Saturday, January 30, 2021

A Y N A 12

A Y N A   12

(Tien Kumalasari)

 

“Kamu ?” tanya Bintang heran.

Nanda tertawa.

“Iya ini aku? Masa sih lupa sama musuh kamu sejak masih kanak-kanak?”

“Ayna...” kata mereka berbarengan sambil mengulurkan masing-masing seikat bunga kearah Ayna.

Ayna tersenyum sangat manis, dan membuat kedua ganteng itu terpana.

“Ini apa-apaan mas?”

“Ini bunga..” dan lagi-lagi mereka mengucapkannya hampir bersamaan.         

“Ooh, iya benar, ini bunga. Buat aku ?”

“Iya lah, pastinya buat kamu,” kali ini Bintang yang menjawab.

“Masa buat dia?” kata Nanda sambil menunjuk kearah Bintang.

“Aduuh, terimakasih banyak, mas Bintang, mas Nanda. Kalian selalu baik sama aku. Tapi kok mas Nanda tiba-tiba muncul?”

“Aku tadi mau nyamperin kamu, keduluan mas dokter itu, lalu aku ikuti kalian. Ketika kalian makan aku membeli bunga dan bersembunyi didalam, pura-pura memesan sesuatu. Setelah melihat dia ini keluar, aku ingin segera memberikan bunga itu ke kamu, tapi ketemu teman dan ngobrol sebentar, aduuh.. jadi telat deh.. ee.. tak tahunya dia juga datang membawa bunga.”

Lalu kedua ganteng itu tertawa keras.

“Sssst... tuh, pada nglihatin kemari, tertawanya seperti dirumah sendiri saja,” tegur Ayna.

“Iya, ma’af.. “ kata keduanya bersamaan.

“Bunganya cantik sekali, nanti aku pasang di vas dan aku letakkan dikamar ibu. Pasti ibu senang. Oh ya, jadi ingat, ayo aku mau pulang. Ibu sakit nih.”

“mBak Tanti sakit? Yang semalam masih berlanjut?”

“Iya, sedianya mau ke dokter, tapi mas Bintang mau memeriksanya lebih dulu. Ayo kita kesana.”

“Baiklah, kamu tetap bersama aku kan?” kata Bintang.

“Bersamaku saja, kan tadi sudah bersama dia,”

“Eeeh, mana bisa, main serobot saja..”

“Ya sudah, kalau berebut, aku jalan kaki saja, jadi nggak ikut mas Bintang, nggak ikut mas Nanda. Bagaimana?”

“Jalan kaki?”

“Ya.. ini adil kan?”

“Nggak.. nggak, baiklah, kamu sama dia juga nggak apa-apa,” kata Bintang.

“Sama mas Nanda?”

“Iya.”

Tapi ternyata Nanda justru menolak. Tiba-tiba ia merasa telah merebut kesempatan Bintang untuk bersama Ayna, dan itu membuatnya merasa menang karena Bintang mengalah. Tak ada kepuasan ketika menang karena ‘dimenangkan’.

“Nggaaak, baiklah, sama Bintang saja, aku ngikutin dari belakang.”

“Nah, gitu dong, kalian ini aneh.. ayo cepat, nanti ibu menunggu.”

Bintang meletakkan selembar uang setelah melambai ke arah pelayan, lalu bertiga keluar dari rumah makan itu.

***

Ketika mereka bertiga sampai dirumah Danang, dilihatnya Danang sudah ada dirumah. Tampaknya Danang bersiap mengantarkan isterinya.

“Lho, ini Ayna kok bawa pasukan ?”

“Ibu bagaimana, pak?”

“Itu, aku mau mengantarnya ke dokter..”

“Om lupa ya kalau saya dokter?” kata Bintang.

“Hahaaa.. iya Bintang.. aku pikir kamu jauh... “

“Biar saya lihat tante...”

Bintang dan Nanda masuk, dilihatnya Tanti sudah bersiap pergi, dan Ayna duduk didekatnya.

“Mas Bintang yang akan memeriksa bu..”

“Oh, syukurlah..”

“Tante.. sakit apa nih?”

“Nggak tahu nih Bin, ada gangguan pencernaan kayaknya. Dikamar saja periksanya?”

“Terserah tante...”

Lalu Tanti masuk kekamar, Ayna dan Danang mengikutinya.

“Untung saya pulang dari kantor dan masih membawa alat-alat, barangkali diperlukan.

Beberapa sa’at lamanya Bintang memeriksa Tanti.

“Bagaimana?” tanya Danang.

“Tekanan darahnya agak rendah, tapi sepertinya ada sesuatu,” kata Bintang.

“Untuk jelasnya tante harus ke laborat, periksa urine dan darah.”

“Memangnya tante kamu sakit apa?” tanya Danang khawatir.

“Mari tante saya antar ke laborat sekarang saja, supaya segera jelas semuanya.”

“Apakah itu berbahaya ?”

“Tidak, ayo tante, saya antar sekalian. Bisa saja pekerja laborat datang kemari, tapi nanti hasilnya kelamaan. Lebih baik kita kesana.”

Ketika Bintang dan Danang mengantarkan Tanti, Ayna ditemani Nanda menunggu.

Ayna agak gelisah, menghawatirkan sakit ibu angkatnya. Tapi melihat wajah Bintang yang tampak biasa saja, Ayna sedikit tenang.

“Ada apa ya mbak Tanti?” tanya Nanda tak kurang gelisahnya.

“Semoga baik-baik saja,” gumam Ayna sambil beranjak kebelakang, bermaksud membuat minuman untuk semuanya.

“Hm, ada kesempatan untuk mengutarakan hati aku kepada Ayna, tapi suasananya kok nggak enak begini ya,” gumam Nanda.

“Mas, minumnya... silahkan,” kata Ayna mengejutkannya.

“Oh.. eh.. ya.”

“Mas lagi ngelamun ya?”

“Eeh.. iya... maksudku.. memikirkan sakitnya mbak Tanti..”

“Iya, aku juga khawatir. Tapi kok mas Bintang sikapnya biasa-biasa saja ya.”

“Dia kan dokter, jadi sudah biasa menangani pasien yang bagaimanapun.”

Tapi Ayna masih ingat, ketika Bintang menangani ibunya, wajahnya tampak gelisah, tidak tenang seperti tadi. Ini agak menenangkan hati Ayna.

“Semoga ibu baik-baik saja.”

“Ayna...” mulut Nanda hampir mengatakan sesuatu.

“Mas, diminum dulu.. “

“Ya, baiklah...”

Keduanya duduk berhadapan, tapi tak mengucapkan sepatah katapun.

“Ini kesempatan baik, hanya aku dan dia. Tidak seperti biasanya selalu ada Bintang. Tapi aneh ya kalau aku mengatakan perasaanku sementara hati Ayna sedang tidak tenang begitu.”

Lalu Nanda meraih cawan yang disuguhkan, dan meneguk isinya, sampai habis.

“Mas haus ya? Saya tambah lagi ya..” kata Ayna sambil meraih cawan kosong didepan Nanda.

“Sudah.. sudah..”

“Nggak apa-apa..” Ayna nekat membawa cawan itu kebelakang.

“Aduuh.. kok aku jadi nggak tenang begini..”

Lalu Nanda menyalakan televisi , mencoba mencari acara yang menarik.

“Acara apa tuh mas?” tanya Ayna ketika sudah kembali setelah mengisi minuman lagi pada cawan Nanda.

“Nggak tahu nih, sembarang aja, biar nggak sepi.”

“Iya, tiba-tiba sepi. Coba kalau ada mas Bintang, pasti ramai deh.”

Nanda menatap Ayna, apakah dia mengharapkan Bintang ada diantara mereka? Apakah Bintang lebih menarik dari dirinya? Sekarang Nanda  merasa sedikit cemburu mendengar kata-kata Ayna. ,

“Ayna lebih suka kalau ada Bintang ya?”

“Bukan begitu, maksud saya kalau ada mas Nanda juga ada mas Bintang, pasti ramai. Sekarang adanya cuma mas Nanda, jadi sepi kan?”

“Iya, yang ramai hatiku nih,” kata Nanda dalam hati. Agak terhibur mendengar kata Ayna yang terakhir, Artinya harusnya ada dirinya dan Bintang. Aduuh, mana bisa terus-terusan begitu? Nanda ingin Ayna memilih salah satu diantaranya.

“Mas Nanda, kapan mbak Deva menikah?” akhirnya Ayna menemukan sebuah pertanyaan.

“Oh, belum.. nanti setelah selesai kuliah, mungkin tahun depan, kalau lancar.”

“Harusnya mas Nanda dulu.. kan mas Nanda kakaknya?”

“Aku ?? Belum ada yang mau..” tiba-tiba Nanda merasa punya  celah untuk memancing bagaimana perasaan Ayna kepadanya.

“Masa?”

“Kalau... Ayna mau..?” kata-kata itu meluncur begitu saja. Tapi Nanda tertegun, Ayna tertawa ngakak mendengar ucapannya.

“Aaah.. mas Nanda ada-ada saja..”

“Bagaimana kalau serius..?”

“”Mas Nanda jangan bicara yang tidak-tidak ah.”

“Aduuh.. kok Ayna bicara tanpa ekpresi begitu, seakan kata-katanya hanya dianggap angin lewat,” kata hati Nanda.

Lalu lama mereka berdiam, menatap televisi tanpa meresapi isi acaranya, sampai mobil Bintang masuk ke halaman.

“Itu mereka datang..” seru Ayna yang langsung berdiri menyambut.

Tapi alangkah terkejutnya Ayna ketika Danang turun, lalu dilihatnya ayah angkatnya itu menggendong isterinya.

“Bapak... ada apa?”

Tapi Ayna heram ketika mendengar Tanti berteriak-teriak.

“Aduuh mas, lepaskan aku.. ya ampuun.. aku bukan bayi maas...turuniin..”

“Jangan meronta, nanti kamu benar-benar jatuh,” kata Danang yang terus membawa Tanti kedalam dan mendudukkannya di sofa pelan.

Bintang tampak ter-senyum-senyum, membuat Ayna dan Nanda heran melihat adegan itu.

“mBak Tanti kenapa?” tanya Nanda tak kurang herannya.

“Jangan tanya dia, tanya sama aku saja,” kata Danang.

“Gimana sih mas?”

“mBak Tanti kamu ...sedang mengandung..” kata Danang riang.

“Haaa...” Nanda dan Ayna bersorak, lalu Ayna mendekati Tanti dan memeluknya erat.

“Ibuu.. selamat, Ayna senang mendengarnya.”

“Ini sangat mengejutkan aku, aku tidak muda lagi.” kata Tanti sambil tersenyum.

“Tapi aku bahagia, benar kataku bukan? Kamu akan mendapatkan anak kandung setelah memungut Ayna menjadi anak kamu,” kata Danang sambil memeluk isterinya.

“Mari kita rayakan berita gembira ini.. mm.. apa ya enaknya.. kita makan diluar yuk,” ajak Danang.

“Wedang ronde saja,” seru Tanti.

Wedang ronde? Aduhai.

***

Berita bahagia itu segera tersebar. Handoko dan Palupi menyambutnya dengan gembira.

“Alhamdulillah, akhirnya Danang akan punya keturunan. Seandainya ibu masih ada pasti akan sangat bahagia,” kata Handoko.

“Iya ya mas, tapi bagaimanapun ini harus kita sambut dengan rasa bahagia.”

“Tidak mengira, di usia empatpuluh tahun lebih, Allah masih berkenan memberikan Tanti keturunan untuk adikku.”

“Kalau Allah berkehendak, tak ada yang bisa menolak. Ini kebahagiaan kita juga.”

“Dan benar kata orang-orang tua ya, sebuah keluarga yang belum dikaruniai anak, ketika   memungut anak angkat, tiba-tiba bisa hamil. Ini benar-benar kejadian.. Luar biasa kuasa Allah.”

“Iya ya mas. Saya juga tak mengira. Tapi Tanti juga harus hati-hati lho, kan usianya tidak muda lagi. Harus sangat dijaga. Itu termasuk usia rawan.”

“Benar, nanti kita harus memberi tahu Danang dan Tanti agar dia hati-hati menjaga bayi yang baru tumbuh di rahimnya.”

“Iya mas, besok aku mau kesana, barangkali dia memerlukan sesuatu. Kasihan kalau ngidamnya muntah-muntah terus, jadi repot.”

“Ya enggak, kan ada Ayna yang katanya sangat rajin.”

“Tapi Ayna kan bekerja mas.”

“Iya juga sih.. Ya bagaimana mereka lah, pasti mereka bisa mengaturnya.”

“Benar, beda waktu aku mengandung Bulan, nggak begitu repot, karena nggak merasakan ngidam, bisa melakukan apa-apa, jadi ketika ditinggal Mirah juga nggak ada masalah.”

“Barangkali mereka memerlukan pembantu.”

“Pembantu sekarang kan tidak mudah mas, tidak seperti dulu. Kita dapat pembantu yang baik seperti Mirah, dan seperti yu Suprih.”

“Kalau sekarang yu Suprih disuruh tinggal disana bagaimana?”

“Kasihan mas, yu Suprih juga sudah semakin tua.”

“Semoga segera mendapat pembantu.”

“Aku juga pengin punya adik bu,” tiba-tiba Bulan berteriak sambil keluar dari kamarnya.

“Apa? Kamu itu ada-ada saja.”

“Kalau tante Tanti bisa hamil, pasti ibu juga bisa dong.”

Handoko tertawa.

“Ibu sudah punya dua anak, itu cukup,” kata Handoko.

“Ibu sudah jauh lebih tua, nggak kuat kalau harus punya anak lagi.”

“Iya ya bu? Bulan hanya membayangkan, alangkah senangnya kalau punya adik lagi.”

“Nanti anaknya tante Tanti kan juga bisa jadi adik kamu,” kata Handoko.

“Kalau besok ibu mau kerumah om Danang, Bulan ikut ya?”

“Iya, besok siang saja setelah memasak.”

“Ibu tahu nggak, kata mas Bintang, tante Tanti senengnya minum wedang ronde.”

“Benarkah? Kalau begitu besok kita bawakan wedang ronde, biar adik kamu yang didalam perut suka.”

“Kalau siang mana ada orang jualan wedang ronde?”

“Ibu bisa buat dong,” kata Palupi.

“Benarkah?”

“Ajarin buat bulat-bulat seperti bola itu bu.”

“Itu dari tepung ketan, didalam nya diisi kacang yang sudah dihaluskan dan dimasak sama gula.”

“Rumit dong bu.”

“Nggak, besok kita buat sama-sama ya.”

***

“Ibu, apakah Ayna harus keluar dari pekerjaan supaya ibu tidak repot?”

“Jangan Ayna, kehamilan ibu ini jangan sampai mengganggu kamu. Lakukan apa yang kamu suka, jangan karena ibu hamil lalu kamu meninggalkan pekerjaan kamu. Bukankah kamu juga dibutuhkan di tokonya pak Yoga?”

“Iya bu, kalau begitu setiap pagi biar Ayna memasak untuk sarapan dan makan siang.”

“Nanti kamu kecapekan Ayna.”

“Tidak bu, Ayna bisa bangun lebih pagi. Ibu jangan memikirkannya. Sepulang kerja Ayna bisa belanja untuk dimasak pagi harinya.”

“Anak baik, ibu senang mendengarnya. Semoga acara ngidam ini tidak berlangsung lama, sehingga tidak perlu lama ibu  merepotkan kamu. Tapi sebenarnya bapak bisa setiap hari beli masakan matang.”

“Kalau sesekali tidak apa-apa bu, tapi kalau setiap hari juga nggak enak. Masakan yang dimasak dirumah lebih enak daripada beli diwarung.”

“Yang menjadikan enak adalah... kalau dimasak dirumah, masaknya pasti dengan rasa kasih sayang.”

“Benar ibu. Biarkan saya melakukannya. Saya biasa bangun pagi dan masak sebelum berangkat kerja. Bahkan masakan yang bisa dimasak sore harinya juga akan meringankan tenaga di pagi hari.”

“Kamu benar-benar anak baik, aku bahagia punya anak kamu.”

“Ini karena ibu harus sangat menjaga kandungan ibu. Saya bahagia mau punya adik.”

“Terimakasih Ayna.”

“Kalau begitu sekarang saya akan mencatat apa saja yang harus saya beli. Besok ibu ingin dimasakkan apa?”

“Apa ya, sa’at ini membayangkan masakan saja aku merasa mual.”

“Tapi ibu kan harus tetap makan, biarpun sedikit-sedikit.”

“Terserah kamu saja Ayna, siapa tahu nanti aku doyan.”

***

Sepulang dari toko, Ayna tidak langsung kerumah. Ia harus belanja seperti yang telah direncanakan. Tanti sudah memberinya catatan tentang apa yang harus dibelinya.

Lalu Ayna mencegat angkot yang akan melewati supermarket dimana ia harus belanja. Ayna sangat bersemangat, karena mulai besok ia akan bangun lebih pagi, lalu membersihkan rumah dan memasak. Hal itu tak membuatnya susah karena ia sudah biasa melakukannya. Ayna senang melakukan hal yang membuat keluarga Danang juga senang, barangkali apa yang dilakukannya tak sebanding dengan kebaikan mereka.

Sebenarnya Ayna lebih suka belanja sayur di pasar tradisional, tapi sesore ini pasti susah mencari sayuran segar.

Ayna turun didepan sebuah supermarket, tapi tanpa sadar sepasang mata mengawasinya tanpa berkedip. Ayna tak sadar bahwa pemilik sepasang mata itu berada didalam angkot yang ia tumpangi dan ia tak memperhatikannya. Dan tanpa sepengetahuannya juga orang itu ikut turun tak jauh dari Ayna turun.

***

Besok lagi ya.

 

 

94 comments:

  1. Terima kasih mbak Tien ... AYNA 12 sudah tayang.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat Dimas Yowa pemenangnya...... tepat pkl 22.33 wib Ayna_12 tayang.
      Matur nuwun Bu Tien....ditinggal mingket dilit lha kok wis kedisikan.....RPP sing tuwa ngalah.

      Delete
    2. Selamat Pak Yowa....
      Juara 1

      Alhamdulillah AYNA 12 sdh hadir
      Mtnuwun mbak Tien

      Delete
    3. Baru 5 menit
      Wis pirang2

      Alhamdulillah...
      Matur nuwun Bu Tien....
      Mugi2 tansah wilujeng
      Salam saking Cilacap

      Delete
    4. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

      Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Tampaknya akan muncul masalah , tentunya supaya pembaca tidak jemu dengan cerita yang datar" saja. Kita tunggu ayna 13.
      Salam sehat dari sragentina ... mbak Tien kumalasari ...good nite.

      Delete
  4. Matur nuwun mbak Tien
    Ayna 12 sudah ada, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh siapa sepasang mata itu,jangan" sarjono,jadi deg"an nih,moga Ayna baik" saja
      Trimakasih b.Tien telah menghibur kita semua,moga b.Tien sll diberi kesehatan.

      Delete
  5. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah AYNA 12 sudah tayang.
      Matur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
      Salam SEROJA dari Tangerang.
      Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam sehat dari Tangerang.

      Wah gawat, Pak Sardjono menentukan Ayna..??

      Delete
  6. Alhamdulillah AYNA dah tayang.
    Makasih ibu Tien, sehat selalu.

    ReplyDelete
  7. Alhandulillah AYNA12 dsh tayang.
    Makasih ibu Tien, sehat selalu.

    ReplyDelete
  8. Bacanya kok cepat selesai ya..apa kurang panjang apa kurang serinya kalau cuma satu episode?
    Minta tambah bu Tien😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee.. kalau ditambah nanti.kekenyangan perutnya sakit lho mas.
      Salam ADUHAI

      Delete
  9. Alhamdulillah..... Meskipun dg kriyip" matanya he he ,tks Bu Tien kuuuuhhh

    ReplyDelete
  10. Aduhai Tanti hamil...senangnya
    Siapa sepasang mata yg mengikuti Ayna ya.. Semoga Ayna baik2 saja

    ReplyDelete
  11. Malam Bunda.
    Makasih AYNA nya.Sehat selalu dan terus berkarya.Sukses buat Bunda

    ReplyDelete
  12. Hmmm.... bulak balik tadi gak ada... sampai ketiduran... akhirnya ketinggalan....
    Makasih ya bu Tien...sabtu sabtu masih sempat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jeng dokter, di sempat2 in..
      Biar gayeng..
      Salam Aduhai

      Delete
  13. waduh siapa lagi yg mengikuti Ayna.. bikin deg2an aja. Smoga Ayna baik2 saja.
    Terima kasih Mbak Tien.. ditunggu lanjutannya. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja dari Semarang.

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah Ayna 12 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga
    Salam sehat dri Bekasi

    waduh jangan2 pak Sarjono yg ngikutin Ayna

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah sudah tayang. Terimakasih bu Tien. Selamat beristirahat. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah sudah tayang. Terimakasih bu Tien. Selamat beristirahat. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah AYNA~12 Sudah hadir, maturnuwun Bu Tien..🙏

    ReplyDelete
  18. Aduh siapa lagi yang menguntit ayna nudah2an bukan irsng jahat

    ReplyDelete
  19. Waduh....!Siapa ya? Ngikuti Ayna... Apa kata mbak tien sj, Smg mbak tien sehat selalu

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah ayna 12 sdh tayang trimakasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu
    Siapakah yg mengikuti ayna ...... apa ayah tirinya ?
    Mungkin saja ..... pasti untuk mengetahui tempat tinggalnya
    Kita tunggu saja kelanjutan ceritanya di episode berikutnya

    Selamat malam bu tien beserta seluruh pecinta cerbung .... selamat beristirahat

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  21. Sepasang mata yg membuntuti Ayna pasti ayah tirinya siapa lg kl bukan dia he he he.
    Salam sehat2 selalu dan banyak tks ya mbak Tien,dr Tegal.

    ReplyDelete
  22. Trimakasih mbak Tien..
    Ayna 12..wlpn udh ngantuk baca dulu...eh cuma bentar..
    Duuh gmn nasib dua jagoan ganteng berebut ❤ ayna yaaa...😊

    Semoga ayna baik2 aja dgn diikuti penumpang angkot..bpk tirinya ya..ati2 aynaaa...sampe jumpa besok yaa..

    Salam sehat dr bandung.

    ReplyDelete
  23. Eng-ing-eeeeng... Deg-degan dimulai. Siapa gerangan yg mengintai & mengikuti Ayna? Pikiran berkecamuk, apa gerangan yg akan terjadi dg Ayna? Kalo itu Pak Sarjono, semoga Ayna tidak didzolimi.

    TERIMA KASIH Bunda Tien. Semoga Bunda selalu sehat wal'afiat dan bahagia lahir batin. ♥️😗🇦🇺

    ReplyDelete
  24. Terima kasih bunda Tien telah hadir AYNA 12..

    Salam sehat selalu dari kota Malang

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah Ayna 12 sdh muncul. Semoga Ayna baikbaik saja ..aamiin.Terima kasih bu Tien .salam sehat dam semangat berkarya

    ReplyDelete
  26. Mulai lagi ada kejutan baru... Salam sehat buat Bu Tien dan keluarga..🙏🙏

    ReplyDelete
  27. Maturnuwun mbak Tien, Ayna 12 sudah hadir, meskipun malam minggu.
    Siapa ya...yang ngikuti Ayna. Sarjono ya? Wah...gregeten aku, pengin ngepruk rasanya. Kalau kesalahan lain, bolehlah dimaafkan. Tapi kalau kesalahan yang benar-benar mengerikan itu, sungguh tak termaafkan...
    Hati-hati ya Ayna

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah sudah tayang. Terimakasih bu Tien. Semoga sehat selalu.
    Salam dari Magelang
    Reply

    ReplyDelete
  29. Hmmm...baper lagi bunda Tien, deg2 an...siapa yg ngikuti Ayna? Apa masih ada hubungan saudara dng Ayna? Mudah2an bukan orang jahat...
    Matur suwun Bunda Tien, semoga bunda Tien selalu sehat ...salwm dari bumi Arema Malang

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah Tanty sdh hamil. Matursuwin mbak Tien AYNA 12 nya, smg mbak Tien sklg dan semua penggemar sehat dan baagia sll.
    Tetep semangat dan teruslah berkarya. Wassalam

    ReplyDelete
  31. Waduh siapa ya...yg ngikuti Aina

    Hati" ya Aina..
    Terima kasih Bunda Tien..

    ReplyDelete
  32. Siapa ya orang yg mengikutinya... ayah tirinya...
    Ku serahkan pada bunda tien .. makasih bunda salam bahagia, sehat dari tasik

    ReplyDelete
  33. Siapa ya yang sedang mengikuti setiap kegiatan Ayna, apakah orang jahat... mungkin ... karena.?
    Salam sehat dan bahagia.... Terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  34. Hayooo.. Siapa yang ngikutin.

    Tunggu episode selanjutnya. ( ga sabar rasanya yaa)

    Salam sehat tuk bu Tien dan klg.

    ReplyDelete
  35. Sepertinya Sarjono mulai berulah

    ReplyDelete
  36. Pagii mba Tien .. Mksh Ayna 12 nya.. Makinpenasaran jg nih.. Siapayg ngawasi diangkot.. Smgbkn org jahat.. Takutnyaayah tirinya.. Slmseroja dan semangat dri skbmi unk mba tien sekeluarga🥰🥰🙏🙏

    ReplyDelete
  37. Siapa lg yg mengikuti Ayna?
    Benarkah p Sarjono? Klu iya knp Ayna tdk tahu?

    Penggemar baru Ayna brgkl? Smg tdk berbuat yg tdk2 pd Ayna

    Akankah 2 cogan dtg sbg penyelamat spt yg sdh2?

    Ditunggu ya mb Tien eps berikutnya
    Slm seroja utk kita semua....

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah...
    Mtur nuwun Bun....
    Mugi2 tansah rahayu....

    ReplyDelete
  39. Wah siapa ya yg mengikuti Ayna...
    Semoga tdk terjadi apa apa dh Ayna
    ..
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  40. Siapa lelaki itu, pak Sarjono kah, semoga tdk terjadi apa2. Maturnuwun BuTien, ceritanya semakin gayeng diikuti. Semoga Bu Tien senantiasa sehat dan tetap energik dlm berkarya. Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg masih UNKNOWN....
      Aoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan

      Delete
  41. Wah,apa yg akan terjadi dg Ayna?
    Maturnuwun ibu Tien,salam sehat penuh semangat 🙏
    Setia menunggu kelanjutan critanya,bersama penggemar semua

    ReplyDelete
  42. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 12 hadir dg tetap bikin penasaran penggandrungnya.

    Nanda orangnya baik, rendah hati krn tdk mau menang ketika Bintang akan mengalah untuk semobil dg Ayna. Tdk ada kepuasan ketika menang krn dimenangkan.
    Semoga orang yg mengikuti Ayna dg diam2 bukan penjahat kelas kakap tp hanya rintangan2 kecil saja.
    Semoga kehamilan Tanti tdk ada gangguan berarti,shg lahir bayi mungil dg selamat dan sempurna.

    Setia menunggu eps 13.Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  43. Puji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 12 hadir dg tetap bikin penasaran penggandrungnya.

    Nanda orangnya baik, rendah hati krn tdk mau menang ketika Bintang akan mengalah untuk semobil dg Ayna. Tdk ada kepuasan ketika menang krn dimenangkan.
    Semoga orang yg mengikuti Ayna dg diam2 bukan penjahat kelas kakap tp hanya rintangan2 kecil saja.
    Semoga kehamilan Tanti tdk ada gangguan berarti,shg lahir bayi mungil dg selamat dan sempurna.

    Setia menunggu eps 13.Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  44. Minggu...
    Semoga Ayna 13 bisa hadir gasik?

    ReplyDelete
  45. Waaah saya ketinggalan kereta ...baru bisa coment ...kereta klutuk....jes...ejes ..trims mbal Tien ..salam seroja.

    ReplyDelete
  46. Waaah saya ketinggalan kereta ...baru bisa coment ...kereta klutuk ....ejes...ejes....Trims mbak Tien ..salam seroja.

    ReplyDelete
  47. Sy pikir nanti ada 'masalah besar' yang cukup rumit penyelesaiannya, mengingat ini mungkin baru 1/3 bagian saja.
    Yaa..biar rame, serem, menegangkan. Cuma standar ceritera di Indonesia selalu yang baik menang, yang jahat / jelek kalah. He he he.....

    ReplyDelete
  48. Sahabat2 penggemar cerbung Mbk Tien
    Malam ini Mbak Tien nulisnya istirahat dulu,sbb putra-putrinya pada ngumpul,terima kasih

    ReplyDelete
  49. Matur nuwun bu Tien
    Salam sshat dari Batang

    ReplyDelete
  50. Aduh saya intip intip ko belum datang juga epsd 13, salam semoga Mba Tien sehat..... tugiman Bandung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg masih UNKNOWN....
      Aoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan

      Delete
    2. Pak Tugiman Bandung
      Edit dong profilnya sesama blloger hrs saling sapa.....masak UNKNOWN terus jenenge. Bu Tien ya bingung ta Yen arep nyalami

      Delete
  51. Owh baru ada acara kumpul-kumpul sama putra-putrinya tow bu Tien

    ReplyDelete
  52. Nunggu Ayna ora teko teko.. selak ngantuk je ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca tuh pemberitahuan diatas.....
      HARI INI MINGGU 31 JANUARI 2031....AYNA LIBUR....

      Delete
  53. Selamat Pagi Monggo yg mau qiyamul lail... Salam sehat buat Bu Tien dan keluarga.

    ReplyDelete
  54. Sabar menunggu eps. 13. Salam sehat bu Tien..😍

    ReplyDelete
  55. Horeee ......
    Pada kecele .....
    Acara rebutan komen ditangguhkan
    He he he

    Kok msh ada yg UNKNOWN ya...

    ReplyDelete

  56. Saya menanti epidode 13
    Salam mba tien dari jember

    ReplyDelete
  57. Tiwas tadi malam ayna aku tunggu ternyata libur. Nanti ngintip ayna ah semoga nanti malam ayna hadir.
    Salam buat bu tien dari jogja

    ReplyDelete
  58. Ahad g terbit apa y...ttp seroja njih bu Tien sayang

    ReplyDelete
  59. Ayna Ayna kok blm datang2 ya apa di culik ayah tirinya nih hi hi hi ,salam seroja mbak Tien dr Tegal.

    ReplyDelete
  60. Podo kecele kabeeeh.. Hehehe.. Timbilan semua mba Tien pd ngintip g muncul jg.. SmgAyna slmet ah.. Slmsukabumi mb Tien sehat teruus🥰🥰

    ReplyDelete
  61. Ayana kok belanjanya lama sekali ya belum datang juga, semoga dia baik2 aja. Mba Tien,,,, salam sehat selalu ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Edit dong profilnya sesama blloger hrs saling sapa.....masak UNKNOWN terus jenenge.
      Bu Tien ya bingung ta Yen arep nyalami

      Yg masih UNKNOWN....
      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan

      Delete
  62. Apa ayna ketemu penjahat, terus diculik, terus diselamatkan seorang 'Pangeran Berkuda' yg bakal jadi pendamping hidupnya? Hanya mbak Tien yang tahu. Makin berbelit makin gayeng, makin panas, makin aduhai....

    ReplyDelete
  63. Malam ini, bentar lagi muncul yg episode 13. Mudah²an

    ReplyDelete
  64. Replies
    1. Edit dong profilnya sesama blloger hrs saling sapa.....masak UNKNOWN terus jenenge.
      Bu Tien ya bingung ta Yen arep nyalami

      Yg masih UNKNOWN....
      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan

      Delete
  65. Selamat malam Bu Tien dan Selamat malam sahabat-2 Penggemar cerbung bu Tien, wilujeng wengi semuanya, salam SEROJA.

    Hallo mas Danar, mas Suryadi..... met malam.
    Tak goleki lho di WAG PCTK kok ngilang ?

    ReplyDelete

KUPETIK SETANGKAI BINTANG 01

  KUPETIK SETANGKAI BINTANG  01. (Tien Kumalasari)   Minar melanjutkan memetik sayur di kebun. Hari ini panen kacang panjang, sangat menyena...