Tuesday, February 16, 2021

A Y N A 26

A Y N A   26

(Tien Kumalasari)

 

Ayna urung mengangkat kakinya sebelum menaiki becak, karena mengenal nama itu. Siapa yang memanggil, dan siapa yang dipanggil ?

“Win, cepatlah naik.. kasihan pak becak sudah kelamaan menunggu.”

“Nggak apa-apa kok bu..” kata si tukang becak.

“Aynaaaa !” panggilan itu terdengar lagi.

Ayna naik keatas becak karena bu Tarni sudah menarik tangannya.

Ia menoleh, melihat siapa yang berteriak.

Rupanya seorang yang mengendarai mobil diseberang jalan.

“Aynaaaa !!”

Danang turun dari mobil,  Ia tak bisa memutar mobilnya karena di jalur itu mobil hanya boleh berjalan searah. Ia bertepuk tangan dan berharap agar becak yang ditumpangi Ayna segera berhenti.

“Benarkah dia Ayna? Mengapa sudah menoleh tapi tidak mau berhenti?” gumamnya.

Lalu tiba-tiba sebuah mobil berhenti didekatnya.

“Ada apa om  ?” Bintang turun dari mobil, melihat kearah dimana Danang menatap.

“Ada apa?”

“Ayna...”

Bintang terkesiap..

“Ayna ?”

“Becak itu.. becak itu..” Danang menunjuk kearah becak.

“Naik becak itu ?”

Bintang membalikkan tubuhnya, dan tanpa berfikir panjang berlari mengejar becak.

“Aynaaa !!” ia berteriak, sambil menyeberang , karena sudah ada didekat becak yang ditunjuk Danang.

Ayna menoleh kearah Bintang yang bergerak ingin menyeberang. Ayna terkesiap, wajah itu pernah hadir dalam mimpinya. Ia ingin melompat turun .

Namun  tiba-tiba sebuah mobil menyerempet Bintang yang menyeberang tanpa melihat lalu lalang disekitarnya.

Bintang berteriak, lalu roboh.

Pak Becak menghentikan becaknya.

“Aduh pak.. mengapa berhenti, ada orang tertabrak mobil, aku takut melihat darah,” seru bu Tarni. Tapi Ayna merasa bahwa ia harus turun.

“Wiin, kemana kamu?”

Ayna turun dan setengah berlari kearah orang yang tertabrak. Ia penasaran karena orang tersebut juga memanggil-manggil nama Ayna.

Beberapa orang sudah mengangkatnya ke pinggir. Danang mendekat, dilihatnya Bintang tak bergerak.

“Tolong, naikkan ke mobil saya,” pinta Danang kepada beberapa orang yang menolongnya.”

Ayna menatap Bintang yang sedang diangkat oleh dua orang. Dan Ayna terkejut melihatnya.

“Ia.. ia seperti.. yang terlihat dalam mimpiku. Mimpi yang begitu nyata,” bisiknya pelan.

Ia mengikuti orang-orang yang mengangkat tubuh Bintang. Lalu ikut naik keatas mobil Danang, seperti tak sadar akan apa yang dilakukannya.

“Hei.. kamu...” seru Danang, tapi kemudian terkejut sendiri.

“Kamu Ayna ?”

Ayna menggeleng.

“Kamu Ayna kan ?”

Ayna kembali menggeleng.

“Bukan..”

“Aduuh.. bagaimana ini? “keluh Danang. Ia lebih khawatir akan keadaan Bintang, maka tanpa memperdulikan Ayna yang ikut duduk,  ia segera melarikan mobilnya ke arah rumah sakit.

“Wiiin ! Wiin !!” bu Tarni berteriak-teriak ketika Ayna masuk kedalam mobil dan mobil itu berlalu.

“Kenapa anak itu?”

“Tiba-tiba dia ikut kedalam mobil itu bu. Mobil  yang membawa orang kecelakaan tadi,” kata pak becak yang pastinya juga bingung.

“Ya ampuun, ada apa ini? Ayo pak, ikuti mobil itu”

“Pasti kerumah sakit bu..”

“Baiklah, bawa aku kerumah sakit. Pastinya mobil itu menuju ke rumah sakit terdekat,” kata bu Tarni panik.

Pak becak pun kemudian memutar becaknya dan kemudian mengayuhnya menuju rumah sakit.

***

Danang melihat gadis yang dipanggilnya Ayna itu ikut turun, dan mengikuti brankar yang membawa Bintang masuk kedalam ruang UGD.

Ketika petugas menolak Ayna ikut masuk, maka iapun duduk di kursi tunggu. Ayna kemudian bingung sendiri, mengapa mengikuti orang yang tertabrak itu.

“Siapa dia, mengapa datang dalam mimpi aku? Seperti nyata.. aku ingin tahu, siapa dia..” gumamnya pelan.

Setelah Danang berbicara dengan petugas, lalu ia duduk didekat Ayna.

“Kamu Ayna bukan?”

“Bukan..” jawabnya sambil menggeleng bingung.

“Mengapa kamu mengikuti kami?” tanya Danang heran. Ia yakin gadis itu Ayna, tapi Ayna tampak bingung.

“Benar, kamu bukan Ayna ?”

Karena kesal menjawab, Ayna memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Mengapa mengikuti kami?” tanya Danang lagi, tapi Ayna hanya menggeleng.

Danang bingung sendiri.

“Kamu pasti Ayna. Kamu lupa siapa aku? Aku pak Danang, bapak angkat kamu.”

Ayna masih memalingkan wajahnya ke arah lain.

Danang ingin menelpon isterinya atas ‘penemuannya’, tapi diurungkannya. Ia khawatir Tanti malah tiba-tiba menyusul kerumah sakit dan terguncang melihat Bintang kecelakaan, apalagi kalau mengetahui sikap Ayna yang tak mengakui bahwa dirinya adalah Ayna.

Lalu sebuah dering panggilan  telpon terdengar, itu dari Handoko.

“Danang, bagaimana kamu ini? Kami menunggu kamu,” tegurnya.

“Mas, aduh mas, ma’af.. aku dirumah sakit.”

“Dirumah sakit? Mertua kamu dibawa kerumah sakit?”

“Bukan, Bintang kecelakaan.”

“Apa? Bagaimana ?”

“Masih di UGD, semoga tidak apa-apa.”

“Bagaimana bisa terjadi ? Mobilnya menabrak sesuatu, atau tabrakan.. atau apa?” kata Handoko panik.

“Dia mengejar seorang gadis yang mirip Ayna.”

“Mirip? Jadi bukan dia?”

“Entahlah, gadis itu tiba-tiba mengikuti sampai rumah sakit, tampak bingung, dan mengatakan bahwa namanya  bukan Ayna.”

“Baiklah, meeting hari ini akan aku batalkan saja, aku menyusul ke rumah sakit.”

***

Ayna duduk termangu, tak tahu apa yang harus diperbuatnya. Ia hanya ingin tahu, siapa laki-laki yang dikenalnya dalam mimpi itu.

“Ayna...” Danang kembali menyapa.

Ayna sangat kesal, mengapa dia dipanggil Ayna.

Tiba-tiba bu Tarni bergegas masuk, mencari-cari disekitar ruang tunggu diluar UGD.

Danang menatap nya lekat-lekat. Dia mengenal wanita itu.

“Danang?” bu Tarni lah yang lebih dulu menyapa dengan terkejut, tak menyangka akan bertemu ditempat itu.

“Kamu.. Riri ?”

“Iya, aku Riri.. kok kamu ada disini..”

“Keponakanku kecelakaan. Kamu ngapain ?”

“Itu, menyusul anakku..” kata bu Tarni sambil menunjuk kearah Ayna yang masih tampak bingung dan gelisah.

“Itu anak kamu?”

“Wiiin, apa yang kamu lakukan?”  tanya bu Tarni sambil mendekati Ayna.

“Ibu...”

“Itu anak kamu?”

“Iya.. anak aku. Sini Win, ngapain kamu disitu ?”

Ayna menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Dia itu tadi mengikuti kami sa’at membawa keponakanku yang kecelakaan. Entah mengapa. Tapi dia sangat persis dengan gadis yang aku cari, namanya Ayna.”

“Ayna.. aku pernah membaca sebuah pengumuman di koran. Dia anak hilang bukan? Memang wajahnya mirip sekali dengan anakku itu.”

“Itu anak kandung kamu ?”

“Danang, sebenarnya aku tadi mau ketemu Tanti, tapi belum sampai disana, ada kecelakaan itu. Dan nggak tau kenapa, Win tiba-tiba mengikuti sampai ke rumah sakit.”

“Aku juga heran, aku tanya mengapa, dia tampak bingung.”

“Sebenarnya dia memang suka bingung..”

“Jadi dia bukan Ayna?”

“Ya ampun Danang, kan aku sudah bilang bahwa dia anakku. Nanti kalau ketemu Tanti aku mau cerita tentang hidup aku. Win.. ayo kita pulang,” ajak bu Tarni kepada Ayna.

Tapi Ayna menunjuk kearah ruang UGD.

“Ada apa?”

Lalu seorang perawat membuka pintu, dan memanggil Danang. Danang bergegas masuk.

“Ayo kita pulang...Win.. ada apa kamu ini ?”

Ayna berdiri ketika bu Tarni menarik tangannya. Ia mengikuti berjalan keluar, tapi sebentar-sebentar menoleh kearah ruang UGD.

“Mengapa kamu Win?”

Ayna hanya menggelengkan kepalanya.

“Kalau begitu tidak usah kerumah teman ibu saja, kamu kok kelihatan bingung begitu.”

“Tidak jadi ?”

“Kita pulang dulu, kamu harus menenangkan diri. Nanti kalau kamu sudah tenang, kita jalan-jalan lagi. Ya Win?”

Ayna hanya mengangguk.

“Ibu memanggil taksi dulu ya, becaknya tadi sudah ibu bayar dan ibu suruh pergi. Kasihan kalau masih disuruh mengantar pulang. Rumah kita kan jauh dari sini.”

Ayna masih menoleh kearah rumah sakit, ketika ia sudah harus masuk ke dalam taksi.

***

Danang keluar dari ruang UGD , ia mencari-cari Riri dan anaknya, tapi ia justru melihat Handoko datang dengan wajah cemas.

“Bagaimana Bintang?”

“Sudah sadar. Kata dokter hanya gegar otak ringan, tapi harus dirawat dulu, paling tidak dua tiga hari.”

“Oh, boleh ditemui ?”

“Boleh, masuklah, dia sudah sadar.”

Handoko masuk, dan melihat Bintang tampak pucat.

“Kenapa kamu ini Bin ?”

“Mana Ayna ?”

“Ayna apa, tidak ada Ayna disini..”

“Tadi saya melihat dia pak, saya mengejarnya, tanpa melihat kiri kanan, lalu tertabrak mobil, untung saya masih hidup.”

“Kamu itu ada-ada saja Bin.. mengejar Ayna, ternyata bukan.”

“Bukan ?”

“Ketika bapak datang, tak ada gadis bernama Ayna itu.”

“Om Danang melihatnya. Coba bapak tanya, dimana dia..”

“Iya, nanti bapak tanya. Tampaknya sekarang kamu akan dibawa ke ruang rawat.”

“Saya mau pulang saja. Saya tidak apa-apa, hanya sedikit pusing.”

“Jangan mentang-mentang kamu dokter lalu seenaknya menyepelekan penyakit. Menurutlah.”

“Saya harus ketemu Ayna, pak.”

“Nanti kamu boleh bertanya pada om kamu tentang Ayna yang kata kamu dia melihatnya.”

***

“Aku mencari-cari setelah keluar dari ruang UGD, tapi dia tak ada” kata Danang setelah Bintang berada diruang rawat inap.

“Tapi om sempat ketemu kan?”

“Dia itu tiba-tiba ikut bersama kita, ketika om membawa kamu ke rumah sakit.”

“Tuh kan, berarti dia Ayna, dia mengenali saya om.”

“Tidak, namanya bukan Ayna, dia tampak kesal ketika aku terus memanggilnya Ayna. Tapi ketika aku tanya, mengapa mengikuti kami, dia bingung, tak bisa menjawabnya.”

“Ya Tuhan, dia benar Ayna, mengapa om membiarkannya pergi?”

“Tenang Bin, tadi itu ketika kami sedang menunggu, tiba-tiba muncul teman om, yang namanya Riri. Dia bilang gadis itu anaknya. Bingung aku.”

“Aneh.. siapa teman om itu?”

“Teman lama, tantemu tahu, nanti om akan tanya pada dia, barangkali punya nomor kontaknya Riri.”

“Sebaiknya om tanya pada tante sekarang, saya tidak akan bisa tidur, saya nggak mau di opname.”

“Bintang, sabar ya, baiklah, om akan pulang sekarang. Bapak kamu masih diluar, sepertinya sedang mengabari ibumu.”

***

“Ya ampun mas, ketemu Riri? Kejadiannya bisa rumit begini. Riri sama anaknya mau datang kemari, lalu mas mengira dia Ayna?”

“Wajahnya Ayna. Aku heran dia mengikuti aku ketika membawa Bintang ke rumah sakit. Tapi dia bilang bahwa dia bukan Ayna. Dan Riri ketika datang menyusul juga mengatakan bahwa dia itu anaknya.”

“Tapi yang aneh mengapa dia mengikuti mas yang sedang membawa Bintang ke rumah sakit.”

“Nah, itulah Tan yang aku tidak mengerti.Tapi menurutku dia itu Ayna. Kan dia itu amnesia. Mungkin tidak tahu bahwa namanya Ayna. Tapi kok Riri bersikeras bahwa itu anaknya.”

“Aduh, aku juga bingung nih mas. Sayang Riri nggak jadi datang kemari.”

“Ketika aku keluar dari ruang UGD, mereka sudah tidak ada. Tadi Riri bilang mau ke rumah kita ini, aku kira dia datang kemari.”

“Nyatanya tidak tuh.”

“Coba kamu telpon dia..”

“Ya ampun mas, aku tuh ketemu sampai lupa menanyakan nomor kontaknya. Dulu pernah punya, sepertinya sudah tidak aktif. Mas sendiri apa tidak punya?”

“Ya enggak lah, puluhan tahun berlalu, sudah aku hapus semuanya. Lagian kalau kamu bilang nomor dia sudah tidak aktif berarti sama juga dong.”

“Sayang sekali mas.. dia tuh sebenarnya mau cerita banyak.. jangan-jangan dia juga mau cerita tentang anaknya yang mirip Ayna itu.”

“Aku hampir yakin dia itu Ayna.”

“Ya Allah.. bagaimana ini..” Tanti tampak sedih. Ia duduk disofa sambil matanya berlinang.

“Tanti, tenanglah, kita tinggal mencari dimana Riri tinggal, lalu kita akan mengerti siapa anak gadisnya yang mirip Ayna itu. So’alnya sikap dia itu lho.. kok mengikuti sampai rumah sakit, jangan-jangan dia mengenali Bintang, tapi tidak tahu bagaimana mengungkapkannya.”

***

Pagi hari itu bu Tarni sudah berada di dapur, karena tukang masaknya baru saja datang dengan membawa banyak barang belanjaan.

“Ini bu, semua barang-barang naik.. aduuh.. sayuran saja juga naik,” keluh sang pembantu.

“Tidak apa-apa yu,  kalau memang harus naik ya kita turuti saja.. memangnya kalau harga-harga naik lalu kita tidak jadi belanja?”

“Iya bu, saya cuma mengingatkan, barangkali ibu bermaksud menaikkan harga dagangan ibu nanti.”

“Gampang yu, aku kira masih ada sisa.. tidak usah buru-buru dinaikkan. “

“Ya bu.”

“Aku akan melihat Winarni dulu, sudah agak siang kok belum bangun, aku khawatir dia sakit,” gumam bu Tarni sambil kembali ke rumah.

Bu Tarni memasuki kamar Ayna, tempat tidurnya sudah rapi, berarti Ayna sudah bangun.

“Mungkin dia mandi. Syukurlah kalau dia sudah lebih tenang. Aku heran kemarin kok seperti orang bingung begitu. Mengejar-ngejar orang sampai ke rumah sakit. Semoga nanti dia sudah bisa mengatakan apa sebabnya.”

Bu Tarni duduk di kursi dapur, menghirup sisa teh yang tadi dibuatnya sendiri. Tapi dia heran, kalau memang Ayna mandi, harusnya ada suara gemercik air.

“Kok nggak ada suara ?”

Bu Tarni bangkit, berjalan menuju kamar mandi.

“Lhoh, kok kosong? Apa sudah kembali ke kamarnya? Kok aku tidak melihatnya, kan kalau mau ke kamar harusnya dia lewat sini.”

“Wiin.. Wiiin..”

Bu Tarni memasuki kamar Ayna,  kosong.

“Wiiin,” bu Tarni terus memanggil-manggil, sambil hilir mudik disekitar rumah, tapi bayangan Ayna tak ada.

“Wiiin... dimana kamu Wiiin?”

 Ayna lenyap tak berbekas.

***

Besok lagi ya

 

84 comments:

  1. Alhamdulillah AYNA #26 sudah tayang ..
    matur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
    salam hormat  dr Semarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

      Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......

      Delete
    2. Selamat Jeng Agustina Juara 1 lagi

      Alhamdulillah AYNA 26 Tayang gasik
      Mtnuwun mbak Tien
      Smg sehat dan semangaaat,Aamiin

      Delete
    3. Selamat 2 kali berturut buat jeng Agustina.... sekali lagi menyamai rekor pa Latief 3 kali berturut-turut.

      Selamat malam bu Tien.... Sehat selalu ya Bu.
      Terimakasih Ayna_26 sudah tayang. Saya baca dulu sambil nulis bahan koreksinya.
      Salam dari Bandung.

      Delete
    4. Aku kok gregeten tenan karo Bu Tarni, bilang saja itu anak yg lupa ingatan, jgn ngaku2 anaknya, biar Ayna jelas dan segera d obati, uh sebel dengan Riri,,

      Delete
    5. Sabar², kl cepat² ketahuan, tdk seru dong mas or mbak.

      Delete
    6. Smg nantinya Ayna jadi jodohnya Bintang kok ya mimpinya sama

      Riri jangan ngaku" ta...

      Delete
  2. Terima kasih mbak Tien ... atas hadirnya AYNA 26.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Matur nuwun ibu Tien AYNA 26 sampun tayang
    Salam saking Klaten

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah..ternyata sdh.munvul Ayna 26..terima kasih bu Tien..salam swhat dan semangat berkarya

    ReplyDelete
  6. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.........

      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap..

      Delete
    2. Alhamdulillah AYNA Eps 26 sudah hadir, tapi kok malah Ayna hilang lagi.?? Misteri apa lagi yang sedang diolah mbak Tien..?
      Matur nuwun atas misterinya, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam taklim saking Karang Tengah Tangerang.

      Delete
  7. Alhamdulillah Ayna menemani tidurku... Makasih mbak Tien...

    Kemana si Ayna ya... Mudah mudahan ke rumah sakit nengok Bintang ya. Semoga Ayna jadi pulih ingatannya

    ReplyDelete
  8. Aina sudah terbit . terima kasih bunda Tien

    ReplyDelete
  9. Terimakasih mbak Tie....aduuhhh...Ayna kmn lagi....salam sehat dr Situbondo

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah.... Terimakasih bunda Tien... Smoga sehat sll 😍😍

    ReplyDelete
  11. Terima kasih ibu Tien... love you...🥰🥰

    ReplyDelete
  12. Ayna kabur?... mungkin ada sedikit ingatan tentang kejadian kemarin... mungkin Ayna ke Rumah sakit menjenguk orang yang ada dslam mimpinya? Ayna 26.
    Semoga ingatan Ayna cepat pulih...dan mengenal orang ysng kecelakaan kemarin. Salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  13. Matur nuwun mbak tien-ku...ayna26nya.
    Benar dugaanku, ayna belum ketemu Tanti
    cuma masalahnya lain. Hidup memang penuh teka teki, bermacam peristiwa diluar dugaan kita. Begitulah digambarkan oleh mbak Tien yang telah banyak makan asam garam kehidupan ini.
    Salam sehat dari sragentina selalu Aduhai.

    ReplyDelete
  14. Haduh Ayna kemana lagi ya... Udah mau ketemu keluarganya malah pergi gak pamit dengan bu Tarni...
    Bu Tien bisa aja deh bikin kita penasaran terus...
    Terima kasih bu Tien ..kami tunggu cerita selanjutnya

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah AYNA 26 sdh hadi
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    Wah Ayna kemana ya? Apa ke Rumah Sakit ingin menemui Bintang, laki2 yg ada dlm mimpinya?
    Semakin seru dan bikin gregetan ceritanys
    Terima kasih Mbak Tien.

    ReplyDelete
  16. Matur nuwun ..ditunggu episode berikutnya... Smg mbak tien selalu sehat

    ReplyDelete
  17. Selamat ya Mbak Agustina juara 1 lagi

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah ..Ayna sdh hadir..sehat ya bu Tien ..semangat ..yaa msh sore Hadir.. yanti Surabaya

    ReplyDelete
  19. Terima kasih mbak tien. Tapi mbak tien membuat pembaca makin bingung, kemana itu ayna?
    Salam hormat mbak. Semoga sehat² selalu.

    ReplyDelete
  20. Haduuuh...Riri Sutarni kok jadi menjengkelkan gitu sih? Dia kan tahu bahwa "Win" sedang amnesia. Seharusnya dia bisa menduga bahwa Ayna sedang merunut ingatannya. Lagipula mendengar dan membaca "Win" dikaitkan dengan Ayna kan pernah juga dia. Kok malah berkeras menyampaikan kalau Ayna adalah anaknya. Ugh...
    Gemez aku mbak Tien..hehe
    Hm..benar-benar bikin baper nih.
    Semoga mb Tien sehat selalu...ditunggu eps selanjutnya

    ReplyDelete
  21. Trimakasih bu Tien...Ayna dah tayang...tapi kok Ayna ilang lagi ya
    Semoga bu Tien sehat sll, salam dari solo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg dari Solo siapa namanya?

      Edit profilnya dong, biar muncul namanya

      Delete
  22. Trimakasih mbak Tien..
    Ayna 26..

    Sptnya ayna ke rs ni..penasaran dgn bintang yg dtg dlm mimpinya...semoga ada jalaran utk ayna bs sadar dr amnesianya dan ingat semuanya..

    Salam sehat dr bandung..

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah sudah tayang episode 26
    Terimakasih Cerbung nya ibu Tien Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya

    ReplyDelete
  24. Sukur alhamdulillah..Ayna 26 dah tayang...
    Mtr nuwun b Tien, jaga kesehatan.
    Salam dari REWWIN..

    ReplyDelete
  25. Wah tambah seru nih Ayna ilang lagi pasti ke rumah sakit tengok Bintang semoga tidak kesasar jd bener2 bisa ketemu Bintang.....
    Semakin penasaran terasa baca baru sebentar sudah besok lagi.
    Tks mbak Tien,salam sehat2 dari Tegal.

    ReplyDelete
  26. Alhamdulilah sudah terbit AYNA 26...Matur nuwun bu Tien...semakin seru dan pembaca dibuat semakin penasaran..
    Semoga Ayna kerumah sakit....ketemu Bintang....
    Salam dari moedjiati pramono, Ciputat Baru

    ReplyDelete
  27. Alhamdulillah sudah tayang episode 26
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya

    ReplyDelete
  28. Ayna menemui Bintang kah? Makasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah ayna sdh mengudara .... terima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu
    Kemanakah ayna ?
    Kita tunggu saja di babak berikutnya

    Selamat malam semuanya, selamat beristirahat

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  30. Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 26 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
  31. Waduh ayna pergi dan tidak pamit kemana ya jangan2 ke rumah sakit nenuin bintang semoga ya jeng tien
    Semangat terus

    ReplyDelete
  32. Whaduhh Ayna kemana kau....

    Salam sehat dr blora

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun...
    Mugi2 slamet sedoyonipun....

    ReplyDelete
  34. Matur nuwun bu Tien Ayna 26 sudah tayang.
    Salam dari yogya.

    ReplyDelete
  35. Alhamdulillah Bunda Tien sehat dan sudah menayangkan Ayna episode yg ke 26-nya. TERIMA KASIH & kami menunggu cerita selanjutnya ya, Bunda. ♥️😗🇦🇺

    ReplyDelete
  36. Ayna... kamu kok membikin orang pada bingung terus ya... Aku juga ikutan bingung lho Ayna. Kemana kamu perginya.. Apa ke rumah sakit lagi? Tapi apa kamu tahu jalan ke rumah sakit?
    Terima kasih Mbak Tien.. semakin bingung dan penasaran nih..Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah Ayna sdh tayang, tetap setia menunggu Ayna
    Smg mbak Tien selalu sehat dan semangat. Barokalloh

    ReplyDelete
  38. Makasih Bun untuk AYNA nya.Sehat selalu buat Bunda dan met malam met istirahat
    SETIA MENUNGGU LANJUTANNYA.
    Salam hormat

    ReplyDelete
  39. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip shg Ayna 26 hadir dg tetap bikin baper, gemes dan penasaran bagi penggandrungnya.

    Ayna mulai yakin bahwa masih punya orang2/ keluarga yg lain dan sangat menyayanginya dan merasa ibu Tarni menutupi sesuatu, maka lebih baik pergi saja. Semoga mencari ke rumah sakit krn disitu dia merasa bisa bertemu orang2 masa lalu...

    Terserah ibu Tien sajalah, kami setia menunggu lanjutnya. Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  40. Terimakasih bunda Tien atas hadirnya AYNA 26...

    Salam sehat selalu dari kota Malang..🙏

    ReplyDelete
  41. Kayanya Ayna pergi ke RS diam2 krn penasaran dg laki2 ganteng yg hadir dimimpinya..tp blm.berhsl mengingat siapa laki2 itu siapa?
    Smg Ayna tdk kesasar dan bs smp tujuannya RS.. smg Bintang msh dirawat shg bs ketemu...Skenario tetap di mb Tien.. ditunggu eps 27 nya... Slm seroja sll utk kita semua...

    ReplyDelete
  42. Wadhooow , Ayna kmn lagi ? Runah sakit ? Smoga di jalan ktemu Nanda atau Bimo .... Aaach Mbak Tirn bikin kami penasaran terus .. tpi akhirnya happy ya bersama Bintang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rasanya ayna bakal happy ending bukan dgn bintang, tapi dgn rio anaknya bu tarni.

      Delete
  43. Terimakasih Bu Tien, Ayna 36 sudah hadir. Semoga sehat selalu. Salam seroja dari Magelang.

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah ayna 26 tayang
    Bikin penasaran aja ... ayna ke rumah sakikah?? Hanya bunda tien yg mengatur cerita
    Terima kasih bunda salam dari tasikmalaya

    ReplyDelete
  45. Mohon maaf Bu Tien, agaknya terlalu lama amnesinya dan mempertemukan Ayna dgn Bintang, keluarga Danang dsn juga Nanda....shg membuat bosan ikuti cerbung ini. Lbh lagi sekarang malah pergi dari rumah Bu Tarni. Msh lupa pada diri sendiri, sudah pergi pula tanpa tujuan...jadi semakin ruwet saja upaya dan pengorbanan Bintang dlm kasus Ayna ini. Mhn maaf Bu Tien ini catatan saya, semoga Ibu selalu sehat wal afiat dan dlm lindungan Allah Swt. Aamiin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih masukannya.. mangga kalau bosan..
      Bisakah sebutkan nama?
      Salam ADUHAI

      Delete
    2. Justru Makin seru mbak or mas, kl langsung mah, biasanya ditulis oleh pemula. He5x. Maaf.

      Delete
  46. Kemana Ayna ?ke rumah Danang ato kermh sakitkah?jg tambah penasaran nih, maturnuwun ibu Tien, semoga sehat selalu 🙏
    Salam sehat utk penggemar cerbung semua

    ReplyDelete
  47. Pembaca maunya Ayna sembuh dari amnesia dan langsung ketemu Bintang. Kalau begitu cerita habis dong. Mbak Tien sedang berusaha memelihara konflik agar cerita bisa berjalan terus.

    ReplyDelete
  48. Wah menghilang lagi Ayna, mungkinkah ke rumah sakit..?????
    Sepertinya dia mengikuti nalurinya...
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  49. Terima kasih Mbak Tien atas terbitnya AYNA 26.

    Salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  50. Terima kasih Mbak Tien atas terbitnya AYNA 26.

    Salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  51. Mtrswn Ayna 26 sdh tayang..
    Cerita yg menarik penuh drama...
    Sehat selalu mb Tien..

    ReplyDelete
  52. Aduhhhh bunda....... Ini ceritanya mau dibawa kemana......... BIKIN GREGETAN

    ReplyDelete
  53. Terima ksih mba Tien cerbung aynanys.. Sllbikin penasaran.. Slmseroja dri sukabumi y mba.. Muuaahh🥰🥰

    ReplyDelete
  54. Semoga AYNA pergi ke RS ketemu mas Bintang,

    ReplyDelete
  55. Waduh, kemana lagi sih kamu, Ayna...apa mau cari mas Bintang ke rumah sakit.

    Geregetan banget,..😁😁😁

    ReplyDelete
  56. Kenapa Danang tak.memcegah Ayna dan Bu Tarni.pergi ya...agar bisa bertanya lebih jauh tentang gadis itu

    ReplyDelete
  57. Mbak Tiennnnnnn...

    .. bin gemes saja sdh mau ketemu kok ngga jadi terus...
    😁

    ReplyDelete
  58. Nang, bisa diplekotho Riri,
    arep nyocoke impen cah ayu mlayu durung tamat nyawang wong bagus,
    malah kuatir ketemu sumar apa biyang runyem djono, duh jian kaya diuleg munthu sisan remuk angenmu nang
    huaa ha ha ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah...memang Riri orangnya posesif ya pak Nanang, dia mungkin takut juga kehilangan Ayna..

      Delete
    2. Iya, dasarnya tiap keinginan harus bisa dicapai, untung rebutan sama sahabat jadi melunak

      Delete
  59. Sugeng dalu..
    Pasukan ngintip..
    Hehhehe..
    Sehat sehat bu tien.....
    .
    Salam dari Malang

    ReplyDelete
  60. Trimaksh ibu tien tersyang..ayna 26 mantab..semoga sllu sehat ibu tien tercinta.salam hangat dari rista di lampung...😘😘😘😘😘😘😘

    ReplyDelete
  61. Bc komen"nya ternyata sammaa yak...😀😀

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 34

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  34 (Tien Kumalasari)   Satria yang sudah mau masuk ke dalam mobil ikut memperhatikan becak yang kemudian b...