A Y N A 33
(Tien Kumalasari)
Bintang sedikit merasa cemas, ia tak mengenali mobil itu, entah milik siapa. Tapi mengapa Ayna menurut saja? Apakah dia mengenali pemilik mobil itu, atau orang yang ada didalamnya?
Bintang memacu mobilnya, tapi jalanan sangat ramai, karena berbarengan dengan bubaran kantor, apalagi ini hari Sabtu. Terus dicarinya celah agar bisa menyalip kendaraan didepannya. Mobil itu masih terlihat, diam-diam dia mencatat nomor plat yang sempat dilihatnya.
“Siapa dia.. benarkah Ayna mengenalnya?” gumamnya.
Bintang meraih ponselnya, ditelponnya Ayna.. tapi tidak diangkatnya.
“Aduuh.. Ayna.. angkat dong.. angkaaaat...”
Apakah ponsel Ayna sangat tersembunyi di dalam tasnya, atau Ayna sedang bicara heboh dengan orang yang ada didalamnya, sehingga tidak mendengar dering panggilannya?.
Bintang tetap saja khawatir, karena belum jelas siapa yang bersama Ayna. Ia terus memacu mobilnya, dengan perasaan tegang, karena sebentar-sebentar ada saja kendaraan yang menutupinya, sementara dia belum berhasil mendekatinya.
Kalau saja dia tahu nomor kontak teman-teman Ayna.. atau pak Yoga.. barangkali.. Oh ya, Nanda pasti punya. Lalu ditelponnya Nanda.
“Ya, ada apa? Jangan bilang Ayna kangen sama aku..”
“ Jangan ke ge-er an kamu. Ini justru aku kehilangan Ayna lagi.”
“Apa maksudmu? Ayna hilang?”
“Aku menjemput ke tempatnya bekerja, tapi dia sudah lebih dulu dijemput orang lain.”
“Percayalah itu bukan aku.”
“Bukan, aku tidak mengenali mobilnya, tapi Ayna seperti naik dengan suka rela.”
“Waah, pasti ada cowok yang lebih ganteng dari kamu.”
“Nanda.. aku serius nih.”
“Kalau Ayna naik ke mobil itu dengan suka rela, pastilah Ayna mengenal orang yang menjemputnya.”
“Aku ingin tahu siapa.. jalanan rame, aku belum berhasil mendekati mobil itu.”
“Mengapa menelpon aku? Kamu menyuruh aku membawa heli, lalu mengawasinya dari atas..?”
“Nanda.. hentikan .. aku cemas, kamu malah bercanda..”
“Aku tadinya kaget, tapi setelah kamu bilang bahwa Ayna naik dengan suka rela, berarti Ayna mengenali orang itu dong. Jadi jangan terlalu khawatir.”
“Nda, aku menelpon kamu karena mau minta nomor kontak pak Yoga.”
“Nomor pak Yoga?”
“Aku ingin bertanya, siapa yang menjemputnya.”
“Oo..oo.. begitu, baiklah, aku kirimin nomornya ke kamu.”
Bintang menutup ponselnya dengan kesal. Nanda sering menanggapi omongannya dengan bercanda. Sementara dia benar-benar cemas. Memang iya, kalau Ayna naik ke mobil itu dengan suka rela, pastilah dia mengenalnya, tapi rasa keingin tahuannya tentang siapa yang menjemput, membuat perasaannya tidak tenang.
Nanda sudah mengirim nomor pak Yoga, Bintang segera menelponnya.
“Hallo.. ma’af ini siapa ya?”
“Ma’af pak, saya Bintang... mm.. calonnya Ayna...” ehem.. pede sekali kan Bintang?
“Oh... ya.. ya, bagus Ayna sudah punya calon. Yang sering menjemput itu ya? Bagaimana nak, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya mau tanya pak, apakah bapak tahu siapa yang menjemput Ayna?”
“Tadi ? Waduh... sayangnya bapak tidak tahu. Bapak menutup toko, ketika Ayna masih menunggu didepan. Memangnya ada apa nak?”
“Tidak ada apa-apa pak, terimakasih banyak dan ma’af sudah mengganggu.”
“Baiklah nak, tidak apa-apa kok.”
Bintang menutup ponselnya dengan gelisah. Tapi dilihatnya mobil itu masih didepan. Oh tidaaak.. didepan traficlight mobil Bintang terhenti, sementara mobil yang diikuti sudah melaju.
“Sial benar, apakah aku harus menerjang lampu merah itu?”
Tapi Bintang tidak ingin melanggar peraturan yang ada. Dia tetap menunggu dengan rasa kesal yang terus merayapi hatinya.
Lalu ketika lampu mulai hijau, Bintang segera memacunya. Duuh.. pastilah dia sudah jauh,...
Bintang terus mamacu mobilnya, tapi ketika tiba disebuah persimpangan, Bintang bingung, apakah dia harus terus, atau belok kekiri, atau kekanan.
Akhirnya Bintang memilih belok ke kiri, tapi didepan tak ada lagi mobil yang diburunya.
Bintang menghembuskan nafas dengan kesal. Lalu dia meminggirkan mobilnya.
Dicobanya lagi menelpon Ayna.
“Ayna.. Ayna... angkat Aynaaa....”
Tak diangkat juga, Bintang menelpon Tanti.
“Hallo tante..”
“Bintang.. kamu mencari Ayna?”
“Iya.. ma’af tante.. tadi saya melihat...:”
“Ayna dijemput seseorang? Itu Riri.. teman tante yang dulu itu.”
“Apa?”
Tanti tertawa membayangkan Bintang kebingungan mencari Ayna.
“Iya, Riri sudah menelpon tante. Ayna juga sudah bilang. Kan besok hari Minggu, Riri kangen sama Ayna.”
“Astaga... “
“Susul saja kesana, saya kirim alamatnya.”
“Ayna saya telpon nggak diangkat tante, saya jadi bingung.”
“Jangan bingung, ini.. alamatnya tante tulis ya, susul saja kesana, supaya kamu juga tahu rumahnya teman tante yang sudah menolong Ayna. Cari sebuah warung, tapi warungnya namanya Warung Makan Bu Tarni. Bukan bu Riri.”
“Baiklah tante.”
Bintang menutup ponselnya sambil menghembuskan nafas lega.
“Begini ya rasanya orang jatuh cinta? Benar-benar jatuh bangun ketika tidak tahu bagaimana keadaannya,” gumam Bintang sambil menjalankan mobilnya, setelah Tanti mengirimkan alamat bu Riri.
***
“Mas Bintang..?” seru Ayna ketika melihat Bintang datang.
“Kamu membuat aku bingung..” gerutu Bintang sambil mengerucutkan bibirnya.
Ayna tertawa.
“Tadi mas ke toko ?”
“Iya, aku melihat kamu menaiki sebuah mobil, aku mengikutinya tapi tidak ketemu. Aku menelpon kamu, tidak diangkat.”
“Oh, iya.. ma’af.. aku pelankan suara deringnya, jadi nggak kedengaran.”
“Pantesan.. “
“Tadi itu ibu Tarni bilang kangen sama aku, lalu dia minta ijin sama ibu untuk mengajakku kerumahnya.”
“Mengapa tidak bilang sama aku?”
“Aku nggak tahu kalau mas mau menjemput, kan mas bilang ada pasien gawat?”
“Aku hanya terlambat sebentar.”
“Ma’af ya..”
“Mas Bintang ?” sebuah suara mengejutkan Bintang. Seorang laki-laki ganteng mendekati mereka dan duduk diantaranya.
“Mas Rio ya ?”
“Iya, syukurlah masih ingat,”
“Masih dong, kan mas Rio yang mengantarkan Ayna kerumah sakit?”
“Iya benar. Kebetulan aku pulang, dan ada Ayna disini.. seneng rasanya melihat dia sudah pulih dan tampak sehat.”
Bintang tersenyum, sedikit cemburu melihat kata-kata Rio dan tatapannya kearah Ayna.
“Mas Bintang, nanti Ayna saya minta menginap disini ya, ibu sangat kangen,” tiba-tiba bu Tarni muncul sambil membawa gelas-gelas berisi es kelapa muda dengan gula merah.
Bintang menatapnya. Mana bisa dia menolak, sementara tampaknya Ayna menerimanya dengan senang hati?
“Silahkan diminum nak, itu es degan gula jawa, segar lho,” kata bu Tarni ramah.
“Ayo mas, silahkan, ini sih kesukaan saya. Kalau di Jakarta jarang bisa minum es sesegar buatan ibu.”
Bintang tersenyum, meraih gelasnya sambil melirik kearah Ayna.
“Ayna, kamu nggak minum ?”
“Iya.. terimakasih bu.”
“Nanti Ayna tidur sama ibu ya, bekas kamar kamu sudah dipakai kembali oleh Rio.”
“Iya bu, nggak apa-apa.”
“Ibu ingin kamu cerita tentang pengalaman kamu, pasti seru..”
“Ah, ibu.. cerita saya ya biasa-biasa saja kok.”
“Apapun itu, pasti menyenangkan.”
Ayna tersenyum sambil mengaduk es kelapa mudanya.
“Enakkah ?” tanya bu Tarni.
“Sangat segar bu..”
“Besok ibu akan membuat puding buah, seperti dulu kita pernah membuatnya. Kamu ingat kan?”
“Ingat bu.”
“Nanti kita akan mengajak Ayna jalan-jalan..” kata Rio tiba-tiba.
Bintang menoleh kearahnya. Dalam hati Bintang berteriak.. jangaaan.
“Iya, kalau nak Bintang mau ikut, datang saja kemari, nanti kita bisa jalan ramai-ramai,” sambung bu Tarni.
“Terimakasih bu, tapi nanti sore ada pasien, kami sudah janjian kemarin,” kata Bintang tak senang mendengar Rio akan jalan-jalan bersama Ayna.
“Oh.. sayang ya. Nanti kamu nyamperin nak Arsi bukan?”
“Tidak bu, Arsi sudah bilang kalau dia agak flu, nggak berani keluar malam.”
“Oh, ya sudah tidak apa-apa hanya kita bertiga.”
Bintang pulang sore itu dengan wajah muram..
***
“Mas, kok sore sekali pulangnya? O.. aku tahu, jalan-jalan sama Ayna kan?”
“Nggaaak,” kata Bintang sambil berlalu. Tapi bukan Bulan kalau mendiamkannya. Ia mengejar kakaknya, lalu bergayut dilengannya.
“Kalau enggak, mengapa pulangnya sore?”
“Suka-suka aku dong.”
“Iih.. kok tumben kakakku galak bener sama adiknya. Lagi kesel ya? Atau.. karena Ayna nggak mau diajak jalan-jalan? Atau Ayna ngajakin, tapi mas nggak mau karena nanti janjian sama pasien, lalu Ayna marah?”
“Kamu bisa diam nggak sih? Cerewet amat,” dengus Bintang kesal, lalu masuk kekamarnya. Bulan tetap mengikuti masuk kedalam.
“Heii.. mau apa kamu?”
“Mas harus jawab dulu pertanyaan aku.”
“Kamu itu cewek, nggak boleh masuk kekamar cowok seenaknya.”
“Yee.. kan cowoknya kakak sendiri.. memangnya salah?”
“So’alnya kamu cerewet.. Sudah keluar sana, aku mau mandi.”
“Mandi aja, kalau masuk kekamar mandi aku nggak akan ikut, percaya deh,” kata Bulan sambil membaringkan tubuhnya di ranjang kakaknya.
“Eeeh.. ngapain kamu tidur disitu ?”
“Nungguin mas Bintang mandi, lalu mas harus cerita, kenapa pulang sambil marah-marah.”
“Apa sih.. kayak polisi menginterogasi pesakitan saja.”
“Biarin.”
Bintang kewalahan. Kalau sudah begitu Bulan susah dihentikan. Ia masih berbaring diranjang sambil membuka-buka majalah yang ada dimeja Bintang ketika Bintang selesai mandi.
“Bulaaan...” tiba-tiba terdengar teriakan ibunya dari luar.
“Ya bu...”
“Itu, ponsel kamu berdering dari tadi..”
“Oh.. iya bu..” jawabnya sambil melompat dari ranjang dan berlari keluar.
“Rasain !!” ejek Bintang yang kemudian mengunci pintu kamarnya dari dalam.
***
“Mas Bintang pulang-pulang uring-uringan,” keluh Bulan ketika menerima telpon dari Nanda.
“Memangnya kenapa ?”
“Nggak tau tuh, aku baru mau memaksanya bicara, mas Nanda telpon, habis itu kamarnya dikunci dari dalam.”
Nanda tertawa.
“Memangnya Ayna belum ketemu ?” tanya Nanda.
“Lhoh, Ayna hilang lagi? Kok ilang-ilangan terus sih ?”
“Tadi dia menjemput Ayna, rupanya Ayna sudah dijemput oleh orang lain.”
“Berarti nggak ilang dong.”
“Ya enggak, kata mbak Tanti ketika aku menelpon tadi, Ayna dijemput bu Riri.”
“O.. itu yang menemukan Ayna pertama kali ya?”
“Iya. Bu Riri itu juga sangat sayang sama Ayna, katanya dia kangen sama Ayna, lalu minta ijin mbak Tanti agar diperbolehkan menginap sehari dirumahnya.”
“O.. berarti mas Bintang belum ketemu..”
“Kata mbak Tanti sudah diberi alamat bu Riri. Masa dia nggak menyusul kesana.”
“Pastinya menyusul, baru saja dia pulang, tapi wajahnya keruh.”
“Mungkin kecewa karena nggak bisa malam mingguan.”
“Kasihan.. Tapi aku yang kena getahnya nih, ditanya baik-baik jawabnya ketus begitu.”
“Ya sudah, nggak apa-apa, so’alnya penginnya kan jalan-jalan berdua, tapi nggak bisa. Kita aja nanti yang jalan-jalan ya. Sehabis maghrib aku samperin kamu.”
“Kemana?”
“Jalan-jalan lah..”
“Baiklah, aku mau mandi dulu .. kalau begitu.”
***
Ayna sebenarnya segan ketika bu Tarni dan Rio mengajaknya jalan malam itu. Katanya hanya akan belanja sesuatu. Tapi ia merasa sungkan untuk menolak. Akhirnya ia ikut saja walau merasa kurang nyaman. Ayna teringat wajah Bintang ketika berpamit pulang. Tampaknya ada rasa tak senang ketika Rio mengajaknya. Ia berharap Bintang mau ikut seperti tawaran bu Tarni, tapi Bintang menolak karena katanya sudah janjian sama pasien. Benarkah? Bukankah ini hari Sabtu? Biasanya hari Sabtu dia kan nggak praktek.
Sekarang mereka sudah memasuki sebuah supermarket. Mengapa ya, kalau namanya jalan-jalan itu selalu supermarket tujuannya. Mungkin karena disana banyak yang bisa dilihat, mungkin menarik, kemudian dibelinya. Atau hanya melihat-lihat barang-barang bagus yang dipajang.
“Ayna, mengapa diam saja ?” tegur Rio.
“Nggak apa-apa mas... itu.. melihat-lihat barang-barang bagus.”
“Kamu ingin sesuatu ?”
“Tidak, hanya senang melihat saja..”
“Aku mau beli arloji.. kamu mau Ayna? Ayo kita melihat kesana,” kata Rio yang berusaha menggandeng Ayna, tapi Ayna menghindar, memilih menggandeng tangan bu Tarni.
“Lihat Ayna, ini bagus-bagus.. kamu mau?”
“Tidak mas, terimakasih, saya tidak biasa memakai arloji.”
“Ini hadiah dari aku. Bukankah kita adalah sahabat?”
“Iya, tapi saya tidak biasa. Mas saja yang beli.”
“Ayna, mengapa menolak pemberian mas Rio? Dia ingin menyenangkan kamu, sebagai seorang sahabat, atau saudara. Terimalah nak.”
“Tidak bu.. sungguh saya tidak biasa memakai arloji.. nanti malah tidak kepakai, sayang kan,” kata Ayna sambil melihat-lihat.
“Mana ya bu, yang bagus,” kata Rio kepada ibunya.
“Ya terserah kamu suka yang mana, selera orang tua kan selalu tidak cocok dengan selera anak muda," jawab bu Tarni.
“Kalau begitu Ayna saja yang memilihkan, ayo Ayn.. pilihkan mana yang bagus untuk aku..” kata Rio sambil menggamit lengan Ayna.
“Apalagi saya mas, beda dong selera saya sama mas Rio.”
“Baiklah, mana yang menurut kamu bagus, itu yang aku pilih,” kata Rio memaksa.
“Ah, enggak.. selera saya rendah..”
“Lho.. kok gitu.. ayolah..”
“Mas sendiri yang memilih.. saya tidak bisa..”
Rio kemudian meminta kepada penjaga toko agar mengambilkan sebuah arloji. Rio mengambilnya dan menempelkannya pada lengannya sendiri.
“Ini Ayna? Baguskah ?” sambil berkata begitu Rio menempelkan arloji itu di lengan Ayna.
“Saya tidak lho mas.”
“Bukan, aku hanya ingin melihat dari lengan kamu, bagus atau tidak, mungkin beda kalau aku melihatnya dilengan aku sendiri,” kata Rio sambil kembali menempelkannya dilengan Ayna.
Sa’at itulah sepasang mata melihatnya.
***
Besok lagi ya.
Matur nuwun ibu Tien.
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien ... AYNA 33 sudah hadir menyapa para penggemarnya.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Sugeng daku mbak Tien
DeleteSelamat Pak Samiadi....juara 1
DeleteSelamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗
DeleteHallooooo Guys.... gabung yukkk
👇
WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
Buruan Nunul yaaa....
Enol Lapan Dua Satu
Satu Enam Enam Tujuh
Tujuh Tujuh Lapan Sembilan
Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
Okey Guys....
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Pokoknya aseeeeek dech....
Di tunggu yaa jangan pake lama
Okeeeeeey.....
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Makasih b.Tien Ayna 33 dah tayang.
DeleteSehat" selalu nggih ibu🙏
Selamat p.Samiadi
Alhamdulillah bu Tien, ga begadang lagi....
DeleteSelamat untuk mas Samiadi, Mataram
Terima kasih Bu Tien ... AYNA_33 sudah hadir menyapa para penggemarnya, yang sejak sore tadi sudah berjubel ngantri depan rumah.
DeleteSalam hangat dan salam Aduhai, dari Kakek Habi Antapani mBandung.
Mtrswn MB Tien Ayna 33 tayang gasik...pas masih melek...sempetin baca..
DeleteSelamat pak Samiadi
Salam sehat mb Tien
Salam aduhai
Alhamdulillah ayna 33... selalu buat penasaran, apakah Bintang yg melihatnya atau Arsi.semoga sehat selalu Bu Tien.
DeleteAlhamdulillah AYNA #33 sudah tayang ..
ReplyDeletematur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
salam hormat dr Semarang
Alhamdulillah akhirnya Ayna datang
ReplyDeletehore
ReplyDeleteSalam Aduhai mbak Irawati
DeleteAduhai mb Tien....
ReplyDeleteMakasih Mbak Tien Ayna 33 dah hadir
ReplyDeleteHore AYNA 33 dah tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun Ibu Tien
Salam sehat kami dari Kkaten.
Makasih b.Tien Ayna 33 dah tayang.
ReplyDeleteSelamat p.Samiadi juara 1
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Trimakasih ibu..💖
DeleteAlhamdulillah.........
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Wuaduh
Deletejhiaaan Ayna eh bu Tien bikin dheg2 an teruuuus
Mksh skli bunda,ttp di tunggu cerita2 lanjutan yg makin heboh
DeleteSalam sehat selalu penuh semangat Aamiin Ya Rabbal Alamin
Alhamdulillah AYNA 14 sudah tayang
DeleteSemoga mbk Tien selalu sehat
Bu Nani, kok Ayna 14 ?
DeleteWah.......ada yang sakit hati ini...... Rio sedang memakaikan jam tangan ditangan Ayna.....
Deleteyah .....begitulah Bu Tien kita, selalu bikin "konflik baru" diakhir episode yang menyebabkan pembacanya semakin penasaran dan rela menunggu sampai malam kelanjutannya dihari berikutnya....
Bravo Bu Tien, semoga sehat selalu.
Salam Aduhai dari Antapani mBandung.
Mbak Dyah Tateki,Makasih koreksinya
DeleteTadi malam koment karo merem yakne 😂😂😂😂
Matur Suwun Bu Tien semoga tetap sehat selalu... Aamiin YRA
ReplyDeleteTrima kasih bu tien Ayna 33 udah tayang...semoga penjenengan sehat selalu...salam Aduhay dari Sidoarjo...🙏
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA Eps 33 sudah tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun mBak Tien Kumalasari.
Salam ADUHAI dari Karang Tengah Tangerang.
Alhamdulillah.... Terimakasih Bunda Tien... Sehat sll... Cerita nya makin seru n bikin penasaran 😍😍😍
ReplyDeleteAlhamdulillah.Ayna sudah tayang.Trimakasih Bu Tien.Salam seroja
ReplyDeleteTebak siapa yg melihat nya...?
ReplyDeleteApa Nanda ya yg melihatnya soalnya Bintang ada pasien,Arsi diajak ndak mau krn agak flu.
DeleteAduh b.Tien pinter bangen bikin penasaran pembaca....
Kita nantikan aja Ayna 34.
Alhamdulillah Ayna 33 .dah hadir..sehat bu Tien ...
ReplyDeleteWah.... sekarang lagi ujian kesabaran atas nama cinta.
ReplyDeletePastinya bakal ada yang ngga enak hati.. Bintang.....Arsi...
Bu Tien paling bisa bikin geregetan yang baca cerita nya...😁😁😁😁
Semoga sehat selalu ya Bu.
Salam dari Bandung.
Ayna 33 sudah tayang,alhamdulillah..terimakasih bu Tien,sehat selalu
ReplyDeleteKok cepet banget habis bacanya terima kasih bu Tien Ayna 33 sdh hadir
ReplyDeleteMatur nuwun Bu Tien....
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku...ayna33nya.
ReplyDeleteIni dia ... akan ada 'adu kambing' eee yg terkenal 'adu domba' yaa. Atau mungkin ada cemburu buta, atau semacamnya lah, yg jelas akan ada konflik Bintang - ayna. Atau rio-arsi?
Tunggu saja besok malam.
Salam sehat mbak Tien , dari sragentina selalu ADUHAI.
Malam bu Tien ....
ReplyDeleteKirain sudah hampir bahagia ayna dan bintang ...
Ternyata masih ada mata" yang melihat dengan rasa cemburu ....
Aduhai....apa gerangan besok yang akan terjadi ....
Gemes banget nunggu kelanjutannya ..
Salam hangat dari malang....
Bu Tien selalu sehat ya ...
Tuhan menyertai ...
Sepasang mata bola nya siapa ya? Bintangkah? Atau Arsi?
ReplyDeleteMb Tien sll bikin kita penasaran. Tunggu lg besok ya... Slm seroja utk mb Tien dan kita semua..slm
Matur nuwun.. Bu tien... Smg sehat selalu
ReplyDeleteMtr nwn jeng Tien smg sehat sll.....selamat malam.
ReplyDeleteAlhamdulillah udah tayang nih Ayna 33
ReplyDeleteMksh bunda,ttp sehat selalu Aamiin
Alhamdulillah ...... mau berangkat ke peraduan dihadang oleh ayna ..... ya disempatkan untuk dinikmati dulu , baru berbaring
ReplyDeleteTerima kasih bu tien semoga bu tien sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT ..... aamiin yra
Selamat malam untuk pencinta cerbungnya bu tien kumalasari, selamat beristirahat
Assalamu'alaikum
Trims jeng Tien selamat mlm .
ReplyDeleteSiapa ya,sepasang mata yg melihatnya
ReplyDeleteSalam sehat dari jakarta jeng tien
Asyik... ternyata masih muter... mantaff bu Tien...
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun...
Mugi2 slamet sedoyonipun....
Alhamdulillah AYNA 33 sdh hadir
ReplyDeletesemakin seru dan bikin penasaran ceritanya
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
Salam hangat dari Bekasi
Alhamdulillah Ayna 33 hadir semangat dan sehat selalu buat ibu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 33 hadir semangat dan sehat selalu buat ibu Tien
ReplyDeleteSalam sehat mbak Tien Ayna 33 sudah dibaca. Terima kasih
ReplyDeleteAlhamdulillah cerbungnya dah tayang
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien
Semoga bu Tien selalu sehat walafiat aamiin
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo
Alhamdulullah AYNA 33 sudah terbit..
ReplyDeleteTerima oasih B Tien..
Salam dari REWWIN...
22:56
Aq cemburu😄. Trimaksh bunda tien syang.. 🙏😊
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA 33 dah hadir.
ReplyDeleteMakasih Bunda, sehat selalu dan terus semangat dalam berkarya.
Salam hormat buat Bunda
Rio jemput Ayna dan Ayna tanpa memberitahu Bintang membuat Bintang jadi gelisah.
ReplyDeleteMaklum cintanya Bintang dengan Ayna lagi ngebet
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat lagi produktip shg Ayna 33 hadir dhn tetap membuat penasaran penggandrungnya.
ReplyDeleteSiapa sepasang mata yg memperhatikan Ayna - Rio? Dr Bintang ataukah Arsi? Ada2 aja kerikil2 tajam dlm perjalanan cinta
Terserah monggo kerso Ibu, dalem nenggo candakipun. Matur nuwun, Berkah Dalem.
met mlm bunda. mkasih smbungannya. makin seru ajh ceritanya. dtggu klnjutanny bund.slm seht dri sukoharjo.mkasih
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAsyik...kayaknya akan ada konflik baru...Rio, Bintang, Arsi, Ayna.
ReplyDeleteKonflik "turunan", Riri (b Tarni), Tanti, Danang..?
0:13
Matur nuwun mbak Tien, salam aduhai dari Magelang
ReplyDeleteMatur tq MB Tien
ReplyDeleteKesuwun Bu Tien salam sehat selalu,dan tetap semangat💪💪👍👍🙏🙏❤💐
ReplyDeleteAlhamdulillah, suwun mbak Tien
ReplyDeleteSalam hangat dan sehat selalu dr Bekasi. SALAM ADUHAI
Selalu bikin penasaran
ReplyDeleteMakasih bú tien
Alhamdulillah, Ayna 33 sudah tayang. Terimakasih Bu Tien. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteApakah Bintang yg melihat Ayna sedang dipantaskan arloji sama Rio?
ReplyDeleteTambah rame ini ....
Salam sehat selalu mbak Tien
Alhamdulillah Ayna 33 sudah muncul. Ayna sudah mulai menjaga jarak dengan Rio karena bukan mhrim, lagipula dia sudah sepenuhnya pulih ingatannya sehingga tidak mau digandeng Rio. Siapa kira kira pemilik sepasang mata itu? Bintangkah? Terima kasih bu Tien yang pandai mengakhiri kalimat diujung episode agar pembaca penasaran. Salam sehat dan semangat berkarya
ReplyDeleteHatur nuhun bu Tien.. Ayna 33 sdh tayang. Semoga bu Tien sehat selalu dan idenya/ilhamnya terus mengalir.. Alhamdulilah.. salam hangat dari Sukabumi
ReplyDeleteTerima kasih Bunda Tien..Ayna dah hadir..
ReplyDeleteKetiduran baru baca pagi he..he..
Kira2 siapa sepasang mata itu...
Bunda ,bikin penasaran aja...
Salam sehat Bunda dan buat para pembaca tetap semangat..
Alhamdulillah sudah baca Ayna 33....waduhh...Ayna bikin galau bintang lagi nih...sifat maksaan Rio itu turunan ibunya Riri...untungnya hati Ayna sudah terpaut pada Bintang.....maturnuwun mbak Tien...salam sehat dr Situbondo
ReplyDeleteBikin penasaran ... bunda tien pinter mengaduk ngaduk cerita sehingga banyak penggemarnya
ReplyDeleteSepertinya yg lihat nanda dan bulan
Teriima kasih bunda tien Salam dari tasikmalaya
Terima kasih atas tayangan Ayna 33.
ReplyDeleteMeskipun membuat Bintang sempat dibuat bingung oleh kelakuan Rio, namun atas info dari Bu Tanti toh akhirnya ketemu juga. Gimana selanjutnya kita tunggu episode berikutnya.
Selamat menghibur penggemar cerbung Bu Tien Kumalasari.
Terima kasih atas tayangan Ayna 33.
ReplyDeleteMeskipun membuat Bintang sempat dibuat bingung oleh kelakuan Rio, namun atas info dari Bu Tanti toh akhirnya ketemu juga. Gimana selanjutnya kita tunggu episode berikutnya.
Selamat menghibur penggemar cerbung Bu Tien Kumalasari.
Alhamdulillah sudah tayang episode Ayna 33-nya. TERIMA KASIH ya, Bunda Tien.
ReplyDeleteKalo Ayna disayang sama banyak orang memang pantes ya. Soal-nya Ayna juga kan baik dan tulus.
Bundaaa.., kami mendoakan semoga Bunda Tien sehat wal'afiat selalu yaaaa... ♥️😗🇦🇺
Aamiin ya Allah.
DeleteSalam ADUHAI buat Rinjani
Bintang kah yg melihat. Duuhh..cemburu dong. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu
ReplyDeleteTerima kasih selalu hadir menghibur penggemar mbak Tien. Semangat terus mbk Tien nulisnya...makin banyak penggemar nih....semoga sehat selalu...aamiin...
ReplyDeleteTerima kasih selalu hadir menghibur penggemar mbak Tien. Semangat terus mbk Tien nulisnya...makin banyak penggemar nih....semoga sehat selalu...aamiin...
ReplyDeleteAduh repotnya jadi anak baik, diterima baik dimana mana, jaga pertemanan, jaga perasaan teman baik yang spesial maupun biasa(padake bakmi wae),selalu sadar yang bakal ngintip banyak; baik yang mendukung, maupun penyinyir yang suka bikin heboh(kaya pilkada aja), maklum lah lagi jadi selebriti, trend di dunia pandemen cerita Ayna
ReplyDeleteAduhai..
Terimakasih mBak Tien, Ayna yang ketiga puluh tiga sudah tayang
sehat sehat selalu doaku..
Komen nya lucu mas Nanang.
DeleteSalam ADUHAI
Salam Aduhai..
Deletedari salah satu pandemen cerbung mBak Tien Kumalasari
Lha gimana membaca cerbung ini maunya berandai-andai kelanjutan begini atau begitu.. jian kurang pas terus..
Ya udah ngomel sendiri aja
Rasane kaya diplekotho jew..
Oalah Nang, salahmu nglumpati angger angger panguasa.. nangkene sing duwe pakem kuwi ya sing ngripto mula ora pareng unyak unyuk nggawe kisruh Nang?!
nggih pun Nanang tak sedeku mawon.
Assalamualaikum wr wb,
ReplyDeleteBu Tien Kumalasari,
Aduhai, Ayna part 33 sudah sukses ditayangkan pada kami penggemar2 karya Ibu. Alhamdulillah - Wasyukurillah.
Ibu yg juga senior kami dlm profesi AA.
Bu Tien alumni SAA th.1968 dan kami Alumni SAA th.1971.
🙏 "Bu Tien, Sesungguhnya muara ^penulis dan menulis itu adalah Buku.
Karena, Buku bersifat abadi dan menjadi alibi tak terbantahkan atas kehadiran seorang anak manusia di muka bumi ini."
... (salam taqzim dari : Rusman S.Abrus - yunior mu / pensiunan PNS).
Wass...🙏🎉
Matur suwun bunda Tien , salwm sehat ulales dari bumi Arema Malang bunda
ReplyDeleteTerina kasih mba Tien sayang.. Woowsp y sdng melht dari jsuh.. Smgbkn si borokokok jht lgi.. Slmseroja dri sukabumi y mba.. Tetapsemangat.. Muuaacchh🥰🥰
ReplyDeleteAlhamdulilah bisa mengikuti AYNA 33 walau suka paling akhir y. Mtrnwn M Tien.
ReplyDeleteTerima kasih atas tayangan AYNA 33 BU TIEN, Siap menunggu tayangan episode berikutnya yang sakin asyik diikuti.
ReplyDeleteSalam selalu sehat dalam menghibur penggemarnya.
Terimakasih MB.tien, salam aduhai.🙏
ReplyDeleteReader's ytk, selamat sore,salam kenal dari kota gudeg,dan salam sehat penuh semangat dan sukacita dalam perlindungan Tuhan.🙏🙏🙏
ReplyDeleteNgintip...
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien sehat selalu..
Ayna..hati" sama Rio ya
Kmrn ndak,sempet koment krn tepar hbsjadi suster pribadi bekas pacar syokur msh bisa baca Ayna 32, nah loh Rio jadi saingannya Bintang dong wuah tambah seruu..sehat ya mbak miss u forever salam dari RS Siloam Asri nih
ReplyDeleteSyafakallahu buat mantan pacar jeng @Siswantari / Sis Hakim yang sedang dirawat di RS Siloam Asri. Teriring doa: "Ya Allah Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit di Fulan suami dari sahabat kami Siswantari Hoemarwoto dan berilah kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali dari-MU, kesembuhan yang tidak menimbulkanpenyakit lain" Fii barokati umul Quran Al Fatihah...... Aamiin yaa Robbal'alamiin
DeleteMatur nuwun doanipun mas Djoko, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin
DeleteTerima kasih atas tayangan AYNA 33.
ReplyDeleteKita siap menunggu AYNA 34 yang jalan hidupnya penuh cobaan...
Salam sehat selalu dalam menghibur penggemarnya
Menggunu Ayna 34
ReplyDeleteSelamat malam mbak Tien..🙏🙏. Trima kasih sudah hadir .Aina 33..sedikit kepontal pontal bbrp episode gak mengikuti...Salam sehat bahagia untuk semuanya 🙏🙏.
ReplyDelete