A Y N A 18
(Tien Kumalasari)
“Mana isteriku... ? Kamu dimana ?” Seperti orang gila Sarjono keluar masuk ruangan, lalu ke kamar mandi, kemudian bertanya kepada setiap petugas rumah sakit. Tapi tak seorangpun tahu. Mereka justru ikut mencari kesegenap lorong sambil memanggil-manggil namanya.
“mBak Winarni... bu Winarni..”
“Isterikuuuu...”
Tidak ada. ‘Isteri’ Sarjono lenyap bagai ditelan bumi.
“Aduh.. kemana dia ya?”
Ayna benar-benar pergi, tanpa membawa apapun. Ia menyusuri jalan-jalan kecil agar tak gampang ditemukan.
Sarjono memacu sepeda motornya. Melarikannya kesana kemari tanpa hasil. Lalu ia kembali lagi kerumah sakit. Duduk diruang tunggu sambil memeluk tikar dan tas bawaannya, Dia sudah membayar semua biaya sampai hari itu, karena bermaksud mengajak Ayna pergi.
“Kemana dia ? Dan kemana aku harus pergi?” gumamnya sedih karena dia juga tak berani pulang kerumah.
“Mungkin isteri bapak sudah pulang duluan,” kata salah seorang petugas yang merasa kasihan melihat Sarjono tampak sedih.
“Tidak mungkin..” ucapnya lirih.
“Mengapa tidak mungkin?”
“Dia seperti masih bingung. Mana bisa dia pulang kerumah?”
“Tapi ya siapa tahu pak, daripada bapak duduk disini dan semuanya serba nggak jelas, apa tidak lebih baik bapak pulang dulu, siapa tahu dia sudah ada dirumah.”
Tapi Sarjono diam, tak menjawab apapun. Petugas itu tidak tahu bahwa dia takut pulang kerumah.
Tapi benar, pagi itu beberapa petugas polisi mendatangi rumah Sarjono tanpa hasil. Rumah itu kosong, penghuninya keburu kabur. Tapi mereka sudah tahu harus pergi kemana. Ada rumah Sumarno yang mereka curigai.
***
“Mas... mau kemana lagi?”
“Mau kerumah sakit sebentar, melihat keadaan calon isteri pak Sarjono.”
“Mas itu kok ya nggak mau mendengarkan kata-kataku..”
“Kata-kata apa sih bu.. sudah diam..kau nggak usah ikut-ikutan. Aku sudah janji akan sering melihatnya, kalau aku tidak menjalani, aku tidak akan dikasih uang.”
“Uang.. uang.. uang terus yang mas fikirkan.”
Tapi Sumar tak mau mendengarnya, ia terus melangkah keluar rumah. Tapi baru sampai dihalaman, sebuah mobil polisi berhenti. Hati Sumar tercekat. Ia ingin kabur, tapi polisi sudah mulai memasuki halaman.
“Bapak Sumarno ?”
“Ya. Ada apa ya pak?”
“Saya mendapat perintah 8untuk menangkap bapak.”
“Saya? Ditangkap? Memangnya ada apa?”
“Bapak terlibat dalam perbuatan menculik orang. Ini surat penangkapan itu.”
“Tidak, terlibat apa? Saya tidak tahu menahu, tidak.. tahu, biarkan saya pergi.”
“Eiit.. tidak bisa begitu pak, bapak bisa memberi keterangan nanti di kantor polisi. Saya hanya bertugas membawa bapak.”
“Ada apa ini pak?” tiba-tiba isteri Sumar muncul dari dalam rumah.
“Suami saya mau ditangkap?” lanjutnya cemas.
“Iya bu, ma’af..”
“Apakah ini perkara hilangnya seorang gadis bernama Ayna?”
“Ibu tahu so’al hilangnya gadis itu?”
“Kalau saya beri tahu dimana sekarang gadis itu berada, apakah suami saya dilepaskan? Sudah saya peringatkan berkali-kali agar jangan ikut-ikutan melakukan kejahatan. Tapi dia nekat, hanya gara-gara butuh uang,” kata Winarni terbata.
“Dimana sekarang gadis itu ?”
“Disebuah rumah sakit. Hanya ada satu rumah sakit didaerah sini.”
“Tahukan ibu dimana Sarjono?”
“Itu saya tidak tahu pak.”
“Baiklah bu, terimakasih banyak.. tapi bapak tetap akan saya bawa. Tentang bagaimana nanti nasibnya, tergantung bagaimana nanti hasil pemeriksaannya.”
“Tolong pak, jangan tangkap saya. Saya hanya orang suruhan. Saya melakukannya karena saya miskin pak.. tolong lepaskan pak,” kata Sumar sambil meronta. Tapi apa dayanya ketika dua orang bertubuh kekar mencengkeram lengannya.
“Tolong pak.. lepaskan saya.. saya hanya buruh..”
“ Mengapa suami saya tetap dibawa? Kan saya sudah memberitahu dimana gadis itu berada?”
“Jangan bawa saya pak.. tolong pak,” rintih Sumar.
“Bukan kami yang berhak melepaskan suami ibu. Tunggu hasil pemeriksaan.”
Lalu dua orang polisi menarik paksa Sumar untuk dibawa bersama mereka.
“Ya ampun pak, aku bilang apa.. kamu jangan sampai ikut-ikutan.. sekarang bagaimana kalau begini ini?” kata Winarni sambil duduk lemas didepan rumahnya, lalu manangis terisak isak.
***
Sarjono masih duduk sambil merangkul gulungan tikar yang semalam dibuatnya tidur dibawah ranjang Ayna. Anjuran petugas agar dia lebih baik pulang saja, sama sekali tak digubrisnya. Ia tak tahu harus pergi kemana sementara kalau pulang ia merasa hidupnya terancam.
“Bapak, coba bapak pulang, siapa tahu isteri bapak sudah ada dirumah. Dia pasti merasa kesal kalau harus terus menerus tinggal dirumah sakit, sementara dia sudah merasa sehat,” kata petugas yang lain.
“Dia masih bingung, tak mungkin pulang.”
“Mengapa bapak tidak mencobanya saja? Nanti kalau dia sampai dirumah dan tidak melihat bapak disana, dia pergi lagi, lalu bapak semakin bertambah bingung.”
“Baiklah, tapi ijinkan saya menenangkan pikiran saya terlebih dulu ya.”
“Ya sudah, terserah bapak saja. Saya hanya mengingatkan.”
Dan Sarjono masih saja duduk sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
“Baiklah, lebih baik aku cari rumah kontrakan saja dulu disekitar tempat ini, kemudian aku akan mencari lagi kemana perginya Ayna. Ia dalam keadaan bingung, pasti hanya berputar-putar disekitar tempat ini,” kata hati Sarjono.
Lalu dia bangkit.
“Saya titip barang-barang saya ini disini ya mas.. saya mau pergi sebentar.”
“Oh, kalau begitu taruh dipojokan sana saja pak, takutnya nanti hilang.”
“Baiklah, tapi kalau mau hilang juga ya biarkan saja, saya hanya pergi sebentar,” kata Sarjono sambil meletakkan barang-barangnya disebuah sudut yang tidak ramai pengunjung. Kemudian Sarjono menuju ke tempat parkir. Tujuannya mencari sebuah rumah untuk bersembunyi.
“Kalau ada ..yang masuk jauh kedalam kampung, supaya tidak gampang dicari,” gumamnya sambil menuntun sepeda motornya, lalu siap naik lalu menstarternya. Tapi tiba-tiba dua orang polisi menghampirinya.
Sarjono pucat seketika.
“Bapak Sarjono ?”
“Ss..saya..? Ada apa ya?”
“Apa yang bapak lakukan disini?”
“Saya.. ini.. agak kurang enak badan.. jadi..”
“Dimana Ayna ?”
“Ap.. apa? Itu.. saya tidak mengerti.. mengapa bapak.. bapak.. tanya sama saya?”
“Kami bertugas menangkap bapak. Ini surat tugas saya,” kata salah seorang polisi sambil menunjukkan surat tugasnya.
“Nanti dulu.. nanti dulu.. atas dasar apa saya ditangkap?”
“Nanti bapak bisa menanyakannya di kantor polisi. Dimana Ayna ? Dirumah sakit ini kan?”
“Ti.. tidak.. saya tidak tahu..”
“Katakan terus terang pak.Kalau tidak, hukuman bapak akan bertambah berat.”
“Tt..tapi..”
Salah seorang polisi memasuki rumah sakit.
“Selamat siang, kami dari kepolisian, tolong ditunjukkan dimana saudari Ayna dirawat.”
Petugas itu tampak kebingungan.
“Ayna? Kami tidak punya pasien bernama Ayna..”
“TIdak ada? Yang bersama bapak itu..” kata polisi sambil menunjuk kearah Sarjono.
“Oh, isteri bapak itu, namanya Winarni.”
“Baiklah, dimana dia?”
“Tadi pagi dia melarikan diri pak.”
“Melarikan diri ?”
“Kami juga tidak tahu, tiba-tiba pak Sarjono berteriak-teriak mencari. Sangat menyesal kami tidak bisa menemukannya.”
“Bagaimana dia bisa lepas dari pengawasan rumah sakit ini?”
“Ma’af pak, sebelumnya, pak Sarjono sudah bilang mau membawa pulang isterinya. Jadi kami kira dia pergi atas sepengetahuan suaminya. Mungkin beli sesuatu diluar sana atau apa. Nggak tahunya dia kabur.”
Polisi pergi sambil membawa Sarjono. Tak ada yang bisa dilakukannya kecuali pasrah.
Mimpi tentang hidup bersama gadis cantik yang sebelumnya menjadi anak tirinya, musnah sudah. Kabur terbawa angin.
“Impianku tak bakal menjadi nyata,” bisik batinnya pilu.
***
“Tanti, kamu pucat, tapi wajahmu tampak berseri. Aku tahu kamu bahagia, dan akupun juga. Akhirnya Arsi akan punya adik,” kata Widi sambil mengelus perut Tanti.
“Iya Wid, kamu bawa apa tuh?”
“Katanya kamu pengin rujak, aku bawakan rujak sama lotis. Bu Suprih, adakah tempat untuk wadah rujak dan lotisnya?”
“Ada nak, sebentar, saya membawa banyak peralatan makan. Seperti pindah rumah saja. Maksud saya supaya tidak repot,” kata bu Suprih.
“Itu benar bu, mana.. biar saya saja..”
“Biar saya saja nak, .. ngobrol saja disitu, nak Arsi sudah besar dan semakin cantik ya.”
“Iya bu, kan sudah mahasiswa..”
“Mana saya bantu bu,” kata Arsi.
“Sudah, duduk saja disitu, Tanti itu senangnya diajak ngobrol. Kalau enggak lalu ingat rasa mual, lalu muntah.”
“Berarti nanti anakmu cerewt seperti Arsi,” canda Widi.
“Oh ya, seneng aku kalau cerewet.. tapi kalau cowok.. lalu cerewet.. duuh.. “
“Ya nggak apa-apa.. cerewet untuk hal-hal baik itu bagus.”
“Memangnya adikku nanti cewek apa cowok sih tante?” tanya Arsi.
“Belum tahu Arsi, baru beberapa minggu, jadi belum kelihatan,” jawab Tanti.
“Cewek atau cowok nggak apa-apa, yang penting sehat. Ya kan bu?”
“Iya benar. Ini rujaknya, mau dimakan sekarang?” tanya bu Suprih.
“Sekarang dong bu, kan penginnya sejak kemarin.”
“Biar saya suapin bu..” kata Arsi yang kemudian mengambil mangkok yang sudah berisi rujak.
“Widi, Arsi.. kamu sendiri mana?”
“Aku sama Arsi nggak usah, tadi sudah beli, nanti dimakan dirumah.”
“Oh, baiklah, aku habisin saja kalau begitu.”
“Jangan langsung dihabisin, nanti perut kamu sakit,” bu Suprih mengingatkan.
“Nggak bu, sedikit-sedikit, nanti lagi.”
“Ini tante, saya suapin.”
“Aku jadi seperti orang sakit beneran nih, makan saja disuapin.”
“Ya nggak apa-apa dong Tan, kan kamu lagi di infus, mana bisa duduk dengan nyaman.”
“Iya sih, terimakasih ya Arsi? Kamu selalu baik sama tante. Kamu seperti Ayna,” kata Tanti yang tiba-tiba sendu teringat Ayna.
“Sudah, jangan memikirkan itu lagi.
“Tadi mas Danang telpon, katanya ayah tiri Ayna dan teman yang membantu sudah tertangkap. Tapi Ayna pergi entah kemana.”
“Alhamdulillah kalau penjahatnya tertangkap. Tapi pergi kemana ya Ayna?”
“Semoga pulang kerumah, ya tante.”
“Mudah-mudahan.. tapi.. kabarnya Ayna amnesia.”
“Ya Tuhan.. “
“Tapi beruntung dia bisa lepas dari ayah tirinya yang tidak tahu diri itu. Ya kan nak Widi? Kalau sampai ayah tirinya melakukan hal yang buruk, apa tidak lebih kasihan lagi?” sambung bu Suprih,
“Iya benar Tan, semoga Allah menunjukkan jalan pulang. Sekarang habiskan dulu rujaknya dan jangan memikirkan apa-apa.”
“Baiklah Widi, terimakasih ya, kamu selalu ada untuk aku.”
“Tadi bapak bilang, pulang agak sorean, sekalian beli wedang ronde untuk tante,” kata Arsi.
“Lhoh, jam berapa mas Ryan pulang? Kan masih sore, memang sudah buka warung rondenya?”
“Sudah, mas Ryan bilang sudah kok. Kan setiap hari dia lewat warung ronde.”
“Waah, senengnya...”
***
Berita tertangkapnya Sarjono dan Sumar sudah didengar oleh Bintang dan Nanda, yang tadi juga sudah mengabarkannya kepada Danang. Tapi kebingungan masih menyelimuti hati mereka karena Ayna pergi entah kemana.
“Sedikit lega, tapi masih bingung ya Bin..” kata Nanda yang siang itu bersama Bintang berputar-putar disekitar rumah sakit, dimana tadinya Ayna dititipkan disana oleh Sarjono.
“Iya, pergi kemana Ayna?”
“Mungkin dia sudah merasa kuat, dan ingin menghindari ayah tirinya. Dan bagusnya walau dia amnesia, tapi masih sadar bahwa dia tak suka dengan Sarjono yang dimana-mana mengaku suaminya.”
“Alam bawah sadarnya masih mengingatkan dia.”
“Semoga tidak ada halangan lagi.”
“Aamiin..”
“Mungkinkah dia menginap disalah satu rumah penduduk? Pastilah dia bingung dan tak tahu harus kemana.”
“Benar Nda.. Tapi menurut keterangan, Sarjono sudah mencarinya dan tidak ketemu, berarti dia berjalan melalui jalan-jalan kampung.”
“Ayo kita turun dan bertanya-tanya, barangkali ada yang melihat seorang gadis berjalan sendirian pagi tadi.”
Lalu mereka kemudian turun dan bertanya-tanya. Tapi tak seorangpun bisa memberikan keterangan yang memuaskan. Kebanyakan dari mereka hanya melihat seorang gadis berjalan entah kemana, tapi tak tahu dia itu siapa.
“Kalau begitu benar tadi Ayna lewat daerah sini,” kata Bintang.
“Didepan sudah jalan besar. Kalau sudah disana lebih susah lagi mencarinya,” keluh Nanda.
“Benar juga.. kita harus belok kekiri atau kekanan, coba.”
“Ya sudah, coba belok kekiri dan bertanya-tanya lagi saja,” ajak Nanda.
Merekapun berbelok kearah kiri, lalu bertanya-tanya lagi.
Tapi titik terang itu belum juga nampak. Kedua anak muda semakin cemas, karena hari sudah menjelang sore.
***
Seorang gadis berjalan lemas. Sejak pagi dia berjalan, dan merasa haus serta lapar. Ia tak tahu harus kemana, karena ia lupa segala-galanya.
Ketika melihat sebuah warung, Ayna melangkah kesana, tapi rupanya ia tak mempunyai uang sepeserpun.
Didepan warung itu tubuh Ayna limbung, lalu terjatuh.
“Eh, ya ampuun.. kenapa gadis itu?” pemilik warung yang kebetulan sedang menata dagangannya kemudian berlari mendekati.
“Nak, kamu kenapa? Aku kira pingsan..”
“Saya.. lapar...”
“Ya ampun, ayo masuklah ke warung, bisa bangunkah? Ayo aku bantu.”
Dan pemilik warung yang baik hati itupun membantunya bangun, lalu memapahnya masuk kewarung.
“Duduklah disini, aku buatkan teh hangat dulu.”
Ayna terduduk lemas. Tak punya daya.
Ibu pemilik warung itu seorang perempuan setengah tua yang masih tampak cantik. Ia datang dengan membawa segelas teh hangat.
“Minumlah nak, ayo ibu bantu.. ini, karena masih panas, sesendok demi sesendok minumnya ya.”
Dan pemilik warung itu menyuapkan teh hangat itu sesendok demi sesendok ke mulut Ayna.
“Kamu ini siapa, dan mau kemana? Wajahmu cantik, tapi pucat. Rumahmu mana nak?”
Ayna hanya mampu menggelengkan kepala, karena ia benar-benar tak tahu dimana rumahnya. Tapi ia meneguk setiap suap yang diberikan, dengan lahap.
“Siapa namamu?”
“Winarni,” jawabnya lirih.”
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah Ayna 18 dah tayang ....
ReplyDeleteB.Tien memamg pandai mengaduk aduk hati para pembacanya,sy jadi baper.
Smg b.Tien sll diberi kesehatan d tiap hari bisa menghibur kita semua. Salam dari Bojonegoro
Alhamdulilah sdh tayang AYNA 18
DeleteMtnuwun Mbk Tien
Mgi2 tansah sehat,Aamiin
Wah mbk Wiwik juara 1 lagi
Terima kasih mbak Tien ... AYNA 18 sudah tayang.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Jeng Wiwik 2 hari berturut² juara 1 ya.
DeleteHebat ... Selamat ya.
waahh mba wiwik juara 1....selamat mba
DeleteSelamat datang Ayna_18.... walau dikau masih tetap mysterius.... jan tenan pokoke topp markotop olehe ngudeg-udeg perasaanku ... mantongi....
Deleteyalah.... nyimak saja.... matur nuwun bu Tien sugeng dalu sugeng aso salira
Met malam mbak tien, semoga sehat² selalu. Terima kasih mbak tien.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien sayang,
ReplyDeleteAyna 18 sudah tayang gasik lagi, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur
Nwn mb Tien sdh gasik
ReplyDeleteSmg sll seroja...slm
Matur nuwun.. Mbak tien. Sehat selalu
ReplyDeleteSelanat.. Mbak wiwik... No 1
ReplyDeleteMtr nwn mbak Tien Ayna 18 sdh tayang ...slmt mlm mbak Tien slmt istirahat.
ReplyDeletewahh kali ini baca 2
ReplyDeleteAlhamdulillah, sampun tayang sonten.
ReplyDeleteMboten siyos begadang malming ngantos enjang.
Matur nuwun Bu Tien, mugi2 tansah ginanjar Bagas kuwarasan.
Aamiin Yaa Rabbal alamiin
Matur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteSalam sehat dari magelang
Smg ibu pemilik wrg org baik..bukan wrg remang2 kasihan *winarni-ayna* . Smg juga bintang dan nanda berhsl menemukan Ayna...smg..
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Hallow juga mbak Tien.... matur nuwun sapaannya... Semoga panjenengan sekeluarga senantiasa pinaringan keberkahan Sehat wal Afiat Bahagia.. Lanjuuut mbak... Semangaaat 💪💪
DeleteAyna gadis yg baik..semoga berada di lingkungan keluarga yg baik2 jg..ke baper nih mbak🙄🙄
Salam sayang dr Surabaya..doaku selalu 🙏🤗😘😍❤️
Alhamdulillah.........
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Aiiinn datang gasik..
ReplyDeleteMaturnuwun bunda Tien, Ain ditolong oleh ibu yang baik hati.
Alhamdulillah AYNA Eps 18 sudah tayang. Matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
ReplyDeleteAamin Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Semoga Bintang dan Nanda juta kelaparan dan cari makan di warung yang sama di tempat terjatuhnya Ayna. Semoga, Kita tunggu besok lagi ya.
Terimakasih mBak Tien
ReplyDeleteAyna ke delapan belas sudah muncul
sehat sehat selalu doaku
mengheningkan cipta, prihatin atas peristiwa yang menimpa pada diri Ayna
kebetulan orang orang cakep itu haus nah ada setitik cahaya menuju terang
ben ayem ngadem adem kemropok, ngangen angen kaya bisa bisaa mabur bul tepekur nang sel pakunjaran
Kasihan Ayna ...betul betul lupa jati dirinya. . Semoga keberadaan Ayna lekas dijetahui oleh yang mengenalnya. Ayna 8..
ReplyDeleteSalam sehat dan terima kasih mbak Tien
Semoga bintang dan nanda segera menemukan ayna.
ReplyDeleteSemangat jeng tien salam sehat
Matur suwun bunda Tien Ayna 18 sdh hadir ...semoga Ayna segera pulih ingatannya...
ReplyDeleteSalam sehat ulales dari bumi Arema Malang bunda
Alhamdulillah Ayna 18 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga
Salam hangat dari Bekasi
Akhirnya Sarjono dan Sumar ditangkap polisi
semoga bintang dan Nanda bisa menemukan Ayna di warung itu.
Alhamdulillah bs baca Ayyna lbh awal sblm tidur..terimakasih bu tien sehat slalu bersama kel besar
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku...ayna 18.
ReplyDeleteMudah"an tidak lama ayna segera sembuh.
Kasihan para pembaca ...he he he...
Salam sehat mbak Tien ...dari sragentina selalu aduhai.
Semoga Bintang dan Nanda bisa segera menemukan Ayna...tentunya setelah berusaha dgn mencari dikampung sekitar rumah sakit dimana Ayna dirawat. Salam sehat buat Bu Tien dan keluarga.
ReplyDeleteSemoga bintang dan nanda bisa menemukan ayna.
ReplyDeleteTerima kasih bu Tien dan salam sehat dari jogjakarta
Hore dah tayang... Makasih Mbak Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 slamet sedoyonipun...
Alhamdulillah ....Ayna sdh bisa trlepas dr ayah tiriny , meskipun Ayna lupa ingatan . Smg Ayna bisa brtemu lg dg ibu Tanti . Trima ksh mbak Tien , salam sehat slalu
ReplyDeleteLho kok Ayna bisa tahu kalo namanya Winarni? Katanya Amnesia dan pastinya dia tidak tau namanya siapa.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, ditunggu lanjutannya. Salam seroja selalu dari Semarang.
Malam Bunda.Sehat selalu dan tetap semangat, sukses selalu buat Bunda.
ReplyDeleteMakasih untuk AYNA 18.
Monggo met istirahat Bun
Terimakasih Mbak Tien, di seri 18 , Aduuh kasihan Ayna, jangan dibuat menderita banget ya Mbak Tien ... apalagi di massa pandemi covid ini ...
ReplyDeleteTerima kasih mb Tien
ReplyDeleteTerima kasih Ayna 18 sdh muncul. Alhamdulillah Sarjono dan Sumarno sdh tertaangkap. Semoga Ayna bisa ditemuksn Bintang dan Nanda. Salam sehat dan semangat berjarya bu Tien
ReplyDeleteSukur Ayna masih selamat. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu mba
ReplyDeleteTrimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteWinarni eh ayna sdh ketemu..
Semoga jalan terbaik buat ayna yg membuat bnyk org kehilangan..
Salam sehat mbak Tien
Matur suwun Ayna 18 sdh tayang, smg mbm Tien sehat sll.
ReplyDeleteTetap semangat....💪
Terima kasih Bunda Tien...
ReplyDeleteAina sudah hadir..Winarni..Winarni
Salam sehat selalu..
Alhamdulillah sudah tayang episode 18
ReplyDeleteTerimakasih Cerbung nya bu Tien
Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Trm kasih bu Tien Ayna 18 sdh tayanh ..
ReplyDeleteSemoga Ayna baik2 saja dan Bintang Nanda segera menemukan Ayna
Terimakasih mbak Tien sayang sudsh menghadirksn Ayna 18.
ReplyDeleteSemoga Ayna segera dipertemukan dengan keluarga Ortu angkatnya dan Bintang.
Jangan ketemu di warung itu ya...ntar jadi kayak sinetron yang serba kebetulan hehe..pasti mb Tien punya cara jitu mempertemukan mereka. Semoga Ayna segera ditemukan dan tertangani amnesianya..kasihan banget.
Salam sehat untuk mbak Tien dan teman-teman penggemar semuanya...
Hehee... masih lama... ya enggak.. lewatnya beda..
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeletePastilah akan dipertemukan antara Ayna dengan semuanya....prosesnya masih lama..... Bu Tien kan jagonya membuat orang penasaran....sehingga bersedia begadang menunggu...dan menunggu...datangnya Ayna....komentar saja...sekarang jadi berebut adu cepat.....
DeleteAlhamdulillah Ayna 18 sudah tayang. Terimakasih bu Tien. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteTerjawab sudah......
ReplyDeleteKenapa pasien bisa keluar rumah sakit walau banyak petugas
Bu Tien ku ....
Memang HEIBATTTT
Kan sudah ada sebabnya disitu.. mas Wedeye..
DeleteSalam ADUHAI
Terimakasih bunda Tien telah hadir AYNA 18..
ReplyDeleteSalam sehat dari kota Malang..🙏
Alhamdulillah ayna sdh hadir, semoga perlahan Ayna bisa sembuh......
ReplyDeleteSenengnya bandot tua sudah tertangkap.
ReplyDeleteMengerikan banget klo pak tua itu tetap berkeluaran ..
Semoga Ayna segera ditemukan ...
Kasihan Bintang Tanti dan Danar .
Jangan banyak muter muter ya bu Tien biar Ayna cepat sembuh dari amnesianya.
Salam hangat dari malang ...
Kok Danar sih Bu Laksmue Sutawan....Danang kali.....jika Danar itu yang setiap malam nongkrong disini bersama penggemar yang lain adu cepat koment pertama, agar ketahuan bahwa yang paling serius menjemput kedatangan Ayna......
DeleteAlhamdulillah ..... pagi2 sdh baca ayna ..... trimakasih bu tien, semoga bu tien selalu sehat2, kumenanti episode lanjutannya
ReplyDeleteAssalamu'alaikum ...... selamat pagi semuanya
Trimakasih Bu Tien.. Cahya di Madiun hadir Bu Tien.. Salam sehat bahagia utk kita semua
ReplyDeleteSemoga Ayna segera ditemukan
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Maturnuwun ibu Tien...
ReplyDeleteSalam hangat utk ibu sekluarga,jg utk penggemar setia semua
Selalu menunggu kelanjutan critanya,Bintang dan Nanda apakah ga lapar haus?ke warung dong..
Bunda, boleh saya ikut bantu mencari... Supaya cepet ketemu... Hahahaha
ReplyDeleteIya mas Mulyadi.. bantuin..
DeleteSalam aduhai...
Semntara bisa bantu doa, bu tien. Smoga slalu sehat waras bugar. Usia yg bermanfaat bg sesama. Bisa posting lebih gasik. Crita makin ciamik. Fans jadi naik.
DeleteSalam aduhai
Wah, bener canthas Bu Tien dlm mengaduk perasaan pembaca setianya. Berharap Nanda dan Bintang krn sdh lapar, masuk ke warung dimana Ayna sedang ditolong pemilik warungnya dan... Ketemu. Maturnuwun Bu Tien, semoga tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat. Aamiin.. Teriring salam sehat dari Pondok gede...
ReplyDeleteKoyo ngerti2 o
DeleteTerserah ibu Tien
Ya nggak semudah itulah. Mbak Tien pasti punya cara yang canggih..
DeleteKok masih UNKNOWN
Deletetolooong .....
Di update profilnya
Supaya kita jd kenal/tahu
Ayo yang di Pondok Gede update profilmu agar sesama blogger di Tien Kumalasari saling kenal & tahu nama dan fotonya.
DeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik/ketuk tulisan UNKNOWN di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya Klik/ketuk tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP, pekerjaan, hoby, dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda
Trims bu tien salam sehat selalu sari jogja
ReplyDeleteKok masih UNKNOWN sih mbak Sari Jogja edit dong profilmu,
DeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik/ketuk tulisan UNKNOWN di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya Klik/ketuk tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP, pekerjaan, hoby, dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda
Selamat malam Bu Tien....semoga ibu selalu dalam keadaan sehat wal'afiat lahir batin. Tetap berkarya, menulis menghibur penggemar cerbung karya yang ke 14 >>> AYNA.
ReplyDeleteSelamat malam sahabat-2ku penggemar cerbung Tien Kumalasari....selamat menunggu kehadiran AYNA_19
Selamat malam jg kakek habi menunggu Aina 19 semoga bu Tien sehat selalu dan terus berkarya kami semua menunggu cerita selanjutnya
ReplyDeleteSelamat malam juga jeng Winarni....ini Winarni Ayna....apa Winarni istrinya pa Sumarno?
DeleteHehehehe....maaf bercanda malam-2
Selamat menunggu kehadiran Ayna_19
HrMinggu mbak Tien libur tidak ya? Kl libur saya mau merem gasik tp kl tdk libur saya setia nunggu sp Ayna 19 nongol,krn sdh pengin tahu Ayna yg skr amnesia ada diman ya? Kasian banget nih Ayna hi hi hi.
ReplyDeleteSalam seroja mbak Tien dari Tegal.
Mudah2 an gak libur ya
DeleteSy msh setia me longok2
Perasaanku Ayna akan menderita dulu, ini baru kira" setengah jalan, kalau segera ketemu artinya segera selesai.
ReplyDeleteKan senang di-lama"in ...jangan cepat selesai...he he he...
Selamat malam sahabat-2 ku, baru saja Bu Tien memberitahu, malam ini AYNA_19 "LIBUR". Kita doakan Bu Tien semoga sakit perutnya enggal diparingi dhangan.
ReplyDeleteDemikian harap maklum dan selamat tidur gasik.......
O o ...🤭
DeleteMugi" Enggal dhangan mbak Tien ..
🤝🤝
Maturnuwun infonya pakdhe..
DeleteSemoga mbak Tien segera sembuh..duh
Matur nuwun infonya Kakek Habi
DeleteCepet sembuh ya mbak Tien
Aamiin... trims infonya pa dhe.
ReplyDeleteNjih ...semoga bu Tien segera sembuh
ReplyDeleteAyna 19 .. libur ya.
ReplyDeleteYukk tidur gasik
Wah Ayna 19 blm tayang jam segini ..kayaknya libur ya bu Tien ?
ReplyDeletePokoknya sehat2 selalu kagem bu Tien dan tetap semangat ...Amin.
Wah jeng Yayuk ini nggdk baca komen di atasnya, ya. Bu Tien lagi sakit perut, mohon ma'af AYNA_19;tiddk dapat hadir menemui penggemarnya.
DeleteSemkoga mbak tien segera disembuhkan Allah
ReplyDeleteSemoga bu Tien diangkat semua penyakitnya dan diberikan kesembuhan yang sempurna aamiin
ReplyDeleteAamiin
DeletePuji Tuhan ibu Tien sdh menyajikan Ayna 18 dg tetap menimbulkan penasaran bagi para penggandrungnya.
ReplyDeleteBersyukur Ayna terlepas dari Sarjono, dan sekarang ketemu ibu warung yg baik hati. Semoga dlm suasanya hati tenang damai bersama ibu Warung, daya ingatnya berangsur membaik. Mungkin Ayna betah di warung itu, warung jd terkenal krn pelayan gadis cantik... Berita masuk koran... Akhirnya semua orang2 baik bisa bertemu kembali...
Terserah ibu Tien aja. Sabar menunggu candake... Matur nuwun berkah Dalem
Semoga ibu Tien yg sedang gangguan sakit perut segara sehat kembali..
ReplyDeleteSy bayangin itu Tien kurang istirahat, siang kerja di apotik, sore urus rumah tangga dll setiap malam menyalurkan hobby nulis...
Matur nuwun katur Eyang Habi Bandung yg kirim info malam ini Ayna 19 gak datang.
Semoga ibu Tien yg sedang gangguan sakit perut segara sehat kembali..
ReplyDeleteSy bayangin itu Tien kurang istirahat, siang kerja di apotik, sore urus rumah tangga dll setiap malam menyalurkan hobby nulis...
Matur nuwun katur Eyang Habi Bandung yg kirim info malam ini Ayna 19 gak datang.
Syafakillah bunda.. semoga lekas sehat kembali...
ReplyDeletemasih mencoba menghapus unknown ..
Caraeng edit profil
Delete1. Ketuk UNKNOWN,,,
2. Lalu ketuk EDIT PROFIL,
3. Isi biodatamu,,,
4. Lalu SIMPAN,,
Mudah khan
Silahkan dicoba
Smg mb Tien segera pulih kembali dr sakit perutnya...Aamiin YRA...
ReplyDeleteSemoga bu Tien segera sembuh perutnya. Aamiin
ReplyDeletematur suwun Bu Tien salam sehat,semangat selalu,nesjipun nggak on time,tapi selalu mengkikuti karya2nya terima kasih banyak,selesai ngeborong bacanya,suwun🙏🙏🙏💪💪💐
ReplyDeleteSemoga Bunda cepat sembuh dari sakit perutnya, dan bisa segera beraktifitas seperti sediakala
ReplyDeleteAamiiiin
Terima kasih, mba Tien. Saya setia menunggu Ayna no 19. Semoga mba Tien sehat selalu dab tetap swmangat.
ReplyDeleteSyafakillah syifaan ajilan ibu Tien dan bisa beraktivitas kembali seperti sediakala aamiin
ReplyDeleteSelamat pagi semuanya.. Selamat pagi Bunda Tien semoga sehat dan bisa beraktivitas LG..tetap semangat
ReplyDeleteSaya tetap setia dan sabar menanti episode Aina 18..
Yg terpenting Bunda Tien sehat dulu...🙏🙏
Aina ke 19.. maksudnya 😃
ReplyDeleteSelamat pagi.. Saya bisa membayangkan bagaimana capeknya bu Tien sehari hari. Saya juga bekerja sekaligus ibu rumah tangga, setiap malam harus menyiapkan materi kuliah. Pejerjaan hari hari apabila dijalani dengan ikhlas akan menyenangkan. Semoga bu Tien diangkat penyakitnya sehingga daoat menyalurkan hobi menulisnya...aamiin.Salam sehat dan semangat berkarya.
ReplyDeleteDoa saya smg mba Tien cpt sembuh dan sht kembali.. Tetapsemangat y mba Tien😍😍
ReplyDeleteSemoga cepat sembuh mbak Tien. Allah limpahkan kesehatan jasmani dan rohani... Tetap semangat mbak Tien
ReplyDeleteWhaduh
ReplyDeleteUNKNOWN
ReplyDeleteUNKNOWN
ReplyDeleteUNKNOWN
ReplyDeleteMaksudnya apa Bu Yanti Surabaya?
DeleteSampai 3 kali nulis "UNKNOWN" ??
Aduh seru yaa ..tp semoga Bu Tien sehat dan bisa buat cerita lbh menarik ..tp aku baca pas mau solat malam krn terlalu malam...semangat yaa
ReplyDeletesemoga Bu Tien sehat kembali....salam dari Semarang
ReplyDeleteAlhandulillah dah tayang
ReplyDeleteSyafakillah syifaan ajilan mbak Tien
ReplyDeleteIntap intip...kok eps 19 blm nongol...
ReplyDeleteMksh bu tien, sehat selalu
Syafakillah Bu Tien, semoga segera diangkat sakitnya dan segera sehat kembali....Aamiin
ReplyDeleteSemoga lekas sembuh nggeh bunda tien..
ReplyDeleteSelamat malam semuanya semogs mbak tien segerah disngkat penyakitnya dan sehat seperti semula sehingga bisa beraktivias dan menghibur kami dengan episode 19 jember setia menunggu
ReplyDeleteSalam kenal dari kota Tembakau .
ReplyDeleteArinto .
Semoga kita semua selalu dikaruniai berkah sehat dan bahagia .
Bu Tien Alhamdulillah sudah sehat...
ReplyDeleteIn Syaa Allah nanti malam AYNA bisa tayang
Alhamdulillah.semoga Mbak Tien sehat seterusnya.
ReplyDeleteAamiin YRA
Selamat malam Bu Tien....selamat malam sahabat-2ku penggemar cerbung Tien Kumalasari, selamat jumpa lagi. Kita sama-2 menunggu kehadiran Ayna_19 semoga tayang gasik.
ReplyDeleteSemoga cepat tayang dan cepat istirahat.