Tuesday, November 20, 2018

SEPENGGAL KISAH XXIV

SEPENGGAL KISAH  24
(Tien Kumalasari)


Pak Surya masih mengulangi kesibukannya membongkar bongkar.. tanpa menemukan apa yang dicarinya, sementara bu Surya sibuk meng ingat2.
"Map kuning... map kuning... yaa.. aku pernah melihatnya.. tapi dimana ya? Aduuh... kok lupa ya..."
"Jadi mamah pernah melihatnya?"
"Kayaknya aku pernah melihatnya.. dimana ya..."
"Itulah... aku bilang apa.. setiap kali mamah bersih2.. pasti selalu.ada saja barang yang hilang.. "
Bu Suryo bersungut sungut.. lalu pergi meninggalkan suaminya.. sambil kembali meng ingat2.
Malam itu Mimi senang sekali. Ia bisa berduaan dengan Damar dengan manis. Artinya tidak ada kata2 kasar dari Damar yang ditujukan padanya. Memang benar kata mamanya bahwa ia harus merebut hati Damar dengan sabar dan bisa membunuh api yang menyala dalam hatinya.
Setelah makan malam Damar langsung masuk kekamarnya. Tapi ketika Mimi juga akan mengikutinya, pak Surya memanggilnya.
"Mimi.. apa kau pernah melihat sebuah map berwarna kuning?"
"Apa pah? Map berwana kuning? Nggak tuh. Map apa itu pah?"
"Ya map berisi surat2. Surat penting itu. Benar kau tak melihatnya?"
"Seingatku aku tak pernah melihat map apapun."
"Ys iyalah.. kamu kan tidak pernah memperhatikan apapun," pak Surya begitu kesal.
Malam itu Damar merasa sangat capek sehingga langsung saja tidur. Sebentar hidup bersama keluarga Surya, belum bisa membuatnya sedikit saja melupakan Indonesia. Tapi malam itu ia langsung terlelap..lupa akan keinginannya membaca surat yang ditemukannya sore tadi.
Ia bermimpi bertemu Asri dan bercumbu ditaman dimana ia dan Asri sering berjalan jalan sepulang sekolah.
"Aku ingin menikah denganmu Asri," bisik Damar mesra.
"Aku juga ingin menjadi isterimu, jawab Asri sambil menyandarkan kepalanya dibahu Damar yang bidang.
"Kalau begitu ayo kita menikah sekarang."
Asri mengangguk dan merekapun berpelukan. Tapi tiba2 hujan turun. Damar dan Asri berlari lari mencari tempat berteduh. Anehnya mereka berteduh ditempat yang berbeda. Damar mencari cari tanpa hasil. Ia berteriak teriak penuh kecemasan
"Asriiii... Asri....."
Tak ada jawaban. Asri seperti lenyap ditelan bumi.
Tiba2 ia terbangun dan menjadi sangat menyesal karena pertemuan dengan Asri hanya terjadi dalam mimpi itupun kemudisn ia kehilangan Asri. Dalam kehidupan nyata dan dalam mimpi, Asri benar hilang dari sisinya.
Damar duduk ditepi pembaringan. Ia melihat arloji dan disadarinya bahwa ternyata hari telah pagi. Damar mendadak ingin sekali memandangi foto kekasihnya.
Dibukanya laci meja disamping tempat tidurnya. Didalam dompet itu didapatkannya foto Asri yang kemudian dipandanginya dengan sedih.
"Semakin memandangimu hatiku semakin seperti teriris Asri."
Lalu ia mengembalikan foto itu dan memadukkannya kedalam laci. Tiba2 dilihatnya map kuning itu.. dan ia teringat ingin membacanya. Ia mengambilnya dan membukanya perlahan.
Tiba2 didengarnya ketukan dipintu.
"Damar.. kau sudah bangun?"
Itu suara bu Surya. Dengan masih memegangi map kuning itu Damar membuka pintu.
" Sarapan sudah soap nak, enak sekalikah tidurmu semalam,? Sapa bu Surya lembut. Tiba2 bu Surya melihat sesuatu. Map kuning ditangan Damar.
#adalanjutannyalho#

No comments:

Post a Comment

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 49

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  49 (Tien Kumalasari)   Ketika menemui Sinah di rumah sakit, mbok Manis tidak pernah sendiri. Dewi yang tid...