Saturday, December 26, 2020

SANG PUTRI 33

 

SANG PUTRI  33

(Tien Kumalasari)

 

Handoko yang berjalan sambil saling menggenggam erat tangan isterinya,  menghentikan langkah, menoleh ke belakang.

“Ryan?” kata mereka berbarengan.

“Kamu kenal Ryan?”  tanya Handoko kepada isterinya.

“Ia teman kuliah aku, pacarnya Widi kan?”

“Oh, kirain belum kenal.”

“Mas, lagi ngapain?” tanya Ryan.

“Ini, lagi mau buat pengumuman atau iklan lah..”

“Jualan apa?”

“Jualan gimana? Lagi nyari anak hilang.”

“Lhoh.. kok sama, tapi berlawanan, aku barusan nemuin anak hilang.”

Handoko  dan Palupi berdebar, jangan-jangan itu anak yang dicarinya.

“Mana anaknya?”

“Aku titipin dirumah Widi, habis rewel, bingung aku menghadapi anak rewel.”

“Namanya siapa?”

“Nanda.”

“Lhaaaa....” teriak Handoko dan Palupi bersamaan.

“Ada apa?”

“Itu anak yang sedang kami cari Ryan. Ada fotonya?’”

Ryan mengeluarkan ponselnya, menunjukkan foto Nanda.

“Astaga... alhamdulilah ..  Benar diaaa..”

“Benar?”

“Iya dia Nanda yang kami cari.”

“Kok bisa mas Handoko dan Palupi yang mencari. Mana bapaknya?”

"Bapaknya malah nggak tahu kalau anaknya hilang."

"Kok  bisa ?"

Lalu Handoko dan Palupi bergantian menceritakan perihal Nanda dan bagaimana bisa hilang.

Palupi senang bukan alang kepalang. Sangat bersemangat ketika mereka menuju ke rumah Widi.

***

“Ibuuu...” teriak Nanda ketika melihat Palupi.

“Nanda..” Palupi memeluknya erat.

“Kamu kemana saja?”

“Aku mencari bapak.. nggak ketemu.”

“Aduuh, mengapa nggak bilang ibu.. “

“Ibu lagi tidur sama Bintang.”

“Anak baik.. lain kali tidak boleh pergi sendiri ya. Untung ketemunya sama om ganteng ini, kalau ketemu orang jahat bagaimana?”

“Orang jahat takut sama polisi.”

“Hm... iya sih, kalau polisi melihatnya, kalau tidak, lalu Nanda dibawa pulang,  dijadikan anak penjahat, bagaimana.”

“Nggak mau... Mana bapak?”

“Ayo sekarang kita pulang kerumah bapak.”

Pak Tarman yang mendengar suara gaduh diluar segera keluar. Handoko dan Palupi serta Ryan mendekat dan mencium tangannya.

“Kok bisa kamu juga, kamu mengenal anak ini Han?”

“Iya om, tadinya anak ini bermain sama Bintang, tiba-tiba menghilang. Untunglah ketemu sahabat saya yang ganteng dan baik hati ini,” kata Handoko.

“Dia?” tapi pak Tarman hanya menatapnya sekilas, tanpa senyuman.

Widi mencubit tangan Handoko dan berbisik pelan.

“Tuh mas..”

Handoko mengedipkan sebelah matanya, seakan berjanji akan membantunya.

“Om, kami tidak bisa lama-lama disini, karena harus mengantar Nanda kepada bapaknya.”

“Ibunya dimana?”

“Ibu ada di sorga,” sahut Nanda cepat, lalu pak Tarman segera mengerti.

Ketika mereka pergi, pak Tarman kembali mengomeli Widi.

“Tuh, yang ganteng dan baik hati.. lalu kamu jatuh cinta sama dia?”

“Bapak, mengapa begitu. Kan Widi sudah selesai kuliah, tinggal ujian,,”

“Bukan masalah sekolah kamu.”

“Lalu..”

“Pokoknya bapak nggak suka.”

Kalau sudah begitu Widi memilih diam, karena kalau ditanya ‘mengapa’ pun bapaknya tak akan pernah menjawab seperti yang sudah-sudah.

Sekarang Widi hanya berharap Handoko akan membantunya bicara sama bapaknya.

***

Namun ketika sampai dirumah, mereka tak menjumpai Pri disana. Pegawai toko yang ada mengatakan bahwa Pri pergi sejak siang.

“Bapak mana?”

“Sebentar, biar ibu telpon bapak kamu ya,” kata Palupi yang kemudian menelpon Pri. Tapi ternyata Pri sudah dalam perjalanan akan menjemput Nanda.

“Oh, jadi sudah ada dirumah? Baiklah, saya sudah dijalan,” kata Pri.

“Tapi kalau nggak ada apa-apa, tinggal saja Nanda sama pegawai toko.”

“Tidak, kami akan bertemu mas Pri dulu, ada cerita panjang yang mas Pri harus tahu,” kata Palupi.

“Bapak mau pulang?” tanya Nanda.

“Iya, bapak sudah mau pulang.”

Lalu mereka duduk menunggu diteras, sementara Nanda langsung masuk kedalam rumah melalui toko yang memang berhubungan dengan rumah bagian samping.

“Kamu sudah sering kesini?” tanya Handoko kepada isterinya.

“Dua kali, yang pertama ketika dia mendekapku tanpa mau melepaskan, yang kedua aku bercerita pada dia bahwa aku bukan ibunya, sedangkan ibunya ada di sorga.”

“Kamu bisa juga bercerita?”

“Aku sudah menjadi ibu.”

“Oh, iya.. aku tahu. Nanti aku minta kamu bercerita untuk aku, sebelum tidur,” canda Handoko, sedangkan Ryan hanya tersenyum-senyum. Ia melihat hubungan Palupi dan suaminya semakin membaik.

“Nggak ah, orang tua minta didongengin..” gerutu Palupi.

“Enak aja, masa sih aku tua? Masih ganteng begini lho..”

“Tuh, kalau ngomong nggak ingat kiri kanan, diketawain sama Ryan.”

“Nggak apa-apa, suatu hari nanti Ryan juga akan mengalaminya. Ya kan Ryan?  Gimana nih, sudah siap melamar?”

“Siap sih siap mas, cuma bapaknya itu, saya heran mengapa sangat membenci aku? Aku ini kurang apa coba? Setiap datang saya menghormati, bersikap santun dan berlaku baik.”

“Tampaknya ada sesuatu, besok aku akan mencoba bicara sama om Tarman. Jangan khawatir Ryan, cinta itu harus diperjuangkan. Seperti aku ini, berjuang mati-matian lho untuk mendapatkan cinta Palupi,” kata Handoko sambil melirik kearah Palupi.  Tapi yang dilirik hanya mencibirkan bibir lalu membuang muka.

Tapi Ryan senang. Palupi sudah tampak lebih tenang. Jauh bedanya dengan Palupi yang dikenalnya beberapa tahun lalu, bahkan beberapa bulan terakhir ini.

“Bapaaak..” teriak Nanda ketika melihat mobil bapaknya datang.

Begitu turun Pri langsung menuju teras, agak heran melihat Palupi bersama suaminya dan seorang laki-laki yang dia belum pernah mengenalnya.

“Bapaak..”

“Lho, Nanda pakai baju siapa?” tanya Pri heran ketika melihat anaknya memakai baju yang ia belum pernah melihatnya.

“Dikasih sama om..”

Pri menatap Handoko, tapi Nanda menunjuk kearah Ryan.

“Lho.. bagaimana ini?”

“Mas Pri, perkenalkan, ini calon adik ipar saya, Ryan.”

“Oh, ya.. saya Priyambodo, mas Ryan,” kata Pri ketika menyalami Ryan lalu duduk diantara mereka, sementara Nanda menggelendot pada ayahnya.

“Begini mas Pri, sebelumnya saya dan isteri saya minta ma’af.”

“Ma’af? Untuk apa?” tanya Pri heran.

Lalu secara singkat Handoko menceriterakan perihal hilangnya Nanda sampai kemudian diketemukan.”

“Jadi Nanda jalan-jalan sendiri?” kata Pri sambil menatap tajam anaknya.

“Nanda mencari bapak..”

“Aduh, beruntung nanda ketemu orang-orang baik. Lain kali Nanda tidak boleh begitu ya? Kalau ingin sesuatu bilang saja, jangan lalu pergi sendiri. “

Nanda mengangguk.

“Karena sudah sejak siang dan kami belum sempat mandi juga mas Pri, maka kami akan langsung pamit, dan sekali lagi mohon ma’af karena telah membuat Nanda hampir hilang tadi,” kata Handoko sambil berdiri, diikuti oleh Palupi dan Ryan.

“Tidak apa-apa mas, toh tidak jadi hilang.”

***

Hari sudah gelap ketika Handodo datang bersama Palupi.  Ketika Palupi mau masuk kekamarnya ketika masih berpisah ranjang, Handoko menariknya.

“Kamu sudah lupa dimana kamar kita?”

“Bapaaak.. ibu....”

“Kamu kok belum tidur?”

“Bintang menunggu ibu datang.”

“Sekarang ibu sudah datang, mau dikasih apa?”

“Bintang mau bilang, apa nanti boleh tidur sama ibu dan bapak?”

“Haaa.. tentu saja boleh..” kata Palupi yang membuat Handoko kemudian mencubit keras lengannya.

“Aduuh.. apaan sih.”

“Bintang, ibu sama bapak belum mandi. Bilang sama yu Mirah , bapak sama ibu mau minum coklat susu. Ya.”

Bintang berlari kebelakang dan Handoko menarik Palupi masuk kedalam kamar.

“Yu Miraaah..”

“Iya mas, bapak sama ibu sudah datang kan?”

“Iya, buatkan coklat susu untuk bapak sama ibu.”

“Baiklah. Mas Bintang minum apa?”

“Aku kan sudah minum susu.”

“Baiklah. Yu Mirah buatkan minum dulu buat bapak sama ibu ya.”

“Nak Mirah, meja makan ditata sekarang ya,” kata Suprih yang ikut senang melihat kedua majikannya datang.

“Iya bu.”

“Yu Mirah...” kata Bintang yang menunggui Mirah membuat minuman.

“Ya mas Bintang, “

“Aku sudah bilang sama ibu.”

“Bilang apa?”

“Nanti Bintang boleh kok tidur sama ibu, sama bapak.”

“Issh.. mas Bintang nggak boleh gitu. Nanti tidur dikamarnya sendiri saja sama yu Mirah.”

“Tapi boleh kok kata ibu.”

“Mas Bintang , tadi yu Mirah bilang kalau dia punya  dongeng bagus untuk mas Bintang,” kata Suprih yang ikut menghalangi keinginan Bintang.

“Dongeng apa ?”

“Dongeng bagus dong.. ya kan yu Mirah.” Lanjut  Suprih.

“Iya.. nanti mas Bintang mau didongengin tidak?” Kata Mirah sambil meletakkan dua gelas coklat susu diatas nampan lalu membawanya ke ruang tengah.

“Benar.. dongeng bagus? Ada penjahat punya taring seperti raksasa?”

“Iya, lalu dibunuh sama pangeran tampan.”

“Iya..iya.. aku mau..” teriak Bintang.

Mirah merasa lega, lalu menggandeng Bintang kebelakang.

“Aku mau ke ibu dulu..”

“Eeh.. ayo kebelakang dulu, bantuin bu Suprih menata meja. Nanti mas Bintang makan sama bapak, sama ibu kan?”

Susah payah Mirah menghentikan keinginan Bintang untuk mengganggu bapak dan ibunya. Membiarkan sepasang suami isteri yang sudah lama tak bertegur sapa itu berdamai dan saling melepas selimut cinta yang mengurungnya..

***

“Kalau ibu sudah kembali, aku akan pamit bulan depan,” kata Suprih ketika Bintang sudah tidur dikamarnya, dan keduanya duduk sambil berbincang didapur.

“Lho, pamit kemana bu?”

“Anakku kan sudah bekerja ta nak, dia melarang aku bekerja lagi. Wanti-wanti dia bilang begitu.”

“Iya sih bu, sebenarnya kasihan juga kalau orang tua tetap terus bekerja, sementara anaknya sudah menghasilkan uang sendiri. “

“Kapan-kapan main kerumahku yuk nak, biar kenal sama anakku juga.”

“Boleh bu, nanti kalau bapak sama ibu pergi sama mas Bintang, kita pamit keluar sebentar. Saya juga ingin berkenalan dengan puteri ibu.”

“Bagaimana kalau besok Minggu nak?”

“Ya bu, nanti  saya bilang sama ibu kalau pengin main kerumah bu Suprih. Tapi saya harus menyelesaikan tugas saya dulu.”

“Iya nak. Tapi bagaimana kalau nanti nak Mirah menikah? Pasti juga akan meninggalkan keluarga ini kan?”

“Iya sih bu, tapi entahlah, saya belum memikirkan untuk menikah dalam waktu dekat ini. Lagian siapa yang mau bu.”

“Lho.. lha siapa tahu besok pagi ketemu jodoh yang tepat, dan cocog dihati. Masak sih harus berlama-lama. “

“Iya bu, do’akan saja ya.”

“Iya, pasti akan aku do’akan. Sekarang tidurlah nak, sudah malam. Dan malam ini rasanya kok nyaman banget suasananya ya nak. Pasti karena ibu sudah mau kembali.”

“Iya bu. Inilah yang selalu kita harapkan bersama.”

***

Pagi hari itu udara dingin menggigit. Didapur Mirah serta bu Suprih sudah sibuk menjerang air dan menanak nasi. Lalu Suprih menyiapkan masakan untuk makan pagi tuan ganteng dan ndara putrinya.

Palupi menggeliat. Ia sudah terbiasa bangun pagi, memasak air dan bersih-bersih rumah. Agak terasa aneh setelah berbulan-bulan tidur sendiri, sekarang ada seseorang menemaninya. Palupi bangkit perlahan, mengacak rambut suaminya pelan, lalu turun dari atas ranjang. Tapi tiba-tiba Handoko menarik tangannya sehingga ia kembali jatuh terbaring.

“Masih pagi..” bisik Handoko.

“Sudah pagi..” balas Palupi.

“Mengapa buru-buru bangun?”

“Sudah adzan..  Setelah shalat aku harus ke dapur.”

“Ahaaa.. iya.. benar.. ayo shalat berjama’ah..”

Palupi melangkah kekamar mandi. Handoko menggeliat ditempat tidur.. beberapa sa’at lamanya Palupi keluar dengan tubuh dan rambut basah. Wangi menyeruak segera tercium.

“Cepatlah, sekalian wudhu,”

Handoko melompat dari ranjang dan bergegas kekamar mandi.

Sangat menenangkan ketika keduanya khusyuk dalan sujud mereka, kemudian bersalaman dengan manisnya.

“Aku minta ma’af ..”

“Atas apa?”

“Aku banyak salah sama kamu mas. Aku merasa telah melakukan banyak hal semau aku selama ini.”

Handoko memeluk isterinya erat.

“Kamu sudah kembali. Ini bahagia aku.”

Dan kicau burung diluar sana terdengar nyaring, meneriakkan gempita pagi yang menyegarkan.

“Aku harus ke dapur..” lalu Palupi bangkit dan berbisik lirih.

“Sudah ada yu Suprih dan Mirah.”

“Jangan, aku harus ada disana.”

Handoko tersenyum nakal. Ia lupa, Palupi sudah berubah.

“Baiklah, buat sarapan yang enak buat suami kamu ya.”

Palupi meleletkan lidahnya, dan melenggang keluar dengan manis, Handoko tersenyum, lalu kembali meringkuk dengan memeluk guling.

***

Suasana makan pagi di rumah itu tampak meriah.  Palupi sendiri melayani suami dan anaknya makan. Mengambilkan nasi goreng udang  dan telur ceplok yang se muanya dimasak sendiri oleh Palupi.

“Mengapa ya, sarapan pagi ini terasa enak sekali..?” celetuk Handoko yang menyuap makanannya dengan lahap.

“Mengejek kan? “

“Yakiiin... sumpaaah enak. Boleh nambah lagi ibu?” kata Handoko lembut.

Palupi tersenyum cerah, menampakkah sederet giginya yang tersusun apik. Pujjian selalu melambungkan hatinya ke awang-awang.

“Mau nambah bapak, biar ibu ambilkan..” kata Palupi.

Bintang tertawa.

“Bapak sama ibu lucu ya..”

“Bapak itu yang lucu, Bintang.”

“Iya, kan dulu bapak mantan pelawak..”

“Pelawak itu apa?”

“Pelawak itu ya orang yang suka melakukan hal yang lucu-lucu, ya seperti bapak ini.”

“O.. bapak dulu pelawak?”

“Bintang makannya mau tambah lagi?”

“Sudah kenyang bu.”

Tiba-tiba Mirah yang sedang bersih-bersih didepan masuk dengan terburu-buru.

“Bapak, ada tamu menunggu diluar.”

“Siapa Rah?”

“Itu.. bapaknya mbak Widi.”

***

Besok lagi ya.

 

 

 

 

 

 

 

 

63 comments:

  1. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, Mbahekhalel, Aam M,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Tien ... SP 33 sdh hadir menghibur para penggemarnya.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    2. Alhamdulillah SP 33 sdh tayang
      Mtnuwun mbk Tien
      Sehat selalu ya mbk

      P Tarman ada apa ya?

      Delete
    3. Tmbh rame tmbh mantuuul, trimakasih Bu Tien.. Satu2 kebahagiaan telah dtg menghampiri.. Salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

      Delete
    4. Alhamdulillah.......

      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Lanjutannya selalu ditunggu
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.


      Delete
    5. Alhamdulillah SANG PUTRI 33 sudah tayang.
      Matur nuwun mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

      Ahaaa... pak Tarman yang penasaran pengin tahu tentang Ryan, atau mau jelaskan siapa Ryan sebenarnya. ..
      Monggo mbak Tien, seneng bikin penasaran nich..
      Besok lagi ya.

      Delete
  2. Terimakasih Sugeng Dalu.

    Lembar koreksi:
    1. Ryan mengeluarkan pinselnya, menunjukkan foto Nanda.
    # Ryan mengeluarkan ponselnya, menunjukkan foto Nanda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah...akhirnya datang Sang Putri...maturnuwun mbak Tien...salam sehat dr Situbondo

      Delete
    2. Terima kasih Bunda Tien,, Semoga Bunda sehat selalu, Aamiin 😍😍😍😍

      Group chat whatsapp Pecinta Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #menjalin silaturahim
      #jumpa fans dengan Bunda Tien Kumalari

      Delete
    3. Ayooooo,, edit profilmu,,,,Dengan cara ;
      Ketuk di bagian UNKNOWN lalu ketuk EDIT PROFIL,, isi biodata profilmu,, dan SIMPAN,,,
      mudahkan,,,

      Delete
    4. Matur nuwun mbak tien-ku.. SPnya sudah hadir.
      Lupi sdh baikan sama Ndoko , yang belum jelas mirah .
      Tunggu saja 34.
      Salam sehat dari sragentina.

      Delete
  3. Matur nuwun Bu Tien.
    Salam dari saya Dwi Astuti, ring road barat.
    Semoga Bu Tien selalu sehat wal afiat. Aamiin.🙏

    ReplyDelete
  4. Malam Bunda Makasih SP 33 dah tayang ,berarti tugas penantian berakhir sementara.
    Sehat selalu dan tetap semangat dalam berkarya.Sukses buat Bunda.
    Ditunggu kelanjutan ceritanya dengan penuh kesabaran😍😍😍😍

    ReplyDelete
  5. Makasii ibu..
    Kira2,,bapaknya Widi ngapa ya?

    ReplyDelete
  6. asyiiiikkk....mendekati happy endinv kayanya

    ReplyDelete
  7. Ada rahasia apa p Tarman terhadap Ryan?kita tunggu episode selanjutnya..sehat terus ya Bu Tien

    ReplyDelete
  8. Mlm , mb Tien ...aduh ceritanya bikin sejuk dihati ...semoga bpknya Widi memperbolehkan Widi sama Ryan ya ...mangga mb Tien . Yuli Smrg

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah sudah tayang episode 32
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin Kutunggu kelanjutannya ya bu Tien
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah makin tak sabar menunggu kelanjutan ceritanya....salam serojabu Tien

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah, malming sudah dibarengi Mas Handoko Mbak Palupi bermesra ria.
    Matur nuwun Bu Tien, konflik ganti Widi - Ryan.
    Jember tansah ngantu-antu babare lelakon

    ReplyDelete
  12. Matur nuwun.... Mbak tien... Smg sehat jasmani rohani ekonomi menyenangkan hati penggemar Sang Putri

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah setelah intip intip keluar episode 33. Terima kasih bu Tien..Handoko dan Palupi sudah akur

    ReplyDelete
  14. Terima kasih jeng tien cerbungnya
    Salam sehat

    ReplyDelete
  15. Selamat malam mbak Tien...
    Trimakasih SP 31-32-33...

    Maaf Baru bs kpmen skr..krn kmrn2 baca udh lbh tengah mlm..tp syg klo terlewat..jd hny baca sj trus tdr..

    Pokok nya asiik handoko~palupi...mesraa lagii..

    Semoga yg llain menyusul dan happy ending..👍👍

    Salam sehat dari bandung..nuwun🙏

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah,,,matur swn bunda tien,,,

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah, haturnuhun mbak atien

    ReplyDelete
  18. Puji Tuhan ...pas Tengah malam terbangun..langsung buka..e.e. Sudah terbit. Terima kasih Bunda..salam sehat

    ReplyDelete
  19. Slmt pg mb Tien., Terima kasih SP 33 sdh hadir.. kegembiraan Handoko dan Palupi sdh mulai terasa.. smg bisa menular ke om Tarman..ada rahasia apa dibalik sikap tdk sukanya pd Ryan oacar Widi putrinya? .. smg Handoko bs membantu mencerahkan p Tarman...agar menerima Ryan sbg calon menantunya.. ditunggu selalu kelanjutannya mb Tien ...slm seroja

    ReplyDelete
  20. Slmt pg mb Tien., Terima kasih SP 33 sdh hadir.. kegembiraan Handoko dan Palupi sdh mulai terasa.. smg bisa menular ke om Tarman..ada rahasia apa dibalik sikap tdk sukanya pd Ryan pacar Widi putrinya? .. smg Handoko bs membantu mencerahkan p Tarman...agar menerima Ryan sbg calon menantunya.. ditunggu selalu kelanjutannya mb Tien ...slm seroja

    ReplyDelete
  21. Alhamdullilah mbak Tien SP33 dah hadir dgn kembalinya palupi kepelukan handoko jdi satu keluarga sdh bahagia demi bintang jg.. Nandasdh sdh diketukan jg.. Tinggalpri ktmu jodohnys.. Smgayahnya widi dtg ke handoko bcr mslh hubungan ryandan widi dpt restu.. Woowpsti bhgia semuanya.. Mbaktien salam sehat sll y dri farida sukabumi.. Muuaacchh

    ReplyDelete
  22. Akhirnya ketemu juga Nanda sama bapaknya.

    Maturnuwun Bunda Tien..🙏

    Salam subuh dari Kota Malang

    ReplyDelete
  23. Alahamdulillah Nanda sdh ketemu Bapaknya juga Handoko dan Palupi sudah kembali berbaikan demi kepentingan keluarga.. Sekarang tinggal hubungan Widi dengan Ryan ,Tanti dengan Danang dan Pri dengan Mirah...Salam Sehat dan Bahagia selalu kagem Bu Tien dan Keluarga.

    ReplyDelete
  24. Suwun mb Tien...ikut senang hati rasanya Palupi sdh mau diajak pulang olen Handoko.....

    Salam sehat dr blora .🙏

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah, Handoko & Palupi serta Bintang sudah berkumpul kembali dalam kebahagiaan yg tak terhingga.

    Alhamdulillah, Nanda pun ditemukan Handoko & Palupi dari Ryan. Jalan pencarian yg mendebarkan, tapi berujung bahagia semua pihak.

    Alhamdulillah, Mirah sepakat nunut Bu Supih kerumahnya. Semoga Mirah ketemu dg Priyambodo dan mereka berjodoh. Walaupun awalnya Mirah agak sengit ke Pri.

    Ryan oh Ryaaaan... Semoga Pak Tarman mau menerima Ryan sebagai suaminya Widi, melalui cerita Handoko.

    Bagaimana Danang & Tanti? Apakah Bu Ismoyo mau berlapang dada menerima Tanti (anak seorang ART), jadi menantu-nya kelak?

    Masing-masing saling cinta dengan lika liku perjalanan-nya sendiri menuju bahagia.

    TERIMA KASIH Bunda Tien. Semoga CerBer Sang Putri-nya masih panjang ya, Bundaaaa... SEMUA CerBer-nya Bunda TOB-BUANGED deh, Bundaaa...

    Semoga Bunda Tien senantiasa selalu dalam keadaan sehat dan bahagia lahir batin ya, Bundaaa... ♥️������

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillah... rasa hati yang nyaman tertata melihat Sang putri berdampingan dengan Pangeran Gantengnya ...Handoko.. Semoga langgeng... Salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  27. Ada apa pak Tarman datang pagi pagi menemui Handoko....
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  28. Mantap mb Tien...
    Semoga bahagiaaah berkumpul dlm klga kecil yg harmonis
    Sehat sehat mb Tien.,
    Salam hangat dr YulieslemanSendowo

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah sdh baca cerbubg sp 33 ..... trimakasih bu tien , semoga bu tien n kelg sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT ...... aamiin

    Saalaaamm 🙋‍♂️🙋‍♀️🙋‍♂️🙋‍♀️🙋‍♂️🙋‍♀️

    ReplyDelete
  30. Senangnya Palupi sama Handoko sudah rukun lagi. Nggak sabar nunggu kebahagiaan yg lainnya. Makasih mba Tien. Sehat selalu ya

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah SP 33 sdh hadir
    Senengnya Nanda sdh ketemu, Handoko Palupi sdh akur..
    Nah Pak Tarman ada apa ya ke rmh Handoko?
    Hanya Mbak Tien yg tahu..
    Seruu semakin penasaran ceritanya
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  32. Penasaran untuk sgr bisa menikmati eps 34, makin menarik. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa sehat dan semangat dlm berkarya. Aamiin. Salam dari Pondok Gede ...

    ReplyDelete
  33. Kalau baca cerita nya bu Tien gak puas sekali. Bisa 2 sampai 3 kali tetap gak bosen. Kalau pas lagi tegang ikut tegang... pas lagi nyebelin ikut nyebelin dan kalau pas lagi senang ikut senang seperti sekarang. Tambah lagi ulasan pembaca, jadi seperti baca 2 hal berbeda yang sama serunya. Baca di wattpad aja kalah jauh...

    ReplyDelete
  34. Alhamdulillah...
    Mtur swun bun....
    Mugi2 tansah rahayu...

    ReplyDelete
  35. Terima kasih mbak tien, makin dibuat penasaran.
    Saldm sehat² selalu.

    ReplyDelete
  36. Asyeeekkk.....tks Bu Tienkuuuhhh.... Salam SEROJA dr sby ....mmuuaaahhh

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah Handoko dan Palupi akur...
    Mtr nwn bu Tien salam sehat dan selalu semangat

    ReplyDelete
  38. Penasaran sama sikap ga jelasnya pak Tarman. Kita tunggu episode berikutnya

    ReplyDelete
  39. Saya suka baca koment dr penggemar cerbung nya sang putri ...
    Bu Tien memnag ok..bisa mengaduk2 perasaan para pembaca
    Trm ksh bu Tien Terus berkarya

    ReplyDelete
  40. Tinggal nunggu yu mirah dengan p pri kayaknya berjodoh nih...

    ReplyDelete
  41. Terima kasih Mbak Tien, ep 33 hadir gasik. Semoga Widi bisa berjodoh dengan Ryan, berkat bantuan Handoko tentunya.
    Semoga Mbak Tien selalu sehat.. salam seroja dari Semarang.

    ReplyDelete
  42. Aku juga setia menunggu.. Semoga eps. 34 segera tayang... Sdh penasaran menunggu kabar widi dan ryan, pak Tarman yg bertamu ke rumah Handoko serta kabar mirah yg akan main ke rumah bu Suprih yg tak mengira kalo akan dikenalkan dg pri yg dulu pernah dijaili...

    ReplyDelete
  43. Ada rahasia apa ya?
    Pak Tarman kok kepati pati gak senang/setuju dengan ryan
    Jangan2 ada masalah dgn ayah/ibunya ryan

    Ngarang aja

    ReplyDelete
  44. Wow om Tarman takut sendirian dirumah, nggak ada yang masakin, bikin paviliun disamping rumah om buat mesanggrah kabuyutan,mesake mbingungi kaya arep pensiun
    mbuh lah manut dalange, kae seneng nggelitiki perasaan yang mbaca, tak sedeku maneh

    ReplyDelete
  45. Ngintiiippp yuuuukkk..... Hi hi hi blm tayang..... Salam SEROJA BUUUUU......,sby lg hujan nih Buu

    ReplyDelete
  46. Pak Tarman itu masih punya istri gak ya kok gak pernah disebut2

    ReplyDelete
  47. Puji Tuhan, ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg eps 33 hadir cantik...
    Ada rahasia apa ya ayah Widi menolak Ryan?
    Semoga masalah2 yg ada bisa diatasi spt Handoko Palupi yg bisa rukun kembali...

    Siap baca eps 34.Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  48. Puji Tuhan, ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg eps 33 hadir cantik...
    Ada rahasia apa ya ayah Widi menolak Ryan?
    Semoga masalah2 yg ada bisa diatasi spt Handoko Palupi yg bisa rukun kembali...

    Siap baca eps 34.Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 10

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  10 (Tien Kumalasari)   Den ayu Saraswati tertegun. Siapa wanita yang ingin bertemu dengannya? “Siapa dia?”...