Wednesday, February 17, 2021

A Y N A 27

A Y N A   27

(Tien Kumalasari)

 

Bu Tarni bergegas ke warung, apakah Ayna sudah ada disana. Tapi tak ada, si tukang masak heran melihat majikannya kebingungan.

“Mungkin sedang mandi bu..”

“Tidak ada, aku sudah mencari ke sekeliling rumah, bahkan sambil berteriak memanggil. Tapi dia tidak ada. Berarti dia pergi. Mengapa tidak bilang-bilang. Pergi kemana dia?”

“Yah.. mengapa juga nak Win pergi kok tidak bilang-bilang, bikin bingung saja,” gumam tukang masak satunya.

Bu Tarni kembali ke rumah, dia tidak tahu harus menghubungi siapa. Lalu ia mengingat-ingat kejadian kemarin, dimana Ayna tampak bingung ketika melihat orang yang tertimpa kecelakaan. Apakah Ayna mengenali orang tersebut?

“Mungkinkah Win kenal sama orang yang tertimpa kecelakaan itu, lalu ingin tahu. Tapi bukankah yang kecelakaan adalah keponakannya Danang? Lalu Danang mengira Winarni adalah Ayna ? Aduh.. ini sangat membuat aku pusing. Benarkah Winarni adalah Ayna?”

Lalu Bu Tarni mencari-cari nomor kontak Danang di ponselnya.

“Masihkah ada nomor kontak Danang? Duuh, aku lupa, bukankah ini nomor kontak aku yang baru? Tak ada nomor kontak Danang. Bukankah aku sudah menghapus semua masa laluku?” gumam bu Tarni kebingungan.

“Jangan-jangan Winarni adalah Ayna. Tapi mengapa Win sendiri mengatakan bahwa namanya Winarni dan bukan Ayna? Apakah karena dia menderita amnesia? Barangkali dia seperti mengenali orang yang tertimpa kecelakaan itu dan berusaha mengingat semuanya. Jadi apakah Ayna kembali ke rumah sakit untuk menemuinya? Aduuh.. apakah Ayna ingat jalan, dan dimana rumah sakitnya? Sebaiknya aku menyusul kesana. Barangkali kalau Ayna bertemu laki-laki itu kemudian bisa mengingat lebih banyak.”

Lalu bu Tarni berganti baju dan bermaksud pergi ke rumah sakit dimana Bintang dirawat. Barangkali memang Ayna pergi kesana.

Ketika ponselnya berdering, bu Tarni sedang menunggu taksi yang dipanggilnya.

“Hallo .. Rio ?”

“Ya ibu. Aku pulang nih..”

“Ya ampun, ini belum hari Sabtu.. mengapa pulang?”

“Lho.. ibu nggak suka Rio pulang?”

“Suka.. suka.. baiklah, hanya agak heran, ini kan baru hari Jum’at?”

“Ibu gimana? Ini Sabtu ibu...”

“Ya ampun.. iya benar.. ibu lupa. Kamu masih di Jakarta ?”

“Tidak bu, sudah di bandara, lagi nungguin taksi.”

“Aduh.. ya sudah, nanti kalau sampai rumah, tungguin ibu, ibu lagi pergi nih.”

“Pergi sama Winarni?”

“Tidak, ibu justru sedang mencari Win.. dia pergi tanpa pamit.”

“Ya ampun, ibu sudah pernah membawanya ke dokter?”

“Sudah.. kata dokter dia akan mengingatnya apabila kita mengingatkannya pada hal-hal yang pernah dilaluinya. Ya sudah, ibu sudah akan naik taksi, nanti saja ceritanya.”

***

Ayna berjalan bingung.  Ia membawa uang beberapa puluh ribu rupiah, bu Tarni yang memberinya, katanya untuk pegangan. Tapi dia tidak tahu harus ke arah mana? Dia tidak tahu nama rumah sakitnya..

“Aduuh.. harus kemana aku pergi? Aku harus ketemu orang itu, barangkali dengan bertemu , aku kemudian bisa mengingat masa laluku. Siapa ya nama orang itu? Tunggu.. kemarin laki-laki yang mengaku bernama Danang itu seperti menyebut nama Bintang ketika sedang menerima telpon entah dari siapa. Bintang ya namanya. Aku seperti mengenalnya, dan Danang itu juga seperti tak asing bagi aku. Ya Allah, aku bingung..” gumamnya sambil terus berjalan.

Namun ketika menyeberang, hampir saja sebuah taksi menabraknya. Untung pengemudinya bisa mengerem dan  berhenti tepat hampir menyentuh tubuh Ayna.

“Ya ampun mbak.. kalau mau menyeberang lihat-lihat dong. Punya nyawa rangkap apa?” omel pengemudi taksi. Tapi ketika taksi itu hampir dijalankannya, penumpangnya berteriak.

“Eh.. tunggu... tunggu... aku mengenali dia.”

“Wiiin..!’ teriaknya.

“Minggir dulu mas.. minggir dulu,” perintah penumpang taksi yang ternyata adalah Rio.

“Wiiin..”

Ayna berhenti, menoleh kekiri kanan jalan. Ia berada ditengah-tengah jalan tanpa berani bergerak karena jalanan sangat ramai.

Rio turun, lalu menjemput Ayna ke tengah jalan.

“Kamu mau kemana ?” tanya Rio ketika mereka sudah berada di pinggir.

“Mas.. Rio ?”

“Iya, kamu ingat.. kita sahabat kan?”

Ayna mengangguk.

“Ayo naik, ibu bingung mencari kamu,” kata Rio sambil menarik tangan Ayna, mengajaknya naik keatas taksi. Tapi Ayna melepaskan tangan Rio.

“Kamu mau kemana Win? Biar aku antar kamu.”

“Aku harus ketemu dia..”

“Dia siapa?”

“Seseorang, dirumah sakit.. “

“Rumah sakit mana ?”

Tapi Ayna menggeleng.

“Bagaimana mau menemui kalau tidak tahu dia dirumah sakit mana? Dia siapa? Kamu mengenalnya?”

Ayna kembali menggeleng.

“Ayna, biarkan aku menolongmu. Siapa yang mau kamu temui?  Dia sakit apa, namanya siapa.. biar aku menelpon semua rumah sakit untuk mencari tahu “.

“Bisakah ?”

“Aku akan mencobanya. Katakan dia sakit apa, namanya siapa?”

“Kemarin dia kecelakaan.”

“Oh, kecelakaan? Jadi dia dirawat karena kecelakaan? Namanya siapa?”

“Mm... Bintang.”

“Baiklah. Ayo naik kedalam taksi, disini panas, aku akan mencoba menghubungi beberapa rumah sakit besar di kota ini. Ayo.. naiklah, aku akan mengantar kamu.”

Rio berharap keinginan Ayna adalah sebuah jalan untuk menemukan kembali Ayna kepada ingatannya. Karenanya dia dengan suka rela ingin membantunya.

“Oo.. tidak ada? Benar karena kecelakaan kemarin. Baiklah, terimakasih,” kata Rio ketika menelpon sebuah rumah sakit.

“Tidak ada. Aku akan menelpon yang lainnya.”

Ayna terus memperhatikan Rio yang sedang menelpon. Sudah tiga rumah sakit yang mengatakan tidak tahu.

“Ya, kemarin.. namanya Bintang. Apa? Dokter Bintang ?”

Lalu Rio menatap Ayna.

“Apakah dia dokter?” tanyanya. Tapi Ayna menggeleng.

“Baiklah, saya akan kesana,” katanya sambil menutup ponselnya.

“Ada ?” tanya Ayna penuh harap.

“Kita lihat nanti, benarkah dia orang yang ingin kamu temui.”

Lalu ia menyuruh taksinya menuju ke sebuah rumah sakit di jalan Slamet Riyadi, sambil menelpon ibunya tentang pertemuannya dengan Ayna.

***

Bintang terbaring diruang rawat rumah sakit, dan bergantian rekan kerja serta kerabat menjenguknya. Bintang merasa sedang sakit berat, bukan karena beban sakit yang disandangnya, tapi tentang Ayna yang hampir saja ditemuinya tapi tak berhasil. Barangkali memang bukan Ayna, entahlah, tapi kalau Ayna tidak mengetahui bahwa itu adalah namanya, bisa jadi, bukankah Ayna amnesia? Rasa penasaran dan keinginannya untuk segera menemui Ayna membuat kepalanya terasa semakin pusing.

“Sesungguhnya aku ingin pulang saja,” kata Bintang ketika Nanda menjenguknya.

“Jangan begitu Bin, kamu itu kan dokter, jadi tahu dong kapan orang harus dirawat dan kapan boleh rawat jalan?”

“Pikiranku justru tidak tenang. Aku penasaran tentang gadis itu.”

“Sama, aku juga penasaran. Aku sedang berfikir bagaimana cara menemukannya.”

“Kata om Danang, ada seorang ibu yang mengakui bahwa gadis itu adalah anaknya. Ibu itu teman lamanya om Danang. Tapi sama sekali tak ada nomor kontaknya sehingga susah menghubungi.

“Itulah yang membuat aku kecewa, wanita itu sudah pergi tanpa kita ketahui dimana alamatnya.”

“Tapi aku sudah tahu sekarang,” kata Danang yang tiba-tiba datang.”

“Om? Tahu tentang apa?”

“Riri.. wanita itu adalah teman lamaku. Riri ketemu Tanti ketika mau pulang dari rumah sakit setelah opname selama beberapa hari. Jadi kita bisa bertanya dimana alamat dia, karena sa’at itu dia sedang mengambil obat untuk anaknya.”

“Bagus om. Aku bisa menanyakannya ke rumah sakit itu dimana alamatnya. Tapi siapa nama anaknya?” tanya Bintang.

“Waduh.. benar juga..hari dan tanggal serta jamnya aku kan tahu, tapi nama anaknya siapa ya? Pasti bukan Ayna.”

"Mungkin Winarni...”

“Tolong ambilkan ponselku, aku ingin menelpon,” kata Bintang.

“Selamat siang..” semuanya kaget. Seorang laki-laki muda tiba-tiba masuk keruangan itu.

“Siang..” jawab Danang dan Nanda hampir bersamaan.

“Ini ruang rawatnya saudara Bintang?”

“Saya Bintang,” sahut Bintang yang masih terbaring.

“Kamu kenal Bin?” tanya Danang.

“Nama saya Rio, saya mengantarkan seseorang yang ingin bertemu dengan saudara Bintang.”

Lalu laki-laki muda itu keluar dari pintu, dan membawa seorang gadis untuk masuk.

Bintang melompat dari tidurnya, sehingga selang infus terlepas dan lengannya mengucurkan darah. Tapi dia tak peduli.

“Aynaaa?”

Gadis itu terpaku disana.  Menatap Bintang yang lengannya meneteskan darah.

“Aynaaa?” seru Danang dan Nanda. Nanda bahkan ingin memeluknya, tapi Ayna mundur kebelakang.

“Saya.. bukan Ayna..” bisik Ayna yang merasa ngeri melihat darah. Ia menunjuk kearah lengan Bintang.

“Kamu Ayna.. Aynaku...”

Dan Ayna merasa ada sesuatu yang menghentak dadanya. Ia ingat mimpinya beberapa hari lalu.. KAMU AYNA.. AYNAKU.. dan laki-laki ganteng dengan darah mengucur dilengan itu mengucapkan kata-kata yang sama.

Bintang beranjak turun. Ayna mengambil tissue yang ada diatas meja dan mengusap darah itu. Entah apa yang mendorongnya sehingga dia melakukannya.

Danang dan Nanda terpana demikian juga Rio.

“Ayna.. kamu Ayna...” Bintang membentangkan lengannya, berusaha memeluk Ayna.

“Saya bukan Ayna..” katanya sambil mundur beberapa langkah kebelakang.

Bintang terhuyung. Nanda segera menangkapnya lalu menuntun Bintang agar duduk ditepi pembaringan.

“Sebentar bapak .. dan mas-mas.. saya ingin bicara,” kata Rio tiba-tiba.

Semuanya menatap Rio.

“Beberapa Minggu yang lalu, ibu saya menemukan seorang gadis yang nyaris pingsan didepan warungnya. Ibu saya menolongnya, karena gadis itu tampak lemas karena haus dan lapar.  Ibu saya memberinya makan dan minum, tapi gadis itu tampak bingung. Dia tak ingat apa-apa, kecuali namanya dan bilang bahwa dia punya suami.”

“Apa?” teriak Bintang dan lainnya.

“Bersuami?” kata Bintang lirih, dengan hati yang luruh.

“Dia bilang begitu. Namanya Winarni...”

“Aynaaaaa... bukan Winarni.                    

“Dia bilang lari dari rumah sakit karena tidak suka kepada suaminya.”

Bintang terus menatap Ayna tak berkedip.

“Sa’at itu hari Minggu ketika saya pulang kerumah.. oh ya, saya bekerja di Jakarta dan waktu itu sedang menemui ibu saya dikota ini. Sa’at itu.. saya membaca sebuah iklan tentang orang hilang, namanya Ayna. Wajah foto yang ada disana, persis Winarni,” kata Rio sambil menunjuk kearah Ayna.

“Kami yang memasang iklan itu, dan belakangan, pada iklan itu sudah dertulis AYNA ATAU WINARNI,” kata Nanda.

“Mungkin ibu saya tidak membacanya. Ibu saya tidak suka membaca koran.”

“Sa’at itu ibu tak percaya bahwa gadis itulah yang dicari, karena penampilannya beda. Winarni tidak berhijab, dan namanya juga beda.”

Ibu juga sempat membawanya kerumah sakit karena Winarni seperti kehilangan semua memorinya. Tapi kemudian ibu menyayangi dia dan menganggapnya menjadi anaknya.”

“Dia itu anak angkat saya,” kata Danang.

“Ayna.. kamu Ayna..”

Ayna tampak bingung.

“Kamu bukan Winarni. Mengapa kamu bilang punya suami?”

“Dia.. laki-laki setengah tua itu, mengatakan bahwa saya isterinya. Saya benci dia, lalu saya kabur dari rumah sakit ketika dia mau mengajak saya pulang dari rumah sakit itu,” tiba-tiba Ayna bisa bicara agak lancar. Ia mendengarkan semua cerita walau belum paham semuanya. Benarkah Ayna itu dirinya?

“Ayna.. lihat, aku punya foto kamu..” kata Nanda sambil menunjukkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto gadis yang sedang duduk disebuah apotik. Gadis itu berjilbab, Nanda memotretnya dari arah samping karena dia memang mencuri-curi.

“Ini.. saya ?”

“Kamu sedang membeli obat, ketika ibu kamu sedang sakit,” lanjut Nanda.

Ayna tersentak. Ibunya sakit?

“Ibu saya sudah meninggal.. saya .. “

“Ya benar, ibu kamu sudah meninggal. Dokter Bintang ini yang merawatnya sa’at sakit,” kata Danang sambil menunjuk kearah Bintang.

Ayna menatap Bintang lekat-lekat. Laki-laki ganteng yang pernah datang dalam mimpinya ini telah merawat ibunya? Perlahan bayangan-bayangan melintas di kepalanya. Wajah seorang wanita setengah tua yang cantik dan lembut.. Lalu Ayna terisak sedih.

Rio menuntunnya agar duduk di sofa yang ada diruangan itu. Semuanya ikut duduk, demikian juga  Bintang yang masih agak lemas .

“Ibu kamu meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya..” kata Bintang lembut.

“Iya.. aku ingat..” katanya sambil terisak..

“Lalu kamu tinggal bersama ayah tiri kamu..”

Ayna mengusap air matanya. Mencoba mengingat siapa ayah tirinya.

Tapi kemudian ada bayangan-bayangan buruk melintas..  Ayna menyandarkan kepalanya disandaran sofa.

“Ayna, jangan dipaksakan untuk mengingatnya. Yang penting kamu tahu bahwa kamu adalah  Ayna. Selepas dari ayah tiri kamu, lalu kamu menjadi anak angkatku,” kata Danang.

Ayna menatap Danang.

“Isteriku, Tanti.. sangat menyayangi kamu. Dia sedang hamil muda dan selalu teringat kamu. Dia sedih sekali ketika kamu menghilang,” lanjut Danang.

“Tanti.. Tanti... Tanti...” gumam Ayna lirih..

Ia merasa mengenalnya.

“Dia ibu angkat kamu. Setelah ada kamu, dia hamil untuk yang pertama kali.”

“Hamil....” gumam Ayna.

“Dia sangat suka lotis, kamu sering membelikannya..”

“Lotis.. lotis.. becak... jadi itu sebabnya ketika naik becak bersama bu Tarni aku ingat lotis.”

Ayna tampak mulai menemukan dirinya, walau belum sempurna.

Rio beranjak dari duduknya karena ponselnya berdering.

“Ya bu, ini.. kami sudah ada dirumah sakit. Baiklah, saya jemput ibu. Winarni baik-baik saja, dia sudah banyak mengingat semuanya. Benar bu, yang tertimpa kecelakaan itu dikenal oleh Winarni.. ah ya.. namanya yang benar memang Ayna. Benar bu.. kami sedang membantu Ayna mengingat masa lalunya. Saya jemput ibu keluar ya,” kata Rio sambil melangkah keluar.

Rio menjemput ibunya diluar, lalu mengajaknya masuk  sambil menceritakan pertemuan Ayna dengan Bintang dan yang lainnya.

“Ya Allah, jadi benar dia Ayna. Dia anak angkat Danang..” gumam bu Tarni.

Begitu memasuki ruangan, bu Tarni memeluk Ayna erat-erat.

“Syukurlah Win.. kamu sudah menemukan keluarga kamu.. aku ikut bahagia,” katanya  sambil berlinang air mata.

“Jadi dia ini anak angkat kamu Ri?”

“Iya Nang, anak angkat karena aku sangat trenyuh mengetahui nasibnya yang nggak karuan asal usulnya. Dan aku sangat sayang sama dia.”

“Tanti sangat merindukan dia..” kata Danang khawatir kalau bu Tarni mau membawa Ayna pulang.”

“Iya aku tahu. Baiklah, aku bahagia kalau Win..eh.. Ayna bahagia. Biarlah dia pulang ketempat orang-orang yang mengasihinya,” kata bu Tarni sambil memeluk Ayna.

“Ayna.. . saya mau tiduran sebentar, kepalaku sakit..”

Nanda segera membantu Bintang berdiri dan mengantarkannya ke tempat tidur.

“Kamu bandel sih, tuh.. infusnya sampai copot begitu. Biar aku panggil suster untuk memasangnya lagi,” omel Nanda sambil membantu Bintang tidur.

Suster segera memasang infus ke lengan Bintang kembali.

Tiba-tiba Ayna berdiri dan mendekati ranjang Bintang. Senyumnya merekah. Ia adalah Ayna, si pemimpi yang mengenal dokter muda ganteng itu dalam angannya, lalu tak bisa melupakannya.

“Ayna.. “ bisik  Bintang sambil meraih tangan Ayna. Kali ini Ayna tak menolak. Mata mereka bertatapan.

“Kalau sembuh nanti, bisakah kamu mengantarkan aku ke makam ibuku?” kata Ayna.

Bintang mengangguk senang.

“Apapun.. akan aku lakukan untuk kamu.”

“Ayna.. maukah kamu aku antar untuk menemui mbak Tanti, ibu angkat kamu?” tiba-tiba Nanda mendekat. Tapi tak ada rasa cemburu melihat mereka bertatapan mesra. Mesra? Aduhai.. 

“Mereka adalah sahabat-sahabatku,” katanya dalam hati.

“Biarlah aku disini dulu bersama dia,” katanya lembut.

Ayna belum mengingat semuanya. Bahkan kepada Nanda pun ingatan itu masih hilang-hilang lenyap. Tapi Ayna merasa sangat dekat dengan Bintang. Ayna berharap akan banyak hal ditemukan  dalam kehidupan masa lalunya ketika ia menemukan laki-laki ganteng itu.

***

Besok lagi ya.

 

 

 

 

 

 

 

 

97 comments:

  1. Terima kasih mbak Tien ... atas hadirnya AYNA 27.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maturnuwun mbak Tien Ayna 27 sudah terbit. Aha... Semoga mbak Tien sehat selalu

      Delete
    2. Alhamdulillah AYNA #27 sudah tayang ..
      matur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
      salam hormat  dr Semarang

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
    4. Waaaah Pak Yowa lagi Juara 1 nya
      Seruuuu....
      Maturnuwun mbak Tien

      Delete
    5. Alhamdulillah yg kunanti dah datang Ayna 27.
      Trimakasih bunda Tien.
      Salam hangat dari Bojonegoro

      Delete
    6. Kalah cepet sama suhu ini...pdhal sdh tak penthelengi ...tangannya sdh ready...
      Selamat ya pYowa...namber one 😀

      Delete
    7. semangat bu Yuli ...masih ada bsk malam...

      Delete
    8. Ayna cepetlah ingat semuanya ....
      Moga nanti mimpinya tembus dan jadi jodohnya Bintang hehe...
      Berharap demikian bunda Tien

      Delete
    9. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

      Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......

      Delete
  2. Terimakasih mbak Tien...alhamdulillah Ayna 27 sdh datang...salam sehat dr Situbondo

    ReplyDelete
  3. Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 27 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mksh bunda Tien Ayna 27 dah muncul lg,sehat selalu bunda

      Delete
  4. Replies
    1. Itu tandanya setia buanget sama bu Tien, bolak-balik nginceng.....pas 21.25, disusul 3 cewek cantik sama- 21:26 baru jeng Nani Admin masuk21:27
      Saya belakangan saja masuknya, lagi gangguan perut...nih bu dokter.

      Selamat malam bu Tien.... sehat terus dan terus sehat ya....
      Biar tetap menghibur kami-kami yang sedang penasaran hilangnyaAyna (Win....kemana kamu Win....)

      Delete
  5. Replies
    1. Horeee...Ayna sudah ketemu ...
      Nah, tinggal pdkt dengan dokter Bintang, bagian Nanda adik bintang , Bulan yang tidak kalah cantiknya.
      Salam sehat mbak Tien , dari sragentina selalu Aduhai.

      Delete
  6. Alhamdulillah mksh bunda Tien dah terbit Ayna27

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah... Terimakasih Bunda Tien 😍😍😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Ayna 27 sudh hadir, Matr nuwn Bunda Tien semoga sehat selalu...Aamiin

      Delete
  8. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah AYNA Eps 27 sudah hadir dan Ayna sudah ketemu dengan orang² yang kehilangan. Matur nuwun mBak Tien Kumalasari yang memang OYE membuat skenario, yg bikin pembaca mengharu-biru.. ADUHAI ibadahnya..
      Semoga mBak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam SEROJA dari Karang Tengah Tangerang.

      Delete
    2. Alhamdulillah.........

      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap..

      Delete
    3. Saya kesetrum.nih Mbak Tien .. tpi kesetrum seneng , Ayna ktemu Bintang .. smoga smakin byk yg diungat, dannkembali sehat .. yrimaiasih mbak Tien, salam dan doa dr Kota Magelabg, Sehat wal afiat penuh berkah Nya .. Aamiin

      Delete
  9. He5x, Saya jadi senang lihat para pembaca berburu nomor 1, [kl di *DISWAY*] disebut pertamax dan baca yg komen.

    ReplyDelete
  10. Sugeng dalu mbak Tien.... Matur nuwun Ayna 27 dah muncul...Semoga panjenengan sekeluarga senantiasa pinaringan sehat wal afiat... Salam sayang dr Surabaya🤗😘😍

    ReplyDelete
  11. Wuah blom rizky juara nih hahaha yg penting Ayna udh ketemu dgn kelg lamanya, Alhamdulillah suwun mbak Tien udh buat kami penasaran dan gemes ama Riri bukan anknya kok di aku anak hu uh go ahead ditunggu lanjutan ya , wassalam..

    ReplyDelete
  12. Matur nuwun ibu Tien AYNA 27 sampun medal
    Salam sehat saking Klaten.

    ReplyDelete
  13. Waduuhh...dipebthelenngi...msh ketinggalan
    Alhamdulillah tayang gasik..
    Mtrswn MB Tien sehat selalu

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah. Mulai happy nih
    Matur nuwon Bu Tien

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah AYNA~27 sudah hadir.. maturnuwun Bu Tien..🙏

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah. ..Ayna 27 sudah tayang...trima kasih bu tien🙏🙏

    ReplyDelete
  17. Trmksh Ayna 27 gasik sdh tayang menyapa penggemarnya....

    Salam hangat dr blora.🙏

    ReplyDelete
  18. Matur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah terima kasih Bu Tien....salam seroja....🙏

    ReplyDelete
  20. akhirnya secercah harapan muncul...ingatan Ayna kembali

    ReplyDelete
  21. Waaah hadir gasik..
    Maksiih bu tien, salam sehat buat ibu n kluarga..

    ReplyDelete
  22. Matur suwun ,Alhamdulillah Bu Tien sehay ,jadi Ayna Hadir cepat ..27..nanti yg 28 akan lbh ramai ketemu Tanti ..alhamdulillah🤲🤲🤭Yanti Sby

    ReplyDelete
  23. Terimakasih bunda Tien atas hadirnya AYNA 27..

    Salam sehat selalu dsri kota Malang.

    ReplyDelete
  24. Alhamdulillah akhirnya ketemu jg Ayna dengan otang2 yg sngt menyayanginya...maturnuwun mbak Tien

    ReplyDelete
  25. Terima kadih bu Tien Ayna 27 sdh tayang
    Alhamdulillah Ayna sdh mengingat banyak ttg masa lalunya

    ReplyDelete
  26. Terimakasih mBak Tien Ayna yang kedua puluh tujuh sudah tayang
    sehat sehat selalu doaku
    begitu halus anak cantik ini menginginkan maksud hati, sedikit mengenal kembali jalur perjalanan kearah impiannya, kuatir juga nanti diperjalanan, anak cantik yang kadang masih bingung, siapa jati dirinya, Rio mengantarkan
    berkunjung ke RS, langsung yang dijenguk ingin saling selalu bersama, impian yang jadi nyata
    Aduhai..

    ReplyDelete
  27. Akhirnya pertemuan yg manissss..ibu tien tercinta sangat lihai menyusun skenario nya...😊👍👍👍👍. Trimakksh bunda tien tercinta...

    ReplyDelete
  28. Alhamdulilaah ayna 27 dah tayang dah baca menjelang tidur
    Hatur nuhun bunda tien salam sehat dari tasikmalaya

    ReplyDelete
  29. Akhirnya pertemuan yg manissss..ibu tien tercinta sangat lihai menyusun skenario nya...😊👍👍👍👍. Trimakksh bunda tien tercinta...

    ReplyDelete
  30. Wah tambah seru nih mbak Tien Ayna akirnya ketemu dng Bintang dll nya ,sayang sdg seru2nys sdh besok lagi jd penasaran nih hehehe.
    Salam sehat2 dr Tegal ya mbak Tien.

    ReplyDelete
  31. Yeeeee.....💃💃💃,
    Senangnya dah ketemu mas dokter ganteng.

    Salam dari Bandung, semoga Bu Tien selalu sehat...😘😘

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah..sdh tayang..
    Matur nuwun bu tien...
    Sehat selalu

    ReplyDelete
  33. Mbak Tien sayang..
    Alhamdulillah Ayna 27 sudah hadir dengan sangat manis.
    Wahai pembaca yang pada baper ( ada yang gemez, gregetan, penasaran, bingung, prihatin, bahkan ada bilang bosan -ini sih aneh-) terobati sudah perasaannyang mengharu-biru.
    Syukur ada Rio yang membantu.
    Maturnuwun mbakku..selamat beristirahat, semoga sehat selalu dan makin semangat menyusun karya kreatif selanjutnya..
    Salam kangen dari Semarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun jeng Iyeng..
      Matur nuwun buat yang selalu menyemangati saya..
      Salam ADUHAI

      Delete
    2. Setuju Bu dosen ,kadang sy juga terbawa perasaan, tapi kemudian cepat kembali ke logika...santai saja, lakon itu menangnya belakangan..he he.

      Delete
  34. Alhamdulillah Ayna 27 sdh muncul dengan cerita bahagia karena Ayna ketemu Bintang. Terima kasih bu Tien, salam sehat dan se.angat berjarya.

    ReplyDelete
  35. Akhirnya Aina bertemu orang" yg sangat menyayangi..

    Terima kasih Bunda...Gusti berkahi sehat selalu..

    ReplyDelete
  36. Alhamdulillah ayna 27 sdh mengudara ..... dihabisi dulu langsung ke peraduan
    Terima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 terus n selalu dalam lindungan Allah SWT

    Selamat malam , selamat beristirahat

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah Ayna 27 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien semoga sehat dan bahagia selalu.
    Salam hangat dari Bekasi

    Alhamdulillah akhirnya AYNA ketemu Bintang..
    semoga ingatan Ayna pulih kembali
    Terima kasih Mbak Tien...

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah sudah tayang episode 27
    Terimakasih Cerbung nya bu Tien
    Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya

    ReplyDelete
  39. Wah senang ayna mulai pulih ingatannya dan mau bersama bintang malah nungguin di rumah sakit.
    Terima kasih jeng tien

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah Ayna 27 sudah tayang. Terimakasih Bu Tien. Salam seroja dari Magelang.

    ReplyDelete
  41. Matur suwun bunda Tien Ayna 27 telah hadir..seruuu...Semoga Ayna segera pulih ingatannya...
    Salam sehat ulales bunda dari bumi Arema Malang

    ReplyDelete
  42. Makasih untuk AYNA 27.
    Sehat selalu dan bahagia bersama keluarga tercinta.
    Met malam dan met istirahat Bunda.
    Salam hormat dari kami

    ReplyDelete
  43. Trimakasih mbak Tien..
    Ayna 27....tambah trenyuh..semoga semakin ingat...apalagi klo ketemu tanti n ingat lotis..👏👏

    Salam sehat dr bandung..

    ReplyDelete
  44. Alur ceritanya sesuai dengan yang diharapkan pembaca. Mbak Tien pintar, tidak terlalu lama mempermainkan emosi pembaca. 😀

    ReplyDelete
  45. Matur nuwun bu Tien AYNA 27 sudah terbit...semoga bu Tien selalu sehat dalam lindungam Allah SWT..Aamiin YR
    Makin seru
    Salam kami moedjiati pramono ciputat baru tangerang selatan

    ReplyDelete
  46. Mtr nwn jeng Tien Ayna sdh tayang ...selamat mlm smg jeng Tien sehat sll .

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah Ayna sudah tayang. Matur nuwun Bu Tien.
    Salam seroja dari Batang.

    ReplyDelete
  48. Terima kasih Bu Tien atas hadirnya Ayna eps. 27. Salam hangat dari Semarang. Sehat selalu buat Bu Tien 🙏

    ReplyDelete
  49. Alhamdulilah akhirnya Ayna Winarni ketemu org2 yg menyayanginya... Wlu blm pulih benar tp Ayna sdh lumayan sdh sedikit bs mengingat2 dr. bintang danang tanti.. Beruntung ada Rio yg baik hati dan mgkn tdk sombong ya... Mksh mb Tien slmt berkarya dan selalu semangat.. spt semangatnya Kota Solo yg hr ini jarig ke-276, 17 Pebruari 2021.. bersamaan turun tahtanya p Rudy dan p Achmad Purnomo sbg Walikota dan Wawali Kota Surakarta... Selamat menyambut Walikota yg baru mas Gibran dan p Teguh... Semoga warganya tambah seroja... Selamat beristirahat utk mbak Tien dan semua pembaca setia Ayna. Smg cepat pulih dokter Bintang ditemani perawat cantik *Ayna-Winarni* ....

    ReplyDelete
  50. Syukur alhamdulillah...
    Mtur nuwun Bun...
    Mugi2 slamet sedoyonipun....

    ReplyDelete
  51. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 27 hadir dgn tetap meninggalkan penasaran bagi para penggandrungnya.

    Sudah ada angin segar untuk semua orang baik disekeliling Ayna. Rio dan bu Tarnipun menjadi sahabat baik dg keluarga besar Danang. Mungkin anak Widi yaitu Arsy adalah pacar Rio. Lengkaplah kebahagiaan semuanya, kecuali ayah tiri Ayna krn ulah nafsunya yg hrs masih menikmati hidup dlm tahanan.

    Monggo ibu Tien yg luar biasa daya cipta cerita ini lanjut. Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  52. AYNA 27...Matur nuwun B Tien...
    Tetap semangat...
    SaLam sehat dari REWWIN.....

    ReplyDelete
  53. Alhamdulillah AYNA 27 sdh hadir. Matursuwun, salam sehat dan semangat

    ReplyDelete
  54. Replies
    1. Pak Yowa sudah pasang alarm kalau cerita bu Tien keluar langsung bunyi. Cuma gak mau kasih tau ke kita alarm nya seperti apa... 🤭🤭

      Delete
  55. Matursuwun Bu Tien haduh pagi pagi sudah baper ini Bu salam sehat dari lembah Tidar

    ReplyDelete
  56. Alhamdulillah Ayna hadir kembali, terima kasih mbak Tien, salam sehat dari Magelang

    ReplyDelete
  57. Wah ngak puas bacanya...
    Masih kangen nih....
    Penasaran....
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  58. Bahagia ...Makasih mba Tien. Salam sehat selalu

    ReplyDelete
  59. Alhamduliłah ayna udah ketemu....
    Trms bu tien

    ReplyDelete
  60. Aku terharuuuuu... Hiks hiks hiks... Semoga Ayna segera pulih, kembali ke rumah Danang dan Tanti, dan mendapat kebahagiaan yang sejati.

    TERIMA KASIH ya, Bunda Tien. CerBer-nya beneral keren puwollll..

    Doa kami, semoga Bunda senantiasa diparingi sehat dan bahagia lahir batin. ♥️😗🇦🇺

    ReplyDelete
  61. Alhamdulillah sdh ada titik terang yg mengantarkan memori Ayna bisa pulih kembali. Semoga kebahagiaan bagi semua orang menyayangi Ayna segera terwujud. Maturnuwun Bu Tien, semoga Ibu beserta keluarga tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat. Salam sehat dari Pondok Gede. Mashudi

    ReplyDelete
  62. Alhamdulillah....ikut terharu mewek, sehat njih bu Tien

    ReplyDelete
  63. Slmt siang mba tien.. Mksihcerbung aynanys, sdhtayang.. Slhamdullilahayna scr perlahan ingat masa llunya.. Dansdh jumpa jg bintang. Nanda. Danang.. Smgcpt pulih ingatannys.. Slmseroja dan tetap semanhat dfi kotasukabumimuuaacchh

    ReplyDelete
  64. Semoga cerbung ayna g segera tuntas

    ReplyDelete
  65. Hehe...tadinya pada buru2 pengin Ayna segera pulih dari amnesia dan ketemu orang-orang terkasih. Habis itu gak pengen cerita cepat selesai..hihi

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 18

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  18 (Tien Kumalasari)   Satria tentu saja terkejut. Bagaimana bisa, kehilangan seorang putri tanpa tahu di ...