Thursday, February 18, 2021

A Y N A 28

A Y N A   28

(Tien Kumalasari)          

 

“Apa mas ? Ayna sudah ketemu?” teriak Tanti ketika Danang menelponnya.

“Iya benar..  sudah ketemu.”

Tanti ingin melompat-lompat karena senangnya.

“Dimana dia sekarang?”

“Dirumah sakit..”

“Apa? Dia sakit ?”

“Bukan, dia ketemu  Bintang dirumah sakit, sekarang masih menungguinya.”

“Berarti dia sadar dong, mengenal Bintang?”

“Tidak, belum sepenuhnya..”

“Apa maksud mas?”

“Nanti saja ceritanya, ini aku mau pulang dulu.”

“Mas bawa Ayna sekalian pulang?”

“Tidak, dia masih ingin bersama Bintang.”

“Kalau begitu aku mau kesana sekarang.”

“Tanti, sabar dong, aku pulang dulu, nanti aku antar kamu kesana.”

“Baiklah mas, buruan ya, aku mau siap-siap dulu..”

“Baiklah, oh ya.. tolong siapkan hijab untuk Ayna. Tampaknya dia lebih cantik dengan memakai hijab.”

“Baiklah, aku siapkan.”

Tanti meletakkan ponselnya dan menemui ibunya yang masih terbaring dikamar.

“Ibu.. ibu. ..Dengar.. Ayna sudah ketemu..”

“Benarkah?” tanya bu Suprih sambil bangkit.

“Lho.. ibu tiduran dulu, belum boleh bangun..”

“Tidak, ibu sudah sehat. Tadi sudah kekamar mandi sendiri .”

“Ibu jangan terburu-buru bangun, biar sudah merasa sehat. Tanti ambilkan makan ya, dikamar saja, setelah itu ibu mau saya tinggal sebentar. Mas Danang akan menjemput Tanti. Tanti akan segera menemui Ayna.”

“Tidak usah diambilkan, ibu mau makan sendiri saja.. Tapi dimana Ayna?”

“Dirumah sakit bu.”

“Sakit ?”

“Tidak, menunggui Bintang yang masih dirawat..”

”Aah, syukurlah, ibu juga ingin ketemu sebenarnya..”

“Ibu istirahat dulu, nanti juga Ayna pasti pulang kemari.”

***

Ketika Danang dan Nanda sudah sampai di parkiran untuk menjemput Tanti,  tiba-tiba dilihatnya Handoko, Palupi dan Bulan turun dari mobil.

“Sudah mau pulang Nang?”

“Iya, mau menjemput Tanti. Sudah ribut saja mau segera kemari.”

“Ya sudah, jemput sana, aku ikut senang mendengar Ayna sudah ketemu,” kata Handoko.

“Mas, aku nggak jadi pulang sekarang,” kata Nanda tiba-tiba.

“Lhoh.. nggak jadi?”

“Iya, mau ketemu si centhil itu dulu,” katanya sambil menunjuk kearah Bulan.

“Iih.. selalu gitu deh..” sungut Bulan. Tapi ia senang ketika Nanda mendekatinya.

“Ya sudah.. aku pulang dulu..” kata Danang  sambil berlalu.

Handoko dan Palupi senang, Bintang tampak bersemangat dan berbahagia. Ayna yang semula duduk didepan Bintang segera berdiri.

“Ayna.. apa kabar ?”

Ayna menoleh.. melihat seorang  laki-laki dan seorang wanita cantik.. bersama seorang gadis yang datang bersama Nanda.

“Itu pak Handoko, bapakku, satunya.. ibuku.. yang satu lagi adikku.. namanya Bulan.. masih mengingatnya?” kata Bintang mencoba mengingatkan.

Ayna mengangguk, lalu mencium tangan Handoko dan Palupi, serta menyalami Bulan. Tapi sungguh ia belum begitu teringat.

“Kalau aku.. Nanda.. masih ingat kan?” kata Nanda berseloroh.

Ayna tersenyum, masih mencoba mengingat-ingat.

“Kami senang kamu sudah kembali, Ayna,” kata Handoko.

“Bapak, itu bu Riri.. sama mas Rio putranya. Dia yang merawat Ayna selama ini,” kata Bintang sambil menunjuk kearah Rio dan bu Tarni.

Keduanya berdiri dan Handoko serta Palupi menyalaminya dengan hangat. Demikian juga Bulan.

“Terimakasih banyak karena telah merawat keponakan saya dengan baik,” kata Handoko ramah.

“Saya menyayangi Ayna, menemukannya dalam keadaan bingung. Lalu saya anggap dia anak saya.”

“Syukurlah Ayna berada ditangan orang-orang baik seperti ibu,” sambung Palupi.

“Kebetulan saya kenal Danang dan Tanti.. kami sahabat lama.” Kata bu Tarni.

“Oh, benarkah ? Tanti sedang dijemput Danang, sebentar lagi dia datang.”

“Iya, syukurlah.”

“Ceritanya begitu rumit. Saya belum pernah cerita sama Tanti tentang pertemuan saya dengan Winar... eh.. Ayna. Tidak menyangka bahwa Ayna adalah anak angkat sahabat saya.”

“Ayna  banyak memiliki keluarga yang menyayanginya.”

“Benar, kamu cepat sembuh ya Win.. eh.. Ayna, ingatan kamu akan segera pulih setelah bertemu keluarga yang mengenali kamu,” kata bu Tarni.

Ayna mengangguk. Kedatangan Handoko dan keluarganya membuatnya rikuh karena terus mendekati Bintang. Ia kemudian duduk disamping bu Tarni.

Keadaan menjadi heboh ketika Tanti datang dan dengan berlinang air mata memeluk Ayna.

“Anakku... akhirnya kamu kembali..”

Ayna diam saja ketika Tanti memeluknya. Tapi ia merasa trenyuh melihat tangis Tanti.

Ditatapnya wanita cantik walau sudah tidak muda lagi itu lekat-lekat. Ada sesuatu yang membuatnya senang.

“Pasti ia wanita yang baik juga. Apakah dia yang pernah mengatakan .. JADILAH ANAKKU..? Seperti pernah dikatakan bu Tarni kepadanya?”pikir Ayna.

“Oh ya.. Ayna.. dulu kamu memakai ini, lihat.. aku bawakan hijab cantik ini untuk kamu,” kata Tanti.

Tanti kemudian mengeluarkan sehelai hijab, kemudian dipasangkannya di kepala Ayna.

“Tuuh.. kan, kamu benar-benar Ayna.. anakku..” seru Tanti senang.

“Kamu bertambah cantik Win..”

“Riri, aku tidak mengira, kamulah yang merawat Ayna.”

“Aku tuh mau kerumah kamu untuk bercerita tentang gadis cantik yang aku temukan, tapi belum kesampaian.”

“Apa dia juga yang sakit ketika kita bertemu dirumah sakit?”

“Iya, dia menunggu diluar, aku takut dia bingung kalau dia menunggu didalam karena banyak orang.”

“Ya ampuun.. aku sudah hampir ketemu dia sebetulnya..”

“Allah mengaturnya seperti ini Tan.. Nanti lain kali aku akan kerumah kamu untuk bercerita banyak.”

“Iya aku menunggu kamu. Tadi mas Danang sudah cerita sedikit tentang pertemuan kamu dengan Ayna. Untunglah bukan orang jahat yang menemukannya.”

“Ia ditakdirkan menjadi anak aku juga,” kata bu Tarni.

“Iya benar.. memang harus begitu jalannya.”

“Sungguh menyenangkan akhirnya Ayna bisa ketemu keluarganya.”

“Ayna, nanti kamu akan pulang kerumah ibu kan?” tanya Tanti.

Ayna tampak bingung, ia menatap bu Tarni, mohon pendapatnya.

“Win.. kamu akan pulang ke rumah bu Danang.. atau bu Tanti ini. Tapi sekali-sekali kamu harus mengunjungi ibumu yang tukang warung ini, karena kamu juga anakku.”

Ayna menatap Tanti yang kemudian mengangguk setuju.

“Kamu tukang warung Ri ?”

“Iya, aku hidup dari berjualan nasi dan lauk pauk.. ada soto.. dan macam-macam masakan Jawa.”

“Mas, lain kali kita makan di warungnya Riri ya?”

“Ya, baiklah..” jawab Danang yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan itu.

“Tapi saya akan menunggui dia dulu,” kata Ayna tanpa sungkan sambil menunjuk ke arah Bintang.

“Oh, baiklah.. tungguin saja dia, supaya cepat sembuh,” kata Tanti sambil tertawa.

“Dulu dia juga merawat ibu saya..” kata Ayna lirih.

“Benar.. syukurlah kamu mengingatnya..  Tapi nanti malam kamu pulang ya, besok boleh kesini lagi. Kasihan kalau kamu terus-terusan menunggui dia,” kata Tanti.

“Kalau Ayna menunggu terus disini mbak, Bintang malah tidak akan sembuh-sembuh, soalnya kesenangan ditungguin terus,” kata Nanda bercanda.

“Eeh.. cemburu nih?” seloroh Bulan.

“Enggak ya.. aku kan sudah punya sendiri..” kata Nanda sambil melirik kearah Bulan.

“O.. sudah punya...?”

“Tuh, gantian Bulan yang cemburu nih..” goda Tanti.

“Enggak tante... ngapain cemburu. Nanti ke geer an dia..”

“Keponakan kamu itu cantik Tanti, kalau Rio belum punya pacar saya mau mengambilnya sebagai menantu,” sela bu Tarni sambil tersenyum.

“Tuh, aku sudah ada yang mau mengambil menantu kan?” kata Bulan sambil tertawa.

“Ini anakku .. namanya Rio...” kata bu Tarni. Rio tersenyum tersipu, dan Bulan kemudian juga mengangguk kearahnya.”

Nanda menatapnya, sedikit cemburu.

***

Ketika Handoko dan Palupi mau pulang, Nanda memaksa agar Bulan pulang bersamanya.

“Bulan akan pulang bersama saya om.. ibu Palupi mengijinkan kok..” kata Nanda berseloroh, padahal dia belum bilang apa-apa.

Palupi tersenyum lucu.

“Iya, ibu tahu kok .. kamu sukanya maksa..” kata Palupi .

“Tuuh.. benar kata ibu..”

Tapi Nanda pura-pura tak mendengar, ia tetap menarik Bulan untuk diajaknya pulang bersama.

Handoko dan Palupi hanya geleng-geleng kepala.

“Bin, apa kamu perlu ditemani malam ini? Kalau perlu biar bapak nanti kembali kemari,” kata Handoko.

“Tidak pak, saya sendiri tidak apa-apa, katanya sambil melirik kearah Ayna.

“Ayna tidak akan tidur disini, nanti ibu Tanti nya marah,” kata Palupi.

“Iya, Bintang tahu.”

“Biar nanti Ayna pulang bersama saya mas,” kata Danang.

Pertemuan itu membuahkan suasana yang tiba-tiba terasa sangat manis.  Sinar bahagia tampak pada tatapan setiap mata. Ayna mulai menyadari bahwa ia pernah dekat dengan mereka, walau belum sepenuhnya ingat.

***

“Temani aku makan ya,” kata Nanda ketika dalam perjalanan mengantarkan Bulan.

“Padahal aku nggak lapar tuh..”

“Ya nggak apa-apa, kan aku cuma mau ditemani.”

“Kok tiba-tiba ramah sama aku sih? Ada apa nih ?”

“Enak aja, kan aku selamanya ramah sama kamu? Baik.. menjaga.. melindungi..”

Bulan tertawa..

“Itu benar kan ?”

“Bukan karena pelarian ?”

“Pelarian apa nih?”

“Melepaskan Ayna untuk mas Bintang, lalu larinya ke aku..”

“Yee.. kapan aku bilang suka sama Ayna? Dari dulu aku tidak bilang suka, masa kamu lupa? Dia itu hanya teman baik, dekat, akrab..”

“Sokur-sokur bisa didapat.. gitu kan?"

“Eeh.. cemburu ya?” ledek Nanda.

“Siapa cemburu.. ogah..”

“Aku yang cemburu nih..”

“Oh ya, cemburu sama siapa?”

“Kamu tuh tadi mau dijodohin sama anaknya bu Riri..”

“Ooh, ternyata mas Nanda ndengerin juga ? Cakep lho dia..”

“Ah, masih cakep aku, ganteng aku.... lihat dong baik-baik..”

“Sok ganteng.. sok cakep..”

“Benar tidak ?”

“Nggak tuh...”

“Jangan suka membohongi diri sendiri.”

“Ini lagi ngomongin apa sih? Ngaco akhirnya..”

Nanda menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah makan. Bulan tak pernah bisa menolak. Entah mengapa.

Ia juga membiarkan ketika Nanda menggandeng tangannya masuk kedalam rumah makan itu.

“Kok kita seperti orang pacaran ya?” kata Bulan begitu mereka duduk.

“Memangnya tidak boleh, kita pacaran?”

“Ini bukan karena pelarian bener  ya?”

“Ya ampun Bulan.. dari tadi bilang pelarian.. pelarian terus..”

“Biasanya kalau orang gagal mendapatkan yang satu, lalu mencari yang lain untuk pelarian.”

“Pinter... tapi salah.”

“Salah ?”

“Tunggu, aku mau pesan makanan dulu. Kamu mau apa?”

“Terserah mas deh.. aku sebenarnya nggak lapar. Mm.. gado-gado saja.”

“Okey, aku ngikutin kamu saja. Minumnya..  ?"

“Aku es jeruk..”

Nanda menuliskan pesanannya dan memberikannya kepada pelayan, sambil membisikkan sesuatu kepada pelayan itu, yang kemudian mengangguk-angguk.

“Pesen apa sih, pakai bisik-bisik begitu ?”

“Ini urusan laki-laki, kamu diam saja.”

Bulan mencibir. Nanda berdebar menatapnya. Ingin sekali dicubitnya bibir itu. Begitu indah dan menggemaskan.

“Apa sih, senyum-senyum ?”

“Kamu manis sekali..”

“Pinter ngrayunya. Belajar dari siapa?”

“Ngerayu saja harus belajar? Naluri dong.. naluri seorang laki-laki.”

“Benarkah ?”

“Tanya saja sama kakak kamu, apakah dia pernah belajar ngerayu..”

Kemudian Bulan tampak diam. Ia heran kepada dirinya sendiri, mengapa ngikut saja ketika Nanda mengajaknya pulang bareng. Ngikut saja ketika Nanda mengajaknya makan bersama, dan dia juga mendiamkannya ketika Nanda menggandengnya.

“Apa yang terjadi pada diri aku?” kata batinnya.

Nanda dan Bulan terdiam selama beberapa sa’at lamanya, sampai ketika pelayan menyajikan pesanan mereka. Tapi Bulan heran, ada setangkai mawar merah terletak di nampan yang berisi makanan itu. Nanda memberikan selembar uang kepada pelayan yang kemudian mengucapkan terima kasih. Bulan menatap heran. Nanda memungut mawar itu, lalu diulurkannya kehadapan Bulan.

“Terimalah bunga ini untuk kamu..”

“Mengapa tiba-tiba ada bunga?”

“Sebagai tanda bahwa aku suka sama kamu. Awas.. jangan bilang ini pelarian. Aku sudah memikirkannya sejak lama.”

Bulan menerima mawar itu dengan gemetar.

“Tanda suka.. dan bukan pelarian..” bisik Bulan.

“Tulus dari dasar hati aku.”

***

Ayna mulai mengenali rumah Tanti seperti sesuatu yang memang pernah dialaminya. 

“Ini bukan tempat yang asing. Kamarnya, tata ruangnya, semuanya aku mengenalinya. Jadi benar, aku anak angkat ibu Danang yang sangat baik dan menyayangi aku,” gumamnya ketika beberapa hari lamanya dia berdiam dirumah itu.

“Ini wajahku... benar ini wajahku..” bisiknya ketika menatap wajahnya didepan kaca. Wajah cantik dengan hijab menutupi rambutnya.

Lalu Ayna mulai mengenali dirinya sendiri, gadis yang yatim piatu, yang kemudian dipungut oleh keluarga yang sangat baik seperti keluarga Danang.

“Ayna.. ada tamu tuh, untuk kamu.” Kata Tanti sambil menjenguk kedalam kamar Ayna.

“Tamu? Siapa ibu?”

“Keluarlah, nanti kamu akan tahu,” kata Tanti sambil tersenyum.

Ayna keluar, dan melihat sosok ganteng yang tersenyum manis sedang duduk menghadap kedalam, dan menatapnya dengan pandangan mesra. Aduhai. Ayna terpana. Wajah itu tak pernah dilupakannya, sejak datang kedalam mimpinya.

“Sudah mandi? “

“Sudah. Kok tidak bekerja?”

“Ini hari Minggu.. “

“Oh, Minggu ya..”

“Mau pergi bersama aku ?”

“Kemana ?”

“Bukankah kamu ingin tahu dimana makam ibu kamu?”

***

Besok lagi ya.

 

 

 

92 comments:

  1. Terima kasih mbak Tien ... AYNA 28 sudah hadir menyapa penggemarnya.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah AYNA #28  sudah tayang ..
      matur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
      salam hormat  dr Semarang

      Delete
    2. Borong terus.....
      Katanya ilmunya sdh digethok tularkan bgmn caranya mendapatkan komen paling atas..... Lha kok pemenangnya blm berubah??

      Delete
    3. Terimakasih mbak Tien Ayna 28 sdh datang ...salam sehat dr Situbondo

      Delete
    4. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

      Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......

      Delete
  2. Replies
    1. Ayna sudah hampir pasti sama Bintang, Nanda dengan Bulan, tinggal 'pemantapan' mungkin. Apa sudah akan selesai...apa tidak diperpanjang dengan munculnya masalah baru...ya
      terserah mbak Tien saja. Saya suka di-panjang2kan biar gak cepat selesai.
      Salam sehat mbak Tien dari sragentina selalu Aduhai.

      Delete
    2. Kl menurut pendapat saya, idealnya ayna jadian dgn rio. Bintang dgn seorang yg belum dimunculkan saat ini.

      Delete
  3. Alhamdulillah Ayna 28 dah menyapa para pecintanya.Trimakasih bunda Tien smg bunda sehat" selalu nggih...
    Salam hangat dari Bojonegoro🙏

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Owh ternyata gasik bener tayangnya

    ReplyDelete
  6. Terimakasih Bu Tien salam sehat selau

    ReplyDelete
  7. Masih kalah cepet lagiiii😭😭

    Rapopoo...sesuk meneh
    Alhamdulillah sdh tayang Ayna 28
    Salam sehat mb Tien

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah.........

    Yang ditunggu tunggu sudah hadir
    Matur nuwun sanget Ibu Tien,
    Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
    Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap..

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah.... Terimakasih Bunda Tien.... Smoga sehat sll 😍😍😍

    ReplyDelete
  10. alhamdulillah AYNA 28 dah tayang.

    matur nuwun ibu Tien, mugi ibu sehat selalu.

    ReplyDelete
  11. Wah..baru ditinggal sebentar dari proses pengintipan ternyata sdh 17 komen. Alhamdulillah sdh tayang Ayna 28..semoga kebahagiaan mewarnai Ayna. Salam sehat dan semangat berkarya katur bu Tien.

    ReplyDelete
  12. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bu Tien Ayna 28 sdh tayang, semoga Bu Tien tansah pinaringan sehat wal'afiat, matur nuwun tansah disenggol dideretan atas.

      Delete
    2. Setidaknya saya mendapatkan 4 bahan koreksi, moga-2 mas Yowa sang juara komen awal Ayna_27 & Ayna_28, ada tambahan diluar yang saya tulis ini:


      1. Ayna diam saja ketika _Tantu memeluknya._
      #. ... *_Tanti memeluknya_*

      2. “Ia _ditakdirkn_ menjadi anak aku juga,” kata bu Tarni.
      # “Ia *_ditakdirkan_* menjadi anak aku juga,” kata bu Tarni.

      3. .....soalnya kesenangan _ditngguin terus,”_ kata Nanda bercanda.
      # *_ditungguin terus_*

      4. Ketika _Bintang dan Palupi_ mau pulang, Nanda memaksa agar Bulan pulang bersamanya.
      # ....... *_Handoko dan Palupi_* .....

      Delete
    3. Matur nuwun mbak Tien .. hiburan yg ngangeni, Cerbung nya Mbak Tien ..

      Delete
  13. Alhamdulillah gasik Ayna 28 trmksh mb Tien smg sehat sll...

    Salam hangat dr blora......🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bapak apa ibu, mas apa mbak ya yang dari Blora.
      Selamat malam dan salam kenal, saya Kakek Habi, juga dipanggil kung Djoko di WAG PCTK (Penggemar Cerbung Tien Kumalasari)
      Edit dong profilmu....bukannya aku sdh sering mengajak dan menulis cara edit profil?

      Ketuk UNKNOWN dikomenmu, ketuk edit profil, isi BIODATAMU, hobymu, dll info yang akan kamu tampilkan, fotomu. Jangan lupa setelah selesai ketuk kotak simpan warna merah, selesai sudah. Gampang kan ???

      Delete
  14. Alhamdulillah sudah tayang episode 28
    Terimakasih Cerbung bu Tien
    Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya

    ReplyDelete
  15. Pastinya gak selesai sampai sini kan bu?... masih seru lagi

    ReplyDelete
  16. Met malam mbak Tien, semoga sehat² selalu.
    Terima kasih tiap malam mbak Tien dgn setia menghibur kita² semua.
    Saya sebenarnya senang dgn cerita ditektif, jadi begitu ayna ngilang, Saya langsung semangat, tapi ternyata ngilangnya cuma 10 episode kurang. Saya pikir bisa berlama lama ngilang, jadi Makin seru.
    Tapi saya tetap berterima kasih utk Mbak.
    Salam sehat dan sejahtera bersama keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau lama kan ada yang bosan. Hehee.. next ya.. bikìn mirip2 detektif.
      Salam ADUHAI buat mas Andrew

      Delete
    2. Terima kasih mbak tien. Pembaca memang banyak maunya. Tapi mbak tetap seorang penulis dgn karakter yg khusus.
      Ditunggu cerita yg mirip² cerita detektif. Terima kasih sebelumnya. Salam.

      Delete
  17. Aduhai Ayna sdh ketemu dolter gantengnya...
    Semoga mereka.akan menjalani masa depannya dg bahagia
    Trm ksih bu Tien

    ReplyDelete
  18. Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 28 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
  19. Makasih ..hore Ayna 28 hadir alhamdulillah🙏🙏🤲🤲🎵😉

    ReplyDelete
  20. Makasih ..hore Ayna 28 hadir alhamdulillah🙏🙏🤲🤲🎵😉,sehat bu Tien

    ReplyDelete
  21. Matur nuwun bu Tien.mugi tansah sehat.Alhamdulilah Ayna sudah terbit..makin membuat penggemar penasaran...
    Salam dari Moedjiati Pramono Ciputat Baru Tangerang Selatan

    ReplyDelete
  22. Matur nuwun mbak Tien...
    Smg sehat selalu

    Hari bahagia,semua bahagiaaaa....

    ReplyDelete
  23. Terimakasih mBak Tien Ayna yang kedua puluh delapan sudah muncul
    sehat sehat selalu doaku
    ketenangan sudah tercipta, setelah sedikit bingung, mereka mengatakan kamu Ayna, kamu bukan Winarni, yang saya tahu Winarni juga sering ngisi di kolom komentar he he he he
    salam Aduhai..

    ReplyDelete
  24. Bagaimana ya rasanya prnh amnesia dan blm sepenuhnya ingat,apakah spt mengalami kehidupan dan perasaan yg baru?
    Selalu penasaran menunggu kelanjutan critanya
    Maturnuwun ibu Tien semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah Ayna dah dikit2 mulai inget
    Dan yg lbh bikin happy udah bs di ajak plg krmh Tanti
    Mksh bunda Tien,moga ttp sehat selalu yah Aamiin Ya Rabbal Alamin

    ReplyDelete
  26. Akirnya Ayna ketemu kembali dengan semuanya semoga Ayna cepat pulih dr amnesianya,tp jng cepat2 tamat ya mbak Tien hik hik ....
    Salam seroja buat mbak Tien dr Tegal.

    ReplyDelete
  27. Ayna sudah berada kembalidtengah orang2 yang menyayanginya. salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah sdh tayang AYNA 28 nya....
    Semoga b Tien sehat selalu.
    Tetap semangat bu, Salam sehat dari REWWIN

    ReplyDelete
  29. Malam bu Tien ....
    Makasih Aynanya ...
    Saya seneng ceritanya gak bertele tele ....
    Selalu sehat ya bu Tien ...
    Salam hangat dari malang ...
    Walau malam inialang terasa dingin..
    GBU.....

    ReplyDelete
  30. Malam bu Tien ....
    Makasih Aynanya ...
    Saya seneng ceritanya gak bertele tele ....
    Selalu sehat ya bu Tien ...
    Salam hangat dari malang ...
    Walau malam inialang terasa dingin..
    GBU.....

    ReplyDelete
  31. Akhirnya.....Ayna kembali.
    Terimakasih Bu Tien cerita nya, warbiasaaahhh pokoknya..👍👍

    Semoga senantiasa sehat2 ya Bu, salam dari Bandung.

    ReplyDelete
  32. Terima kasih, Bu Tien. Salam sehat dari Yogyakarta. 😍

    ReplyDelete
  33. Ouw ayna akhirnya bertemu kembali dengan keluarga2 yg baik dan menyayanginya
    Salam sehat jeng tien

    ReplyDelete
  34. Alhamdulillah AYNA 28 sdh hadir
    Senengnya Ayna sdh kembali berkumpul keluarga angkatnya..
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  35. tks mbk tien udah menayangkn ayna 28 utk pengantar tidur pembaca dgn cerita menggembirakan ayna bs ditemukn.smg mbk tien selalu sehat ...

    ReplyDelete
  36. Alhamdulillah ....... lagi2 mau ke peraduan dihadang ayna , ya dihabisin dulu lanjut tidur ..... terima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu

    Selamat malam semuanya , selamat beristirahat
    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  37. Emang mengharukan pertemuan yg di impi2kan cakep tensn
    Dalam dri pondok labu jktsel

    ReplyDelete
  38. Matur suwun bunda...Senang Ayna sdh mulai pulih ibgatannya...
    Salam sehat ulales dari bumi Arema Malang bunda

    ReplyDelete
  39. Maturnuwun bu tien... Jadi ikutan bahagia.. Jd dongeng pengantar tidur..

    ReplyDelete
  40. Matur nuwun... Mbak tien.... Smg sehat selalu

    ReplyDelete
  41. Dan suami sy nanya knpa sy senyum senyum lihat hp🙈😅(swnwng baca ayna 28).bahagia nya sy.....trimaksh ibunda tien tercinta...ayna 28 udh tayang...duhhhh seneng banget ayna dan bintang,nanda dan bulan....bs tidur nyenyakkkkkk malam ini.trimaksh ibunda ku ibu tien tercinta😘😘😘😘. Semoga ibu tien tercinta sllu sehat dan bahagia sllu..amin...amin...

    ReplyDelete
  42. Pagi Bunda makasih AYNA 28 nya.Sukses selalu buat Bunda.
    Sehat selalu dan tetap semangat

    ReplyDelete
  43. Terimakah bunda Tien sdh hadir AYNA 28 nya.

    Salam Sehat selalu dari kota Malang 🙏

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah Ayna sdh berkumpul dg orang yg mengasihinya. Orang baik selalu bertemu dg orang baik. Perbuatan baik akan berbuah kebaikan ( janji Alloh itu pasti, S Arrohman )
    Salam hangat sehat sll dr Bekasi mbak Tien, jg untuk saudara di WAG PCTK
    Assalamu'alaikum😙✋

    ReplyDelete
  45. Alhamdulillah Ayna 28 dah hadir. Terimakasih Bu Tien. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  46. Terimakasih mbak Tin Kumala, Ayna 28 sdh dihadirkan. Ceritanya bikin penasaran.

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah AYNA Eps 28 sudah hadir dan Ayna sudah banyak kemajuan, sudah tumbuh naluri rasa cintanya terhadap pria. ADUHAI betul penulisnya. . Siapa lagi kalau bukan mbak Tien Kumalasari, yang pancèn oyé. .. Semoga mbak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin YRA.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  48. Alhamdulilah Ayna 28 telah hadir. Semoga lancar terus dan M Tien sklrg sehat terus. Jadi bisa selalu mengikuti kisah2 dari goresan penanya.

    ReplyDelete
  49. Syukur alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun.....
    Mugi2 slamet sedoyonipun...

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah. Ayna kembali kepada Orang Tua angkat-nya. Semoga cerita-nya masih panjang.

    TERIMA KASIH Bunda Tien untuk tayangan episode 28-nya. Semoga Bunda Tien selalu tetap ADUHAI. ♥️😗🇦🇺

    ReplyDelete
  51. Asiikkk... Ayna sudah ketemu dengan orang2 yg mencintainya. Smoga ingatannya segera pulih. Dan kebahagiaan akan dikecapnya.
    Terima kasih Mbak Tien.. Ayna 28 sudah menyapa kami. Salam seroja selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  52. Asiik..Bintang sama Ayna. Nanda sama Bulan. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  53. Syukur alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 slamet sedoyonipun....

    ReplyDelete
  54. Lega dah rasanya......
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  55. Alhamdullilah akhirnys ayna kembali kermh bu tanti dan sdh mengenal bintang.. Semogasemuanya bahagia.. Slmseroja y mba tien drisukabumi.. Muuaacchh🥰🥰😍😍

    ReplyDelete
  56. Matur nuwun mbak Tien, salam sehat dari Magelang

    ReplyDelete
  57. Ramuan konfliknya klo ditambah pasti lebih josh...
    Hehehehe.....
    Salam dari REWWIN, juga buat semua penggemar...

    ReplyDelete
  58. Trimakasih mbak Tien..Ayna 28
    Salam sehat.

    ReplyDelete
  59. Puji Tuhan ibu Tien sehat, semangat dan produktip shg Ayna 28 tetap membuat penasaran bagi penggandrungnya.

    Dalam episode ini semua personal bahagia, nyaris tanpa ada konflik.

    Kami tetap menunggu lanjutnya. Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  60. Yg komentar semakin banyak ya Mbak Tien.

    Selamat dan SALAM ADUHAI.

    ReplyDelete
  61. Terima kasih, Ibu Tien. Sehat selalu ya.

    ReplyDelete
  62. Mba tien saya setia menanti episode 29 salam sehat dari jember

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 19

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  19 (Tien Kumalasari)   Sinah terpana. Apa yang didengarnya sungguh membuatnya bertanya-tanya. Ia mendengar...