JANGAN BAWA CINTAKU 11
{Tien Kumalasari)
Beberapa sa’at lamanya Rina terpaku ditempatnya, sementara Leo seakan tak peduli. Ia langsung ke arah depan, menuju ke mobilnya, dan berlalu.
Rina ingin menjerit sekuat-kuatnya. Ada sesuatu yang tak dimengertinya. Tiba-tiba suaminya uring-uringan, dan yang terakhir menyalahkannya karena dia menjadi isterinya. Apakah Leo sadar akan apa yang diucapkannya? Selama ini semuanya baik-baik saja. Tiba-tiba sejak kemarin itu.. semua yang diucapkannya salah, tak ada bagus-bagusnya. Dan ucapan yang keluar dari mulutnya selalu terasa kasar dan menggigit, membuatnya sakit.
“Apa salahku? Apa yang salah dengan suamiku ?” bisiknya perlahan, lalu dengan lemas ia duduk di kursi teras. Air matanya terus saja mengalir.
“Ibuuu...” teriakan itu menyadarkan Rina. Segera ia mengusap air matanya dengan ujung lengan bajunya. Tapi tetap saja Dina melihat bekas air matanya.
“Ibu menangis ?”
“Oh, tidak sayang, Ada debu masuk ke mata ibu.. pedih sekali tadi, tapi tidak apa-apa. Kamu sudah makan ?”
“Mengapa bapak tidak makan?”
“Oh, bapak tadi buru-buru ke kantor, karena ada urusan yang sangat penting.”
“Dina belum makan, menunggu bapak..”
“Aduuh, ibu sampai lupa mengatakan sama Dina bahwa bapak tidak makan pagi ini.”
“Ayo dong, kita makan..”
“Baiklah.. ayo ibu temani..”
Rina duduk disamping Dina, melayani Dina makan pagi itu, tapi pikirannya terus kepada suaminya yang tiba-tiba bersikap sangat kasar pada dirinya.
“Aku salah masuk dalam kehidupannya? Bukankah ketika orang tua menjodohkan dia tak menolaknya? Bahkan selama membina rumah tangga bertahun-tahun dia selalu bersikap baik dan manis kepadanya? Apa yang salah? Siapa yang salah? Apa yang terjadi?” Rina terus membatin dengan sedih.
“Mengapa ibu tidak makan?”
“Oh iya, habis ibu senang melihat Dina makan dengan lahap.”
“Nasi gorengnya enak, nggak pedas, Dina suka.”
“Memang yang untuk Dina ibu buat tidak pedas, ini yang untuk ibu sangat pedas.”
“Enakkah kalau pedas?”
“Bagi yang suka juga pasti enak.”
“Dina nggak suka. Kalau kepedasan, Dina harus minum banyak supaya pedasnya hilang.”
“Iya, anak kecil biasanya nggak suka pedas.”
“Nanti ibu mau masak apa?”
“Masak apa ya.. ibu belum tahu tuh. Dina pengin dimasakin apa?”
“Sup ayam? Eh.. nggak.. nggak.. soto ayam saja.”
“Baiklah, sebentar lagi ibu mau belanja.”
“Kok belanja? Ibunya mas Dian tidak membawakan sayur untuk ibu?”
“Tidak, ibunya mas Dian sedang libur beberapa hari, jadi ibu harus belanja sendiri.”
“Ke pasar? Dina nggak mau ikut..”
“Memangnya kenapa?”
“Kata ibu, pasar itu kotor dan bau.” Kata Dina menirukan apa yang pernah diucapkan ibunya.
“Iya sih...”
“Belanja ke supermarket saja bu.. asyiik..”
“Kok asyik ?”
“Kan bersih, ada yang jual makanan.. sayuran..”
“Baiklah, kita akan belanja kesana.”
“Horeee....”
Rina hanya tersenyum tipis.. sebenarnya dia enggan melakukan apapun, tapi dia juga harus menjaga perasaan anaknya. Dina kecil tak akan bisa menerima permasalahan yang sedang disandangnya, sedangkan dia sendiri juga masih bingung memikirkannya.
***
Leo menghentikan mobilnya didepan pagar rumah Ika, tapi dengan kesal dilihatnya Broto sedang berdiri di teras, berbincang dengan Ika yang menurutnya perbincangan itu tampak sangat manis. Ingin Leo mendatangi mereka dan mengajak Broto berduel. Yang menang akan mendapatkan Ika. Ya ampuun.. barangkali Leo benar-benar sudah kehilangan akal warasnya. Ketika tiba-tiba Broto menoleh ke jalan dan menatapnya, Leo segera memacu mobilnya.
“Saya seperti melihat mobil pak Leo..” kata Broto.
“Banyak mobil yang sama,” kata Ika yang sebetulnya juga yakin bahwa itu mobil Leo. Keinginannya segera pergi semakin keras.
“Iya juga sih. Baiklah mbak Ika, saya harus berangkat sekarang, atau.. ada lagi yang akan mbak bawa ke rumah baru mbak?” tanya Broto yang sejak semalam sudah membantu membawa barang-barang yang perlu dibawa Ika.
“Sudah mas, hanya beberapa baju, nanti bisa saya bawa sendiri.”
“Baiklah, saya mau berangkat sekarang. Nanti saya telpon kalau sudah sampai di Jakarta.”
“Ya mas, terimakasih banyak sudah dibantu. Nanti saya akan ke rumah pak Kartiman untuk pamitan.”
Broto hanya mengangguk, lalu dia menyalami Dian dan menggenggam erat tangannya.
“Belajar yang rajin disekolah baru ya,” katanya sambil menepuk pundak Dian.
“Ya om..”
Broto melambaikan tangan, kembali ke rumah pak Kartiman untuk mengambil mobilnya, sementara Ika segera membenahi barang yang tersisa untuk dibawanya ke rumah kontrakannya yang baru.
“Dian, nanti kamu ibu tinggalkan disana ya, ibu mau kembali kesini sebentar, mengambil barangkali ada barang yang tertinggal, sama mau menemui pak Kartiman untuk pamitan.”
“Baik bu.”
***
“Mengapa harus pindah nak Ika, bosan ya tinggal disini ?” tanya bu Kartiman yang sudah bisa menemuinya sambil duduk di kursi tamu.
“Bukan bosan bu, saya harus memikirkan sekolah Dian. Kalau dari sini nanti kejauhan. Maklum bu, saya kan juga harus menjaga Dian, sementara saya hanya seorang diri.”
“Iya nak, saya juga ikut prihatin. Kami kan sudah mendengar apa yang terjadi pada nak Ika beberapa tahun yang lalu, ketika nak Ika datang kemari sa’at mengandung Dian.”
“Hanya kepada ibu dan pak Kartiman saya mengatakan semuanya.”
“Saya kagum sama nak Ika, bisa melewati hari-hari sulit dengan tegar. Bisa menjaga bayi dalam kandungan sampai dia sudah sebesar itu. Nak Ika sangat hebat.”
“Saya harus melakukannya kan bu, kalau tidak, bagaimana dengan anak yang tak berdosa itu?”
“Saya bisa mengerti. Salut untuk nak Ika.”
“Saya hanya bisa berdo’a, agar nak Ika berhasil dalam membesarkan Dian dan menjadikannya orang,” sambung pak Kartiman.
“Terimakasih banyak pak.”
“Bagaimana dengan Broto ?” pertanyaan bu Kartiman sangat mengejutkan Ika. Sekilas dia bisa menangkap kemana arah pertanyaan itu, tapi dia pura-pura tidak tahu.
“Mas Broto baik, dan sangat membantu saya. Saya harus berterimakasih bu.”
“Dia itu bujang lapuk, nggak laku-laku..” sambung pak Kartiman.
“Nanti pasti dia akan menemukan seseorang yang cocok.”
“Tampaknya dia suka sama nak Ika,” kata bu Kartiman lagi.
“Ah, ibu ada-ada saja.. Saya hanya seorang tukang sayur, sudah punya anak pula. Mana pantas?”
“Pantas dan tidaknya itu kan tergantung hati dari yang menjalani,” sambung bu Kartiman yang tampaknya suka bermenantukan Ika.
“Iya bu, nanti mas Broto pasti akan menemukannya. Sekarang saya permisi dulu, masih ada yang harus saya bawa.”
Pak Kartiman dan bu Kartiman melepaskan Ika dengan rasa haru. Bagaimanapun Ika adalah tetangga yang baik. Dia rajin dan sangat menghormati mereka.
“Tampaknya nak Ika tidak tertarik pada Broto ya pak.”
“Mungkin juga tertarik, tapi dia merasa rendah diri, merasa tidak pantas. Jadi itulah kendalanya.”
“Sayang sekali.”
“Ibu kok seperti sudah sangat cocok punya menantu mbak Ika?”
“Ibu melihat sepertinya Broto suka, tadi aku hanya memancing-mancing, apa kira-kira nak Ika juga suka.”
“Ya sudah, biarkan saja bu, kalau memang mereka jodoh pasti juga akan dipertemukan.”
***
“Ibu.. biarkan Dina naik kedalam troli ya?” kata Dina ketika ibunya sedang mendorongnya untuk mengisi belanjaan.
“Apa? Kamu itu kan sudah besar Dina, masa naik kesini?”
“Dina capek bu.”
“Tuh, baru saja belanja sedikit sudah capek. Kalau begitu lebih baik Dina dirumah saja nggak perlu ikut.”
“Nggak mau aku, masa sendirian dirumah?”
“Ya sudah, kalau begitu nggak boleh mengeluh dong.”
“Masih banyak ya yang harus ibu beli?”
“Lumayan, ibu sekalian beli untuk kebutuhan beberapa hari, jadi tidak harus setiap hari belanja.”
“Kalau begitu nanti Dina minta es krim dong.”
“Iya, boleh, tapi nggak boleh rewel ya..”
Ketika sedang asyik belanja itulah tiba-tiba seseorang memanggil namanya.
“Rina !”
Rina menoleh, mencoba mengingat-ingat siapa wanita yang memanggilnya.
Seorang wanita dengan penampilan sexy mendekat.
“Kamu benar-benar lupa sama aku?” kata wanita itu.
“Sebentar, lupa-lupa ingat..” kata Rina sambil mengingat-ingat.
“Ingat yang namanya Baskoro nggak ?”
“Kalau itu aku ingat..” pekik Rina.
“Aku ini kakaknya Baskoro.. masih belum ingat juga?”
“Oh, ya ampuun.. mbak Risma ?”
“Syukurlah kamu ingat.”
“Iyaa sih, habis lama sekali nggak ketemu.
"Kami baru pulang dari luar negeri.”
“Apa kabar Baskoro?”
“Dia patah hati, nyaris bunuh diri.”
“What ?” Rina membulatkan matanya.
“Itu benar. Setelah kamu tinggalkan untuk menikah dengan Leo, dia kabur ke luar negeri, dan minum obat tidur sampai hampir mati.”
“Ya Tuhan..”
“Kamu begitu tega sih Rin, dia sangat mencintai kamu.”
“Ma’af mbak, waktu itu tak ada yang bisa aku lakukan. Kami berjodoh karena keinginan orang tua.”
“Kamu mencintai Leo?”
“Mau gimana lagi mbak, ini anakku..”
“Wauw.. cantik.. siapa nama kamu sayang?” sapa Risma ramah.
“Andina..”
“Nama yang cantik, secantik orangnya.”
“Kamu mencintai suami kamu ?”
“Itu pertanyaan gila mbak. Kalau aku bilang tidak.. nyatanya aku bisa menjalani sampai delapan tahun lebih.”
“Syukurlah, aku senang mendengarnya.”
“Dimana Baskoro sekarang ?”
“Baru seminggu datang bersama aku. Nggak tega aku membiarkan dia pulang sendiri. Aplagi kalau sampai bertemu kamu.”
“Memangnya dia belum menikah?”
“Pernah menikah, hanya bertahan dua tahun. Mereka bercerai tanpa memiliki seorang anakpun.”
“Mengapa?”
“Cinta pelarian.. gimana sih bisanya awet. Lagian dia gadis bule, keluarga juga kurang suka tabiatnya yang suka hura-hura.”
“Oh, kasihan.. Kalau mbak Risma, putranya sudah berapa?”
“Aku ? Nggak punya, pengin sih.. tapi suami aku sakit-sakitan, mana bisa punya anak.”
“Sakit apa?”
“Dia sudah tua ketika menikahi aku. Ya sudahlah, kapan-kapan aku cerita sama kamu.”
“Baiklah.”
“Boleh kapan-kapan aku sama Baskoro main ke rumah kamu?”
“Boleh saja, bukankah kalian sudah kenal suami aku?”
“Kenal, hanya sepintas, ketika kamu menikah.”
“Baiklah, kapan-kapan mainlah, ini aku sedang belanja, dan belum masak juga.”
“Wah, benar-benar ibu rumah tangga. Lain kali aku datang ketika masakan kamu sudah matang ya.”
“Baiklah, kabari kalau mau datang.”
“Nomor kontak kamu masih yang dulu ?”
“Nggak, sudah ganti, tapi aku masih menyimpan nomor kontaknya Baskoro. Nanti aku kirim nomorku.”
“Siip, baiklah, aku juga sedang buru-buru,” kata Risma yang kemudian pergi setelah mencium Dina dengan gemas.
Dina mengusap pipinya yang agak basah karena wajah Risma berkeringat.
“Siapa itu bu?”
“Teman lama ibu. Ayuk lanjutin belanjanya. Kurang sedikit..”
“Habis ini beli es krim kan?”
“Iya, kan ibu sudah janji.”
***
Rupanya Leo masih penasaran dan mengejar Ika agar mau berbincang dengannya. Banyak yang akan dikatakan dan ditanyakannya, dan semua belum didapatkannya.
Sa’at pulang makan siang itu Leo kembali melewati rumah Ika. Ia berhenti agak disamping pintu pagar, supaya Ika tak melihatnya kemudian lari.
Leo melangkah perlahan memasuki halaman, mendekati rumah yang tertutup.
“Apakah dia pergi, ataukah bersembunyi?” gumam Leo.
Ia melongok melalui jendela kaca disamping pintu depan. Sepi, lalu berjalan ke samping rumah, seperti ketika kemarin melihat Ika. Tapi pintu samping juga tertutup, semua jendela tertutup.
“Tadi Rina bilang bahwa Ika tidak akan berjualan selama beberapa hari. Apa ada hubungannya dengan laki-laki bernama Broto itu? Mengapa aku tiba-tiba benci sekali dengan laki-laki itu? Cemburukah aku? Cemburu? Apakah aku masih mencintai Ika? Aku kan hanya ingin bertanya, bukan ingin mengejarnya lagi. Tapi aku sungguh benci laki-laki itu.
Leo menggaruk-garuk kepalanya sendiri sambil melangkah keluar. Ia menoleh sekali lagi kearah rumah, sebelum naik keatas mobilnya menuju pulang.
***
Ketika sampai dirumah dan menuju ruang makan, dilihatnya belum ada makanan terhidang disana. Rina memasak agak siang dan belum selesai memasak. Ia masih kesal pada suaminya karena ucapannya pagi tadi, jadi dia tak peduli ketika mendengar langkah suaminya di ruang makan.
Rina sedang menggoreng ikan ketika Leo melongok ke dapur. Rina pura-pura tak melihatnya.
“Kamu sengaja ya?” kata Leo keras.
Rina mengangkat kepalanya, lalu mengambil basi untuk tempat ikan yang baru digorengnya.
“Sengaja kan?”
“Sengaja apa?”
“Memasak seenaknya, dan lupa kalau ini sa’atnya aku pulang untuk makan?”
“Terserah apa kata mas.”
“Apa maksudmu?” kata Leo dengan nada tinggi.
Rina baru mengerti, kalau marah Leo bisa seperti singa kelaparan. Tapi marah karena apa? Rina tak merasa bersalah apapun.
Rina meletakkan piring ikan dimeja, mengisi mangkuk dengan sayuran, dan tanpa peduli pada suaminya yang masih berdiri dengan mata tak bersahabat, menata meja makan seakan tak terjadi apa-apa.
Leo merasa Rina menantangnya.
“Rina ! Kamu mulai berani sama suami kamu?”
“Jangan berteriak, Dina akan mendengarnya.”
“Ternyata kamu menyebalkan.”
Rina tetap tak menjawab. Ia menyelesaikan pekerjaannya menata meja, lalu beranjak kekamar untuk mandi.
Tiba-tiba ponsel Rina berdering. Kebetulan ponsel itu ada di meja, didekat Leo berdiri. Leo mengangkatnya, dan membaca nama Baskoro di layar ponsel itu.
***
Besok lagi ya.
Dialog diakhir JBC_10:
ReplyDelete“Salahmu adalah, mengapa kamu hadir dalam kehidupan aku !”
Rina terhenyak. Serasa bermimpi mendengar kata-kata suaminya.
Alhamdulillah...
JBC_11 sudah tayang.
Matur nuwun bu Tien, selamat atas kelahiran cucu dini hari tadi.
Sugeng dalu...
Salam ADUHAI.
Wah ... ngeban juaranya.
DeleteKakek Habi Juara 1 lagi.....Selamat
DeleteJuara 1 lagi kakek Habi
DeleteSelamat pagi....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....
DeleteBagai sang surya menyinari dunia......Aamiin 💗💗💗
Hallooooo Guys.... gabung yukkk
👇
WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
Okey Guys....
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Pokoknya aseeeeek dech....
Di tunggu yaa jangan pake lama
Okeeeeeey.....
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Salam ADUHAIIIIII ...
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien ... JBC 11 sdh tayang.
Salam hangat kami dari Yogya.
Alhamdulillah
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMaturnuwun mbak Tien....
Leo sudah hadir
Dherek bingah mbk Tien nampi wayah,mhi2 dados lare ingkang sholihah
Mbak Tien selalu sehat Aamiin
TKS Bu Tien BJC-11 sdh hadir.
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien atas kehadiran JBC 1l
ReplyDeleteSukses n sehat selalu
Salam kami dari Jakarta.. 🙏
Bun Tien, makasih ya JBC11 dah tayang.
ReplyDeleteSalam hormat, sayang, aduhai, dan seroja kami dr Boyolali tuk Bun Tien sklg di Solo dan bagi sgnp temen" PCTK semuanya di manapun berada.
Temanggung hadir
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien...JBC #11 sudah hadir.
Semoga mbak Tien selalu sehat dan tetap semangat..
Salam sehat dari ADUHAI Sidoarjo...
#10
Terimakasih bu Tien, JBC sudah hadir lagi. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 11 udah tayang
ReplyDeleteSaatnya dag dig dug penasaran ma Leo krn mulai kacau pikirannya
Mksh bunda Tien doaku tetaplah sehat selalu
Salam ADUHAIIIIIIII...
Terimakasih bunda... Sehat sll 😘😘😘
ReplyDeleteSalam aduhai.
ReplyDeleteMakasih Bun Tien, cerbung JBC-11 dah tayang.
Salam hormat, sayang, dan seroja kami dari Boyolali tuk Bun Tien Kumalasari sklg di Solo dan bagi segenap temen" PCTK semuanya saja di manapun berada.
Alhamdulillah JBC 11 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Leo .... Kasian dech lu.
ReplyDeleteNyantai aja kali,, biasa namanya gelora cinta ya begitu,, aduhai dag dig dug,,
DeleteMatur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu. Selamat menerima cucu semoga menjd anak sholeha penerus risalah Islam
ReplyDeleteweleh....weleh....mulai runyam nih dunia perumahtanggaan, asyik bacanya...
ReplyDeleteWah tambah seru nih mbak Tien,mantan2 pada nongol bikin penasaran tahu2 besok lagi 😀😀😀.Tks mbak Tien,salam seroja dari Tegal.
ReplyDeleteNo16comentxa hehehe kakekhasbi no1 terus
ReplyDeleteMakasiih mbak Tien..jbc 11..
ReplyDeleteWadoooh...apalagi ini..baskoro muncul tiba2...tambah jd bahan kemarahan leo..
Hadapi rina..jangan takut sama leo..dia hny seteresss mikirin ika..
Hebat mbak Tien...ngaduk2 perasaan pembaca..sehat selalu ya mbak..
Salam dari bandung..🙏
Kakek Habi sang juara
ReplyDeleteSelamat kakek💪💪💪
Terima kasih jeng tien cerbungnya
ReplyDeleteTetap semangat
Aduh.... sayang gak bisa kasih sticker di sini. Kalau bisa udah aku kasih gambar Leo di getok deh kepala nya. Kezzelll
ReplyDeleteEng-ing-eeeeng..., Dunia persilatan lidah dimulai.... korban-nya Rina yang ndak bersalah dan ndak ngerti apa-apa. Kasihan aku sama Dina kalo sampe terjadi cekcok rumah tangga-nya Rina.
ReplyDeleteKalo Baskoro pernah mau bunuh diri, si antagonis Leo hampir mau mukul Dian. Laki-laki kalo sudah urusan wanita..., warrrrraaaooow kacau balau pikiran-nya.
Bunda Tien, TERIMA KASIH ya sudah menayangkan JBC-nya. Semoga Bunda Tien sehat wal'afiat selalu.
Matur nuwun mbak tien-ku jbc11 sudah hadir menghibur.
ReplyDeleteTernyata ada Baskoro yang akan ikut memporak porandakan bahtera Leo - Rina.
Seperti 'grenengannya' mbak Nani nur'aini tadi, Leo akan gigit jarikah?
Kita serahkan saja nasib Leo ditangan yang berwenang.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari dari sragentina selalu ADUHAI.
Iya bisa gigit jari kiri kanan Pak Latif?
DeleteMet malam mb Tien... terimakasih JBC 11 dh tayang. Salam sehat dari Kediri n salam aduhai...❤️❤️🌼🌼❤️❤️
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien JBC 11 sudah hadir. Salam Aduhai selalu
ReplyDeleteMatur nuwun mbk Tien....sdh menyapa
ReplyDeleteTerimakasih Ibu Tien, atas cerita nya semakin menarik.
ReplyDeleteIbu, selamat dengan lahirnya cucu yg ke 9, semoga kelak menjadi anak yg shaleha, dan mungkin bisa menjadi penerus ibu yg pandai bercerita..💖💖💖
Matur nuwun b Tien...semangat sehat dan terus bekarya nggih...
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 11 sdh hadir
ReplyDeleteDuuh Leo tambah emosi nih...
semakin seru dan bikin gregetan ceritanya
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
Salam ADUHAI dari Bekasi
Trims jeng Tien JBC 11 sdh tayang menghibur kami semua ...Aduhai ..salam ..sehat penuh semangat.
ReplyDeleteTerimakasih Bu Tien Jbc.11 sudah tayang. Tetap semangat & sehat selalu bu, selamat beristirahat.
ReplyDeleteJreng...jreng...jreng.. konflik dan intrik akan segera dimulai nih.
ReplyDeleteAda yang menggelitik nih, koq nama-nama cowoknya berakhiran O semua yaa
Leo...Broto....eh nongol yang baru Baskoro..
😁😁😁😁😁😁
Jadi inget mas Bas yang di cerita ada mbak Meri nya..
Semoga Bu Tien sehat selalu, salam aduhai dari Bandung ..😘😘
Terima kasih bu Tieen.
ReplyDeleteSehat selalu ya tuk ibu n klg..
Wouw... Leo bakalan benar2 marah nih melihat nama nama Baskoro fi ponsel Rina. Rasain kamu Leo.. gimana rasanya kalau sakit hati seperti kamu telah menyakiti hatinya Rina.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien utk JBC 11, semoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja yg aduhai dari Semarang.
Wah alhamdulillah JBC 11 hadir..hahah pas kebangun. Hahha lumayan yaa Dah komen nya banyak juga ..aaah mau nerusin mimipi .hehehe Selamat malam.bu Tien .sehat selalu Aamiin dan u yg lain selama membaca dan selamat mimpinyg indah ..tambah Seruu dan berlanjut Marah Leo ma Rina hahhaha
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 tansah sugeng...
Terimakasih Bu Tien.
ReplyDeleteGusti amberkahi kita Sedaya...
🙏
Terima kasih Bunda untuk JBC 11.
ReplyDeleteIkut bahagia dengan kelahiran cucunya, semoga menambah kebahagiaan keluarga besar Bunda.
Matur suwun Bu Tien,salam sehat semangat selalu kagem Bu Tien n kel 😊👍✨🔅
ReplyDelete🔅 🔆 🔅
🔆☀🔆
🔅🔆☀🌞☀🔆🔅
🔆☀🔆
🔅 🔆 🔅
🔅
Judulnya yg bawah kayaknya salah mbk
ReplyDeleteJANGAN AMBIL CINTAKU
Judulnya sdh diedit,Mtnuwun mbk Tien,
DeleteMatur suwun bunda ,tambah seru ceritanya
ReplyDeleteSalam tahes ulales dari bumi Arema Malwng
Alhamdulillah JBC~11 sudah hadir.. maturnuwun bu Tien..🙏
ReplyDeleteSemakin seruu...Makasih mba Tien. Salam sehat selalu.
ReplyDeletePg mb Tien dan semua pembc setia jbc
ReplyDelete1. Trmksh jbc 11 sdg tayang
2. Slmt atas kelahiran cucu...smg menjd anak/ cucu yg soleh/ solehah
3. Akankah mrk msg2 akan clbk? Ika dg Leo? Rina dg Baskoro? Dan bgmn dg Broto? Adakah kmkn mb Tien menjodohkan Broto dgn mb Risma? Atau Ika dg Broto? Dan Risma dg Leo? Poliandri? Pasti mb Tien tokohnya semua bahagia? Drpd mereka reka ditunggu mb Tien kelanjutan di jbc berikutnya... Slmt sholat mlm...
Pokoke Leo + Ika = Aduhai
DeleteJANGAN BAWA MANTANKU
Yesssss
Buanglah mantan pada tempatnya
DeleteAlhamdulillah....maturnuwun mbak Tien...terbangun malam sudah hadir JBC 11...
ReplyDeleteAduhaiii....sudah muncul pemain baru lagi...Baskoro mantan kekasih Rina...Leo yang uring2an yang menandakan kecemburuannya pada Broto dan tidak menyadari bahwa dia masih mencintai Ika...apakah yang akan terjadi ketika Leo melihat Baskoro menelpon Rina...tersulutkah api dalam rumah tangga Leo yang diakibatkan bertemuanya kembali Leo dengan Ika....bagaimanakah nasib Ika yang seoalah berada di posisi yang salah padahal dia sama sekali tidak bersalah....semakin rumit masalahnya.
Mbak Tien memang piawai....salam sehat dari Situbondo
Waduuuuhhh muncul tokoh baru Baskoro yg Broto blm selesai tambah satu lagi nih Baskoro...Bagaimana Leo ora mumet.. Salam sehat dan ADUHAI untuk Bu Tien.
ReplyDeleteMatur nuwun mbk Tien,....
ReplyDeleteTernyata kehadiran tukang sayur yang baik dan cantik, pengaruhnya dasyat....
Semakin seru nih ...
Tetap semangat mbk Tien, semoga semakin banyak penggemarnya...
Salam Aduhai...
Terimakasih mBak Tien JBC yang ke sebelas sudah tayang
ReplyDeleteSehat sehat selalu doaku
Awal ketertarikan sanjungan mester Be[(bukan Bee)yang artinya tawon]. Tapi jeli melihat yang manis-manis, membuat semangat hidup ini menjadi lebih mengepak untuk terbang menjelajah apapun yang membentang cerah terlihat kehidupan ini.
Aduhai.. dengungan(suara tawon ya) itu bukankah sudah tertanam, ada terbersit pesan 'aku membukakan pintu untuk mas Broto.'
Pintu betulan ng kali, ih pintu hati lah .. tapi sadar juga kan mester ini kan biasa cowok kalau nggak dikasih kejut nggak ngeh, tuh waktu dipersilahkan panitia duduk, kalau tidak didudukan itupun kadang masih aja .. maklumi donk ada ndableg ndableg nya sih.. wow mulai ada cp juga rupanya; tukeran nomer kontak, aha .. yei.. (ini seruan ke gembiraan yang berharap, bukan politikus lo).
Ah jadi mengenang kembali(retreat) yang indah masa muda .. andaikan dulu ..
ADUHAI..
“Iya bu, nanti mas Broto pasti akan menemukannya. Sekarang saya permisi dulu, masih ada yang harus saya bawa.”
ReplyDeleteYa iyalah,,, Biarin Lek Broto jodohnya Suminten.....
Kalau Ika tuh cintanya hanya Leo... tok til...... Ga ada yang laen....
Dan Leo juga cinta mati,, sama Ika... Dia sama Rina cuma d jodohin,,, Eh Rina juga punya Mantan yang masih ngarep,,, cucok deh,, aduhai bingit ... Nnt Rina kembali ke Baskoro,, Dan
Eng ing eng.... taraaaaa ... Ika kembali ke Leo,,, aduhai poollll uuh tak uk uk teniiiiin.....
Lha Dina,,, yo ikut Leo .. Terus ngumpul sama Kak Dian dan Mama Ika,,, horeeeee
Terus Lek Broto gimana,,, ??
Ke laut aja sono,,,, lagian kerjaan modus melulu,, cowok modus ma ga kereeeeeen,,,, hoooek hooeeek hooeeeekkk......
Trims bu tien JBC udah hadir....
ReplyDeleteMaturnuwun ibu Tien,sdh hadirkan JBC ke 11,Selamat atas kelahiran cucu perempuan,semoga menjadi anak yg sholeha,kebanggaan klrg tercinta
ReplyDeleteAlhamdulillah...matursuwun MB Tien
ReplyDeleteTrm ksh bu Tien semakin tak sabar menunggu cerbung bu Tien. Smg sll aehat bu Tien..
ReplyDeleteWaawww ... benang merah rupanya akan terjadi
ReplyDeleteSemakin seru !!!!
Makasih bunda tien ... kutunggu selanjutnya
Salam sehat selamat beraktifitas
Matur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteWah tambah seru ini.... saat hati kacau ada mantan yg datang.... hemmm
ReplyDeleteLanjutkan mbak tien....
Wah, bakalan rame nih, apakah rumah tangga Leo Rina akan goyah...mungkin tdk klo Leo mau berterus terang apa yang mengganggu hati Leo... Saya tunggu saja lanjutan ceritanya. Matur nuwun Bu Tien, semakin seru saja, semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteTerima ksh cerbungnya mba tien.. Slmsehat sll dri skbmi.. Muuaacchh
ReplyDeleteAlhamdulillah ..... menunya pagi ini sarapan cerbungnya bu tien dulu
ReplyDeleteTerima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu
Selamat pagi untuk semua pecinta cerbung, selamat beraktifitas semoga lancar n sukses
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah .... trimakasih bunda.... semoga sehat selalu.Aamiin
ReplyDeletebgmn caranya ya ... untuk berbagi cerbung ini ke WA teman, yang langsung bisa dibaca
ReplyDeleteCaranya bergabung dgn grup , nnt tak kasih ,, ayo tak tunggu..
DeleteRinta...Tutus kasih no WAnya admin
DeleteHahaa.. mas Rintoooo... Suminten lagi jualan nasi pecel...
ReplyDeleteSalam ADUHAI..
Mana nich Ibu Laksmie Sutawan,, kok belum komen ,, takut ya sama aku.... Yeeeee
ReplyDeleteIbuk Laksmie dapat salam dari Lek Broto,, katanya mau d ajak ke ponorogo,,, nglamar suminten, bakul pecel.......
Tiba" ponsel Rina berdering.
ReplyDeleteLeo mengangkatnya dan membaca nama Baskoro di layar ponsel itu...
Waduh pasti emosi Leo dah di Ubun" nih
Apalagi kalau tahu siapa Baskoro sebenarnya.
Wauw wauw wauw rupanya Rina juga punya kisah cinta yg menarik dg Baskoro. dan Baskoro blm bisa nglupain Rina,terbukti dia begitu patah hati ditinggal nikah oleh Rina dan nyaris bunuh diri.wah jadi keinget kisah cinta
Sampek dan Ingtai.
Bagaimana nanti kalau Baskoro benar" main ke rmh Rina...
Nggak bisa ngebayangin deh.
Leo memang blm bisa move on dari Ika.
Ika tlg dong jangan pergi dulu ururanmu dg Leo blm rampung krn ada Dian diantara kalian. Masalah itu dihadapi jangan ditinggal lari.
Tapi andai Leo bisa mendapatkan Ika bgmn dg Rina,haruskah ada poligami...
Proteskah pembaca?
Jadi teringat cerbungnya bunda Tien yg berjudul DALAM BENING MATAMU disitu juga dikisahkan poligami diantara Anggi Adit dan Mirna toh akhirnya juga happy ending.
Tapi gmn nanti kisah Leo Rina dan Ika hanya bunda Tien yg tahu.
Rina istri yg baik dan Ika juga perempuan yg baik, jangan sampai keduanya tersakiti.
Begitupun dg kedua anaknya.
Urusan Broto dan Baskoro biar menjadi urusan b. Tien.
Maaf bunda
Selamat bunda atas kelahiran cucu tersayang moga menjadi anak yg solekhah berbakti pada kedua orang tua.
Salam aduhaii dari Bojonegoro.
Waduh semangat tenan ini koment nya piyantun Bojonegoro. Bojonegoro nipun pundi Bu Wiwik ?? Saya juga pernah di Bojonegoro lho di Dr Cipto.🙏🙏
DeleteLho tetangga sy dr suhar$o
Deletemojokampung.
Dr cipto dkatnya siapa ya
Terima kasih bu Tien..baru sempat komen..Ternyata Rina , Leo ,Ika dan Badkoro sama sana kasih tak sampai. Salam aehat dan sembangat berkarya
ReplyDeleteMakin wahhhhhhh nih.... Terima kasih Bunda. Sehat selalu bunda
ReplyDeleteAlhamdulilah. Mtrnwn M Tien semoga sehat selalu dan lancar terus JBC nya.
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien ceritanya, semoga Sehat² selalu.
ReplyDeleteMakin seru nih cerita nya, bentar lagi bukan lagi duel tapi perang dunia, krn ada baskoro yg baru muncul. Ada 2 orang laki² yg tdk disukai leo.
Rintaaaaa....
ReplyDeleteRintaaaa.....
Kamu jahat ....
Kamu jelek ......
Biarin Ika sama Broto dooonnggg .....
Aku ogaaahhh klo Broto nglamar suminten ....
Pokoknya Broto harus nglamar Ika thok thil ....
Aja suminten ....
Rinta .....
Suminten kuwi bakul pecel langganane mad Rinto lhoooooo
Met malam bu Tien ....
Salam hangat dari malang
Pokoke Broto + Ika + Ardian ...
ReplyDeleteGak bisa diganggu gugat ....
Wah.. harga mati dong..
DeleteJadi penasaran..semoga aja..
Tapi Leo LG punya alasan marah sama istrinya...yg baru chat mantannya..
Kasihan Rina...
ReplyDeleteTau" kena amarah nya Leo..
Terimakasih mb Tien jbc
ReplyDelete11 sudah tayang salam sehat.
Puji Tuhan ibu Tien sehat, semangat, produktip shg JBC 11 hadir cantik semakin bikin gemes dan penasaran bagi penggemar.
ReplyDeleteMenurutku cinta murni datangnya hanya sekali, sedangkan cinta2 selanjutnya adalah cinta yg dijalani dgn perhitungan...
Pengalaman dan masalah cinta memang hrs dikelola khusus, rahasia umum...
Semakin rumit, bikin jantungan tapi mengundang ingin tahu lanjutnya. Sumonggo terserah Ibu, kami tunggu. Matur nuwun.
Sehat selalu njih bu...selalu setia menunggu cerbungnya...
ReplyDeleteLuar biasa penggemarnya, dl cerbung LASTRI cm 12 coment, skarg sampai 200 lbih coment nya, berati yg mengikuti cerbung bu tien semakin buanyak...alhmdulillah bu
, Tetap semangat dan salam aduhai