Monday, August 16, 2021

ROTI CINTA 03

 

ROTI CINTA  03

(Tien Kumalasari)

 

“Hei.. ngapain kamu? Terpesona?” kata Iskandar berbisik, setelah Dita masuk kedalam.

Abian tersipu, lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

“Kalau suka bilang suka, nanti bapak lamarkan untuk kamu,” bisik Iskandar lagi.

“Ah, bapak..”

“Ya ampuuun… Is, akhirnya kamu datang juga,” tiba-tiba Leo muncul sambil merangkul sahabatnya yang telah berdiri menyambut.

“Aku kan sudah janji. Oh ya, ini Abian, satu-satunya anakku, peninggalan isteri aku.”

Abian yang juga berdiri segera mencium tangan Leo.

“Waah, ganteng sekali anak kamu.”

“Iya lah, kan bapaknya juga ganteng,” canda Iskandar.

“Ya, tentu, aku percaya kok. Rinaaa…” teriak Leo memanggil isterinya.

“Itu tadi anak kamu, yang membawakan teh untuk kami?”

“Iya, itu Andita. Kakaknya lagi main ke Jakarta, baru dua hari yang lalu dia berangkat.”

“Nah, ini Rina isteri aku, mana Dita, suruh dia keluar. Ditaaaa!” Leo berteriak lagi.

Rina menyalami kedua tamunya dengan ramah.

“Ini putranya?” tanya Rina ketika Abian mencium tangannya.

“Ya ibu, saya Abian.”

Ketika itulah Dita muncul, yang oleh ayahnya segera disuruh menyalami kedua tamunya.

“Cantik.. namamu Andita bukan?”

Dita tersenyum, Abian berdebar melihat senyum itu.

“Sumpah, gadis ini mirip si galak yang aku temui di pesawat waktu itu. Tapi ini lembut dan matanya teduh.. dan…”

“Hei, lama sekali menyalaminya?” tegur ayahnya yang membuat lamunannya buyar dan Abian segera melepaskan tangannya.

Ketika Dita mau mundur ke belakang, Leo menahannya.

“Dita, duduk disini sebentar.”

Dita duduk disamping ibunya, dan tangannya meremas-remas tangan ibunya ketika rasa gelisah melandanya. Habis, tamu ganteng itu menatapnya terus. Rina mengelus tangan Dita ketika merasa bahwa tangan Dita berkeringat.

“Abian, dulu bapak sama om Leo pernah berjanji, setengah bercanda bahwa besok kalau anak kami laki-laki dan perempuaan maka kami akan berbesan,”

Seketika Dita menundukkan kepalanya, dan Abian menatap ayahnya tak percaya.

“Itu benar, kalau kalian masing-masing merasa cocok. Tapi ini yang ada Dita, kakaknya sedang ada di Jakarta.”

“Bagaimana? Kamu suka?” tanya Iskandar.

Pertanyaan yang tiba-tiba dan terus terang ini membuat Abian tak bisa menjawab apapun. Ia suka Dita, sedikit pemalu dan lembut, tapi sungkan lah berterus terang begitu.

“Sebetulnya Dita masih kuliah, kalau kakaknya sudah selesai, cuma barangkali kalau sama Abian lebih tuaan Dina ya Rin?” tanya Leo kepada isterinya.

“Ya, Dina tujuh tahunan lebih tua dari Dita.”

“Namanya Dina? Jangan-jangan…..” batin Abian, dan tiba-tiba tampaklah foto dua orang gadis yang terpampang didinding.

“Diaaa?” tanpa sadar Abian berteriak.

“Abian, kamu kenapa?”

“Aku kenal sama dia. Namanya Dina, sedang ada di Jakarta?”

“Sudah kenal? Ketemu dimana?”

“Di pesawat.”

Lalu Abian mengatakan kisah pertemuannya dengan Dina, ketika dia kembali ke Jakarta karena dokumen ayahnya tertinggal disana, lalu kopornya tertukar, dan untunglah keduanya sama-sama kenal Ardian.

Leo dan Iskandar geleng-geleng kepala.

“Baiklah, ternyata mereka sudah kenal, lalu bagaimana ini, Bian pilih yang mana?” langsung saja Iskandar menembak anaknya agar segera mencari jawaban.

“Begini saja. Mereka kan baru ketemu, pastinya tidak bisa langsung memutuskan, soalnya ini masalah perjodohan,” usul Rina dengan lembut.

“Benar. Bagi Bian, cocoknya sama yang mana juga kan belum bisa dia menentukan,” sambung Leo.

"Tapi Dian bilang bahwa Dina itu adiknya.." kata Abian yang menganggap bahwa Dian pasti bercanda

Rina dan Leo saling pandang.

"Oh iya, mereka dekat sejak kecil, lalu mas Leo menjadikannya saudara."

"Oh, saudara angkat ?" tanya Iskandar.

"Demikianlah kira-kira," kata Leo.

"O, " Abian mengangguk sambil tersenyum.

“Baiklah, kalau begitu biarlah mereka berkenalan lebih dekat. Atau kamu akan mengajak Dita jalan lebih dulu?”

“Saat ini Dita lagi ujian, jadi mungkin nanti saja kalau dia sudah selesai, bukan begitu Dit?” kata Rina.

Dita yang dari tadi berkeringat tiba-tiba berdiri lalu berlari kedalam.

Leo dan Rina tersenyum.

“Kita ini orang-orang tua yang kurang bijaksana. Masa ngomongin perjodohan dengan enteng seperti orang lagi berjualan saja,” kata Iskandar yang menyadari ketergesa-gesaannya.

Leo tertawa.

“Benar, begitu tergesa-gesa, sementara Dita itu pemalu, beda dengan kakaknya.” sambung Rina.

***

“Aduh, bapak, mengapa tidak bilang bahwa akan bicara tentang perjodohan?”

“Ya, mungkin kelihatan tergesa-gesa, tapi bapak ingin segera bisa membuktikan janji-janji kami yang waktu itu kelihatan seperti bercanda.”

“Dita itu cantik dan lembut.”

“Oh ya, kamu sudah kenalan sama Dina kok ya?”

“Ya, sekilas. Tapi Dina itu galak. Kalau boleh memilih Abian lebih memilih Dita.”

“Tampaknya umur Dina juga masih beberapa tahun diatas kamu, kata ayahnya tadi terpaut tujuh tahunan sama Dita.”

“Ya, tapi Dina nggak kelihatan lebih tua. Dia cantik dan menawan.”

“Baiklah, kita harus percaya bahwa jodoh itu ada ditangan Tuhan. Kalau kamu memilih Dita, tampaknya kamu harus menunggu beberapa tahun lagi.”

“Baiklah, bagaimana nanti saja, belum tentu juga Dita mau sama Bian. Sekarang Bian akan bantu bapak mengurus cabang perusahaan yang akan dibuka disini dulu. Kapan-kapan kalau ada waktu Bian akan mencoba mendekati Dita.”

“Bagus nak. Yang penting kamu sudah tahu bahwa bapak punya pilihan dan mereka adalah gadis-gadis baik.”

“Iya, sabar dulu, kok yang ngebet jadi bapak sih?”

“Bapak sering kesepian, nanti kalau ada cucu,  bapak pasti tidak akan kesepian lagi.”

Keduanya tertawa, dan Bian kembali membayangkan wajah kedua gadis cantik yang sama-sama menarik baginya.

Eh, tadi bilang memilih Dita, kok jadi sama-sama menarik? Bingung dong?

Tapi tidak, membayangkan wajah judes yang tak sedikitpun ramah kepadanya itu, hati Bian masih merasa kesal.

***

“Hei, anak ibu.. belajar atau melamun ?” sapa Rina ketika memasuki kamar Dita.

“Duuh, ibu.. Dita jadi kaget nih..”

“Oh, kaget ya? Maaf ya..?”

“Lebih kaget lagi tadi itu. Idihh… malu dong bu, tiba-tiba ngomongin perjodohan, didepan anak-anak pula..”

Rina tertawa lalu diciumnya kepala Dita dengan lembut.

“Orang-orang tua terkadang melupakan perasaan anak-anak muda. Tapi kamu tidak usah terlalu risau. Mereka punya mau, tapi yang terjadi nanti adalah bagaimana anak-anak itu menerimanya. Kamu berhak menolak kok kalau memang tidak suka.”

“Bu, aku kan lebih muda, harusnya mbak Dina yang menikah lebih dulu, kenapa dia malah kabur ya bu.”

“Kakakmu selalu melakukan sesuatu yang menjadi keinginannya. Lagipula kakakmu lebih tua dari Abian, mungkin kurang pas.”

“Maksud ibu, cocognya sama Dita?”

“Dita, kamu juga sudah dewasa..”

“Dita masih sekolah kan bu?”

“Bagaimana kalau dia sanggup menunggu?”

“Mengapa ibu sangat ingin bermenantukan dia?”

“Tadi ibu sudah bicara sama bapak. Abian anak baik, dia kuliah di Jakarta kemudian melnjutkan S2 nya di luar negri.  Sekarang dia akan memegang perusahaan ayahnya yang baru akan dibuka dalam waktu dekat ini. Artinya, dia seorang yang mapan.”

“Mengapa bukan mbak Dina dulu yang dicarikan suami, tapi ibu malah membujuk Dita?”

“Bukan, ibu tidak membujuk Dita. Ibu hanya ingin kamu memikirkannya, walau pernikahan itu tidak harus dilakukan sekarang.”

“Bagaimana kalau dia memilih mbak Dina? Kan dia juga sudah kenal sama mbak Dina?”

“Entahlah, tadi om Iskandar menelpon katanya Abian suka sama kamu.”

“Bohong…”

“Benar, tapi dia akan mendekati kamu dulu, saling menjajagi perasaan masing-masing, entah akan cocok atau tidak, biarlah waktu yang menentukannya.”

Dita mendesah perlahan.

“Memangnya sedikitpun kamu tidak tertarik sama dia?”

“Tertarik? Dita gemetaran ketika dia melihat ke arah Dita terus. Dita takut.”

Rina tertawa keras.

“Baiklah, kamu lupakan saja dulu masalah ini, belajar yang rajin, bukankah kamu sedang ujian ?”

“Iya sih..”

“Nah, yang dihadapan kamu itu buku, pelajari buku itu, jangan membayangkan wajah laki-laki yang membuat kamu gemetaran,” kata Rina sambil mencium pipi Dita kemudian keluar dari kamarnya.

***

“Bagaimana? Apakah Dita tertarik?” tanya Leo begitu Rina keluar dari kamarnya.

“Nggak tahu, dia bingung.”

“Kenapa bingung?”

“Mengapa bukan Dina dulu yang dicarikan suami, tapi malah dirinya yang jauh lebih muda?”

“Tampaknya Abian sukanya sama Dita, kan aku sudah bilang tadi, setelah Iskandar menelpon.”

“Dita masih ke kanak-kanakan.”

“Nggak juga, terkadang Dita itu lebih dewasa, bahkan lebih dewasa dari Dina.”

“Maksudku, dalam hal hubungannya dengan seorang laki-laki.”

“Dia sudah duapuluh tahun lebih, tapi kan kita juga tidak akan memaksa kalau dia tidak suka? Tadi Iskandar bilang bahwa Abian akan berusaha mendekati dan saling menjajagi isi hati masing-masing, dan itu memerlukan waktu bukan?”

“Baiklah. Tapi semoga Dina akan mendapatkan jodohnya lebih dulu.”

“Aamiin.”

***

“Aku senang kamu datang kemari. Dan aku harap kamu tidak akan cepat kembali.” kata Dian ketika sedang makan malam berdua.

“Aku juga senang sih, disini dimanja oleh kamu, juga oleh ibu Yanti. Tapi aku tidak bisa lama-lama disini.”

“Kenapa?”

“Nggak enak lah, merepotkan keluarga kamu.”

“Aku masih kangen sama kamu, masa sih kamu tega cepat-cepat pergi?”

 “Jadi harus berapa lama aku tinggal disini?

“Sebulan.. dua bulan.. kamu boleh pilih.”

Dina terbahak.

“Enak aja.. sebulan atau dua bulan.. aku boleh pilih? Kok pilihannya lama-lama semua. Aku akan disini paling lama seminggu deh.”

“Jangaaaan…”

“Yaaaaa.. kok jangan.”

“Seminggu itu rasa kangen aku belum tuntas dong, masa kamu nggak kangen sama aku?”

“Aku kangen, itu sebabnya aku kemari. Tapi masa harus sebulan. Dita bisa gantian nangis karena kangen sama aku.”

“Itu gampang, aku akan jemput Dita agar kalian bisa jalan-jalan disini.”

Dina menghela nafas panjang, lalu mengangkat ponselnya ketika terdengar nada panggil dari Dita.

“Dita?”

“Ya mbak, mbak lagi dimana ?”

“Ini, lagi makan malam sama mas Dian.”

“Enaknya, jalan-jalan terus.”

“Kamu kan lagi ujian? Kalau mau mas Dian mau menjemput kamu kemari, bagaimana?”

“Tidak, aku lagi bingung.”

“Bingung? Mereka sudah datang?”

“Sudah.”

“Gimana orangnya? Ganteng kah ?”

“Ganteng sekali…” kata Dita dari seberang, sambil menahan tawanya.

“Kamu suka dong, tapi ingat, dia harus baik.”

“Aku marah sama mbak, habisnya mbak pergi dulu..”

Dina tertawa.

“Nggak apa-apa, soalnya aku belum ingin.”

“Aku masih kecil.. mBak tahu, besok kan Minggu, dia mau menjemput aku..”

“Asyik dong.. tapi nada-nadanya kamu juga suka nih.”

“Iih.. “

“Iya nggak.”

“Katanya dia sudah pernah bertemu mbak.”

“Haa… dia? Ketemu aku, dimana ?”

“Di pesawat, dan kopornya tertukar dengan kopor mbak.”

“Haaa… dia?”

“Iya. Kenapa ya dia nggak mau memilih mbak saja, bukankah mbak lebih cantik?”

“Cantik itu bukan pilihan utama. Kamu lebih baik, aku kan judes. Aku galakin dia ketika bertemu.”

“Iih, mbak Dina.. Tapi aku masih ingin sekolah.”

“Bilang saja kalau mau menunggu sampai kamu selesai. Itu kalau kamu suka. Apakah bapak sama ibu memaksa?”

“Tidak, aku berhak menolak kalau tidak suka.”

“Bagus, kenapa bingung. Jalani saja, dan tentukan yang terbaik untuk kamu.”

“mBak Dina curang.”

Lalu Dita menutup ponselnya.

“Sesungguhnya aku sedang lari dari rumah.” Kata Dina setelah pembicaraan itu selesai.

“Lari ? Bukankah ibu Rina tahu bahwa kamu ada disini? Lari bagaimana maksud kamu?”

“Bapak sedang menjodohkan kami dengan anak seorang sahabatnya. Lalu aku lari kemari, karena mereka akan segera datang kerumah.”

“Apa? Jaman sekarang masih ada jodoh menjodohkan?”

“Itulah, bapak sama sahabatnya itu memang aneh. Bercandaan sejak masih remaja dan sekarang ingin betul-betul dibuktikan.”

“Memangnya kalau kamu pergi, lalu dia akan memilih Dita? Pasti lah yang dipilih itu yang lebih tua dulu.”

“Tidak, tampaknya dia memilih Dita.”

“Kan dia belum pernah ketemu kamu.”

“Siapa bilang, pasti kamu tidak mengira, dia itu Abian.”

“Dia?”

“Aku juga terkejut ketika Dita ngomong tadi.”

“Syukurlah, Abian itu laki-laki baik, pintar.”

Lalu dalam hati Dian berkata, syukurlah bukan Dina yang dipilih. Ada apa dengan perasaan Dian?

“Mengapa kamu menatap aku seperti itu? Hiih, aku takut, tahu..”

“Aku menatapnya bagaimana sih? Kok bisa takut?”

“Kamu kayaknya seperti ingin menelan aku.”

Dian terbahak. Dan tawa itu juga termasuk tawa atas kegembiraannya. Tak akan dilepaskannya Dina untuk orang lain. Dian yakin bahwa dirinya sangat mencintai Dina. Apakah Dina akan menyambutnya?”

***

“Mas, apakah mas jadi pulang minggu ini ?” kata Yanti ketika menelpon Baskoro, suaminya.

“Iya lah, jadi, mbak Risma dan mas Broto sudah ada disini, jadi aku bebas pulang menemui isteri tercinta aku.”

“Ih, nggak lucu, sudah tua masih suka ngegombal.”

“Enak aja, itu bukan ngegombal, tapi keluar dari dalam lubuh hati aku yang paling dalam. Memangnya kamu nggak kangen sama suami kamu yang penjual roti keliling ini?”

“Mas, hentikan bercandanya, aku serius nih.”

“Ada apa sih?”

“Sudah empat hari Dina ada disini ?”

“Dina? Dina anaknya Leo ?”

“Iya, siapa lagi?”

“Seneng dong Dian.”

“Tapi aku khawatir mas, sebaiknya mas cepet-cepet pulang.”

“Kok khawatir, memangnya ada apa?”

“Mereka dekat sejak kecil, dan oleh Leo dijadikan saudara.”

“Itu benar kan dan sangat bagus, karena waktu itu kan…”

“Bukan waktu itu mas, waktu sekarang ini. Aku melihat gelagat yang aneh diantara keduanya, terutama Dian.”

“Aneh bagaimana sih, kamu ngomongnya tidak jelas, muter-muter kayak gasing.”

“Sepertinya Dian suka sama Dina.”

“Suka? Bukankah dari kecil mereka suka?”

“Ini suka yang berbeda mas, aku khawatir sekali. Mas harus cepat pulang, dan masalah Dian harus segera mas selesaikan.”

“Ooh, maksud kamu Dian jatuh cinta beneran sama Dina?”

“Cepat pulang dan jangan banyak bertanya lagi. Ini sudah hampir jam duabelas malam dan mereka belum juga pulang.”

***

Besok lagi ya

91 comments:

  1. Replies
    1. Selamat mbak Iyeng juara 1
      Aduhhh kangen aku

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. Selamat bu dosen Iyeng lama gak basuo, sakali basuo maciek-ciek...
      Apo kabar.....?

      Delete
    4. Selamat malam Bu dosen Iyeng dan selamat jadi juara pertama comment ...

      Delete
    5. Wah... sudah tayang ternyata...
      Selamat membaca semua ...

      Delete
    6. Alhamdulillah, Roti Cintaku sdh mateng, siap dikunyah, makasih mbak Tien, slm tetap sehat tetap semangat , Merdeka

      Delete
    7. Waduh apa yang akan terjadi pada Dian dan Dina ...ini yg hrs diselesaikan oleh Baskoro dan Ika juga Leo...Mbulet memang tapi tetap ADUHAI.Matur Suwun Bu Tien semoga tetap sehat...Aamiin

      Delete
    8. ALHAMDULILLAH RC_03 sdh tayang.
      Bgmn kisah Abian setelah ketemu pa Leo, bu Rina & Dita?
      Yuk kita baca sama2.
      Terimakasih bu Tien, salam SEROJA dan salam ADUHAI dari Bandung.

      Delete
  2. Alhamdulillah cerbung baru Roti Cinta 03 sdh tayang.
    Trimakasih bunda Tien
    Aduhai.

    ReplyDelete
  3. Sehat terus ya bunda Tien sayang.. tetap Aduhaaaai ❤️😍

    ReplyDelete
  4. Sugeng Dalu jeng Tien tetap sehat ,,semangat terus berkarya. Maju terus pantang mundur.

    ReplyDelete
  5. Alhamdulilah ….
    Suwun Bunda, kirain msh Libur
    Sehat sehat Bunda ….😊🤝
    Salam Aduhai dr Klipang

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah Riti Cinta 03 sudah tayang....salam aduhai mb Tien..sehat selalu

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah ROTI CINTA 03 dah tayang.
    Makasih Bunda dan sehat selalu dan tetap semangat.
    Met istirahat Bunda

    ReplyDelete
  8. Matur nuwun mbak Tienku, Roti Cinta dah sampai Sragen.

    ReplyDelete
  9. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur, Djoni August. Gembong.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ....
      Yang ditunggu tunggu telah hadir,
      Matur nuwun bu......
      Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
      Aamiin..... .

      Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN

      Delete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah
    Roti cinta yg ditunggu tunggu dah tayang
    Terima kasih bu tien semoga sehat walafiat bahagia selalu 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  12. Terima kasih bu Tien Roti Cinta sdh terhidang malam ini.
    Salam sehat
    Tetap semangat dalam berkarya.
    Tuhan memberkati.

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah Roti Cinta 3 sdh tayang gasik
    suwun mbak Tien cerbungnya...punten baru bisa komen lagi
    salam sehat dan semangat selalu dr bekasi
    A d u h a i sll......

    ReplyDelete
  14. Apa dugaanku....Dian dan Dina main api asmara. Makanya dia menghindari tamu ayahnya yang mencarikan jodoh untuk anaknya.
    Sabar ya Bian... nunggu empat tahunan, demi Dita...
    Harus segera dijelaskan, Leo dan Ika yang bertanggungjawab.
    Silakan mbak Tien... lanjutkan, senang dengan cerita panjenengan.
    Salam sehat untuk mbak Tien Kumalasari, dari Sragentina selalu Aduhai.

    ReplyDelete
  15. Yeay gasik.... makasih Bu Tien....salam aduhai dr Kendal

    ReplyDelete
  16. Sg ndalu bu Tien... maturnuwun kintunanè RC 03.
    Alhamdulillah gasik tenan...

    ReplyDelete
  17. Semakin menarik cerbungnya mbak Tien, saya nantikan berikutnya. Kangen juga sama Baskoro, hehehe .

    ReplyDelete
  18. AlhamduLILLAAH episode 3 dh tayang sore jd g ngantuk nungguin...suwun bu tien...barakaLLAAH sehat sll..salam aduhai roti cinta😍

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah tayang roti cinta..matursuwun bude

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah ROTI CINTA 03 sdh hadir
    Semakin seru dan bikin penasaran ceritanya...
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat dan bahagia selalu
    Salam ADUHAI dari Bekasi

    ReplyDelete
  21. Puji Tuhan ibu Tien sungguh sdh sehat, tetap semangat dan produktip, shg RC03 hadir gasik dan cantik...

    Yg aku khawatirkan kayaknya bakal terjadi, ada cinta asmara Dian - Dina.
    Jangan bikin patah hati untuk keduanya sesudah hub ditentang orang tua.Ikut sakit hatiku merasakan terlanjur cinta...

    Monggo dilanjut aja ibu Tien sang dalang... Matur nuwun, berkah Dalem.
    Salam ADUHAI...

    ReplyDelete
  22. Bude kalo ga salah dian ama dina 1 bapak ya?

    ReplyDelete
  23. Terimakasih mbak Tien...Dian dan Dina yang sedarah....wahh semakin seru....
    Sehat2 ya mbak Tien
    Salam aduhaiiii.....
    .

    ReplyDelete
  24. Makasih mba Tien. Roti cintanya semakin enak. Salam sehat selalu. Aduhai

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah RC03 sudah hadir... Matur nuwun Ibu Tien, sehat selalu ya Ibu sayangku & kami semua selalu menantikan RC dengan aneka rasanya yg pastinya yamiiiii...

    ReplyDelete
  26. Alhamdulilah sudah tayang, matur nuwun bu Tien.
    Ceritanya akan seru banget..bagaimana menjelaskan bahwa Dian dan Dina adalah saudara...
    Salam aduhai..

    ReplyDelete
  27. Selamat malam mb Tien . Maturnuwun Roti Cinta sudah hadir . Bisa tidur nyenyak nih . Salam sehat n aduhai mb Tien .
    Yuli Semarang

    ReplyDelete
  28. Dian dan Dina satu ayah
    Sehingga membuat Yanti takut mereka saling jatuh cinta.
    Kita tunggu kelanjutan cerita
    Salam sehat dan aduhai ....

    ReplyDelete
  29. Hem...makin seru nih Bunda cantik..makasih ya..salam sehat selalu Amin YRA 🙏

    ReplyDelete
  30. Asyik roti cinta sdh mateng ....,.. wuaahh huenaknya legit sekali....

    Smg Dina dan Dian segera tahu bahwa mereka adalah satu ayah, smg Baakoro bs menasehati mrk berdua...

    Salam sehat mb Tien ADUHAI ....... 🙏

    ReplyDelete
  31. Terima kasih Mbak Tien ...R C 03 udah tayang ..... Pengen jadi juara comment gak bisa2 hehe ... Selamat jadi juara bu dosen Iyeng ... Smg sehat sll Mbak Tien dan semua PCTK ... Salam Aduhai ...

    ReplyDelete
  32. Assalamu'alaikum
    warahmatullahi
    wabarakatuh

    Alhamdulillah ROTI CINTA 3 sdh hadir
    Mantab cerita nya,,,Yanti sangat kuatir dg Dian,,tp knp Leo tdk berani menyatakan ttg Dian itu anaknya,,,,wiih Aduhaaii jadinya

    Salam sehat wal'afiat semua
    Terima kasih, jazaakillahu khairan, baarakallahu fiiki bu Tien 🤗🙏🌿🌹🌿

    ReplyDelete
  33. Roti Cinta 03 dah hadir trima kasih.

    Semoga Bunda Tien sehat selalu aku tunggu R C 04 ,
    Salam ADUHAI....

    ReplyDelete
  34. RC 03 dah hadir.sehat selalu ibu Tien .wes malam 17 Merdeka ..ayo baca dulu .gmn cerita Abian deh.tambah rame to.

    ReplyDelete
  35. Nah lo sudah sama² remaja ada sesuatu diantara mereka, iya ya dulunya memang belum diberitahu ya, Dian dan Dina satu ayah, mudah mudahan nggak kebablasan, susah juga ngasih tahu, habis bongkar bongkar bawaan tidak kopor lagi.. bahkan lebih..
    Ternyata masih ada saja masa lalu yang tersimpan, yang mau tidak mau harus dimengerti sejoli yang dimabuk asmara; ini janji Baskoro yang akan menjelaskan, siapa sebenarnya ayah Dian..
    Namanya pemberitahuan sepihak yang satunya mana mau tahu..
    Ini masalah roti bukan tahu..
    Iya sama sama empuknya tau..

    Terimakasih Bu Tien roti cinta yang ketiga sudah tayang,
    diawali saling kengerian melihat bawaan ADUHAI
    Sehat dan semakin sehat doaku, sejahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta.

    ReplyDelete
  36. Alhamdulillah, terima kasih Bu Tien roti cintanya....
    Salam sehat s lalu

    ReplyDelete
  37. Mtnuwun mbk Tien...sdh diabsen
    ADUHAI....
    Cerbungnya tetep menjadi hiburan dikala suka dan susah....

    ReplyDelete
  38. Wah... Gawat ini kalo sampe Dian jatuh cinta sama Dina... Mereka kan sodara...
    Aduhai ibu Tien...bikin "ponakannya " ini ngeri2 sedep..
    Sehat , semangat, bahagia selalu ibu..❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  39. Alhamdulillah cerbung baru sdh tayang makasih Bu Tien salam sehat selalu

    ReplyDelete
  40. ADUHAI...masih di episode3 sudah bikin dagdigdug ini bunda TIEN..😍

    ReplyDelete
  41. Dian belum tahu ya kalo dia saudara seayah dg dina.... Wow harus segera dicegah jangan sampai mereka jatuh cinta

    ReplyDelete
  42. Mlm mb Tien trmksh rc 03 sdh tayang.. hiburan sore gasik tayangnya.. akankah jd cinta segitiga? Antara dita-abian-dina? Apakah boleh sdr sebapak menjalin hub? Harus ada keterbukaan antara Leo-Rina dg Yanti-Baskoro jgn smp Dian dan Dina terlanjur jatuh cinta pd org yg salah krn msh ada ikatan darah. Entah bgmn mb Tien menyelesaikan crt ini kita ikuti sj bsk bsk dan baknya lg🤗

    ReplyDelete
  43. Wuaduh.....
    Besok lagi...
    Mudah2 an besok gak libur
    Bu Tien selalu sehat
    Dan diberi kekuatan untuk mrnghibur kita 2

    ReplyDelete
  44. Makasiih mbak Tien RC03nyaa...

    Diaaan..ga boleh ya cinta sm Dina..wlpn ayahmu punya toko roti cinta..hehehe..
    Tak kasih tau yaa..kalian itu se'ayah hrs tetep jd kakak adik emang beneran kkadik..😊

    Mulai seru nii..

    Salam sehatvselalu dan aduhaii mbak Tien..🙏🥰⚘

    ReplyDelete
  45. Alhamdulilah. Matur nuwun Bunda Tien semoga sehat selalu dan salam ADUHAI

    ReplyDelete
  46. Alhamdulillah Roti Cinta~3 sudah hadir, maturnuwun dan salam sehat kagem Bu Tien.. 🙏

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah, RC~3 sdh hadir,
    Matur nuwun mbk Tien...sdh diabsen
    ADUHAI....
    Salam sehat kagem mbak Tien

    ReplyDelete
  48. Assalamualaikum bu tien, alhamdulilah rc 3 sdh tayang.... terima kasih ... salam sehat dari pondok gede ...salam kemerdekaan MERDEKA !!

    ReplyDelete
  49. Assalamualaikum wr wb. Maturnuwun Bu Tien, RC sdh episode 3, menarik dan membuat penasaran ,nunggu lanjutannya. Salam sehat dan aduhai dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah
    Roti cintaku telah hadir
    Terima kasih bu tien , semoga bu tien sehat2 n senantiasa dalam lindungan Allah SWT .... Aamiin yra

    ReplyDelete
  51. Slnt pgii mbak Tien saya suka alur ceritanya.. Mengingatkanlgi ke tukang sayur dan tkng roti cinta .. Makinditgu2 oleh penggemarnys.. Ygpenting mbak Tien sehat walafiat y.. Slmaduhaai dri skbmi🥰🥰😍😍😘😘

    ReplyDelete
  52. Selamat pagi, selamat merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Alhamdulillah hiburan roti cinta sudah mumcul semslam..maaf baru bisa komen. Koq Dian tidak dijelaskan kalau Dian dan Dina saudara seayah..semoga secepatnya Baskoro dan Ika berterus terang. Agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan
    Aamiin. Salah sehat bu Tien..aalam aduhai

    ReplyDelete
  53. Alhamdulillah RC 3 sdh tayang maturnuwun Bu Tien..,sehat selalu bu...

    ReplyDelete
  54. Terima kasih Mbak Tien RC 3 sudah hadir. Sehat terus ya Mbak. Salam Aduhai dari Semarang.

    ReplyDelete
  55. Alhamdulillah.. Roti cinta 3 sdh tayang..
    Trimksh bu tien sehat selalu dan salam aduhayyy..

    ReplyDelete
  56. Alhamdulillah...,Sugeng sonten Bu Tien.. tansah pinaringan sehat nggih,Aamiin.

    ReplyDelete
  57. Astaga... ternyata Dian beneran suka sama Dina...
    Sejak kecil emang Dian sering dibawain roti sama Dina.Terbawa sampai dewasa akhirnya saling suka...

    Waduh... waduh ngapain sih tidak dari dulu Ika/Yanti maupun Leo memberitahu bahwa mrk itu saudara seayah...

    Baskoro cepatlah pulang,ini bukan masalah sepele.
    Bagaimanapun juga Dian itu menjadi tanggung jawabmu,sekarang orang tuanya itu kamu.
    Apalagi sampai jam 12 malam mrk berdua blm pulang.Kemana saja mereka. Mengkhawatirkan banget.Gerak cepatlah Baskoro dan Yanti.
    Jangan sampai terjadi inses. Karena disamping berbahaya bagi keturunannya juga membuat malu keluarga.

    Trimakasih bu Tien salam sehat dan aduhai dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  58. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun bun.....
    Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun.....

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 24

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  24 (Tien Kumalasari)   Tangkil menahan nyeri di punggungnya, sejuta pertanyaan tak menemukan jawaban. Meng...