Thursday, August 19, 2021

ROTI CINTA 06

 

ROTI CINTA  06

(Tien Kumalasari)

 

Semua mata menatap wajah pucat Dian yang duduk disebelah Baskoro. Dalam perjalanan dari Bandara tadi, Yanti sudah mengatakan semuanya, bahwa Dian jatuh jatuh cinta sama Dina. Ketika mendengar Dian berteriak, Baskoro sudah tahu maksudnya. Direngkuhnya tubuh Dian, disandarkannya pada pundaknya.

“Mengapa anak bapak berteriak? Sedih ya Dina mau pulang.”

Seperti anak kecil, Dian mengangguk.

“Dengar, Dina itu punya keluarga. Punya bapak, punya ibu, dan punya adik, yang juga kangen ketika Dina pergi terlalu lama. Ya kan ?”

“Dian masih sakit, mengapa Dina harus pergi?”

“Oo..oo.. apa Dian lupa, disini ada bapak, ada ibu, ada adik Arini yang bisa menjaga dan membantu mengobati Dian?”

“Itu berbeda, bapak..”

“Berbeda? Apa maksudmu nak?”

“Bapak, Dian sangat mencintai Dina..” katanya lirih. Ia harus mengatakannya karena teriakannya pasti sudah mengundang banyak pertanyaan.

“Dian mencintai Dina? Cinta sebagai apa? Bukankah sedari kecil kalian adalah bersaudara? Sudah sepantasnya kalau saudara itu saling mencintai. Dina, sini nak,” kemudian katanya kepada Dina.”

“Apakah Dina juga mencintai mas Dian?” katanya sambil merangkul Dina setelah mendekat.

“Dina mencintai mas Dian, kan mas Dian kakaknya Dina.”

Jawaban itu membuat Dian kemudian menatap Dina tak berkedip.

“Nah, Dina mencintai mas Dian karena mas Dian adalah kakaknya Dina. Apakah Dian punya perasaan yang sama ? Pasti sama kan?”

“Tidak bapak.. itu tidak sama.”

“Iya, bapak lupa kalau ada banyak makna dari sebuah cinta. Cinta kepada bapak, kepada ibu, kepada adik.. Dian memiliki cinta yang mana ?”

“Dian mencintai Dina, seperti cinta seorang laki-laki kepada perempuan yang menarik hatinya.”

“Wauwww…” Baskoro mengangguk-angguk sambil mengelus pundak Dian perlahan.

“Itu seperti cintanya bapak kepada ibu ?”

Dian mengangguk perlahan. Yanti menatap tajam anaknya, dan kembali Dian merasa miris. Tampaknya mereka semua akan menghalangi cinta itu. Dan kali ini, Dian yang selalu taat kepada kedua orang tuanya, harus menentangnya.

“Aku mencintainya, dan harus aku dapatkan cinta itu.” bisik batinnya.

“Dian, itu tidak boleh, kamu juga mendengar bahwa Dina tidak cinta sama kamu seperti cinta seorang wanita kepada pria pujaan hatinya.”

“Maaf mas Dian.. “ kata Dina yang kemudian melangkah pergi dan masuk kedalam kamarnya. Arini yang sedikit banyak mendengar pembicaraan ayah dan ibunya ketika mereka masih berada di satu mobil, kemudian mengikuti Dina.

“Dina menolak karena takut pada bapak dan apalagi ibu,” kata Dian sambil beranjak berdiri.

“Dian, kesini dulu, bapak belum selesai bicara.”

Tapi Dian terus melangkah pergi, masuk kedalam kamarnya dan menguncinya dari dalam.

“Aduh, bagaimana itu mas..”

“Ya sudah, tenang dulu, nanti pasti ada saat dimana aku bisa berbicara sama dia. Sekarang dia tidak tenang karena merasa ditentang. Nanti dia akan tahu alasannya.”

***

Arini berada di kamar Dina, duduk di sebuah sofa, mengawasi Dina yang sedang mengepak pakaiannya.

“Aku tidak mengerti…” gumam Arini

“Tidak mengerti, aku juga tidak.”

“Mengapa mbak Dina menolak cintanya mas Dian? Bukankah mas Dian itu handsome. Adakah gadis yang tidak suka?”

“Cinta itu bukan hanya karena dia ganteng. Cinta itu sebuah rasa, dan aku cinta mas Dian karena dia kakak aku. Jadi seperti cinta kamu kepada mas Dian juga.”

“Mengapa ibu sangat khawatir ketika tahu bahwa mas Dian suka sama mbak Dina?”

“Entahlah, aku juga tidak tahu..”

“Besok mbak Dina jadi pulang?”

“Jadi, ibu Rina sudah pesan ticket untuk mbak Dina. Kamu mau ikut ke Solo?”

“Kelihatannya menyenangkan, Arin pengin, tapi masih kangen sama ibu.”

“Baiklah, nanti kalau kangennya hilang boleh ya, main ke Solo..”

“Iya pasti.”

***

“Mengapa mas tidak sekalian saja bilang?

“Jangan dulu, yang pertama, biar Dian tenang, yang kedua, masih ada Arini dan Dina, nggak enak ngomongin masa lalu yang pasti terasa pahit, terutama bagi kamu.”

“Aku sudah takut sekali. Tapi untunglah Dina menolaknya.”

“Ya, tapi tetap harus diberi tahu. Jangan sampai nanti, besok-besok.. karena kasihan lalu Dina menerimanya.”

“Iya mas, hal itu bisa saja terjadi.”

“Besok aku akan mengantarkan Dina ke bandara, setelahnya baru aku akan bicara sama Dian.”

“Baiklah, sekarang apa kabar mbak Risma?”

“Baik, sebenarnya dia keberatan aku ajak Arini, katanya sepi kalau Arini nggak ada, tapi kan ibunya juga kangen.”

“Iya mas, setahun nggak ketemu ya pastinya kangen. Untunglah pas mas mau pulang dia liburan. Sebenarnya kasihan juga mbak Risma, sampai sekarang belum punya anak, untunglah ada Arini yang diangkat anak oleh mereka.”

“mBak Risma sangat sayang sama Arini, apapun yang diminta pasti diberikan.”

“Tapi terlalu memanjakan anak juga kurang bagus lho mas, nanti bisa keterusan.”

“Iya, aku sudah bilang tentang hal itu pada mbak Risma dan mas Broto.”

***

Ketika Yanti  masuk ke kamar Dian,  dilihatnya Dian tidur membelakangi pintu, dan tak mau menjawab panggilan ibunya.

“Dian..”

Yanti duduk di tepi pembaringan.. mengelus kepala Dian dengan sayang.

“Tidur ya nak? Tapi saatnya makan dan minum obat tuh. Bagaimana kalau Dian bangun sebentar?”

Tapi Dian bergeming. Tadi ketika Dina berpamit, Dian juga tak menjawab apapun. Dina mencium tangan Dian, tapi ditepiskannya.

Yanti menghela nafas, sambil masih mengelus kepala Dian.

“Kamu kan tahu bahwa ibu sangat menyayangi kamu, Dian, demikian juga bapak.”

“Bohong !!”

Yanti terkejut. Dian berteriak sangat keras, penuh kemarahan. Hal yang tak pernah dilakukan Dian saat menghadapi orang tuanya.

“Dian.. kamu sadar apa yang telah kamu teriakkan? Kamu sampai hati bicara sambil teriak begitu sama ibu? Ingat, kamu belum pernah melakukannya.”

Dian membisu. Tetap bergeming membelakangi ibunya. Yanti geleng-geleng kepala. Dian tak pernah melakukannya. Ngambeg dan marah terhadap ibunya? Tak pernah. Tapi kali ini hal itu terjadi. Terlalu kuat kekuatan cinta, sehingga merubah perangai seseorang.

“Baiklah nak, tidurlah, nanti bapak mau bicara sama kamu, supaya kamu mengerti, mengapa kami menentang perasaanmu terhadap Dina,” kata Yanti sambil mencium kepala anaknya. Lalu dia keluar dari kamar dengan perasaan tak menentu.

***

“Maafkan saya ya om, saya juga tidak menduga kalau mas Dian punya perasaan seperti itu terhadap saya. Saya menyayangi dia karena dia sudah menjadi kakak saya sejak masih sama-sama kanak-kanak.” Kata Dina ketika dalam perjalanan ke bandara dengan diantar Baskoro. Tapi sebenarnya ada kegelisahan dihati Dina, mengapa orang tua Dian melarang Dian jatuh cinta pada dirinya. Diam-diam Dina merasa bahwa pasti karena dirinya dianggap tidak pantas.

“Kamu tidak perlu minta maaf, kamu tidak bersalah. Orang jatuh cinta juga tidak salah. Tapi yang harus lebih kamu mengerti adalah, bahwa kami melarang bukan karena kamu gadis yang tidak baik, atau punya kekurangan, tidak.”

“Ada sesuatu ?”

“Betul, ada sesuatu yang nanti juga kamu akan tahu.”

Dina diam. Dalam hati dia berpikir, apakah sesuatu itu, kalau bukan karena kekurangan yang ada pada dirinya? Apakah Dina dianggap bodoh karena sampai tiga kali tinggal kelas, sedangkan Dian itu pintar luar biasa? Tapi kata-kata Baskoro bahwa bukan karena dirinya punya kekurangan sedikit mengurangi kegelisahannya.

“Kamu sudah punya pacar?” tanya Baskoro mengalihkan pembicaraan.

“Belum,” jawab Dina tersipu.

“Kamu cantik, nggak mungkin nggak ada yang suka sama kamu. Dian saja sampai jatuh bangun begitu.”

“Belum memikirkan itu, entahlah, mungkin saya ingin bekerja dulu.”

“Kamu mau bekerja di Jakarta? Om kan punya perusahaan yang pusatnya ada di Amerika. Kalau kamu mau, nanti aku bilang sama om Broto.”

“Tidak om, saya tidak ingin bekerja di Jakarta.”

“Lalu penginnya bekerja dimana? Di Solo saja? Ikut bapak ya?”

“Juga tidak, Dina ingin punya usaha sendiri.”

“Wauww.. bagus sekali Dina.. kamu pantas jadi pengusaha lho.”

“Masih dalam angan-angan saya saja kok..” jawab Dina sambil tersenyum.

“Usaha apa kira-kira yang kamu inginkan?”

“Belum terpikirkan juga.. entah nanti.”

“Bilang sama om, kalau kamu butuh bantuan. Om akan bantu, mungkin dalam hal me manage perusahaan.. mencari pasar..”

“Baiklah om, terimakasih banyak, nanti akan Dina pikirkan.”

“Apa kabar Dita?”

“Masih kuliah om.”

“Lama sekali om tidak bertemu keluarga kamu, pasti Dita juga cantik seperti kamu.”

“Dita itu pendiam dan pemalu, tidak cerewet seperti saya?”

“Oh ya? Kapan-kapan om akan ke Solo deh..”

“Ke Solo, dan ajak Arin ya om? Kemarin dia bilang ingin ke Solo.”

“Nanti kami sekeluarga akan mengunjungi keluarga kamu. Om sudah kangen, sampaikan salam om untuk bapak ya.”

“Nanti akan Dina sampaikan.”

***

Lelah keluar masuk mal dan Dita tidak ingin apa-apa, maka Abian membelikan boneka Kitty yang sangat besar.

“Kamu suka ?”

“Mas Bian lucu, masa sih, anak sudah gede dibelikan boneka?”

“Kalau anak kecil bonekanya kecil, karena Dita sudah gede, mas belikan boneka yang gede juga. Kamu nggak suka?”

“Suka sih..”

“Baiklah, kita simpan dulu bonekanya di mobil, lalu kita makan ya, kamu mau makan apa? Yang masakan Jawa, masakan Jepang, masakan Padang..atau.. apa?”

“Terserah mas Bian saja.”

“Dari tadi terserah melulu, masakan Jawa saja?”

“Ya, baiklah, aku suka.”

“Ayo kita simpan dulu bonekanya di mobil ya, tapi janji, boneka harus ada ditempat tidur kamu, supaya kamu terus membayangkan aku ada didekat kamu,” goda Abian.

“Nggak bisa tidur dong aku…” kata Dita sambil tertawa. Ia senang ternyata Abian bisa membawanya kearah candaan-candaan yang membuatnya bisa tersenyum dan tertawa. Ia bahkan merasa bahwa Bian membuatnya seperti sudah kenal lama dengannya.

“Kenapa nggak bisa tidur? Harus nyenyak tidurnya karena aku ada didekat kamu, lalu setelah tidur kamu bisa mimpiin aku.”

Dita terkekeh, sambil memasukkan boneka ke jok belakang setelah Bian membukakan pintu mobil untuknya.

“Ayo kita cari rumah makan dengan masakan Jawa. Aku lama tidak pulang, disana makanannya berbeda. Akhirnya suka makan sea food.. dan sebangsanya, “ kata Abian dalam perjalanan mencari warung masakan Jawa.

“Wah, itu kolesterol tinggi..”

“Iya sih.. ingatkan ya kalau kamu sudah menjadi pacar aku, soalnya aku suka masakan yang begitu-begitu, sea food, sate kambing, haaa.. di Solo kan ada thengkleng ya..”

Dita tersenyum, laki-laki ganteng ini begitu pedenya dan merasa pasti akan menjadi pacarnya.

“Kok senyum-senyum sih.. Nah, itu ada warung masakan Jawa..” kata Bian sambil mencari tempat untuk memarkir mobilnya.

Ketika memasuki warung, dilihatnya warung sudah hampir penuh. Abian menemukan tempat di pojok, agak kebelakang.

“Ditaaaa…” sebuah teriakan terdengar.

Dita menoleh dan melihat beberapa temannya sedang makan dideretan yang agak ke tengah.

Dita tersenyum sambil melambaikan tangannya. Malu ih, ketahuan jalan berdua sama seseorang.

“Teman kuliah kamu?” tanya Abian sambil duduk, setelah menarik kursi untuk Dita.

“Iya..”

“Ayo mau pesan apa?”

“Terserah mas Bian saja.”

“Yaaah, dari tadi terserah mas Bian. Kalau kamu nggak suka, bagaimana? Aku mau pesan nasi tumpang, sama es kelapa muda gula Jawa. Kamu?”

“Sama deh..”

“Bagus, kita se selera,” kata Bian sambil melambai ke arah pelayan dan menyerahkan pesanan yang sudah ditulisnya.

Lagi-lagi Dita tersenyum.

“Oh ya, kamu belum menawab pertanyaan aku.”

“Peranyaan yang mana? Dari tadi bertanya melulu..”

“Tentang makanan-makanan kesukaan aku, lalu aku minta kamu mengingatkan..”

“Oh…”

Dita tersenyum manis sekali.

“Karena mas bilang ‘kalau menjadi pacar aku’.. lucu kedengarannya.

“Lucu ? Kamu percaya jodoh? Bagaimana kalau Allah memang menjodohkan kita?”

Dita hanya tersenyum.

“Apa kamu tidak suka berteman sama aku?” tanya Bian sambil menatap tajam Dita. Tatapan itu yang beberapa hari lalu membuat tangannya gemetar dan berkeringat.

“Jawab Dita..”

“Kita baru sekali bertemu..”

“Yang sekali itu kan bisa membuat kita mengerti.. siapa yang ada didekat kita. Burukkah, baikkah..?”

“Belum kelihatan..”

“Masa belum kelihatan?”

“Yang kelihatan hanya lucunya..”

Lalu Abian tertawa terbahak. Beberapa teman Dita menoleh kearah mereka, lalu tak lama kemudian terdengar dering panggilan WA. Dita mengambil ponselnya. Ada WA dari beberapa temannya, yang menggoda kehadirannya dengan seorang cowok ganteng. Dan salah satunya membuat dia tersenyum lebar.

“Dita, kamu membuat aku patah hati.”

Dita menoleh ke arah teman-temannya yang hampir semuanya sedang menatap kearahnya, salah satunya adalah Ferry, yang mengatakan bahwa dirinya patah hati. Berkali-kali Ferry mengajaknya jalan, tapi selalu ditolaknya. Sekarang melihat dia bersama Abian, lalu mencoba mengganggunya. Tapi Dita kembali menyimpan ponselnya dan tak satupun WA dari temannya dibalasnya.

“Mereka menggoda kamu ya?”

“Biasa lah, teman-teman suka begitu.”

“Rupanya kamu nih banyak penggemar.”

“Ih, kayak artis saja..”

“Lebih dari artis..”

“Aah…”

Dan mulut yang sedikit menganga itu benar-benar membuatnya gemas.

***

Yanti menyambut suaminya yang baru pulang dari mengantar Dina ke bandara.

“Sudah berangkat?”

“Aku menunggu sampai take off.”

“Syukurlah, pasti sekarang hampir sampai.”

“Dian masih di kamarnya?”

“Tadi aku paksa makan pagi, lalu tidur barangkali.”

“Aku mau ke kamarnya sekarang, dan bicara.”

“Baiklah mas, lebih cepat lebih baik. Mas saja yang bicara, aku nggak usah ikut ya.”

“Ya, lebih baik begitu,” kata Baskoro sambil melangkah kearah kamar Dian.

Mengetuk pintu perlahan kemudian Baskoro masuk, tapi dilihatnya ranjang itu kosong. Baskoro menuju ke kamar mandi, tapi tak ada Dian disana.

“Yantiii… Dian kemana ?”

***

Besok lagi ya

 

81 comments:

  1. Alhamdulillah Roti Cinta 06 sdh tayang.
    Trimakasih bunda Tien
    Aduhai.T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat buat jeng Wiwik juara 1 malam ini di episode RC_06.

      Delete
    2. Alhamdulillah RC_06 sudah tayang. Yuk kita baca bareng-2.

      Terimakasih bu Tien,
      Salam SEROJA penuh cinta......ADUHAI....

      Delete
    3. Alhamdulillah, RC -6 sdh hadir, terimakasih mbak Tien, Slm Sehat tetap Semangat.

      Delete
    4. This comment has been removed by the author.

      Delete
    5. Alhamdulillah sdh tayang ROCIN 06 Tadi jam 8.34 saya sdh buka masih 05 lalu stand by di blog sambil nonton TV begitu di refresh msh sama saya pikir nanti agak malam. Eh malah ketimggalan..Thanks banyak Bu Tien salam sehat dan ADUHAI.🙏👍

      Delete
    6. Waduh Dian lari kemana kok menghilang...apa marsh kepada Ayah & ibunya yg melarang mencintai Dina.. Biar kita tunggu Vu Tien yg tentunya lebih ADUHAI 🙏🙏🙏

      Delete
    7. Alhamdulillah Roti Cinta~06 sudah hadir, maturnuwun Bu Tien semoga tetap sehat..🙏🙏🙏

      Delete
  2. ROCIN 06 masih hangat.
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah Roti Cinta 06 sudah tayang...salam aduhai

    ReplyDelete
  4. Assalamu'alaikum
    warahmatullahi wabarakatuh

    Alhamdulillah,, ROTI CINTA sdh diantar ,, matur nuwun bu Tien,,mari Kita santap ,,,pasti sedap 🤗

    Salam sehat wal'afiat bu Tien

    ReplyDelete
  5. Siip ROTI Cinta 06 sdh tayang...
    Terimakasih bu Tien.
    Smg sehat selalu. Aamiiiin YRA

    ReplyDelete
  6. Alhmdllh roti cinta sdh Dtang... trma kasih mbu tien... smoga senntyasa istiqomah dan shat sllu

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah roti cintaku sdh tayang ,
    Terima kasih bu tien semoga sehat walafiat
    Salam sehat penuh semangat 🙏🙏🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  8. Sudah deh kalau udah jatuh cinta... ya bu Tien?

    ReplyDelete
  9. Selamat malam mbakayu....
    Trimakasih RC sdh tayang 😘👍

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah, gasik datangnya roti cinta......terima kasih Bu Tien, salam sehat selalu.....🙏🙏

    ReplyDelete
  11. Waduuh tayang gasik,,Rotiiii,,,Rotiiiii Sehat jeng Tien ,,Tuhan selalu memberkati panjenenganse keluarga,,

    ReplyDelete
  12. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur, Djoni August. Gembong.

    ReplyDelete
  13. Hallow..
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Rini Dwi, Pudya , Indahwdhany, Butut, Oma Michelle, Linurhay, Noeng Nurmadiah, Dwi Wulansari, Winar, Hnur, Umi Iswardono , Yustina Maria Nunuk Sulastri Rahayu Hernadi , Sri Maryani, Bunda Hayu Hanin, Nunuk, Reni, Pudya, Nien, Swissti Buana, Sudarwatisri, Mundjiati Habib, Savero, Ida Yusrida, Nuraida, Nanung, Arin Javania.

    ReplyDelete
  14. Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Pamulang, Nusakambangan, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah, Roti Cinta 06 sudah hadir ditengah Qt, salam kenal dan aduhai buat mbak Tien...

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah
    Rotcin sdh mengudara
    Terima kasih bu tien , semoga bu tien sehat2 selalu

    Salam aduhai

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah ....
    Yang ditunggu tunggu telah hadir,
    Matur nuwun bu Ten..
    Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
    Aamiin..... .

    Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN

    ReplyDelete
  18. Tayangan Roti Cinta 06 , udah hadir menghibur kita semua, trima kasih Bu Tien semoga Alloh SWT selalu memberkahi kesehatan, kpd Ibu dan keluarga , Aamiiin

    ReplyDelete
  19. Wah Dian masih sakit tiba2 menghilang apakah menyusul ke Solo? Mbak Tien bikin penasaran nih ,tahu2 sdh besok lagi.
    Salam seroja mbak Tien dr Tegal

    ReplyDelete
  20. Maturnuwun buda Tien,RC6 telah hadir..

    Sehat selalu njih bun...

    Salam ADUHAI dari kota Malang

    ReplyDelete
  21. Bener2 jadi penasaran...kemana perginya Dian...kayaknya ke Solo, tapi ketempat Bian...kasihan mba Yanti kebingungan
    trima kasih mba Tien, semoga selalu sehat...Aamiin

    ReplyDelete
  22. Alhamdulilah sudah tayang RC...matur nuwun bu Tien
    Makin membuat penasaran...kemana Dian..
    Salam aduhai..

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah,terima kasih Bu Tien..senantiasa sehat,Aamiin.

    ReplyDelete
  24. Trmksh mb Tien... RC 06 sdh tayang..


    Smg mb Tien sehat sll

    Salam SEROJA dan ADUHAI SELALU....

    ReplyDelete
  25. Terimakasih bunda Tien...rocin 6 sudah tayang
    Semakin seru...kemanakah Dian...
    Salam sehat dan aduhai..

    ReplyDelete
  26. Makasih Bunda cantik..semakin seru aja..salam sehat selalu ya Bunda cantik.. Amin YRA 🙏

    ReplyDelete
  27. wahhh kl kabur gmn ya...jadi ruwet

    ReplyDelete
  28. Kemana Dian ya...
    alhamdulillah Roti Cinta 06 sdh hadir, suwun mbak Tien
    Salam sehat semangat selalu dr Bekasi Timur. Aduhai...

    ReplyDelete
  29. RC 06 sdh hadir .makasih Bu Tien ...sehat selalu ..Aamiin

    ReplyDelete
  30. Matur nuwun mbak Tienku, Roti-nya sudah muncul.
    Dian sudah jatuh terlalu dalam, mungkinkah pergi dari rumah, untuk menyusul pujaan hatinya ke Solo?
    mudah-mudahan tidak melakukan tindakan yang akan merugikan .
    Salam sehat untuk mbak Tien, dari Sragentina selalu Aduhai.

    ReplyDelete
  31. Wah... Nyusul ke solo nih kayanya ... Wis.. angel...angel..
    Bener juga . Kalo cinta .. t*i kucing rasa coklat...😂😂😍😘

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah
    Terimakasih bunda Tien
    Semoga bunda Tien selalu srhat aamiin
    Salam sehat dan aduhai

    ReplyDelete
  33. Puji Tuhan ibu Tien sehat, semangat dan produktip shg RC06 hadir apik bagi kami penggandrungnya.

    Rupanya Dian mengejar Dina ke Solo dan ke tempat Abian. Semoga Dian tdk patah hati, bahkan bisa menerima penjelasan dari Baskoro atau mungkin pak Leo di Solo.

    Monggo ibu Tien dilanjut aja, kami tunggu dgn sabar. Matur nuwun berkah Dalem.
    Salam ADUHAI....

    ReplyDelete
  34. Waduh dian kemana ya jangan2 menyusul dina ke solo buat penasaran nih bu tien
    Makasih bu tien cerbungnya

    ReplyDelete
  35. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun bun.....
    Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun....

    ReplyDelete
  36. Dian menghilang...kemana ya?
    Mungkin ke Solo ke tempat Sbian menyusul Dina...
    Penasaran....
    Kira 2 siapa yg akan duluan menjelaskan..? Leo spa Baskoro...?


    Selamat malam dan salam aduhai semuanya

    ReplyDelete
  37. Maturnuwun mbak Tien..RC06nya..

    Waduuuh...Dian nyusul ke solo kaliiii...cinta oh cintaa...nanti kamu akan tau Dian...🥺

    Salam sehat mbak Tien dan makin aduhaii...🙏🥰⚘

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah ROTI CINTA 06 sdh hadir
    wah Dian kemana ya? apakah menyusul Dina ke Solo?
    Semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  39. Mbak Tien membuat penasaran.
    Terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  40. Kemanakah Dian pergi. Dan apakah Abian berjodoh dengan Dita. Jadi tdk sabar menunggu kelanjutan Roti Cinta selanjutnya. Matur nuwun Bunda Tien Alhamdulilah Roti Cintanya 06 sdh hadir
    Semoga Bunda Tien sklrg selalu sehat dan dalam Lindungan Alloh SWT. Aamiin.

    ReplyDelete
  41. Lagi asyik diputus.. Tks bu Tien
    Smg sll sehat.

    ReplyDelete
  42. Halah Dian pake acara ngambek lavi... Padahal ibu bapaknya kan sangat menyayanginya ..dan tentunya punya alsan sendiri kenapa melarang Dian mencintai Dina... Yah namnya orang jatuh cinta sering lupa akal.sehatnya ya...semiga Dian segera menyadari kesalahannya

    ReplyDelete
  43. Terima kasih bu Tien jadi pingin segera tahu cerita selanjutnya....salam sehat dan aduahi

    ReplyDelete
  44. Makasih mba Tien. Semoga sehat selalu. Salam hangat dan aduhai.

    ReplyDelete
  45. Alhamdulilah Roti cinta 6 untuk sarapan pagi, tapi belum kenyang bu. Lha nanggung baru enak enaknya diputus he he he. Namanya jatuh cinta kadang tidak pakai logika.harus pandai memanage rasa..Dian yang penurut jadi memberontak..semoga bisa dijelaskan oleh Leo kalau nemang Dian nututi Dina ke Solo...Di cerita ibu dulu juga begitu kan bu..lupa judulnya..jadi pinisirin hehehe saking penasarannya. Aduhai deh

    ReplyDelete
  46. Nah ketemu bu.. cerita Dalam bening matanu..dimana ada cinta yang sedarah akhirnya bisa disadarkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar.. akumalah lali judule..
      ADUHAI ibu Noor

      Delete
  47. Pg , mb Tien . Cerita mkn seru .
    Salam sehat nan aduhai mb Tien
    Yuli Semarang

    ReplyDelete
  48. Assalaamu'alaikum, selamat pagi mbak Tien....terima kasih roti cintanya....buat literasi pagi nih...

    ReplyDelete
  49. Waduh Dian kena radiasi apaya ... ah enggaklah, cuma biasa lah sok idealis ngejomblo, bisa .. kuper aja kali, lihat gadis abg deket lagi, cari gampangnya aja maunya maen samber aja ... kerèn juga ayah Baskoro menangani Dian(sok demokratis.. itu kan memberi ruang ngeluarin isi hati), kalau emang nyusul tinggal bagian bapak Leo; utamanya ibu Rina harus ikut ambil bagian meredakan emosi cinta, wow apa tuh; emosi cinta.. haa aneh² aja, ini anak kan nggak tahu sejarah... Pigi mané nich ortu; kadang polesan kenyamanan takut kalau tergores; hi hi hi .. kethèng magic ya.
    Tapi cakep juga anak² Bu Rina, percaya diri .. Dita tampak jaga jarak sama Abian, mungkin dalam hatinya berbisik 'ini kan harusnya calon kakak ipar', walaupun tidak menolak juga(lampu kuning donk ..emang trafic light), kali ini Abian jadi paman kikuk, takut di bilang nyeruduk kali, jaim juga seeh.
    Asyik juga kalau cerita remaja yang lagi kasmaran ...

    ADUHAI...

    Terimakasih sekali eh.. ber kali² Bu Tien;
    Roti cinta yang ke enam sudah tayang.
    Selalu sehat doaku, dan bertambah sehat, sedjahtera bahagia bersama keluarga tersayang..
    Tuhan senantiasa memberi berkah.
    Amin.. 🙏🏻

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah sudah tayang roti cinta nya terima kasih mbak Tien, sayang di google sulit di cari / lm keluarnya

    ReplyDelete
  51. Diannnn..... kemana sih kamu....
    Dari kecil kamu tak pernah ngebantah ibumu,penurut,dan sangat menyayangi ibumu.
    Kenapa saat kamu merasa jatuh cinta kok bisa jadi begini,menentang nasehat ortumu.
    Cinta kadang mengalahkan logika.
    Mungkinkah Dian ke Solo menyusul Dina...
    Padahal Dian lagi sakit
    Ayo Baskoro dan Yanti gerak cepat mencari Dian dan harus segra dijelaskan alasannya mengapa Dian tidak boleh mencintai Dina.
    Ndak usah pakai basa basi lagi.
    Diannn..... andai kamu peka,sebenarnya jodohmu itu ada didekatmu.
    Cobalah membuka hati pada Sawitri mungkin gayung akan bersambut.
    Sedang Dina ndak ada perasaan sama kamu.
    Dina sayang padamu itu krn kamu kakaknya.

    Wah wah... ini sungguh mengaduk hati pembaca.
    Trimakasih bunda Tien yg telah menyuguhkan hiburan yg sll dinanti nanti para penggemarnya.
    Salam aduhai dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  52. Twrima ksih mba Tien RC 06 nya.. Makinbagus alur critanya.. Dian oh dian.. Dina itu adikmu... Fitgucerbung selanjutnya y mba Tien.. Ygpenting mba Tien hrs sht.. Slmseroja dan aduhai dri skbmi.. 🥰🥰

    ReplyDelete
  53. Sangat sangat aduhai...
    Selalu sehat njih mbakyu sayang..

    ReplyDelete
  54. Terima kasih bu tien.... aduhai setiap hari nungguin suguhannya bu tien ... smg sll sehat dan bahagia ya bu

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 24

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  24 (Tien Kumalasari)   Tangkil menahan nyeri di punggungnya, sejuta pertanyaan tak menemukan jawaban. Meng...