Tuesday, February 23, 2021

A Y N A 32

A Y N A   32

(Tien Kumalasari)

 

“Kurangajar kamu. Masih mau melakukan apa terhadap Ayna?” hardik Nanda sambil mencengkeram leher baju seseorang. Dia adalah Sarjono. Nanda keluar dari halaman dan melihat Sarjono sedang mengendap-endap dibalik gerbang. Nanda langsung menangkapnya.

“Ma’af.. ma’af... saya tidak.. tidak.. bermaksud buruk, saya hanya..”

“Hanya apa? Hanya apa?” hardik Nanda lagi sambil menghajar Sarjono, membuatnya sempoyongan dan jatuh.

“Nanda ! Apa yang kamu lakukan?” seru Bintang yang tiba-tiba sudah berada didekat Nanda, diikuti Ayna.

Ayna menutup mulutnya melihat Sarjono terbaring ditanah, kepalanya mengucurkan darah.

“Bintang,  lapor polisi, pesakitan ini sudah tertangkap.”

“Baiklah..”

Nanda menarik tubuh Sarjono sehingga dia berdiri lagi dengan sempoyongan.

“Dengar.. saya hanya ingin...”

“Ingin apa..ingin apa..?” gertak Nanda lagi sambil mengayunkan tangannya, tapi Ayna berteriak mencegahnya.

“Sudah !! Cukup mas Nanda. Hentikan.”

“Dengar, manusia busuk. Orang yang kamu perlakukan dengan buruk masih merasa kasihan sama kamu. Kamu dengar itu?”

“Ayna.. aku datang kemari.. aku lari dari penjara.. hanya karena ingin meminta ma’af, sama ibumu, dan sama kamu,” kata Sarjono gemetar.

“Bohong !!” hardik Nanda lagi.

“Aku berani bersumpah, itu benar.”

“Manusia macam kamu masih bisa mengatakan sumpah !!”

“Ayna.. ma’afkan aku. Setelah kamu mema’afkan aku, aku rela kembali ke penjara. Dihukum mati pun aku rela. Aku menyesal, aku banyak dosa, aku tak tahu diri.. Ma’af Ayna, katakan kamu mema’afkan aku,” kata Sarjono memelas.

Runtuh hati Ayna yang memang lembut itu mendengar suara memelas dari bekas ayah tirinya.

“Baiklah, saya mema’afkan bapak,” kata Ayna lembut.

Sarjono menghela nafas lega, dan sementara itu suara sirene mobil polisi sudah terdengar mengaum semakin dekat.

Nanda melepaskan cengkeramannya pada Sarjono.

Ayna menatap pilu ketika polisi menggelandang Sarjono.

“Kalau saja setan tidak menguasainya, semua ini tak akan terjadi,” bisik Ayna yang dituntun Bintang kembali masuk kehalaman.

Bintang menepuk-nepuk tangan Ayna.

***

Sebuah perjalanan hidup, tidak  bisa direka-reka oleh manusia. Semua sudah ditorehkan dari atas sana. Demikian juga Ayna yang kemudian menjadi bagian dari keluarga Danang yang sangat menyayanginya. Semuanya tak pernah terbayangkan sebelumnya. Ayna yang sederhana, dari keluarga sederhana pula, kemudian bisa menjadi bagian dari keluarga terpandang yang serba tidak kekurangan.

“Ayna, sedang apa pagi-pagi begini ?” tanya bu Suprih pagi itu.

“Ini mbah, menjerang air untuk membuat minum, dan menanak nasi untuk sarapan.”

“Kamu rajin sekali, masih pagi sudah sibuk didapur. Biasanya ibumu sendiri yang mengerjakan, setelah simbah sakit beberapa minggu yang lalu.”

“Tidak apa-apa mbah, mulai sekarang biar saya yang mengerjakan. Ayo duduklah mbah, mau minum apa? Kopi.. coklat susu atau apa?”

“Ya ampuun, sudah mendidih airnya? Baiklah, supaya kamu senang. Tapi simbah lebih suka minum teh hangat saja.”

“Baiklah, saya siapkan mbah. Kalau bapak sama ibu lebih suka coklat susu kalau pagi, sorenya baru minum teh hangat,” kata Ayna sambil menyiapkan teh hangat untuk bu Suprih.

“Anak cantik, anak rajin, pantas Tanti sangat menyayanginya,” gumam bu Suprih sambil duduk menunggu.

“Apa mbah ?” tanya Ayna yang mendengar kata bu Suprih.

“Kamu itu Ayna, sudah cantik, rajin pula.. pantas ibumu sangat menyayangi kamu.”

“Ah, simbah bisa saja,” kata Ayna sambil menyajikan teh panas pesanan bu Suprih.

“Itu benar...”

“Ayna sudah membuat roti bakar juga.. ini mbah.. silahkan..”

“Waduh.. pagi-pagi sudah lengkap sarapannya..”

“Iya mbah, silahkan... Ayna mau membuat coklat susu untuk bapak sama ibu dulu.”

Bu Suprih menyeruput teh panasnya pelan.

“Enak, tidak terlalu manis.. tehnya sedap..” kata bu Suprih.

“Iya, Ayna tahu kalau simbah tidak suka manis.”

“Lho... Ayna.. kamu sudah bangun?” kata Tanti yang tiba-tiba muncul di dapur.

"Ia bahkan sudah menyiapkan roti bakar sama teh panas buat ibu,” kata bu Suprih.

“Ya ampuun... Ayna..”

“Ibu mau duduk disini, atau diruang tengah? Ini coklat susu buat ibu..”

“Ya sudah, sekalian duduk disini saja sama ibu juga. Duuh.. kamu rajin.. ibu masih ingat dulu kamu selalu melakukan ini,” kata Tanti sambil meraih gelas berisi coklat susunya.

“Mulai hari ini, Ayna yang akan melakukan semuanya bu. “

“Kamu sudah benar-benar sehat Ayna?”

“Sangat sehat bu.”

“Duduklah disini, ayo minum dan sarapan roti bersama-sama.”

“Bapak belum bangun ?”

“Belum, sebentar lagi baru dia bangun.”

“Ayna, kamu sudah bisa mengingat semuanya?” tanya Tanti sambil meghirup minumannya.

“Sepertinya sudah bu.. keseharian saya disini.. saya juga sudah mengingatnya. Nanti saya akan memasak untuk sarapan dan makan siang.”

“Ayna.. benarkah ?”

“Dulu, waktu ibu masih ngidam dan sering muntah-muntah, saya selalu masak pagi-pagi sekali, supaya ibu tidak masak  untuk sarapan dan makan siang. Sore hari sepulang kerja, saya belanja sayur, lalu masak sore harinya, kadang-kadang mencicil masak yang bisa dimakan besok paginya."

“Bagus sekali Ayna, kamu benar-benar bisa mengingatnya. Ibu sangat senang. Setelah ini kamu tidak boleh sakit lagi ya?”

“Iya bu..”

“Roti bakarnya Tan.. masih hangat..” kata bu Suprih.

“Iya. Nanti Tanti habiskan..”

“Ibu.. bolehkah saya bekerja lagi?”

“Bekerja?”

“Iya bu, Ayna ingin punya penghasilan sendiri. Nanti Ayna akan pergi ke tokonya pak Yoga, barangkali masih mau menerima Ayna.”

“Tapi kamu kan disini tidak kekurangan Ayna?”

“Benar bu, tapi Ayna ingin menerima uang dari keringat Ayna sendiri, seperti dulu.”

“Padahal ibu baru saja bilang sama bapak, bahwa ibu ingin agar Ayna kuliah lagi.”

“Tidak bu, tidak usah..”

“Kalau kamu kuliah,  nanti kalau kamu sudah jadi sarjana, kamu akan bisa mendapat pekerjaan yang lebih bagus.”

“Bagi Ayna, pekerjaan apapun akan bagus apabila didasari ketekunan. Ayna sudah merasa senang membantu pak Yoga. Barangkali gajinya tidak besar, tapi Ayna merasa cukup.”

“Sungguh, kamu tidak ingin kuliah lagi?”

“Tidak bu, terimakasih.”

Tanti kemudian berfikir. Dulu dia sekolah tinggi, lulus dengan titel sarjana, tapi nyatanya dia sekarang juga tidak bekerja. Suaminya melarangnya bekerja lagi beberapa tahun belakangan ini. Jadi apa salahnya membiarkan Ayna tetap bekerja seperti dulu. Bukankah sebentar lagi Bintang akan melamarnya? Dan kalaupun Ayna menjadi sarjana, apakah Bintang juga akan mengijinkannya bekerja? Pasti tidak. Para lelaki lebih suka isterinya duduk manis dirumah, menjadi ibu rumah tangga dan berbakti kepada rumah tangganya.

“Seperti kamu itu Tanti. Dulu ibu menyekolahkan kamu sampai jadi sarjana. Nyatanya kamu juga hanya melayani suami dirumah?” sambung bu Suprih.

“Sebelumnya kan Tanti juga bekerja bu. Baru beberapa tahun ini berhenti, karena mas Danang merasa bahwa Tanti sudah cukup bekerja.”

“Iya sih...”

“Saya tidak ingin kuliah, bukan karena saya merasa bahwa seorang isteri seyogyanya tinggal dirumah. Saya merasa cukup mendapat perhatian dan kasih sayang ibu serta bapak, dan tidak ingin menyusahkan lagi.”

“Baiklah Ayna, kalau itu memang mau kamu.”

“Jadi ibu mengijinkan seandainya saya masih diterima ditoko pak Yoga?”

“Apa kamu benar-benar sudah siap untuk bekerja lagi ?”

“Saya siap bu. Tapi ibu jangan khawatir. Saya akan tetap bekerja dirumah seperti biasa.”

“Ayna, anak baik..”

“Ibu tidak boleh capek, karena sedang ada adik bayi diperut ibu..” kata Ayna sambil mengelus perut ibu angkatnya.

“Lho.. didepan sepi, ternyata pada heboh didapur..” kata Danang tiba-tiba.

“Iya mas, ini.. pagi-pagi Ayna sudah bangun dan membuat minum serta membakar roti untuk kita semua.”

“Owh.. begitu?”

“Ini minum untuk bapak,” kata Ayna yang kemudian bangkit dan menuangkan coklat susu yang tadi dibuatnya.

“Mau diletakkan diruang tengah, bapak?”

“Tidak.. tidak, karena semuanya duduk disini, maka aku juga mau duduk disini,” kata Danang yang kemudian duduk disamping isterinya.

“Ini bapak..”

“Terima kasih Ayna..”

“Ayna bilang, mulai hari ini dia akan bangun pagi dan membuat sarapan untuk kita, juga memasak seperti dulu." kata Tanti.

“Lho, apa kamu sudah benar-benar bisa melakukan semuanya, Ayna?”

“Saya bisa melakukan semuanya, sudah ingat semua kebiasaan dirumah ini, pak.”

“Dia bahkan ingin kembali bekerja ditokonya pak Yoga mas.”

“Ayna, apa kamu sudah siap juga untuk bekerja? Ibumu pernah bilang ingin menyekolahkan kamu.”

“Tidak bapak, biarkan Ayna bekerja saja. Ayna tidak ingin sekolah lagi.”

“Kalau memang kamu sudah siap untuk bekerja, kami tidak bisa menghalangi. Lakukan saja apa yang kamu suka. Tapi kamu harus selalu berhati-hati.”

“Baiklah bapak, terimakasih banyak. Sekarang Ayna mau membuat sarapan, bapak sama ibu dan simbah ingin sarapan apa?”

“Terserah kamu saja Ayna.”

“Di kulkas ada sayur. Bolehkah saya masak orak arik sayur?

“Wouw.. kedengarannya enak. Sudah ada sayur, telur..”

“Kalau simbah apa saja mau, pokoknya empuk. Kan giginya simbah sudah sambungan?”

“Baiklah, saya buat yang empuk untuk simbah."

Ayna melewati hari-harinya dengan suka cita. Ia sudah mengenali semuanya, hari-hari dimasa lalunya, kebiasaannya dirumah itu, kesukaan bapak dan ibu angkatnya.

Sekarang ia ingin kembali menjalani hidupnya seperti dimasa lalu. Ia harus menemui pak Yoga, dan mohon agar bisa diterima lagi bekerja.

“Ibu, nanti saya akan pergi sebentar,” kata Ayna sambil memasak. Tanti dan bu Suprih membantu memetik sayuran sambil duduk di kursi dapur.

“Kemana ?”

“Saya akan menemui pak Yoga, barangkali masih mau menerima saya bekerja lagi disana.”

“Kamu sungguh-sungguh ingin bekerja Ayna? Benar tidak ingin kuliah?”

“Tidak bu, saya ingin kembali bekerja saja.”

“Baiklah, terserah kamu saja.”

“Saya berangkat setelah selesai memasak.”

“Kalau perlu tinggalkan saja, biar ibu yang melanjutkan.”

“Tidak bu, biar saya selesaikan, baru berangkat.”

“Tapi kamu harus hati-hati Ayna, jangan sampai jatuh lagi,” kata bu Suprih.

“Iya mbah, saya akan berhati-hati.”

“Kakimu tidak sakit lagi?”

“Tidak, lihat, saya sudah bisa berjalan tanpa terpincang-pincang.”

Tanti dan bu Suprih tertawa. Bahagia memenuhi hati mereka, menyaksikan Ayna sudah benar-benar kembali seperti dulu.

***

“Ayna.. benarkah kamu sudah siap untuk kembali bekerja?” kata pak Yoga ketika Ayna menemuinya.

“Benar pak, kalau bapak masih mau menerima saya.”

“Kamu anak baik, rajin dan pintar. Tentu saja aku akan menerima kamu kembali.”

“Terimakasih banyak pak, saya siap kapanpun bapak akan mengijinkannya.”

“Kamu boleh mulai kapan saja. Sekarang boleh..besok boleh.. “ kata pak Yoga dengan gembira.

“Kalau sekarang belum ya pak, saya belum bilang sama ibu. Mungkin besok, boleh kan?”

“Tentu saja boleh. Kamu boleh melakukan pekerjaan lama kamu, yang selama ini aku sendiri yang menggantikan. Dengan adanya kamu, pekerjaan aku jadi lebih ringan.”

“Baiklah, tapi mohon dibimbing ya pak, barangkali saya belum kembali terbiasa setelah beberapa bulan tidak melakukannya.”

“Tentu saja Ayna, tapi melihat kamu seperti ini, rasanya kamu sudah benar-benar pulih dan bisa melakukan semua tugas kamu dengan baik.”

“Mudah-mudahan ya pak.”

Sebelum pamit Ayna menemui teman-temannya, membantu menyiapkan permintaan pembeli sekali dua kali.. barulah dia pulang.

***

“Kamu mau kembali bekerja ditoko pak Yoga?” tanya Bintang ketika sore harinya menemui Ayna dirumah Danang.

“Iya mas, rasanya aku sudah bisa melakukan semuanya dengan baik.”

“Menurut aku lebih baik tidak Ayna.. “

“Memangnya kenapa kalau aku bekerja?”

“Aku akan segera melamar kamu.”

Ayna tertegun, menatap Bintang tak percaya. Ia melihat mata tajam itu memancarkan sesuatu yang membuatnya bergetar. Lalu ia gemetar ketika Bintang mendekat.

“Kamu tidak percaya? Aku mencintai kamu Ayna. Jadilah isteriku..”

Lalu Bintang menyesal, lupa membawa sesuatu untuk diberikan kepada Ayna ketika ia benar-benar mengucapkan cinta. Barangkali sebentuk cincin berlian, atau seikat mawar.

Mata Ayna berkaca-kaca. Apakah ini bahagia? Dokter ganteng yang pernah hadir dalam mimpinya dan selalu ada didalam angan-angannya ini mengucapkan cinta, ingin menjadikannya isterinya.

“Katakan bahwa kamu juga mencintai aku, Ayna.”

Ayna tak sanggup menjawabnya, tapi butiran bening bergulir dari sepasang mata indahnya. Bintang mengusapnya dengan jemari tangannya.

“Atau katakan tidak bahwa kamu menolakku..”

Mata bening itu menghadirkan lagi bulir-bulir yang mengaliri sepanjang pipinya.

Bintang mengusapnya lagi dengan jemarinya.

“Katakan sesuatu..”

Ayna masih menatap Bintang sambil matanya masih berkaca-kaca.

“Menolak aku?”

Ayna menggeleng..

“Jadi menerima dong..”

Sebuah senyuman mengembang dari bibir tipis itu, lalu seperti melihat matahari merekah diufuk timur, Bintang melihat gemerlap dalam cahaya matanya. Aduhai..

“Tapi ijinkan aku tetap bekerja..” bisik Ayna lembut.

“Mengapa harus bekerja?”

“Apa mas malu punya isteri seorang pegawai toko?”

“Tidak, bukan itu..”

“Kalau begitu ijinkan aku.”

***

Sudah seminggu Ayna bekerja. Dan pak Yoga senang Ayna tidak berubah. Ia tetap menjalani pekerjaannya seperti dulu. Rajin dan pintar. Pak Yoga sudah siap melepaskannya dan hanya ingin mengawasinya saja.

Ayna bahagia. Sering kali setiap pulang Bintang menjemputnya. Bintang tak bisa menolak keinginan Ayna.

Siang itu Bintang agak terlambat, karena ada pasien gawat yang harus ditanganinya.

“Terlambat sepuluh menit, mudah-mudahan Ayna masih menunggu aku,” gumamnya.

Bintang hampir sampai didepan toko pak Yoga, ketika melihat Ayna naik kedalam sebuah mobil, dan berlalu.

Bintang terkejut karena tak mengenali mobil siapa itu.

***

Besok lagi ya.

 

108 comments:

  1. Terima kasih mbak Tien ... AYNA 32 sudah hadir malam ini.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ayna 32 dah tayang,makasih b.Tien telah menghibur kita semua smg b.Tien sll diberi kesehatan.
      Salam dari Bojonegoro

      Delete
    2. Pak Gowa tak terkalahkan nih hebat yowis selamat d hahaha nanti dibaca dulu lagi baru komentar lanjutan

      Delete
    3. Saya pas sampai rumah ... Eeee pas bukak kok ndilalah.

      Delete
    4. Selamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗

      Hallooooo Guys.... gabung yukkk
      👇
      WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari

      0821 1667 7789 (admin)

      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Pokoknya aseeeeek dech....
      Di tunggu yaa jangan pake lama
      Okeeeeeey.....

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
    5. Alhamdulillah AYNA 32 sdh tayang
      Mtnuwun mbk Tien...
      Mgi2 tansah pinaringan sehat,Aamiin

      Aduuuh AYNA kamu naik mobil siapa?

      Delete
  2. Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan......

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Yg pntg baca dan baca
      Alhamdulillah mogabunda Tien ttp sehat Aamiin

      Delete
  4. Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 32 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamģiiin, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah sdh tayang, terima kasih bu tien. Sehat selalu

    ReplyDelete
  6. Asyik...Aina sudah hadir..
    Terima kasih bunda Tien.. Gusti berkahi

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah.... Terimakasih bunda Tien.... Smoga sehat sll... 😍😍😍

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah AYNA 32 dah tayang, matur nuwun Bu Tien.
    Semoga bu Tien tetap sehat,
    Salam dari Klaten.

    ReplyDelete
  9. Gudhak-gudhajan....terus karo pa Yowa...beda detik.

    Sugeng dalu Bu Tien , matur nuwun paringanipun cerbung Ayna_32.
    Salam Aduhai dari Antapani mBandung.

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah AYNA #32  sudah tayang ..
    matur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
    salam hormat  dr Semarang

    ReplyDelete
  11. Mau ikutan balapan lha kq dh bnyk yg muncul hehe... Sugeng dalu mb Tien....salam sehat dari Kediri

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah AYNA 32 telah tayang...
    Matur nuwun B Tien..
    Salam dari REWWIN
    20.10

    ReplyDelete
  13. Waduuhhh juara lagi pak Yowa.
    Selamat xehhhhh

    ReplyDelete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. Terimakasih Cerbung nya ibu Tien

    ReplyDelete
  16. Salam kenal temen2 sesama pecinta cerbungnya ibu Tien ....kakek Habi, pak yowa, Bu Nani dan semua yg ada di komen2 sini.. selama ini saya cuma baca cerbung plus komen yg rame hehe .. lama2 pengen ikut komen jg. Smg smua sehat ya...salam aduhai dr Kediri hehe..🎉🎉🎉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal jg mbk Yuli Kediri
      Biar lebih rame lagi ayuuk gabung di WA Grup Penggemar Cerbung mbak Tien Kumalasari ( PCTK)
      Silahkan Chat 082116677789 ( Admin)

      Delete
  17. Alhamdulillah..sudah muncul Ayna 32..siapa ya yang menjemput Ayna? Terima kasih bu Tien sudah memberi hiburan bacaan nenjelang tidur. Se.oga sehat selalu..aamiin. Semangat berkarya

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah.........

    Yang ditunggu tunggu sudah hadir
    Matur nuwun sanget Ibu Tien,
    Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
    Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap..

    ReplyDelete
  19. Matur nuwun... Mbak tien...semoga sehat jasmani rohani ekonomiterus berimajinasi

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah AYNA 32 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    Wah Ayna naik mobil siapa ya? Ayo Bintang kejar jgn samoai lepas..
    semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Terima kasih Mbak Tien...

    ReplyDelete
  21. Matur nuwun mbak tien-ku...ayna32nya.
    Apa Ayna diculik, apa kenalan lamanya, apa ...atau...wah, sulit ditebak skenarionya. Tentunya Bintang menguntit, tapi bagaimana kalau kehilangan lacak???
    Ngikut sajalah dengan alur ceritanya, kan sudah di-plot, yang penting lakon itu menang belakangan.
    Salam sehat dari sragentina selalu Aduhai, mbak Tien .

    ReplyDelete
  22. Mobil siapa ya? Makasih mba Tien . Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  23. Terima kasih Jeng Tien Ayna 32 sdh tayang ....selamat mlm selamat beristirahat jeng Tien .

    ReplyDelete
  24. Terima kasih bu Tien... cuma kalau boleh saran... kalau boleh... ayna kan pakai hijab, rasanya aneh aja sebentar bentar pegang tangan, terus peluk... gak pas aja gitu... mudah mudahan ibu gak marah ya... makasih bu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih koreksinya jeng dokter. Iya sih.. kebawa roman anak muda biasa.
      Akan saya perhatikan.
      Matur nuwun.
      Salam ADUHAI

      Delete
    2. Salam aduhai juga buat mbak Tien dan semua penggemar karya mbak Tien .......

      Delete
  25. Aduh Ayna br mulai menemukan kebahagiaan tiba2 ada yg jemput siapa dia ya,semoga Bintang bs mengejar mobil yg jemput Ayna yg mungkin akan berbuat jahat.
    Semoga Ayna baik2 sj,mbak Tien bikin deg2an nih....
    Salam sehat2 mbak Tien.

    ReplyDelete
  26. Duhhhhhhh Ayna sama siapa ya. Oh ternyata Rio kakak nya.... MENERKA, boleh kan BUNDA.... Haturnuhun

    ReplyDelete
  27. Bunda.... Intrik2 nya amat menggelitik jiwa....

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah AYNA Eps 32 sudah tayang.
    Matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  29. Alhamdulilah Ayna 32 sdh tayang... Crt Ayna bikin deg2an... Ikut mobil siapa lg Ayna? Smg sj ikut mobil p Yoga atau Bimo calon adik ipar Nanda? Sabar dr. Bintang... Positive thinking... Siapa lg musuh Ayna? Sumarno kah? Smg bukan ... Tunggu smp besok ya pctk ... Slm seroja utk mb Tien dan kita semua
    ...slm

    ReplyDelete
  30. Terimakasih bunda Tien, AYNA 32 telah hadir..

    Salam sehat selalu dari kota Malang..

    ReplyDelete
  31. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Tati Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Tati Siti Latifah, Lina Soemirat, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
  32. Waduh mobil siapa lagi yg ditumpangi ayna, jeng tien membuat pembaca ikut mikir he he he

    ReplyDelete
  33. Mbak Tien pintar memelihara konflik

    ReplyDelete
  34. Taraaa...selamat datang Ayna. Selamat datang di dunia nyata yang penuh dengan liku-liku. Terimakasih mbak Tien sayang...karyamu indah sekali

    ReplyDelete
  35. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  36. Alhamdulillah Ayna 32 sudah bisa di baca. Sslam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah yg di nanti telah hadir,Ayna 32..terima kasih bu Tien K,sehat selalu

    ReplyDelete
  38. Terimakasih bu Tien, "aduhai" mas Bintang kedisikan.....njemput

    ReplyDelete
  39. Tinggal nunggu nikahnya dr. Bintang sama Ayna dan Nanda sama Bulan kayaknya.
    Penasaran juga...apa kabarnya si Rio anaknya Riri/Bu Tarni.
    Atau akan ada komflik baru lagi..???
    Tetap setia nunggu tiap jam 22.00 malam...☺️

    ReplyDelete
  40. Alhamdulilah sudah terbit....matur nuwun bu Tien...kita dibuat penasaran lagi..
    Salam..moedjiati pramono

    ReplyDelete
  41. wadooooooh Ayna diculik lagi aja deh,,,,,,,

    ReplyDelete
  42. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  43. Alhamdulillah Ayna 32 sudah hadir, trimakasih ibu Tien, semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah Ayna 32 sudah hadir, trimakasih ibu Tien, semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  45. Alhamdulillah Ayna 32 sudah hadir, trimakasih ibu Tien, semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  46. Alhamdulillah Ayna 32 sudah hadir, trimakasih ibu Tien, semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah Ayba sudah kembali tayang, trimakasih bu Tien sehat selalu

    ReplyDelete
  48. Cie cie cie cieeee... Akhirnya Bintang-pun disiang hari bergemelapan... ikutan seneng deh, Bundaaa..

    TERIMA KASIH ya Bunda Tien yg sudah menayangkan Ayna 32-nya. Semoga Bunda sehat wal'afiat selalyuuuu... ♥️😗🇦🇺

    ReplyDelete
  49. Sehat bu Tien ,Alhamdulillah Ayna 32 hadir ..sehat selalu..dan maalam semua

    ReplyDelete
  50. Mantab ibu tien tercinta😄👍👍nampak nya akan ada masalah br neh. Trimaksh ibunda tien tercinta😊👍

    ReplyDelete
  51. aduuh udah bahagia jadi deg2an lagi

    ReplyDelete
  52. Matur suwun bunda Tien, salam sehat ulwles dari bumi Arema Malang

    ReplyDelete
  53. Met pagi Bunda sehat selalu dan tetap semangat buat Bunda.
    Makasih untuk AYNA 32, sukses buat Bunda.
    Salam hormat dari kami.

    ReplyDelete
  54. Alhamdulillah Ayna 32 sdh hadir....di awal rasanya seperti sudah mau berakhir dengan sembuh totalnya Ayna, kemudian Bintang mau melamar Ayna, Ayna sudah bisa bekerja saperti biasa....ternyata....di akhir Ayna dibawa naik mobil yang tidak dikenali Bintang....Bintang jangan risau..coba tanya pak Yoga mungkin tahu siapa yang mengantar Ayna pulang....terimakasih mbak Tien sufah membuat pembaca ikut galau...salam sehat dari Situbondo

    ReplyDelete
  55. Alhamdulillah ayna 32, mungkin mobil Rio yg sudah menganggap ayna adik..
    Salam seroja Bu Tien

    ReplyDelete
  56. Alhamdulillah sdh baca AYNA 32 , suwun mbak Tien
    Mbak Tien, Ayna ? Salam hangat dan sehat sll dr Bekasi

    ReplyDelete
  57. Terima kasih mbak Tien
    Salam sehat dari Purwodadi

    ReplyDelete
  58. Aduh ayna
    pergi siapa ya...bikin penasaran

    ReplyDelete
  59. Waaww ... siapa yah yg menjemput ayna ???
    Hanya bunda tien yang tau jln ceritanya
    Bikin penasaran aja bunda... salat sehat
    Terima kasih

    ReplyDelete
  60. Tq b Tien..moga sehat sll. Salam dari malang

    ReplyDelete
  61. Salam kenal mb tien dari wong kebumen

    ReplyDelete
  62. Syukur alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun.....
    Mugi2 slamet sedoyonipun....

    ReplyDelete
  63. Alhamdulillah...maturnuwun bunda Tien....Salam sehat dari Purwokerto

    ReplyDelete
  64. Maturnuwun ibu Tien....
    Menunggu kelanjutan critanya dgn deg degan,dan penasaran
    Semoga tetap sehat ya ibu,demikian jg penggemar semua 🙏

    ReplyDelete
  65. Alhamdulillah mbk Tien...semakin membuat penasaran lho....
    Terima kasih...

    ReplyDelete
  66. Alhamdulillah Ayna sudah tayang, terima kasih mbak Tien, komen dulu baru baca ,😆😆😆
    Salam aduhai dari Magelang

    ReplyDelete
  67. Senantiasa ada kejutan di setiap episode, shg membuat penasaran
    Sambil nunggu lanjutan ceritanya, maturnuwun saya haturkan kpd Bu Tien, semoga Bu Tien beserta keluarga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin, semangat dlm berkarya. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  68. Ayna... oh Ayna... smoga hidupmu bahagia bersama dr. Bintang. Selamat ya Ayna.. dr. Bintang sudah melamarmu.
    Terima kasih Mbak Tien Ayna 32 sudah hadir menghibur kami. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.

    ReplyDelete
  69. Waaah... Makin rame komen nya..
    Kirain cerbung nya sdh mau habis, ternyata ada misterius guys nya.

    Hebat bu Tieen.. Sehat selalu yaa..
    Juga tuk penggemar nya bu Tien..

    Tetep semangat

    ReplyDelete
  70. Matur Suwun Bu Tien ...Kira2 mobil siapa ya yg menjemput Ayna ??? Kok Bintang sampai tidak mengenalnya... Kita tunggu saja di eps 33.🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  71. Wah Ayna diajak siapa ya? Naik taksi online?
    Atau diantar Bimo?
    Atau bu Tarni naik taksi online, kangen sama Ayna?
    Hehe...berandai-andai nih jadinya. Siapapun itu, tentu menjanjikan cerita berikutnya makin menarik diikuti. Hiks..jangan cepat selesai ya mbak Tien sayang..
    Salam sehat, bahagia dan sukses dari kami sekeluarga, semuanya penggemar cerbung mbak Tien.
    Just info, cerbung mbak Tien ternyata dishare di GWA alumni FK Undip 72, 76, grupnya orang Pekalongan, SAA Jogya sekian angkatan, dan alumni berbagai sekolah berbagai angkatan. Luar biasa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.. semua menjadi penyemangat buat saya.
      Salam ADUHAI...

      Delete
  72. Terimakasih mBak Tien Ayna yang ketiga puluh dua sudah tayang
    sehat sehat selalu doaku
    asyik cerita ini banyak pembacanya menggelitik rasa yang ada, kaya apa ya rasa hati si dokter ganteng, ketulusannya masih di uji, mungkin si tukang warung minta bagian kunjungan si cantik untuk melepas rindu..

    ReplyDelete
  73. makasih bund udah tayang Ayna 32.
    dtggu klnjutanya bunda.
    salam sehat dari sukoharjo

    ReplyDelete
  74. Apakah pak Sarjono sampai nekad keluar penjara itu benar-benar untuk minta maaf kepada AYNA atau untuk memenuhi nafsunya yang belum kesampaian.
    Ini yang menjadi teka-teki dengan penuh resiko. Meskipun akhirnya pak Sarjono kembali dibawa masuk kepenjara lagi setelah diberi maaf oleh Ayna. Kadang-kadang nafsu dan resiko itu tidak dikalkulasi dengan matang.........
    Kita tunggu episode berikutnya Ayna 33
    kegembiraan keluarga ibu Tanti dan pak Danang atas berkumpulnya kembali AYNA.

    ReplyDelete
  75. Pak Yowaaaa....juaraanya😀😀



    Alhamdulillah Ayna 32 terbaca sdh...
    Ikut bahagiaaa Ayna dilamar...
    Tp kok ada yg bawa orang lain yaa

    Salam sehat selalu mb Tien
    Salam aduhaiii

    ReplyDelete
  76. Salam kenal dri b Yusnia yg lama dah sll baca cerbu Ibu Tien baru kali ini koment .. mksh Ibu Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu Yusnia..... kenapa profilnya masih UNKNOWN ????

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN pada komenmu, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
  77. Alhamdulillah cerbung yang selalu ditunggu pembacanya dan penuh hentakan emosi tentang cinta, kemanusiaan dan rangkaian peristiwa yang saling terkait.

    ReplyDelete
  78. Ngintip...Ayna 33

    Kemana Ayna ya..?pergi sama siapa
    .?

    ReplyDelete
  79. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 32 hadir dg tetap membuat penasaran bagi para penggandrungnya...

    Jangan2 Ayna dijemput orang yg mengaku utusan dr Bintang krn dr Bintang ada halangan...
    Ada2 aja ya masalah yg muncul. Semoga tetap bisa dilalui dg baik..

    Monggo lanjut Ibu, matur nuwun berkah Dalem.

    ReplyDelete
  80. Ada apa lgi y dgn ayna.. Jdipenasaran.. Slmseroja dri skbmi mba Tien🥰

    ReplyDelete
  81. Ternyata betul feeling saya. Ayna diajak bu Tarni...bagus, konflik terjalin lagi.
    Ayo Bintang, perjuangkan cinta sejatimu, jangan surut hanya karena Rio. Hai Rio, kasihan Arsi dong, gimana sih kok flirting coba2 deketin Ayna..
    Semoga mbak Tien sehat selalu, lancar dalam berkarya. Ditunggu eps selanjutnya...
    Nuwun

    ReplyDelete
  82. Selamat malam , semoga mbak Tien sehat sehat saja

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 17

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  17 (Tien Kumalasari)   Sinah terpana, ia mengucek matanya berulang kali. Barangkali salah melihatnya.  Tap...