A Y N A 09
(Tien Kumalasari)
Bintang berhenti disebelah kiri pagar, dan nyaris keluar dari mobilnya, ketika dilihatnya mobil yang lain dari arah berlawanan, lalu berhenti disebelah kanan pagar.
“Haaa.. itu Nanda ?” lalu Bintang tertawa terbahak sambil turun dari dalam mobilnya, sementara Nanda juga turun lalu keduanya berdiri berhadapan, dan keduanya tertawa terbahak.
“Ini gila.. benar-benar gila.” kata Nanda.
“Benar, ini gila. Kenapa sih kamu selalu ngikutin aku?”
“Kamu yang ngikutin aku..” sergah Nanda sambil saling beradu kepalan, lalu setengah berlari keduanya menuju kearah depan rumah lalu berdiri berdampingan dan bersama-sama memanggil nama Ayna sambil tertawa lebar.
“Aynaaaaaa...”
Lalu keduanya kembali beradu kepalan tangan sambil tertawa. Tapi tak ada jawaban.
“Kok nggak ada suara..?”
“Eeeh.. ada.. itu seperti sebuah teriakan..”
“Teriakan?”
Keduanya naik ke teras, berdiri agak masuk dari pintu..
“Lepaskaaan... Ouh.. tolooong...”
“Ayna !!” sekejap kemudian keduanya menyadari bahwa Ayna berada dalam bahaya. Mereka masuk dan mencari kearah datangnya suara. Lalu jeritan Ayna semakin jelas terdengar.
“Tidaaak.. lepaskaaan... biadab!! Tolooong..!”
Dan tangan kedua laki-laki perkasa itu serentak mendobrak pintu. Mata mereka menyala marah melihat Ayna dalam rengkuhan pak Sarjono, orang yang disebut Ayna sebagai ayah tirinya.
Pak Sarjono yang terkejut segera melepaskan Ayna, yang segera menghambur kedalam pelukan Nanda.
“Apa yang bapak lakukan? Setan apa yang menguasai bapak sehingga tega melakukan itu? “ hardik Bintang sambil mengcengkeram leher baju pak Sarjono.
Nanda membawa Ayna keluar dan menenangkannya.
“Mm.. ma’af... mm.. ma’af.. ss..ssaya.. khilaf !!”
“Khilaf ? Khilaf ? Seandainya kami tidak datang maka bapak sudah menghancurkan hidup seorang gadis baik yang sangat menghormati bapak yang dianggapnya sebagai orang tuanya.”
“Ma’af...” kata pak Sarjono gemetar.
“Tidak saya sangka bapak punya pikiran yang demikian kotor! Menijikkan !!” kata Bintang sambil mendorong pak Sarjono sehingga jatuh terkapar dilantai, diantara barang-barang berserak yang mungkin terkena tendangan atau polah Ayna ketika meronta-ronta.
Bintang keluar dari kamar sambil membanting pintu, kemudian kearah depan, menemui Ayna yang masih menangis dalam dekapan Nanda.
“Ayna, berhentilah menangis. Sudah aku hajar laki-laki busuk yang nyaris mengotori hidup kamu dengan perbuatannya yang menjijikkan.”
“Biarkan aku pergi,” kata Ayna sambil melepaskan diri dari pelukan Nanda.
“Mau pergi kemana? Kerumahku saja?” tanya Nanda.
“Atau kerumah aku saja, disana ada Bulan yang bisa menemani kamu.”
Ayna menghela nafas.
“Saya tidak mau merepotkan siapapun. Saya akan mencari tempat kost yang dekat dengan tempat kerja saya.”
“Baiklah, cari tempat kost, tapi ini sudah malam, kalau mau mencari paling tidak besok pagi.”
“Ya sudah begini saja, pokoknya sekarang Ayna harus keluar dari rumah ini.”
"Apa kamu perlu membawa barang-barang kamu? Kita akan membawa kamu pergi dan jangan sampai kembali kerumah ini lagi.”
“Benar, sebaiknya sekarang saja kamu bawa barang-barang kamu.”
“Ayo aku bantu.”
“Aku juga mau bantu.”
Pak Sarjono sama sekali tidak berani keluar dari dalam kamar, atau barangkali pingsan disana karena ketakutan. Bintang dan Nanda membantu mengemasi barang-barang yang perlu Ayna bawa, kemudian pergi dari rumah itu.
***
“Makanlah, dan tenangkan hati kamu,” kata Bintang ketika bersama Nanda mengajak Ayna makan malam.
“Iya, makan yang banyak, dan lupakan begajul itu.”
“Saya tidak mengira bapak akan
melakukannya," desah Ayna.
“Setan sudah menguasainya," geram kata Nanda.
“Memerlukan iman yang teguh untuk bertahan sementara didekatnya seorang gadis cantik siang malam serumah dengannya. Bahkan melayaninya makan minum.”
“Saya pikir dia ayah saya. Benar-benar bisa menjadi ayah saya."
“Ketika kamu masih kecil, kamu adalah anaknya. Tapi ketika kamu tumbuh dewasa, menawan, setan akan rajin mengipasinya agar melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang ayah.”
“Baiklah, semua sudah berlalu, sekarang apa rencana kamu?”
“Saya akan mencari tempat kost.”
“Okey, tapi kan besok? Malam-malam mana bisa mencari tempat kost,” kata Nanda.
“Kalau kamu tidak mau kerumah saya atau ke rumah Nanda, harus ada tempat yang... oh ya.. bagaimana kalau kerumah om Danang?”
“Benar, itu omnya Bintang, dan isterinya sepupu aku.”
“Tapi kan saya menyusahkan semua orang. Saya akan mencari mushola dan menginap disana malam ini.”
“Tidak Ayna, sebentar, aku akan menelpon om Danang.”
“Hallo, ini Bintang?” sambut Tanti dari seberang ketika Bintang menelpon.
“Ya tante, bolehkah saya minta tolong?”
“Boleh saja, minta tolong apa? Melamar seorang gadis untuk kamu?” canda Tanti.
“Tidak tante, aduh.. itu belum..” Bintang tertawa.
“Habis apa dong ?”
“Ada seorang gadis..”
“Tuh kan..”
“Tante, saya belum selesai bicara..”
“Baiklah.. bagaimana..?”
“Ada seorang gadis, butuh tumpangan malam ini.”
“Pacar kamu ?”
“Belum... hahaaa...” Bintang terbahak, habisnya Tanti menjurus kearah pasangan dia terus.
“Pokoknya bisa enggak tante, nanti Bintang akan ceritakan semuanya. Gadis ini pantas dikasihani. Dia tak punya siapa-siapa lagi.”
“Oh ya? Duuh... siapa sih dia. Ada sih kalau cuma kamar.. kan tante hanya berdua sama om Danang.”
“Jadi bisa ya tante?”
“Bisa.. bisa, kapan mau kesini?”
“Sekarang dong tante, masa bulan depan?”
“Baiklah...akan tante siapkan kamarnya.”
“Nah, selesai,” kata Bintang setelah menutup ponselnya.
“Ayna.. malam ini kamu akan tinggal sementara dirumah sepasang suami isteri yang sangat baik,” kata Nanda.
“Aku membuat semua orang jadi repot.”
“Yang repot itu kalau kamu tidak punya tempat tinggal , tidur dipinggir jalan, lalu dilarikan oleh raksasa, dibawa terbang keatas bukit yang tingggiiiii sekali.. lalu...”
“Ah, itu dongengan ibuku...waktu aku masih kecil..”
“Iya, ibu Mirah juga mendongeng tentang raksasa itu, lalu seorang pangeran dari negeri awan datang dengan menaiki seekor kuda terbang...”
Lalu kedua laki-laki ganteng itu tertawa terbahak-bahak, membuat Ayna tersenyum dan sejenak melupakan kesedihannya. Kedua ganteng nan baik hati itu benar-benar menjadi tempat bahunya bersandar. Bukan siapa-siapanya, dan belum lama bertemu, tapi mereka memperlakukannya seperti sahabatnya, atau bahkan lebih, Sadarkah Ayna bahwa keduanya sangat berharap mendapatkan cintanya? Rupanya Ayna belum bisa menangkap setiap pandangan mata dari keduanya, yang berbicara tentang hati mereka. Atau memang Ayna belum memikirkan sebuah cinta pun.
***
“Mas, itu mereka sudah datang,” kata Tanti kepada suaminya yang menunggu kedatangan Bintang di teras.
“Siapa sebenarnya gadis itu?” tanya Danang.
“Belum tahu mas, Bintang akan bercerita nanti. Yang penting malam ini dia butuh tumpangan untuk seorang gadis.”
“Pacarnya ?”
“Katanya sih bukan. Itu mereka.”
“Selamat malam tante, om.. “ seru Bintang, lalu keduanya mencium tangan Danang dan isterinya.
“Ini malah sama Nanda juga. Ada apa kalian ini, malam-malam mencarikan tumpangan untuk seorang gadis..?”
Ketika Ayna keluar dari dalam mobil, Tanti terkejut..
“Lho.. bukankah itu... mm.. siapa namanya... Ayna ?” seru Tanti.
“mBak Tanti mengenal dia ?” tanya Nanda heran.
“Ini .. dia.. kan bekerja di tokonya pak Yoga? Aku sering belanja disana."
Ayna mendekat, lalu mencium tangan Tanti.
“Selamat bertemu Ayna,” kata Tanti ramah.
“Ada apa ini sebenarnya?”
“Biarkan mereka duduk dulu Tanti, belum-belum kamu sudah minta diceritain,” tegur Danang.
“Oh, iya.. ayo duduklah semuanya.. ayo silahkan.”
Tanti menatap Ayna, masih cantik seperti yang biasanya dia lihat. Cantik dan ramah kepada pembeli, dan selalu melayani dengan manis.
“Tante sudah menata kamar buat... Ayna yang kamu maksudkan tadi Bin?”
“Iya tante..”
“Bolehkah tante mengetahui semuanya? Dan bagaimana kalian berdua ini bisa mengenal Ayna begitu dekat.”
Lalu Bintang dan Nanda bercerita saling bersahutan, sejak ibunya Ayna sakit sampai meninggal, kemudian malam itu bapak tirinya hampir memperkosanya.
“Ya Tuhan, rupanya dia kemasukan setan sehingga tega melakukannya kepada gadis yang sudah puluhan tahun menjadi anaknya.”
“Besok pagi saya akan mencari tempat kost bu, mohon ma’af kalau malam ini merepotkan ibu.”
“Tidak, aku tidak repot apapun, ya kan mas?”
“Benar, kami hanya berdua dan ada beberapa kamar kosong dirumah ini.”
“Kalau Ayna kerasan, boleh saja tidak usah mencari tempat kost, dan tetap tinggal disini,” kata Tanti yang disambut Danang dengan angggukan setuju.
“Tuh.. Ayna...” kata Bintang.
“Bagus Ayna, nanti aku akan sering menjengukmu kemari..” sambung Nanda yang disambut kepalan tangan oleh Bintang.
“Ini kenapa ya, dua anak ini mas.. keponakan mas dan sepupu aku ini lho mas.. sepertinya sedang berebut cinta seorang gadis cantik..” kata Tanti sambil memandang suaminya.
“Wouw... bagus, aku nggak mau menjagokan salah satu diantaranya, dua-duanya berat,” kata Danang.
Bintang dan Nanda tertawa keras.
Ayna hanya menunduk. Sungguh ia merasa tak enak merepotkan keluarga yang sesungguhnya bukan apa-apanya. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Kalau menolak, lalu dia akan tinggal dimana? Keluarga Danang sangat baik, bahkan meminta agar dia tetap tinggal disini.
“Adduh.. berapa harus aku bayar kalau aku kost dirumah sebagus ini?” kata batin Ayna.
“Ayna, ayo aku tunjukkan kamar kamu, jangan sungkan..” kata Tanti. Lalu Tanti berdiri, dan Bintang serta Nanda berebut membawa bungkusan dan koper yang tadi dibawa Ayna.
“Om, Nanda nih om, nggak mau kalah. Harusnya dia mengalah pada yang lebih tua, ya kan om?” kata Bintang meminta pendapat Danang.
“Enak aja, mengalah.. oh ya, kamu tua? Baiklah kakek.. tapi tidak.. kita akan tetap bersaing, dan keputusan ada ditangan Ayna,” bisik Nanda ke telinga Bintang, sambil keduanya masuk kedalam untuk membawakan barang-barang Ayna.
Danang hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Ia juga pernah muda.
***
Tanti terkejut ketika bangun pagi itu, dilihatnya Ayna sudah menyapu dan membersihkan rumah.
“Ayna, sudah, biarkan aku saja.”
“Biarlah bu, saya sungkan tidak melakukan apa-apa disini. Suruhlah saya membantu apapun, saya senang melakukannya, karena dirumah saya juga selalu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri.”
“Baiklah, kalau begitu ayo ke dapur, membuat sarapan, untuk kamu juga,” kata Tanti senang.
Tanti merasa senang melihat Ayna
membantu memasak dengan cekatan. Iba hatinya mendengar kisah Ayna. Sebatang kara, nyaris diperkosa ayah tirinya. Aduhai..
“Ayna, sebaiknya kamu tetap disini saja, tidak usah mencari tempat untuk kost segala.”
“Tidak bu, saya tidak punya banyak uang untuk membayarnya.”
“Membayar apa maksudmu?”
“Kalau saya kost disini, pasti mahal bu, saya akan mencari rumah yang sederhana saja, hanya satu kamar dan..”
“Apa kamu mengira aku akan meminta bayaran seandainya kamu mau tinggal disini?”
“Mm.. maksud ibu..?”
“Tinggallah disini, menemani aku, tidak perlu bayar. Siapa menyuruh kamu membayar?”
“Saya? Tinggal disini? Ya ampun bu, tidak berani bu.. saya ini orang yang sebatang kara, jangan sampai menyusahkan semua orang. Saya akan mencoba hidup sendiri.”
“Ayna.. justru karena kamu sebatang kara, maka aku ingin agar kamu mau tinggal disini. Lihatlah aku Ayna, aku sudah puluhan tahun menikah, tapi tidak dikaruniai seorang anakpun. Terkadang aku kesepian. Sejak melihatmu di toko pak Yoga, aku sudah tertarik sama kamu. Kamu rajin, murah senyum, aku suka.”
Ayna diam sejenak, mana mungkin ia mau menyusahkan keluarga yang bukan apa-apanya ini?
“Pikirkanlah, aku tidak memaksa, tapi aku sangat berharap kamu mau. Aku ingin kamu jadi anakku, Ayna.”
Ayna terpaku. Jadi anak wanita cantik dan kaya ini? Ayna merasa seperti bermimpi.
“Aku serius.”
Ayna meneruskan menggoreng kerupuk, tanpa mampu menjawabnya.
“Kamu boleh memikirkannya nanti. Oh ya, jam berapa kamu berangkat?”
“Saya agak pagi bu, jam setengah delapan harus sudah sampai di toko.”
“Ah, sayang sangat pagi, kalau agak siangan kamu bisa bareng pak Danang. Tapi pak Danang masuk ke kantor agak siang sih.”
“Tidak bu, biar saya naik angkot saja.”
“Kalau begitu ayo sarapan dulu, nanti kamu kesiangan. Ini kan sudah selesai.”
“Saya mandi dulu saja bu.”
“Baiklah.”
***
“Ayna, kamu selalu datang paling pagi,” sambut pak Yoga yang sedang berdiri didepan pintu toko.
“Iya bapak, supaya bisa membantu membuka toko, dan bersiap-siap.”
“Baiklah, ini kuncinya.”
Ayna melakukan semua tugasnya dan terus berfikir. Benarkah apa yang dikatakan bu Danang? Aku ingin kamu jadi anakku..
“Dia bilang serius.. aduuh.. siapakah aku ini maka mendapat karunia yang demikian besar? Dalam duka dan papa ku, ada saja yang bersedia menolongku. Ini bukan mimpi. Haruskah aku menerimanya? Ah, tidak.. aku tidak berani, bagaimana kalau aku nanti mengecewakannya?” batin Ayna.
Dan ketika sa’at pulang, maka ia harus sudah bersiap dengan jawaban itu. Pasti Tanti akan menanyakannya.
Tadi dia sudah bicara dengan temannya, katanya ada tempat kost murah didekat toko dimana dia bekerja. Dia ingin melihatnya, dan menanyakan berapa harganya. Ia sudah mencatat alamatnya.
Maka begitu toko ditutup, Ayna membuka catatannya sambil berfikir, dimana letak alamat tempat kost itu. Ia menyesal, kenapa tadi tidak bertanya kepada yang memberi alamat, tentang ancar-ancar rumah kost itu.
Ayna sudah sampai dipinggir jalan ketika tiba-tiba seseorang menghentikan sepeda motor tepat disisinya.
“Ayna...”
“Wajah Ayna pucat seketika, melihat ayah tirinya sudah berada sangat dekat dengan dirinya. Ia menggeser tubuhnya kesamping.
“Ayna !!”
***
Besok lagi ya
Nomor 1 kah saya?
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien ... AYNA 09 yg sudah tayang.
Salam hangat kami dari Yogya.
Makasih mb Tien
DeleteSelamat Pak Yowa juara 1
DeleteGasik tayangnya mbk Tien,mksiiih....
Baru di tinggal 2 menit udah kalah aja...
DeleteHarusnya jangan ditinggal Jeng Dewi
DeleteTerima kasih Bunda Tien, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍
DeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silatutahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Ayoooooo edit profilmu dengan cara :ketuk UNKNOWN... lalu ketuk...EDIT PROFIL... isi biodatamu...lalu SIMPAN..... mudahkan........
Wahhh....selamat sang Juara 1 bapak Yowa pertahankan prestasi biar dapat hadiah gambar sepeda dari mvak Iyeng 😃😃
DeleteMaturnuwun mbak Tien ceritanya makin seru....sdh terlihat persaingan Bintang dan Nanda utk merebut hati Ayna
This comment has been removed by the author.
DeleteIya.......pa Yowa nomor 1, aku nggak ikutan berburu kok, ikut baca saja.
DeleteBu Tien hebat
DeleteJeng Marni...foto mana,ayo di tampilkan
DeleteMatur nuwun bu Tien.
ReplyDeleteMatur suwun b.Tien Ayna dah tayang gasik
DeleteAlhamdulillah sudah tayang Ayna 9 tumben masih sore , matur nuwun ya mbak Tien makin seru makin penasaran saja, sehat sehat ya mbak cu soon wassalam dari Cibubur
DeleteMaturnuwun bu.. saya sdh tunggu2
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah........
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Alhamdulillah AYNA 09 sudah tayang.
DeleteMatur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam sehat dari Tangerang.
Pak Sardjono mau ngapain tuh. .?
Mestinya sama bu Suprih aja atau Darsih jandanya Pak Carik.. 😂😭
Cuman.nemusatu Bu Tien,nggak tahu ngumpet dimana ya.?... Malas dech lkalo baca lagi
DeleteMatur nuwun. Biar cuma satu sudah alhmdulillah. Tidak usah dibaca lagi.
DeleteMatur suwun b.Tien Ayna dah tayang
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 9
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Kalau Bintang dan Nanda berebut cinta Ayna, kalau pembaca berebut jadi komentator nomor 1. Mantul lah bu Tien...
ReplyDeleteTerimakasih mbak Tien . .waaaoww ini cerita agak serem ada polah ayah tiri gitu .. smoga hidup Ayna bahagia, ya kan mbak .. salam swhat penuh berkah bagi yg membaca .. aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna selamat. Semoga dia mau menjadi anak angkat Tanti dan Danang. Pasti seru karena dua ponakan yi Nanda dan Bintang akan berfantian apel.. Salam sehat dan semangat berkarya buat bu Tien
ReplyDeleteMatur nuwun Bun
ReplyDeleteSalam.sehat dari Batang
Wah gasik ni....
ReplyDeletejadi ngeri sama pak sarjono nih
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA 09,dah keluar, matur nuwun ibu Tien.
ReplyDeleteMaturnuwun bu Tien, wah gasik nih
ReplyDeleteSuwun mb Tien sdh tayang gasik...
ReplyDeleteSalam hangat dr blora...🙏
oh ya.. bagaimana kalau kerumah om Danang?”
ReplyDelete“Benar, itu omnya Bintang, dan isterinya tante aku.”
Bentar...itu yang bicara kan Nanda. Bukankah Tanti itu sepupu Nanda, dan bukan tantenya?
Itu saja mbak Tien sayang
Matur nuwun jeng Iyeng
DeleteSuwun bu Tien Ayna sdh tayang gasik ...smg bu Tien sll sehat .
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA~09 sudah hadir.. maturnuwun Bu Tien..🙏
ReplyDeleteTerima kasih bundaaa...
ReplyDeleteAlhamdulillah.... Terimakasih bunda Tien..... Salam sayang dr Bekasi 😍😍
ReplyDeleteAlhamdulillah...... Selamat dr cengkeraman harimau he he he..... Salam SEROJA BU TIEN KUUHHH..... semakin penasaran????
ReplyDeleteAyna 9 tayang lebih aqal trm.kasih bu Tien slam sehat buat kita semua
ReplyDeleteTrimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAyna 09..
Makin seruu n dheg2an...
Duuuh bpk tirinya ayna kok msh brani nyamper2in ayna ya..ga takut dilaporkan polisi akibat perbuatannya..
Semoga ayna dpt jodoh yg tepat n bahagia..
Salam sehat dr bandung..
Wah kenpa bintang dan nanda nggak bawa,ayah tiri ayna ke jantor polisi ya
ReplyDeleteSurabaya Hadir .yanti ..terima kasih knapa yaa tampil nya malam seh.ee lg seru² eee abis .dikit sekali seh per episode ..mbok ya jgn malam2 mbat Tien.hahahha krn saya juga nunggu2 sampai tertidur² ...geumes ma bpk tirinya kita jotos yok sama2
ReplyDeleteAlhamdulillah sdh dapat penghantar tidur dengan tayangnya ayna 09 , semoga tidurnya bisa nyenyak
ReplyDeletePersaingan bintang & nanda semakin seru .... siapakah yg bakal keluar sebagai pemenang ?
Tunggu saja episode berikutnya.
Trimakasih bu tien , semoga bu tien n kelg selalu sehat2
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah Ayna 09 sdh hadir
ReplyDeletesemakin seru dan bikin penasaran ceritanya
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga.
Salam hangat dari Bekasi
Apa rencana pak Sarjono menemui Ayna?besok jwbnnya di episode berikutnya,kutunggu ya ibu Tien, maturnuwun dan salam hangat ,semoga ibu sll sehat
ReplyDeleteMakasih bu Tien, AYNA 09 sdh nongol. Moga Aina mau jadi anak angkat Tanti Danang, terus ditawari untuk melanjutkan kuliah. Belum terlambat kalau nganggur 2 tahun,atau ditawarkan untuk kerja di kantor Danang daripada kerja di toko. Maaf Bu Tien ini cuma harapan aja.
ReplyDeleteMasukkan yang bagus..... apalalagi nanti jika jadi dapat salah satu dari dua cowok ganteng biar jika ketemu dengan koleganya gak canggung
DeleteMatur nuwun mbak tien-ku ...ayna09nya.
ReplyDeletePersaingannya terlalu menyolok nih... seperti (dan memang) diatur.
Sebaiknya ayna pindah pekerjaan saja, untuk keamanannya.
He he he ...ngelantur lagi. Salam sehat dari sragentina.
Mau apa lagi tu pak Sardjono...
ReplyDeleteTerima kasih bunda Tien aras hadirnya AYNA 9.
Salam sehat dari kota Malang
1. Nyimak komentator berebut no 1
ReplyDelete2. Nyimak persaingan Bintang dan Nanda berebut Ayna... Smg bukan "om Danang" yg menang diluar dugaantergoda memperistri Ayna demi ada keturunan?
3. Trmksh mb Tien utk lanjutan crtnya ditunggu...slm seroja utk kita semua...slm..
Matur nuwun ...mbak tien... Lega membaca Ayna terselamatkan... ditunggu lanjutannya ....Dmg mbak tien sehat jasmani rohani ekonomi srlalu berimajinasi menjadikan cerita fiksi
ReplyDeleteTerima kasih Bunda Tien..
ReplyDeleteSalam sehat..
Terimakasih mBak Tien Ayna ke sembilan sudah tayang
ReplyDeletesehat sehat selalu doaku
benar dia masih selalu menemani anaknya yang masih dalam penziarahan menjalani kehidupan yang memang harus berjalan, seolah kedua remaja tampan pengawal keamanan sang ratu, yang kadang kelihatan kocak saling berebut meluluhkan hati sang putri hmm
Alhamdulillah Ayna 09 sudah hadir.... semoga pas ada Bintang/Nanda lewat juga dan lagi2 menyelamatkan Ayna. Salam seroja Bu Tien
ReplyDeleteTerima kasih bunda Tien Ayna 9 sdh tayang,
ReplyDeleteDuuh...opo meneh pwk Sarjono ikuuu..jian bikin mangkel tenan..orang tua kok gak nyebut...hadeww bikin baper bunda, semoga ayna baik2 saja...
Salam sehat ulales dari bumi Arema Malang bunda Tien
Alhamdulillah Ana 09 dah hadir, makasih Bunda.
ReplyDeleteSehat selalu dan tetap semangat buat Bunda.Dan met beristirahat.
Ayna tertolong dari kebejatan ayah tirinya. Semua merasa kafihan terhadap musibah Ayna. Apakah pak Sarjono masih nekat menemui Ayna? Salam sehat dan terima kasih mbak Tien
ReplyDeleteKasihan Ayna takut dan kebingungan. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu
ReplyDeleteSlmt pgii mb Tien.. Mksh Ayna 9 nya.. Aduuh jantungquikut bergetar ayna akan diperkaos sm bpk tirinya.. Untung terslmtkn oleh jagoan 2 org yg baik.. Salamseroja dan semangat dri skbmi unk mba tien sekeluarga.. Muuaahh🥰🥰🙏🙏
ReplyDeleteHallooo semuanya mas2 n mbak2 sesama pebggemar mba Tien Komalasari.. Sysmo tertawa sendiri bc komentar2 nys.. Oyaslmt mas Yowa jdi juara1.. Sy jg bangga jdi juara 1 dri blkng.. Yangpenting sy bisa menikmati cerbung2 kesayanganqu dan tentunya mba Tien Komalasari yg sll menghibur dan diarep2 penggemarnya.. Bravoounk semuanya.. 💪💪🙏🙏😍😍
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang Ayna 9. Terimakasih bu Tien. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteBikin deg deg an ceritanya ini.....
ReplyDeleteMbak Tien sangat pintar mengaduk emosi pembaca.... Ha ha
Waduh Sarjono muncul lagi apa yg akan dilakukan terhadap Ayna...Moga2 cepat sadar ya Sarjono...hee..he.
ReplyDeleteSalam sehat dan sejahtera buat Bu Tien dan Keluarga
Hadeuhh mas bintang dan mas nanda masih rebutan ... dulu berebut ibu palupi sekarang berebut gadis hahaha ... lucu...
ReplyDeleteMakasih bunda tien salam dari tasik
Matur nuwun M Tien AYNA 9 telah hadir. Salam sehat dan bahagia
ReplyDeleteBu Tienya bingung.... ini dari siapa ya?
DeleteHayo edit profilmu , ingin tahu caranya ????
Ini caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik/ketuk tulisan UNKNOWN di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya Klik/ketuk tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP, pekerjaan, hoby, dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda
Kaya toko jaman dulu. RAMAI.
ReplyDeleteAlhamdulillah .
ReplyDeleteMtur nuwun Bun.....
Mugi2 tansah sugeng....
Mau apa lagi ayah tiri Ayna. Yg hati hati a Ayna, sementara ini jangan banyak pertimbangan, ketika ada keluarga yg vaik hati mau menolong Ayna, demi keselamatan dirimu. Sabar, menarik, maturnuwun Bu Tien, sy bersama pembaca lainnya, menunggu kelanjutannya ceritanya. Semoga Bu Tien tansah sehat wal afiat, salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteYang di Pondok Gede.... ayu dong sesama blogger saling terbuka tujukan jati dirimu
DeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik/ketuk tulisan UNKNOWN di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya Klik/ketuk tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP, pekerjaan, hoby, dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda
Semoga AYNA diselamatkan lagi leh mas Bintang
ReplyDeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
Delete1. Klik/ketuk tulisan UNKNOWN di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya Klik/ketuk tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP, pekerjaan, hoby, dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda
Hadeeehhh... Sarjono... mau apa lagi kamu?
ReplyDeleteAyna.. kenapa kamu tidak mau menerima tawaran Tanti. Bukankah hidupmu akan lebih aman disana ketimbang hidup sendirian diluar? Pikirkan sekali lagi Ayna.
Terima kasih Mbak Tien.. maaf baru sempat baca dan komen sore ini. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.
Perlu dipertimbangkan baik2
DeleteKarena baru mengalami peristiwa yg tdk baik harus tdk mudah percaya pd orang lain
Terima kasih mbak tien, semoga Sehat² selalu.
ReplyDeleteMbak tien paling bisa nih, membuat para pembaca menduga duga, bagaimana sikap danang melihat ada gadis cantik tinggal di rumah dia, mengingat danang waktu muda "agak genit"
Salam sehat dan sejahtera bersama keluarga.
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg Ayna 09 hadir dg daya tarik yg kuat bagi penggemarnya.
ReplyDeleteSemoga pak Sarjono mau minta maaf, menyatakan sesalnya kpd Ayna dan Aynapun memaafkan tanpa akan menyimpan dendam.
Menambah pengalaman Ayna hrs selalu hati2 jaga diri dari setiap laki2, krn nafsu bejat itu bisa timbul bila didukung suasana.
Persaingan Nanda - Bintang sangat bagus mulus dg menunjukkan hal2 baik...
Setia menunggu lanjutnya sambil banyak ber andai2, tapi sumonggo ibu aja. Matur nuwun Berkah Dalem...
Pasukan pengintai
ReplyDeleteSiaaaap........
Grak
Ndherek nhintip nggih pak 🙏
DeleteBiasanya putri yg diintip. Koq ini malah ikut. He.. he..
ReplyDeleteNginyip bang Danar yg jarang komen di grup 😁😁
DeleteKulo ikutan ngintip nggih Bu In..
ReplyDeleteSilahkan mba Sriati
DeleteAku jga ikutan ngintip sambil makan kolak pisang, candil ketela rambat........Fotonya gak bisa dibawa kesini ya.....
ReplyDeleteKung Habi....kok ikutan begadang....mangga iatirahat mawon
DeleteBaca cerbung bisa meningkatkan imun ya Kek?
DeleteMenanti sll
ReplyDeleteArep do balapan..... Ancang2.... Aku tak keri wae lah 😀😀😀
ReplyDeleteKmrn jam segini sdh tayang..semkga hari ini segera tayang Ayna 10
ReplyDeleteNgintip bahagia😊😄
ReplyDelete1....2....3....siap-siap
ReplyDeleteCliiiiing....
ReplyDeleteKok kaya iklan pembersih kaca ta mbakyu 😁😁
DeleteNguing... nguing....
ReplyDeletePara pembalap liar, ayo bubar. Kalian ditunggu kluarga di rumah. Sayangi diri kalian. Ayo tidur.
Jika masih bandel, akan ditindak sesuai praturan.
Nguiiiing... nguiing
Wkwkwk...abang sndiri masih nyayap...plng gih
DeleteAdek pulang duluan gih. Abang pantang pulang seblum pd bubar.
DeleteKalo ada yg godain, telpon abang. Tau kan no hp abang?
Ngga mau...takut pulang sendirian...ikut abang aja
DeleteWah bandel nih. Tugas jd gak kepegang. Tuh liat sudh nongol koment lg.
DeleteGimana bu tien mo posting ayna 10 kalo ada koment yg mo dibaca.
Maaf ya bu tien...
Longok2 sdh jm 22 lewat blm muncul nih Ayna kemana ya apa di bawa ayah tirinya lagi ? He he he.Salam seroja mbak Tien dari Tegal.
ReplyDelete😴😴😴😴
ReplyDeletewadoooooh beneran diculik deh tuh bocah...
ReplyDeleteSemoga bahagia akhir nanti
ReplyDelete