A Y N A 10
(Tien Kumalasari)
“Ayna...” pak Sarjono turun dari sepeda motornya, mengejar Ayna yang berjalan cepat menjauhinya.
“Jangan lagi bapak mendekati saya. Bapak sudah mengecewakan saya, menyakiti saya !” kata Ayna keras.
“Ayna, dengar, aku minta ma’af, aku khilaf dan menyesal.”
“Bapak sudah saya ma’afkan, jangan mendekati saya lagi.”
“Ayna, pulanglah. Itu rumah kamu, jangan pergi Ayna..” pinta pak Sarjono memelas.
“Pulang? Lalu akan banyak kesempatan untuk dia mencelakai aku? Tidak,” kata batin Ayna yang terus menghindari ayah tirinya.
“Tolong Ayna, pulanglah..”
“Ma’af pak, saya tidak akan pulang, dan jangan mendekati saya lagi.”
Tapi pak Sarjono mendekati lagi Ayna dan menarik tangannya. Ayna menepiskannya dengan marah.
Lalu sebuah mobil berhenti, dan seseorang turun dari sana.
“Ayna...!!” teriak seorang wanita yang baru keluar dari mobil itu.
Ayna menoleh dan ia berteriak senang.
“Bu Danang...!”
Pak Sarjono menatap kearah perempuan yang sudah tidak lagi muda itu, namun masih cantik.
“Ayna...” kata Tanti sambil menarik tangan Ayna.
“Bu, ma’af, dia anak saya.”
“Oo, inikah ayah kamu, Ayna? Maksudku.. ayah tiri kamu?”
Ayna mengangguk.
“Ini ayah tiri bejat yang ingin memperkosa kamu?”
“Ma’af bu, saya menemui Ayna untuk meminta ma’af, saya menyesal, semalam saya khilaf,” kata pak Sarjono pelan.
“Bagus kalau anda menyesal.”
“Saya ingin mengajak Ayna pulang. Saya sudah berjanji kepada isteri saya untuk menjaga Ayna.”
“Oo.. begitu? Menjaga lalu anda perlakukan dia untuk pemuas nafsu setan Anda? Kayaknya saya tidak percaya, demikian juga Ayna. Ya kan Ayna?”
Ayna mengangguk.
“Anak ini sudah ketakutan. Kalau anda menyesal, mohonlah ampun kepada Allah Yang Maha Kuasa dan jangan mengulanginya. Tapi Ayna tidak akan kembali kerumah anda.”
Tanti menarik Ayna, diajaknya menaiki mobilnya.
“Aynaaa...” pak Sarjono meratap. Ia merasa benar-benar sudah kehilangan Ayna, sementara Tanti sudah membawa mobilnya pergi dari tempat itu.
“Aku menyesal Ayna, aku janji tak akan mengulanginya.. pulanglah Ayna.. kembalilah, aku tak akan mengganggu kamu lagi,,.” Bisik pak Sarjono sedih.. sambil menaiki sepeda motornya.
***
“Ternyata itu, bapak tiri kamu ?”
“Iya bu..”
“Mau apa lagi dia? Gila kalau mengajak kamu pulang, nanti dia melakukannya lagi, bagaimana? So’alnya kamu kan cuma anak tiri.. tak ada halangan bagi dia untuk menginginkan kamu.”
“Tadi cuma bilang ma’af dan meminta saya pulang.”
“Bodoh kalau kamu mau.”
“Iya, saya menolak. Terlanjur takut bu. Bagaimana kalau dia melakukannya lagi?”
“Setan ada disetiap hati manusia. Iman lah yang bisa menguatkan hati kita.”
“Benar bu.”
“Sebenarnya tadi aku mau beli beras.. ee.. tokonya sudah tutup..”
“Jam tiga sudah tutup ibu..”
“Ya sudah besok saja. Trus kamu tadi mau kemana sebenarnya?”
“Diberi alamat tempat kost-kost an oleh teman saya, lagi mau nyari alamatnya.”
“Ayna, kamu tidak mau menerima tawaran aku ?”
Ayna terdiam, sungguh ia merasa sungkan.
“Aku serius Ayna.. tinggal saja dirumah aku. Memang agak jauh, tapi kan ada angkot ke jurusan sini.”
“Tapi bu, saya merasa sungkan.. masa saya harus menyusahkan ibu lagi..”
“Aku justru merasa senang Ayna. Jadilah anakku..”
“Saya ini orang yang tidak punya bu..”
“Memangnya kenapa? Kamu tahu tidak? Aku dulu sekolah sampai lulus sarjana karena perjuangan seorang ibu. Tahukah kamu apa pekerjaan ibu aku? Seorang pembantu rumah tangga.”
Ayna menoleh kearah Tanti, seakan tak percaya pada apa yang dikatakannya.
“Itu benar Ayna, kamu tidak percaya?”
“Bu Danang... ibunya seorang pembantu rumah tangga?”
“Benar, kalau tidak percaya, tanyalah pada Bintang. Ibuku dulu mengabdi disana, di keluarga Handoko, orang tuanya Bintang.”
“Luar biasa seorang ibu bisa melakukan semua itu. Saya jadi teringat pada ibu. Begitu cepat pergi sebelum saya bisa melakukan sesuatu.”
“Ya sudah, kamu tidak harus terus-terusan bersedih, selalulah mendo’akan orang tua agar tenteram di alamnya.”
“Ya ibu..”
“Baiklah, kita pulang kan Ayna?”
Ayna mengangguk sambil menatap Tanti. Berlinang air matanya karena haru mendapat kebaikan yang tiada taranya.
“Anak baik, kamu telah menentukan yang terbaik untuk hidup kamu. Kalau kamu tetap kost disuatu tempat, setiap sa’at bapak tiri kamu bisa menemui kamu dan memaksa kamu pulang. Ya kan?”
“Terimakasih banyak.. ibu.”
“Jadilah anakku. Kamu tidak punya orang tua, dan aku tidak punya anak. Allah mempertemukan kita agar kita menjadi keluarga yang utuh.”
“Alhamdulillah.. Ya Allah, begitu besar karuniaMu untuk hidupku...” bisik Ayna sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.
Tanti tersenyum. Ia yakin bahwa Ayna benar-benar gadis yang baik dan bisa menjadi anaknya. Kerinduan akan hadirnya seorang anak akan terobati.
***
“Benarkah? “ tanya Danang ketika Tanti mengutarakan niyatnya.
“Iya mas, dia mau.. kita sekarang sudah punya anak gadis yang sangat cantik dan baik.”
“Aku senang Tanti, semoga bisa jadi panutan untuk kamu.”
“Panutan bagaimana maksud mas?”
“Kata orang-orang tua, kalau suami isteri tidak punya anak, begitu memungut anak untuk di adopsi, kemudian malah jadi hamil.”
Tanti tertawa keras.
“Mas jangan ngaco.. umurku sudah empatpuluh tahun lebih, mana bisa hamil?”
“Lho, jangan menolak kehendak Yang Maha Kuasa lho. Biar umur kamu sudah tujuh puluh tahun, kalau Allah menghendaki kamu hamil.. siapa yang bisa menolak?”
“Huuuh... khayal..khayaal.. mana ada nenek-nenek bisa hamil? “
“Kamu itu lho, kalau dibilangi kok ngeyel..”
“Ya ngeyel lah mas, ngomong yang enggak-enggak saja. Pokoknya aku sudah bahagia punya Ayna.”
“Aku juga bahagia, tapi kalau ...”
“Stooopp.. jangan lagi menghayal..”
“Ibu.. ini Ayna buat minum untuk bapak sama ibu,” Ayna tiba-tiba muncul dengan membawa dua cawan teh hangat.
“Ya ampun Ayna, kamu itu baru pulang kerja disuruh istirahat kok malah sudah bikin minum?” tegur Tanti.
“Saya tadi kebelakang, melihat air sudah mendidih didapur, dan ibu sudah menyiapkan teh serta gula dimeja, lalu saya buat .”
“Aduh, iya.. aku lupa Ayna. Terimakasih ya.”
“Tuh, merasa punya anak gadis kamu jadi lupa segalanya deh,” tegur Danang.
“Punya anak gadis dan rajin seperti Ayna. Sudah Ayna, kamu istirahat saja dulu.”
“Saya sudah cukup istirahat bu. Sekarang mau mandi dulu.”
“Baiklah, setelah itu aku mau menyiapkan sayur buat makan malam nanti.”
“Nanti saya bantu ibu,” kata Ayna sambil berlalu.
“Anak baik, anak cantik, anak rajin,” gumam Tanti sambil menghirup teh hangatnya.
“Isteri baik, isteri cantik, “ kata Danang yang ikutan menghirup teh hangatnya.
“Kok nggak pakai isteri rajin sih..”
“Oh iya.. isteri rajin..isteri tersayang...”
“Hm, kalau itu ngegombal.. Lupa ya kalau sudah tua?”
“Memangnya kalau sudah tua nggak boleh ya ngerayu isteri?
“Iih... malu ya, sekarang sudah punya anak yang sudah gede, “
“Hahaaa... malu segala..”
“Mas Danang ih... ingat ya.. sudah tua..”
***
“Mau kemana sih, sore-sore sudah dandan rapi, wangi lagi..” tanya Deva kepada kakaknya.
“Ada.. aja.”
“Cuma ditanya aja.. hm.. bener nih, kok kakakku jadi genit nih..”
“Enak aja, siapa yang genit.. orang dandan biasa saja dibilang genit.”
“Pasti mau ketemu seseorang. Udah punya pacar ya mas?”
“Iya lah, memangnya cuma kamu saja yang boleh punya pacar?”
“Ya ampuun, aku nanyanya dengan sangat maniiis, jawabnya ketus banget.”
“Nggak Deva.. habisnya kamu banyak nanya sih. Ini urusan laki-laki. Aku harus segera pergi sebelum keduluan.”
“O, lagi balapan ya?”
“Ya, balapan ketemu seorang gadis.”
“Asyiik... tapi kayaknya aku tahu deh. Ayna kan ?”
“Hush, tahu aja kamu.”
“Ibu yang bilang, mas Nanda suka ngomongin Ayna..”
“Ya sudah, aku berangkat dulu ya..”
“Ada apa sih, ramainya bukan main..” tanya bu Mirah yang tiba-tiba muncul.
“Ibu, aku berangkat dulu ya..” teriak Nanda sambil masuk kedalam mobilnya.
“Hati-hati, jangan malam-malam pulangnya.”
“Mau kemana dia bu?”
“Mau ke rumah mbak Tanti..”
“Ke rumah mbak Tanti? Tumben-tumbenan kerumah mbak Tanti.”
“Karena mbak Tanti punya anak gadis yang sangat cantik.”
“mBak Tanti, punya anak gadis?”
“Kamu nggak dengar ya, sekarang Ayna sudah menjadi anak angkat di keluarga mas Danang.”
“Ayna ? Kok bisa bu?”
“Masmu apa nggak pernah cerita sama kamu? Baru beberapa minggu ini.”
“Mengapa Ayna?”
“Karena Ayna tidak punya bapak dan ibu lagi, sedangkan mereka kan belum dikaruniai anak.”
“Lhoh, yang dulu berdiri disamping Ayna, ketika ibunya meninggal itu kan bapaknya?”
“Bukan, itu bapak tiri.”
“Oo.. pantesan tadi mas Nanda sangat bersemangat.”
“Ibu juga heran, begitu susah punya pacar, ee.. sekarang jatuh bangun karena Ayna.”
“Tapi kayaknya mas Nanda punya saingan deh.”
“Iya ibu tahu, mas Bintang juga suka sama Ayna.”
“Mengapa ya semua orang menaruh perhatian sama dia? Pak Yoga itu juga sayang banget sama Ayna.”
“Kalau orang bersikap baik, santun dan hormat kepada orang lain, pasti semua orang juga akan sayang sama dia. Itu bisa menjadi contoh untuk kamu.”
“Memangnya Deva kurang baik apa?”
“Masih banyak yang harus kamu pelajari dalam hidup ini. Kamu terkadang masih suka ngomongin orang, atau tidak suka sama seseorang, lalu bersikap galak dan ketus.”
“Kalau lagi kesal masa harus bersikap manis.”
“Rasa kesal bisa diendapkan, dan tanamkan dalam diri kamu bahwa kamu mungkin juga punya banyak kekurangan. Kalau kamu sadar maka kamu akan bisa bersikap baik, biarpun kamu tidak suka atau dia tidak suka sama kamu. Karena kebencian itu sesungguhnya hanya akan menyiksa diri kita sendiri. Camkan kata ibu ini baik-baik. Kalau kamu benci seseorang, maka pasti hatimu sakit, dadamu sesak, dan itu adalah perasaan sakit bukan? Tapi sedikit saja kamu tersenyum dengan tulus maka akan hilanglah semua rasa sakit itu, kebencian itu... lalu kamu akan punya lebih banyak teman dan sahabat yang menyukai kamu.”
“Iya bu.”
“Anak ibu yang cantik sudah dewasa, sudah punya calon suami, maka belajarlah tentang kehidupan dan apa saja yang ada disekitar kamu.”
“Itukah maka terkadang mas Bimo suka memarah-marahi Deva?”
“Kalau mas Bimo memarahi kamu berarti dia ingin kamu merubah sikap kamu. Jangan manja, jangan cengeng, jangan isi hati kamu dengan kebencian, karena saling mengasihi itu amat mententeramkan hati kita.”
***
“Ya mas Bintang,” jawab Ayna sore hari itu ketika Bintang menelponnya.
“Ayna, kamu kerasan kan tinggal dirumah om Danang?”
“Kerasan mas, dan aku harus berterimakasih pada mas Bintang dan mas Nanda yang telah membawaku kesebuah tempat dimana orang-orangnya mengasihi aku.”
“Kamu gadis yang baik, tentu saja semua orang akan mengasihi kamu.”
“Ah, mas Bintang..”
“Beberapa hari ini pasienku lumayan banyak, baru selesai selepas jam sembilan atau sepuluh malam, jadi belum sempat menemui kamu.”
“Tidak apa-apa mas, aku baik-baik saja.”
“Tapi sore ini aku hanya punya dua pasien, jadi mungkin aku bisa datang kemari.”
“Benar?”
“Benar, kalau tidak keberatan nanti aku ingin mengajak kamu jalan-jalan.”
“Mas Bintang harus bilang dulu sama bapak sama ibu, kalau diijinkan baru aku mau.”
“Anak baik, tentu saja aku akan minta ijin sama kedua orang tua baru kamu. Ya sudah, pasienku sudah datang. Sampai nanti ya.”
Ayna tersenyum senang. Selama ini Bintang dan Nanda selalu memberi perhatian atas dirinya. Ia harus bersikap baik kepada keduanya. Dan setelah berada di keluarga Danang, Ayna tidak mentang-mentang dijadikan anak seorang berada. Dia justru sangat rajin dan berusaha melakukan apa saja sebelum Tanti memintanya. Tanti juga senang Ayna pintar memasak.
“Aku jadi tidak punya pekerjaan karena semuanya kamu habiskan Ayna,” kata Tanti sambil tersenyum.
“Ah, ibu, biarkan saya melakukannya. Saya biasa bekerja sa’at dirumah, jadi disinipun saya harus bisa membantu semua tugas ibu.”
“Baiklah Ayna.”
“Mengapa bapak belum pulang ibu, ini sudah jam lima.”
“Iya Ayn, tadi bapak bilang bahwa ada tamu dari luar negeri yang melihat-lihat batik kita. Mungkin bapak harus mendampinginya.”
“Oh, syukurlah.”
“Ayna, nggak tahu kenapa, ibu merasa kurang enak badan. Ibu mau tiduran dulu ya.”
“ Apa ibu mau saya pijitin?”
“Tidak, hanya ingin tiduran. Ibu dengar tadi Bintang menelpon, tungguin saja, barangkali dia mau datang,” kata Tanti sambil beranjak masuk kekamar.
Ketika sebuah mobil berhenti dihalaman, Ayna segera melongok kedepan. Ia mengira Bintang yang datang.
“Aynaa...” seru Nanda riang.
“Oh, mas Nanda..?”
“Iya aku, kamu kira siapa?”
“Mas Bintang juga bilang mau datang, tapi tadi masih ada pasien.”
“Ya ampuuun.. kenapa ya dia tak pernah mau ketinggalan?”
Ayna tersenyum.
“Ayuk masuklah mas, sebentar lagi pasti mas Bintang datang.”
“Ayo.. jalan-jalan saja?”
“Lho, nanti kalau mas Bintang datang bagaimana?”
“Kan dia masih ada pasien? Kita jalan sebentar, nanti pas dia datang kita sudah pulang. Kita akan beli wedang ronde lalu kita bawa pulang, nanti bisa kita nikmati bersama-sama. Warung wedang ronde kan tidak jauh dari sini, kita jalan kaki saja.”
“Baiklah, kalau begitu , tapi aku harus minta ijin dulu sama ibu.”
Ayna masuk kedalam dan menjenguk kedalam kamar Tanti.
“Ibu, mas Nanda mengajak Ayna keluar sebentar. Katanya mau beli wedang ronde saja supaya bisa dimakan berramai-ramai.”
“Bukannya Bintang mau datang?”
“Kata mas Nanda hanya sebentar.”
“Baiklah, biarkan pintu terbuka, mungkin sebentar lagi bapak datang.”
“Ya ibu..”
Tapi belum lama Nanda dan Ayna keluar, Bintang sudah datang. Sedikit ada rasa kesal melihat mobil Nanda terparkir dihalaman.
“Hm, kalah duluan aku. Tapi nggak apa-apa, siapa takut?” gumam Bintang sambil melangkah kearah rumah.
“Kok sepi..? Kemana mereka? Apa ada didalam ya?”
Bintang terus masuk kedalam, dan tak melihat Nanda maupun Ayna. Tiba-tiba Bintang terkejut, mendengar keluhan dari dalam kamar. Kawatir ada apa-apa, Bintang mengetuk pintu lalu masuk. Dilihatnya Tanti baru keluar dari kamar mandi, sempoyongan hampir jatuh. Untung Bintang menangkapnya.
“Tante sakit?” tanyanya sambil memapah Tanti ketempat tidur.
“Masuk angin barangkali. Dari tadi badanku nggak enak, barusan muntah-muntah.”
“Bintang antar ke dokter?”
“Tidak Bin, cuma masuk angin saja. Nanda sama Ayna sedang beli wedang ronde, barangkali enakan kalau nanti makan wedang ronde.”
***
Besok lagi ya
Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍
ReplyDeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......
Wah mascRinto lagi
DeleteOooo ternyata nomor 2 ...
DeleteSelamat malam,, selamat membaca 🙏🙏🙏🙏
DeleteMatur nuwun mbak tien-ku..ayna10 dah tayang.
DeleteWaahhh....Selamat dik Rinto Juara 1 ya....aku yg dr tadi sibuk bolak balik ketinggalan....maturnuwu nbak Tien yg sdh membuat penggemar rebitan komen no 1 😁😁😁
DeleteJangan jangan Tanti hamil...
DeleteSyukurlah kalau betul.
Bulan kapan ni dipertemukan sang calon...
Nunggu lagi besuk malam, salam sehat mbak Tien ..dari sragentina...slmt malam.
Alhamdulillah pas nglilir AYNA 10 sdh tayang
DeleteMtnuwun mb Tien,smg sehat selalu
Kayaknya Tanti mau hamil
Alhamdulillah Ayna 10 jangan2 Tanti hamil....salam Seroja Bu Tien
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteHah ... saya nomor 1 lagi?
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien ... AYNA 10 sudah tayang.
Salam hangat kami dari Yogya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteJosss..
ReplyDeleteAlhamdulillah Suwun Ayna 10 terbit.Salam sehat Utk Bu Tien
ReplyDeleteNah bu in, dah nongol nih ayna 10. Trims bu tien. :D
ReplyDeleteIya bang Danar...uda ikhlas mau tidur
DeleteAlhamdulillah Ayna 10 dah hadir, Matur nuwn Bu Tien semoga sehat selalu. Aamiin
DeleteMatur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteAyna 10 sudah ada, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, salam dari Cibubur
Alhamfulillah yng fitunggu sfh tayang
ReplyDeleteSuwun mb Tien....salam sehat dr blblora 🙏
Terimakasih mBak Tien Ayna ke sepuluh sudah tayang
ReplyDeletesehat sehat selalu doaku
Tanti telat yaa... Senangnya..
mau punya adek aduhai
Wah mas rinto nomor 1.
ReplyDeleteTerima kasih mbak tien. Sehat² selalu.
Alhamdulillah... Terimakasih bunda Tien 😍😍😍
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 10
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo
Aduhai... tanti hamilkah?
ReplyDeleteterima kasih bu Tien.....sehat slalu ya bu ...
ReplyDeleteMatur nuwun... Mbak tien...Smg sehat selalu...
ReplyDeletewadooooh jangan2 kanker ovarium lagi nih....
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah, trimakasih Bu Tien.. Salam sehat bahagia dr Cahya di Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteAlhamdulillah AYNA 10 sudah tayang.
DeleteMatur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam sehat dari Tangerang.
Semoga Tanti bukan sekedar masuk angin, tapi benar hamil sebagaimana yg diharapkan Danang.. ADUHAI
Besok lagi ya. .
Alhamdulillah.........
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Kayanya Tanti veneran hamil deh...mulai merasa malas ingin tiduran terus muntah2...mungkun aoa yg diharapkan Danang untuk bisa memiliki anak setelah mwngambil anak Ayna sebagai panutan....wallahu alam hanya mbaj Tien yg punya cwrita yg tahu....teruimakasih mbak Tuen salam sehat dr Situbondo
ReplyDeleteTrimaksh bunda tien syng😘🙏🙏
ReplyDeleteAyna 10... perlombaan untuk mendapatkan perhatian cewek. Seru juga ...antara Dr Bintang dengan Nanda. Dan Mbak Tanti(bu Danang muntah dan merasa gak enak badan. Jangan jangan hamil...... semoga bu Danang hamil. Salam sehat dan terima kasih mbak Tien
ReplyDeleteJangan"Tanti hamil..,....
ReplyDeleteKl emang ya hamil alhamdulillah...
Kt orng dahulu itu Ayna buat pancingan .......seorang ibu yng blm mempunyai anak....sehingga dng adopsi anak nantinya bs hamil.....👍
Alhamdulillah Ayna 10 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga
Salam sehat dari Bekasi
Wah jangan2 Tanti hamil..
Waduh jangan² Tanti ada isinya ini...😍
ReplyDeleteTwrima kasih bunda Tien' sehat selalu njih bun...🙏
Alhamdulillah Ayna 10 sdh muncul. Apakah Tanti hamil? Mudah mudahan..aamiin. terima kasih bu Tien..salam sehat dan semangat berkarya.
ReplyDeleteSmg benar doa p Danang Tanti benar hamil shg ketakutan andai terulang kejadian spt yg dilakukan p Sarjono bpk tirinya tdk akan terjd pd Ayna. Dan bukan pula sakit kanker ovarium spt dugaan salah satu pembaca.
ReplyDeleteSemoga harapan p Danang terwujud mempunyai anak kandung dr Tanti dan biarlah Ayna menjd jodoh bagi adiknya (Nanda) atau jadi jodoh bagi ponakannya (Bintang)
Bgmnpun jln cerita akhir hanya mb Tien yg tahu..kita tunggu saja bsk...slm seroja utk mb Tien dan kita semua..Aamiin YRA...
Terima kasih bunda Tien Ayna 10 sdh hadir,
ReplyDeleteSemoga bu Tanti hamil...waah makin seru ceritanya bunda Tien....
Salam sehat ulales dari bumi Arema Malang lop u bunda...
Malam Bunda, Makasih untuk AYNA 10 nya.
ReplyDeleteSemoga Bunda diberi kesehatan,keberkahaan dan dilancarkan semua usahanya oleh Allah SWT.
Bahagia selalu bersama keluarga tercinta.
Met malam dan met istirahat.
Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 10 hadir dgn cantik menyenangkan.
ReplyDeleteKebencian hanya akan menyakitkan diri sendiri...
Saling mengasihi itu sangat menentramkan hati kita semua...
Nasehat ibu Mirah yg baik hati kpd Deva putrinya.
Kalimat bijak untuk kita semua...
Ayna anak baik menerima kebaikan dari banyak orang.
Semoga Tanti nyonya Danang mual muntah, lesu adalah tanda2 mulai hamil...
Bintang kaya lupa kalau dia dokter ya, malah mau mengajak Tanti ke dokter.
Setia menunggu eps 11.Matur nuwun Berkah Dalem.
Beruntung tanti datang dan nenolong sehingga terbebas dari ayah tirinya
ReplyDeleteSalam sehat jeng tien
Semangat terus
ReplyDeleteBpk Yowa Wia komen pkl 7:44. Ada 4 orang. Tapi ternyata di urutan ke 7.
ReplyDeleteKenapa bisa begitu ya...
Terserah monggo mawon, saya juga pernah pada posisi 17 diatas waktu sobat2ku yg komen sebelumnya.
Matur sembah nuwun ibu Tien pernah beberapa kali disalibkan...
Bpk Yowa Wia komen pkl 7:44. Ada 4 orang. Tapi ternyata di urutan ke 7.
ReplyDeleteKenapa bisa begitu ya...
Terserah monggo mawon, saya juga pernah pada posisi 17 diatas waktu sobat2ku yg komen sebelumnya.
Matur sembah nuwun ibu Tien pernah beberapa kali disalibkan...
Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 10 hadir dgn cantik menyenangkan.
ReplyDeleteKebencian hanya akan menyakitkan diri sendiri...
Saling mengasihi itu sangat menentramkan hati kita semua...
Nasehat ibu Mirah yg baik hati kpd Deva putrinya.
Kalimat bijak untuk kita semua...
Ayna anak baik menerima kebaikan dari banyak orang.
Semoga Tanti nyonya Danang mual muntah, lesu adalah tanda2 mulai hamil...
Bintang kaya lupa kalau dia dokter ya, malah mau mengajak Tanti ke dokter.
Setia menunggu eps 11.Matur nuwun Berkah Dalem.
Beberapa kali diberi tempat diatasnya waktu komen Sobat2 yg lain.
ReplyDeleteTanti hamiilll.. Alhamdulillah..
ReplyDeleteBeberapa kali diberi tempat diatasnya waktu komen Sobat2 yg lain.
ReplyDeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteMdah2an Tanti hamil...
Mtur swun bun...
Mugi2 tansah sugeng...
Waaah. Semoga saja Tanti hamil dan Ayna jadi punya Adik...
ReplyDeleteTERIMA KASIH ya, Bunda Tien untuk terbitan Ayna 10-nya. Semoga Bunda Tien senantiasa diparingi sehat wal'afiat dan selalu bahagia lahir batin. ♥️😗🇦🇺
Alhamdulillah hadir.dan semoga Tanti Hamil krn adanya Ayna .. Aamiin
ReplyDeleteMaturnuwun Bu Tien...🙏
ReplyDeletewalah ketinggalan lagi bacanya
ReplyDeleteSetia menanti tulisan Bunda Tien
ReplyDeleteMatur ibu Tien...
ReplyDeleteBanyak teladan yg bs diambil dr cerbung ini dan karya2 ibu yg lain
Matur nuwun
Matur nuwun
Ayna 10 makkn gemes saja ....suka sekali dg cerrbung nya bu Tien ..ceritanya natural sepeeri kehidupan sehari hari dan ceritanya penuh kasih sayang
ReplyDeleteTrm kasih bu Tien ..banyak bisa belajr dari cerbungnya bu Tien
Maturnuwun ibu Tien..,semoga sll sehat dan bahagia
ReplyDeleteSetia menunggu kelanjutan critanya
Slmt pagii mba Tien.. Mksihcerbung aynanys.. Makinduks dgn slur critsnya.. Setiaphhri sll fitgu2.. Slmseroja dan tetap semangat dri sukabumi unk mb Tien sekeluarga.. Muuaahh🥰🥰🙏🙏
ReplyDeleteWah mgkin Tanti bener2 hamil. Puji Tuhan kalo Tanti hamil. Pasti Danang senang sekali dan Ayna tambah disayang semuanya.
ReplyDeleteHalo Bintang dan Nanda... bersaing secara sehat ya krn bagaimanpun kamu adalah keluarga.
Terima kasih Mbak Tien.. makin tidak sabar menunggu lanjutannya. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.
Alhamdulillah - trimakasih bu tien sdh meluncurkan ayna 10, semoga bu tien sehat2 selalu
ReplyDeleteWaoowww kelihatannya tanti benar2 hamil sesuai keinginan danang, sesuatu yg sepertinya tidak mungkin kalau Allah menghendaki ya pasti akan terjadi.
Mungkin begitulah ceritanya, tapi yg pasti paling tahu ya bu tien, kita tunggu saja dengan sabar di episode berikutnya.
Assalamu'alaikum
Sambil nunggu wedang ronde, nunggu juga lanjutan ceritanya, semakin menarik. Maturnuwun Bu Tien sudah memberikan hiburan bacaan yg banyak memberikan pelajaran kehidupan. Semoga Bu Tien selalu sehat dan semangat dlm berkarya dan Allah Swt memberikan petunjuk-NYA. Aamiin...
ReplyDeleteTanti hamilkah ?? Makasih mba Tien. Salam sehat selalu
ReplyDeleteWaaah semalam sdh ngantuk ...nggak bisa no 1 ....hehehe....tetap semangat....trims mbak Tien Ayna 10 sdh hadir...smg mbak Tien seht sll njih.
ReplyDeleteBismillah alhamdulillah...wilujeng enjang mbak Tien
ReplyDeleteMugi2 gejala hamil Tanti
Salam sehat dr Bekasi
Hahaha... Tanti hamiiillll ... sukurrr... kasihan blm hamil... makasih bunda tien salam sehat
ReplyDeleteKrn nila setitik rusak susu Sebelanga / Sekali lancung keujian seumur org hidup org ga percaya. Kalimat yg cocok utk Sarjono. Mau dia insaf beneranpun tdk akan pernah membuat ayna pulang lagi krn berisiko. Wuiiihh medeni.👹
ReplyDeleteSemoga Tanti hamil,matur suwun Bu Tien
ReplyDeleteSemangat siang para fans kejora pagi. Ayo bu tien, skali waktu postingnya tengah hari. Biar gak pd intap intip, nyenyak tidur siang & pulas malmnya. Sekedr usul ha.. ha..
ReplyDeleteJarang bisa mas Danat.. bu Tien mu ini kan juga buruh.. hehee.. semoga bisa ya..
DeleteSalam ADUHAI
Ya skali2 aja bu tien. Misal tulisan malam ini ditahan. Besok waktu mo brangkt mburuh baru posting.
DeleteAto pas bu tien makn siang, posting.
Spertinya sy harus siap2 di buly fans yg suka bgadang.
Salam aduhai
asiiik tanti hamil....mmmm mbak tin bisa saja ini bikin orang seneng
ReplyDeleteAlhamdulillah dah tayang
ReplyDeleteMbak Tien tercinta terimakasih.... Asiiiktanti hamil paling bisa deh buat kita2 seneng. Tp ndherek pemikiran ya lain kali hrs berhitung umur mbak. mirah nikah kan hanpir bareng sama tanti, klo anaknya mirah deva aja sdh mhs itu kira2 umur 20 ya atau 19, nah tanti lulus kuliah kan kira2 umur 22 ya klo s1 nah berarti minimal umur tanti sdh 42 dong bukan 40..atau mksdnya 49 an ya. . Tpapa bisa hamil ya? Ya kuasa Allah ya... Tpkok agak wagu ya
ReplyDeleteMbak Dini...maaf saya nimbrung.
DeleteTanti memang bukan empat puluh tahun, melainkan "empat puluh lebih...". Bisa jadi 42 atau 43. Sepupu saya melahirkan di usia 46. Penantian 20 tahun..
Smg... Tanti hamil... Adik kandung sy melahirkan ketika berusia 43 thn karunia yg luar niasa
ReplyDeleteSemoga dan semoga
ReplyDeleteTrimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteSmlm ga smpt baca aiya-10
Keburu ngantuk..
Syukurlah ayna mau tinggal dirmh tanti..jd lepas de bpk tirinya..
Mau lanjut ke 11..
Salam aehat mbak Tien..