Tuesday, December 3, 2019

DALAM BENING MATAMU 59

DALAM BENING MATAMU  59

(Tien Kumalasari)

 

"Om Raharjo masih di kantor ya tante?"

"Iya, ada pekerjaan yang nggak bisa ditinggalkan, sini duduklah dekat tante, ada yang mau tante ceritain sama Adhit."

"Yang ada hubungannya dengan berita yang dibawa om Raharjo?"

"Ya... ada lah, ayu duduklah dekh tante sini, sambil menunggu om mu pulang."

Adhit duduk mendekat seperti pinta Retno. Ada senyuman yang dirasa aneh pada wajah wanita setengah tua yang masih tampak cantik itu. Senyuman itu membuatnya ber debar-debar. Apakah berita baik yang dibawa Raharjo itu benar-benar baik bagi hubungannya dengan Dinda?

"Adhit, ada sahabat tante ketika puluhan tahun yang lalu menjalin cinta dengan seorang teman wanitanya."

Adhit heran dengan pembukaan cerita Retno, tapi ia berusaha terus mendengarnya.

"Mereka masih muda, masih merasa bahwa dunia ini milik mereka berdua. Ahaa... itu kan kisah cinta remaja ya Dhit? Kamu kan bisa maklum, bagaimana rasanya dimabuk cinta, apalagi cinta pertama," lanjut Retno sambil terus menatap Adhit. Dalam hati Retno meyakini, bahwa Adhit memang darah daging Raharjo. Banyak miripnya kok, cuma sebelumnya dia tak pernah memperhatikannya. Tubuhnya yang tegap, mata tajamnya, hidungnya.. itu semua milik Teguh Raharjo.

"Dalam suatu kesempatan, terkadang ada setan mengipasi hati-hati para pecinta. Ada yang bisa berteguh hati, tapi ada yang begitu lemah sehingga terjerumus kedalam hubungan yang sesungguhnya terlarang. Itu kita bisa memaklumi kan Dhit?"

Adhit mencoba mencerna semua kata-kata Retno. Itu cerita sebuah kisah cinta yang pastinya menjurus kearah hubungan terlarang. Ya, sering hal itu terjadi, kemudian dia teringat Dewi sahabatnya juga menjadi korban cinta terlarang, tapi yang kemudian menyadari bahwa tak ada cinta di hati laki-laki yang telah meneteskan benih dirahimnya. 

Ada apa dibalik cerita tante Retno nya ini? Adhit masih belum mengerti.

"Ketika sepasang remaja itu terlena oleh indahnya cinta terlarang itu, mereka tiba-tiba dipisahkan oleh sesuatu. Orang tua si gadis tidak setuju bermenantukan laki-laki yang dicintai puterinya. Lalu dilarikannya si gadis kesebuah kota besar, dinikahkan dengan lelaki pilihan orang tuanya."

"Kasihan si laki-laki itu..: gumam Adhit tak sengaja."

"Ya, kasihan, dan tak menyadari bahwa kekasihnya pergi membawa benih dalam rahimnya. Tapi untunglah laki-laki suami si gadis itu sangat baik dan mau menerima bayi yang dikandung isterinya, yang lalu disayanginya dicintainya bagai darah dagingnya sendiri."

"Oh, syukurlah, lalu bagaimana dengan laki-laki yang ditinggalkannya?"

"Dia tak pernah menyadari bahwa tetes benih itu kemudian tumbuh menjadi seorang anak muda ganteng dan dewasa.  Tentu saja dia tidak tau karena memang tak seorangpun memberi tau bahwa ketika dibawa pergi .. kekasihnya sudah membawa benih dalam rahimnya. tidak tau bahwa ketika dibawa pergi.. kekasihnya sudah membawa benih dalam rahimnya. Benihnya, benih cintanya."

"Kasihan.."

"Tuhan mempertemukan laki-laki itu dan suami dari kekasihnya pada suatu hari, tapi kemudian mereka bersahabat. Tapi adanya si anak yang sesungguhnya darah daging sahabatnya itu, tetap menjadi rahasia, sampai si anak dewasa."

"Mungkin Tuhan merasa bahwa rahasia itu harus terbuka. Si orang tua harus mengetahui siapa darah dagingnya. Lalu si anak itu tanpa tau apapun tentang hubungan darah itu, jatuh cinta pada anak dari orang yang sesungguhnya juga orang tuanya."

Retno menghentikan ceritanya, dipandanginya Adhit lekat-lekat, agar dia tau apakah Adhit merasa bahwa dirinyalah yang ada didalam cerita itu.

Adhit menatap Retno, ada sesuatu yang dirasakannya. Tentang cinta seseorang kepada anak orang tuanya sendiri... 

Retno Menepuk bahu Adhit, menatapnya lembut. 

"Kamu tau siapa yang tante ceritakan?"

Adhit tak menjawab, ia mulai mengerti, ia merasa, lalu hatinya luluh, lunglai.

"Tante sedang menceritakan kisah cinta puluhan tahun lalu dari seorang sahabat tante, yang sekarang menjadi suami tante, yaitu om mu Raharjo."

"Oh... lalu...?"

"Gadis itu adalah Putri, ibu kamu..."

"Dan anak itu.. adalah saya?" gemetar ketika Adhit mengucapkannya. Dilihatnya Retno mengangguk. 

"Dan Dinda adalah adik kamu satu ayah, itulah sebabnya terlarang bagi kamu kalau kamu ingin menikahinya."

Adhit terdiam, matanya ber kaca-kaca, Begitu terlenanya dia pada sepenggal kisah puluhan tahun silam, dan ternyata dirinya ada didalamnya.

"Adhit.. sekarang kamu tau mengapa kamu dilarang mencintai Dinda?Kisah ini begitu rumit, dan menjadi rahasia keluarga Galang selama puluhan tahun. Om Raharjo baru tau ketika ke Jakarta kemarin, dan tante juga baru tau ketika om mu mengatakannya. Kamu bisa mengerti? Apa kamu marah? Menyesal? Sedih?"

Adhit tak menjawab, terbayang wajah cantik kenes yang selalu bermanja terhadap dirinya, mata bening yang selalu menatapnya tanpa sadar bahwa mereka sedarah,  lalu Adhit menyadari bahwa perasaan cintanya adalah dorongan dari hatinya yang paling dalam, cinta saudara, yang diterimanya sebagai cinta kepada seorang lawan jenis. Ternyata nurani Dinda lebih tajam menerima sinyal itu, ia tak pernah menganggapnya sebagai pacar, ia selalu menganggapnya seperti kakak, dan ternyata memang kakaknya.

Adhit mengusap air matanya. Ketika itu suara mobil memasuki halaman. Raharjo turun dari mobil, menatap Retno penuh tanda tanya. Retno mengangguk, dan mempersilahkan Raharjo masuk dan duduk diantara mereka.

"Adhit menunggu bapak," katanya singkat.

Raharjo sempat melihat Adhit mengusap air matanya. Didekatinya anak muda itu, lalu dipeluknya erat.

Retno melihatnya dan terharu. Kisah yang begitu pelik terjadi puluhan tahun silam, Dulu alangkah indahnya kisah cinta itu, alangkah pedihnya ketika harus dipisahkan, dan kini, alangkah bahagianya ketika dipertemukan.

"Ma'afkanlah bapak... ma'afkanlah bapak.. Adhit.."

Adhit tak menjawab, ia memeluk "bapaknya" erat erat.

"Kalian seperti pinang dibelah dua.." bisik Retno terharu.

***

besok lagi ya



 

 















39 comments:

  1. Ceritanya bagus. Semangat terus buat menulisnya

    ReplyDelete
  2. Eps 59 , kok nggak bisa dibuka ya , harus bagaimana ini.

    ReplyDelete
  3. Episode 59 kok hanya judul ya mbak Tien?

    ReplyDelete
  4. Hmnm...ada gangguan tehnik apa kok episode 59 hnya judul aja yg kluar....
    Mana lanjutan critanya..

    ReplyDelete
  5. Hmnm...ada gangguan tehnik apa kok episode 59 hnya judul aja yg kluar....
    Mana lanjutan critanya..

    ReplyDelete
  6. Sama 59 hanya judul tdk bisa dibuka. Ayok mb Tien...ceritanya kutunggu sayang

    ReplyDelete
  7. Kok 59 cuma pendek, biasanya panjang jd tambah penasaran ....

    ReplyDelete
  8. bagus sekali ceritanya....semoga endingnya jg sangat bagus..jgn yg sedih2 ya ibuk...

    ReplyDelete
  9. Bu Tien.. anda hebat.. tidak terbayang oleh saya bahwa Retno akan berceritera sedemikian rupa yg membuat Adhit tidak shok

    ReplyDelete
  10. Mba kok ceritanya pendek skl bikin penasaran sy tugg sambungannya.

    ReplyDelete
  11. Luar biasa .... memang pengarang yg HANDAL.... Thank you so much

    ReplyDelete
  12. Terima kasih bu tien, aku suka sekali ceritanya, bagus sekali....ditunggu kelanjutannya... Haduh baper nih

    ReplyDelete
  13. Pertemuan anak dan bapaknya yang indah,, cukup dengan pelukan erat. Sederhana tp elok. Tidak perlu didramalisir. Good story..

    ReplyDelete
  14. Jangan lama lama kelanjutannya ya mbak Tien...penasaran.....

    ReplyDelete
  15. Sungguh membuat penasaran pengin cpt selesai ayo mb tien lanjutannya jangan lama2 ceritanya bgus

    ReplyDelete
  16. Ruar biasaaahh....bikin penasaran nih mbak...

    ReplyDelete
  17. Bu Tien.. mohon dimuat lagi SEPENGGAL KISAH 65 tidak ada isinya..

    ReplyDelete
  18. Aduh jeng aku gak sabar nunggu kelanjutannya....semoga laptopnya mau diajak kompromi

    ReplyDelete
  19. Ditunggu lanjutannya...ceritanya bagus

    ReplyDelete
  20. Ceritanya seru tiap episode bikin penasaran ...
    Lanjuut ditunggu

    ReplyDelete
  21. Semoga episode berikutnyaa hari ini tayang...dan episodenya panjang..dan ceritanya tambah nagia dan happy ending

    ReplyDelete
  22. Saya sampai berulang ulang bacanya, ngak bosen bosen..... Dan menunggu kelanjutannta...

    ReplyDelete
  23. Lagi menghayati tangisanku,...ee tau² besok lagi....tanggung banget air mataku.....
    Bu Tien, segera dilanjut ya Bu ceritanya....ditunggu sangat....

    ReplyDelete
  24. Ceu Tien sok atuh cepet episode 60 na gera keluarkan, sudah nggak sabar nih, nanti keburu lupa ceritranya maklum ne2k yang bacanya.

    ReplyDelete
  25. Ibu kemarin episode 60 tidak dikirim, seharusnya hari ini dikurim no 60 dan 61.
    Kl kelamaan tidak dikirim dan tidak teratur kirim nya, lama2 org juga males bacanya...dan jadi cuek...
    Ini sekedar masukan saja..makasih

    ReplyDelete
  26. Artikel yang Keren Gan.. Izin Comment ya gan ^_^

    Domino757.com Agen Judi Online Terpercaya Di Indonesia Bermain Poker, Domino99, Capsa Susun, AduQ, BandarQ, Perang Baccarat, Sakong Silahkan Bergabung dan

    DAFTAR kan Diri ANDA SEGERA DI WEB KAMI...!!! Dan BONUS CASHBACK 0,3% Dan BONUS REFFERAL 20%
    Yuk kita Main Sama Teman Dan Keluarga :*

    Untuk Pendaftaran bisa melalui Link Alternatif :KLIK DISINI

    Support 7 Bank BCA,MANDIRI,BNI,BRI.DANAMON,CIMB NIAGA,PERMATA
    Via Pulsa dan Juga Via OVO, Go-Pay dan jenis E-Money lainnya

    Hubungi kami:

    WECHAT: domino757
    LINE: domino757
    whatsapp: +855 16499827


    Nikmati kepuasan bermain di web kami Agen DominoQQ
    Coba saja ...Terima Kasih

    ReplyDelete
  27. Ibu apakah cerbung sebelunya ini juga ibu yg buat saya mengikuti yg putri dan teguh masa2 kuliah yg hamil terus diungsikan ayahnya lupa judulnya ternyata ada sambunganya tky ibu

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DARI PULAU SEBERANG 30

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  30 (Tien Kumalasari)     Ketika mbok Manis masuk kembali ke dalam rumah, hatinya terasa disayat melihat sa...