Bergetar suaranya ketika ber kata2.
"Damar.. tante dan ibumu bersahabat sangat erat. Hubungan kami lebih dari hubungan saudara kandung. Saling memperhatikan, saling sayang menyayangi. Tante merasa sangat kehilangan ketika kecelakaan itu terjadi. Hancur hati tante."
Bu Surya terisak perlahan, dan Damar pun hanyut dalam keharuan itu.
"Tante berharap kau menganggap tante sebagai ibumu, maukah nak?"
Damar mengangguk lalu mengusap air matanya sendiri.
Hari itu ayah ibumu sedang menuju Jakarta karena ada rapat pemegang saham disana. Sedangkan mas Surya sudah lebih dulu tiba karena banyak yang harus diselesaikan. Tapi.. siapa sangka .. karena rem blong.. kecelakaan itu terjadi."
Bu Surya memeluk Damar sambil masih terisak. "Anakku... kau tetap menjadi anak tante seperti janji tante pada ibumu."
"Mah.. sudahlah.. mengapa mengulang ulang cerita itu lagi. Nanti Damar menjadi sedih." Tiba2 pak Surya sudah ada diantara mereka.
Bu Surya melepaskan pelukannya.
"Baiklah, kau boleh mandi dan beristirahat dulu, tante akan menyiapkan makan malam untuk kalian ya?"
Damar hanya mengangguk. Sejenak ia merasa seperti berada dalam pelukan ibunya. Alangkah rindunya aku... bisik Damar perlahan, kemudian meletakkan foto itu pada tempatnya semula.
Mimi memasuki kamar Damar karena mamahnya menyuruh mengajaknya makan malam. Tapi rupanya Damar masih berada dikamar mandi.
Dilihatnya dompet tergeletak diatas meja dan mendadak timbul rasa keingin tahuan Mimi untuk melihat isinya. Tangannya meraih dompet itu dan membukanya. Betapa panas hatinya ketika melihat foto Asri terpampang disitu.
Dengan geram Mimi mengambil foto itu namun tiba2 Damar keluar dari kamar mandi dan melihatnya.
"Apa yang kau lakukan?" hardiknya.
"Mengapa kau masih menyimpan foto ini?" Tak kalah sengit Mimi menjawabnya.
"Apa perdulimu? Mana..manaaa!"
Damar ingin merebut foto itu tapi Mimi mundur dan menyembunyikannya dibelakang tubuhnya.
"Kembalikaaan!" Damar berteriak marah. Namun tiba2 Mimi merobek robek foto itu.
#adalanjutannyaya#
Dilihatnya dompet tergeletak diatas meja dan mendadak timbul rasa keingin tahuan Mimi untuk melihat isinya. Tangannya meraih dompet itu dan membukanya. Betapa panas hatinya ketika melihat foto Asri terpampang disitu.
Dengan geram Mimi mengambil foto itu namun tiba2 Damar keluar dari kamar mandi dan melihatnya.
"Apa yang kau lakukan?" hardiknya.
"Mengapa kau masih menyimpan foto ini?" Tak kalah sengit Mimi menjawabnya.
"Apa perdulimu? Mana..manaaa!"
Damar ingin merebut foto itu tapi Mimi mundur dan menyembunyikannya dibelakang tubuhnya.
"Kembalikaaan!" Damar berteriak marah. Namun tiba2 Mimi merobek robek foto itu.
#adalanjutannyaya#
No comments:
Post a Comment