MELANI KEKASIHKU 17
(Tien Kumalasari)
Santi tertegun. Ia melihat Anggoro masih duduk memeluk kedua lututnya, sambil menggoyang-goyangkan badannya, dan mulutnya memanggil-manggil nama Melani.
Geram hati Santi. Ingin ia mendamprat suaminya, tapi tiba-tiba Anggoro menjatuhkan tubuhnya dan masih memejamkan matanya. Rupanya Anggoro masih tertidur, dan mengigau memanggil-manggil nama anaknya, sambil memeluk guling.
“Mas.. mas.. bangun mas.. kamu ini kenapa?”
“Melani, anakku. Kamu sudah besar nak.. kamu cantik seperti ibumu..” bisiknya pelan.
Santi bertambah geram. Ia menarik guling yang didekap suaminya dengan kasar, membuat Anggoro membuka matanya dengan kaget.
“Appa.. ada apa? Mana dia? Mana dia ?”
“Kamu itu mimpi. Kamu itu mengigau mas. Bangunlah dulu.’
Anggoro mengucek matanya beberapa kali. Ia memandang ke sekeliling, tak ada siapapun kecuali Santi.
“Tak ada ? Dia mana?”
“Dia siapa? Namanya mimpi itu ya mimpi. Tidak ada di alam nyata. Sadar lah mas.”
Anggoro menghela napas panjang. Memang benar dia bermimpi. Seorang gadis mendekati dia, dan mengatakan bahwa namanya Melani. Itu anaknya.
“Ya Tuhan, dimana dia ?”
“Siapa mas ?”
“Melani, bukankah dia anakku ? Dia datang mendekati aku, ingin aku memeluknya, lalu aku peluk dia.”
“Itu hanya mimpi. Mengapa mas masih memikirkannya?”
“Aku ingin tahu, dimana sekarang dia? Aku kangen sekali. Wajah itu.. wajah itu.. tampak seperti nyata.”
“Aku kan sudah bilang, mas itu hanya bermimpi. Mengapa mas masih memikirkannya? Pasti lah dia sudah ikut ibunya. Jadi mas harus melupakannya. Ingat apa yang telah dilakukan Dita sama mas. Dia berkhianat. Dia selingkuh. Tidakkah mas sakit diperlakukan seperti itu?”
“Tapi dia anakku. Melani anakku.”
“Lupakan dia !”
“Aku bukan kamu yang bisa melupakan anak begitu saja. Darahku mengalir ditubuhnya.”
Tiba-tiba Santi terdiam. Demi mengejar kesenangan dia melupakan anak gadisnya.
“Sasa..” bisik hatinya. Tapi nama itu tak sedikitpun mengusiknya. Sejak Sasa masih kecil dia juga tak pernah perhatian sama anaknya. Ia lebih mementingkan pekerjaan dan memburu kesenangannya sendiri. Sasa bahkan mungkin membencinya karena disaat terakhir dia membawanya lari dan membuatnya ketakutan.
“Dimana dia sekarang ? Untuk apa aku memikirkannya? Dia sudah berada bersama ayahnya, yang pasti merawatnya dengan baik. Demikian juga kamu mas, Melani sudah bersama ibunya, pasti ibunya juga merawatnya dengan baik. Mengapa mas memikirkannya?”
“Dia anakku.. darah dagingku.. dimana dia?” Anggoro masih saja menyebut-nyebut namanya, membuat Santi sangat marah. Kalau kemarahan itu memuncak, ia ingin mengobrak abrik semua yang ada didekatnya. Tapi akal warasnya masih tersisa. Jangan sampai suaminya melihat dia beringas seperti harimau kelaparan.
Ia mengambil air minum yang selalu tersedia dimeja dekat tempat tidurnya, lalu di ulurkannya kepada suaminya.
“Minumlah mas, agar hatimu lebih tenang.”
Anggoro menerimanya dan meneguknya sedikit. Tapi ia belum bisa menghilangkan kegelisahannya.
“Besok aku akan mencarinya..” gumamnya sambil merebahkan dirinya.
“Kemana mas mau mencarinya?” kata Santi menahan gemas sambil meletakkan gelas di meja.
“Entahlah, aku harus mencarinya sampai ketemu.”
Santi naik keatas tempat tidur, merangkul suaminya dan mencoba merayunya dengan lembut, tapi Anggoro mengibaskannya.
“Kenapa mas, malam begini dingin. Bukankah aku selalu membuat kamu hangat?”
“Menjauhlah, aku sedang ingin tidur.”
Santi sangat marah. Ia ingin mencakar wajah ganteng yang sangat dipujanya, tapi ditahannya. Ia turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi.
Ia menyalakan shower, melepas semua pakaiannya, mencabik-cabiknya, sambil menggeram marah. Ia melempar-lemparkan semua barang yang ada disana. Alat pembersih disudut kamar mandi dilemparkannya sampai patah berkeping.
Lalu ia masuk kedalam bathup setelah mengisinya dengan air hangat, lalu berendam berlama-lama disana.
Berjam-jam di kamar mandi, tidak membuat Anggoro curiga, karena dia sudah terlelap, atau barangkali sudah bermimpi lagi ketemu Melani dan Anindita.
***
Pagi hari itu Aggoro terbangun agak kesiangan. Ia melihat isterinya tak ada disampingnya, tapi dia tak peduli. Ia langsung masuk ke kamar mandi, dan melihat robekan baju serta potongan sikat pembersih yang biasanya tersandar disudutnya.
“Apa ini ? Baju Santi robek-robek?”
Pagi-pagi sekali Santi sudah membersihkan barang-barang berantakan karena ulahnya, namun ia lupa membawa robekan baju itu ketika terburu-buru menyeduh kopi untuk suaminya, hal yang selalu dilakukannya karena pembantu selalu datang agak siang.
“Mas, kopimu sudah siap,” teriakan Santi terdengar dari luar kamar mandi.
Anggoro membuka pintu kamar mandi dan menenteng robekan baju dan potongan sikat.
“Ini apa?”
Santi sangat terkejut. Baju dan potongan sikat itu terlewat tadi. Tapi bukan Santi kalau tak segera menemukan jawabannya.
“Ya ampun mas, tadi pagi ketika aku mandi, ada tikus mencabik-cabik bajuku itu.”
“Tikus? Dirumah ini ada tikus ?” tanyanya heran.
“Iya, aku juga heran, darimana ada tikus bisa masuk ke kamar mandi. Aku melihatnya, lalu memukulnya dengan sikat itu. Batangnya sampai patah.”
“Darimana sampai ada tikus?”
“Mungkin masuk melalui saluran air, aku lupa menutupnya semalam. Sudah mas, mandinya? Kopimu sudah siap. Ada roti bakar aku sediakan di meja,” katanya dengan manis.
“Aku belum mandi, katanya sambil melemparkan robekan baju dan potongan sikat itu keluar, lalu menutup lagi kamar mandinya.
Santi mengambilnya, lalu membuangnya ke tempat sampah.
“Untunglah suamiku agak bodoh,” gumamnya pelan.
Ia membuka pintu depan ketika mendengar ketukan. Pembantu yang ditunggunya baru saja datang, tapi pembantu yang lain lagi. Baru hari ini masuk, ketika ia memesannya pada tukang sayur yang sering lewat. Entah akan berapa lama pembantu itu betah. Biasanya mereka datang pagi dan pulang pada sore harinya.
“Bisakah besok datang lebih pagi?” kali ini Santi berkata agak pelan.
“Baiklah bu,” katanya sambil mengikuti Santi ke belakang.
“Tugasmu adalah membuat kopi untuk aku dan suamiku,” katanya sambil mengajari seberapa banyak kopi dan gula dibubuhkan.
“Baiklah.”
“Lalu membuat roti bakar kesukaan suamiku. Dia tidak suka coklat, aku yang suka. Jadi untuk aku, lapis coklat, untuk suami aku, beri blueberry saja, atau strowberry. Nanti aku ajari. Sekarang kamu bersihkan dapur dulu. Nanti kalau suamiku sudah berangkat, baru bersihkan rumah.”
“Baik bu.”
Santi kembali masuk ke kamar. Dilihatnya suaminya sudah berpakaian rapi dan siap untuk pergi. Tapi pakaian yang dikenakannya bukan pakaian yang biasa dipakainya ke kantor.
“Kamu tidak ke kantor?”
“Tidak.”
“Mau kemana ?”
“Aku mau mencari Melani,” katanya sambil mengenakan sepatunya. Santi berjongkok untuk membantu Anggoro mengenakannya.
“Kemana mas akan mencari Melani ?”
“Namanya juga mencari, ya kemana-mana lah.”
“Kalau tidak tahu tujuannya kan ya susah mas,” Santi mulai kesal dengan jawaban suaminya. Hal yang membuatnya selalu marah adalah apabila Anggoro menyebut nama Anindita dan Melani. Sudah lama Anggoro tidak membicarakannya. Mengapa tiba-tiba mengingatnya kembali? Jangan-jangan Anindita atau bibik punya dukun yang bisa memelet Anggoro. Pikiran Santi mulai ngelantur. Karena itu ia tidak segera berhasil memasangkan tali sepatu suaminya dengan benar.
“Gimana sih ini..”
“Maaf, maaf..” katanya sambil meredam kemarahannya yang mulai menggelitik hatinya dan siap dimuntahkan setiap saat.
“Nih, sudah.. ayo kopinya diminum dulu..”
Santi mendahului keluar dari kamar. Anggoro mengikutinya, lalu duduk diruang tengah, menghirup kopi yang disediakan isterinya. Tapi dia tidak menyentuh roti bakar yang tersedia.
“Rotinya mas..”
“Itu siapa?” tanya Anggoro yang melihat pembantu baru lagi.
“Oh, pembantu baru. Baru hari ini dia datang,” jawab Santi dengan heran, karena biasanya suaminya tak pernah perhatian pada pembantu-pembantunya yang berganti-ganti.
“Kok ada baru lagi?”
“Namanya juga pembantu harian mas, bisa datang dan pergi seenaknya.”
“Aku mau berangkat.”
“Rotinya ?”
“Tidak, aku sedang malas makan apapun. Kopi ini cukup,” katanya sambil berdiri.
“Sebenarnya mas mau mencari kemana ?”
“Entah, aku belum tahu.”
“Aku ikut ya?”
“Tidak, aku sendiri saja..” katanya sambil berlalu.
Santi menatapnya dengan mata yang mulai memerah. Dipandanginya suaminya yang mengeluarkan mobilnya, kemudian keluar dari halaman.
“Bodoh !! Kemana kamu mau mencari anak kamu? Dia sudah jauh dari sini, dan bekas isteri kamu? Barangkali dia juga sudah mati,” omelnya sambil membanting pintu rumahnya dengan keras.
Pembantu baru itu terkejut, berlari-lari ke arah depan, mengira ada sesuatu yang jatuh atau apa.
“Ada apa bu ?” tanyanya khawatir.
“Jangan banyak bertanya! Lanjutkan pekerjaan kamu, lalu bersihkan rumah!”
Wajah pembantu itu memucat. Ia hanya bertanya dan majikan barunya menghardik dengan kasar. Ia juga melihat mata merah dari wajah cantik itu, membuatnya merinding.
“Aduh, rupanya aku bekerja ditempat yang salah,” pikirnya, lalu terbit pikirannya untuk satu hari saja bekerja disitu.
Ia tak tahu, majikan barunya masuk kedalam kamar dan mengobrak abrik tempat tidurnya. Melempar selimut dan semua bantal serta guling.. dan membuat kamar itu jadi berantakan tidak karuan.
Ketika Santi keluar dari kamar, pembantu itu sedang menyapu.
“Bersihkan kamar itu dulu !” katanya kasar, lalu beranjak keluar, mengambil mobilnya dan pergi.
Pembantu hanya mampu mengangguk, lalu secepatnya masuk kamar dan terbelalak melihat apa yang dilihatnya.
***
Anggoro mengendarai mobilnya tak tentu arah. Ia melewati rumah lamanya, dimana dulu dia tinggal bersama Anindita dan Melani yang masih bayi. Rumah itu masih seperti dulu, bagus dan asri. Tapi pemiliknya sudah berbeda, karena Anggoro sudah menjualnya. Kenangan bersama Anindita membuatnya sakit. Penghianatan yang dilakukannya sangat melukainya, membuat hatinya berdarah-darah. Itulah sebabnya ia menjualnya dan berpindah ke rumah baru yang sekarang ditinggalinya bersama Santi.
Ia teringat, ketika hatinya limbung, Santi selalu datang menghiburnya. Mereka bertemu ketika sedang makan disebuah restoran. Ketika itu ia sedang bersama Anindita yang sedang mengandung.
Santi menatapnya tak berkedip. Laki-laki ganteng dan gagah itu suami Dita? Kemarahannya meluap. Ia ingat ketika Anin membuatnya terjeblos ke dalam penjara sampai bertahun-tahun. Lalu terbitlah sebuah niat untuk membalas dendam. Lalu ia berjalan melewati meja dimana ada Anggoro dan Dita yang sedang makan, tapi tiba-tiba dia terjatuh disebelah Anggoro.
“Adduh...”
Anindita memekik.
“Kasihan mas, tolong dia..”
Anggoro bangkit dan membantu Santi berdiri.
“Maaf.. maaf,” kata Santi sambil tersenyum memikat.
“Dokter Santi ?” tiba-tiba Anindita berteriak.
Santi pura-pura terkejut.
“Dita? Kamu disini ?”
“Iya, ini kenalkan, mas Anggoro,
suami aku,” kata Anindita polos, tanpa curiga. Santi bersikap biasa saja, seakan tak terluka karena kejadian itu, dan bersikap manis pada Anindita.
Sejak pertemuan itu Santi kerap kali bertandang ke rumahnya, kemudian ketika Anggoro seperti kehilangan pegangan, Santi selalu mengisi hari-harinya. Mana Anggoro tahu bahwa semua yang terjadi adalah perbuatan Santi? Bahkan berpuluh tahun berlalu dia tak pernah merasa bahwa memiliki isteri seekor ular berbisa.
Sekarang Anggoro berhenti diseberang bekas rumahnya. Menatap tak berkedip. Melihat ayunan yang dulu dibuatnya dibawah pohon jambu yang selalu berbuah lebat. Ia ingat, selalu mengayun isterinya setiap sore sepulang dari kantor, sambil tertawa-tawa bahagia. Pemilik yang baru itu tidak membuang ayunan itu, malah membuat design-design bagus disekitarnya, sehingga terlihat seperti sebuah taman.
Tiba-tiba Anggoro melihat seorang gadis keluar dari rumah itu, lalu duduk di atas ayunan, dan mengayun tubuhnya perlahan sambil membaca buku yang tadi dibawanya.
“Melani ?”
Anggoro turun dari mobil, lalu menyeberang jalan. Ia masuk kedalam halaman rumah itu, sambil berteriak.
“Melani !!”
Gadis itu menoleh. Bukan karena namanya Melani, tapi karena Anggoro berteriak agak keras. Ia turun dari ayunan dan menatap laki-laki gagah yang berjalan ke arahnya.
“Om, mencari siapa?”
“Kamu Melani ?”
“Saya Icha om..”
“Oh, saya salah. Maaf. Saya sedang mencari anak saya,” kata Anggoro sambil membalikkan tubuhnya.
Gadis bernama Icha itu menatapnya penuh iba. Ia sempat melihat ada air mata menggenang dipelupuk laki-laki gagah itu.
“Kasihan, om ganteng itu kehilangan anaknya,” bisiknya sambil terus menatap Anggoro yang keluar dari halaman, lalu menyeberang mendekati mobilnya.
***
Anggoro terus menjalankan mobilnya, tak tentu arah. Hari sudah siang, dan sejak semalam dia tidak makan apapun juga. Disebuah rumah makan dia berhenti, lalu masuk kedalam dengan langkah gontai.
Ia duduk disebuah bangku, lalu memesan makanan dan minuman.
Sambil menunggu, ia melihat kesekeliling. Saatnya makan siang, jadi rumah makan itu agak ramai karena banyak pengunjung.
Tiba-tiba matanya menatap seorang laki-laki. Ia seperti pernah melihat laki-laki itu. Tapi lupa dimana. Laki-laki itu duduk sendiri. Anggoro terus menatapnya dan mengingat-ingat dimana pernah melihatnya. Atau bahkan pernah mengenalnya?
Ketika pelayan menghidangkan pesanannya, Anggoro melepaskan pandangannya dari laki-laki itu. Ia menarik gelas minumannya lalu menghirupnya pelan. Lalu alangkah terkejutnya ketika ia melihat laki-laki itu sekarang tidak sendiri. Yang membuatnya terkejut adalah yang datang menemani laki-laki itu adalah Santi, isterinya.
***
Besok lagi ya
Asyik...
ReplyDeleteToo juara 1
DeleteJuara 1 Jeng dokter
DeleteAlhamdulillah juara 1 dari kita
DeleteTambah serruu bunda.. Terimakasih MK 17 nya ya.. salam aehat penuh Aduhaaaai ❤️😍😘
DeleteSelamat bu dokter lagi longgar ya bisa ikut balapan..... Saya mah gak ikut balapan lagi nguplek di WAG ADMIN yang diajak ngobrol asyik disini semua.Selamat ya.
DeleteMatur nuwun bu Tien
Wuih Melani Kekasihku seventeen
ReplyDeleteKoment dikit, diprotes bu tien lo mas nanang. 😀
DeleteHo oh jéw
DeleteAlhamdulillah suwun mbakyu
ReplyDeleteSami2 pak Bambang
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien-ku, Melani sudah tayang.
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteAduhai banget...
ReplyDeleteJuara 10 😀😀😀
DeleteKurang kenceng larinya pak Merianto
DeleteAlhamdulillah sudah tayang, terima kasih bunda 🥰
ReplyDeletePenasaran banget dech sama kisah cinta Melan dan keberadaan Anindita 🤔
Semoga bunda Tien sehat selalu 😘
Salam aduhai dari Wahyu - Lamongan
Alhamdulillah MK~17 sudah tersaji di hadapanku.. maturnuwun, salam sehat & salam ADUHAI kagem bu Tien..🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah MK 17 udah tayang.
ReplyDeleteTrima kasih Bunda Tien,
Semoga bunda Tien sehat selalu.
Aamiin
DeleteMatur nuwun ibu Isti..
Alhamdulillah, trmkah mb Tien MK 17 sdh tayang
ReplyDeleteSmg mb Tien selalu sehat dan bahagia bersama kel tercinta.
Salam ADUHAI
Alhamdulillah, makasih bu Tien.
ReplyDeleteAlhamdulillah Melani kekasihbku 17sudah tanyang...salam aduhai mb Tien...sehat selalu
ReplyDeleteAlhamdulillah..
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien. Semoga sehat selalu.
Alhamdulillah MK17 kembali menjumpaiku
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien,,,
Salam sehat wal'afiat n Salam ADUHAAII 🤗,,🙏
Alhamdulilah tks bu tien...salam aduhai dari pondok gede
ReplyDeleteAlhamdulillah.... Terima kasih Bu Tien MKnya sudah hadir, semoga selalu sehat.
ReplyDeleteAlhamdulillah...Terimakasih Bu Tien...semoga sehat selalu
ReplyDeleteWah....semakin panas ceritanya.. semoga Santi tidak melihat Anggoro di situ. Semoga Dhita dan Melani selamat dari ancaman Santi. Salam aduhai mbak Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah ....
ReplyDeleteYang ditunggu tunggu telah hadir.....
Matur nuwun bu Tien ....
Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
Aamiin..... .
Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN.
Apa Santi ya yang selingkuh...eee biasa maling teriak maling. Cepat tertangkap sajalah malingnya.
ReplyDeleteSalam sehat mbak Tien yang selalu ADUHAI.
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur, Djoni August. Gembong. Papa Wisnu, Djoni, Entong Hendrik, Dadung Sulaiman,
Alhamdulillah.. matur nuwun mBak Tien Kumalasari MK Eps 17 sudah tayang.
DeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Alhamduliah MK 17 telah hadir. Matur nuwun Bu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Hallow..
ReplyDeleteYustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, ny. Alian Taptriyani, Dwi Wulansari, Arie Kusumawati, Arie Sumadiyono, Sulasminah , Wahyu Istikhomah, Ferrita Dudiana, SusiHerawati, Lily , Farida Inkiriwang, Wening, Yuka, Sri, Mbah Wi, Si Garet, ibu Wahyu Widyawati, Rini Dwi, Pudya , Indahwdhany, Butut, Oma Michelle, Linurhay, Noeng Nurmadiah, Dwi Wulansari, Winar, Hnur, Umi Iswardono , Yustina Maria Nunuk Sulastri Rahayu Hernadi , Sri Maryani, Bunda Hayu Hanin, Nunuk, Reni, Pudya, Nien, Swissti Buana, Sudarwatisri, Mundjiati Habib, Savero, Ida Yusrida, Nuraida, Nanung, Arin Javania. Ninik Arsini, Neni , Komariyah, Aisya Priansyah, Jainah Jan. Civiyo, Mahmudah, Yati Sri Budiarti, Nur Rochmah. Uchu Rideen
. Ninik Arsini, Endah. Nana Yang, Sari P Palgunadi, Echi Wardani, Nur Widyastuti, Gagiga family, Umi Iswardono, Trie Tjahjo Wibowo
Halow bu Tien, disini aku sampai disapa dua kali loh, hehehe. Suwun bu Tien MK 17 udah tayang ajah. Usul, kalau Dr. Santi di masukin RSJ aja gimana? Tapi ntar konfliknya g seru ya? Aduhai
DeleteHehee.. ntar Santi ditanya aja.. maunya kemana..
DeleteAlhamdulillah MK tayang
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Semoga bunda Tien senantiasa sehat
Salam sehat dan hangat
Salam sehat ibu Salamah
DeleteHallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Pamulang, Nusakambangan, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Bogor, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ReplyDeleteADUHAI.....
Alhamdulillah,sudah bertemu Melani
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien..sehat-sehat selalu nggih,Aamiin.
Alhamdulillah Melani sudah tayang. Suwun mbak Tien, smg sehat bahagia selalu. Aamiin
ReplyDeleteAamiin
DeleteTerimakasih ibu Umi
Matur nuwun bu Tien..Melani kekasihku 17 sudah muncul. Alhamdulillah kedok Santi mulai terbuka sedikit demi sedikit sehingga Anggoro mulai menyadari siapa sebenarnya istrinya... Dengan usaha Anggoto sy ikut berdo'a supaya Melani segera bertemu dengan ayahnya. Aamiin. Nah pertanyaannya siapa laki laki yang berduaan dengan Santi? Ditunggu ya bu jawabannya.
ReplyDeleteAlhamdulillah MK 17, maturnuwun Bu Tien 🙏, semoga diberi Sehat rizki dan umur yg barokah sll dlm lindungan Nya, aamiin ya rabbal'alamiin,tetap semangat dan ADUHAI cerbung"nya
ReplyDeleteAamiin ya robbal alamiin
DeleteNuwun Yangti
Matur nuwun bu Tien, Melani sampun tayang, mugi Ibu tansah sehat
ReplyDeleteMudah2an Anggoro sadar...mencari Melani
Wah cerita tambah asyik,Santi kok tetep jahat ya
ReplyDeleteSalam sehat mb Tien
Salam kenal smua.
Yuli Semarang
Unknown diganti nama dong ibu Yuli
DeleteMksh bu Tien MK 17 dah tayang...salam sehat dan hangat Aduhai..
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI ibu Komariyah
DeleteLaki-laki itu adalah orang yang dalam foto bersama Dita untuk memfitnah Dita.
ReplyDeleteHahaaa... seneng aku..
DeleteADUHAI KP LOVER
Kalo aku, pria tsb tukang shotoshop. Yg edit foto untk fitnh dita. Smoga segra trbuka dalm 2 episode ini. Jgn sampe ada pembaca uring2an kayak santi diminggu malm. Hh hha ha...
DeleteHaaa.. pak Danar ADUHAI deh
DeleteEng ing eng sedikit dikit mulai terkuak ,Cinta itu dapat membutakan mata ,pikiran ,juga hati , terimakasih bunda Tien ,udah buat penasaran pembacanya .salam Aduhai
ReplyDeleteSalam ADUHAI dan terimakasih jeng Werdi
DeleteTrimakasih mbak Tien MK17nya..
ReplyDeleteDuuuh...kasiaan Anggoro..😰
Semoga Santi dipenjara lagi..ayo masuk RSJ ya...ma'ap..😏
Melani kemana yaa..mngkin bw simbok kermh budenya..
Besok lagiiii...ditunggu selalu..
Salam sehat dan aduhaiii mbak Tien..🙏😘🌹
Sehat dan ADUHAI ibu Maria
DeleteAto*
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih Bu Tien....🙏
ReplyDeleteSalam sehat selalu....
Salam ADUHAI pak Prim
DeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMatur nuwun Mbak Tien .... semakin Aduhai ceritanya😊
Alhamdulillah.....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun...
Aamiin
ReplyDeleteNuwun wo
tyt bgtu buka lg mk 17 sdh hadir dan sdh ada 46 komen.. smg kali santi kena batunya.. dan anggoro segera mulai bs menguak bhw slm hampir 20 tahun dibohongi oleh santi istri ke-2.. semua terjd atas rekayasa Santi.. smg anggoro dibantu banyak orang menguak tabir kejahatan santi.. tp mesti sabar akan ada di episode berikutnya
ReplyDelete.. trmksh mb Tien slm seroja dan aduhai tdk sabar menunggu crt esok lg🤗🙏
Salam sabar jeng Sapti
DeleteAlhamdulillah ... Terima kasih Bu Tien ... Semoga Bu Tien selalu sehat dan bersemangat dalam berkarya ... 🙏🙏🙏
ReplyDeleteAamiin
DeleteNuwun ibu Sri
waahh mulai seru nih..
ReplyDeletesemangat nulisnya mba...semoga byk inspirasi & sehat selalu..Aamiin
Aamiin
DeleteNah tuh.. iya kan
ReplyDeleteAnggoro
Tuh tengok tuu.., tengok..
Santi kaya apa .. kalau nggak ada kamu dirumah ..
langsung rapat terbatas mengatur strategi, membuat agar Anin tidak ketemu sama Anggoro, apalagi anaknya..
Itu kan orang yang ngasih kamu foto² syur yang hanyalah editan. .
Baru tahu ya, ada hubungannya kan, kamu sekarang baru berpikir, terlalu lemot; puluhan tahun dibuai kepalsuan..
ADUHAI
Sana nilai sendiri, toh sudah puluhan tahun bersama, lha kok baru sekarang, cuwèk yå cuwèk, tapi aduh bênêr ya, baru terasa kalau yang mendampingimu selama ini programmer yang membuat keluargamu bubar, ini kalau belum terbukti mêsthi pakai salah satu hasil dapur didepan nya; "jangan-jangan".
Pak Cokro bangun malam-malam perut melilit kedapur bikin mie instan..
Halah kaya kamu tahu aja, mulai dèh sok tahu. Padaké kaya kamu..
Lho bênêr Abi nggak pulang, buktinya pak Cokro dibiarkan ngekepi guling sampai perutnya bunyi nada panggil.. emergency.
Belum .. ibunya masih merasa menang dan yakin anaknya balik pulang kerumah, tapi lihat nyatanya .. ah pasti besok barangkali pulang biar dia mikir, pasti nurut lah.
Lha tak kurang resah, budhé Maruti kembali rindu Melani, karena perkiraan nya kejadian ini pasti ulah monster lama yang nggak punya hati, dia bisa berbuat ulah apa saja, demi kepuasan.
Semoga Abi diberi kesempatan untuk deket membuktikan kalau dia perhatian sama Melani.
Besok lagi aja, mau ikutan bikin mie instan...
Terimakasih Bu Tien;
Melani Kekasihku yang ke tujuh belas sudah tayang,
Sehat sehat selalu doaku, sedjahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta 🙏
Nanaaaaang.
ReplyDeleteDalem...
DeleteWonten dawuh Bu..
Nuwun sewu; punika radi mbergudhul makutho waton
🙏 🙏 🙏
Asyiiiik....mulai deg...deg...plas cetitanya.
ReplyDeleteAh....masih hrs nunggu lanjutannya.
Suwun ibu....semoga s3lalu sehat dan tetap menghibur kami🙏
Aamiin
DeleteMatur nuwun Butut
"Lho.. bukankah laki2 itu yg berfoto dengan Anindita..? Kenapa sekarang bareng Santi...?"
ReplyDeleteMasa sih Kang?
DeleteLama nggak adasuaranya nih kang
Salam Aduhai mbak Tien.. semoga selalu sehat
ReplyDeleteAssalamualaikum bunda tien.
ReplyDeleteSemoga sehat selalu buat bunda beserta keluarga.
Alhamdulillah, akhirnya bisa ketemu lagi dengan karya bunda yang makin hari, makin aduhai!
Masih penasaran sangat nih, sebenarnya ke manakah perginya anindita?
Oalah dokter santi, kabur lagi kan pembantumu.
Makanya, jadi orang jangan terlalu sadis dong.
Merinding aku kalau membayangkan sosok dokter santi ini.
Selamat pagi buat semua pembaca karya-karya bunda tien.
Salam kenal. Dan salam seroja.
Salam merinding dan ADUHAI, IBU Echy
DeleteAssalamualaikum wr wb. Nah lho, ternyata Santi, dokter yg kasar perilakunya, jahat bagaikan ular berbisa, namun pandai menundukkan pria yg diinginkannya, seperti Anggoro dan mau berselingkuh. Maturnuwun Bu Tien yg selalu membuat penasaran pembaca, karena ceritanya semakin seru dan menarik. Semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin Yaa Robbal'alamiin... Salam sehat dan aduhai dari Pondok Gede...
ReplyDeleteWa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
DeleteAamiin ya robbal alamiin
Matur nuwun pak Mashudi
Kasihan om ģanteng ngopeni wong edan santi...
ReplyDeleteKedepane kayake critanya tambah seru...trims bu tien sehat selalu
Nuwun,ibu Suparmia
DeleteAamiin.
ReplyDeleteMatur nuwun ibu Suparmia
Santi berniat jahat lagi ya...
ReplyDeleteMakasih mba Tien.
Salam hangat dan aduhai
Waduhhh dokter yang psycopat seperti Dr.Santi ini bahaya kalau dibiarkan kelayapan...semoga saja tidak ada korban lagi.
ReplyDeleteSalam sehat utk Bu Tien dan keluarga.
Terima ksih MK nya mbak Tien.. Slmsehat dri sukabumi.. 🙏🙏
ReplyDeleteMelani libur yaaa...
ReplyDeleteWORO-WORO.
ReplyDeleteDiberitahukan kepada para Penggemar Cerbung Tien Kumalasari, berhubung di Solo sedang mati lampu (di rumah mbak Tien, sementara laptop bisa dipakai jika selalu nempel di stop kontak (laptop lama, laptop yang baru sdg diservice) maja dengan menyesal mbak Tien mohon maaf eMKa_18 tidak bisa tayang. Insyaa Allah Sabtu dan Minggu tetap hadir.
Demikian harap menjadi maklum.
Jakek Habi - Bandung +++
𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫 𝐬𝐮𝐰𝐮𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨𝐧𝐲𝐚 🙏
DeleteTerimakasih infonya...gak sabar nunggu kelanjutannya..
ReplyDeleteBesok tetap setia menanti
ReplyDeleteKok belum tayang ya sampai jam segini?
ReplyDeleteTrmksh infonya kakek Habi.. bbrp hr terakhir mmg Soloraya sore hjn.. itu mgkn penyebab lampu rmh daerah mb Tien mati... msh ada hr esok.. slmt tidur gasik mb Tien.. slm seroja sll 🙏
ReplyDeleteMenunggu episode 18 ...nuhun sewu bu tien🙏
ReplyDeletePagi bu Tien..aduh sapa laki2 yg bersama Santi ..tp ia nih Anggoro kok gak di selidiki Anindita apa betul selingkuh ..dasar santi ular berbisa .anaknya aja gak di urus ...apa ayahnya sasa ???
ReplyDelete