A Y NA 29
(Tien Kumalasari)
“Oh iya.. dimana makam ibuku ?”
“Nanti akan aku tunjukkan.. kamu sudah siap?”
Tiba-tiba Ayna merasa ada yang janggal dengan kedatangan Bintang. Entah mengapa, ia heran. Tak segera beranjak dari tempatnya berdiri, Ayna justru seperti mencari-cari kearah halaman.
“Ada apa?” tanya Bintang heran.
“Mas hanya sendiri ?”
“Ya, memangnya harus sama siapa?”
“Biasanya mas datang berdua..”
“Berdua ?” Bintang menco
ba mengingat. Aduhai.. apakah Ayna teringat bahwa dia dulu selalu datang bersama Nanda?
“Ya.. ada satu lagi.. mas dan...”
“Nanda ?”
“Yaa.. bukankah yang dulu itu ada juga dirumah sakit ? Bukankah setiap kali mas datang selalu bersama dia ?”
Bintang tersenyum senang. Sudah banyak yang diingat Ayna.
“Mana dia ?”
“Ayna.. kali ini aku datang sendiri.”
“Ooh...”
“Kamu kecewa aku datang tanpa Nanda?” tanya Bintang dengan nada ‘sedikit khawatir’.
“Kelihatannya aneh.”
“Tidak, jangan anggap ini aneh.. terkadang orang bisa datang bersama-sama, tapi karena suatu keperluan bisa saja datang sendiri.”
Ayna mengangguk.
“Ayo kita berangkat..”
“Aku pamit sama bapak sama ibu dulu,” kata Ayna sambil melangkah ke belakang.
Bintang termenung.
“Apakah sebenarnya Nanda lah yang diharapkan Ayna? Kalau itu benar maka Bintang bersiap untuk mengalah,” kata batin Bintang.
Ada sebuah harapan yang tiba-tiba seperti retak. Rupanya ia harus menunggu waktu, dimana Ayna akan menentukan, siapa yang akan dipilihnya, dirinya atau Nanda. Atau bahkan tidak dua-duanya. Atau barangkali justru Rio, anak bu Tarni yang lumayan ganteng, yang mengantar Ayna menemuinya.
“Tapi aku mendengar, katanya Rio sudah punya pacar..” gumamnya pelan.
“Ayo mas.. kita berangkat.”
Lamunan Bintang buyar, tapi tidak semua harapannya ambyar. Semuanya belum pasti, jadi dia harus menahan rasa bahagia sampai mimpi itu akan tiba di muara.
***
“Mas Nanda rumahnya dimana ?” tanya Ayna dalam perjalanan.
Tuh kan.. Nanda lagi ditanyakan..
“M.. agak jauh dari sini...” jawabnya sambil tersenyum, untuk menyembunyikan rasa cemburu yang menggigitnya.
“Aku ingat.. dulu kalian sering datang bersama-sama..” gumamnya pelan.
“Ayna.. aku senang kamu bisa mengingatnya..” kata Bintang sambil melirik kearah gadis cantik disampingnya.
“Ada bayangan-bayangan yang sedikit bisa aku ingat. Ya Tuhan... sangat sulit mengingatnya..”
“Kamu sabar ya ..”
“Aku masih sering pusing..”
“Nanti pasti tidak lagi.”
“Tunggu... didepan itu ada sebuah toko.. " sambung Bintang
“Toko ?”
“Ya.. sebentar.. apakah kamu ingat tentang toko itu...”
“Toko apa?”
“Dia menjual beras.. gula.. sabun.. banyak barang dagangannya.. sebentar.. tuh.. didepan.. yang ada pohon talok didepannya..”
Bintang melambatkan laju mobilnya. Ia melewati toko pak Yoga, dimana dulu Ayna bekerja disana. Lalu Bintang menghentikannya sejenak.
“Kamu ingat tempat itu ?”
Ayna menatap lekat kearah toko. Ada dua orang wanita melayani pembeli.. dan seorang laki-laki membantu mengambilkan barang-barang.
“Aku.. lupa-lupa ingat...”
“Kamu dulu bekerja disitu..”
“Aku.. bekerja disitu ?”
“Mau mampir kesitu sebentar ? Barangkali lebih menambah ingatan kamu..”
Ayna mengangguk. Bintang memarkir mobilnya, lalu membantu Ayna turun. Bintang menggandeng tangan Ayna, melangkah menuju toko.
Begitu sampai didepan etalase, semua orang yang ada didalam berteriak.
“Aynaaaaa !!”
Ayna terpaku ditempatnya. Ditatapnya teman-teman lamanya satu persatu.
“Ingat mereka?”
Teriakan para pegawai toko itu membuat pak Yoga yang ada didalam ruangannya segera berdiri dan keluar kearah toko. Ia berteriak melihat Ayna.
“Aynaaaa !!”
Ayna seperti bingung.
“Ayna, itu teman-teman kamu ketika kamu bekerja. Dan ini....”
“Ayna.. aku pak Yoga,, kamu lupa ?”
Ayna menatap mata tua yang tampak teduh itu dengan perasaan mengharu biru.
“Ayna...” pak Yoga memanggilnya lagi.”
“Ayna sedang mengingat-ingat masa lalunya pak.”
Pak Yoga sudah mendengar dari Bimo bahwa Ayna sudah kembali, tapi menderita amnesia. Ia senang hari itu Ayna datang.
“Iya.. iya.. aku mengerti. Kalau begitu ayo ajak dia masuk, barangkali banyak barang-barang yang bisa membuatnya teringat sesuatu,” kata pak Yoga ramah.
Bintang mengangguk, lalu menggandeng Ayna masuk kedalam, melalui samping toko.
“Ayna.. ini dulu menjadi meja kerja kamu, ketika kamu mencatat barang-barang dan menulis laporan..” Pak Yoga menunjukkan meja kerja Ayna. Lalu Ayna duduk dikursi yang ada didepan meja itu.
“Lihat.. didepan meja itu ada foto kamu bersama teman-teman kamu. Itu foto ketika kita merayakan ulang tahun berdirinya toko ini, tahun lalu.”
Ayna meraih sebuah pigura berisi foto. Ia melihat wajah dirinya, wajah pak Yoga dan teman-temannya.
Ayna tersenyum. Ia tampak tertawa bahagia diantara teman-temannya yang juga tertawa didalam foto itu, Sebuah ingatan melintas.. lalu ia berdiri.. dan berjalan agak masuk kedalam, lalu mengetuk sebuah pintu.
“Saya sering mengetuk pintu ini..” desisnya.
“Ini ruanganku. Kamu masuk kemari setiap kali membuat laporan, atau setiap kali aku memanggil kamu untuk melakukan sesuatu,” kata pak Yoga.
Ayna mengangguk tersenyum. Lalu ia meraih tangan pak Yoga dan menciumnya. Ia juga menyalami teman-temannya.
“Ayna.. kamu masih cantik seperti dulu..” kata salah seorang teman yang disusul kata-kata setuju oleh yang lain.
Ayna merasa sedang menemukan sesuatu yang hilang. Ia kembali kemeja yang katanya adalah meja kerjanya.
“Terakhir kali kamu berada ditoko ini, ialah ketika kamu baru saja menerima gaji, tapi kamu lupa membawanya. Aku berteriak memanggil kamu karena amplop gaji kamu masih tertinggal dimeja. Ketika itu kamu sudah berjalan jauh.. agak jauh kearah sana. Lalu kamu kembali untuk mengambil uang itu. “
Ayna seperti mengingat-ingat.
“Setelah itu lalu terbetik kabar bahwa kamu menghilang. Dan ada yang mengatakan bahwa kamu tertimpa kecelakaan.”
Tiba-tiba Ayna setengah berlari keluar dari toko, berjalan kearah selatan. Bintang mengejarnya.
“Ayna.. !! Mau kemana kamu ?” teriak Bintang.
Dilihatnya Ayna berdiri ditepi jalan.. menatap kearah jalanan..”
“Aku merasa.. dijalan itu ada benda keras menghantam kepalaku..” bisik Ayna.
“Ya.. bagus Ayna, itu benar, sebuah mobil menabrak kamu. Kamu ingin menyeberang ketika itu? Dan tidak melihat jalan ?” tanya Bintang.
“Aku sedang ketakutan.. aku melihat sesuatu.. “ lalu Ayna memegang kepalanya.
Bintang merengkuhnya kedalam pelukan.
“Pak, kami permisi dulu, barangkali sudah banyak yang diingat Ayna, biarkan dia tenang dulu,” kata Bintang kepada pak Yoga yang mengikuti mereka sampai ketepi jalan.
“Benar nak, dia sudah banyak mengingatnya. Aku berharap dia segera pulih.”
Bintang mengangguk, lalu menuntun Ayna masuk kedalam mobilnya.
***
“Tanti... apa kabar kamu? Duuh, bahagia ya, anak kamu sudah pulang..” s
eru Widi ketika mengunjungi Tanti.
“Iya Wid, aku bersyukur sekali, akhirnya dia kembali. Tapi ya itu..keadaannya masih belum pulih. Banyak yang dia lupa. Tapi banyak juga yang sudah diingatnya.”
“Kasihan, dia amnesia..”
“Iya Wid.. tapi sedikit-sedikit sudah banyak yang diingatnya.”
“Mana dia, coba kalau sama aku masih ingat nggak ?”
“Ini dia lagi pergi sama Bintang..”
“Wooow... sudah dekat sama Bintang ya?”
“Pertama kali yang diingatnya adalah Bintang. Walau belum ingat dia itu siapa.. “
“Iya, aku dengar ada yang mengantar ketika Bintang dirumah sakit.”
“Iya, namanya Rio.. Rio itu anaknya Riri...”
“Rio..? Aku seperti kenal nama itu.. Rio siapa Tan?”
“Waduh, aku nggak nanya kepanjangannya. “
“Pacarnya Arsi juga namanya Rio...”
“Oh ya? Kata Riri, Rio itu bekerja di Jakarta.”
“Iya benar. Duuh.. jangan-jangan bener Rio anaknya Riri..”
“Nggak apa-apa lah Wid, seandainya benar. Aku sudah melihat dia ketika dirumah sakit, anaknya ganteng, santun.. “
“Nanti aku mau tanya dia. Sekarang Arsi lagi pergi sama Rio. Dia pulang kemarin, katanya nanti sore sudah mau kembali ke Jakarta.”
“Bagus lah Wid, sebentar lagi mantu ya..”
“Ah, nunggu kalau Arsi selesai lah, tangung, semoga tahun depan.”
“Aamiin.”
“Kamu tampak segar, sudah selesai ngidamnya ya?”
“Lumayan, sudah doyan makan banyak dan tidak mual karena bau masakan. Aku sudah masak sendiri lho. Kasihan ibu kalau aku dilayani terus.”
“Syukurlah. Tapi aku bawa lotis untuk kamu.”
“Kalau itu aku tetep mau... terimakasih banyak Widi..”
“Perut kamu sudah tampak membuncit lho..”
“Iya nih.. makan melulu..”
“Bukan karena makan, karena anak kamu tumbuh semakin besar..”
“Iya benar.”
“Kelihatannya Ayna dekat sama Bintang? “
“Entahlah, tadi Ayna bilang mau ke makam ibunya.. Bintang yang mengantarnya.”
“Oh.. baguslah, semoga semakin banyak yang diingatnya.”
“Nah, ini ada Widi.. bagaimana kalau kita ajak dia makan diwarungnya Riri?” kata Danang yang tiba-tiba muncul.
“Oh iya... aku lupa bilang, hari ini kami omau makan di warungnya Riri.”
“Dia punya warung makan?”
“Iya, kami ingin mencobanya. Sekarang mas?”
“Iya, aku sudah siap. Mau ya Wid ?”
***
“Ibu.. kenalkan.. ini namanya Arsi..” kata Rio memperkenalkan pacarnya.
“Oh.. cantiknya.. Ibu sudah sering mendengar nama kamu, tapi baru kali ini melihat.,” kata bu Tarni ramah.
Arsi mengulurkan tangannya, lalu mencium tangan bu Tarni
“Ya inilah rumahnya Rio nak, kecil.. karena sebagian dipakai untuk warung makan.”
“Iya bu, kecil tapi nyaman.”
“Rio, ajak nak Arsi makan, di warung kan ada banyak pilihan.”
“Iya Ar, mau makan disini ?”
“Nanti saja, kan baru minum es kelapa muda, jadi masih kenyang.”
“Baiklah, terserah kamu saja.”
Tiba-tiba salah seorang pegawai warung datang.
“Ibu, ada tamu..”
“Siapa? “
“Ada tiga orang, dua wanita dan satu laki-laki.”
“Mengapa tidak disuruh kerumah?”
“Mereka tidak mau bu, katanya ingin makan di warung.”
Bu Tarni bergegas menuju warung, diikuti Rio dan Arsi.
“Riri... aku mau gudeg sambel goreng ya..” teriak Tanti begitu melihat bu Tarni datang.
Tapi kemudian Tanti terkejut, juga Widi dan Danang.
“Arsi ? Kamu disini ? “ seru mereka bersamaan.
Arsi tersenyum.
“Iya.. belum lama. Kok ibu juga bisa datang kemari?”
“Ya ampun Widi... benar kan kataku. Ini Rio anaknya Riri.” kata Tanti.
“Ini bagaimana, aku bingung.”
“Riri, kamu ingat Widi kan? Yang menikah bareng aku waktu itu? Arsi itu anaknya Widi.”
“Ya ampuun.. iya aku ingat, kan aku datang ketika kalian semua menikah. Jadi Arsi ini anak kamu?”
“Yaa ampuun.. dunia tidak begitu lebar rupanya.”
“Baguslah, ayo kalian mau makan apa, kita ngobrol sambil makan, ayuk.. nak Arsi.. Rio.. kok bengong.. beri salam kepada tamu-tamu kita .”
Rio mendekati mereka dan menyalaminya satu persatu.
***
“Mana Bintang? Kok sepi ?” tanya Nanda ketika datang kerumah keluarga Handoko.
“Pergi, sudah dari tadi.”
“Ke rumah mas Danang ?”
“Iya ‘kali. Kenapa? Cemburu ?”
“Yee.. dari kemarin-kemarin bilang begitu. Nggak ah, aku lebih suka kalau dia nggak ada, lebih gampang nyomot adiknya.”
“Enak aja, nyomot orang seenaknya.”
“Yang penting kan yang dicomot itu mau..”
“Nggak, aku nggak mau..”
“Ya sudah, kalau begitu aku pulang saja..”
“Ya sudah, pulang saja sana..”
“Ibu..... Nanda diusir nih bu...” teriak Nanda sambil melongok kedalam rumah.
“Mentang-mentang punya ibu Palupi..”
“Ada apa ini..? Nanda.. sudah lama ?” tanya Palupi yang kemudian keluar dari dalam.
“Baru datang bu, Bulan sudah mengusir saya nih..”
“Bulan.. jangan galak-galak dong..”
“Iya, sama pacar galak bener nih bu..”
“Yeee... pacar siapa?”
“Bu, boleh nggak Nanda pacaran sama Bulan ?”
“Boleh saja, asalkan dia dijaga dengan baik.”
“Horeeee...”
Palupi tertawa.
“Nanda itu sukanya maksa.. tapi dia baik kok..”
Bulan mencibir.
“Bu, boleh ya Nanda ajak Bulan jalan-jalan?”
“Boleh saja, pulangnya jangan sampai sore, nanti kita mau ke rumah Danang. Tapi kalau kalian mau menyusul kesana ya nggak apa-apa.”
“Iya bu, gampang. Yang penting sekarang Nanda boleh ngajakin Bulan.”
Palupi tersenyum. Ia tahu Bulan tak akan menolak.
***
Bintang menggandeng Ayna memasuki area makam dimana ibunya Ayna dimakamkan. Ayna mulai merasakan seperti mengenal tempat itu, mengenal gundukan tanah penuh bunga, dan aroma khas yang merebak.. banyak orang datang.. dan dia menangis meratap disana..
“Itu.. itu kan ?”
Bintang mengangguk, Ayna mengenali makam ibunya, biarpun tidak lagi berupa gundukan tanah penuh bunga.
Ayna menjatuhkan tubuhnya didekat pusara .. mencengkeram pusara itu dan kembali menangis haru.
“Ibu.. aku menemukanmu.. aku rindu ibu.. “
Bintang ikut duduk disitu, terpekur dan melantunkan do’a. Ia ingat dulu dialah yang merawatnya. Didiamkannya Ayna melepas rindunya kepada ibunya, walau hanya berupa pusara yang bisu.
“Dimana ayahku ? Dimana makam ayahku?”
“Aku tidak tahu Ayna, yang aku tahu bahwa kamu kemudian tinggal bersama ayah tiri kamu.”
“Ayah tiri aku?”
“Aku punya fotonya ketika kita masih berada dimakam.”
Bintang mengambil ponselnya, mencarikan gambar Ayna bersama ayah tirinya yang sedang bersalaman dengan para pelayat.
“Ini ? Disamping aku ini? Bukankah dia...”
“Dialah ayah tiri kamu..”
“Tidaaaaak...” tiba-tiba Ayna berteriak.
***
Besok lagi ya
Alhamdulillah,sudah tayang AYNA ke-29. Semoga AYNA cepat kembali ingatannya.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien.
DeleteSelamat buu ..juara #1
DeleteSelamat Juara 1 Jeng Werdi Kaboel
DeleteAlhamdulillah Ayna 29 dah menyapa para pecintanya.Trimakasih bunda Tien smg bunda sehat" selalu nggih...
DeleteSalam hangat dari Bojonegoro🙏
Sugeng Dalu Bu Tien, matur nuwun Ayna_29 sudah tayang
DeleteSelamat jeng Werdi Kaboel...
Akhirnya berhasil menduduki peringkat 1 menyongsong kehadiran Ayna 29
Terima kasih mbak Tien ... AYNA 29 sudah tayang.
ReplyDeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Matur nuwun ibu Tien.
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA #29 sudah tayang ..makin seruu bu
ReplyDeletematur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
salam hormat dr Semarang
Aduh hai guys
ReplyDeleteApa kabar, sehat smua ya. Trims bu tien.
DeleteMksh bunda Tien Ayna dah tayang
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 29 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien semoga sehat dan bahagia selalu.
Salam hangat dari Bekasi
Alhamdulillah...
ReplyDeleteAlhamdulillah...maturnuwun mbak Tien Ayna 29 sdh hadir....salam sehat dr Situbondo
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 29 sudh hadir, Matr nuwn Bunda Tien, Semoga Sehat Selalu.Aamiin...
DeleteAlhamdulillah. Yang ditunggu muncul.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien. Sehat selau ya Mbak. Aamiin.
Mksh bunda Tien
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien AYNA 29 sampun tayang.
ReplyDeletesalam sehat saking Klaten
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
A D U H A I . . . . .
DeleteMatur nuwun mbak Tien A Y N A 29 sdh tayang
Smg mbak Tien selalu sehat dan semangat
Alhamdulillah AYNA Eps 29 sudah tayang.
DeleteMatur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam SEROJA dari Tangerang.
Trimakasi ibu
DeleteAyna 29 sdh hadir, matr nuwn Bunda Tien semoga sehat selalu.Aamiin...
ReplyDeleteAduhai sdh muncul Ayna 29 trmksh mb Tien smg sehat sll
ReplyDeletesalam hangat dr blora 🙏
Ada yang aneh. Setiap mau komen ketija episode baru sudah muncul, bagian "publish" di kolom saya seperti terblokir gak bisa2 ditekan. Detik berikutnya sudah ada 10 komen. Kenapa ya..apakah hp saya yg dudul?
ReplyDeleteMungkin Karena banyak yg ingin publish, makanya jadi macet, istilah lalu lintas sih "traffic jam"
DeleteBtul. Kan balpn. Syg tidak terekam detiknya. Yg 6.44 ada 6.
DeleteCoba yuk diisi mengikuti blog ... siapa tahu karena itu
DeleteAlhamdulillah Ayna 29 sudah menyapa... Sehat selalu mbak Tien...
ReplyDeleteTerimakasih Bunda Tien.... Smoga sehat sll 😍😍😍
ReplyDeleteAina sudah hadir.. terima kasih banyak Bunda Tien
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, Ayna 29 sudah hadir
ReplyDeleteWow makin seru saja
ReplyDelete....
Terima kasih bu tien salam sehat selalu
Alhamdulillah.Ayna 29 hadir semoga bu Tien sehat ,Aamiin ..yanti Surabaya hadir
ReplyDeleteSuwun Bu Tien buat Ayna 29-nya. Salam sehat selalu dari Semarang
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku...ayna29 sudah tayang.
ReplyDeleteBintang-Ayna, Nanda-Bulan, Rio-Arsi..
Kalau mereka 'baik-baik saja' artinya ceritera akan segara berakhir. Saya masih menunggu apa ada konflik yang artinya : jalan masih panjang, perlu perjuangan (ini yang belum ada). Kita tunggu saja....
Salam sehat mbak Tien ...dari sragentina selalu Aduhai.
Alhamdulillah...yg ditunggu tlh terbit.
ReplyDeleteMatur nuwun b Tien... Salam sehat saking REWWIN
Matur nuwun... Mbak tien... kayaknya konflik mulai reda Ayna... paling gak sampai 10 episode sdh selesai.Benarkah mbak tien? Semoga mbak tien selalu sehat,kuat jasmani rohani ekonomi dan semangat berimajinasi
ReplyDeleteTerima kasih bu tien ayna 29 telah hadir
ReplyDeleteNampaknya cerita masih berliku
ReplyDeleteTerima kasih jeng tien cerbungnya
ReplyDeleteSalam sehat
Terimakasih mBak Tien cerbungnya sudah muncul, ikut senang pertemuan kembalinya anak hilang, di kasih obat apa sama mas dokter nantinya.. ya..
ReplyDeletewow mencoba menguak kenangan, bila terlalu dipaksakan mengingat pusing, semoga cepat berlalu, semua sudah punya pasangan, Bintang dan Ayna? semoga..
Terimakasih banyak cerbungnya ..
Bagus... Ayna mulai bisa mengingat masa lalunya... meski belum sepenuhnya. Smoga ingatan Ayna cepat pulih kembali.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien. Ditunggu kelanjutannya. Semoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja selalu dari Semarang.
Alhamdulillah Ayna sudah tayang,
ReplyDeleteMaturnuwun Bu Tien...
Matur nuwun mbak Tien sayang,
ReplyDeleteAyna 29 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur
Duhhhhhhh bunda, monggo di lanjutkeun lagi. Terima kasih
ReplyDeleteAlhamdulilah j segini sdh bisa mengikuti cerbung M Tien. Smg lancar terus n sehat selalu.
ReplyDelete
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 29 sudah tayang, pdhl udh bobok hehehe kesuwun injih mbak Tien sayang, smoga jenengan sehat sehat selalu, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam hormat dari Cibubur
He he betul mb Iyeng.. kmrn tuh sy nggak berniat berebut no 1 ...15 mnt sblmnya sy buka blm ada yg diupload... Bgtu sy lht Ayna sdh tayang br ada 3 comment... Br sy ketik Alhamdulilah...bgtu terkirim commentnya sdh lbh dr 10 kdg malah reply delete... Tp yg penting bisa baca Ayna dan romatikanya.. trmksh mb Tien slm seroja utk kita semua...
ReplyDeleteMakasih Bunda untuk AYNA 29 sukses selalu dan doa kami semoga Bunda selalu sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta.
ReplyDeleteSukses selalu dan met istirahat Bun.
Makasih Bunda untuk AYNA 29 sukses selalu dan doa kami semoga Bunda selalu sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta.
ReplyDeleteSukses selalu dan met istirahat Bun.
Ayna , selalu yg kutunggu . Maturnuwun mb Tien . Seneng bacanya klo ga ada yg jahat ..Yuli Smrg
ReplyDeletePuji Tuhan ibu Tien sehat, samangat dan produktip shg Ayna 29 hadir dgn tetap membuat penasaran bagi penggandrungnya.
ReplyDeleteTernyata betul ya yg kutulis beberapa episode sebelum ini bahwa pacar Rio adalah Arsi anak Widi.
Jadi kokoh benar persahabatan keluarga besar disekitar Ayna.
Ibu Tien luar biasa ampuh bikin skenarionya...
Kami tunggu lanjutnya. Matur nuwun Berkah Dalem.
Trimaksh bunda tien tercinta😘😘😊
ReplyDeleteTrimakasih mbak Tien..ayna29..
ReplyDeleteSemoga selalu sehat..Amin 🙏
Makasih bu Tien semoga sehat2 selalu ....maaf lama gak koment nih he..he ..tp ngikutin Ayna terus kok . Semoga Ayna cepat ingat kembali ...
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun.....
Mugi2 slamet sedoyonipun.. .
Terima kasih bu Tien, Ayna sdh mulai bnyak yang diingat, semoga semakin membaik dan jadian dgn Bintang,... Happy e ding ya bu Tien, ganti cerbung baru yg menarik lagi
ReplyDeleteTiap tayang pengin 2 episode bu Tien, maturnuwun
ReplyDeleteSemakin seruu..Makasih mba Tien. Salam hangat selalu
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna sudah datang lagi. Terimakasih Bu Tien. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteTrims bu tien...äyna udah tayang
ReplyDeleteCieee ... dah ada jodonya ke empat pasangan dgn persahabatan ortunya
ReplyDeleteBunda tien pinter mengatur cerita membuat pembaca seneng. Makadih bunda tien
Terima kasih mb Tien
ReplyDeleteSalam sehat dari Purwodadi
Alhamdulillah Ayna sudah hadir kembali, salam aduhai dan salam sehat dari Magelang
ReplyDeleteAlhamdulillah. TERIMA KASIH, Bunda Tien untuk tayangan episode 29-nya. What a small world yaaa... Rio (anak Riri) pacaran dengan Arsi (anak Widi). Semoga ingatan Ayna bisa pulih setelah melihat foto bapak tiri-nya.
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien tetap semangat menghibur kami semua, dan sehat wal'afiat selalu ya, Bunda... Barakallahu fiikum ♥️😗🇦🇺
Bgmn kalo ternyt Ayna sukanya sm Nanda?
ReplyDeleteMaturnuwun ibu Tien..semoga sehat selalu 🙏
Alhamdulillah ....... pagi ini sarapannya bersama ayna 29 .....semua mulai terlihat benderang dgn pasangannya masing2 : ayna + bintang, nanda + bulan, rio + arsi, bimo + adiknya nanda ........ terima kasih bu tien, semoga bu tien beserta pencinta cerbungnya sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT ....Aamiin yra
ReplyDeleteSelamat pagi
Assalamu'alaikum
Tambah banyak memory Ayna yg telah kembali....
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Ayna 29. Kasihan Ayna untuk mengingat semua masa lalunya sedikit sedikit membuatnya jadi sedih. Salam sehat mbak Tien dan terima kasih
ReplyDeleteMaturnuwun
ReplyDeleteJaga kesehatan
ReplyDeletematursuwun bunda Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna pelan tapi pasti sdh mulai mengingat pengalaman masa lalunya.Semoga sgr bisa pulih seperti sediakala. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin, tetap semangat dlm berkarya. Aamiin...Salam sehat dari Pondok Gede..
ReplyDeleteTerima kasih bu Tien..susah menuju muara kebahagiaan.sepertinya komen saya belum ke kirim ..maklum.sambil ngantuk. Salam sehat dan semangat berkarya
ReplyDeleteBunda Tien.... Tayangnya 2 episode dong, swn
ReplyDeleteMbak Julitta...cerbung ini ditulis langsung publish oleh ibu Tien...jd tayang masih hangat kebul2 bukan simpenan yg bisa dishare 2 atau 3 episode sekaligus
DeleteSelamat malam Bu Tien, do'a kita agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT, sehat terus agar dalam membahagiakan penggemar cerbung Bu Tien memperoleh kepuasan dari hasil karyanya.
ReplyDeleteAamiin, salam dari Minomartani Yogyakarta.
Minomartani....Lha kok namanya malah Tien Kumalasari?
DeleteHari Sabtu ini tayang gak Ayna?
ReplyDeleteMinomartani di Jogyakarta,kok gk koment sendiri to mbk Tien? Hehe...
ReplyDeleteTernyata banyak nama yang di WAG PCTK blm ada dan masih ada yang UNKNOWN, gak nyimak, gak bisa, atau alasan yang lain. Tulis dong kesulitan Anda, kami akan bantu muncul nama dan muncul foto juga. Itu jika sebagai blogger mau saling sapa, saling kenal, tapi jika tetap tertutup ya......Monggo mawon.
DeleteAgar foto bisa muncul, agar bisa dikenali sesama PCTK gimana Bu Nuraini. Ini baru nyoba yang pertama kali lho.
DeleteMaaf ... Sebaiknya nama panjenengan di blog Kejora Pagi ini diganti.
DeleteJANGAN MENGGUNAKAN NAMA "Tien Kumalasari 22" ... Karena nana itu adalah NAMA DIRI penulis CERBUNG AYNA yg sedang tayang ini.
Panjenengan tinggal di Minomartani ... Apakah kenal dg Mas BUDIJANTO Jl. BELANAK 6 MINOMARTANI.
Atau kalau boleh saya mohon diberi alamat panjenengan biar saya bisa silaturahmi ke rumah panjenengan dan ke rumah Mas Budijanto.
Nuwun.
Selamat malam Bu Tien, jeng Nani, Minomartani...dan sahabat-2ku penggemar cerbung Tien Kumalasari, salam kompak persahabatan dan salam SEROJA dari Kakek Habi Bandung
ReplyDeleteSelamat malam Kakek Habi...
DeleteSelamat nunggu AYNA 30
Selamat malam kakek Habi, sambil nunggu tayang AYNA episode 30.
DeleteSabaaaarrrr menunggu.
Selamat malam Bu.....
DeleteIni Bu Tien beneran apa abal-2 jeng Nani?
Yg pakai nama bu Tien Kumalasari 22 Minomartani Yogjakarta Kek
DeleteMasih banyak yg UNKNWON ya Kek?
ReplyDeleteCoba yg masih UNKNOWN di edit biar muncul nama dan fotonya
Yang pakai nama Bu Tien itu beneran Bu Tien gitu? Jangan-2 minatani ngaku&2 Bu Tien Kumalasari
DeleteMungkin namanya sama.. mungkiin..
DeleteNgintip dulu ah...
ReplyDeleteAyna 30..
Eh.. belum muncul..
Yg pakai nama bu Tien Kumalasari 22 Minomartani Yogjakarta Kek
ReplyDeleteMungkin waktu edit profil kliru ditulis nama bu Tien yg mestinya namanya sendiri
DeleteWah makin banyak yang kirim komentar, menarik... 😊😊😊
ReplyDeleteSambil menunggu episode 30, semoga belum lima Watt matanya.
Salam sehat selalu Bu Tien, dari Bandung.
Ku menanti
ReplyDeleteAlhamdullilah mba tien ayna 29 nya.. Makinseruuuuu.. Aynasdh nulai ingat kembali.. Penasaranmba tien.. Ternyatacrtanya dlm lingkaran saudara.. Slmtseroja dri farida suksbumi y mba.. Muuaahh🥰🥰
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien..
ReplyDeleteSalam sehat dari kota Malang..
Ku menanti lg
ReplyDelete