Saturday, February 27, 2021

A Y N A 36

A Y N A   36

(Tien Kumalasari)

 

“Aduuh, banyak sekali darahnya..” teriak bu Tarni.

Ayna segera membalut luka Rio, setelah membersihkan darahnya.

Bintang masih terpaku didepan pintu. Ada rasa nyeri mengiris jantungnya. Ia ingin membalikkan tubuhnya ketika tiba-tiba Rio melihatnya dan memanggil namanya.

“Mas Bintang !”

Ayna terkejut. Pegangan dijari Rio terlepas, dan perban yang sedang dibalutkannya terurai.

“Oh.. eh..”

“Sudah Ayna, aku bisa..”

Bintang mengangguk, dan tersenyum tipis.

“Ternyata ada mas dokter.. ini .. aduh.. salahnya Rio.. maunya ikutan saja. Sudah, mana, biar ibu yang membalut,” kata bu Tarni.

“Mas Bintang, ayo duduklah dulu.. waduh.. berantakan ini, bikin puding sambil nonton tivi sih, ayo nak.. duduklah.”

Bintang terpaksa duduk. Ayna mengawasi mata Bintang yang tampak tidak berkenan.

“Mas Bintang darimana ?”

“Dari rumah,” jawab Bintang singkat.

“Aku cuci tangan dulu..” kata Ayna sambil membawa panci dan peralatan yang tadi dibawa ke ruang depan.

“Nah, sudah.. kamu itu..  namanya pisau kok ya buat rebutan..” gerutu bu Tarni yang selesai membalut jari tangan Rio.

“Ma’af mas Bintang, datang-datang disuguhin orang terluka,” kata Rio.

“Nggak apa-apa mas, namanya kecelakaan.”

“Ya itulah, maunya membantu Ayna mengiris buah, jadi berebut, nah.. terluka deh,” kata bu Tarni.

“Rio, tolong simpan lagi kotak obat ini,” kata bu Tarni lagi kepada Rio.

Bintang hanya tersenyum. Lalu dilihatnya Ayna keluar, sudah membawa mangkuk-mangkuk berisi puding buah yang tadi dibuatnya.

“Ini mas Bintang, aku sama ibu tadi yang buat.”

“Wah, ma’af .. aku lagi nggak minum dingin.. “ jawab Bintang.

“Oh, mas lagi pilek ?”

“Agak flu.”

“Kalau begitu buatkan teh hangat saja Ayna.” kata bu Tarni.

“Tidak bu, terimakasih banyak, saya datang kemari hanya akan menjemput Ayna,” kata Bintang sambil menatap Ayna.

“Lho, kenapa buru-buru dijemput nak? Kemarin aku sudah bilang sama Tanti.”

“Bukankah besok Ayna sudah masuk kerja?”

“Masuk kerja kan bisa dari sini? Tolong bilang Tanti, biarkan menginap semalam lagi disini,” kata bu Tarni.

Bintang tak menjawab, menatap Ayna yang tampak kebingungan.

“Bagaimana Ayna?” tanya Bintang.

“Ibu, saya mohon ma’af,  sebenarnya... saya kasihan sama ibu Danang.”

“Memangnya kenapa dia?”

“Sa’at ini kan beliau sedang hamil. Jadi saya tidak tega meninggalkannya lebih lama, karena saya harus membantu semua pekerjaan ibu Danang dirumah juga.”

“Aduuh, ya kasihan kalau kamu banyak bekerja dirumah, sementara kamu juga harus bekerja di toko, kan?”

“Tidak bu, itu kemauan saya sendiri, bukan karena disuruh sama ibu. Kasihan, kan ibu lagi hamil,” kata Ayna lembut.

“Tapi kalau semalam ini lagi kan nggak apa-apa Ayna? Aku mau bilang sama Tanti sekarang,” kata bu Tarni sambil mengambil ponselnya.

Ayna menatap Bintang yang mulai merasa kesal. Memang ya, bu Tarni sangat nekat, dan setengah memaksa.

“Iya Tanti, sehari ini lagi saja, nggak apa-apa kan? Kamu harus ingat, Ayna juga anakku lho,” kata bu Tarni ketika menelpon Tanti.

Ayna saling pandang dengan Bintang. Ingin sekali Bintang membantahnya, tapi ia harus menghormati seorang yang lebih tua. 

“Nah, begitu dong Tanti, biarlah besok dia berangkat kerja dari sini,” kata bu Tarni kemudian menutup ponselnya.

Bu Tarni menatap Ayna sambil tersenyum.

“Sudah, ibu kamu sudah mengijinkan, jadi nanti tidur sama ibu semalam lagi. Ya Ayna?”

Ayna menatap Bintang. Ia tahu laki-laki ganteng itu tak suka bu Tarni masih menahannya sehari lagi. 

“Mas Bintang mau mengajak saya kemana sebenarnya?”

“Entahlah, kalau bisa mau mengajak kamu keluar.”

“Ibu, bolehkah saya  pergi bersama mas Bintang sebentar?”

“Mau kemana nak?”

“Aduuh.. si ibu ini seperti ngga pernah muda ya. Masa mau pergi berduaan masih ditanya kemana,” batin Bintang yang sudah merasa kesal sejak tadi.

“Mas, ibu bertanya, mau kemana,” kata Ayna sambil menggamit lengan Bintang, karena Bintang tak segera menjawab.

“Oh, hanya jalan-jalan saja.”

“Baiklah kalau begitu, tapi kalau bisa jangan lama-lama ya nak, nanti saya akan mengajak Ayna nonton wayang orang,” kata bu Tarni.

“Nonton wayang dimana bu?” tanya Bintang heran.

“Di Sriwedari lah nak dokter ini.. adanya wayang orang yang saya kenal ya disitu."

“Bukankah kalau Minggu wayangnya libur bu?”

“Oh.. iya.. ini Minggu.. ibu lupa, tahu begitu tadi malam ya nontonnya.”

“Ayna, bagaimana kalau kita berangkat sekarang?”

“Ya mas, aku ganti baju dulu..”

“Mengapa harus ganti, itu baju bagus.”

“Iya, kamu sudah cantik memakai itu, tapi jangan lama-lama ya, nanti aku ingin mengantar Rio ke bandara, tolong temani aku, soalnya nanti pulangnya mau mampir belanja.”

Ayna hanya mengangguk.

“Saya pamit dulu bu, nanti pamitkan sama mas Rio,” kata Bintang sambil berdiri, lalu keduanya keluar dari rumah.

***

Bintang mengajak Ayna makan di sebuah restoran. Wajah Bintang masih tampak muram, walau Ayna sudah bersamanya.

“Mas jangan cemberut dong.. marah sama Ayna ya?”

“Bukan.. “

“Lalu kenapa cemberut ?”

“Agak sakit melihat tangan lembut kamu memegang-megang jari Rio.”

“Aduh mas, aku merasa bersalah membuatnya terluka.”

“Asyik dong, bercanda sambil bikin puding, sayangnya yang dipakai bercanda kok pisau, terluka dong.”

“Yeee... bukan bercanda tahu. Dia itu ingin ikut mengiris-iris nanas, aku melarangnya, ya sudah, terjadilah kecelakaan kecil itu.”

“Oh.. gitu...”

“Mas marah ?”

“Nggaaak..”

“Kok cemberut begitu..”

“Aku jelek ya kalau cemberut..?” Bintang mencoba bercanda.

“Nggak kok, masih tetap ganteng..”

Bintang tersenyum lebar.. senangnya dipuji kekasih hati.

Ayna gadis yang lincah, cekatan, dan bukan gadis yang pendiam. Didekat Bintang ia bicara begitu lancar dan menyenangkan. Bintang suka melihat bibir tipisnya yang setiap ucapannya selalu membuatnya terpikat.  Ia benar-benar sangat mencintai Ayna.
Ia kesal sejak kemarin karena Ayna seakan ‘disandera’ oleh bu Riri atau bu Tarni. Bahkan hari inipun ia berpesan agar segera kembali kerumahnya. Bu Riri seakan benar-benar menguasai Ayna. Itu membuat Bintang kurang nyaman berbincang dengannya.

“Mas marah sama Ayna ?”

“Kok nanya lagi sih, kan tadi sudah tanya?”

“Kelihatannya mas masih kesal.”

“Tidak, begitu dekat sama kamu, kesal itu hilang.”

“Tapi tunggu dulu, tadi mas bilang tidak minum dingin karena flu kan, kok sekarang pesan es buah juga?”

Bintang tertawa.

“Tadi aku agak pilek, sekarang sudah tidak,” kata Bintang sambil tersenyum.

“Huuh.. bohong kan ?”

“Mana yang bohong, yang tadi atau yang sekarang ?”

“Yang tadi. Nggak suka ya..  minum puding buah buatan Ayna..”

“Yang membuat nggak suka, buahnya diiris sambil bercanda..”

“Mas Bintang tuh, kan aku sudah bilang bahwa aku bukannya bercanda.”

“Aku cemburu, tahu.”

Ayna tertawa lepas. Bintang suka melihatnya. Ya, ia suka senyumnya, cara dia bicara, tawanya, semua serba menarik, membuat hatinya bergetar.

“Kok tertawa sih?”

“Habisnya, cemburu.. bilang-bilang.”

“Kalau aku nggak bilang mana bisa kamu tahu kalau aku cemburu.”

“Tahu dong...”  kata Ayna sambil tersenyum.

“Tahu ?”

“Darimana tahunya?”

“Sejak tadi wajahnya masam ."

“Kayak jeruk dong, padahal jeruk itu vitamin.. sehat..”

“Kalau terlalu masam bikin perut sakit.. ya kan? Pak dokter harus tahu itu.”

Keduanya bercanda sambil makan. Bahagia itu sederhana. Dekat dengan orang yang dicintai, apalagi disuguhi senyum dan canda yang menggelitik. Bintang ingin selamanya berada didekat Ayna.

“Ayna...”

“Hm...” jawab Ayna sambil menyapu mulutnya dengan tissue setelah selesai makan.

“Aku akan segera melamar kamu.”

“Begitu cepat ?”

“Kok cepat bagaimana, aku sudah lama menahannya tahu.”

“Mas nggak ingin memikirkan lagi? Aku ini siapa, orang tuaku bagaimana.. dan aku hanya pegawai toko..nanti mas menyesal?”

“Tidak, tak akan ada sesal. Aku yakin, kamu adalah pilihan terbaikku.”

Ayna tersenyum. Menahan debar jantungnya karena bahagia. Laki-laki didepannya ini bukan hanya ganteng, tapi juga baik hati, lembut, dokter lagi.

“Boleh kan? Aku akan bilang sama bapak sama ibu, agar segera melamar kamu.”

Ayna mengerjap-ngerjapkan matanya. Bintang sangat gemas, itu kebiasaan Ayna, mata bintangnya berkedip-kedip, seperti kejora menjelang pagi.

“Diam berarti setuju. Terimakasih Ayna, calon isteriku.”

“Tapi jangan melarang aku bekerja ya, aku kan pernah bilang.”

“Baiklah kalau kamu suka melakukannya.”

“Terimakasih mas..”

Mereka bertatapan dengan sangat mesra. Dan kemesraan itu terganggu karena dering ponsel Ayna.

“Dari bu Tarni.” Kata Ayna lirih.

“Nggak usah diangkat...” kata Bintang yang langsung cemberut.

“Jangan ah, kasihan..”

Bintang benar-benar cemberut ketika Ayna menerima telpon bu Tarni.

“Ya bu.. “

“Kamu dimana ?”

“Sedang makan bersama mas Bintang..”

“Yaah, kami menunggu makan dirumah, Rio sudah kelaparan, dan sebentar lagi dia mau berangkat ke bandara.”

“Ma’af bu, kami sudah makan.”

“Baiklah, tapi segera pulang ya, kita akan mengantar Rio ke bandara.”

“Ya ibu.”

Ayna menutup ponselnya, senyuman hilang dari bibir tipisnya.

“Disuruh segera kembali kesana kan?”

Ayna mengangguk.

“Nggak apa-apa, selesaikan dulu minumnya. Kalau perlu nambah makan lagi, biar lebih lama,” sungut Bintang.

“Yaah.. perutnya nggak muat dong mas.”

“Heran aku sama bu Riri itu, seperti benar-benar ingin memiliki kamu.”

“Sabar mas, kan besok aku sudah pulang ke rumah ibu Danang.”

“Jangan-jangan dia akan mengambil kamu sebagai menantu.”

“Enggak mas, kan dia sudah punya pacar.”

“Ya.. kan baru pacar. Belum ada janur melengkung kan?”

“Sudah, jangan lagi cemburu. Sabar untuk hari ini ya, besok aku sudah kembali pulang.”

***

Arsi mengambil bungkusan kecil dengan pita merah itu. Tadi ia segan membukanya, karena tak tahu bungkusan itu dialamatkan kepada siapa. Jangan-jangan memang barang Rio ketinggalan. Tapi rasa keingin tahuan membuat dia nekat ingin membukanya. Pelan ditariknya pita merah yang mengikatnya, lalu dengan hati-hati dia membuka pembungkusnya. Jangan sampai rusak, sehingga kalau barang itu memang milik orang lain, dia bisa dengan mudah mengembalikannya.

Arsi berhasil membukanya, dan terbelalak melihat sebuah arloji cantik melingkar didalam kotak itu. Arsi terpana melihat tulisan yang ada diatasnya.

UNTUK KEKASIHKU, ARSI ARSANTI

Gemetar tangan Arsi ketika mengambil arloji cantik itu.

“Rupanya untuk aku. Berarti semalam mas Rio membeli arloji untuk aku, dan Ayna hanya disuruh mencobanya saja, atau entahlah. Tapi pemandangan itu membuat hatiku sangat panas.”

Arsi mengenakan arloji itu dengan kemarahan yang benar-benar padam, berganti rasa suka dan bahagia.

“Ma’af mas, aku salah faham, aku harus menelponnya, semoga dia belum berangkat kembali ke Jakarta.” bisiknya pelan, lalu diraihnya ponselnya.

***

“Disuruh cepet kembali, kok lama sekali sih,” gerutu bu Tarni sambil duduk diruang depan.

“Namanya lagi pacaran bu, mana bisa disuruh cepat-cepat pulang?”

“Aku kan hanya ‘pinjam ‘ dua hari saja. Lagian aku juga berjasa dalam menemukan Ayna lho. Kalau dia tidak ketemu ibu didepan sana, entah bagaimana nasibnya.”

“Ibu kan sudah menolong, ya jangan disesali, atau diingat-ingat lagi.”

“Bukan ibu merasa sudah berbuat baik, tapi harusnya Ayna juga sering-sering berada disini. Aku kan bilang bahwa dia sudah aku anggap sebagai anakku?”

Ponsel Rio tiba-tiba berdering.

Rio menatap kearah ponsel, tapi membiarkannya.

“Kok tidak diangkat sih ?”

“Biar saja, Rio lagi sebel sama dia.”

Arsi ?”

“Iya, tadi pagi Rio kerumah, dia nggak mau keluar menemui Rio.”

“Dia marah ?”

“Marah, karena semalam melihat kita belanja bersama Ayna.”

“Kan ada ibu juga, masa dia marah ? Cemburu ?”

“Itulah bu, Rio kesal sama dia, Cemburunya keterlaluan. Gadis baik itu ya seperti Ayna, sudah cantik, lembut, baik hati.”

“Hm, jangan bilang kamu tertarik sama dia.”

“Memangnya kalau tertarik kenapa?”

“Rio, dia sudah punya pacar.”

“Apa salahnya kalau sudah punya pacar? Kan belum jadi isterinya?”

“Rio..”

***

Besok lagi ya.

 

                                                                                     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

151 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih mBak Tien ... atas hadirnya AYNA 36 yg tentunya semakin seru nih.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    2. Sugeng dalu Bu Tien, mugi tansah pinaringan sehat wsl'sfiat.

      Delete
    3. Alhamdulillah.........

      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.

      Delete
    4. Selamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗

      Hallooooo Guys.... gabung yukkk
      👇
      WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari

      0821 1667 7789 (admin)

      Buruan Nunul yaaa....

      Enol Lapan Dua Satu
      Satu Enam Enam Tujuh
      Tujuh Tujuh Lapan Sembilan

      Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
      Okey Guys....

      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Pokoknya aseeeeek dech....
      Di tunggu yaa jangan pake lama
      Okeeeeeey.....

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
    5. Ketuk di nama anda Eko K,, setelah terbuka, nnt di sudut kanan atas ada tulisan EDIT PROFIL di ketuk,, lalu masukkan foto anda,,setelah foto terpasang, ketuk SIMPAN di pojok kiri bawah

      Delete
  2. Replies
    1. Mbk Dewiyana waktunya sama cuma munculnya duluan Jeng Iyeng

      Delete
  3. Mksh bunda Ayna 36 dah tayang
    Moga bunda ttp sehat,penuh semangat sehingga bs selalu menghibur penggemar nya Aamiin Y Rabbal Alamin

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Begitulah...mbak Tien selalu saja ..sulit ditebak. Ternyata gak jadi perang, cuma gimana tuh si Rio, malah mau merebut Ayna dari Bintang.
      Sementara Nanda dan Bulan masih baik-baik saja. Kapan mendapat giliran 'dicoba kesetiaannya' biar tambah panjang ceritanya. Saya suka kalau dipanjang panjangin, alias di-lama lamain.
      Salam sehat mbak Tien kumalasari , dari sragentina selalu ADUHAI.

      Delete
  5. Terima kasih Bu Tien atas hadirnya AYNA 35 untuk para penggemar cerbung buah karya Bu Tien Kumalasari.
    *Cinta tanpa cemburu, bagai sayur tanpa garam.*
    *Namun sayur yang kebanyakan garam...... rasanya pasti Asiiin*
    Begitu pula Bintang maupun Arsi....
    Kita siap menunggu kehadiran AYNA 36.
    Salam sehat selalu untuk Bu Tien dalam menghibur penggemarnya.

    ReplyDelete
  6. Matur nuwun mbak tien sehat selalu

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah Ayna 36 udah tayang trima kasih mba tien ....demi Ayna tiap hari rela menahan kantuk.nih. ...haaa ....mg mba tien selalu sehat....Aamiin..

    ReplyDelete
  8. Matur nuwun bu Tien.
    Sugeng dalu, salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  9. makasih bunda. sukses n sehat selalu njih bund.
    slam sehat dri sukohrjo

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah, suwun mbak Tien.
    Salam hangat dan sehat sll

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah.
    Matur nuwun Bu Tien, saget damel hiburan malming.
    Di rumah saja.

    ReplyDelete
  12. Terima kasih Bunda.
    AYNA 36 dah muncul , bisa dibaca sebagai Pengantar tidur.
    Sehat selalu dan tetap semangat.
    Salam buat mas Widayat dan mbak Tien dari FB.Soedarsono PTPN

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lhoh.. kenal mas Darsono juga? Matur nuwun. Salam kembali njih.
      ADUHAI..

      Delete
    2. Darsono adik kelas di SMP Negeri 3 Solo, salam nanti aku sampaikan Bunda

      Delete
  13. Akhirnya tayang juga Ayna 36 trm.kasih bu Tien slam.sehat selalu

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah Ayna 36 nongol. Salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  15. Dari urutan ke 4, jadi 14 ini namanya penurunan.

    ReplyDelete
  16. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih banyak ibu... 🌷🌹⚘🌻

      Delete
    2. Alhamdulillah AYNA 36 sdh hadir
      Mtnuwun mbk Tien,smg sehat terus nggih mbk....

      Yang membuat nggak suka, buahnya diiris sambil bercanda
      Nah bener ni klo Bintang Cemburu
      Orang Rio ada rasa juga sama AYNA

      Delete
    3. Rio.... Di Jakarta tinggal di mana yaaaa... pingin sekali ku cari ...terus ku jambak rambutnya,,,, sudah punya pacar masih saja mau merebut Ayna,,, atau aku cegat saja Rio di bandara,,, tapi dia naik pesawat apa ya.... Huhhhh sebelah sebel sebeeeeeel.......

      Delete
    4. Rinta di kasih tau gak ya...Rio naik pesawat apa

      Delete
  17. Jodoh tidak ada yg tahu rahasia Allah tapi jodoh dan kebahagiaan Ayna ada di tangan Mbak tien,Sang penentu. Ditunggu lanjutannya dg debar hati

    ReplyDelete
  18. Terimakasih Bu Tien. Ayna sudah muncul lagi. Selamat beristirahat.

    ReplyDelete
  19. Kaaannn... naksir juga Rio.. cemburu Bintang beralasan..

    ReplyDelete
  20. Terima kasih bu tien Aina udah tayang pas jam 10,00 jadi ga menunggu lama ,sehat selalu bu Tien Aamiin

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah yg ditunggu2 sdh hadir mksh Bu Tien salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  22. Mtrswn Ayna 36 sdh tayang
    Salam sehat mbak Tien
    Salam aduhaiii

    ReplyDelete
  23. Terima kasih Ayna 36 pengantar tidur. Semoga sehat selalu katur bu Tien. Dan juga selamat berkarya

    ReplyDelete
  24. Terimakasih Bunda Tien.... Sehat sll 😘😘😘

    ReplyDelete
  25. Sugeng ndalu bunda Tien salam dari kebumen

    ReplyDelete
  26. mengetahui Rio menyukai Ayna, terbersit keinginan Ibu Tami untuk menjodohkan Rio dan Ayna...

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah ini yg saya kuatirkan ..melihat sifat bu Tarni yg spt mau menang sendiri.....

      Alhamdulillah AYNA #36 sudah tayang .dan makin seruu ya buu......
      matur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
      salam hormat  dr Semarang 

      Delete
  27. Alhamdulillah AYNA Eps 36 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di rumah sendiri .? Begitu mungkin batin Rio.

    ReplyDelete
  28. Bukan salah Ayna kalo dia dicintai banyak orang, tapi salah yg suka. Hehehehe...

    Malam minggu ku pun tak kelabu, berkat tayangan Ayna. TERIMA KASIH ya Bunda Tien. Semoga Bunda Tien tetap ADUHAI... Dan Fans-nya Bunda juga pada ADUHAI. Kami masih tetap setia, masih terus penasaran dengan Ayna yang ADUHAI, dan Fans Bunda masih pada berusaha duluan jadi nomor 1 kasih komen.

    Selamat menikmati malam minggu dan sehat wal'afiat selalu ya, Bundaaa..

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah.........

    Yang ditunggu tunggu sudah hadir
    Matur nuwun sanget Ibu Tien,
    Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
    Salam SeRoJa dari Cibubur

    ReplyDelete
  30. Bu Tien tolong dong jgn biarkan Rio mengambil ayna dr bintang

    ReplyDelete
  31. Waduh ayna jadi rebutan, siapa yg nenang nanti ya

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah ...... terima kasih bu tien semoga bu tien sehat2 terus n ku nantikan tayangan ayna berikutnya

    Selamat malam semuanya , selamat beristirahat, dan semoga semuanya bermimpi berjumpa dgn ayna dengan versi ceritanya masing2

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  33. Wuah nambah seruu seruu seneng d jadi penasaran, Rio dan Bintang bersaing merebutkan Ayna,ttp yg namanya cinta tdk bisa dipaksakan,memang mbakyu Tien pinter ya mengaduk aduk hati pembaca hehehe monggo dilanjut injih salam dari Cibubur

    ReplyDelete
  34. Salam dr tangsel bu Tien,saya sll tunggu cerbungnya n Ayna 36 sdh tayang,alhamdulillah...terima kasih,sehat sll

    ReplyDelete
  35. Waduh ... RIO kok jadi mau berbelok arah, jadi terpukau pada AYNA gegara diacuhkan ARSI yg sedang dilanda cemburu.

    Apa iya ... RIO nantinya dg AYNA dan ARSI dg BINTANG?
    BINTANG juga cemburu berat karena ada moment² tak sengaja yg mendekatkan AYNA dg RIO gegara RIRI alias Bu TARNI yg kangen dg AYNA.

    Apakah endingnya AYNA jadi menantunya Bu Tarni, Mbak Tien?

    Saya akan nunggu dg setia bagaimana nanti endingnya. ADUHAIIIIII.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak yowa juga terpukau ayna. Buktinya tiap hari nungguin ayna. Ha.. ha..

      Delete
  36. Alhamdulillah.. .
    Mtur nuwun Bun.....
    Mugi2 slamet sedoyonipun. ...

    ReplyDelete
  37. Matur nuwun MB.Tien.
    Salam sehat katur MB.Tien, Sugeng istirahat. Gusti mberkahi panjenengan.

    ReplyDelete
  38. Alhamdulilah Ayna 36 sdh tayang... Gantian Rio yg ngambek... Bener juga yg blm dicb kesetiaannya Nanda dan Bulan? tp siapa yg tokoh yg hadir sbg org ke-3. Bgmn kbr mb Tien? seroja sll khan mb? Slmt ya sdh punya walikota d wwali baru.. smg amanah dan wrgnya tambah sejahtera. Aamiin YRA... Utk mb Salamah slmt juga utk hr jd Kab. Purworejo yg ke-190 hari ini Sabtu, 27 Pebruari 2021. Slmt mlm slmt ber istirahat.....

    ReplyDelete
  39. Wah... sepertinya tambah runyam ini urusan cinta.
    Hhmmmm, masih episode cemburu kali ini juga. Ayo perjuangkan cinta nya mas dokter ganteng,.. semangat..💪💪💪


    Salam dari Bandung, semoga Bu Tien senantiasa sehat2...😘😘

    ReplyDelete
  40. Rio mau nikung Bintang nih. Harus gerak cepat Bintang. Makasih mba Tien. Salam sahat selalu

    ReplyDelete
  41. Sama saja ibu sama anaknya suka memaksa....bakal seru ini...terimakasih mbak Tien....salam sehat dari Situbondo

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah ayna 36 wah ternyata Rio beneran suka sama Ayna... semoga dia cepat sadar dan kembali pada Arsi. Dan Bintang bisa cepat melamar Ayna ...
    Salam Seroja Bu Tien

    ReplyDelete
  43. Salam aduhai ...............
    Hati² bu Riri bisa kumat lagi lho, apa yang dia mau harus terlaksana, sementara Bintang sendirian, satu lawan dua beraaaat ......sungguh berat...........tapi jodoh ngga kemana kata orang. Semoga endingnya aduhaai ................

    ReplyDelete
  44. Waduh...Rio bisa berbalik suka Ayna.?

    Jangan mau Ayna jodohmu Bintang..
    Terima kasih Bunnda Tien ... salam sehat,Gusti berkahi

    ReplyDelete
  45. wahhh sifat antagonis lama Riri kumat nihh ..dan Rio ketularan jugaaa ..
    Sabat mas Bintang ....cinta Ayna ga berubah kok .....itu mau saya ya Bu Tien ..tp.ibu Tien punya seribu cara utk membuat kita pembaca bahagia...gemes...penasaran ....dsn nunggu2 Ayna tayang...suwun Bu Tien..

    salam Aduhaaiii...

    ReplyDelete
  46. Terimakasih bunda Tien sdh hadir AYNA 36

    Salam sehat selalu dari kota Malang..🙏

    ReplyDelete
  47. Maturswun Bu Tien salam hormat dari lembah Tidar

    ReplyDelete
  48. Kalau lihat perkataan Rio dengan Ibunya sepertinya Rio juga tertarik dengan Ayna...he..he. Bakal rame ini ceritanya...Salam sehat buat Bu Tien dan Keluarga

    ReplyDelete
  49. Matur suwun bunda Tien, lebih seruu ceritanya ...
    Salam tahes ulales dari bumi Arema Malang bunda

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah AYNA 36 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  51. Sepertinya liku liku perjalanan cinta Ayna akan mulai memdapat gangguan dari bu Tarni.....
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  52. Aduuh bu Tarni.ini egois orang nya ....mau nya lama2 sm dia ....sdh tahu Ayna lg pacaran sm Bintang orang tua kok tdk pengertian ....anak nya jg Rio sdh punya pacar masih pingin jg deketi Ayna ...ibu sm anak sama jg....mudah2an Ayna terlahir jd wanita yg setia....setia sama Bintang ....ADUHAIIII....SUGENG ENJANG JENG TIEN SMG SLK SEHAT.

    ReplyDelete
  53. SUGENG ENJANG JENG TIEN SMG SLK**/SLL**..SELALU SEHAT AAMIIN.

    ReplyDelete
  54. 🌻. Met pagi semuanya, ni sy warga baru PCTK dr Boyolali kembali belajar buat komen ats bimb jrk jauh oleh Bu Indah Situbondo, doakan ya smg sgr bisa n lncr, mks. 🌺🌻🏵️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat bapak Sugiharto...juga sudah pakai foto profile 👍👍👍👏👏👏

      Delete
    2. Pak Sugiharto....pinter,sdh muncul fotonya 👏👏👏

      Delete
  55. Bu Tarni kambuh dgn sifat egoisnya, Rio kok jadi sprt sifat ibunya...Saya nunggu saja bagmn cerita selanjutnya, Bu Tien punya seribu jurus yg membuat penasara pembacanya. Maturnuwun Bu Tien, semoga tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat. Aamiin.
    Salam sehat dari Mashudi, Pondok Gede...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak Mashudi di Pondok Gede
      Biar muncul namanya,klik Unknown,edit profil,tulis nama,pilih foto,simpan
      Silahkan dicoba,smg berhasil

      Delete
  56. Bintang benar2 cemburu... itulah cinta... smoga cinta mereka berjalan lancar.
    Terima kasih Mbak Tien utk Ayna 36, smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang. Maaf baru sempat baca siang ini.

    ReplyDelete
  57. Selamat siang mbk Tien..
    Jamnya sekarang sudah cocok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwuun jeng Nani... aku mendatangkan tehnisi dari Sragen lho ini... wwkkwkkk

      Salam ADUHAI buat puterinya jeng Nani...

      Delete
    2. Sami mbk Tien...
      Smg dilancarkan semuanya, Aamiin

      Delete
  58. Siang bu Tien nanti pasti yg 37 ..semoga hadir yaa 😍😍🙏😍sehat2 ya bu Tien

    ReplyDelete
  59. Bahagia itu sederhana,dekat dengan orang yg dicintai apalagi disuguhi dg senyum dan canda.
    Tapi tidak bisa sesederhana itu mengingat sang pujaan hati banyak yg ingin memilikinya,mencintainya,bukan hanya cinta antara ibu dan anak atau cinta antara ayah dan anak tapi cinta antara laki" dan perempuan.
    Sebuah harapan sbg pembaca Ayna tetap sama Bintang,tapi melihat Rio juga ada hati sama Ayna dimunculkan dikit"juga ndak papa deh b.Tien,biar ada konflik lagi biar cerita agak panjang yg membuat pembaca baper dag dig dug termasuk sy sendiri nih....
    Bahkan ada yg mau nyegat Rio di bandara
    Nah ini bukti keberhasilan b.Tien sbg penulis yg bisa membawa pembaca masuk ke dalam ceritanya.Aduhaii
    Yg penting happy ending, Ayna sama Bintang.

    Trimakasih smg b.Tien sehat" sll nggih...
    Salam dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  60. Makasih mbk Tien...salam sehat selalu...
    Ayna ...jangan ke lain hati ya...
    Mtr nwn

    ReplyDelete
  61. wouw.. wouw... wouw... Rio.. jangan bilang kamu jatuh cinta sama Ayna ya... bisa ramai tuh ama Bintang. Dan Bu Tarni kok sot gak pernah muda ya... masa anak baru pacaran kok diributi disuruh pulang.. ingat dong Bu Tarni, dulu kan ya pernah muda to?
    Ditunggu lanjutannya Mbak Tien.. rasanya menunggu sehari aja kok lama banget.. hehehe... makasih Mbak Tien.. salam seroja selalu dari kota lumpia.

    ReplyDelete
  62. Jamnya sekarang udah betul Mbak Tien... salam sehat penuh semangat

    ReplyDelete
  63. Alhamdulillah setting di BIOS laptop nya Bu Tien sdh betul sekarang... Siiip sehingga tak ada perbedaan selisih waktu dan tanggalnya.Salam sehat selalu buat Bu Tien juga para pembaca Cerbung nya Bu Tien.

    ReplyDelete
  64. Nunggu Ayna 37 rasanya kok lama banget ya...semoga hari Minggu Ayna tidak libur.
    Ditunggu nggih bunda Tien...
    Salam ADUHAI buat semuanya..dari Purwokerto.

    ReplyDelete
  65. Trimakasih mbak Tien..
    Baru smpt bc ayna 36..seruu..
    Ayoo bintang cepet lamar ayna n segra nikahin keburu disrobot rio..

    Salam sehat dr bandung..🙏

    ReplyDelete
  66. Mata Ayna tuh sering mengerjab-ngerjab itu yang bikin cowok susah ngilangin bayang sicantik dibenaknya, kata simbah saya bilang; "netrane ndamar kanginan," lha wong mas dokter pertama kali lihat aja langsung klepek-klepek, pagi pagi sudah dirumah Ayna coba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Nanang ikut membayangkan mata Ayna yang mengerjap-ngerjap?

      ADUHAI..

      Delete
    2. ADUHAI...

      Itu karena mengikuti alur mengatasi keadaan jaman sekarang KSBB seperti kata pak JB Djoko S 'kelingan sing biyen biyen'

      Salam ADUHAI..

      Delete
  67. Bismillaah
    Menanti Kejora Pagi 2

    Masih 'Cinataku ada diantara mega' yg jadi semacam pemicu untuk selalu menanti tulisan berikutnya. Dari pada nunggu postingan di WA, cari di internet. Ketemu. Ternyata tak terlalu jauh antara yg di WA dan di blog.

    Karena tulisannya bikin penasaran, jadi ingin tau siapa sih penulisnya. Tien Kumalasari, sayang tak ada banyak biodata yg bisa digali dari penulis di blognya. Hanya wanita, tinggal di Surakarta, Indonesia, menulis blog Novmbr 2018, Ada emailnya, tapi aku sudah mulai gagap teknologi, jadi gak brani kirim email. Lagian jg mo apa.

    Rasa penasrn sedikit terobati ketika sebuah cerita di antara ‘Ada yg masih tersisa’ dan ‘Sang putri’, menceritakan sedikit data dr penulis, ….sa’at pukul 21.00, di tanggal 22 Maret tahun 1949, lahirlah seorang bayi yang diberi nama Sudartini Endang Kumala Sakti….,

    Beliau lulusan SAA, sekolah farmasi. Di jaman sekolah itu, beliau ternyata sudah suka menulis cerita pendek dan jadi rebutan teman-temannya.

    Beliau jg seorang penulis naskah radio. …. ‘Oh ya, saya mempergunakan nama Tien Kumalasari disetiap tulisan saya. (sekarang saya heran, kenapa nggak Tien Kumalasakti ya) ‘Kali aja saya benar-benar bisa sakti.. hahaa..

    Ooo jadi pantas kalo tiap tulisannya bikin kecanduan, pengin lg, dan lagi. Tapi aku jadi ingat bahwa bliau itu ngerti soal obat, Apoteker, gitu lo. Jangan-jangan sebelum mengetik tangannya dilumuri ramuan kima. Aahhh …

    Bicara candu, teringat pak fuad hasan, mentri pendidikan 1985 - 1993
    “Satu-satunya kecanduan yang tidak merugikan ialah kecanduan membaca, dan satu-satunya kutu yang tidak membahayakan ialah kutu buku.”

    Aduhai …

    eh jgn keasyikan baca ini koment. Nanti ketinggalan ayna 37 lo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf lg bu tien, kalo kurang berkenan delet aja.

      Delete
    2. eh, jam sudah bener. Hebat bu tien.

      Delete
    3. Aku suka tulisan ini...Danar melukiskan isi hatinya dengan bagus.
      Tidak akan di delet. Semua koment adalah ilham bagi saya.

      Salam ADUHAI buat Danar.
      Eh.. mas Danar.. atau.. pak Danar ? Seberapa ya Danar? Jangan2 masih remaja ..

      Delete
    4. Bang Danar seumuran saya mbak Tien...di atas sy dikiy

      Delete
  68. Jam nya sdh bener
    Sdh pd tau gak ya?
    Terima kasih bu Tien

    ReplyDelete
  69. Terima kasih..bunda Tien
    Salam sehat..
    Ya jam sudah bener..tapi itu jam pagi..kalo malam 21.46

    Maaf...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf jg sekedar yg sy tau, Pembgian jam ada yg sistem 12 dgn tanda am-pm atau 24 jam. Kliru, mohon koreksinya

      Delete
    2. Jamnya sudah bener mbk sriati
      Cara jawane..
      AM : Awan
      PM : Bengi

      Nah sekarang Malam jadi PM

      Betul Mas Danar

      Delete
    3. Siang - malam itu batasnya jam 6
      AM - PM batas jam 12...
      AM = sebelum tengah hari
      PM = sesudah jam 12 siang.
      Jadi jam 1am = jam 1 malam.
      Jam 8pm = jam 8 malam.

      Delete
  70. Oh... libur

    Terima kasih infonya Bu Iyeng

    Berangkat tidur...

    ReplyDelete
  71. Karena Ayna libur ya langsungtidur. Semoga bu Tien sehat dan semangat untuk melanjutkan cerita yang penuh intrik intrik, yang bikin gemes dan penasaran

    ReplyDelete
  72. Terina kasih ats infonya Jeng Iyeng
    Semoga Mbak Tien sehat selalu...

    ReplyDelete
  73. Puji Tuhan, ceritanya tetap menarik hati..
    Matur nuwun ibu Tien...

    ReplyDelete
  74. Puji Tuhan, ceritanya tetap menarik hati..
    Matur nuwun ibu Tien...

    ReplyDelete
  75. Puji Tuhan, ceritanya tetap menarik hati..
    Matur nuwun ibu Tien...

    ReplyDelete
  76. Ok tiap minggu liburr YAA SEMOGA SEHAT SELALU aamiin

    ReplyDelete
  77. Mbak Tien libur, pembaca tahan nafas.

    ReplyDelete
  78. Masih sabar menanti. Semoga semuanya sehat dan M Tien sklg jg sehat. Maturnuwun

    ReplyDelete
  79. Maturnuwun mbakyu. Di Ayna 36 ini tampaknya watak dan lagu asli Riri alias bu Tarni muncul ya... dia posesif, intimidatif, bukannya solutif..hehe.
    Haduuuh...Rio ketularan. Hayooo...sudah ada Arsi kok masih harap-harap cemas dan iseng-iseng berhadiah mau ndeketin Ayna.
    Tak usyah yaaa...
    Bintang, ayo yang tegar. Rio tidak "nandur pakerti" sebanyak yang kamu lakukan, yaitu merawat ibunda Ayna hingga akhir hayatnya. Gerak cepat dikit yuk...keburu keduluan bu Riri yang suka nekat.
    Selamat berkarya mbak Tien..

    ReplyDelete
  80. Iseng2 ah sambil nunggu AYNA 37....
    Rio bener juga sih..sebelum Bintang menjawab Penghulu/wali hakim dgn mengucapkan "Saya terima nikah dan kawinnya AYMA binti.... dengan mas kawin ..... dibayar TUNAI !" maka Ayna belum menjadi milik dr. Bintang....
    Hehehe...maaf....maaf....🙏🙏

    ReplyDelete
  81. Makin seru nih..... tapi dari sikap Ayna kayaknya dia juga jatuh cinta sih sama dr Binrang.
    Kalo minggunlibur ya mbak Tien...?

    ReplyDelete
  82. Ngintip... kemarin sudah libur

    Semoga Bunda Tien sehat..

    ReplyDelete
  83. Hilal nya Ayna dah keliatan belum yaa.... 😄😄

    ReplyDelete
  84. Bu Tien jgn lama2 istirahat ya episode selanjutnya sdh ditunggu lho, maturnuwun

    ReplyDelete
  85. Mudah2an Bu Tien selalu dalam keadaan sehat wal'afiat....Aamiin

    ReplyDelete
  86. Nungguin Anya, semoga malam ini muncul

    ReplyDelete
  87. Bu Tien sehat yaaaa.... Kami semua KANGEM PANJENENGAN ❤️ salam dr sby

    ReplyDelete

M E L A T I 45

  M E L A T I    45 (Tien Kumalasari)   Melati merasa gelisah. Dia tahu, Nurin bersikap baik kepadanya, tapi ia mengkhawatirkan sikap ibunya...