Friday, February 26, 2021

A Y N A 35

A Y N A   35

(Tien Kumalasari)

 

Rio ingin berteriak memanggil,  tapi tiba-tiba Widi muncul dengan membawa dua gelas jus.

“Diminum, Rio... Mana Arsi tadi ?”

“Tiba-tiba masuk ke dalam bu,” kata Rio sambil menunjuk ke arah dalam.

“Lho.. gimana sih anak itu. Ayo nak itu diminum saja dulu.”

“Terimakasih bu.”

Widi masuk ke dalam, dilihatnya pintu kamar Arsi tertutup. Widi ingin membukanya, ternyata dikunci dari dalam.

“Arsi... Arsi.. ngapain kamu?”

Tak ada jawaban. Widi mengira Arsi sedang ganti pakaian.

“Arsi, mengapa dikunci ?  Itu, ditungguin Rio.. “ kata Widi sambil mengetuk-ngetuk pintunya. Tapi Arsi tetap tak menjawab.

“Arsi... Arsi... “

“Bu, Arsi nggak mau keluar,” akhirnya teriak Arsi dari dalam.

“Ada apa Arsi ? Tolong buka pintunya, ibu mau bicara. Buka dulu pintunya,” kata Widi dengan nada keras.

Mendengar nada suara ibunya yang agak keras, Arsi kemudian membuka pintunya. Widi melihat genangan air bening dimata anaknya.

“Kenapa kamu itu? O.. masih marah seperti kemarahan kamu semalam ?”

“Arsi nggak mau nemuin dia bu, “

“Kenapa Arsi? Kalau ada masalah, sekaranglah sa’atnya kamu bicara. Kalau begini caranya, masalah tidak akan selesai.”

“Sekali saja dia berbuat selingkuh, maka tetap dia akan melakukannya, entah nanti, besok, atau kapan saja.”

“Apa kamu yakin bahwa dia selingkuh?”

“Ibu semalam tidak melihatnya. Dia dengan senyum-senyum manis gitu, mengenakan arloji ditangan Ayna. Siapa yang tidak panas bu?” Arsi mulai terisak.

“Apakah itu berarti bahwa dia selingkuh? Bukankah Ayna itu pacarnya Bintang?”

“Justru itu yang membuat Arsi sedih. Dua-duanya pengkhianat !”

“Arsi, apapun.. kamu harus membicarakannya sama dia, supaya semuanya jelas.”

“Arsi tidak sanggup melihat wajahnya. Pasti dia tidak akan mengakui. Pasti ada alasan untuk menghindar, sementara Arsi sudah melihatnya.”

“Belum-belum kamu sudah berprasangka buruk. Ayolah keluar dulu.”

“Tidak bu, Ma’af, aku tidak mau menemuinya.”

“Hiiih... anak ini,” gerutu Widi sambil keluar dari kamar anaknya, yang segera ditutup kembali oleh Arsi.

Widi keluar, dilihatnya Rio belum meminum jus yang disuguhkan.

“Rio, minumlah.”

“Mana Arsi bu?”

“Apakah kalian sedang marahan ?”

“Tidak bu, bukankah kemarin saya menelpon kemari? Sedianya sorenya mau mengajak Arsi jalan-jalan, sama ibu saya juga, tapi kata ibu, dia sakit.”

“Lhoh.. yang sakit kan mas Ryan, bapaknya Arsi.”

“Iya, rupanya saya salah terima. Saya pikir yang sakit Arsi, sehingga saya tidak nyamperin kemari.”

“Lalu mengajak Ayna ?”

“Kebetulan ada Ayna disana, ibu saya kangen sama dia, jadi saya ajak saja, kami jalan bertiga. Mengapa Arsi tidak mau ketemu, nanti sore saya harus kembali ke Jakarta.”

“Semalam saya pergi sama Arsi, melihat Rio sama Ayna.”

“Ooh...? Kok tidak memanggil saya? Saya tidak tahu bu, sungguh saya kira Arsi sakit.”

“Ya sudah, nanti akan ibu sampaikan sama Arsi. Tampaknya dia masih marah, mengira nak Rio selingkuh.”

“Ya ampun bu, tidak ada apa-apa antara saya dan Ayna. Dia seperti adik saya karena ibu saya menganggapnya sebagai anaknya. Ibu sangat menyayangi Ayna.”

“Iya, ibu bisa mengerti.”

“Baiklah bu, kalau Arsi masih marah, nanti kalau marahnya sudah mereda saya akan menelponnya. Saya permisi dulu karena nanti sore saya mau kembali ke Jakarta.”

Ketika Rio pulang, Widi baru menyadari bahwa diatas meja tergeletak sebuah bungkusan kecil, dengan pita cantik berwarna merah. Apakah ini barang ketinggalan, atau memang ditinggal? Widi melihat kedepan tapi Rio sudah tidak kelihatan. Widi membawa bungkusan itu kedalam,  

Arsi tergolek diranjang sambil memeluk guling ketika ibunya masuk.

“Arsi..”

“Bu, aku tidak mau keluar.”

“Terserah kamu, dia sudah pulang,” kata ibunya kesal.

Arsi membalikkan tubuhnya, melepaskan guling yang dipeluknya..

“Sudah pulang?” ada nada kecewa ketika dia menanyakannya. Susah ya kalau lagi marah pada orang yang dicintai? Dia datang, memilih ngambek, nggak mau keluar, dia pulang, kok kecewa. Aduhai..

“Ibu bilang,  kamu sama dia harus bicara, supaya tahu duduk permasalahannya. Kalau kamu tidak mau keluar, mana bisa mengurai benang kusut diantara kalian?”

Arsi bangkit, mengusap air matanya.

“Dia bilang, tadinya mau mengajak kamu jalan, tapi dia salah terima ketika ibu mengatakan bahwa kamu sedang melayani bapak yang sedang sakit. Dia mengira kamu yang sakit, makanya dia tidak nyamperin kamu.”

“Lalu mengajak Ayna ?”

“Karena Ayna kebetulan ada disana, karena ibunya Rio kangen. Dan mereka tidak hanya berdua kok, ada ibunya juga.”

Arsi tak menjawab. Adegan dimana Rio memasangkan arloji di lengan Ayna kembali terbayang. Siapa yang tidak cemburu melihat kekasihnya begitu dekat dengan seorang gadis secantik Ayna?

“Jadi orang itu jangan terlalu gampang terbakar cemburu. Cemburu boleh, tapi jangan keterlaluan.”

“Ibu, mana sih cemburu yang tidak keterlaluan?”

“Arsi, kamu itu keterlaluan. Katakanlah dia itu tamu, harusnya kamu menemuinya. Seandainya ada masalah, justru itu sa’atnya kamu bicara.”

“Ibu jangan marah sama saya. “

“Ibu bukan marah. Rio bilang tak ada apa-apa anatara dia dan Ayna. Ayna dianggapnya sebagai adik, karena ibunya Rio menganggap Ayna anaknya. Masih kurang jelas apa yang ibu katakan ?”

“Ibu.”

“Sudah, ibu nggak ikutan. Kamu selesaikan sendiri masalah kamu. Ini, ibu cuma mau memberikan ini. Rio meninggalkannya dimeja, entah ini barang apa. Sengaja ditinggalkan atau ketinggalan. Kamu urus sendiri,” kata Widi yamg kemudian meletakkan bungkusan kecil itu disamping Arsi, lalu keluar dengan wajah kesal.

***

“Mas.. ini hari Minggu lho..” kata Bulan kepada kakaknya.

“Memangnya kenapa kalau hari Minggu?”

“Jangan bilang ada janji dengan pasien.. lalu tidak bisa pergi kemana-mana.”

“Reseh !”

“Ayo jemput Ayna.. masa dibiarkan disana berlama-lama?”

“Nggak enak sama bu Riri.. kayaknya dia sayang banget sama Ayna..”

“Mengapa mas nggak mau menelpon dia ?”

“Ayo kita kerumah tante saja..”

“Waaah, itu aku suka.. “

“Nanti Nanda menelpon kamu, mengajak kamu pergi kemana.. gitu.”

“Kalau dia menelpon, kita ajak dia kesana. Tapi aku tahu maksud kamu mas. Kamu mau minta tante agar memanggil Ayna pulang kan?”

“Nggak, ngawur kamu.”

“Dengar mas, disana ada cowok ganteng yang tampaknya sangat perhatian sama Ayna. Kalau Ayna terpikat beneran sama dia, baru mas tahu rasa.”

Bintang diam. Bisa saja hal itu terjadi kan ?  Rasa khawatir itu terus menghantuinya, lalu diambilnya ponselnya. Ia harus menelpon Ayna.

Tapi Ayna tidak mengangkat panggilannya. Bintang duduk dengan lesu.

“Mengapa? Tidak diangkat ? Kalau aku jadi mas, aku berangkat kesana, dan ajak dia pulang. Mengapa pakai sungkan segala? Sudah sejak kemarin dia disana. Masa belum cukup juga kangennya bu Riri sama dia?”

“Kalau mas tidak mau, ayo kesana sama aku. Masa nggak mau diajak pulang,” lanjut Bulan.

Bulan si tukang nekat, pemberani dan sedikit galak. Tapi apa yang dikatakannya membuat semangat Bintang tiba-tiba terbit. Ia merasa memang harus melakukannya.

“Ayo, tunggu apa lagi ?”

“Baiklah, tapi kamu nggak usah ikut.”

“Yaaa.... kenapa?” tanya Bulan kecewa.

“Nanti kamu bikin rusak suasana.”

“Aku ini mas.. seandainya ikut, hanya ingin ngebelain mas.. bukan mau bikin rusak suasana.”

“Memangnya perang, harus dibelain segala?”

“Memang perang sih, memperebutkan sebuah cinta.. dan itu berat.”

“Sok tahu ah.”

“Ayo bilang aku anak kecil... bilaang.. tak gelitikin baru kapok..”

Bintang tertawa. Bagaimanapun adiknya ini terkadang kocak dan menggemaskan. Tak mau kalah, tapi dia sangat penurut kepada kakaknya. Bintang suka sekali mengacak-acak kepala adiknya, lalu membuatnya kesal karena rambut ikalnya jadi awut-awutan.

Bintang bangkit, lalu sambil berlalu mengacak kepala Bulan terlebih dulu, membuat adiknya berteriak-teriak.

“Iih... mas Bintang !!”

***

“Bulan.. kamu sama siapa?” tanya Tanti ketika tiba-tiba Bulan muncul dirumahnya.

“Sendiri..” jawab Bulan sambil mencium perut tantenya.

“Kirain sama Nanda.”

“Nggak tahu tante, belum bangun ‘kali.”

“Masa jam segini belum bangun?”

“Nggak tahu,  Bulan sendirian dirumah, jadi kesini saja deh.. Simbah mana?”

“Tuh, dibelakang. Memangnya pada pergi kemana kok kamu sendirian?”

“Bapak sama ibu ke kondangan. Mas Bintang .. kayaknya nyamperin Ayna dirumah bu Riri.”

“Oh, ya ampun.. iya, Ayna masih disana. Kelihatannya bu Riri kangen banget sama Ayna, ya sudah biar saja disana sehari. Kasihan..”

“Mas Bintang kangen dong tan..”

“Yaaahhh.. cuma sehari nggak ketemu aja kangen.”

“Tante kayak nggak pernah muda saja,” kata Bulan yang terus nyelonong kedalam. Dilihatnya Danang sedang menonton televisi.

“Oom.. wah, pada kesepian ya, nggak ada Ayna ?” sapa Bulan.

“Iya nih, yang suka berkicau berkurang satu, jadi nggak rame, tapi karena kamu datang, jadi rame lagi nih,” seloroh Danang.

“Enak aja, memangnya aku burung,” protes Tanti.

“Om Danang ada-ada saja. Simbah mana?”

“Siapa nyari simbah? Ini.. simbah disini..”

“Saya mbah, lagi ngapain  nih ?” tanya Bulan sambil masuk kekamaar bu Suprih.

“Lagi.. ini.. njahit baju simbah.. jahitannya lepas..”

“Ya ampun mbah, itu masukin benang ke jarumnya bisa nggak?”

“Iya nak, tolongin deh.. dari tadi benangnya lepas terus.”

“Waah.. simbah.. baju sobek kenapa nggak dibuang saja?”

“Jangan, tadi Tanti juga bilang begitu, mau digantiin yang baru. Tapi ini baju yang dulu dibelikan mbah kakung untuk saya.. sayang dong kalau dibuang.”

Bulan tertawa ngakak.

“Baju dari mbah kakung? Masih disimpan ? Sudah berapa tahun?”

“Sudah empat puluhan tahun lebih.. jangan tertawa kamu ini. Ini pemberian yang tak ternilai.  Sudah, cepat masukkan benangnya,” kata bu Suprih sambil terus memegangi bajunya.

“Iya mbah, aduuh.. jadi nggak masuk-masuk mbah.. habisnya Bulan pengin tertawa terus.”

“Makanya jangan mentertawai simbah. Namanya cinta itu tak berbatas.. sampai simbah nanti meninggal, cinta mbah kakung masih terbawa oleh simbah.”

“Duuh.. gitu ya yang namanya cinta?”

“Iya, kamu juga, besok kalau sudah menikah, juga harus mencintai suami kamu selamanya.”

“Do’akan ya mbah, dapat suami yang baik, ganteng, setia, dan sayang sama Bulan.”

“Iya.. pasti simbah do’akan. “

“Ini mbah, sudah benangnya... Mana sih mbah yang sobek, biar Bulan yang jahit.”

“Ini bukan sobek, tapi lepas jahitannya. Biar simbah sendiri..  kalau njahit sih masih bisa, tapi kalau masukin benang ke jarumnya ini yang susah.”

“Ya sudah, Bulan kedepan ya, nanti kalau masih mau masukin benang lagi, panggil Bulan ya.”

“Ya .. cantik.”

Bulan masih tertawa-tawa ketika keluar dari kamar bu Suprih.

“Ini minum kamu, Bulan, kenapa tertawa-tawa? Ngelihat simbah menjahit baju kesayangannya ya?”

“Ngelihat simbah masukin benang ke jarumnya, nggak masuk-masuk.. “

“Itu baju kesayangan simbah, sudah aku suruh buang saja, nggak mau, karena itu kenangan dari almarhum mbah kakung.”

“Indah ya.. yang namanya cinta ?”

“Sangat indah..”

“Seperti cinta om sama tante kamu ini,” kata Danang yang tiba-tiba mendekat lalu memeluk isterinya.

“Iya, harus dong om.”

“Bulan...!”

Semuanya menoleh kearah pintu. Nanda sudah berdiri disana.

“Tuh kan, itu juga namanya cinta.. tahu aja dia kalau kesayangannya ada disini,” seloroh Danang.

“Baunya udah ketahuan mas.”

“Eeh.. emangnya aku bau ?” sergah Bulan dengan cemberut.

“Bau wangi.. duuh, jangan marah dulu dong.”

“Kok tahu bahwa aku disini ?” tanya Bulan.

“Ya tahu lah, kan aku sudah bilang karena baunya.. Eh, mana Ayna? Belum pulang ya? Atau sudah jalan sama Bintang?”

 “Tuuh.. Ayna lagi yang dicari..”

“Ayna masih dirumah bu Riri. Kata Bulan Bintang kesana siang ini.”

“Oh.. syukurlah, biar dia nggak uring-uringan lagi.”

“Masa sih, Bintang bisa marah?”

“O.. kalau so’al pacar digangguin, dia bisa keluar taring mbak.”

Tanti dan Danang tertawa.

“Aku bilangin nanti sama mas Bintang..”

“Eeeh.. jangaaan.. takuuut..”

“Lalu Bulan melempar Nanda dengan bantalan sofa yang semula disandarinya.”

“Nih kalau keluar galaknya mbak, bagaimana kalau besok Nanda dilempar piring?”

“Ya enggak lah kalau piring, sayang kalau pecah.”

“Bukan sayang kalau orangnya luka nih?”

“Kasih tahu nggak ya...” kata Bulan kemayu.

“Ngga usah, aku sudah tahu jawabnya.”

“Masak apa mbak, lapar nih..” lanjut Nanda.

“Hiih, malu-maluin, datang-datang bilang lapar..” ejek Bulan.

“Kangen masakan mbak Tanti ...”

“Iya, nanti makan disini rame-rame.. tapi nggak masak enak lho ini, cuma ada pecel sama sayur asem pakai jagung.”

“Naah, itu aku suka..”

***

“Lho, Rio.. kok cepet sekali pulang, nggak ketemu Arsi?” tanya bu Tarni.

“Nggak, dia sakit.” Jawab Rio sambil duduk diantara ibunya dan Ayna.

Keduanya sedang membuat puding buah. Puding itu sudah jadi dan sekarang Ayna sedang mengiris buah.

“Kok disini buat pudingnya,” kata Rio ketika melihat mereka asyik membuat puding diruang tamu.

“Sambil melihat acara televisi, tadi ada film bagus,” kata bu Tarni.

“Hm.. segar sekali baunya..” celetuk Rio sambil memungut potongan puding.

“Eeeh, belum cuci tangan sudah main comot saja,” tegur bu Tarni.

“Tanganku bersih bu.. hm.. enak.. manis kayak yang buat,” kata Rio sambil melirik kearah Ayna.

Ayna diam saja, meneruskan mengiris-iris buah nanas yang harumnya menusuk selera.

“Mana biar aku saja, aku juga bisa..” kata Rio sambil berusaha mengambil pisau dari tangan Ayna, tapi Ayna mempertahankan pisau itu, sehingga tangan Rio teriris.

“Aauuh...” pekik Rio sambil memegangi tangannya yang berdarah.

Ayna terkejut.

“Ma’af.. ma’af..”

Bu Tarni berlari mengambil kotak PPPK.

Ayna mengambil kapas, lalu membersihkan jari Rio yang berdarah. Menekannya agar darahnya berhenti keluar.

Ketika itulah tiba-tiba Bintang muncul. Tertegun dia didepan pintu.

***

Besok lagi ya

 

130 comments:

  1. Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 35 sudah tayang, Alhamsdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Tien ... atas hadirnya AYNA 35 malam ini.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    2. Selamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗

      Hallooooo Guys.... gabung yukkk
      👇
      WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari

      0821 1667 7789 (admin)

      Buruan Nunul yaaa....

      Enol Lapan Dua Satu
      Satu Enam Enam Tujuh
      Tujuh Tujuh Lapan Sembilan

      Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
      Okey Guys....

      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Pokoknya aseeeeek dech....
      Di tunggu yaa jangan pake lama
      Okeeeeeey.....

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
    3. Sugeng dalu...maturnuwun mbakyu

      Delete
    4. Selamat malam bu Tien, terimakasih Ayna_35 sdh tayang....
      Bgmn ya, hubungan Asti dengan Nanda, Bintang setelah diceritain Bulan??....
      Yuk baca bareng-2....
      Sehat terus ya Bu Tienku sayang.... Tetap berkarya..tetap menulis dan menghibur kami semua.
      Salam ADUHAI dari Antapani Bandung.

      Selamat buat jeng Sis, terobati juga akhirnya, dirumah malah berhasil....nunggu di Siloam klewatan terus.....

      Delete
    5. Alhamdulillah Ayna 35 sudah hadir, trimakasih ibu Tien 🙏

      Delete
    6. Alhamdulillah Ayna 35 sudah hadir, trimakasih ibu Tien 🙏

      Delete
  2. Replies
    1. Komentar saya pada pk 6.35 kok bisa terletak di bawah ya...seharusnya urutan kedua nih setelah mbak Sis Hakim

      Delete
  3. Terima kasih atas tayangan AYNA 34.
    Kita siap menunggu AYNA 35.
    Salam sehat selalu uktuk Bu Tien dalam menghibur penggemarnya.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah yg dinanti, Ayna 35 sdh tayang.
    Trimakasih b.Tien smg ibu sehat" selalu nggih ibu.
    Salam dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Pas mata bliyut AYNA 35 datang
    Matur nuwun bu Tien

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah..baru bbrp menit tdk diintip akhirnya sdh muncul Ayna 35 dan komen sudah banyak. Terima kasih bu Tien..sangu tidur. Salam sehat dan semangat berkarya

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah 🙏..matur nuwun mbak Tien..Aina 35..telah hadir... Salam sehat bahagia selalu... Pokoke ADUHAI ✌️..❤️

    ReplyDelete
  9. Trima kasih mba tien Ayna 35 udah tayang makin bikin penasaran..pembaca.....semoga mba tien selalu sehat dan bahagia....Aamiin

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah Ayna 35 sdh tayang gasik, trmksh mb Tien....🙏

    ReplyDelete
  11. makasih bunda...

    slm sehat dri skoharjo

    ReplyDelete
  12. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Sariyenti, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Ibu... 💞 banyak cinta untuk Ibu..

      Delete
    2. Mt nuwun mbk Tien AYNAnya sdh tayang
      Smg mbk Tien sehat selalu

      Duuuh....ikut merasakan bagaimana hati bintang, bagai ter iris2...

      Delete
  13. Selamat malam...selamat menikmati ayna sebelum tidur...

    ReplyDelete
  14. Makasih Bu Tien salam sehat selalu

    ReplyDelete
  15. Makasih Bunda ada AYNA sebagai Pengantar tidur.
    Sehat selalu dan tetap semangat, selsmat malam dan met istirahat Bun

    ReplyDelete
  16. Yaaaaaa cemburu lg...bintang oh bintang😄. Trimaksh bunda tien tercinta...😘🙏

    ReplyDelete
  17. Cemburu part2, kemarin Arsy, hari ini Bintang....

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah,terima kasih Ayna 35 yg sdh hadir bu Tien,sehat selalu,selamat istirahat

    ReplyDelete
  19. Matur suwun bunda ayna 35 dah hadir
    Bintang cemburu nich...hahhahha bikin gemes n penasaran bunda
    Salam sehat ulales dari bumi Arema Malang bunda

    ReplyDelete
  20. Jreng jreng Bintang cemburu lagi nih.... Matur suwun Ibu Tien 🙏

    ReplyDelete
  21. Jreng jreng Bintang cemburu lagi nih.... Matur suwun Ibu Tien 🙏

    ReplyDelete
  22. Jreng jreng Bintang cemburu lagi nih.... Matur suwun Ibu Tien 🙏
    Salam ADUHAI dari Depok

    ReplyDelete
  23. Jreng jreng Bintang cemburu lagi nih.... Matur suwun Ibu Tien 🙏
    Salam ADUHAI dari Depok

    ReplyDelete
  24. Matur nuwun mbak tien-ku...ayna35nya.
    Nah, 'peperangan' meluas...bakalan ada 'perang' di tempat lain, meskipun hanya kecil"an. Masakan baru tigapuluhan episode sudah selesai, kalau bisa sekitar 50an gitu.
    Salam sehat mbak Tien , dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan 50 .. sithik men.. 100 gitu mas Latief.. hahaaa
      Salam ADUHAI yuuk

      Delete
    2. 50 aja mbakyu....jangan panjang2...hehe...terlalu ADUHAIII kalu kepanjangan

      Delete
    3. Dipersilakn. Aduhai... Apa sih yg gak buat bu tien. Pembaca cuma ikut. Yg penting tetp sehat, smangat.

      Delete
    4. Betul bung Danar, pembaca ikut saja...dalangnya mbak Tien, mau dibuat 50 apa 100 epsd bisa saja.
      Sehat..semangat..mantab..!! buat kita semua.

      Delete
    5. Ibu Tien jangan panjang2.. nanti sperty sinetron striping yg gak tamat-tamat ��

      Delete
  25. Halah ini lagi pas Ayna pegang tangan Rio ..Bintang datang

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillah Ayna.35 ..matur nuwun ...bu Tien ...sehat

    ReplyDelete
  27. Terima kasih Mbak Tien, Ayna 35 sudah hadir

    ReplyDelete
  28. Aduh, lagi-lagi mas dokter ganteng lihat pemandangan bikin gemess....
    Cinta... cinta... bikin emosi turun naik..😆😆😆


    Terimakasih cerita nya Bu Tien, sehat selalu ya Bu.

    ReplyDelete
  29. Salam sehat dan terima kasih mbak Tien Ayna 35 sudah terbaca

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah AYNA Eps 35 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  31. Kalo aku fokus ke Mbah suprih ...atas kesetiaannya sama Mbah kakungnya..mantap mbak Tien . ADUHAI seandainya aku jadi Mbah kakungnya 😂.

    ReplyDelete
  32. Pas mau tidur lihat dulu ayna ke 35 eh dah muncul
    Langsung baca deh...
    salam sehat bunda tien makasih

    ReplyDelete
  33. Tambah gondok tuh Bintang......
    Lihat Ayna sedang memegangi tangan Rio yang berdarah........
    Beginilah caranya Bu Tien....selalu menyajikan "konflik baru" yang semakin menambah 'penasaran dan cemungut' pembacanya menunggu dan menunggu lanjutannya.

    ReplyDelete
  34. Rio ingin berteriak memanggil, tapi tiba-tiba Widi muncul dengan membawa dua gelas jus.

    “Diminum, Rio... Mana Widi tadi ?”

    Itu kalimat dari Widi, tentu maksudnya "...mana Arsi tadi?"

    Maturnuwun mbak Tien...hehe...Bintang bakal kebat-kebit lagi nih terbakar cemburu.
    Setuju cerita Ayna ini sampai 100 ! Jangan cuma 50...aduhaaaii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak setuku...maksimal 50 saja...biar ganti cepet ganti cerita yg baru...hihi...maaf suka ngga sabar pengin tau endingnya 😀🙈🙈

      Delete
  35. Makasih mbak Tien
    Salam sehat dari Purwodadi

    ReplyDelete
  36. Alhamdulillah
    Terimakasih bu Tien Cerbungnya
    Salam shat dan hangat dari Salamah Purworejo

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah AYNA 35 sdh hadir
    duuh Bintang cemburu lg nih..
    seru dan bikin greget ceritanya
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah Ayna tidak terlalu malam.

    Waduh Bintang bisa balik kiri langsung kabuuur. 😇

    ReplyDelete
  39. Usul mbak Tien.
    Diadain lomba komen yuk. Lombanya ada 2 kategori.
    1. Lomba komen nomor 1 alias balapan komen.
    2. Lomba komen setelah baca cerbung, yaitu mengomentari cerbung yang telah dibaca. Komentar favorit mbak Tien akan jadi pemenang. Jadi yang menjadi juri adalah mbak Tien.
    Ketentuan lomba :
    a. Boleh diikuti oleh semua pembaca blog ini.
    b. Komen tentang isi cerita. Bisa mengulas, mengoreksi, menebak, dll
    c. Komen ditulis setelah membaca cerbung, sejak tanggal cerbung tsb tayang hingga esok harinya pk 14.00.
    d. Komen favorit penulis akan diumumkan oleh penulis, ibu Tien Kumalasari

    Bagaimana mbak Tien...ayo biar seru

    ReplyDelete
  40. Suwun mbTien sudah myncul Ayna nya

    ReplyDelete
  41. Alhamdulillah, sudah terbit terima kasih ibu Tien...

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah sudah tayang episode 35
    Terimakasih bu Tein
    Salam sehat dan hangat dari Purworejo

    ReplyDelete
  43. Yah... Bintang cemburu lagi deh.
    Terima kasih Mbak Tien.. ditunggu lanjutannya. Salam seroja dari Semarang

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah, sudah terbit terima kasih banyak Ibu Tien....

    ReplyDelete
  45. Wuah perang cemburu nih yeah seru juga, untuk diuji kesetiaan masing masing pasangan,mbak Tien pinter ya membuat pembaca gemes dan penasaran, terus maju dgn improv yg mengejutkan lagi mbak, sukses terus injih, wassalam..

    ReplyDelete
  46. Aduhai....gantian Bintang yang melihat kejadian yang membuat dia tertegun dan cemburu tanpa tahu kejadian sebelumnya...Rio...Rio...sifat keras kepala dan suka memaksamu yang bikin masalah....maturnuwun mbak Tien...salam sehat dari Situbondo

    ReplyDelete
  47. Alhamdulilah Ayna 35 sudah tayang...makin seru...
    Mugi bu Tien tansah sehat...Selamat berkarya..
    Salam moedjiati pramono..ciputat

    ReplyDelete
  48. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 slamet sedoyonipun....

    ReplyDelete
  49. Duh, kasihan si Bintang. Dia serasa lagi naik Roller Coaster yang ndak ada habis-habis-nya... Dibikin debar-debar terus jantung-nyahhh. Rio suka maksa sih.

    Bunda Tien, aku seneng deh dengan karakter Bulan yang selalu easy going dan common sense. Dia juga jadi Ice Breaking untuk sekitar-nya, terutama untuk Kakak-nya tercinta, Bintang.

    TERIMA KASIH ya, Bunda Tien. Semakin mengalir dan terus bikin penasaran nih..

    Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat yaaaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mbak Rijani.. apa kabar disana?

      Salam ADUHAI

      Delete
    2. Ada temannya yg menyukai karakter Bulan
      Memang ibu Tien jago menggambarkan karakter Bulan
      Sy jd terbawa membayangkan bgmn bulan menggoda kakaknya, sikapnya yg nekad, konyol
      Selalu ceria manja

      Teima jasih bu Tien

      Delete
    3. Alhamdulillah kami semua baik, Bunda. Berkat doa dari Bunda Tien juga. TERIMA KASIH sudah menyempatkan menyapa dengan salam-nya yang khas: ADUHAI.🌹 Sehat selalu ya, Bundaaaa...😙🌹

      Delete
  50. Terima kasih, Bu Tien. Salam sehat dari Yogya. 😍

    ReplyDelete
  51. Simpan dulu ah.... Bacanya besok..
    Matur nuwun b Tien
    Salam dari REWWIN, Sidiarjo.
    23:35

    ReplyDelete
  52. Trimakasih mbak Tien..
    Ayna 35...makin seruu...
    Moga arsi vaikan sm rio n bintang ga kebat kebit krn cem cem..hehe..

    Salam sehat dr bandung..

    ReplyDelete
  53. Wow... ketinggalan baca.... Matur nuwun... Mbak Tien....Smg sehat selalu. Mbak Tien boleh usul ya?Sekali2 cerbung Sad Ending, selama ini 13 cerbung Mbak Tien happy ending

    ReplyDelete
  54. Alhamdulillah Ayna sudah hadir lagi. Terimakasih bu Tien. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  55. Alhamdulillah Ayna 35... wah pasti Bintang gak jadi jemput melihat kejadian itu dan pulang ke rumah Tanti menyusul Bulan.... terimakasih Bu Tien salam Seroja. ...

    ReplyDelete
  56. Teman lama yang saling menceritakan perjalanan hidup selama ini; terutama sewaktu mau menutup warung kemudian menolong anak gadis remaja yang amnesia, yang kebetulan anak angkat sahabatnya begitu terkesan.
    Namanya sahabat tentu boleh donk 'pinjem' anak angkat melepas kangen, kan ijin jalan kepergian ditangan ibu angkat, muncul angan menjadikan menantu pantas juga; cantik, rajin, cekatan. Apalagi nich dibilang ibunya udah bener bener sehat, dulu waktu masih kadang pusing aja ngebantuin kerja di warung boleh dibilang mumpuni.
    Disandang dipundaknya status(bukan status palsu yang Afgan bilang) yang baik baiklah ada disandang si 'anak angkat', waktu yang pas ya weekend lah biar puas melepas kangen, nggak tahu alasan atawa beneran kangen atau ingat masa lalu; adu nasib, syukur jadi, enggak ya nasib. Namanya juga impian; kan semua bisa, cuma terjadi apa enggak; bilang aja usaha.
    Waduh ini sih nggak se auditorium dibikin cemberut sama Riri, satu negeri iya bener; banyak pada demo; enak aja punya pilihan; ngambek disini warung siap tersaji, beberapa tokoh politik turun tangan juga untuk mempengaruhi otoritas tunggal sebagai ratu ibu angkat; Bulan yang sibuk menggalang dukungan dan suport perlu diapresiasi tuh jadi jurkam; agar segera sang ratu memanggil pulang putri nya biar situasi memanas mereda, satu negeri 'dongeng pandemen cerita Ayna' damai kembali penuh harapan dan suka cita.

    Terimakasih mBak Tien Ayna yang ketiga puluh lima sudah muncul
    sehat sehat selalu doaku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaa.
      Mas Nanang mesti ana2 wae..
      Salam ADUHAI.yaa

      Delete
    2. Pak Nanang...mantul narasi cerita yg bersayap...lumayan tambah bacaan jd lgkap😀

      Delete
    3. Matur nuwun sanget sampun kersa maos kemawon hmm, tambah susah pakai topi..
      niat nglelipur kemawon, kok den nganten, berarti tercapai angenku, lha mosok wis diparingi panglipur dongeng ora gentenan nglipur, nggih lho, ugi matur nuwun mbak Yuli Sleman; ning Iki dudu sambungane lho mung angenku dewe, ben blog gayeng wae ana interaksi.

      Delete
  57. Terimakasih Bu Tien Ayna 35, Bintang melihat kejadian itu cemburu dan maksudnya mau jemput tidak jadi langsung pulang ke rumah Tanti nyusul Bulan. . salam Seroja Bu Tien...

    ReplyDelete
  58. Duh...bisa salah faham lagi nih Bintang. Makasih mba Tien. Moga sehat selalu

    ReplyDelete
  59. Wah terjadi lagi kecemburuan dipihak Bintang melihat adegan Ayna memegang jari Rio...Moga2 Bintang bisa berpikir lebih dewasa... Salam sehat selalu buat Bu Tien dan keluarga.

    ReplyDelete
  60. Alhamdulillah ....... baru ketemu ayna dipagi hari ....... terima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu

    Selamat pagi semua pecinta cerbung ibu tien kumalasari , selamat beraktifitas semoga sukses

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  61. Alhamdulillah, matur nuwun mbak Tien, salam aduhai dari Magelang

    ReplyDelete
  62. Eh ada saja yg membuat cemburu....
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  63. Cemburukah Bintang melihat apa yg terjadi di depannya antara Ayna dan Rio. Wah nunggu cerita selanjutnya saja ....Maturnuwun Bu Tien, ceritanya semakin seru...Salam sehat dari Pondok Gede kagem Bu Tien beserta keluarga...

    ReplyDelete
  64. Matur suwun mbTien sdh tayang gasik semalem ...tp saya sdh teparr
    Ikutan bapeer dech diepisode ini
    Hu hu huu...😀
    Salam sehat selalu mbak Tien
    Salam aduhaiiiii😍

    ReplyDelete
  65. Terima kasih mbak Tien. Salam sehat dan sejahtera untuk keluarga.

    ReplyDelete
  66. Terimakasih bunda Tien telah hadir AYNA 35.

    Salam sehat selalu dari kota Malang🙏

    ReplyDelete
  67. Wah...wah...mbk Tien bikin deg degan ...

    Semakin asyik nih ceritanya....
    Lanjut terus tetap semangat ya mbk...semoga sehat dan bahagia...aamiin

    ReplyDelete
  68. Wah...wah...mbk Tien bikin deg degan ...

    Semakin asyik nih ceritanya....
    Lanjut terus tetap semangat ya mbk...semoga sehat dan bahagia...aamiin

    ReplyDelete
  69. Assalamualaikum.. Slmsoore mba tien.. Mkshcerbu gnys y.. Slmtmalming y mba bersm keluarga.. Slmseroja dan tetap semsngat dri sukabumi.. Muuashh🥰🥰🙏🙏💋💋

    ReplyDelete
  70. Met sore Bu Tien n temen" PCTK semuanya, ... ni sy warga baru sedang belajar ngeblog atas panduan Bu Nani dan dilanjut Bu Indah, ... semoga berhasil bergabung yaaa.

    ReplyDelete
  71. Bismillaah
    Menanti Kejora Pagi

    Malam menjelang tidur sambil merebahkan diri, membaca pesan WA. Dapat postingan cerita bersambung. Baca beberapa jilid yg diposting pada hari berikutnya. Setelah itu malas untuk mengikuti. Jadi lewat aja.
    Tapi kali ini ada postingan dgn judul 'Cinataku ada diantara mega' (CADM) diakhir bulan juni 2019 menjadi awal untuk menanti postingan di WA hari berikutnya. Apa karena cerita yg keseharian yg terasa seperti nyata. Atau karena setingan cerita dengan kondisi setidaknya pernah aku rasakan.
    Basuki, Bagas, Darmono, Suryo, Sri, Timan, Sumini, nama yang tak asing dalam telingaku. Tambah lagi kalo soal makanan, Timlo solo, teh hangat, es jeruk, wedang jahe, nasi goreng udang, nasi liwet, es kopyor hmmm … Cerita mengaduk perasaan dan perut. Aduhai…

    CADM 31, july 27, 2019, jam 09.18 AM. Waktu di blog Kejora Pagi ada perbedaan 14 jam. Jadi waktu sebenarnya 11.18 PM tanggal 27 july, masuk koment pertamaku. Gak bisa menahan diri untuk ikut baper, bawa perasaan, sama seperti pembaca lainnya. Dan juga rela begadang. Menuggu.

    Tapi semakin kesini sepertinya koq jadi 15 jam ya. Ini beberapa koment di CADM 20
    Wedeye cilacapJuly 15, 2020 at 5:04 PM
    Betul mbah
    Sy jg merhatiin selisih 2 jam
    Mungkin dr setting jam di laptop/komputer bu Tien
    Coba disetting kembali
    Kl dekat sy bs bantu

    Nani Nur'Aini Siba - SragenJuly 15, 2020 at 2:34 PM
    Matur nuwun mbk Tien...
    Salam sehat,semangat dan dilancarkan semuanya...
    Kakek Hasbi,saya juga bingung dengan jamnya,terlambat 2jam

    Kakek Habi BandungJuly 16, 2020 at 7:29 AM
    Bukan hanya 2 jam bu Nani, tapi 14 jam. Perhatikan juga tanggalnya. Iya khan? Sekarang aju nulis Kamus, 16 Juli 2020 pkl 21.28 (09.28 PM)

    Kejora PagiJuly 15, 2020 at 9:23 PM
    Jam sudah cocog. Kok masuknya tetap terpaut 2 jam ya.
    Laptop ku sing bodo apa aku
    Ayna 35 dengan koment Sis HakimFebruary 26, 2021 at 6:35 AM
    Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 35 sudah tayang ….

    Tercatat waktunya 6.35 AM, karena aku ikutan posting yg terlebih dahulu lihat waktu sesbenarnya adalah jam 21.35 (9.35 PM). Postinganku masuk pada jam 6.36 AM

    Gak usah dipikir. Cerita tetap mengalir. Aku setia menunggu hingga malam berakhir.. Aduhai … Bahkan Seperti contoh di CADM 20
    UnknownJuly 16, 2020 at 3:08 AM
    Ternyata part 21 belum ada ya...dah penasaraaaan ngubek2 sampe ndak mandi2..
    Nah …. Ada yg blum mandi nunggu ayna 36?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu tien mohon maaf, jk kurang berkenan dihapus saja ya. sekalian cek waktu saat ini 19.25 (7.25 pm)

      Delete
  72. Replies
    1. Kok masih ada saja yang UNKNOWN, belum bisa ganti profil.... Tidak mau mengenalkan diri sesama blogger atau tidak nyimak /tidak membaca cara edit profil yang setiap malam ditayangkan diajeng Rinta Anastasya ? atau Ibu Admin WAG PCTK Nani Nur'aini Siba ???

      Delete
    2. Iya
      Itu yg di pondok gede
      Sdh lama sekali msh UNKNOWN
      Memang g bs apa GAK MAU?

      Delete
  73. Selamat bergabung dua orang blogger di WAG PCTK (WA Grup Penggemar Cerbung Tien Kumalasari) tercatat atas nama jeng Endang Nawang Wulan Kediri dan jeng Padmi Yuliani Surabaya. Salam Aduhai dari Kakek Habi pengawal/penjaga gawang WAG - PCTK.

    Selamat malam mas Danar....

    ReplyDelete
  74. Terima kasih mbak Tien. Semoga sehat² selalu.

    ReplyDelete
  75. Terima kasih Bunda Tien..tetap semangat..

    Intip ..siapa tau dapat ?

    ReplyDelete
  76. Blm wktnya bundaaa Ariati he he .... Yuuuukkk siapa ikutan ngintip 😀

    ReplyDelete
  77. Matur nuwun mbak tien....tanggapannya... Di Sepenggal Kisah kematian Damar tapi Asri Bowo berbahagia. Cerbung2 berikutnya semuanya happy ending.Senang banget mbak tien membalas komentar sy

    ReplyDelete
  78. Jam sekian ayna blmbnongol
    Ditinggal sebentar
    Sdh keduluan yg lain
    Yo wes lah

    ReplyDelete
  79. Ayna jadian dgn rio. Bintang tunggu gadis yg lbh aduhai, yg nanti akan muncul di episode yg akan datang. Dugaan saya.

    ReplyDelete
  80. Pasukan nginceng....
    Blom nongol yaa
    Salam sehat mbTien

    ReplyDelete
  81. Matur nuwun...
    Tetap bikin penasaran...

    ReplyDelete
  82. Selamat malam penggemar cerbung AYNA

    ReplyDelete
  83. Matur nuwun, Ayna 35 tetap mantap....

    ReplyDelete
  84. Matur nuwun, Ayna 35 tetap mantap....

    ReplyDelete

M E L A T I 45

  M E L A T I    45 (Tien Kumalasari)   Melati merasa gelisah. Dia tahu, Nurin bersikap baik kepadanya, tapi ia mengkhawatirkan sikap ibunya...