Friday, November 6, 2020

ADA YANG MASIH TERSISA 25

ADA YANG MASIH TERSISA  25

(Tien Kumalasari)

 

Tejo terus mengawasi mobil mewah yang sudah berlalu, sambil mengingar-ingat, siapa laki-laki perlente dan ganteng yang ada didalam mobil itu.

“Serasa pernah melihatnya, serasa sangat sering melihatnya. Dia? Masa sih, bukanlah itu tadi seorang bos? Sopirnya saja menerima uang sambil terbungkuk-bungkuk. Pramadi.. haaa.. mirip Pramadi, tapi yakin bukan dia. Pramadi tukang ngamen yang menjadi sopir Miranti, dan itu tadi seorang yang punya kedudukan dan terhormat. Mimpi ‘kali kalau itu Pram,” gumam Tejo lalu kembali duduk sambil menunggu pelanggan datang.

“Heeh.. ngapain bengong? Nih, aku belikan es teh..” kata Supri temannya sambil membawa segelas minum es teh.

“Itu.. tadi ada orang mengisi angin.. biasanya duaribu atau tigaribu.. paling lima ribu.. sudah cukup... ee.. ini tadi dikasih duapuluh ribu aku.”

“Masa?”

“Iya, tuh uangnya sudah aku masukkan kedalam kotak.”

“Ya sudah, namanya rejeki... “

“Tapi hari ini agak sepi ya?”

“Namanya orang berusaha, kadang sepi.. kadang rame. Kita harus sabar Jo. Kamu sih.. biasanya jadi orang kaya.. banyak duit.. pasti nggak sabar ngumpulin uang serupiah demi serupiah.”

“Nggak, aku sudah menjalaninya dan aku ikhlas. Daripada dirumah, adanya pengin marah saja.”

“Memangnya kenapa sih Jo? Tapi sebenarnya aku juga heran sama kamu. Punya isteri cantik, punya salon kecantikan, masih mengajak aku usaha bengkel kayak begini. Badan kotor, duit nggak seberapa. Apa sebenarnya yang kamu cari Jo?”

“Aku mulai menyesali perjalanan hidup yang aku lalui.”

“Menyesal? Apa yang membuat kamu menyesal. Dulu kamu bilang hanya ingin membuang waktu kamu yang membosankan dengan membuat bengkel ini, jadi artinya kan sebenarnya nggak butuh-butuh duit amat dengan pekerjaan seperti ini.”

“Aku tidak suka melihat keseharian Anisa.”

“Ada apa ?”

“Mana sih laki-laki yang suka melihat isterinya bercanda dan bermanis-manis dengan lelaki lain?”

“Kamu kan laki-laki Jo, kamu berhak melarang kalau kamu tidak suka.”

“Mana mau dia aku larang?”

“Kalau punya isteri semaunya seperti itu, menurut aku, ceraikan saja. Cari isteri yang baik, penurut, dan perhatian sama suami.”

“Sebenarnya dia bukan isteri aku..”

“Bukan?”

“Kami hidup serumah tapi tidak pernah menikah,”

“Wah.. berarti kamu itu berzina Jo..”

Tejo terkejut mendengar kata-kata itu. Berzina? Dia sudah lama melakukannya. Dulu alangkah menyenangkan semuanya. Dunia akan dia berikan untuk wanita yang selalu bisa memuaskan hasratnya. Tapi dengan berjalannya waktu, semuanya jadi tak seindah dulu. Bahkan ia merasa Anisa sangat menguasainya. Sangat memaksakan kehendak, dan dari dirinya yang bisa memiliki apapun, sekarang harus berkotor ria untuk melarikan diri dari kekesalannya.

Dari penjualan rumah  yang nilainya dua milyaran, sekarang dibelikan rumah yang dipergunakan untuk mendirikan salon kecantikan. Dan Tejo membiarkannya ketika rumah itu diatas namakan Anisa.

“Aku sama kamu kan sama saja mas, supaya kamu nggak capek mengurus kesana kemari. Urusan perijinan dan segala macam ini melelahkan, kamu nggak akan sabar melakukannya, jadi kalau ini sudah atas namaku kan enak, gampang, kamu tidak usah capek tanda tangan segala macam. Kamu percaya kan ini milik kita bersama?” kata Anisa kala itu,  sambil meletakkan kepalanya didada Tejo, dan hati Tejo yang buta membiarkannya saja.

“Ya sudah terserah kamu saja.”

“Yang penting ini usaha kita berdua, kekayaan kita berdua. Besok kalau sudah besar, kita bisa hidup nyaman dengan hasil dari usaha ini. Ya kan mas?”

Begitu cinta dan begitu percaya, membuat Tejo tak mampu menentang semua keinginan Anisa. Ia percaya bahwa walau itu atas nama Anisa tapi akan menjadi miliknya berdua. Rumah dan usahanya. Terdengar seperti manis. Tapi belum lama menyaksikan hiruk pikuk salon yang ternyata penuh canda dan tawa, Tejo merasa menyesal dan semuanya sudah terlambat. Anisa tak bisa dikendalikan.

Lalu dengan sisa uangnya ia mengajak temannya membuka bengkel, karena temannya memang sebelumnya menjadi pekerja bengkel. Ia tak ingin melamar-lamar untuk bisa bekerja dikantoran, ia ingin punya usaha yang miliknya sendiri. Dan temannya itulah yang mengusulkan agar membuka bengkel. Semula Tejo menolaknya, tapi kemudian dia mulai bisa menyukai pekerjaan itu. Menghasilkan uang dengan keringat bercucuran ternyata nikmat,

“Jo, hiduplah bersih. Kalau kamu memang mencintai Anisa, nikahi dia supaya tidak bertambah beban dosa kamu.”

Dosa? Tejo seperti bangun dari tidur panjang yang nyenyak. Bangun dari mimpi-mimpi tentang sorga yang memabokkan, tak pernah mengenal dosa, atau memang melupakan tentang gelapnya sebuah dosa.

Ketika keringat bercucuran, ketika hati tersakiti dan kecewa, Tejo baru menyadari kesalahan langkahnya. Terbayang tiba-tiba wajah Miranti yang cantik dan lugu, sederhana tapi memikat, yang menjalani hidup sebagai isteri dan berusaha melayaninya layaknya orang berumah tangga. Kecuali satu, karena Tejo tak pernah memintanya. Hadirnya Abi adalah karena nafsu ingin menyakiti Miranti, bukan karena curahan cinta ketika menyemburkan benihnya. Lalu betapa rindunya dia akan Abi, si kecil ganteng yang mulai lucu.

“Ya Tuhan..,” keluh Tejo sambil meraup wajahnya dengan kedua telapak tangan, membuat wajah yang sudah tercoreng kehitaman menjadi bertambah legam.

***

“Menikah ? Aduh mas.. mengapa harus menikah? Hidup begini lebih enak, apa yang membuatmu tiba-tiba ingin menikahi aku?”

“Orang-orang menyebut kamu bu Tejo, tidakkah terpikir oleh kamu?”

“Biarkan saja aku dianggap isteri kamu, nyatanya kita hidup serumah, makan bareng, tidur bareng, apalagi yang kurang? Ikatan itu menjerat kaki kita mas.”

“Apa maksudmu menjerat?”

“Ya menjerat dong mas, so’alnya ada sebuah ikatan. Kalau begini kita lebih enak, bebas melakukan apa saja tanpa ada ikatan tapi kita bisa tetap saling mencintai.”

“Cinta macam apa yang kamu katakan itu? Kamu sadar bahwa kita telah melakukan banyak dosa?”

Anisa tertawa terbahak mendengar kata-kata Tejo.

“Mas, dosa itu apa.. mengapa tiba-tiba kamu ingat dosa? Dengar, kita hidup berkecukupan, punya rumah bagus, bisa makan enak, bisa pergi kemanapun, apa yang kurang dalam hidup ini?”

“Aku baru sadar bahwa kita telah melakukan dosa besar.”

“Persetan dengan dosa itu mas, Aku hanya ingin hidup kita senang, dan kita sudah merasakannya.”

Tejo terdiam. Ia merasa telah semakin terperosok dalam kegelapan. Ketika tangannya meraba-raba, tak ada sesuatupun yang bisa dipegangnya. Ia merasa kemudian terjatuh tersungkur terjerembab tanpa daya. Mana lentera .. mana cahaya.. ?

***

“Apa kabar bidadari...” bunyi pesan singkat yang masuk, dan seperti biasanya Miranti membalasnya dengan sumringah.

“Kabar baik sopir gantengku..”

Oh ya, urusan perceraian itu kan sudah selesai, jadi boleh dong Miranti juga menunjukkan rasa sayangnya.

“Ehem... iya sih, heran aku.. kok ada  ya orang ganteng seperti aku..”

Miranti membalasnya dengan emotikon orang melet.

Lalu emotikon orang tertawa ngakak dikirimkan oleh Pramadi.

“Mir, aku tuh kemarin seperti melihat Tejo deh..”

“Iyalah, kalau masih didalam kota bisa saja ketemu..”

“Tapi nggak tahu penglihatanku bener atau salah ya.. kok dia seperti kerja di bengkel, muka dan tangannya kotor kehitaman kena olie gitu.”

“Masa? Jual rumah milyaran cuma buat kerja di bengkel?”

“Aku nggak yakin apa itu dia, tapi mirip sekali kok.”

“Kok aneh. Kalau jadi bos bengkel mungkin, tapi dengan wajah berlepotan olie, berarti pekerja dong.”

“Aku nggak yakin sih, besok kalau senggang aku mau kesana lagi, pura-pura mbetulin apa lah apa. Kemarin tuh aku cuma nambah angin di mobil aja sih. Dia sendiri yang mengisinya.  Tapi  dia menatap aku lama, bingung ‘kali.. tukang ngamen kok naik mobil..”

“Dimana itu bengkelnya?”

“Di jalan Veteran, sebelah timur perempatan.. Mau kesana ?”

“Nggak ah, kamu aja...”

“Kalau benar, kok ya kasihan sekali ya, sungguh badannya belepotan olie begitu.. mudah-mudahan aku salah.”

Miranti menutup ponselnya karena Abi merengek minta minum.

***

Hari itu wajah Tejo muram. Supri heran karena Tejo tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Memasang ini.. memasang itu, tidak ada yang bener, sehingga harus Supri yang melakukannya.

“Ada apa Jo? Wajahmu kok tertutup mendung, bukannya tertutup olie.”

“Aku bingung dengan hidupku.”

“Mengapa bingung?”

“Aku baru menyadari kesalahanku.”

“Bagus sekali kalau seseorang bisa menyadari kesalahannya. Dengan itu kamu bisa bertobat, lalu melakukan kehidupan dengan benar.”

“Aku meninggalkan seorang wanita yang baik..”

“Pacar kamu sebelumnya?”

“Isteriku..”

“Kamu pernah punya isteri?”

“Aku dijodohkan oleh orang tuaku dengan gadis yang tidak aku cintai.”

“Karena kamu lebih mencintai Anisa?”

“Cintaku buta, aku melakukan banyak hal buruk. Bahkan pernah menyiksa isteriku karena aku benci sama dia, yang aku anggap telah membuat hubunganku dengan Anisa jadi kandas.”

“Ooh, lalu kamu lari bersama Anisa?”

“Aku melepaskan bunga indah yang sudah ada ditanganku, demi memungut bunga jalanan yang semula sangat menarik hatiku.”

“Menurutmu Anisa bukan wanita baik? Dan karenanya kamu tidak mau menikahinya?”

“Aku kemarin mengajaknya menikah, tapi dia menolak mentah-mentah. Katanya lebih baik begini.”

“Wah, nggak bener itu Jo. Tinggalkan saja dia, kembali kepada isterimu.”

“Aku sudah menceraikannya.”

“Waduh.. kamu tersesat Jo..”

“Benar, aku tersesat.”

“Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu sangat mencintai Anisa?”

“Entahlah, dulu aku sangat mencintainya, tapi akhir-akhir ini aku lebih banyak merasa kesal sama dia.”

“Hidup ini pilihan Jo, kamu berhak memilih jalan yang ingin kamu jalani, tapi berjalanlah dijalan yang benderang, jangan jalan yang penuh kegelapan. “

“Aku menjual rumah pemberian orang tuaku, dibelikan rumah oleh Anisa yang kemudian dijadikannya salon kecantikan.”

“Suruh saja dia pergi..”

“Rumah itu atas nama dia..”

“Astaga..”

“Betapa bodohnya aku, sekarang susah untuk mengambilnya.”

“Cinta membuat kamu buta Jo.”

“Benar.”

“Bertobatlah Jo, masih banyak waktu untuk bertobat.”

Tiba-tiba sebuah mobil melintas, Tejo tahu bahwa itu adalah mobilnya, tapi bukan Anisa yang mengendarainya. Seorang laki-laki yang tidak dikenalnya, sedangkan Anisa duduk disebelahnya.

“Bukankah itu Anisa?”

“Benar.. Anisa.”

“Siapa laki-laki itu?”

“Entahlah, aku tidak tahu. Barangkali salah satu pelanggannya.”

“Mengapa pergi dengan membawa mobil kamu?”

Wajah Tejo bertambah muram.

“Pri, aku pulang dulu sebentar ya,” kata Tejo lalu melangkah pergi. Supri hanya geleng-geleng kepala. Heran menyaksikan ada laki-laki sebodoh Tejo.

***

“Rita, kesini sebentar,” panggil Tejo dari belakang.

“Oh, iya mas, sebentar.. baru memotong rambut pelanggan nih,” jawab Rita.

“Sebentar saja !” kata  Tejo agak keras.

Rita terpaksa beranjak kebelakang, meninggalkan seorang wanita yang baru dipotong separo rambutnya.

“Ada apa mas?”

“Mana Anisa?”

“Dia... dia.. sedang pergi mas..”

“Pergi kemana ?”

“Saya nggak tahu mas.. baru saja dan tidak pamit sama saya.”

“Siapa laki-laki yang tadi bersamanya?”

“Siapa ya, o.. itu Alex.. baru saja potong rambut disini. Apa mungkin Anisa mengantarkannya pulang ya?”

“Mengantarkan pulang? Jangan-jangan ketika datang tadi juga harus dijemput? Ada pelayanan antar jemput juga di salon ini?” Kata Tejo dengan nada tinggi.

“Sabar mas, bukan karena ada pelayanan antar jemput, memang Alex itu pelanggan disini, dan Anisa sudah mengenalnya dengan baik. Mungkin itu sebabnya maka dia mengantarkannya pulang.”

“Mengantar sampai kerumah? Atau ke hotel ?” kata Tejo dengan mata berapi-api.

“Sabar mas, sabar, itu kemauan Anisa sendiri.. saya nggak ikutan.. “

“Salon apa ini, lebih baik bubar saja. Ditutup lebih baik !!”

“Kalau ditutup ya silahkan saja mas, nanti modal yang sudah saya serahkan ke Anisa akan saya minta,” jawab Rita yang mulai kesal karena Tejo seperti marah kepadanya.

Sementara itu dari luar wanita yang dipotong rambutnya baru separo berteriak-teriak.

“mBaaaak... bagaimana ini? Aku kok dibiarkan beginiiii?”

“Ma’af mas, pelanggan saya marah. Masalah itu nanti mas Tejo bicara sama Anisa saja ya,” kata Rita kemudian setengah berlari keluar, melanjutkan pekerjaannya.

Tejo terpekur dikursi ruang tengah dengan wajah merah menahan marah. Ia menelpon Anisa, tapi tak diangkatnya. Kemudian Tejo merasa bahwa Anisa sama sekali tak menghargainya.

“Apa yang harus aku lakukan? Berbulan aku menjalani hidup dengan suasana yang tidak nyaman. Ingin aku usir saja Anisa, tapi rumah ini kan atas namanya dia? Celakalah aku karena rumah ini bukan aku yang memilikinya,” gumam Tejo sambil menjambak-jambak rambutnya sendiri.

***

Supri sedang mengerjakan sebuah mobil pelanggan yang ditinggal di bengkelnya karena mesinnya ngadat, ketika tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti didepannya.  Ia meninggalkan pekerjaannya dan mendekati pria tampan yang sudah turun dari mobilnya.

“Ada yang bisa saya bantu pak?”

“Mm.. ini.. mobil saya ini kok terkadang tiba-tiba susah distarter ya, coba dilihat apa yang salah dengan mesinnya.”

“Masa sih pak. Mobil bagus begini?”

“Bagus kan tampak luarnya mas, mesinnya siapa tahu,” kata laki-laki tampan yang memang Pram adanya, sambil melongok kesana kemari, seperti ada yang dicarinya.

“Sendiri mas?”

“Iya, teman saya lagi pulang. Nggak tahu kenapa kok lama sekali.”

“Saya sering lewat sini, dan saya seperti mengenal teman mas itu. Namanya siapa ya mas, takutnya saya keliru.”

“Itu Tejo pak,” jawab Supri sambil membuka bagian mesin mobil Pram.

“Tejo... oh.. berarti bukan teman saya.. hanya mirip. Kemana dia?”

“Tadi bilang mau pulang sebentar.”

“Jauhkah rumahnya? Bukan apa-apa, hanya kasihan saja sama mas, kok sendirian.”

“Dia itu sedang marah sama isterinya pak, eh bukan.. eh ma’af.. saya tidak tahu apa-apa, nanti dikira ngegosip. Ini mesinnya ngga apa-apa tuh pak, baik-baik saja kok,” kata Supri setelah melihat mesinnya.

“Bener ya, nggak apa-apa?”

“Nggak apa-apa, benar pak..”

“Ya sudah, terimakasih ya mas, “ kata Pram sambil mengulurkan uang seratus ribu.

“Aduh pak, nggak usah, saya kan tidak melakukan apa-apa..”

“Jangan ditolak, mas kan sudah mencoba melihat-lihat mesinnya, ya saya harus menghargainya. Terimakasih ya mas,” kata Pram sambil masuk kedalam mobilnya. Tapi ketika sedang menstarternya, tiba-tiba Tejo muncul dari arah belakang.

***

Besok lagi ya.

 

77 comments:

  1. Alhamdulillah..telah hadir AYMT 25..matur nuwun mbak Tien ...Salam sehat bahagia selalu.. 🙏🙏

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah AYMT~25 sudah hadir.. maturnuwun bu Tien, semoga tetap sehat ..

    ReplyDelete
  3. Terima kasih Bunda Tien, selamat malam,, semoga Bunda selalu sehat & tetap semangat ,,Aamiin 😍😍😍

    ReplyDelete
  4. alhamdulilah yg di tunggu"udah nongol...terima kasih bunda tien semoga bunda selalu dlm keadaan sehat...Amiin...

    ReplyDelete
  5. Terima kasih mbak Tien ... AYMT 25 sdh hadir dan dpt dinikmati para penggemarnya.

    Salam kami dari Yogya.

    ReplyDelete
  6. Alhamndulillah...terimakasih mbak tien

    ReplyDelete
  7. makin seru makin penasaran sampai bolak balik cek blog bu Tien

    ReplyDelete
  8. Terima kasih Bu Tien... Eps. 25 sdh tayang... Rasanya baru sebentar bacanya kok. Sdh beso Lagi ya heheh...
    Soalnya seru banget bu Tien memang ok

    ReplyDelete
  9. Tejo skr baru sadar cinta butanya mulai luntur haaa .
    Tks mbak Tien,terus semangat,salam dr Tegal.

    ReplyDelete
  10. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Makasar, Klaten,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.....sdh tayang Ep 25
      Mbayangke Tejo yg penuh Olie,kasian....

      Sehat dan semangat mbk Tien

      Delete
    2. Makin seru makin mantab Bu Tien, trimakasih .. Ttp sehat serta semangat dlm berkarya, salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

      Delete
    3. Alhamdulillah AYMT 25 sudah terbit.
      Matur nuwun mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
      Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

      Delete
    4. Alhamdulillah.......
      AYMT 25 hadir juga.....
      Walau menunggu sampai ketiduran
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.



      Delete
  11. Alhamdulillah AYMT25nya sdh datang
    Suwun mbak Tien, salam hangat dan sehat sll dr Bekasi Timur

    ReplyDelete
  12. Matur nuwun... Mbak tien... Bisa menikmati AYMT... Smg mbak tien sehat jasmani rohani ekonomi selalu berinspirasi ..

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah Tejo mulai menyadari kesalahan dan kebodohannya. Semoga Tejo pisah dg Anisa yang matre. Saya grgetan je sama Teno koq gampang dibodohi..mungkin gara gara cinta. Teta kadih bu Tien..saya sudah intip berkali kali akhirnya muncul episode 25

    ReplyDelete
  14. Terima kasih mbak Tien. Alhamdulillah AYMT 25 sudah muncul.
    Salam sehat dan bahagia selalu.

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah....trmksh mbak Tien...sy jd kasihan melihat nasib si Tejo itu balasan anak yg durhaka dan dibutakan oleh cinta...sy berharap suatu saat perempuan pengerat Anisa akan menuai apa yg dia tanam

    ReplyDelete
  16. Matur nuwun mbak Tien

    Kacian Tejo.....
    “Aku melepaskan bunga indah yang sudah ada ditanganku, demi memungut bunga jalanan yang semula sangat menarik hatiku.”

    Sehat teruuus ya mbak...

    ReplyDelete
  17. Maturnuwun mbak Tien..Aymt 25 sudah muncul. Hmmm...penyesalan memang selalu datang terlambat.
    Miranti...segera nenikahlah dengan Oram...keburu runyam nanti kalau tiba-tiba Tejo kembali ke rumah ortunya...
    Salam sehat untuk mbak Tien sayang

    Iyeng SS - Semarang

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah AYMT sdh hadir mksh mb Tien salam sehat selalu waduh makin seru ceritanya mb Tien memang ooyee .

    ReplyDelete
  19. Puji Tuhan ibu Tien sdh menyajikan AYMT 25 dg cantik. Baguslah Tejo mulai ngerti dosa, sayangnya Anisa tdk.
    Yustinhar Priok menunggu eps 26 dan semoga ibu tetap sehat n semangat.
    Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  20. Terima kasih, Bu Tien... Salam sehat dari Yogya. 😍

    ReplyDelete
  21. Nah Tejo rupanya baru tersadar, setelah sekian lama terbius oleh rayuan Anisa...wanita berhati busuk.
    Ayo bu Tien lanjuuuttt, sdh tdk sabaran lagi bgmn kelanjutan dari nasibnya Tejo...semoga Miranti tidak mau lagi balikan dg Tejo...
    Kapan ya Pram melamar Miranti 😀😀😀

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah sudah tayamg episode 25
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah AYMT 25 sudah hadir
    Tejo baru sadar akan kesalahannya sendiri, cinta buta membuat lupa segalanya.
    Semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  24. Trimakasih mbak Tien..
    Aymt~25.... tejoooo...makan tuh cinta...skr br sadar..bagua jg sadar tp sdh terlambaaaat...
    Akankah ortunya trima jk pulang..krn sdh tak punya apa2 lg...kasian jg sih..tp itu buah yg didapat..
    Lanjuut mbak Tien...

    Salam sehat dari bandung..buat mbak Tien & kelg.

    ReplyDelete
  25. Selamat Pagi Bu Tien ...semoga tetap sehat dan tetap berkarya.

    ReplyDelete
  26. Kuwalat lu Tejo. Segeralah bertobat. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu

    ReplyDelete
  27. Alhamdulillah sudah tayang. Terimakasih bu Tien. Salam seroja dari Magelang.

    ReplyDelete
  28. Makasih Bunda dan met pagi met beraktivitas, semoga selalu sehat dan terus berkarya

    ReplyDelete
  29. Salam sehat saking Malang Mbak Tien

    ReplyDelete
  30. Terimakasih mbak tien, cerita mengalir wajar, dengan kata2 yg masuk akal shg kita terbawa pd pendapat pr tokoh dan ikut bisa menyelami perasaannya, sangat tidak membisankan dan membuat tetep membaca semua kata2nya meski sdh tahu / nebakjawabannya. Mksh ya mbak. .. Sllsehat saya doakan agar saya ttp bisa baca ceritanya

    ReplyDelete
  31. Kereeen bu..
    Berharap alur ceritanya pram menikah dgn miranti.

    Trima kasih bu..
    Salam sehat tuk ibu n klg.
    Serta pembaca setia nya

    ReplyDelete
  32. Matur nuwun mbak Tien
    Salam sehat dari Batang

    ReplyDelete
  33. Pram cepetan lamar miranti donk... jangan lama lama...

    ReplyDelete
  34. Kalau baca komentar pembaca dan penggemar berat bu Tien ini lucu-lucu ya? Kita pada heboh sendiri. Nulis gak bisa, tapi maunya banyak bener... saking terbawa perasaan sama cerita yang dibuat bu Tien jadi merasa beneran jadi bagian dari cerita

    ReplyDelete
  35. Salam sehat senantiasa utk bu Tien beserta semua Amancu...
    Selamat berkarya ya bu Tien, selalu sehat dan senantiasa dlm lindungan-Nya, amin!
    Boleh nawar ya bu Tien 😀😀😀😀😀 he he heee, mbok setiap tayang jangan satu episode, tp sekaligus bbrp episode, biar marem 😀😀😀🙏🙏🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee...lha kan saya kerja juga..

      Delete
    2. He he heee bu Tien 🙏, saking kesengsem sama Miranti dan Pram 😀...
      Salam sehat senantiasa kagem bu Tien, selamat bekerja dan berkarya 🙏😀👍

      Delete
  36. Apakah Tejo ingin balik sm Miranti?
    Maturnuwun bu Tien,sll menunggu kelanjutan critanya,salam sehat

    ReplyDelete
  37. 1. Sdh dpt kepastian klu itu benar Tejo adanya
    2. Sygnya td tdk sekalian nanya dmn rmh yg ditinggali Tejo?
    3. Mgkn Tejo terlambat tyt Miranti sdh dilamar Pramadi?
    4. Ketika Tejo memutuskan pisah dr Anisa? rmh beserta mobil sdh an Anisa semua?
    5. Benar2 tinggal harapan hanya Abi yg bs dikenang - itukah yg msh tersisa?

    Smg bpk dan ibu Kusumo memberikan ampunan pd Tejo.. bgm pun Tejo adalah buah cinta kasih mereka..
    Smg msh ada hr esok utk Tejo... Biarlah Abi mendpt bpk sambung yg tahu dr awal keberadaanya sekalipun bukan bpk biologisnya.. ok mb Tien lanjut sesuai alurnya.. slm seroja utk kita semua... Hr ini thn ke-13 my husband isn't beside me.. but loving you what can i do best.. gbu n me too..

    ReplyDelete
  38. Wah semakin seru aja.. gak sabar rasanya mrnunggu kelanjutannya. Terima kasih Mbak Tien selalu menghibur kami. Salam seroja buat Mbak Tien selalu.

    ReplyDelete
  39. YMT mungkin :

    Kelanjutan perjalanan Tejo, bila Miranti menikah dengan Pramadi

    Atau kelanjutan perjalanan Pramadi bila Tejo diterima kembali oleh Pak Bu Kusumo serta menikah dengan Miranti.

    Atau Tejo diterima kembali oleh Pak Bu Kusumo.
    Miranti diboyong Pramadi

    ReplyDelete
  40. Pg , mb Tien ......maturnuwun sdh tayang . Tejo sungguh krg beruntung nasibmu . Km sih ga mau nurut ortumu yg baik hati . Ternyata km jg hanya zina dg Anisa yg km sebut bunga jalanan . Rumah sdh atas namanya. Tp km kan msh punya mobil ambil jual , tinggalkan anisa . Km beli rumah kecil at kos . Uang sisa utk usaha. Tobatlah . Oh ya , semoga Miranti segera dilamar Pram ....

    ReplyDelete
  41. 3 opsi hanya mb Tien yg tahu dmn ujung cerbung ini ... Semangat mb Tien ... Kami hanya boleh menduga kptsn akhir ditangan author he he..

    ReplyDelete
  42. Berharap Pram segera melamar dan menikah dengan Miranti.
    Alhamdulillah Tejo sudah menyadari kesalahannya... tapi nggak ikhlas kalau Tejo rujuk dengan Miranti.

    ReplyDelete
  43. Semoga aset Anisa habis , krn ketipu temannya. Biar dia ngrasain sulitnya nyari duit .

    ReplyDelete
  44. Sama ga iklas Tejo sama Miranti . Biar Tejo nanti dpt yg lebih baik dr Anisa

    ReplyDelete
  45. Ga pa2 ya mb Tien , saya ikut berhandai 2 ....tp mb Tien yg lebih tahu

    ReplyDelete
  46. Terus membuat penasaran mbak Tien...
    Lanjutannya pasti lebih seruuu
    Salam sehat mbTien dr YulieSleman Sendowo

    ReplyDelete
  47. Oh iya , semoga bapak n ibu Kusumo , menerima pengakuan dr Pram siapa dia sebenernya.

    ReplyDelete
  48. Pengen cepet mlm lg , Yuli Suryo . Semarang

    ReplyDelete
  49. Semoga tejo sadar diri dan meninglkan anisa

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah msh ada sisa kebaikkan dlm qolbu Tejo yg mulai menyadari kesalahannya, dido'akan semoga Tejo mendapat hidayah Allah Swt, sehingga Tejo kembali ke jalan yg lurus, berbakti kpd kedua ortunya. Aamiin.
    Tetap bersemangat Bu Tien dan salam sehat. Maturnuwun..

    ReplyDelete
  51. Alhamdulillah...
    Mtur nuwun Bun...
    Mugi2 tansah rahayu...

    ReplyDelete
  52. Surprise.. tedjo tau pd akhirnya siapa pram..
    D tunggu slalu kelanjutannya bu.. Sehat slalu ya b Tien..

    ReplyDelete
  53. Tejo...sadarlah akan kekeliruan kehidupan yg dijalaninya. M'kasih mba Tien dan salam sehat selalu utk mba Tien dan seluruh pembaca AYMT

    ReplyDelete
  54. Wah...Pram belum melamar Miranti , Tejo sudah sadar kesalahannya, terus jadi dg siapa yaaa...
    Salam sehat dari Sragen mbak tien-ku..(maaf klo tdk berkenan dg 'sebutan' diatas).

    ReplyDelete
  55. Satu kata AMBYAAAARR.... He he he ,SALAM SEHAT SELALU dr sbyo Bu TIEN cup cup ....

    ReplyDelete
  56. Mana Produser..... Mana Produser..... Helllooo... Pak Produserrr..... Sala. Sehat sll ya Bu Tien kuuuuuuhhhhhhe he he

    ReplyDelete
  57. Kalo Tejo menyadari kesalahannya dan ingin berubah ...pergilah kepada orangtua mohon maaf pasti dimaafkan asal bener2 bertobat

    ReplyDelete
  58. Lebih baik kau bunuh ....aku dengan pedangmu....Asal jangan...... kau bunuh aku ..dengan cintamu .🎼....💃💃.. Sekarang Tejo demen bersenandung.. lagu dang Ndut " Pasrah.. ya Mbak Tien..😇😇

    ReplyDelete
  59. Kutunggu dan kutunggu lg bu Tien. ...🤩🤩

    ReplyDelete
  60. AYMT-nya berawal dari
    Cinta Tejo pada Anisa menipus.
    Ditambah rasa sayamg Tejo keoada Abi.
    Ditambah lagi Tejo mulai melihat sisi mulyanya Miranti.
    Tiga hal yang tersisa ini bisa menjadi modal untuk membangun cinta antar Tejo dan Miranti.

    ReplyDelete
  61. Masih menunggu dg penasaran ini bu Tien sayang

    ReplyDelete
  62. Setiya menunggu bu tin.... Semoga sehat selalu... Aamiin

    ReplyDelete
  63. yyang episode 19 mana mbak Tien. Selamat berkarya.

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 40

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  40 (Tien Kumalasari)   Listyo terpana. Bukankah Dewi menyebut nama Satria? Bukankah Satria mengatakan bahw...