa kesal dan sesal yang menyelimutinya. Alangkah mudahnya diucapkan. Disini ada Dina, dan dia masih seorang isteri. Isteri ?

”Bukankah Leo mengatakan bahwa aku salah telah masuk kedalam kehidupannya? Berarti dia menyesal memperisteri aku? Mengapa begitu tiba-tiba?" kata batin Rina.

“Hallo... kamu masih disitu Rin?”

“Oh.. eh.. iya..”

“Nerima telpon sambil melamun nih.”

“Sesungguhnya aku lagi pusing.”

“Menurut aku, kamu lagi ada masalah dengan suami kamu.”

Rina terdiam. Masa permasalahan rumah tangganya harus dikatakannya pada Baskoro? Ya tidaklah, dia tidak sejahat itu.

“Sok tahu kamu.”

“Aku melihat wajah suami kamu sangat kusut. Jelek banget..”

“Dia capek..”

“Mungkin. Tapi capek hati juga bisa membuat orang terlihat seperti sedang sakit.”

“Bas, ma’af, tapi aku ingin tidur. Kepalaku pusing sekali.”

“Baiklah, tidur yang nyenyak, nanti aku menelpon lagi.”

Rina meletakkan ponselnya. Ternyata perbincangan itu sama sekali tidak bisa meringankan beban yang disandangnya. Baskoro menebak-nebak, dan itu benar. Rina tidak ingin berbincang lebih lama.

“Hm.. makan diluar? Biasanya mas Leo tak suka makan diluar, katanya masakanku lebih enak. Tapi sudah dua atau tiga hari ini masakan aku menjadi tidak enak, entah mengapa,” gumam Rina sambil berusaha memejamkan matanya.

***

Leo kembali melewati Rumah Ika, tapi rumah itu masih tertutup rapat. Leo penasaran, dia turun dari mobil. Ia melangkah perlahan mendekati rumah, melongok melalui jendela kaca. Rumah itu tampak gelap, sudah jelas rumah itu kosong.

“Kemana Ika?”

Leo menoleh kekiri dan kekanan jalan, barangkali ada orang yang bisa mengatakan kemana Ika pergi. Lalu Leo menuju kerumah disampingnya. Itu rumah pak Kartiman, pemilik rumah yang disewa Ika. Biarpun tidak tahu pemilik rumah itu siapa, tapi Leo berharap orang dirumah itu bisa mengatakan kemana Ika pergi.

Perlahan Leo mendekati rumah itu. Tapi sama seperti rumah Ika, rumah itu juga tertutup rapat. Berkali-kali Leo mengetuk pintu, tak ada jawaban. Tampaknya kosong. Dengan langkah lesu Leo melangkah keluar. Sebelum memasuki mobilnya, seseorang menyapanya.

“Mencari siapa pak? Kalau pak Kartiman sedang pergi ke dokter, kontrol. Kan isterinya habis sakit.”

"O, yang rumahnya disitu ya mas? Kalau yang rumahnya disini?” tanya Leo sambil menunjuk ke rumah tinggal Ika.

“O, mbak Ika ya? Kabarnya sudah pindah hari ini.”

Leo terkejut bukan alang kepalang.

“Pindah?”

“Iya, kebetulan tadi ketemu saya sebelum dia pergi, lalu dia pamitan.”

“Pindah kemana dia?”

“Ketika saya tanya dia tidak menjawab pak. Nggak tahu pindah kemana.”

Leo benar-benar putus asa. Ia tak menjawab ketika orang yang memberi tahu tadi berpamit untuk pergi.

Dengan tubuh lemas Leo menaiki mobilnya, menuju pulang.

***

“Ibu masih sakit?”

“Dina bisa mandi sendiri ?”

“Bisa bu, Dina mau mandi sendiri, nanti ibu mau ke dokter?”

“Nanti kalau pusingnya belum hilang, ibu mau ke dokter, sekarang Dina mandi dulu ya.”

“Iya, Dina ambil baju ganti dulu.”

Rina memejamkan matanya. Pusingnya belum juga reda. Ia menunggu Dina selesai mandi, lalu dia akan pergi ke dokter.

 Ia bangkit, lalu duduk ditepi pembaringan. Dipijit-pijitnya kepalanya, berharap agar pusingnya hilang.

Sudah jam lima lebih, tapi Leo belum datang juga.

“Kalaupun datang, belum tentu dia mau mengantarkan aku ke dokter,” gumamnya.

Ia berjalan kearah almari, mengambil baju yang lebih pantas.

“Tak perlu mandi, aku tak akan tahan,” keluhnya.

Ketika Dina selesai mandi, dilihatnya ibunya sudah berganti pakaian.

“Ibu mau ke dokter sekarang? Bolehkah Dina ikut?”

“Tapi ibu mau ke dokter nak, bagaimana kalau Dina dirumah saja? Ibu mau naik taksi, karena ibu tak mungkin bisa menyetir mobil sendiri.

“Apakah anak kecil tidak boleh ikut ke dokter?”

“Disana banyak orang sakit. Anak kecil tidak boleh ikut.”

“Bagaimana kalau menunggu bapak ?”

“Tidak usah, ibu akan memanggil taksi saja.”

Tapi tiba-tiba Dina mendengar mobil bapaknya memasuki halaman.

“Itu, bapak sudah datang.”

Tapi Ika bergeming.

“Dina, tolong ambilkan minum untuk bapak dibelakang ya,” kata Rina, khawatir kalau nanti Leo berkata kasar lalu Dina mendengarnya.

“Iya, Dina bisa. Air putih saja ya bu.”

“Nggak apa-apa, air putih saja.”

Beberapa detik Dina beranjak kebelakang, Leo memasuki kamar. Tak peduli Rina yang sudah berdandan akan pergi kemana.

“Rin, tolong aku minta nomor kontaknya Ika.”

Rina terkejut, dia tak mengenal nama Ika.

“Ika siapa?”

“Tukang sayur itu..”

“Namanya bukan Ika.”

"Terserah Ika atau bukan, beri aku nomor kontaknya.”

“Aku tidak punya, dan jangan berlagak sok baik hati untuk menghubungi tukang sayur, aku bisa belanja sendiri,” jawab Rina sambil berlalu. Ia melangkah kedepan sambil menelpon taksi.

Leo mengikutinya.

“Aku tidak berbaik hati untuk kamu. Aku butuh ketemu dia.”

Rina yang enggan bicara terpaksa meladeninya. Apa tukang sayur itu punya salah pada suaminya? Itu yang Rina ingin tahu.

“Memangnya kenapa? Salah apa dia?”

“Dia itu dulu pacar aku.” Kata Leo tanpa belas.

***

Besok lagi ya

 

95 comments:

  1. Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Tiba-tiba ponsel Rina berdering. Leo mengangkatnya (lancang nich..ye), dan membaca nama Baskoro di layar ponsel itu. Waduuhhh... konflik baru diciptakan lagi oleh bu Tien.. tambah penasaran nich para penggemar cerbungnya, demikian juga si Macan (LEO) tambah panas .. tambah uring-2an..... Gak usah penasaran, yuk kita baca saja lanjutannya, tuh diatas.

      Selamat Malam bu Tien..... Alhamdulilah JBC_12 sudah tayang. Terimakasih Salam ADUHAI.

      Delete
    3. Salam ADUHAIIIIII ...

      Terima kasih mbak Tien ... atas hadirnya JBC 12.

      Salam kami dari Yogya.

      Delete
    4. Astaghfirullah Leo..
      Tega amat kau ini sama Rina yg udah berbuat pdmu
      Lht tuh Baskoro udah mw deketin Rina lg
      Hadeeh pokoknya bunda Tien selalu meng aduk2 hati pembaca
      Sehat selalu bunda
      Salam ADUHAIIII...

      Delete
    5. Selamat sore...Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....
      Bagai sang surya menyinari dunia......Aamiin 💗💗💗


      Hallooooo Guys.... gabung yukkk
      👇
      WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari

      0821 1667 7789 (admin)

      Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
      Okey Guys....

      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Pokoknya aseeeeek dech....
      Di tunggu yaa jangan pake lama
      Okeeeeeey.....

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
  2. Alhamdulillah....
    Maturnuwun mbak Tien...JBC 12 sudah hadir
    Semoga Mbak Tien selalu sehat dan bahagia Aamiin

    ReplyDelete
  3. terimq kasih ibu Tieb JBC #12 sdh tayang ibu sehqt slalu

    salqm dr Semarang

    ReplyDelete
  4. Trima kasih bu tien.....jBC 12 tayang salam sehatvselalu..

    ReplyDelete
  5. Terimakasih mb Tien, yang ditunggu sudah tayang, salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah...JBC12 sampun tayang...hmmmm...seru nii

    ReplyDelete
  7. Mantab JBC 12 udah tayang
    Bikin dag dig dug nih
    Leo yg makin salting aj kshn Rina bgmn nasibnya kl ketemu dgn org yg pernah mencintai

    Bunda Tien mang suka bikin penggemar penasaran
    Pokoknya sehat selalu bunda
    Salam hangat dari Jogja
    Teriring juga salam ADUHAIII

    ReplyDelete
  8. Makasih Bun Tien atas tlh tayangnya JBS-12.

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Commentke 9 deh hehehe j b c betul2 sangat amat ditunggu

    ReplyDelete
  11. Matur nuwun Bunda JBC 12
    Salam sehat selalu dari Klaten.

    ReplyDelete
  12. Sugeng dalu mbak Tien
    Matur nuwun

    Salam sehat dari Purwodadi

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah...
    Assalamu'alaikum mbak Tien, angg WAG PCTK
    Salam sehat semangat mbak Tien dan semuanya. Suwun... Barokallohu fiik

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah,terima kasih bu Tien cerbung sdh tayang n selamat juga atas kelahiran cucunda,sehat sll bu Tien

    ReplyDelete
  15. Assalamu'alaikum.. Alhamdulillah JBC 12 hadir ..makasih bu Tien

    ReplyDelete
  16. Telat lagi..he..he...
    Terima kasih telah hadir

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah....
    Matur nuwun mbak Tien...JBC #12 sudah hadir.
    Semoga mbak Tien selalu sehat dan tetap semangat..
    Salam sehat dari Sidoarjo...

    ReplyDelete
  18. Terima kasih mbak Tien atas kehadiran JBC 12
    Sukses n sehat selalu
    Salam kami dari Jakarta.. 🙏

    ReplyDelete
  19. Trimakasih mbak Tien..jbc 12..

    Wadoooh...leooo...leooo...tanpa tedeng aling2 gituuu...rina pasti syook beraaat...

    Tunggu besok lagiiii...duuh mbak Tien bener2 ngobrak abrik perasaan pembaca..bener2 aduhaiiiii...

    Salam sehat selalu mbak Tien..

    ReplyDelete
  20. Matur nuwun mbak tien-ku jbc-12 telah tayang.
    Leo makin penasaran nih...berani terus terang tentang si tukang sayur cantik.
    Makin heboh tentu nanti, dan Rina juga akan ditemui mantan. Prahara sudah di depan mata.
    Terus Ika bagaimana dengan langganan nya, tidak dijenguk.
    Masih setia menunggu epsd berikutnya.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari , dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  21. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  22. Hai rieders,dan mb. Tien, salam kenal dari kota gudeg, saya Mbah tuti.salam aduhai.

    ReplyDelete
  23. Apakah memang begitu sifat Leo ...mau menang sendiri... Dulu bersama Ika tidak mau tanggung jawab. Nah sekarang dengan istri tidak menghargai garagara ketemu Cinta Lamanya... dan menyalahkannya pula" mengapa masuk dalam kehidupanku"?. Kasihan Rina... Semoga Ika tetap dengan pendiriannya bahwa tidak mau merusak hubungan suami istri antara Leo dan Rina. Semoga sehat mbak Tien. Terima kasih JBC 12

    ReplyDelete
  24. Alhamdulillah, JBC 12 telah tayang, kesuwun mbak Tien,sehat sehat selalu ya salam Aduhai dari Cibubur

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah.....
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 tansah rahayu....

    ReplyDelete
  26. Matur nuwun.... Mbak tien sehat selalu

    ReplyDelete
  27. "Dia itu dulu pacar aku.” Kata Leo tanpa belas.

    Teganya ....teganya .... keterlaluan perlakuan Leo pada istrinya.
    Tambah pusing dong kepala Rina... Duhhhh, dih aya-aya wae.....
    Salam gemes...dan penasaran.

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah JBC 12....Wah makin seru Leo malah ngaku Ika pacarnya dulu...dan Rina ketemu Baskoro mantan pacarnya. Jangan2 Rina pusing karena sedang hamil? ... terima kasih Bu Tien, salam Seroja

    ReplyDelete
  29. Terimakasih mb Tien,JBC 12 telah tayang.salam kenal dari kota gudeg.salam aduhai.

    ReplyDelete
  30. Alhamdulilah JBC 12 telah hadir. Salam sehat selalu n matur nuwun M Tien.

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah JBC 12 sudah muncul dengan masa lalu Rina yang muncul dan keterus terangan Leo akan Ika. Rame nih sama sama lagi panas. Mudah mudahan dengan kesabarannya Rina biaa menyadarkan Leo..Salam sehat dan semangat berkarya

    ReplyDelete
  32. Terima kadih jeng tien cerbungnya
    Tetap semangat dan salam sehat

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah JBC 12 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  34. Alhamdulillah JBC 12 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  35. Terimakasih Bu Tien cerbung nya, selamat beristirahat. Sehat selalu.

    ReplyDelete
  36. Waaah... Leo.. Leo..

    Maksih bu Tien, sehat selalu yaa.

    ReplyDelete
  37. Warraaaooow... Mules baca tingkah-nya Leo. Dia pikir cuma dia aja yg punya bekas pacar. Tuh istri-mu juga punya.
    Gak ke Ika, gak ke Rina. Prilaku-nya kok bergajulan banged seeeeh... Gregetan deh. Berapa sih unyeng-unyeng-nyah? Hehehehe...

    Bunda Tien pinter banget nih terus-terusan bikin Pembaca semakin penasaran. Wes sing penting Bunda Tien selalu sehat wal'afiat, biar besok ada lanjutan-nya lagi. TERIMA KASIH ya, Bundaaaa..

    ReplyDelete
  38. Dulu tinggalkan Ika yg sdh ternoda,dan kini menyalahkan Rina istrinya,apa sih maunya Leo?
    Maturnuwun ibu Tien,setia menunggu lanjutan critanya,semoga sehat selalu 🙏

    ReplyDelete
  39. Akankah terjadi cinta segi banyak?

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah sudah tayang episode 12
    Terimakasih cerbbungnya bunda Tien
    Srmoga selalu sehat walafiat aamin
    Salam sehat dan hangat dari Purworejo

    ReplyDelete
  41. Terimakasih mBak Tien JBC yang ke dua belas susah muncul
    Sehat sehat selalu doaku
    Lagi penasaran berlanjut termasuk yang baca ..
    Berebut mantan pada saat-saat kesetiaan luntur..
    Menggengam air menerbangkan angan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduhaiiii....mengena mak jleb

      Delete
    2. Waduh.. malah kena pusaka mak jleb ..
      Tapi kalau di kesenian tradisional malah nembang wuyung ... mengharucoklat.. yang enak, mengharubiru ... mendayu bikin sendu..
      Hai hai salam ADUHAI..

      Delete
  42. Leo.. kenapa kamu menjadi tidak berperasaan? Apakah kamu sadar kalo kamu sudah menyakiti Rina istrimu. Hati2.. jangan sampai senjata makan tuan. Kamu sendiri yg akan tersakiti.
    Terima kasih Mbak Tien JBC 12 sudah hadir. Doaku Mbak Tien selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan bersama keluarga tercinta. Salam seroja yg aduhai dari Semarang.

    ReplyDelete
  43. Alhamdulillah, matur nuwun mbak Tien, salam aduhai

    ReplyDelete
  44. Makasih Bunda untuk cerbungnya.
    Sehat selalu dan tetap semangat untuk berkarya.Sukses buat Bunda

    ReplyDelete
  45. Maturnuwun mbak Tien....ADUHAII....Leo makin hilang akal...dia benar2 sudah lupa daratan dan lupa akan pengabdian Rina selama bertahun-tahun pada dirinya tanpa dia tahu bahwa sebwnarnya juga Rina ketika menikah dengannya juga mwngalami nasib yg sama dwngan dirinya dipaksa putus dengan orang yg dicintainya karena perjodohan oleh orang tuanya....Baskoro mulai mendekat lagi....lebih baik Ika berjodoh dengan Broto saja...jangan sama Leo yg berwatak keras...semoga mbak Tien sehat dan bahagia selalu

    ReplyDelete
  46. Sugeng dalu mbk Tien...
    Wah...kok Leo kassr timen....apa Ika gelem bali yen ketemu...nggih mas Nanang...
    Matur nuwun...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berbekal sedikit cerita dari lik Kartiman, dan ketemuan pertama mereka saling memuji apa yang sudah dikerjakan; ini antara Ika dan Broto. Ika kepingin menuntut Leo, kenapa menghilang dan menjalani kehidupan yang sangat berat, disini terlihat kemampuan management Ika, muncul nya Broto diantara Dian dan Ika, menyejukan mereka, Broto teringat masa lalu nya mirip Dian, mungkin berniat memberi suport, juga melihat hasil didikan Ika, masa lalu Broto malah lebih parah karena nggak punya ibu.
      Kalau ketemuan Ika dan Leo nggak apa-apa lah, cuma Ika nggak nyaman kalau ada Dian, belum waktunya tahu menurut ibunya.
      Itulah diriku yang sok tahu.
      Tapi kan belum tahu maunya sang Dalang mau dibawa kemana irama penasaran ini.
      ADUHAI...

      Delete
  47. Smg Ika tetap pd prinsipnya tdk ingin mengganggu kehidupan mb Riba dan Leo.. krn pertemuan yg tdk sengaja sbg pelanggannya ketika art nya sdg plg kp? Sm spt Rina yg tdk sengaja bertemu dg mb Risma
    .. mgknkah clbk akan terjd? Smg pusingnya Rina krn dia tiba2 hamil lg shg meluluhkan hati Leo? Slm seroja utk mb Tien dan kita semua. Ditunggu jbc 13 mlm nti... Slmt sholat mlm..🙏

    ReplyDelete
  48. Nasi sudah menjadi bubur .. buburnya kebanyakan air .. dimakan ngga enak dibuang sayang karena lapar ngga ada lagi makanan.
    Begitu kira² situasi yang ada saat ini.

    Kalaupun Ika tetep keukeuh tidak mau ketenu Leo, hubungan Leo dengan Rina juga sudah hambar.
    Baskoro akan tetap bertepuk sebelah tangan, karena Rina type wanita yang setia dengan janji, masakannya enak lagi. Biasanya cinta laki² yang abadi datangnya dari perut terus kehati. Leo contoh manusia yang tak pandai bersyukur, karena ulahnya dibuat sendiri. Tapi dia juga merasa tak sadar ... Siapa yang salah. Ika mungkin beruntung ketemu Broto, tapi sebagian hatinya tetap ada Leo. Rina terbelah menuruti kata hati lebih bahagia dia ikut Baskoro, sebagai wanita yang baik, tidak mungkin memberi contoh yang buruk kepada Dian, apalagi kalau dia hamil lagi. Baskoro terpaksa harus menerima nasib, patahan tulang rusuknya diambil orang. Rina merana, hiburannya hanya Dina. Kotak laberynth terbentang, hanya mbak Tien yang bisa cari jalan keluarnya ......

    Ambyaaar.....

    Salam aduhai .....

    Semoga mbak Tien sehat ...semangat

    ReplyDelete
  49. Genderang perang riuh bertalu
    Kasihan Rina, pasti sedih pilu ..

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah sudah tayang JBC 12.Terimakasih bu Tien. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  51. Trims bu tien....cerita JBC.udah hadir

    ReplyDelete
  52. Rin ...
    Aku minta nomor kontaknya Ika ....
    Dia itu dulu pacar aku ...
    Kumenangis ....
    Membayangkan....
    Betapa kejamnya dirimu atas diriku
    Kau duakan cinta ini ....
    Kau pergi mencari Ika ....
    Kasihan banget Rina ....
    Hatinya tersakiti ....
    Leo leo .....
    Betapa kejamnya dirimu pada Rina ....
    Rasain lu ....
    Makanya jadi lali laki itu yang pemberani ....
    Berani berbuat harusnya berani bertanggung jawab ....
    Jangan mau enaknya sendiri dong ...
    Begitu aja pasrah bongkokan dijodohkan dengan Rina ....
    Sekarang kau sakiti hati Ika setelah kau sakiti si Ika ....
    Dasar dasar dasar leo ....
    Sana ....
    Pergi ke ponorogo cari suminten si penjual pecel biar kamu disantet sama warog ponorogo ....
    Atau .....
    Kamu lamar aja itu si Rinta Anastasia yang seneng banget dengan madu" an ....
    Hi hi hi .....
    Daaaaa Rinta .....
    Itu lho si leo lagi gulung kuming kaya kekean ....

    ReplyDelete
  53. Met pagi bu Tien ....
    Saya itu selalu sedih klo liat orang yang hatinya tersakiti karena diduakan ....
    Saya berharap Rina gak tersakiti ....
    Biarkan Ika menerima cintanya Broto yang betul betu menyayangi Ardian dengan tulus ....
    Jangan bawa cintaku ...
    Berarti si leo mau merebut Ardian dari Ika ....
    Waoooo berarti egoisnya leo tingkat dewa ....
    Enak aja ....
    Jangan ya bu Tien ....
    Please ....
    Jangan biarkan leo mengambil Ardian ...
    Kasihan Ika ....
    Mulai dari dinodai ....orang tuanya meninggal ....hamil 9 bulan ...
    Membesarkan anak seorang diri ....
    Jungkir balik gak karuan ...
    Masak harus menderita lagi gara gara si leo lagi ....
    Pagi bu Tien ....
    Maaf ngarep banget Ika bahagia bersama Broto
    Salam hangat dari malang

    ReplyDelete
  54. Pagi bu Tien ....
    Bu Tien kok belum komen sampai saat ini ...
    Bu Tien selalu sehat yaaa ....
    Kami semua sayang bu Tien ...

    ReplyDelete
  55. Wooowww ... bikin penasaran aja pengen terus nih bacanya ... sayang besok lagi ya
    Trim bunda tien salam sehat

    ReplyDelete
  56. Makasih mba Tien . Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  57. Waduh jadi ambyarrr tenanan ini cerita tambah menarik hati pembacanya. Salam sehat dan ADUHAI untuk Bu Tien dan Keluarga

    ReplyDelete
    Replies
    1. P.Indriyanto jenengan Dr cipto sebelah barat pa timur
      Sekarang tinggal dmn.
      Saya dekat smk siang
      Mojokampung juga.

      Delete
  58. Matur nuwun bunda Tien, JBC12 telah hadir..

    Salam sehat selalu dari kota Malang njih bun...🙏🙏

    ReplyDelete
  59. Teganya.. Apa yang dilakukan Leo terhadap Rina, istrinya. Leo, suami yg tdk tahu diri, egois, kasihan anak istrinya. Maturnuwun Bu Tien, semoga Ibu selalu dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  60. Wis angel wis.... tambah seru iku... lanjutin mbak tien... 😃😃

    ReplyDelete
  61. Leo egois sekali... Sabar ya rina...
    Yrm lasih bu JBC 12 salam sehat intuk semua

    ReplyDelete
  62. Waduh Leo tdk bisa menghargai Rina istrinya, kasihan... Perlu diberi pelajaran lelaki semacam Leo, maaf mb Tien.. Jd terbawa emosi dgn sikap Leo.

    ReplyDelete
  63. Memangnya kenapa?
    Salah apa dia?
    Dia itu dulu pacarku...

    Wauw wauw Leo jahat banget sih,kok vulgar gitu kalem dikit kenapa....
    Cinta memang kadang bisa mengalahkan logika.
    Ika Wijayanti gadis sederhana yg amat dicintai Leo ternyata blm pernah hilang dari ingatannya.
    Leo sibuk mencari Ika.
    Rina juga pernah punya kisah cinta yg menarik bahkan sampai saat ini sang mantan masih cinta mati sama Rina.
    Bahkan nekat mau main ke rmh Rina segala.Bagaimana kalau Leo tahu siapa Baskoro sebenarnya ada hubungan apa dg Rina.
    Wah konflik demi konflik akan muncul nih..
    Lalu mau dibawa kemana rmh tangga Leo +Rina...

    Ika tlg dong kasih kesempatan Leo unt minta maaf dan menjelaskan semuanya dan bertanggung jawab atas hidup Dian.
    Kalau kalian bisa bicara baik"dg hati yg dingin tentu semua akan dpt menerima keadaan.Ironi memang,kenyataan Dian + Dina adalah saudara tapi Dian hidup dg ibu yg penuh perjuangan dg menjadi tk sayur keliling sedang Dina hidup dg kedua orang tua yg bergelimang harta.
    Rina istri yg baik dan Ika juga perempuan yg baik.
    Moga jangan sampai keduanya tersakiti.
    Permasalahan Broto dan Baskoro serahkan saja pada bunda Tien. He he ....

    Bunda kok blm hallo" dan menyapa kita"
    Moga hanya sibuk aja penyebabnya.
    Moga bunda sehat"nggih...
    Salam dari Bojonegoro

    ReplyDelete
  64. Wah ini perang terbuka akan terjadi.. .
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  65. Mb Tien.. Mkshcerbungnya.. Slmserojadan afuhai driskbmi.. Muuaahh🥰🥰

    ReplyDelete
  66. Ngakak sendiri baca komen dari penggemar cerbung ini...
    Secara kasat mata Leo salah,tapi takdir Leo juga bukan sebuah kesalahan.
    Dulu juga dah berusaha mencari keberadaan Ika tapi Ika hilang bak ditelan bumi. Tiba" takdir menghantarkan dia harus mrnikah dg gadis pilihan ortunya....
    Sulit menerima kenyataan tapi bakti pada kedua orang tua mrnjadi pilihannya
    hingga harus menepis cintanya yg tanpa dia sadari ada benih cinta mrk berdua yg tumbuh di rahim Ika.
    Benang merah dari kisah ini, gaya pacaran mrk yg terlalu sembrono.
    Kalau dah begini perempuanlah korbannya...
    Hai kaula muda ndak usah pacaran lebih baik menikah unt membentuk cinta dari pada penuh gelora cinta nasibnya seprti Ika...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pendapat pribadi saya, pacaran itu artinya pendekatan untuk saling kenal, jadi jangan disalah artikan bisa berbuat se mau nya yg langgar susila. Jadi pacaran itu perlu.

      Delete
  67. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mbak Tien uda menyapa kami semua....dari semalam dalam hati bertanya2 ada apa rupanya...biasanya mbak Tien langsung menyapa kami..
      semoga mbak Tien beserta seluruh keluarga diberikan kesehatan....salam Aduhaii dr Situbondo

      Delete
    2. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
      Terima kasih bu Tien JBC Dan cerita yg lain , sederhana tp buat penasaran

      Delete
  68. Alhamdulillah bunda Tien dah Hallo"
    Trimakasih sapaannya bunda

    ReplyDelete
  69. Saya hanya bisa bilang TERIMA KASIH MBAK TIEN. Semoga mbak Tien sehat² selalu.
    awal perang dunia sudah dimulai, masing² sdh ketemu dgn mantan, tinggal tunggu siapa yg bisa happy ending.

    ReplyDelete
  70. Rinta mana yaaaa ....
    Ooo iyaaa Rinta lagi ditengah laut ...
    Gak ada sinyal ....
    Kasihan si Rinta ....

    ReplyDelete
  71. Yg selalu di tunggu...baca 2 episode ....kuranggg ....
    Sementara hanya bisa berucap ..."penyesalan selalu datang terlsmnbat".... Masih adakah maaf
    tanpa luks untuk leo ??




    ReplyDelete
  72. Trims jeng Tien JBC 12 sdh tayang ...smg jeng Tien sehat sll ....Tuhan memberkati.Amin.

    ReplyDelete
  73. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg JBC 12 hadir dgn tetap memukau, gemes dan bikin penasaran kami para penggandrungnya.

    Masalah cinta memang unik, kalau lagi ada yg sensi hendaknya yg satu memahami dan buang jauh sifat egoisme. Cinta memang identik dgn pengorbanan.
    Mbak Ika sdh waktunya berdamai dg diri sendiri, dgn Leo dan seluruh masa lalunya yg meninggalkan dendam dan pahit hati. Mari banyak bersyukur , mengampuni diri sendiri dan orang lain, percaya pada Tuhan pasti buka jalan
    kebahagiaan.

    Pasti ibu Tien yg bisa membahagiakan seluruh personil disini. Kami tunggu lanjutnya. Matur nuwun.

    ReplyDelete
  74. Nanda tien kumalasari makasih ya JBC nya btw berapa %kah hati Ika dlm hati nanda, hehehehe semoga g marah

    ReplyDelete
  75. Mom tien...kangen sama ika....tambah penasaran nich

    ReplyDelete

ADA MAKNA 36

  ADA MAKNA  36 (Tien Kumalasari)   Wahyu menatap Reihan tak berkedip. Ucapannya sedikit mengejutkan. Ia meraba apa yang diinginkan sang adi...