A Y N A 31
(Tien Kumalasari)
Ayna meringis kesakitan. Kepalanya terantuk salah satu batu nisan yang ada didekatnya, lututnya seperti terluka.
Ia memegangi kepalanya.. lalu tiba-tiba sebuah panggilan mengejutkannya kembali.
“Ayna.”
Ayna bangkit, laki-laki itu ingin membantunya berdiri, tapi Ayna menepiskannya dengan sengit. Tiba-tiba hal buruk yang pernah dilakukan laki-laki itu kembali melintas. Kemarahannya memuncak. Tanpa menghiraukan rasa sakit di lutut dan pening kepalanya, ia bangkit, dan menuding laki-laki itu dengan mata bagai menyiratkan bara.
“Manusia jahat ! Kamu apakah bukan manusia? Apakah segala kebaikan dan kasih sayang yang tulus dari ibuku tidak pernah membuat kamu mengingatnya kembali? Terkutuk kamu! Enyah ! Ya Tuhan, bukankah kamu dipenjara ? Tak mungkin kamu bebas secepat ini.”
“Ayna.. Ayna.. ma’afkanlah aku..”
“Ma’af ? Apakah kata ma’af itu cukup bisa menghapus kelakuan busuk kamu? Enyah dari sini atau aku melaporkannya pada polisi.”
Lalu Ayna heran kepada dirinya sendiri, karena bisa mengucapkan semua itu dihadapan bekas ayah tirinya.
“Ayna.. aku memang lari dari penjara. Hanya karena ingin pergi ke makan ibu kamu, dan memohon ma’afnya..” katanya pilu.
Ayna memegangi kepalanya, lalu melangkah cepat meninggalkan Sarjono yang berdiri terpaku disana. Langkah Ayna agak tertatih, karena lututnya terasa nyeri. Barangkali luka itu berdarah, entahlah.
Sarjono mengejarnya.
“Ayna... Ayna..”
Ayna tak berhenti, ia mempercepat langkahnya walau dengan terpincang-pincang. Entah mengapa kakinya terasa sakit sekali.
“Aynaa..”
Ayna benar-benar merasa kesakitan. Ia memanggil taksi agar membawanya kerumah sakit. Beruntung taksi itu kebetulan lewat. Ayna naik dan tak peduli pada orang yang mengejarnya.
“Aynaaa..ma’afkan aku dulu..”
Taksi terus berlalu. Ayna memegangi kepalanya, lalu melihat baju bawahnya merah karena darah. Ada yang sobek. Ayna ketakutan melihat darahnya mengucur.
“Rupanya lututku terluka agak parah, “ keluhnya lirih.
“Kerumah sakit terdekat ya mbak?”
“Iya pak.. tolong.. “ katanya sambil mendekap lututnya, karena bajunya benar-benar basah oleh darah. Pedihnya bukan alang kepalang.
***
“Ya mas, ada apa?” Tanti menjawab ketika Danang menelponnya.
“Ayna jangan boleh kemana-mana. Bahaya.”
“Haa? Memangnya ada apa? Tadi dia pamit mau jalan-jalan.”
“Aduuh, mengapa kamu ijinkan dia pergi? Dia itu terkadang masih bingung juga lho, kalau nyasar bagaimana?”
“Sudah aku pesan, kalau ada apa-apa aku suruh tepon mas atau aku.”
“Ada yang lebih bahaya lho.”
“Apa sih ?”
“Sarjono kabur dari penjara.”
“Haaa? Benarkah?”
“Barusan polisi menelpon, meminta kita hati-hati.”
“Ya Tuhan, Ayna tadi kemana ya?”
“Segera telpon dia dan minta agar segera pulang.”
“Iya mas.. iya..,” kata Tanti yang tiba-tiba merasa cemas.
Tanti kemudian menelpon Ayna, tapi tidak diangkat. Kecemasannya memuncak. Berkali-kali dicobanya menelpon lagi, tetap tidak bisa.
***
Ayna turun dari taksi, membayarnya lalu dengan terpincang memasuki rumah sakit. Karena terburu-buru, ia menabrak seseorang.
“Aduh, ma’af..”
“Ayna ?” seseorang itu memekik heran. Ayna menatapnya, seorang dokter ganteng akan keluar dari rumah sakit itu. Ia mengenalnya, sangat mengenalnya.
“Mas Bintang ?”
“Ayna? Kamu kenapa ?”
Bintang tidak perlu banyak bertanya. Ia melihat darah di baju Ayna. Ia segera menuntun Ayna, dibawanya ke ruang UGD.
“Kenapa kamu? Aduh.. lutut kamu tertancap pecahan kaca,” seru Bintang. Ia sendiri menangani Ayna. Seorang perawat membantunya.
Ayna meringis kesakitan.
“Ya ampuun, lukanya parah.. lihat.. ada pecahan kaca menancap disini..”
Ayna menjerit ketika Bintang mencabut pecahan kaca itu. Darah terus mengucur. Bintang membersihkan lukanya.
“Pedih ya?”
“Sakiit..” rintihnya.
“Harus dijahit... tahan sebentar ya, biar suster menyuntiknya agar tidak terasa sakit.”
Ayna mengerjap-ngerjapkan matanya. Mata beningnya menatap wajah ganteng itu tak berkedip. Ada desir aneh yang belum pernah dirasakannya, yang Ayna sendiri tidak mengerti apa artinya.
Bintang menangani sendiri pasien istimewa itu. Lukanya sudah dijahit, lalu diberi obat.
“Bagaimana ?”
“Kepalaku pusing sekali. Tadi terantuk batu nisan.”
“Apa? Sebenarnya kamu dari mana ?” tanya Bintang setelah selesai merawat Ayna dan menuntunnya keluar dari ruang rawat itu.
“Aku.. tadi mau ke makam ibu..”
“Sama siapa?”
“Sendiri..”
“Lalu... jatuh? Kepala terantuk nisan .. lutut menghantam pecahan kaca?”
“Aku melihat dia..”
“Siapa?”
“Ayah tiri aku... “
“Di mana ?”
“Di makam ibu, dia sedang duduk didepan makam ibu, lalu aku melihatnya, dan lari. Dia mengejar aku. Aku terjatuh karena gugup."
“Dia.. bagaimana bisa berada disana? Bukankah dia di penjara?”
“Dia bilang, melarikan diri..”
“Apa? Lalu mana dia?”
“Entahlah.. aku lari dan naik taksi, ketakutan karena darah terus mengucur dari luka aku.”
“Harusnya kamu lapor polisi, tapi aku tahu kamu tidak sempat memikirkannya. “
Ponsel Ayna berdering.
“Dari ibu..” kata Ayna kemudian mengangkat ponselnya.
“Ya ibu..”
“Kamu dimana ? Dari tadi ibu menelpon tidak kamu jawab.”
“Saya.. di...”
“Ibu mengkhawatirkan kamu, karena Sarjono kabur dari tahanan.”
“Iya, saya tahu..”
“Kamu ketemu dia? Apa yang dia lakukan? Dimana ?”
“Saya melihatnya di makam ibu. Lalu saya lari.”
“Kamu ke makam ibu kamu? Lalu kemana dia ?”
“Entahlah, saya lari meninggalkan dia. Saya.. dirumah sakit.. “
“Dirumah sakit? Kamu kenapa?”
"Nanti saya cerita, ini ada mas Bintang.”
“Mana Bintang , aku mau bicara.”
“Ya tante..” kata Bintang setelah Ayna memberikan ponselnya.
“Ayna kenapa? Sarjono kabur dari tahanan. Aku mengkhawatirkan Ayna yang pergi sendirian tadi.”
“Iya, Ayna ketemu di makam, tapi dia lari. Tidak apa-apa, sayangnya kita nggak tahu Sarjono kemudian lari kemana.”
“Mengapa dia dirumah sakit? Memang mencari kamu?”
“Tidak, dia terjatuh, kakinya luka, tapi tidak apa-apa. Dia akan segera saya antar pulang.”
“Ya ampuun.. ketika mas Danang mengatakan bahwa Sarjono kabur, aku langsung ketakutan karena Ayna pergi sendirian.”
“Dia bersama saya, dan baik-baik saja. Mungkin nanti dirumah dia bisa cerita lebih banyak.”
“Baiklah, segera kamu antar dia pulang ya Bin.”
***
“Ayna...” kata Bintang didalam perjalanan pulang.
Ayna menoleh kearah dokter ganteng disampingnya. Senyumnya mengembang. Hari ini ia merasa aneh. Merasa sangat dekat dengan Bintang, merasa ada desir-desir aneh yang sejak tadi dirasakannya.
“Ada apa aku ini..” bisik batinnya.
“Ayna .. masih pusing.. ?”
“Sedikit.. Aku merasa aneh...”
“Aneh ? Aneh bagaimana ?”
“Tadi aku memaki-maki dia, dengan berani. Tanpa takut.”
“Mengapa kamu lari ?”
“Iya, tadinya aku lari. Ketika aku jatuh, dan tak lagi bisa berlari, keberanianku timbul. Aku hanya memaki-maki. Harusnya aku pukul dia sampai jatuh bangun.”
Bintang tertawa.
“Tak bisa aku bayangkan, bagaimana tangan kecilmu ini bisa memukul seseorang sampai jatuh bangun?” kata Bintang sambil meremas tangan Ayna dengan sebelah tangannya.
Ayna gemetar. Lagi-lagi ia merasa aneh.
“Tanganmu dingin sekali.”
“Iya, entahlah, mungkin karena AC mobilnya terlalu dingin,” jawab Ayna tanpa bermaksud melepaskan tangannya dari genggaman Bintang.
“Tidak sakit lagi kakinya?”
“Sedikit... perih.. tidak apa-apa.. yang penting sudah diobati. Tapi ngeri.. kok bisa ada kaca menancap di lutut ya?”
“Mungkin memang ada pecahan kaca disitu. Atau jangan-jangan kamu ingin tahu, seberapa kuat kulit lutut kamu apabila diadu dengan sepotong kaca.”
Ayna tertawa keras.
Bintang terpana. Ini kali pertama setelah menghilang, Ayna tertawa begitu lepas. Apakah Ayna sudah mulai pulih yang benar-benar pulih? Ia juga berani memaki-maki ayah tirinya. Itu membuat Bintang heran, padahal tadinya dia ketakutan.
***
“Waduh, ini gawat..” celetuk Nanda ketika sampai dirumah.
“Memangnya ada apa?” tanya pak Pri.
“Sarjono kabur dari tahanan.”
“Waduh.. jangan-jangan ingin mengganggu Ayna lagi.”
“Itu yang ditakutkan semua orang pak. Tapi tadi mas Danang bilang bahwa Ayna sudah ketemu dia, dan Sarjono sendiri bilang bahwa dia kabur dari tahanan.”
“Ayna bepergian? Sendiri pula?”
“Ayna mau ke makam, dilihatnya Sarjono sudah duduk didepan makam ibunya. Ayna lari, dia mengejarnya, sampai Ayna jatuh.”
“Diapakan Ayna?”
“Barusan Nanda telpon Bintang, katanya Ayna justru memaki-maki ayah tirinya itu.”
“Benarkah?”
“Iya, Nanda baru mau kesana supaya mendengar ceritanya.”
“Mengapa Ayna tidak melapor saja ke polisi?”
“Mungkin dia gugup.. atau bagaimana.”
“Sayang sekali, seandainya lapor barangkali Sarjono sudah ditangkap.”
“Sekarang dia masih diluaran, Ayna harus hati-hati.”
“Benar. Dan mengapa pula Ayna pergi sendirian?”
“Itulah, kata mbak Tanti hanya ingin jalan-jalan sih.”
“Semoga dia segera tertangkap lagi.”
“Mas Danang bilang, dia sudah melapor ke polisi bahwa Ayna melihatnya di makam ibunya.”
“Orang apa dia itu... nekat sekali.” omel pak Pri.
***
“Ibuuu...” teriak Ayna begitu sampai rumah. Tanti merasa lega melihat Ayna datang bersama Bintang.
“Mengapa jalannya pincang begitu?” tanya Tanti khawatir.
“Nanti Ayna cerita, ini.. ibu saya belikan lotis..” katanya sambil menunjukkan sebuah bungkusan.
“Haaa.. kamu ingat kalau ibu suka sekali lotis?” seru Tanti sambil memeluk Ayna.
“Ingat dong bu, tadi mas Bintang saya ajak mampir sebentar.”
“Terimakasih ya nak, kamu selalu baik . Tapi duduklah dulu, ayo cerita sama ibu, apa yang telah terjadi,” kata Tanti sambil menarik Ayna agar duduk.
Ayna bercerita tentang semua yang dialaminya dengan lancar. Tanti merasa senang. Ayna tidak tampak ragu-ragu dalam berucap, tidak seperti bingung.
“Syukurlah kamu selamat Ayna, tapi ibu sedih kaki kamu terluka,” kata Tanti sambil melihat luka Ayna.
“Tidak apa-apa ibu..”
“Tapi kamu berjalan sambil terpincang-pincang.
“Kan sudah diobati sama mas Bintang.”
“Syukurlah, kamu ingat untuk menemui Bintang.”
“Tidak bu, saya hanya diantar ke sebuah rumah sakit oleh tukang taksi, dan tidak mengira ketemu mas Bintang.”
“Kebetulan saya mau pulang tante. Ayna hampir menabrak saya.”
“Oh... “
“Atau mungkin Ayna sengaja mau menabrak saya tante,” seloroh Bintang.
“Aaah, enggak... “ jawab Ayna sambil mencubit lengan Bintang.
Tanti tersenyum-senyum melihat ulah mereka. Tampaknya Ayna sudah tak lagi sungkan bercanda sama Bintang.
“Ya sudah, syukur kamu nggak apa-apa Ayna, tapi mulai sekarang jangan lagi pergi keluar rumah, apalagi kalau sendiri. Bahaya bisa mengancam kamu.”
“Iya bu.”
“Tapi kalau keluarnya sama saya, boleh kan tante?”
“Boleh sekali, asal jangan dilepas dari gandengan kamu,” pesan Tanti sambil tersenyum.
Ayna tampak tersipu.
“Ayna, tumben kamu tidak menanyakan Nanda?”
“Apa?”
“Biasanya kalau melihat aku sendiri, kamu menanyakan Nanda..”
“Terkadang tiap-tiap orang punya kepentingan sendiri. Jadi tidak selalu bisa datang bersama,” jawab Ayna.
Bintang mengangguk-angguk. Ada rasa lega memenuhi hatinya, karena Ayna ternyata bukan selalu menginginkan Nanda. Mungkin Ayna sudah berubah, atau mungkin sudah bisa mengerti karena Nanda pernah mengatakan seperti yang dikatakan Ayna barusan, seperti juga dirinya yang juga pernah mengatakannya.
“Aynaaa!” teriakan itu mengejutkan semuanya.
“Aduh Nanda, kamu membuat aku terkejut. Tidak mendengar mobil kamu, tiba-tiba kamu sudah nyelonong masuk.
“Iya, aku parkir diluar mbak.”
“Ngapain kamu kesini?” tegur Bintang.
“Ketemu Ayna lah, bukan kamu,” sergah Nanda sambil mengacungkan genggaman tangannya.
Bintang tertawa.
“Apa kabar Ayna?”
“Baik mas. Mengapa sendirian?”
“Memangnya aku harus sama siapa?”
“Biasanya kan sama mbak Bulan?”
“Oh.. iya, tadi aku baru pulang dari kantor, langsung kemari. Lain kali aku datang sama Bulan, lalu mengajak kamu jalan-jalan ya.”
“Sama mas Bintang juga kan?” kata Ayna.
“O.. gitu ya.. Baiklah kalau memang
harus sama dia.. aku serahkan dia sama kamu Bin," canda Nanda.
Ayna tertawa.
“Mengapa aku diserahkan pada mas Bintang?”
“Eh, tunggu dulu, aku lupa mengunci mobil, aku ambil kuncinya dulu ya,” kata Nanda yang kemudian setengah berlari keluar.
“Masih muda sudah agak pikun dia,” seloroh Bintang.
Tapi tiba-tiba mereka dikejutkan oleh teriakan Nanda dari luar pintu pagar.
“Heeiiii... ! Berhentiiii !!”
“Ada apa dia?”
Bintang berlari keluar, diikuti Ayna sambil masih terpincang-pincang.
***
Besok lagi ya
Terima kasih mbak Tien ... AYNA 31 yg ditunggu sejak kemarin sudah hadir menyapa penggemarnya.
ReplyDeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Alhamdulillah Ayna 31 dah hadir menyapa penggemar setianya.
DeleteTrimakasih b.Tien moga sehat" sll nggih...
Salam dari Bojonegoro.
Pak Yowa lagi
DeleteSelamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗
DeleteHallooooo Guys.... gabung yukkk
👇
WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Pokoknya aseeeeek dech....
Di tunggu yaa jangan pake lama
Okeeeeeey.....
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
P.Yowa lagi juaranya
Deletepak Yowq lagiiii..
Deletematur suwun u tien...
Aduh p.Yowa juara lagi juara lagi
DeleteKok diborong sih....
Kasihan yg antre hehe
Pak Yowaa numbar one...
DeletePiala emas ya pak...
Tetap kalah dech dg suhunya...
Salam aduhai...
Hmmmm...mas Rinto yaa yg lg ngeluarin jurus rayuan pulau kelapa ❤️❤️
DeleteMas Yowa Juara 1 lageee...
DeleteSelamat
Mas Rinta Rinto ada2 sj...PPnya cewek
Kemarin sdh kenalan sama Mbk Tien juga 🤣🤣
Selamat Pak Yowa juara 1 lagi
DeleteMatr nuwn Bunda Tien Ayna 31 sudah hadir. Semoga Sehat Selalu Bunda. Aamiin...
Selamat malam Bu Tien, terimakasih Ayna_31 sdh ditayangkan.
ReplyDeleteSemoga Tien terus sehat dan sehat terus sehingga bisa menghibur kita semua.
Matur nuwun ayna31nya...
ReplyDeleteWadouuu...mobil Nanda dilarikan orang nih...kalau Sarjono yang mengambil bisa lebih runyam .
DeleteYahhh...ngikut saja maunya penulis.
Salam sehat mbak Tien kumalasari, dari sragentina selalu Aduhaiiii.
Mungkin disinilah akan ada cerita detektif kecil"an seperti harapan bung Andrew Young. Cuma bukan mencari Ayna tapi mobil Nanda. Peran pak polisi sangat penting tentunya. Bagaimana ya mbak Tien mengolah pencarian ini...tentu tidak sama dengan waktu mencari Sisri atau Lastri dulu ...
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Tati Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah.........
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap..
Halllow juga mbak Tien.... Sugeng dalu... Semoga senantiasa sehat bahagia dlm pelukan kasih sayang keluarga 🤗😘❤️
DeleteMbak...itu apa si Sarjono yg bikin ulah yaa..semoga aja cepet ketangkep...,trus Ayna jgn bole ke mana2...drpd malah diculik lg
Terima kasih mbak critanya semakin dramatis ngangeni❤️
Doaku selalu...Selamat berkarya
Salam sayang dr Surabaya 🤗😘😍
Alhamdulillah AYNA 31 yg di tunggu2 sudah tayang
DeleteMaturnuwun mbak Tien
Smg selalu sehat,bugar,bahagia...Aamiin
Terimakasih mBak Tien Ayna yang ketiga puluh satu sudah tayang, sehat sehat selalu doaku
ReplyDeletehallo sang penolong mana nich ...
Alhamdulillah...trimakasih bu tien
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA dah tayang
ReplyDeleteMatur nuwun sanget Ibu Tien.
Salam sehat dari Klaten.
Matur Suwun Bu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah ayna 31 sdh tayang
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA Eps 31 sudah hadir, matur nuwun mBak Tien, semoga mbak Tien tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin YRA.
ReplyDeleteSalam SEROJA dari Tangerang.
Alhamdulillah udah tayang ,mksh yuk siap baca
ReplyDeleteSelamat buat pak Yowa juara 1 lagi.
ReplyDeleteSayang gak berturut - turut.
Terimakasih Bunda Tien... Sehat sll 😍😍😍
ReplyDeleteMatur nuwun b Tien...barakallaah
ReplyDeleteMatur nuwun.... Tetep nunggu sambil nahan kantuk
ReplyDeleteSalam sehat dari REWWIN
Maturnuwun mbak Tien, sudah bisa tidur awal nih.....
ReplyDeleteMtr nwn jeng Tien Ayna 31 sdh tayang jeng Tien sht sll ya ...smg sll dlm lindungan Tuhan YMK...Aamiin.
ReplyDeleteAlhamdulillah, terimakasih Cerbung bu Tien Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
ReplyDeleteTrima kasih bu tien hiburanya...Ayna 31...salam sehat penuh semangat🙏🙏
ReplyDeleteMatur nuwun... Kbak tien... Nanda selalu humoris... Smg mbak tien sehat selalu
ReplyDeleteBu Tien Kumalasari,
ReplyDeleteAlhamdulillah - Wasyukurillah. AYNA part :31 sudah ditayangkan. Di WAG Ikasari / grup alumni SAA Pekanbaru, Riau sudah menanti dgn tidak sabar. 🙏🍀
Alhamdulillah telah hadir ayna 31, salam Seroja Bu Tien
ReplyDeleteKomen diatas ☝️ dari Rusman S.Abrus di Jakarta Timur.🙏
ReplyDeleteKomen diatas ☝️ dari Rusman S.Abrus di Jakarta Timur.🙏
ReplyDeleteKl masih Unknown....
DeleteMending g usah komen
Sdh diingatkan ber kali2
Betul....betul....betul...
DeleteHey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan......
Ayo edit profil mu....
DeleteKlik/ketuk UNKNOWN dalam komenmu...edit profilmu...isi BIODATAMU....fotomu...jangan lupa SIMPAN..... Selesai dech nama dan fotomu pasti tambil saat Anda komen di blogspottienkumalasari22
Yaaahhh....mobilnya Nanda dicuri Sarjono...
ReplyDeleteSepertinya pak Yowa itu dari sejak jam 21 sudah standby depan komputer ya, atau pegang hapenya terus, bolak-balik ke blognya Bu Tien....🤭🤭🤭🤭
ReplyDeleteSalam kenal pak, karena juara 1 terus
Alhamdulillah...yg tunggu hadir jg...mks bu Tien🤗😍
ReplyDeleteAlhamdulillah ayna 31 yg kita tunggu2 telah hadir tks mbk tien karya mbk selalu km nanti smg selalu sehat dn met malam
ReplyDeleteRupanya p Sarjono penasaran smp mengejar Ayna ke rmh bunda barunya..terkejarkah p Sarjono oleh Nanda dan Bintang? Atau jgn2 ada yg mencuri atau mengambil kunci mobil Nanda? Kita tunggu sj bgmn kelanjutan crtnya...smp bsk kita tunggu sj.. slm seroja utk mb Tien dan kita semua..slm
ReplyDeleteAkhurnya ayna lolos dari bapak tirinya dan kerumah sakit utk berobat keyemu bintang.
ReplyDeleteJeng tien pandai membuat alur cerita
Besok lagi.. selamat malam Ibu Tien, selamat beristirahat, selamat malam sedulur, semoga sehat selalu. Selamat bobo aduhai...
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 31 sdh bisa dinikmati...jalinan cerita yg apik...
ReplyDeleteSalam sehat selalu mb Tien
Terus berkarya
Trimaksh bunda tien tercinta...😘😘
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien,Ayna 31 sdh tayang,salam sehat selalu
ReplyDeleteeh malah nyeruduk dokter ganteng, gantian Nanda yang atau masih mengharapkan si cantik sampai buru buru nemui, yaudah Nda kelalaian mu, kredit lagi aja, dari pada masuk angin..
ReplyDeleteNang kekuatiran mu nggak perlu sudah berkali-kali doa; minta dimudahkan ntuh anakmu slamet sampai dirumah, dianter langsung sama dokternya lagi, aduhai, lega deh sang dokter ganteng
Terima kasih bu Tien. Alhamdulillah Ayna sudah mulai pulih meski harus terluka kakinya. Sepertinya Nanda melihat Sarjono...ok ibu salam sehat dan semangat berkarya
ReplyDeleteTerimkasih bunda.. selalu menghibur kita semua.. sehat selalu nggeh...
ReplyDeleteSiapa ya yg dipanggil Nanda..apa ayah tiri Ayna
ReplyDeleteAlhamdulillah yang d tunggu” hadir makasih bunda tien salam sehat bunda...
ReplyDeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 slamet sedoyonipun....
Terimakasih bunda Tien telah hadir AYNA 31..
ReplyDeleteSalam sehat selalu dari kota Malang 🙏
Terima kasih Mbak
ReplyDeleteHiburan malam ku
Terima kasih bu Tien... dari grup PCTK sekarang lomba nya ada juara komentar terbaik. Harusnya sih di pilih bu Tien ya? Cuma saya bingung mau komen apa ya?...
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA 31 sdh hadir
ReplyDeleteSalut keberanian AYNA yg Aduhai..
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
Salam hangat dari Bekasi
Selamat Pak Yowa juara 1 lagi
ReplyDeleteYaach mobil Nanda dibawa kabur ama Sarjono kalee ya? tambah seruu d itu cerita mbulet ttp bikin penasaran hahaha
ReplyDeleteMalah gampang nangkepnya.Kalau iya krn ada Nopol nya, btw kesuwun Ayna 31 sampun tayang mbak Tien, smoga jenengan sehat sehat injih bisa terus berkarya, Aamiin & wassalam dari Cibubur
Alhamdulillah ayna 31 udah hadir yg udah ditunggu sejak kemaren. Makasih bu Tien.
ReplyDeleteSalam sehat dari jogja
Alhamdulillah..Ayna 31 hadir.trimakasih bu Tien Sehat ...haha ha..ih geumes
ReplyDeleteAlhamdulillah yang ditunggu akhirnya datang juga.Makasih Bunda.
ReplyDeleteSe hat selalu dan tetap semangat dalam berkarya.
Waduh... Apa mobil Nanda dicuri orang ya? Kalo pencuri-nya Sarjono, apes deh dia. Kejahatan berlapis. Cie, cie, cieee... Sok jadi ahli hukum nih aku, Bunda Tien. Hehehehe..
ReplyDeleteMATUR SUWUN ya, Bunda Tien. Cerita-nya agak-agak berwarna detektif, membuat semua pembaca ikut bertanya, siapa yg diteriakin Nanda & kenafffaaa...?!
Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat dan bahagia lahir batin. ♥️😗🇦🇺
Siapa ya yg diteriakin Nanda? Makasih mba Tien . Semoga sehat selalu
ReplyDeleteAlhamdulilah..matur nuwun bu Tien.Mugi tansah sehat..
ReplyDeleteAlhamdulillah trmksh mbak Tien...
ReplyDeletenglilir sdh ada Ayna 31...ceritanya makin seru dan makin ADUHAI karena Ayna mulai merasakan getar2 di dada untuk mas Bintang...Nanda neriaki Sarjono yg lagi ngintip rumahnya Tanti ingin melihat Ayna kemudian kabur karena melihat Nanda keluar halaman mengambil kunci mobil...begitu mungkin ya....salam sehat dari Situbondo
Terima kasih Bu Tien atas hadirnya AYNA 31. Ayna ingatannya sudah kembali normal, dan keberaniannya juga sudah nampak, dengan mengata-ngatai ayah tirinya pak Sarjono.
ReplyDeleteBercandaan pun dengan Bintang dan Nanda sudah tidak canggung lagi.
Cintanya AYNA akan jatuh kepada pilihan siapa....
Kita sabar episode berikutnya saja...
Salam sehat selalu.
Terimakasih pak Budijanto.
DeleteSalam ADUHAI dari Solo
Alhamdulilah..matur nuwun bu Tien..mugi tansah sehat.
ReplyDeleteSalam dari Moedjiati Pramono Ciputat Baru Tangerang Selatan
Alhamdulillah Ayna sudah hadir, terima kasih mbak Tien, salam sehat dan salam kenal dari Magelang
ReplyDeleteSalam kenal dan ADUHAI dari Solo, mas Merianto.
DeleteAlhamdulillah, matur muwun mbak Tien, salah aduhai juga
DeleteAlhamdulillah .... terima kasih bu tien yg telah memberikan hiburan buat kita semua, semoga bu tien sehat2 selalu n ku menanti ayna di edisi berikutnya
ReplyDeleteSelamat pagi semuanya, selamat beraktifitas semoga sukses
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah Ayna sdh pulih ingatannya dari amnesia yg selama ini diderita. Kegembiraan bersama orang dan keluarga yg menyayangi Ayna baru sesaat, sdh diganggu dgn mbl Nanda yg dilarikan orang. Semoga segera tertangkap. Terimakasih Bu Tien dan salam sehat kagem Bu Tien dan keluarga....dari Mashudi, Pondok Gede..
ReplyDeleteSiapa yg diteriaki oleh Nanda?atau mobilnya dibawa org krn blm dikunci?..
ReplyDeleteMakin seru dan penasaran , maturnuwun ibu Tien,salam sehat,besok lagi yaaa
Waduh pak Darjono ngikuti sampai rumah.... 😃
ReplyDeleteSalam kenal buat smua pecinta cerbung2 kejora pagi. Salam kenal juga mb Tien...matur nuwun sllu maringi hiburan hehe...smg sllu sehat njih mb Tien. Salam aduhai dari Kediri..🙏🙏🙏
ReplyDeleteSalam kenal kembali mbak Yuli.
DeleteSalam ADUHAI dari Solo
Alhamdullilah akhirnya cerbung ayna bs hdir lgi.. Mkdihy mbak Tien.. Alhamdullilahayna selamat dri ayah tirinya.. Salamseroja dri sukabumi mbak dan tetap semangat y.. Muuaahh
ReplyDeleteWaduh.. mobil Nanda dicuri orang... jangan2 si Sarjono tuh yg mencuri buat mrlarikan diri.. smoga Sarjono segera tertangkap.. bahaya tuh kalo masih berkeliaran.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien Ayna 31 sudah datang menghibur.. smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.
Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 31 hadir tetap menyisakan penasaran bagi para penggandrungnya.
ReplyDeleteSarjonokah yg sedang mengintai di rumah Danang ataukah pencuri mobil Nanda?
Terserah ibu Tien saja, kulo nderek. Matur nuwun, Berkah Dalem
Salam kenal mb.tien,dan semua reader.
ReplyDeleteSaya Mbah tuti dari Yogya, luar biasa mb.tien pertama saya baca dikirim teman dg.sang putri, eeeh ketagihan deh sampai² nyari dari sepenggal kisah.
Terimakasih untuk hiburannya selama covid.
Salam kenal aduhai,salam sehat penuh semangat dan sukacita dalam perlindungan Tuhan.
Sepertinya Ayna sudah sembuh dari amnesianya. Semoga bahagia selalu menyongsong hari hari mu Ayna. Ayna 31. Salam sehat dan terima kasih mbak Tien
ReplyDeleteIntip...ci Luk ba..he.. he
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien Sehat..
Apa Sardjono ya..
Wuaduh
ReplyDeleteKeduluan ngintipnya..
Ikutan..ngintip
ReplyDeleteHeheheh
Salam kenal n salam aduhai dari Sidoarjo. Bu tien..
ReplyDeleteBintilan nanti... intip2 Ibu Tien.. 😁😁
ReplyDeleteAynaaa
ReplyDelete21.22
ReplyDeleteMana ya Ayna 32 nya? Kok belum nongol... Penisirin nich. Nanda kok teriak teriak. Apa mobilnya dibawa kabur Sarjono ya?
ReplyDeleteAyo mbak Tien segera keluarin lanjutannya
Ku siap"
ReplyDelete#32 ads kejutan apa yaa Ayna ... buTien ditunggu njih
ReplyDelete21.47
ReplyDeleteKomenbyg ke 100
Sudah hampir jam 10:00 malam tapi Ayna belum tayang juga?
ReplyDelete