Wednesday, June 24, 2020

LESTARI PUNYA MIMPI 30

LESTARI PUNYA MIMPI  30

(Tien Kumalasari)

 

Seseorang turun dari mobil. Mendekati yang punya rumah sambil kepalanya melongok-longok kedalam.

"Anda mencari siapa?"

"Eh..anu.. saya mencari seseorang.. lari dari saya.. apa dia datang kemari?"

"Siapa ya?"

"Seorang gadis, hati-hati, dia itu pembohong, jangan sampai sampeyan terkecoh. Ini kan rumah pertama setelah dia kabur.. jadi... saya kira dia kemari."

"Oh, tidak ada gadis pembohong masuk kemari."

"Tadi seperti ada perempuan didalam sana.. berjalan kearah belakang."

"Tidak ada.. itu isteri saya..."

"Tapi bajunya kok..."

"Tidak ada yang bapak cari, jadi mohon tinggalkan rumah saya, mobil anda menghalangi isteri saya mengentas kerupuk-kerupuk itu."

Pakde melongok lagi kedalam, seperti tidak percaya pada keterangan si empunya rumah, lalu membalikkan tubuhnya, masuk kedalam mobil dan menyuruh Triman memundurkan mobilnya untuk keluar dari halaman.

"Kita kemana lagi pak? Saya harus kembali kerumah sakit, saya juga belum mengabari isteri-isterinya." kata Triman.

"Sebentar, aku mencurigai rumah itu. Sepertinya ada seorang perempuan didalam, bajunya seperti baju Desy, aku ingat sekali baju yang dia pakai."

"Lalu bagaimana?"

"Berhenti agak menjauh, tapi terus mengawasi rumah itu, suatu sa'at pasti dia keluar juga."

"Kelamaan pak.. kalau memang bapak yakin Desy ada disitu, langsung masuk saja."

"Itu yang punya rumah, berkacak pinggang didepan pintu, bagaimana aku bisa masuk?"

"Kalau tidak segera , bisa-bisa dia duluan yang melapor ke polisi."

Pakde kebingungan, yang dikatakan Triman ada benarnya. Dia harus nekat kalau ingin selamat. Lalu dia kembali masuk ke halaman rumah itu. Seorang perempuan sedang mengentas kerupuk-kerupuk yang dijemur. 

"Tuh, yang ini pasti isterinya, tapi yang aku lihat tadi bajunya berbeda. Itu bajunya Desy," pikir pakde.

Lalu dia semakin mendekat, perempuan itu menoleh.

"Ada apa lagi pak?"

"Bu, tolong, ijinkan saya membawa gadis itu, dia itu pembohong dan sangat berbahaya."

"Gadis yang mana pak?"

"Saya tau ada gadis berbaju biru tua didalam, dia keponakan saya, agak sinting dia, biarkan saya membawanya."

"Tidak ada gadis berbaju biru."

"Saya melihatnya bu, tolonglah, saya peringatkan ibu, dia itu sangat berbahaya. Jadi jangan biarkan dia berada dirumah ini."

"Itu, suami saya sedang menerima telpon, tanya saja sama dia."

Dan memang pakde melihat laki-laki tadi sedang berbicara di telpon.

"Tidak jauh lagi pak, ada perempatan dimana ada pos ronda, bapak belok kekiri. Ya, bagus, segera pak, orangnya ada disini."

Laki-laki itu mendekati pakde.

"Bagaimana pak, masih belum percaya? Bapak mau menggeledah rumah saya? Ayo pak, silahkan masuk saja, silahkan.."

Pakde heran, karena laki-laki si empunya rumah itu tiba-tiba mempersilahkannya masuk. Iapun masuk mendekati pintu, tapi belum sampai dia masuk lebih dalam, terdengar sirene polisi.

Pakde kebingungan, ia kembali keluar, tapi laki-laki pemilik rumah itu menghadang di pintu.

"Kok kembali pak, silahkan masuk saja, barangkali yang bapak cari ada didalam."

Sebuah  mobil person dan mobil polisi berhenti didepan pagar. Tak lama Janto keluar diikuti dua orang polisi. Pakde ketakutan.. Wajahnya pias. Ia ingin kabur, sudah berhasil melangkah cepat ke halaman, tapi Janto memegang tangannya. Tangan kuat Janto mencengkeram lengan pakde, lalu menyerahkannya kepada polisi.

"Ini dia penculiknya pak," kata Janto.

Pakde meronta, tapi seberapa kuat seorang setengah tua ditangan dua polisi kekar?

Desy keluar dari rumah dengan langkah tertatih. Begitu melihat Janto ia menubruknya dan menangis terisak.

"Terimakasih pak."

"Sudah, semuanya sudah berlalu, kamu aman," kata Janto sambil menepuk pundaknya.

Setelah mengucapkan terimakasih kepada penulong Desy, Janto segera membawa Desy pergi Desy menatap pakdenya yang digelandang masuk ke mobil polisi. Bagaimanapun dia juga darah dagingnya.

 

***

 

Setelah memberikan keterangan di kantor polisi, Janto membawa Desy kerumah sakit, takut lukanya terkena infeksi mengingat ada luka sobek dibeberapa tempat.

Sudah jam delapan malam ketika Janto sampai dirumah, dengan membawa Desy pula.

Tari bersyukur Desy selamat dari cengkeraman bandit tambun itu, tapi juga merasa kasihan melihat kaki Desy luka lumayan parah.

"Kamu tinggal disini saja dulu, dan tidak usah ke kantor," kata Tari.

"Tidak bu, saya pulang saja, dan akan berusaha masuk kantor besok pagi."

"Jangan bawel, kamu kan belum bisa berjalan."

"Bisa, biar terpincang pincang sedikit. Badan saya tidak apa-apa."

"Ya sudah, tapi besok pagi saja, ini sudah malam. Tidurlah sama mbak Mamiek. Aku punya baju tidur yang belum pernah aku pakai. Pakai aja."

"Terimakasih banyak ibu."

***

Dua tahun berlalu setelah kejadian itu. Desy benar-benar sudah putus hubungan dengan keluarga pakdenya. 

Dia sudah menemukan jodohnya, seorang karyawan baru yang ditempatkan sebagai kepala gudang, yang kemudian menyuruh Desy resign agar benar-benar menjadi ibu rumah tangga.

Tari bersyukur hidupnya berjalan sangat manis. Kemarin dengan diantar Janto Tari memeriksakan kandungannya yang sudah berumur empat bulan.

Haris sudah bisa berlari-lari dan bermain sendiri, tapi belum mau terlepas dari mbak Mamiek yang selalu memanjakannya. Lagipula Haris akan punya adik, dan mbak Mamiek masih diperlukan untuk membantu mengasuh  bayinya.

"Ibu, aku mau digendong ibu.." rengek Haris pada suatu pagi.

"Wouw, anak ibu yang ganteng, sekarang Haris tidak boleh minta gendong ibu," kata ayahnya.

"Haris mau gendong ibu.." Haris masih merengek.

"Dengar, didalam perut ibu ini ada adik. Kalau Haris minta gendong juga, nanti adiknya nangis, gimana hayo.."

"Ada adik?" mata Haris berbinar.

"Iya, ada adik, suka nggak Harus punya adik?"

"Haris suka.. haris suka...." lalu Haris berjingkrak-jingkrak.

"Gendong bapak saja ya, huppp!!" kata Janto sambil mengangkat tubuh Haris tinggi-tinggi. Haris terkekeh senang.

"Lagi... lagi..." teriaknya.

"Huppp!!!"

"Lagi.. lagi..."

Berkali-kali Janto mengangkat tubuh Haris dan membuatnya terkekeh-kekeh.

"Sudah... sudah... nanti bapak capek."

Haris turun dan berlari mencari mbak Mamiek yang sedang sibuk dibelakang.

Tari tersenyum senang. Janto duduk disamping isterinya, mengelus perutnya yang mulai membuncit.

"Senang ya kali ini anak kita tidak rewel?"

"Iya mas, tidak begitu rewel seperti ketika mengandung Haris. Anaknya perempuan 'kali ya."

"Memangnya kalau perempuan tidak membuat kehamilan rewel?"

"Ya tidak mas, perempuan itu memang tidak suka rewel. Beda kalau laki-laki, banyak maunya," kata Tari sambil tersenyum menggoda.

"Enak aja. Memangnya aku ini rewel.?"

"Bangeettttt..."

Janto mencubit pipi isterinya dengan gemas.

"Mana sih aku rewel? Dikasih.. aku suka, nggak dikasih.. aku juga minta.."

"Lhaaah... itu kan sama saja?"

"Ooh, sama ya?"

Canda itu terhenti karena ponsel Janto berdering.

"Dari bapak.." bisik Janto sambil mengangkat telponnya.

"Syukurin, kalau disuruh nelpon orang tua susah banget," gerutu Tari.

"Hallo bapak?"

"Apa kabar kamu ?"

"Baik, bapak, bapak dan ibu sehat kan?"

"Sehat, tapi akhir-akhir ini ibumu sedikit rewel."

"Lho, kenapa pak?"

"Kangen sama kamu, kangen sama cucunya. Kamu tidak pernah pulang ke Jakarta dengan membawa anak kamu."

"Oh, iya pak, Janto akan mencari waktu luang untuk ke Jakarta."

"Bener ya, mana Haris, bapak ingin bicara."

"Hariiiiss..." teriak Janto sambil berdiri mencari anaknya.

"Ya bapak.. " Haris berlari mendekati ayahnya.

"Ini, kakek mau bicara, bilang hallo sama kakek.."

"Hallo kakek..."

"Hallo cucu kakek yang ganteng. Kamu lagi ngapain."

"Lagi main mobil-mobilan..."

"Nenek kangen sekali sama kamu, kamu ke Jakarta ya, sama bapak, sama ibumu?"

"Iya.. Haris mau... naik pesawat kan?"

"Iya..iya, nanti kakek jemput di  bandara."

Haris mengulurkan ponselnya kepada ayahnya.

"Bapak, Haris mau ke Jakarta, nanti dijemput kakek"

Janto mengangguk angguk.

"Ya bapak, saya cari waktu luang untuk ke Jakarta, secepatnya."

"Anakmu belum tiga tahun bicaranya sudah jelas, nggak cadel sama sekali."

"Iya bapak."

"Ya sudah, sehat-sehat semuanya ya."

"Ibu mana?"

"Tidur, sudah, jangan diganggu, kalau malam sering tidak bisa tidur, jadi kalau siang-siang begini dia tidur, bapak tidak mau mengganggu."

"Iya bapak, semoga sehat-sehat semuanya."

"Mas mau ke Jakarta?" tanya Tari setelah ponsel ditutup.

"Ibu kangen sama kita."

"Besok Sabtu?'

"Iih, kamu senengnya .. kalau mau diajak jalan-jalan..."

"Gimana sih, katanya ibu kangen sama kita.."

"Iya.. iya.. tapi aku tidak bisa hari Sabtu. Ada tamu  yang bisanya ketemu besok hari Sabtu siang. Bagaimana kalau kamu berangkat dulu sama mbak Mamiek dan Haris? Aku menyusul hari Minggunya, hari Senin aku tidak kekantor. Tapi kalau rencana Sabtu dibatalkan aku bisa ikut bersama kalian."

"Terserah mas saja, kan mas yang membelikan tiketnya?"

"Tapi kamu tidak apa-apa kan berangkat sendiri? Kandunganmu tidak rewel kan?"

"Tidak mas.. jangan khawatir."

 

***

 

"Mbak Mamiek.. mbak Mamiek..." Haris berlari-lari kecil lalu merangkul pengasuhnya dari belakang.

"Ya ampun, mas Haris.. mbaknya sampe kaget.. mbok ya jangan lari-lari.. nanti jatuh kayak kemarin lho."

"Aku nggak jatuh .."

"Iya.. ada apa.. cah bagus?"

"Besok ikut ke Jakarta ya ?"

"Ke Jakarta?"

"Haris mau ketemu kakek sama nenek.. mbak Mamiek ikut ya?"

"mBak Mamiek belum tau, kan bapak sama ibu belum bilang sama mbak Mamiek."

"mBak Mamiek harus ikut..." Haris merengek.

"Iya Haris, nanti mbak Mamiek ikut kok.." kata Tari yang tiba-tiba sudah ada didekat Haris.

"Horeeee!" Haris berjingkrak kegirangan.

"mBak Mamiek, nanti tolong disiapkan baju-baju Haris dan semua perlengkapannya, kita akan ke Jakarta selama dua atau tiga hari.

"Baik bu.."

"mBak Mamiek juga ikut lho, nanti kalau enggak Haris pasti rewel."

"Iya bu.."

"Kalau mas Janto belum tentu, katanya hari Sabtu masih harus ke kantor. Tapi kalau acara kantor bisa diundur ya ikut bareng kita."

"Aku bisa ikut, " tiba-tiba Janto sudah ada diantara mereka. 

"Kok mas sudah pulang? Ini jam berapa?"

"Iya, aku lapar.. boleh minta makan bu?" canda Janto sambil mengembangkan tangannya, bermaksud  merengkuh isterinya.

"Eiit.. cuci kaki tangan dulu, main sosor aja.."

"Iya.. lupa..."

Janto beranjak kebelakang...dari arah kamar Haris berteriak.

"Bapaaaak..."

"Sebentar, bapak cuci kaki tangan dulu.." katanya sambil masuk kekamar mandi.

"Mbak Mamiek, tolong disiapkan makan siang ya, pak Janto sudah pulang."

"Ya bu, ini sudah.. tinggal mengangkat sayurnya.

mBak Mamiek biarpun tugasnya hanya mengasuh Haris, tapi tak mau berhenti membantu Tari mengurus rumah. Terkadang juga memasak. Janto senang, karena isterinya tak harus bekerja keras mengurus semuanya.

"Masak apa mbak Mamiek hari ini?" tanya Janto yang sudah siap duduk didepan meja makan.

"Tadi ibu hanya menyuruh masak  sayur asem sama bacem tahu tempe."

"Hm, enak nih...Hariis, ayo makan bareng bapak."

"Haris mau disuapin mbak Mamiek ajah."

"Iya..iya.. sini.. sama mbak Mamiek."

"Bisa ikut bareng ke Jakarta mas? Acaranya nggak jadi?"

"Diundur hari Senin, jadi aku bisa ikut bareng ke Jakarta."

"Bagus kalau begitu, bisa datang sama-sama, ibu pasti senang."

 

***

 

Sabtu siang itu mereka sudah sampai di bandara Suta.. Karena bersama Janto, keluarga di Jakarta tak perlu menjemputnya. 

Haris sangat senang, ia berlari kesana kemari, dan tentu saja mbak Mamiek juga ikut berlarian kesana kemari.

"Tari, kamu disini dulu, aku mau mengurus bagasi. Habis itu aku pesan taksi sekalian."

"Ya mas, aku disini, sambil mengawasi Haris tuh."

Tari geleng-geleng kepala melihat kegembiraan Haris. Ia mengawasi sambil tersenyum senyum. Tapi tiba-tiba..

"Tari..." suara panggilan itu mengejutkannya. Suaranya masih seperti dulu, lembut dan ..ya Tuhan.. Tari menahan debar jantungnya.

Nugroho sudah berdiri didepannya. Menatapnya tak berkedip. Ada rindu memercik disana, yang disambutnya dengan getaran yang sama. Sebuah peccikan api menyadarkan Tari.

"Mas Nugroho,"

"Tari.."

Tari menyadari, ada cinta yang mengendap didasar hatinya, yang disimpannya demi keikhlasan cintanya kepada keluarga.

"Mas, kok disini?" akhirnya Tari bisa mengucapkan kata itu, setelah berhasil menguasai gejolak jantungnya.

"Aku sekarang ada di Jakarta. Tadi mengantarkan Asty pulang ke Magelang, karena ibu kangen sama cucu-cucunya."

"Mas tidak ikut?"

"Aku tak bisa meninggalkan bisnisku disini. Mungkin menyusul lain hari."

"Owh.."

"Kamu sama siapa? Ngapain disini?"

"Aku baru sampai, orang tua mas Janto juga kangen sama cucunya. Aku juga sama mas Janto, dia lagi mengurus bagasi.

"Ibuuu..." tiba-tiba Haris memeluk kaki ibunya."

"Haris, beri salam sama om Nug.."

Haris mengulurkan tangannya.

"Wow.. ini Haris, sudah besar, anak ganteng..  cium dulu dong.." Nugroho mengangkat Haris dan mencium pipinya dengan gemas.

"Tari.. mengapa ya, aku tak bisa melupakan kamu?"

"Mas, tidak melupakan itu bagus, kita sudah menjalani hidup kita masing-masing. Mari kita endapkan segala rasa yang barangkali dulu terasa indah, tapi sekarang kita harus memasukkannya kedalam album kenangan. Aku bahagia, dan aku harap mas Nugrohopun demikian."

"Iya Tari, " jawab Nugroho sendu.

"Aku sedang mengandung anak keduaku mas."

"Iya, aku tau, perutmu sudah tampak membuncit, dan itu membuat kamu bertambah cantik."

Tari mencoba tertawa, dan mencoba menganggap ucapan itu hanya sebuah gurauan.

"Baiklah, aku pergi dulu Tari, salam buat mas Janto."

Tari memandangi punggung laki-laki tegap itu, dan mencoba mengikis habis semua kenangan tentang dia, tentang cintanya, karena ia selalu memimpikan hidup tenteram, yang penuh wangi sorga, tanpa cela, tanpa noda.

"Ibu... "

Suara Haris mengejutkan lamunannya. Tari berjongkok dan mencium pipi anaknya, miliknya yang sangat berharga.

"Tari.. Haris rewel?"

"Tidak mas, sudah selesai?"

"Sudah."

"Tadi ada mas Nugroho.."

Janto menatap isterinya.

"Dia mengantarkan Asty yang mau pulang menengok mertuanya, tapi tergesa pergi karena ada urusan. Dia titip salam sama kamu." kata Tari yang tak mau menyembunyikan apapun dari suaminya.

"Oh, dia tinggal disini sekarang?"

"Katanya, tapi aku tidak bertanya dimana. Ayo mas.. sudah pesen taksi?"

"Sudah. Haris.. sini sama bapak.."

Janto menggendong anaknya, dan sebelah tangannya lagi merangkul isterinya.

mBak Mamiek yang menarik kopor dibelakang mereka menatapnya sambil tersenyum.

"Sebuah keluarga yang bahagia," gumamnya.

***T A M A T***

 

Masih ingat BASUKI ? Tak bisakah gelimang dosa terhapus dengan ketulusan hati dalam mengarungi sisa hidupnya? Bisakah dia menemukan cinta sejatinya? Ternyata banyak liku yang harus dilaluinya.

Yuk, ikuti kisahnya dalam CINTAKU ADA DIANTARA MEGA.

Wouuww.. lebay nggak sih judulnya? Kisah cinta lagi? Tak apa, karena dalam hidup harus ada cinta.

                                           __________________

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


63 comments:

  1. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo,Ops,Kakek Habi, Anton,Hadi, Pri ,Sukarno, Giarto,Gilang, Ngatno,Hartono, Yowa, Tugiman,Dudut Bmbang Waspodo, Yustikno,Wedeye, Tauchidm,
    Yustinhar. Mastiurni,Yuyun, Jum,Sul, Umi, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini,Yowa,Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi,Wida, Rita, Sapti,Dinar, Fifi, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Enchi, Yanthi , Dini Ekanti
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Magelang, Madiun, Kediri, Malang Banyuwangi, Surabaya, Bali, Wonogiri, Solo, Jogya, Ungaran..
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tangerang pertama hadir😁😁☝️

      Maturswun buk Tien , akhir kisah slalu happy ending.
      Salam hangat dn salam.sehat slalu πŸ™ muaacchhh 😘😘😘

      Delete
    2. Horeeee
      Lestari datang gasik
      Matur nuwun bu Tien
      Masih setia mengikuti karya ibu selanjutnya
      Semoga selalu sehat

      Delete
    3. Hallo juga mba, wow .... Selesai
      Masih ada Cerita yabg lainnya khaaan. Makasih mba cerbung, semoga sehat slalu, salam dari Kuningan selalu setia mengikuti karya" mba. Semangat terus, ditunggu kisah mas Timan nya,😊

      Delete
    4. Alhamdulillah..., matur nuwun Mbak Tien semoga sehat selalu dan menghadirkan cerita2 yg menarik dan yg pasti selalu ditunggu penggemar setia. Aamiin...

      Delete
    5. Hallooow juga mbak Tien....... Happy ending story yg membuat kita2 ini ikutan happy .... Matur nuwun πŸ€—πŸ˜€πŸ˜ƒ
      Cerbung selanjutnya jg ttg cinta.... bravo mbak!!
      Memang hidup akan terasa sepi tanpa cinta... cinta oh cinta.... ku akan setia menanti terbitnya episode demi episode yg tentunya akan membangkitkan rasa penasaran berkelanjutan.... Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah kesehatan dan kebahagiaan kagem mbak Tien sekeluarga... Selamat mencari inspirasi utk menyusun cerita drama cinta yg penuh warna pelangi mengharu biru, mendebarkan.... hmmm apalagi yaa lebay.com
      Salam sayang dari SurabayaπŸ€—πŸ€—πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜πŸ˜

      Delete
    6. Puji Tuhan...
      Happy ending... Puas dan lega...
      Ibu tetap luar biasa, sehat n semangat. Yustin Har dkk menunggu Cintaku Ada Diantara Mega. Basuki muncul lagi ya, mungkin sdh jadi orang baik2....

      Delete
    7. Yuhuiiiiiii ... Mbak Tien yg selalu banyak ide cerita .. trimakasih sdh menghibur kami .. Cinta ooh Cinta .. meski tdk hrs memiliki ..

      Delete
  2. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo,Ops,Kakek Habi, Anton,Hadi, Pri ,Sukarno, Giarto,Gilang, Ngatno,Hartono, Yowa, Tugiman,Dudut Bmbang Waspodo, Yustikno,Wedeye, Tauchidm,
    Yustinhar. Mastiurni,Yuyun, Jum,Sul, Umi, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini,Yowa,Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi,Wida, Rita, Sapti,Dinar, Fifi, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Enchi, Yanthi , Dini Ekanti
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Magelang, Madiun, Kediri, Malang Banyuwangi, Surabaya, Bali, Wonogiri, Solo, Jogya, Ungaran..
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, happy ending..
      Judul barunya DIANTARA DUA MEGA pasti lebih seru nih. .. Fitri MEGAntara dan MEGA siapa ya...

      Salam hangat kagem mbak Tien Kumalasari

      Delete
    2. Alhamdulillah, happy ending..
      Judul barunya DIANTARA DUA MEGA pasti lebih seru nih. .. Fitri MEGAntara dan MEGA siapa ya...

      Salam hangat untuk Mbak Tien Kumalasari

      Salam hangat kagem mbak Tien Kumalasari

      Delete
    3. Alhamdullah, trimakasih Bu Tien.. Semua mnjd bahagia krn sy jg bahagia dgn semua krya Bu Tien.. Hehehe.. Sm Basuki ingat donk Bu Tien.. Lelaki kaya yg masuk penjara krn cintanya sm si Sri.. Bakalan seru ini.. Lanjut Bu Tien.. Salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

      Delete
  3. Makasih mba Tien. Senangnya happy ending. Ditunggu Cintaku Ada Diantara Mega. Salam sehat dan semangat selalu.

    ReplyDelete
  4. Selamat malam mba Tien, terima kasih atas LPM yg tuntas pada episode30 dengan sangat apik.
    Semakin kagum dan apreciate atas kejeniysan mba Tien.
    Selanjutnya kami menunggu dgn setia cerbung Cintaku Ada Diantara Mega.
    Semoga mba & keluarga selalu dianugerahi kesehatan yg baik dijauhkan dari marabahaya.
    Tuhan memberkatiπŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  5. LPM happy ending ...
    Dan yad Basuki kan yg akan muncul?
    Berarti Lastri, Bayu, Marni, kang Mardi, Sri, Timan dan mbah Kliwon akan tampil lagi ya mbak Tien?

    Salam dari Yogya.

    ReplyDelete
  6. Hallo...nuwun bu Tien...Happy Ending...tetap semangat dng cerbung yad...salam hangat...( Damayanti Yogyakarta)

    ReplyDelete
  7. Wooow *Tamat* mtr nwn bunda Tien akhirnya Tari hidup bahagia ...kami tunggu Flashback kehidupan Basuki ...salam Tahes Ulales dr Jogya ...tengkiyu...

    ReplyDelete
  8. Happy end, terima kasih, Bu Tien...πŸ™πŸ˜ kutunggu kisah serunya Basuki. Salam sehat dari Yogya. 😍

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah Mimpi Lestarinya masih sorean.., suwun mba Tien *salam sehat dan setia selalu dr Bekasi* ... wah bakalan ketemu Lastri sm mas BayunyaπŸ‘πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
  10. wowww...happy ending...akhitnya tamat jg
    ditunggu kisah basuki yaa...pasti seru
    ayo bu Tien...lanjut cerbungnya

    ReplyDelete
  11. Halow jg bu Tien ..
    Hore...happy ending...
    Makasih Bu...
    Semoga selalu sehat

    ReplyDelete
  12. Matur nuwun mbak Tien, rada gasik
    Salam sehat selalu dari Batang

    ReplyDelete
  13. Mtr nuwun ... Kpn tayang Cintaku ada diantara Mega ? Selalu menanti ...🌹🌹🌹

    ReplyDelete
  14. Wow....episode terakhir muncul lebih awal. Happy ending. Terima kasih Mbak. Sehat dan sukses selalu ya? Aamiin.

    ReplyDelete
  15. Lpm 30 happy ending mb Tien.., nwn mb Akankah Basuki menemui jodohnya stlh sadar bhw gadis yg diincarnya dinikahi mas Timan? Bukan jodohnya? Dinanti hadirnya mb Cintaku Hadir Diantara Mega.. sangat puitis judulnya mb Tien

    ReplyDelete
  16. πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘...
    makasihmba Tien..
    di tunggu karya berikutnya...
    salaaam dari Jambi....

    ReplyDelete
  17. Matur nuwun.... LPM happy ending... Salam tahes ulales... ditunggu cerita berikutnya

    ReplyDelete
  18. Selamat malam Bu Tien , semoga selalu sehat , Alhamdulillah Tari sekeluarga selalu harmonis smga mnjadi keluarga yg SaMaWa , matur sembah nuwun Bu Tien , saya selalu setia menanti crita2 yg lain dari Bu Tien.

    ReplyDelete
  19. Terima kasih Mba tuntas juga mimpi lestari, semoga Mba Tien sehat dan saya tunggu cerita berikutnya, salam dr bandung

    ReplyDelete
  20. Waah cerita terakhir datang kebih awal..supraise banget..
    Makasih bu Tien..happy ending .
    Swhat selalu buat bu tien..salam putri Bekasi

    ReplyDelete
  21. Duh...ud tamat aja ceritanya Bu. Kira sy masuh panjang πŸ˜€ terima kasih Bu Tien...kita tggu cerbung selanjutnya. Dari kita Bengkulu

    ReplyDelete
  22. Maturnuwun Bunda Tien. Sehat selalu ya. Salam rindu dr Ranti Blitar.

    ReplyDelete
  23. Terima kasih mbak, senang membaca semua novel mbak. Ditunggu cerita yg lain

    ReplyDelete
  24. Wah akhirnya yanto dan tari hidup bahagia
    Salam sehat dan jaga kesehatan

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah... Lanjut cerita baru.

    ReplyDelete
  26. Terima kasih mbak Tien, happy ending. Ditunggu cerita selanjutnya. Cintaku diantara mega. Salam dari Purworejo ya

    ReplyDelete
  27. Terima kasih Bunda akhir cerita yg menyenangkan dan bahagia...aku tunggu cerita baru nya..Cintaku diantara Mega ..tetap semangat ya Bunda..salam sehat selalu..Gbu

    ReplyDelete
  28. Woww happy ending.. mernurutku endingnya krg greget tp maturnuwun mbk Tien smg selalu muncul dgn ide2 segar..salam sehat dari Pejate,Pasar Minggu

    ReplyDelete
  29. Assalamualaikum mbak Tien... trimakasih cerbungnya sdh menghibur. Senang Krn happy ending. Cerita ttg cinta memang selalu memikat. Bikin semangat...kami selalu menunggu karya2 mbak Tien selanjutnya. Tetap sehat dan semangat ya. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan memberkati mbak Tien. Aamiin yra πŸ™πŸ™πŸ˜˜❤️

    ReplyDelete
  30. Kita tunggu karya berikutnya.....

    ReplyDelete
  31. Maturnuwun mba tien jember selalu setia mengikuti walaupun gk pernah disebutkan kami menunggu cerita berikutnya semoga mbak tien selalu sehat aamiin

    ReplyDelete
  32. Happy ending...
    Lega rasanya...
    Ditunggu karya selanjutnya bu..
    Semoga sehat selalu..
    Agar kami bisa menikmati hidangan karya bu Tien..
    Salam dari Nias..

    ReplyDelete
  33. Hallow jg Mbak Tien, terima kasih sdh di sapa..
    LPM tamat dan happy ending..sy suka.
    Terima kasih Mbak Tien..
    Ditunggu cerita Cintaku Ada Diantara Mega nya
    Keren judulnya.
    Semoga Mbak Tien sehat selalu.
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  34. Alhamdulillah...diakhiri dengan kebahagiaan...semoga tari dan janto menjadi kelg sakinah mawadah warrahmah...
    Lanjut..dengan kisah yg bikin gregetttt...
    Semangat mba tien... salam utk kelg.

    *trina @ Bandung.

    ReplyDelete
  35. Masih ada cinta yang mengendap dihati yang paling dalam .....
    Biarlah cinta itu tetap disana, cukuplah hanya untuk menjadi kenangan indah selamanya. Cinta tidak harus memiliki.karena sesungguhnya cinta yang diberikan Allah, adalah cinta terindah yang ada didepan mata. He he he ikutan puitis seperti gaya mbak Tien yang menggambarkan perasaan Lestari Rahayu.

    Terima kasih sudah berakhir bahagia seperti gumamaman nya Mamiek. A
    kisah buat Mamiek ?
    Tunggu waktu berjalan ....

    Basuki ...oh Basuki,
    Cintaku Ada Diantara Mega.
    Tidak ada dosa yang tak berampun, selama manusia mau bertobat menyadari kesalahannya dan memperbaiki hidupnya sesuai jalan yang ditunjukkan Allah.

    Selamat, salam sehat mbak Tien untuk ber imajinasi mengangkat tokoh kontroversial Basuki ......

    Tangsel setia menanti ...

    ReplyDelete
  36. Alhamdulillah... happy ending... happy family... sukaaaa...

    ReplyDelete
  37. Senangnya.... happy ending . Terima kasih sudah diijinkan membaca cerita yang memukau .

    sukses selalu mba tien . selamat berkarya .

    ReplyDelete
  38. senang bacanya mbak ya kalau yg tua cerita nya jangan yg nyesek suka kebawa semangat mbak ditunggu cerita selanjutnya

    ReplyDelete
  39. akhirnya tamat juga...makasih mba tien....semoga sehat selalu...lanjut lagi ke tema baru...top deh...salam dr bandung

    ReplyDelete
  40. Tks mba Tien atas ceritanya yg bagus ini.kpn mulai muncul crita br Cinta diantara mega?Semoga sukses selalu,salam sehat2 dr ibu Neni Tegal pembaca setia cerita2 dr mba Tien.

    ReplyDelete
  41. salam hangat dari garut Jawa barat . terima kasih banyak emba .dan selamat berkarya buat ceritera selanjutnya..

    ReplyDelete
  42. Ditunggu cerita barunya bu waah nggak jadi clbk sdh tamat....

    ReplyDelete
  43. Trima kasih MB Tien, cerbung MB Tien selalu happy ending. Aku suka itu, rasanya legaaa. Saya tunggu cerita Basuki selanjutnya, salam dari JogjaπŸ™‹

    ReplyDelete
  44. Selamat malam Mb Tien...Terima kasih LPM telah berakhir dgn happy ending. Saya nantikan cerita berikutnya... Salam sehat dari Bali buat Mb Tien & keluarga.

    ReplyDelete
  45. Makasih Mb Tien.....

    Tari klo ketemu sama Nugroho,hatiku ikut berdebar- debar mb...

    Siap menunggu cerita berikutnya

    ReplyDelete
  46. Selamat malam Bu Tien... Terima kasih buat cerita cinta yang happy ending ini πŸ₯°πŸ˜ maaf... baru sempat komen. Tapi cerita udah saya baca sebelum ngantor tadi pagi biar ngga penasaran.
    Ditunggu cerita selanjutnya Bu Tien. Tetap sehat dan semangat nggih Bu...
    Saya selalu memunggu karya Ibu. Matursuwun... Berkah Dalem Gusti πŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  47. Wahh.. Akhirnya tamat.. Happy Ending.. Senangnyaa yaa..

    Basuki itu yg dipenjara yaa? Yg dulu sempat culik Sri bukan?

    Sehat2 selalu ya Mb Tien.. Berkarya terus dengan kisah2nya yg sangaaatt menarik..

    Salam sayang dari Cirebon..😘

    ReplyDelete
  48. Terima kasih mb Tien... cerita yg alurnya apik,campur aduk.dlm.kehidupan...akhirnya bahagiaa
    Cinta tdk hrs saling memiliki secara fisik

    ReplyDelete
  49. Makasih bu Tien....ceritanya happy endink...aq tunggu cerita selanjutnya..Diantara Dua Mega...tetap sehat dan semangat...oky..

    ReplyDelete
  50. Matur suwun bu Tien ... senantiasa sehat dan berkah melimpahi ibu dan keluarga

    ReplyDelete
  51. Semoga mbak Tien tetap sehat.
    Imajinasi mbak Tien luar biasa

    ReplyDelete

M E L A T I 45

  M E L A T I    45 (Tien Kumalasari)   Melati merasa gelisah. Dia tahu, Nurin bersikap baik kepadanya, tapi ia mengkhawatirkan sikap ibunya...